Anda di halaman 1dari 6

1

Mengkaji Penerapan Deret Fibonacci dan


Golden Ratio pada Lagu Bungan Sandat
Kadek Gita Saraswandewi, I Putu Pasek Suryawan.,S.Pd.,M.Pd.,
Jurusan Matematika, Universitas Pendidikan Ganesha
E-mail : gita_saraswandewi@yahoo.com

Abstrak—Lagu Bungan Sandat merupakan lagu yang sangat Golden Ratio juga disebut-sebut memiliki keindahannya
populer di kalangan masyarakat Bali sejak tahun 1970. Lagu tersendiri yang bahkan menurut para ilmuwan pada zaman
yang diciptakan oleh Alm. A. A. Made Cakra ini selain sarat terdahulu, bilangan Fibonacci adalah salah satu bukti adanya
akan nasehat, juga mengandung melodi yang sangat sederhana. Tuhan (Ahdha, 2015).
Sehingga lagu ini cukup mudah dinyanyikan oleh anak-anak,
Dengan demikian unsur keindahan juga terdapat dalam
remaja maupun orang dewasa. Lagu dengan melodi sederhana
seperti lagu Bungan Sandat ini dapat diaransemen kembali matematika yang memiliki unsur layaknya pada seni.
sehingga lagu tersebut menjadi lebih indah. Dalam ilmu Contoh penerapan matematika dalam seni adalah barisan
matematika, Golden Ratio dan deret Fibonacci biasanya bilangan Fibonacci dan Golden Ratio yang terdapat dalam
dikaitkan dengan hasil karya yang indah. Tetapi apakah suatu kerya seni musik. Penelitian yang dilakukan oleh M. Harki
komposisi musik akan terdengar indah dan menarik apabila Fauzan Ahdha (2015) yang menganalisis lagu Cublak-Cublak
disusun dengan cara menerapkan golden ratio dan deret Suweng dimana instrumen lagu tersebut dianalisis dengan
Fibonacci? Oleh karena itu, penulis terlebih dahulu ditinjau dari adanya unsur barisan bilangan Fibonacci dan
menganalisis deret Fibonacci dan Golden Ratio yang Golden Ratio hasil yang didapatkan membuktikan bahwa di
terkandung dalam lagu tersebut. Berdasarkan analisis,
dalam lagu Cublak-Cublak Suweng terdapat kandungan
diperoleh persentase deret Fibonacci yang terkandung dalam
lagu Bungan Sandat sebesar 60,44% dengan golden ratio barisan bilangan Fibonacci dan Golden Ratio. Kemudian
sebesar 90,09%. Kemudian, penulis mencoba mengaransemen dilakukan perbandingan keindahan instrumen lagu Cublak-
lagu Bungan Sandat dengan mengganti beberapa solmisasi pada Cublak Suweng sebelum dan sesudah diaransemen yang
lagu tersebut sehingga diperoleh persentase deret Fibonacci kemudian dianalisis menggunakan metode Uji Wilcoxon
yang terkandung pada lagu Bungan Sandat sebesar 100%. dengan 18 orang responden (Ahdha, 2015).
Berdasarkan survei terhadap 20 orang pendengar, 16 orang Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengkaji deret
menyatakan lagu Bungan Sandat hasil aransemen terdengar Fibonacci dan Golden Ratio pada salah satu lagu yang
lebih indah dibandingkan dengan lagu Bungan Sandat sebelum berasal dari Bali yaitu Bungan Sandat. Dimana, lagu Bungan
aransemen.
Sandat merupakan lagu daerah bali yang menggunakan
tangga nada pentatonik sederhana, sehingga sangat
Kata Kunci—Lagu Bungan Sandat, Fibonacci, Golden Ratio
memungkinkan untuk lebih memperindah lagu tersebut.
Kajian ini diharapkan dapat menambah khasanah
I. PENDAHULUAN
pengetahuan serta pengembangan ilmu di bidang matematika

S ENI adalah istilah yang selalu berkaitan dengan estetika


atau keindahan, keriangan maupun rekreasi. Saat seni
terdengar di telinga kita, makna yang terdapat dalam benak
dengan ilmu seni khususnya seni musik.

II. KAJIAN PUSTAKA


kita pastilah suatu karya seni baik berupa musik, benda,
lukisan, bangunan maupun benda-benda lainnya yang A. Barisan Fibonacci
dihasilkan oleh para seniman yang memiliki bakat serta Menurut Donald E. Knuth dalam bukunya yang berjudul
kreativitas yang tinggi (Suhaya, 2016). The Art of Computer Programming, Barisan Fibonacci
Dalam seni ada istilah improvisasi dan aransemen. Untuk merupakan sebuah barisan bilangan yang pertama kali
menciptakan sebuah lagu, aransemen nada sangat dikenal di India sekitar abad ke 6, yang kemudian
berpengaruh terhadap keindahan lagu tersebut. Agar seorang diperkenalkan ke barat pada tahun 1202 melalui karya
musisi dapat membuat lagu yang lebih baik, diperlukan Leonardo Fibonacci yang berasal dari Italia (Knuth, 1938).
aransemen lagu yang baik pula (Ahdha, 2015). 1,1,2,3,5,8,13,21. …
Banyak komposer pada abad ke-20 yang menggunakan Deretan bilangan bulat di atas adalah apa yang kita sebut
barisan bilangan Fibonacci dan Golden Ratio dalam karya sebagai barisan Fibonacci. Perhatikanlah bahwa mulai dari
yang mereka hasilkan. Dengan demikian unsur keindahan bilangan urutan ke-3, bilangan urutan ke-n adalah jumlah dari
juga terdapat dalam matematika yang memiliki unsur 2 bilangan urutan sebelumnya. Secara formal, aturan ini dapat
layaknya pada seni. ditulis:
Pada musik terbentuk pola untuk menciptakan Fn = Fn-1 + Fn-2
keharmonisan dan keselarasan nada. Salah satu pola Barisan Fibonacci adalah salah satu dari beberapa barisan
matematika yang menarik untuk dikaji dan dikembangkan yang memiliki sifat rekursif. Sesuatu bisa dikatakan rekursif
adalah deret Fibonacci dan Golden Ratio. Secara umum apabila ia mengandung definisi dari dirinya sendiri. Dalam
barisan bilangan Fibonacci merupakan kumpulan bilangan barisan Fibonacci, hal ini terlihat dari pada Fn-1 dan Fn-2.
real yang diawali dari 0 dan 1, kemudian unsur selanjutnya Kedua suku tersebut adalah definisi dari Fn, dengan catatan
yang didapatkan dengan menjumlahkan kedua unsur yaitu 0 bahwa kedua definisi tersebut juga dapat dinyatakan dengan
dan 1. Golden Ratio adalah rasio keindahan yang merupakan definisi yang sama layaknya Fn :
rasio dari barisan bilangan Fibonacci. Dimana barisan Fn-1 = Fn-2 + Fn-3
bilangan Fibonacci dan Golden Ratio ini saling berkaitan Fn-2 = Fn-3 + Fn-4
di dalam matematika. Barisan bilangan Fibonacci dan
2

Menurut tulisan Leonardo dari Pisa membuktikan bahwa seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi musik, yang
barisan Fibonacci bersifat rekursif. Akan tetapi, definisi mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui
diatas tidak dapat menyatakan barisan Fibonacci secara unsur-unsur musik, yaitu irama, melodi, harmoni,
lengkap. Hal ini dikarenakan definisi di atas belum memiliki bentuk/struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.
basis. Perhatikan bahwa definisi F1 dan F2 akan menjadi Senada dengan Jamalus, menurut Soeharto (1992:86) seni
rancu, musik adalah “pengungkapan gagasan melalui bunyi yang
F2 = F1 + F0 unsur dasarnya berupa melodi, irama, dan harmoni dengan
F1 = F0 + F-1 unsur pendukung berupa bentuk, sifat, dan warna bunyi”.
Karena F0 dan F-1 tidak terdefinisikan. Maka dari itu, Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas,2001)
diperlukan definisi yang berbeda untuk F1 dan F2, yakni 1 menyatakan musik adalah nada atau suara yang disusun
dan 1 sebagai basisnya. Perlu diketahui barisan Fibonacci sedemikian rupa sehingga mengandung irama, lagu dan
juga dapat dimulai dari 0, tetapi dalam makalah ini barisan keharmonisan ( terutama yang menggunakan alat-alat yang
akan dimulai dari 1. Berdasarkan basis dan sifat rekursif di menghasilkan bunyi). Menurut Hardjana (2003:111) Musik
atas, barisan Fibonacci dapat dinyatakan dengan ekspresi: adalah permainan waktu dengan mengadopsi bunyi sebagai
materinya. Musik adalah waktu dalam bunyi. Dalam musik,
 1, n  0 waktu adalah ruang dan bunyi adalah substansinya. Didalam

Fn   1, n  1 ruang waktu itulah bunyi-bunyi bergerak (Hasugian,2000).
 Fn  1  Fn  2, n  2 Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

musik merupakan cabang seni yang timbul dari pikiran dan
B. Golden Ratio perasaan manusia yang dapat dimengerti dan dipahami
Matematikawan Euclid memberikan definisi tertulis berupa nada atau suara yang disusun sedemikian rupa
pertama mengenai apa yang disebut sebagai Golden Ratio. sehingga mengandung irama lagu dan keharmonisan sebagai
Menurut Euclid: Sebuah garis dikatakan telah dipotong dalam suatu ekspresi diri.
rasio ekstrem dan rata-rata ketika panjang seluruh garis E. Estetika dalam Seni Musik
berbanding ruas panjang adalah sama dengan ruas panjang
Estetika dan seni (musik) mempunyai hubungan.
berbanding ruas pendek. Euclid menjelaskan cara memotong
Beberapa filosof mengemukakan pandangannya tentang
sebuah garis dalam apa yang ia sebut sebagai "rasio ekstrem musik. Konfusius (551-478 Seb.M.) mengemukakan bahwa
dan rata-rata" yang kemudian familiar dengan yaitu Golden musik penting untuk mendukung pembentukan moral yang
Ratio. (Euclid,1883) universal. Musik dapat menunjukkan wibawa penguasa--dan
Golden ratio biasa dilambangkan dengan phi (φ) adalah sebagai suatu perjalanan yang menyenangkan. Plato (428-
sebuah bilangan unik yang bernilai sekitar 1,618. Golden 348 Seb.M.) memandang musik sebagai salah satu bagian
Ratio ini sering kita jumpai dalam geometri, arsitektur, seni, dari etika, juga ada hubungan antara karakter manusia dan
bahkan bentuk natural yang alami. Hal yang menarik dari musik yang diekspresikannya. Gottfried von Leibniz (1446-
Golden Ratio ini adalah, rasionya dianggap sebagai 1716) sebagai seorang filosof dan juga ahli matematika
perbandingan yang menghasilkan bentuk geometris yang Jerman, mengemukakan bahwa musik merefleksikan suatu
indah dan menarik. ritme universal, mencerminkan dasar-dasar matematika,
disertai pengalaman dan kesadaran akan hubungan numerik.
C. Hubungan Golden Ratio dengan Barisan Fibonacci Rene Descartes (1596-1690) memandang bahwa dasar-dasar
Antara Barisan Fibonacci dan juga Golden Ratio memiliki musik merupakan kegiatan matematis (Adler et.al.1983:663-
hubungan satu dengan yang lainnya memiliki hubungan yang 664).
dekat, jika kita lihat barisan Fibonacci Menurut Adler et.al.(1983:161) disiplin yang disebut
0,1,1,2,3,5,8,13,21,34, … estetika, secara luas dapat didefinisikan sebagai kajian
Kemudian kita mengambil dua bilangan berurutan maka tentang keindahan, sebagai lawan dari keburukan. Dalam
kita akan melihat perbandingan yang mendekati Golden Ratio estetika ini dimasukkan studi-studi umum dan teoretis
dan semakin besar bilangan yang kita ambil maka semakin terhadap berbagai macam kesenian dan hubungannya dengan
dekat juga perbandingannya dengan Golden Ratio berbagai tipe pengalaman manusia, seperti filsafat seni, kritik
Bukti : seni, dan sosiologi seni. Estetika biasanya didefinisikan lebih
3/2 = 1.5 khusus sebagai ilmu pengetahuan tentang keindahan.
5/3 =1.666
8/5 = 1.6 F. Tangga Nada Pentatonik
13/8 = 1.625 Skala pentatonik atau tangga nada pentatonik adalah suatu
……… skala dalam musik dengan lima not per oktaf yaitu Do Re Mi
233/144 = 1.61805 Sol La. Skala pentatonik biasanya digunakan sebagai dasar
377/233 = 1.61802 dalam memainkan jenis musik blues. Ada dua skala
……… pentatonik yaitu skala minor dan mayor. Skala pentatonik
Terbukti bahwa semakin besar nilai barisan Fibonacci maka ditemukan di seluruh dunia diantaranya Ethiopia, Eropa,
semakin mendekati Golden Ratio. Afrika, Amerika Utara, dan Timur Jauh. Tangga nada
pentatonik juga digunakan pada musik tradisional di
D. Musik Indonesia misalnya pada musik gamelan (Soeharto,1992).
Musik adalah cabang seni yang membahas dan
menetapkan berbagai suara kedalam pola-pola yang dapat
dimengerti dan dipahami manusia (Banoe.2003:288).
Menurut Jamalus (1988:1) musik adalah suatu hasil karya
3

G. Lagu Bungan Sandat III. PEMBAHASAN


Lagu Bungan Sandat (Bunga Kenanga dalam Bahasa Tahap awal dalam mengkaji lagu Bungan Sandat adalah
Indonesia) adalah lagu daerah Bali yang diciptakan oleh Alm. mencari solmisasi lagu Bungan Sandat dengan menggunakan
A. A. Made Cakra. Lagu ini dipopulerkan oleh Band Putra instrument musik. Hasil dari solmisasi yang didapat diubah
Dewata pada tahun 1970. Lirik lagu Bungan Sandat dalam bentuk not balok kemudian menganalisis not balok
mengandung nasehat yang ditujukan kepada para wanita agar tersebut berdasarkan interval antar not secara matematis. Dari
pandai dalam menjaga diri layaknya bunga kenanga, hasil analisis akan diperoleh, apakah lagu Bungan Sandat
senantiasa harum sekalipun bunga tersebut sudah layu. sesuai/sempurna, mendekati atau bahkan sama sekali tidak
Adapun Solmisasi dari lagu Bungan Sandat adalah mengandung unsur deret Fibonacci serta Golden Ratio.
sebagai berikut :
Langkah selanjutnya adalah pencarian motif nada
3 5 3 5 6 1’
Fibonacci. Jika ditemukan tidak adanya kesempurnaan akan
Yen gu man ti ba jang
adanya deret Fibonacci dan Golden Ratio, maka dilakukan
2’ 3’ 1’ 2
penyesuaian aransemen menggunakan motif nada yang
tan bi na ye
didapat agar lagu Bungan Sandat mendekati bahkan
1’ 6 5 1’ 6 5
sesuai/sempurna mengandung unsur deret Fibonacci serta
pu cuk ne deng kem bang
Golden Ratio.
1’ 2’ 3’ 1’ 6 5
Di su be ye la yu A. Analisis Deret Fibonacci pada Lagu Bungan Sandat
5 6 5 1’ 6 5 Nada-nada yang dipergunakan dalam lagu Bungan Sandat
tan a de nge ru nguang hanya dalam rentang satu interval lebih sedikit. Nada
3 2 1 2 3 5 terendah adalah Do dan nada tertinggi adalah Mi (tinggi).
nge ma sin ma ku tang Gambar 3 memperlihatkan rentang nada yang dipergunakan
3 5 3 5 6 1’ dalam lagu Bungan Sandat.
Be cik ma lak sa na
2’ 3’ 3’ 2
de gu man ti
1’ 6 5 1’ 6 5
da di kem bang bin tang
1’ 2’ 3’ 1’ 6 5
Men tik di ru ru nge
5 6 5 1’ 6 5 Gambar 3. Rentang Nada Lagu Bungan Sandat
ma ke jang ma ngem pok
Dalam rentang nada-nada tersebut, ditemukan bagian-
3 2 1 3 2 1
bagian yang mengandung deret Fibonacci yaitu rentang nada
ra ris ka en tung ang
atau ketukan dari nada satu ke nada lainnya, seperti
Reff :
diperlihatkan dalam Tabel 1.
1’ 6 1’ 6 5 1’
To i bu ngan san dat No Nada Rentang
6 1’ 2’ 3’ 2’ 1 653 2,3
se la yu la yu 2 2’ 1’ 6 2,3
1’ 2’ 5 6 1’ 3 235 2,3
la yu ne mi ik 4 5 6 1’ 2,3
2’ 2’ 2’ 3’ 1’ 2’ 5 532 3,2
To ye nyan dang tu lad 6 356 3,2
2’ 3’ 1’ 6 7 6 1’ 2’ 3,2
se u ri pe 8 1’ 6 5 3,2
5 6 1’ 2’ 3’ 2’ 9 3 5 6 1’ 3,2,3
ma lak sa na be cik 10 1’ 6 5 3 3,2,3
3 5 3 5 6 1’
Pa ra tru na tru ni Tabel 1. Nada-nada yang mengandung Fibonacci
2’ 3’ 3’ 2
mang da sa ling Berdasarkan tabel 1, penulis menemukan deret Fibonacci
1’ 6 5 1’ 6 5
pada solmisasi lagu Bungan Sandat, yang dipaparkan pada
gambar 3
a sah a sih a suh
1’ 2’ 3’ 1’ 6 5
Ma nya ma be ra ya
5 6 5 1’ 6 5
to ku kuh in
3 2 1 3 2 1
ra ha yu ka pang gih
Gambar 1. Solmisasi Lagu Bungan Sandat
4

Verse 1 Persentase deret Fibonacci yang terkandung dalam lagu


3 5 3 5 6 1’ Bungan Sandat ditampilkan pada tabel berikut :
Yen gu man ti ba jang
2’ 3’ 1’ 2 Bagian Lagu Banyak Nada Fibonacci
tan bi na ye Verse 1 16 10
1’ 6 5 1’ 6 5 Verse 2 18 12
pu cuk ne deng kem bang Verse 3 16 10
Verse 2 Verse 4 18 12
1’ 2’ 3’ 1’ 6 5
Verse 5 16 10
Di su be ye la yu Verse 6 18 12
5 6 5 1’ 6 5 Reff 32 15
tan a de nge ru nguang
Total 134 81
3 2 1 2 3 5 Persentase 60.44 %
nge ma sin ma ku tang
Verse 3
Tabel 2. Persentase Deret Fibonacci Lagu Bungan Sandat
3 5 3 5 6 1’
Be cik ma lak sa na B. Analisis Golden Ratio pada Lagu Bungan Sandat
2’ 3’ 3’ 2 Dalam lagu Bungan Sandat, didapat nilai Golden Ratio
de gu man ti adalah sebagai berikut:
1’ 6 5 1’ 6 5 G.R = Total bar seluruh lagu × 0,618
da di kem bang bin tang = 24 × 0,618
Verse 4 = 14,832 = 15
1’ 2’ 3’ 1’ 6 5 Hasil perhitungan tersebut memiliki arti bahwa pada lagu
Men tik di ru ru nge Bungan Sandat, Golden Ratio atau keseimbangan lagu
5 6 5 1’ 6 5 terletak pada bar ke-15. Sehingga pada lagu Bungan sandat :
ma ke jang ma ngem pok  Segmen terbesar yaitu dari bar 1 sampai bar 15 = 15 bar
3 2 1 3 2 1  Segmen terkecil yaitu dari bar 16 sampai bar 24 = 9 bar
ra ris ka en tung ang Selanjutnya kita mencari banyaknya nada yang
Reff : mengandung barisan Fibonacci pada masing-masing
1’ 6 1’ 6 5 1’ segmen.
To i bu ngan san dat  Banyakmya Fibonacci pada Segmen Terbesar = 53
6 1’ 2’ 3’ 2’  Banyaknya Fibonacci pada Segmen Terkecil = 28
se la yu la yu Kemudian, kita mencari nilai Golden Ratio dan keteapata
1’ 2’ 5 6 1’
Golden Ratio dari barisan Fibonacci yang terkandung pada
lagu Bungan Sandat, dengan cara sebagai berikut :
la yu ne mi ik
2’ 2’ 2’ 3’ 1’ 2’
To ye nyan dang tu lad  Golden Ratio deret Fibonacci = F .SB = 53 = 1,892
2’ 3’ 1’ 6 F .SK 28
 Persentase Deviasi (Galat) = | 1,618  1,892 |
se u ri pe  100% = 16,93 %
5 6 1’ 2’ 3’ 2’ 1,618
ma lak sa na be cik  Ketepatan Golden Ratio = 100 % - 16,93 % = 83,07 %
Verse 5
3 5 3 5 6 1’ Hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan dalam tabel
Pa ra tru na tru ni berikut :
2’ 3’ 3’ 2
mang da sa ling SB SK F. SB F. SK GR %D Ketepatan
1’ 6 5 1’ 6 5
a sah a sih a suh 15 9 53 28 1,892 16,93 83,07 %
Verse 6
1’ 2’ 3’ 1’ 6 5
Tabel 3 Tabel Kesimpulan Ketepatan Golden Ratio
Ma nya ma be ra ya
dalam lagu Bungan Sandat
5 6 5 1’ 6 5
Keterangan :
to ku kuh in
SB = Segmen terbesar
3 2 1 2 3 5 SK = Segmen terkecil
ra ha yu ka pang gih F.SB = Banyaknya Fibonacci pada segmen terbesar
F. SK = Banyaknya Fibonacci pada segmen terkecil
GR = Golden Ratio pada Lagu Bungan Sandat yang
Gambar 2. Unsur-unsur deret Fibonacci pada lagu Bungan mengandung Barisan Fibonacci
Sandat ditandai dengan block warna biru pada deret nada % Deviasi = persentase deviasi
Ketepatan = ketepatan golden ratio pada lagu Bungan
Sandat
5

Berdasarkan analisis deret Fibonacci dan Golden Ratio


pada Lagu Bungan Sandat didapatkan bahwa lagu Bungan
Sandat mengandung 60,44 % deret Fibonacci dan 83,07 %
Golden Ratio. Untuk itu akan dilakukan aransemen terhadap
lagu Bungan Sandat sehingga persentase deret Fibonacci dan
Golden Ratio pada lagu Bungan Sandat mendekati 100 %.
C. Lagu Bungan Sandat Setelah Aransemen dengan Deret
Fibonacci
Pada bagian verse 1 lagu Bungan Sandat terdapat total
nada sebanyak 16 nada, dimana nada Fibonacci terdapat
sebanyak 10 nada. Sehingga nada yang diganti yaitu 6 nada
dengan menggunakan deret Fibonacci yang telah didapatkan
sebelumnya khusus untuk solmisasi lagu Bungan Sandat pada
tabel 4.

No Nada Rentang
1 653 2,3
2 2’ 1’ 6 2,3
3 235 2,3
4 5 6 1’ 2,3
5 532 3,2
6 356 3,2
7 6 1’ 2’ 3,2
8 1’ 6 5 3,2
9 3 5 6 1’ 3,2,3
10 1’ 6 5 3 3,2,3

Tabel 2. Nada-nada Fibonacci pada Lagu Bungan Sandat


Gambar 3. Aransemen lagu Bungan Sandat
Proses tersebut berlaku untuk seluruh bagian lagu baik menggunakan deret Fibonacci ditandai dengan block
verse maupun reff pada lagu Bungan Sandat. Hasil yang warna merah pada deret nada
diperoleh disajikan pada Gambar 3.
D. Perbandingan Hasil Aransemen dan Non-Aransemen
Perbandingan antara hasil aransemen dengan
menggunakan deret Fibonacci dan non-aransemen dapat
dilihat pada tabel berikut :

Bagian Lagu Sebelum Sesudah


353561’2’3’3’21’6 3563561’61’2’1’6
Verse 1
51’65 51’65
1’2’3’1’653561’65 61’2’1’653561’65
Verse 2
321235 532235
353561’2’3’3’21’6 3563561’61’2’1’6
Verse 3
51’65 51’65
1’2’3’1’653561’65 61’2’1’653561’65
Verse 4
321235 532532
353561’2’3’3’21’6 3563561’61’2’1’6
Verse 5
51’65 51’65
1’2’3’1’653561’65 61’2’1’653561’65
Verse 6
321235 532532
1’61’651’61’2’3’2’ 1’65561’61’2’1’6
1’2’561’ 53561’
Reff
2’2’2’3’1’2’2’3’1’6 2’1’661’2’2’1’61’
561’2’3’2’ 651’653

Tabel 5. Perbandingan Nada Non-Aransemen dan Nada


Aransemen
6

Adapun persentase deret Fibonacci pada Lagu Bungan Setelah lagu Bungan Sandat diaransemen
Sandat hasil Aransemen yaitu sebagai berikut : menggunakan deret Fibonacci, didapatkan bahwa lagu
Bagian Lagu Banyak Nada Fibonacci Bungan Sandat hasil Aransemen mengandung 100 % deret
Verse 1 16 16 Fibonacci dan 96,17 % Golden Ratio. Untuk itu akan
Verse 2 18 18 dilakukan survey terhadap 20 orang pendengar terkait
Verse 3 16 16 keindahan lagu Bungan Sandat sebelum dan sesudah
Verse 4 18 18 aransemen.
Verse 5 16 16
Verse 6 18 18 IV. SIMPULAN
Reff 32 32 1. Dalam ilmu matematika, Golden Ratio dan deret
Total 134 134 Fibonacci biasanya dikaitkan dengan hasil karya yang
Persentase 100 % indah. Untuk itu akan dibuktikan suatu komposisi musik
Tabel 6. Persentase Deret Fibonacci pada Lagu Bungan akan terdengar indah dan menarik apabila disusun dengan
Sandat Aransemen cara menerapkan golden ratio dan deret Fibonacci, lagu
yang dipilih yaitu lagu Bungan Sandat.
2. Berdasarkan analisis deret Fibonacci dan Golden Ratio
E. Analisis Golden Ratio pada Lagu Bungan Sandat Hasil didapatkan bahwa lagu Bungan Sandat mengandung
Aransemen 60,44 % deret Fibonacci dan 83,07 % Golden Ratio.
Dalam lagu Bungan Sandat, didapat nilai Golden Ratio Selanjutnya dilakukan aransemen terhadap lagu Bungan
adalah sebagai berikut: Sandat sehingga persentase deret Fibonacci dan Golden
G.R = Total bar seluruh lagu × 0,618 Ratio pada lagu Bungan Sandat mendekati 100 %.
= 24 × 0,618 3. Lagu Bungan Sandat hasil aransemen mengandung 100 %
= 14,832 = 15 deret Fibonacci dan 96,17 % Golden Ratio.
Hasil perhitungan tersebut memiliki arti bahwa pada lagu 4. Berdasarkan survei terhadap 20 orang pendengar,
Bungan Sandat, Golden Ratio atau keseimbangan lagu diperoleh 16 orang menyatakan lagu Bungan Sandat versi
terletak pada bar ke-15. Sehingga pada lagu Bungan sandat : aransemen lebih indah dibandingkan lagu Bungan Sandat
 Segmen terbesar yaitu dari bar 1 sampai bar 15 = 15 bar tanpa aransemen.
 Segmen terkecil yaitu dari bar 16 sampai bar 24 = 9 bar 5. Dapat ditarik kesimpulan bahwa deret Fibonacci dan
Selanjutnya kita mencari banyaknya nada yang Golden Ratio dapat memperindah lagu maupun musik.
mengandung barisan Fibonacci pada masing-masing
segmen. DAFTAR PUSTAKA
 Banyakmya Fibonacci pada Segmen Terbesar = 84 [1] Adler, Mortimer J. et.al.(eds.). 1983. Encyclopaedia
 Banyaknya Fibonacci pada Segmen Terkecil = 50 Britannica (Vol XII dan XVI). Chicago: Helen
Kemudian, kita mencari nilai Golden Ratio dan keteapata Hemingway Benton.
Golden Ratio dari barisan Fibonacci yang terkandung pada [2] Ahdha, M. H. 2015. Improvisasi Lagu Cublak-Cublak
lagu Bungan Sandat, dengan cara sebagai berikut : Suweng Menggunakan Deret Fibonacci dan Golden
Ratio. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.
 Golden Ratio deret Fibonacci =
F .SB = 84 = 1,68 [3] Agus M, Hardjana. 2003. Komunikasi Intrapersonal
F .SK 50 dan Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta : Kanisius
 Persentase Deviasi (Galat) = | 1,618  1,68 | [4] Banoe,P. 2003. Kamus Musik. Yogyakarta : Kanisius
100% =3,83% [5] Depdiknas. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
1,618
Jakarta : Balai Pustaka
 Ketepatan Golden Ratio = 100 % - 3,83 % = 96.17 %
[6] Dunlap, R. A. The Golden Ratio and Fibonacci
Fibbonaccian Numbers and the Golden Mean. The
Hasil perhitungan di atas dapat disimpulkan dalam tabel
Musical Quarterly, Vol. 65
berikut :
[7] Euclid. 1883. Element Book 5 : Proportion.
[8] Hasugian, Jimmy.2000. Teori Musik. Titik Terang:
SB SK F. SB F. SK GR %D Ketepatan Jakarta.
[9] Jamalus. 1988. Panduan Pengajaran buku Pengajaran
15 9 84 50 1,68 3,83 96,17 % musik melalui pengalaman musik. Proyek
pengembangan Lembaga Pendidikan. Jakarta
[10] Knuth, Donald Ervin, 1938. The Art of Computer
Tabel 3 Tabel Kesimpulan Ketepatan Golden Ratio Programming : fundamental algorithms/Donald Ervin
dalam lagu Bungan Sandat Knuth.—3rd ed.
Keterangan : [11] Kristianingrum, Rosina. 2018. Mengkaji Deret
SB = Segmen terbesar Fibonacci Dan Golden Ratio Pada Lagu Cublak-
SK = Segmen terkecil Cublak Suweng. Universitas Sanata Dharma
F.SB = Banyaknya Fibonacci pada segmen terbesar [12] Soeharto M. 1992. Kamus Musik. Jakarta : Gramedia
F. SK = Banyaknya Fibonacci pada segmen terkecil [13] Suhaya. (2016). Pendidikan Seni Sebagai Penunjang
GR = Golden Ratio pada Lagu Bungan Sandat yang Kreatifitas. Jurnal Pendidikan dan Kajian Seni, Vol.1,
mengandung Barisan Fibonacci No.1, April 2016: 1-15ISSN 2503-4626.
% Deviasi = persentase deviasi
Ketepatan = ketepatan golden ratio pada lagu Bungan
Sandat

Anda mungkin juga menyukai