Anda di halaman 1dari 45

INSTITUT KRISTEN BORNEO

Diajukan Kepada Institut Kristen Borneo Balikpapan


Untuk Memenuhi Persyaratan Penilaian Tugas
Mata Kuliah Musik Gereja

Oleh:
YOSUA MANULLANG 1164321.86213.0003

PRISKILA IRIN 1164321.86213.0012

RACHEL LUMBANGAOL 1164321.86213.0001

JENNY DWI SARAH 86213.22.0005

BALIKPAPAN
2023
KATA PENGANTAR

Segala Puji dan syukur bagi Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan

anugerah yang luar biasa, sehingga penulis mendapatkan kesempatan untuk

belajar dan terus berkarya bagi kemuliaan Tuhan, dan juga yang telah

memampukan penulis menyelesaikan makalah ini dengan pebuh semangat.

Makalah ini disusun oleh penulis untuk memenuhi tugas membuat makalah

dari mata kuliah Musik Gereja oleh dosen Lewi Pandie, M.Th.

Harapan Penulis, disamping dapat memenuhi kuliah tersebut, kiranya

makalah ini juga bermanfaat dan dapat menjadi berkat siapa pun yang

membacanya serta menjadi sumber referensi untuk mata kuliah Musik Gereja.

Tak ada gading yang retak, kesempurnaan hanya milik Tuhan, dalam

bagian-bagian penulis makalah ini mungkin terdapat kekurangan dan kesalahan,

penulis menyampaikan permohonan mafyang sebesar-besarnya.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang

mendukung penulis dalam menyelesaikan makalah ini, kiranya Tuhan Yesus

Memberkati kita semua.

Balikpapan, 04 Januari 2023


BAB 1

PENDAHULUAN

Pada bab ini penulis akan memaparkan latar belakang penulisan, batasan

masalah, dan tujuan penulisan. Adapun pemaparannya adalah sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang

Musik adalah suara yang disusun demikian rupa sehingga mengandung

irama,lagu,dan keharmonisan terutama suara yang dihasilkan dari alat-alat yang

dapat menghasilkan bunyi-bunyian. Musik adalah hasil karya seni bunyi dalam

bentuk lagu atau komposisi musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan

penciptanya, melalui unsur-unsur musik yaitu irama, melodi, harmoni,bentuk atau

struktur lagu dan ekspresi.

Menurut KBBI, musik dapat berarti nada atau irama yang disusun secara

khusus , sehingga menghasilkan keharmonisan. Harmonis di sini mungkin akan

berbeda, tiap orang mendefinisikannya. Singkatnya mungkin, musik dapat

mendorong kamu untuk merasakan 'sesuatu', baik itu rasa bersemangat atau

bahkan perasaan galau.

1.2 Rumusan Masalah


Guna membuat penyusun lebih fokus, makalah ini hadir dengan rumusan

masalah:

1. Membahas sejarah musik

2. Membahas sejarah musik dalam PL dan PB

3. Membahas definisi pujian dan penyembahan.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulis menysusn makalah ini yaitu:

1. Memenuhi tugas mata kuliah Musik Gereja yaitu membuat makalah

2. Menambah wawasan tentang musik gereja dan sejarahnya

3. Menambah wawasan tentang pujian dan penyembahan.


BAB 2

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Musik Dan Sejarah Perkembangannya

Musik adalah karya cipta berupa bunyi atau suara yang memiliki nada,

irama dan keselarasan. Musik yang dimainkan menjadi komposisi terpadu dan

berkesinambungan dapat memberikan pengaruh terhadap emosi dan kognisi.

Kata musik itu sendiri berasal dari sebutan untuk dewi-dewi dalam

mitologi Yunani Kuno, Muse, yang bertanggung jawab terhadap perkembangan

seni dan ilmu pengetahuan. Kata musik dapat didefinisikan sebagai seni

mengorganisasi kumpulan nada-nada menjadi suatu bunyi yang mempunyai arti.

Musik sangat dekat dengan kehidupan. Sejak masih bayi seseorang sudah

dikenalkan dengan “seni musik” oleh ibunya dengan lagu atau nyanyian

sederhana (misalnya: lagu Nina Bobo, Pelangi, Pak Pos, dll) lagu atau nyanyian

itu juga menyemarakkan hidup hingga memasuki masa pendidikan prasekolah

maupun awal-awal sekolah.

Kamtini (2005:60) mengartikan “Musik adalah bagian dari kehidupan dan

perkembangan jiwa manusia”. Definisi lain musik merupakan kekuatan dasar

yang sangat efektif untuk menenangkan dan mendatangkan inspirasi bagi banyak

orang (Ortiz dalam Baidah, 2010: 1-8). Alunan suara nada-nada yang disusun

berdasarkan irama tertentu dapat membantu pembentukan pola belajar, mengatasi

kebosanan, dan menangkal kebisingan eksternal (Ortiz dalam Baidah, 2010: 1-8).

Musik adalah karya cipta berupa bunyi atau suara yang memiliki nada,
irama dan keselarasan. Musik yang dimainkan menjadi komposisi terpadu dan

berkesinambungan dapat memberikan pengaruh terhadap emosi dan kognisi.

Musik adalah karya cipta berupa bunyi atau suara (Jamalus dalam Ismanadi,

2008 : 11), baik suara yang dihasilkan oleh ucapan manusia maupun suara dari

alat tertentu (Bonoe dalam Ismanadi, 2008 : 11).

Nada merupakan suara beraturan yang memiliki frekuensi tunggal tertentu.

Dalam teori musik, setiap nada memiliki tinggi nada atau tala tertentu menurut

frekuensinya ataupun jarak relatif tinggi nada tersebut terhadap tinggi nada

patokan. Perbedaan tala antara dua nada disebut sebagai interval. Nada dapat

diatur dalam tangga nada yang berbeda (Satrianingsih, 2006:7).

Melodi merupakan serangkaian nada dalam waktu. Melodi terbentuk

melalui sebuah rangkaian nada secara horisontal. Rangkaian tersebut dapat

dibunyikan sendiri atau tanpa iringan dan dapat merupakan bagian dari rangkaian

akord dalam waktu. Akord merupakan kumpulan tiga nada atau lebih yang bila

dimainkan secara bersama akan terdengar harmonis. Nada berfungsi untuk

menambah kedalaman, dimensi dan sekaligus membawa musik lebih hidup

(Anonim, 2009).

Menurut Satrianingsih (2006:8) menyatakan bahwa “ritme adalah

pengaturan bunyi dalam waktu”. Istilah ritme biasanya disamakan dengan istilah

ketukan dalam suatu lagu. Ritme berfungsi memberikan pengaruh pada 15 otak

dengan sangat cepat dan mengubahnya menjadi gerakan. Hal ini didasarkan pada

penelitian Dr. Thaut yang menggambarkan subjek penelitian bekerja dalam ritme

musik keras dan ritme musik rendah.


Harmoni secara umum didefinisikan sebagai kejadian dimana dua atau

lebih dengan tinggi berbeda dibunyikan secara bersama-sama, walaupun harmoni

juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan secara berurutan (seperti

dalam arpeggio). Harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan

secara bersama-sama biasanya disebut akord (Malm, 1996:15). Harmoni

ditimbulkan oleh kombinasi dua atau banyak nada yang dibunyikan secara

bersama-sama, kombinasi ini menghasilkan sebuah bunyi khas. Efek dari

kombinasi ini tergantung dari dua faktor musik sebelumnya, yaitu melodi dan

ritme hasil kombinasi dua nada yang dibunyikan secara bersama-sama.

Berikut ini sejarah-sejarah musik sejak abad pertengahan sekitar tahun

400-2000.

 Zaman Medieval (400-1400)

Medieval (abad pertengahan)

Pada masa ini, di abad pertengahan, musik sangat dipengaruhi oleh

kekuasaan gereja pada masa itu dan kemudian notasinya berkembang

menjadi musical repertoire.  Musical repertoire ialah kumpulan dari lembaran


musik yang dimainkan secara individual, ensambel atau dimainkan dengan

instrumen dan choir. Sayangnya, musik-musik dari masa ini rusak dan hanya

tersisa bagian kecil saja. The Gregorian Chant merupakan salah satu dari

lembaran musik terkenal di masa itu.

 Zaman Renaissance (1400-1600an)

Musisi-musisi di zaman Renaissance

Pada masa ini, instrumen musik seperti piano atau organ sudah dikenal

hingga muncul musik instrumen. Di kota Florence, Italia berkembang seni

opera atau pembawaan musik dengan vokal diiringi instrumen musik. Pada

masa ini juga, chords musik lebih fleksibel dan mudah untuk disesuaikan

dengan gaya musisi itu sendiri.


 Zaman Barok (1600-1700)

Musisi-musisi era Barok

Pada periode ini, jenis musik instrumen lebih dikenal secara umum. Para

komposer musik memberikan improvisasi ke dalam hasil karyanya. Gaya

bermusik para musisi lebih beragam. Terdapat aliran musik Rokoko pada

periode ini. Perbedaan musik Barok dan Rokoko ialah musik Barok memakai

Ornamentik yang membolehkan komposer memberikan improvisasi spontan

pada karyanya, sedangkan musik Rokoko memiliki komposisi musik yang

dekoratif, tapi tidak terlalu kompleks.

 Zaman Klasik (1700-1910)


Musisi-musisi era Klasik

Klasik era (era klasik Barat) berhubungan erat dengan harmoni. Beberapa

hasil karya dari masa ini merupakan hasil karya yang tidak dapat

dibandingkan dengan karya apa pun pada masa sebelumnya, seperti karya

Beethoven berjudul Fifth Symphony. Haydn dan Mozart adalah musisi yang

menjadi 'kunci' di era ini. Di akhir era Klasik, musisi menggubah musik

dengan tambahan instrumen selain piano, seperti  klarinet, trombon, dan

timpani.

 Zaman Romantik (1810-1900)


Pada era ini, karya-karya pada era romantik memiliki komposisi perasaan

emosi yang kuat dan makna yang dalam. Dari karya Schumann sampai

Wagner, komposisi menjadi lebih kompleks sebagai simbol dari beberapa

karya yang dramatis seperti Siegfried karya milik Wagner. Tidak lupa, Hector

Berlioz dengan karyanya yang diberi judul "Symphonie Fantastique".

 Zaman Modern/Kontemporer (1900-2000)


Vocal Ensemble

Setelah penemuan radio, musik menjadi lebih sering terdengar oleh kita,

begitu juga dengan televisi yang turut memengaruhi era ini, membawa musik

menjadi produk dari budaya massa. Musik juga berevolusi hingga

menciptakan berbagai jenis atau aliran musik, tempo atau bahkan temponya.

Nyatanya, musik sejak dulu sudah ada di berbagai belahan dunia. Di

daratan Tiongkok, persisnya di provinsi Hubei, ditemukan alat musik kuno

yang diperkirakan telah ada sejak tahun 433 SM. Selain itu, ditemukan pula

alat musik seruling yang diperkirakan berasal dari era Neolitikum

2.2 Sejarah Musik Gereja Dalam PL

2.2.1 Dimulai sejak kapan

Perjanjian Lama dalam mencatat tentang peranan musik atau

nyanyian dalam kehidupan umat Allah, demikian juga berkenaan dengan

penggunaan berbagai macam alat musik. Perjanjian Lama mengawali

penjelasannya tentang musik dengan menyebutkan Yubal sebagai seorang

musikus pertama (Kej. 4:21), yang dikenal sebagai bapa dari semua orang

yang memainkan kecapi dan suling. Musik, dalam arti bunyi sangkakala

dan sorak nyaring, bangsa Israel mengiringi runtuhnya tembok Yerikho

(Yos. 6:4-20) dan musik juga dipakai untuk mengiringi pengangkatan

Salomo dan Yoas sebagai raja (1Raja 1:39-40; 2 Raja 11:12-14).


2.2.2 Sebutkan dan jelaskan penggunaan music dalam PL

Dalam kitab Mazmur, kita dapat menemukan begitu banyak

nyanyian yang dipakai dalam berbagai aspek kehidupan umat Allah saat

mereka beribadah (Maz. 92, 100), berdoa (Maz. 83, 88), bersyukur (9, 33),

susah (120, 129, 130), pentahbisan Bait Suci (Maz. 30), pernikahan (Maz.

45), sebagai pujian bagi Allah (Maz. 40, 99, 150) dan dalam segi lain

kehidupan mereka. dalam teks Keluaran 19:16-19, Yosua 6:8-9. 20,

Hakim-hakim 5, ditemukan beberapa aktivitas yang menggunakan alat

musik seperti sangkakala, bermazmur, kecapi, gambus, disebut juga ada

nyanyian-nyanyian. Dan dalam mengiringi runtuhnya tembok Yerikho

(Yos. 6:4-20) dan musik juga dipakai untuk mengiringi pengangkatan

Salomo dan Yoas sebagai raja (1Raja 1:39-40; 2 Raja 11:12-14).

2.2.3 Sebutkan dan jelaskan tokoh-tokoh Alkitab yang berperan sebagai

musisi

1. Yubal sebagai seorang musikus pertama (Kej. 4:21), yang dikenal sebagai

bapa dari semua orang yang memainkan kecapi dan suling.

2. Menyukai musik dan seni-seni yang indah. Daud terampil memainkan

harpa dan merupakan seorang penyair berbakat. Ia disebut "Pemazmur

Israel yang manis." Daud adalah seorang tokoh Alkitab yang alat music

favoritnya adalah kecapi.

3. Dalam Perjanjian Lama disebutkan suku Lewi (astinya rohaniawan) yang

ditunjuk untuk berfungsi sebagai penyanyi-penyanyi ibadah dibawah

pemimpin yang terkenal seperti: Asaf, Heman, Yedutun, dan seterusnya.


Raja Daud melembagakan pelayanan musik ibadah Israel (lihat 1

Tawarikh 25:1-8, Nehemia 12:46).

2.3 Sejarah musik dalam periode PB

2.3.1 Dimulai sejak kapan

Kita memang tidak menemukan dalam Perjanjian Baru catatan

tentang musik dalam arti nyanyian ataupun alat musik, sebanyak di

Perjanjian Lama. Di dalam ke 4 Injil, misalnya, kita hanya menemukan

beberapa catatatan yang ada kaitannya dengan nyanyian. Yesus sendiri

disebutkan menaikkan pujian pada saat perjamuan akhir (Mat. 26:30;

Mark. 14:26). Memang tidak disebutkan dengan jelas nyanyian apa yang

dinyanyikan oleh Yesus, tetapi Best & Huttar menyimpulkan bahwa

nyanyian tersebut tentunya nyanyian yang biasanya dinaikkan di Synagoge

atau Bait Allah. Perikop lain dalam Injil mencatat musik instrumental dan

tarian berkaitan dengan ratapan atas kematian seorang anak perempuan

(Mat. 9:23), dan musik yang menyambut kembalinya anak yang hilang

(Luk. 15:25).

Dalam surat-surat Paulus, kita dapat menemukan lebih banyak

catatan berkaitan dengan musik dan nyanyian. Misalnya, saat ia

dipenjarakan bersama Silas, mereka memakai waktu mereka untuk memuji

Allah (Kis. 16:25); dalam 1 Kor. 14:15, Paulus tampaknya meminta

jemaat untuk memperhatikan keseimbangan dalam permainan alat musik

ataupun nyanyian yang harus dilakukan dengan pemahaman yang


benar.Ada dua bagian lain yang memiliki kemiripan yang juga mencatat

tentang nyanyian Efesus 5:19 yang menasehatkan orang percaya untuk

menaikkan Mazmur dan Kidung pujian serta Nyanyian Rohani sebagai

bukti dari kepenuhan Roh, dan Kolose 3:16 yang juga mengajak jemaat

untuk menaikkan Mazmur, Kidung Pujian dan Nyanyian sebagai bukti

bahkan pengajaran Yesus (The words of Christ) tinggal dalam diri mereka.

Dalam suratnya, Yakobus mengingatkan bahwa sukacita harus membawa

seseorang untuk memuji Tuhan (Yak. 5:13); dan akhirnya kita melihat

bahwa dalam surat Wahyu, musik dan nyanyian adalah bagian dari masa

eskatologis (Why. 4:9-11; 5:9-13; 7:12; 14:3; 15:3; 19:5).

2.3.2 Sebutkan dan jelaskan dalam PB

Dalam PB musik yang di mainkan sering kali dalam jenis Mazmur,

kidung pujian, nyanyian rohani dan ucapan syukur yang adalah hasil dari

seseorang yang dipenuhi Roh Kudus.

Pertama, bahwa dalam Kolose penekanan utama dari hidup secara

bijaksana lebih dikaitkan dengan hubungan orang percaya dengan orang-

orang luar; sedangkan dalam Efesus lebih menekankan pada kehidupan di

dalam komunitas mereka sendiri. Kedua, surat Kolose menyebutkan

bahwa puji-pujian kepada Allah dinaikkan karena perkataan Kristus ada

dalam hati mereka; sedangkan dalam surat Efesus hal itu disebabkan oleh

pemenuhan Roh kudus. Ketiga, dalam surat Kolose, puji-pujian menjadi

sarana dalam mengajar; sedangkan dalam surat Efesus nyanyian adalah

bentuk komunikasi antar orang percaya dalam konteks persekutuan dan


ibadah. Dalam paper ini kita hanya akan membahas catatan Paulus dalam

Efesus 5:15-20.

Melihat isi nasehat Paulus dalam Efesus 5:15-20, kita dapat

membaginya dalam tiga bagian: Pertama, orang percaya dipanggil untuk

untuk hidup dengan bijaksana, secara khusus berkaitan dengan sikap

mereka terhadap penggunaan waktu, mengingat harihari ini adalah jahat

(5:15-16). Kedua, dalam bagian ini diberikan 2 nasehat, secara positif dan

negatif. Secara negatif mereka dinasehati untuk “tidak bersikap bodoh,”

dan secara positif mereka dipanggil untuk “memahami kehendak Allah”

(Ef. 5:17). Bagian ketiga, dimulai dengan nasehat untuk tidak menjadi

mabuk, tetapi sebaliknya mereka harus dipenuhi oleh Roh Kudus dan

salah satu perwujudan dari orang yang dipenuhi Roh Kudus adalah dengan

mereka menaikkan mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani (Ef.

5:18-20).

2.3.3 Tokoh-tokoh Alkitab dalam PB yang berperan sebagai musisi

1. Yesus dan murid-murid-Nya (Matius 26:30)

2. Paulus dan Silas (Kisah Para Rasul 16:25)

2.4 Tokoh-tokoh yang berpengaruh besar bagi musik gereja (dalam negri

dan luar negri)


2.4.1 Luar Negri

Musisi yang sangat terkenal yaitu J.S Bach (1685-1750), Handel

Antonio Vivaldi, Alessandro Scarlatti, dsb. Masa waktu seratus tahun musik

klasik ini berlanjut pada tahun 1760 - 1820 yang berpusat pada tiga

komponis besar yaitu, Joseph Haydn (1732-1809), Wolfgang Amadeus

Mozart (1756-1791) dan Ludwig Van Beethoven (1770-1827) Musik yang

berkembang yaitu jenis musik vokal, musik opera u Mozart, Beethoven,

Gluck dan lain-lain.

Adapun musisi-musisi yang lain seperti:

 Franz Peter Schubert

 Robert Schumann

 Robert Franz

 Johannes Brahms

 Wilhelm Richard Wagner

2.4.2 Dalam Negri

Natashia Nikita

Perbesar
Natashia Nikita, atau yang akrab disapa dengan Nikita. Wanita cantik satu ini

telah memulai karier sejak kecil menjadi penyanyi rohani kristen. Nikita dikenal

dengan lagu Di Doa Ibuku Namaku Disebut.

Lagu tersebut ia nyanyikan saat dirinya berusia 7 tahun. Nikita juga semakin

dikenal setelah menyanyikan lagu Seperti Yang Kau Ingini. Di mana, lagu

tersebut menjadi soundtrack dari sinetron hit Indonesia Buku Harian Nayla, yang

dimainkan oleh Chelsea Olivia dan Glen Alinskie.


Joy Tobing

Pe
rbesa

Joy Tobing dikenal publik sejak dirinya berhasil menjadi juara ajang pencarian

bakat Indonesian Idol musim pertama.

Suara emas yang dimiliki Joy ternyata telah ia dapatkan jauh sebelum mengikuti

ajang tersebut. Joy telah terbiasa menjadi penyanyi gereja, dan menyanyikan lagu-

lagu rohani sebelum dirinya dikenal seperti sekarang.

Delon Thamrin
Perbesar

Juara pertama Indonesian Idol musim ke-1, kini giliran Delon Thamrin, atau lebih

dikenal dengan Delon, sang runner up, alias juara kedua. Ya, Delon juga dikenal

publik melalui ajang Indonesian Idol bersama dengan Joy.

Sebelum namanya dikenal seperti sekarang, Delon awalnya adalah penyanyi

gereja. Lalu, ia mulai diundang sebagai penyanyi pernikahan. Dari situ, Delon

semakin mengembangkan kemampuannya, dan mengikuti Indonesian Idol.


Maria Shandi

Perbesar

Penyanyi lagu rohani kristen Indonesia selanjutnya adalah Maria Shandi. Wanita

berusia 32 tahun ini cukup aktif mengeluarkan lagu, dan album rohani, serta

membagikan konten-konten menarik melalui akun Youtube pribadinya.

Maria juga berhasil mendapat penghargaan sebagai penyanyi rohani wanita

terbaik dari Indonesian Gospel Music Award di tahun 2008, lho. Hingga saat ini,

Maria diketahui telah mengeluarkan 8 album lagu rohani.


Angel Pieters

Perbesar

Angel Pieters memulai karier nya sebagai penyanyi saat ia mengikuti ajang

pencarian bakat Idola Cilik pada tahun 2008.

Meski tidak keluar menjadi juara dan meraih posisi sebagai runner up, karier

Angel justru terus menanjak. Bukan hanya sebagai penyanyi pop, Angel juga

kerap menyanyikan lagu-lagu rohani, ia juga diketahui memainkan beberapa film,

dan serial televisi.


2.5 Fungsi Dan Penerapan Musik Gereja Menurut Pandangan Anggota

Kelompok

1. Friskila Irin

Musik adalah lantunan suara baik dari vocal maupun alat musik

yang dipadukan menjadi lagu yang indah.

Fungsinya: musik bisa mempengaruhi perasaan dari pendengarnya dan

menjadi media untuk mengekpresikan emosinya

Penerapannya: bisa kita lihat saat musik dimainkan dalam gereja bisa

membawa kita lebih masuk dalam hadirat Tuhan dan bisa juga digunakan

untuk mengusir roh jahat (1Samuel 16:23)

2. Yosua Manullang

Musik adalah kumpulan dari beberapa nada yang menghasilkan

suatu irama untuk menghasilkan bunyi dan kesatuan nada yang indah dan

teratur.

Fungsinya: untuk sebagai ungkapan hati atau ekspresi yang ada didiri kita

dan bisa digunakan untuk menghibur diri (Efesus 5:19)

Penerapannya: digunakan pada saat beribadah, pada saat sendiri, dan pada

saat kita suka maupun duka.

3. Jenny Dwi Sarah:

Musik gereja adalah musik yang mengandung prinsip-prinsip alkitab. Baik

dari sisi liriknya, elemen musiknya yang digunakan oleh umat Allah dalam
berdoa serta mengungkapkan syukur, mengungkapkan isi hati dan

pengagungan kepada Tuhan serta sebagai sarana komunikasi baik kepada

sesama dan kepada Sang Pencipta.

Fungsinya: Musik dapat menjadi bentuk ekspresi dan sarana komunikasi

antara umat kepada Tuhan (Kisah 16:25). Lalu dapat juga sebagai sarana

pemulihan bagi jiwa kita dan dapat sebagai pengantar akan firman Tuhan

sebelum hamba Tuhan akan menyampaikan kotbah di atas mimbar. Dari

musik yang dibawakan juga dapat menjadi perenungan bagi setiap jemaat

yang mengikuti. Tidak saja jemaat bahkan pelayan yang mengambil

bagian dalam ibadah tersebut (1Taw 23:5).

Penerapannya: kita bisa memainkan musik saat persekutuan doa atau saat

mezbah keluarga, dengan demikian kita dapat dengan sungguh sungguh

masuk kedalam hadirat Tuhan.


2.6 Definisi Pujian Dan Penyembahan

2.6.1 Pujian

Pujian adalah ekspresi manusia berupa ungkapan hati yang

ditujukan kepada Allah, sebagai tanggapan atas perbuatan-Nya dan juga atas

diri pribadi Allah sendiri. Sebagai contoh pada saat bangsa Israel keluar dari

tanah Mesir dan diselamatkan oleh Allah dari pengejaran bangsa Mesir,

pada saat itulah pujian dinaikkan kepada Allah sebagai ungkapan hati

mereka yang penuh sukacita atas apa yang telah Allah lakukan kepada

mereka (Kel. 14-15).

Pujian tumbuh dari rasa syukur kepada Allah, yaitu ketika Allah

turut mengambil bagian dalam problema kehidupan, maka pada saat itulah

rasa syukur dan terima kasih tercipta melalui pujian. Rasa syukur itulah

yang menjadi penggerak untuk memuji Allah. Pujian melibatkan pikiran

yang yang tertuju kepada Allah kemudian diwujudkan dalam tindakan yang

merupakan perbuatan yang memuji Allah.

Pujian kepada Allah lahir dari keputusan untuk bersedia memuji,

yang berarti terlepas dari keadaan atau perasaan baik atau buruk, karena

pada dasarnya pujian didasarkan atas kebesaran Allah.1 Artinya respons

yang terjadi atas perbuatan Allah yang menunjukkan kebesaran Allah,

sehingga manusia memuji Allah atas kebesaran-Nya dalam perbuatan-Nya

atas kehidupan manusia. Pujian memberikan kekuatan untuk meraih

kemenangan atas masalah, tekanan dalam kehidupan manusia. Pujian adalah

merupakan senjata yang Allah letakkan dalam diri setiap orang-orang


percaya sejak mulai ada dalam dunia (Mat. 21:16) untuk mengalahkan kuasa

kegelapan.

Pujian merupakan ekspresi iman yang menunjukkan kepercayaan

manusia kepada-Nya atas kuasa-Nya yang bekerja dalam diri tiap orang

percaya. Ekspresi iman yang percaya bahwa Allah mengasihi semua orang

khususnya yang percaya kepada-Nya. Sehingga Allah melimpahkan berkat

serta mujizat dalam kehidupan orang percaya.

Pujian diberikan kepada Allah karena memang Allah layak dipuji

(Mzm. 135). Pujian yang dinaikkan kepada Allah tidak mempengaruhi

eksistensi Allah sebagai Allah, sebab Ia tetap adalah Allah lepas dari apakah

manusia memuji Dia atau tidak.

2.6.1.1 Istilah Pujian dalam Alkitab Perjanjian Lama

o Halal

Halal memiliki arti membanggakan, merayakan, menghargai. Kata

halal berasal dari kata helel yang berarti pemancaran benda-benda

sorgawi. Jadi maksud dari kata halal adalah menjadi terang bercahaya

(transparan), menyanjung, merayakan dengan sorak-sorai. Kata halal

dalam Perjanjian Lama digunakan sebanyak 113 kali. Bentuk pujian ini

harus dipersembahkan dalam suatu sikap kegirangan. Contoh puji-pujian

dalam Mazmur 44:9 “Karena Allah, kami nyanyikan puji-pujian”;

Mazmur 18:4 “Terpujilah Tuhan”. Ada kesan bahwa umat Allah harus

bermegah-megah mengenai Tuhan.

o Zamar
Zamar memiliki arti memainkan beberapa alat musik, memberikan

pujian atau menyanyikan pujian, bermazmur, puji-pujian yang

dinyanyikan dengan diiringi dengan alat musik. Contoh ayat dalam

Firman Tuhan adalah dalam Mazmur 47: 6-7; 57:8-9; 68:4-5; 144:9;

147:7.

o Yadah

Yadah memiliki arti bersyukur atau memuji, pujian, mengakui, berterima

kasih. Mengungkapkan suatu tindakan rasa syukur dan terima kasih yang keluar

dari hati (Mzm. 111:1; 42:5; 20:1; 43:4).

o Sabach

Sabach memiliki arti pujian, kemenangan, kemuliaan, pemujaan dengan

suara keras. Kata ini menggambarkan ketika umat Israel berada dalam tabernakel

dimana semua orang memuji Tuhan dengan suara gaduh. (Mzm. 63:4; 117:1).

o Tehillah

Tehillah memiliki arti penyanjungan, sebuah kidung pujian yang selayaknya

karena kebajikan-kebajikan. Menyanyi dengan luapan sukacita. Cara ini dipakai

dalam konteks sukacita yang meluap-luap. Kata ini dipakai dalam Perjanjian

Lama sebanyak 57 kali. Contoh dalam Alkitab yaitu dalam Mazmur 40:3; 22:4;

33:1; 34:2.

2.6.1.2 Istilah Pujian Dalam Perjanjian Baru

o Epainos
Epainos memiliki arti pujian atau penghargaan. Berasal dari bahasa

Yunani yang berhubungan dengan kemuliaan Allah. Contoh dalam Firman Allah

adalah dalam Matius 21:16 yang dalam bahasa Inggris yaitu Laudation, Praise.

o Eulogeo

Eulogeo memiliki arti memuji, menyanjung. Contoh dalam Alkitab yaitu

dalam Matius 21:9 yang memakai kata Eulogemenos yang berarti Blessed yaitu

memuji; Markus 11:9; Lukas 1:64; 2:28.

o Ainos

Ainos berasal dari kata Aineo yang memiliki arti memuji, menyanjung.

Dalam Perjanjian Baru, kata ini digunakan sebanyak 8 kali. Contoh dalam Matius

21:16 memakai kata Ainon yang dalam bahasa Inggris disebutkan Praise of God

yang berarti memuji Allah; Lukas 18:43. Kata Ainos juga diartikan sebagai pujian

yang dihubungkan dengan suatu keagamaan.

o Humneo

Humneo memiliki arti pujian, menyanyi atau memuji, menyanjung.

Contoh ayat dalam Firman Tuhan yaitu dalam Markus 14:26 yang dalam bahasa

Inggris disebutkan to celebrate God in song yang berarti menyanjung Allah

dengan nyanyian.

2.6.2 Penyembahan

Penyembahan lahir dari pengenalan akan Allah. Pengenalan akan Allah

tersebut lahir dari inisiatif Allah yang terlebih dahulu menyatakan diri-Nya

kepada manusia, yaitu lewat karya penebusan-Nya di kayu salib untuk

menunjukkan kasih-Nya kepada manusia. Sehingga dari kasih Allah tersebut,


menimbulkan kasih dalam diri orang percaya. Ketika orang percaya benar-benar

mengasihi Allah berarti dalam seluruh kehidupannya, mereka menempatkan Allah

menjadi yang terutama. Menurut Zschech “Inti penyembahan adalah pada saat

orang percaya telah memberikan tempat yang terutama bagi Tuhan, dan hal itu

adalah hal yang mutlak dalam penyembahan.”

Penyembahan adalah tindakan yang dipenuhi pemujaan, rasa tunduk dan

hormat kepada Tuhan (Mzm. 95:1-2; 96:1-3). Dalam hal ini juga penyembahan

merupakan tindakan roh manusia saat berkomunikasi dengan Allah yang terwujud

dalam ekspresi lahiriah. Artinya, ketika roh manusia menyembah Allah, ungkapan

hati mereka diwujudkan dalam ekspresi fisik yang bervariatif.

Penyembahan merupakan sebuah aksi yang bebas dalam mengekspresikan kasih

kepada Allah (Mzm. 18:1-2). Artinya bahwa penyembahan dapat terjadi kapan

saja. Karena penyembahan tidak tergantung pada situasi atau hal-hal yang berada

di luar manusia seperti, sarana atau fasilitas yang sekirannya dapat membantu

penyembahan manusia kepada Allah, dan tempat yang juga sekirannya dianggap

dapat mewadahi penyembahan manusia kepada Allah. Penyembahan merupakan

suatu bentuk respon yang tepat kepada Allah yang telah memberikan segala

sesuatu, yang bertahta dalam kekekalan, kepada Raja segala raja dan Tuhan segala

tuhan. Penyembahan adalah menyembah dengan seluruh keberadaan diri manusia

yang memiliki pikiran dan perasaan dan kehendak yang ditaklukkan di bawah

kaki Kristus.

Penyembahan adalah bertemu dengan Allah, mengenal serta mengalami ke

dalam diri-Nya, memberi syukur serta pujian atas apa yang telah Ia perbuat.
Menyembah berarti bahwa umat Allah atau orang-orang percaya sedang

menyambut Allah untuk berkuasa atas pribadi mereka, menyatukan sifat serta

gambar diri-Nya dalam kehidupan mereka, sehingga dibawa kepada suatu tujuan

yaitu menjadi serupa dengan Kristus.

2.6.2.1 Istilah Penyembahan dalam Alkitab Perjanjian Lama

o Barak

Barak memiliki arti berlutut, memuliakan Allah (sebagai suatu tindakan

memuja). Kata ini ditemukan sebanyak 289 kali dalam Perjanjian Lama. Contoh

dalam Firman Tuhan yaitu dalam Ulangan 8:10; Mazmur 10:1. Dalam Ulangan

8:10 memakai kata Baw-rak yang berarti to kneel to bless God as an act of

adoration yaitu bersujud dengan maksud untuk memuji Allah sebagai suatu

tindakan memuliakan Allah.

o Sachah

Sachah memiliki arti menyembah, meniarapkan diri, membungkuk,

menundukkan badan, melakukan penyembahan. Secara spesifik kata ini dipakai

untuk mengartikan kata bersujud, berharap sebagai tindakan penghormatan.

Contoh dalam Firman Tuhan yaitu dalam Kejadian 37:7, 9, 10, 12; Imamat 26:1

memakai kata Sachah yang memiliki arti Prostrate; especialy reflex in homage to

royalty or God yaitu bersujud; khususnya suatu tindakan dalam penghormatan

kepada raja atau kepada Tuhan. Arti yang lain yaitu Bow down yang berarti

bersujud.

2.6.2.2 Istilah Pujian Dalam Perjanjian Baru

o Latrueo
Latrueo memiliki arti melayani, menyembah Allah dengan taat dalam

setiap upacara yang diadakan untuk menyembah Dia. Dalam Perjanjian Baru, kata

ini digunakan sebanyak 21 kali. Dan dalam Perjanjian Lama digunakan sebanyak

90 kali. Contoh dalam Alkitab yaitu dalam Lukas 2:37; Kisah para rasul 26:7;

Ibrani 12:8. kata Latrueo digunakan dalam konteks pelayanan suatu ibadah,

artinya bahwa kata ini sering digunakan dalam hubungannya dengan

penyembahan ceremonial dalam tata cara pengorbanan dalam Perjanjian Lama.

Sedangkan dalam Perjanjian Baru kata ini menyatakan suatu kegiatan yang

dilakukan oleh orang-orang Ibrani, yang pelayanannya bukan ditujukan kepada

orang lain melainkan kepada Allah.

o Sebomai

Sebomai memiliki arti menyembah. Kata Sebomai berasal dari kata Sebas”

yang berarti takut yang mengacu kepada pengertian suatu kekaguman. Dalam

Perjanjian baru istilah ini digunakan sebanyak 8 kali. Contoh dalam Alkitab yaitu

dalam Markus 7:7 Sebomai yang berarti to revere yang berarti memuja, Adore

yang berarti menyanjung dan Worship yang berarti menyembah.

o Proskuneo

Proskuneo berarti penyembahan (Yoh. 4:20-24), melakukan penghormatan

kepada…, Prostration in homage yang berarti sujud dalam penghormatan. arti lain

yaitu mencium sebagai bukti penghormatan. Kata ini digunakan sebanyak 60 kali

dalam Alkitab.

 Makna Pujian Dan Penyembahan Dalam Perjanjian Lama


Pujian dan penyembahan dalam Perjanjian Lama bersifat progresif yang

terus berkembang dan berkesinambungan. Ketika Allah menyatakan diri kepada

umat-Nya selalu disesuaikan dengan keadaan serta situasi yang senantiasa

berubah-ubah saat itu. Selain itu pujian dan penyembahan pada masa Perjanjian

Lama bersifat Liturgikal, yaitu bahwa Allah menetapkan suatu tata cara kepada

umat-Nya supaya mereka dapat menghampiri Allah. Satu ciri khas liturgikal

pujian dan penyembahan yang dilakukan umat Israel adalah berupa pengorbanan.

Pengorbanan merupakan unsur dalam pujian dan penyembahan umat Israel.

Pengorbanan ini bertujuan sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan serta

pengampunan atas dosa-dosa mereka. Mempersembahkan korban adalah suatu

jalan untuk memulihkan persekutuan manusia dengan Allah.

Makna pujian dan penyembahan dalam Perjanjian Lama adalah bahwa

umat Israel pada masa itu memiliki tradisi dalam penyembahan yang bersifat

keimamatan, pemujaan, ketundukan kepada otoritas tertinggi dan bersifat turun

temurun. Artinya bahwa tradisi dalam penyembahan mereka kepada Allah ialah

melalui imam yang bisa berhubungan langsung kepada Allah. Dan imam tersebut

adalah jabatan yang bersifat turun temurun yang berasal dari keturunan Lewi. Dan

dalam kehidupan pemerintahan umat Israel secara langsung tunduk kepada Allah

sebagai penguasa tertinggi dan dalam penyembahan atau pemujaan mereka adalah

ditujukan secara langsung kepada Allah sebagai otoritas atau pemegang

kekuasaan tertinggi.

Selain itu makna pujian dan penyembahan dalam Perjanjian Lama,

tepatnya adalah respons atau tanggapan atas perbuatan Allah dalam kehidupan
umat Israel saat itu. Sehubungan dengan pujian dan penyembahan umat Israel saat

itu, Allah memilih kemah suci sebagai tempat Ia hadir secara khusus dalam

menyatakan diri-Nya.

Makna pujian dan penyembahan dalam Perjanjian Lama, khususnya pada

jaman sebelum masa keluarnya bangsa Israel dari Mesir adalah respon atau

tanggapan atas pernyataan Allah kepada manusia, respon atau tanggapan yang

menyatakan keyakinan atau ucapan syukur atas janji-janji Allah saat Ia

menyatakan Diri. Sebagai contoh pada masa Abraham, Ishak dan Yakub, Allah

sering menampakkan kepada mereka dengan menyatakan bahwa Dia adalah Allah

yang kudus dan Allah yang menggenapi setiap janji-janji-Nya.

 Makna Pujian Dan Penyembahan Dalam Perjanjian Baru

Pujian dan penyembahan dalam Perjanjian Baru adalah penggenapan

pewahyuan Allah selama masa Perjanjian Lama yaitu pernyataan diri Allah

kepada umat Israel yang bertujuan untuk memperkenalkan diri-Nya agar terjadi

hubungan antara Allah dengan umat-Nya.

Penggenapan tersebut terjadi dalam pribadi Yesus Kristus (Yoh. 1:18).

Yesus telah menjadi dasar pujian dan penyembahan. Umat Allah tidak lagi

menghadap Allah dengan suatu bentuk liturgi umat Israel pada masa Perjanjian

Lama, melainkan dalam Roh dan Kebenaran (Yoh. 4:23-24).

Adapun makna pujian dan penyembahan dalam Perjanjian Baru adalah

Yesus memulihkan kembali persekutuan antara manusia dengan Allah melalui

karya penebusan-Nya. Keselamatan yang dianugerahkan oleh Yesus merupakan

penggenapan dari pewahyuan Allah, McArthur mengatakan: “Bapa mengutus


Kristus untuk mencari dan menyelamatkan dengan tujuan khusus, untuk

menghasilkan umat yang menyembah.21” Sehingga orang-orang percaya dapat

menyembah kepada Yesus dalam Roh dan kebenaran (Yoh. 4:23-24).

Menurut Barclay pujian dan penyembahan dalam Perjanjian Baru “Seperti

terkoyak dan tersingkapnya tabir bait suci yang membuka jalan ke hadirat Allah,

demikian halnya tubuh Kristus menyingkapkan kebesaran yang sepenuhnya dari

kasih-Nya yang sekaligus membuka jalan menuju kepada Allah.22” Yaitu tentang

Yesus sebagai jalan kebenaran dan hidup (Yoh. 14:6).

 Dampak Pujian Dan Penyembahan

Pada saat pujian dan penyembahan dinaikkan kepada Allah dengan penuh

iman, maka iman yang menunjukkan kepercayaan bahwa Allah bekerja dengan

kuasa-Nya di dalam diri manusia sehingga mendatangkan kekuatan yang dapat

mengubah keadaan. Seperti pada saat manusia diperhadapkan dengan tekanan

atau permasalahan, maka iman yang menyatakan kepercayaan manusia tersebut

kepada Allah, yakin bahwa Allah bekerja dalam dirinya untuk memberi

kemampuan dalam mengatasi masalah. Sebagai contoh ketika raja Yosafat

menaikkan pujian dan penyembahan kepada Allah disertai dengan iman sehingga

mendatangkan kekuatan yang mengalahkan situasi terjepit (2 Taw. 20:1-30).

Allah dari semula meletakkan pujian dalam mulut setiap orang percaya

sebagai senjata untuk membungkam musuh (Mat. 21:16), menurut Cornwal

mengatakan:

“Pujian adalah sangat berkuasa, keefektifannya abadi, karena pujianlah umat

Allah sanggup bertindak dalam dunia roh. Pujian menyanggupkan umat Allah
bertempur melawan orang-orang durhaka, kuasa-kuasa kegelapan serta

memperoleh kemenangan atas mereka.”

 Pujian Dan Penyembahan Dapat Mempererat Hubungan Manusia Dengan Allah

Allah memanggil orang percaya kepada suatu pengenalan yang intim

dengan Allah. Allah ingin supaya umat Allah secara pribadi dapat mengenal-Nya.

Pujian dan penyembahan adalah salah satu cara dimana Allah menyatakan diri-

Nya untuk dapat dikenal oleh umat-Nya. Menurut Hinn: “Pujian memperkenalkan

saya kepada Dia, dan penyembahan adalah ketika saya menyerahkan hati saya

kepada-Nya.” Dengan demikian melalui pujian dan penyembahan selain akan

membuat orang-orang percaya bertumbuh dalam kehidupan kekristenan mereka,

juga dapat membuat mereka bertumbuh dalam pengenalan kepada Kristus.

Pujian dan penyembahan yang dilakukan umat percaya dengan hati yang tulus dan

penuh kerinduan untuk bersekutu dengan Tuhan, menyebabkan mereka semakin

menyadari kuasa, kebesaran serta kasih, kesetian serta keajaiban Allah dan

semakin mereka membangun hubungan intim dengan Tuhan.

 Pujian Dan Penyembahan Memberikan Kekuatan Bagi Orang Percaya.

Pujian dan penyembahan adalah salah satu cara umat Allah untuk

mengekspresikan iman kepada Allah. Manusia cenderung menjadi lemah pada

saat menghadapi suatu permasalahan. Bila pujian dan penyembahan dinaikkan

kepada Allah, dengan iman yang penuh keyakinan sebagai sikap yang penuh

syukur, maka Allah akan bertindak (Ayb. 9:16; Mzm. 3:5; 18:7). Sebagai contoh

raja Daud menaikkkan pujian dan penyembahan pada saat ia berada dalam

pengejaran.
 Alasan Manusia Memuji dan Menyembah Allah

Sebagai umat Allah yang telah mengalami penebusan oleh darah Yesus

harus dapat mengerti betapa pentingnya hidup dalam persekutuan dengan Allah,

karena sangat besar manfaatnya apabila umat Allah memuji dan menyembah

Allah dalam suatu kehidupan yang bersekutu dengan Allah. Ada beberapa alasan

mengapa umat Allah memuji dan menyembah Allah.

o Manusia diciptakan oleh Allah untuk memuji dan menyembah Allah.

Dalam Katekismus singkat Westminster mencatat bahwa tujuan Allah

ketika menciptakan manusia adalah mempermuliakan Allah serta

memperkenankan Dia selamanya. (Why. 4:11; Mzm. 73:25-26; I Kor.

10:31).

o Allah memerintahkan manusia untuk melakukan hal itu (Mzm. 150:1).

o Allah bersemayam diatas pujian umat-Nya (Mzm. 22:4).

o Allah patut dipuji atas semua perbuatan-Nya (Mzm. 135).

o Allah layak atas penyembahan manusia. Kebesaran Allah dan kebaikan-

Nya yang tidak terbatas, membuat Dia memang layak atas pengakuan dan

penghargaan manusia sebagai Allah yang Maha Kuasa.

o Allah memberi kemampuan ilahi kepada setiap orang percaya yang telah

ditebus oleh darah Yesus. Kemampuan ilahi itu adalah memuji dan

menyembah Allah.
o Pujian dan penyembahan adalah ungkapan hati manusia yang penuh

sukacita dan ucapan syukur serta terima kasih dengan cara berupa sikap

penghargaan dan penghormatan yang ingin ditujukan kepada Tuhan.

o Pujian dan penyembahan adalah sebagai senjata rohani yang Allah

tempatkan dalam diri orang-orang percaya untuk mengalahkan musuh

(Mzm. 149:6-9).

o Pujian dan penyembahan kepada Allah mendatangkan mujizat (II Taw.

20:21).

o Pada saat memuji dan menyembah Allah, maka hubungan dan pengenalan

kepada Allah semakin bertumbuh.

o Pujian dan penyembahan yang dinaikkan kepada Allah, menyenangkan

hati Allah.

o Pujian dan penyembahan mewujudkan suatu kehidupan yang memuliakan

Allah.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pujian dan Penyembahan

o Roh Kudus

Roma 8:15-16 “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang

membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang

menjadikan kamu anak Allah. Oleh Roh itu kita berseru: "ya Abba, ya

Bapa!", Roh itu bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah

anak-anak Allah”. Roh Kudus memampukan orang-orang percaya untuk


dapat bersekutu dengan Allah, dengan bersaksi bersama-sama mereka

yang menyatakan bahwa mereka adalah anak-anak Allah.

o Sumber daya manusia

Faktor sumber daya manusia juga menentukan kualitas dalam

pelayanan pujian dan penyembahan. Dengan kata lain, adanya orang-orang

yang berkualitas dalam bidang pujian dan penyembahan. Sebagai contoh

orang yang melayani khusus di bidang musik, orang yang khusus melayani

sebagai penyanyi dan pemimpin pujian. Dengan kata lain yaitu orang-

orang yang terpilih untuk dihadapan Tuhan sebagai imam yang membawa

umat Allah ke hadapan Allah.

Kualitas dari keindahan musik itu sangat dipengaruhi oleh

kemampuan dari orang yang memainkannya, walaupun dalam pelayanan

pujian dan penyembahan keahlian dalam memainkan suatu alat musik

tidak mutlak diperlukan, tetapi akan lebih baik apabila kemampuan yang

baik dari orang-orang yang berkualitas dalam bidang masing-masing

tersebut disertai dengan pimpinan Roh Kudus.

o Sarana atau Fasilitas

Musik merupakan pendukung pujian dan penyembahan juga

merupakan sarana ungkapan terima kasih dan rasa syukur umat Allah atas

kehidupan yang telah diubahkan. Musik juga dapat dipakai untuk

mengungkapkan kekaguman atas pribadi Yesus sebagai Allah pencipta,

penebus dan sebagai juru selamat.


Alat musik adalah komponen penunjang pujian dan penyembahan.

Dalam Perjanjian Lama, pada masa raja Daud, atas perintah Tuhan melalui

nabi-Nya yang bernama Gad sang pelihat, supaya ditempatkan dalam

rumah Tuhan yaitu orang-orang Lewi dengan ceracap, gambus dan kecapi

(II Taw. 29:25). Dan pada masa sekarang ini, alat musik tetap merupakan

komponen penunjang dalam pujian dan penyembahan.

 Macam-macam Pujian dan Penyembahan

Pujian dan penyembahan dapat dilakukan secara pribadi melalui

persekutuan pribadi ataupun dapat dilakukan secara bersama-sama melalui

pertemuan-pertemuan ibadah (persekutuan bersama-sama).

1. Pujian dan penyembahan secara pribadi

Persekutuan dengan Allah secara pribadi dimaksudkan agar

tiap pribadi memiliki hubungan lebih dekat dengan Allah.

Persekutuan secara pribadi memungkinkan bagi manusia untuk

lebih leluasa dan lebih terbuka, kepada Allah, ketika hendak

menyampaikan segala perasaan hati, permasalahan bahkan

pergumulan hidup mereka, tanpa takut diketahui oleh orang lain.

Dalam pujian dan penyembahan kepada Allah, orang percaya dapat

menyampaikan ungkapan hati secara pribadi kepada Allah.

2. Pujian dan penyembahan secara bersama


Pujian dan penyembahan yang dilakukan secara kelompok

baik dalam gereja maupun dalam suatu persekutuan kelompok

kecil, menyebabkan iman semakin kokoh. Pada saat umat Allah

berkumpul bersama, memuji dan menyembah Allah dengan

bersehati maka Allah dapat memakai orang lain untuk memberikan

jawaban atas persoalan-persoalan pribadi. Misalnya lewat mazmur

yang disampaikan atau kata-kata pujian yang bisa dijadikan

peneguhan.

Dalam Pujian dan penyembahan secara kelompok, dapat

mempersatukan atau mempererat tubuh Kristus. Pujian dan

penyembahan secara bersama-sama adalah sarana dimana umat

Allah dapat saling membangun, saling menguatkan, saling

menasihati, bekerja sama.

Dalam Perjanjian Lama, pujian dan penyembahan secara

bersama-sama telah dilakukan oleh umat Israel. Mereka

mempersembahkan pujian dan penyembahan kepada Tuhan dalam

bentuk nyanyian bersama-sama. Mereka sering mempersembahkan

puji-pujian yang diringi kecapi, terompet, seruling, canang dan

rebana. Kadang-kadang mereka memuji Tuhan dengan memakai

gerakan seperti bertepuk tangan, meloncat-loncat penuh sukacita,

bersorak-sorai penuh kemenangan. Mereka dan tidak mengerti

maksud dan tujuan Allah dalam pelayanan mereka.

3. Pribadi atau diri sendiri


Adakalanya pribadi menjadi penghambat dalam pelayanan.

Sebagai contoh pada saat orang-orang percaya diperhadapkan pada

tekanan, permasalahan hidup, saat itu juga mereka seperti

kehilangan sasaran atau fokus atau tujuan dalam pelayanan mereka.

Borthwick mengatakan; kita kehilangan perspektif atau arah dari

prioritas kita, karena kita merasa bahwa kita sendirian di dalam

menghadapi tantangan.

Dapat disimpulkan bahwa permasalahan atau tekanan-

tekanan membuat orang percaya dalam kehidupan pribadi mereka

disibukkan dengan perasaan kesendirian. Maka akibat yang terjadi

yaitu prioritas-prioritas dalam pelayanan tidak lagi menjadi

kebutuhan utama yang harus dipenuhi. Dengan kata lain mejadi

tidak maksimal dalam memenuhi kebutuhan dalam pelayanan.

 Korelasi Pujian Dan Penyembahan Terhadap Kerinduan Melayani

1. Pujian dan penyembahan membuat seseorang semangat untuk

melayani Tuhan.

Pujian dan penyembahan membawa seseorang semakin

mengenal Allah dan semakin menyadari kasih Allah dalam

hidupnya, ia juga menyadari kebaikan Allah dan pertolongan Allah

dalam kehidupannya. Keadaan tersebut akan membuat seseorang

melakukan apa saja yang Allah kehendaki dalam kehidupannya,

termasuk diantaranya adalah melayani Tuhan. Sebagai contoh rasul


Petrus, ketika Yesus bertanya kepadanya, jika ia (Petrus)

mengasihi-Nya, maka Yesus meminta nya untuk menggembalakan

domba-domba-Nya. Dalam arti melayani Dia (Yoh. 21:15-17).

2. Pujian Dan Penyembahan Membuat Seseorang Rindu Untuk

Memberitakan Injil.

Pujian dan penyembahan dan penginjilan merupakan suatu

kesatuan, artinya bahwa dalam pujian dan penyembahan sedang

menceritakan keagungan Allah, ke- Maha Kuasaan Allah serta

perbuatan-perbuatan-Nya kepada orang lain (Mzm. 40:4). Sebagai

contoh Paulus dan Silas menaikkan pujian dan penyembahan

ketika mereka sedang berada dalam penjara (Kis. 16:25). Mereka

melakukan penginjilan melalui pujian dan penyembahan, sehingga

kepala penjara bertobat beserta seluruh keluarganya (ay. 30-34).

Seseorang yang memuji dan menyembah Allah, berarti bahwa ia

bersyukur atas kasih dan karunia Allah, atas ke-Maha Kuasaan

Allah dalam hidupnya. Sehingga ia rindu untuk apa yang telah

Allah perbuat dalam hidupnya supaya orang lain juga

mengalaminya, dengan cara memberitakan injil.

3. Pujian dan penyembahan menyebabkan seseorang semakin

mengenal Allah.

Pujian dan penyembahan merupakan wadah dimana umat

Allah dapat bersekutu dengan Allah. Pujian dan penyembahan

memimpin persekutuan orang-orang percaya kepada Allah.58


Persekutuan dengan Allah membuat orang-orang lebih mengenal

Allah, mengenal kasih karunia-Nya, kebesaran-Nya, serta

kemurahan-Nya. Semakin orang percaya membangun hubungan

dengan Allah melalui pujian dan penyembahan, semakin mereka

mengenal Allah dalam kehidupan mereka.

4. Pujian dan penyembahan mempererat hubungan sesama tubuh

Kristus.

Pujian dan penyembahan yang dinaikkan kepada Allah

dengan bersehati memuliakan Allah, akan dapat meningkatkan

ikatan kasih kepada sesama. Sehingga anggota tubuh Kristus akan

merasa satu dalam Tuhan Yesus Kristus. Melalui pujian dan

penyembahan membuat suatu kesadaran bahwa orang yang memuji

dan menyembah Allah tidak merasa sendiri, melainkan ia termasuk

bilangan orang-orang percaya yang memuji dan menyembah

Tuhan.

Persekutuan orang-orang percaya yang memuji dan

menyembah Allah, membuat mereka dapat mengerti satu dengan

yang lain, menerima segala kelebihan dan kekurangan, memahami

kebutuhan satu dengan yang lain dengan cara mengaplikasikan

kasih yang merupakan perintah Allah dalam firman-Nya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pujian dan

penyembahan yang dinaikan kepada Allah oleh orang-orang


percaya dalam tubuh Kristus, akan mempererat persekutuan

diantara mereka. Akibat yang timbul, mereka dapat saling

memahami kebutuhan, saling membangun, saling menerima, saling

menolong dan saling menguatkan.

5. Pujian dan penyembahan membuat seseorang rindu untuk

menolong sesama.

Allah menyatukan sifat serta gambar diri-Nya dalam diri

manusia pada saat mereka memuji dan menyembah Allah. Ketika

umat Allah menyambut-Nya dalam pujian dan penyembahan

berarti mereka mengizinkan Allah untuk berkuasa atas kehidupan

mereka. Sehingga sifat-sifat Allah termanifestasikan dalam

kehidupan orang-orang percaya kepada sesama. Sebagai contoh

mengasihi sesama adalah tindakan penyembahan Sang Pencipta

Kasih yaitu Allah. Ketika manusia mengasihi sesama maka

ekspresi yang diwujudkan dalam mengungkapkan rasa kasih

mereka adalah menolong sesama.


BAB 3

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai