PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam tangki timbun terdapat tangki khusus yang berisi sisa hasil produksi
yang disebut Waste Water Treatment Storage Tank, dimana didalamnya
mengandung beberapa zat kimia yang mempengaruhi usia penyimpanan tangki,
salah satunya adalah Hydrogen Sulfida (H2S). Gas Hidrogen Sulfida (H2S) yang
terkandung dalam gas hasil fermentasi mengurangi umur pakai (lifetime) dari
sistem perpipaan pada instalasi yang menggunakan biogas. Gas ini juga beracun
dan sangat korosif untuk sebagian besar jenis logam yang terbuat dari besi
(Deublein & Steinhauser, 2008).
Umur pakai (lifetime) dari tangki sisa hasil produksi dalam setiap periode
akan menurun sehingga perlu dilakukan pemeriksaan (Inspeksi) dan pengujian.
Inspeksi merupakan suatu cara terbaik untuk menemukan masalah dan menilai
risikonya sebelum kerugian atau kecelakaan dan penyakit akibat kerja benar-
benar terjadi (Tarwaka, 2014).
Program inspeksi di perusahaan dilaksanakan setiap 5 tahun sekali
menggunakan inspeksi visual dan inspeksi tidak merusak atau Non Destructive
Test (NDT). Dalam mengevaluasi efektivitas pemakaian tangki diperlukan
metode untuk mengatur penjadwalan inspeksi berdasarkan waktu dan tingkat
resiko dari tangki. Metode yang bisa digunakan adalah metode RBI (Risk Based
Inspection).