Peran Posyandu Terhadap Kesehatan Ibu Dan Balita Di Desa Margomulyo
Peran Posyandu Terhadap Kesehatan Ibu Dan Balita Di Desa Margomulyo
Margomulyo
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 HIpotesis
Hipotesis penulis dalam penelitian ini adalah andanya pengaruh dari kegiatan
posyandu terhadap kesehatan ibu dan balita di desa Margomulyo kecamatan Belitang II
BAB II
LANDASAN TEORI
NO Pertanyaan Jawaban
1 Kegiatan yang rutin dilakukan
Apa yang menjadi kegiatan
di posyandu Margomulyo
rutin diposyandu desa
adalah: posyandu Balita,
Margomulyo?
posyandu Lansia, dan
posyandu Ibu hamil.
2 30 ibu terlibat aktif dalam
Berapa jumlah ibu yang aktif
kegiatan posyandu didesa
dalam kegiatan posyandu di
Margomulyo. Dimana 25
desa Margomulyo?
lansia dan 5 ibu hamil.
3 Berapa jumlah balita yang aktif 22 anak balita yang aktiv
dalam kegiatan posyandu di mendapat layanan posyandu
desa Margomulyo? di desa Margomulyo.
4 Beberapa usa yang dilakukan
dalam usaha peningkatan ibu
Apa yang diusahakan
dan balita adalah: imunisasi
pengurus posyandu dalam
ibu hamil, imunisasi anak,
usaha meningkatkan kesehata
penyuluhan kesehatan
balita dan ibu?
masyarakat dan pembagian
obat dan vitamin.
4.2 Pembahasan
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Peningkatan Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh,
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan Angka
Kematian Bayi dan Ibu. Demikian juga dengan posyadu yang berada di desa
Margomulyo.
Dari hasil wawancara yang dilakukah dan telah disajikan dalam tabel penelitian
dapat kita ketahui bahwa kegiatan posyandu di desa Margomulyo adalah Posyandu
balita, lansia dan ibu hamil. Posyandu anak meliputi pemberian imunisasi pemberian
multivitamin dan makanan bergizi. Posyandu lansia melayani pemeriksaan kesehatan
seperti tesi darah kesehatan tulang dan otot serta senam lansia. Pada ibu hamil
diberikan imunisasi prakelahiran, pemeriksaan kesehatan dan kontrol kesehatan
kandungan.
Tingkat kesehatan masyarakat yang baik juga dapat dilihat dari kecilnya kasus
penyakin demam berdarah, malaria, diare dan kaki gajah di desa Margomulyo. Bahkan
tidak ditemukan kasus kematian dalam proses kelahiran baik anak maupun ibu seja
tahu 2010 hingga 2015. Dan masih banyak predikat baik lain sebagai hasil kerja keras
pengurus posyandu yang bersinergi dengan masyarakat dalam meningkatkan kualitas
kesehatan masyarakat. Hal ini tentu semestinya dipertahankan dan ditingkatkan dimasa
yang akan datang.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Departemen kesehatan RI. 2006. Buku Kader Posyandu Dalam Usaha Perbaikan Gizi
Keluarga. Jakarta.
Effendy, Nasrul. 1998. Dasar-Dasar Keperawatan Kesehatan Masyarakat.Jakarta:
EGC.
Departemen Kesehatan RI, 2006, Pedoman umum pengelolaan posyandu, Departemen
Kesehatan, Jakarta.
Ferizal, Y & Hasanbasri, M 2007, Proses pelaksanaan manajemen pelayanan
posyandu terhadap intensitas posyandu, KMPK Universitas Gadjah Mada
Hermawan, D 2007, Posyandu mendesak direvitalisasi, Jurnal keluarga; Informasi KB
dan kependudukan
Nain, U 2008, Posyandu : upaya kesehatan berbasis masyarakat, Kareso, Yogyakarta.
Notoatmodjo, S 2003, Ilmu kesehatan masyarakat : Prinsip-prinsip dasar cetakan
kedua, PT Rineka Cipta, Jakarta.
Sembiring, N, 2004, Posyandu sebagai saran peran serta masyarakat dalam usaha
peningkatan kesehatan masyarakat, USU Digital Library
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. 2011. Buku Panduan Kader Posyandu
Menuju Keluarga Sadar Gizi. Direktorat Bina Gizi.
Kependudukan dan Biostatik FKM USU. Posyandu Sebagai Sarana Peran
Serta Masyarakat dalam UPKM. Dalam http://www.library.usu.ac.id.
Notoatmodjo, Soekidjo. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Widiastuti. Pemanfaaan Penimbangan Balita di Posyandu