Anda di halaman 1dari 11

Struktur dan Fungsi Sistem Saraf Pusat pada Pengendalian

Motorik

Disusun Oleh:

Kelompok D6

Yanto Hindrawan 102017187

Emelia Sienly soedianto 102014209

Kevin Christian Saputra 102017004

Muhammad Chandrika Rizky 102017045

Rachel Filia Anjani Fakdawer 102017120

Kezia Eggiova Ananda 102017125

Alda Vania Ardiansyah 102017204

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana


Jalan Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510

1
Abstrak
Tremor adalah suatu gerakan diluar kesadaran yang berirama dan tidak terkendali, yang
terjadi karena otot berkontraksi dan berelaksasi secara berulang-ulang. Tremor berkaitan erat
dengan sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan korda spinalis. Sebanyak
100 miliar neuron yang ada di otak yang membentuk anyaman kompleks. Tidak ada bagian
otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak lain karena anyaman neuron-
neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps dan neuron-neuron di seluruh otak
berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi. Basal ganglia
adalah kumpulan subcortical nuclei pada forebrain yang terletak di bagian anterior dari
ventrikel lateral. Secara umum basal ganglia terlibat dalam proses pengendalian gerakan.
tremor yang terjadi adalah pada bagian tangan karena tangan yang mengalami getaran.
Tangan apabila ditinjau maka merupakan bagian dari ekstremitas atas dari potongan tubuh
manusia. Ekstremitas atas pada tubuh manusia terdiri atas beberapa bagian: scapularis,
brachium, antebrachium dan manus.
Kata kunci : Tremor, sistem saraf pusat, basal ganglia, ekstremitas atas
Abstract
Tremor is a uncontrolled movement of consciousness, which occurs because the muscles
contract and relax repetitively. Tremors are closely related to the central nervous system.
The central nervous system consists of the brain and spinal cord. A total of 100 billion
neurons exist in the brain that make up complex webbing. No part of the brain works alone
apart from other parts of the brain because the webbing of neurons is anatomically
connected by the synapse and the neurons throughout the brain communicate extensively
with each other in electrical or chemical ways. Basal ganglia is a collection of subcortical
nuclei in the forebrain located in the anterior portion of the lateral ventricle. In general
basal ganglia is involved in the process of controlling the movement. The tremors that occur
are on the hands due to the hand that is experiencing the vibration. The hand when reviewed
then is part of the upper extremity of the human body pieces. The upper extremity of the
human body consists of several parts: scapularis, brachium, antebrachium and manus.
Keywords: Tremor, central nervous system, basal ganglia, upper limb

Istilah yang tidak diketahui

Tremor : gemetar tanpa sadar atau bergetar.1

Parkinson : sekelompok gangguan neurologis yang ditandai hipokinesia, tremor dan

kekakuan otot.1

Struktur Sistem Saraf Pusat

2
Sistem saraf manusia dapat dibagi menjadi dua bagian utama: sistem saraf pusat dan

sistem saraf perifer.2 Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang, sistem

saraf perifer mencakup semua komponen sistem saraf yang terletak di luar otak dan sumsum

tulang belakang.2 Otak pada dasarnya berfungsi sebagai pemrosesan pusat informasi pada

tubuh.2 Otak menerima sinyal dari neuron sensori (badan sel saraf dan akson dan dendritnya)

di sistem saraf pusat dan perifer, dan menghasilkan dan mengirim sinyal baru yang

menginstruksikan bagian tubuh yang bersangkutan untuk bergerak atau bereaksi.2 Tidak ada

bagian otak yang bekerja sendiri terpisah dari bagian-bagian otak lain karena anyaman

neuron-neuron terhubung secara anatomis oleh sinaps dan neuron-neuron di seluruh otak

berkomunikasi secara ekstensif satu sama lain dengan cara listrik atau kimiawi.3

Otak memiliki berat sekitar 1.500 gram (3 pon) dan merupakan sekitar 2 persen dari

total berat badan.4 Ini terdiri dari tiga divisi utama: (1) Cerebrum (2) batang otak, terdiri dari

thalamus, hipotalamus, otak tengah, pons, dan medulla oblongata, dan (3) serebellum.2

Cerebrum

Cerebrum merupakan bagian paling besar, paling atas dari otak.2 Cerebrum mencakup

hemisfer serebral yang berpasangan, hemisfer kiri dan hemisfer kanan. 4 Hemisfer serebral

mencakup cerebral korteks yang berwarna abu-abu, serta materi putih yang mendasarinya,

corpus striatum.3 Di setiap belahan otak, korteks serebral dibagi menjadi empat lobus di

3
setiap sisi oleh celah yang dalam.4 Pertama adalah pusat sulkus, yang melintasi korteks dan

memanjang secara horizontal ke sulkus lateral, yang menentukan batas atas lobus temporal.4

Di atas lobus temporal dan di depan dari sulkus sentral adalah lobus frontal.4 Satu struktur

penting di lobus frontal adalah gyrus precentral, yang merupakan motor utama wilayah otak

sehingga apabila cedera pada bagian-bagian dari precentral gyrus menghasilkan kelumpuhan

pada setengah kontra lateral tubuh.2 Bagian ini melaksanakan kontrol volunter atas gerakan

yang dihasilkan otot rangka.3 Lobus Parientalis terletak di belakang sulkus sentralis di

masing-masing sisi.4 Lobus parietalis memberikan informasi sensorik yang diproses yang

penting untuk mengarahkan gerakan ke tujuan. 3 Lobus oksipitalis yang terletak di posterior

(dibelakang kepala), melaksanakan pemrosesan awal masukan penglihatan.3

Batang Otak

Pindah ke bawah dari dasar diencephalon, yang terdiri dari tiga divisi batang otak

adalah otak tengah, pons, dan sumsum belakang.3 Batang otak mengontrol banyak proses

yang memelihara kehidupan, misalnya pernafasan, sirkulasi dan pencernaan. Proses-proses

ini disebut sebagai fungsi vegetatif, yang berarti fungsi yang dilakukan di bawah sadar atau

involunter.3 diatas batang otak, di dalam interior serebrum terdapat disensefalon. 3 Bagian ini

mengandung dua komponen otak: Hipotalamus, yang mengontrol banyak fungsi homeostatik

yang penting untuk mempertahankan stabilitas lingkungan internal dan talamus yang

melakukan berperan dalam pemrosesan sensorik.3 Otak tengah befungsi untuk mengontrol

respon pengelihatan, pendengaran dan mengatur gerakan otot.2 Otak tengah ini juga

memiliki bagian penting yaitu subtansia nigra bagian ini terhubung dengan lobus frontal dan

area lain yang terlibat dalam fungsi motorik. 2 Selain itu, substansia nigra juga menghasilkan

4
dopamin yang membawa pesan kimia yang membantu koordinasi gerakan otot. 2 Selain itu di

bagian otak ada pons, pons dalam bahasa latin dapat diartikan sebagai jembatan. 4 Pons

menghubungkan korteks serebral dengan medula oblongata, juga sebagai pusat koordinasi

dan komunikasi antar otak kiri dan otak kanan.4 Dan yang ketiga adalah medula oblongata. 4

Beberapa fungsi penting medula oblongata diantaranya yaitu: Mengontrol fungsi autonomik

tumbuh, melanjutkan impuls saraf antara otak besar dan sumsum tulang belakang serta

koordinasi gerakan tubuh dan mengatur mood.4

Cerebellum

Cerebellum (otak kecil) menutupi posterior aspek pons dan medula oblongata dan

mengisi bagian yang lebih besar dari fossa posterior tengkorak.2 Korteks serebral memiliki

sekitar 22 miliar neuron.2 Meskipun lebih kecil, otak kecil sebenarnya memiliki lebih banyak

neuron yaitu sekitar 50 miliar. 2 Serebelum terhubung ke batang otak oleh tiga pasang

cerebellar gagang bunga, atau bundel besar serat. 3 Seperti cerebrum, otak kecil memiliki dua

belahan, yang bergabung dengan struktur kecil yang disebut vermis.4 Otak kecil memiliki

celah yang membelah menjadi tiga lobus horizontal: lobus anterior, lobus tengah, dan lobus

flocculonodular.4

Meskipun para ilmuwan belum yakin tentang semua fungsi cerebellum, mereka

percaya itu mengkoordinasikan semua gerakan sukarela dan refleks dan membantu kita

mempertahankan otot yang tepat dan postur tubuh yang normal. 4 Ketika seseorang

mengalami cedera pada otak kecil, dia mungkin mengalami kesulitan berjalan. dalam garis

lurus atau berdiri diam tanpa jatuh.4 Otak kecil menerima sinyal tentang gerakan sukarela dari

korteks serebral dan dengan cara sumsum tulang belakang, dari tendon, otot, dan sendi. Input

dari saraf vestibular juga memberikan informasi yang berkaitan dengan keseimbangan. 4 Otak

kecil membantu tubuh berkoordinasi dengan baik dan kompleks misalnya dalam

5
memungkinkan kita untuk menepuk kepala dan menggosok perut pada saat yang sama.4 Otak

kecil juga terlibat dalam pembelajaran motorik, dan penelitian terbaru menunjukkan bahwa

itu mungkin memainkan peran dalam fungsi kognitif yang lebih tinggi serta emosional dan

fungsi sistem saraf otonom.4

Basal Ganglia

Jauh di dalam belahan otak, massa abu-abu besar sel saraf, yang disebut nukleus,

membentuk komponen basal ganglia. Empat ganglia basal dapat dibedakan: (1) nukleus

kaudatus, (2) putamen, (3) globus pallidus, dan (4) amigdala.2 Juga termasuk dalam basal

ganglia adalah struktur otak tengah yang disebut substansia nigra.4 Secara filogenetis,

amigdala adalah yang pertama berevolusi dan merupakan ganglia basal tertua. 4 Nukleus

kaudatus dan putamen memiliki sel yang sama pada komposisi, fitur sitokimia, dan fungsi

tapi koneksi yang sedikit berbeda.4 Putamen itu terletak di dalam korteks dari lobus insuler,

sementara caudate nukleus memiliki konfigurasi berbentuk C yang sejajar dengan ventrikel

lateral.4 Kepala nucleus caudatus menonjol ke dalam tanduk anterior ventrikel lateral, yang

tubuh terletak di atas dan lateral thalamus, dan ekornya di atap tanduk inferior dari ventrikel

lateral.2 fungsi: inhibisi tonus otot, koordinasi gerak lambat dan menghambat gerakan yang

tidak perlu.

Sistem Motoris Pusat

Korteks Somatomotorik primer (Area 4)

6
Area ini meliputi sebagian besar giruspresentralis dan bagian anterior lobus

parasentralis. Dalam lapisan V (lapisan ganglionaris) terdapat sel-sel piramidalis yang sangat

besar ukurannya, yaitu sel Betz, penyusun serabut mielin tebal traktus piramidalis, yang

mengkonduksi dengan cepat. Selain itu, lapisan granularis interna amat tipis sehingga area 4

ini juga dikenal sebagai korteks agranularis. Area 4 juga dianggap sebagai tempat asal

gerakan volunter, mengirimkan impuls motorik ke otot melalui jalur traktus piramidalis dan

sel – sel dari cornu anterior medula spinalis. Area ini menerima input dari area lain di otak

yang ikut serta dalam merencanakan dan memulai gerakan, khususnya nukleus ventro-oral

posterior talamus, area premotorik 6, 8 dan area somatosensorik. Korteks motorik

diorganisasi secara somatotopis : bibir, lidah, wajah, dan tangan direpresentasikan di bagian

peta seperti homunkulus di bagian bawah konveksitas hemisfer. Bagian tubuh ini memiliki

ukuran yang besar seperti yang diproyeksikan ke korteks, merefleksikan sejumlah besar

korteks yang ditujukan untuk mengatur jari. Bagian lengan, badan, dan pinggul

direpresentasikan pada bagian yang lebih tinggi pada konveksitas hemisfer. Kaki, tungkai

bagian bawah, dan genitalia berada pada fisura interhemisfer.5,6

Tata pola cara proyeksi bagian-bagian tubuh pada area 4 dapat digambarkan menurut

homunkulus motorik korteks serebri. Gerakan yang melibatkan otot – otot serat lintang akan

terlihat ketika area 4 diberikan sedikit rangsangan.

Dari peta semacam ini dapat diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:

1. Daerah representasi untuk gerakan-gerakan kaki dan tungkai bawah terletak pada bagian

anterior lobulus parasentralis pada permukaan medial hemisfer serebri.

2. Tangan dan jari-jari tangan, terutama ibu jari tangan mempunyai daerah representasi yang

relatif luas, apabila dibandingkan dengan bagian-bagian tubuh lainnya.

3. Daerah representasi untuk gerakan fasial letaknya tegak pada bagian ventral area 4, dan

dekat pusat bicara motorik Broca (area Brodmann 44 dan 45). Area motorik suplementer

7
berada pada girusfrontal bagian medial pada permukaan medial hemisfer dan anterior

terhadap lobulus parasentralis. Stimulasi pada area ini menimbulkan gerakan tungkai

kontralateral.

Korteks Premotorik

Korteks premotorik adalah pusat perintah untuk merencanakan dan memilih program

motorik yang akan dilaksanakan oleh korteks motorik primer. Korteks premotorik diketahui

menyimpan proses motorik yang sudah dipelajari, dengan bantuan serebelum dan ganglia

basalis. Fungsi penting lain dari korteks premotorik adalah merencanakan dan memulai

gerakan bola mata oleh optokinetik frontal atau frontal eye fields (area 8). Stimulasi unilateral

area 8 menyebabkan gerakan konjugat kedua mata ke sisi berlawanan.5,6

Fungsi ganglia basalis dalam pengendalian tonus otot

Tonus otot merupakan tingkat minimal kontraksi yang ditunjukkan oleh otot tanpa

usaha sadar, ketika otot saat istirahat.2 tonus otot merupakan jumlah resistensi yang tidak

terkait dengan upaya sadar oleh pasien.2 Kelainan tonus otot dinyatakan sebagai hipotonia

(penurunan resistensi terhadap gerakan pasif) dan hipertonia (peningkatan resistensi terhadap

gerakan pasif).2

Pada saat terjadi kontraksi maka tonus akan naik dengan sendirinya dan pada saat

istirahat atau pada saat tidak sedang berkontraksi maka tonus normal, disinilah kerja dari

8
basal ganglia dimana tonus akan dihambat oleh basal ganglia sehingga walau pada saat

istirahat tonus normal.7 Apabila basal ganglia mengalami gangguan atau kerusakan sehingga

tidak dapat berfungsi, maka akan menyebabkan tonus naik pada saat istirahat yang

mengakibatkan gerakan menjadi kaku atau bergetar.7

Pentingnya nukelus basal dalam kontrol motorik terlihat jelas pada penyakit

Parkinson.8 Penyakit ini berkaitan dengan penurunan dopamin di nukleus basal. 8 Karena

nukleus basal kekurangan dopamin untuk melaksanakan peran normal mereka, terjadi tiga

gangguan motorik yang mencirikan penyakit parkinson: meningkatnya tonus, atau kekakuan

otot, gerakan involunter, tak bermanfaat, atau tidak diinginkan, misalnya tremor istirahat

(contoh tangan bergetar secara ritmis sehingga pasien sulit atau mustahil memegang

secangkir kopi), dan melambannya pasien dalam memulai dan melaksanakan gerakan

motorik yang berbeda-beda.3

Hubungan antara basal ganglia dengan tremor

Gejala-gejala penyakit Parkinson berkembang karena sel-sel di bagian otak yang

disebut ganglia basal mati.2 Setiap bagian otak memainkan peran yang berbeda dan penting.

Sel-sel otak yang membentuk ganglia basalis bertanggung jawab untuk menjaga tonus otot

dan kelancaran.2 Ganglia basal mengontrol aktivitas yang biasanya kita lakukan tanpa

berpikir, seperti berjalan.2

Sel-sel spesifik dalam ganglia basal biasanya menghasilkan dopamin. 4 Dopamin

adalah salah satu dari banyak neurotransmiter yang diproduksi di otak. 4 Neurotransmitter

adalah zat kimia yang dilepaskan oleh satu sel otak yang kemudian bserikatan dengan sel

otak terdekat. Setelah neurotransmitter berikatan dengan sel otak yang berdekatan, ia memicu

serangkaian kejadian di dalam sel itu.4 Sel kedua kemudian berkomunikasi, dengan

melepaskan neurotransmitter, dengan sel otak ketiga.4 Dengan cara ini, sel-sel di berbagai

9
bagian otak berkomunikasi satu sama lain dan dengan bagian tubuh lainnya. Sel yang

berbeda, terletak di berbagai bagian otak, menghasilkan neurotransmitter yang berbeda. 4 Di

dalam ganglia basalis, ada kumpulan sel yang disebut substansia nigra. 4 Sel-sel substantia

nigra menghasilkan dopamin, yang memainkan peran penting dalam mengirimkan sinyal ke

tubuh kita mengenai gerakan. Pada penyakit Parkinson, sel-sel substantia nigra mati,

menghasilkan produksi dopamin lebih sedikit dari biasanya.2 Ketika penyakit Parkinson

berkembang, selama bertahun-tahun, sel-sel otak di substansia nigra terus mati dan tingkat

dopamin perlahan menurun.2

Penutup

Penyakit Parkinson yang merupakan sebab terjadinya tremor pada ekstremitas atas

disebabkan oleh karena kerusakan basal ganglia karena adanya penurunan dopamine yang

menyebabkan tangan menjadi gemetar

Daftar Pustaka

10
1. Dorland. Dorland’s illustrated medical dictionary. 32th edition. Philadelphia:Elsevier
Saunders;2012. P. 1383 & 1957
2. Rogers K. The brain and the nervous system. 1st edition. New York: Britannica
Educational Publishing; 2011. P.117-27
3. Sherwood L. Fisiologi manusia. Jakarta: EGC; 2012. Hal. 154-57
4. Noback C, Stromiager N, Demarest R, Ruggiero D. The human nervous system
structure and function. 6th edition. New Jersey: Humana Press; 2005. P.11-27
5. Satyanegara. Ilmu bedah saraf. Ed. 5. Jakarta:Gramedia;2014. h.35

6. Hikosaka O, Takikawa Y, Kawagoe, R. "Role of the basal ganglia in the control of

purposive saccadic eye movements". 2009. Physiological Reviews.80 (3): 953–78.

7. Laksman H. Anatomi klinis dasar. Jakarta: Hipokrates; 2002. Hal. 147


8. Sharma N. Biographies of disease parkinson’s disease. 1 st ed. London: Greenwood
Press; 2008. P. 14-27

11

Anda mungkin juga menyukai