01 Perencanaan Bangunan Dan Lingkungan
01 Perencanaan Bangunan Dan Lingkungan
SENGI
PROPOSAL
PENGEMBANGAN DESA WISATA SENGI
Pendahuluan
Desa Sengi Kecamatan Talun Magelang , adalah sebuah kawasan lereng gunung Merapi yang sangat
subur, dengan panorama lembah dan ngarai yang cantik.
Secara umum masyarakatnya adalah petani padi dan sayuran yang maju, hasil buminya menjadi suplaiyer
daerah daerah Jogjakarta dan Semarang dan di daerah Sengi ini terdapat sentra pasar sayur Agropolitan .
Selain daerahya sentra Sayur Mayur daerah lereng gunung Merapi ini di jadikan daerah tambang pasir,
untuk yang terakhir ini bagi warga Sengi cukup memprihatinkan karena terjadi kerusakan lingkungan
yang cukup parah dengan tidak seimbang antara penghasilan warga dari menambang pasir dengan
kerusakan lingkungan yang di hasilkan. Untuk itu beberapa warga berusaha mengatasi masalah tersebut
dengan menjadikan pasir tersebut sebagai bahan kerajinan yang mampu menjadikan nilai lebih pada
material pasir dibandingkan kalau hanya di tambang maka di harapkan mampu menghambat laju
kerusakan lingkungan
Selain itu masyarakat desa Senggi sangat dekat dengat sosio histories sebagai manusia lereng gunung
Merapi sebuah gunung yang sangat aktif di dunia yang setiap saat bisa memuntahkan lahar dan menjadi
bencana dahsyat. Sebagai penghuni daerah labil tersebut masyarkat desa Sengi sangat riligius dengan
diekpresikan lewat seni budaya yang sangat menarik, di daerah ini hidup aneka macam kesenian seperti
tarian Klasik, wayang orang, maupun wayang kulit, seni rakyat Jatilan, Warok dan juga seni
kontemporer.
Di bidang kesenian masyarakat desa Senggi ini sangat terkenal dengan Momentum Festival Lima Gunung
yang di ekspos secara nasional dan sudah berlangsung lima kali berturut-turut. Di sini juga hidup
beberapa seniman local yang punya reputasi nasional.
Dan di daerah ini juga terdapat artefak arkeologis yang sangat eksotis yaitu peningalan candi abad-abad
ke 7 – 8 an yaitu candi Asu, Candi Lumbung dan Candi Pendem yang tertelak di tengah persawahan,
suatu pemandangan yang alami.
Maka sangat tepat bila daerah tersebut di kembangkan menjadi Desa Wisata melihat dari factor potensi
pendukung Obyek dan Daya Tarik wisata (ODTW) diatas juga daerah ini adalah jalur wisata Ketep Pass
sebuah kawasan wisata pemandangan dan edukasi gunung Merapi – Vulcano. Juga jalur wisata segitiga
Joglo Semar ( Jogja – Solo - Semarang).
1. Mengoptimalkan potensi daerah sebagai jalur distinasi OTDW wisata Ketep Pass
2. Mengoptimalkan potensi Daerah Agropolitan untuk di redesain sebagai daeah wisata Agroorganik
dengan basic wisata Argo organic tersebut turis di kenalkan makanan sehat alami
3. Mongoptimalkan potensi View yang ada dan kontur tanah yang kondusif sebagai wisata Tracking dan
outbond
4. Mendesain desa Sengi sebagai daerah penyangga lingkungan di lereng merapi dengan ketrampilan
kerajinan di desain menjadi desa wisata Kerajinan
5. Mengangkat potensi wisata lainnya yang banyak di daerah tersebut misalnya wisata Budaya dan Wisata
arkeologi
6. Menambah penghasilan masyarakat
7. Menjaga kelestarian hayati dan lingkungan hidup
Tehnis
Untuk pengembangan Desa Wisata perlu meredisain desa Senggi menjadi kawasan Desa wisata terpadu
dan Representatif yaitu ;
1. Memetakan dan mengintregasikan potensi wisata yang ada seperti wisata agro, wisata Tracking dan
outbond, wisata arkeologi, wisata budaya dan wisata kerajinan.
2. Menata kawasan desa dengan desain yang artistic – menarik dan unik sebagai daerah kunjungan
wisata
3. Tersedianya tempat Parkir dan MCK yang presentatif
4. Tersedianya Homestay dan Resort dengan arsitekktur rumah khas lereng Gunung merapi dengan view
gunung Merapi
5. Tersedianya infrastruktur yang memadahi misalnya jalan-jalan masuk yang baik
6. Tersedianya teater terbuka untuk pentas seni tradisi
7. Tersedianya aula dan lahan sebagai Laboraturium Wisata Agroorganik yaitu sebuah semi museum yang
memberikan contoh dan pengetahuan tentang dunia tanaman organic.
8. Membuat workshop atau bengkel kerja pengrajin menjadi showroom yang menarik sehingga
memudahkan pembeli yang hendak belanja
9. Mengadakan pelatihan tentang kepariwisataan yang berbasiskan masyarakat atau ecotorisme.
10. Promosi dengan mengikuti event pariwisata di tingkat nasional maupun international dan pembuatan
website
Organisasi
3. Pekerjaan Penduduk
1. Petani/buruh tani : 90%
2. PNS : 1 %
3. Lainnya : 9%
4. Kesenian
1. Ketoprak
2. Tari-tarian
3. Dayakan
4. Reog Ponorogo
5. Jathilan
6. Jalantur
7. Kobro siswo
8. Campur Bawur
9. Jangkrik Ngentir
10. Rebana
5. Kebudayaan
1. Sadranan
2. Perti Dusun
3. Upacara Kelahiran
4. Upacara Pernikahan
5. Upacara Kematian
1. Ketep Pass
2. Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan
3. Candi Borobudur
Akses Jalan
1.Akses Jalan dari arah Ketep Pass Menuju desa Sengi kurang lebih 3 km
2.Akses jalan dari arah Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan kurang lebih 2 km
3.Akses jalan dari arah Candi Borobudur kurang lebih 15 km
4.Akses jalan dari pasar Agropolitan kurang lebig 1 km
5.Akses jalan dari kota Muntilan kurang lebih 7 Km
Anggaran
terlampir
Pendahuluan
Desa Sengi Kecamatan Talun Magelang , adalah sebuah kawasan lereng gunung Merapi yang sangat
subur, dengan panorama lembah dan ngarai yang cantik.
Secara umum masyarakatnya adalah petani padi dan sayuran yang maju, hasil buminya menjadi suplaiyer
daerah daerah Jogjakarta dan Semarang dan di daerah Sengi ini terdapat sentra pasar sayur Agropolitan .
Selain daerahya sentra Sayur Mayur daerah lereng gunung Merapi ini di jadikan daerah tambang pasir,
untuk yang terakhir ini bagi warga Sengi cukup memprihatinkan karena terjadi kerusakan lingkungan
yang cukup parah dengan tidak seimbang antara penghasilan warga dari menambang pasir dengan
kerusakan lingkungan yang di hasilkan. Untuk itu beberapa warga berusaha mengatasi masalah tersebut
dengan menjadikan pasir tersebut sebagai bahan kerajinan yang mampu menjadikan nilai lebih pada
material pasir dibandingkan kalau hanya di tambang maka di harapkan mampu menghambat laju
kerusakan lingkungan
Selain itu masyarakat desa Senggi sangat dekat dengat sosio histories sebagai manusia lereng gunung
Merapi sebuah gunung yang sangat aktif di dunia yang setiap saat bisa memuntahkan lahar dan menjadi
bencana dahsyat. Sebagai penghuni daerah labil tersebut masyarkat desa Sengi sangat riligius dengan
diekpresikan lewat seni budaya yang sangat menarik, di daerah ini hidup aneka macam kesenian seperti
tarian Klasik, wayang orang, maupun wayang kulit, seni rakyat Jatilan, Warok dan juga seni
kontemporer.
Di bidang kesenian masyarakat desa Senggi ini sangat terkenal dengan Momentum Festival Lima Gunung
yang di ekspos secara nasional dan sudah berlangsung lima kali berturut-turut. Di sini juga hidup
beberapa seniman local yang punya reputasi nasional.
Dan di daerah ini juga terdapat artefak arkeologis yang sangat eksotis yaitu peningalan candi abad-abad
ke 7 – 8 an yaitu candi Asu, Candi Lumbung dan Candi Pendem yang tertelak di tengah persawahan,
suatu pemandangan yang alami.
Maka sangat tepat bila daerah tersebut di kembangkan menjadi Desa Wisata melihat dari factor potensi
pendukung Obyek dan Daya Tarik wisata (ODTW) diatas juga daerah ini adalah jalur wisata Ketep Pass
sebuah kawasan wisata pemandangan dan edukasi gunung Merapi – Vulcano. Juga jalur wisata segitiga
Joglo Semar ( Jogja – Solo - Semarang).
1. Mengoptimalkan potensi daerah sebagai jalur distinasi OTDW wisata Ketep Pass
2. Mengoptimalkan potensi Daerah Agropolitan untuk di redesain sebagai daeah wisata Agroorganik
dengan basic wisata Argo organic tersebut turis di kenalkan makanan sehat alami
3. Mongoptimalkan potensi View yang ada dan kontur tanah yang kondusif sebagai wisata Tracking dan
outbond
4. Mendesain desa Sengi sebagai daerah penyangga lingkungan di lereng merapi dengan ketrampilan
kerajinan di desain menjadi desa wisata Kerajinan
5. Mengangkat potensi wisata lainnya yang banyak di daerah tersebut misalnya wisata Budaya dan Wisata
arkeologi
6. Menambah penghasilan masyarakat
7. Menjaga kelestarian hayati dan lingkungan hidup
Tehnis
Untuk pengembangan Desa Wisata perlu meredisain desa Senggi menjadi kawasan Desa wisata terpadu
dan Representatif yaitu ;
1. Memetakan dan mengintregasikan potensi wisata yang ada seperti wisata agro, wisata Tracking dan
outbond, wisata arkeologi, wisata budaya dan wisata kerajinan.
2. Menata kawasan desa dengan desain yang artistic – menarik dan unik sebagai daerah kunjungan
wisata
3. Tersedianya tempat Parkir dan MCK yang presentatif
4. Tersedianya Homestay dan Resort dengan arsitekktur rumah khas lereng Gunung merapi dengan view
gunung Merapi
5. Tersedianya infrastruktur yang memadahi misalnya jalan-jalan masuk yang baik
6. Tersedianya teater terbuka untuk pentas seni tradisi
7. Tersedianya aula dan lahan sebagai Laboraturium Wisata Agroorganik yaitu sebuah semi museum yang
memberikan contoh dan pengetahuan tentang dunia tanaman organic.
8. Membuat workshop atau bengkel kerja pengrajin menjadi showroom yang menarik sehingga
memudahkan pembeli yang hendak belanja
9. Mengadakan pelatihan tentang kepariwisataan yang berbasiskan masyarakat atau ecotorisme.
10. Promosi dengan mengikuti event pariwisata di tingkat nasional maupun international dan pembuatan
website
Organisasi
3. Pekerjaan Penduduk
1. Petani/buruh tani : 90%
2. PNS : 1 %
3. Lainnya : 9%
4. Kesenian
1. Ketoprak
2. Tari-tarian
3. Dayakan
4. Reog Ponorogo
5. Jathilan
6. Jalantur
7. Kobro siswo
8. Campur Bawur
9. Jangkrik Ngentir
10. Rebana
5. Kebudayaan
1. Sadranan
2. Perti Dusun
3. Upacara Kelahiran
4. Upacara Pernikahan
5. Upacara Kematian
1. Ketep Pass
2. Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan
3. Candi Borobudur
Akses Jalan
1.Akses Jalan dari arah Ketep Pass Menuju desa Sengi kurang lebih 3 km
2.Akses jalan dari arah Pos Pengamatan Gunung Merapi Babadan kurang lebih 2 km
3.Akses jalan dari arah Candi Borobudur kurang lebih 15 km
4.Akses jalan dari pasar Agropolitan kurang lebig 1 km
5.Akses jalan dari kota Muntilan kurang lebih 7 Km
Anggaran
terlampir