Pembahasan soal-soal Ujian Nasional SMA-IPA bidang studi Kimia dengan materi pembahasan
Bentuk Molekul.
Bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika kedua unsur tersebut berikatan sesuai aturan oktet
adalah ….
A. linear
B. segitiga piramida
C. tetrahedral
D. segitiga bipiramida
E. oktahedral
Pembahasan
Teori yang paling mudah untuk memahami bentuk molekul suatu senyawa adalah teori domain
elektron. Secara sederhana, tipe molekul dirumuskan
AXmEn
dengan
A : atom pusat
Xn : domain elektron ikatan (jumlah unsur lain yang terikat pada atom pusat)
Em : domain elektron bebas (jumlah pasangan elektron bebas pada atom pusat)
Namun, dalam teori ini kita diwajibkan menghafal bentuk-bentuk molekul berdasarkan tipe
molekulnya. Berikut ini adalah tipe dan bentuk molekul yang harus dihafal.
linear,
AX2 AX4E tetrahedral terdistorsi
garis lurus
segitiga datar,
AX3 AX3E2 membentuk huruf T
trigonal planar
tetrahedral, oktahedral
AX4 tetrahedron, AX6 oktahedron
bidang empat segi empat bipiramida
segitiga bipiramida,
AX5
trigonal bipiramida
Nah, sekarang mari kita terapkan teori tersebut untuk menjawab soal di atas. Kita tentukan dulu
elektron valensi (elektron terluar) masing-masing unsur.
Unsur N yang bervalensi 5 membutuhkan 3 elektron dari unsur Cl agar terpenuhi kaidah oktet
(kaidah 8). Sedangkan unsur Cl yang bervalensi 7 hanya membutuhkan 1 elektron dari atom N.
Berarti harus ada 3 unsur Cl yang berikatan dengan N sehingga terbentuk NCl3.
Unsur N sebagai atom pusat mempunyai 5 elektron terluar, 3 di antaranya berikatan dengan Cl
dan 2 elektron bebas (sepasang elektron bebas).
atom pusat :N
PEI :3
PEB : ½(5 − 3) = 1
tipe molekul : AX3E
bentuk molekul : segitiga piramida
Jadi, bentuk molekul dari senyawa yang terjadi jika unsur N dan Cl berikatan adalah segitiga
piramida (B).
Jika kedua unsur tersebut membentuk senyawa, bentuk molekul yang terjadi sesuai aturan oktet
adalah ….
A. linear
B. segitiga datar
C. tetrahedral
D. segitiga piramida
E. oktahedral
Pembahasan
Elektron valensi Si dan F adalah
Si = [Ne] 3s2 3p2 (4 elektron valensi)
F = [He] 2s2 2p5 (7 elektron valensi)
Unsur Si mempunyai 4 elektron terluar. Agar tercapai kaidah oktet, keempatnya harus berikatan
dengan F sehingga tidak terdapat elektron bebas. Sedangkan F hanya membutuhkan 1 elektron
dari Si sehingga dibutuhkan 4 unsur F agar terbentuk senyawa SiF4.
atom pusat : Si
PEI :4
PEB : ½(4 − 4) = 0
tipe molekul : AX4
bentuk molekul : tetrahedral
Jadi, bentuk molekul yang terjadi dari senyawa yang dibentuk oleh Si dan F sesuai kaidah oktet
adalah tetrahedral (C).
A. linear
B. bentuk V
C. segi empat datar
D. segitiga piramida
E. segitiga bipiramida
Pembahasan
Elektron valensi unsur X dan Y adalah
Unsur Y mempunyai 4 elektron valensi sehingga keempatnya harus berikatan agar terpenuhi
kaidah oktet. Sedangkan atom X hanya membutuhkan 2 elektron untuk memenuhi aturan oktet.
Berarti harus ada 2 unsur X agar bisa berikatan dengan Y membentuk YX2.
atom pusat :Y
PEI : 2 (rangkap = 4)
PEB : ½(4 − 4) = 0
tipe molekul : AX2
bentuk molekul : linear
Jadi, bentuk molekul yang terjadi bila unsur X dan Y berikatan adalah linear (A).
Pembahasan
Elektron valensi unsur A dan B adalah
Unsur A hanya membutuhkan 1 elektron dari B agar terpenuhi kaidah duplet (kaidah 2).
Sedangkan unsur B membutuhkan 2 elektron dari A agar terpenuhi kaidah oktet, berarti harus
ada 2 unsur A agar dapat berikatan membentuk BA2.
atom pusat :B
PEI :2
PEB : ½(6 − 2) = 2
tipe molekul : AX2E2
bentuk molekul : bentuk V
Adanya elektron bebas menyebabkan bentuk molekulnya tidak simetris. Bentuk molekul yang
tidak simetris ini merupakan ciri dari senyawa kovalen polar.
Jadi, senyawa yang terjadi dari ikatan antara unsur A dan B mempunyai bentuk molekul
berbentuk huruf V dan bersifat polar (C).
Pembahasan
Elektron valensi dari unsur X dan Y adalah
Unsur X menggunakan kedua elektronnya untuk berikatan dengan Y. Sementara itu, 1 unsur Y
hanya mampu berikatan dengan 1 elektron unsur X. Berarti dibutuhkan 2 unsur Y agar dapat
berikatan membentuk XY2.
atom pusat :X
PEI :2
PEB : ½(2 − 2) = 0
tipe molekul : AX2
bentuk molekul : linear
Tidak terdapatnya elektron bebas menyebabkan bentuk molekulnya simetris. Bentuk molekul
yang simetris ini merupakan ciri dari senyawa kovalen nonpolar.
Jadi, bentuk molekul dan sifat kepolaran yang terjadi antara unsur X dan Y adalah linear dan
bersifat nonpolar (E).