Anda di halaman 1dari 50

E.

1 URAIAN PENDEKATAN DAN METODOLOGI SERTA PROGRAM KERJA

UMUM

1. PEMAHAMAN TERHADAP LATAR BELAKANG, TUJUAN DAN LINGKUP KERJA


Pemahaman Terhadap Latar Belakang
Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur, bermaksud untuk melaksanakan Pekerjaan
“Teknis Rehabilitasi Jalan di Kab. Manggarai Barat TA. 2021”, yang akan dilaksanakan oleh
penyedia jasa pekerjaan konstruksi. Untuk menjamin pelaksanaan pekerjaan tersebut sesuai
dengan rencana mutu, biaya, volume dan waktu yang telah ditetapkan di dalam kontrak
jasa konstruksi, maka diperlukan adanya suatu team yang akan bertugas sebagai
pengawas yang berperan membantu PPK Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Timur didalam
melaksanakan pengawasan teknis pada lokasi kegiatan yang sedang berlangsung. Team
pengawas dimaksud, adalah Penyedia jasa konsultansi pekerjaan pengawasan
teknis/supervisi.
Pemahaman terhadap Maksud, Tujuan dan Sasaran kegiatan
Maksud pekerjaan “Teknis Rehabilitasi Jalan di Kab. Manggarai Barat TA. 2021.” adalah
untuk membantu PPK Dinas PUPR Provinsi Nusa Tenggara Timur didalam melakukan
Pengawasan Teknis terhadap kegiatan pekerjaan konstruksi di lapangan yang
dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi, berhubung adanya keterbatasan tenaga
Satuan Kerja yang bersangkutan, baik dari segi jumlah maupun dari segi kualifikasinya.
Meminimalkan kendala- kendala teknis yang sering dihadapi oleh Penyedia pekerjaan

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
konstruksi di lapangan dalam menerapkan desain yang memenuhi persyaratan
spesifikasinya. Memberi kepastian dan jaminan kepada Pengguna Jasa bahwa pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Penyedia pekerjaan konstruksi sesuai dengan spesifikasi dan
persyaratan teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak. Membantu menyelesaikan
revisi desain, bilamana terdapat perbedaan antara desain yang ada dengan kondisi
dilapangan.
Tujuan pekerjaan pengawasan teknis ini adalah mengawasi pekerjaan jembatan agar
berjalan efisien dan efektif serta sesuai dengan desain dan spesifikasi yang digunakan
sebagai dasar pengendalian pelaksanaan pekerjaan dilapangan untuk mendapatkan hasil
pekerjaan konstruksi yang memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam spesifikasi
(tepat mutu), dan dilaksanakan secara tepat biaya serta tepat waktu.
Sasaran pekerjaan pengawasan teknis jalan ini, adalah tercapainya hasil pekerjaan
pengawasan jalan sesuai dengan isi dokumen kontrak, sehinga kinerja jalan yang
ditangani diharapkan dapat memberikan layanannya sampai umur rencana.
Pemahaman terhadap Lingkup Kegiatan
Pada hakekatnya lingkup kegiatan dan kewajiban konsultan untuk menyelesaikan
pekerjaan ini adalah meliputi aspek-aspek sebagai berikut :
Persiapan
• Menyusun Rencana Mutu Kontrak (RMK) Pengawasan sesuai dokumen
kontrak pekerjaan konstruksi.
• Mempelajari hal-hal yang terkait dokumen kontrak pekerjaan konstruksi,
termasuk pengendalian manajemen dan keselamatan lalu lintas serta
SMK3K dan dokumen Lingkungan.
• Membantu PPK dalam Pelaksanaan PCM dan Mutual check.
• Mencatat seluruh kesepakatan dalam Pra Construction Meeting dan
dituangkan dalam berita Acara tersendiri sebagai Dokumen Kegiatan.
• Mempersiapkan formulir-formulir, antara lain :
↔ Laporan Harian
↔ Laporan Mingguan
↔ Laporan Bulanan/Monthly Progres Report
↔ Laporan Teknis (jika diperlukan)

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
↔ Pengecekan kesesuaian desain di lapangan
↔ Persiapan Gambar Kerja untuk, Pemeliharaan Rutin, Pemeliharaan
Berkala, dan Betterment/Peningkatan
↔ Perhitungan Volume/Back Up Data serta Monthly Certificate
↔ Quality Control/Kontrol Kualitas selama periode pelaksanaan
↔ Requaest Penyedia Jasa untuk memulai pekerjaan, Pengujian
Bahan.
• Menjelaskan struktur organisasi dan personil Direksi Teknis yang sudah
dimobilisasi dan rencana personil lainnya yang akan dimobilisasi.
• Menjelaskan struktur organisasi Direksi Teknis dan Tugas dari masing masing
personil Direksi Teknis.
• Memberikan usulan teknik pelaksanaan yang lebih efisien
• Menjelaskan Rencana kerja.
• Menyampaikan dan mempresentasikan RMK kepada Direksi pekerjaan
pada saat PCM.
• Membantu PPK dalam mengkaji rencana mutu kontrak (RMK) penyedia jasa
konstruksi.
• Melakukan pengawasan, pengujian, pengecekan kuantitas dan kualitas serta
kelayakan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi penyedia
jasa.
• Mengecek Daftar Peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang disampaikan
penyedia jasa.
• Mengecek masa laku kalibrasi peralatan yang akan digunakan oleh
Penyedia Jasa.
• Menyampaikan rekomendasi kepada Direksi Pekerjaan tentang jumlah, mutu
dan kelaikan peralatan, fasilitas dan perlengkapan yang dimobilisasi
penyedia jasa.
• Menandatangani Berita Acara Mobilisasi.
• Menyampaikan Laporan Pelaksanaan mobilisasi kepada Direksi Pekerjaan.
• Membuat analisis untuk merumuskan parameter desain berdasarkan
• gambar kerja dan parameter desain.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
• Melakukan pemeriksaan dan pembahasan konsep gambar kerja.
• Memberikan rekomendasi terhadap konsep gambar kerja kepadaDireksi
Pekerjaan dan Penyedia Jasa.
• Memeriksa gambar kerja yang terkait dengan metode kerja diajukanoleh
Penyedia Jasa dan kontrol terhadap kuantitas pekerjaan.
• Melaporkan progres pekerjaan yang telah diselesaikan Penyedia Jasa.
• Membuat daftar kekurangan (Defect & Dificiencies) berdasarkanhasil
pemeriksaan lapangan.
• Membantu PPK dalam pengecekan data adminstras dan teknis pekerjaan.
• PPK dalam pelaksanaan PCM dan mutual check.

Pelaksanaan Pengawasan
• Turut serta dalam pelaksanaan rekayasa lapangan dan membantu
memeriksa shop drawing yang disiapkan oleh Penyedia Jasa.
• Melaksanakan tugas Pengawasan secara professional, efektif dan efisien
sesuai dengan spesifikasi sehingga terhindar dari resiko kegagalan
konstruksi.
• Memeriksa dan menyetujui laporan harian dan laporan mingguan
pekerjaan konstruksi.
• Mengevaluasi dan menyetujui monthly sertificate (MC).
• Pengendalian mutu pekerjaan dilapangan dengan menerapkan prosedur
kerja dan uji mutu pada setiap tahapan kegiatan pekerjaan sesuai
dokumen kontrak.
• Membuat laporan bulanan terkait progress pekerjaan dilapangan dan
membuat rekomendasi setiap permasalahan yang timbul dilapangan
kepada Pengguna Jasa.
• Membuat laporan teknis (bila diperlukan) pada setiap terjadinya
perubahan kinerja pekerjaan.
• Melaksanakan koordinasi dengan Instansi terkait.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Pengendalian Pekerjaan Fisik
Proses Pelaksanaan Kegiatan
Setiap kegiatan pekerjaan selalu memerlukan perencanaan, proses, metode
kerja dan pelaksanaan kegiatan yang akan diperlukan hingga hasil suatu
kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Untuk setiap unit
kerja/unit pelaksana kegiatan harusmerencanakan dan melaksanakan proses
dan pelaksanaan kegiatansecara terkendali yang meliputi :
↔ Memastikan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan dalam rencana mutu unit kerja atau rencana mutu pelaksanaan
kegiatan atau rencana mutu kontrak.
↔ Setiap kegiatan dapat diketahui ketersediaan informasi yang
menggambarkan karakteristik kegiatan dan ketersediaan dokumen
kegiatan.
↔ Setiap kegiatan memenuhi persyaratan ketersediaan sumberdaya yang
diperlukan dalam proses kegiatan.
↔ Ketersediaan peralatan monitoring dan pengukuran pelaksanaan
pekerjaan serta mekanisme proses penyerahan dan pasca
penyerahan hasil pekerjaan.
Setiap jenis kegiatan harus mempunyai petunjuk pelaksanaan yang
merupakan dokumen standar kerja yang diperlukan guna memastikan
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian proses dilakukan secara efektif
dan efisien. Adapun Petunjuk Pelaksanaan sekurang - kurangnya :
Halaman Muka berisi :
1. Judul dan nomor identifikasi petunjuk pelaksanaan
2. Status validasi dan status perubahan.
3. Kolom sahkan petunjuk pelaksanaan.
Riwayat Perubahan;
Maksud dan Tujuan Petunjuk Pelaksanaan;
Ruang Lingkup penerapan;
Referensi atau acuan yang digunakan;
Definisi (penjelasan istilah-istilah) jika diperlukan;

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Tahapan proses atau kegiatan (dengan bagan alir jika perlu);
Ketentuan Umum (penjelasan tentang persyaratan-persyaratanyang harus
Dipenuhi dalam melaksanakan proses);
Tanggung jawab dan wewenang;
Kondisi khusus (penyimpangan dsb.);
Rekaman/Bukti kerja (yang menjadi persyaratan)
Lampiran berupa contoh format rekaman/bukti kerja
Sedangkan untuk melaksanakan Validasi terhadap proses pelaksanaan pekerjaan
dalam kesesuaian antara pelaksanaan kegiatan dan dengan hasil kegiatan setelah
selesai dilaksanakan harus dapat dilakukan pada setiap tahap kegiatan, jika
verifikasi tidak dapat dilakukan secara langsung melalui monitoring atau
pengukuran secara berurutan. Validasi pada pelaksanaan kegiatan harus
mempertimbangkan ketentuan berikut
o Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan untuk peninjauan dan
persetujuan proses.
o Validasi ulang pelaksanaan kegiatan bila hasilnya tidak sesuai dengan
kriteria yang ditetapkan, setelah dilakukan perbaikan atau
penyempurnaan
Disamping itu setiap unit kerja/unit pelaksana kegiatan harus mampu
mengidentifikasi hasil setiap tahapan kegiatan dari awal hingga akhir kegiatan
dan mengidentifikasi status hasil kegiatan tersebut. Tujuan identifikasi untuk
memastikan pada hasil kegiatan dapat dilakukan analisis apabila terjadi
ketidaksesuaian pada prosesdan hasil kegiatan.
Rekaman hasil identifikasi harus selalu terpelihara dalam pengendalian
rekaman/bukti kerja. Untuk memastikan bahwa pemeliharaan hasil pekerjaan
pada saat penyerahan tetap sesuai sebagaimana pada saat produksi
makaharus dilakukan pemeliharaan hingga sampai waktu penyerahan. Pada
proses penyerahan hasil pekerjaan, setiap unit kerja harus mensyaratkan dan
menerapkan proses pemeliharaan hasil pekerjaan dan yang menjadi bagian
hasil pekerjaan agar mutu tetap terjaga.
Monitoring dan Pengendalian Kegiatan Monitoring dan pengendalian Kegiatan
merupakan suatu proses evaluasi yang harus dilaksanakan untuk mengetahui

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
kinerja hasil pelaksanaan kegiatan, sehingga dapat dilakukan pengukuran atau
penilaian hasil dari produk penyedia jasa. Monitoring merupakan bagian dari
pengendalian mutu hasil pekerjaan, agar semua hasil kegiatan yang
diserahkan dapat memenuhi persyaratan criteria penerimaan pekerjaan. Hal –
hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan monitoring antara lain :
• Penanggung jawab untuk tiap-tiap tahapan kegiatan harus
menetapkan metode yang tepat untuk monitoring dan pengukuran
hasil pekerjaan dari setiap tahapan pekerjaan
• Monitoring dan pengukuran dilakukan dengan cara memverifikasi
bahwa persyaratan telah dipenuhi.
• Setiap monitoring dan pengukuran dilaksanakan pada tahapan yang
sesuai berdasarkan pengaturan yang telah direncanakan.
• Rekaman bukti monitoring dan pengukuran hasil kegiatan harus
dipelihara kedalam pengendalian rekaman/bukti kerja.
Disamping itu setiap unit kerja harus menentukan, mengumpulkan dan
menganalisis data yang sesuai dan memadai untuk memperagakan
kesesuaian dan keefektifan. Analisis data bertujuan untuk mengevaluasi
dimana dapat dilaksanakan perbaikan berkesinambungan dan analisis harus
didasarkan pada data yang dihasilkan dari kegiatan monitoring dan pengukuran
atau dari sumber terkait lainnya. Hasil analisis harus berkaitan dengan
manfaat hasil pekerjaan, kesesuaian terhadap persyaratan hasil pekerjaan
dan karakteristik dari proses-proses kegiatan termasuk peluang untuk tindakan
pencegahan. Sedangkan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai
atautidak memenuhi persyaratan harus diidentifikasi dan dipisahkan dari hasil
pekerjaan yang sesuai untuk mencegah penggunaan yang tidak terkendali.
Tindakan yang harus dilaksanakan pada pekerjaan yang tidak memenuhi
persyaratan antara lain :
• Penanggung jawab pada setiap kegiatan harus memastikan bahwa hasil
dari setiap tahapan kegiatan yang tidak memenuh ipersyaratan
diidentifikasi dan dikendalikan untuk tindak lanjut tahapan kegiatan yang
berhubungan dengan tahapan sebelumnya.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
• Pelaksanaan pengendalian hasil pekerjaan yang tidak sesuai harus diatur
dalam prosedur pengendalian hasil pekerjaan tidak sesuai yang
merupakan bagian dari prosedur mutu.
• Prosedur hasil pekerjaan yang tidak sesuai minimal harus mencakup :
o Penetapan personil yang kompeten dan memiliki kewenangan
untuk menetapkan ketidak sesuaian hasil pekerjaan untuk setiap
tahapan.
o Mekanisme penanganan hasil kegiatan tidak sesuai termasuk tata
cara pelepasan hasil kegiatan tidak sesuai.
o Mekanisme verifikasi ulang untuk menunjukkan kesesuaian
dengan persyaratan yang ditetapkan.
• Pengendalian pekerjaan tidak sesuai harus dilaksanakan dengan
mengesahkan penggunaan dan penerimaannya berdasarkan konsensi oleh
pengguna atau pemanfaatan hasil pekerjaan.
Dalam upaya menghilangkan penyebab ketidaksesuaian dan mencegah
terulangnya hasil pekerjaan yang tidak sesuai, diperlukan tindakan korektif
dan tindakan pencegahan yang diatur dalam prosedur mutu. Prosedur
tindakan korektif minimal harus mencakup kegiatan antara lain :
↔ Menguraikan ketidaksesuaian,
↔ Menentukan/menganalisa penyebab ketidaksesuaian
↔ Menetapkan rencana penanganan untuk memastikan, bahwa
ketidaksesuaian tidak akan terulang dan jadwal waktu penanganan.
↔ Menetapkan petugas yang melaksanakan tindak perbaikan.
↔ Mencatat hasil tindakan yang dilakukan.
↔ Memverifikasi tindakan perbaikan yang telah dilakukan.
Sedangkan tindakan pencegahan ditetapkan dalam upaya meminimalkan
potensi ketidaksesuaian yang akan terjadi termasuk penyebabnya. Tindakan
pencegahan harus mempertimbangkan dampak potensialnya dan efek dari
tindakan pencegahan kegiatan yang lainnya. Untuk itu perlu mengidentifikasi
potensi ketidaksesuaian dan merencanakan kebutuhan tindakan untuk

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
mencegah terjadinya ketidaksesuaian serta melakukan verifikasi tindakan
pencegahan yang telah dilaksanakan.

E.2 PENDEKATAN TEKNIS

1. TAHAP PERSIAPAN PENGAWASAN


1.1 Rapat Prakonstruksi
Rapat Pra Konstruksi (Pre Construction Meeting) adalah rapat awal yang diadakan atas
prakarsa / undangan dari Pemberi Tugas yang dihadiri oleh Pemberi Tugas, konsultan
pengawas dan kontraktor palaksana. Tujuan dari rapat ini adalah untuk menyamakan
pengertian atau pemahaman mengenai dokumen kontrak dan spesifikasi teknik yang dipakai
dalam pelaksanaan pekerjaan. Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam rapat ini adalah :

Jadwal Pelaksanaan
Pada waktu pembahasan jadwal pelaksanaaan, Pemberi Tugas dan konsultan
pengawas haruslah betul-betul memahami jadwal kerja yang dibuat oleh kontraktor
dengan titik berat masalah pada hal-hal sebagai berikut :
• Skala prioritas yang ada dalam jadwal pelaksanaan meliputi :
o Pekerjaan utama (major).
o Sumber daya manusia, peralatan dan material
• Detour untuk pekerjaan jalan
• Waktu pelaksanaan, dibuat seefisien mungkin mengikuti jaringan rencana
akerja (network planning).
• Evaluasi dan selesaikan lebih dahulu critical pasth yang ada.
• Rencana kerja dan metode kerja yang tepat.
Mobilisasi
Untuk pekerjaan mobilisasi titik berat masalah terletak pada masalah :
• Survey lokasi material (Quarry).
• Penetapan lokasi base camp.
• Pengukuran ulang lapangan (Field Engineering).

Pemasangan Peralatan Konstruksi (Instalation)

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Pekerjaan ini meliputi pemasangan instalasi batching plant dan pemasangan
instalasi AMP jika diperlukan.
Tata Cara Pengukuran Volume Pekerjaan (Opname)
Cara pengukuran volume terhadap suatu hasil pekerjaan (opname) harus mengikuti
aturan yang ada dalam spesifikasi teknik perihal cara pengukuran.
1.2 Mobilisasi
Mobilisasi merupakan suatu tahapan dalam pelaksanaan kegiatan konstruksi yang paling awal
untuk mempersiapkan semua sumber daya manusia, peralatan maupun bahan, sehingga
dalam tahapan kegiatan selanjutnya semua sumber daya siap untuk dioperasikan,
sehingga dapat tercapai tepatmutu, waktu dan kuantitas/biaya. Pada tahap mobilisasi awal
adalah mobilisasi personil inti untuk mempersiapkan :
• Pengkajian ulang terhadap desain (Review Design).
• Pengukuran awal.
• Mempersiapkan program detail yang akan dilaksanakan pada masa konstruksi.
• Mempersiapkan peralatan konstruksi untuk siap menjalani uji coba dan running
well
Setelah mobilisasi awal, dilakukan mobilisasi personil, alat dan material guna mendukung
terlaksananya pelaksanaan pekerjaan secara menyeluruh,yaitu pelaksanaan fisik maupun
administrasi sesuai dengan persyaratan yang ada di dalam kontrak dan spesifikasi.
Tahapan pada masa mobilisasi adalah :
Setelah Pemberi Tugas melakukan rapat pra pelaksanaan (PreConstruction
Meeting), kontraktor dan konsultan pengawas melakukan mobilisasi awal dengan
menempatkan personil-personil inti mereka dilapangan
Kontraktor menyiapkan segala sesuatunya yang berhubungan dengan
pengendalian mutu misalnya base camp, peralatan laboratorium, sumber material
(quarry) yang dipilih, hasil pengujian awal dan pengukuran awal.
Konsultan menyiapkan pengkajian ulang terhadap desain (ReviewDesign),
mengawasi pengujian awal, pengukuran awal.
Menyiapkan system informasi manajemen untuk pengamatan secara visual (Visual
Monitoring).

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Setelah tahap mobilisasi awal konsultan dan kontraktor melengkapi personil secara
bertahap sesuai kebutuhan di lapangan
2. TAHAP PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1 Pengendalian Waktu
laksanaan secara rutin dikontrol agar waktu pelaksanaan berjalan sesuai dengan
Waktu pelaksanaan
jangka waktu yang telah ditetapkan. Pengendalian dilakukan dengan mengevaluasi dan
mengesahkan metode kerja dan jadwal pelaksanaan, memeriksa kemajuan dari
dari setiap item
pekerjaan, memeriksa perencanaan konstruksi dan peralatan serta tenaga kerja yang ada.
Prosedur pengendalian waktu yang disulkan konsultan seperti terlihat pada Gambar (1).

Prosedur pengendalian waktu yang disulkan konsultan


konsulta seperti terlihat
pada Gambar (1).

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Langkah-langkah yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :

a. Menyusun Program kerja


Program kerja disusun oleh kontraktor dan dibahas pada rapat prakonstruksi. Tujuan
penyusunan program kerja adalah untuk mempermudah pengelolaan proyek dengan
suatu system yang teratur dan memberikan system informasi manajemen (Management
InformationSystem/MIS) secara jelas dan tepat guna sehingga :
• Kontraktor dapat menyiapkan kebutuhan dana, kebutuhan material, kebutuhan
peralatan dan tenaga kerja untuk setiap minggunya.
• Program ini harus diperbaharui (update) setiap minggu sesuai dengan kenyataan
di lapangan.
• Program ini berkaitan erat dengan metoda lintasan kritis (criticalpath method/CPM).
• Jenis pekerjaan atau kegiatan apa saja yang berada pada garis lintasan kritis
diprioritaskan untuk dilaksanakan, karena ketinggalan satu hari saja secara
keseluruhan proyek ketinggalan satu hari.
• Penanganan yang dilakukan terhadap jenis pekerjaan yang berada pada lintasan
kritis adalah melaksanakan kerja ekstra atau lembur
Selanjutnya pada tahap pelaksanaan pekerjaan, Quantity Engineer/Project Control
Specialist akan terus memonitor kemajuan pekerjaan dengan tugas utama :
Memperhatikan metoda lintasan kritis (Critical Path) dengan memberikan prioritas
utama pada pekerjaan di lintasan kritis.
Memperbaharui data (update) dan program setiap minggu.
Mendokumentasikan arsip secara tertib dan teratur.
b. Pengendalian Proyek
Pada tahap pelaksanaan pekerjaan, Quantity Engineer/Project Control Specialist akan
terus memonitor kemajuan pekerjaan dengan menggunakan perangkat lunak dengan tugas
utama :
Memperhatikan metoda lintasan kritis (Critical Path Method) dengan memberikan
prioritas utama pada pekerjaan di lintasan kritis.
Memperbaharui data (update) dan program setiap minggu.
Mendokumentasikan arsip secara tertib dan teratur.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Pemantauan kemajuan pekerjaan akan dilakukan dengan menggunakan manajemen
informasi system (MIS) untuk visual monitoring. MIS merupakan perangkat lunak system
informasi manajemen (Management Information System) dimana prestasi kerja kontraktor
ditampilkan dalam bentuk gambar dan grafik atau narasi secara akurat, terinci dan
selalu diperbaharui. Pembaharuan data akan dilakukan setiap hari, oleh karena itu diperlukan
kerjasama yang baik antara petugas lapangan dan petugas pembaharuan data di kantor.
Dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dari peroyek, maka konsultan akan melakukan
pengawasan dan mengamati perkembangan proyek secara cepat, akurat dan terbaru,
sehingga permasalahan yang mungkin timbul dapat segera ditanggapi agar sasaran
proyek dapat dicapai, untukitu perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :
• Pengembangan format pelaporan yang jelas, lengkap daninformative.
• Pelaporan progress pekerjaan kepada Pemberi Tugas secara cepat,akurat dan
terbaru.
• Melakukan implementasi system informasi pemantauan proyek yang berbasis
computer dan mampu memberikan peringatan dini terhadap permasalahan
penyelesaian pekerjaan.
Untuk keperluan tersebut disampaikan suatu sistem yang memiliki kemampuan dalam
pengendalian proyek dari pelaksanaan hingga pelaporan (reporting). Tujuan penggunaan
system ini adalah agar proses ketiga fase tersebut dapat dilakukan secara terintegrasi.
Dengan system tersebut maka berbagai indikasi dan informasi penting yang berkaitan
dengan pelaksanaan pekerjaan dapat diakomodir dan dijadikan bahan pertimbangan
dalam pengambilan keputusan bagi manajemen. Selain hal diatas juga akan dibuat suatu
format dan prosedur standar pelaporan proyek. Dimana dengan format dan prosedur
yang standar akan lebih meningkatkan afisiensi, efektifitas dan optimasi sinergi kerja. Berikut
ini diuraikan lebih rinci langkah-langkah diatas :
Pemilihan Perangkat Lunak
Paket perangkat lunak manajemen proyek Digunakan software project
management yang menggunakan teknologi computer seperti : Client/ Server
Technology, Windows GUI dan Operator SQL Standard Dabase. Project
Management Software ini mempunyai fasilitas dan kemampuan untuk Project
Management, dibawah ini diuraikan fasilitas dan kebutuhannya sebagai berikut :

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
• General Features :
Mampu mengelola data dalam jumlah yang besar dengan
menggunakan Standard SQL Database.
Menyediakan fleksibilitas yang tinggi untuk kastemisasi (adanya
tools untuk pengembangan/window programming, baik untuk
database programming maupun grafhical tools) sehingga
pengembangan akan dilakukan dengan mudah untuk memenuhi
kebutuhan proyek.
Easy to use (Windows GUI).
Scalable (dapat dikembangkan untuk jaringan computer yang lebih
besar).
Planning and Schedule.
Mengelola proyek menggunakan metode CPM dalam bentuk
Procedure Network.
Mampu menyampaiakan dengan 99 versi dari semua plan
untukperbandingan laporan
Time Analysis
Construct Network menggunakan fasilitas grafhical editor
(Interactive Barchart Editor).
Fasilitas agregasi untuk roll up data berdasarkan struktur yang
diinginkan.
Multivel Planning.
Kapabilitas untuk mengidetifikasikan project data struktur dari banyak
view seperti PBS, WBS dan OBS.
Bisa mengidentifikasikan sampai 20 views
Roll up data dari lowest network activitien sampai topsummary.
Grafhical Reporting
Network Drawing
S Curve for cost/quantity requirement vs availability vs actual
Histogram for cost/quality requirement vs available vs actual
Combination of A Curve, histogram, table.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
• Data Base
Database yang bias digunakan akan open SQL Standard data base
sehingga memudahkan untuk mengikuti perkembangan dimasa depan.
Customized Application
Sampai dengan saat ini tidak ada paket program yang langsung
dapat memenuhi seluruh kebutuhan dari pemakainya, untuk itu
perlu adanya penyesuaian-penyesuaian dengan kebutuhan agar
pemanfaatan system dapat optimal. Penyesuaian yang dimaksud
terdapat di dalam penambahan modul-modul antara lain :
o Modul Pembobotan dengan tujuan untuk menentukan
project progress.
o Proses roll up progress/bobot
o Inspection yang mencakup data pembukaan kualitas
daripekerjaan yang sudah selesai dilaksanakan.
o Report-report tambahan yaitu bentuk dari jenis report
yang disesuaikan dengan system yang sudah
dikembangkan di Bina Marga
2.2 Pengendalian Mutu
Pengendalian mutu yang akan dilakukan oleh konsultan adalah meliputi : material yang
akan digunakan, pengolahan metode kerja, peralatan yang digunakan dan hasil
pekerjaan. Sebagai dasar pengendalian mutu akan dipakai spesifikasi teknik yang ada
dan setiap material yang akan digunakan harus dilakukan pengetasan di laboratorium
terlebih dahulu. Apabila hasil test tidak memenuhi syarat, maka contoh material tersebut
akan ditolak dan harus diganti dengan material lain yang memenuhi syarat. Demikian
juga material yang dikirim ke lapangan akan diperiksa secara berkala untuk memastikan
apakah material yang dikirim tersebut sudah sesuai dengan contoh yang ada, yaitu
dengan melakukan pengujian-pengujian terhadap material yang dikirim ke lapangan secara
acak. Prosedur pengendalian mutu seperti terlihat pada Gambar (2) berikut ini :

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Gambar (2) : Bagan Alir Pengendalian Mutu Pengawasan Pekerjaan

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Hasil pekerjaan yang dilaksanakan kontraktor merupakan aspek penting yangakan menjadi
perhatian konsultan dalam melakukan pengawasan agar mutu hasil pekerjaan benar-benar
sesuai dengan persyaratan yang ada dalam spesifikasi teknik

Request
Pada setiap akan dimulainya suatu tahapan pekerjaan, kontraktor harus mengajukan
permohonan pelaksanaan pekerjaan (Request) kepada konsultan. Request merupakan
dokumen permohonan suatu kegiatan yang diajukan oleh kontraktor kepada konsultan
pengawas untuk diperiksa dan isetujui oleh Pemberi Tugas, kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan :
Supaya setiap pekerjaan yang dilakukan kontraktor dapat diawasi dandimonitor
oleh konsultan pengawas.
Supaya hasil pekerjaan kontraktor dapat dipertanggung jawabkan dengan tepat
mutu dan kuantitas sesuai dengan rencana.
Kontraktor harus bekerja mengikuti prosedur yang sudah ditentukan sesuai dengan
dokumen kontrak dan spesifikasi teknik.
Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan dikemudian hari.
Pemeriksaan Material
Sumber material (quarry) dan bahan mentah yang akan digunakan pada pembangunan
harus melalui tahap pengujian awal. Dengan ditentukan quarry pada suatu lokasi
tertentu diharapkan dapat mempermudah dalam pelaksanaan pekerjaan, efisien waktu
dan biaya, mempermudah pemeriksaan material harian atau periodic dan perkiraan
volume material. Kegiatan ini dicatat pada sebuah Formulir. Yang perlu diperhatikan
dalam penentuan lokasi quarry adalah :
Jumlah bahan mentah yang ada.
Jarak lokasi dari permukiman sebaiknya cukup jauh untuk menghindari polusi
udara dan suara.
Jarak dengan base camp diusahakan sedekat mungkin.
Jalan akses atau jalan sementara menuju lokasi.
Ijin penambangan dan pemakaian bahan peledak.
Sosialisasi ijin penambangan.
Pengawasan awal yang dilakukan pada lokasi quarry meliputi sebagai berikut :

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Batuan atau agregat : pengetesan kekuatan/keausan.
Tanah : pengetesan untuk mengetahui klasifikasi tanah sehingga diketahui
sifat-sifat tanahnya.
Air : harus bersih dari kotoranorganic/kandungan Lumpur, larutan kimia yang
membahayakan, dan lain-lain.
Pengujian Bahan Olahan dan Bahan Jadi.
Pengujian ini dilakukan untuk mencapai keseragaman mutu hasil pekerjaan,
sehingga hasil pekerjaan tepat mutu sesuai dengan yang disyaratkan. Selain itu
mengevisiensikan waktu pelaksanaan pekerjaan dilapangan karena keslahan-
kesalahan akibat mutu bahan yang tidak sesuai dapat dihindari.
Laporan Ketidak sesuaian.
Yang dimaksud dengan laporan ketidak sesuaian adalah laporan yang dibuat oleh
konsultan kepada pemberi tugas mengenai ketidaksesuaian suatu jenis pekerjaan di
lapangan baik mengenai mutu bahan, hasil pekerjaan, prosedur pembuatan, volume
pekerjaan maupun penampilan hasil pekerjaan.
Pemeriksaan Mutu Pelaksanaan.
Pemeriksaan mutu pelaksanaan dilakukan setiap jenis pekerjaan sesuai dengan
prosedurnya masing-masing. Adapun prosedur pemeriksaan mutu pekerjaan adalah
sebagai berikut :
Minimal 24 jam sebelum pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus
mengajukan requaest untuk setiap jenis pekerjaan yang akan dilakukan.
Konsultan dan staff lapangan dari pemberi tugas akan mengecek kesiapan
kontraktor mengenai kesiapan pelaksanaan untuk masing- masing jenis
pekerjaan.
Hasil evaluasi lapangan secepatnya direkomendasikan atau ditolak untuk
dilengkapi kembali.
Pemberi Tugas menyetujui pelaksanaan pekerjaan setelah mendapat
rekomendasi dari konsultan pengawas.
Dalam program pengendalian mutu, konsultan akan melaksanakan hal- hal sebagai
berikut :
Melakukan pengetesan material secara rutin dengan test di laboratorium
maupun di lapangan.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Melakukan pemeriksaan terhadap semua material yang akan digunakan di
lapangan.
Membuat prosedur standard test beserta frekwensi test.
Melakukan pengetesan pada setiap tahap pekerjaan.
Menyiapkan prosedur pengawasan yang harus diikuti dalam setiap aktivitas
pekerjaan di lapangan.
Membuat laporan harian yang berisi tentang kegiatan pekerjaan, masalah-
masalah yang timbul berikut penyelesaiannya, lokasi pekerjaan, kondisi iklim,
jumlah personil, jenis dan jumlah alat serta perkiraan kuantitas yang telah
dikerjakan.
2.3 Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya akan dilakukan oleh konsultan agar biaya konstruksi yang ada tidak
mengalami perubahan dan diusahakan tetap sesuai dengan nilai kontrak yang ada. Untuk
dapat mengamankan harga kontrak perlu diambil langkah-langkah tertentu yaitu dengan
melakukan monitoring terhadap kuantitas pekerjaan dan perubahan-perubahan pekerjaan
yang terjadi yang tidak diduga sebelumnya. Prosedur pengendalian biaya seperti pada Gambar
(3) berikut ini :

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Gambar (3) : Bagan Alir Pengendalian Biaya Pengawasan Pekerjaan

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Langkah-langkah konsultan untuk pengendalian biaya konstruksi adalah sebagai berikut :

• Monitoring dan mengevaluasi kuantitas pekerjaan.


Kuantitas pekerjaan yang terdapat dalam bill of quantity adalahkuantitas prakiraan yang
dapat berubah setiap saat. Oleh karena itu perlu dilakukan monitoring dari waktu ke
waktu untuk mengetahui apakah kuantitas pekerjaan yang ada mencukupi atau
tidak. Selanjutnya mengambil langkah-langkah tertentu bila terjadi penambahan atau
pengurangan kuantitas sehubungan dengan hal-hal yang tidak diperkirakan
sebelumnya yang dapat mempengaruhi nilai kontrak yangada. Monitoring kuantitas
pekerjaan dilakukan dengan mengakumulasikan kuantitas pekerjaan yang telah
selesai dilaksanakan dan sisa pekerjaan. Bila terdapat satu item pekerjaan yang
diperkirakan kurang maka untuk mencukupi akan diambilkan dari kuantitas item
pekerjaan lain yang diperkirakan lebih atau berprioritas lebih rendah. Sehingga
dengan demikian nilai kontrak secara keseluruhan tetap dapat dipertahankan.
• Melakukan Change Order
Dalam hal ini perlu dilakukan penyesuaian kuantitas pekerjaan baik karena keadaan
lapangan ataupun mempertahankan biaya secara keseluruhan maka change order
dapat dilakukan. Konsultan atas masukan dari kontraktor akan menyampaiakan lebih
dahulu kepada Pemberi Tugas tentang adanya change order yang harus dilakukan
disertai sengan data pendukung, gambar detail, prakiraan kuantitas, kebutuhan alat
dan personil serta waktu yang dibutuhkan. Pada rapat prakualifikasi cara
perhitungan volume pekerjaan harus disepakati bersama antara Pemberi Tugas,
konsultan pengawas dan kotraktor. Ini dilakukan untuk menghindari kesalah pahaman
dalam menghitung kemajuan volume pekerjaan kontraktor dan sebagai dasaruntuk
pembayaran pekerjaan yang akan ditagihkan melalui Monthly Certificate.

2.4 Pengendalian Keselamatan kerja


Keselamatan kerja akan dikendalikan hari demi hari dengan memeriksa metode kerja yang
akan dipakai dan memeriksa kondisi kerja actual. Program pengamanan pelaksanaan
pekerjaan harus dilaksanakan untuk menjamin dipenuhinya peraturan standar keamanan
kerja. Prosedur standar untuk pekerjaan pemeliharaan peralatan, pengoperasian peralatan,

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
pemadam kebakaran, alat komunikasi dan fasilitas pertolongan pertama hharus
arus dilaksanakan
sesuai dengan kebutuhan termasuk pengaturan lalu lintas dengan pemberian tanda
peringatan seperti tanda jalan, marka jalan, penghalang, lampu penerangan dan petugas
pengatur lalu lintas. Program keselamatan kerja ini diterapkan
diterapkan untuk seluruh personil
proyek, semua lalu lintas yang melewati loksi proyek, masyarakat sekitarnya dan pada
seluruh tahapan pekerjaan. Kelestarian lingkungan akan dijaga dengan mengendalikan
bangunan- bangunan, tanah dan puing
puing-puingg dengan mengevaluasi peralatan dan mesin
guna mengurangi kebisingan dan getaran
getaran-getaran. Prosedur pengendalian keselamatan kerja
dapat dilihat pada Gambar (4)
Gambar (4) : Bagan Alir Pengendalian Keamanan dan Keselamatan Kerja

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga keselamat kerja adalah sebagai berikut :

• Adanya informasi kepada pemakai jalan tentang adanya pekerjaan yang sedang
berlangsung.
• Pemasangan rambu-rambu peringatan dan rambu-rambu pentunjuk sebelum memasuki
lokasi pekerjaan.
• Pemasangan concrete barrier, traffic cone dan rambu-rambu petunjuk pada lokasi
pekerjaan.
• Pemasangan lampu peringatan (flashing light) yang dinyalakan padamalam hari/pada
saat turun hujan, untuk memberi peringatan kepada pengguna jalan.
• Adanya petugas yang bertugas sepanjang siang dan malam hari yang dilengkapi
dengan alat komunikasi untuk membantu kondisi arus lalulintas.
• Kemungkinan tidak melakukan kerja disiang hari bila terjadi lonjakan arus lalu lintas pada
hari sabtu, minggu dan hari libur

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Gambar (5) : Bagan Alir Rekayasa Teknik Lapangan Field Engineering

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Setiap desain awal dari suatu proyek pada umumnya selalu mengalami revisi– revisi
pada saat pelaksanaannya. Hal ini biasanya diakibatkan kondisi lapangan yang
sesungguhnya telah mengalami beberapa perubahan dibandingkan kondisi pada saat
survey untuk pekerjaan desain. Perubahan/revisi ini dapat berupa revisi yang kecil
(penambahan atau pengurangan), tetapi dapat pula dalam suatu pelaksanaan terjadi
revisi desain yang besar sampai kepada penggantian desain itu sendiri. Untuk
menanggulangi masalah-masalah di atas, maka pada awal pekerjaan, kontraktor di
bawah pengawasan Tim Supervisi harus melaksanakan pekerjaan Staking Out dan
revisi pengukuran, pemasangan patok dan Bench Mark serta survey-survey lain yang
diperlukan. Kegiatan survey ini meliputi pengukuran memanjang/plan, survey potongan
memanjang dan pengukuran melintang. Setelah pelaksanaan staking out diperlukan
suatu survey pendahuluan yang biasa disebut rekayasa lapangan yang bertujuan sebagai
pembanding terhadap desain perencanaan serta untuk menentukan jenis-jenis pekerjaan
dalam suatu proyek. Pekerjaan ini merupakan tahap awal dari tahap-tahap pekerjaan
berikutnya.
Dari hasil rekayasa lapangan ini dapat ditentukan hal-hal sebagai berikut :
Jenis pekerjaan
Lokasi/station pekerjaan
Desain yang diperlukan
Ukuran yang diperlukan
Volume tiap item pekerjaan dan sebagainya.
Hasil rekayasa lapangan ini nantinya akan dibandingkan dengan volume yang terdapat
pada Dokumen Volume Pekerjaan Fisik, sehingga bisa diketahui variasi pekerjaan yang
nantinya akan dijadikan patokan atau pelengkap dalam dokumen pelaksanaan.

3. PENGAWASAN (SUPERVISION)

Pengawasan merupakan bagian pokok dari program konsultan yakni monitoring secara
kontinyu setiap pekerjaan kontraktor dan hasilnya. Metode pelaksanaan kerja kontraktor
di monitor agar sesuai dengan persyaratan yang dikehendaki di dalam spesifikasi dan
apabila terdapat cara pelaksanaan yang menyimpang dari ketentuan yang ada.
Kontraktor harus dapat menjelaskan dan memberikan argumentasi bahwa metode

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
pekerjaan yang diterapkan tidak akan mengurangi kualitas pekerjaan. Inspektor ataupun
anggota Tim Supervisi yang lain akan membuat laporan harian mengenai pelaksanaan
konstruksi, masalah-masalah yang timbul, revisi-revisi pekerjaan yang telah dilakukan,
lokasi pekerjaan, tenaga kerja yang ada, peralatan yang dipakai, estimasi kuantitas
hasil pekerjaan dan bilamana perlu konsep dan sketsa gambar serta ukuran total
kuantitas, kondisi cuaca serta kondisi lokasi pekerjaan. Pekerjaan pengawasan akan
dilakukan secara teliti dan terkendali sesuai prosedur untuk masing-masing item
pekerjaan, prosedur pengawasan yang lazim digunakan terlihat pada diagram pada
tabel berikut :

No. JENIS PEKERJAAN DIAGRAM ALIR

1. Pelebaran/Rekonstruksi dan Pelapisan Ulang Diagram 1


2. Agregate Base Class A, B, dan C Diagram 2
3. Station Earthwork Ditch Zone Diagram 3
4. Pipe Culvert Work Diagram 4
5. Box Culvert Work/Bridge Work Diagram 5
6. Pondasi/Agregat Diagram 6
7. Beton Diagram 7

8. Tanah Diagram 8
9. Pasangan Batu Diagram 9

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.1

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.2

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.3

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.4

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.5

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.6

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.7

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.8

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram D.9

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Selama Kontraktor melaksanakan pekerjaan, team supervisi akan selalu monitoring mengenai
pembuatan profil konstruksi, pengukuran awal, kualitas material, pemadatan, kadar air, gradasi
material, pekerjaan shoulder (bahu jalan) saluran tepi dan lainnya.
Tim Supervisi akan secara bersama memonitoring, memberikan saran saran apa bila
diperlukan dan tindakan alternatif yang biasa ditempuh apabila terdapat kesulitan-
kesulitan pelaksanaan pekerjaan. Untuk pekerjaan pengaspalan /pelapisan ulang
akan dilakukan monitoring terhadap cara dan sistem pemadatannya,
material/agregatnya tidak tersegregasi, gradasi kerataan perkerasan, temperatur
aspal, stabilitas dan lain lain. Untuk pekerjaan struktur akan dilakukan monitoring terhadap
kesetabilannya, pelaksanaan campuran dan komposisi campuran dan lain-lain. Hasil
pemantauan pekerjaan akan selalu dicatat dalam catatan harian (Daily Record) yang dilakukan
pada saat awal, selama dan setelah pekerjaan dilaksanakan. Pengukuran kualitas hasil
pekerjaan akan dilakukan bersama-sama Konsultan, Kontraktor dan Pihak Pemimpin
Proyek/Bagian Proyek dimana pengukuran ini dilakukan setelah pekerjaan tersebut dan
dapat diterima baik dari segi hasil pekerjaan (Performance) maupun mutu, pelaksanaan
pekerjaan.
4. Quality Control

Pelaksanaan Quality Control (Kendali Mutu) dilakukan oleh team Supervisi yang
dikoordinir oleh Site Engineer untuk menjamin bahwa mutu dari material yang dipakai
oleh Kontraktor memenuhi persyaratan spesifikasi.
Lingkup Pekerjaan Quality Control termasuk pada hal-hal sebagai berikut :
Mengikuti petunjuk teknik dan perintah dari Site Engineer, senantiasa
memberikan informasi kepada Site Engineer, serta Satker/Pengguna Jasa tentang
kendali mutu
Melakukan supervisi terhadap penyusunan organisasi dan tata letak dari
laboratorium di lapangan milik kontraktor (kalau ada), membantu mobilisasi
pengujian, serta menjamin bahwa semua keperluan laboratorium sudah siap bila
pekerjaan konstruksi dimulai dan memenuhi persyaratan yang diminta dalam
spesifikasi
Melakukan supervisi terhadap pemasangan Concrete Mix (bila ada) dan menjamin
semua peralatan yang dipakai sudah memenuhi syarat

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Melaksanakan supervisi kegiatan harian dari semua pekerjaan yang harus dilakukan
oleh kontraktor untuk kendali mutu dari material/bahan ataupun tenaga teknis
laboratorium serta segera memberi laporan tertulis kepada SE / Satker / Pengguna
Jasa bila ditemukan adanya penyimpangan dalam prosedur pengujian atau
kekurangan baik untuk material / bahan ataupun tenaga.
Menganalisa semua data pengujian kendali mutu dan usulan formula
campuran yang diajukan kontraktor untuk material (beton asphalt), dan
merumuskan serta mengirimkan kepada Site Engineer rekomendasi tertulis untuk
dapat menerima atau menolak bahan/material, proses pelaksanaan maupun
formula untuk campuran yang dipergunakan untuk dikerjakan
Evaluasi terhadap ketetapan prosedur pekerjaan pengujian yang dilaksanakan
kontraktor (Core Drill, Test CBR, Job Mix), pemilihan sumber material,
pengawasan mutu bahan maupun tenaga, dan segera melaporkan secara tertulis
pada Satker/Pengguna Jasa Fisik bila terdapat kekurangan dalam prosedur
pengujian yang dilaksanakan, atau kekurangan dari bahan atau kualitas tenaga
dalam pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pada paket kontrak tersebut
Memeriksa dan meringkas semua data tentang kendali mutu serta memberi usulan
dalam menerima atau menolak usulan kontraktor tentang campuran material beton
dan atau bahan-bahan yang digunakan lainnya
Membantu tugas-tugas laboratorium, khususnya dalam penyiapan laporan kendali
mutu yang harus dikirim kepada Satker/Pengguna Jasa
Bekerjasama dengan Pengguna Jasa mempersiapkan petunjuk dan latihan semua
personil lapangan dalam menentukan metode pemeriksaan mutu dan menjamin
bahwa formula/bahan untuk pengujian dilaboratorium atau di lapangan telah
digunakan dengan baik sesuai dengan spesifikasi teknik dari dokumen kontrak
pekerjaan Fisik guna cacatan data mengenai pengujian desain campuran
Menyiapkan rencana kerja detail untuk pekerjaan penyelidikan (investigation) termasuk
pemboran atau sondir bila diperlukan, dan mengkoordinasikan semua kegiatan
Team Supervisi Lapangan dalam melaksanakan rencana kerja di lapangan
Mengirim ke Site Engineer sebelum tanggal 7 setiap bulan hasil pengujian kendali
mutu bulan yang diperoleh dari bulan sebelumnya, untuk dikirim kepada

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Satker/Pengguna Jasa. Laporan harus berisi semua data ringkasan pengujian
laboratorium
5. Test Material (Material Testin
Testing)
Tim Supervisi selain melaksanakan pengawasan pekerjaan lapangan secara
lapangan secara visual, juga akan melakukan pemeriksaan dan pengawasan kualitas
material dan laboratorium. Pengawasan ini dimaksudkan agar seluruh material yang
dipakai untuk pekerjaan ini sesuai dengan persyaratan seperti yang diuraikan di dalam
dokumen kontrak, khususnya
snya spesifikasi. Teknisi Laboratorium beserta Site Engineer
akan memonitoring pekerjaan
pekerjaan- pekerjaan laboratorium seperti analisa test, gradasi
material, test stability, tesst kompaksi/kepadatan, analisa formula campuran, soundness
test untuk agregat, dan test
test-test laboratorium yang lainya. Pekerjaan pengendalian mutu
dilakukan secara teliti untuk tiap-tiap item pekerjaan dengan menggunakan
menggun
prosedur yang berlaku seperti terlihat pada Diagram berikut

Diagram 1

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram 2

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram 3

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram 4

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Diagram 5

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
6. TAHAP SERAH TERIMA
Serah Terima Sementara
Serah terima sementara hasil pekerjaan atau lazim disebut Provisional Hand
Over/PHO adalah suatu kegiatan serah terima sementara terhadap hasil pekerjaan
yang telah selesai dilaksanakan oleh kontraktor kepada Pemberi Tugas yang
diwakili oleh suatu tim yang dibentuk oleh pihak Pemberi Tugas yang disebut tim
PHO. Maksud dilaksanakannya PHO adalah untuk memastikan bahwa seluruh
pekerjaan yang telah selesai dikerjakan kontraktor telah selesai seluruhnya sesuai
dengan gambar rencana dan kualitas yang ditentukan pada spesifikasi teknik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PHO adalah sebagai berikut :
Adanya surat pemberitahuan dari kontraktor bahwa pekerjaan telah mencapai
progress 97 % dengan pekerjaan utama telah selesai 100 %.
Rekomendasi konsultan pengawas kepada Satker/Pejabat Pembuat
Komitmen atas surat pemberitahuan penyelesaian pekerjaan kontraktor
bahwa progress pekerjaan telah mencapai 97 %.
Pembentukan panitia serah terima yang anggotanya ditunjuk oleh Pemberi
Tugas/Pengguna Jasa.
Penyerahan jaminan pemeliharaan dari pihak kontraktor kepada Pemberi Tugas.
Seluruh data yang ada (data quality control, laporan harian, laporan
mingguan, laporan bulanan, dokumen sertifikat bulanan, foto pelaksanaan,
dan lain-lain) sudah harus terdokumentasi dengan baik.
Prosedur Pelaksanaan PHO
Kontraktor menyampaikan permohonan PHO kepada Satker/Pejabat Pembuat
Komitmen bahwa pekerjaan telah mencapai 97 % dengan tembusan
konsultan pengawas.
Berdasarkan surat kontraktor pada point 1 diatas, konsultan bersama- sama
dengan staf Satker/PPK mengadakan pemeriksaan lapangan.
Berdasarkan hasil pemeriksaan point b, konsultan memberikan rekomendasi
kepada Satker/PPK (menerima atau menolak).
ika direkomendasikan maka Satker/PPK menyampaikan kondisi ini kepada
Pengguna Jasa/Kuasa Anggaran untuk dilaksanakan serah terima sementara
hasil pekerjaan.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Tim panitia PHO yang telah dibentuk oleh Pengguna Jasa/Kuasa Anggaran
mengadakan kunjungan pertama (First Visit) untuk mengadakan pemeriksaan
ke lapangan.
Jika dalam pemeriksaan lapangan ditemukan beberapa kerusakan atau
ketidak sempurnaan pekerjaan maka panitia PHO akan mencatat di dalam suatu
daftar yang disebut Daftar Kerusakan/Ketidaksempurnaan (List of Defect and
Deficiencies) untuk dilaksanakan perbaikan.
Selanjutnya panitia PHO memberikan waktu untuk perbaikan atas kerusakan
atau ketidak sempurnaan pekerjaan tersebut diatas.
Setelah kontraktor melaksanakan pekerjaan perbaikan dan selesai,
makamelalui surat pemberitahuan kontraktor, panitia PHO mengadakan
kunjungan lapangan yang ke dua kalinya (Second Visit) untuk mengecek hasil
pekerjaan perbaikan.
Apabila hasil pekerjaan perbaikan dinyatakan diterima oleh panitia
PHO,maka sejak tanggal ditanda tanganinya Berita Acara PHO tersebut
mulai diberlakukan masa pemeliharaan.

E.3 PROGRAM KERJA

Program Kerja Team Pengawas/Supervisi Lapangan meliputi :

• Masa Mobilisasi Kontraktor


• Masa Konstruksi dan Pelaporan
• Masa PHO
• Pengaturan Lalu Lintas dan Keselamatan Kerja
Waktu yang disediakan untuk Layanan Jasa Konsultan adalah 5,7 (lima koma tujuh) bulan. Untuk
mengetahui keterlibatan masing-masing personil dalam program kerja pada Masa Mobilisasi,
Masa Konstruksi dan Masa Pemeliharaan maka perlu dibuat Matrix Tanggung Jawab Tugas
Konsultan Pengawas.
1. Masa Mobilisasi Kontraktor
Sebelum dimulainya pelaksanaan pekerjaan, Team Pengawas Lapangan akan
menyerahkan Manual Sistem dan Prosedur Kerja Pengawasan Lapangan kepada Pemberi
Tugas untuk dapat disetujui.Manual Sistem dan Prosedur Kerja Pengawasan Lapangan

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
yang telah disetujui oleh Pemberi Tugas akan dipakai sebagai dasar bagi Team
Pengawas Lapangan dalam melaksanakan tugasnya. Rencana Kerja Konsultan
Pengawas pada masa Mobilisasi Kontraktor seperti yang dijelaskan sebelumnya tentang
Detail Pendekatan Masalah dan Metodologi adalah sebagai berikut :
• Mobilisasi personil Konsultan Pengawas setelah diterbitkannya Surat Perintah Kerja
oleh Pemberi Tugas.
• Menyiapkan implementasi sistem informasi pengendalian proyek yang dapat
memberikan informasi status sumber daya, progres pelaksanaan pekerjaan
(barchart, kurva S) dan bersifat multi project, yang secara terintegrasi dan on
line dengan Kantor Pusat Pemberi Tugas.
• Memeriksa data survey yang akan digunakan.
• Menyediakan untuk Kontraktor titik data survey tersebut.
• Memberikan rekomendasi bagi Pemberi Tugas didalam tahapan kegiatan
pelaksanaan.
• Membantu Pemberi Tugas untuk memeriksa dan memecahkan masalah yang mungkin
akan timbul untuk mencegah klaim dari Kontraktor.
• Memeriksa dan menyetujui daftar material, peralatan dan personil yang akan
didatangkan, fasilitas Base Camp dan lokasi penempatan peralatan.
• Mengecek dan merekomendasikan bagi Pemberi Tugas, polis dan batas lingkup
asuransi dari Kontraktor.
• Mengecek dan mempersiapkan cara penghitungan kuantitas dan prosedur
pemeriksaan mutu (quality kontrol).
• Mengecek dan menyetujui segi keamanan dari pengaturan lalu lintas didalam
proyek.
• Mengecek dan menyetujui jumlah kuantitas dan mutu material yang disediakan
oleh Kontraktor.
• Menyiapkan formulir-formulir yang diperlukan dalam pengawasan pekerjaan dan
standart format pelaporan kemajuan proyek.
• Memeriksa kelengkapan Dokumen Kontrak yang ada.
• Melaksanakan Review terhadap data dan Dokumen yang ada.
• Penjelasan terhadap Dokumen Kontrak.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
• Mengevaluasi Rencana Kerja Kontraktor.
• Mengevaluasi Rencana Mobilisasi Alat dan Personil Kontraktor
• Mengevaluasi kelengkapan persyaratan Kontrak yang harus disiapkan oleh
Kontraktor yaitu jaminan pelaksanaan, jaminan uang muka, asuransi tenaga kerja,
asuransi pekerjaan, asuransi terhadap Pihak Ketiga.
Pada masa mobilisasi ini, Konsultan akan memberikan beberapa alternative methode
pelaksanaan pekerjaan.
2. Masa Konstruksi dan Pelaporan
Pada masa Konstruksi dan Pelaporan, Tim Konsultan Pengawas akan bertugas penuh
dalam pengawasan dan pengendalian pelaksanaan guna tercapainya :
Tepat Waktu
Tepat Biaya
T epat Mutu
Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat waktu akan dilakukan dengan
monitoring terhadap jadual pelaksanaan pekerjaan yaitu dengan membandingkan realisasi
pekerjaan nyata terhadap rencana kemajuan pekerjaan. Bila terjadi keterlambatan, maka
akan dicari penyebabnya dan akan diinformasikan kepada Kontraktor untuk segera
mengejar keterlambatan tersebut. Program kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan
tepat biaya akan dilakukan dengan monitoring terhadap volume pekerjaan nyata yaitu
dengan membandingkannya dengan volume yang ada dalam kontrak. Apabila terdapat
perbedaan maka akan diadakan penyesuaian kembali yaitu dengan membuat Change
Order, hal ini perlu dilaksanakan guna mempertahankan biaya proyek yang ada. Program
kerja untuk mendapatkan hasil pekerjaan tepat mutu, akan dilakukan dengan
melaksanakan pengujian terhadap material dan hasil pekerjaan agar sesuai dengan
semua persyaratan yang ada dalam spesifikasidan gambar rencana.
Adapun Program kerja Konsultan Pengawas pada masa Konstruksi akan disesuaikan
dengan lingkup pekerjaan yang diperkirakan sebagai berikut :
Memobilisasi personil Konsultan Pengawas lainnya sesuai dengan jadual
penugasannya.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Melaksanakan dan mengevaluasi rekayasa teknik lapangan serta memberikan
rekomendasi untuk persetujuan Pemberi Tugas. Memeriksa dan menyetujui gambar
kerja yang diusulkan oleh Kontraktor.
Melaksanakan pengawasan dan pengendalian pekerjaan sesuai dengan prosedur,
metoda pelaksanaan yang benar dan persyaratan yang ada dalam dokumen kontrak.
Melaksanakan koordinasi dari waktu ke waktu kesemua pihak yang terkait guna
penyelesaian semua masalah yang timbul agar pekerjaan dapat berjalan dengan
cepat dan baik.
Membuat laporan kepada Pemberi Tugas sesuai dengan ketentuan yangada dalam
dokumen kontrak.
Menyiapkan dan merekomendasi perubahan-perubahan kontrak yang diperlukan
untuk persetujuan Pemberi Tugas.
Memeriksa dan merekomendasi rancangan sertifikat pembayaran untuk
persetujuan Pemberi Tugas.
Perjanjian I perwasitan untuk klaim dari Kontraktor.
Membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan administrasi proyek dan
pemeriksaan lapangan untuk Serah Terima Sementara.
Pemeriksaan Serah Terima Sementara termasuk penyiapan laporan dan Berita
Acara Serah Terima Sementara yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat
Penerimaan Sementara (Certificate of Provisional Acceptance).
Memeriksa dan menyetujui Gambar Terbangun I As Built Drawing yangdisiapkan
oleh Kontraktor
Pemeriksaan Serah Terima Akhir termasuk penyiapan laporan dan Berita Acara
Serah Terima Akhir yang diperlukan dan menerbitkan Sertifikat Penerimaan Akhir
(Certificate of Final Acceptance).
Detail dari masing-masing pekerjaan tersebut diatas akan disesuaikankembali dengan
kegiatan Kontraktor yang sebenarnya.
Program kerja untuk pengawasan pekerjaan tersebut diatas akan dikoordinir oleh Site
Engineer yang dibantu oleh semua Professional Staff dan Staff Teknisi.
Konsultan Pengawas Lapangan dalam melaksanakan tugasnya akan selalu berkoordinasi
dan berkonsultasi dengan pihak Pemberi Tugas. Koordinasi dankonsultasi ini dirasakan

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
sangat penting agar semua permasalahan yang muncul dapat segera teratasi sehingga
tidak menghambat jalannya pelaksanaan pekerjaan dilapangan.
Koordinasi dan konsultasi akan direncanakan sebagai berikut :
Diadakan pertemuan berkala (tiap minggu atau tiap dua minggu). Pertemuan
khusus pada tiap awal kegiatan untuk mendapatkan pengarahan dan petunjuk dari
pihak Pemberi Tugas.
Pertemuan khusus pada tiap akhir "kegiatan untuk melaporkan hasil tiap
kegiatan yang telah dilakukan.
Pertemuan khusus diluar jadual pertemuan berkala bila ada permasalahan yang
harus segera diatasi.
Keluaran yang dihasilkan dari kegiatan ini adalah berupa Laporan yang berisi kegiatan
pengawasan teknis yaitu :
• Rencana Mutu Kontrak Supervisi
• Laporan Pendahuluan
• Laporan Bulanan
• Laporan Triwulan
• Laporan Pengendalian Mutu
• Back Up Invoice
• Laporan Akhir

3. Masa PHO
Rencana Kerja Konsultan Pengawas pada masa PHO adalah :
• Membantu Pemberi Tugas dalam mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan secara
menyeluruh untuk pembuatan Sertifikat Akhir. Memeriksa dan menyetujui Gambar
Terbangun I As Built Drawing. Membantu menyusun draft Berita Acara PHO :
o Mencatat kerusakan (defect) dan kekurangan (deficiency).
o Mengusulkan cara perbaikan yang perlu dilakukan.
o Menyusun manual pemeliharaan.
• Membantu Pemberi Tugas dalam pemeriksaan administrasi dan lapangan untuk
menyiapan Serah Terima Akhir Hasil Pekerjaan.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
• Membantu Pemberi Tugas untuk menyiapkan Berita Acara Serah Terima Akhir
Hasil Pekerjaan.
• Menyusun laporan akhir.
• Menyusun laporan akhir.
4. Program Kerja Pengaturan Lalu Lintas dan Keselamatan Kerja
Selama masa pelaksanaan Pekerjaan, tidak boleh menyebabkan terjadinya kemacetan
lalu lintas akibat keluar masuknya kendaraan proyek, personil proyek, material proyek ataupun
akibat penyempitan lajur yang ada. Ruas jalan tersebut harus tetap dibuka untuk lalu lintas
umum.
Agar pelaksanaan pekerjaan tersebut tidak mengganggu pengguna jalan maka diperlukan
pembatas/pengaman selama masa pelaksanaan. Pengaturan Lalu Lintas harus mengikuti
standar yang berlaku dan selalu berkoordinasi dengan Petugas terkait.
Pemasangan pembatas/pengaman tersebut diharapkan tidak menyebabkan terjadinya
penurunan kapasitas dan tetap akan memberikan dampak kepada pengguna jalan untuk
berhati-hati pada saat memasuki lokasi proyek.
Dampak tersebut dapat dikurangi dengan membuat rencana pengaturan lalu lintas
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Adanya informasi kepada Pemakai jalan tentang adanya pekerjaan yang sedang
berlangsung.
Pemasangan rambu peringatan dan rambu petunjuk pada lokasi sebelum
memasuki lokasi pekerjaan yang cukup jelas agar dapat dengan mudah dibaca
dan dimengerti oleh Pemakai jalan.
Pemasangan Concrete Barrier, Traffic Cone dan Rambu - rambu petunjuk pada
lokasi yang sedang dikerjakan untuk mengarahkan lalu lintas Pemakai Jalan.
Pemasangan lampu peringatan (flashing light) yang dinyalakan pad amalam hari, pada
saat turun hujan atau sesuai peraturan untuk member peringatan kepada Pemakai
Jalan.
Adanya Petugas yang bertugas sepanjang siang dan malam hari (bila
diperlukan) yang dilengkapi dengan alat komunikasi untuk memantau kondisi arus
lalu lintas.

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE
Kemungkinan tidak melakukan pekerjaan pad a siang hari (dilakukan pada
malam hari) bila terjadi lonjakan volume lalu lintas (pada hari sabtu, minggu dan hari
libur). Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi gangguan dari peralatan konstruksi
terhadap lalu lintas Pemakai Jalan.
Pemanfaatan bahu jalan bagian luar (outer shoulder) yang ada untuk sementara
dapat dipakai sebagai jalur lalu lintas.
Keselamatan kerja merupakan hal penting dalam pelaksanaan suatu proyek.
Keselamatan kerja ini bukan saja berlaku bagi personil proyek, namun berlaku juga bagi
pemakai jalan dan masyarakat sekitarnya.
Pada prinsipnya kontraktor harus berusaha menempatkan personil untuk mengatur dan
menjamin keamanan untuk setiap pelaksanaan pekerjaan. Beberapa aktivitas penting
yang sangat perlu dijamin keselamatannya antara lain :
• Pergerakan kendaraan berat kontraktor.
• Penempatan aspal beton panas.
• Pekerja yang sedang bekerja pada ketinggian tertentu.
• Pekerja yang sedang bekerja tidak jauh dari lalu lintas.
Kontraktor dengan pengarahan dari Team Pengawas Lapangan dan Petugas Pengatur
Lalu lintas, selama masa pelaksanaan harus dapat melaksanakan pengaturan lalu lintas
dengan baik. Dan Team Pengawas Lapangan akan melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan pengaturan lalu lintas tersebutserta melakukan perbaikan bila pelaksanaan
pengaturan lalu lintas oleh Kontraktor dianggap kurang

Dipersiapkan Oleh
CV. BAROMETER ENTETE

Anda mungkin juga menyukai