IndropoAgusni
SunarkoMartodihardjo
DwiMurtiastutik
ERITRODERMA
(ICD 10: L26)
BATASAN
Eritroderma adalah istilah untuk segala keadaan kilnik dimana terjadi
keradangan kuilt yang sangat luas, yang mencapai lebih dari 90% luas
permukaan kulit tubuh.
PATOFISIOLOGI
Eritroderma merupakan keradangan kulit yang bisa berasal dari
bermacam-macam penyakit.
GEJALA KLINIS
Pada eritroderma yang disebabkan oleh efek samping obat dan
golongan dermatitis biasanya timbul dalam waktu singkat. Dimulai
dengan bercak eritema yang cepat sekali meluas. Bisa disertai dengan
demam, menggigil atau malaise yang tidak telalu berat. Bercak eritem
tersebut biasanya mencapai keseluruhan permukaan tubuh dalam 12 -
48 jam. Selanjutnya diikuti dengan timbulnya deskuamasi dalam 2-6
hari, seringkali dimulai di daerah lipatan kulit.
Seluruh kulit tampak kemerahan, mengkilap dan mengelupas serta
teraba panas dan menebal pada palpasi. Penderita merasa kulitnya
ketat, gatal atau kadang-kadang terasa panas seperti terbakar. Setelah
eritroderma berlangsung beberapa minggu, rambut kepala bisa rontok,
juga kulit jadi menebal dan kasar.
DIAGNOSIS BANDING
Eritroderma tidak perlu diagnosis banding, tetapi yang perlu DD /
adalah penyebabnya, yaitu :
1. Dermatitis ( kontak / atopikdll )
2. Psoriasis vulgaris
3. Drug eruption
4. Limfoma /leukemia
5. Pemfigus
6. PityriasisRubraPilaris
7. Likhenplanus
8. Dermatofitosis
9. Skabies
PENYULIT
Penyulit-penyulit yang biasa terjadi yaitu :
1. hipotermi
2. dekompensasi kordis
3. kegagalan sirkulasi perifer
4. tromboflebitis
5. infeksi sekunder pada kulit, paru
PENATALAKSANAAN
Setelah diagnosis ditegakkan, penderita sebaiknya dirawat baring di
bangsal.
A. Perawatan umum :
1. perbaiki cairan tubuh
2. eliminasi faktor-faktor pencetus antara lain :
- diet pantang ikan laut
- hindari sinar matahari
- mandi tanpa sabun / mandi dengan sabun pH netral
3. pemberian kortikosteroid secara sistemik (jika diagnosis
psoriasis disingkirkan ) dengan cara “ tappering off “ :
Prednison 3x 10mg, 2 x 10mg, 1 x 10mg dst.atau
Deksametason 3 x 1 mg, 2 x 1 mg, dst
4. bila perlu dapat diberi antibiotika untuk mencegah infeksi
sekunder :
eritromisin 3-4 x 250-500 mg/hariselama 7-10 hari.
5. Antihistamin / antipruritus : CTM 3 x 1 tablet,
Loratadine1x10mg.
B. Perawatan topikal:
- bila masih menggigil, penderita tidak boleh mandi dulu.
- untuk kulit yang terlalu kering dapat diolesi dengan oleum
cocos/emollient seluruhtubuh.
- krim hidrokortison1% atau hidrokortison-globenikol cream.
DAFTAR PUSTAKA
1. James, William D., Berger, Timothy G., Elston, Dirk M. Andrews’
Diseases of The Skin Clinical Dermatology 11 thed. Philadelphia :
WB Saunders Company.2011.
2. Arndt K.A, Robinson J.K :Cutaneus Medicine and Surgery; 3 thed.
WB Saunders Co, 2007
3. Burns, Tony. Breathnach, Stephen. Cox, Neil. Griffiths,
Christoper. Rooks Textbook of Dermatology. 8thed. Oxford:
Blackwell Science Ltd.2010.p.23.46-51
4. Margaret, Jane., Bernstein, Megan L., Rothe, Marti J., Exfoliative
Dermatitis. In :Klauss, Wolff., Fitzpatrick’s Dermatology In
General Medicine. 7th ed. New York : The McGraw-Hill
Companies, Inc. 2008.p.225-232