TQM Industri Konstruksi
TQM Industri Konstruksi
DISUSUN OLEH
Dokumen, Pengendalian Bukti Kerja, Audit Mutu Internal, Produk Tidak Sesuai
Rencana Mutu Proyek (RMP) menjadi bagian yang amat penting dalam kegiatan
9000:2001, bahwa proyek adalah suatu proses yang unik terdiri dari suatu set
kegiatan yang terkoordinasi dan terkendali, mempunyai batasan oleh waktu (dari
saat awal hingga akhir) untuk mencapai suatu tujuan sesuai persyaratan tertentu
dengan pengelolaan yang sangat dipengaruhi oleh adanya kendala waktu, biaya
dilaksanakan secara efektif, maka diperlukan adanya Rencana Mutu Proyek atau
RMP. Dokumentasi RMP merupakan salah satu bukti otentik yang sangat penting
yang sangat penting dalam penerapan sistem manajemen mutu, dimana RMP
(quality assurance) atas konsistensi proses dan produk yang akan dihasilkan. RMP
tidak terlepas dari tahapan proses pengadaan oleh Satuan Kerja pada Instansi
Pengguna Jasa, yang meliputi proses sejak dari tahap prakualifikasi, tender,
product acceptance),
sistem manajemen mutu, termasuk proses realisasi produk dan sumber daya yang
Manfaat RMP bagi Pimpinan Satuan Kerja adalah sebagai panduan untuk
dan masyarakat pengguna. RMP merupakan tolak ukur bagi pelaksanaan proyek
dalam rangka mencapai kinerja proyek setiap waktu, dan apabila selama
tanpa harus menderita kecacatan produk yang baru diketahui pada saat akhir
kegiatan proyek di lapangan agar proses tetap konsisten dalam upaya pencapaian
mutu produk sesuai kriteria keberterimaannya dan harus selalu dalam kondisi
terkendali terhadap kendala waktu, biaya dan sumber daya yang diperlukan untuk
setiap tahapan telah sesuai sehingga menghasilkan produk bermutu tanpa cacat.
RMP harus selalu dikomunikasikan kepada semua personil yang terlibat dalam
keterlibatan beberapa pihak yang berinteraksi satu sama lain bergantung pada
peran penugasan masing-masing dan mereka harus bekerja sama dengan baik dan
Pengguna Jasa harus tetap mendapatkan jaminan mutu (quality assurance) sebagai
pihak yang memesan produk dan jasa dari proyek yang diselenggarakan oleh
Penyedia Jasa. Penyedia Jasa harus mampu meyakinkan pengguna Jasa bahwa
produk dan jasa yang akan diserahkan mampu mencapai spesifikasi dan
dalam sistem manajemen mutu, agar RMP tersebut dapat diterapkan sesuai
Mutu (kualitas) dalam kerangka ISO 9000 didefinisikan sebagai “ciri dan karakter
menyeluruh dari suatu produk atau jasa yang mempengaruhi kemampuan produk
tersebut untuk memuaskan kebutuhan tertentu”. Hal ini berarti bahwa kita harus
mutu dan kemudian membuat suatu dasar tolok ukur dan cara pengendaliannya.
Definisi ini jelas menekankan pada kepuasan pelanggan atau pemakai produk.
Dalam suatu proyek gedung, pelanggan dapat berarti pemberi tugas, penyewa
gedung atau masyarakat pemakai. Misalnya dari segi disain, kepuasan dapat
diukur dari segi estetika, pemenuhan fungsi, keawetan bahan, keamanan, dan
yang hemat dan ekonomis, seorang manager proyek harus memasukkan dan
Di dalam tuntutan zaman , dan dalam era persaingan bebas, kita harus banyak
belajar tentang hal hal yang menyangkut proses manajemen dalam lingkungan
lapangan.
berikut:
organisasi tidak akan dapat bekerja. Kita harus berusaha mengerti dan memahami
kebutuhan dan harapan yang diinginkan pelanggan. Tak lepas sebagai instansi
fokus pelanggan sebagai perhatian utama dengan bentuk komunikasi yang efektif
dengan komitmen yang konsisten bagi penerapan sistem manajemen mutu dalam
dan serasi dengan melibatkan semua karyawan dalam mencapai sasaran mutu
untuk selalu bekerja efektif dan efisien dengan sistem manajemen mutu.
Sisitem manajemen mutu tidak dapat dilaksanakan secara sendiri, semua personil
produksi pada semua tingkatan harus dilibatkan dalam sistem manajemen mutu
merupakan esensi dari organisasi dalam rangka kebutuhan bagi penerapan sistem
berkelanjutan. Rencana dan kendali proses harus ditetapkan secara efektif untuk
merupakan urutan beberapa kegiatan atau suatu set kegiatan yang memerlukan
sumber daya untuk mengubah masukan menjadi bentuk keluaran yang sesuai
daya yang cukup sesuai spesifikasi yang ditetapkan secara efektif dan efisien.
Management)
yang saling berhubungan ini sebagai sebuah sistem yang berperan untuk mencapai
sasaran yang efektif dan efisien. Manfaat yang dicapai adalah menciptakan
kendali yang efektif dalam sistem dan pendokumentasian yang terencana,
karyawan harus dapat belajar dari kesalahan dan secara terus menerus harus
to Decision Making)
Keputusan yang efektif harus didasarkan pada analisis data pengukuran dan
informasi obyektif sesuai fakta yang valid, jelas dan tidak bias. Analisis data dari
organisasi sesuai rencana, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, disamping
informasi tersebut harus dapat diolah dengan metoda statistik yang sesuai.
Pemasok atau Penyedia Jasa merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dalam
mutu organisasi yang harus dikendalikan untuk mencapai suatu nilai hubungan
yang saling bermanfaat dan saling menguntungkan dalam menghasilkan
produk/jasa bermutu. Komunikasi yang jelas dengan Penyedia Jasa agar selalu
Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa akan menjamin kehandalan proses kerja dengan
hasil produk/jasa secara tepat waktu, biaya yang murah dan memenuhi standar
Penilaian terhadap sistem apabila dilihat dari sudut Jasa Konstruksi, tentu saja
mempunyai suatu landasan Hukum yang kuat, juga apakah pelaksanaan jasa
persaingan bebas, yang memungkinkan dunia usaha dibidang Jasa Konstruksi ini
Dalam hal perbandingan Sistem Konstruksi Baja apabila kita bandingkan dengan
yang ada maka pelaksanaan konstruksi beton akan lebih mudah dan lebih disukai
dibandingkan dengan pelaksanaan Konstruksi Baja, kerena itu penetapan besarnya
nilai rating yang diambil adalah paralel dengan hal tersebut diatas yaitu nilai 5
untuk konstruksi beton dan nilai 3 untuk konstruksi baja. Penilaian selanjutnya
lingkungan hidup.
Sebagai contoh studi kasus akan dibahas mengenai penerapan Total Quality
PT Wijaya Karya.
PT. Wijaya Karya yang telah membangun Sistem Manajemen Mutu (SMM)
dilakukan mulai dari kantor pusat hingga setiap proyek sesuai dengan lingkup
dan harapan pelanggan sesuai kondisi terkini dan yang akan datang termasuk
pada proses. Hal ini dilakukan sebagai cara untuk memperbaiki kinerja
langkah untuk memastikan bahwa sumber daya dan komunikasi yang dibutuhkan
WIKA Jasa Konstruksi yang telah menerapkan sistem manajemen mutu secara
http://dspace.widyatama.ac.id/bitstream/handle/10364/595/
http://huangcorp.wordpress.com/2008/04/29/manajemen-kualitas-quality-
management/
http://iirc.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/10298/1/2007tch_abstract.pdf
http://jasakonstruksi.net/DetailLelang.php?id=43
http://journal.ui.ac.id/v2/index.php/technology/article/view/471/467
Http://www.gapensi.org/modules/artikel.php?ID_Artikel=50
http://www.p2jj.info/Sistem%20Manajemen%20Mutu.htm
http://www.scribd.com/doc/23050841/Manajemen-Kualitas#