Konservasi Klasifikasi-Karies GV Black
Konservasi Klasifikasi-Karies GV Black
Disusun Oleh :
1. Febrisally Purba (04111004058)
2. Fadlun Shahab (04111004059)
3. Karimah Shahab (04111004060)
BAB I Pendahuluan
1.3 Tujuan................................................................................................................ 2
BAB II Pembahasan
Kesimpulan ……....................................................................................................... 13
Karies gigi adalah proses penghancuran atau pelunakan dari email maupun dentin.
Proses penghancuran tersebut berlangsung lebih cepat pada bagian dentin daripada email. Proses
berlangsung terus sampai jaringan dibawahnya dan ini adalah awal pembentukan lubang pada
gigi. orang awam membagi gigi menjadi “gigi yang berlubang” dan “yang tidak berlubang”.
Pembagian ini sesungguhnya kurang tepat. Penyakit jaringan keras gigi sesungguhnya bersifat
relatif. Sebuah lesi atau cacat pada gigi belum akan membuat lubang kecuali berkembang
mencapai titik yang membutuhkan tindakan perawatan.sebuah tindakan yang tepat membutuhkan
keakuratan dari indikasi klinis yang sesuai letak atau titik dari lesi tersebut.
Klasifikasi karies adalah satu alasan untuk memudahkan indikasi yang tepat dari
tindakan perawatan tersebut. Klasifikasi ini dapat digunakan untuk menandai suatu kasus tertentu
kerusakan gigi agar lebih akurat mewakili kondisi kepada orang lain dan juga menunjukkan
tingkat keparahan gigi kehancuran. Pembagian klasifikasi ini dapat didasarkan pada berbagai
macam, FDI World Dental Federation menggolongkannya pada 2 kelompok besar yakni
berdasarkan principal criteria dan classification system. Pada makalah ini kami akan membahas
pembagian klasifikasinya berikut dengan contoh dan prinsipnya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kriteria umum klasifikasi karies
2. Bagaimana pembagian klasifikasi karies berdasarkan setiap kriteria
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kriteria umum klasifikasi karies
2. Untuk mengetahui klasifikasi karies berdasarkan kriteria
BAB II
ISI
2.1 Kriteria Klasifikasi Karies
Terdapat berbagai macam prinsip klasifikasi karies pada bidang kedokteran gigi. untuk
memenuhi kebutuhan dan tuntutan dari setiap pasien. Prinsip-prinsip tersebut secara umum
terbagi dalam 2 kelompok kriteria yakni principal carious lesion classification criteria dan
system classification. Kedua kriteria ini dapat dilihat pada table berikut:
(Sumber : The Journal Of The American Dental Association http// jada.ada.org )
b. Karies media: karies yang mengenai emai dan telah mencapai setengah dentin. Karies
ini menyebabkan reaksi hiperemi pulpa, gigi biasanya ngilu, nyeri bila terkena
rangsangan panas atau dingin dan akan berkurang bila rangsangannya dihilangkan
dimana karies sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin.
c. Karies profunda: karies yang mengenai lebih dari setengah dentin dan bahkan menembus pulpa
sehingga menimbulkan rasa sakit yang spontan.
B. Berdasarkan lokasi
a) Karies pada permukaan licin/rata: karies yang terjadi pada permukaan yang licin dan
paling bisa dicegah dengan menggosok gigi. Proses
terjadinya paling lambat. Karies dimulai sebagai bintik
putih buram (white spot) yang terjadi karena pelarutan
email oleh asam sebagai hasil metabolisme bakteri.
b) Karies pada pit dan fissure: karies yang terbentuk pada gigi posterior yaitu pada
permukaan oklusal dan bukal. Daerah ini sulit dibersihkan karena lekukannya lebih
sempit dan tidak terjangkau oleh sikat gigi.
c) Karies pada akar gigi: karies ini berawal sebagai jaringan yang menyerupai tulang
yang membungkus permukaan akar (sementum). Karies pada daerah ini sangat sulit
untuk dicegah karena penderita mengalami kesulitan untuk membersihkan daerah
akar gigi. Setelah menembus dentin, karies akan menyebar lebih cepat dan masuk ke
dalam pulpa.
( sumber : ocw.tufts.edu)
b) Karies kronis, yaitu proses karies yang berjalan dengan lambat. Karies ini
menunjukkan warna kecoklatan sampai hitam.
c) Karies terhenti, yaitu karies yang lesinya tidak berkembang lagi. Karies ini dapat
disebabkan oleh perubahan lingkungan.
( sumber : http://www.slideshare.net/shabeelpn/classification-of-dental-caries)
(Sumber : dentistdig.com)
C. Menurut ICDAS
ICDAS (International Caries Detection and Assessment System) adalah sistem untuk
mendeteksi karies berdasarkan:
1. Tahapan proses karies
2. Topografi (pit dan fissure atau permukaan halus)
3. Anatomi (mahkota dan akar)
4. Status restorasi atau sealant
Juga sebagai penilai karies melalui:
1. Tahapan (belum terbentuk kavitas/telah terbentuk kavitas)
2. Aktivitasnya (aktif/terhenti)
Klasifikasi karies:
1. D1, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering
2. D2, terlihat lesi putih pada permukaan gigi saat kering
3. D3, karies mencapai email
4. D4, karies hampir menyerang dentin (mencapai DEJ)
5. D5, karies menyerang dentin
6. D6, karies menyerang pulpa
(Sumber : dimensionsofdentalhygiene.com)
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Karies dapat diklasifikasikan menjadi principal criteria dan classification system.
principal criteria adalah kriteria berdasarkan prinsip-prinsip dasar seperti berdasarkan
kedalaman, keparahan, lokasi dan waktu terjadinya sedangkan kriteria yang kedua yakni
classification system, sesuai namanya adalah kriteria berdasarkan sistem yang dipahami adapun
contohnya adalah Black, ICDAS dan Mount Hume classification. Sampai saat ini klasifikasi yang
paling sering dipakai adalah klasifikasi black yang menggunakan 6 klas dalam menentukan
klasifikasi karies namun klasifikasi jenis lain dapat dipakai sesuai dengan kebutuhan pasien.
Daftar Pustaka
Fisher, Julian and Michael Glick . 2012. A New Model For Caries Classification And
Management Journal American Dental Association: JADA
Eccles, JD dan Green RM. 1994. Konservasi gigi. Penerjemah: Yuwono I. Jakarta: Widya
Medika