4.

3 Gabungan antara sea force dan wind force

Astern - Ballast
wind sea force load
seaforce
force periode propeller
0 0 6 57
5 0 6 54
15 0 6 51

wind force - sea force -load

propeller
80
79
78
load proppeller

77
76
75
74
73
0 5 15

Beam - Half Load

wind sea force load
seaforce
force periode propeller
0 5 15 73
5 5 15 75
15 5 15 84
 wind force - sea force -load propeller
86
84
82
80
load proppeller 78
76
74
72
70
68
66
0 5 15

B0w - Full Load

wind sea force load
force seaforce periode propeller
0 10 24 85
5 10 24 87
15 10 24 100

wind force - sea force -load propeller

105

100
load proppeller

95

90

85

80

75
0 5 15
 Bow - Ballast
wind sea force load
seaforce
force periode propeller
0 5 6 58
5 5 6 64
15 5 6 79

wind force - sea force -load

propeller
80
79
load proppeller

78
77
76
75
74
73
0 5 15

Astern - Fulload
wind sea force load
seaforce
force periode propeller
0 10 15 79
5 10 15 77
15 10 15 75

wind force - sea force -load propeller

80

79

78
load proppeller

77

76

75

74

73
0 5 15
4.2 Pembahasan

Dari hasil praktikum tentang SEA FORCE SIMULATION dan

WINDFORCE SIMULATION yang telah kami lakukan dapat diketahui
bahwasea force (ombak) dan wind force (angin) berpengaruh terhadap kerjap
ropeller load. Selain itu posisi kapal juga menentukan besar kerjanya propeller
load. Posisi kapal didalam melakukan percobaan ada tiga yaitu ballast(muatan
kosong), half load (muatan setengah) dan full load (muatanpenuh).
Apabila muatan kapal tersebut kosong maka kerja propeller loadsemakin kecil,
bisa dikatakan berbanding terbalik. Dan begitu jugasebaliknya. Hal
tersebut dapat terjadi karena kapal tidak mengalamipembebanan yang
berlebih