Anda di halaman 1dari 30

1.

Perbedaan antara sinar alpha, betha dan gama dari banyak aspek\
Sinar-X dan sinar gamma keduanya merupakan gelombang dalam spektrum
elektromagnetik. Karena prinsip dualitas gelombang-partikel, gelombang ini juga dapat
dianggap sebagai “partikel” yang disebut foton.
Sinar-X biasanya memiliki panjang gelombang lebih panjang dari sinar gamma,
tapi ini tidak selalu terjadi: kadang-kadang, gelombang yang memiliki panjang
gelombang yang sama dapat disebut sebagai “sinar X” atau “gamma”.
Tidak ada konsensus tentang bagaimana tepatnya membedakan antara sinar-X dan
sinar gamma. Namun, mereka sering dibedakan darimana sinar tersebut berasal.
Dalam hal ini, perbedaan utama antara sinar-X dan sinar gamma adalah sinar
gamma dihasilkan selama peluruhan nuklir oleh inti atom, sedangkan sinar-X dihasilkan
oleh elektron.
Misalnya, untuk tujuan medis, sinar-X dihasilkan dengan mempercepat beberapa
elektron dan kemudian membuat mereka bertabrakan dengan target logam.

Sinar-X
Dalam spektrum elektromagnetik, sinar-X berada antara gelombang ultraviolet
dan gelombang gamma. Sinar-X adalah pengion, sehingga paparan sinar-X
secara teknis bisa menyebabkan kanker.

Sebagian besar dari kita akrab dengan sinar-X untuk penyinaran dalam dunia
medis. Ketika film fotografi terkena sinar-X, film gelap.

Sinar-X dapat melewati tubuh manusia, tetapi bagian yang berbeda dari tubuh
manusia menyerap sinar-X dengan jumlah yang berbeda. Misalnya, tulang
menyerap sinar-X lebih dari jaringan yang mengelilingi mereka.

Jadi, ketika sinar-X yang dibuat untuk melewati tubuh dan kemudian ke piring
fotografi, gambar akan terbentuk, tergantung pada seberapa banyak sinar-X
diserap saat mereka melakukan perjalanan melalui bagian-bagian tubuh yang
berbeda.

Sinar Gamma
Sinar gamma dihasilkan oleh inti radioaktif. Setelah inti radioaktif mengalami
radiasi alpha atau beta, inti yang tersisa kemudian kehilangan kelebihan
energi dengan memancarkan foton gamma.

Sinar gamma biasanya lebih energik daripada sinar-X, sehingga mereka


memiliki kekuatan pengion lebih dibandingkan dengan sinar-X. Sinar gamma
digunakan untuk mensterilkan peralatan medis atau untuk membunuh sel-sel
kanker dalam radioterapi.

Dibandingkan dengan radiasi alpha dan beta, mereka memiliki tingkat yang
lebih tinggi dari penetrasi, yang membuat sinar gamma berguna untuk
penyinaran dalam medis, juga. Untuk penyinaran, sumber gamma
dimasukkan ke tubuh pasien dan menggunakan kamera gamma, radiasi
gamma yang keluar dari tubuh seseorang terdeteksi.

Sel-sel kanker mengambil gamma dan memancarkan zat berbeda dengan sel
normal, sehingga menggunakan kamera gamma memungkinkan untuk
menemukan posisi sel kanker secara akurat. PET scan juga tergantung pada
deteksi sinar gamma.

Perbedaan Antara Sinar-X dan Sinar Gamma


1. Sinar-X dihasilkan ketika elektron energik kehilangan energi. Sedangkan sinar
gamma yang dihasilkan oleh inti radioaktif.
2. Sinar-X memiliki panjang gelombang yang lebih besar (dan karenanya
frekuensinya lebih kecil) dari sinar gamma.
3. Foton Sinar-X membawa lebih banyak energi dari foton sinar gamma. Oleh
karena itu, sinar gamma memiliki kemampuan pengion kuat.
4. Sinar-X kurang memiliki kekuatan penetrasi dibandingkan dengan sinar
gamma.

ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ

Tuliskan sifat-sifat dari sinar α, β, dan γ?


Jawab: Sifat-sifat dari sinar α, β, dan γ sebagai berikut:
a. Sifat-sifat dari sinar α sebagai berikut:
o Sinar alfa dihasilkan oleh pancaran–pancaran partikel – partikel α dari sebuah sumber
radioaktif.
o Sinar alfa tidak lain adalah inti atom Helium bermuatan +2e dan bermassa 4 sma. Jadi sinar
alfa mengandung 4 nukleon yaitu 2 proton dan 2 neutron.
o Merupakan komponen sinar yang dibelokkan ke kanan yaitu bermuatan positif jika dilewatkan
oleh medan magnetik.
o Sinar alfa akan dibelokkan menuju keping negatif jika dilewatkan melalui suatu medan listrik.
o Jika sinar alfa mengenai suatu materi, maka akan terjadi perpindahan energi dari sinar alfa ke
materi tersebut melalui suatu tumbukan tidak elastis dengan elektron luar dari atom–atom
dalam materi tersebut.
o Sinar alfa dapat menghitamkan film. Jejak partikel alfa dalam bahan radioaktif berupa garis
lurus.
o Radiasi sinar alfa memiliki daya tembus terlemah dibandingkan dengan sinar beta dan sinar
gamma.
o Radiasi sinar alfa memilki jangkauan beberapa sentimeter di udara dan sekitar 10-2 mm dalam
logam tipis.
o Radiasi sinar alfa mempunyai daya ionisasi paling kuat.
o Berdasarkan percobaan dalam medan magnetik dan medan listrik dapat ditentukan kecepatan
dan muatan sinar alfa. Kecepatan sinar alfa berharga antara 0,054c sampai 0,07c, dimana c
adalah kecepatan cahaya dalam sinar vakum.
o Sinar alfa bergerak lebih lambat daripada sinar beta karena massanya lebih besar.
b. Sifat-sifat dari sinar β sebagai berikut:
o Sinar beta dihasilkan oleh pancaran partikel–partikel beta.
o Sinar beta adalah partikel elektron yang bergerak dengan kecepatan tinggi.
o Sinar beta bermuatan -1e.
o Radiasi sinar beta memiliki daya tembus lebih besar daripada sinar alfa, tetapi lebih kecil
daripada sinar gamma.
o Sinar beta dibelokkan dengan kuat oleh medan magnetik dan medan listrik, karena massanya
sangat kecil.
o Kecepatan partikel sinar beta berharga antara 0,32c dan 0,9c.
o Jejak partikel beta daam bahan berbelok – belok. Jejak tersebut disebabkan oleh hamburan yang
dialami oleh elektron di dalam atom.
o Batas jangkauannya beberapa cm di udara
c. Sifat-sifat dari sinar γ sebagai berikut:
o Mempunyai daya tembus paling besar.
o Tidak dibelokkan oleh medan magnetik dan medan listrik.
o Memilki frekuensi yang sangat besar.
o Sinar gamma merupakan radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang lebih pendek,
dengan demikian tidak bermuatan dan hampir tidak bermassa.
o Kecapatan partikel gamma bernilai sama dengan kecepatan cahaya dalam ruang hampa.
o Foton gamma tidak banyak berinteraksi dengan atom suatu bahan.

2. Jelaskan proses terjadinya sinar X dan tuliskan pula sifat-sifat sinar X tersebut!
Jawab:
a. Proses terjadinya sinar X
Tabung Roentgen
o Di dalam tabung roentgen ada katoda dan anoda dan bila katoda (filament) dipanaskan lebih
dari 20.000 derajat C sampai menyala dengan mengantarkan listrik dari transformator,
o Karena panas maka electron-electron dari katoda (filament) terlepas,
o Dengan memberikan tegangan tinggi maka electron-elektron dipercepat gerakannya menuju
anoda (target),
o Elektron-elektron mendadak dihentikan pada anoda (target) sehingga terbentuk panas (99%)
dan sinar X (1%),
o Sinar X akan keluar dan diarahkan dari tabung melelui jendela yang disebut diafragma,
o Panas yang ditimbulkan ditiadakan oleh radiator pendingin.

b. Sifat-sifat sinar X
o Mempunyai daya tembus yang tinggi Sinar X dapat menembus bahan dengan daya tembus yang
sangat besar, dan digunakan dalam proses radiografi.
o Mempunyai panjang gelombang yang pendek Yaitu: 1/10.000 panjang gelombang yang kelihatan
o Mempunyai efek fotografi. Sinar X dapat menghitamkan emulsi film setelah diproses di kamar
gelap.
o Mempunyai sifat berionisasi.Efek primer sinar X apabila mengenai suatu bahan atau zat akan
menimbulkan ionisasi partikel-partikel bahan zat tersebut.
o Mempunyai efek biologi. Sinar X akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada
jaringan. Efek biologi ini digunakan dalam pengobatan radioterapi.

ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ

Pengertian radiasi ionisasi

Beberapa jenis radiasi memiliki energi yang cukup untuk mengionisasi partikel. Secara umum, hal ini
melibatkan sebuah elektron yang 'terlempar' dari cangkang atom elektron, yang akan memberikan muatan
(positif). Hal ini sering mengganggu dalam sistem biologi, dan dapat menyebabkan mutasi dan kanker. Jenis
radiasi umumnya terjadi di limbah radioaktif peluruhan radioaktif dan sampah.
Tiga jenis utama radiasi ditemukan oleh Ernest Rutherford, Alfa, Beta, dan sinar gamma. radiasi tersebut
ditemukan melalui percobaan sederhana, Rutherford menggunakan sumber radioaktif dan menemukan bahwa
sinar menghasilkan memukul tiga daerah yang berbeda. Salah satu dari mereka menjadi positif, salah satu dari
mereka bersikap netral, dan salah satu dari mereka yang negatif. Dengan data ini, Rutherford menyimpulkan
radiasi yang terdiri dari tiga sinar. Dia memberi nama yang diambil dari tiga huruf pertama dari abjad Yunani
yaitu alfa, beta, dan gamma.

a. Radiasi alpha (α)

Peluruhan Alpha adalah jenis peluruhan radioaktif di mana inti atom memancarkan partikel
alpha, dan dengan demikian mengubah (atau 'meluruh') menjadi atom dengan nomor massa 4
kurang dan nomor atom 2 kurang.

Namun, karena massa partikel yang tinggi sehingga memiliki sedikit energi dan jarak yang
rendah, partikel alfa dapat dihentikan dengan selembar kertas (atau kulit).

b. Radiasi beta (β)

peluruhan beta peluruhan beta adalah jenis peluruhan radioaktif di mana partikel beta (elektron
atau positron) dipancarkan.

Radiasi beta-minus (β⁻)terdiri dari sebuah elektron yang penuh energi. radiasi ini kurang
terionisasi daripada alfa, tetapi lebih daripada sinar gamma. Elektron seringkali dapat dihentikan
dengan beberapa sentimeter logam. radiasi ini terjadi ketika peluruhan neutron menjadi proton
dalam nukleus, melepaskan partikel beta dan sebuah antineutrino.

Radiasi beta plus (β+) adalah emisi positron. Jadi, tidak seperti β⁻, peluruhan β+ tidak dapat
terjadi dalam isolasi, karena memerlukan energi, massa neutron lebih besar daripada massa
proton. peluruhan β+ hanya dapat terjadi di dalam nukleus ketika nilai energi yang mengikat dari
nukleus induk lebih kecil dari nukleus. Perbedaan antara energi ini masuk ke dalam reaksi
konversi proton menjadi neutron, positron dan antineutrino, dan ke energi kinetik dari partikel-
partikel

c. Radiasi gamma (γ)

Radiasi gamma atau sinar gamma adalah sebuah bentuk berenergi dari radiasi elektromagnetik
yang diproduksi oleh radioaktivitas atau proses nuklir atau subatomik lainnya seperti
penghancuran elektron-positron. Radiasi gamma terdiri dari foton dengan frekuensi lebih besar
dari 1019 Hz. Radiasi gamma bukan elektron atau neutron sehingga tidak dapat dihentikan hanya
dengan kertas atau udara, penyerapan sinar gamma lebih efektif pada materi dengan nomor atom
dan kepadatan yang tinggi. Bila sinar gamma bergerak melewati sebuah materi maka penyerapan
radiasi gamma proporsional sesuai dengan ketebalan permukaan materi tersebut.

2. Radiasi non-ionisasi
Radiasi non-ionisasi, sebaliknya, mengacu pada jenis radiasi yang tidak membawa energi yang cukup per
foton untuk mengionisasi atom atau molekul. Ini terutama mengacu pada bentuk energi yang lebih rendah dari
radiasi elektromagnetik (yaitu, gelombang radio, gelombang mikro, radiasi terahertz, cahaya inframerah, dan
cahaya yang tampak). Dampak dari bentuk radiasi pada jaringan hidup hanya baru-baru ini telah dipelajari.
Alih-alih membentuk ion berenergi ketika melewati materi, radiasi elektromagnetik memiliki energi yang cukup
hanya untuk mengubah rotasi, getaran atau elektronik konfigurasi valensi molekul dan atom. Namun, efek
biologis yang berbeda diamati untuk berbagai jenis radiasi non-ionisasi

a. Radiasi Neutron

Radiasi Neutron adalah jenis radiasi non-ion yang terdiri dari neutron bebas. Neutron ini bisa mengeluarkan
selama baik spontan
atau induksi fisi nuklir, proses fusi nuklir, atau dari reaksi nuklir lainnya. Ia tidak mengionisasi atom dengan
cara yang sama bahwa partikel bermuatan seperti proton dan elektron tidak (menarik elektron), karena neutron
tidak memiliki muatan. Namun, neutron mudah bereaksi dengan inti atom dari berbagai elemen, membuat
isotop yang tidak stabil dan karena itu mendorong radioaktivitas dalam materi yang sebelumnya non-radioaktif.
Proses ini dikenal sebagai aktivasi neutron.

b. Radiasi elektromagnetik

Radiasi elektromagnetik mengambil bentuk gelombang yang menyebar dalam udara kosong atau dalam
materi. Radiasi EM memiliki komponen medan listrik dan magnetik yang berosilasi pada fase saling tegak lurus
dan ke arah propagasi energi. Radiasi elektromagnetik diklasifikasikan ke dalam jenis menurut frekuensi
gelombang, jenis ini termasuk (dalam rangka peningkatan frekuensi): gelombang radio, gelombang mikro,
radiasi terahertz, radiasi inframerah, cahaya yang terlihat, radiasi ultraviolet, sinar-X dan sinar gamma. Dari
jumlah tersebut, gelombang radio memiliki panjang gelombang terpanjang dan sinar gamma memiliki
terpendek. Sebuah jendela kecil frekuensi, yang disebut spektrum yang dapat dilihat atau cahaya, yang dilihat
dengan mata berbagai organisme, dengan variasi batas spektrum sempit ini. EM radiasi membawa energi dan
momentum, yang dapat disampaikan ketika berinteraksi dengan materi. Radiasi elektromagnetik melibatkan
foton (energi yang selalu bergerak) daan bergerak di gelombang (radio yang membawa suara ke telinga kita)
atau seperti partikel (x-ray). Ada dua jenis radiasi dalam radiasi elektromagnetik yaitu radiasi pengion dan
nonpengion.

Radiasi pengion memiliki energi yang cukup untuk memecahkan atom untuk membuat ion. Misalnya: listrik.

Radiasi nonpengion menyebabkan atom bergerak dalam molekul saja. Misalnya: microwave memanaskan
makanan.

c. Cahaya

Cahaya adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang yang terlihat oleh mata manusia (sekitar 400-
700 nm), atau sampai 380-750 nm. Lebih luas lagi, fisikawan menganggap cahaya sebagai radiasi
elektromagnetik dari semua panjang gelombang, baik yang terlihat maupun tidak.
Radiasi termal
Radiasi termal adalah proses dimana permukaan benda memancarkan energi panas dalam bentuk gelombang
elektromagnetik. radiasi infra merah dari radiator rumah tangga biasa atau pemanas listrik adalah contoh
radiasi termal, seperti panas dan cahaya yang dikeluarkan oleh sebuah bola lampu pijar bercahaya. Radiasi
termal dihasilkan ketika panas dari pergerakan partikel bermuatan dalam atom diubah menjadi radiasi
elektromagnetik. Gelombang frekuensi yang dipancarkan dari radiasi termal adalah distribusi probabilitas
tergantung hanya pada suhu, dan untuk benda hitam asli yang diberikan oleh hukum radiasi Planck. hukum
Wien memberikan frekuensi paling mungkin dari radiasi yang dipancarkan, dan hukum Stefan-Boltzmann
memberikan intensitas panas.
Radiasi dari benda panas yang lebih pendek dan lebih intens daripada radiasi dari benda dingin, contoh
benda-benda yang sering menghasilkan adiasi disekitar kita antara lain, Matahari, Bumi, tanah, microwave,
televisi, telepon seluler semua benda itu juga melepasakan radiasi terhadap kita walaupun efeknya tidak
berbahaya bagi manusia tidak seperti radiasi Nuklir.

Dampak radiasi bagi manusia

Jika radiasi mengenai tubuh manusia, ada 2 kemungkinan yang dapat terjadi: berinteraksi dengan tubuh
manusia, atau hanya melewati saja. Jika berinteraksi, radiasi dapat mengionisasi atau dapat pula mengeksitasi
atom. Setiap terjadi proses ionisasi atau eksitasi, radiasi akan kehilangan sebagian energinya. Energi radiasi
yang hilang akan menyebabkan peningkatan temperatur (panas) pada bahan (atom) yang berinteraksi dengan
radiasi tersebut. Dengan kata lain, semua energi radiasi yang terserap di jaringan biologis akan muncul
sebagai panas melalui peningkatan vibrasi (getaran) atom dan struktur molekul. Ini merupakan awal dari
perubahan kimiawi yang kemudian dapat mengakibatkan efek biologis yang merugikan

Kegunaan radiasi

a. Dalam kedokteran
Radiasi dan zat radioaktif digunakan untuk diagnosis, pengobatan, dan penelitian. sinar X, misalnya, melalui
otot dan jaringan lunak lainnya tapi dihentikan oleh bahan padat. Properti sinar X ini memungkinkan dokter
untuk menemukan tulang rusak dan untuk menemukan kanker yang mungkin tumbuh dalam tubuh. Dokter juga
menemukan penyakit tertentu dengan menyuntikkan zat radioaktif dan pemantauan radiasi yang dilepaskan
sebagai bergerak melalui substansi tubuh.

Terapi Radiasi untuk Kanker

Sel-sel kanker mulai berkembang biak dan menghancurkan sel-sel tubuh Anda yang berharga satu per satu.
Terapi radiasi sinar gamma melibatkan energi tinggi membunuh sel-sel kanker. Terapi radiasi eksternal
menggunakan mesin besar yang menunjuk pada tempat tertentu yang terpengaruh dan memancarkan sinar
radiasi. Dalam terapi radiasi internal, zat radioaktif disuntikkan dalam tubuh untuk membunuh sel-sel tumor.

b. Dalam Komunikasi
Semua sistem komunik
asi modern menggunakan bentuk radiasi elektromagnetik. Variasi intensitas radiasi berupa perubahan suara,
gambar, atau informasi lain yang sedang dikirim. Misalnya, suara manusia dapat dikirim sebagai gelombang
radio atau gelombang mikro dengan membuat gelombang bervariasi sesuai variasi suara.

c. Dalam iptek

Para peneliti menggunakan atom radioaktif untuk menentukan umur bahan yang dulu bagian dari organisme
hidup. Usia bahan tersebut dapat diperkirakan dengan mengukur jumlah karbon radioaktif mengandung dalam
proses yang disebut penanggalan radiokarbon. Kalangan ilmuwan menggunakan atom radioaktif sebagai atom
pelacak untuk mengidentifikasi jalur yang dilalui oleh polutan di lingkungan.

Radiasi digunakan untuk menentukan komposisi bahan dalam proses yang disebut analisis aktivasi neutron.
Dalam proses ini, para ilmuwan membombardir contoh zat dengan partikel yang disebut neutron. Beberapa
atom dalam sampel menyerap neutron dan menjadi radioaktif. Para ilmuwan dapat mengidentifikasi elemen-
elemen dalam sampel dengan mempelajari radiasi yang dilepaskan.

Fakta Menarik tentang Radiasi

 Terlalu banyak paparan radiasi menyebabkan kanker radiasi perubahan struktur sel dalam tubuh kita.
 Radiasi diukur dalam curie.

ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ

1.
A. PENEMUAN ZAT RADIOAKTIF
Reaksi kimia berasal dari unsur-unsur yang bergabung membentuk suatu senyawa. Dalam
peristiwa ini elektron dan inti atom mempunyai peranan yang sangat penting. Di alam ini pada
umumnya inti atom stabil tetapi ada pula yang kurang stabil seperti Polonium, Radium,
Aktinium, Protaktinium, Uranium dan unsur-unsur lain dengan massa tertentu. Inti atom yang
kurang stabil berupaya untuk menjadi stabil dengan cara berubah menjadi inti atom lain
disertai dengan pemancaran sinar-sinar alfa, beta dan gamma. Unsur-unsur ini disebut unsur
radioaktif.
Pada tahun 1895 Wilhelm Konrad Rontgen (1845-1923) dari Jerman menemukan bahwa
apabila arus elektron (sinar katoda) menumbuk anoda akan timbul suatu cahaya (radiasi) yang
dapat menyebabkan Fluoresensi (pendar cahaya). Radiasi tersebut dinamakan sinar X.
Dinamakan demikian karena belum diketahui sifat-sifatnya.
Kemudian pada tahun 1896 Antonie Henry Becquerel (1852-1908) seorang ahli kimia dari
Perancis. Yang mengetahui bahwa batuan koleksi ayahnya dapat memancarkan sinar, meskipun
ia belum memahami sinar tersebut, dalam hatinya timbul pertanyaan sinar apakah ini ? untuk
membuktikan sinar tersebut, Becquerel pada tahun 1896 menjemur batuan Kalium Uranil
Sulfat (K2UO2(SO4)2 diatas lempeng fotografi yang diselimuti dengan keras hitam.
Becquerel mengharapkan bahwa sinar ultraviolet dari matahari membangkitkan Fluoresensi
yang mungkin terkandung dalam batuan tersebut, sehingga sinar X menembus kertas dan
menimbulkan bayangan hitam pada lempeng fotografi. Akan tetapi karena cuaca mendung hal
itu tidak didapatkan, namun apa yang terjadi Becquerel justru menemukan sesuatu yaitu batuan
tersebut tetap memancarkan sinar tetapi tidak mengalami Fluoresensi dan menghitamkan
lempeng fotografi walaupun tanpa ada sinar matahari.

Pada tahun 1898 sepasang ahli kimia Marie Sklodovska Curre (1867-1934) dan suaminya Pierre
Curie (1859-1906), mengamati bahwa radiasi dari Uranium dapat menyebabkan terbentuknya
unsur baru.

Istilah keradioaktifan (radioactivity) diusulkan Marie Curie untuk menggambarkan gejala yang
paling mudah diamati yang menyertai perubahan inti atom tertentu yang dikenal dengan emisi
radiasi pengion. Sinar yang dipancarkan disebut sinar radioaktif dan unsur yang memancarkan
disebut unsur radioaktif. Pierre dan Marie Curie berhasil mengisolasi dua unsur baru yang
terbentuk dari peluruhan unsur Uranium, kedua unsur tersebut diberi nama Polonium dan
Radium
B. SIFAT-SIFAT ZAT RADIOAKTIF
1. PENGERTIAN UNSUR RADIOAKTIF
Unsur radioaktif adalah unsur yang secara spontan memancarkan radiasi. Unsur-unsur ini
biasanya mempunyai nomor atom diatas 83, misal Uranium (nomor atom 92). Unsur-unsur
radioaktif mempunyai perbandingan jumlah neutron dan proton yang tidak stabil, maka untuk
menstabilkan diri, maka unsur tersebut memancarkan radiasi. Sinar radiasi mempunyai sifat :

1. Dapat menghitamkan pelat fotografi


2. Dapat menyebabkan permukaan yang dilapisi seng sulfide (ZnS) berpendar.
2. JENIS-JENIS SINAR RADIOAKTIF
Ernest Rutherford dapat membuktikan terdapatnya dua jenis radiasi. Jenis pertama Rutherford
menamakan sinar alpha, jenis kedua mempunyai daya ionisasi rendah tetapi daya rembusnya
besar oleh Rutherford dinamakan sinar beta (β). Sedangkan sinar gamma ditemukan oleh
Villard.

Gambar 1 :

Pengurai sinar radioaktif


dalam medan magnet

Pada penelitian yang dilakukan oleh Rutherford dan Villard ternyata unsur-unsur radioaktif
dapat memancarkan 3 jenis sinar radioaktif yaitu :
a. Sinar Alpha
 Sinar alpha terdiri dari inti Helium yang mengandung 2 proton dan 2 neutron.
 Ditemukan oleh Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1903
 Bermuatan positif, sehingga dapat membelok ke arah kutub negatif dalam medan listrik
 Daya pengion tinggi, tetapi daya tembus terhadap suatu materi rendah
 Daya tembus kecil. Sinar a hanya mempunyai daya jangkau 2,8-8,5 cm dalam udara dan
dapat ditahan oleh selembar kertas biasa.
 LAMBANG
 b. Sinar Beta
 Sinar beta terdiri dari elektron-elektron yang bergerak cepat
 Ditemukan oleh Ernest Rutherford (1871-1937) pada tahun 1903
 Bermuatan negatif, karena itu dalam medan listrik membelok ke kutub yang positif
 Kecepatan mendekati kecepatan cahaya
 Daya tembus lebih besar dari pada sinar alpha. Sinar beta dapat menembus lempeng
Timbal atau lempeng Aluminium yang cukup tebal.
 Dapat mengionkan benda-benda yang dilalui
 LAMBANG

c. Sinar Gamma
 Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik. Satu jenis dengan sinar X tetapi
mempunyai panjang gelombang sangat pendek, berkisar antara 1-10-3A.
 Ditemukan oleh Paul Ulrich Villard
 Tidak bermuatan listrik, karena itu tidak dapat dibelokkan oleh medan magnet/listrik
 Daya tembus sangat besar hanya dapat ditahan oleh selapis baja atau beton
 Dapat mengionkan materi yang dilalui, tetapi tidak sekuat sinar Alpha atau Beta
 LAMBANG

Gambar 2 :
Sinar-sinar
radioaktif
3. SIFAT-SIFAT SINAR RADIOAKTIF
1.
A. Mempunyai daya tembus yang besar
B. Dapat mengionkan gas
C. Dapat berpendar (berfluoresensi) bila jatuh pada permukaan zat yang berlapis seng
sulfide (ZnS) atau seng blende
Tabel 1 : Jenis-jenis
partikel dasar
1. A. PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF
1. KESTABILAN INTI ATOM
Inti atom yang stabil tidak akan mengalami perubahan-perubahan untuk membentuk inti lain,
sedangkan inti yang tidak stabil merupakan isotop-isotop radioaktif yang akan berubah
membentuk suatu inti yang stabil. Atom-atom yang memiliki jumlah proton sama tetapi massa
atom yang berbeda disebut isotop. Untuk mempelajari reaksi inti dan peluruhan radioaktif,
maka digunakan istilah nuklida. Nuklidaadalah istilah umum yang digunakan apabila ingin
menunjukkan inti atom dari isotop tertentu. Contoh nuklida Karbon .
Kekhasan nuklida ditentukan oleh jumlah proton dan jumlah neutron yang membentuknya.
Pada saat ini di alam terdapat nuklida lebih dari 3000 nuklida, hanya 280 nuklida diantaranya
stabil, yang lain tidak. Nuklida yang tidak stabil mengalami peluruhan atau transformasi
radioaktif (perubahan inti secara spontan) sampai terbentuk nuklida yang stabil. Kestabilan inti
dapat ditentukan oleh perbandingan jumlah proton dan neutron dalam nuklida tersebut.

Macam-macam nuklida:

a. Isotop: nuklida yang mempunyai jumlah proton sama tetapi jumlah neutron berbeda.
Contoh:
b. Isobar: nuklida yang mempunyai jumlah proton dan neutron sama tetapi jumlah proton
berbeda.

Contoh:
c. Isoton: nuklida yang mempunyai jumlah neutron sama.

Contoh:
Untuk mencapai inti yang stabil, maka suatu nuklida radioaktif akan mengalami proses-proses
antara lain :

1. Mengubah kelebihan proton neutron dan sebaliknya


2. Melepas kelebihan proton atau neutron
3. Menangkap elektron dari kulit K
4. Mengadakan pembelahan inti membentuk inti-inti yang lebih ringan

Gambar 3 :

Proses inti mencapai


kestabilan

2. PITA KESTABILAN
Inti atom tersusun dari partikel proton dan neutron.Inti yang stabil apabila memiliki harga n/p
= 1. Kestabilan inti dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4 : Pita
kestabilan inti

 Inti yang stabil terletak pada pita kestabilan


 Untuk harga Z sampai 20 pita itu berimpit dengan garis N=Z artinya perbandingan antara
N/Z = 1
 Sedangkan inti-inti dengan harga Z lebih besar dari 20 menunjukkan penyimpangan
terhadap garis N/Z =1
 Pita kestabilan terputus pada harga Z = 83, artinya seluruh isotop dengan harga Z lebih
dari 83 bersifat tidak stabil
3. PELURUHAN ZAT RADIOAKTIF
Peluruhan zat radioaktif adalah merupakan peristiwa perubahan secara spontan dari nuklida
radioaktif menjadi nuklida yang baru sambil memancarkan sinar-sinar radiokatif.

Gambar 5 :

Penembakan sebuah inti atom


oleh neutron

Berdasarkan pita kestabilan letak nuklida radioaktif ada tiga daerah yaitu :
4. LAJU PELURUHAN
Isotop radioaktif akan memancarkan (mengemisi) sinar radioaktif maka dengan sendirinya
aktivitas zat tersebut makin lama makin berkurang. Laju peluruhan radioaktif tidak tergantung
pada temperatur, tekanan atau keadaan lain.

1. B. WAKTU PAROH
Waktu yang diperlukan untuk meluruh tidak tergantung dari banyaknya bahan, tetapi
tergantung dari partikel yang dipancarkan dan jumlahnya. Waktu yang diperlukan oleh zat
radioaktif sehingga aktivitasnya tinggal separo disebut waktu paroh (t1/2). Laju peluruhan
radioaktif berbanding lurus dengan konsentrasi atau massa dari satu pereaksi saja dan
reaksinya termasuk reaksi orde satu. Jika N merupakan jumlah atom radioaktif dan selama
waktu dt meluruh sebanyak dN, maka laju peluruhan zat tersebut adalah :
Perhitungan waktu paroh dapat disederhanakan dengan cara menghitung berkurangnya
aktivitas zat radioaktif tersebut, dengan menggunakan rumus :

Jika n = t/t1/2
Keterangan :
Nt = jumlah zat yang tersisa
No = jumlah zat mula-mula

t = waktu peluruhan

t1/2 = waktu paroh

PERSAMAAN REAKSI INTI


1.
A. 1. REAKSI INTI
Suatu nuklida dapat diubah menjadi nuklida yang lain melalui reaksi inti, reaksi inti dapat
digolongkan menjadi :

a. Reaksi penembakan ( reaksi transmutasi )

Untuk mendapatkan unsur baru dilakukan dengan cara menembak ( membombardir) atom
suatu unsur dengan partikel ringan yang berenergi tinggi ( p, n, d, a ) dan partikel berat
misal 12C, 14N, 16O

b. Reaksi fisi ( reksi pembelahan inti )

Yaitu reaksi pembelahan inti berat menjadi dua inti baru yang massanya hampir sama disertai
pemancaran neutron dan energi. Umumnya reaksi pembelahan (fisi) akan dilepaskan satu atau
lebih neutron yang akan bereaksi dengan inti lain dan menimbulkan reaksi pembelahan baru.
Reaksi pembelahan yang baru akan menghasilkan satu atau lebih neutron lagi dan seterusnya.
Sehingga terjadi reaksi pembelahan berantai.
Gambar 6 :

Reaksi fisi pada inti U-


235

c. Reaksi fusi ( reaksi penggabungan )

Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan inti-inti kecil menjadi inti yang lebih besar. Produk
yang dihasilkan dari reaksi fusi tidak bersifat radioaktif sehingga lebih aman penggunaannya.
Saat ini mulai dilakukan pengembangan pembuatan unsur-unsur yang lebih berat dari Uranium
sebagai bahan bakar reaktor atom. Pada umumnya digunakan Uranium 235

1. 2. PENULISAN PERSAMAAN REAKSI PELURUHAN


Pada penulisan persamaan reaksi peluruhan hampir sama dengan ketika kita menuliskan
persamaan reaksi kimia biasa. Cara penulisan reaksi peluruhan adalah sebagai berikut :

1. Reaksi peluruhan harus setimbang yaitu jumlah nomor atom dan jumlah nomor massa
antara reaktan (disebelah kiri tanda panah) dengan produk (disebelah kanan tanda
panah) harus sama.

Contoh :
2. Partikel-partikel seperti proton, elektron, neutron dan positron yang bertindak sebagai
nomor atom adalah muatannya.

Contoh :
3. Penulisan reaksi peluruhan selain dengan cara seperti di atas adalah dengan cara meletakkan
partikel penembak dan partikel hasil

didalam tanda kurung antara dua nuklida.

Contoh :
D. KEGUNAAN ZAT RADIOAKTIF
1. Sebagai perunut
Radiasi yang dipancarkan oleh radioisotop dapat dideteksi dengan alat khusus yang
disebut detektor. Apabila unsur radioisotop berpindah maka perpindahan dapat diikuti
dengan detektor. Teknik untuk mengikuti perpindahan radioisotop dalam suatu sistem
disebut teknik perunut (tracer).
Kegunaan radioisotop banyak dipakai dalam berbagai bidang, misal bidang kedokteran,
farmasi, pertanian, hidrologi, biologi, kimia, industri, pengetahuan angkasa, oceanografi, serta
penelitian masalah lingkungan seperti polusi air, udara dan dapat meramal keadaan cuaca

Di Negara-negara maju para ahli biologi dan biokimia secara cepat memakai metode
radioisotop dalam penelitiannya. Dalam bidang kedokteran dapat menolong para dokter untuk
mendiagnosis dan terapi terhadap pasien. Pada bidang industri digunakan untuk menentukan
tebal tipisnya logam dengan cara radiografi.
2. Bidang kedokteran
Radioisotop digunakan untuk mendiagnosis berbagai penyakit

 I-131 : Mendeteksi kerusakan pada kelenjar gondok, terapi kanker kelenjar tiroid
 Na-24 : Mendeteksi adanya gangguan peredaran darah
 Xe-133 : Mendeteksi penyakit paru-paru
 Fe-59 : Mempelajari pembentukan sel darah merah
 Ca-47 : Mendeteksi penyakit pada tulang
 K-42 : Mendeteksi penyakit pada otot
Contoh penggunaan Na-24 sebagai perunut dalam mendiagnosa peredaran darah dalam tubuh
manusia, digunakan garam dapur yang tersusun dari Na-24 dan Cl yang stabil lalu disuntikkan
pada tubuh melalui urat darah dibagian tubuh tertentu, misal pada kaki, garam dapur akan
mengikuti peredaran darah, sehingga bila terjadi penyumbatan pada urat darah dapat dideteksi
oleh detektor.

Gambar 7 :

Radioisotop digunakan untuk


deteksi gangguan peredaran
darah

Dengan dosis rendah radiasi pengion dapat menyebabkan penyakit kanker, tetapi radiasi sinar
gamma dapat digunakan untuk mengobati penyakit kanker. Dasar pengobatan, radiasi
cenderung merusak semua sel, tetapi sel kanker lebih mudah rusak dibandingkan dengan sel
normal. Jadi berkas sinar gamma atau sinar X yang berenergi tinggi yang diarahkan dengan
hati-hati dan dengan dosis yang tepat dapat digunakan untuk menghentikan pertumbuhan sel
kanker.

3. Bidang industri
Bila suatu industri baja ingin mengetahui kualitas industrinya dapat digunakan sinar yang
dipancarkan oleh zat radioaktif yaitu sinar gamma, sinar gamma tidak akan dapat merusak
bahan yang akan diuji tersebut. Sinar gamma yang dipancarkan terhadap suatu bahan, ada yang
diserap ada pula yang diteruskan, sinar gamma yang diteruskan akan ditangkap oleh film yang
dipasang dibelakang bahan yang di uji. Setelah film dicuci akan terbentuk gambar hitam yang
tingkat kehitamannya berbeda-beda tergantung pada keadaan bahan tersebut. Jadi, tingkat
kehitaman pada film menunjukkan baik atau tidaknya suatu bahan.

4. Bidang Hidrologi

 Na-24 : untuk mengukur kecepatan aliran air sungai, air tanah atau minyak bumi dalam
pipa
 Mendeteksi kebocoran pipa saluran dalam tanah
 Untuk penentuan pengendapan lumpur

5. 5. Bidang kimia
 Pada reaksi esterifikasi digunakan isotop Oksigen-18
 Pada reaksi fotosintesis digunakan isotop Oksigen-18 dan karbon-
14 2. Sebagai sumber
radiasi
A.Bidang kedokteran
 Untuk sterilisasi alat-alat kedokteran
 Radiasi Co-60 digunakan untuk terapi penyakit kanker
 Radiasi P-32 digunakan untuk penyembuhan penyakit leukimia
 Radiasi P-60 atau Cs-137 digunakan sebagai bahan
desterilisasi B.
Bidang pertanian
 Untuk pembentukan bibit unggul, pemberantasan hama, menghambat pertumbuhan
tunas pada kentang dan bawang
 Radiasi P-32 digunakan untuk mempercepat terjadinya bunga dan merangsang
pembuahan
 Radiasi C-14 digunakan untuk mengetahui tempat pemupukan yang tepat, sehingga
tanaman tumbuh dengan baik
 Pemberantasan hama yaitu dengan cara membuat serangga jantan mandul sehingga tidak
dapat menghasilkan keturunan
 Untuk menghasilkan mutasi-mutasi tanaman yang baik

Gambar 8 :

Radioisotop berguna bagi


tumbuhan

C. Bidang industri

 Radiasi digunakan untuk pemeriksaan benda-benda tanpa merusak, mengontrol


ketebalan bahan, mengawetkan bahan kayu, barang-barang seni serta meningkatkan
mutu tekstil
 Radiasi C0-60 digunakan untuk mengetahui ketebalan suatu bahan yang paling tebal
 Radiasi Ir-92 digunakan untuk mengukur ketebalan bahan yang tebalnya kira-kira 10 cm
 Radiasi Cs-137 digunakan untuk mengetahui umur suatu
bahan E.
BAHAYA ZAT RADIOAKTIF
Penggunaan zat radioaktif juga dapat membahayakan membahayakan kehidupan makluk
hidup. Apabila radiasi yang dipancarkan berlebihan dapat berakibat racun bagi tubuh,
mengganggu pekerjaan sel dan dapat mematikan sel. Jaringan sel yang paling peka terhadap
radiasi adalah mata, alat kelamin dan sumsum tulang belakang. Selain itu juga menyebabkan
kekebalan berkurang dan menimbulkan pembelahan sel darah putih, sehingga penambahan sel
darah putih dalam tubuh banyak sekali. Penyakit ini disebut leukemia. Penyakit ini banyak
diderita orang-orang didekat Nagasaki dan Hiroshima sebagai akibat ledakan bom atom pada
perang dunia ke-2

Gambar 9 :

Ledakan bom di jepang


saat perang dunia ke-2

Pengaruh radiasi terhadap kelenjar-kelenjar kelamin dapat menyebabkan kemandulan dan


mutasi-mutasi pada keturunannya. Pada umumnya mutasi-mutasi ini dapat merugikan,
misalnya berwajah buruk, cacat dan sebagainya

Beberapa gejala akibat radiasi berlebih antara lain :

1. Kerusakan somatis berbentuk local


 Kerusakan kulit berupa penyakit kulit
 Kerusakan sel pembuat sel darah merah
 Kerusakan sistem saraf
Gambar 10 :

Radiasi menyebabkan
rusaknya susunan DNA dan
penyakit kulit

2. Kerusakan genetis

Kerusakan genetis dapat mengakibatkan makluk menjadi steril atau mandul atau terjadi pada
keturunannya

3.Kerusakan sel-sel yang lain

 Lensa mata menjadi pudar (mata katarak)


 Leukemia (kanker darah)
**********************************

SOAL LATIHAN
A. SOAL URAIAN
1. Apakah yang dimaksud dengan zat radioaktif ? Berikan contoh !

2. Zat radioaktif banyak digunakan dibidang kedokteran, pertanian, industri dan bidang
lain. Bagaimana dampak negatif terhadap lingkungan dan kelangsungan makhluk

hidup?

3. Bom atom menggunakan prinsip reaksi inti. Jelaskan!

4. Suatu zat radioaktif pada tanggal 25 Desember 2004 jam 10 pagi menunjukkan

angka 72000 cpm (pancaran per menit). ketika diukur lagi pada tanggal 1 Januari

2005 jam 10 pagi menunjukkan angka 9000 cpm. Tentukan waktu paroh zat

tersebut!
5. Tuliskan persamaan reaksi yang lengkap pada proses peluruhan pospor 32 menjadi

belerang 32 dengan memancarkan sinar beta! Nomor P-15 dan S-16

6. Sebanyak 25% isotop radioaktif meluruh dalam 10 hari. Berapa hari waktu paroh

isotop tersebut ?

7. Sebutkan kegunaan zat radioaktif dalam bidang pertanian, kimia dan perindustrian !

8. Bagaimana pendapat anda tentang adanya reaktor nuklir didunia

9. Bagaimana pendapat anda tentang PLTN di Indonesia? Apakah anda setuju? Jelaskan

alasan anda

10. Sekarang marak alat kosmetik menggunakan zat-zat kimia. Apakah hal ini dapat

merusak lingkungan? Jelaskan!

ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ

Radioisotop adalah zat yang memancarkan sinar radioaktif. Penggunaan radioisotop bergantung pada kebijaksanaan umat
manusia karena radioisotop dapat digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan, atau sebaliknya, dapat digunakan untuk
membuat kehancuran.
Saat ini, Indonesia memiliki tiga buah reaktor nuklir sebagai berikut.

1. Reaktor Triga Mark II (Training Reseach and Isotope Production by General Atomic) di Bandung, yang digunakan untuk
penelitian,pelatihan, dan produksi isotop.

2. Reaktor Kartini di Yogyakarta, digunakan untuk pendidikan dan pelatihan.

3. Reaktor G.A Siwabessy di Serpong, Jawa Barat, yang merupakan reaktor serba guna, yaitu untuk produksi isotop,
poduksi radiofarmasi, dan produksi elemen bakar, serta untuk penelitian.
(Triga Mark

II)
(Kartini) (Siwabessy)

Selain itu,masih ada lagi kegunaannya, seperti :

 Dalam bidang kesehatan, radioisotop dapat digunakan sebagai perunut (tracer) untuk mendeteksi kerusakan yang terjadi
pada suatu organ tubuh. Selain itu, radiasi dari radioisotop tertentu juga dapat digunakan untuk membunuh sel-sel kanker
sehingga tidak perlu dilakukan pembedahan untuk mengangkut jaringan sel kanker tersebut.

1. Iodium-131 (I-131) , digunakan untuk mendekati kerusakan pada kelenjar gondok dan untuk mendeteksi jaringan
kanker pada otak.

2. Kobalt-60 (Co-60), pemancaran sinar gammanya digunakan untuk membunuh sel-sel kanker,serta dapat digunakan
dalam pengobatan leukimia.

3. Teknetium-99 (Tc-99), digunakan untuk membunuh sel-sel kanker.

4. Talium-201 (Tl-201), digunakan untuk mendeteksi penyakit jantung dan pembuluh darah.

5. Besi-59 (FE-59), digunakan untuk mempelajari pembentukan sel darah merah.

6. Fosforus-32 (P-32), digunakan untuk pengobatan penyakit polycythemia rubavera, yaitu pembentukan sel darah merah
yang berlebihan. Didalam penggunaannya, isotop P-32 disuntikkan ke dalam tubuh sehingga radiasinya memancarkan
sinar beta dapat menghambat pembentukan sel darah merah pada sumsum tulang.

Nah, yang terakhir ialah fungsi dari sinar gamma yang dapat digunakan untuk mensterilkan alat-alat kedokteran yang sudah
dikemas dan ditutup rapat, misalnya pada proses sterilisasi alat suntik. Sebenarnya sebelum dikemas alat suntik sudah
disterilkan,tetapi pada proses pengemasan masih mungkin terjadi kontaminasi sehingga setelah alat suntik dikemas dan
ditutup rapat perlu dilakukan sterilisasi ulang dengan menggunakan sinar gamma.
ZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZZ

Contoh Unsur Radioaktif


Berikut ini empat contoh unsur radioaktif yang sering digunkaan dalam pembangkit listrik, di
rumah sakit maupun untuk penelitian:

Uranium

Unsur radioaktif ini terdapat secara alami di pasir dan tanah. Namun kandungan unsur
uranium di tanah dan pasir biasa sangatlah rendah. Oleh karena itu uranium yang dapat
digunakan sebagai energi nuklir berasal dari mineral Uraninite.

Proses pemurnian dari Uraninite inilah yang sangat penting dan mahal (Uranium enrichment).

Polonium
Unsur radioaktif ini ditemukan oleh Marie Curie. Polonium terdapat pada mineral uraninite
sebagai hasil peluruhan dari uranium.

Unsur Polonium termasuk dalam salah satu racun paling mematikan di dunia dan digunakan
dalam pembunuhan rahasia.

Radium
Unsur radioaktif ini terdapat juga pada minearl uraninite. Pada 7 ton Uraninite setidaknya
terdapat 1 gram Radium.
Radium merupakan unsur radioaktif yang memiliki banyak fungsi dan kegunaan pada bidang
kedokteran. Oleh karena itu produksi radium merupakan industri yang strategis.

Thorium
Unsur radioaktif ini sangatlah langka dan berharga di dunia. Ditemukan terdapat dalam mineral
Thorite (ThSiO4). Unsur Thorium dalam kemurnian yang tinggi digunakan sebagai sumber
energi listrik (ataupun bom).

Anda mungkin juga menyukai