Anda di halaman 1dari 16

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

(Sistem Teknik dan Dokumentasi)

Nama Kelompok 2 :
I G A Lely Puspita Dewi 1115351124
Komang Mega Budiarti 1115351166
Ni Wayan Dian Purwanti 1115351160
Ni Wayan Sri Karlina 1115351023

PROGRAM EKSTENSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS UDAYANA

TAHUN 2013

1. Penggunaan Teknik Sistem


Teknik sistem merupakan alat yang digunakan dalam analisis, desain, dan dokumentasi sistem
serta memahami kaitan antar-subsistem. (George H. Bodnar, William S. Hopwood, 2006)
1.1. Penggunaan Teknik Sistem Audit
Audit dibagi menjadi 2 kompunen dasar yaitu audit interim yang bertujuan untuk menaksir
seberapa jauh struktur pengendalian internal suatu organisasi dapat diandalkan. Komponen yang
kedua adalah audit laporan keuangan. Audit ini melibatkan pengujian substantif.
1. Evaluasi Pengendalian Internal
Auditor membutuhkan teknik untuk memecahkan sistem untuk mengevaluasi distribusi dokumen
dan memecahkan tugas antar personel atau departemen.Flowchart analitis, flowchart dokumen,
dan diagram distribusi formulir dapat digunakan oleh auditor untuk menganalisis distribusi
dokumen.
2. Pengujian Kepatuhan
Auditor menjalankan pengujian kepatuhan untuk mengonfirmasi eksistensi, menilai efektivitas,
dan mengecek pelaksanaan pengendalian internal. Auditor perlu memahami teknin ang biasanya
digunakan untuk mendokumentasikan sistem informasi seperti input proses output, diagram
hierarki, flowchart program, diagram alur data logika, table keputusan, dan metode matriks.
3. Kertas Kerja
Kertas kerja merupakan catatan mengenai prosedur pengujian yang dilakukan dalam proses
audit, informasi yang diperoleh dalam audit dan simpulan yang ditarik dari hasil audit.
1.2.Penggunaan Teknik Sistem dalam Pengembangan Sistem
Proyek pengembangan sistem terdiri dari 3 fase, yaitu:
a. Analisis sistem
Tanggung jawab analisis sistem mencakup pencarian fakta dengan menggunakan teknik
wawancara, kuesioner, review dokumen, dan observasi.

b. Desain Sistem
Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh. Desain sistem
melibatkab desain dokumen input, desain formulir, dan desain database.
c. Implementasi sistem
Implementasi sistem merupakan penerapan desain yang telah dibuat.Aktivitas yang biasanya
tercakup dalam implementasi adalah pemilihan dan pelatihan personel, pemasangan peralatan
computer dan infrastruktur, desain sistem secara detail, penulisan dan pengujian program
computer, pengujian sistem, pembuatan standar, dokumentasi dan konversi file dari sistem lama
ke sistem baru.

2. Teknik Sistem
Flowchart merupakan diagram symbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi dalam
sebuah sistem.
2.1.Simbul Flowchart
ANSI X 3,5 – 1970 mendifinisikan empat kelompok symbol flowchart – symbol dasar, symbol
input/output, symbol proses, dan symbol tambahan. ANSI mendefinisikan bentuk setiap symbol
tersebut dan mengilustrasikan penggunaan symbol – symbol tersebut sebagai berikut:

Input/output
Proses
Garis Arus
Anotasi

Gambar 1.2 Simbol dasar

Simbol input/output menggambarkan fungsi input/output, yaitu membuat data tersedia


unutk diproses dan mencatat informasi hasil dari suatu pemrosesan. Simbol garis lurus
digunakan untuk mengaitkan symbol yang satu dengan symbol yang lainnya.Simbol anotasi
(komentar) menggambarkan deskripsi tambahan atau catatan penjelas. Garis putus – putus
dikaitkan dengan symbol yang diberik komentar.
Simbol output/output yamg spesifik menggambarkan fungsi

input/output. Simbol ini juga mengidentifikasi media yang digunakan untuk merekam informasi
ataupun cara menangani informasi.
Punched Card Dokumen

Penyimpanan online Input Manual

Magnetic tape Display

Punched Tape Link Komunikasi

Ma
gnetic Disk Penyimpanan Offline

Gambar 1.2 Simbol Input/Output Spesifik


Simbol punched-card menggambarkan fungsi input output jika media yang digunakan adalah
punched card, meliputi mark-sense card, stub cards, deck of cards, file of cards dan lain
sebagainya. Simbol penyimpanan online menggambarkan fungsi input output dengan
menggunakan media penyimpanan online, sedangkan simbol magnetic tape, symbol punched
tape, symbol magnetic drum, symbol magnetic disk dan symbol dokumen menggambarkan
fungsi input/output menggunakan media tertentu.
Simbol input manual menggambarkan fungsi input pada saat informasi dimasukkan secara
manual pada saat pemrosesan. Simbol display menggambarkan fungsi input/output pada saat
informasi disajikan ke pengguna pada saat pemrosesan menggunakan media video, printer
console, plotter, dll. Simbol link komunikasi menggambarkan suatu fungsi transmisi informasi
menggunakan media telekomunikasi.Simbol penyimpanan offline menggambarkan fungsi
penyimpanan informasi offline, tanpa memperhatikan media yang digunakan untuk menyimpan
informasi tersebut.
Gambar 1.2 menggambarkan fungsi pemrosesan dan mengidentifikasi jenis operasi yang akan
digunakan untuk mengolah informasi. Jika tidak tersedia simbol proses maka dapat digunakan
simbol proses dasar.
Simbol keputusan menggambarkan suatu keputusan untuk menentukan operasi manayang harus
dijalankan dari berbagai alternatif jalur operasi yang tersedia. Simbol proses pedefined
menggambarkan satu prosedur yang terdiri dari satu atau lebih operasi atau program yang
tidakditentukan pada simbol flowchart yang lain. Simbol persiapan menggambarkan modifikasi
serangkaian instruksi ang mengubah program.
Simbol operasi manual menggambarkan proses offline yang dilakuakan oleh manusia tanpa
bantuan alat teknis apapun. Simbol operasi auxiliary menggambarkan operasi offline yang
dijalankan pada suatu peralatan tertentu, yang tidak berada dibawah kendali langsung central
processing unit. Simbol penggabungan, ekstrak, sortir, dan perakitan masing – masing
menggambarkan tipe fungsi pengolahan tertentu.
Simbol Proses Khusus:

Keputusan Operasi pembantu

Proses
Predefined Penggabungan

Persiapan Ekstrak

Operasi
Manual sortir
Perakitan

Simbol tambahan:

Transmittal tape Terminal

Mode Parallel Konektor

Konektor Off-Page

Simbol tambahan dapat digunakan untuk memperjelas flowchart atau untuk


mempermudah pembuatan flowchart. Simbol konektor menggambarkan alur kluar dari (atau
masuk kedalam) flowchart menuju (atau dari) bagian flowchart yang lain. Satu set yang terdiri
dari dua simbol konektor digunakan untuk menggambarkan arah arus yang kontinu jika arus
tersebut terpotong akibat tidak cukupnya area gambar. Simbol terminal menggambarkan titk
ujung dari sebuah flowchart. Simbol mode paralel menggambarkan awal atau akhir dari dua atau
lebih operasi yang simultan. Simbol konektor off page bukan merupakan standar ANSI X3.5,
tetapi biasanya digunakan untuk menggambarkan alur keluar dari (atau masuk kedalam)
flowchart menuju (atau dari) halaman flowchart yang lain. Simbol tansmittal tape digunakan
untk menggambarkan pembuatan batch control total secara manual.
2.2.Simbol untuk Membuat Flowchart
Simbol digunakan dalam flowchart untuk menggambarkan fungsi suatu informasi atau
fungsi suatu jenis sistem lain. Berikut empat ilustrasi penggunaan simbol flowchart:

1. Arah Arus
Normal
Simbol dokumen digunakan untuk melambangkan faktur, sebagai input untuk suatu
operasi manual. Teks didalam simbol operasi manual menjelaskan bahwa faktur ditinjau ulang
dan diotorisasi. Faktur yang telah diotorisasi menjadi output dari proses ini. Karena arah aliran
dalam ilustrasi tersebut normal (dari kiri ke kanan adan dari atas ke bawah), maka tidak
diperlukan anak panah untuk menggambarkan aliran data.

2. Arus Balik Ditujukan dengan Anak Panah

Ini juga menggambarkan kejadian yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda. Dapat dilihat
bahwa aliran data yang tidak normal yang harus digambarkan dengan garis beranak panah.

3. Penggunaan Simbol Konektor


Tampak bagaimana simbol konektor digunakan untuk menggambarkan perpindahan
formulir permintaan barang dari departemen penjualan ke departemen pembelian.

4. Arus Dua Arah Ditunjukkan dengan Anak Panah

Simbol dokumen digunakan untuk


menggambarkan permintaan pembelian
sebagai lambang input untuk suatu
proses manual. Simbol anotasi digunakan untuk mengindikasikan operasi manual. Anotasi
digunakan

karena tempat dalam simbol opersi manual yang tersedia tidak cukup untuk memuat seluruh teks
penjelasan.

Simbol input/output dasar digunakan untuk menggambarkan file pemasok. Simbol dasar
input/output dapat digunakan untuk setiap input atau output, tidak peduli bentuk fisik
input/output tersebut.Anak panah bolak-balik digunakan untuk menggambarkan hubungan dua
arah antara operasi manual dengan file pemasok. Ini mengidikasikan bahwa file vendor
digunakan dalam operasi manual dan sekaligus diperbaharui oleh operasi manual.

2.3.Diagram IPO dan HIPO


Diagram IPO ( input-proses-output) digunakan untuk memberikan deskripsi naratif
mengenai input yang diperlukan untuk menghasilkan output sistem. Diagram ini tidak
memberikan banyak keterangan mengenai fungsi proses, tetapi IPO berguna untuk menganalisis
keseluruhan informasi yang dibutuhkan .
Diagram HIPO terdiriri dari dua segmen: 1) diagram hierarki sebagai pemecah proses
menjadi berbagai modul dan menggambarkan keseluruhan sistem dan berperan sebagai “daftar
isi” untuk membuat diagram IPO yang lebih detail. Berikut ilustrasi HIPO:
1.Diagram Hierarki (daftar isi visual)

Setiap modul bernomor akan dirinci pada IPO.


2.Diagram IPO (satu untuk setiap modul)

Dalam sistem yang kompleks, diagram HIPO dipecah ke dalam serangkaian diagram HIPO,
baru kemudian setiap subdiagram HIPO tersebut dipecah menjadi diagram IPO. Diagram HIPO
selalu dibuat dari umum ke khusus. Jadi, struktur diagram hipo menggunakan strategi top-down
untuk menganalisi dan mendesain sistem. Diagram HIPO berguna untuk mengidentifikasi apa
yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Namun diagram ini juga bagaimana
dan kapan sebuah proses harus dijalankan.

2.4.Flowchart Sistem dan Program


Flowchart sistem mengidentifikasi keseluruhan aliran operasi di dalam sebuah sistem.
Sebuah flowchart sistem menunjukkan titik awal input, tahapan proses, mode pemrosesan
(manual /mesin), dan disposisi output. Flowchart sistem berfokus pada fungsi proses dan media,
bukannya pada rincian logika setiap fungsi pemrosesan.
Flowchart program ( flowchart block) digunakan oleh personel pengembangan sistem.
Flowchart program lebih detail dalam menggambarkan setiap fungsi pemrosesan yang tergambar
dalam flowchart dirinci lebih detail dalam flowchart program, serupa dengan diagram IPO
sebagai rincian dari diagram HIPO.

2.5.Diagram Arus Data Logika

Diagram arus data / diagram alur data (DFD) digunakan oleh analis untuk
mendokumentasikan desain logika suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
Tujuan penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logika kepada desainer
sistem atau programer, yang selanjutnya akan merancang spesifikasi fisik desain logika tersebut.
Simbol DFD memiliki dua tujuan yaitu; 1)DFD menekankan pada analisi aliran data. 2)DFD
menekankan desai logika bukan desain fisik.
Berikut empat simbol DFD:
Nama Simbol Makna
Terminator Menggambarkan sumber dan
destinasi data

Proses Tugas/fungsi yang harus


dijalankan

Simpanan Simpanan data


data

Arus data Saluran komunikasi


2.6.Diagram Arus Data Logika dan Analisis Terstuktur

Bagian ini

menggambarkan konstruksi DFD dan peran DFD dalam analisis sistem terstruktur. Berikut
ilustrasi DFD tingkat atas dari sebuah sistem penggajian yang masih sangat umum. Data
penggajian dari bagian pencatat waktu diproses pada sebuah storage atau file data penggajian
untuk menentukan besarnya gaji setiap karyawan. Garis beranak panah mengindikasikan aliran
data. Disini simpanan data penggajian digunakan untuk memproses gaji dan sekaligus
diperbaharui oleh proses penggajian.

Aspek DFD yang penting adalah DFD berfokus pada simpanan data dan logika keputusan.pada
saat DFD telah selesai dibuat, analisis sistem dapat melanjutkan menganalisis data yang perlu
diidentifikasi untuk setiap aplikasi.
2.7.Flowchart Distribusi Formulir, Dokumen, dan Analitik
Auditor sering berhadapan dengan aliran dan distribusi dokumen dalam sistem aplikasi,
khususnya pada saat mengevaluasi pengendalian internal dalam suatu sistem.Auditor hampir
tidak pernah berhubungan dengan mode pemrosesan.Flowchart analitik, flowchart dokumen, dan
diagram distribusi formulir dapat digunakan untuk menganalisis distribusi dokumen dalam
sebuah sistem.
Flowchart analitik serupa dengan flowchart sistem, baik dalam hal detail rincian maupun
teknik pembuatan. Alur proses ditandai dengan penggunaan simbol yang dihubungkan dengan
garis. Flowchart analtik mengidentifikasikan semua proses signifikan pada sebuah aplikasi,
dengan penekanan pada pemrosesan tugas.
Flowchart dokumen serupa dengan flowchart analitik, tetapi peran proses setiap entitas tidak
disajikan secara detail. Dengan kata lain, hanya simbol dokumen yang digunakan dalam
flowchart tersebut. Tetapi simbol lain pada dasarnya boleh saja digunakan untuk memperjelas
suatu flowchart. Tujuan flowchart semacam ini untuk mengetahui setiap dokumen yang
digunakan dalam setiap sistem aplikasi dan mengidentifikasi titik awal dokumen, distribusi
dokumen, serta titik akhir setiap dokumen.
Terkait dengan flowchart dokumen adalah diagram distribusi formulir. Diagram distribusi
formulir menggambarkan distribusi setiap salinan formulir dalam sebuah organisasi. Dalam
diagram ini, penekanannya terletak pada siapa yang akan memdapatkan formulir tertentu, bukan
pada bagaimana satiap formulir akan diproses. Formulir yang digambarkan dalam bentuk simbol
atau dalam bentuk deskripsi kata-kata. Formulir akan digambarkan pada sisi kiri dari diagram
kan akan bergerak secara horisontal ke berbagai kolom untuk menggambarkan alokasi formulir
ke berbagai unit organisasi. Teknik ini memecah data sistem aplikasi sedemikian rupa sehingga
memudahkan menganalisis pemisahan petugas dalam sebuah sistem dan mengendalikan yang
dijalankan antarmuka antar berbagai entitas.
2.8.Ilustrasi Pembuatan Flowchart Analitik
Tujuan bagian ini adalah untuk menggambarkan penyusunan flowchart analitik dalam
sebuah sistem pengolahan transaksi.
a. Merencanakan Flowchart
Pertama, kita harus mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Jika flowchart akan dibuat
menggunakan bantuan komputer, dibutuhkan aplikasi perangkat lunak yang tepat. Jika flowchart
akan digambar diatas kertas, maka dibutuhkan template flowchart dan alat tulis yang sesuai.
Berikutnya, perlu ditentukan jenis flowchart seperti apa yang akan dijual. Pemilihan jenis ini
mestinya didasarkan pada tujuan membuat flowchart.
b. Memilih Simbol
Setelah menentukan jenis flowcahart yang dibutuhkan, penting untuk memilih simbol yang
akan digunakan untuk menggambarkan flowchart. Simbol standar ANSI X3.5, sebagaimana telah
dibahas, disarankan untuk dipakai, tetapi dalam beberapa kasus, perusahaan memiliki simbol
sendiri.Auditor dan akuntan sering menggunakan flowchart semacam ini dengan tujuan untuk
menganalisis pengendalian internal dalam sebuah sistem. Gambar 2.13 mencakup simbol
flowchart dasar-proses manual,transmittal tape, dokumen, terminal, konektor dan arsip offline.
c. Analisis Sistem
Ketika menyiapkan berbagai tipe flowchart, penting untuk meninjau data yang akan
digambar untuk mendapatkan pemahaman yang baik mengenai deskripsi sebuah sistem. Ketika
mempersiapkan pembuatan analitik, perlu untuk menentukan entitas apa yang akan digambarkan
sebagai kolem yang terpisah biasanya hanya entitas yang aktivitas pengolahan datanya yang akan
digambarkan secara rinci. Ada tiga entitas yang perlu dipisahkan terkait dengan analisis terhadap
sistem yang akan digambar dalam bahasan ini : kasir, petugas buku besar dan petugas piutang
dagang.
Input/Output Dokumenta

si

Proses Terminal

Garis Lurus Konektor

Anotasi, Komentar Konektor off-page

Proses Manual

Sebenarnya masih ada entitas lainnya yaitu konsumen dan bank, tetapi karena tidak ada aktivitas
pengolahan yang akan digambarkan dengan cara yang berbeda. Tahap selanjutnya dalam analisis
adalah mengidentifikasi dokumen yang terlibat dalam proses pengolahan. Ada enam dokumen
yang terlibat dalam ilustrasi sistem ini : pembayaran kas, surat pemberitahuan dari pelanggan,
batch kontrol total, slip setoran, buku besar, dan buku piutang dagang.
d. Menggambar Flowchart
Tujuan menggambar flowchart adalah untuk menggambar arus dokumen pada sebuah sistem
dengan menggunakan simbol flowchart yang tepat. Tahap pertama yang harus dijelaskan adalah
kasir membuka surat yang berisi uang kas dan surat pemberitahuan pembayaran. Simbol terminal
digunakan untuk mengindikasikan sumber surat. Sumber ini juga mengindikasikan titik awal
flowchart. Dalam hal ini, simbol khusus dipilih untuk digunakan karena ia akan dapat
menggambarkan sistem dengan lebih jelas. Garis lurus digunakan untuk mengindikasikan alur
tindakan. Tahap berikutnya yang harus digambarkan adalah pembuatan batch kontrol total atas
penerimaan surat. Ini juga merupaka operasi manual. Simbol transmital tape dari flowchart bisa
juga digunakan untuk menggambarkan batch kontrol total.
e. Peraturan Sandwich
Perhatikan kesamaan antara dua bagian flowchart yang telah dibahas sebelumnya. Dalam
kedua flowchart tersebut, dokumen mengalir kedalam proses dan dokumen keluar dari sebuah
proses. Setiap simbol proses harus memiliki input dan output yang jelas. Ini disebut peraturan
sandwich : setiap simbol proses harus diapit simbol input dan simbol output.
f. Penggunaan Simbol Konektor
Simbol konektor digunakan untuk mengeliminasi alur yang panjang. Simbol konektor yang
sama akan tampak pada kolom petugas buku besar dan petugas piutang dagang. Penggunaan
simbol konektor adakalanya menimbulkan pertanyaan mengenai kejelasan flowchart secara
keseluruhan.Satu manfaat penting menggunakan simbol konektor adalah simbol ini memberi
fleksibilitas untuk membuat modul-modul flowchart dan pembuatan garis yang panjang dan
melintang antarkolom yang saling berjauhan dapat dihindarkan.
g. Hubungan Entitas-Kolom
Sistem operasi manual digunakan untuk menggambarkan proses “pembuatan slip setoran”
dan simbol dokumen digunakan untuk menggambarkan kas dan slip setoran. Bagian dari
flowchart ini juga akan ditempatkan dalam kolom “Kasir” karena bagian ini merupakan
kelanjutan dari aktivitas kasir. Narasi mendeskripsikan kegiatan yang dijalankan oleh petugas
buku besar dan petugas piutang dagang. Oleh karena itu, aktivitas kedua entitas ini
akandigambarkan pada kolom tersendiri. Proses penggambaran flowchart untuk yang kedua
entitas tersebut serupa dengan proses penggambaran aktivitas kasir. Flowchart yang dihasilkan
harus dapat menggambarkan fungsi sebuah sistem dengan jelas. Lima panduan umum ketika
menggambar flowchart adalah :
1. Analisis sistem untuk mengidentifikasi entitas dan dokumen, sebagaimana telah dijelaskan
dalam ilustrasi tersebut.
2. Pilih simbol yang akan digunakan sesuai dengan panduan umum yang dijelaskan dalam bab ini.
3. Buatlah sketsa kasar flowchart sistem untuk menentukan letak kolom entitas dan alur dokumen.
4. Review sketsa tersebut untuk memastikan tidak aktivitas yang terlewatkan ataupun tidak ada
kesalahan.
5. Akhirnya, pastikan flowchart tersebut telah menggambarkan sistem dengan jelas, jika
diperlukan, tambahkan komentar.
2.9.Teknik Narasi
Teknik narasi sangat bermanfaat, khususnya dalam analisis system tahap pencarian fakta
di perusahaan.Wawancara yang mendalam memungkinkan analisa system untuk membangun
hubungan personal yang baik dengan manajer.Wawancara yang tersruktur dapat digunakan untuk
menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan.
Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara member kesempatan
kepadaresponden untuk menjawab pertanyaan secara bebas. Kuesioner tertutup merupakan
teknik encarian fakta yang berguna untuk mencari jawaban atas sekumpulan pertanyaan.Bagi
analisis sistem, penggunaan koesioner terbuka sangat relative menghemat waktu.Koesioner
semacam ini sangat efektif dalam bantak situasi, termasuk dalam pencarian informasi mengenai
pengendalian internal perusahaan.
Teknik narasi mencakup juga tinjauan terhadap dokumentasi.Dokumen-dokumen ini
dapat membantu analisis ataupun auditor untuk mendapatkan pemahaman mengenai suatu
organisasi.
2.10. Analisis Penggunaan Sumber Daya
Analisis berikutnya yang perlu dilakukan adalah mencocokkan sumber daya yang
dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan.Analisis ‘penggunaaan sumber daya harus selalu
dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem.
Auditor harus mempertimbangkan penggunaan sumber daya pada saat melakukan audit.
Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sistem.
Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis pengalokasian sumber daya dapat digunakan baik
oleh auditor maupun oleh personel sistem.
a. Pengukuran Kerja
Pengukuran .kerja mencakup berbagai teknik untuk membuat model, mengukur atau
mengestimasi aktivitas klerikal atau aktifitas lain dalam kerangka produksi. Satu hal yang
esensial adalah pengembangan standar, yang akan digunakan untuk menentukan efesiensi operasi
yang terjadi.
Pengukuran kerja mencakup emapt langkah dasar :
1. Mengidentifikasi pekerjaan
2. Mengukur perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
menggunakan studi gerak dan waktu, runs test, data historis, atau cara yang lain.
3. Menyesuaikan perkiraan waktu tersebut untuk mengeliminasi waktu luang dan pertimbangan-
pertimbangan yang lain.
4. Menganalisis kebutuhan berdasarkan data tersebut.
Teknik pengukuran kerja memiliki dua aplikasi dalam pekerjaan sistem.Pertama, berguna
untuk mengevaluasi kelayakan teknis atau kebutuhan teknis dari suatu perancangan sistem.
Misalnya, untuk menentukan jumlah magnetic disk yang dibutuhkan untuk menyimpan sejumlah
dokumen tertentu, menetukan spesifikasi sistem computer yang dibutuhkan untuk memproses
beban kerja tertentu, dan sejumlah karyawan yang dibutuhkan untuk menginput data.Peran yang
kedua terkait denagn evaluasi kinerja pekerjaan yang terkait dengan sistem, seperti pemrograman
computer dan pengembangan proyek.
b. Analisis Distribusi
Ada beberpa bentuk analisis distribusi kerja, tetapi secara konseptual, pekerjaan dan
karyawan dapat disajikan dalam bentuk matriks
Sampel Tabel Distribusi Pekerjaan :
Penugasan kepada Karyawan
Tugas Estimasi Lol Dale Neil
Jam per a
hari
Membuka Surat 2 1 1 0
Menyotir surat 6 2 2 2
pemberitahuan
Batch control 2 0 0 2
Mengarsip surat 8 4 4 0
pemberitahuan

Analisis distribusi kerja membutuhkan informasi rinci mengenai fungsi dan tanggung
jawab semua karyawan yang terlibat dalam analisis. Rincian pekerjaan digunakan untuk
mencatat setiap jenis pekerjaan yang di jalankan oleh setiap individu dan rata-rata jam yang
dibutuhkan untuk menjalankan setiap pekerjaan per minggu.

Level rincian pekerjaan dibuat tergantung pada level analisis pengukuran kerja yang diinginkan.
Kolom paling kiri pada table dapat di lihat rincian beberapa tugas.Karyawan (atau departemen)
digambarkan dalam setiap kolom.Beban kerja dialokasikan ke karyawan-karyawan dalam
matriks. Metode pembebanan harus rasional, dalam arti kualifikasi karyawan ,
pengendalianinternal, jadwal , waktu terjadinya transaksi, dan lain sebagainya harus
dipertimbangkan.
2.11. Teknik Analisis Keputusan

a. Tabel Keputusan dan Percabangan


Tabel keputusan dan percabangan digunakan terutama oleh personel pengembangan
sistem.Dalam kasus ini, tabel percabangan dapat digunakan untuk menggambarkan suatu fungsi
keputusan. Tabel ini mencakup pernyataan dari suatu keputusan yang harus dibuat, serangkaian
kondisi yang kemungkinan dapat terjadi, dan alur yang harus diikuti untuk setiap kondisi yang
mungkin akan terjadi.
Contoh tabel percabangan :

Kode Sama dengan 1 2 3 4

Menuju ke Referensi tidak berkoneksi Referensi tidak berkonkesi

Kode Sama dengan Menuju ke


1
2 Referensi tidak berkoneksi

3 Referensi tidak berkoneksi

4
Tabel Keputusan merupakan penyajian suatu proses pengambilan keputusan dalam bentuk
tabel. Tabel keputusan disusun dengan premis IF-THEN dan disajikan dalam matriks dua
dimensi. Tabel ini dibagi menjadi empat area : area pernyataan kondisi, area pemilihan kondisi,
area pernyataan tindakan, dan area pemilihan tindakan. Alternatif disajikan horizontal pada atas
tabel dan menggambarkan kombinasi logis dari pilihan

kondisi dan pilihan tindakan yang akan membentuk proses keputusan. Setiap alternative
kombinasi ditampilkan dalam satu baris vertical tertentu. Format tabel keputusan :
Judul Tabel Aturan Main
1 2 3 …. N
Jika :
Kondisi
Maka :
Entri kondisi
Tindakan
Entri kondisi

Tabel keputusan dapat digunakan untuk


melengkapi flowchart untuk menganalisis dan mendokumentasikan logika program aplikasi.
Pada saat kompleksitas proses keputusan tinggi, penggunaan sruktur tabular table keputusan
lebih menguntungkan dibandingkan penggunaan flowchart secara grafis untuk menggambarkan
proses keputusan.
b. Metode Matriks
Metode matrik digunakan baik oleh auditor maupun personel sistem.Penyajian bentuk
matriks banyak berguna dalam pekerjan sistem karena matriks ini merupakan metode yang enak
untuk menganalisis dan menyajikan serangkaian data yang besar. Penggunaan spreadsheet dalam
sistem akuntansi untuk mengalokasikan saldo rekening atau untuk membantu pembuatan proses
pembuatan jurnal penutup,merupakan contoh penggunaan teknik matriks. Karakteristik anatikal
yang penting dari teknik matriks adalah alokasi isi suatu baris ke dalam berbagai kolom.Dalam
matriks pengendalian data, baris diisi dengan elemen data dan kolom diisi denagn formulir atau
laporan yang mengandung data tersebut.

Anda mungkin juga menyukai