Anda di halaman 1dari 30

Seri PPIC

PERENCANAAN PRODUKSI

Jos Istiyanto
P2M Teknik Mesin
Universitas Indonesia
Sistem Produksi
Lingkungan -Tugas
-Aliran <<
-Penyimpanan<<
Input Proses Output

Tenaga Kerja Proses Produk:


Modal transformasi barang/jasa
Material nilai tambah
Informasi dll

Umpan balik
pengendalian input,
proses & teknologi
Sistem manufaktur
Desain proses strategik dalam sistem manufaktur
1. Strategi respon terhadap permintaan konsumen
Mendefinisikan bagaimana suatu perusahaan akan memberikan
tanggapan/respon terhadap permintaan konsumen.
2. Strategi Desain Proses Manufaktur
Mendefinisikan bagaimana suatu produk industri dibuat atau
diproses
3.Strategi Sistem Perencanaan dan Pengendalian Manufaktur
Mendefinisikan bagaimana suatu manajemen industri akan
merencanakan dan menendalikan sistem manufaktur ketika
melaksanakan operasi jangka pendek maupun menengah
dalam proses pembuatan produk industri.
Sistem manufaktur
1. Strategi respon terhadap permintaan konsumen
A. Design-to-Order
Produk sebelumnya tidak ada, tidak resiko investasi inventory
(ÆKapal)
B. Make-to-Order
Tersedia desain produk & beberapa material standar, resiko
investasi inventory kecil. Æ inhouse training, produk kerajinan
tangan pesanan khusus
C. Assemble-to-Order
Æ Inventori subassemblies atau modul-modul Æ industri otomotif,
mcDonald
Sistem manufaktur
Strategi respon terhadap permintaan konsumen (lanjutan)
d. Make-to-Stock
Siklus waktu: spesifikasi produk, bahan baku, produksi
akhir, stock. Adanya inventori produk akhir, resiko
investasi inventori tinggi Æ Industri pakaian, Peralatan
rumah tangga
e. Make-to-demand
Dianggap sebagai strategi baru, dimana respon
terhadap permintaan pelanggan secara total dianggap
fleksibel.
. HIGH/
LONG
Make to
Order (MTO) Psychiatric
Counseling

Internet-
based
Education

Volume
Pre-

Lead Time
fabricated

COST/
homes
Assemble to
Order (ATO)
Subway

Dell
Computers MASS
CUSTOMIZATION
TV Customization
producer
Make to Stock
LOW/
(MTS)
SHORT
Degree of
LOW HIGH
Customization

6
Sistem manufaktur
2. Strategi Desain Proses Manufaktur
A. Project (No product flow)
B. Job Shop
C. Line Flow (Small batch line flow, large batch
/repetitive line flow (assembly line) & continuous
line flow)
D. Flexible Manufacturing System (FMS)
E. Agile Manufacturing System (AMS)
Sistem manufaktur
3. Strategi Sistem Perencanaan & Pengendalian
Manufaktur
A. Project Management Æ PERT / CPM
B. Manufacturing Resource Planning (MRP II)
ÆMengkoordinasikan pemasaran, manufakturing, pembelian dan
rekayasa melalui satu satu database terintegrasi guna
perencanaan & pembaharuan aktivitas sistem industri secara
keseluruhan.
C. Just-In-Time
Aliran kerja dikendalikan oleh operasi berikutnya (pull system) Æ
kanban
D. Continuous Process Control
E. Flexible Control System
F. Agile Control System (perpaduan MRP II & JIT)
Sistem manufaktur
Design-to- Assemble-to- Make-to- Make-to-
Make-to-order
order order Stock Demand
Project Project
Project
Management Management
Project
job shop Management/ MRP II
MRP II
Small batch Flow MRP II / JIT MRP II / JIT MRP II / JIT

Large batch flow JIT / MRP II JIT / MRP II


Cont.
Continuous Flow Process
Control
Agile/Flexible Agile/Flexible Agile/Flexible Agile/Flexible Agile/Flexible Agile/Flexible
Control System Control Sys Control Sys Control Sys Control Sys Control Sys
Perencanaan Produksi
Perencanaan Prioritas Perencanaan Kapasitas
(output produk) (input)
Perencanaan
strategik bisnis
Product
Groups
Tingkat Perencanaan Manajemen Perencanaan Perencanaan Kebutuhan
Strategik Permintaan Produksi Sumber Daya (RRP)

Specific
Tingkat Perencanaan Penjadwalan Produksi Rough-Cut Capacity
End
Taktis Induk (MPS) Planning (RCCP)
Items

Tingkat Perencanaan Perencanaan Kebutuhan Perencanaan Kebutuhan


Operasional Material (MRP) Kapasitas (CRP)

Tingkat Pelaksanaan & Pengendalian Aktivitas Pengendalian


Pengendalian Produksi(PAC) Kapasitas

10
Perencanaan Produksi
Perencanaan Produksi:

¾ Mengacu pada permintaan total


¾ Konsisten dengan Rencana Bisnis
¾ Menetapkan kerangka kerja untuk Penjadwalan Produksi
Induk (MPS) dan pelaksanaan manufakturing

11
Perencanaan Produksi
Langkah utama dalam proses perencanaan produksi:
♦ Mengumpulkan data yang relevan dengan perencanaan produksi
Ramalan penjualan, pesanan (order) Æ Permintaan Total
♦ Mengembangkan data tersebut menjadi informasi yang teratur

Deskripsi Periode

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

Ramalan Penjualan (a)

Pesanan/orders (b)

Permintaan total (a+b)

Rencana produksi (CS)

Inventori (CS)

12
Perencanaan Produksi

♦ Menentukan kapabilitas produksi, berkaitan dengan sumber-sumber


daya yang ada

♦ Melakukan partnership meeting dengan manajer-manajer yang


relevan. (Æpenting karena perencanaan produksi merupakan
aktivitas pada hirarki tertinggi yang dilakukan oleh manajemen
puncak).

13
Perencanaan Produksi
Rencana produksi mengacu pada permintaan total :
Rencana Produksi = (Permintaan Total - Inventori Awal) + Inventori Akhir

Rencana Produksi Bulanan


Rencana Produksi Harian =
Jumlah Hari Kerja sebulan

Jam Kerja yang Tersedia Per Hari


Siklus Waktu (Cycle Time) =
Produksi Harian
MRP II Æ Rencana Produksi Bulanan atau Mingguan
JIT Æ Rencana Produksi Harian atau Jam

14
Perencanaan Produksi

Alternatif strategi perencanaan produksi :

♦Level method
♦Chase strategy
♦Compromise strategy

15
Perencanaan Produksi
♦ Level method
ƒ Distribusi merata dalam produksi
ƒ Mempertahankan kestabilan produksi, menggunakan inventori
bervariasi untuk mengakumulasi output bila kelebihan permintaan
total.

Permintaan-Produksi-Inventori

Uraian Periode

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

Permintaan total 5 5 5 15 25 35 35 35 35 25 15 5 240

Rencana produksi (LM) 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 240

Inventori (LM) 30 45 60 75 80 75 60 45 30 15 10 15 30 570

16
Perencanaan Produksi
Permintaan-Produksi-Inventori

Level Method

90
80
70
60 Permintaan total
50 Rencana produksi (LM)
Unit

40 Inventori (LM)
30
20
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
periode waktu (bulan)

17
Perencanaan Produksi
♦ Chase strategy
ƒ Mempertahankan tingkat kestabilan inventori
ƒ Produksi bervariasi mengikuti permintaan total

Permintaan-Produksi-Inventori

Uraian Periode

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

Permintaan total 5 5 5 15 25 35 35 35 35 25 15 5 240

Rencana produksi (CS) 5 5 5 15 25 35 35 35 35 25 15 5 240

Inventori (CS) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 390

18
Perencanaan Produksi
Permintaan-Produksi-Inventori

Chase Strategy

40
35
Permintaan total
30
25
Rencana produksi
unit

20
(CS)
15
Inventori (CS)
10
5
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
periode waktu(bulan)

19
Perencanaan Produksi

♦ Compromise strategy
ƒ Kompromi antara dua metode perencanaan produksi sebelumnya

Permintaan-Produksi-Inventori

Uraian Periode

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total

Permintaan total 5 5 5 15 25 35 35 35 35 25 15 5 240

Rencana Produksi (CO) 0 0 0 0 40 40 40 40 40 40 0 0 240

Inventori (CO) 30 25 20 15 0 15 20 25 30 35 50 35 30 330

20
Perencanaan Produksi
Permintaan-Produksi-Inventori

Compromise

60
50 Permintaan total
40
Rencana Produksi
unit

30
(CO)
20 Inventori (CO)
10
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
periode waktu (bulan)

21
Perencanaan Produksi
Kumulatif Permintaan-Produksi-Inventori

Compromise

300
Kumulatif permintaan &

250
produksi(unit)

200 Kumulatif
Permintaan(CO)
150
Kumulatif
100 Produksi(CO)
50
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Periode waktu (bulan)

22
Perencanaan Produksi

Chase Demand Level Capacity


Level of labor skill required Low High
Job discretion Low High
Compensation rate Low High
Working conditions Sweatshop Pleasant
Training required per employee Low High
Labor turnover High Low
Hire-fire cost High Low
Error rate High Low
Amount of supervision required High Low
Type of budgeting and forecasting required Short-run Long-run

23
Perencanaan Produksi
Latihan:
Uraian Periode
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Permintaan total 10 10 10 20 20 20 35 35 35 25 17 15 252
Rencana produksi (LM)
Inventori (LM) 30
Rencana produksi (CS)
Inventori (CS) 30
Rencana Produksi (CO)
Inventori (CO) 30

24
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya

Langkah-langkah dalam Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya (RRP):


¾ Memperoleh rencana produksi
¾ Menentukan struktur produk
¾ Menentukan Bill of resources
Rata2 waktu assembly = proporsi produuct mix x jam standar assembly per unit

¾ Menghitung kebutuhan sumber daya total


¾ Mengevaluasi rencana yang telah dilakukan Æ biaya & efisiensi

25
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
¾Memperoleh rencana produksi
Uraian Periode
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Total
Permintaan total 10 10 10 20 20 20 30 30 30 70 55 35 340
Rencana produksi (LM) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 360
Inventori (LM) 0 20 40 60 70 80 90 90 90 90 50 25 20 725
Rencana produksi (CS) 30 10 10 20 20 20 30 30 30 70 55 35 360
Inventori (CS) 0 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 20 240
Rencana Produksi (CO) 15 15 15 25 25 25 35 35 35 45 45 45 360
Inventori (CO) 0 5 10 15 20 25 30 35 40 45 20 10 20 275

26
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
¾Menentukan struktur produk

Kelompok produk

Assembly A Assembly B
25% 75%
¾Menentukan Bill of resources
Product Jam standard Rata-rata waktu
Produk
mix assembly per unit assembly
A 0,25 6 1,5
B 0,75 10 7,5
Jumlah 1 9

27
Perencanaan Kebutuhan Sumber Daya
¾Menghitung kebutuhan sumber daya total
¾Mengevaluasi rencana yang telah dilakukan
Uraian Periode
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Level method
Rencana produksi (LM) 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Rata2 Waktu assembly
per unit 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Kebutuhan sumber daya 270 270 270 270 270 270 270 270 270 270 270 270
sumber daya tersedia
(jam) 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275
Kekurangan/Kelebihan
sumber daya 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Chase Strategy
Rencana produksi (LM) 30 10 10 20 20 20 30 30 30 70 55 35
Rata2 Waktu assembly
per unit 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9 9
Kebutuhan sumber daya 270 90 90 180 180 180 270 270 270 630 495 315
sumber daya tersedia
(jam) 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275 275
Kekurangan/Kelebihan
sumber daya 5 185 185 95 95 95 5 5 5 -355 -220 -40
28
Strategi mana yang Anda pilih?
Mengapa?

Silahkan dijawab, kemudian kita bahas ...

29

Terima kasih

30

Anda mungkin juga menyukai