Q atau
–a a 1
Ps = + Q
b b
Contoh :
1. Suatu produk jika harganya Rp 1000,- akan terjual 10 unit, dan jika hargnay turun
menjadi Rp 750,- akan terjual 20 unit. Tentukan fungsi permintaan dan
gambarkan grafiknya.
Penyelesaian :
Diketahui P1 = 1000 Q1 = 10
P2 = 750 Q2 = 20
Q − Q1 Q 2 − Q1
Cara I (Dengan rumus = )
P − P1 P2 − P1
Q − 10 20 − 10
=
P − 1000 750 − 1000
Q − 10 10
=
P − 1000 − 250
Q − 10 1
=−
P − 1000 25
1
(Q – 10) = − (P – 1000)
25
1
Q – 10 = − P + 40
25
1 1
Qd = 50 − P atau P = 50 – Q
25 25
Pd = 1250 – 25Q
Q
2. Jika harga suatu produk Rp 500,- maka produsen menawarkan sebanyak 60 unit.
Bila harga meningkat menjadi Rp 700,- maka produsen menawarkan 100 unit.
Tentukan fungsi penawaran dan gambarkan grafiknya !
Penyelesaian :
Diketahui P1 = 500 Q1 = 60
P2 = 700 Q2 = 100
Q − Q1 Q 2 − Q1
Cara I (Dengan rumus = )
P − P1 P2 − P1
Q − 60 100 − 60
=
P − 500 700 − 500
Q − 60 40
=
P − 500 200
Q − 60 1
=
P − 500 5
1
(Q – 60) = (P – 500)
5
1
Q – 60 = P – 100
5
1 1
Qs = – 40 + P atau P = 40 + Q
5 5
Ps = 200 + 5Q
Q
Latihan :
1. Fungsi permintaan produk pensil merk ”2B” ditunjukkan sebagai berikut :
Jika dijual seharga Rp 4.000,-/batang maka akan laku 2500 batang dan jika
dijual dengan harga Rp 3.000,-/batang akan laku 3500 batang.
a. Rumuskan bentuk fungsi permintaan tersebut
b. Gambar grafik fungsi tersebut
c. Berapa harga pensil jika ternyata tidak laku (tidak ada yang terjual)
Titik keseimbangan terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva
penawaran.
P Qs E = Equilibrium
Qe = Jumlah keseimbangan
Pe = Harga keseimbangan
b. Gambar grafik
Untuk Qd = 6 – ¾ P P
Jika P = 0 Q = 6 – ¾(0) = 6
Jika Q = 0 0=6–¾P
¾P=6
P=8
E(3,4)
Untuk Qs = –5 + 2P
Jika P = 0 Q = –5 + 2(0) = –5
Jika Q = 0 0 = –5 + 2P
2P = 5
P = 2½ Q
2. Diketahui fungsi permintaan (Pd) dan fungsi penawaran (Ps) sebagai berikut :
Pd = 24 – 3Q2
Ps = Q2 + 2Q + 4
a. Tentukan Harga dan Jumlah keseimbangan
b. Tunjukkan secara geometris (Gambar grafiknya)
Penyelesaian :
a. Syarat keseimbangan
Pd = Ps
24 – 3Q2 = Q2 + 2Q + 4 Untuk Q = 2 maka
4Q2 + 2Q – 20 = 0 P = 24 – 3Q2
2Q2 + Q – 10 = 0 P = 24 – 3(2)2
(2Q + 5)(Q – 2) = 0 P = 24 – 12
2Q + 5 = 0 Q–2=0 P = 12
2Q = –5 Q=2
Q = – 5/2
(Q dipilih yang positif)
E(2,12
)
Pd
Latihan :
Tentukan Jumlah dan harga keseimbangan pasar jika diketahui
1. Fungsi Permintaannya P = 15 – Q dan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5Q
2. Fungsi permintaan dan penawaranya berturut-turut P = 11 – Q2 dan P = Q2 + 3
a. Pajak
Jika pemerintah mengenakan pajak penjualan pada suatu barang maka harga jual barang
tersebut akan naik.
1) Pajak Spesifik
Pajak yang dikenakan kepada barang yang dihasilkan oleh produsen, misalnya
sebesar t per unit produksi, pada awalnya merupakan biaya bagi produsen,
tetapi karena produsen pada umumnya tidak bersedia mengurangi laba yang
akan diterimanya, maka beban pajak tersebut berusaha untuk dibebankan
kepada konsumen.
Ps
Tkons
E’
E
TProd
Pd
Contoh :
1) Fungsi permintaan suatu produk P = 15 – Q dan fungsi penawaran
P = 0,5Q + 3. Bila pemerintah memberlakukan pajak penjualan sebesar
Rp 3/unit tentukan :
a. Keseimbangan pasar sebelum pajak
b. Keseimbangan pasar setelah pajak
c. Penerimaan pajak total pemerintah
d. Pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit barang
Penyelesaian :
a. Keseimbangan sebelum pajak
Pd = 15 – Q dan Ps = 0,5Q + 3
Syarat keseimbangan :
Pd = P s P = 15 – Q
15 – Q = 0,5Q + 3 P = 15 – 8
– 1,5Q = –12 P=7
Q=8
Jadi keseimbangan sebelum pajak E(8, 7)
b. Keseimbangan setelah pajak
Pd = 15 – Q dan P’ = Ps + t
P’ = 0,5Q + 3 + 3
P’ = 0,5Q + 6
Keseimbangan Pd = P’ P’ = 15 – Q
15 – Q = 0,5Q + 6 P’ = 15 – 6
– 1,5Q = – 9 P’ = 9
Q’ = 6
Penyelesaian :
Diketahui : Pd = –0,5Q + 150
Ps = 0,25Q
t = 75
a. Titik keseimbangan setelah dikenakan pajak
P’ = Ps + t
P’ = 0,25Q + 75
Syarat keseimbangan
P’ = Pd P’ = 0,25(100) + 75
0,25Q + 75 = –0,5Q + 150 P’ = 25 + 75
0,75Q = 75 P’ = 100
Q’ = 100
Jadi titik keseimbangan setelah kena pajak Et = (100, 100)
2) Pajak Proporsional
Selain pajak per unit yang jumlahnya atau besarnya tetap, pemerintah juga
dapat mengenakan pajak proporsional terhadap harga barang yang ditetapkan
oleh produsen. Jumlah pajak yang akan diterima pemerintah adalah sejumlah
tertentu dari harga. Dengan demikian semakin tinggi harga yang ditetapkan
oleh produsen, maka semakin tinggi pula pajak yang diterima oleh
pemerintah.
Contoh :
1) Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q,
sedangkan fungsi penawarannya P = 3 + 0,5Q. Jika pemerintah
mengenakan pajak sebesar 25% dari harga jual, tentukan :
a. Harga dan jumlah keseimbangan sebelum dan sesudah pajak.
b. Beban pajak yang ditanggung konsumen dan produsen per unit
barang.
c. Jumlah pajak yang diterima pemerintah.
Penyelesaian :
Diketahui Pd = 15 – Q
Ps = 3 + 0,5Q
t = 25% = 0,25 = ¼
Syarat keseimbangan :
2 33
P’ = Pd sehingga P=4+ .
3 5
2 22
4 + Q = 15 – Q P=4+
3 5
5
Q = 11 P = 8,4
3
33
Q= = 6,6
5
b. Subsidi
Kebijaksanaan pemberian subsidi atas suatu barang oleh pemerintah
dimaksudkan agar produsen dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih
rendah dari yang seharusnya, sehingga konsumen dapat memenuhi kebutuhan
barang tersebut dengan harga yang terjangkau.
Subsidi yang berfungsi sebagai pengurang biaya poduksi akan membuat
harga barang menjadi lebih murah. Hal itu akan mengakibatkan fungsi penawaran
bergeser ke kanan bawah, sehingga dengan jumlah barang yang sama produsen
mampu mengenakan harga baru yang lebih rendah dari yang sebelumnya.
Jika Ps = fungsi penawaran sebelum subsidi
s = besarnya subsidi per unit barang
P’ = fungsi penawaran setelah subsidi
Maka P’ = Ps – s
P
Ps
Subsidi yg dinikmati produsen
P’
Pe Subsidi yg dinikmati konsumen
P e’
Pd
Qe Q e’ Q
Subsidi yang dinikmati konsumen per unit barang skons = Pe – Pe’
Subsidi yang dinikmati konsumen per unit barang sprod = s – skons
Total subsidi dari pemerintah S = s x Qe’
Total subsidi yg dinikmati konsumen Skons = skons x Qe’
Total subsidi yg dinikmati produsen Sprod = sprod x Qe’ = S – Skons
Contoh :
Diketahui fungsi penawaran Q = 4P dan fungsi permintaan Q = –2P + 300,
pemerintah memberikan subsidi sebesar Rp. 37,50. Tentukanlah harga dan
jumlah keseimbangan pasar yang baru, subsidi yang akan dinikmati konsumen
dan produsen serta subsidi yang harus diberikan oleh pemerintah
Penyelesaian :
- Fungsi penawaran sebelum subsidi: Q = 4P
menjadi: P = 0,25Q
- Fungsi penawaran sesudah subsidi: P’ = 0,25Q – 37,5
- Fungsi permintaan: Q = –2P + 300
menjadi: P = –0,5Q + 150
Harga Keseimbangan sebelum subsidi ditentukan dengan :
Q = 4P
Q = –2P + 300
0 = 6P – 300
6P = 300
300
Pe = = 50
6
TC = k + aQ
TC TC = k + aQ
VC = aQ
k FC = k
Q
Contoh : 0
1. Biaya tetap yang dikeluarkan perusahaan sebesar Rp 20.000,- sedangkan biaya
variabelnya ditunjukkan oleh persamaan VC = 100 Q.
Tentukan : a. persamaan biaya total
b. biaya total jika perusahaan memproduksi 500 unit barang
Penyelesaian :
Diketahui FC = 20.000
VC = 100 Q
a. TC = FC + VC = 20.000 + 100 Q
b. Jika Q = 500
TC = 20.000 + 100 (500) = 20.000 + 50.000 = 70.000
2. Kalkulasi biaya di perusahaan yang menghasilkan batako adalah biaya tetap
sebesar Rp. 300.000,- dan biaya variabel per unit sebesar Rp. 500,- Dari data
tersebut, tentukanlah :
a. Fungsi biaya totalnya
b. Biaya totalnya jika diproduksi batako 4.000 unit
c. Jumlah yang diproduksi jika biaya totalnya sebesar Rp. 5.000.000,-
Penyelesaian :
Diketahui : FC = k = 250.000
a = 500
Jadi jika biaya total Rp 5.000.000,- maka produksinya sejumlah 9.500 unit.
VC FC
TC
Sehingga diperoleh AC = = aQ – b + c/Q
Q
VC
AVC = = aQ – b
Q
𝑐𝑐
AFC =
Q
Contoh :
Biaya total yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
TC = 2Q2 – 24Q + 102. Tentukan :
a. Pada tingkat produksi berapa unit, biaya total ini minimum
b. Besarnya biaya total minimum tersebut
c. Besar biaya Tetap, biaya variabel, biaya rata-rata, biaya tetap rata-rata, biaya
variabel rata-rata pada tingkat produksi tadi .
d. Jika dari kedudukan ini produksi ditambah 1 unit, berapa besar biaya marjinal
Penyelesaian :
Diketahui TC = 2Q2 – 24Q + 102
-b 24
a. TC minimum pada saat Q = = =6
2a 4
Jadi Biata total minimum pada saat jumlah barang yang diproduksi 6 unit
b. TC minimum TC = 2Q2 – 24Q + 102
TC = 2(6)2 – 24(6) + 102
TC = 72 – 144 + 102
TC = 30
Jadi Biaya Total minimumnya 30
c. Pada saat Q = 6 unit diperoleh :
FC = 102
VC = 2Q2 – 24Q = 2(6)2 – 24(6) = 72 – 144 = – 72
TC 30
AC = = =5
Q 6
FC 102
AFC = = = 17
Q 6
VC -72
AVC = = = –12
Q 6
Contoh :
Perusahaan batako berhasil menjual produknya seharga Rp 4.000,-/unit. Tentukan :
a. Fungsi Penerimaan
b. Jumlah penerimaan saat penjualan mencapai 1000 unit
c. Jumlah produk yang terjual jika diinginkan penerimaan sebesar Rp 2.400.000,-
Penyelesaian :
a. Fungsi penerimaan TR = P . Q
TR = 4.000 Q
b. Jika Q = 1000 unit maka TR = 4.000 (1000)
TR = 4.000.000
Jadi, jika terjual 1000 unit maka perusahaan menerima Rp 4.000.000,-
c. TR = Rp 2.400.000,- maka 2.400.000 = 4.000 Q
2.400.000
Q= = 600
4000
Jadi agar penerimaan Rp 2.400.000,- maka harus diproduksi 600 unit
∆R
MR =
∆Q
TR
Mengingat TR = P.Q atau P = = AR
Q
Hal ini berarti penerimaan rata-rata sama dengan harga barang per unit (P).
Contoh :
Fungsi permintaan suatu perusahaan ditunjukkan oleh P = 900 – 1,5Q.
a. Tentukan fungsi penerimaan total
b. Berapa besar penerimaan bila terjual sebanyak 200 unit dan berapa harga jual
per unitnya
c. Berapa penerimaan marjinal dari penjualan 200 unit menjadi 250 unit.
d. Berapa tingkat penjualan yang menghasilkan penerimaan total maksimum
e. Berapa besar penerimaan total maksimum
Penyelesaian :
a. TR = P. Q = (900 – 1,5Q).Q
TR = 900 Q – 1,5 Q2
b. Bila Q = 200 unit maka
TR = 900 (200) – 1,5 (200)2
TR = 180.000 – 60.000
TR = 120.000
Harga jual per unit
P = 900 – 1,5 P
P = 900 – 1,5(200)
P = 900 – 300
P = 300
c. Jika Q = 250 maka TR = 900 (250) – 1,5(250)2
TR = 225.000 – 93.750
TR = 131.250
∆R 131.250 – 120.000
Sehingga MR = = = 225
∆Q 250 - 200
d. TR = 900 Q – 1,5Q2
-b -900
Penerimaan total maksimum pada saat Q = = = 300 unit
2a -3
e. Penerimaan total maksimum
−𝐷𝐷
TRmax = 900Q – 1,5Q2 atau gunakan rumus TRmax =
4𝑎𝑎
-D
TRmax = 900(300) – 1,5(300)2 TRmax = =
4a
TRmax = 270.000 – 135.000
TRmax = 135.000
5. Analisis Laba-Rugi
Penerimaan dan biaya merupakan variabel-variabel penting untuk mengetahui kondisi
bisnis suatu perusahaan. Dengan diketahuinya penerimaan total (TR) dan biaya total
(TC) yang dikeluarkan, dapat dianalisis apakah perusahaan mendapat keuntungan
atau kerugian.
- Keuntungan (profit positif, π > 0) didapat jika TR > TC
- Kerugian (profit negatif, π < 0) didapat jika TR < TC
- Keseimbangan (profit not, π =0) didapat jika TR = TC
Contoh :
Andaikan biaya total yang dikeluarkan perusahaan ditunjukkan oleh persamaan
TC = 20.000 + 100 Q dan penerimaan toalnya TR = 200 Q, tentukan :
a. Pada tingkat produksi berapa unit perusahaan berada dalam posisi seimbang
b. Apa yang terjadi jika perusahaan memproduksi 150 dan 300 unit
Penyelesaian :
Diketahui TC = 20.000 + 100 Q
TR = 200 Q
a. Perusahaan dalam posisi keseimbangan jika TR = TC
TR = TC
200 Q = 20.000 + 100 Q
100 Q = 20.000
Q = 200
Jadi perusahaan berada pada posisi profit not saat memproduksi 200 unit.
b. Pada saat produksi 150 unit
TC = 20.000 + 100 Q = 20.000 + 100(150)
= 20.000 + 15.000
= 35.000
TR = 200 Q = 200 (150)
= 30.000
Profit π = TR – TC
= 30.000 – 35.000
= – 5.000
Jadi pada saat produksi 150 unit perusahaan mengalami kerugian Rp 5.000,-