Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM

Percobaan Gelombang Stasioner

NOVA MEDIA HASMIRA


856235105

UPBJJ PADANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Laporan Praktikum
Kepekaan Indera Pendengar Manusia
A. Tujuan
Untuk mengetahui kepekaan indera pendengaran seseorang

B. Alat dan Bahan


1. Dua sendok makan
2. Dua Mangkok
3. Sapu Tangan dan Kapas

C. Landasan Teori

a. Pengertian Telinga
Telinga adalah organ tubuh manusia yang digunakan untuk mendengar.
(Rumanta:2019) telinga terdiri atas tiga bagian yaitu, telinga luar, telinga tengah dan
telinga dalam.
1. Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penagkap getaran suara.
Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak dan selaput
yang disebut gendang telinga.
2. Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri dari selaput
pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran dan saluran Eustachius.
3. Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut dengan labirin.
Bagian utama labirin adalah sauran gelung yang berhubungan dengan organ
keseimbangan dan rumah siput(koklea).Rumah siput merupakan saluran yang
berlekuk-lekuk.didalam rumah siput terdapat cairan limfa.

b. Cara kerja telinga


Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara diudara dan ditangkap oleh daun
telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getaran bunyi.
Getaran bunyi tersebut lalu masuk kedalam lubang telinga. Ketika bunyi getaran
mencapai gendang telinga akan menggetarkan tulang-tulang pendengaran.
Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput ikut bergettar. Demikian pula cairan limfa
didalam rumah siput. Getaran cairan limfa meransang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung
saraf menyampaikan ransang bunyi tersebut ke otak. Dengan begitu kita dapat
mendengar bunyi.

c. Gangguan Pendengaran
Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pada pendengaran.
Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba meningkat atau akibat
penyakit radang telinga bagian tengah.
d. Kepekaan Telinga terhadap Ransangan
Kemampuan telinga kanan dan kiri dalam mendengar tidak sama. Keras lemahnya
bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak.
Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

D. Prosedur Percobaan
a. Tutuplah matamu dengan sapu tangan.
b. Kedua teman yang lain masing-masing memegang sendok dan mangkok. Tentukan
jarak antar temanmu yang ditutup matanya dengan anda yang memegang sendok dan
mangkok, misalnya pertama 1m, kemudian 2m dan seterusnya.
c. Setelah siap, anda akan ditutup matanya memberi aba-aba agar teman yang
memegang sendok mengetukkan sendok pada mangkok secara bergantian. Dapatkah
anda mendengar bunyi yang dihasilkan? Dapatkah anda mendengar dengan lebih
naik?
d. Kemudian, sumbatlah telinga kanan dan kiri secara bergantian dengan kapas.
Dapatkah anda mendengar dengan jelas? Telinga mana yang dapat mendengar dengan
baik?
e. Selanjutnya bergantian dengan teman anda. Ulangi kegiatan sepserti yang anda
lakukan sebanyak empat kali lagi, ujilah kemampuan telinga teman anda.
f. Hasil observasi anda kemudian masukkan ke dalam table 6.1.

E. Hasil Pengamatan

Tabel 6.1. Kepekaan Indera Pendengar Manusia


Telinga sebelum Telinga setelah ditutup
No Jarak ket
ditutup Telinga kiri Telinga kanan

1 1 meter Terdengar sangat keras Terdengar Terdengar Telinga


jelas jelas kanan lebih
jelas
2 3 meter Terdengar keras Terdengar Terdengar
mendengar
agak jelas jelas
dari pada
3 6 meter Terdengar kurang keras Terdengar Terdengar Telinga kiri.
agak jelas masih jelas Pendengaran
Telinga
4 9 meter Terdengar kurang jelas Terdengar Terdengar kanan lebih
kurang jelas masih keras baik dari
Telinga kiri
5 dst Terdengar makin Terdengar Terdengar
kurang jelas kurang jelas kurang keras
F. Pertanyaan-Pertanyaan
Jelaskan peranan daun telinga pada proses mendengar dari sumber bunyi
Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara diudara dan ditangkap oleh daun telinga.
Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getaran bunyi. Getaran
bunyi tersebut lalu masuk kedalam lubang telinga. Ketika bunyi getaran mencapai
gendang telinga akan menggetarkan tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya tingkap oval
dan rumah siput ikut bergettar. Demikian pula cairan limfa didalam rumah siput. Getaran
cairan limfa meransang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf menyampaikan ransang
bunyi tersebut ke otak. Dengan begitu kita dapat mendengar bunyi.

G. Pembahasan
Berdasarkan percobaan di atas dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan antara kemampuan
mendengar telinga kanan dan telinga kiri. Dengan mata tertutup, pada jarak 1m antara
telinga kanan dengan telinga kiri masih terdapat kesamaan yaitu sama-sama mendengar
dengan jelas. Akan tetapi pada jarak 3m sampai dengan 9m, terdapat perbedaan yang
mana telinga kanan masih mampu mendengar suara/bunyi dengan jelas sedangkan telinga
kiri, suarabunyi sudah mulai kurang jelas terdengar.

Begitu pula jika salah satu telinga kita ditutup dengan kapas maka bunyi/suara masih bisa
terdengar meskipun tidak sejelas apabila kedua mata ditutup dengan sapu tangan.

Untuk telinga kanan jika telinga kapas yang ditutup dengan kapas, suara/bunyi masih
dapat terdengar dengan jelas/lebih baik dari kejauhan dibandingkan jika telinga kiri yang
dibuka dan telinga kanan ditutup dengan kapas, bunyi yang dihasilkan dari kejauhan
terdengar samar-samar. Dengan demikian menunjukkan bahwa telinga kanan memiliki
kepekaan terhadap rangsang atau kemampuan mendengar lebih baik, jika dibandingkan
dengan telinga kiri.

H. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa kita masih dapat mendengar bunyi
pada jarak 1 meter, 3 meter, bahkan sampai 9 meter karena bunyi merambat melalui
udara.Kemampuan mendengar pada setiap orang tidak sama/berbeda. Begitu juga,
kepekaan antara telinga kanan dengan telinga kiri terhadap rangsang berupa bunyi/suara
terdapat perbedaanatau ketidaksamaan. Kuat lemahnya bunyi juga tergantung pada
banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak

I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.
J. Kesulitan yang dialami
Dalam pratikum ini kesulitan yang dialami adalah dalam mencari teori – teori yang
endukung.

K. Foto atau Video Pratikum


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
Struktur dan Fungsi Telinga

NOVA MEDIA HASMIRA


856235105

UPBJJ PADANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Laporan Praktikum
Struktur dan Fungsi Telinga

A. Tujuan
Untuk mengetahui bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya

B. Alat dan Bahan


a. Gambar struktur dan alat pendengaran manusia
b. Lembar pengamatan
c. Alat tulis
.
C. Landasan Teori

a. Pengertian Telinga
Telinga adalah organ tubuh manusia yang digunakan untuk mendengar.
(Rumanta:2019) telinga terdiri atas tiga bagian yaitu, telinga luar, telinga tengah
dan telinga dalam.
1. Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penagkap getaran
suara. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak dan
selaput yang disebut gendang telinga.
2. Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri dari
selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran dan saluran
Eustachius.
3. Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut dengan
labirin. Bagian utama labirin adalah sauran gelung yang berhubungan dengan
organ keseimbangan dan rumah siput(koklea).Rumah siput merupakan saluran
yang berlekuk-lekuk.didalam rumah siput terdapat cairan limfa.

b. Cara kerja telinga


Sumber bunyi menghasilkan gelombang suara diudara dan ditangkap oleh daun
telinga. Daun telinga berfungsi sebagai corong untuk mengumpulkan getaran
bunyi. Getaran bunyi tersebut lalu masuk kedalam lubang telinga. Ketika bunyi
getaran mencapai gendang telinga akan menggetarkan tulang-tulang pendengaran.
Selanjutnya tingkap oval dan rumah siput ikut bergettar. Demikian pula cairan
limfa didalam rumah siput. Getaran cairan limfa meransang ujung-ujung saraf.
Ujung-ujung saraf menyampaikan ransang bunyi tersebut ke otak. Dengan begitu
kita dapat mendengar bunyi.

c. Gangguan Pendengaran
Kerusakan pada gendang telinga dapat menyebabkan gangguan pada
pendengaran. Kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan udara yang tiba-tiba
meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah.
d. Kepekaan Telinga terhadap Ransangan
Kemampuan telinga kanan dan kiri dalam mendengar tidak sama. Keras lemahnya
bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang mengirim impuls ke otak.
Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak sel reseptor yang bergerak.

D. Prosedur Percobaan
a. Perhatikan gambar struktur alat pendengaran mausia berikut.

b. Beri nama dan jelaskan fungsinya bagian-bagian telinga mulai dari telinga bagian
luar sampai telinga bagian dalam sesuai yang ditunjuk dengan anak panah.
c. Kemudian masukkan dalam table 6.2

E. Hasil Pengamatan
Table 6.2
Bagian-bagian yang menyusun telinga beserta fungsinya
Telinga
No Fungsi
Bagian Luar Bagian Tengah Bagian Dalam

1 Daun Telinga Bertindak seperti


corong yang
membantu
mengarahkan suara
lebih jauh ke telinga

2 Lubang Telinga Mengantarkan


getaran

3 Gendang meneruskan
gelombang bunyi
Telinga dari udara

4 Tulang Martil menangkap getaran


dari gendang telinga
dan meneruskannya
ke tingkap oval

5 Tingkap Oval menghantarkan


getaran udara

6 Saluran Semi mengatur


Sirkular keseimbangan tubuh

7 Tulang Sanggurdi menangkap getaran


dari gendang telinga
dan meneruskannya
ke tingkap oval

8 Koklea/ Rumah mengubah getaran


Siput menjadi implus

9 Saluran memasukkan udara


eustachius ke telinga bagian
tengah dan
menjadikan tekanan
udara di gendang
telinga sama dengan
tekanan udara di
luar.

F. Pertanyaan-Pertanyaan
Jelaskan fungsi Saluran Eustachius.
Fungsi saluran eustachius adalah untuk menyamakan tekanan di dalam dan di luar
telinga, serta mengeluarkan cairan dari telinga bagian tengah yang terletak di
belakang gendang telinga.

Telinga yang memiliki tekanan seimbang dan bebas dari cairan membantu gendang
telinga bergetar dengan normal. Getaran pada gendang telinga inilah yang akan
menentukan kualitas pendengaran Anda. Untuk memastikan agar hal ini dapat
berjalan normal, tekanan udara di dalam dan di luar telinga perlu dijaga agar tetap
sama.
Saluran eustachius normalnya tertutup, namun akan terbuka sebentar saat Anda
menelan, menguap, atau mengalami perubahan tekanan udara secara cepat, misalnya
saat menyelam, mendaki gunung, atau naik pesawat.

Ketika saluran ini terbuka, udara akan masuk dan membuat tekanan udara di telinga
bagian tengah dan di luar telinga menjadi sama. Proses terbukanya saluran eustachius
kerap menimbulkan sensasi telinga tersumbat, namun sensasi ini akan menghilang
dengan sendirinya setelah tekanan udara di dalam telinga kembali normal.

G. Pembahasan
Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah ,dan yang
terakhir telinga bagian dalam
Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu, telinga luar, telinga tengah dan telinga
dalam.
1. Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penagkap getaran
suara. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga, kelenjar minyak dan
selaput yang disebut gendang telinga.
2. Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri dari
selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran dan saluran
Eustachius.
3. Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut dengan
labirin. Bagian utama labirin adalah sauran gelung yang berhubungan dengan
organ keseimbangan dan rumah siput(koklea).Rumah siput merupakan saluran
yang berlekuk-lekuk.didalam rumah siput terdapat cairan limfa.

H. Kesimpulan
Telinga terdiri atas tiga bagian yaitu, telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam.
1. Telinga luar merupakan bagian telinga yang berguna sebagai penagkap
getaran suara. Telinga luar terdiri dari daun telinga, lubang telinga,
kelenjar minyak dan selaput yang disebut gendang telinga.
2. Telinga tengah berupa rongga yang berisi udara. Telinga tengah terdiri
dari selaput pendengaran (gendang telinga), tulang-tulang pendengaran
dan saluran Eustachius.
3. Telinga dalam berawal dari tingkap oval dan terowongan yang disebut
dengan labirin. Bagian utama labirin adalah sauran gelung yang
berhubungan dengan organ keseimbangan dan rumah
siput(koklea).Rumah siput merupakan saluran yang berlekuk-
lekuk.didalam rumah siput terdapat cairan limfa.
Setelah mengatahui anatomi telinga, maka dapat disimpulkan bahwa telinga bukan
hanya sebagai alat mendengar, tapi juga menjaga keseimbangan. Ini membuat kita
bisa berjalan, melompat, berlari tanpa terjatuh.
I. Daftar Pustaka
Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan yang dialami


Dalam pratikum ini kesulitan yang dialami adalah dalam mencari teori – teori
yang mendukung.

K. Foto atau Video Pratikum


LAPORAN KEGIATAN PRAKTIKUM
Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran

NOVA MEDIA HASMIRA


856235105

UPBJJ PADANG
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2021
Laporan Praktikum

Percobaan Mekanisme Transmisi Pendengaran

A. Tujuan Pratikum

Untuk menjelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yang dilalui
getaran suara dari suatu sumber bunyi.

B. Alat dan Bahan


1. Gambar Tranmisi Pendengaran
2. Lembar Pengamatan
3. Alat Tulis

C. Landasan Teori
Telinga merupakan organ yang berfungsi sebagai indera pendengaran dan fungsi
keseimbangan tubuh. Masing masing telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam. Bagian luar dan tengah telinga menyalurkan
gelombang suara dari udara ke telinga dalam yang berisi cairan, dimana energi suara
mengalami penguatan dalam proses ini. Telinga adalah suatu organ kompleks dengan
komponen-komponen fungsional penting, aparatus pendengaran dan mekanisme
keseimbangannya, terletak di dalam tulang temporalis tengkorak. Sebagian besar telinga
tidak dapat diperiksa secara langsung dan hanya dapat diperiksa dengan tes-tes khusus.
Telinga terdiri dari telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam(wahyuningsi, dkk.
2017).
Kemampuan mendengar pada setiap orang berbeda. Begitu juga dengan telinga
kanan dan kiri, kepekaan antara telinga kanan dengan telinga kiri terhadap rangsang
berupa bunyi/suara terdapat perbedaan. Kerusakan pada gendang telinga dapat
menyebabkan gangguan pada pendengaran . kerusakan dapat disebabkan oleh tekanan
udara yang tiba-tiba meningkat atau akibat penyakit radang telinga bagian tengah
(Rumanta,dkk.2019).
Setelah mengatahui anatomi telinga, Anda pasti memahami bahwa telinga bukan
hanya sebagai alat mendengar, tapi juga menjaga keseimbangan. Ini membuat Anda bisa
berjalan, melompat, berlari tanpa terjatuh.
D. Prosedur Percobaan

a. Pelajari gambar transmisi pendengaran.

b. Jelaskan peristiwa yang terjadi pada bagian-bagian telinga yangn dilalui getaran suara,
secara berurutan sesuai dengan nomor yang ada pada gambar diatas.

E. Hasil Pengamatan
a. Gendang Pendengaran
Menangkap dan menerima getaran dari tulang pendengaran dan meneruskannya ke
tulang-tulang pendengaran (tulang martil, tulang landasan, tulang sanggundi dan saluran
eustachius)
b. Tulang-tulang Pendengaran
Menerima getaran dari tulang – tulang pendengaran dan meneruskannya ke telinga
bagian dalam
c. Jendela Oval
Menerima getaran dari tulang-tulang pendengaran dan meneruskannya ke koklea atau
telinga bagian dalam
d. Koklea
Menerima getaran dari tingkap oval sehingga cairan linfa ikut bergetar
e. Cairan Limfa
Getarannya menggerakkan sel reseptor sehingga dapat mengubah getaran menjadi impuls
dan mengirimkannya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk diinterprestasikan
menjadi bunyi yang kita dengar.

F. Pembahasan

Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada gambar diatas dimana terdapat
5 bagian transmisi pendengaran yaitu gendang pendengaran yang berfungsi menangkap
dan menerima getaran dari tulang pendengaran dan meneruskannya ke tulang-tulang
pendengaran. Tulang tulang pendengaran yang menerima getaran dari tulang-tulang
pendengaran dan meneruskannya ke telinga bagian dalam. Jendela oval menerima
getaran dari tulang-tulang pendengaran dan meneruskannya ke koklea. Koklea menerima
getaran dari tingkap oval sehingga cairan limfa ikut bergetar. Dan cairan limfa yang
getarannya menggerakkan sel reseptor sehingga dapat mengubah getaran menjadi impuls
dan mengirimkannya melalui syaraf pendengaran ke otak untuk diinterprestasikan
menjadi bunyi yang kita dengar.
G. Pertanyaan-Pertanyaan
1. Jelaskan proses terjadinya rambatan suatu bunyi/suara hingga kita mendengar!

Mekanisme kerja alat indera pendengar, yaitu: bunyi dari daun telinga-liang telinga-
gendang telinga-tulang pendengaran-tingkap oval-rumah siput-saraf pendengar-otak
besar. Bunyi akan terdengar jika tidak ada sumbatan atau gangguan pada bagian
telinga yang menyebabkan gangguan perambatan getaran. Getaran udara berupa
bunyi ditangkap oleh daun telinga dan diteruskan melalui liang dan saluran telinga
sampai pada gendang telinga sehingga gendang telinga ikut bergetar. Getaran pada
gendang telinga diteruskan ke tulang-tulang pendengaran (dari tulang malleus-incus-
stapes), kemudian diteruskan ke tingkap oval/jorong. Di tingkap oval, getaran
mengalami penguatan menjadi berlipat antara 15 sampai 25 kali). Getaran pada
tingkap oval diteruskan melalui cairan pada saluranvestibule dalam rumah siput
(kohlea) dengan arah memutar kembali yang melalui cairan dalam saluran tymphani
hingga sampai pada tingkap bundar. Getaran pada cairan perilimfe yang melewati
saluran vestibule akan sgetaran merangsang ujung-ujung saraf pendengaran dan
diteruskan menjadi impuls menuju ke pusat pendengaran di otak besar. Setelah
impuls diterima dan diolah otak, maka bunyi dapat didengar.

2. Mengapa kemampuan mendengar seseorang satu dengan yang lain tidak sama!

Karena keras lemahnya bunyi tergantung pada banyaknya sel penerima yang
mengirim implus ke otak. Semakin kuat gelombang bunyi, semakin banyak reseptor
yang bergerak.

3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi seseorang menjadi tuli !


a. Penumpukan kotoran pada saluran telinga
b. Kerusakan pada tulang-tulang kecil yang terdapat di belakang gendang telinga
c. Penumpukan cairan akibat infeksi telinga
d. Objek asing yang tersangkut pada saluran telinga
e. Luka pada gendang telinga akibat infeksi berulang

H. Kesimpulan
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan pada gambar diatas dimana
terdapat 5 bagian transmisi pendengaran yaitu gendang pendengaran, tulang-
tulang pendengaran, tingkap oval, koklea, cairan limfa.
I. Daftar Pustaka
1. Kusmiyati dan Wahyuningsih. 017. Anatomi Fisiologi. Jakarta : Kementerian
Kesehata Republik Indonesia.
. 2. Rumanta, M. (2019). Praktikum IPA di SD. Jakarta: PT. Prata Sejati Mandiri.

J. Kesulitan-Kesulitan

. 1. Mengamati Gambar

K. Lampiran-Lampiran
Gambar yang diamati

Anda mungkin juga menyukai