Disusun oleh:
Ivander Edo - 2015620004 / F
Silvia Bertha - 2015620012 / F
Alan Kurniawan – 2015620048 / F
Devina Affriani Reyga Riswandi – 2015620066 / F
Jenny Wijaya - 2015620078 / F
Arlene - 2015620092 / F
2019
I.PROSES DEKAFEINASI MENGGUNAKAN SUPERKRITIK CO2
a. Proses steaming: Pada proses ini biji kopi akan di kontakkan dengan superheated
steam sampai kadar air meningkat 30% berat dan biji kopi mengalami swelling atau
membengkak.
b. Supercritical CO2: Setelah itu biji kopi akan dimasukan ke dalam tangki ekstraktor
dan dipompakan superkritik CO2 sampai tekanan 80 bar. Proses ini terjadi selama 11-
22 jam tergantung dari jenis kopi yang di decaffeinasi.
c. Caffein recovery: pada proses ini aliran CO2 yang telah tercampur dengan kafein akan
dialirkan menuju kolam pencucian. Dalam kolam ini aliran tersebut akan dikontakan
dengan air secara counter-current. Air yang dikontakan ini dapat menghilangkan kafein
dari CO2 sebesar 99,5% sehingga CO2 ini dapat digunakan kembali dalam proses
ekstraksi.
d. Selanjutnya air dan kafein dipisahkan dengan proses pemurnian air sehingga dapat
digunakan kembali untuk proses steaming.
Proses dekafeinasi menggunakan pelarut CO2 superkritik dapat dilakukan dengan cara
lain selain proses diatas seperti yang disajikan pada Gambar 1.2 sebagai berikut:
Pelarut CO2 dipompakan menuju tangki penyimpanan CO2 (TK-201), kemudian CO2
dipanaskan dalam heat exchanger sampai kondisi superkritiknya. Setelah itu CO2 superkritik
ini akan menuju tangki ekstrasi (T-201). Green bean coffee sebagai bahan baku mentah
dialirkan menuju tangki ekstraksi untuk diekstraksi dengan pelarut CO2 superkritik. Proses ini
berjalan selama 7-10 jam dan mampu mengekstrak caffein sampai 97%. Kemudian CO2 yang
mengandung caffein tersebut akan menuju vessel dengan tekanan rendah untuk memisahkan
CO2 dan caffein menggunakan liquid gas separator. Setelah terpisah CO2 akan dikompresi dan
didinginkan dengan heat exchanger menuju tangki penyimpanan CO2 untuk digunakan
kembali.
1. Budisa, N. (2014). Supercritical Carbon Dioxide and Its Potential as a. Life Journal, 1-
3, 8.
2. Marco, I. D. (2017). Supercritical Carbon Dioxide Decaffeination Process: a Life.
Chemical Engineering Transaction (CET), 2-6.
3. Widagdyo, D. R. (2013). Ekstraksi Kafein dari Biji Kopi Robusta. Medianeliti, 6.
4. Marteel-Parrish, A. E., M.A. Abraham, Green Chemistry and Engineering: A Pathway
to sustainability, 2013, Wiley AIChe, pp.24 - 31.
5. Ivankovic, A., Dronjic, A., Bevanda, A.M., dan Talic, S., 2017, Review of 12 Principles
of Green Chemistry in Practice, Internation Journal as Sustainable and Green Energy,
6(3), pp. 40-48.
6. Kletz, T., dan Amyotte, P., 2010, Process Plants: A Handbook for Inherently Safer
Design, edisi 2, CRC Press Taylor & Francis Group, New York, pp. 1-4
7. Anastas, P. T., & Zimmerman, J. B. (2003). Through the 12 Principles Green
Engineering. Environmental Science & Technology.
8. Lloyd, A., & Grierson, H. (n.d.). Sustainable Design Through The Twelve Principles
of Green Engineering.
9. Mulholland, Kenneth L., Dyer, James A, Pollution Prevention: Methodology,
Technologies and Practices, 1999, American Institute of Chemical Engineers
10. Ruiz-Mercado, Gerardo dan H Caberaz, Sustainability in The Design, Synthesis and
Analysis of Chemical Engineering Process, 2016, Elsevier
11. Waste Management Report Center, Implementing a Pollution Prevention Program,
1998, Illinois Sustainable Technology Center, University of Illinois