icctf.or.id
Contoh proposal usaha banyak dicari untuk menjadi rujukan para calon
pengusaha muda. Bila kita mengamati perkemabangan dunia pendidikan
dalam sepuluh tahun terakhir ini khususnya di negara kita, maka kita akan
mendapatkan sebuah kesimpulan yang sama bahwa ilmu kewirausahaan
telah menjadi mata pelajaran atau mata kuliah yang mampu membuka
wacana dam memotivasi pelajar dan mahasiswa untuk melakukan sebuah
terobosan dalam mensikapi hidup dengan berwirausaha.
Unutk menjadi seorang pengusaha atau pengusaha tentunya bukan lah hal
yang gampang, ada banyak hal yang harus dimiliki dan dikuasai untuk siap
terjun dalam dunia bisnis, diantaranya adalah sikap mental, dan
kemampuan atau skill dan juga modal. Dari berbagai macam faktor yang
ada, keterbatasan modal merupakan hal yang klasik yang sering dijadikan
alasan orang yang akan terjun ke dalam dunia usaha.
Memang bukanlah hal yang gampang bagi pemula untuk keluar dari cara
pandang seperti itu. Namun hal demikian bukan berarti keinginan untuk
mewujudkan ide usaha mati dan terhenti, karena ada sebuah cara yang
bisa mengatasi masalah tersebut, yaitu dengan mengajak kerja sama
seseorang untuk mendanai atau menjadi investor bagi usaha yang akan
dijalankan dengan membuat sebuah proposal usaha. Berikut contoh
proposal usaha akan dibahas dan dijelaskan secara urut dan rinci
mengenai apa dan perlunya membuat contoh proposal usaha.
Coba ingat-ingat lagi, kapan terakhir kali Anda ikut Seminar? Berapa
harganya?
Kalau ikut workshop, apakah Anda pernah? Seberapa mahal harganya?
Kalau nonton film di bioskop, pastinya Anda pernah dong… Berapa harga
tiket masuknya?
Anda bisa jawab pertanyaan Saya tersebut dalam pikiran Anda, gak perlu
dikasih tahu ke Saya… ^_^
Pernah gak Anda ikut seminar dengan investasi hanya Rp 5.000 per 30-60
menit nya? Pernah?
Kenapa?
Ilmu, dapat…
Inspirasi, dapat…
Ide, dapat…
Terlebih, ada 99 episode seminar yang bisa Anda tonton dan materinya
asyik2.
KLIK DISINI
KLIK DISINI
pixabay.com
Satu hal yang harus dipahami oleh para pembuat proposal usaha adalah
bahwa tidak semua orang dapat membaut proposal usaha dengan baik.
Proposal usaha yang kurang menarik biasanyakurang mendapatkan
respon yang baik dari investor. Sehigga dibutuhkan keterampilan khusus
dan pengetahuan yang cukup dalam membuat proposal usaha yang baik
dan benar dan menarik. Nanti akan ada contoh proposal usaha.
Sehingga maksud dan tujuan dari proposal yang diajukan tersebut dapat
dipahami daengan baik. Selain itu dalammembuat proposal sang penulis
yaitu pelaku usaha dapat memposisikan diri sebagai sang pembaca
proposal atau investor. Anggap target pembaca proposal anda adalah
orang yang benar-benar tidak mengerti mengenai usaha ang akan
dijalankan sehingga proposal yang detail dan jelas akan sangat membantu
investor dalam memahaminya.
Halaman judul yang ada pada cover biasanya meliputi: jenis usaha, nama
usaha dan penyusun atau pihak yang mengajukan proposal (bisa lembaga
atau perorangan). Untuk menambahkan daya tarik tampilan cover bisa
dimuat gambar atau foto kegiatan yang bertema sama dengan isi proposal
yang akan diajukan.
Daftar Isi Proposal Usaha
Daftar isi proposal usaha memuat sistematika yang telah dibahas pada bab
sebelumnya ditambah dengan nomor halaman untuk masing-masing bab
dan sub babnya.
Bab I Pendahuluan
Sub bab ini memuat hal-hal yang menjadi dasar pemikiran atau latar
belakang dibuatnya proposal usaha. Alur penulisan biasanya terlebih
dahulu disampaikan tentang kondisi global yaitu informasi atau data
aktual yang berkaitan dengan berbagai keadaan di luar usaha yang secar
tidak langsung maupun langsung berpengaruh terhadap usaha yang akan
dijalankan seperti: perkembangan terkini perkembangan ekonomi
nasional atau internasional, tuntutan kebutuhan pokok, melimpahnya
ketersediaan sumberdaya ataupun bahan baku, tigkat permintaan atas
produk tertentu, terbatasnya pesaing usaha, pemanfaatan peluang bisnis
dan lain sebagainya. Kemudian dengan pertimbangan beberapa hal
tersebut dibahas semakin meruncing menuju pada alasan pokok yang
menjadi dasar pemikiran pemilihan jenis usaha yang akan dijalankan.
Tujuan Usaha
Detail tujuan yang akan dicapai dari usaha yang akan dijalankan harus
disampaikan dengan jelas baik dari aspek peningkatan kesejahteraan
ekonomi, aspek pemanfaatan potensi sumber daya alam maupun aspek
lain yang dapat menguatkan pertimbangan investor untuk melakukan
investasi pada usaha tersebut.
Aspek Pemasaran
Oleh karena itu pada aspek pemasaran ini harus dijelaskan secara detil
area. Segmen pasar dan metode pemasaran yang akan digunakan dan
alasan pemilihan segmen dan metode tersebut berjalan. Penjelasan area
pemasaran berkaitan dengan daerah yang punya potensi permintaan
terbesar pada produk usaha dan penjabaran untuk segmen pasar
sebaiknya ditentukan sejak awal sebelum usaha dimulai, agar jelas kepada
siapa produk hasil saya itu dipasarkan.
Hal-hal yang dijabarkan dalam aspek teknis dan produksi adalah semua
hal yang terkait dalam proses persiapan maupun pelaksanaan teknis
usaha. Penjabaran aspek teknis dan produksi ini tentu saja berbeda antara
usaha satu dengan yang lainnya, yang jelas disesuaikan dengan kebutuhan
dan kondisi usaha masing-masing.
Beberapa hal pokok yang perlu dibahas dalam aspek teknis dan produksi
adalah:
Kebutuhan akan bahan baku dan pembantu yang dimaksud di sini adalah
bila terkait pada usaha yang bergerak di bidang perdagangan dan industri
maka ketersediaan akan bahan baku dan pembantu harus dapat dipastikan
kontinuitasnya dalam menunjang proses operasional usaha. Sedangkan
untuk usaha di bidang jasa kebutuhan bakunya adalah skill atau keahlian
pribadi itu sendiri, yang harus dipastikan bahwa keahlian yang dimiliki
sudah memenuhi standar pasar.
Lokasi
Aspek lingkungan
Aspek manajemen
Aspek keuangan
Pada bab penutup umumnya berisi tentang penjelasan dari hasil kalkulasi
keuangan pada analisa kelayakan usaha yang diuraikan dalam bentuk
pengukuran pentingnya proposal usaha tersebut untuk direalisasi berikut
dengan alasannya.
F. Lampiran
Beberapa data pendukung dari proposal usaha yang dibuat, yang tidak
mungkin untuk dimasukkan dalam bab pembahasan dilampirkan pada
bagian akhir proposal setelah lembar penutup. Proposal yang didukung
dengan data atau dokumen yang lengkap dan rinci akan sangat membantu
dalam pengambilan keputusan realisasinya.
Aktiva Tetap
Adalah kekayaan usaha yang diwujudkan dalam bentuk aset tetap dan
mempunyai umur kegunaan jangka panjang. Beberapa contoh aktiva tetap
diantaranya adalah bangunan, kendaraan, mesin, inventaris kantor:
komputer, meja, kursi dan lain sebagainya. Aktiva tetap harus dilakukan
penyusutan untuk mencatat nilai manfaat aktiva tetap yang dibebankan
sebagai biaya tetap dalam modal kerja usaha.
Rumus Penyusutan
Harga Perolehan – Taksiran Nilai Sisa / Taksiran Umur Ekonomis
Contoh:
Bapak Andi membeli komputer senilai Rp. 4.000.000, taksiran umur
ekonomisnya 5 tahun, sedangkan taksiran residu atau sisa saat tahun ke 5
tersebut adalah Rp. 400.000. Maka penghitungan nilai penyusutan aktiva
tersebut adalah sebagai berikut:
(Rp. 4.000.000 – Rp. 400.000) / 5 tahun x 12 bulan = Rp. 60.000 per
bulan
Rumus Penyesuaian
Contoh:
Biaya dibayar dimuka untuk sewa tempat usaha 3 tahun adalah
Rp1.800.000. Laporan usaha dilakukan setiap bulan sekali. Maka
perhitungan penyesuaian biaya sewa tempat setiap bulannya adalah:
Rp. 1.800.000/(3×12) = Rp. 50.000
1. Biaya Tetap
Adalah modal kerja yang harus tetap ada atau terus menerus diperlukan
untuk kelancaraan usaha.
2. Biaya Variabel
Adalah modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan keadaan
dan kebutuhan usaha saat periode tersebut. Pengertian sederhana biaya
variabel adalah semua biaya yang menempel pada produk.
Bahan baku:
Adalah bahan mentah/ pokok dari produk usaha.
Bahan pendukung:
Adalah bahan yang berperan membantu proses penyempurnaan
bahan baku menjadi produk jadi yang siap jual.
Mebel, biaya variabelnya meliputi: kayu, paku dan pernis atau plitur.
Roti, biaya variabelnya meliputi: Tepung, gula, garam, telur,
pengembang dan bahan pendukung lainnya.
Catatan:
Dalam usaha jasa tidak ada biaya variabel karena terlalu sulit menentukan
nilai keterampilan seseorang untuk dibebankan dalam unit produk yang
dikenai pelayanan jasa. Sehingga modal kerja dalam usaha jasa adalah
biaya tetap itu sendiri karena biaya variabelnya adalah nol.
Analisa break event point atau lebih dikenal dengan BEP digunakan untuk
mengetahui keadaan dimana dalam operasi perusahaan tidak memperoleh
laba dan tidak menderita rugi atau impas. Ada dua alat analisa yang di bisa
digunakan untuk mengetahui titik impas usaha yaitu BEP dalam unit dan
BEP dalam rupiah.
Adalah alat analisa BEP untuk mengetahui jumlah unit produk yang
terjual pada titik impas usaha.
Rumus BEP dalam unit:
Biaya Tetap per Unit / Penjualan per Unit – Biaya variabe per Unit
Adalah alat analisa BEP untuk mengetahui harga pokok per unit produk
pada titik impas usaha.
Analisa laba rugi digunakan untuk mengetahui laba atau rugi berdasarkan
target penjualan usaha yang diharapkan. Selain itu, analisa ini juga dapat
digunakan sebagai alat uji laba atau rugi yang dihasilkan dari BEP dalam
unit dan BEP dalam rupiah.
Jika hasil penghitungannya positif berarti laba, namun bila hasil dari
perhitungannya negatif berarti rugi, dan bila hasilnya sama dengan nol
berarti tidak ada laba atau rugi atau bisa disebut BEP/ impas.
Analisa arus kas digunakan untuk mengetahui aliran kas masuk dan kas
keluar usaha dalam masa konstruksi dan masa sesuai target usaha yang
diharapkan.
Saldo Kas Akhir Periode = Saldo Kas Awal Periode + Jumlah Kas Masuk –
Jumlah Kas Keluar
Prediksi Neraca
Prediksi neraca digunakan untuk mengetahui posisi keuangan usaha
berdasarkan target yang direncanakan, sehingga dapat diketahui wujud
dan nominal aset dari modal yang diinvestasikan.
Pendapat / Pengeluaran
Semakin besar hasil perbandingan yang didapat semakin besar pula peran
usaha tersebut dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi ke pengelola
usaha.