Anda di halaman 1dari 39

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah hal yang sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat.


Masyarakat dapat hidup dan beraktivitas dengan baik apabila mereka dapat
memelihara kesehatannya. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 36 Tahun 2009,1 Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik,
mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup
produktif secara sosial dan ekonomis.

Dalam rangka pemeliharaan dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat,


dibutukan fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu dan memadai. Fasilitas
pelayanan kesehatan adalah suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan,baik promotif, preventif, kuratif
maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh Pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau masyarakat.1

Salah satu contoh dari fasilitas pelayanan kesehatan yang paling sering
ditemui adalah rumah sakit. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2009,2 Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi
masyarakat dengan karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan
ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi
masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya.

Selain menjalankan fungsi pelayanan kesehatan, rumah sakit juga perlu


melakukan fungsi manajemen untuk keberlangsungan kegiatannya. Untuk
menjalankan fungsi manajemen sebuah rumah sakit, dibutuhkan beberapa
bagian atau unit kerja, seperti bagian keuangan, bagian personalia, bagian
marketing, bagian mutu, dan lain-lain. Bagian mutu adalah salah satu bagian
yang paling penting di rumah sakit. Menurut Philip B. Crosby dalam buku
Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan karya Djoko Wijono, 3 definisi mutu
adalah kesesuaian terhadap persyaratan (The Definition of Quality is
conformance to requirements), sehingga bagian mutu rumah sakit harus dapat
menjamin bahwa pelayanan yang diberikan rumah sakit sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.

Salah satu urusan didalam bagian mutu RS Hermina Depok yang menjadi
tempat magang penulis adalah urusan akreditasi. Akreditasi adalah pengakuan
terhadap mutu pelayanan rumah sakit, setelah dilakukan penilaian bahwa rumah
sakit telah memenuhi standar akreditasi. 4 Salah satu penilaian dalam akreditasi
adalah kelengkapan dokumen, termasuk dokumen berkas rekam medis, namun
penulis menemukan bahwa kelengkapan berkas rekam medis di RS Hermina
Depok masih belum lengkap sepenuhnya, terutama pada bagian formulir transfer
pasien dari IGD ke ruang rawat inap, sedangkan formulir transfer pasien sangat
berguna bagi profesi pemberi asuhan (PPA) ruang rawat inap untuk mengetahui
berbagai hal, seperti resume keadaan pasien, tindakan atau terapi yang sudah
dilakukan, rencana tindakan dan lain-lain, sehingga apabila formulir transfer
pasien tidak diisi dengan lengkap maka PPA ruang rawat inap yang menerima
pasien tersebut akan kekurangan informasi dan beresiko membahayakan
keselamatan pasien. Hal tersebut yang menjadi latar penulis untuk mencari
solusi dalam menyelesaikan masalah tersebut.

B. Gambaran Umum Rumah Sakit5


Rumah Sakit Hermina adalah rumah sakit swasta yang memiliki berbagai
macam pelayanan. Pelayanan unggulan dari Rumah Sakit Hermina adalah
pelayanan yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Dahulu, Rumah Sakit
Hermina bernama Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Hermina, seiring
berjalannya waktu dan perkembangan zaman, RSIA Hermina berubah menjadi
rumah sakit umum tipe B yang dapat melayani semua pasien, tidak hanya ibu
dan anak. Perubahan tersebut terjadi di beberapa cabang Rumah Sakit Hermina.

2
Rumah Sakit Hermina dan Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina tergabung di
Hermina Hospital Group (HHG).
1. Sejarah Rumah Sakit
a. Sejarah Hermina Hospital Group
Rumah Sakit Hermina yang pertama kali didirikan adalah Rumah
Sakit Ibu dan Anak Hermina Jatinegara. Berawal dari keprihatinan seorang
wanita bernama Ibu Hermina Sulaiman akan masih tingginya angka
kematian selama proses melahirkan, maka beliau berinisiatif mendirikan
Rumah Bersalin Djatinegara yang berdiri sejak tahun 1967 dengan
kapasitas 7 tempat tidur. Rumah bersalin Djatinegara berlokasi di Jalan
Raya Jatinegara Barat No. 126 Jakarta Timur. Kemudian, Ibu Hermina
Sulaiman bekerjasama dengan dokter spesialis dan penyakit kandungan
bernama Dr. Budiono Wibowo pada tahun 1970 dan mengembangkan
fasilitas serta menambahkan kapasitas menjadi 13 tempat tidur. Pada tahun
yang sama Rumah Bersalin Djatinegara berganti nama menjadi Rumah
Bersalin Hermina.
Untuk mewujudkan mimpi besar yaitu menjadikan Rumah Bersalin
Hermina menjadi lebih baik dan berkembang, maka dibentuklah Yayasan
Hermina pada tanggal 20 Desember 1983 dihadapan notaris Ny.
Rukmasari Hardjastya. Pada tanggal 25 April 1985 Rumah Sakit Bersalin
Hermina diresmikan atas pengajuan Yayasan Hermina dan ditetapkan
sebagai Hari Ulang Tahun RSB Hermina dengan kapasitas 25 tempat tidur.

Sumber: Website Hermina Hospital Group


Gambar 1. Rumah Bersalin Djatinegara Tahun 1967

3
Dikarenakan meningkatnya kebutuhan pelayanan kesehatan
masyarakat dan bertambahnya jumlah dokter spesialis kandungan dan
spesialis anak di RSB Hermina, kemudian dilakukan penambahan lahan
dan renovasi gedung rumah sakit yang dipelopori oleh Dr. Hasmoro,
SpAn. Penambahan lahan rumah sakit dimulai tahun 1991 dengan luas
kurang lebih 1.545 m2, pendirian bangunan 3 lantai dengan luas kurang
lebih 2.423 m2 dan juga penambahan asrama karyawan di basement
gedung. Setelah rumah sakit diperbesar, RSB Hermina berkembang
menajdi RSIA Hermina pada tanggal 3 Februari 1992, dengan membuat
Surat Izin Penyelenggaran Rumah Sakit No. YM.02.04.3.5.4716 pada
tanggal 20 Oktober 1997 yang dikeluarkan oleh Kanwil Depkes RI Jakarta
dengan kapasitas 50 tempat tidur. Pada tahun 1996 dilakukan penambahan
ruang poliklinik anak. Kemudian pada tahun 1998 RSIA Hermina
menambah kapasitas sebanyak 75 tempat tidur.
Mulai tahun 1966, Rumah Sakit Hermina terus mengembangkan
pelayanan dan mewujudkan rumah sakit yang terbaik dalam memberi
kemudahan jangkauan pelayanan kesehatan pada masyarakat luas. Pada
tahun 2018 Rumah Sakit Hermina sudah mendirikan 24 cabang rumah
sakit di berbagai wilayah, dan direncanakan pada tahun 2020 mendatang
sudah terdapat 40 cabang Rumah Sakit Hermina di seluruh Indonesia.
Adapun 28 cabang Rumah Sakit Hermina yang tersebar di berbagai
wilayah antara lain:

Tabel 1. Daftar Nama RS Hermina Hospital Group


Nama Rumah Sakit Lokasi Tahun
RS Hermina Jatinegara Jatinegara 1967
RS Hermina Podomoro Jakarta 1996
RS Hermina Bekasi Bekasi 1997
RS Hermina Depok Depok 2000
RS Hermina Daan Mogot Cengkareng 2002
RS Hermina Bogor Bogor 2002
RSIA Hermina Pasteur Bandung 2004
RS Hermina Pandanaran Semarang 2005
RS Hermina Tangkuban Perahu Malang 2005

4
Nama Rumah Sakit Lokasi Tahun
RS Hermina Sukabumi Sukabumi 2007
RS Hermina Tangerang Tangerang 2008
RS Hermina Grand Wisata Bekasi 2009
RS Hermina Arcamanik Bandung 2010
RS Hermina Galaxy Bekasi 2011
RS Hermina Palembang Palembang 2011
RS Hermina Ciputat Ciputat 2011
RS Hermina Mekarsari Cileungsi 2013
RS Hermina Serpong Serpong 2013
RS Hermina Banyumanik Semarang 2014
RS Hermina Solo Solo 2014
RS Hermina Ciruas Banten 2015
RS Hermina Yogyakarta Yogyakarta 2015
RS Hermina Makassar Makassar 2016
RS Hermina Bitung Banten 2016
RS Hermina Kemayoran Jakarta 2016
RS Hermina Balikpapan Balikpapan 2016
RS Hermina Medan Medan 2017
RS Hermina Purwokerto Jawa Tengah 2018
Sumber : Company Profile RS Hermina Depok 2018

b. Sejarah Rumah Sakit (RS) Hermina Depok


Rumah Sakit (RS) Hermina Depok adalah cabang ke-4 dari Hermina
Hospital Group yang didirikan 20 Oktober 2000 oleh PT Medikaloka
Husada. RS Hermina Depok termasuk kedalam wilayah Regional III,
termasuk juga RSIA Hermina Jatinegara, RSIA Hermina Bogor dan RS
Hermina Serpong dengan ketua Regional III yaitu Drg. Susi Stiawaty.
RS Hermina Depok adalah salah satu anggota Hermina Hospital
Group dengan status kepemilikan PT. Medikaloka Husada yang didirikan
pada tanggal 20 Oktober 2000 dengan kapasitas 50 tempat tidur. RS
Hermina Depok berlokasi di Jl. Siliwangi No. 50 Kecamatan Pancoran
Mas, Kota Depok, Jawa Barat.
Pada tanggal 3 Agustus 2010 RSIA Hermina Depok resmi berubah
menjadi RS Hermina Depok. Berdasarkan Keputusan Badan Peaanan
Perizinan Terpadu Kota Depok Nomor 445.8/98-03/O.RS/VII/2010. Hal
tersebut didukung oleh rapat umum pemegang saham pada tahun 2009,

5
dan diputuskan untuk mengadakan perubahan status Rumah Sakit Ibu dan
Anak menjadi rumah sakit tipe C yaitu Rumah Sakit Umum. Pada Tanggal
2 Oktober 2015 RS Hermina Depok menjadi Rumah Sakit Umum Kelas
B, berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 445.1/Kep.
112/1.25.b/IPRSU-B-BPMPT/2015, tentang Izin Operasional Rumah
Sakit Umum Kelas B RS Hermina Depok.
Seiring berjalannya waktu RS Hermina Depok melakukan
pengembangan fasilitas, bermula dengan luas bangun 5.000 m2 dan seluas
3.050 m2 dengan kapasitas 50 tempat tidur. Saat ini telah luas lahan telah
berkembang menjadi 11.000 m2 dan luas bangunan menjadi 5.715 m2.
Saat ini RS Hermina Depok memiliki bangunan 5 lantai dengan kapasitas
instalasi rawat inap sebanyak 160 tempat tidur, IGD (Instalasi Gawat
Darurat) sebanyak 14 tempat tidur, KBBL (Kamar Bayi Baru Lahir)
sebanyak 1 tempat tidur, dan HD (Hemodialisis) sebanyak 10 tempat tidur.

2. Visi, Misi, Tujuan, Filosofi Logo, Motto, dan Budaya Karyawan RS Hermina
Depok6
a. Visi
1) Hermina Hospital Group (HHG)
Mewujudkan Hermina Hospital Group sebagai Corporate yang
tumbuh, sehat, dan berumur panjang.
2) RS Hermina Depok
Menjadikan RS Hermina Depok sebagai rumah sakit yang tumbuh,
sehat, dan terkemuka di wilayah cakupannya dengan unggulan
pelayanan kesehatan ibu dan anak dan mampu bersaing di era
globalisasi.

b. Misi

1) Hermina Hospital Group (HHG)


a) Tumbuh
i. Meningkatkan jumlah pasien rawat jalan dan rawat inap

6
ii. Menambah fasilitas pelayanan dan jenis pelayanan rumah sakit
iii. Menambah jumlah rumah sakit anggota HHG
b) Sehat
i. Meningkatkan peranan departemen-departemen di HHG untuk
rumah sakit anggota HHG dalamsupervisi, pembinaan, fasiltas,
koordinasi, back up, dan pengawasan
ii. Mempunyai rasio keuangan yang sehat
c) Berumur panjang
i. Melakukan proses kaderisasi untuk menghasilkan eksekutif-
eksekutif yang profesional dan loyal
ii. Melakukan pewarisan sistem dan value kepada generasi
berikutnya
iii. Melakukan proses alih generasi yang mulus dan lancar

2) RS Hermina Depok
a) Melakukan upaya berkelanjutan untuk meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien
b) Melakukan pendidikan dan pelatihan kepada para karyawan agar
mampu memberikan pelayanan yang profesional
c) Melakukan pengelolaan rumah sakit secara profesional agar tercapai
efisiensi dan efektifitas yang tinggi

c. Filosofi Logo

Sumber: Bagian Personalia RS Hermina Depok

7
Gambar 2. Logo RS Hermina Depok 2018

1) Warna hijau pada lambang kesehatan diartikan sebagai kesehatan


2) Warna merah pada bayi diartikan sebagai bayi yang sehat
3) Warna kuning pada soosk ibu diartikan sebagai ibu yang sejahtera

d. Tujuan

1) Mewujudkan derajat kesehatan yang setiggi-tingginya bagi semua


lapisan masyarakat melalui pemeliharaan kesehatan secara preventif,
promotif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara menyeluruh
2) Memberikan pelayanan kesehatan kepada semua lapisan masyarakat

e. Moto

Moto RS Hermina Depok yaitu “Mengutamakan mutu pelayanan dan


keselamatan pasien” yang selalu dterapkan oleh rumah sakit.

f. Strategi

Untuk dapat mencapai visi serta misinya, Hermina Hospital Group


menetapkan strategi “Memberikan kepuasan kepada semua stake-holder
secara seimbang degan tolok ukur Balance Scorecard”.

g. Nilai-nilai RS Hermina Depok

1) Core value : trust (kepercayaan)


2) Value : komitmen, keterbukaan, kompetensi

h. Budaya

Budaya organisasi RS Hermina Depok terbagi menjadi 2 yaitu:

1) Budaya Organisasi (Corporate Culture)


a) Budaya organisasi dengan open managemet, transparan, dan jujur
b) Budaya melakukan pembinaan karyawan agar terbentuk karyawan
kompeten dan loyal

8
c) Budaya organisasi yang loyal pada karyawan, karyawan yang
kompeten adalah aset utama
d) Budaya organisasi yang sasaran (management by objective) bukan
berhenti pada proses
e) Budaya organisasi yang sellauy mau berubah, belajar, dan
mengembangkan diri (learning organization)
f) Budaya organisasi yang berupaya meningkatkan mutu dari
produktivitas (achievement oriented)
g) Budaya organisasi yang mengutamakan kepentingan pelanggan
terutama pasien dan dokter provider (customer oriented)
h) Budaya patient safety dan budaya non-blamming
i) Budaya organisasi yang bekerja secara efektif, efisien, dan cepat
j) Budaya organisasi yang tidak berkotak-kotak, budaya bekerjasama
k) Budaya memelihara fasilitas agar selalu aman, bersih, rapi, dan
tampak baru
l) Budaya memberikan keteladanan dan kepemimpinan lapangan

2) Budaya Kerja Karyawan


a) Budaya kerja berorientasi pada kepentingan dan kepuasan pelanggan
b) Budaya keterbukaan, jujur, dan mau introspeksi diri
c) Budaya ingin tahu, ingin belajar berlatih untuk mengembangkan diri
d) Budaya kerja keras, tahan terhadap tekanan, tekad baja, dan tidak
mudah menyerah
e) Budaya memberikan prestasi kerja baik, menjadi citra Hermina
f) Budaya mau berubah dan menerima perubahan
g) Budaya kerjasama, saling membantu dalam tugas
h) Budaya kerja sesuai SPO, disiplin patuh pada pimpinan
i) Budaya kera secara fokus dan detail
j) Budaya care memiliki kepedulian “cerewet”
k) Budaya memiliki rasa cinta, bangga, loyal, dan rasa memiliki
terhadap HHG

9
l) Budaya memberikan keteladanan dan kepemimpinan lapangan

3. Struktur Organisasi dan Uraian Tugas7

a. Struktur Organisasi

Berdasarkan Struktur Organisasi RS Hermina Depok (Lampiran 1),


dapat dilihat bahwa direktur dibawahi oleh wakil direktur medis dan wakil
direktur umum. Wakil direktur medis bertanggung jawab atas 3 manajer,
yaitu bidang pelayanan medis, bidang keperawatan, dan bidang penunjang
medis, sedangkan wakil direktur umum bertanggung jawab atas 3 manajer,
yaitu bagian personalia, bagian keuangan, dan bagian rumah tangga.
Sementara, bagian marketing dan bagian mutu bertanggung jawab
langsung terhadap direktur.

b. Uraian Tugas

RS Hermina Depok memiliki beberapa jabatan, yaitu:


1) PT Medikaloka Husada
Sebagai pemilik RS Hermina Depok

2) Direktur
Sebagai pimpinan rumah sakit, dengan tugas:
a) Memelihara tata tertib, disiplin, dan tegaknya peraturan di
lingkungan RS Hermina Depok
b) Merumuskan dan menetapkan mengendalikan semua usaha,
pekerjaan, dan kegiatan secara berhasil guna dan berdaya guna
untuk terselanggaranya fungsi-fungsi perumahsakitan secara
optimal
c) Memperhatikan, memelihara, dan mengawasi kelancaran
dukungan logistik dan administrasi untuk terselenggaranya
kegiatan rumah sakit

10
d) Memperhatikan dan memelihara kesejahteraan karyawan RS
Hermina Depok

Sebagai Pembina Fungsi Rumah Sakit


a) Menyelenggarakan pembinaan dan pengendalian kegiatan
perumahsakitan sesuai visi, misi, motto, dan tujuan rumah sakit
b) Menjabarkan dan melaksanakan kebijakan Direksi PT. Medikaloka
Husada dalam program kerja rumah sakit
c) Merumuskan dan menetapkan kebijakan serta mengendalikan
program kegiatan rutin, peningkatan mutu dan pengembangan dari
masing-masing bidang/bagian rumah sakit
d) Merencanakan dan mengawasi dan mengendalikan terlaksananya
sistem dan prosedur kerja dalam rangka kegiatan perumahsakitan
e) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan teknis dan
administrasi pelayanan di semua bidang/bagian rumah sakit

3) Wakil Direktur Medis


a) Membantu direktur menyelanggarakan kegiatan perumahsakitan
dalam bidang pelayanan medis, keperawatan, dan penunjang medis
b) Membantu direktur dalam merumuskan kebijakan,
mengkoordinasikan dan mengawasi program rutin, peningkatan
mutu dan pengembangan bidang medis, keperawatan, serta
penunjang medis
c) Mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan pembinaan
tenaga medis, tenaga keperawatan, dan tenaga penunjang medis
d) Mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan kebutuhan
sarana, prasarana, dan fasilitas bidang pelayanan medis,
keperawatan, dan penunjang medis termasuk alat kesehatan/alat
medis
e) Mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan
terlaksananya sistem dan prosedur kerja bidang pelayanan medis,

11
keperawatan, dan penunjang medis dalam rangka kegiatan
perumahsakitan
f) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan teknis dan
administrasi dibidang pelayanan medis keperawatan dan
penunjang medis

4) Wakil Direktur Umum


a) Membantu direktur menyelenggarakan kegiatan perumahsakitan
dalam bagian personalia, keuangan, dan rumah tangga
b) Membantu direktur dalam merumuskan kebijakan, mengordinasikan
dan megawasi program kegiatan rutin, peningkatan mutu, dan
pengembangan bagian personalia, keuangan, serta rumah tangga
c) Mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan pembinaan
sumber daya manusia rumah sakit (tenaga medis, tenaga
keperawatan, tenaga non kesehatan)
d) Mengkoordinasikan, mengawasi, dan mengendalikan
kebutuhansarana, prasarana, dan fasilitas bagian personalia,
keuangan, dan rumah tangga termasuk alat umum
e) Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya sistem dan prosedur
kerja bagian personalia, keuangan, dan rumah tangga dalam rangka
kegiatan perumahsakitan
f) Mengawasi dan mengendalikan pelaksanaan teknis dan administrasi
di bagian personalia, keuangan, dan rumah tangga termasuk
administrasi pengadaan, aset alat umum dan pergudangan
g) Melakukan pengawasan terhadap semua proses dan dokumen yang
terkait dengan keamanan keuangan, aset/harta milik rumah sakit
h) Mengoordinir pelaksanaan stock opname secara periodik (per-
triwulan) persediaan obat-obatan/farmasi, alat kesehatan, dan alat
umum

5) Sekretariat Rumah Sakit

12
a) Membantu direktur dalam mengelola surat masuk dan keluar
b) Menyusun konsep-konsep surat menyurat yang diperlukan direksi
c) Mengarsipkan, mendistribusikan surat-surat yang sudah diproses
direksi
d) Menjadwalkan acara-acara yang harus dihindari oleh direksi
e) Mempersiapkan dokumen-dokumen bahan pertemuan direksi
f) Mempersiapkan dan mengelola penyelenggaaan pertemuan
g) Membuat notulen rapat pertemuan rutin direksi dengan staf

6) Manajer Pelayanan Medis


a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bidang
pelayanan medis meliputi kegiatan staf pelayannan medis, kegiatan
pelayanan di instalasi gawat darurat, instalasi rawat jalan dan klinik
khusus, instalasi rawat inap, instalasi kamar bersalin, instalasi kamar
operasi, instalasi pelayanan intensif dan perinatologi
b) Merencanakan kebutuhan tenaga medis, sarana, dan fasilitas
pelayanan medis
c) Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan adminsitrasi dalam
lingkup kewenangan bidang layanan medis
d) Membuat dan menyusun program kegiataan dan anggaran, serta
rencana kerja pelayanan medis
e) Merencanakan pengembangan pelayanan medis sesuai dengan
kebutuhan
f) Mengkoordinasikan kegiatan pelayanan medis dengan pelayanan
penunjang medis dan pelayanan keperawatan
g) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan, penggunaan sarana dan
fasilitas pelayanan medis
h) Menyusun laporan kinerja pelayanan medis dan menganalisanya
sebagai bahan masukan bagi direksi

13
i) Membantu wakil direktur medis dalam mengkoordinasikan program
kegiatan panitia infeksi nosokomial dan panitia RS sayang ibu dan
sayang bayi
j) Mengkoordinasikan dokter-dokter yang bertugas di semua instalasi
pelayanan
k) Mengusulkan sistem prosedur pelayanan medis untuk
ditindaklanjuti dalam pembahasan di komite medis/SMF
l) Memfasilitasi komunikasi antara rumah sakit segan komite
medis/SMF
m) Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya sistem prosedur
pelayanan medis, kebijakan, dan keputusan komite medik oleh para
dokter provider (anggota SMF)

7) Manajer Penunjang Medis


a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bidang
penunjang medis yang terdiri dari instalasi farmasi, radiologi,
laboratorium, rekam medis, rehabiltasi medik, dan Klinik Tumbuh
Kembang (selanjutnya disingkat KTK)
b) Menyelenggarkan dan melakukan kegiatan administrasi dalam
lingkup kewenangan bidang penunjang medis
c) Merencanakan keubutuhan tenaga, sarana, dan fasilitas penunjang
medis
d) Membuat dan menyusun program kegiatan, anggaran, serta rencana
kerja bidang penunjang medis
e) Membuat dan menyusun program kegiatan, anggaran, serta rencana
kerja bidang penunjang medis sesuai kebutuhan
f) Mengkoordinasikan kegiatan penunjang medis dengan pelayanan
medis dan pelayanan keperawatan
g) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan, penggunaan sarana, dan
fasilitas penunjang medis

14
h) Menyusun laporan kinerja pelayanan medis dan menganalisanya
sebagai bahan masukan bagi direksi
i) Mengusulkan sistem prosedur penunjang medis untuk
ditindaklanjuti oelh direksi
j) Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya sistem prosedur
penunjang medis
k) Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya stock opname secara
periodik per triwulan persediaan obat-obatan/farmasi dan peralatan
kesehatan yang ada di masing-masing instalasi rumah sakit

8) Manajer Keuangan
a) Megatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bagian keuangan
yang terdiri dari urusan akuntansi, piutang, hutang, pajak, dan kasir
b) Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan administrasi
keuangan dan pertanggungjawabankeuangan/akuntansi
c) Melaksanakan verifikasi atas penerimaan, pengeluaran, dan semua
yang terjadi dalam pelayanan produk/jasa rumah sakit
d) Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana, dan fasilitas bagian
keuangan
e) Membuat dan menyusun program kegiatan, anggaran, serta rencana
kerja bagian keuangan
f) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan, sistem prosedur,
penggunaan sarana dan fasilitas bagian keuangan
g) Menyusun laporan kinerja bagian keuangan dan menganalisanya
sebagai bahan masukan bagi direksi
h) Mempersiapkan data dan laporan berkala dalam rangka penyusunan
laporan keuangan yaitu neraca, rugi laba, dan cash flow yang
dianalisa secara rutin dan dilaporkan kepada direktur melalui wakil
direktur umum

9) Manajer Personalia

15
a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bagian
personalia terdiri dari urusan pembinaan, rekrutmen, kesejahteraan,
pendidikan dan latihan serta pengembangan kompetensi karyawan
rumah sakit
b) Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan administrasi
kepegawaian meliputi pengadaan tenaga, penempatan/mutasi, dan
penilaian prestasi kerja
c) Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan administrasi
pemisahan karyawan (pemberhentian/pemutusan hubungan kerja)
yang sesuai dari aturan pokok keegawaian yang berlaku dan
mengacu pada ketentuan departemen tenaga kerja
d) Merencanakan dan mengkoordinasikan dengan masing-masing
bidang/bagian kebutuhan tenaga kerja rumah sakit baik dalam
jumlah maupun klasifikasi
e) Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana, dan fasilitas bagian
personalia
f) Membuat dan mengendalikan kegiatan, sistem prosedur,
penggunaan sarana dan fasilitas bagian personalia
g) Menyusun laporan kinerja bagian personalia dan menganalisanya
sebagai bahan masukan bagi direksi
h) Melaksanakan dan menjaga kerahasiaan dokumen dan data
kepegawaian
i) Membantu direksi dalam menciptakan hubungan yang harmonis
antar karyawan dan antar unit kerja sehingga tercipta suasana kerja
yang mendorong peningkatan prestasi setiap karyawan

10) Manajer marketing


a) Menyusun strategi pemasaran berdasarkan visi, misi, tujuan, dan
analisa SWOT cakupan bagian marketing
b) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan promosi,
pengembangan produk dan penentuan tarif rumah sakit dan

16
sebagainya sesuai kaidah pemasaran pada umumnya dan pronsip
etika pemasaran rumah sakit
c) Menyelenggarakan dan melaksankan kegiatan administrasi
marketing dan customer service
d) Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana, dan fasilitas bagian
marketing
e) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan, sistem prosedur,
penggunaan sarana dan fasilitas bagian marketing
f) Menyusun laporan kinerja bagian marketing dan menganalisanya
sebagai bahan masukan bagi direksi

11) Manajer Mutu dan Akreditasi


a) Membantu Direktur dalam merumuskan kebijakan/strategi mutu dan
akreditasi, mengoordinasi dan mengawasi program peningkatan
mutu dan pengelolaan akreditasi di rumah sakit
b) Mengatur dan mengkoordinasikan kegiatan bidang mutu dan
akreditasi, meliputi urusan mutu dan urusan akreditasi
c) Merencanakan dan mengawasi kebutuhan tenaga, sarana, dan
prasarana dan fasilitas bidang mutu dan akreditasi
d) Melaksanakan pengelolaan dan peningkatan mutu meliputi kegiatan
survei, analisa dan evaluasi mutu serta pengendalian risiko meliputi
identifikasi, analisa, penanganan risiko, implementasi dan
monitoring
e) Mengkoordinasikan rencana dan pelaksanaan kegiatan akreditasi
meliputi kesiapan dokumen dan implementasi, bimbingan serta
survei akreditasi
f) Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan administrasi bidang
mutu dan akreditasi
g) Membuat dan menyusun program kegiatan dan anggaran serta
rencaan kerja bidang mutu dan akreditasi

17
h) Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya sistem prosedur/SPO
dan kebijakan bidang mutu dan akreditasi
i) Mengkoordinasikan kegiatan panitia mutu RS, membantu dalam
pelaksanaan program Keselamatan Pasien, Panitia Infeksi
Nosokomial dan Panitia lain yang terkait.
j) Mengkoordinasikan kegiatan pengendalian mutu (klinis dan
Manajemen) dan pengelolaan akreditasi (Kelompok kerja bidang
Medis, Keperawatan dan Manajemen)
k) Melakukan analisa, evaluasi dan menyusun laporan kinerja bidang
mutu dan akreditasi sebagai masukan kepada Direksi.

12) Manajer Rumah Tangga


a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bagian rumah
tangga terdiri dari staf rumah tangga, urusan gizi dan tata boga, tata
graha, dan kesehtana lingkungan, laundry, pemeliharaan sarana dan
prasarana RS, serta pengamanan dan pelayanan umum
b) Menyelenggarakan kegiatan kerumahtanggaan bagi apsien dan
karyawan
c) Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatan administrasi
kegiatan kerumahtanggan
d) Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana, dan fasilitas bagian rumah
tangga
e) Membuat dan menyusun program kegiatan dan anggaran serta
rencana kerja bagian rumah tangga
f) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan, sistem prosedur,
penggunaan sarana dan fasilitas di bagian rumah tangga
g) Melaksanakan kegiatan pengadaan, penyimpanan, pergudangan, dan
distribusi barang/peralatan umum
h) Mengawasi pekerjaan pelayanan umum yang diselenggarakan pihak
ketiga/rekanan

18
i) Menyusun laporan kinerja bagian rumah tangga dan menganalisanya
sebagai bahan masukan bagi direksi
j) Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya stock opname secara
periodik per triwulan peralatan umum yang ada di rumah sakit

13) Manajer Keperawatan


a) Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan bidang
Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat, instalasi kamar bersalin,
instalasi kamar operasi, instalasi pelayanan dan perinatologi
b) Mengawasi dan mnegendalikan pelaksanaan asuhan keperawatan,
etika dan disiplin profesi serta mutu keperawatan dari tenaga
keperawatan yang bertugas di instalasi-instalasi pelayanan
c) Menyelenggarakan dan melaksanakan kegiatanadministrasi dalam
lingkup kewenangan bidang keperawatan
d) Merencanakan kebutuhan tenaga, sarana, dan fasilitas keperawatan
dan berkoordinasi dengan kepala instalasi pelayanan
e) Membuat dan menyusun program kegiatan dan anggaran serta
rencana kerja bidang keperawatan
f) Mengkoordinasikan kegiatan keperawatan dengan pelayanan medis
dan pelayanan penunjang medis
g) Mengawasi dan mengendalikan kegiatan, penggunaan sarana dan
fasilitas keperawatan di instalasi pelayanan
h) Menyusun laporan kinerja keperawatan dan menganalisanya sebagai
bahan masukan untuk direksi
i) Mengususlkan sistem prosedur keperawatan untuk ditindaklanjuti
oleh direksi
j) Mengawasi dan mengendalikan terlaksananya sistem prosedur
keperawatan

14) Satuan Pemeriksa Internal

19
a) Membantu direktur dalam melakukan pemeriksaan terhadap
bidang/bagian dalam melaksanakan kebijakan dan pedoman yang
ditetapkan oleh direktur RS
b) Membantu direktur dalam melakukan pemeriksaan terhadap
bidang/bagian dalam melaksanakan sistem dan prosedur yang
berlaku di rumah sakit sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
c) Membantu direktur dalam pemerikaan terhadap pelaksanaan
program bidang/bagian rumah sakit, meliputi kegiatan, jadwal,
anggaran, dan pencapaian target kerja
d) Melakukan koordinasi dengan para wakil direktur dan manajer
bidang/bagian dalam melaksanakan tugas
e) Melakukan koordinasi dnegan para manajer supervisi dan
pembinaan HHG serta audit internal departemen keuangan HHG
terkait hasil pemeriksaan
f) Melaksanakan permintaan khusus dari direktur rumah sakit untuk
melakukan pemeriksaan terhadap bidang/bagian tertentu yang
diduga bermasalah
g) Membuat laporan kepada direktur RS tentang hasil pemeriksaan
serta mengajukan usul/saran perbaikan

15) Teknologi Informasi Rumah Sakit (TIRS)


a) Merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan sistem informasi
dan pengelolaan data di lingkungan rumah sakit
b) Mengolah, menyusun, dan menyajikan serta mengamankan data
secara terus-menerus
c) Melaksanakan pemeliharaan perangkat keras dan perangkat lunak
terbatas
d) Memberikan bantuan kepada unit terkait yang membutuhkan
pemeliharaan dan perbaikan dalam sistem informasi

20
16) Ketua Pelayanan Peristi
a) Mengawasi pelaksanaan pelayanan resiko tinggi
b) Mengusulkan kebijakan dalam pelaksanaan pelayanan resiko tinggi
c) Mengkoordinasikan unit pelayanan resiko tinggi
d) Membuat program kerja unit pelayanan resiko tinggi
4. Ketenagaan Rumah Sakit8

Pada tahun 2018 RS Hermina Depok memiliki jumlah karyawan


sebanyak 819 orang per tanggal 31 Januari 2018. Berikut adalah tabel yang
menjabarkan ketenagaan RS Hermina Depok berdasarkan status ketenagaan,
bidang, dan latar belakang pendidikan.

Tabel 2. Ketenagaan RS Hermina Depok Berdasarkan Status Ketenagaan


per Tanggal 31 Januari 2018
Status Ketenagaan Jumlah (orang) Persentase (%)
Karyawan Kontrak Awal 96 11,79
Karyawan Kontrak 13 1,60
Karyawan Kontrak Perpanjangan 1 0,12
Karyawan Tetap 690 84,77
Karyawan PKWT (3-6 bulan) 14 1,72
Total 814 100
Sumber: Bagian Personalia RS Hermina Depok

Berdasarkan Tabel 2, jumlah karyawan tetap RS Hermina Depok


sebanyak 690 orang dari 814 orang dengan persentase 84,77%, sedangkan
karyawan dengan status PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) sebanyak
14 orang dengan persentase 1,72%.

Tabel 3. Ketenagaan RS Hermina Depok Berdasarkan Bagian atau Bidang


per Tanggal 31 Januari 2018

Bagian atau Bidang Jumlah (orang) Persentase (%)


Direksi 3 0,37
Staf Direksi 11 1,35
Pelayanan Medis 23 2,83
Penunjang Medis 174 21,38
Keperawatan 358 43,98

21
Administrasi Keuangan 53 6,51
Personalia 17 2,09
Marketing 61 7,49
Rumah Tangga 102 12,53
Mutu dan Akreditasi 5 0,61
BPJS 4 0,49
Bagian atau Bidang Jumlah (orang) Persentase (%)
Tempat Penitipan Anak 3 0,37
Total 814 100
Sumber: Bagian Personalia RS Hermina Depok
Berdasarkan tabel 3, jumlah tenaga terbanyak adalah pada bidang
keperawatan dengan total sebanyak 358 orang dari jumlah total 814 orang
dengan perbandingan persentase 43,98%. Sedangkan jumlah tenaga paling
sedikit ada pada bagian tempat penitipan anak dengan jumlah 3 orang dan
persentase 0,37.

Tabel 4. Ketenagaan RS Hermina Depok Berdasarkan Latar Belakang


Pendidikan per Tanggal 31 Januari 2018
Latar Belakang Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)
S2 2 0,25
S1 85 10,44
D3 512 62,90
SMA 214 26,29
<SMA 1 0,12
Total 814 100
Sumber: Bagian Personalia RS Hermina Depok

Berdasarkan tabel 4, tenaga di RS Hermina Depok mayoritas


mempunyai latar belakang pendidikan D3 (Diploma 3) yaitu sebanyak 512
orang dari total 814 orang dengan persentase 62,90%, sedangkan tenaga yang
memiliki latar belakang pendidikan dibawah SMA adalah yang paling sedikit
dengan jumlah sebanyak 1 orang.

5. Fasilitas Rumah Sakit9

Fasilitas merupakan penunjang dalam memberikan pelayanan


kepada pasien yang harus dimiliki oleh setiap rumah sakit. Dengan memiliki

22
fasilitas yang memadai, petugas RS Hermina Depok dapat memberikan
pelayanan prima yang dapat memberikan kepuasan kepada pasien. Berikut ini
merupakan fasilitas-fasilitas yang tersedia di RS Hermina Depok:

a. Rawat Jalan
Rawat Jalan memiliki beberapa poliklinik, yaitu:
1) Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan
a) Sub Spesialis Onkologi (kanker/tumor kandungan)
Sub spesialis ini menangani dan mendeteksi berbagai macam
masalah atau penyakit tumor jinak maupun ganas pada organ
reproduksi wanita.
b) Sub Spesialis Fetomaternal
Pelayanan Fetomaternal bertujuan untuk mendeteksi gangguan-
gangguan pada setiap tahap masa kehamilan secara dini, Pelayanan
ini ditunjang dengan peralatan diagnostik USG 3D dan 4D.
c) Sub Spesialis Fertility
Pelayanan sub spesialis ini berfokus pada penanganan masalah
kesuburan baik pada wanita ataupun pria. Pelayanan yang diberikan
bisa berupa screening infertility untuk mendiagnosis faktor
ketidaksuburan, laparaskopi (operasi untuk mendiagnosis) dan terapi
faktor-faktor infertilitas dalam perut serta analisis sperma untuk
mengetahui kondisi sperma.
2) Spesialis Anak
a) Sub Spesialis Gizi Anak
Menangani masalah gizi anak yang berkaitan dengan nutrisi dan
penyakit metabolisme pada anak seperti kekurangan atau kelebihan
berat badan, pola makan anak kurang sehat dan kurang energi pada
anak.
b) Sub Spesialis Endokrinologi

23
Menangani masalah kelainan pada hormon anak seperti, anak terlalu
pendek/tinggi, obesitas, diabetes, tiroid, pubertas dan micropenis
(alat kelamin tidak jelas atau terlalu kecil).
c) Sub Spesialis Perinatologi (Bayi Sakit dan Prematur)
Menangani masalah bayi yang baru lahir dengan resiko tinggi
dengan usia bayi 0-28 hari.
d) Sub Spesialis Alergi Imunologi
Pelayanan yang berfokus menangani kasus alergi pada anak. Dalam
pelayanannya dilakukan deteksi dini penyebab alergi dan juga terapi
untuk menangani alergi tersebut.
e) Sub Spesialis Jantung Anak
3) Spesialis Penyakit Dalam
a) Sub Spesialis Alergi Imunologi
Menangani masalah pada sensitivitas tubuh terhadap zat tertentu dan
mencakup sistem kekebalan tubuh manusia.
b) Sub Spesialis Kardiovaskuler
c) Sub spesialis gastro entero hepatologi
4) Spesialis Bedah
a) Bedah Onkologi
Menangani masalah yang tcrjadi pada atau terkait pada susunan
syaraf manusia.
b) Bedah Digestif
Menangani tindakan operasi pada bagian perut dan saluran
pencernaan yang terjangkit penyakit.
c) Bedah Anak
Menangani gangguan kesehatan melalui tindakan operasi pada anak
usia 16 tahun kebawah. Bedah ini juga dapat dilakukan terhadap
janin dalam kandungan ibu.
d) Bedah Orthopedi
Menangani tindakan operasi pada alat gerak mulai dari bagian.leher
hingga kaki.

24
e) Bedah Umum
Menangani berbagai tindakan operasi namun tidak
mengikutsertakan operasi yang memiliki prosedur yang rumit seperti
operasi jantung dan otak.

f) Bedah Urologi
Menangani tindakan operasi pada sistem reproduksi serta organ
saluran kemih pada laki-laki.
g) Bedah Vaskuler
h) Bedah Thoraks dan Kardiovaskuler
5) Spesialis Syaraf
Menangani berbagai macam penyakit yang terjadi atau terkait dengan
fungsi otak, syaraf tulang belakang dan syaraf tepi.
6) Spesialis Paru dan Asma
Menangani masalah yang terjadi pada saluran pernafasan dan asma.
7) Spesialis Kulit dan Kelamin
Menangani berbagai macam masalah yang terjadi pada kulit dan
kelamin manusia dengan mendiagnosis terlebih dahulu latu
memberikan terapi yang dibutuhkan pasien.
8) Spesialis THT
Menangani berbagai macam masalah yang terjadi pada telinga, hidung
dan tenggorokan.
9) Spesialis Mata
Menangani segala macam masalah pada mata baik masalah mata umum
ataupun masalah mats yang diakibatkan oleh trauma.
10) Spesialis Rehabilitasi Medik
Menangani rehabilitasi dari fungsi-fungsi fisik serta organ yang
mengalami gangguan akibat suatu penyakit tertentu.
11) Spesialis Gizi Klinik

25
Klinik Spesialis ini menawarkan perawatan gizi untuk penyakit -
penyakit tertentu atau keadaan tertentu agar penderita dapat mengetahui
apa saja yang boleh atau dihindarkan untuk dimakan demi
mengoptimalkan usaha yang dijalankan untuk mengurangi sakit.

12) Spesialis Jantung


Menangani pasien dengan masalah jantung seperti pasien yang
membutuhkan pemasangan cincin pada penyempitan pembuluh
koroner yang dapat menyebabkan serangan jantung.
13) Spesialis Akupuntur
14) Spesialis Kesehatan Jiwa
15) Klinik Gigi Umum dan Spesialis
a) Pedodonti (gigi anak)
b) Periodonto (perawatan gusi)
c) Orthodonti (kawat gigi)
d) Prostodonti (gigi palsu)
e) Konservasi (perawatan gigi)
f) Bedah mulut
Menangani berbagai penyakit kelainan rongga mulut, kondisi
jaringan rongga dan jaringan keras pada daerah mulut serta rahang
alas.
16) Spesialis Patologi Klinik
Menangani penanganan penyakit dengan cars mengevaluasi proses
biokimia tubuh seperti produksi hormon, enzim dan zat lainnya. Dokter
akan menganalisis darah, urin dan cairan tubuh lainnya.
17) Spesialis Patologi Anatomi
18) Spesialis Radiologi

26
Spesialis ini akan membaca atau menginterpretasikan gambar hasil
sinar-X untuk menentukan cedera, seberapa serius cidera tersebut atau
membantu mendeteksi kelainan seperti tumor.
19) Spesialis Anestesi
Dokter-dokter spesialis anestesi ini ahli dalam mengelola rasa nyeri
yang dirasakan pasien. Saat melakukan operasi, pasien akan didampingi
oleh dokter anestesi dengan tujuan untuk mengawasi dan menunjang
fungsi-fungsi vital penderita yang mengalami stress pembedahan dan
pemberian anestesi sehingga operasi berjalan dengan aman walaupun
pasien tidak sadarkan diri akibat anestesi.
20) Psikolog Anak dan Dewasa
21) Klinik Tumbuh Kembang
22) Klinik Laktasi
23) Ahli Gizi
24) Pelayanan Poli Minggu
Pelayanan spesialis yang khusus dibuka hanya pada hari Minggu saja.
Beberapa poliklinik yang dibuka adalah Spesialis Anak, Spesialis
Kebidanan, Spesialis Mata, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Kulit
dan Kelamin dan Poli Gigi.
25) Pelayanan Klinik Eksekutif
Untuk memenuhi tuntutan pasien yang menginginkan pelayanan yang
lebih, RS Hermina Depok membuka pelayanan Klinik Eksekutif
dengan spesialis yang sama dengan poliklinik regular

b. Rawat inap
Dalam menyediakan fasilitas yang memadai, RS Hermina Depok memiliki
200 tempat tidur pada tahun 2018, sedangkan pelayanan rawat inap RS
Hermina Depok terdiri dari:
1) Suite Room
2) Eksekutif
3) Deluxe
4) Kelas 1

27
5) Kelas 2
6) Kelas 2a
7) Kelas 3
8) Perina
9) NICU, PICU, dan ICU

c. Fasilitas Penunjang Medis


1) Instalasi Farmasi
2) Laboratorium patologi klinik
3) Laboratorium patologi anatomi
4) CT Scan
5) EKG
6) EEG
7) Echocardiography
8) Treadmill
9) Cathlab
10) Endoscopy Gastrologi
11) Endoscopy THT
12) Spirometri
13) Histereskopi
14) Panoramic
15) Hemodialisa
16) Kemoterapi
17) USG mammae/mammography
18) Thalasemia
19) Bank Darah

d. Fasilitas Penunjang Umum


1) Optik

28
2) Kafe
3) Koperasi
4) ATM
5) Musholla
6) Ruang Menyusui
7) Pembuatan akte lahir atau surat kenal lahir
8) Pembuatan surat keterangan lahir
9) Pelayanan kunjungan rumah (Home Visite)
10) Kursus persalinan
11) Senam Hamil
12) Pijat Bayi

e. Fasilitas Pelayanan BPJS


Pada tahun 2014 RS Hermina Depok membuka pelayanan BPJS untuk
pasien yang akan melakukan pengobatan. Pelayanan BPJS di RS Hermina
Depok berada langsung di bawah bidang pelayanan medis.Proses kerja yang
dilakukan pada ruangan BPJS RS Hermina Depok yaitu melakukan
pengecekan dan pemisahan berkas-berkas pasien serta melakukan
pengodingan diagnosis dan tindakan dokter unit rawat jalan dan rawat inap
yang seterusnya nanti diperiksa oleh tim verifikasi BPJS RS Hermina Depok
lalu di input ke dalam sistem untuk diteruskan ke BPJS pusat.

Proses pelayanan BPJS di RS Hermina Depok diawali dengan pasien


datang ke rumah sakit, lalu melakukan pendaftaran pada bagian loket
administrasi BPJS dan nantinya akan diteruskan pada poliklinik sesuai
rujukan pasien. Adapun berkas yang harus dibawa oleh pasien BPJS yaitu
membawa surat rujukan yang di dapat dari fasilitas kesehatan tingkat pertama
beserta KTP dan kartu keluarga. Namun, untuk pasien dengan keadaan
darurat dapat langsung membawa KTP beserta kartu BPJS. Pasien BPJS akan
mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang sama dengan pasien umum
lainnya. Untuk pasien BPJS rawat inap ditempatkan pada kamar perawatan

29
kelas I, II dan kelas III. Adapun uraian tugas tim BPJS RS Hermina Depok
yaitu:
1) Ketua Tim
a) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan BPJS
b) Mengontrol pengodingan yang dilakukan oleh coder
c) Mengontrol kendali biaya dan kendali mutu pelayanan
d) Mendeteksi dan mencegah terjadinya fraud
e) Membuat jadwal jaga dokter spesialis untuk pelayanan BPJS

2) Urusan Coder
a) Petugas Rekam Medis
b) Petugas rekam medis melakukan kode grouping diagnosa primer dan
sekunder sesuai 1CD 10, dan menentukan kode tindakan yang dilakukan
pada pasien sesuai 1CD 9 CM.
c)Petugas Front Office
d) Petugas front office melakukan registrasi pasien rawat jalan dan rawat
inap BPJS di lobi BPJS, melakukan input pasien untuk mendapatkan SEP
(Surat Eligibilitas Peserta), mcngatur pendistribusian pasien secara
merata kepada dokter BPJS.
3) Urusan Clinical Pathway
a) Dokter Ruangan
Membantu Dokter Penanggung Jawab Pasien (selanjutnya disingkat
DPJP) agar pelayanan sesuai dengan Clinical Pathway sebagai kendali
biaya pasien BPJS diruangan perawatan, Melakukan visite pasien setiap
hari dan kendali mutu untuk patient safety, sebagai case manajer untuk
pasien BPJS dan kontrol koding pasien setiap hari.
b) Keperawatan/Perawat Ruangan
Membantu DPJP agar melakukan pelayanan sesuai dengan clinical
pathway, melakukan kendali mutu dan kendali biaya pasien BPJS.
c) Penunjang Medis

30
Farmasi (dilaksanakan oleh Apoteker) melakukan kontrol penggunaan
obat pasien BPJS agar sesuai dengan formularium nasional (selanjutnya
disingkat Fornas), mengingatkan dokter bila memberi obat diluar Fornas
pada pasien rawat jalan, koordinasi dengan ketua TIM bila terjadi
masalah pengendalian biaya, melakukan pemesanan obat dan alat
kesehatan BMHP khusus BPJS, melakukan kendali mutu dan kendali
biaya untuk obat dan alat kesehatan BPJS, Laboratorium (analis),
radiologi (radiographer). dan rehab medik (terapis) dalam mengontrol
penggunaan BMHP (reagen, film rontgen, dan material lain) melakukan
kendali mutu dan kendah biaya di unit (labotatorium. radiologi. dan rehab
medik)
4) Urusan Costing/Keuangan
a) Mengontrol kelengkapan administrasi sebelum ditagihkan.
b) Mengontrol pembiayaan pasien BPJS (rendah biaya).
c) Mengisi form penagihan ke BPJS dan melakukan penagihan setelah
verifikasi petugas BPJS Tarif Pelayanan.

f. Produk unggulan RS Hermina Depok

1) Klinik Tumbuh Kembang


Klinik ini merupakan klinik yang dapat memantau atau mendeteksi dini
jika ada gangguan pada tumbuh kembang anak usia 0-6 tahun. Tim KTK
ini terdiri dari dokter dan tim terapis. Tujuan adanya klinik ini adalah agar
anak dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal. Cara yang digunakan
adalah dengan melakukan deteksi dini lalu dievaluasi. Setelah dievaluasi
anak akan diherikan stimulasi. intervensi diri dan terapi. Selama masa
itulah anak akan dipantau perkembangannya. Klinik ini menjadi produk
unggulan di RS Hermina karena saat awal berdirinya rumah sakit ini, tidak
ada satu rumah sakit pun disekitar rumah sakit yang memiliki Klinik
Tumbuh Kembang. Masyarakat sekitar sangat mempercayai kualitas
pelayanan Klinik Tumbuh Kembang RS Hermina Depok karena sudah

31
berjalan cukup lama dan memiliki tim yang profesional dalam
memberikan pelayanannya.
2) Perina
Perina merupakan ruang perawatan khusus untuk bayi sedang mengalami
gangguan kesehatan. Ruangan ini diperuntukkan terutama untuk bayi
dalam usia premature Ada 2 jenis pelayanan yang ditawarkan pada ruang
perawatan ini yaitu NICU dan PICU. Ruang Perina sang ada di RS hermina
ini dilengkapi alat-alat yang canggih sehingga pemberian pelayanan
kesehatan pun dapat berjalan optimal.

3) Fetomaternal
Fetomatemal merupakan subspesialis dari Spesialis Penyakit Kandungan.
Pada pelayanan ini pasien dapat melihat adakah kelainan pada janin sejak
dalam kandungan. Dokter ahli akan memberikan saran yang cermat untuk
menindaklanjuti pada setiap kasus yang berbeda.
4) Klinik Gigi Umum dan Spesialistik
Klinik Gigi Umum dan Spesialistik yang ditawarkan oleh RS Hermina
Depok sangat beragam. Terdapat 6 sub spesialis yang dapat pasien pilih
sesuai dengan kehutuhan. Sub spesialis pun tidal: akan berjalan tanpa
adanya tenaga medis yang memadai di bidangnya, namun RS Hermina
Depok sudah memiliki tenaga medis yang kompeten di bidangnya serta
professional dalam memberikan pelayanan. Banyaknya sub spesialis ini
pun membuat pasien dapat dengan mudah mendapatkan inforasi atau
tindakan dengan memilih sub spesialis yang mereka butuhkan. lnfonnasi
atau tindakan yang didapat pun akan lebih spesitik dan pastinya jauh lebih
baik dibandingkan jika hanya mendatangi klinik gigi umum.

g. Tarif Pelayanan

RS Hermina Depok menentukan tarif yang berbeda-beda untuk setiap kamar


perawatan yang disediakan. Tarif tersebut ditetapkan berdasarkan fasilitas
dan pelayanan yang diterima oleh pasien di kamar perawatan.

32
Tabel 5. Tarif Pelayanan RS Hermina Depok
Jenis kamar Tarif
Suite room 1.693.000
Eksekutif 1.313.000
Deluxe 1.175.000
I 691.000
II 415.000
II-1 311.000
III 173.000
Sumber: Bagian Marketing RS Hermina Depok Tahun 2018

6. Kinerja Rumah Sakit Hermina Depok10


Kinerja sebuah rumah sakit dapat dinilai dari pencapaian indikator-
indikator mutu dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengacu
pada standar atau tolak ukur penilaian yang telah ditentukan sebelumnya.
Berikut merupakan indikator-indikator pelayanan di RS Hermina Depok yang
terdiri dari nilai BOR, ALOS, TOI, BTO, GDR, dan NDR selama tiga tahun
terakhir yaitu 2015, 2016, dan 2017

Tabel 6. Data Kinerja RS Hermina Depok Tahun 2015-2017

2015 2016 2017


BOR 59,46% 74,51% 71,10%
ALOS 3 hari 2,9 hari 2,9 hari
TOI 2,1 hari 1,0 hari 1,1 hari
BTO 70,6 kali 93,3 kali 92,6 kali
GDR 6 orang 41 orang 72 orang
NDR 31 orang 19 orang 113 orang
Sumber: Bagian Rekam Medis RS Hermina Depok Tahun 2018

a. BOR

BOR (Bed Occupancy Ratio) yang disebut juga angka penggunaan


tempat tidur adalah persentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu

33
tertentu. BOR berfungsi untuk menggambarkan tinggi rendahnya tingkat
pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit. Nilai parameter BOR ideal adalah
antara 60-85%.

Rumus menghitung BOR adalah:

jumlah hari perawatan di rumah sakit______ x 100%


jumlah tempat tidur x jumlah hari dalam satu periode

BOR RS Hermina Depok


80,00% 74,51%
71,10%
70,00% 59,46%
60,00%
50,00%
40,00%
30,00%
20,00%
10,00%
0,00%
2015 2016 2017

Sumber: Bagian Rekam Medis RS Hermina Depok Tahun 2018

Grafik 1. BOR RS Hermina Depok Tahun 2015-2017

Berdasarkan Grafik 1, BOR RS Hermina Depok pada tahun 2016


mengalami kenaikan drastis sebesar 15.05% dari 59,46% pada tahun 2015
menjadi 74,51%, namun pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar
3,41% menjadi 71,01%, tetapi selama 3 tahun terakhir BOR RS Hermina
Depok masih termasuk kedalam parameter BOR ideal.

34
b. ALOS

Average Length of Stay (ALOS) atau dalam bahasa Indonesia dapat


diartikan sebagai rata-rata lamanya pasien dirawat. Nilai ideal dari ALOS
adalah antara 6-9 hari.

Rumus perhitungan ALOS adalah:

____jumlah lama pasien dirawat______ x 100%


jumlah pasien keluar (hidup+mati)

ALOS RS Hermina Depok


3,3
3,2
3,1
3
3
2,9 2,9
2,9
2,8
2,7
2015 2016 2017

Sumber: Bagian Rekam Medis RS Hermina Depok Tahun 2018


Grafik 2. ALOS RS Hermina Depok Tahun 2015-2017

Berdasarkan Grafik 2, ALOS Hermina Depok mengalami penurunan


dari 3 pada tahun 2015 menjadi 2,9 pada tahun 2016, dan pada tahun 2017
nilai ALOS tidak mengalami perubahan dan tetap berada di 2,9, sehingga
belum termasuk ke dalam parameter ALOS ideal

c. TOI

35
Turn Over Interval (TOI) dapat diartikan sebagai rata-rata hari
dimana tempat tidur tidak diempati dari telah diisi ke saat terisi berikutnya.
TOI memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur.
Nilai ideal dari TOI adalah 1-3 hari.

Rumus untuk menghitung TOI adalah:

(jumlah tempat tidur x periode) – hari perawatan)


jumlah pasien keluar (hidup + mati)

TOI RS Hermina Depok


3,3
2,8
2,1
2,3
1,8
1 1,1
1,3
0,8
0,3
-0,2
2015 2016 2017

Sumber: Bagian Rekam Medis RS Hermina Depok Tahun 2018


Grafik 3. TOI RS Hermina Depok Tahun 2015-2017

Berdasarkan Grafik 3, TOI RS Hermina Depok mengalami


penurunan dari 2,1 pada tahun 2015 menjadi 1 pada tahun 2016, dan pada
tahun 2017 kembali mengalami kenaikan menjadi 1,1, sehingga termasuk
dalam parameter TOI ideal.

d. BTO

36
Bed Turn Over (BTO) adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pda
satu periode, berapa kali tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu
tertentu. Nilai ideal dari BTO adalah satu tempat tidur rata-rata dipakai
sebanyak 40-50 kali dalam setahun.

Rumus untuk menghitung BTO adalah:

jumlah pasien dirawat (hidup + mati)


jumlah tempat tidur

BTO RS Hermina Depok


93,3 92,6
100

80 70,6

60

40

20

0
2015 2016 2017

Sumber: Bagian Rekam Medis RS Hermina Depok Tahun 2018


Grafik 4. BTO RS Hermina Depok Tahun 2015-2017

Berdasarkan Grafik 4, BTO RS Hermina Depok mengalami


kenaikan yang cukup besar dari 70,6 pada tahun 2015 menjadi 93,3 pada
tahun 2016, tetapi pada tahun 2017 mengalami penurunan menjadi 92,6.

e. GDR

37
GDR (Gross Death Rate) adalah angka kematian umum untuk setiap
1000 penderita keluar. Nilai yang ideal untuk GDR adalah kurang atau sama
dengan 45 per 1000 pasien keluar RS.

Rumus untuk menghitug GDR, yaitu:

____jumlah pasien mati seluruhnya______ x 100%


(jumlah pasien keluar (hidup+mati)

GDR RS Hermina Depok


100

80 72

60

40
19
20 6

0
2015 2016 2017

Sumber: Bagian Rekam Medis RS Hermina Depok Tahun 2018


Grafik 5. GDR RS Hermina Depok Tahun 2015-2017

Berdasarkan Grafik 5, GDR RS Hermina Depok mengalami


kenaikan dari 6 orang pada tahun 2015 menjadi 19 orang pada tahun 2016,
dan pada tahun 2017 mengalami kenaikan yang besar dengan nilai 72 orang.

f. NDR

38
NDR (Net Death Rate) adalah angka kematian setelah 48 jam
dirawat untuk tiap-tiap 1000 pasien keluar. Nilai yang ideal untuk NDR
adalah tidak lebih dari 25 per 1000 pasien keluar RS.

Rumus yang digunakan untuk menghitung NDR, yaitu:

____jumlah pasien mati > 48 jam______ x 100%


(jumlah pasien keluar (hidup+mati)

NDR RS Hermina Depok


200

150
113

100

41
50 31

0
2015 2016 2017

Sumber: Bagian Rekam Medis RS Hermina Depok Tahun 2018


Grafik 6. NDR RS Hermina Depok Tahun 2015-2017

Berdasarkan Grafik 6, NDR RS Hermina Depok terus mengalami


kenaikan dari 31 orang pada tahun 2015 menjadi 41 orang pada tahun 2016,
dan pada tahun 2017 menjadi 113 orang.

39

Anda mungkin juga menyukai