BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. perilaku
1. Pengertian
Dari aspek biologi perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme
manusia pada hakikatnya adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu
sendiri yang mempunyai bentangan yang sangat luas antara lain : berjalan,
semua kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati langsung,
maupun yang tidak dapat diamati oleh pihak luar (Notoatmodjo.S. 2012).
tertentu.
9
Dilihat dari bentuk respon terhadap stimulus ini maka perilaku dapat
covert behavior “ .
atau terbuka. respons ini dapat diamati orang lain dari luar atau “
2. Domain Perilaku
perilaku manusia itu kedalam tiga domain sesuai dengan tujuan pendidikan,
1) Pengetahuan (Knowledge )
enam tingkatan :
a) Tahu (Know)
b) Memahami (Comprehension)
c) Aplikasi (application )
d) Analisis ( analysis )
e) Sintesis (synthesis)
f) Evaluasi ( evaluation )
(Notoatmodjo.S. 2012).
2) Sikap (attitude)
Manifetasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat
suatu objek.
objek.
b) Tingkatan Sikap
2012).
12
b) Mekanisme ( mecanisme )
c) Adopsi ( adoption )
(Notoatmodjo.S. 2012 )
a. Perubahan pengetahuan
tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya.
menjadi :
a) Penyebab sakit
13
pengobatan
sebagainya.
sehat, meliputi :
dirinya).
b. Sikap
kesehatan, yakni :
Pemyembuhan Penyakit
B. perilaku merokok
1. Pengertian
dan menghisapnya serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh
orang-orang disekitarnya.
tetapi masih banyak orang yang melakukannya, bahkan orang mulai merokok
ketika dia masih remaja. Perilaku manusia adalah aktivitas yang timbul karena
adanya stimulus dan respon serta dapat diamati secara langsung maupun tidak
Aktifitas yang secara langsung dapat diamati pada remaja laki – laki adalah
merugikan dilihat dari berbagai sudut pandang baik bagi diri sendiri maupun
Menurut Laventhal dan Clearly (dalam Nasution, 2007) ada empat tahap
membuat seseorang tidak mudah berhenti merokok karena dua alasan, yaitu
faktor ketergantungan atau adiksi pada nikotin dan faktor psikologis yang
(Febrijanto, 2012).
akibat rokok, tetapi hal ini tidak pernah surut dan hampir setiap saat dapat
ditemui banyak orang yang sedang merokok bahkan perilaku merokok sudah
(Febrijanto, 2012).
berbalut daun nipah dan kertas baik langsung maupun dengan menggunakan
pipa serta dapat menimbulkan asap yang dapat terhisap oleh orang-orang
disekitarnya.
b) Intensitas merokok.
c) Tempat merokok.
d) Waktu merokok.
aktivitas merokok tidak pandang waktu bisa pagi, siang, sore dan
malam hari.
18
aspek perilaku merokok terdiri dari : fungsi merokok dalam kehidupan sehari-
hari. intensitas merokok, tempat merokok dan waktu merokok (Aryani, 2013).
b. Tahap initation(inisiasi)
Apa bila seseorang telah mengkonsumsi 4 batang rokok per hari maka
Tahap ini merokok telah menjadi salah satu bagian dari cara peraturan diri
menyenangkan.
4. Keriteria perokok
menjadi 3 yaitu:
19
a. Perokok berat
lebih dari 21 batang per hari dan selang merokoknya lima menit setelah
bangun pagi.
b. Perokok sedang
c. Perokok ringan
a. Perokok aktif
Perokok aktif adalah perokok yang menghisap asap rokok melalui mulut
b. Perokok pasif
menghisap rokok yang berbentuk pada ujung rokok yang terbakar serta
sidestream).
Menurut Mu’tadin (2000) perokok dapat dibagi dalam beberapa tipe yaitu:
dengan api.
tidak enak sehingga terhindar dari perasan yang lebih tidak menyenangkan
kebiasaan yang rutin. Dapat dikatakan pada orang yang mempunyai tipe
21
merokoknya yaitu :
sehari dangan selang waktu sejak bangun berkisar antara 6-30 menit.
sehari dengan selang waktu 30-60 menit setelah bangun pagi. Perokok
menjadi beberapa bagian yaitu perokok sangat berat, perokok berat, perokok
perokok adalah :
a. Aktivitas fisik
b. Aktivitas psikologis
Merokok
4. Adanya stress dan konflik batin atau masalah yang sulit diselesaikan.
lingkungan sosialnya.
kawan, sahabat atau orang yang sama-sama bekerja atau berbuat. Menurut
anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang
anak atau remaja dengan tingkat usia yang sama serta melibatkan
Pertemanan adalah suatu tingkah laku yang dihasilkan dari dua orang
sebagai hubungan antara dua orang atau lebih yang memiliki unsur-unsur
lebih aman karena secara tidak langsung seorang teman akan melindungi
berbagi dalam suka ataupun duka, saling memberi dengan ikhlas, saling
di mana nilai yang berlaku bukanlah nilai yang ditetapkan oleh orang
1) Karakteristik Berteman
sebagai berikut :
teman.
mengubah mereka.
(T.Christina,2014).
keluarga.
perolehan pengetahuan.
(T.Christina,2014).
2. Lingkungan
remaja merokok biasanya dari faktor lingkungan. Faktor lingkungan bisa saja
dari faktor keluarga, tempat tinggal atau bahkan lingkungan pergaulan. Seperti
yang disampaikan oleh Darvil dan Powell (2000) bahwa remaja cendrung
kurang pantas dilakukan oleh para remaja. Tetapi, ada juga lingkungan dimana
merokok pada remaja adalah suatu hal yang wajar atau bahkan jika remaja
laki-laki tidak merokok akan bilang remaja laki-laki yang aneh. Selain itu ada
ayahnya merokok.
Bagi remaja yang solidaritas kelompok adalah suatu hal yang penting.
Apabila dalam suatu kelompok remaja, merokok adalah suatu aktivitas yang
kehidupan sehari-hari. Gaya hidup ini menarik sebagai suatu masalah sosial
3. Peran Orangtua
Peranan berasal dari kata peran, berarti sesuatu yang menjadi bagian
Arisandi, 2011) peran adalah suatu konsep prihal apa yang dapat dilakukan
yang sudah menjadi naluri atau intrinsic (animal instinc), karena proses
terpulang pada orang tua. Orang tua adalah panutan dan tauladan yang selalu
dijumpai anak pada setiap waktu dan kesempatan dalam keluarga. Dan orang
tua merupakan kunci strategi dalam mengatasi segala masalah yang dihadapi
jasmani, tetapi juga kebutuhan rohani, perhatian, kasih saying dan komunikasi
yang baik.
28
1. Sebagai Panutan
Orang tua harus menjadi suri teladan atau memberi contoh yang
baik, dari hal sikap dan perilaku sehari-hari bagi anak-anaknya. Dengan
pertama dan utama, karena orang tua adalah orang yang paling dekat dan
orang tua juga harus berfungsi sebagai informasi atau pengetahuan yang
cita-cita anak, demi masa depan yang baik bagi dirinya maupun keluarga.
Di samping itu pula, orang tua harus mampu sebagai pembatas sikap dan
perilaku agar anak tidak terjerumus pada situasi yang tidak baik.
29
a. Persepsi
rangsangan yang sampai pada alat indera yang datang dengan jumlah yang
banyak pada suatu waktu dan dalam bentuk yang tidak mempunyai arti,
“persepsi”.
2010).
2) Ciri-ciri rangsang
Seorang seniman tentu punya pola dan cita rasa yang berbeda
4) Pengalaman dahulu
ini secara tidak langsung akan menimbulkan rasa segan atau takut
31
seragam SMA.
2) stress
3) Pengaruh oarangtua/keluarga
santai saja merokok di dalam rumah walaupun ada bayi, anak kecil,
ketahuan merokok.
D. Rokok
1. pengertian rokok
majalah dan media masa lain menyatakan bahaya merokok. Bagi pecandunya,
merokok” sebagain orang ada yang masih terus merokok. Anak-anak sekolah
yang masih berpakaian seragam sekolah juga ada yang melakukan kegiatan
rokok yang tengah dibakar adalah 90 derajat celcius untuk ujung rokok yang
dibakar dan 30 derajat celcius untuk ujung rokok yang terselip diantara bibir
Tembakau merupakan kandungan rokok yang terdiri dari campuran ratusan zat
kimiawi yang khas dari tembakau adalah nikotin dan eugenol yang sangat
satu batang rokok atau lebih paling perhari paling sedikit selama satu tahun,
bahkan ada juga mengatakan merokok minimal merokok selama satu batang
a. Perokok aktif
relatif lebih kecil dari pada perokok pasif atau orang disekitarnya.
b. Perokok pasif
yaitu orang yang tidak merokok tetapi terpapar langsung oleh asap
pasif ini lebih banyak resikonya karena dia terpapar asap rokok lebih
smoking adalah suatu istilah yang diberikan bagi mereka yang tidak
34
(Husaini,2006)
2) Gaya merokok
3) Perokok inhaler
Pada perokok tipe ini, ada melepas rokok dari mulut setiap
21-31 batang per hari atau lebih, sejak bangun pagi berkisar
pagi.
bahan kimia :
a. Nikotin
karena dapat memicu dopamine yaitu unsur kimia di dalam otak yang
b. Tar
B, 2013)
200 kali lebih kuat dibandingkan dengan daya ikat oksigen (O2)
d. Hb
0,5 ug. Sebungkus rokok (isi 20 batang) yang habis dihisap dalam satu
bungkus rokok per hari, berapa banyak zat berbahaya ini masuk ke
Gambar 2.1
Berbagai Kandungan Zat Yang Terdapat Dalam Sebatang Rokok
(Wahyono B, 2013).
a. Mata
Resiko perokok adalah tiga kali lebih tinggi dibanding dengan bukan
perokok.
c. Gigi
d. Paru-paru
Penyakit yang mungkin diderita oleh perokok pada fungsi tubuh paru-
Gambar 2.2
e. Perut
f. Ginjal
Kanker ginjal dapat juga menyerang perokok dan kanker ini lebih
dari 4% pada penderita yang lebih dari lima tahun menderita kanker
g. Leher rahim
hamil.
h. Tulang
i. Darah
E. Remaja
1. Pengertian Remaja
(Sarwono, 2010).
41
diri menjadi lebih berbeda. Remaja mulai memandang diri denagan penilaian
Adapun berapa isu sosial dan klinis yang berkaitan dengan remaja antara
lain:
tahapan penyakit seperti Human Papilloma Virus (HPV) dan kanker mulut
kebutuhan seksual.
pengetahuan.
42
2013).
orang tua. Mereka berusaha mencari identitas diri dan sering kali
cita-cita.
sejajar (Kusminar).
Pada usia remaja ,terdapat masa transisi yang akan dialami. Masa
berikut :
marah-marah.
menuju nilai-nilai yang dianut orang dewasa. Saat ini remaja mulai
2013).
1) Perkembangan pribadi
2) Perkembangan sosial.
orang lain.
46
e. Konsep Kedewasaan
Secara fisik, remaja ditandai denagn cirri perubahan pada penampilan fisik
bukti bahwa konsep diri remaja berbeda diberbagai konteks dan remaja
sosial.
dianut.
Skema 2.1
Kerangka Teori
Faktor pencetus
(predisposing)
1. Pengetahuan
2. Sikap
3. Ekonomi
4. Nila-nilai
5. Tradisi
6. Persepsi
Faktor pemungkin
(enabling factor)
1. Fasilitas Perilaku Merokok
pelayanan Pada Remaja
2. Kualitas
pelayanan
3. Lingkungan
Faktor penguat
(reinforcing factor)
1. Peran tokoh
masyarakat
2. Peran petugas
kesehatan
3. Teman sabya
4. Peran orangtua