Rifqi Zakiya Rahmani-FIKES PDF
Rifqi Zakiya Rahmani-FIKES PDF
TAHUN
SKRIPSI
OLEH :
RIFQI ZAKIYA RAHMANI
NIM:
JAKARTA
H/
ii
iii
ABSTRAK
Pencemaran sungai semakin meningkat di Indonesia. Salah satu
pencemaran tertinggi di Indonesia ialah Sungai Citarum. Tingginya
perkembangan industri seperti industri tekstil di Majalaya membuat semakin
tinggi jumlah limbah yang dihasilkan. Banyak industri tidak menaati peraturan
terkait baku mutu limbah cair dan dibuang langsung ke badan air Sungai Citarum
tanpa pengolahan terlebih dahulu. Limbah industri tekstil menghasilkan limbah
logam berat kromium (VI) untuk digunakan dalam proses produksi. Kromium
(VI) yang masuk ke dalam badan air dapat menjadi permasalahan kesehatan baik
jangka pendek dan jangka panjang.
Instrumen penelitian ini yaitu observasi dan uji sampel di laboratorium.
Sampel diambil sebanyak hari berturut-turut pada stasiun di masing-masing
lokasi. Metode pengambilan yang digunakan yaitu grab sampling dengan teknik
pengambilan purposive sampling. Waktu pengambilan sampel air dilakukan pada
malam hari. Sampel air diawetkan dengan cara pengasaman (HNO dan H SO )
serta pendinginan sesuai SNI .
Menurut hasil uji sampel air di laboratorium, konsentrasi kromium (VI)
pada stasiun A sebesar mg/l, stasiun A sebesar mg/l, pada stasiun
A sebesar mg/l dan pada stasiun A sebesar mg/l. Selain itu, pada
stasiun B , B , dan B konsentrasinya berada di bawah mg/l (batas
minimum alat). Menurut PP No. tahun baku mutu kromium (VI) pada
badan air kelas II sebesar mg/l.
Air Sungai Citarum di Kecamatan Majalaya telah tercemar kromium (VI).
Selain itu tingkat pencemaran Sungai Citarum di Majalaya tergolong dalam cemar
ringan dan cemar sedang yang diukur pada parameter tersebut. Diharapkan
semua pihak terkait perlu bersinergitas dalam melakukan pelestarian lingkungan
di Sungai Citarum dengan menjalankan peraturan yang berlaku tanpa
mengenyampingkan sektor kesehatan dan ekonomi di Kecamatan Majalaya.
ABSTRACT
River pollution is increasing in Indonesia. One of the highest pollution in
Indonesia is the Citarum river. The high development of industries such as the
textile industry in Majalaya makes the higher amount of waste produced. Many
industries do not comply with regulations related to the quality standard of liquid
waste and are disposed of directly into the Citarum river water body without prior
processing. Textile industry waste produces chromium (VI) heavy metal waste for
use in the production process. Chromium (VI) that enters the water body can be a
health problem both short and long term.
This research instrument is observation and sample testing in the
laboratory. Samples were taken as many as consecutive days at stations in
each location. The retrieval method used is grab sampling with purposive
sampling technique. Water samples are taken at night. Water samples were
preserved by acidification (HNO and H SO ) and cooling according to SNI
: .
According to the results of the test of water samples in the laboratory, the
concentration of chromium (VI) at A station was mg / l, A station was
mg / l, at station A it was mg / l and at station A mg / l.
There are also stations B , B , and B , the concentration is still below mg /
l (minimum tool limit). According to PP No. of the quality standard for
chromium (VI) in class II water bodies is mg / l.
Citarum river water in Majalaya Subdistrict has been contaminated with
chromium (VI). In addition, the level of pollution of the Citarum river in Majalaya
is classified as mild pollutants and moderate pollutants which are measured on
these parameters. It is suggested that all related parties need to be synergistic in
carrying out environmental conservation in the Citarum River by implementing
applicable regulations without excluding the health and economic sectors in
Majalaya District.
Data Pribadi
Agama : Islam
Email : rifqi.rahman@gmail.com
No. Hp :
Riwayat Pendidikan
Pengalaman Bekerja
Oktober - Februari .
KATA PENGANTAR
Puji syukur, penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan
Hidayatullah Jakarta.
Penelitian ini tidak terlepas dari kontribusi dan dukungan dari berbagai pihak baik
berupa ilmu, moril maupun materil dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis
. Orang tua tercinta Bapak Taufiq Rahman Azhar dan Ibu Omah Rohmah
serta Aa, Teteh, dan adik tercinta yang selalu mendukung baik secara moril
maupun materil;
. Bapak Prof. Dr. Arif Sumantri, SKM, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Ilmu
yang telah membimbing dan memberi arahan substansi dan spesifik terkait
. Ibu Fajar Ariyanti, SKM, M.Kes, Ph.D selaku Ketua Program Studi
Jakarta;
. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu
. Sdri. Annisa Fitriana dan Saffana Nuriyah (Tim Bimbingan Prof. Arif
penelitian ini.
Jule, Ridho, Nindy, Nisa Kebek, Fathiya, Filah, Nana, Wulan, Anya, Ita,
Dwi, Nurul Siwa, Caca, Anin, Ririn, Siska, Nisa Dwi dan Zaujah.
. Pada penulisan ini penulis menyadari masih terdapat kekurangan yang harus
diperbaiki. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran demi
Jakarta, November
Penulis
x
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Definisi Operasional...................................................................
DAFTAR GAMBAR
Hal
Siklus Hidrologi...............................................................
Citarum............................................................................
DAFTAR BAGAN
Bagan Hal
Kerangka Teori.................................................................
Kerangka Konsep.............................................................
DAFTAR GRAFIK
Grafik Hal
Majalaya.............................................
Majalaya..........................................................................
xvii
DAFTAR ISTILAH
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
air berasal dari industri, rumah tangga (pemukiman), dan pertanian (Sumantri,
dan satu dari sepuluh sungai yang tercemar berat di dunia terdapat di Jawa
Barat, yaitu Sungai Citarum. Padahal, Sungai Citarum menjadi sumber air
sungai utama terbesar dan paling panjang di wilayah Provinsi Jawa Barat
(Titiyoga, ).
Sungai Citarum memiliki potensi ekonomi, ekologi, dan sosial yang sangat
pada kabupaten dan kota di Jawa Barat yaitu: Kabupaten Bandung, Kota
(Imansyah, ).
pengembangan pariwisata, dan bahan baku air bersih, serta Pembangkit Listrik
Tenaga Air (PLTA). Sungai Citarum digunakan sebagai sumber energi primer
Citarum juga merupakan sumber air baku air minum % PDAM Jaya
sekitar lebih dari industri sedang dan besar di sepanjang DAS Citarum
yang dibuang mencapai ton per hari yang sekaligus sebagai sumber
titik yang diuji berstatus “cemar berat” dan hanya - yang berstatus
Sungai Cipadaulun, Sungai Cibaligo Hilir, Saluran Sasak Benjol, dan Sungai
limbah dari kegiatan industri. Daya tampung anak-anak Sungai Citarum juga
kebanyakan terdiri dari zat warna, ion logam, padatan tersuspensi, dan kadar
dalam industri tekstil adalah kromium yang termasuk salah satu unsur logam
berakibat menambah jumlah ion logam pada air. Air yang mengandung
jumlah logam berat berlebih umumnya tidak dapat dikonsumsi sebagai air
mulai masalah tata ruang, eksploitasi sumber daya alam sampai pada
ke dalam kategori industri besar sedang sebanyak buah dan industri kecil
sebanyak buah..
tekstil berasal dari zat warna pada proses pewarnaan (dyeing) dan pencetakan
(printing). Logam berat yang umumnya terkandung dalam limbah cair industri
tekstil adalah kromium (Cr (III) & Cr (VI)), seng (Zn (II)), timbal (Pb (II)),
kadmium (Cd (II)), kobalt (Co (II)), tembaga (Cu (II)), dan nikel (Ni (II)).
Limbah cair industri tekstil memiliki kandungan logam kromium yang relatif
efek kesehatan bagi manusia. Selain itu, para pekerja yang menggunakan
kromium pasti juga berisiko tinggi terkontaminasi oleh kromium. Kulit yang
(Khairani dkk, ).
limbah beracun. Limbah tersebut yang masuk ke dalam badan air dikonsumsi
dan industri lainya. Kontaminasi oleh logam berat menjadi perhatian serius
karena dapat mencemari tanah maupun air tanah serta dapat menyebar ke
(Rismawati, ).
Logam kromium (VI) yang terlarut di dalam air sangat berbahaya bagi
jaringan tubuh organisme hidup, walaupun kadar logam berat pada perairan
rendah tetapi dapat diabsorbsi oleh tubuh organisme. Ikan yang telah tercemar
Oleh karena itu, terdapat peraturan terkait baku mutu kualitas air kromium
(VI), COD, serta parameter lainnya di perairan sungai. Mengacu pada Baku
Pengendalian Pencemaran Air, dengan batas kadar logam untuk kromium (VI)
tidak boleh melebihi mg/L untuk badan air kelas II. Kadar COD tidak
boleh melebihi mg/L untuk badan air kelas II. Dalam laporan pengukuran
yang dilakukan oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum pada tahun
kadar kromium (VI) pada badan air Sungai Citarum di Majalaya sebesar
mutu kelas II menurut peraturan badan air, yaitu sebesar mg/L. Dari
Majalaya.
B. Rumusan Masalah
pencemaran air di Sungai Citarum sudah masuk ke fase tingkat yang cukup
Citarum seperti limbah industri, limbah domestik rumah tangga, limbah dari
limbah logam berat seperti kromium (VI) karena digunakan di dalam proses
Barat.
C. Pertanyaan Penelitian
di Kecamatan Majalaya?
Majalaya?
D. Tujuan
. Tujuan Umum
. Tujuan Khusus
di Kecamatan Majalaya.
Kecamatan Majalaya.
Kecamatan Majalaya.
E. Manfaat
Sungai Citarum dan menjadi bahan evaluasi bagi para pelaku industri
kadar COD pada hulu Sungai Citarum di Kecamatan Majalaya. Penelitian ini
TINJAUAN PUSTAKA
A. Air
yang terdapat pada di atas atau di bawah permukaan tanah, termasuk dalam
pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang berada di
juta km dalam bentuk uap air, es, cairan, dan salju. Agar air yang masuk ke
penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi
).
. Sumber Air
yang disebut siklus hidrologis. Siklus ini penting, karena jalan yang
dimaksud dengan air adalah air tawar yang tidak termasuk salju dan es. Di
Indonesia, jumlah dan pemakaian air bersumber pada air tanah, air
Sumber : Sumantri,
matahari sehingga air dapat menguap. Penguapan ini terjadi pada air
permukaan, air yang berada di dalam lapisan tanah bagian atas (evaporasi),
uap ini akan menjadi awan dan dalam kondisi cuaca tertentu dapat
kembali ke permukaan sebagai air hujan. Air hujan ini akan mengalir
langsung masuk ke dalam air permukaan (run off), ada yang meresap ke
dalam tanah (perkolasi) dan menjadi air tanah, baik yang dangkal maupun
yang dalam, ada yang diserap oleh tumbuhan. Air tanah dalam akan timbul
ke permukaan sebagai mata air dan menjadi air permukaan. Air permukaan
bersama-sama dengan air tanah dangkal dan air yang berada di dalam
tubuh akan menguap kembali menjadi awan. Maka siklus hidrologi ini
Dari siklus hidrologi ini dapat dilihat adanya berbagai sumber air
berdasarkan sumbernya, air dibedakan menjadi tiga, yaitu air hujan, air
a. Air Hujan
Air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Air hujan pada
melarutkan partikel debu dan gas yang terdapat dalam udara, misalnya
sekitar .
b. Air Permukaan
air bersih. Air permukaan meliputi sungai, danau, waduk, rawa, sumur
permukaan yang sebagian besar berasal dari air hujan yang jatuh ke
c. Air Tanah
Air tanah permukaan merupakan air yang bersumber dari air tanah
tersebut;
tanaman, atau pencemar lainnya dari suatu danau atau sungai oleh
Oksigen terlarut di dalam air sungai adalah produk dari proses neraca
Asupan oksigen, berasal dari masukan aliran air dan re-aerasi di dalam
terdegradasi dari COD dan BOD yang berasal dari masukan aliran air
anak-anak sungai yang mengandung air limbah atau dari pipa dan saluran
. Kualitas Air
kondisi kualitas air yang diukur dan atau diuji berdasarkan parameter-
undangan yang berlaku. Status mutu air adalah tingkat kondisi mutu air
yang menunjukkan kondisi cemar atau kondisi baik pada suatu sumber air
dalam waktu tertentu dengan membandingkan dengan baku mutu air yang
Penentuan status mutu air dengan sistem Storet ini dimaksudkan sebagai
a. Parameter Fisika
) Suhu
lebih derajat dari suhu udara atau suhu normal air pada saat
(Wijaya, ).
(Arifin, ).
Tabel . Parameter Fisika Kriteria Mutu Air Berdasarkan Kelas
KELAS
PARAMETER KETERANGAN
I II III IV
Temperatur dari
keadaan
alamiahnya
TDS (mg/L)
konvensional,
TSS ≤ mg/L
logam berat dalam air dan sedimen akan tinggi karena COD
(Atima, ).
) Biochemical Oxygen Demand (BOD)
aerobik (Atima, ).
beberapa bahan dalam air. Selain itu, ikan dan makhluk hidup
KELAS
PARAMETER KETERANGAN
I II III IV
COD (mg/L)
pH - - - - Apabila secara
alamiah di luar
rentan tersebut,
maka ditentukan
berdasarkan kondisi
alamiah
minimum
) Total Coliform
berasal dari fecal seperti Escherichia coli dan non fekal seperti
) Fecal Coliform
energi, dan/atau komponen lain ke dalam air oleh kegiatan manusia sehingga
melampaui baku mutu air limbah yang telah ditetapkan. Sumber pencemar
yang paling utama berasal dari limbah industri, pertanian, dan domestik
(rumah tangga).
. Limbah Industri
produksinya. Selain itu, limbah cair juga dapat berasal dari bahan baku
bagi manusia. Bahan pencemar yang berasal dari limbah industri dapat
meresap ke dalam air tanah yang menjadi sumber air untuk minum,
Akibat lebih lanjut, sampah organik dari ganggang dan eceng gondok akan
. Limbah Domestik
Air limbah domestik (rumah tangga) adalah bekas yang tidak dapat
manusia (tinja) atau dari aktivitas dapur, kamar mandi dan cuci. Air
maupun terlarut seperti protein, karbohidrat, dan lemak dan juga unsur-
fisik, kimia, maupun biologi. Volume air limbah bergantung pada volume
dari sumur pompa atau sambungan rumah sendiri, penggunaan air dapat
industri tekstil. Kondisi baku mutu air Sungai Citarum sudah memburuk
Citarum diduga berasal dari industri tekstil yang berada di sepanjang aliran
pengelolaan yaitu: zona hulu, zona tengah dan zona hilir. Zona hulu
Citarum merupakan daerah tangkapan air yang menjadi sumber air bagi
tiga waduk besar yang ada di zona tengah, yaitu Waduk Saguling, Waduk
Cirata, dan Waduk Ir. H. Djuanda. Zona tengah DAS Citarum merupakan
(Kartamihardja dkk, ).
sumber air baku air minum. Sungai Citarum juga memasok air
detik, namun yang tersedia hanya liter air per detik. Diperkirakan
kebutuhan air baku DKI Jakarta. Total potensi air di wilayah Sungai
Berbeda dengan zona hulu dan zona tengah, zona hilir DAS Citarum
besar merupakan sungai besar yang mengalir ke laut. Lahan di bagian hilir
(Kartamihardja dkk, ).
dikarenakan limbah yang tersaring berupa pasir dan material lain mencapai
air tanah yang diambil dari berbagai lokasi mulai dari bagian bawah,
tengah dan atas dari DAS Citarum Hulu telah diketahui bahwa kualitasnya
akan flora dan fauna sekaligus sebagai barometer kondisi ekologi daerah
sungai (Sittadewi, ).
).
dari lahan tertutup vegetasi menjadi bentuk lainnya, teknik pertanian yang
luasan sungai dalam menampung air sehingga pada waktu pasang akan
(Alfiah, ).
Koridor sungai merupakan habitat bagi satwa liar yang paling banyak
dibandingkan habitat lain dan merupakan sumber air utama bagi populasi
satwa liar tersebut. Koridor sungai merupakan sumber makanan, air, dan
tempat berteduh. Oleh karena itu, banyak jenis satwa yang menjadikan
sekitarnya, seperti sumber daya perikanan dan ekosistem sungai dan pada
fenomena ini sering terjadi pada setiap DAS khususnya di bagian hulu
merubah kondisi neraca airnya. Pada umumnya pola curah hujan di DAS
Citarum secara temporal memiliki pola curah hujan monsun yang curah
Maret, namun mulai pada bulan April akhir hingga September memiliki
curah hujan rendah ketika massa udara bergerak dari selatan atau monsun
juga cukup signifikan karena nilai ekspornya yang semakin tinggi seperti
warna yang berkilau, dyeing – proses pemberian warna pada kain dengan
dari zat warna, ion logam, padatan tersuspensi dan kandungan COD dan
BOD yang relatif rendah (Sundar, ). Logam berat dalam limbah cair
tekstil berasal dari zat warna pada proses pewarnaan (dyeing) dan
limbah cair industri tekstil adalah tembaga (Cu (II)), kromium (Cr (III) &
Cr (VI)), seng (Zn (II)), timbal (Pb (II)), kadmium (Cd (II)), kobalt (Co
(II)) dan nikel (Ni (II)). Limbah cair industri tekstil memiliki kandungan
logam kromium yang relatif cukup tinggi dibandingkan ion logam lainnya.
(Miryanti dkk, ).
atau tidak itu yang jadi masalahnya ” (Wandi dalam Iqbal ). Pabrik-
).
Limbah seharusnya diolah terlebih dahulu dalam IPAL agar
Logam berat adalah unsur-unsur kimia dengan bobot jenis lebih besar
dari g/cm , mempunyai afinitas yang tinggi terhadap unsur belerang (S) dan
ini yang telah teridentifikasi sebagai jenis logam berat. Kromium (Cr) adalah
logam sangat jarang ditemukan dalam elemen tunggal, biasanya dalam bentuk
antara kadar polutan dalam tubuh biota akuatik dan kadar polutan yang
berikut:
bergantung pada jenis, sifat kimia dan fisik logam berat. Kementerian
toksisitas dalam kelompok, yaitu bersifat toksik tinggi yang terdiri atas
unsur-unsur Cr, Hg, Cd, Cu dan Zn; bersifat toksik sedang terdiri dari unsur-
(dihilangkan);
organisme tersebut;
pertanian, dan kualitas air tanah. Hal tersebut akan merugikan kehidupan
dalam larutan tanah sangat penting. Konsentrasi ion logam tidak hanya
tergantung pada total logam dalam tanah, tetapi juga pada spesies logam yang
ditentukan oleh karakteristik fisik dan kimia suatu jenis logam berat dan
berikut (Sanusi, ):
pengaruh perubahan.
mengalami gangguan.
(recovery).
. Karakteristik Logam Berat Kromium (Cr)
alam. Di sisi lain, kromium (III) adalah suplemen gizi yang penting
saluran udara dan saluran pencernaan lebih cepat dari pada senyawa
pabrik tinta, dan pengilangan minyak. Hal tersebut berasal dari natrium
(Lakherwal, ).
ditimbulkan oleh suatu logam berat terhadap biota perairan tidak sama,
ke dalam sungai dapat melalui aliran dari daerah hulu sungai akibat
antara lain:
sungai.
KELAS
PARAMETER KETERANGAN
I II III IV
proses-proses metabolisme;
. Berdasar respons yang terjadi dan organ di mana bahan kimia tersebut
oleh logam berat tersebut dikonsumsi oleh makhluk hidup yang akan
potensi risiko yang tinggi bagi sejumlah flora dan fauna, termasuk manusia,
jaringan tubuh biota perairan melalui beberapa jalan, yaitu saluran pernapasan
(insang), saluran pencernaan (usus, hati, dan ginjal) maupun penetrasi melalui
kulit (Ma’ruf ).
Pada penelitian Tyas, dkk ( ), uji toksisitas Lethal Concentration-
(LC- ) dalam waktu yang relatif pendek satu sampai empat hari (Edwin dkk,
ikan nila pada setiap perlakuan mengalami peningkatan mulai dari perlakuan
kontrol, tidak mengalami kematian karena hewan uji tidak terpapar kromium
Sumber : Edwin ( )
G. Gangguan Kesehatan Paparan Kromium (VI)
akan ikut dalam proses fisiologis atau metabolisme tubuh. Logam atau
biologis yang terdapat dalam tubuh. Interaksi yang terjadi antara kromium
senyawa yang mempunyai berat molekul rendah, seperti yang terdapat dalam
sel darah merah dapat melarutkan kromium dan akan ikut terbawa ke seluruh
bentuk yang mudah terdifusi sehingga dapat masuk ke dalam jaringan (Palar,
).
a. jalan napas;
b. jalan pencernaan;
berinteraksi dengan sistem pertahanan biologis. Proses ini sering tampak dari
lingkungan tersebut sedikit, tentu tidak menimbulkan gejala yang jelas. Akan
tetapi orang ini masuk ke dalam kategori “Chronic poisoning” atau bahkan
muntah, dan pendarahan, luka pada lambung, konvulsi, kerusakan ginjal, dan
kromium dan pigmen kromium (VI) dapat mengakibatkan kanker pada alat
paparan kromium (VI) yang larut asam dan tidak larut air yang terjadi pada
Logam ini dalam kadar yang berlebih dapat mengganggu saluran pernapasan,
kulit, pembuluh darah, dan ginjal. Air yang tercemar kromium (VI) yang
terkena kulit dapat berdampak pada kulit, berupa ulkus kronis pada
oleh plak pada pembuluh aorta, sedangkan pada ginjal dapat berakibat
organ di dalam tubuh. Paparan dengan jumlah yang tinggi dari senyawa
Kemampuan yang dimiliki oleh ion kromium (VI) untuk menghalangi atau
dapat mengendapkan RNA dan DNA pada pH . Kromium (III) dan kromium
dalam jaringan tubuh dan tidak bisa diekskresikan lagi ke luar tubuh. Menurut
Palar ( ), pada kadar yang sudah tinggi dalam tubuh manusia akan
. Menghambat spermatogenesis;
berasal dari beberapa limbah yang berada di DAS Citarum terbagi menjadi
biologi, yang terdiri dari parameter fisika yaitu suhu, TDS, dan TSS,
parameter kimia yaitu pH, DO, BOD dan parameter biologi yaitu total
kualitas air sungai dan keberadaan pencemaran kromium dan kadar COD di
dan bahan baku air minum tidak dapat optimal dan mengakibatkan
permasalahan kesehatan.
Bagan Kerangka Teori
A. KERANGKA KONSEP
tentang pengelolaan kualitas air dan pengendalian pencemaran air yang pada
lampirannya memuat parameter baku mutu secara fisik, kimia, dan biologi.
. Sumber Limbah
satu asal sumber limbah yang dihasilkan baik dari domestik, pertanian,
maupun industri. Oleh karena itu, peneliti hanya menguji kualitas air yang
biologis tidak diteliti karena variabel yang ingin diteliti adalah kromium
dan COD pada parameter kimia. Dalam beberapa penelitian lain, dalam
. Penduduk
yang dihadapi peneliti jika meneliti variabel tersebut. Pada saat studi
seperti faktor erosi, sedimentasi, dan hujan yang berada pada komponen
termasuk intensitas konsumsi zat yang berasal dari Sungai Citarum. Serta
wilayah tersebut.
dari variabel yang akan diteliti yaitu variabel independen yang meliputi
Kualitas Air Kondisi air yang diukur dan/atau Perhitungan Metode Storet .Baik : Ordinal
Sungai diuji berdasarkan parameter- . Cemar Ringan :
parameter tertentu dan metode - s/d -
tertentu berdasarkan peraturan . Cemar Sedang :
yang berlaku. - s/d -
(Kepmen LH N ) . Cemar Berat : >
(Kepmen LH No. )
Variabel Definisi Operasional Cara Ukur Alat Ukur Hasil Pengukuran Skala Ukur
Kromium Konsentrasi kromium bervalensi (VI) yang Pengukuran Kolorimeter . Memenuhi syarat : Ordinal
(VI) terdapat di perairan Sungai Citarum. < mg/L
(Hach)
. Tidak memenuhi syarat : >
(Martin, )
mg/L
(PP No. , Kelas II)
COD Jumlah oksigen yang diperlukan untuk Pengukuran Kolorimeter . Memenuhi syarat : Ordinal
mengoksidasi bahan organik secara ≤ mg/L
(Hach)
. Tidak memenuhi syarat :
kimiawi.
> mg/L
(Sumantri, )
(PP No. , Kelas II)
DO Jumlah oksigen yang terlarut di suatu Pengukuran DO meter . Memenuhi syarat : Ordinal
perairan. ≥ mg/L
(Merck)
. Tidak memenuhi syarat :
(Sumantri, )
< mg/L
(PP No. , Kelas II)
pH Ukuran konsentrasi ion hidrogen untuk Pengukuran pH meter . Memenuhi syarat : rentang - Ordinal
menggambarkan tingkat keasaman dan . Tidak memenuhi syarat :
(Laqua)
kebasaan suatu larutan. < dan >
(Atima, ) (PP No. , Kelas II)
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
(VI), COD, pH, dan DO pada badan air hulu Sungai Citarum.
Barat.
C. Sampel Penelitian
contoh air yang diambil sesaat pada satu lokasi tertentu (SNI, ).
Bagan . Alur Pengambilan Sampel
metoda pengambilan contoh air permukaan, ada tiga dasar yang perlu
hulu atau di hilir sungai, bergantung pada sumber dan jenis zat
Sampel air akan diambil pada titik stasiun selama hari berturut-turut.
Sampel air diambil pada titik di mana terdapat kepadatan industri tekstil
diambil pada hari weekday atau hari aktif kegiatan produksi industri.
lokasi dan pada stasiun B diambil sampel air sebanyak titik lokasi. Pada
stasiun A warna airnya berwarna lebih keruh dan baunya lebih menyengat
dibandingkan stasiun B sehingga peneliti lebih banyak mengambil sampel
Keterangan :
Wilayah Kab.Bandung
Wilayah Kec.Majalaya
Industri
Titik Sampel
Peta Jawa Barat
. Data Primer
primer dalam penelitian ini adalah data hasil dari sampel air yang
kromium, kadar COD serta parameter lain pada kandungan air hulu
. Data Sekunder
sebagai berikut :
Beberapa jenis alat pengambil contoh yang dapat digunakan meliputi alat
. botol biasa atau ember plastik yang digunakan pada permukaan air
secara langsung ;
tertentu ;
sebagai berikut :
permukaan air ;
berikut :
sampai pH < ;
Terephthalate (PET) dan botol kaca. Tiga botol plastik tersebut terdiri
dari botol yang diisi oleh sampel air untuk pengujian parameter kromium,
COD, dan pH. Sampel air untuk parameter kromium dan COD diawetkan
Kolorimeter
Kromium (VI) mg/L SNI
(Hach)
Kolorimeter
COD mg/L IK- (Kolorimetri)
(Hach)
DO meter
DO mg/L SNI- - -
(Merck)
pH meter
pH - SNI- - -
(Laqua)
F. Analisis Data
pengukuran kromium, COD, DO, dan pH. Kemudian data disajikan dalam bentuk
tabel dan grafik dengan membandingkan baku mutu yang terdapat di dalam
dalam empat kelas. Status mutu perairan Sungai Citarum dianalisis per lokasi
Kepmen LH No. . Jika hasil pengukuran memenuhi nilai baku mutu air
(hasil pengukuran < baku mutu) maka diberi skor . Jika hasil pengukuran tidak
memenuhi nilai baku mutu air (hasil pengukuran > baku mutu), maka diberi skor :
Jumlah Parameter
Nilai
Parameter Fisika Kimia Biologi
Maksimum - - -
< Minimum - - -
Rata-rata - - -
Maksimum - - -
> Minimum - - -
Rata-rata - - -
Baik
≥ Cemar Berat
HASIL
Kota Bekasi, dan Kota Cimahi. Curah hujan tahunan di wilayah Sungai
Sungai Citarum berasal dari Gunung Wayang dan bermuara di Laut Jawa
(BPS, ).
Perkebunan di DAS Citarum hulu oleh teh. Pada pertanian lahan kering
lain.
. Kecamatan Majalaya
terluas terdapat pada Desa Biru dengan luas area m dan yang
Desa Biru
Kecamatan Majalaya sebagai kawasan zona industri tekstil namun
Kode
Alamat Koordinat
Stasiun
A Jl. Rancajigang Kel. Padamulya - ;
A Jl. Raya Laswi Kel. Padamulya - ;
A Jl. Randukurung Kel. Padaulun - ;
A Jl. Galinya Kel. Padaulun - ;
B Jl. Raya Laswi Kel.Sukamaju - ;
B Jl. Bojong Reungas Kel. Sukamaju - ;
B Jl. Leuwi Dulang Kel. Majasetra - ; ,
warna limbah yang masuk ke dalam air tidak terlalu terlihat. Pada stasiun
Majalaya Tahun
Dari hasil uji sampel yang dilakukan pada titik stasiun selama hari di
berikut :
(mg/L)
0.1
0.09
0.08 A1
0.07 A2
0.06 A3
0.05
A4
0.04
B1
0.03
B2
0.02
0.01 B3
0
12-07-2018' 16-07-18 17-07-18
Berdasarkan grafik . diketahui bahwa terdapat dua stasiun pada air hulu
terendah ialah sebesar < mg/l (batas minimum alat) pada hari ketiga.
C. Gambaran Parameter Kimia Lain pada Hulu Sungai Citarum di
Majalaya
Dari hasil uji sampel yang dilakukan pada titik stasiun selama hari
(mg/L)
700
600
A1
500 A2
400 A3
300 A4
B1
200
B2
100
B3
0
12-07-2018' 16-07-18 19-07-18
mg/l.
. Dissolve Oxygen (DO)
Dari hasil uji sampel yang dilakukan pada titik stasiun selama hari
grafik berikut :
Tahun
(mg/L)
14
12
A1
10
A2
8 A3
6 A4
B1
4
B2
2 B3
0
12-07-2018' 16-07-18 17-07-18
(Hari Pertama) (Hari Kedua) (Hari Ketiga)
adalah mg/l.
. Derajat Keasaman atau pH
Dari hasil uji sampel yang dilakukan pada titik stasiun selama hari
Tahun
(mg/L)
8.2
8 A1
A2
7.8
A3
7.6
A4
7.4 B1
B2
7.2
B3
7
16-07-18 17-07-18
Dari hasil uji sampel yang dilakukan pada titik stasiun selama hari di
Hasil Pengukuran
Stasiun Baku
Parameter Satuan Skor
Sampel Mutu Rata-
Maks Min
rata
COD mg/l -
A DO mg/l >
pH - -
Jumlah Skor -
Berdasarkan tabel diketahui bahwa jumlah skor pada stasiun
ringan.
Tabel . Skoring Tingkat Kualitas Air Hulu Sungai Citarum
Hasil Pengukuran
Stasiun Baku
Parameter Satuan Skor
Sampel Mutu Rata-
Maks Min
rata
COD mg/l -
A DO mg/l > -
pH - -
Jumlah Skor -
Berdasarkan tabel diketahui bahwa jumlah skor pada stasiun
sedang.
Hasil Pengukuran
Stasiun Baku
Parameter Satuan Skor
Sampel Mutu Rata-
Maks Min
rata
COD mg/l -
A DO mg/l > -
pH - -
Jumlah Skor -
Berdasarkan tabel diketahui bahwa jumlah skor pada stasiun
sedang.
Tabel . Skoring Tingkat Kualitas Air Hulu Sungai Citarum
Stasiun A di Kecamatan Majalaya Tahun
Hasil Pengukuran
Stasiun Baku
Parameter Satuan Skor
Sampel Mutu Rata-
Maks Min
rata
COD mg/l -
pH - -
Jumlah Skor -
sedang.
Hasil Pengukuran
Stasiun Baku
Parameter Satuan Rata Skor
Sampel Mutu
Maks Min -
rata
<
Krom (VI) mg/l < <
COD mg/l -
B DO mg/l >
pH - -
Jumlah Skor -
Berdasarkan tabel diketahui bahwa jumlah skor pada stasiun
ringan.
Tabel . Skoring Tingkat Kualitas Air Hulu Sungai Citarum
Stasiun B di Kecamatan Majalaya Tahun
Hasil Pengukuran
Stasiun Baku
Parameter Satuan Skor
Sampel Mutu Rata-
Maks Min
rata
COD mg/l -
B DO mg/l >
pH - -
Jumlah Skor -
Berdasarkan tabel diketahui bahwa jumlah skor pada stasiun
ringan.
Hasil Pengukuran
Stasiun Baku
Parameter Satuan Skor
Sampel Mutu Rata-
Maks Min
rata
COD mg/l -
B DO mg/l > -
pH - -
Jumlah Skor -
sedang.
Grafik . Tingkat Pencemaran Air Sungai Citarum per Stasiun di
25
22
20
18
15 14
12
10 10
10
5
2
0
Tingkat Pencemaran Sungai Citarum per Lokasi
A1 A2 A3 A4 B1 B2 B3
Keterangan
Wilayah Kab.Bandung
Wilayah Kec.Majalaya
Industri
Majalaya Tahun
(orang)
9000
8000
7000 7652
6000
5000
4000 4895 4794 4644
3000 3907
2000
2112
1000 1427
942
0
267 118
PEMBAHASAN
A. Keterbatasan Penelitian
. Alat uji di laboratorium BPLHD memiliki angka minimal pada hasil uji
sampel. Contohnya ialah uji kromium (VI) (< mg/l) dan DO (<
cara pendinginan.
Tahun
Adanya kromium yang terdapat pada konsentrasi air hulu Sungai Citarum
tidak terlepas dari adanya faktor limbah industri, limbah domestik dan faktor
).
kromium, pabrik tekstil, pabrik cat, penyamakan kulit, pabrik tinta, dan
pengilangan minyak. Hal tersebut berasal dari natrium kromiumat dan natrium
kulit, pengawetan kayu, bahan anti korosif pada peralatan otomotif, ketel, dan
hulu Sungai Citarum, terdapat dua stasiun dimana konsentrasi krom (VI)
sungai yang ditetapkan pada kelas II adalah mg/l. Hasil yang didapatkan
di dua stasiun tersebut ialah mg/l pada stasiun A dan mg/l pada
konsentrasi di hilir yaitu stasiun A dan A menjadi cukup besar. Selain itu, di
mutu yaitu, mg/l dan mg/l. Meskipun masih berada di bawah baku
mutu, akan tetapi jumlahnya mendekati baku mutu. Artinya ialah lokasi
menuju hilir sungai. Pada stasiun A , terdapat tiga industri yang terdapat di
sungai sebesar - meter dan sangat dekat lokasinya dengan kegiatan industri.
Terdapat tiga industri tekstil yang cukup besar yang berada di dekat stasiun
adalah desa paling hulu yang berada di selatan Majalaya. Dari desa ini
desa lainnya. Air sungai yang mengalir di stasiun A adalah aliran paling awal
industri tersebut.
meter dan berada dekat dengan industri. Lokasi stasiun A masih termasuk
stasiun A adalah wilayah yang banyak dipadati industri tekstil besar, pasar
swalayan, dan perumahan padat penduduk. Aliran air sungai ini adalah air
yang berasal dari stasiun A dan industri setelah lokasi stasiun A . Jarak
di wilayah stasiun A , bau dari proses produksi tekstil cukup menyengat saat
melewati jalan di sekitar lokasi tersebut. Industri tersebut banyak bermukim
Akan tetapi, industri tekstil yang bermukim di wilayah tersebut tidak sepadat
Desa Padaulun. Limpahan air sungai di stasiun A ini juga berasal dari anak
stasiun lainnya. Hal ini bisa disebabkan di wilayah sekitar stasiun tersebut
bermukim padat industri dan juga cemaran air yang berasal dari staisun
sebelumnya.
tingkat pencemaran air masih tergolong cemar ringan. Begitu juga di lokasi
dan menjadi cemar sedang. Hal tersebut bisa disebabkan karena adanya
akumulasi zat pencemar yang dihasilkan dari hulu menuju hilir yang semakin
meningkat.
Menurut data BPS ( ), di Kabupaten Bandung terdapat industri
bisa mencapai miliar rupiah dalam satu tahun. Pada industri tekstil besar,
Citarum. Dibuktikan pada hasil penelitian bahwa kromium pada sampel hari
senin atau hari kedua pengambilan sampel terdapat kromium yang melebihi
Air Limbah (IPAL). Jadi, limbah industri yang dibuang langsung ke sungai
tanpa dilakukan diolah sesuai dengan baku mutu peraturan yang ditetapkan.
industri tekstil memiliki kandungan logam kromium yang relatif cukup tinggi
mg/l). Hanya ada satu stasiun yang di bawah baku mutu yaitu B . Tingkat
Sama seperti kromium, COD tersebut sangat tinggi dan jauh melebihi dari
logam berat dalam air dan sedimen akan tinggi karena COD menunjukkan
kadar bahan organik yang bersifat non biodegradable. Nilai COD tersebut
hasil sampel air yang diuji, kadar DO di titik stasiun A yang memiliki
adalah nilai yang terkecil diantara kadar DO di stasiun lainnya. Nilai <
adalah nilai batas minimum alat yang digunakan. Artinya, alat tidak bisa
Apabila nilai kadar DO dalam suatu perairan ialah rendah maka dapat
yang terjadi di suatu badan air, dengan otomatis air dapat melakukan self
tergantung pada jumlah beban pencemar yang masuk ke badan air, debit
air, dan luas penampang badan air. Jika dilihat dari hasil observasi di
tersebut.
lokasi A memiliki pH tertinggi pada dua kali pengujian kualitas air yaitu
baku mutu yaitu berkisar - . Artinya, di semua titik stasiun sampel tidak
dalam air. Selain itu, organisme akuatik dapat bertahan hidup pada kisaran
sangat penting sebagai parameter kualitas air karena dapat mengontrol tipe
dan laju kecepatan reaksi beberapa bahan dalam air. Kadar pH yang
).
. Tingkat Pencemaran Kualitas Hulu Air Sungai Citarum di
empat parameter (kromium (VI), COD, DO, dan pH), tingkat pencemaran
tingkat “cemar sedang” yaitu pada titik A , A , A dan B dan tiga stasiun
sekitar daerah aliran sungai stasiun A mulai dari hulu hingga hilir sungai di
dibandingkan pada daerah aliran Sungai Citarum besar (stasiun B). Hal
di stasiun A dan A . Sungai Citarum di stasiun A memiliki debit air dan luas
yang taat IPAL sebanyak industri dan yang tidak taat IPAL sebanyak
kesejahteraan.
Sungai Citarum dengan warna yang pekat serta baunya yang cukup
dari pihak industri ada indikasi tidak menjalankan aturan yang sudah
ditetapkan terkait batas baku mutu limbah industri tekstil yang termuat
juta rupiah dalam sebulan. Oleh karena itu, masyarakat tidak bisa berbuat
yang akan datang baik di wilayah Majalaya hingga wilayah bagian hilir
luasan sungai dalam menampung air sehingga pada waktu jumlah curah
hujan cukup tinggi akan terjadi banjir. Air yang meluap naik ke daratan
).
Dari semua dampak tersebut yang dapat terganggu pula yaitu siklus
sungai terdapat peran organisme autotrofik tidak hanya diambil alih oleh
tanaman hijau tingkat tinggi. Berbagai jenis gangga dan fitoplankton juga
rantai makanan dari organisme trofik awal hingga trofik tingkat terakhir.
atau LC- dilakukan pada ikan nila (Oreochromis niloticus) sebagai ikan
dalam waktu yang relatif pendek satu sampai empat hari (Edwin, dkk).
Tahun
gatal akibat limbah pabrik yang menggenangi areal persawahan, aliran sungai,
ataupun jalanan. Meski jumlahnya relatif kecil, tetapi Dinkes Kab. Bandung
persen dari jumlah kunjungan seluruh pasien. Bisa juga seorang pasien
kunjungan pasien, bisa jadi yang datang hanya atau pasien, karena
yang tertinggi penyakit saluran pernapasan yaitu ISPA. Akan tetapi, terdapat
yang masuk ke dalam tubuh manusia dapat meningkat melebihi kadar normal
untuk mengalirkan air Sungai Citarum yang penuh dengan limbah pabrik dan
digunakan warga untuk mandi, buang air, mencuci baju, piring, sayuran, dan
barang tentu air yang digunakan untuk membasuh piring dan baju warga
setempat, bukan air bersih, tapi air yang juga sama yang digunakan untuk
pada saat turun hujan, genangan air hujan bercampur dengan limbah pabrik
pencemaran, kadar unsur kromium (VI) yang masuk ke dalam tubuh manusia
dapat meningkat melebihi kadar normal baik melalui makanan maupun air
pendarahan, luka pada lambung, konvulsi, kerusakan ginjal, dan hepar, bahkan
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai khalifah di muka bumi. Oleh karena
dalamnya yaitu lingkungan hidup adalah karunia yang diberikan oleh Allah SWT
kepada manusia, di mana beserta segala isinya diciptakan oleh Sang Khaliq untuk
bumi, air, tumbuh-tumbuhan, laut, sungai dan segala keperluan hidup manusia
dengan tujuan agar manusia dapat hidup dan menikmati segala fasilitas yang
Allah SWT berikan. Seperti Firman Allah pada Surat Ibrahim ( ) ayat - :
َ َٓ َط هخ َز نَ ُك ُى أاْلَ أ
۞ار َ َٔ ۖ ِِ ي فِي ا أنبَ أح ِز بِأ َ أي ِز َ َٔ ۖ ِر أسقًا نَ ُك أى
َ ط هخ َز نَ ُك ُى ا أنفُ أهكَ نِح أَج ِز
َ َظاٌَ ن
۞ظهُٕ ٌو َكفها ٌر َ َاْل أ
ِ إٌِه أ
air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan dia Telah
sungai. Dan dia telah menundukkan (pula) bagimu matahari dan bulan
(keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika
Allah).’’
membelah bumi dari satu belahan bumi yang lain, agar manusia dapat
tanaman, taman dan lain sebagainya. Itu semua Allah beri untuk memenuhi
yang terjadi dapat berdampak buruk yang mengancam kelestarian lingkungan dan
bahwa telah muncul berbagai kerusakan (sungai) di dunia ini, tiada lain karena
akibat dari apa yang telah dilakukan oleh umat manusia berupa kezhaliman,
mereka melupakan sama sekali akan hari perhitungan. Hawa nafsu terlepas bebas
menimbulkan berbagai macam kerusakan seperti pada hulu Sungai Citarum. Dari
tafsir tersebut menekankan bahwa agar manusia harus berlaku ramah terhadap
terperosok pada kesalahan yang sama untuk kedua kalinya. Pencemaran Sungai
Citarum yang sudah terjadi sejak bertahun-tahun lalu menjadi pelajaran berharga
Hal ini ditegaskan oleh Allah dalam firman-Nya pada surat Al Hasyr ayat :
penglihatan terbuka dan akal yang kuat, peristiwa-peristiwa besar yang terjadi atas
mereka karena akal mereka bingung untuk memahami. Dari hasil penelitian yang
dilakukan bahwa hulu Sungai Citarum telah tercemar logam berat kromium.
Masih banyaknya limbah industri yang langsung dibuang tanpa ada pengolahan
pencemaran air yang skala kecil saja sudah diperingatkan oleh Rasulullah.
Bentuk-bentuk pencemaran air yang dimaksud oleh ajaran Islam di sini seperti
kencing, buang air besar dan sebab-sebab lainnya yang dapat mengotori sumber
bersabda :
ِ … اجهقُٕا ا أن ًَ ََل ِعٍَ انثه ََلثَةَ ا أنبَ َزاسَ فِي ا أن ًَ َٕا ِر ِد َٔقَا ِر َع ِة انطه ِز
يق َٔانظم
Artinya :
sumber air, di tengah jalan, dan di bawah pohon yang teduh (HR. Abu
Daud).
Pencemaran air di zaman modern ini tidak hanya terbatas pada kencing,
buang air besar, atau pun hajat manusia yang lain. Bahkan banyak ancaman
pencemaran lain yang jauh lebih berbahaya dan berpengaruh dari semua itu, yakni
pencemaran limbah industri yang menghasilkan zat kimia dan zat beracun yang
A. Kesimpulan
stasiun A .
mg/l.
A , A , dan B .
tidak bersih.
B. Saran
setempat.
industri.
Menegakkan aturan hukum yang termuat dalam peraturan
. Peneliti Selanjutnya
Rajawali Press.
Adhani, Rosihan,. & Husaini. . Logam Berat Sekitar Manusia. Cetakan II.
Al Qur’anul Karim
Semarang : Tohaputra.
Semarang : Tohaputra.
Semarang : Tohaputra.
Universitas Diponegoro
Atima, Wa. . BOD dan COD Sebagai Parameter Pencemaran Air dan Baku
Mutu Air Limbah. Jurnal Biology Science & Education Vol. No. ISSN
Balai Besar Wilayah Sungai Citarum. . Profil Sungai Citarum. Diakses dari
Pukul WIB
Boran, M., & Altinox, I. . A Review of Heavy Metals in Water, Sediment and
Aquatic Sciences, , - .
Padjajaran
dari http://jabarprov.go.id/index.php/news/Industri_Tekstil_Majalaya_
DLH Kab.Bandung.
Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. . Hasil Analisa Kualitas Air
Edwin, Tivany, dkk. . Uji Toksisitas Akut Logam Timbal (Pb), Krom (Cr)
Graw Hills.
Imansyah, MF. . Studi Umum Permasalahan Dan Solusi Das Citarum Serta
http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/ /m d y -
Mei .
Iqbal, Donny. . Limbah yang Tak Pernah Henti Meracuni Sungai Citarum
http://www.mongabay.co.id/ /limbah-yang-tak-pernah-henti-
Perikanan.
Maniagasi, R., dkk. . Analisis Kualitas Fisika Kimia Air di Areal Budidaya
Vol. No. : - .
Baku Mutu Air Limbah (Studi Kasus: Limbah Cair Industri Tekstil Di
Indeks Pencemar (IP) (Studi Kasus : Hulu DAS Citarum). Pusat Penelitian
Heavy Metals (Ni, Cu, Cd, Cr, Pb, Zn, Fe) in the Soil, Water and Plants
Research No. : - .
Press.
FPIPS UPI.
Rineka Cipta.
Padjadjaran
Priadi, Cindy Rianti., Anita., Sari Putri N., Moersidik, Setyo S. “Adsorpsi
Logam Seng dan Timbal pada Limbah Cair Industri Keramik oleh Limbah
dan Cu) pada ikan, Air, dan Sedimen Di Waduk Cirata, Jawa Barat. Jurnal
tanggal Agustus .
(LAPAN).
Teknologi.
University Press.
Jakarta: Kencana.
Sundar, P. S., Karthikeyan, N., Prabhu, K.H. . Wastewater and Its Treatment
University of Mumbai.
https://nasional.tempo.co/read/ /Citarumsungai-paling-tercemar-di-
bumi.
Wakida FT, dkk. . Heavy metals in sediments of the Tecate River, Mexico.
Environ. Geol., : - .
Wang, S., Cao, Z., Lan, D., Zheng, Z., Li, G. . Concentration distribution
Aliran Sungai (Das) Citarum Bagian Hulu. Jurnal Perikanan Dan Kelautan
Yalcin, G., Narin, I., & Soylak, M. . Multivariate analysis of heavy metal
Environmental Geology, , - .
Stasiun A Stasiun A
Stasiun A Stasiun A
Dokumentasi Penelitian
Stasiun B Stasiun B
Stasiun B
Dokumentasi Penelitian