Anda di halaman 1dari 20

Perjuangan Kartini tidaklah hanya tertulis di atas kertas tapi dibuktikan

dengan mendirikan sekolah gratis untuk anak gadis di Jepara dan


Rembang.
Upaya dari puteri seorang Bupati Jepara ini telah membuka penglihatan
kaumnya di berbagai daerah lainnya. Sejak itu sekolah-sekolah wanita lahir
dan bertumbuh di berbagai pelosok negeri. Wanita Indonesia pun telah
lahir menjadi manusia seutuhnya.
Di era Kartini, akhir abad 19 sampai awal abad 20, wanita-wanita negeri ini
belum memperoleh kebebasan dalam berbagai hal. Mereka belum diijinkan
untuk memperoleh pendidikan yang tinggi seperti pria bahkan belum
diijinkan menentukan jodoh/suami sendiri, dan lain sebagainya.
Kartini yang merasa tidak bebas menentukan pilihan bahkan merasa tidak
mempunyai pilihan sama sekali karena dilahirkan sebagai seorang wanita,
juga selalu diperlakukan beda dengan saudara maupun teman - temannya
yang pria, serta perasaan iri dengan kebebasan wanita - wanita Belanda,
akhirnya menumbuhkan keinginan dan tekad di hatinya untuk mengubah
kebiasan kurang baik itu. Pada saat itu, Raden Ajeng Kartini yang lahir di
Jepara, Jawa Tengah pada tanggal 21 April 1879, ini sebenarnya sangat
menginginkan bisa memperoleh pendidikan yang lebih tinggi, namun
sebagaimana kebiasaan saat itu dia pun tidak diizinkan oleh orang tuanya.
Dia hanya sempat memperoleh pendidikan sampai E.L.S. (Europese Lagere
School) atau tingkat sekolah dasar. Setamat E.L.S, Kartini pun dipingit
sebagaimana kebiasaan atau adat - istiadat yang berlaku di tempat
kelahirannya dimana setelah seorang wanita menamatkan sekolah di
tingkat sekolah dasar, gadis tersebut harus menjalani masa pingitan sampai
tiba saatnya untuk menikah.
Merasakan hambatan demikian, Kartini remaja yang banyak bergaul
dengan orang-orang terpelajar serta gemar membaca buku khususnya buku
- buku mengenai kemajuan wanita seperti karya - karya Multatuli "Max
Havelaar" dan karya tokoh-tokoh pejuang wanita di Eropa, mulai
menyadari betapa tertinggalnya wanita sebangsanya bila dibandingkan
dengan wanita bangsa lain terutama wanita Eropa.
Dia merasakan sendiri bagaimana ia hanya diperbolehkan sekolah sampai
tingkat sekolah dasar saja padahal dirinya adalah anak seorang Bupati.
Hatinya merasa sedih melihat kaumnya dari anak keluarga biasa yang tidak
pernah disekolahkan sama sekali.
Sejak saat itu, dia pun berkeinginan dan bertekad untuk memajukan wanita
bangsanya, Indonesia. Dan langkah untuk memajukan itu menurutnya bisa
dicapai melalui pendidikan. Untuk merealisasikan cita - citanya itu, dia
mengawalinya dengan mendirikan sekolah untuk anak gadis di daerah
kelahirannya, Jepara. Di sekolah tersebut diajarkan pelajaran menjahit,
menyulam, memasak, dan sebagainya. Semuanya itu diberikannya tanpa
memungut bayaran alias cuma - cuma.
Bahkan demi cita - cita mulianya itu, dia sendiri berencana mengikuti
Sekolah Guru di Negeri Belanda dengan maksud agar dirinya bisa menjadi
seorang pendidik yang lebih baik. Beasiswa dari Pemerintah Belanda pun
telah berhasil diperolehnya, namun keinginan tersebut kembali tidak
tercapai karena larangan orangtuanya. Guna mencegah kepergiannya
tersebut, orangtuanya pun memaksanya menikah pada saat itu dengan
Raden Adipati Joyodiningrat, seorang Bupati di Rembang.
Berbagai rintangan tidak menyurutkan semangatnya, bahkan pernikahan
sekalipun. Setelah menikah, dia masih mendirikan sekolah di Rembang di
samping sekolah di Jepara yang sudah didirikannya sebelum menikah. Apa
yang dilakukannya dengan sekolah itu kemudian diikuti oleh wanita-wanita
lainnya dengan mendirikan ‘Sekolah Kartini’ di tempat masing-masing
seperti di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, dan Cirebon.
Sepanjang hidupnya, Kartini sangat senang berteman. Dia mempunyai
banyak teman baik di dalam negeri maupun di Eropa khususnya dari
negeri Belanda, bangsa yang sedang menjajah Indonesia saat itu. Kepada
para sahabatnya, dia sering mencurahkan isi hatinya tentang keinginannya
memajukan wanita negerinya. Kepada teman - temannya yang orang
Belanda dia sering menulis surat yang mengungkapkan cita - citanya
tersebut, tentang adanya persamaan hak kaum wanita dan pria.
Setelah meninggalnya Kartini, surat - surat tersebut kemudian
dikumpulkan dan diterbitkan menjadi sebuah buku yang dalam bahasa
Belanda berjudul Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
Apa yang terdapat dalam buku itu sangat berpengaruh besar dalam
mendorong kemajuan wanita Indonesia karena isi tulisan tersebut telah
menjadi sumber motivasi perjuangan bagi kaum wanita Indonesia di
kemudian hari. Raden Ajeng Kartini sendiri adalah pahlawan yang
mengambil tempat tersendiri di hati kita dengan segala cita - cita, tekad,
dan perbuatannya. Ide - ide besarnya telah mampu menggerakkan dan
mengilhami perjuangan kaumnya dari kebodohan yang tidak disadari pada
masa lalu. Dengan keberanian dan pengorbanan yang tulus, dia mampu
menggugah kaumnya dari belenggu diskriminasi.
Dr.(H.C.)

Ir. H. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno. Saat lahir, Soekarno diberi nama Koesno

Sosrodihardjo. Soekarno lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901 .

Soekarno meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun). Soekarno

diangkat menjadi Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode

1945–1966.

Dalam

berjuang untuk mencapai kemerdekaan, Soekarno mengutamakan cara “NON KOOPERATIF”.

Soekarno tidak mau bekerjasama dengan Belanda. Negara penjajah hanya memntingkan

imerialisme dan kolonialisme tanpa memikirkan bagaimana penderitaan rakyat

jajahannya.Karena tidak mau bekerjasama dengan Belanda, akibatnya Soekarno

sering keluar masuk penjara, diadili dan dibuang ke daerah lain.

Perjuangan

yang dilakukan Soekarno:

1.Soekarno

memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan

Belanda.

2.Soekarno

dan Mohammad Hatta merupakan Proklamator Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17

Agustus 1945.
3.Soekarno

merupakan orang yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai

dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.

4.Pada tanggal

9 Agustus 1945, Ir. Soekarno bersama Mohammad Hatta dan Rajiman Wedyodiningrat

ke Dalat, Vietnam. Mereka bertemu Jenderal Terrauchi untuk membicarakan

kemerdekaan Indonesia.

5.Soekarno menjadi Pemimpin organisasi PUTERA

6.Soekarno juga pernah

menjadi Ketua PPKI (Panitia Persiapan

Kemerdekaan Indonesia).

Dalam

perjuangannya membela negara, ada beberapa hal yang patut dicontoh dari seorang

Soekarno antara lain:

a.Selalu

mengutamakan musyawarah untuk mufakat.

Pada saat proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara,

Soekarno dan tokoh kemerdekaan Indonesia lainnya mengadakan musyawarah untuk


mencapai mufakat demi keutuhan bangsa dan negara Indonesia yang baru berdiri.

b.Meletakkan kepentingan bangsa dan negara di atas

kepentingan pribadi.

Meskipun masing-masing tokoh memiliki pendapat yang

berbeda-beda namun akhirnya Soekarno dan tokoh bangsa lainnya dapat

menghasilkan keputusan bersama yang diterima & dilaksanakan dengan ikhlas

dan penuh tanggung jawab.

c.Memiliki semangat kekeluargaan dan kebersamaan.

Soekarno dan tokoh bangsa lainnya memiliki semangat

kekeluargaan dan kebersamaan yang merupakan kekuatan batin dalam merebut

kemerdekaan dan menegakkan kedaulatan rakyat.

d.Berani dan rela berkorban untuk tanah air, bangsa dan

negara.

Soekarno terkenal sebagai orator yang ulung. Pidato-pidato

mampu membangkitkan semangat rakyat untuk berjuang merebut kemerdekaan. Dengan

tuduhan menghasut rakyat untuk memberontak, pada akhir Desember 1929 Soekarno

ditangkap dan dijatuhi hukuman penjara.

e.Pantang mundur dan tidak kenal menyerah

Perumusan dasar negara Indonesia merupakan hasil kerja keras

yang melibatkan banyak tokoh diantaranya Soekarno. Beliau berjuang keras tanpa
kenal menyerah dengan tulus ikhlas, tanpa pamrih dan penuh semangat untuk

merumuskan dasar Negara.

f.Memiliki Rasa tanggung jawab yang tinggi

Sebelum pembacaan teks proklamasi, sebenarnya Ir. Soekarno

sedang dalam keadaan yang kurang sehat, dan ditambah lagi saat itu beliau

sedang berpuasa Ramadhan. Tetapi karena beliau merasa bertanggung jawab dalam

hal proklamasi, akhirnya beliau tetap berkehendak untuk melanjutkan pelaksanaan

proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Simak lebih lanjut di Brainly.co.id - https://brainly.co.id/tugas/1668071#readmore

Karya tulis yang diterbitkan


 Deru Campur Debu (1949)
 Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus (1949)
 Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
 “Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949″, disunting oleh Pamusuk
Eneste, kata penutupoleh Sapardi Djoko Damono (1986)
 Derai-derai Cemara (1998)
 Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948), terjemahan karya Andre Gide
 Kena Gempur (1951), terjemahan karya John Steinbeck
Chairil Anwar diusulkan menjadi pahlawan nasional. Penyair
legendaris Indonesia dari Angkatan ‘45 itu dinilai telah
menyumbangkan berbagai karya monumental, dan oleh sebab itu
pantas menerima gelar kehormatan tersebut.
Chairil disebutnya sangat profesional, dari teknik penulisan hingga keberaniannya lepas
dari kungkungan tata bahasa yang saat itu belum berkembang jauh.
“Jadi, kalau perlu, dia bengkokkan bahasa itu untuk menjelaskan apa yang ingin dia
utarakan,” ucap Asrul.
Chairil sendiri yakin pada perjuangannya memercayai Bahasa Indonesia. Meski baru,
Bahasa Indonesia menjadi pengharapan Chairil. Ia percaya bahasa itu jadi satu-satunya
medium yang mungkin mempersatukan masyarakat negara muda Indonesia yang
begitu majemuk.

Perjuangan-perjuangan yang dilakukan oleh Jose Rizal pertama kali dengan


membuat tulisan-tulisan sebuah sajak dan kemudian berkembang membuat

Subscribe to view the full document.


Subscribe to Unlock
9sebuah novel. Novel-novel tersebut yang terkenal adalah Noli Me Tangereterbit
pada tahun 1887 dan El Filibusterismopada tahun 1891. Kedua novel tersebut
merupakan novel berkelanjutan dan penokohan yang ditunjukkan oleh Jose Rizal
menggambarkan sifat yang sama seperti tokoh-tokohyang memperlakukan rakyat
Filipina saat itu tidak adil.Pada masa pemerintahan Spanyol banyak terjadi
ketidakadilan bagi rakyat Filipina ditanahnya sendiri dan banyaknya pemerasan
serta penindasan.Ini tidak terlepas dari peristiwa yang dialami oleh ibunya sendiri
mendapatkan perlakukan kasar dan dipenjarakan. Alasannya adalah tersangkut
kasus pembunuhan dan pencurian, alasan ini terlihat sangat tidak masuk akal dan
terlalu dicari-cari.Keprihatinan Jose Rizal terhadap keadaan rakyat Filipina yang
terus berlangsung lama sarat akan penindasan, pemerasan, kemiskinan dan
ketidakadilan. Jose Rizal melakukan usaha-usaha perjuangan juga melalui sebuah
organisasi bernama Liga Filipinadidirikan bersama teman-teman seperjuangannya
pada 3 Juli 1892. Liga ini didirikan dengan tujuan memiliki beberapa tuntutan
pembaruan status Filipina dibawah pemerintahan Spanyol.Untuk membahas bab
ketiga penulisjugamenggunakan buku karangan F. W Michels berjudul José
Protasio Rizal: Pelopor Kemerdekaan Bangsa Pilipinadan buku karangan Amat
Johari Moan, B.A. (Hons) yang berjudul Sejarah Nasionalisma
Maphilindoditerbitkan pada tahun 1969 di Kuala Lumpur oleh Sharikat Percetakan
Utusan Melayu Berhad. Buku karya Amat Johari Moan ini berisi tentang
pergerakan nasionalisme negara Malaysia,

10Filipina dan Indonesia. Pada bab ketiga ini penulis akan menjelaskan akhir dari
perjuangan yang dilakukan Jose Rizal dengan dihukum mati oleh pemerintah
Spanyol karena dianggap sebagai pemberontak dan membahayakan hingga pada 30
Desember 1896. Walaupun demikian perjuangan Jose Rizal yang selau
mengedepankan jalan damai sangat berpengaruh besar bagi terciptanya suatu
nasionalisme dan mewujudkan kemerdekaan Filipina untuk tahun-tahun
kedepannya.Selain itu jugapengaruhdari perjuangan Jose Rizal yaitu munculnya
gerakan revolusi. Sebab sebelumnya Jose Rizal hanya menuntut sebuah pembaruan
atau reformasi kebijakan pemerintah Spanyol tetapi perjuangannya tersebut belum
berhasil.F. Historiografi yang RelevanHistoriografi, dalam artian penulisan sejarah,
adalah klimaks dari kegiatan penelitian sejarah.18Dalam historiografi seorang
sejarawan dituntut untuk bisa merekonstruksi fakta-fakta yang telah berhasil
ditemukan untuk dirangkai menjadi sebuah kisah sejarah. Historiografi yang
relevan adalah karya ilmiah yang memiliki keterkaitan dengan penulisan sejarah
yang akan dilakukan. Historiografi yang relevan ini berfungsi untuk mengetahui
kedudukan penulisan yang akan dibuat dengan penulisan-penulisan yang sudah
ada.

Andrés Bonifacio, nama penuh Andrés Bonifacio y de Castro (30 November


1863 – 10 Mei 1897) ialah seorang nasionalis Filipina dan seorang revolusioner.
Beliau sering digelar "Bapa Revolusi Filipina". Beliau pengasas dan
kemudiannya Supremo (ketua tertinggi) pergerakan Katipunan yang berjuang
untuk mendapatkan kemerdekaan Filipina daripada pemerintahan Empayar
Sepanyol dan yang memulakan Revolusi Filipina.[1][2] Beliau dianggap wira
kebangsaan de facto orang Filipina, [3] dan dianggap oleh sebilangan sejarawan
Filipina sebagai presiden pertama negara itu akan tetapi beliau tidak diiktiraf
sedemikian secara rasmi.[4][5] Pendidikan awalnnya ia mulai di Sekolah Guillermo
Osmena.[1] Namun ia belajar tidak sampai selesai, orang tuanya meninggal
ketika ia berusia 14 tahun.[1][2] Hal ini memaksanya untuk berhenti studi dan
menjaga adik-adik dan saudaranya.[1] Ia kemudian bekerja dengan menjual kipas
kertas dan tongkat kayu di jalan-jalan.[1]
Bonifacio tertarik pada rasionalisme klasik dan membaca beberapa karya
besar Victor Hugo, Jose Rizal, dan Eugene Sue.[1] Ia memiliki minat yang
mendalam kepada buku-buku bacaan tentang Revolusi Perancis dan
memperoleh pemahaman yang baik tentang proses sosio-historisnya.[1] Hal ini
yang kemudian mendorongnya untuk bergabung dengan Liga Filipina.[1] Liga
Filipina diselenggarakan pada tahun 1892oleh Jose Rizal dengan tujuan untuk
menyatukan gerakan nasionalis untuk mencapai reformasi.[1]

Emilio Aguinaldo merupakan politisi, sekaligus pemimpin revolusi yang terjadi di


Filipina pada 1890-an silam. Dia merupakan presiden pertama dan termuda
Filipina, yang menjabat pada 23 Januari 1899 hingga 23 Maret 1901. Selain itu,
Aguinaldo merupakan presiden pertama pemerintahan republik konstitusional di
Benua Asia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biografi Tokoh Dunia:
Emilio
Aguinaldo", https://internasional.kompas.com/read/2018/03/22/18150071/biografi
-tokoh-dunia-emilio-aguinaldo?page=all.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo

Masa Kecil Emilio Aguinaldo y Famy lahir pada 22 Maret 1869 di Cavite el Viejo
(sekarang Kawit) dari pasangan Carlos Jamir Aguinaldo dan Trinidad Famy-
Aguinaldo. Dipanggil Miong, Aguinaldo merupakan anak ketujuh dari delapan
bersaudara. Sang ayah wafat ketika dia baru berusia sembilan tahun. Oleh
Trinidad Famy, Aguinaldo dikirim ke sekolah umum Colegio de San Juan de
Letran di Manila. Namun, pendidikannya tidak tuntas setelah wabah kolera
merebak pada 1882. Aguinaldo kemudian pulang ke Kawit, dan mulai
berpartisipasi atas ketidakpuasan rakyat Filipina atas peraturan kolonial Spanyol.
Pada 1 Januari 1895, Aguinaldo menjadi Freemason dengan bergabung
bersama Pilar Lodge No 203, dan mendapat panggilan "Colon". Ketika dia
menjadi presiden, Aguinaldo sempat mengatakan kalau kemenangan dalam
Revolusi Filipina terjadi karena Masonry. 2. Kemerdekaan dari Spanyol 7 Maret
1895, Aguinaldo bergabung dengan Katipunan, sebuah organisasi rahasia yang
dipimpin oleh Andres Bonifacio, yang menitikberatkan kemerdekaan Filipina
melalui perjuangan bersenjata. Aguinaldo menggunakan nama perang Magdalo,
sebagai bentuk penghormatannya terhadap Maria Magdalena, dan membentuk
cabang Katipunan di Cavite bernama Sangguniang Magdalo. Revolusi Filipina
yang digencarkan Katipunan mulai terjadi pada Agustus 1896 di San Juan del
Monte. Di saat Bonifacio menempuh perjuangan gerilya, Aguinaldo dan
pengikutnya berhasil mengusir Spanyol dari Cavite lewat pertempuran terbuka.
Baca juga : Biografi Tokoh Dunia: Paul von Lettow-Vorbeck Pada 1897,
Bonifacio deksekusi sehingga Aguinaldo mengambil kekuasaan penuh dalam
revolusi menggulingkan Spanyol. Desember 1897, Aguinald mencapai
kesepakatan dengan Spanyol di Biak-na-Bato. Pemberontak berjanji untuk
melucuti senjatanya dan mengasingkan diri ke Hong Kong. Sebagai gantinya,
Spanyol harus memberi pengampunan, ganti rugi, serta memberi kebebasan
pemerintahan kepada Filipina. Meski begitu, kedua belah pihak nampaknya tidak
benar-benar menghormati perjanjian tersebut. Pemerintah Spanyol tidak
menepati seluruh janji yang mereka utarakan. Di sisi lain, kelompok pemberontak
tidak berniat untuk melucuti senjata mereka. Faktanya, Aguinaldo menggunakan
uang kompensasi yang diberikan Spanyol untuk membeli tambahan senjata.
Selain itu, dari Hong Kong, Aguinaldo juga membuat kesepakatan rahasia untuk
membantu AS dalam Pertempuran Spanyol-AS di 1898. Karena tidak ada tanda-
tanda Spanyol bakal memberi kemerdekaan, Aguinaldo kembali ke Cavite, dan
mulai membentuk pemerintahan provisional. Setelah bertemu dengan Kongres,
dan merumuskan konstitusi, pada 12 Juni 1898, Aguinaldo mendeklarasikan
berdirinya Republik Filipina. Deklarasi Aguinaldo mengakhiri masa penjajahan
Spanyol di Filipina selama 400 tahun. Kemudian di 23 Januari 1899, Aguinaldo
dilantik menjadi presiden pertama Filipina. Baca juga : Biografi Tokoh Dunia:
Johann Sebastian Bach 3. Perang AS-Filipina Meski memproklamasikan
kemerdekaan Filipina, perjuangan Aguinaldo masih belum selesai. Sebab, buntut
kekalahan Spanyol, dalam Perjanjian Paris 10 Desember 1898, Spanyol
menyerahkan Filipina, Guam, dan Puerto Rico ke AS. Negeri "Paman Sam" tidak
mengakui kemerdekaan Filipina, dan dua pekan setelah Aguinaldo dilantik,
tentara Filipina yang berada di pos Jembatan San Juan dibunuh oleh AS. 5
Februari 1899, Perang Manila berkecamuk. Perjuangan yang dilakukan pasukan
Filipina tidak bisa menembus pertahanan AS yang didukung senjata canggih.
Aguinaldo terpaksa menyingkir dari Manila menuju ke utara Luzon. Di 13
November 1899, dia mengumumkan Filipina bakal menggunakan taktik gerilya.
Dua tahun kemudian, tepatnya pada 23 Maret 1901, pasukan Pengintai
Macabebe di bawah pimpinan Jenderal Frederick Funston menangkap Aguinaldo
di Palanan, Provinsi Isabela. 19 April 1901, Aguinaldo menyatakan sumpah
kesetiaan kepada AS, sekaligus mengakhiri Republik Filipina, dan mengukuhkan
kedaulatan AS di sana. Baca juga : Papan Reklame Elektronik di Filipina Tak
Sengaja Tampilkan Film Porno 4. Pasca-lengser Selama masa pendudukan AS,
Aguinaldo tidak lupa dengan rekan-rekannya yang berjuang dalam revolusi
melawan Spanyol. Dia mendirikan Asosiasi Veteran Revolusi, yang membantu
anggotanya mendapat pensiun, atau ditempatkan sebagai abdi pemerintah.
Pada 1935, ketika Persemakmuran Filipina didirikan sebagai persiapan
mengembalikan kemerdekaan bagi Filipina, Aguinaldo mencalonkan diri. Namun,
dia kalah dalam pemilihan dari Manuel L Quezon. Enam tahun berselang,
keduanya berekonsiliasi ketika Presiden Quezon memutuskan memindahkan
Hari Bendera ke 12 Juni, untuk mengenang proklamasi kemerdekaan Filipina. Di
1950, Presiden Elpidio Quirino mendapuk Aguinaldo sebagai anggota Dewan
Negara Filipina seumur hidup. 5. Kematian Aguinaldo meninggal pada 6 Februari
1964 dalam usia 94 tahun di Quezon City karena serangan jantung. Setahun
sebelum wafat, Aguinaldo mengumumkan bakal mendonasikan rumah dan
segala barangnya kepada pemerintah. Manila kemudian menjadikan rumahnya
sebagai tempat sakral untuk mengenang segala jasa dan perjuangannya saat
Revolusi 1898.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Biografi Tokoh Dunia:
Emilio
Aguinaldo", https://internasional.kompas.com/read/2018/03/22/18150071/biografi
-tokoh-dunia-emilio-aguinaldo?page=all.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo

HCM

Pidato pertama Ho Chi Minh berbicara mengenai perlawanan terhadap


imperialisme yang melakukan tindak kekerasan di Vietnam. Pidator yang
disampaikan pada tahun 1920 di sebuah kongres Partai Sosialis
Perancis tersebut bermksud mengajak partai mendukung para penduduk lokal
Vietnam yang tertindas. Ho kemudian menjadi salah satu pendiri Partai Komunis
Perancis karena dia merasa kaum sosialis menghindari isu kolonialisme,
sedangkan kaum komunis bersedia mempromosikan kebebasan nasional.[7]
Pada tahun 1921, Ho bersama dengan kelompok pendatang
dari Algeria, Senegal, India Selatan, dan Asia yang terbuang di Paris membentuk
surat kabar mingguan yang disebut Le Paria (Orang Buangan). Kelompok ini
disatukan oleh semangat nasionalisme dan perlawanan yang sama menentang
komunisme.[7] Sejak tahun 1923, Ho Chi Minh pergi mengunjungi Rusia dan
bertemu dengan pemimpin-pemimpin Soviet, seperti Nikolai Bukharin, Leon
Trotsky, dan Joseph Stalin. Di Rusia, Ho dilatih sebagai
agen Komintern (Komunis Internasional) dan juga mempelajari
pemikiran Marxisme-Leninisme, serta teknik revolusioner di Communist
University of the Toilers of the East (sering dikenal sebagai Sekolah
Stalin).[2][7] Komintern adalah suatu gerakan sosialis internasional yang memiliki
agen di berbagai negara untuk menyebarkan revolusi, sosialisme, dan mengelola
cabang organisasi komunis di luar negeri.[2]
Pada 1925, Ho pergi ke Canton, Cina dan bekerja sebagai penerjemah bagi
Mikhail Borodin, sesama agen Komintern, yang ingin menggerakkan revolusi
sosialis di Cina. Ho dan Borodin membantu Chiang Kai-shek agar dapat menjadi
penerus Sun Yat Sen. Semasa di Cina, Ho mengajak pengungsi Vietnam
mendirikan Pekumpulan Pemuda Revolusioner Vietnam (Thanh Nien Cach Menh
Dong Chi Ho) atau sering disebut Thanh Nien. Pada tahun 1927, Ho kembali ke
Rusia selama beberapa tahun, namun beberapa kali kembali ke Cina untuk
merekrut anggota Thanh Nien.
Pada tahun 1930, Ho Chi Minh mendirikan Partai Komunis Vietnam atau Partai
Komunis Indocina di Hongkong. Setahun kemudian, Ho ditangkap oleh
pemerintah Inggris karena terlibat dalam kegiatan revolusioner dan dipenjara
selama dua tahun. Setelah dilepaskan, Ho tinggal di Rusia hingga tahun 1938.
Ho kemudian menjadi penasihat militer Partai Komunis Tiongkok saat Jepang
melakukan invasi ke Cina.

Gerakan Kemerdekaan Vietnam[sunting | sunting sumber]


Deklarasi Kemerdekaan Vietnam oleh Ho Chi Minh di Ba Dinh Square (1945).

Untuk pertama kalinya setelah 30 tahun meninggalkan Vietnam, Ho Chi Minh


kembali ke negaranya pada tahun 1941 dan mendirikan Liga untuk
Kemerdekaan Vietnam (Viet Nam Doc Lap Dong Minh atau Viet Minh). Liga
tersebut terdiri dari para nasionalis Vietnam dan kelompok komunis yang
mendukung kemerdekaan Vietnam. Ketika itu, Viet Minh berjuang melawan
kolonial Perancis dan Jepang yang saat itu sedang menduduki Vietnam.
Pada akhir Perang Dunia II, Ho memimpin Viet Minh untuk
secara bergerilya menguasai kota-kota besar di Vietnam. Pada 2 September
1945, bertempat di Lapangan Ba Dinh, Ho Chi Minh mendeklarasikan
kemerdekaan Republik Demokrasi Vietnam dan dia menjabat sebagai presiden
pertama. Tidak lama kemudian, Perancis berhasil menaklukkan Vietnam
Selatan kembali dan mengajak kaum komunis Vietnam untuk berunding.
Perundingan tersebut tidak mencapai kesepakatan dan Perancis menyerang
kota Haiphong di bagian utara Vietnam hingga menewaskan ribuan orang.
Sebagai tanggapan terhadap serangan tersebut, Viet Minh menyerang Perancis
di kota Hanoi pada 19 Desember 1945 dan peristiwa ini menandai
berawalnya Perang Indocina. Selama delapan tahun, Mao
Zedong menolong Viet Minh, sedangkan Amerika Serikat membantu Perancis
dan pasukan anti-komunis Vietnam. Pada tahun 1954, Perancis mengalami
kekalahan besar di Dien Bien Phu, barat laut Vietnam dan memulai adanya
perundingan damai.[8] Berdasarkan hasil perundingan Jenewa, Vietnam
kemudian dibagi menjadi Vietnam Utara yang dipimpin Ho Chi Minh dan Vietnam
Selatan yang dikuasai oleh Kaisar Bao Dai. Ho tidak menyetujui adanya
pemisahan wilayah Vietnam. Ho sempat menyatakan diri memiliki kekuasaan
atas seluruh wilayah Vietnam dan memerintahkan Viet Minh dan pasukan
Vietnam Utara untuk berjuang di daerah Vietnam Selatan yang dipengaruhi oleh
Amerika Serikat. Kemudian terjadilah perang saudara antara pendukung Ho
(sebagian besar di Vietnam Utara) dan Vietnam Selatan di bawah pengaruh
Amerika Serikat.[9]
Pada akhir tahun 1950-an, Ho membentuk suatu gerakan gerilya komunis di
bagian Vietnam Selatan yang bernama Viet Cong. Bersama dengan Vietnam
Utara, Vietcong berhasil mengalahkan intervensi militer Amerika Serikat selama
satu dekade dan bersembunyi dari Perdana Menteri Ngo Dinh Diem (pimpinan
Vietnam Selatan yang didukung oleh AS) di bawah tanah.[2]

Akhir Hidup[sunting | sunting sumber]

Mouseleum Ho Chi Minh, tempat jenazah Ho diletakkan.

Sejak tahun 1960, Ho mulai mundur dari pengambilan keputusan mengenai


perang karena kondisi kesehatannya yang kurang memungkinkan. Ho Chi Minh
dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, hemat, berpakaian santai, berbicara
dengan tenang, jarang kehilangan kesabaran, dan sering berbicara dengan
penduduk, terutama anak-anak. Sebelum meninggal, Ho berpesan agar
tubuhnya dikremasi dan abunya disebarkan tanpa publikasi. Namun, ketika Ho
meninggal pada 2 September 1969 pukul 9.47 pagi, di usia 79 tahun, jasad Ho
diawetkan dan diletakkan dalam mausoleum Ho Chi Minh, Lapangan Ba Dhin,
Hanoi dan terbuka untuk publik.[10] Para pihak yang bertikai di seluruh Vietnam
sepakat untuk mengadakan gencatan senjata selama 72 jam untuk mengenang
Ho yang meninggal akibat serangan jantung.[11] Ho meninggal tepat 25 tahun
setelah dia mendeklarasikan kemerdekaan Vietnam dari Perancis dan hampir
enam tahun sebelum pasukannya berhasil menyatukan Vietnam

chulalongkorn

Sosial[sunting | sunting sumber]


Keadilan[sunting | sunting sumber]
Chulalongkorn telah berusaha untuk menyusun semula sistem keadilan Siam
berdasarkan sistem keadilan Barat dengan bantuan pegawai-pegawai Perancis.
Antara tokoh yang bantu Chulalongkorn memodenkan sistem keadilan Siam
ialah Rollin Jacquemins Stroebell. Kementerian Keadilan telah ditubuhkan pada
tahun 1892 dan diletakkan di bawah Putera Rabi. Pada tahun 1894, sistem
Mahkamah Awam dan Jenayah berdasarkan sistem Mahkamah Barat mula
dilaksanakan di Siam. Pada tahun 1897, sebuah Suruhanjaya telah dibentuk
untuk mengkaji semula sistem keadilan Siam. Pada tahun tersebut juga, sekolah
latihan peguam telah didirikan di Bangkok untuk melatih peguam-peguam Siam.
Pada tahun 1904, Kod Jenayah berdasarkan Kod Jenayah Barat mula
dilaksanakan di Siam. Pada tahun 1908, sebuah mahkamah yang akan
melaksanakan sepenuhnya undang-undang Barat telah didirikan di salaBangkok.
Tujuannya ialah untuk mendesak kuasa-kuasa Barat menghapuskan hak wilayah
asingan mereka di Siam.
Pelajaran[sunting | sunting sumber]
Pelajaran Barat semakin berkembang semasa pemerintahan Chulalongkorn.
Pada tahun 1878, arahan telah dikeluarkan mendesak anak-anak golongan
bangsawan dihantar ke istana untuk mendapat pelajaran Barat. Semasa
Chulalongkorn, pelajaran Barat bukan sahaja terbuka kepada anak-anak
golongan bangsawan tetapi juga anak-anak rakyat biasa, terutamanya selepas
penubuhan sekolah harian sejak tahun 1884. selain itu, pelajar-pelajar Siam
bukan sahaja mendapat pelajaran Barat di Siam, tetapi juga di seberang laut.
Kira-kira 300 pelajar Siam dihantar ke seberang laut tiap-tiap tahun. Untuk
memajukan pelajaran, Jabatan Pelajaran telah ditubuhkan pada tahun 1887
dengan bantuan pegawai pelajaran British iaitu Cangbell. Kementerian Pelajaran
telah ditubuhkan pada tahun 1892 dan mulai tahun tersebut, maktab-maktab
latihan pengurusan didirikan. D.G.E. Hall dalam bukunya “A History of South
East Asia” menegaskan perkembangan pelajaran Barat berlaku kerana terdapat
3 bentuk sekolah yang dikuasai sepenuhnya guru-guru British pada tahun 1890-
an. Sekolah-sekolah tersebut ialah Maktab Raja 1878 untuk anak-anak lelaki
golongan bangsawan, Sunandalaya 1883 untuk anak perempuan golongan
bangsawan dan sekolah harian 1884 untuk anak lelaki kelas pertengahan.
Adat[sunting | sunting sumber]
Chulalongkorn telah berusaha menghapuskan adat-adat yang dianggap boleh
menghalang kemajuan Siam. Adat sujud di hadapan raja telah dihapuskan
sepenuhnya pada tahun 1873. Sistem buruh paksa atau corvee telah dihapuskan
pada tahun 1873 dan digantikan dengan sistem buruh bergaji. Sistem
penghambaan mula dihapuskan pada tahun 1874. Mulai tahun tersebut, tidak
ada orang yang dilahirkan sebagai hamba. Anak-anak hamba akan jadi rakyat
bebas apabila mencapai umur 21 tahun. Sistem penghambaan dihapuskan
sepenuhnya pada tahun 1805.
Agama[sunting | sunting sumber]
Walaupun Chulalongkorn beragama Buddha, baginda bersikap liberal terhadap
agama-agama lain. Baginda membenarkan penyebaran agama Kristian dan
Islam. Akibatnya berlaku perkembangan agama Kristian di sekitar Bangkok dan
perkembangan agama Islam di Selatan Siam.
Sistem perhubungan[sunting | sunting sumber]
Sistem perhubungan semakin berkembang semasa Chulalongkorn. Banyak
jalanraya, terusan dan terusan telah dibina. Jalan keretapi yang pertama dibina
pada tahun 1893 untuk menghubungkan Bangkok dengan Paknam. Seterusnya
dibina jalan keretapi menghubungkan Bangkok-Ayuthia pada tahun 1897,
Bangkok-Korat 1900, Bangkok-Lupburi 1901. Perkhidmatan telegraf bermula
pada tahun 1875 dan perkhidmatan pos serta telefon pada tahun 1881.
Kesihatan[sunting | sunting sumber]
Chulalongkorn telah mengambil langkah untuk memajukan perkhidmatan
kesihatan di Siam. Doktor-doktor dari Barat telah ditugaskan di klinik-klinik dan
hospital-hospital yang didirikan oleh Chulalongkorn. Kementerian Kesihatan telah
ditubuhkan pada tahun 1892. Sebuah sekolah latihan doctor telah didirikan di
Bangkok. Seterusnya didirikan sekolah latihan perbidaan 1897 dan sekolah
latihan jururawat 1898.
Penjara dan polis[sunting | sunting sumber]
Chulalongkorn telah menyusun semula sistem penjara dan perkhidmatan polis.
Usaha-usaha ini dijalankan dengan bantuan pegawai-pegawai British dan
Jabatan Polis Imperial Myanmar dan India.
Ekonomi[sunting | sunting sumber]
Ekonomi Siam berkembang maju semasa pemerintahan Chulalongkorn. Beras,
gula dan kayu jati menjadi eksport utama Siam. Chulalongkorn telah berjaya
mewujudkan perbendaharaan Siam yang moden dengan bantuan pegawai-
pegawai British. Jabatan Kastam dan Hasil Dalam Negeri telah ditubuhkan pada
tahun 1875. Kementerian Kewangan telah diwujudkan pada tahun 1892 dan
mulai tahun tersebut, sistem cukai secara langsung telah dilaksanakan. Jabatan
Kastam dan Hasil Dalam Negeri telah disusun semula pada tahun 1892. Pada
tahun 1896, Chulalongkorn mengeluarkan arahan untuk membaiki perkhidmatan
pelabuhan Siam. Sistem audit dan akaun yang teratur telah dilaksanakan dan
pada tahun 1901, belanjawan Siam yang pertama berjaya dikeluarkan.
Chulalongkorn menggalakkan perkembangan ekonomi moden di Siam. Bank-
bank British mula didirikan antara tahun 1888-1894 dan sebuah bank Perancis
didirikan pada tahun 1897. Chulalongkorn juga menggalakkan perdagangan
asing di Siam. Akibatnya ramai pedagang Barat datang ke Siam dan semasa
Chulalongkorn, perdagangan asing Siam dikuasai oleh pedagang-pedagang
British. Chulalongkorn telah menggalakkan pembukaan tanah-tanah baru untuk
tanaman padi bagi tujuan eksport. Dalam usaha untuk menjayakan rancangan
ini, baginda telah mengurangkan atau menggantung buat sementara cukai ke
atas sawah padi, membina projek-projek pengairan serta membina jalan raya
dan jalan keretapi.
Kesimpulan[sunting | sunting sumber]
Chulalongkorn merupakan seorang pemerintah yang bijak dan berpandangan
jauh. Baginda telah berjaya menyelamatkan kemerdekaan Siam dalam zaman
imperialisme kuasa-kuasa Barat yang berlumba-lumba untuk mendapat tanah
jajahan di Asia terutamanya di Asia Tenggra. Dasar buka pintu, keistimewaan-
keistimewaan yang diberi dan dasar tolak ansur baginda telah mengurangkan
campur tangan asing dalam hal ehwal Siam. Pemerintahan baginda selama 42
tahun (1868-1910) telah memperlihatkan pelbagai perubahan berlaku di Siam
sama ada dalam politik, sosial ataupun ekonomi. Baginda dikenali sebagai “Raja
Teragung dan Tercinta”. Chulalongkorn mangkat pada 23 April 1910 dan
digantikan oleh puteranya Raja Vajiravudh sebagai Raja Rama VI.

Mongkut

Ipad

Pada 12 Maret 1930, Gandhi melakukan sebuah gerakan berjalan kaki


sepanjang 240 mil ke pesisir laut Kota Dandi untuk melakukan aksi boikot
terhadap produksi pajak garam yang sangat tinggi, itu kira-kira jaraknya sama
dengan jalan kaki dari Jakarta ke Semarang! Gilanya lagi, aksi gerak jalan ini
diikuti oleh puluhan ribu orang pendukungnya, kota demi kota dilaluinya, ribuan
orang menyalaminya untuk memberikan dukungan. Sampai pada 6 April dia tiba di
pesisir pantai, lalu memungut garam dari pasir (yang dianggap sebagai
tindakan ilegal) sebagai bentuk protes terhadap pemungutan pajak garam.
Gandhi (paling kanan) sedang melakukan aksi long march tahun 1930 untuk menuntut boikot pajak
garam pada pemerintah Inggris

Tindakan sederhana Gandhi itu memicu tindakan lain, ratusan ribu orang mulai
memanen garam, dan mendistribusikan sebagai komoditas mandiri di luar
pemerintah Inggris. Aksi boikot produksi garam itu membuat pabrik garam dan
perdagangan Inggris kacau balau. Dalam watu sebulan Inggris lagi-lagi menahan
Gandhi dan memenjarakan 60.000 orang yang tidak melawan sama sekali. Pada 20
Mei, dua ribu orang penganut prinsip ajaran Gandhi untuk tidak melakukan
kekerasan nekat mendekati pintu tambang garam Dharsana untuk mengambil
garam hak panen mereka.

Aksi damai tersebut berakhir dengan pemukulan oleh serdadu Inggris terhadap
ribuan penduduk sipil secara sepihak tanpa ada bentuk perlawanan. Kejadian ini
kembali menjadi sorotan dunia internasional yang mengecam
kebiadaban pemerintahan Inggris. Aksi ini terus bertambah, beribu-ribu orang lain
malah ikut bergabung dengan aksi protes damai itu. Dalam tahun itu, Inggris
memenjarakan lebih dari 100.000 orang India karena protes damai. Jutaan orang di
seluruh dunia mulai mendesak Inggris untuk meninggalkan India dan memberikan
kemerdekaan.
Karena tekanan dunia internasional yang semakin memuncak, pada Maret 1931
Inggris melepas semua tahanan politik, mengakui hak boikot pakaian rakyat India,
serta mencabut larangan atas produksi garam buatan sendiri. Mereka kemudian
mengundang Gandhi ke Inggris untuk sebuah konferensi untuk membahas
kemungkinan kemerdekaan bagi India. Gandhi pergi ke London selama 4 bulan
dan mendapat banyak sambutan positif di Eropa. Namun konferensi itu tidak
menghasilkan sebuah keputusan resmi apapun dan hanya bersifat seremonial oleh
pemerintah Inggris.

Sekembalinya dari Eropa, Gandhi meneruskan perjuangan internal untuk


menghapus diskriminasi kasta Hindu terbawah (dalit) yang selama ribuan tahun
dianggap sebagai golongan najis, gelandangan, dan fakir dalam budaya Hindu
India. Pada 20 September, Gandhi memulai lagi sumpah “puasa hingga mati”
sebagai bentuk desakan agar para petinggi agama Hindu dapat membentuk
kesepatakan untuk menghapus sistem kasta. Sikap keras kepala Gandhi ini
membuat seluruh negeri bahkan dunia terkejut. Pengaruh Gandhi yang sangat besar
membuat para pemimpin Hindu mulai menerima orang-orang dalit yang
sebelumnya mereka anggap najis di kuil-kuil mereka. Hanya karena pengaruh
seorang Gandhi, budaya konservatif Hinduisme selama ribuan tahun di India
mengalami reformasi besar. Sampai Gandhi memberi sebutan baru bagi kaum dalit
yaitu harijans yang berarti “Anak-anak Tuhan”.
Setelah perang dunia 2 berakhir, publik India semakin yakin dalam waktu dekat
Inggris akan angkat kaki dari India. Pada kesempatan itu, para pejuang
pembebasan India yang beragama Muslim, termasuk Ali Jinnah menuntut agar
India dibagi berdasarkan mayoritas agama. Daerah yang diduduki mayoritas
beragama Islam akan menjadi negara Pakistan Barat dan Pakistan Timur (sekarang
Bangladesh). Hal ini sebetulnya tidak disetujui oleh Gandhi yang mengharapkan
pemersatuan agama Islam dan Hindu untuk dapat hidup dalam keharmonisan di
India. Namun ketegangan antar masyarakat Hindu dan Islam semakin memuncak,
dan Gandhi memutuskan untuk mengalah demi mencegah terjadinya perang
saudara.
Gandhi ketika sedang berpuasa, ditemani oleh puteri dari Nehru, Indira Gandhi.

Namun demikian, bentrokan antar kelompok Hindu dan Muslim sudah terlanjur
merebak di beberapa daerah. Gandhi memutuskan untuk melakukan perjalanan di
berbagai wilayah India dari mulai yang termiskin, dimana kebanyakan kerusuhan
dan pembantaian brutal terjadi. Desa demi desa ia kunjungi untuk menyeruakan
misi perdamaian dalam setiap kelompok bentrokan. Keseluruhannya, dia
mengunjungi 49 desa dan cukup berhasil menjadi juru damai antar umat Muslim
dan Hindu di berbagai daerah.
Pemerintah Inggris yang baru memutuskan untuk memberi kemerdekaan kepada
India pada 15 Agustus 1947. Pada hari yang sama, negara India dengan Pakistan
Barat serta Pakistan Timur (Bangladesh) memerdekakan dirinya. Dalam proses
pengungsian antar wilayah tersebut, bentrokan antar warga Muslim dan Hindu
kembali terjadi. Hari-hari awal kemerdekaan India dan Pakistan diwarnai dengan
berbagai bentrokan dan kekacauan. Lagi-lagi Gandhi yang keras kepala
memutuskan sumpah untuk berpuasa sampai mati hingga kekerasan sepenuhnya
berhenti antar umat beragama. Ia memutuskan pindah ke rumah seorang Muslim
yang paling miskin di Calcutta dengan tingkat bentrokan paling buruk, untuk
berpuasa hingga mati di sana. Lagi-lagi Gandhi membuat ‘keajaiban’.
Dalam waktu kurang dari seminggu, bentrokan antar ribuan umat Hindu dan
Muslim berhenti, bahkan beberapa di antara mereka mulai berpawai dan berdoa
bersama. Ketika Gandhi hampir meninggal, Calcutta terdiam dan setiap orang
berdoa bagi perdamaian. Gandhi mengakhiri puasanya. Kekerasan telah berhenti
karena tak seorangpun menginginkannya menderita karena apa yang mereka
lakukan. Gandhi telah membuat sebuah mukjizat lagi. Namun demikian, tidak
semua pihak dari Muslim maupun Hindu mendukung aksi perdamaian
Gandhi. Sebagian umat Muslim di India masih banyak yang memandang sinis
kepada Gandhi karena bentuk aksi puasanya itu, sementara itu banyak umat Hindu
fanatik membencinya karena membela dan melindungi umat Muslim.

Puncak sentimen masyarakat ini terjadi pada 30 Januari 1948, ketika


Gandhi berjalan melintasi taman menuju upacara doa. Gandhi ditembak di depan
umum pada jarak dekat oleh penganut Hindu ekstremis karena Gandhi dinilai
terlalu membela umat Muslim di India maupun Pakistan pada saat itu. Gandhi
wafat pada hari itu juga. Selama hidupnya Gandhi melakukan sumpah puasa untuk
menghentikan bentrokan sipil sebanyak 17 kali dan dipenjara sebanyak 12 kali
selama hidupnya.

Anda mungkin juga menyukai