Anda di halaman 1dari 3

Jenis-Jenis Filariasis

Terdapat tiga jenis cacing penyebab filariasis yaitu, Wuchereria bancrofti, Brugia malayi, dan
Brugia timori. Ketiga jenis cacing ini memiliki beberapa perbedaan maupun persamaan.

W. bancrofti B. malayi B.timori

Hospes definitif manusia Antropofilik : manusia manusia

Zooantropofilik : manusia,
kera, kucing

Vektor Kota : Culex quinquefasciatus Antropofilik : Anopheles Anopheles


barbirostis barbirostris
Desa : Anopheles sp, Aedes sp
Zooantropofilik : Mansonia

Gambaran umum Melengkung mulus Melengkung kaku dan patah Melengkung kaku
dalam sediaan dan patah
darah

Perbandingan 1:1 1:2 1:3


lebar dan panjang
ruang kepala

Warna sarung Tidak berwarna Merah muda Tidak berwarna

Ukuran panjang 240-300 175-230 265-325


(um)

Inti badan Halus, tersusun rapi Kasar, berkelompok Kasar, berkelompok

Jumlah inti di 0 2 2
ujung ekor

Gambaran ujung Seperti pita kea rah ujung Ujung agak tumpul Ujung agak tumpul
ekor

Daur hidup dari filaria sama bagi ketiga species tersebut. Stadium infektif filaria merupakan
larva 3 (L3) yang diendapkan pada kulit inang manusia dengan menembus kulit melalui
vektor yaitu nyamuk, sesuai dengan species apa yang ditularkan. Saat L3 memasuki sistem
limfatik, mereka akan berkembang menjadi cacing dewasa. Filaria dewasa ini akan
menghasilkan mikrofilaria dengan selebung yang akan berpindah ke limfe dan ke saluran
pembuluh darah. Mikrofilaria bersifat nocturnal maka pada malam hari mikrofilaria akan
bermigrasi ke pemuluh darah untuk diambil oleh vektor, sekali lagi sesuai dengan species-
nya. Di dalam vektor ini mikrofilaria akan berkembang menjadi larva 1 kemudian larva 2 dan
kemudian larva 3. Larva 3 ini akan bermigrasi ke kepala dan proboscis nyamuk dan siklus
terulang kembali.3

Wuchereria bancrofti

 Vektor: Culex quinquefasciatus

 Stadium infektif: Larva 3

 Perumbuhan dalam nyamuk: 2 minggu

 Pertumbuhan dalam manusia: 7 bulan

 Periodisitas: Nokturna

 Distribusi: Kota & Desa

Brugia malayi

 Vektor: Anopheles barbirostris & Mansonia

 Stadium Infektif: Larva 3

 Perumbuhan dalam nyamuk: 10 hari

 Pertumbuhan dalam manusia: 3 bulan

 Periodisitas: Nokturna, superiodik nokturna, aperiodic

 Distribusi: Desa

Brugia TIMORI
 Vektor: Anopheles barbirostris

 Stadium Infektif: Larva 3

 Perumbuhan dalam nyamuk: 10 hari

 Pertumbuhan dalam manusia: 3 bulan

 Periodisitas: Nokturna

 Distribusi: Desa, Indonesia Timur

Anda mungkin juga menyukai