Anda di halaman 1dari 24

Contoh Proposal Usaha

Lengkap Dengan Pembahasan


dan Tips & Trik
Pendahuluan Contoh Proposal Usaha

icctf.or.id

Contoh proposal usaha banyak dicari untuk menjadi rujukan para calon
pengusaha muda. Bila kita mengamati perkemabangan dunia pendidikan
dalam sepuluh tahun terakhir ini khususnya di negara kita, maka kita akan
mendapatkan sebuah kesimpulan yang sama bahwa ilmu kewirausahaan
telah menjadi mata pelajaran atau mata kuliah yang mampu membuka
wacana dam memotivasi pelajar dan mahasiswa untuk melakukan sebuah
terobosan dalam mensikapi hidup dengan berwirausaha.

Meneruskan ke bangku kuliah bagi siswa menengah atas atau mencari


pekerjaan setelah lulus bagi mahasiswa sudah bukan menjadi prioritas
utama lagi, mereka sekarang ini telah memiliki pilihan alternatif menjadi
seorang pengusaha. Untuk melamar pekerjaan mereka juga harus bisa
membuat daftar riwayat hidup banyak contoh cv atau daftar riwayat hidup
di internet.

Unutk menjadi seorang pengusaha atau pengusaha tentunya bukan lah hal
yang gampang, ada banyak hal yang harus dimiliki dan dikuasai untuk siap
terjun dalam dunia bisnis, diantaranya adalah sikap mental, dan
kemampuan atau skill dan juga modal. Dari berbagai macam faktor yang
ada, keterbatasan modal merupakan hal yang klasik yang sering dijadikan
alasan orang yang akan terjun ke dalam dunia usaha.

Memang bukanlah hal yang gampang bagi pemula untuk keluar dari cara
pandang seperti itu. Namun hal demikian bukan berarti keinginan untuk
mewujudkan ide usaha mati dan terhenti, karena ada sebuah cara yang
bisa mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan mengajak kerja sama
seseorang untuk mendanai atau menjadi investor bagi usaha yang akan
dijalankan dengan membuat sebuah proposal usaha. Berikut contoh
proposal usaha akan dibahas dan dijelaskan secara urut dan rinci
mengenai apa dan perlunya membuat contoh proposal usaha.

SEKOLAH BISNIS ONLINE DUA KODI KARTIKA

Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali Anda ikut Seminar? Berapa
harganya?
Kalau ikut workshop, apakah Anda pernah? Seberapa mahal harganya?

Kalau nonton film di bioskop, pastinya Anda pernah dong… Berapa harga
tiket masuknya?

Anda bisa jawab pertanyaan Saya tersebut dalam pikiran Anda, gak perlu
dikasih tahu ke Saya… ^_^

Tapi coba bayangkan…

Pernah gak Anda ikut seminar dengan investasi hanya Rp 5.000 per 30-60
menit nya? Pernah?

Saya pribadi, hampir setiap hari…

Kenapa?

Karena seminarnya diadakan secara online.

Gembiranya, bisa nonton sambil tiduran di rumah, bahkan saat sakit


sekalipun…

Ilmu, dapat…

Inspirasi, dapat…

Ide, dapat…

Terlebih, ada 99 episode seminar yang bisa Anda tonton dan materinya
asyik2.

Itu artinya, Anda cukup bayar Rp 5.000 x 99 episode = Rp 495.000. Hm,


terlalu murah untuk pembelajaran online

dengan value yang luar biasa tinggi.

Namanya SBDKK (Sekolah Bisnis Dua Kodi Kartika). Pengajarnya


kang Rendy Saputra.
Tentu, kalau Saya jadi Anda, dan mengetahui bahwa hari ini adalah
KESEMPATAN TERAKHIR daftar dengan

harga MURAH, Saya pasti langsung daftar.

Mau saya kasih diskon? tambahkan kode voucer DISKON10 saat


pendaftaran.

Anda bisa cek detailnya disini:

KLIK DISINI

TESTIMONI MEMBER SBDKK


DAFTRA SEKARANG JUGA!
MASUKAN KODE: DISKON10

KLIK DISINI

Sebelum masuk ke pembahasan mengenai proposal usaha, yuk kita lihat


profil pengusaha muda cantik asal Cirebon berikut :

Definisi Proposal Usaha

Secara sederhana proposal usaha dapat didefinisikan sebagai rancangan


usaha yang disampaikan secara tertulis kepada pihak lain (investor) secara
sistematik dan jelas mencakup gambaran aktivitas yang akan dilakukan
beserta rincian kebutuhan aset dan perhitungan keuangan.

Tujuan dari Proposal Usaha

Pada umumnya proposal usaha dibuat dengan tujuan:

Untuk merealisasikan sebuah peluang usaha yang profitable.


Sebagai sarana untuk meyakinkan pihak investor atas kelayakan
usaha yang akan dijalankan atau dikemabangkan.

Manfaat Proposal Usaha

Manfaat dari pembuatan proposal usaha antara lain sebagai berikut:

Memudahkan pelaku usaha dalam menjelaskan kepada pihak investor


mengenai ide atau gagasan usaha yang akan dilakukan.
Apabila terjadi kesepakatan kerjasama antara pihak investor dan
pelaku usaha, maka proposal usaha tersebut dapat menjadi media
kontrol atau rujukan bagi kedua belah pihak untuk memantau usaha
yang dijalankan.
Dalam realisasinya, proposal usaha membantu mengurangi kerugian
yang diakibatkan dari penyimpangan biaya tak terduga.

Hal Penitng Dalam Membuat Proposal Usaha

pixabay.com

Proposal Usaha yang Diminati Investor

Satu hal yang harus dipahami oleh para pembuat proposal usaha adalah
bahwa tidak semua orang dapat membaut proposal usaha dengan baik.
Proposal usaha yang kurang menarik biasanyakurang mendapatkan
respon yang baik dari investor. Sehigga dibutuhkan keterampilan khusus
dan pengetahuan yang cukup dalam membuat proposal usaha yang baik
dan benar dan menarik. Nanti akan ada contoh proposal usaha.

Poposal yang diminati oleh para investor adalah proposal yang


mempunyai sistematika dan alur pembahasan yang runtut dan jelas.
Bahasa yang digunakan pun bukan bahasa yang resmi dan kaku tapi
bahasa yang atraktif dan mudah di pahami bagi investor.

Sehingga maksud dan tujuan dari proposal yang diajukan tersebut dapat
dipahami daengan baik. Selain itu dalammembuat proposal sang penulis
yaitu pelaku usaha dapat memposisikan diri sebagai sang pembaca
proposal atau investor. Anggap target pembaca proposal anda adalah
orang yang benar-benar tidak mengerti mengenai usaha ang akan
dijalankan sehingga proposal yang detail dan jelas akan sangat membantu
investor dalam memahaminya.

Sistematika Penulisan Proposal Usaha

Sistematika atau pembuatan proposal usaha dapat menjadi prioritas


pembaca atau investor dalam mengeksekusi kelayakan usaha yang akan
dijalankan, bila proposal dibuat dengan asal-asalan tanpa sistematika yang
baik, sudah dapat dipastikan proposal tersebut akan ditolak oleh investor,
karena membingungkan.

Dasar pemikiran mereka sederhana, bagaimana mungkin usaha tersebut


dapat dijalankan dengan baik bila konsepnya saja tidak daa dipahami
dengan jelas. Maka pembuatan sistematika proposal yang runtut,
berkesinambungan dan jelas akan sangat mempengaruhi dalam proses
eksekusi kelayakan usaha tersebut.

Untuk membuat sistematika proposal usaha yang baik, harus disesuaikan


dengan jenis usaha yang akan dijalankan, karena bisa jadi beberapa aspek
yang dibuat untuk masing-masing usaha berbeda antara satu dengan
lainnya. Sebagai contoh: sebuah usaha jasa terapi tidak perlu
mencantumkan aspek lingkungan, namun pada usaha industri batik, aspek
lingkungan perlu dicantumkan karena berkaitan dengan dampak dari
limbah industri yang dihasilkannya.

Contoh lainnya adalah pada usaha yang bersifat kemitraan, misalnya


kemitraan usaha di bidang peternakan maupun pertanian yang mana
proses pembelian hasil panen akan dilakukakan pemasok bibit maka
dalam hal ini aspek pemasaran tidak perlu dicantumkan karena si pelaku
usaha tidak punya hak jual atas hasil panennya. Namun secara garis besar
sebuah proposal usaha setidaknya mecakup sistematika standar sebagai
berikut:

Contoh Sistematika Penulisan Proposal Usaha

1. Cover dan Halaman Judul


2. Daftar Isi
3. BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang/ Dasar Pemikiran
b. Tujuan Usaha
4. BAB II ASPEK PERENCANAAN USAHA
a. Aspek Pemasaran
b. Aspek Teknis dan Produksi
c. Aspek Ekonomi Sosial
d. Aspek Lingkungan
e. Aspek Manajemen
f. Aspek Keuangan
5. BAB III PENUTUP
6. Lampiran

Pembahasan Membuat Sistematika Penulisan Proposal


Usaha
pixabay.com

Cover dan Halaman Judul Proposal Usaha

Cover atau sampul proposal merupakan pintu masuk untuk menarik


investor dan bersedia membacanya. Pembuatan cover yang asal-asalan
akan menjatuhkan karakter atau privacy pembuat proposal itu sendiri
karena tidak memahami standar kelayakan permohonan kerjasama.
Investor akan merasa lebih dihargai bila cover proposal dibuat dengan
tingkat elegansi yang pantas, karena hal itu menyangkut dengan besarnya
nilai investasi yang akan dikeluarkan bila proposal tersebut disetujui. Pada
umumnya jenis cover disesuaikan dengan tebal tipisnya proposal. Bisa
memakai hard cover atau kertas keras atau cover yang transparan
berbahan plastik mika.

Halaman judul yang ada pada cover biasanya meliputi: jenis usaha, nama
usaha dan penyusun atau pihak yang mengajukan proposal (bisa lembaga
atau perorangan). Untuk menambahkan daya tarik tampilan cover bisa
dimuat gambar atau foto kegiatan yang bertema sama dengan isi proposal
yang akan diajukan.
Daftar Isi Proposal Usaha

Daftar isi proposal usaha memuat sistematika yang telah dibahas pada bab
sebelumnya ditambah dengan nomor halaman untuk masing-masing bab
dan sub babnya.

Bab I Pendahuluan

Latar Belakang atau Dasar Pemikiran

Sub bab ini memuat hal-hal yang menjadi dasar pemikiran atau latar
belakang dibuatnya proposal usaha. Alur penulisan biasanya terlebih
dahulu disampaikan tentang kondisi global yaitu informasi atau data
aktual yang berkaitan dengan berbagai keadaan di luar usaha yang secar
tidak langsung maupun langsung berpengaruh terhadap usaha yang akan
dijalankan seperti: perkembangan terkini perkembangan ekonomi
nasional atau internasional, tuntutan kebutuhan pokok, melimpahnya
ketersediaan sumberdaya ataupun bahan baku, tigkat permintaan atas
produk tertentu, terbatasnya pesaing usaha, pemanfaatan peluang bisnis
dan lain sebagainya. Kemudian dengan pertimbangan beberapa hal
tersebut dibahas semakin meruncing menuju pada alasan pokok yang
menjadi dasar pemikiran pemilihan jenis usaha yang akan dijalankan.

Tujuan Usaha

Detail tujuan yang akan dicapai dari usaha yang akan dijalankan harus
disampaikan dengan jelas baik dari aspek peningkatan kesejahteraan
ekonomi, aspek pemanfaatan potensi sumber daya alam maupun aspek
lain yang dapat menguatkan pertimbangan investor untuk melakukan
investasi pada usaha tersebut.

Bab II Aspek Perencanaan Usaha

Aspek Pemasaran

Aspek pemasaran merupakan ujung tombak dari seluruh aktivitas usaha,


karena melalui proses pemasaranlah produk usaha dapat dikenalkan
dengan masyarakat konsumen. Sehingga pemasaran yang terencana
dengan baik dan sistematis akan berdampak pada kelangsungan usaha
secara signifikan.

Oleh karena itu pada aspek pemasaran ini harus dijelaskan secara detil
area. Segmen pasar dan metode pemasaran yang akan digunakan dan
alasan pemilihan segmen dan metode tersebut berjalan. Penjelasan area
pemasaran berkaitan dengan daerah yang punya potensi permintaan
terbesar pada produk usaha dan penjabaran untuk segmen pasar
sebaiknya ditentukan sejak awal sebelum usaha dimulai, agar jelas kepada
siapa produk hasil saya itu dipasarkan.

Jika segmen pasar tidak ditentukan maka bisa dipastikan akan


membingungkan tenaga penjualan dalam memasarkan produknya, karena
tidak tahu pada siapa ia akan menawarkan produknya. Segmen pasar
dapat dijelaskan dengan membagi konsumen dalam kriteria umur/usia,
bidang pekerjaan, jenis kelamin ataupun pencinta seni/hobi/kolektor.
Dijelaskan pula dasar alasan memilih segmen pasar tersebut.

Sedangkan metode pemasaran dalam rangka mengenalkan produk kepada


konsumen atau menarik simpati konsumen dapat dilakukan melalui
banyak cara, diantaranya: pasang iklan di media cetak maupun elektronik,
memasang dan menyebar pamflet, banner, spanduk, baliho,brosur, leaflet
atau SMS, mengadakan pelayanan atau paket gratis, mengadakan lomba,
bakti sosial, pawai produk ataupun membuat blog atau web.

Semakin unik model pemasaran yang dilakukan dan mencakup jangkauan


area yang luas akan mampu menjaring jumlah konsumen yang lebih
banyak. Namun pada kenyataannya menjaga standar mutu produk,
kepercayaan dan pelayanan yang ramah merupakan metode paling ampuh
dalam konsep pemasaran jangka panjang dan kelangsungan usaha itu
sendiri.

Aspek teknis dan produksi

Hal-hal yang dijabarkan dalam aspek teknis dan produksi adalah semua
hal yang terkait dalam proses persiapan maupun pelaksanaan teknis
usaha. Penjabaran aspek teknis dan produksi ini tentu saja berbeda antara
usaha satu dengan yang lainnya, yang jelas disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi usaha masing-masing.

Beberapa hal pokok yang perlu dibahas dalam aspek teknis dan produksi
adalah:

Aktiva tetap usaha

Kebutuhan aktiva tetap usaha meliputi bangunan atau tempat usaha,


mesin, inventaris maupun peralatan pendukung yang digunakan untuk
operasional usaha. Sedangkan untuk usaha yang bergerak di agribisnis
khususnya bidang peternakan, kebutuhan aktiva tetapnya meliputi
indukan ternak yang akan dibudidayakan. Penjabaran dari masing-masing
kebutuhan aktiva tetap ini harus jelas dan detail mulai dari alasan, fungsi,
ukuran maupun jenisnya.

Bahan baku dan pembantu

Kebutuhan akan bahan baku dan pembantu yang dimaksud di sini adalah
bila terkait pada usaha yang bergerak di bidang perdagangan dan industri
maka ketersediaan akan bahan baku dan pembantu harus dapat dipastikan
kontinuitasnya dalam menunjang proses operasional usaha. Sedangkan
untuk usaha di bidang jasa kebutuhan bakunya adalah skill atau keahlian
pribadi itu sendiri, yang harus dipastikan bahwa keahlian yang dimiliki
sudah memenuhi standar pasar.

Proses produksi atau operasi

Penjabaran proses produksi atau operasi usaha industri lebih difokuskan


pada teknis mengolah bahan baku yang tersedia menjadi produk jadi yang
siap jual. Pada usaha dagang prosesnya mulai dari pengadaan/ pembelian
barang atau kulakan pengemasan atau packing ulang dan penjualan
langsung ke konsumen atau melalui agen-agen langganan. Sedangkan
untuk proses operasi usaha jasa biasanya terfokus pada teknis pelayanan
ke konsumen.
Tenaga kerja

Dalam aspek ini dijelaskan mengenai kebutuhan tenaga kerja langsung


dan tenaga kerja tidak langsung yang akan digunakan dalam operasi
usaha. Penggunaan tenaga kerja yang mempunyai keterampilan akan
sangat menunjang kelancaran usaha. Dan meminimalisasi jumlah tenaga
kerja yang digunakan dapat menekan jumlah biaya tetap yang dikeluarkan
setiap periodenya.

Lokasi

Penentuan lokasi usaha sangat menunjang pula dalam kelancaran usaha,


letak yang strategis dan dekat dengan keramaian akan mempunyai
dampak secara signifikan pada tingkat penjualan produk usaha. Namun
kendalanya adalah umumnya biaya sewa di lokasi strategis lebih mahal
dari tempat-tempat lainnya. Pada aspek ini sebaiknya dijelaskan pula
alasan penentuan tempat usaha tersebut.

Aspek ekonomi sosial

Aspek sosial lebih ditekankan pada dampak pembukaan usaha terhadap


kehidupan masyarakat sekitar khususnya dan masyarakat luas umumnya
antara lain seperti:

Berperan serta dalam mengurangi tingkat pengangguran angkatan


kerja dengan memberikan kesempatan bekerja.
Berperan serta dalam meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan
hidup masyarakat.
Berperan serta menjadi mediator kerjasama antara unit-unit usaha
yang ada.

Aspek lingkungan

Pembahasan aspek lingkungan biasanya dikhususkan untuk pendiri usaha


yang mempunyai dampak terhadap pencemaran lingkungan secara
langsung, baik pencemaran udara, air, tanah maupun kondisi lingkungan.
Sehingga solusi teknis dalam menanggulangi pencemaran lingkungan
harus dijelaskan secara detail agar tidak terjadi permasalahan di masa
depan. Sebagai contoh sebuah solusi teknis pada industri batik,
pembuangan limbah dari hasil akhir olahan dibuang ditempat yang dibuat
secara khusus sehingga tidak mencemari air dan tanah di lingkungan
sekitar.

Aspek manajemen

Penjelasan aspek manajemen diperlukan agar usaha tersebut nantinya


dapat dikelola secara profesional. Beberapa hal penting yang perlu dibahas
dalam aspek manajemen antara lain adalah:

Pengelola usaha dan kepemilikan modal


Kiranya dijelaskan pihak yang harus memulai usaha dan pihak yang
harus mendanai usaha (pemilik modal atau investor) beserta detil
tanggung jawabnya, supaya usaha dapat dikelola secara profesional.
Model kerjasama
Model kerjasama harus dijelaskan secara rinci apakah dalam bentuk
pinjaman atau bagi hasil. Bila dalam bentuk pinjaman maka harus
dijelaskan pula Kapan jangka waktu pengembaliannya, dan bila dalam
bentuk bagi hasil harus dijelaskan prosentase pembagian laba untuk
masing-masing pihak. Sehingga dengan perjanjian di awal usaha yang
jelas akan mengurangi tingkat resikobila di kemudian hari terjadi
kesalahpahaman atau pertikaian diantara kedua belah pihak.
Perjanjian usaha
Penjelasan tentang perjanjian usaha semisal ijin HO, pengurusan
SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), TDP (Tanda Daftar
Perusahaan) dan NPWP nomor Pokok Wajib Pajak diperlukan ketika
usaha tersebut nantinya berkembang dengan pesat sehingga apabila
diadakan audit oleh instansi terkait semua perijinan sudah beres.
Namun wirausaha masih dalam skala kecil lebih baik tidak perlu
perijinan per hal itu justru akan menghambat laju pendirian usaha.

Aspek keuangan

Hal yang paling krusial dalam pembuatan proposal usaha adalah


penjelasan pada aspek keuangan, karena perhitungan yang cermat dan
analisa yang tepat akan menentukan kelayakan usaha yang akan
dijalankan. Pembahasan analisa keuangan meliputi:

1. Analisa Investasi Usaha


2. Analisa Break Even Point atau Titik Impas
3. Analisa Laba Rugi
4. Analisa Arus Kas
5. Prediksi Neraca

Analisa kelayakan usaha, antara lain terdiri dari metode:


– Periode Pengmbalian Modal (Payback Period)
– Pengembalian investasi atau return on investment (ROI)
– Rasio manfaat dan biaya (B/C Ratio)
– Perbandingan laba bersih usaha setelah bagi hasil dengan tingkat Upah
Minimal Regional (UMR) daerah setempat.

Karena kompleknya pembahasan analisa keuangan pada aspek ini maka


penjelasan secara detil akan diuraikan pada bab tersendiri.

Bab III Penutup

Pada bab penutup umumnya berisi tentang penjelasan dari hasil kalkulasi
keuangan pada analisa kelayakan usaha yang diuraikan dalam bentuk
pengukuran pentingnya proposal usaha tersebut untuk direalisasi berikut
dengan alasannya.

F. Lampiran

Beberapa data pendukung dari proposal usaha yang dibuat, yang tidak
mungkin untuk dimasukkan dalam bab pembahasan dilampirkan pada
bagian akhir proposal setelah lembar penutup. Proposal yang didukung
dengan data atau dokumen yang lengkap dan rinci akan sangat membantu
dalam pengambilan keputusan realisasinya.

Analisa Keuangan Contoh Proposal Usaha


pixabay.com

Analisa Investasi Usaha

Analisa investasi usaha digunakan untuk mengetahui keseluruhan modal


yang diinvestasikan untuk usaha. Variabel analisa ini meliputi kebutuhan
modal tetap dan modal kerja usaha.

Modal Tetap Usaha

Adalah modal yang diinvestasikan untuk membiayai keperluan usaha yang


mempunyai umur pemakaian lama (umumnya lebih dari satu tahun).
Elemen modal tetap usaha meliputi:

Aktiva Tetap

Adalah kekayaan usaha yang diwujudkan dalam bentuk aset tetap dan
mempunyai umur kegunaan jangka panjang. Beberapa contoh aktiva tetap
diantaranya adalah bangunan, kendaraan, mesin, inventaris kantor:
komputer, meja, kursi dan lain sebagainya. Aktiva tetap harus dilakukan
penyusutan untuk mencatat nilai manfaat aktiva tetap yang dibebankan
sebagai biaya tetap dalam modal kerja usaha.

Rumus Penyusutan
Harga Perolehan – Taksiran Nilai Sisa / Taksiran Umur Ekonomis

Contoh:
Bapak Andi membeli komputer senilai Rp. 4.000.000, taksiran umur
ekonomisnya 5 tahun, sedangkan taksiran residu atau sisa saat tahun ke 5
tersebut adalah Rp. 400.000. Maka penghitungan nilai penyusutan aktiva
tersebut adalah sebagai berikut:
(Rp. 4.000.000 – Rp. 400.000) / 5 tahun x 12 bulan = Rp. 60.000 per
bulan

Biaya Dibayar di Muka

Adalah pengeluaran kas yang manfaatnya tidak bisa dinikmati pada


periode ini melainkan pada periode berikutnya. Jenis transaksi yang
termasuk biaya dibayar dimuka diantaranya adalah sewa tempat, biaya
promosi atau pemasaran, asuransi dan lain sebagainya. Pada setiap akhir
periode harus dilakukan penyesuaian untuk mencatat nilai riil dari biaya
dibayar dimuka yang dibebankan sebagai biaya tetap dalam modal kerja
usaha.

Rumus Penyesuaian

Harga Pokok Biaya Dibayar di Muka / Jangka Waktu Biaya Dibayar di


Muka

Contoh:
Biaya dibayar dimuka untuk sewa tempat usaha 3 tahun adalah
Rp1.800.000. Laporan usaha dilakukan setiap bulan sekali. Maka
perhitungan penyesuaian biaya sewa tempat setiap bulannya adalah:
Rp. 1.800.000/(3×12) = Rp. 50.000

Modal Kerja Usaha

Adalah modal yang diinvestasikan untuk membiayai seluruh kegiatan


usaha setelah pengadaan aset dan kebutuhan jangka panjang dianggap
memadai. Pengertian yang lebih sederhana adalah modal yang
dialokasikan untuk membiayai kontinuitas kegiatan usaha setiap
periodenya.

Elemen modal kerja usaha meliputi:

1. Biaya Tetap
Adalah modal kerja yang harus tetap ada atau terus menerus diperlukan
untuk kelancaraan usaha.

Elemen-elemen biaya tetap meliputi:

Penyusutan aktiva tetap.


Penyesuaian biaya dibayar di muka.
Biaya operasional:
Adalah biaya yang selalu dikeluarkan untuk memenuhi kebutuhan
aktivitas harian usaha. Misalnya: biaya listrik, telepon, gaji/ upah
karyawan, transportasi, pajak, administrasi kantor dan lain
sebagainya.

2. Biaya Variabel
Adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan usaha saat periode tersebut. Pengertian sederhana biaya
variabel adalah semua biaya yang menempel pada produk.

Elemen-elemen biaya variabel meliputi:

Bahan baku:
Adalah bahan mentah/ pokok dari produk usaha.
Bahan pendukung:
Adalah bahan yang berperan membantu proses penyempurnaan
bahan baku menjadi produk jadi yang siap jual.

Contoh dalam usaha manufaktur atau industri:

Mebel, biaya variabelnya meliputi: kayu, paku dan pernis atau plitur.
Roti, biaya variabelnya meliputi: Tepung, gula, garam, telur,
pengembang dan bahan pendukung lainnya.

Contoh dalam usaha dagang pakaian, biaya variabel adalah macam-macam


jadi produk utama usaha.

Catatan:

Dalam usaha jasa tidak ada biaya variabel karena terlalu sulit menentukan
nilai keterampilan seseorang untuk dibebankan dalam unit produk yang
dikenai pelayanan jasa. Sehingga modal kerja dalam usaha jasa adalah
biaya tetap itu sendiri karena biaya variabelnya adalah nol.

Sedangkan dalam usaha agribisnis seperti peternakan ayam, bebek, lele


dan sejenisnya, biaya operasional tidak dikelompokkan dalam elemen
biaya tetap tetapi elemen biaya variabel karena pada usaha agribisnis
mempunyai asumsi “all in out” yaitu semua komoditi yang masuk harus
keluar atau terjual semua karena resiko kematian. Jadi semua biaya
operasional yang dikeluarkan melalui pengadaan komoditi pembesaran
hingga komoditi siap jual dianggap sebagai biaya variabel.

Adapun yang dimaksud jumlah keseluruhan investasi adalah:


Modal Tetap + Modal Kerja – Penyusutan – Penyesuaian

Untuk mendapatkan jumlah riil investasi, penyusutan dan penyesuaian


harus dikeluarkan dari modal kerja karena dua elemen tersebut bukanlah
bagian dari biaya investasi melainkan nilai manfaat dari aktiva tetap dan
BDM yang diakui sebagai biaya.

Analisa Break Even Point atau Titik Impas

Analisa break event point atau lebih dikenal dengan BEP digunakan untuk
mengetahui keadaan dimana dalam operasi perusahaan tidak memperoleh
laba dan tidak menderita rugi atau impas. Ada dua alat analisa yang di bisa
digunakan untuk mengetahui titik impas usaha yaitu BEP dalam unit dan
BEP dalam rupiah.

BEP Dalam Unit

Adalah alat analisa BEP untuk mengetahui jumlah unit produk yang
terjual pada titik impas usaha.
Rumus BEP dalam unit:
Biaya Tetap per Unit / Penjualan per Unit – Biaya variabe per Unit

BEP Dalam Rupiah

Adalah alat analisa BEP untuk mengetahui harga pokok per unit produk
pada titik impas usaha.

Rumus BEP dalam rupiah:


Modal Kerja / Volume Produksi

Analisa Laba Rugi

Analisa laba rugi digunakan untuk mengetahui laba atau rugi berdasarkan
target penjualan usaha yang diharapkan. Selain itu, analisa ini juga dapat
digunakan sebagai alat uji laba atau rugi yang dihasilkan dari BEP dalam
unit dan BEP dalam rupiah.

Rumus Laba Rugi:


Laba(Rugi) = Penjualan – Biaya Tetap – Biaya Variabel

Jika hasil penghitungannya positif berarti laba, namun bila hasil dari
perhitungannya negatif berarti rugi, dan bila hasilnya sama dengan nol
berarti tidak ada laba atau rugi atau bisa disebut BEP/ impas.

Analisa Arus Kas

Analisa arus kas digunakan untuk mengetahui aliran kas masuk dan kas
keluar usaha dalam masa konstruksi dan masa sesuai target usaha yang
diharapkan.

Rumusnya analisa arus kas adalah:

Saldo Kas Akhir Periode = Saldo Kas Awal Periode + Jumlah Kas Masuk –
Jumlah Kas Keluar

Prediksi Neraca
Prediksi neraca digunakan untuk mengetahui posisi keuangan usaha
berdasarkan target yang direncanakan, sehingga dapat diketahui wujud
dan nominal aset dari modal yang diinvestasikan.

Rumus Prediksi Neraca

Jumlah total Aktiva = Jumlah total Pasiva

Analisa Kelayakan Usaha

Analisa kelayakan usaha digunakan untuk mengetahui layak tidaknya


usaha tersebut dijalankan. Metode sederhana yang bisa digunakan untuk
menguji kelayakan usaha diantaranya adalah:

Periode Pengembalian Modal (Payback Period)

Adalah metode yang digunakan untuk mengetahui lamanya waktu yang


diperlukan untuk mendapatkan kembali seluruh dana yang diinvestasikan
melalui laba bersih usaha.

Rumus Periode Pengembalian Modal (Payback Period):


Investasi / Laba berish usaha

Semakin kecil nilai yang didapat semakin cepat pengembalian investasi


sehingga semakin banyak pula usaha tersebut untuk direalisasikan.

Pengembalian Investasi/ Return of Investment (ROI)

Adalah metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat keuntungan


usaha yang mampu menutup seluruh dana yang diinvestasikan.

Rumus Pengembalian Investasi atau ROI

Laba Bersih Usaha / Investasi x 100%

Semakin besar nilai yang didapat semakin memadai tingkat keuntungan


besar yang didapat dalam menutup dana investasi sehingga usaha tersebut
layak direalisasi. Banyak pihak atau pelaku usaha yang melakukan
pembandingan sederhana untuk kelayakan hasil metode ROI dengan suku
bunga kredit atau bunga deposito yang umumnya berlaku di bank, bila
tingkat persentasenya sama atau lebih tinggi dibandingkan dengan suku
bunga kredit atau bunga deposito maka usaha tersebut cukup layak untuk
direalisasi.

Rasio Manfaat dan Biaya (B/C Ratio)

Adalah metode yang digunakan untuk mengetahui kemampuan usaha


dalam menutup seluruh biaya pengeluaran dengan keuntungan yang
diperoleh selama investasi berlangsung.

Rumus Rasio Manfaat dan Biaya atau B/C Ratio

Pendapat / Pengeluaran

Pendapatan dan pengeluaran yang dimaksud dalam formula disini adalah


jumlah kas masuk dan kas keluar yang tercantum dalam analisa arus kas.
Semakin besar nilai yang didapat semakin baik kemampuan usaha
tersebut untuk menutup biaya pengeluaran dari pendapatan yang
diperoleh, atau dengan indikasi lain bahwa kelayakan usaha yang akan
menandai untuk direalisasi bila nilai dari B/C ratio lebih besar dari satu
(B/C > 1).

Perbandingan Laba Bersih Usaha Setelah Bagi Hasil dengan


Tingkat Upah Minimum Regional (UMR) Daerah Setempat

Dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan bahwa usaha yang akan


dijalankan tersebut akan mampu memberikan kontribusi bagi peningkatan
kesejahteraan pengelola usaha secara signifikan di atas UMR daerah
setempat.

Semakin besar hasil perbandingan yang didapat semakin besar pula peran
usaha tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi ke pengelola
usaha.

Download Contoh Proposal Usaha


Contoh Proposal Usaha by Wafa on Scribd

Anda mungkin juga menyukai