Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia

Volume 5. Nomor 1. Edisi Juli 2015. ISSN: 2088-6802


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/miki

Artikel Penelitian

Hubungan Antara Obesitas dan Aktivitas Fisik dengan Tekanan


Darah Pasien Hipertensi

Azizah Julianti1*, Retno Pangastuti2, Yuliana Noor Setiawati Ulvie3

Diterima: Mei 2015. Disetujui: Juni 2015. Dipublikasikan: Juli 2015


© Universitas Negeri Semarang 2015

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubun- Pressure Hypertensive patients at the public health center
gan antara obesitas dan aktivitas sik dengan tekanan I Kotagede Yogyakarta.
darah pasien hipertensi di Puskesmas Kotagede I
Kota Yogyakarta. Penelitian ini merupakan penelitian ob- Keywords: obesity, physical activity, blood pressure, hy-
servasional dengan pendekatan cross sectional. Popu- pertension
lasi penelitian ini adalah seluruh pasien hipertensi
rawat jalan Puskesmas Kotagede I Kota Yogyakarta.
Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sam-
pling dengan jumlah sampel sebanyak 64 orang. Alat
PENDAHULUAN
pengumpulan data menggunakan kuesioner dan pen- Hipertensi merupakan gangguan kese-
gukuran tekanan darah. Analisis data menggunakan ana- hatan yang mematikan. Hipertensi dijuluki se-
lisis korelasi Kendall’s Tau. Hasil penelitian : status gizi bagai silent killer, karena penderita sering tidak
pasien hipertensi dalam kategori obesitas sebesar 64,1%.
Aktivitas sik pada pasien hipertensi dalam kategori se-
merasakan adanya gejala dan baru mengetahui
dang sebesar 67,3%. Hasil analisis Kendall’s Tau diperoleh ketika memeriksa tekanan darah atau sesudah
nilai p value sebesar 0,235 (p>0,05) tidak terdapat hubun- kondisinya parah seperti timbulnya kerusakan
gan obesitas dengan tekanan darah. Hasil analisis Kend- organ (Martuti, 2009). Secara global, kasus hi-
all’s Tau diperoleh nilai p value sebesar 0,651 (p>0,05)
tidak terdapat hubungan antara aktivitas sik dengan
pertensi terus meningkat dibanyak negara.
tekanan darah. Simpulan : tidak terdapat hubungan yang Pada tahun 2003, prevalensi hipertensi di ne-
signikan obesitas dan aktivitas sik dengan tekanan da- gara maju sekitar 20%, dan meningkat men-
rah pada pasien hipertensi di Puskesmas Kotagede I Kota jadi 37% pada tahun 2005 (Mangku, 2011).
Yogyakarta.
Berdasarkan Data Lance 2008, jumlah pasien
Kata Kunci: Obesitas, aktivitas sik, tekanan darah, hi- hipertensi di seluruh dunia terus meningkat.
pertensi Di India jumlah pasien hipertensi mencapai
60,4 juta orang pada tahun 2002 dan diperkira-
Abstract This study aims to review determine association
kan 107,3 juta orang pada tahun 2025. Di Cina
between obesity and physical activities with blood pres- 98,5 juta orang mengalami hipertensi dan
sure hypertensive patients at the public health I Kotagede diperkirakan menjadi 151,7 juta orang pada
Yogyakarta. This research desaign is observational re- tahun 2025 (Muhammadun, 2010).
search study with cross sectional approach. The popula-
tion patients with hypertension outpatient at public health
Hipertensi adalah penyakit yang sering
center I Kotagede Yogyakarta. The sampling technique dibarengi oleh masalah kesehatan lain sehing-
used is purposive sampling with 64 sample Data collec- ga membutuhan pengobatan yang lebih agre-
tion using questionnaires and measurement of blood pres- sif. Hipertensi dapat memperbesar resiko terse-
sure. Analysis of data using Kendall Tau correlation analy-
sis. The nutritional status of patients with hypertension
rang penyakit gagal jantung, terkena serangan
hearts categories of obesity by 64.1%. Physical activities in jantung, resiko tinggi penyakit arteri koroner,
hypertensive patients hearts medium category of 67.3%. pembesaran vertikel kiri jantung, diabetes
The p-value analysis results Kendall Tau of 0.235 (p> 0.05) dan penyakit ginjal kronis. Komplikasi anta-
There are currently no relation to obesity with Blood Pres-
sure. The p-value analysis results Kendall Tau of 0.651 (p>
ra hipertensi dan penyakit-penyakit tersebut
0.05) There are currently no association between physical dapat mengancam jiwa, untuk mengurangi
activity WITH Blood Pressure. There are signicant obe- terhadap komplikasi tersebut dibutuhkan pe-
sity relationships and physical activities with the Blood rawatan yang lebih intensif (Martuti, 2009).
Prevalensi obesitas di Perkotaan tahun
*1, 2Program Studi Ilmu Gizi Universitas Respati 1989 didapat prevalensi 4,6% laki-laki dan 5,9%
Yogyakarta, Email: ulvieanna@gmail.com
3
Program Studi Gizi Universitas Muhammadiyah perempuan. Di DKI Jakarta prevalensi obesitas
Semarang meningkat dengan bertambahnya umur, pada
Azizah Julianti, Retno Pangastuti, Yuliana Noor Setiawati Ulvie - Hubungan Antara Obesitas dan Aktivitas Fisik dengan 9

umur 6-12 tahun ditemukan obesitas sekitar value sebesar 0,235. Hal ini dapat diartikan ti-
4%, pada anak remaja 12-18 tahun ditemu- dak ada hubungan yang signikan obesitas
kan pada perempuan 0,2% dibanding laki- dengan tekanan darah pasien hipertensi di
laki 3,1%. Di kota Yogyakarta dan Kabupa- Puskesmas Kotagede I Kota Yogyakarta.
ten Bantul pada tahun 2003 didapat prevalensi
obesitas masing-masing 7,8% dan 2,0%. 60% Tabel 1. Karakteristik Responden Pasien Hip-
dari semua yang mengidap hipertensi ada- ertensi di Puskesmas KotagedeI Kota Yogya-
lah orang-orang yang kelebihan berat badan karta
(Wolff, 2006). Penelitian ini bertujuan menge- Frekuensi Persen-
tahui hubungan antara obesitas dan aktivitas Karakteristik
(n) tase (%)
sik dengan tekanan darah pasien hipertensi
Umur
METODE PENELITIAN 20 - 30 tahun 2 3,1
Jenis penelitian ini adalah penelitian 31- 40 tahun 8 12,5
observasional dengan rancangan cross- sec-
41 - 50 tahun 28 43,8
tional. Tempat penelitian di Puskesmas Kota-
gede I Kota Yogyakarta. Populasi penelitian > 50 tahun 26 40,6
ini adalah pasien hipertensi rawat jalan yang Jenis Kelamin
berkunjung ke Puskesmas Kotagede I Kota. Laki-laki 21 32,8
Sampel penelitian diambil sesuai dengan kri-
Perempuan 43 67,2
teria inklusi yaitu usia dewasa 19 - 55 tahun,
terdiagnosa menderita hipertensi primer dan Pekerjaan
bersedia menjadi subjek penelitian sedangkan Ibu Rumah Tangga 22 34,4
kriteria ekslusi mengalami edema. Besar sam- Buruh 12 18,8
pel sebanyak 64 orang diperoleh dengan cara
purposive sampling. Anaisa data dengan meng- Wirausaha 9 14,1
gunakn uji Kendall’ Tau. Swasta 14 21,9
PNS 7 10,9
PEMBAHASAN
Karakteristik responden penelitian ber- Total 64 100,0
dasarkan umur, jenis kelamin dan pekerjaan.
Data karakteristik responden dianalisis meng- Hubungan Aktivitas sik dengan teka-
gunakan analisis deskriptif. nan darah pasien hipertensi di Puskesmas Ko-
Hubungan obesitas dengan tekanan da- tagede I Kota Yogyakarta, dapat dilihat pada
rah pasien hipertensi di Puskesmas Kotagede Tabel 3
I Kota Yogyakarta, dapat dilihat pada Tabel 2. Berdasarkan tabel 3 diketahui sebagian
Berdasarkan tabel 2 diketahui sebagian besar responden yang melakukan aktivitas
besar responden yang obesitas, mengalami sik kategori sedang mengalami penurunan
penurunan tekanan darah sebanyak 28 orang tekanan darah sebanyak 28 orang (43,8%). Res-
(43,8%). Responden yang tidak obesitas seba- ponden yang melakukan aktivitas sik katego-
gian besar mengalami peningkatan tekanan ri berat sebagian besar mengalami peningka-
darah sebanyak 10 orang (15,6%). Berdasar- tan tekanan darah sebanyak 8 orang (12,5%).
kan hasil analisis Kendall’s Tau diperoleh ni- Hasil analisis Kendall’s Tau diperoleh nilai
lai koesien korelasi sebesar -0,142 dengan p koesien korelasi sebesar -0,054 dengan p

Tabel 2. Hubungan Obesitas dengan Tekanan Darah Pasien Hipertensi di Puskesmas Kotagede
I Kota Yogyakarta
Tekanan darah
Total
Obesitas Peningkatan Penurunan Tetap  P
f % f % f % F %
Obesitas 6 9,4 28 43,8 7 10,9 41 64,1

Tidak Obesitas 10 15.6 7 10,9 6 9,4 23 35,9 -0,142 0,235


Total 16 25,0 35 54,7 13 20,3 64 100
10 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 5 (1) 2015

Tabel 3. Hubungan Aktivitas sik dengan tekanan darah pasien hipertensi di Puskesmas
Kotagede I Kota Yogyakarta
Tekanan darah
Total
Aktitas Peningkatan Penurunan Tetap  P
f % f % F % f %
Sedang 8 12,5 28 43,8 7 10,9 43 67,2

Berat 8 12,5 7 10,9 6 9,4 21 32,8 -0,054 0,651


Total 16 25,0 35 54,7 13 20,3 64 100

value sebesar 0,651. Hal ini dapat diartikan meliputi aktivitas pekerjaan sehari-hari serta
tidak ada hubungan yang signikan aktivi- aktivitas yang berhubungan dengan rekreasi,
tas sik dengan tekanan darah pada pa- olahraga dan penggunaan aktivitas luang. Ak-
sien hipertensi di Puskesmas Kotagede I Kota tivitas yang baik adalah aktivitas yang sesuai
Yogyakarta. dengan porsinya. Pada pasien hipertensi akti-
Hasil analisis diketahui status gizi vitas sik yang ideal adalah yang sesuai
pasien hipertensi di Puskemas Kotagede I dengan kondisi penyakitnya sehingga tidak
Kota Yogyakarta dalam kategori obesitas. membahayakan kondisi kesehatan pasien. Ses-
Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar uai dengan yang dikemukakan oleh Martuti
pasien hipertensi mengalami kelebihan berat (2009) yang menyebutkan aktivitas sik seperti
badan. Obesitas merupakan suatu keadaan olahraga pada penderita hipertensi hendaknya
dimana seseorang mempunyai berat yang disesuaikan dengan kondisi penyakitnya.
melebihi berat ideal. Sesuai dengan Ma- Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
han dkk (2002) yang menyebutkan obesitas tekanan darah pasien hipertensi di Puskemas
merupakan kondisi kelebihan lemak, baik di Kotagede I Kota Yogyakarta sebagian besar
seluruh tubuh maupun terlokasi pada bagian- mengalami penurunan. Tekanan darah me-
bagian tertentu. rupakan gaya yang ditimbulkan oleh darah
Status gizi dalam kategori obesitas di- terhadap dinding pembuluh darah dan ber-
pengaruhi oleh berbagai faktor. Mianadiar- gantung pada volume darah yang terkandung
ly (2007) dan Cahyono (2008) menyebutkan di dalam pembuluh darah dan daya renggang
obesitas dipengaruhi oleh faktor genetik, pola dinding pembuluh darah yang bersangkutan
makan, psikologis, sosial dan lingkungan ser- (Sherwood, 2001). Tekanan darah yang baik
ta aktivitas sik. Pasien hipertensi yang tidak adalah tekanan darah yang normal. Tekanan
mampu mengatur pola makan, aktivitas sik darah normal adalah kondisi apabila tekanan
maupun kondisi psikologisnya akan mengala- sistolik <120 mmHg dan tekanan diastolik < 80
mi obesitas. mmHg (Martuti, 2009).
Hasil penelitian menyatakan aktivitas Peningkatan tekanan darah pasien hi-
sik pasien hipertensi di Puskemas Kota- pertensi merupakan suatu masalah. Hal ini
gede I Kota Yogyakarta termasuk dalam ka- disebabkan karena peningkatan tekanan da-
tagori sedang. Hal ini dapat diartikan bahwa rah akan berisiko terhadap terjadinya berbagai
aktivitas sik yang dilakukan pasien hiperten- komplikasi hipertensi. Sesuai dengan yang di-
si adalah aktivitas dengan intensitas sedang. kemukakan oleh Susalit dkk (2001) menyebut-
Aktivitas sik merupakan berbagai aktivitas kan kenaikan darah yang mendadak dan tinggi
yang dilakukan dengan melibatkan otot tu- dapat menimbulkan gagal ginjal, kelainan ko-
buh dan penggunaan energi dalam tubuh roner dan miokard Sedangkan pada hipertensi
untuk bergerak. Seperti yang dikemukakan ringan dapat menyebabkan komplikasi pada
oleh Almatsier (2003) yang menyebutkan ak- mata, ginjal, jantung dan otak. Hal ini berimp-
tivitas sik merupakan gerakan yang dilaku- likasi bahwa tekanan darah pasien hipertensi
kan oleh otot tubuh dan sistem penunjang. Ak- harus dipantau dan dijaga agar tidak terjadi
tivitas sik yang dilakukan secara ideal akan peningkatan yang berlebihan untuk menghin-
meningkatkan kebugaran tubuh orang yang darkan terjadinya komplikasi hipertensi.
melakukannya. Hasil analisis penelitian ini menunjuk-
Aktivitas sik yang dilakukan pasien kan tidak terdapat hubungan yang signikan
hipertensi seperti pada pasien non hipertensi obesitas dengan tekanan darah pasien hiper-
Azizah Julianti, Retno Pangastuti, Yuliana Noor Setiawati Ulvie - Hubungan Antara Obesitas dan Aktivitas Fisik dengan 11

tensi di Puskesmas Kotagede I Kota Yogyakar- sedang sehingga tidak membahayakan


ta. Obesitas dapat diartikan keadaan kelebihan keadaan pasien hipertensi. Aktivitas sik
kandungan lemak dalam tubuh. Terjadinya yang tidak berlebihan dan dilakukan se-
obesitas pada pasien hipertensi tidak terbuk- cara teratur dapat mengurangi kekakuan
ti signikan terhadap terjadinya kenaikkan te- pembuluh darah dan meningkatkan daya ta-
kanan darah. han paru jantung sehingga dapat menurunkan
Hal ini dapat dijelaskan karena di- tekanan darah (Ridjad, 2005).
lakukan penanganan hipertensi pada pasien Aktivitas sik yang baik adalah aktivitas
obesitas. Penanganan hipertensi dengan obesi- yang ideal. Ridjab (2005) menyebutkan aktivi-
tas adalah meliputi usaha menurunkan berat tas sik yang berat akan membahayakan bagi
badan dan penggunaan obat anti hi- pasien hipertensi. Beratnya aktivitas sik akan
pertensi. Upaya menurunkan berat badan da- menyebabkan terjadinya risko yang berat ka-
pat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, rena semakin besar beban yang dilakukan se-
latihan jasmani, diet dan pemakaian obat anti makin besar ketegangan otot dan tekanan pada
obesitas (Ramadhan, 2010). pembuluh darah.
Sebagian besar pasien yang mengalami
obesitas mengalami penurunan tekanan darah, SIMPULAN
hal ini disebabkan karena adanya upaya yang Status gizi pasien hipertensi di
dilakukan pasien untuk menurunkan tekanan Puskemas Kotagede I Kota Yogyakarta dalam
darahnya melalui usaha pengobatan non far- kategori obesitas sebesar 64,1%. Aktivitas
makologis maupun pengobatan farmokologis sik pasien hipertensi di Puskemas Kotagede
(Muhammadun, 2010). Sedangkan pada pasien I Kota Yogyakarta dalam kategori dalam
yang tidak obesitas tetapi mengalami kenaik- kategori sedang sebesar 67,3%. Tidak terdapat
kan tekanan darah dapat dijelaskan bahwa ter- hubungan yang signikan antara obesitas
jadinya kenaikkan tekanan darah dipengaruhi dengan tekanan darah pasien hipertensi di
adanya faktor di luar kondisi sik seperti pola Puskesmas Kotagede I Kota Yogyakarta. Tidak
hidup yang tidak sehat. terdapat hubungan yang signikan antara
Hasil penelitian ini mendukung ha- aktivitas sik dengan tekanan darah pasien
sil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh hipertensi di Puskesmas Kotagede I Kota
Kosim (2008), bahwa tidak ada hubungan Yogyakarta.
antara obesitas dengan hipertensi dan status Saran yang dapat diberikan adalah
kognitif pada lansia di Kota Yogyakarta. Hal m eningkatkan peran dalam memberikan pen-
ini dapat diartikan bahwa hasil penelitian ini didikan kesehatan maupun penanganan hi-
mendukung hasil penelitian terdahulu. Di- pertensi melalui pemberian penyuluhan, kon-
dukung juga oleh pendapat banyak ahli seling serta promosi kesehatan seperti leaet,
yang menyebutkan patogenesis hipertensi maupun brosur. Mengembangkan penelitian
pada obesitas masih belum jelas benar. Bebe- dengan meneliti faktor lain yang mempenga-
rapa ahli berpendapat peranan faktor genetik ruhi perubahan tekanan darah.
sangat menentukan kejadian hipertensi pada
obesitas, tetapi yang lainnya berpendapat DAFTAR PUSTAKA
bahwa faktor lingkungan mempunyai pera- Almatsier, S . 2003. Prinsip Dasar Ilmu Gizi, Jakarta :
PT.Gramedia Pustaka Utama
nan yang lebih utama (Arthur, 1997). Cahyono, JB dan Suharjo. 2008. Gaya Hidup dan Penyakit
Hasil analisis menunjukkan tidak terda- Modern, Yogyakarta : Kanisius
pat hubungan yang signikan aktivitas sik Dewanti, Reni. 2008. Hubungan Pola Makan, Aktivitas Fisik
dengan tekanan darah pasien hipertensi di dengan Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Pen-
derita Hipertensi, Yogyakarta : Fakultas Kedok-
Puskesmas Kotagede I Kota Yogyakarta. Hal teran UGM
ini dapat diartikan bahwa aktivitas sik yang Hartono, A. 2006. Terapi Gizi dan Diet Rumah Sakit, Jakarta
dilakukan oleh pasien hipertensi berhubun- : EGC
gan dengan perubahan tekanan darahnya. Internasional Physical Activity Questionnaire. 2005. IPAQ
Scoring Protocol. Tersedia dalam : http://www.
Sebagian besar pasien yang mempunyai aktivi- ipaq.ki.se.
tas sik sedang mengalami penurunan tekanan Kosim, Fajar. 2008. Hubungan Antara Obesitas dan Hipertensi
darah, sedangkan pasien yang mempunyai Dengan Status Kognitif Pada Lansia di Kota Yogyakar-
aktivitas sik berat sebagian besar mengalami ta, Yogyakarta : Fakultas Kedokteran UGM
Mahan, Adair, Popkin B. 2002. Ethnic Differences in the
peningkatan tekanan darah. Assosiation Between Body Mass Indeks and Hip-
Hasil ini dapat dijelaskan bahwa akti- ertention. American Journal Epidemiology, 155:346-
vitas sik yang dilakukan oleh pasien adalah 353
12 Jurnal Media Ilmu Keolahragaan Indonesia 5 (1) 2015
Martuti. 2009. Merawat dan Menyembuhkan Hipertensi, Ban- Ridjab, D. A. 2005. Pengaruh aktivitas sik Terhadap Tekanan
tul : Kresi wacana Darah, Jakarta : Majalah Atmajaya
Midiyatie, M. 2010. Hubungan Antara Beberapa Indikator Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke
Obesitas dengan Hipertensi Pada Pasien di Poliklinik Sistem, Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Penyakit Dalam di RSUD Ulin Banjarmasin, Yogya- Susalit, E. Kapojos, E.J, Lubis H.K. 2001. Hipertensi Prim-
karta : Fakultas Kedokteran UGM er, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jakarta : Balai
Misnadiarly. 2007. Obesitas sebagai Faktor Resiko Beberapa Pe- Penerbit FK UI
nyakit, Jakarta : Pustaka Obor Popular Wolff, P. 2006. Hipertensi Cara Mendeteksi dan Mencegah
Muhammadun. 2010. Hidup Bersama Hipertensi, Yogyakarta Tekanan Darah Tinggi Sejak Dini, Jakarta : Buana
: In-books Ilmu Popular

Anda mungkin juga menyukai