Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PROFESI KEPENDIDIKAN

PELAYANAN KONSELING DAN PENGEMBANGAN DIRI SISWA

OLEH

KELOMPOK IV

Nama Anggota:

Amelia Irva 57790/2010

Diana Pita Sari 15996/2010

Ria Enelia 55205/2010

Rita Rozana 15718/2010

Siska Edrianti 16718/2010

Yane Gabriela Veirani 55752/2010

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan pembuatan makalah yang berjudul
“Pelayanan Konseling dan Pengembangan Diri Siswa”.
Makalah ini dibuat sebagai tambahan nilai dari tugas matakuliah Profesi
Kependidikan. Adapun tujuan penulisan membuat makalah ini yaitu untuk mengetahui lebih
luas mengenai bentuk pelayanan konseling dan pengembangan diri siswa.
Tentu saja dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan makalah ini, penulis banyak
diberi bimbingan, arahan, petunjuk, dan dorongan dari berbagai pihak sehingga penulis dapat
memberikan yang terbaik dalam penulisan makalah ini. Karena itu dalam kesempatan ini,
penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar–besarnya kepada Ibu Zikra selaku
dosen Profesi Kependidikan, serta pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun sehingga akan menambah
pengetahuan penulis dimasa yang akan datang. Penulis mengharapkan semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Padang, Juni 2012

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tahun 1993 merupakan tonggak baru bagi pelaksana pelayanan bimbingan konseling,
sebab dalam SK Menpan No. 84/1993 secara eksplisit dikemukakan tugas pokok Guru
dan Guru Pembimbing. Dikemukakan tugas pokok guru pembimbing adalah menyusun
program bimbingan, melaksanakan program bimbingan, mengevaluasi pelaksanaan
program, menganalisis hasil evaluasi program dan melaksanakan tindak lanjut terhadap
hasil analisis pelaksanaan program.
Dengan dirancang, disosialisasikan dan pelaksanaan KTSP, yang didalamnya termuat
salah satu komponen kurikulum tersebut adalah pengembangan diri siswa, maka perlulah
dikemukakan materi sebagaimana tersebut diatas. Hal-hal yang berhubungan dengan
program pelayanan konseling dan pengembangan diri siswa sangat penting diketahui
oleh mahasiswa calon guru dengan harapan nantinya setelah menjadi guru dan pengelola
pendidikan dapat bekerja sama dengan guru pembimbing dalam rangka mengembangkan
potensi siswa secara optimal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan diatas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa sajakah jenis program bimbingan konseling di sekolah?
2. Mencakup bidang pengembangan pelayanan bimbingan konseling?
3. Apa sajakah jenis layanan bimbingan konseling?
4. Apa saja yang termasuk kegiatan pendukung bimbingan konseling?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami:
1. Program bimbingan konseling di sekolah
2. Bidang pengembangan pelayanan bimbingan
3. Jenis layanan bimbingan konseling
4. Kegiatan pendukung bimbingan konseling
D. Manfaat Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini bagi mahasiswa adalah untuk dijadikan sebagai bahan
kajian belajar dalam rangka meningkatkan prestasi diri pada khususnya dan
meningkatkan kualitas pendidikan pada umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Program BK di Sekolah
1. Makna dan tujuan program
Makna program BK adalah rangkaian kegiatan pelaksanaan yang terencana,
diorganisir secara baik dan dalam pelaksanaannya dikoordinir dengan penuh
tanggung jawab. Program tersebut disusun dengan memasukkan unsur-unsur yang
harus termuat di dalamnya secara jelas dan konkrit yang dibuat dalam bentuk satuan-
satuan kegiatan layanan yang dalam pelaksanaannya mengarah pada pencapaian
tujuna pelayanan BK di sekolah.
Tujuan penyusunan program BK di sekolah adalah:
a. Agar kegiatan BK di sekolah terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien.
b. Hasil pelaksanaan kegiatan dapat dinilai.
c. Akuntabilitas BK dapat ditegakkan.
Moh. Surya dan Rochman Natawijaya (1985) mengemukakan keuntungan yang
diperoleh jika program BK disusun dengan baik dan rinci sebagai berikut.
a. Memungkinkan para petugas menghemat waktu, tenaga, biaya dengan
menghindari kesalahan-kesalahan dan usaha coba-coba yang tidak
menguntungkan.
b. Memungkinkan siswa mendapat layanan BK secara seimbang dan menyeluruh,
baik dalam hal kesempatan, ataupun dalam jenis layanan yang diperlukan.
c. Memungkinkan setiap petugas mengetahui dan memahami peranannya masing-
masing dan mengetahui bagaimana dan dimana merekaharus melakukan upaya
secara tepat.
d. Memungkinkan para petugas untuk menghayati pengalaman yang sangat berguna
untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan para siswa yang
dibimbingnya.
2. Jenis dan komponen program
a. Jenis program BK
1) Program tahunan,yaitu progam pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan
selama satu tahun untuk masing-masing kelas di sekolah/madrasah.
2) Program semesteran, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan
selama satu semester, yang merupakan jabaran program tahunan.
3) Program bulanan, yaitu program pelayanan BK meliputi seluruh kegiatan
selama satu minggu, yang merupakan jabaran program bulanan.
4) Program harian, yaitu program pelayanan BK yang dilaksanakan pada hari-
hari tertentu dalam satu minggu. Program harian merupakan jabaran dari
program mingguan dalam bentuk Satuan Layanan (SATLAN) atau Satuan
Pendukung (SATKUNG)
b. Komponen yang termuat dalam program
1) Program tahunan, unsur-unsurnya:
a) Nama sekolah
b) Kelas
c) Tahun ajaran
d) Nama konselor/guru pembimbing
e) Kegiatan
f) Bidang pengembangan
g) Materi bidang pengembangan
2) Program sementara, unsur-unsurnya:
a) Nama sekolah
b) Kelas
c) Tahun ajaran
d) Nama konselor/guru pembimbing
e) Kegiatan
f) Bidang pengembangan
g) Materi bidang pengembangan
h) Semester
3) Program bulanan, unsur-unsurnya:
a) Nama sekolah
b) Kelas
c) Tahun ajaran
d) Nama konselor/guru pembimbing
e) Kegiatan
f) Bidang pengembangan
g) Materi bidang pengembangan
h) Semester
i) Bulan
4) Program mingguan, unsur-unsurnya:
a) Nama sekolah
b) Kelas
c) Bulan
d) Minggu
e) Tahun ajaran
f) Nama konselor/guru pembimbing
g) Kegiatan
h) Bidang pengembangan
i) Materi bidang pengembangan
5) Program harian (SATLAN/SATKUNG), unsur-unsurnya:
a) Nama sekolah
b) Kelas
c) Bulan
d) Minggu
e) Tahun ajaran
f) Nama konselor/guru pembimbing
g) Tanggal/waktu
h) Jam pembimbingan
i) Sasaran kegiatan
j) Kegiatan layanan/pendukung
k) Materi kegiatan
l) Alat bantu
m) Tempat
n) Pelaksana
o) keterangan
3. Penyusunan program
a. Program pelayanan BK disusun berdasarkan kebutuhan peserta didik (need
assesment) yang diperoleh melalui aplikasi instrumen (pengumpulan data
menggunakan instrumen).
b. Substansi program pelayanan BK meliputi keempat bidang pengembangan, 9
jenis layanan dan 6 kegiatan pendukung, format kegiatan, sasaran pelayanan dan
volume/beban tugas konselor
4. Pelaksanaan program
Menurut SK Mendiknas No. 25 tahun 1995, kegiatan pelayanan BK dapat
dilaksanakan 50% di dalam kegiatan belajar dan 50% di luar kegiatan belajar.
Dalam panduan pengembangan diri (2006) dikemukakan pelaksanaan kegiatan
pelayanan konseling, sebagai berikut:
a. Di dalam jam pelajaran sekolah/madrasah
1) Kegiatan tatap muka klasikal dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan informasi, penempatan dan penyaluran penguasaan konten, kegiatan
instrumentasi, serta layanan/kegiatan lain yang dapat dilakukan dalam kelas.
2) Volume kegiatan tatap muka klasikal adalah dua jam per kelas per minggu
dan dilaksanakan secara terjadwal.
3) Kegiatan tidak taap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan
layanan konsultasi, konferensi kasus, himpunan data, kunjungan rumah,
pemanfaatan kepustakaan dan alih tangan kasus
b. Di luar jam pelajaran sekolah/madrasah
1) Kegiatan tatap muka dengan peserta didik untuk menyelenggarakan layanan
orientasi, konseling perorangan, bimbingan kelompok, konseling kelompok,
mediasi serta kegiatan lainnya yang dapat dilaksanakan di luar kelas.
2) Satu kali kegiatan layanan/pendukung
B. Bidang Pengembangan
Bidang pelayanan konseling meliputi:
1. Bidang pengembangan kehidupan pribadi
Merupakan bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,
menilai dan mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat, serta kondisi
sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara realistik
2. Bidang pengembangan kehidupan sosial
Merupakan bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami,
menilai dan mengembangkan kemampuan hubungan sosial yang sehat dan efektif
dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan sosial yang lebih luas.
3. Bidang pengembangan kemampuan belajar
Merupakan bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam mengembangkan
kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan sekolah/madrasah dan
belajar secara mandiri.
4. Bidang pengembangan karir
Merupakan bidang pelayanan yang membantu peserta didik dalam memahami dan
menilai informasi, serta memilih dan mengambil keputusan karir.
C. Jenis Layanan
Dalam rangka pencapaian tujuan Bimbingan dan Konseling di sekolah, terdapat beberapa
jenis layanan yang diberikan kepada siswa, diantaranya:
1. Layanan Orientasi; layanan yang memungkinan peserta didik memahami lingkungan
baru, terutama lingkungan sekolah dan obyek-obyek yang dipelajari, untuk
mempermudah dan memperlancar berperannya peserta didik di lingkungan yang baru
itu, sekurang-kurangnya diberikan dua kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal
semester. Tujuan layanan orientasi adalah agar peserta didik dapat beradaptasi dan
menyesuaikan diri dengan lingkungan baru secara tepat dan memadai, yang berfungsi
untuk pencegahan dan pemahaman.
2. Layanan Informasi; layanan yang memungkinan peserta didik menerima dan
memahami berbagai informasi (seperti : informasi belajar, pergaulan, karier,
pendidikan lanjutan). Tujuan layanan informasi adalah membantu peserta didik agar
dapat mengambil keputusan secara tepat tentang sesuatu, dalam bidang pribadi,
sosial, belajar maupun karier berdasarkan informasi yang diperolehnya yang
memadai. Layanan informasi pun berfungsi untuk pencegahan dan pemahaman.
3. Layanan Konten; layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap
dan kebiasaan belajar yang baik dalam penguasaan kompetensi yang cocok dengan
kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar
lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan
belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
4. Layanan Penempatan dan Penyaluran;layanan yang memungkinan peserta didik
memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar,
jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ko/ekstra kurikuler,
dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan
segenap potensi lainnya. Layanan Penempatan dan Penyaluran berfungsi untuk
pengembangan.
5. Layanan Konseling Perorangan;layanan yang memungkinan peserta didik
mendapatkan layanan langsung tatap muka (secara perorangan) untuk mengentaskan
permasalahan yang dihadapinya dan perkembangan dirinya. Tujuan layanan
konseling perorangan adalah agar peserta didik dapat mengentaskan masalah yang
dihadapinya. Layanan Konseling Perorangan berfungsi untuk pengentasan dan
advokasi.
6. Layanan Bimbingan Kelompok;layanan yang memungkinan sejumlah peserta didik
secara bersama-sama melalui dinamika kelompok memperoleh bahan dan membahas
pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan pengembangan
kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan tertentu melalui
dinamika kelompok, dengan tujuan agar peserta didik dapat memperoleh bahan dan
membahas pokok bahasan (topik) tertentu untuk menunjang pemahaman dan
pengembangan kemampuan sosial, serta untuk pengambilan keputusan atau tindakan
tertentu melalui dinamika kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok berfungsi untuk
pemahaman dan Pengembangan
7. Layanan Konseling Kelompok;layanan yang memungkinan peserta didik (masing-
masing anggota kelompok) memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan
pengentasan permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok, dengan tujuan agar
peserta didik dapat memperoleh kesempatan untuk pembahasan dan pengentasan
permasalahan pribadi melalui dinamika kelompok. Layanan Konseling
Kelompokberfungsi untuk pengentasan dan advokasi.
8. Layanan Konsultasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik dan atau pihak lain
dalam memperoleh wawasan, pemahaman, dan cara-cara yang perlu dilaksanakan
dalam menangani kondisi dan atau masalah peserta didik.
9. Layanan Mediasi, yaitu layanan yang membantu peserta didik menyelesaikan
permasalahan dan memperbaiki hubungan antarmereka.
D. Kegiatan Pendukung
1. Aplikasi instrumentasi
Yaitu kegiatan pendukung untuk mengumpulkan data dan keterangan tentang diri
peserta didik (konseli), lingkungan maupun lingkungan yang lebih luas.
2. Penyelenggaraan Himpunan Data
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk menghimpun seluruh data
dan keterangan yang relevan dengan keperluan pengembangan peserta didik
(konseli).
3. Konferensi kasus
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk membahas permasalahan
yang dialami oleh peserta didik (konseli) dalam suatu forum pertemuan yang dihadiri
oleh berbagai pihak.
4. Kunjungan rumah
Yaitu kegiatan pendukung bimbingan dan konseling untuk memperoleh data,
keterangan, kemudahan bagi terentaskanya permasalahan yang dialami peserta didik
(konseli) melalui kunjungan rumahnya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Makna program BK adalah rangkaian kegiatan pelaksanaan yang terencana, diorganisir
secara baik dan dalam pelaksanaannya dikoordinir dengan penuh tanggung jawab.
Program tersebut disusun dengan memasukkan unsur-unsur yang harus termuat di
dalamnya secara jelas dan konkrit yang dibuat dalam bentuk satuan-satuan kegiatan
layanan yang dalam pelaksanaannya mengarah pada pencapaian tujuna pelayanan BK di
sekolah. Tujuan penyusunan program BK di sekolah adalah agar kegiatan BK di sekolah
terlaksana dengan lancar, efektif dan efisien, hasil pelaksanaan kegiatan dapat dinilai dan
akuntabilitas BK dapat ditegakkan. Keuntungan yang diperoleh jika program BK disusun
dengan baik dan rinci sebagai berikut.
1. Memungkinkan para petugas menghemat waktu, tenaga, biaya dengan menghindari
kesalahan-kesalahan dan usaha coba-coba yang tidak menguntungkan.
2. Memungkinkan siswa mendapat layanan BK secara seimbang dan menyeluruh, baik
dalam hal kesempatan, ataupun dalam jenis layanan yang diperlukan.
3. Memungkinkan setiap petugas mengetahui dan memahami peranannya masing-
masing dan mengetahui bagaimana dan dimana merekaharus melakukan upaya
secara tepat.
4. Memungkinkan para petugas untuk menghayati pengalaman yang sangat berguna
untuk kemajuannya sendiri dan untuk kepentingan para siswa yang dibimbingnya.
B. Saran
Program BK pada umumnya belum berjalan sebagaimana mestinya di beberapa sekolah.
Hendaknya program-program yang telah disusun itu dapat berjalan agar para konselor
dapat menjalankan profesinya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Syahril dan Amidir Ilyas. 2009. Profesi Kependidikan. Padang:UNP Press.

Anda mungkin juga menyukai