Nama Kelompok 2 :
I G A Lely Puspita Dewi 1115351124
Komang Mega Budiarti 1115351166
Ni Wayan Dian Purwanti 1115351160
Ni Wayan Sri Karlina 1115351023
TAHUN 2013
b. Desain Sistem
Desain sistem melibatkan penyusunan cetak biru sistem secara lengkap dan utuh. Desain sistem
melibatkab desain dokumen input, desain formulir, dan desain database.
c. Implementasi sistem
Implementasi sistem merupakan penerapan desain yang telah dibuat.Aktivitas yang biasanya
tercakup dalam implementasi adalah pemilihan dan pelatihan personel, pemasangan peralatan
computer dan infrastruktur, desain sistem secara detail, penulisan dan pengujian program
computer, pengujian sistem, pembuatan standar, dokumentasi dan konversi file dari sistem lama
ke sistem baru.
2. Teknik Sistem
Flowchart merupakan diagram symbol yang menunjukkan arus data dan tahapan operasi dalam
sebuah sistem.
2.1.Simbul Flowchart
ANSI X 3,5 – 1970 mendifinisikan empat kelompok symbol flowchart – symbol dasar, symbol
input/output, symbol proses, dan symbol tambahan. ANSI mendefinisikan bentuk setiap symbol
tersebut dan mengilustrasikan penggunaan symbol – symbol tersebut sebagai berikut:
Input/output
Proses
Garis Arus
Anotasi
input/output. Simbol ini juga mengidentifikasi media yang digunakan untuk merekam informasi
ataupun cara menangani informasi.
Punched Card Dokumen
Ma
gnetic Disk Penyimpanan Offline
Proses
Predefined Penggabungan
Persiapan Ekstrak
Operasi
Manual sortir
Perakitan
Simbol tambahan:
Konektor Off-Page
1. Arah Arus
Normal
Simbol dokumen digunakan untuk melambangkan faktur, sebagai input untuk suatu
operasi manual. Teks didalam simbol operasi manual menjelaskan bahwa faktur ditinjau ulang
dan diotorisasi. Faktur yang telah diotorisasi menjadi output dari proses ini. Karena arah aliran
dalam ilustrasi tersebut normal (dari kiri ke kanan adan dari atas ke bawah), maka tidak
diperlukan anak panah untuk menggambarkan aliran data.
Ini juga menggambarkan kejadian yang sama, tetapi dengan cara yang berbeda. Dapat dilihat
bahwa aliran data yang tidak normal yang harus digambarkan dengan garis beranak panah.
karena tempat dalam simbol opersi manual yang tersedia tidak cukup untuk memuat seluruh teks
penjelasan.
Simbol input/output dasar digunakan untuk menggambarkan file pemasok. Simbol dasar
input/output dapat digunakan untuk setiap input atau output, tidak peduli bentuk fisik
input/output tersebut.Anak panah bolak-balik digunakan untuk menggambarkan hubungan dua
arah antara operasi manual dengan file pemasok. Ini mengidikasikan bahwa file vendor
digunakan dalam operasi manual dan sekaligus diperbaharui oleh operasi manual.
Dalam sistem yang kompleks, diagram HIPO dipecah ke dalam serangkaian diagram HIPO,
baru kemudian setiap subdiagram HIPO tersebut dipecah menjadi diagram IPO. Diagram HIPO
selalu dibuat dari umum ke khusus. Jadi, struktur diagram hipo menggunakan strategi top-down
untuk menganalisi dan mendesain sistem. Diagram HIPO berguna untuk mengidentifikasi apa
yang harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu masalah. Namun diagram ini juga bagaimana
dan kapan sebuah proses harus dijalankan.
Diagram arus data / diagram alur data (DFD) digunakan oleh analis untuk
mendokumentasikan desain logika suatu sistem yang dapat memenuhi kebutuhan pengguna.
Tujuan penggunaan DFD adalah untuk memisahkan secara jelas proses logika kepada desainer
sistem atau programer, yang selanjutnya akan merancang spesifikasi fisik desain logika tersebut.
Simbol DFD memiliki dua tujuan yaitu; 1)DFD menekankan pada analisi aliran data. 2)DFD
menekankan desai logika bukan desain fisik.
Berikut empat simbol DFD:
Nama Simbol Makna
Terminator Menggambarkan sumber dan
destinasi data
Bagian ini
menggambarkan konstruksi DFD dan peran DFD dalam analisis sistem terstruktur. Berikut
ilustrasi DFD tingkat atas dari sebuah sistem penggajian yang masih sangat umum. Data
penggajian dari bagian pencatat waktu diproses pada sebuah storage atau file data penggajian
untuk menentukan besarnya gaji setiap karyawan. Garis beranak panah mengindikasikan aliran
data. Disini simpanan data penggajian digunakan untuk memproses gaji dan sekaligus
diperbaharui oleh proses penggajian.
Aspek DFD yang penting adalah DFD berfokus pada simpanan data dan logika keputusan.pada
saat DFD telah selesai dibuat, analisis sistem dapat melanjutkan menganalisis data yang perlu
diidentifikasi untuk setiap aplikasi.
2.7.Flowchart Distribusi Formulir, Dokumen, dan Analitik
Auditor sering berhadapan dengan aliran dan distribusi dokumen dalam sistem aplikasi,
khususnya pada saat mengevaluasi pengendalian internal dalam suatu sistem.Auditor hampir
tidak pernah berhubungan dengan mode pemrosesan.Flowchart analitik, flowchart dokumen, dan
diagram distribusi formulir dapat digunakan untuk menganalisis distribusi dokumen dalam
sebuah sistem.
Flowchart analitik serupa dengan flowchart sistem, baik dalam hal detail rincian maupun
teknik pembuatan. Alur proses ditandai dengan penggunaan simbol yang dihubungkan dengan
garis. Flowchart analtik mengidentifikasikan semua proses signifikan pada sebuah aplikasi,
dengan penekanan pada pemrosesan tugas.
Flowchart dokumen serupa dengan flowchart analitik, tetapi peran proses setiap entitas tidak
disajikan secara detail. Dengan kata lain, hanya simbol dokumen yang digunakan dalam
flowchart tersebut. Tetapi simbol lain pada dasarnya boleh saja digunakan untuk memperjelas
suatu flowchart. Tujuan flowchart semacam ini untuk mengetahui setiap dokumen yang
digunakan dalam setiap sistem aplikasi dan mengidentifikasi titik awal dokumen, distribusi
dokumen, serta titik akhir setiap dokumen.
Terkait dengan flowchart dokumen adalah diagram distribusi formulir. Diagram distribusi
formulir menggambarkan distribusi setiap salinan formulir dalam sebuah organisasi. Dalam
diagram ini, penekanannya terletak pada siapa yang akan memdapatkan formulir tertentu, bukan
pada bagaimana satiap formulir akan diproses. Formulir yang digambarkan dalam bentuk simbol
atau dalam bentuk deskripsi kata-kata. Formulir akan digambarkan pada sisi kiri dari diagram
kan akan bergerak secara horisontal ke berbagai kolom untuk menggambarkan alokasi formulir
ke berbagai unit organisasi. Teknik ini memecah data sistem aplikasi sedemikian rupa sehingga
memudahkan menganalisis pemisahan petugas dalam sebuah sistem dan mengendalikan yang
dijalankan antarmuka antar berbagai entitas.
2.8.Ilustrasi Pembuatan Flowchart Analitik
Tujuan bagian ini adalah untuk menggambarkan penyusunan flowchart analitik dalam
sebuah sistem pengolahan transaksi.
a. Merencanakan Flowchart
Pertama, kita harus mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan. Jika flowchart akan dibuat
menggunakan bantuan komputer, dibutuhkan aplikasi perangkat lunak yang tepat. Jika flowchart
akan digambar diatas kertas, maka dibutuhkan template flowchart dan alat tulis yang sesuai.
Berikutnya, perlu ditentukan jenis flowchart seperti apa yang akan dijual. Pemilihan jenis ini
mestinya didasarkan pada tujuan membuat flowchart.
b. Memilih Simbol
Setelah menentukan jenis flowcahart yang dibutuhkan, penting untuk memilih simbol yang
akan digunakan untuk menggambarkan flowchart. Simbol standar ANSI X3.5, sebagaimana telah
dibahas, disarankan untuk dipakai, tetapi dalam beberapa kasus, perusahaan memiliki simbol
sendiri.Auditor dan akuntan sering menggunakan flowchart semacam ini dengan tujuan untuk
menganalisis pengendalian internal dalam sebuah sistem. Gambar 2.13 mencakup simbol
flowchart dasar-proses manual,transmittal tape, dokumen, terminal, konektor dan arsip offline.
c. Analisis Sistem
Ketika menyiapkan berbagai tipe flowchart, penting untuk meninjau data yang akan
digambar untuk mendapatkan pemahaman yang baik mengenai deskripsi sebuah sistem. Ketika
mempersiapkan pembuatan analitik, perlu untuk menentukan entitas apa yang akan digambarkan
sebagai kolem yang terpisah biasanya hanya entitas yang aktivitas pengolahan datanya yang akan
digambarkan secara rinci. Ada tiga entitas yang perlu dipisahkan terkait dengan analisis terhadap
sistem yang akan digambar dalam bahasan ini : kasir, petugas buku besar dan petugas piutang
dagang.
Input/Output Dokumenta
si
Proses Terminal
Proses Manual
Sebenarnya masih ada entitas lainnya yaitu konsumen dan bank, tetapi karena tidak ada aktivitas
pengolahan yang akan digambarkan dengan cara yang berbeda. Tahap selanjutnya dalam analisis
adalah mengidentifikasi dokumen yang terlibat dalam proses pengolahan. Ada enam dokumen
yang terlibat dalam ilustrasi sistem ini : pembayaran kas, surat pemberitahuan dari pelanggan,
batch kontrol total, slip setoran, buku besar, dan buku piutang dagang.
d. Menggambar Flowchart
Tujuan menggambar flowchart adalah untuk menggambar arus dokumen pada sebuah sistem
dengan menggunakan simbol flowchart yang tepat. Tahap pertama yang harus dijelaskan adalah
kasir membuka surat yang berisi uang kas dan surat pemberitahuan pembayaran. Simbol terminal
digunakan untuk mengindikasikan sumber surat. Sumber ini juga mengindikasikan titik awal
flowchart. Dalam hal ini, simbol khusus dipilih untuk digunakan karena ia akan dapat
menggambarkan sistem dengan lebih jelas. Garis lurus digunakan untuk mengindikasikan alur
tindakan. Tahap berikutnya yang harus digambarkan adalah pembuatan batch kontrol total atas
penerimaan surat. Ini juga merupaka operasi manual. Simbol transmital tape dari flowchart bisa
juga digunakan untuk menggambarkan batch kontrol total.
e. Peraturan Sandwich
Perhatikan kesamaan antara dua bagian flowchart yang telah dibahas sebelumnya. Dalam
kedua flowchart tersebut, dokumen mengalir kedalam proses dan dokumen keluar dari sebuah
proses. Setiap simbol proses harus memiliki input dan output yang jelas. Ini disebut peraturan
sandwich : setiap simbol proses harus diapit simbol input dan simbol output.
f. Penggunaan Simbol Konektor
Simbol konektor digunakan untuk mengeliminasi alur yang panjang. Simbol konektor yang
sama akan tampak pada kolom petugas buku besar dan petugas piutang dagang. Penggunaan
simbol konektor adakalanya menimbulkan pertanyaan mengenai kejelasan flowchart secara
keseluruhan.Satu manfaat penting menggunakan simbol konektor adalah simbol ini memberi
fleksibilitas untuk membuat modul-modul flowchart dan pembuatan garis yang panjang dan
melintang antarkolom yang saling berjauhan dapat dihindarkan.
g. Hubungan Entitas-Kolom
Sistem operasi manual digunakan untuk menggambarkan proses “pembuatan slip setoran”
dan simbol dokumen digunakan untuk menggambarkan kas dan slip setoran. Bagian dari
flowchart ini juga akan ditempatkan dalam kolom “Kasir” karena bagian ini merupakan
kelanjutan dari aktivitas kasir. Narasi mendeskripsikan kegiatan yang dijalankan oleh petugas
buku besar dan petugas piutang dagang. Oleh karena itu, aktivitas kedua entitas ini
akandigambarkan pada kolom tersendiri. Proses penggambaran flowchart untuk yang kedua
entitas tersebut serupa dengan proses penggambaran aktivitas kasir. Flowchart yang dihasilkan
harus dapat menggambarkan fungsi sebuah sistem dengan jelas. Lima panduan umum ketika
menggambar flowchart adalah :
1. Analisis sistem untuk mengidentifikasi entitas dan dokumen, sebagaimana telah dijelaskan
dalam ilustrasi tersebut.
2. Pilih simbol yang akan digunakan sesuai dengan panduan umum yang dijelaskan dalam bab ini.
3. Buatlah sketsa kasar flowchart sistem untuk menentukan letak kolom entitas dan alur dokumen.
4. Review sketsa tersebut untuk memastikan tidak aktivitas yang terlewatkan ataupun tidak ada
kesalahan.
5. Akhirnya, pastikan flowchart tersebut telah menggambarkan sistem dengan jelas, jika
diperlukan, tambahkan komentar.
2.9.Teknik Narasi
Teknik narasi sangat bermanfaat, khususnya dalam analisis system tahap pencarian fakta
di perusahaan.Wawancara yang mendalam memungkinkan analisa system untuk membangun
hubungan personal yang baik dengan manajer.Wawancara yang tersruktur dapat digunakan untuk
menemukan jawaban terkait dengan serangkaian pertanyaan.
Kuesioner terbuka merupakan teknik pencarian fakta dengan cara member kesempatan
kepadaresponden untuk menjawab pertanyaan secara bebas. Kuesioner tertutup merupakan
teknik encarian fakta yang berguna untuk mencari jawaban atas sekumpulan pertanyaan.Bagi
analisis sistem, penggunaan koesioner terbuka sangat relative menghemat waktu.Koesioner
semacam ini sangat efektif dalam bantak situasi, termasuk dalam pencarian informasi mengenai
pengendalian internal perusahaan.
Teknik narasi mencakup juga tinjauan terhadap dokumentasi.Dokumen-dokumen ini
dapat membantu analisis ataupun auditor untuk mendapatkan pemahaman mengenai suatu
organisasi.
2.10. Analisis Penggunaan Sumber Daya
Analisis berikutnya yang perlu dilakukan adalah mencocokkan sumber daya yang
dimiliki dengan tugas yang harus diselesaikan.Analisis ‘penggunaaan sumber daya harus selalu
dipertimbangkan oleh personel pengembangan sistem ketika mengimplementasikan sistem.
Auditor harus mempertimbangkan penggunaan sumber daya pada saat melakukan audit.
Penugasan kepada staf untuk suatu fungsi audit tertentu dapat diselesaikan dengan teknik sistem.
Oleh karena itu, teknik sistem dalam analisis pengalokasian sumber daya dapat digunakan baik
oleh auditor maupun oleh personel sistem.
a. Pengukuran Kerja
Pengukuran .kerja mencakup berbagai teknik untuk membuat model, mengukur atau
mengestimasi aktivitas klerikal atau aktifitas lain dalam kerangka produksi. Satu hal yang
esensial adalah pengembangan standar, yang akan digunakan untuk menentukan efesiensi operasi
yang terjadi.
Pengukuran kerja mencakup emapt langkah dasar :
1. Mengidentifikasi pekerjaan
2. Mengukur perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut dengan
menggunakan studi gerak dan waktu, runs test, data historis, atau cara yang lain.
3. Menyesuaikan perkiraan waktu tersebut untuk mengeliminasi waktu luang dan pertimbangan-
pertimbangan yang lain.
4. Menganalisis kebutuhan berdasarkan data tersebut.
Teknik pengukuran kerja memiliki dua aplikasi dalam pekerjaan sistem.Pertama, berguna
untuk mengevaluasi kelayakan teknis atau kebutuhan teknis dari suatu perancangan sistem.
Misalnya, untuk menentukan jumlah magnetic disk yang dibutuhkan untuk menyimpan sejumlah
dokumen tertentu, menetukan spesifikasi sistem computer yang dibutuhkan untuk memproses
beban kerja tertentu, dan sejumlah karyawan yang dibutuhkan untuk menginput data.Peran yang
kedua terkait denagn evaluasi kinerja pekerjaan yang terkait dengan sistem, seperti pemrograman
computer dan pengembangan proyek.
b. Analisis Distribusi
Ada beberpa bentuk analisis distribusi kerja, tetapi secara konseptual, pekerjaan dan
karyawan dapat disajikan dalam bentuk matriks
Sampel Tabel Distribusi Pekerjaan :
Penugasan kepada Karyawan
Tugas Estimasi Lol Dale Neil
Jam per a
hari
Membuka Surat 2 1 1 0
Menyotir surat 6 2 2 2
pemberitahuan
Batch control 2 0 0 2
Mengarsip surat 8 4 4 0
pemberitahuan
Analisis distribusi kerja membutuhkan informasi rinci mengenai fungsi dan tanggung
jawab semua karyawan yang terlibat dalam analisis. Rincian pekerjaan digunakan untuk
mencatat setiap jenis pekerjaan yang di jalankan oleh setiap individu dan rata-rata jam yang
dibutuhkan untuk menjalankan setiap pekerjaan per minggu.
Level rincian pekerjaan dibuat tergantung pada level analisis pengukuran kerja yang diinginkan.
Kolom paling kiri pada table dapat di lihat rincian beberapa tugas.Karyawan (atau departemen)
digambarkan dalam setiap kolom.Beban kerja dialokasikan ke karyawan-karyawan dalam
matriks. Metode pembebanan harus rasional, dalam arti kualifikasi karyawan ,
pengendalianinternal, jadwal , waktu terjadinya transaksi, dan lain sebagainya harus
dipertimbangkan.
2.11. Teknik Analisis Keputusan
4
Tabel Keputusan merupakan penyajian suatu proses pengambilan keputusan dalam bentuk
tabel. Tabel keputusan disusun dengan premis IF-THEN dan disajikan dalam matriks dua
dimensi. Tabel ini dibagi menjadi empat area : area pernyataan kondisi, area pemilihan kondisi,
area pernyataan tindakan, dan area pemilihan tindakan. Alternatif disajikan horizontal pada atas
tabel dan menggambarkan kombinasi logis dari pilihan
kondisi dan pilihan tindakan yang akan membentuk proses keputusan. Setiap alternative
kombinasi ditampilkan dalam satu baris vertical tertentu. Format tabel keputusan :
Judul Tabel Aturan Main
1 2 3 …. N
Jika :
Kondisi
Maka :
Entri kondisi
Tindakan
Entri kondisi