Anda di halaman 1dari 6

PRAKTIKUM OPERASI TEKNIK KIMIA II

MODUL 5

BILANGAN REYNOLD

LABORATORIUM RISET DAN OPERASI TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN”VETERAN” JAWA TIMUR
SURABAYA
BILANGAN REYNOLD
TUJUAN
Menentukan Bilangan Reynold ( Nre) kritits untuk air yang mengalir secara
vertical berdasarkan pengamatan langsung ( observasi visual) dan pengukuran
laju alir

TEORI
Perilaku zat cair yang mengalir sangat tergantung pada kenyataan apakah
fluida itu berada dibawah pengaruh bidang batas atau tidak. Daerah dimana
pengaruh dinding itu kecil, tegangan geser mungkin dapat diabaikan dan perilaku
fluida itu mendekati fluida ideal, yaitu tidak mampu mampat dan mempunyai
viskositas = 0 . Aliran fluida demikian itu disebut aliran potensial.
Fluida didefinisikan sebagai zat yang tidak dapat menahan perubahan
bentuk (distorsi) secara permanen. Bila kita coba mengubah bentuk massa
fluida, maka didalam fluida itu terbentuk lapisan-lapisan dimana satu lapisan
meluncur diatas lapisan yang lain, hingga mencapai bentuk baru.
Tekanan dikenal sebagai sifat dasar dari fluida statik, tekanan dikenal
sebagai gaya permukaan yang diberikan oleh fluida terhadap dinding bejana.
Tekanan terdapat pada suatu titik didalam volume fluida. Tekanan pada setiap
penampang yang sejajar dengan permukaan bumi
Keturbulenan
Fluida dapat mengalir di dalam pipa atau saluran menurut dua cara yang
berlainan. Pada laju aliran rendah, penurunan tekanan didalam fluida itu
bertambah secara langsung menurut kecepatan fluida, pada laju tinggi,
pertambahan itu jauh lebih cepat lagi. Perbedaan antara kedua jenis aliran
pertama kali ditunjukkan dalam percobaan klasik Osborne Reynolds, tahun 1883.
Sebuah tabung gelas dibenamkan didalam tangki berdinding gelas y ang penuh
dengan air. Aliran air yang terkendali kemudian dilarutkan dalam tabung itu
dengan membuka suatu katup. Pintu masuk ke dalam tabung dilebarkan dan
disediakan pula suatu fasilitas untuk memasukkan suatu filamen air berwarna
dari suatu labu, yang ditempatkan diatas. Ke dalam arus pada lubang masuk
tabung, pada laju aliran rendah, air berwarna mengalir tanpa gangguan bersama
dengan aliran umum dan tidak terlihat adanya campur silang. Perilaku pita warna
ini menunjukkan dengan jelas bahwa air itu meng alir menurut garis-garis lurus
yang sejajar dan bahwa aliran itu laminar. Bila laju aliran ditingkatkan akan
dicapai suatu kecepatan yang disebut kecepatan kritis dimana benang merah itu
menjadi bergelombang dan berangsur-angsur hilang karena zat warna itu
tersebar dan berada didalam keseluruhan penampang alairan air. Perilaku air
berwarna itu menunjukkan bahwa air itu tidak lagi mengalir menurut gerakan
laminar, tetapi bergerak kemana-mana dalam bentuk aliran silang dan pusaran.
Gerakan jenis ini dinamakan aliran turbulen.

Angka Reynold dan Transisi Dari Aliran Laminer ke Aliran Turbulen


Reynold mempelajari kondisi dimana satu jenis aliran berubah menjadi
aliran jenis lain, dan menemukan bahwa kecepatan kritis, dimana aliran laminer
berubah menjadi aliran turbulen, bergantung pada empat variable yaitu ;
diameter tabung / pipa (D), viskositas fluida ( ), densitas fluida () dan
kecepatan linear fluida (V). Lebih jauh ia menemukan bahwa empat faktor itu
dapat digabungkan menjadi satu gugus, dan bahwa perubahan macam aliran
berlangsung pada suatu nilai tertentu gugus itu. Pengelompokan variabel
menurut penemuannya itu adalah :
DV 
N Re  (1)

dimana : D = Diameter tabung
V = kecepatan linier fluida
 = Densitas zat cair
 = Viskositas zat cair
Gugus variabel tanpa dimensi itu dinamakan angka reynold (Reynolds Number)
Nre. Gugus ini merupakan salah satu gugus tidak berdimensi yang besarnya
tidak tergantung pada satuan yang digunakan. Pada transis i laminer menjadi
aliran turbulen dapat berlangsung pada suatu kisaran angka reynold yang cukup
luas aliran laminar selalu ditemukan pada angka reynold dibawah 2.100, tetapi
bisa terdapat pada angka reynold sampai beberapa ribu yaitu dalam kondisi
khusus dimana lubang masuk tabung sangat baik kebundarannya dan zat cair
didalam tangki sangat tenang. Pada kondisi aliran biasa, aliran itu turbulen pada
angka reynold diatas kira-kira 4.000. Antara 2.100 dan 4.000, terdapat suatu
daerah transisi dimana jenis aliran itu mungkin laminar atau turbulen.
Aliran Laminer Dalam Pipa
Hubungan umum aliran fluida ditunjukkan bahwa langkah yang menentukan
dalam penurunan hubungan-hubungan itu adalah berkaitan antara kecepatan
lokal u dengan posisi didalam tabung arus, persa maan yang dipakai :
u
2rw 

 w gc 2 2
rw  r  (2)

Sedangkan nilai maksimum yang berada di pusat pipa :


 w g c rw
u max  (3)
2
Dari pers. (2) dan pers. (3) diperoleh hubungan :
2
u  r 
 1    (4)
u max  rw 
Bentuk persamaan (2-7) itu menunjukkan bahwa dalam aliran laminer, distribusi
kecepatan terhadap jari-jari ialah berupa parabola dengan puncaknya terletak
pada garis pusat pipa.
Untuk kecepatan rata-rata menghasilkan persamaan :

 r 
 w gc rw  w g c rw
V  r 2 rdr 
2
(5)
rw  4
3 w
0

Perbandingan dengan u m ax menunjukkan bahwa :


V
 0,5 (6)
u max
Dengan menggunakan persamaan Hagen-Poiseuille ditransformasikan dengan
mengeliminasi  w dan menggantinya dengan menggunakan Ps, yaitu dengan
bantuan persamaan (4) dan mengganti jari-jari pipa dengan menggunakan
diameter pipa :

Penyelesaian untuk Ps menghasilkan


32LV
Ps  (7)
gc D2
karena Ps = 4 w /DL
8V
w  (8)
gc D
Substitusi dari persamaan (12) ke persamaan (3) menjadi
16 16
f   (9)
DV N Re
Aliran Turbulen Dalam Pipa
Dalam aliran turbulen, sebagaimana dalam aliran laminer, gradien
kecepatan adalah nol pada garis pusat. Pusaran pada inti turbulen itu biasanya
besar, didalam zona transisi kecil, tetapi intensitasnya tinggi.
Distribusi kecepatan didalam aliran turbulen biasanya tidak dinyatakan
sebagai kecepatan vs jarak, tetapi malah dengan parameter tanpa dimensi yang
didefinisikan pada persamaan berikut :

 w gc
u*  V f
 (10)
2

u
u  (11)
u max
yu *  y
y    w gc 
 
dimana : u* = kecepatan gesek
u + = koefisien kecepatan, tanpa dimensi
y + = jarak, tanpa dimensi
y = jarak dari dinding tabung
Hubungan antara y, r dan r w , jari-jari tabung adalah :
rw = r + y (12)
Sedangkan hubungan antara angka reynold dengan hukum faktor gesek untuk
tabung licin, persamaannya adalah :

 rwV DV f 2 N Re
yc  f
2   f
2  N Re f
8
(13)
v 2v 2
maka persamaan dituliskan dalam bentuk yang lebih berguna, yang dikenal
sebagai persamaan Von Karman
1
f

 4,07 log N Re 
f  0,60 (14)

PROSEDUR
Alat percobaan terdiri dari sebuah pipa gelas vertical yang dilengkapi dengan pipa jarum
untuk aliran zat cair berwarna. Selain itu disediakan dua tangki penampung umpan masing-
masing untuk air dan zat cair berwarna, dan satu tangki penampung aliran keluar dari pipa
vertical. Laju alir air dan cairan berwarna diatur melalui masing-masing kran yang berada
diatas kolom.
6
4 Keterangan :
8 1. Tangki penampung air
1 2. Tabung kaca
5 3. Tangki pembuangan
4. Tangki zat warna
5 5. Kran
6. Air masuk
7. Overflow
2 8. Pipa zat warna

5
3
5 5

Cara melakukan Percobaan.


1. Alirkan air kedalam tangki T2 pada laju tertentu dengan membuka kran V2 dan
tunggu hingga aliran konstan, selanjutnya buka kran V1 dan atur laju zat warna
hingga tidak mengganggu pola aliran air (laju aliran zat warna lebih rendah
atau maksimal sama dengan laju aliran air).
2. Catat kecepatan volumetric air.
3. Amati pola aliran yang diindikasikan oleh pola aliran zat warna (laminar atau
turbulensi).
4. Ulangi percobaan dengan variasi laju volumetric air.

Tugas.
1. Hitung Bilangan Reynold (Nre) dan factor friksi untuk tiap run percobaan
2. Taksirlah harga bilangan reynold kritis dan bandingkan harga tersebut dengan
literature.

Anda mungkin juga menyukai