Anda di halaman 1dari 6

RUMAH SAKIT PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SPESIMEN

LABORATORIUM

No. Revisi Halaman 1/6


No. Dokumen

ALMAH
BELITUNG

Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Ignatius Ivan Putrantyo

PENGERTIAN Pengambilan dan Pengerjaan Spesimen Prabanalitik


sangatbberpengaruh pada hasil pemeriksaan laboratorium, karena
itu perlu dipehatikan dan pedoman khusus.
TUJUAN 1. Memperoleh sampel yang benar dan sesuai dengan
kebutuhan pemeriksaan yang diperlukan.
2. Menghindari terjadinya kesalahan pengambilan dan
penyediaan spesimen pra analitik.
KEBIJAKAN

PROSEDUR 1. Pemberian Identitas


Pemberian identitas pasien dan spesimen merupakan hal
penting,baik pada saat pengisisan surat pengantar/ Formulir
permintaan Pemeriksaan, pendaptaran,pengisian label wadah
spesimen maupun formulir hasil pemeriksaa. Pada Surat
pengantar/formulir permintaan Laboratorium sebaiknya
memuat secara lengkap:
a. Tanggal Permintaan
b. Jam Pengambilan
c. Identitas pasien( Nama,Tanggal Lahir,Jenis
kelamin,alamat,diangnosa )
d. Identitas pengirim ( Nama, alamat, no telepon)
e. Pemeriksaan laboratorium yang diminta
Catatan Khusus bila ada mengenai :
 Obat-obat yang telah diberikan dan lama pemberian’
 Jenis Spesimen
 Lokasi pengambilan
 Volum spesimen
 Nama Pengambilan
 Pengawet yang digunakan
Label Wadah Spesimen yang telah diberikan dan lama pemberian
 Tanggal Pengambilan Spesimen’
 Identitas Pasien
RUMAH SAKIT PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SPESIMEN
LABORATORIUM

No. Revisi Halaman 2/6


No. Dokumen

ALMAH
BELITUNG

Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Ignatius Ivan Putrantyo

 Nomor/kode Laboratorium
 Hasil Pemeriksaan
 Kerangan lain yang dianggap perlu, misal:
Penjelasan mengenai persiapan pasien yang tidak mungkin
dilaksanakan penjelasan hasil pemeriksaan hanya berlaku untuk
Spesimen tersebut.
 Tanggal hasil Pemeriksaan Laboratorium dikelurakan
 Jam Cetak hasil pemeriksaan laboratorium
 Tanda Tangan pengangung jawab laboratorium
2. Penerimaan dan pengambilan spesimen
Saat Pemberian identitas ini dapat terjadi kekeliruan terutama
pada laboratorium dengan jumlah pasien atau spesimen yang
banyak sehingga perlu diperhatikan
 penerimaan spesimen
Bagian penerimaan spesimen harus memeriksa
kesesuain antara spesimen yang diterima dengan
formulir permintaan pemeriksaan. Spesimen yang tidak
sesuai atau tidak memenuhi syarat hendaknya ditiolak.
Spesimen yang ditolak dicatat dalam buku penerimaan
Pasien .
 Pengambilan Spesimen
Pada saat Pengambilan spesimen hal yang perlu
diperhatikan adalah :
a. Waktu Pengambilan
Pada umumnya pengambilan spesimen dilakukan pada pagi
hari, terutama untuk pemeriksaan kimia klinik, Hematologi dan
imunologi karena pada umunya nilai normal berdasarkan nilai
pagi hari. Namun ada beberapa pemeriksaan yang waktu
pengambilan harus sesuai dengan perjalanan penyakit dan
fluktuasi harian, misalnya :
1. Deman Thpoid
RUMAH SAKIT PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SPESIMEN
LABORATORIUM

No. Revisi Halaman 3/6


No. Dokumen

ALMAH
BELITUNG

Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Ignatius Ivan Putrantyo

2. Pemeriksaan Mikrofilaria
Untuk menemukan parasit mikrofilaria dalam darah,
pengambilan darah sebaiknya dilakukan pada waktu senja
menjelang tengan malam.
b. Volume Spesimen
Volume spesimen yang dimabil harus cukup kebutuhan
pemeriksaan laboratorium yang diminta dan dapat mewakili
objek yang diperiksa. Volume yang dibutuhkan untuk beberapa
pemeriksaan spesimen yang berasal dari manusia dapat dilihat
pada lampiran.’
c. Cara pengambilan Spesimen
Pengambilan spesimen harus dilaksanakan oleh tenga yang
terampil dengan cara yang benar agar spesimen tersebut
mewaliki keadaan yang sebenarnya .
d. Lokasi pengambilan spesimen
Sebelum mengabil spesimen, harus ditetapkan dahulu lokasi
pengambilan yang tepat sesuai jenis pemeriksaan yang diminta,
misalnya :
 Spesimen untuk pemeriksaan yang menggunakan darah
vena umunya diambil dari vena cubiti daerah siku.
 Spesimen dara arteri umunya diambil dari arteri Radialis
dipengelangan tangan atau arteri femolaris didaerah
lipatan paha.
 Spesimen darah kapiler diambil dari ujung jari tangan III
atau IV bagian tepi atau pada daerah tumit 1/3 bagian tepi
telapak kaki atau cuping pada bayi .
 Spesimen untuk pemeriksaan biakan harus diambil
ditempat yang sedang mengalami infeksi .
RUMAH SAKIT PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SPESIMEN
LABORATORIUM

No. Revisi Halaman 4/6


No. Dokumen

ALMAH
BELITUNG

Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Ignatius Ivan Putrantyo

e. Peralatan untuk Pengambilan spesimen


Secara Umum Peralatan yang digunakan harus memenuhi
syarat-syarat :
 Bersih
 Kering
 Tidak mengandung bahan kimia atau detergen
 Terbuat dari bahan-bahan yang tidak merubah zat-zat
yang ada diadalam spesimen.
 Mudah dicuci dari bekas spesimen.
Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan biakan harus
menggunakan peralatan yang steril, sedangkan pengambilan
spesiemen yang bersifat invasi.
Harus menggunakan peralatan yang steril dan sekali pakai
f. Wadah Spesimen
Wadah Spesiemn harus memenuhi syarat :
 Terbuat dari gelas/plastik
 Tidak bocor
 Harus dapat ditutup rapat
 Besar wadah disesuaikan dengan volume spesimen
 Bersih dan kering
 Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalm spesimen
 Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah
rusak atau terurai karena sinar, matahari maka perlu
digunakan botol berwarna coklat (aktinis)
 Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman,
wadah harus steril wadah spesimen sputum, tinja,
urine sebainya menggunakan wadh bermulut lebar
RUMAH SAKIT PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SPESIMEN
LABORATORIUM

No. Revisi Halaman 5/6


No. Dokumen

ALMAH
BELITUNG

Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Ignatius Ivan Putrantyo

g. Pengawetan Spesimen
Beberapa spesimen memerlukan bahan tambahan berupa
pengawet atau anti koagulan. Kesalahan dalm pemberian bahan
tambahan tersebut dapat memeprngaruhi hasil pemeriksaan .
Bahan tambahan yang dipakai harus memenuhi persyaratan
yaitu tidak menganggu atau mengubah kadar zat yang akan
diperiksa.
h. Pengolahan Spesimen
Beberapa jenis pemeriksaan memerlukan pengolahan telebih
dahulu. Pengolahan spesimen antara kain centrifugasi,
destruksi, homogenisasi dsd. Pengetahuan mengenai teknik
pengilahan yang kurang baik dan mempengaruhi kualitas
spesimen yang selanjutnya akan mempengaruhi juga hasil
pemeriksaan .
i. Pengiriman Spesimen
Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium sebaiknya dalm
bentuk yang relatif stabil. Untuk itu perlu diperhatikan
persyaratan pengiriman spesiemn, antara lain :
 Kecepatan
 Diupayakan menggunakan trasportasi yang cepat
 Tidak terkena sinar matahari secara langsung
 Suhu ( Spesimen memerlukan suhu dingi dapat mengunakan es,
sedangkan yang memerlukan suhu beku menggunakan es
kering.
RUMAH SAKIT PENGAMBILAN DAN PENGELOLAAN SPESIMEN
LABORATORIUM

No. Revisi Halaman 6/6


No. Dokumen

ALMAH
BELITUNG

Ditetapkan
Direktur Utama
Tanggal Terbit
STANDAR
PROSEDUR
OPRASIONAL
dr. Ignatius Ivan Putrantyo

j. Penyimpanan Spesimen
Spesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke
laboratorium untuk pemeriksaan karena stabilitas spesiemn
dapat berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas
spesimen antara lain :
 Terjadinya kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia
 Terjadinya metabolisme oleh sel-sel hidup pada
spesimen
 terjadinya penguapan
 pengaruh suhu
 tekanan paparan sinar matahari
Beberapa spesimen yang tidak langsung diperiksa dapat disimpan
dengan memeprhatikan jenis pemeriksaan yang akan dilakukan.
Beberapa cara penyimpanan spesimen antara lain:
 Disimpan pada suhu kamar
 Disimpan dalam lemari es dengan suhu 0 – 8’C
 Penyimpanan spesiemn lebih dari sehari harus dalam lemari es
dengan suhu- 20’C
 Dapat diberi bahan pengawet
 Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalm bentuk serum
atau lisan

UNIT TERKAIT

Instalasi Laboratorium

Anda mungkin juga menyukai