ABSTRAK
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
tuberculosis. Pengobatan penyakit TB menggunakan antibiotik dapat menyebabkan resistensi
atau dikenal dengan Multidrug Resistant Tuberculosis (MDR-TB) sehingga diperlukan
penemuan obat baru anti-tuberkulosis. Obat dari bahan alam dapat menjadi alternatif untuk
pengobatan TB. Aktivitas tumbuhan sebagai anti-TB dapat diketahui dengan melihat nilai
MIC (Minimum Inhibitory Concentration). Terdapat 15 tumbuhan yang dilaporkan memiliki
aktivitas anti-TB yang diklasifikasikan berdasarkan nilai MIC, yaitu 8 tumbuhan sangat aktif,
4 tumbuhan aktif, dan 3 tumbuhan memiliki aktivitas sedang hingga rendah.
ABSTRACT
yang terdapat pada bahan alam khususnya menemukan obat baru sehingga dapat
tumbuh-tumbuhan. Oleh karena itu, memperbaiki regimen terapi dengan
dilakukan review mengenai senyawa aktif mengurangi durasi pengobatan dan
dari beberapa tumbuhan dan aktivitasnya mengatasi resistensi obat yang digunakan,
sebagai obat anti-TB yang dapat dijadikan yaitu MDR-TB maupun Extensively Drug
zat aktif untuk obat anti-TB yang baru Resistant Tuberculosis (XDR-TB) yang
sehingga tingginya angka kejadian memiliki tingkat resistensi lebih tinggi,
resistensi dapat diatasi. yaitu saat dimana telah terjadi resistensi
POKOK BAHASAN terhadap obat anti-TB lini pertama dan
Metode Penelitian kedua. Pengembangan obat anti-TB dari
Metode penulisan review artikel ini bahan alam harus memiliki efek
menggunakan studi literatur dengan nefrotoksik dan hepatotoksik yang sangat
menelaah artikel, jurnal ilmiah, dan buku kecil sehingga dapat digunakan sebagai
terkait penelitian dan perkembangan pilihan obat pada terapi TB (Ibekwe,
penemuan obat baru berupa senyawa aktif 2014).
yang berasal dari tumbuhan serta Syarat yang harus dipenuhi pada penentuan
aktivitasnya sebagai obat anti-TB. Adapun aktivitas antimikroba dari ekstrak tanaman
kriteria inklusi dari literatur yang adalah kontak antara ekstrak tanaman dan
digunakan merupakan artikel dan jurnal dinding sel mikroorganisme harus baik,
ilmiah yang dipublikasi secara nasional parameter ukur tingkat pertumbuhan
maupun internasional dalam 10 tahun mikroorganisme terpenuhi, dan kondisi
terakhir, yaitu antara tahun 2008-2018 pengujian memungkinkan mikroorganisme
yang memuat sumber data yang dapat tumbuh bila tidak terdapat
dibutuhkan secara detail, terutama antimikroba. Adapun metode yang
mengenai uji aktivitas anti-TB beberapa digunakan untuk menguji aktivitas suatu
senyawa aktif yang diisolasi dari beberapa antimikroba harus sesuai dengan tata
tumbuhan. Sedangkan kriteria ekskusi dari laksana yang telah distandarisasi
literatur yang digunakan adalah artikel dan prosedurnya sehingga dapat dilakukan
jurnal ilmiah yang tidak memuat secara interpretasi terhadap hasil dari pengujian
detail mengenai uji aktivitas anti-TB aktivitas antimikroba tersebut dengan
beberapa senyawa aktif yang berasal dari melihat reproduktifitas dan perbandingan
tumbuhan aktivitas dari beberapa bahan uji yang
Pembahasan berbeda. Metode yang dapat digunakan
Uji aktivitas anti tuberkulosis pada penentuan aktivitas antimikroba dari
secara in vitro dilakukan untuk ekstrak tanaman antara lain, metode
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 520
pengenceran (dilution method), metode daya bunuh (time kill assay), metode optik
penyebaran (diffusion method), metode atau trbidimetri (Kim, Se-Kwon, 2016).
Tabel.1 Nilai MIC dan senyawa aktif tumbuhan sebagai anti-TB (aktivitas = µg/mL)
No Nama Tumbuhan Metode Aktivitas Senyawa Aktif Referensi
1. Syzygium aromaticum Dilusi 12,5 Terpenoid, alkaloid, dan 18
(Kuncup-Ekstrak agar flavonoid
aseton)
2. Berchemia discolor Dilusi 12,5 Flavonoid 12
(Kulit Batang-Ekstrak agar
aseton)
3. Warbugia salutaris Dilusi 25 Sesquiterpenoid 12
(Daun-Ekstrak aseton) agar
4. Terminalia sericea Dilusi 25 Termilignan B dan asam 12
(Kulit-Ekstrak aseton) agar arjuna
5. Bridelia micrantha Dilusi 25 Fridelin, epi-fridelin, 12
(Kulit-Ekstrak aseton) agar Flavonoid, dan asam galat,
asam elagat, dan
antosianidin
6. Aspidosperma Dilusi 27 Asam Ursolat 16
quebracho agar
7. Piper nigrum (Biji- Dilusi 50 (Alkaloid) Piperin 18
Ekstrak metanol) agar
8. Terminalia Mikrodilu 78 Triterpenoid pentasiklik 21
avicennoides si cair dan Friedelin
(Akar-Ekstrak
Heksana)
9. Kaempferia galanga L Dilusi 100 ethyl-p-methoxycinnamate 11
(Ekstrak etanol agar (volatile oil)
rimpang kencur)
10. Carica papaya Dilusi 100 Flavonoid, tanin, dan 1, 12
(Daun-Ekstrak air dan agar steroid
metanol)
11. Thymbra spicata L. Dilusi 196 Carvacrol, Asam 3
var. agar rosmarinat, Hesperidin,
(Ekstrak metanol) Eriodiktiol-(flavanon),
Rutin, Kuersetin
12. Origanum Dilusi cair 392 Carvacrol, Rutin, Asam 3
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 521
(FAS II) yang berguna dalam pembentukan asam elagat glikosida serta menunjukan
asam mikolat. Terpenoid sebagai anti-TB adanya aktivitas anti-TB. Sedangkan pada
karena menyebabkan gangguan pada fraksi seperti fraksi larut kloroform tidak
bagian lipid pada membran plasma bakteri menunjukan adanya aktivitas anti-TB
sehingga menyebabkan kebocoran di (Fyhrquist, et al., 2014). Pada Terminalia
bagian intraseluler dan terjadi perubahan avicennoides (MIC 78 µg/mL) terdapat
permeabilitas membran (Bueno-Sanchez et triterpenoid pentasiklik dan fridelin
al., 2009). Pada umumnya, senyawa sebagai senyawa aktif anti-TB.
flavonoid dan terpenoid juga ditemui pada Selanjutnya, Aspidosperma
beberapa tumbuhan, seperti Berchemia quebracho (MIC 27 µg/mL) dengan
discolor (MIC 12,5 µg/mL) dan Warbugia senyawa aktif asam ursolat yang
salutaris (MIC 25 µg/mL). merupakan golongan triterpenoid.
Seskuiterpenoid yang terdapat pada Aktivitas anti-TB dilakukan dengan
Warbugia salutaris adalah muzigadial mengaktifkan killing cascades intraseluler
yang bekerja dengan mengambat aktivitas pada sel inang selama bakteri TB
enzim mycobacterial N-acetyltransferase menginfeksi. Selain itu, efek anti-TB
sehingga dapat menghambat pertumbuhan diekspresikan melalui peningkatan sitokin
Mtb (Green, et al., 2010; Madikane, et al., prainflamasi utama, yaitu INF-γ dan TNF-
2007). Pada Terminalia sericea (MIC 25 α (Lopez-Garcia, et al., 2015).
µg/mL) terdiri dari senyawa Termilignan B Piper nigrum (MIC 50 µg/mL)
dan asam arjuna. sebagai anti-TB karena terdapat kandungan
Bridelia micrantha (MIC 25 piperin yang tinggi. Piperin menginduksi
µg/mL) berpotensi sebagai anti-TB yang proliferasi dari sel T dan B, meningkatkan
terdiri dari fridelin, epifridelin yang sitokin Th-1 (IFN-γ dan IL-2), dan
termasuk golongan terpenoid, flavonoid, meningkatkan aktivasi makrofag (Sharma,
dan terdiri dari asam galat, asam elagat, et al., 2014). Efikasi piperin sebagai anti-
dan antosianidin yang merupakan turunan TB juga sudah dilakukan pada pasien TB
fenol. Pada Terminalia sambesiaca (MIC yang secara radiologi didiagnosis
1250 µg/mL) terdapat turunan senyawa menderita TB paru (Chawla, 2010).
fenol seperti asam galat, asam elagat Aktivitas anti-TB juga ditunjukan
glikosida, dan elagitanin. Efikasi anti-TB oleh Carica papaya (MIC 100 µg/mL),
dari tanaman ini dipengaruhi oleh pelarut senyawa aktif yang berfungsi sebagai anti-
yang digunakan pada ekstrak dan fraksi. TB adalah flavonoid, tanin, dan steroid.
Hasil dari HPLC-DAD terhadap ekstrak Efek tanin yang diberikan sebagai
metanol-aquades kaya akan elagitanin dan antibakteri adalah merusak membran sel
Farmaka
Suplemen Volume 16 Nomor 2 523