Konversi Energi Angin
Konversi Energi Angin
PENDAHULUAN
1
II. TINJAUAN PUSTAKA
2
roda tersebut kemudian digunakan untuk menggiling jagung ataupun memompa
air dari sumur, merupakan mesin kreasi orang Asia untuk pertanian, yang
berteknologi lahir pada zamannya.
Masalah pertanian jadi masalah kehidupan sehari-hari. Mesin tersebut, kini
disebut orang dengan kincir angin angin. Sekitar 500 tahun kemudian kincir angin
tersebut dibuat pula oleh orang Eropa, awalnya dibangun di Prancis sekitar tahun
1180 kemudian di Inggris tahun 1187.
Pembuatan kincir angin di Eropa terus berlangsung besar-besaran hingga
abad ke-19, yang kemudian menurun pembangunannya setelah ditemukan energi
angin yakni energi uap dan minyak. Tapi pada abad 19 perkembangan kincir
angin ditandaidengan lahirnya kincir angin untuk keperluan pembangkit listrik,
saat itu kincir angin model pembangkit listrik mulai dibangun di Denmark pada
1890.
Kemudian 100 tahun setelah itu, yakni pada tahun 1992, Denmark
menguasai hampir 40% manufaktur turbin angin untuk kincir angin, dan
meningkat menjadi 60% pada tahun 1997. Dan itu merupakan manufaktur turbin
angin kincir angin seluruh dunia. Yang merupakan prestasi tersendiri dari
Denmark yang merintis sekian lama.
Karakteristik angin
Angin merupakan gerakan gerakan udara akibat pemanasan matahari yang
tidak merata pada permukaan bumi
Gaya-gaya mengendalikan angin terdiri dari gaya gravitasi bumi, gaya
gradien tekanan udara, gaya Coriolis dan gaya gesekan permukaan
3
7 KELAS ANGIN
Ketinggian 10 m Ketinggian 50 m
Kelas Rapat daya Kecepatan Rapat daya Kecepatan
(W/m2) (m/detik) (W/m2) (m/detik)
Pada umumnya angin yang dipakai sebagai pembangkit energi adalah angin yang
ada dipemukaan bumi, yakni pada ketinggian maksimal 1 km.
4
Perilaku Angin Sebagai Fungsi Kecepatan
Kecepatan angin bertambah dengan naiknya ketinggian
Adanya fluktuasi kecepatan angin, misalnya terjadi turbulensi pada suatau
selang waktu tertentu
Turbulensi secara acak terhadap selang waktu
Terdapat korelasi turbulensi pada ketinggian berbeda
Bertambahnya kecepatan angin terhadap naiknya ketinggian sangat
bergantung pada kondisi permukaan bumi di bawahnya, hal tersebut
berkaitan dengan gaya gesek permukaan
Kecepatan rata-rata angin sebagai fungsi ketinggian ditunjukkan oleh
grafik dibawah ini, dengan hubungan: U(z) = (u*/0.4) ln (z/zo)
Dimana U(z) adalah kecepatan rata-rata angin pada ketinggian z. Variabel
u* dan zo masing-masing kecepatan gesek (friction velocity) dan lebar
kekasaran (roughhnesslenght) yang keduanya bergantung pada kondisi
permukaan alam, misalnya untuk gurun pasir zo berkisar 0.0002 s.d. 0.001
meter, sementara untyuk daerah perkotaan dengan bangunan-bangunan
nilai zo berkisar 1 s.d. 2 m.
Pada ketinggian tertentu kecepatan angin tidak lagi dipengaruhi oleh
kondisi permukaan tanah, ketinggian tersebut dinamakan ketinggian
gradien (gradien height)
Selang waktu pengukuran kecepatan angin merupakan variabel random,
sehingga pengukurannya selalu berupa rata-ratanya pada selang waktu
tertentu. A nemograf mencatat variasi kecepatan angin horizontal dan arah
angin terhadapa waktu. Dari hasil eksperimen diketahui bahwa selang
waktu yang baik untuk menghitung rata-rata kecepatan angin adalah antara
20 menit sampai 1 jam.
5
Analisa Lokasi Pendirian Turbin Angin
Lokasi di sekitar tempat pendirian turbin sangat perlu diperhatikan karena
menentukan perilaku angin ditempat tersebut
6
Pengembangan Energi Angin di Indonesia
Energi angin yang bersih karena tidak menghasilkan polusi dan selalu
tersedia mendorong penmeliti melakukan survei potensi energinya diseluruh
Indonesia. Hal ini telah dilakukan Lembaga Antarikasa dan Penerbangan Nasional
(lapan) di 20 daerah.
Namun, daerah yang mamiliki energi angin potensial di Indonesia
ternyata hanya beberapa. Kecepatan angin rata-rata tahunan di Indonesia. Hanya
di Indonesia terutama di Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara
Timur (NTT) kecepatannya lebih dari 5 meter per detik, diperkirakan potensinya
setara dengan 448.342 mW.
Lokasi yang memiliki energi angin potensial adalah Denpasar, Nusa Dua,
dan pulau Nusa Penida di Bali seta Penfui di Kupang, NTT. Menurut pengamatan
Lapan, potensi angin di Penfui tergolong besar, yaitu sekitar 2.130 kWh per meter
persegi pertahun.
7
sering digunakan adalah tipe mangkok yang terdiri atas mangkok kecil dan poros
yang berputar.
Alat yang mengubah energi kinetik pada angin ke bentuk energi yang
dapat dimanfaatkan disebut wind machine. Pada dasarnya, semua wind machine
memindahkan energi kinetik dari angin dengan menghembuskannya perlahan dan
merubahnya energi ini menjadi energi mekanik dengan menggerakan putaran
poros. Dua tipe dasar dari dari wind machine diklasifikasikan sebagai drag dan
lift type.
Pada umumnya untuk merubah energi angin menjadi energi mekanik dapat
dilakukan dengan menggunakan kincir angin. Dikenal dua jenis kincir angin yaitu
kincir angin berporos aksial dan berporos horizontal. Berdasarkan klasifikasi
tersebut dikembangkan berbagai jenis kincir antara lain jenis drag, lift dan
generik.
Untuk mengembangkan angin di suatu wilayah harus diperhatikan
beberapa faktor, antara lain:
1. kecepatan angin dan perubahan kecepatan rata-rata (30-40 km/jam)
2. turbulensi angin
3. topografi, dan
4. ketinggian hembusan angin di atas wilayah.
8
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.2 Prosedur
a. Menempatkan kincir dan kipas angin pada jarak tertentu
b. Mengukur luas penampang sudu kincir angin
c. Menyalakan kipas angin dengan berbagai kecepatan (tombol 1 dan 2)
d. Mengukur kecepatan angin dari kipas dengan anemometer
e. Mengamati putaran kincir dan mencatat RPM
f. Mengukur daya yang dihasilkan oleh kincir tersebut dengan menggunakan
AVO meter
9
IV. ALAT DAN BAHAN
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pengukuran tenaga angin
ini adalah sebagai berikut :
Alat: - Model kincir angin savonius
- Kipas angin sebagai sumber tenaga angin
- Hand anemometer; digunakan sebagai alat pengukur kecepatan angin
- Tachometer; berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk mengukur
banyaknya putaran kincir akibat sumber angin (rpm)
- Avo meter; mengukur besarnya Arus, Tegangan, dan hambatan dari
kincir angin
10
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
11
P = W/t
= 499.165/300s
= 1.66 W
5.2 PEMBAHASAN
12
VI . BAHAN DISKUSI DAN LAPORAN
13
J>D>Madaras. Sistem ini mempunyai jalan kereta berbentuk
lingkarandengan ekumpulan gerobak datar kontinu. Masing-masing
gerobak mempunyai silinder 90 ft yang dipasang diatas gerobak dan
masing-masing silinder diputar dengan kecepatan 120 rpm. Ketika angin
mendorong gerobak sepanjang lintasannya, kcepatan sudut silinder
dibalik. Energi listrik diproduksi oleh generator yang digerakkan oleh roda
kereta.
Perencanaan dan suksesnya generator yang digerakkan oleh angin dalam
skala besar memiliki tantangan yang besar. Jika system direncanakan
untuk produksi listrik bolak balik, dibituhkan gaya dan kecepatan sud yang
konstan, saying sekali kecepatan angin tidak konstan baik dalam arah
maupun besarnya.Hal ini menyebabkan beban siklu yang lebih beratpada
sayap turbin dan menyebabkan masalah kelelahan.
14
2. Berikan komentar mengenai peragaan kincir yang dijadikan percobaan
pada praktikun ini, berikan penjelasannya!
Jenis kincir angin yang digunakan dalam percobaan ini adalah jenis kincir
angin savonius. Bentuk kincri ini menyerupai lempengan yang dibentuk
huruf s. Dari hasil peragaan pada praktikum pengukuran besarnya tenaga
angin, kincir savonius dapat menghasilkan putaran rata-rata sebanyak
33.49 putaran per 5 menit. Besarnya daya yang dihasilkan kipas akan
berbanding lurus dengan banyaknya putaran dan berbanding terbalik
dengan beban dari kincir angina. Jika daya yang dihasilkan besar maka
jumlah putaran dari kincir akan maksimal persatuan waktu, namun akan
sedikit jika beban yang terdapat dalam kincir angin berat.
15
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
7.1 Kesimpulan
1. Angin adalah udara yang bergerak dari tekanan yang tinggi ke tekanan
yang rendah, yang terjadi dialam.
2. Energi angin adalah pemanfaatan angin sebagai sumber energi. Sistem
energi angin adalah perubahan energi kinetik (pergerakan) dari angin
menjadi energi mekanik atau listrik yang bisa dimanfaatkan untuk
kepentingan praktis
3. Angin dikendalikan oleh energi dari matahari, merupakan udara yang
bergerak, sehingga ia mempunyai energi gerak yakni energi kinetik.
4. Alat yang umum digunakan dalam pengukuran kecepatan angin disebut
anemometer.
5. Nilai usaha yang diperoleh 499.154 joule, dan nilai daya atau tenaga yang
dihasilkan oleh angin adalah sebesar 1.66 Watt.
6. Nilai daya yang dihasilkan ini berbeda cukup jauh dengan daya keluaran
dari motor, yaitu 6 watt. Pengurangan daya ini bisa saja disebabkan oleh
tegangan dalam dari kipas angin serta kesalah dalam pembacaan skala.
7.2 Saran
Untuk mengembangkan angin di suatu wilayah harus diperhatikan beberapa
faktor, antara lain:
kecepatan angin dan perubahan kecepatan rata-rata (30-40 km/jam)
turbulensi angin
topografi, dan
ketinggian hembusan angin di atas wilayah.
16
VIII. DAFTAR PUSTAKA
17