Motorik
Disusun Oleh:
Kelompok D6
1
Abstrak
Tremor adalah suatu gerakan diluar kesadaran yang berirama dan tidak terkendali, yang
terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang. Tremor berkaitan erat
dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan korda spinalis. Sebanyak
100 miliar neuron yang ada di otak yang membentuk anyaman kompleks. Tidak ada bagian
otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak lain karena anyaman neuron-
neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps dan neuron-neuron di seluruh otak
berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi. Basal ganglia
adalah kumpulan subcortical nuclei pada forebrain yang terletak di bagian anterior dari
ventrikel lateral. Secara umum basal ganglia terlibat dalam proses pengendalian gerakan.
tremor yang terjadi adalah pada bagian tangan karena tangan yang mengalami getaran.
Tangan apabila ditinjau maka merupakan bagian dari ekstremitas atas dari potongan tubuh
manusia. Ekstremitas atas pada tubuh manusia terdiri atas beberapa bagian: scapularis,
brachium, antebrachium dan manus.
Kata kunci : Tremor, sistem saraf pusat, basal ganglia, ekstremitas atas
Abstract
Tremor is a uncontrolled movement of consciousness, which occurs because the muscles
contract and relax repetitively. Tremors are closely related to the central nervous system.
The central nervous system consists of the brain and spinal cord. A total of 100 billion
neurons exist in the brain that make up complex webbing. No part of the brain works alone
apart from other parts of the brain because the webbing of neurons is anatomically
connected by the synapse and the neurons throughout the brain communicate extensively
with each other in electrical or chemical ways. Basal ganglia is a collection of subcortical
nuclei in the forebrain located in the anterior portion of the lateral ventricle. In general
basal ganglia is involved in the process of controlling the movement. The tremors that occur
are on the hands due to the hand that is experiencing the vibration. The hand when reviewed
then is part of the upper extremity of the human body pieces. The upper extremity of the
human body consists of several parts: scapularis, brachium, antebrachium and manus.
Keywords: Tremor, central nervous system, basal ganglia, upper limb
kekakuan otot.1
2
Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi dua bagian utama: sistem saraf pusat dan
sistem saraf perifer.2 Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sistem
saraf perifer mencakup semua komponen sistem saraf yang terletak di luar otak dan sumsum
tulang belakang.2 Otak pada dasarnya berfungsi sebagai pemrosesan pusat informasi pada
tubuh.2 Otak menerima sinyal dari neuron sensori (badan sel saraf dan akson dan dendritnya)
di sistem saraf pusat dan perifer, dan menghasilkan dan mengirim sinyal baru yang
menginstruksikan bagian tubuh yang bersangkutan untuk bergerak atau bereaksi.2 Tidak ada
bagian otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak lain karena anyaman
neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps dan neuron-neuron di seluruh otak
berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi.3
Otak memiliki berat sekitar 1.500 gram (3 pon) dan merupakan sekitar 2 persen dari
total berat badan.4 Ini terdiri dari tiga divisi utama: (1) Cerebrum (2) batang otak, terdiri dari
thalamus, hipotalamus, otak tengah, pons, dan medulla oblongata, dan (3) serebellum.2
Cerebrum
Cerebrum merupakan bagian paling besar, paling atas dari otak.2 Cerebrum mencakup
hemisfer serebral yang berpasangan, hemisfer kiri dan hemisfer kanan. 4 Hemisfer serebral
mencakup cerebral korteks yang berwarna abu-abu, serta materi putih yang mendasarinya,
corpus striatum.3 Di setiap belahan otak, korteks serebral dibagi menjadi empat lobus di
3
setiap sisi oleh celah yang dalam.4 Pertama adalah pusat sulkus, yang melintasi korteks dan
memanjang secara horizontal ke sulkus lateral, yang menentukan batas atas lobus temporal.4
Di atas lobus temporal dan di depan dari sulkus sentral adalah lobus frontal.4 Satu struktur
penting di lobus frontal adalah gyrus precentral, yang merupakan motor utama wilayah otak
sehingga apabila cedera pada bagian-bagian dari precentral gyrus menghasilkan kelumpuhan
pada setengah kontra lateral tubuh.2 Bagian ini melaksanakan kontrol volunter atas gerakan
yang dihasilkan otot rangka.3 Lobus Parientalis terletak di belakang sulkus sentralis di
masing-masing sisi.4 Lobus parietalis memberikan informasi sensorik yang diproses yang
penting untuk mengarahkan gerakan ke tujuan. 3 Lobus oksipitalis yang terletak di posterior
Batang Otak
Pindah ke bawah dari dasar diencephalon, yang terdiri dari tiga divisi batang otak
adalah otak tengah, pons, dan sumsum belakang.3 Batang otak mengontrol banyak proses
ini disebut sebagai fungsi vegetatif, yang berarti fungsi yang dilakukan di bawah sadar atau
involunter.3 diatas batang otak, di dalam interior serebrum terdapat disensefalon. 3 Bagian ini
mengandung dua komponen otak: Hipotalamus, yang mengontrol banyak fungsi homeostatik
yang penting untuk mempertahankan stabilitas lingkungan internal dan talamus yang
melakukan berperan dalam pemrosesan sensorik.3 Otak tengah befungsi untuk mengontrol
respon pengelihatan, pendengaran dan mengatur gerakan otot.2 Otak tengah ini juga
memiliki bagian penting yaitu subtansia nigra bagian ini terhubung dengan lobus frontal dan
area lain yang terlibat dalam fungsi motorik. 2 Selain itu, substansia nigra juga menghasilkan
4
dopamin yang membawa pesan kimia yang membantu koordinasi gerakan otot. 2 Selain itu di
bagian otak ada pons, pons dalam bahasa latin dapat diartikan sebagai jembatan. 4 Pons
menghubungkan korteks serebral dengan medula oblongata, juga sebagai pusat koordinasi
dan komunikasi antar otak kiri dan otak kanan.4 Dan yang ketiga adalah medula oblongata. 4
Beberapa fungsi penting medula oblongata diantaranya yaitu: Mengontrol fungsi autonomik
tumbuh, melanjutkan impuls saraf antara otak besar dan sumsum tulang belakang serta
Cerebellum
Cerebellum (otak kecil) menutupi posterior aspek pons dan medula oblongata dan
mengisi bagian yang lebih besar dari fossa posterior tengkorak.2 Korteks serebral memiliki
sekitar 22 miliar neuron.2 Meskipun lebih kecil, otak kecil sebenarnya memiliki lebih banyak
neuron yaitu sekitar 50 miliar. 2 Serebelum terhubung ke batang otak oleh tiga pasang
cerebellar gagang bunga, atau bundel besar serat. 3 Seperti cerebrum, otak kecil memiliki dua
belahan, yang bergabung dengan struktur kecil yang disebut vermis.4 Otak kecil memiliki
celah yang membelah menjadi tiga lobus horizontal: lobus anterior, lobus tengah, dan lobus
flocculonodular.4
Meskipun para ilmuwan belum yakin tentang semua fungsi cerebellum, mereka
percaya itu mengkoordinasikan semua gerakan sukarela dan refleks dan membantu kita
mempertahankan otot yang tepat dan postur tubuh yang normal. 4 Ketika seseorang
mengalami cedera pada otak kecil, dia mungkin mengalami kesulitan berjalan. dalam garis
lurus atau berdiri diam tanpa jatuh.4 Otak kecil menerima sinyal tentang gerakan sukarela dari
korteks serebral dan dengan cara sumsum tulang belakang, dari tendon, otot, dan sendi. Input
dari saraf vestibular juga memberikan informasi yang berkaitan dengan keseimbangan. 4 Otak
kecil membantu tubuh berkoordinasi dengan baik dan kompleks misalnya dalam
5
memungkinkan kita untuk menepuk kepala dan menggosok perut pada saat yang sama.4 Otak
kecil juga terlibat dalam pembelajaran motorik, dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa
itu mungkin memainkan peran dalam fungsi kognitif yang lebih tinggi serta emosional dan
Basal Ganglia
Jauh di dalam belahan otak, massa abu-abu besar sel saraf, yang disebut nukleus,
membentuk komponen basal ganglia. Empat ganglia basal dapat dibedakan: (1) nukleus
kaudatus, (2) putamen, (3) globus pallidus, dan (4) amigdala.2 Juga termasuk dalam basal
ganglia adalah struktur otak tengah yang disebut substansia nigra.4 Secara filogenetis,
amigdala adalah yang pertama berevolusi dan merupakan ganglia basal tertua. 4 Nukleus
kaudatus dan putamen memiliki sel yang sama pada komposisi, fitur sitokimia, dan fungsi
tapi koneksi yang sedikit berbeda.4 Putamen itu terletak di dalam korteks dari lobus insuler,
sementara caudate nukleus memiliki konfigurasi berbentuk C yang sejajar dengan ventrikel
lateral.4 Kepala nucleus caudatus menonjol ke dalam tanduk anterior ventrikel lateral, yang
tubuh terletak di atas dan lateral thalamus, dan ekornya di atap tanduk inferior dari ventrikel
lateral.2 fungsi: inhibisi tonus otot, koordinasi gerak lambat dan menghambat gerakan yang
tidak perlu.
6
Area ini meliputi sebagian besar giruspresentralis dan bagian anterior lobus
parasentralis. Dalam lapisan V (lapisan ganglionaris) terdapat sel-sel piramidalis yang sangat
besar ukurannya, yaitu sel Betz, penyusun serabut mielin tebal traktus piramidalis, yang
mengkonduksi dengan cepat. Selain itu, lapisan granularis interna amat tipis sehingga area 4
ini juga dikenal sebagai korteks agranularis. Area 4 juga dianggap sebagai tempat asal
gerakan volunter, mengirimkan impuls motorik ke otot melalui jalur traktus piramidalis dan
sel – sel dari cornu anterior medula spinalis. Area ini menerima input dari area lain di otak
yang ikut serta dalam merencanakan dan memulai gerakan, khususnya nukleus ventro-oral
diorganisasi secara somatotopis : bibir, lidah, wajah, dan tangan direpresentasikan di bagian
peta seperti homunkulus di bagian bawah konveksitas hemisfer. Bagian tubuh ini memiliki
ukuran yang besar seperti yang diproyeksikan ke korteks, merefleksikan sejumlah besar
korteks yang ditujukan untuk mengatur jari. Bagian lengan, badan, dan pinggul
direpresentasikan pada bagian yang lebih tinggi pada konveksitas hemisfer. Kaki, tungkai
Tata pola cara proyeksi bagian-bagian tubuh pada area 4 dapat digambarkan menurut
homunkulus motorik korteks serebri. Gerakan yang melibatkan otot – otot serat lintang akan
Dari peta semacam ini dapat diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Daerah representasi untuk gerakan-gerakan kaki dan tungkai bawah terletak pada bagian
2. Tangan dan jari-jari tangan, terutama ibu jari tangan mempunyai daerah representasi yang
3. Daerah representasi untuk gerakan fasial letaknya tegak pada bagian ventral area 4, dan
dekat pusat bicara motorik Broca (area Brodmann 44 dan 45). Area motorik suplementer
7
berada pada girusfrontal bagian medial pada permukaan medial hemisfer dan anterior
terhadap lobulus parasentralis. Stimulasi pada area ini menimbulkan gerakan tungkai
kontralateral.
Korteks Premotorik
Korteks premotorik adalah pusat perintah untuk merencanakan dan memilih program
motorik yang akan dilaksanakan oleh korteks motorik primer. Korteks premotorik diketahui
menyimpan proses motorik yang sudah dipelajari, dengan bantuan serebelum dan ganglia
basalis. Fungsi penting lain dari korteks premotorik adalah merencanakan dan memulai
gerakan bola mata oleh optokinetik frontal atau frontal eye fields (area 8). Stimulasi unilateral
Tonus otot merupakan tingkat minimal kontraksi yang ditunjukkan oleh otot tanpa
usaha sadar, ketika otot saat istirahat.2 tonus otot merupakan jumlah resistensi yang tidak
terkait dengan upaya sadar oleh pasien.2 Kelainan tonus otot dinyatakan sebagai hipotonia
(penurunan resistensi terhadap gerakan pasif) dan hipertonia (peningkatan resistensi terhadap
gerakan pasif).2
Pada saat terjadi kontraksi maka tonus akan naik dengan sendirinya dan pada saat
istirahat atau pada saat tidak sedang berkontraksi maka tonus normal, disinilah kerja dari
8
basal ganglia dimana tonus akan dihambat oleh basal ganglia sehingga walau pada saat
istirahat tonus normal.7 Apabila basal ganglia mengalami gangguan atau kerusakan sehingga
tidak dapat berfungsi, maka akan menyebabkan tonus naik pada saat istirahat yang
Pentingnya nukelus basal dalam kontrol motorik terlihat jelas pada penyakit
Parkinson.8 Penyakit ini berkaitan dengan penurunan dopamin di nukleus basal. 8 Karena
nukleus basal kekurangan dopamin untuk melaksanakan peran normal mereka, terjadi tiga
gangguan motorik yang mencirikan penyakit parkinson: meningkatnya tonus, atau kekakuan
otot, gerakan involunter, tak bermanfaat, atau tidak diinginkan, misalnya tremor istirahat
(contoh tangan bergetar secara ritmis sehingga pasien sulit atau mustahil memegang
secangkir kopi), dan melambannya pasien dalam memulai dan melaksanakan gerakan
disebut ganglia basal mati.2 Setiap bagian otak memainkan peran yang berbeda dan penting.
Sel-sel otak yang membentuk ganglia basalis bertanggung jawab untuk menjaga tonus otot
dan kelancaran.2 Ganglia basal mengontrol aktivitas yang biasanya kita lakukan tanpa
adalah salah satu dari banyak neurotransmiter yang diproduksi di otak. 4 Neurotransmitter
adalah zat kimia yang dilepaskan oleh satu sel otak yang kemudian bserikatan dengan sel
otak terdekat. Setelah neurotransmitter berikatan dengan sel otak yang berdekatan, ia memicu
serangkaian kejadian di dalam sel itu.4 Sel kedua kemudian berkomunikasi, dengan
melepaskan neurotransmitter, dengan sel otak ketiga.4 Dengan cara ini, sel-sel di berbagai
9
bagian otak berkomunikasi satu sama lain dan dengan bagian tubuh lainnya. Sel yang
dalam ganglia basalis, ada kumpulan sel yang disebut substansia nigra. 4 Sel-sel substantia
nigra menghasilkan dopamin, yang memainkan peran penting dalam mengirimkan sinyal ke
tubuh kita mengenai gerakan. Pada penyakit Parkinson, sel-sel substantia nigra mati,
menghasilkan produksi dopamin lebih sedikit dari biasanya.2 Ketika penyakit Parkinson
berkembang, selama bertahun-tahun, sel-sel otak di substansia nigra terus mati dan tingkat
Penutup
Penyakit Parkinson yang merupakan sebab terjadinya tremor pada ekstremitas atas
disebabkan oleh karena kerusakan basal ganglia karena adanya penurunan dopamine yang
Daftar Pustaka
10
1. Dorland. Dorland’s illustrated medical dictionary. 32th edition. Philadelphia:Elsevier
Saunders;2012. P. 1383 & 1957
2. Rogers K. The brain and the nervous system. 1st edition. New York: Britannica
Educational Publishing; 2011. P.117-27
3. Sherwood L. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC; 2012. Hal. 154-57
4. Noback C, Stromiager N, Demarest R, Ruggiero D. The human nervous system
structure and function. 6th edition. New Jersey: Humana Press; 2005. P.11-27
5. Satyanegara. Ilmu bedah saraf. Ed. 5. Jakarta:Gramedia;2014. h.35
11