Anda di halaman 1dari 12

Laporan Praktikum IPA Modul 6.

Telinga
Kegiatan Praktikum 3 : Telinga
1. Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia
a. Hasil Pengamatan
Tabel 6.1
Kepekaan Indera Pendengar Manusia
No. Jarak Telinga sebelum Telinga setelah ditutup Keterangan
ditutup Telinga kiri Telinga
kanan
1. 1m Terdengar keras Jelas Jelas
sekali
2. 3m Terdengar keras Agak jelas Jelas
3. 6m Terdengar kurang Agak jelas Masih jelas
keras
4. 9m Terdengar lirih Kurang jelas Masih jelas
5. 12 m Terdengar makin lirih Kurang jelas Kurang jelas

b. Pembahasan
Salah satu teman ditutup matanya hingga telinga ikut tertutup mengunakan sapu tangan.
Dua orang lainnya memegang sendok dan mangkuk berjalan 1 m,3 m,6 m,9 m dan 12 m
dikanan dan kiri teman yang ditutup telinganya. Lalu kedua orang yang memegang sendok
dan mangkuk memukulkan benda tersebut secara bergiliran sesuai jarak tersebut. Hasil
percobaannya tertuang dalam tabel diatas.

c. Kesimpulan
Keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke
otak. Semakin kuat gelombang bunyi semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

2. Percobaan Stuktur dan Fungsi Telinga


a. Hasil Pengamatan

1. daun telinga
2. lubang telinga
3. Selaput gendang
4. saluran gendang
5. tingkap bulat
6. saluran ½ lingkaran
7. tulang sangurdi
8. Rumah siput/koklea
9. Saluran eustachius
Tabel 6.2
Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya
No. Nama organ Bagian telinga Keterangan
Luar Tengah Dalam
1. Daun telinga √ Menangkap getaran
2. Lubang telinga √ Mengantarkan geteran
3. Kelenjar minyak √ Menangkap pertikel debu
dan menghalangi masuknya
air
4. Gendang telinga √ Meneruskan gelombang
bunyi dari udara
5. Tulang martil √ Menangkap getaran dari
6. Tulang landasan √ gendang telinga dan
7. Tulang sangurdi √ meneruskannya ke tingkap
oval
8. Pembuluh √ Memasukan udara ke telinga
eustachius tengah dan menjadikanya
tekanan udara di gendang
telinga = tekanan udara
diluar
9. Tingkap oval √ Menghantarkan getaran
udara
10. Labirin √ Menghasilkan cairan limfe
11. Koklea √ Mengubah getaran menjadi
impuls
12. Rumah siput √ Mengirimkan impuls ke otak
untuk diinterprestasikan
menjadi bunyi

b. Pembahasan
Telinga pada manusia terdiri dari tiga bagian yaitu:
1. Telinga luar, terdiri atas:
a. Daun telinga → untuk menangkap getaran.
b. Lubang telinga → untuk penghantar getaran.
c. Kelenjar minyak → untuk menghasilkan minyak serumen yang berfungsi menangkap
pertikel debu menghalangi masuknya air.
d. Gendang telinga → meneruskan gelombang bunyi dari udara.
2. Telinga tengah, terdiri dari:
a. Tulang martil, tulang landasan, tulang sangurdi → untuk menangkap getaran dari
gendang telinga dan meneruskannya membran yang menyelubungi tingkap oval untuk
diterskan lagi ke telinga dalam.
b. Pembuluh eustachius → untuk memasukan udara ke telinga tengah dan menjadikan
tekanan udara di gendang sam dengan tekanan udara di luar gendang telinga.
LAPORAN PRAKTIKUM IPA 2. SIMBIOSIS
1. Simbiosis Parasitisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis parasitisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan yang diperlukan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (kebun/hutan)
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis parasitisme yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Cobalah analisis makhluk hidup mana yang dirugikan dan diuntungkan
7) Jenis keuntungan dan kerugian apa yang terjadi dalam simbiosis tersebut?
8) Tuangkan hasilnya untuk melengkapi table.
d. Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.7.
Hasil pengamatan simbiosis parasitisme
Pihak yang dirugikan Pihak yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
parasitisme makhluk makhluk keuntungan
kerugian
hidup hidup
Nyamuk pada Gatal dan Menghisap
0 Manusia Nyamuk
manusia penyakit kulit darah
Gatal dan Menghisap
1 Lalat pada sapi Sapi Lalat
penyakit kulit darah
Benalu pada pohon Pohon Makanan Menyerap
2 Benalu
mangga mangga berkurang makanan
Terhisap
Menghisap
3 Kutu pada anjing Anjing darahnya dan Kutu anjing
darah anjing
gatal
Tali putri pada pohon Menghambat Mendapat
4 Pohon tetehan Tali putrid
tetehan pertumbuhan makanan
Cacing kremi pada Sakit perut Menyerap
5 Manusia Cacing kremi
manusia dan gatal anus makanan

e. Pembahasan
Simbiosis parasitisme adalah hubungan dua individu berbeda spesies yang hanya
menguntungka sepihak saja dan pihak yang lainnya dirugikan.
- Nyamuk merugikan manusia karena nyamuk menghisap darah manusia. Manusia dirugikan
karena nyamuk menyebabkan gatal dan menyebabkan penyakit yang berbahaya yang
mengancam kehidupan manusia (nyamuk aides aygepty dan nyamuk cikungunya.
- Lalat menempel, mengganggu, dan menggigit (menghisap darah sapi) sehingga sapi merasa
gatal (dirugikan) darahnya berkurang.
- Kutu pada anjing menghisap darah anjing sehingga anjing dirugikan. Selain dirugikan,
anjing juga akan merasa gatal.
- Putrid malu yang biasanya menempel pada pohon tetehan (tanaman pagar) menyerap
bahan makanan dari inangnya, sehingga pertumbuhan pohon tetehan itu akan terhambat.
- Cacing kremi yang hidup di saluran pencernaan manusiamenyerap sari makanan yang telah
dicerna manusia, sehingga pencernaan manusia terganggu.

f. Kesimpulan
Segala jenis hubungan dua individu berbeda spesies yang membuat satu pihak untung dan
pihak lain rugi disebut simbiosis parasitisme. Parasit tidak akan membunuh inangnya
karena kalau inangnya mati, maka parasitnya juga akan mati karena kekurangan sumber
makanan.

g. Jawaban Pertanyaan
1) Hubungan antara kutu anjing dan anjing merupakan hubungan parasitisme, karena kutu
anjing diuntungkan dengan cara menghisap darah anjing. Sedangkan anjing dirugikan
karena darahnya berkurang dan menderita gatal-gatal (penyakit kulit)
2) Pada hubungan di atas ada hubungan yang dapat mengakibatkan kematian misalnya
hubungan antara nyamuk dan manusia. Nyamuk aides aygepty dapat menyebabkan penyakit
demam berdarah. Jika terlambat mendapat pertolongan maka dapat mengakibatkan
kematian.. nyamuk cikungunya dapat mengakibatkan kelumpuhan pada manusia.

2. Simbiosis Komensalisme
a. Tujuan
Mengidentifikasi simbiosis komensalisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis komenlisme yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 3-5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Cobalah analisis makhluk mana yang diuntungkan dan makhluk mana yang tidak
diuntungkan dan tidak dirugikan
7) Jenis keuntungan apa yang diperolehnya
8) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table

d. Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.8.
Hasil pengamatan simbiosis komensalisme
Pihak yang diuntungkan Jenis makhluk
Jenis hubungan hidup yang tidak
No Jenis makhluk
simbiosis Jenis keuntungan untung dan tidak
hidup
rugi
Tumbuhan paku dan Mendapat tempat
1 Tumbuhan paku Pohon jati
pohon jati hidup
Anggrek dan pohon Mendapat tempat
2 anggrek Pohon mangga
mangga hidup
Terhindar dari
Ikan remora dan ikan bahaya musuh dan
3 Ikan remora Ikan hiu
hiu mendapat sisa-sisa
makanan

e. Pembahasan
- Tumbuhan paku menempel pada pohon jati namun tidak menyerap makanan dari inangnya
karena tumbuhan paku dapat membuat makanan sendiri.
- Anggrek yang hidup dengan cara menempel pada pohon mangga tidak menyerap makanan
dari inangnya karena anggrek dapat membuat makanan sendiri.
- Dalam hubungan ikan remora dan ikan hiu, ikan remora bisa berada di sekitar ikan hiu agar
terhindar dari bahaya musuh dan bias mendapatkan makanan sisa ikan hiu tanpa
mengganggu ikan hiu.

f. Kesimpulan
Simbiosis komensalisme melibatkan dua individu dimana yang satu diuntungkan,
sedangkan yang lainnya tidak diuntungkan dan tidak dirugikan.

g. Jawaban Pertanyaan
Simbiosis komensalisme jika terjadi berlebihan juga akan dapat merugikan pihak lain.
Misalnya anggrek yang ditanam dua, tiga, atau lebih pada satu pohon mangga juga dapat
menghambat pertumbuhan pohon mangga atau berkurangnya produktivitas buah mangga.

3. Simbiosis Mutualisme
a. Tujuan
Menganalisis simbiosis mutualisme di lingkungan sekitar
b. Alat dan Bahan
1) Alat-alat tulis
2) Lembar pengamatan
3) Lingkungan sekitar
c. Cara Kerja
1) Siapkan alat dan bahan
2) Pergilah ke lingkungan sekitar tempat tinggal (hutan / kebun)
3) Cobalah identifikasi beberapa simbiosis mutualisme yang terjadi antara hewan dan
tumbuhan, antara hewan dengan hewan, atau antara tumbuhan dengan tumbuhan
4) Temukan setidaknya 5 hubungan yang terjadi
5) Tuliskan hasil identifikasi pada lembar kerja
6) Jenis keuntungan apa yang diperoleh setiap spesies anggota simbiosis tersebut
7) Tuangkan hasilnya dengan melengkapi table

d. Data Hasil Pengamatan

Tabel 1.9.
Hasil pengamatan simbiosis mutualisme
Pihak I yang diuntungkan Pihak II yang diuntungkan
Jenis hubungan Jenis Jenis Jenis
No Jenis
mutualisme makhluk makhluk keuntungan
keuntungan
hidup hidup
Kupu-kupu dengan Menghisap Terbantu proses
0 Kupu-kupu bunga
bunga madu penyerbukannya
Ular sawah dengan Makan tikus Hama tikus
1 Ular sawah petani
petani sawah berkurang
Mendapat Mendapat
Bakteri Rhizobium – Akar tanaman
2 Rhizobium habitat pada nitrogen dari
akar tanaman polong polong
akar tanaman bakteri
Burung jalak dan Kenyang
3 Burung jalak Kerbau Bebas dari kutu
kerbau makan kutu

e. Pembahasan
- Dalam hubungan kupu-kupu dan bunga, kupu-kupu membantu bunga dalam penyerbukan
sedangkan kupu-kupu dapat menghisap madu dari bunga. Jadi keduanya sama-sama
diuntungkan.
- Ular sawah dapat membantu petani mengurangi tikus dengan cara memangsa tikus-tikus
tersebut yang merusak dan makan padi.
- Bakteri Rhizobium mendapatkan habitat habitat hidupnya pada akar tanaman polongan,
sedangkan tanaman polonganmendapat keuntungan berupa nitrogen yang didapat dari
bakteri Rhizobium. Tanpa bakteri tersebut, polongan tidak dapat mengambil nitrogen dari
udara bebas.
- Burung jalak yang hinggap di punggung kerbau memakan kutu-kutu kerbau, sedangkan
kerbau merasa nyaman karena kutu-kutu di tubuhnya berkurang.

f. Kesimpulan
Simbiosis mutualisme adalah hubungan dua spesies yang hidup bersama dan saling
menguntungkan.

g. Jawaban Pertanyaan
Contoh simbiosis mutualisme dalam tubuh manusia yaitu :
1. Bakteri Eschereria coli yang hidup di kolon (usus besar) manusia, berfungsi membantu
membusukkan sisa pencernaan juga menghasilkan vitamin B12, dan vitamin K yang penting
dalam proses pembekuan darah.
2. Bakteri Bacillus brevis, Bacillus subtilis, dan Bacillus polymyxa menghasilkan zat antibiotik
PRAKTIKUM IPA SD MODUL 3 (Bagian 7)
C. Kegiatan Praktikum 3

1. Judul Percobaan : Struktur Sistem Pencernaan

Gambar
Sistem Pencernaan

Keterangan Gambar :

1. Rongga mulut
2. Kelenjar ludah
3. Kerongkongan
4. Lambung
5. Usus dua belas jari
6. Usus besar
7. Anus, dan organ-organ lain yang berperan dalam proses pencernaan
8. Hati, dan
9. pankreaas

HASIL PENGAMATAN

Alat pencernaan makanan pada tubuh kita tersusun dari rongga mulut - kelenjar ludah -
kerongkongan - lambung - usus dua belas jari - usus besar - anus. dan organ-organ lain yang
berperan dalam proses pencernaan, seperti empedu, dan pangkreas.

PEMBAHASAN
Agar makanan dapat dipergunakan oleh tubuh, maka di perlukan adanya proses yang dapat
menyederhanakan molekul-molekul tersebut untuk di serap dan di manfaatkan oleh tubuh.
KESIMPULAN

Urutan sistem pencernaan adalah :

Rongga mulut (Cavum oris)-kerongkongan-lambung-usus halus-usus besar-anus (pembuangan).

JAWABAN PERTANYAAN

1. Bagian dari sistem pencernaan yang menghasikan enzim adalah mulut yaitu kelenjar
ludah, lambung, dan usus halus (pankreas).
2. Enzim yang dihasilkan yaitu

 Pada kelenjar ludah menghasilkan enzim ptialin


 Pada lambung menghasilkan pepsin, rennin, asam klorida.
 Pada usus halus menghasilkan enzim sakrose, maltase, lactose, peptidase. pankreas
menghasilkan enzim lipase, amylase, tripsinogen (tripsin).
3. - Enzim ptialin (amylase ludah) menguraikan amilum menjadi maltase
- Enzim pepsin adalah protease yang berperan memecah molekul protein menjadi
peptisokarase mencerna sokarosa menjadi glukosa dan fruktosa.

- Enzim maltase mencerna maltosa menjadi dua glukosa.

- Enzim laktase mencerna laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

- Enzim lipase pankreas mencerna zat lemak menjadi asam lemak dan gliserol.

- Enzim amylase pankreas mencerna amilum menjadi maltosa.

- Enzim tripsin mencerna protein dan peptone menjadi peptida dan asam amino.
Laporan Praktikum IPA Modul 5. 1
PERCOBAAN 1: TITIK LEBUR ES
Sebagaimana pada diagram /grafik proses mencairnya es -25 °C menjadi air,
terdapat proses di mana suhu es tidak mengalami kenaikan walaupunpemanasan
masih berlangsung. Pada garis 0°C ↔0°C terjadi prosespeleburan dengan energi
laten (tersembunyi).

Tujuan
1. menguji bahwa titik lebur es adalah 0°C
2. menguji bahwa titik didih air adalah 100°C

Alat dan bahan


1. Es batu 1 kg 2-3 buah.
2. Thermometer 2 buah.
3. Bejana kaca 2 buah.
4. Pengaduk/sendok kecil 2 buah.
5. Bunsen/lampu spiritus 2 buah.
6. Kasa 2 buah.
7. Tripot 2 buah.
8. Static 2 buah.

Tahapan Kegiatan
Perhatikan rangkaian gambar dan petunjuk kegiatan di bawah ini:
1. Isilah bejana kaca dengan bongkahan es yang telah dihancurkan.
2. Panaskan bejana dengan nyala api yang kecil dan aduklah pelan-pelansecara
terus menerus sampai mencapai suhu 100°C.
3. Perhatikan perubahan bongkahan es dalam bejana dan perhatikan juga perubahan
suhu yang tertera pada termometer.
4. Catat setiap ada perubahan suhu dan perubahan wujud pada kertas kerja.
Hasil pengamatan:
1. Suhu es sebelum dipanaskan adalah -7
2. Kenaikan suhu es
Tabel 5.1
Data kenaikan suhu es
No 2 menit ke 1 Kenaikan suhu Suhu pada Keterangan
termometer
1 1 0oC 0oC Es melebur (dari padat ke
cair)
2 2 33o C 40o C Proses pencairan kemudian
mulai memanas
O O
3 3 43 C 83 C Suhu air meningkat, keluar
gelombang air
4 4 14 o C 97 o C Timbul suara air mendidih
5 5 3oC 100 o C Titik didih air maksimum

. Pembahasan
Kami mengisi bejana kaca dengan bongkahan es yang telah
dihancurkan kemudian bejana tersebut dipanaskan dengan nyala api dari Bunsen.
Setelah itu diamati setiap perubahan suhu pada bongkahan es dalam bejana kaca
tersebut tiap 2 menit sekali. Dan hasil pengamatan tertuang pada tabel 5.1.

Kesimpulan
a. Titik lebur es pada suhu 0o C
b. Titik didih air maksimum 100o C, namun kadang sebelum 100 o C sudah
mendidih.Hal ini karena pengaruh suhu udara lingkungan. Bila semalin tinggi/panas
cuacanya maka akan lebib cepat mendidih.

Jawaban Pertanyaan
1. Memang benar perubahan wujud es menjadi cair disebabkan karena pemanasan.
Hal ini terjadi es menyerap panas maka suhunya naik hingga terjadi proses
peleburan dari padat ke cair.
2. Pada saat thermometer menunjukkan skala 0o C, pemanasan masih terus
berlangsung, pada saat inilah terjadi proses peleburan dengan energi laten
(tersembunyi)
3. Bongkahan es dan air suhunya tetap 0o C walau terjadi pemanasan terus menerus.
Hal ini terjadi karena masih ada bongkahan es yang belum mencair.
4. Suhu air dapat berubah mencapai suhu 100o C terjadi pada 2 menit ke -11 atau 8
menit setelah pemanasan.

Anda mungkin juga menyukai