Anda di halaman 1dari 10

MODUL 6

LEMBAR KERJA (LAPORAN) PRAKTIKUM IPA SD


PDGK 4107 MODUL 6
GELOMBANG
KP3. TELINGA

PERCOBAAN 1: Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia

A. Percobaan Kepekaan Indera Pendengar Manusia

B. Tujuan
Untuk mengetahui kepekaan indera pendengar seseorang

C. Alat dan Bahan


1) Dua sendok makan
2) 2 mangkok
3) Sapu tangan dan kapas

D. Landasan Teori
Telinga merupakan indera pendengar. Bunyi bergetar dan bergerak di udara
dalam bentuk gelombang. Telinga kita begitu peka sehingga dapat menginterpretasikan
getaran menjadi berbagai bunyi. Manusia memiliki sepasang telinga, masing-masing
terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam.
Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penangkap getaran
suara. Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga dalam berawal dari
tingkap oval dan terowongan yang disebut labirin. Labirin atau saluran gelung ini
berhubungan dengan koklea yang memiliki membran berupa sel reseptor berambut yang
digerakkan oleh cairan. Sel ini mengubah getaran menjadi impuls dan mengirimkannya
melalui syaraf pendengaran ke otak untuk diinterpretasikan menjadi bunyi yang kita
dengar.

E. Prosedur percobaan
1. Menutup mata dengan sapu tangan.
2. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Menentukan
jarak antara kita yang ditutup matanya dengan teman yang memegang sendok dan
mangkuk, misalnya 1 m, kemudian 2 m, begitu seterusnya.
3. Setelah siap, kita yang ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang memegang
sendok mengetukkan sendok pada mangkuk secara bergantian. Dapatkah mendengar
bunyi yang dihasilkan? Dapatlah memperkirakan posisi teman yang berdiri?
4. Kemudian, menyumbat telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Dapatkah mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar dengan
lebih baik?
5. Selanjutnya bergantian dengan teman ulangi kegiatan seperti diatas sebanyak empat
kali.
6. Hasil observasi kemudian dimasukkan kedalam tabel 6.1 berikut.
F. Hasil Pengamatan

Tabel 6.1 Kepekaan Indera Pendengar Manusia


Telinga setelah ditutup
Telinga sebelum Keterangan
No. Jarak Telinga
ditutup Telinga kiri
kanan
1. 1 meter Terdengar jelas Terdengar Terdengar Telinga
jelas jelas kanan
2. 3 meter Terdengar jelas Terdengar Terdengar mendengar
agak jelas jelas lebih baik
3. 6 meter Terdengar kurang Terdengar Terdengar dari telinga
jelas agak jelas jelas kiri
4. 9 meter Terdengar samar Terdengar Masih
kurang jelas terdengar
jelas
5. dst Terdengar makin Terdengar Terdengar
samar kurang jelas kurang jelas

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan diatas antara telinga sebelum ditutup dan setelah
ditutup terdapat perbedaan dengan jarak yaitu 1 meter, 3 meter, 6 meter, 9 meter, dan
seterusnya. Ketika telinga sebelum ditutup pada jarak 1 meter dan 3 meter masih
terdengar bunyi suara dengan jelas, sedangkan pada jarak 6 meter, 9 meter, dan
seterusnya sudah mulai terdengar kurang jelas bahkan samar dan semakin samar. Pada
saat telinga setelah ditutup pada jarak berbeda juga terjadi perbedaan tingkat
pendengaran, jarak 1 meter dan 3 meter masih terdengar jelas sedangkan setelah jarak 6
meter, 9 meter, dan seterusnya telinga mendengar bunyi yang kurang jelas dan tidak jelas.
Pada percobaan juga ditunjukkan tingkat pendengaran telinga kiri dan telinga kanan
setelah ditutup. Menunjukkan bahwa pada telinga kiri 1 meter masih terdengar jelas, pada
jarak 3 meter sudah mulai berkurang, dan pada jarak 6 meter dan seterusnya sudah mulai
terdengar kurang jelas. Pada telinga kanan pada jarak 1 meter sampai 6 meter masih
terdengar jelas, pada jarak 9 meter dan seterusnya baru tingkat pendengaran kurang jelas.
Hal ini menunjukkan telinga kanan mendengar lebih baik dari telinga kiri. Tingkat
pendengaran setiap orang berbeda-beda tergantung kemampuan telinga menyerap bunyi
dan gelomban.

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan dapat diketahui telinga masih dapat mendengar pada
jarak 1 meter sampai 6 meter bahkan sampai jarak 9 meter hal ini dikarenakan bunyi
merambat melalui udara. Kemampuan mendengar setiap orang berbeda-beda termasuk
kemampuan telinga kanan dan kiri dalam mendengar setiap orang juga berbeda-beda.
Kuat lemahnya bunyi bergantungan pada kemampuan sel untuk mengubah getaran
menjadi impuls dan mengirimkannya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk
diinterpretasikan menjadi bunyi yang kita dengar

I. Daftar Pustaka
Rumanta, M, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas
Terbuka.
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri/
https://www.ilmiahku.com/2019/07/Laporan-Praktikum-Kepekaan-Indera-Pendengar-
Manusia.html.

J. Saran dan Masukan


Percobaan ini dapat dilakukan secara langsung dengan bantuan teman.
K. Foto Praktikum

Foto Keterangan
Pendengaran sebelum telinganya ditutup

Pendengaran sesudah telinganya ditutup

.
PERCOBAAN 2: Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga

A. Percobaan Struktur dan Fungsi Telinga

B. Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya.

C. Alat dan Bahan


1) Gambar struktur alat pendengaran manusia.
2) Lembar pengamatan.
3) Alat tulis.

D. Landasan Teori

E. Prosedur Percobaan
1) Memperhatikan gambar struktur alat pendengaran manusia.
2) Memberi nama dan menjelaskan fungsi bagian-bagian telinga mulai dari telinga
bagian luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan tanda anak
panah.
3) Memasukkan kedalam tabel.

F. Hasil Pengamatan
Tabel 6.2
Bagian-bagian yang menyusun
Telinga
No. Bagian luar Bagian tengah Bagian dalam Fungsi
1. Daun telinga Menangkap
getaran
2. Lubang telinga Mengatarkan
getaran
3. Gendang telinga Meneruskan
gelombang
bunyi
4. Tulang martil Menangkap
getaran dari
gendang telinga
dan
meneruskannya
ke tingkap oval
Tulang sanggurdi Menangkap
getaran dari
gendang telinga
dan
meneruskannya
ke tingkap oval
Tingkap oval Menghantarkan
getaran udara
Saluran semi Membantu
sirkular keseimbangan
tubuh
Koklea/rumah Mengubah
siput getaran menjadi
impuls
Saluran Memasukkan
eustachius udara ke telinga
tengah dan
menjadikannya
tekananudara
pada gendang
telinga

G. Pembahasan
Telinga luar
1) Daun telinga (external pinna) merupakan bagian telinga yang paling jelas terlihat dari
luar. Daun telinga memiliki lekukan-lekukan khas yang berfungsi untuk
mengumpulkan gelombang suara. Daun telinga memiliki struktur yang lentur dan
elsatis karena tersusun atas jaringan tulang rawan.
2) Saluran telinga merupakan kelanjutan dari daun telinga yang menjadi saluran
masuknya gelombang suara menuju organ-organ pendengaran di bagian dalam.
3) Gendang telinga (membran timpanik) akan bergetar ketika menerima gelombang
suara yang datang. Getaran atau vibrasi dari gendang telinga akan diteruskan menuju
tualng-tulang pendengaran.
Telinga tengah
1) Tulang martil (maleus) merupakan tulang pendengaran pertama yang berbentuk
seperti martil/ palu dan akan bergerak ketika ada getaran yang datang.
2) Tulang landasan (incus) merupakan tulang pendengaran kelanjutan dari tulang martil.
3) Tulang sanggurdi (stapes) merupakan tulang pendengaran ketiga di telinga tengah.
Ketiga tulang pendengaran tersebut memiliki satu fungsi pokok untuk menghantarkan
dan memperkuat getaran suara yang datang.
Telinga dalam
1) Jendela oval merupakan membran berbentuk oval pada permukaan koklea. Jendela
oval akan menerima getaran dari tulang sanggurdi dan meneruskannya menuju
koklea.
2) Rumah siput (koklea) merupakan saluran berbentuk seperti rumah siput di telinga
bagian dalam. Koklea mempunyai dua ruangan besar, yaitu saluran vestibuler di
bagian atas dan saluran timpanik di bagian bawah yang dipisahkan oleh diktus koklea
yang berukuran lebih kecil. Saluran vestibuler dan timpanik berisi cairan perilimfa,
sedangkan duktus koklea berisi cairan endolimfa.
3) Organ korti, terletak pada duktus koklea. Organ korti mengandung sel reseptor telinga
yang akan menerima getaran dan mengubahnya menjadi impuls listrik untuk
dihantarkan ke otak. Sel reseptor tersebut memiliki rambut yang menjulur ke dalam
duktus koklea. Rambut tersebut beraut ke membran tektorial yang menggantung di
atas ogan corti.
4) Jendela bundar merupakan ujung dari koklea yang akan menjadi akhir dari getaran
suara karena getaran yang menumbuk jendela bundar akan menghilang.
5) Vestibula terletak di belakang jendela bundar yang terdiri atas bagian sakulus dan
utrikulus, yang berperan dalam mengatur keseimbangan tubuh.
6) Saluran semisirkuler merupakan struktur berbentuk tiga saluran setengah lingkaran
yang berisi cairan endolimfa. Organ ini juga berperan dalam mengatur keseimbangan
tubuh.
7) Saluran eustacheus merupakan saluran kecil yang menghubungkan telinga dalam
dengan faring. Saluran ini berfungsi untuk menyamakan takanan udara di dalam
telinga dengan atmosfer.
H. Kesimpulan
Telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga
dalam. Telinga bagian luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, dan gendang telinga.
Telinga bagian tengah terdiri dari tulang martil dan tulang sanggurdi. Telinga bagian
dalam terdiri dari tingkap oval, saluran semi sirkular, koklea/rumah siput, dan saluran
eustachius.

I. Daftar Pustaka
Rumanta, M, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Struktur-dan-Fungsi-
Telinga.html.
J. Masukan dan Saran
Terdapatnya alat peraga sehingga lebih memudahkan untuk mengetahui.
PERCOBAAN 3: Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran

A. Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran

B. Tujuan
Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui
getaran suara dari suatu sumber bunyi.
C. Alat dan Bahan
1) Gambar transmisi pendengaran.
2) Lembar pengamatan.
3) Alat tulis.
D. Landasan Teori
Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara di udara dan ditangkap oleh daun
telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getaran bunyi.
Getaran bunyi tersebut kemudian masuk kedalam lubang telinga. Ketika getaran bunyi
mencapai gendang telinga akan menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya
tingkap oval dan rumah siput ikut bergetar. Demikian pula cairan limfa di dalam rumah
siput. Getaran cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf
menyampaikan rangsang bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian kita mendengar bunyi.
E. Prosedur Percobaan
1) Mempelajari gambar transmisi percobaan berikut ini.

2) Menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui getaran
suara, secara berurtan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar diatas.
a) Gendang pendengaran
b) Tulang-tulang pendengaran
c) Tingkap oval
d) Koklea
e) Cairan limfa
F. Pertanyaan-Pertanyaan
1) Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber
bunyi! Jawab:
Peranan daun telinga pada proses pendengaran adalah menangkap gelombang getaran
di udara dan mengumpulkan menjadi getaran.
2) Jelaskan fungsi saluran eutachius!
Jawab:
Fungsi saluran eustachius adalah menghubungkan fungsi bagian tengah dengan
rongga mulut bagian belakang.
3) Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita
mendengar! Jawab:
Gelombang suara di udara ditangkap oleh daun telinga dan dikumpulkan menjadi
getaran bunyi kemudian dimasukkan ke lubang telinga. Sampai di gendang telinga
menggetarkan.
4) Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama?
Jawab:
Karena keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang
mengirim impuls ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel
reseptor yang bergerak.
5) Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli diantaranya adalah:
a. Tekanan udara yang tiba-tiba meningkat.
b. Penyakit radang telinga bagian tengah.
c. Usia lanjut, biasanya hubungan antar tulang-tulang pendengar sudah tidak baik
dan gendang telinga mulai kaku.
G. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
a) Gendang pendengaran
Menangkap dan menerima getaran dari tulang pendengaran dan meneruskannya ke
tulang-tulang pendengaran (tulang martil, tulang landasan, tulang sanggundi dan
saluran eustachius).
b) Tulang-tulang pendengaran
Menerima getaran dari tulang – tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga
bagian dalam.
c) Tingkap oval
Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan meneruskannya ke koklea atau
telinga bagian dalam.
d) Koklea
Menerima getaran dari tingkap ovel sehingga cairan linfa ikut bergetar.
e) Cairan limfa
Getarannya menggerakkan sel reseptor sehingga dapat mengubah getaran menjadi
impuls dan mengirimkannya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk
diinterprestasikan menjadi bunyi yang kita dengar.
H. Kesimpulan
Peristiwa dilaluinya getaran suara dari sumber bunyi melalui bagian-bagian
telinga diantaranya adalah gendang pendengaran, tulang-tulang pendengaran, tingkap
oval, koklea dan cairan limfa.
Ketika getaran bunyi mencapai gendang telinga akan menggetarkan tulang-tulang
pendengaran. Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput ikut bergetar. Demikian pula
cairan limfa di dalam rumah siput. Getaran cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf.
Ujung-ujung saraf menyampaikan rangsang bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian kita
mendengar bunyi.
I. Daftar Pustaka
Rumanta, M, dkk. (2021). Praktikum IPA di SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
https://www.ilmiahku.com/2019/05/Laporan-Praktikum-Mekanisme-Transmisi-
Pendengaran.html
J. Masukan dan Saran
Terdapatnya alat peraga agar lebih mudah difahami.

Anda mungkin juga menyukai