MEMAHAMI KONSEP
MUSIK BARAT
A. KONSEP MUSIK BARAT
KONSEP SENI MUSIK BARAT
The Concise Oxford Dictionary mendefinisikan musik sebagai “seni yang menggabungkan
suara vokal atau instrumental (atau keduanya) untuk menghasilkan keindahan bentuk,
harmoni, dan ekspresi emosi” (Concise Oxford Dictionary 1992).
Mendefinisikan musik ternyata lebih rumit oleh konsepsi musik yang berbeda dalam budaya
yang berbeda. Karena berbeda konsep dasar musik, bahasa dari banyak budaya tidak
mengandung kata yang dapat secara akurat diterjemahkan sebagai “musik” sebagaimana
kata yang umumnya dipahami oleh budaya Barat (Nett, 2005). Inuit dan kebanyakan bahasa
Indian
Amerika Utara tidak memiliki istilah umum untuk musik. Di antara suku Aztec, teori Meksiko
kuno yaitu retorika, puisi, tari, dan musik instrumental menggunakan istilah Nahuat. Dalam
xochit-in kwikat untuk merujuk campuran kompleks musik dan elemen verbal dan non-verbal
puitis lainnya, dan cadangan kata Kwikakayot (atau cuicacayot) hanya untuk ekspresi yang
dinyanyikan (Leon-Portilla 2007, 11).
Di Afrika tidak ada istilah untuk musik di Tiv, Yoruba, Igbo, Efik, Birom, Hausa,
Idoma, Eggon, atau Jarawa. Banyak bahasa lain memiliki hal yang hanya sebagian
dari apa yang dalam budaya Barat biasanya berarti musik (Schafer 1996).
Mapuche dari Argentina tidak memiliki kata untuk musik, tetapi mereka memiliki
kata-kata untuk berperan dibandingkan bentuk improvisasi (kantun), musik Eropa
dan non-Mapuche (kantun winka), lagu-lagu upacara (Öl), dan tayil (Robertson,
1976:39).
Akan tetapi di Persia terdapat kata musiqi yang berarti ilmu dan seni musik.