Anda di halaman 1dari 4

Nama:Rislianta Alsabila

NIM:170210303035

ANALISIS SPASIAL PENINGKATAN MINAT MASYARAKAT TERHADAP


TRANSPORTASI KRL COMMUTER LINE RUTE JAKARTA- BOGOR.

KRL merupakan singkatan dari kereta rel listrik yang kini menjadi alternatif
transportasi di wilayah perkotaan. Daerah Jakarta-Bogor merupakan wilayah
perkotaan yang mengunakan fasilitas transportasi KRL demi memenuhi kebutuhan
masyarakat. Commuter sendiri memiliki arti pulang-pergi, dengan kata lain
merupakan alat transportasi yang melayani jasa pulang pergi, dari sudut pandang
manusia commuter juga dapat diartikan manusia yang memiliki kegiataan pulang
pergi Contohnya semua warga yang bekerja di Jakarta tidak semuanya berasal dari
Jakarta, tapi juga daerah sekitarnya seperti Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi,
manusia yang pulang-pergi saat bekerja dapat diartikan sebagai commuter.
Dirgantoro, dkk (2012) menjabarkan jika dipandang dari perilakunya (manusia),
commuter adalag orang yang melakukan pulang pergi untuk bekerja setiap harinya,
dan pengertian lainnya adalah kendaraan (kereta/train) yang membawa orang setiap
pulang-pergi.

Peningkatan minat masyarakat terhadap transportasi KRL COMMUTER LINE


merupakan salah satu bentuk solusi dari permasalahan di daerah perkotaan yaitu
kemacetan. Jakarta-Bogor merupakan wilayah perkotaan yang padat dan terus
mengalami pertumbuhan penduduk. Tak dapat dipungkiri jalur Jakarta-Bogor sering
mengalami kemacetan sejalan dengan mobillitas masyarakat sekitar. Zulkifli dan
Syahputra (2016) menjelaskan Penyedia KRL rute Bogor-Jakarta memiliki peran
yang signifikan dalam kehidupan masyarakat di daerah Bogor, Depok, dan Jakarta.
KRL rute Bogor-Jakarta memiliki peran yang signifikan dalam kehidupan masyarakat
di daerah Jakarta, Bogor, dan Depok terutama dalam hal mobolitas masyarakar yang
beraktifitas di luar daerahnya dan sebagai alat transportasi yang dapat mengarasi
masalh kemacetan yang sering dihadapi masyarakat. Kereta Api merupakan salah
satu transportasi yang sangat efektif dan efesien sebagai solusi kemacetan yang ada.
Kereta api merupakan transportasi murah, bebas macet, bersifat massal, tidak
memerlukan bahan bakar yang banyak.

Solusi kemacetan dengan beralih transportasi dari kendaraan pribadi ke KRL


telah terbukti dengan adanya peningkataan penumpang setiap tahunnya. Peningkatan
penumpang terjadi dari tahun 2006-2012. Hal ini tertera pada table berikut ini:

Tahun Jumlah Penumpang


2006 104.425
2007 118.095
2008 125.451
2009 130.508
2010 124.308
2011 121.105
2012 134.088

Peningkatan minat masyarakat terhadap transportasi KRL terus terjadi kecuali


pada tahun 2011. Peningkataan penumpang dalam kurun 7 tahun terakhir puncaknya
berada pada tahun 2012 yaitu sejumlah 134.088. penyebab utama mengapa terjadi
peningkatan minat dari masyarakat menggunakan KRL karena yang pertama
menghindari kemacetan, kereta api merupakan transportasi yang bebas dari
kemacetan, dengan menggunakan trasnportasi KRL pastinya dapat terjadinya
efensiensi waktu bagi penumpang teruma pada waktu sibuk. Mengingat KRL sendiri
merupakan transportasi masyarakat luar Jakarta yang melakukan kegitaan sehari-
harinya di Jakarta.
Alasan kedua yaitu murah atau harga terjangkau penumpang bukan hanya
mempertimbangkan efensiensi waktu tapi juga pengeluaraan. Alasan ketiga
merupakan pelayanan jasa KRL Commurer Line Jakarta-Bogor tergolong baik
terbukti dengan adanya survey mahasiswa Universitas Indonesia yang mahasiswanya
sering menggunakan KRL memberikan hasil bahwa pelayanan KRL tergolong baik
dengan perolehan hasil 68%. Jayanti N. Y. dan Hardjo R (2013) Berdasarkan hasil
penelitian bahwa persepsi responden KRL Commuter Line rute Jakarta-Bogor dinilai
sudah baik dan mendapat suara sebanyak 68%. Qunita F. A (2015) juga menjabarkan
Seluruh dimensi kualitas pelayanan tersebut termasuk ke dalam kategori kualitas
pelayanan “baik”. Hampir seluruh atribut kualitas pelayanan KRL Commuter Line
memiliki kriteria penilaian “baik”, namun atribut ketepatan jadwal perjalanan KRL
memiliki kriteria penilaian kualitas pelayanan “tidak baik” dengan skor rata-rata 2,36.

Demi memenuhi dan terus meningkatkan minat masyarakat terhadap KRL


pemerintah terus meningkatan pelayanan jasa dan jumlah unit gerbong. KRL juga
menyediakan gerbong khusus wanita demi mengurangi tingkat kejahatan terhadap
wanita. Pemrintah juga memiliki beberapa strategi terumata meningkatakan ketepatan
waktu, pelayanan, dan juga keselamatan penumpang. Strategi ini juga diterapkan di
PT. Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi VII Madiun, sesuai dengan
penjabaran dari Julianto I. T., dkk. (2015) Strategi peningkatan kualitas pelayanan
jasa transportasi kerata api yang diterapkan PT. DAOP VII Madiun adalah
memperbaiki kualitas pelayanan terkait dengan tujuan perusahaan yaitu ketepatan
waktu, keselamatan, pelayanan dan kenyamanan.
DAFTAR PUSTAKA

Dirgantoro Guruh, Indiastjario, Bambang Setoko. 2012. Stasiun Kereta dan


Commuter Centre Manggarai.
http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?article=21815&val=1274&title=S
TASIUN%20KERETA%20DAN%20COMMUTER%20CENTRE%20M
ANGGARAI
Jayanti N.Y dan Hardjo R. 2013. Kualitas Pelayanan KRL Commuter Line Rute
Jakarta-Bogor Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Universitas Indonesia.
http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S52975-Norma%20Yuli%20Jayanti
Julianto I. T., dkk. .2015. Strategi Peningkatan Kualitas Pelayanan Jasa
Trasnportasi Kereta Api.
https://media.neliti.com/media/publications/81047-ID-strategi-peningkatan-kualitas-
pelayanan.pdf
Qunita F. A. 2015.Kajian Pemanfaatan Moda Transportasi Kereta Rel Listrik
Commuter Line dalam Pergerakan Komuter Bekasi Jakarta
http://lib.geo.ugm.ac.id/ojs/index.php/jbi/article/view/719/692\
Zulkifli Fattah, dan Syahputra. 2016. Analisis Faktor Kualitas Pelayanan di KRL
COMMUTER LINE JABODETABEK Gerbong Khusus Wanita (Studi
pada PT KAI COMMUTER JABODETABEK Rute Bogor-Jakarta Kota).
https://www.researchgate.net/publication/265315723_STASIUN_KERETA_DAN_C
OMMUTER_CENTRE_MANGGARAI

Anda mungkin juga menyukai