Anda di halaman 1dari 14

TUGAS 4

SI4112 – STRUKTUR BETON LANJUT

Dosen:
Prof. Ir. R. Bambang Boediono ME, Ph.D.

Disusun oleh:
Ulayya Sarfina
15015003

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2018
Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

SOAL 1

Diketahui pelat dua arah seperti pada gambar di bawah ini. Dua tumpuan AB dan AC pada
pinggir pelat adalah tumpuan jepit, sedangkan tumpuan BC adalah tumpuan bebas (tidak
ditumpu). Tulangan isotropik dengan momen ultimate sama untuk arah X dan arah Y serta
positif dan negatif.
𝑚𝑢𝑥 + = 𝑚𝑢𝑦 + = 𝑚𝑢𝑥 − = 𝑚𝑢𝑦 − = 𝑚𝑢 = 20 𝑘𝑁 − 𝑚/𝑚
Hitung beban ultimate (qu) minimum yang dapat menyebabkan pelat tersebut runtuh.

PENYELESAIAN
Analisis yield line dilakukan dengan metoda kerja maya (titik D pada pelat diberi
perpindahan maya sebesar δ). Dari perpindahan maya tersebut dapat dihitung kerja luar dan
kerja dalam pada pelat sehingga dari prinsip kerja maya (kerja luar = kerja dalam).

Ld sin(β – α)
G β-α
Ld 3,6 m

4,8 m - x

Ulayya Sarfina – 15015003 2


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

Untuk menyelesaikan soal ini, dilakukan langkah-langkah sebagai berikut

1. Perhitungan β

β adalah sudut yang dibentuk oleh dua sisi pelat yang tertumpu.
𝐵𝐶 4,8
𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐴𝐵𝐶 → 𝛽 = tan−1 = tan−1 = 53,13°
𝐴𝐶 3,6

2. Perhitungan α

α adalah sudut yang dibentuk oleh garis leleh positif dengan sisi pelat AC.
𝐷𝐶 𝑋
𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐴𝐷𝐶 → 𝛼 = tan−1 = tan−1
𝐴𝐶 3,6

3. Perhitungan panjang a dan b


𝑎
𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐴𝐷𝐸 → 𝛼 = tan−1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝒂 = 𝑳𝒅 𝐭𝐚𝐧 𝜶
𝐿𝑑
𝑏
𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐴𝐹𝐷 → (𝛽 − 𝛼 ) = tan−1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝒃 = 𝑳𝒅 𝐭𝐚𝐧(𝜷 − 𝜶)
𝐿𝑑

4. Perhitungan panjang Ld
𝐴𝐶 3,6 𝟑, 𝟔
𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 𝐴𝐷𝐶 → 𝛼 = cos −1 = cos −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑳𝒅 =
𝐿𝑑 𝐿𝑑 𝐜𝐨𝐬 𝜶

5. Perhitungan panjang AB
̅̅̅̅
𝐴𝐵 = √̅̅̅̅
𝐴𝐶 2 + ̅̅̅̅
𝐵𝐶 2 = √3,62 + 4,82 = 6 𝑚

6. Perhitungan sudut yang dibentuk oleh perpindahan maya


a. Akibat garis leleh negatif

Perpindahan maya ini diakibatkan oleh putaran sudut pada pelat yang tegak lurus
dengan garis leleh negatif pada sisi pelat AB dan AC, yaitu garis GDE pada
gambar. Berikut ilustrasi perpindahan maya yang dihasilkan oleh garis leleh negatif
tersebut.

Ulayya Sarfina – 15015003 3


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

G
θAB θAC

Ld sin(β – α) X

𝛿
𝜃𝐴𝐶 =
𝑥
𝛿
𝜃𝐴𝐵 =
𝐿𝑑 sin(𝛽 − 𝛼 )
b. Akibat garis leleh positif
Perpindahan maya ini diakibatkan oleh putaran sudut pada pelat yang tegak lurus
dengan garis leleh positif (Ld), yaitu garis FDE pada gambar. Berikut ilustrasi
perpindahan maya yang dihasilkan oleh garis leleh positif tersebut.

θ1 θ2
θ

𝛿
𝜃1 =
𝑏
𝛿
𝜃2 =
𝑎
𝛿 𝛿 1 1
𝜃 = 𝜃1 + 𝜃2 = + = 𝛿 ( + )
𝑏 𝑎 𝑎 𝑏

7. Perhitungan bending moment (mb)


Bending moment pada kasus ini merupakan momen lentur yang bekerja pada garis leleh
baik positif ataupun negatif. Momen lentur yang sejajar dengan sumbu x atau y ialah
momen yang arah vektornya sejajar dengan sumbu tersebut. Sedangkan momen lentur
pada garis leleh yang memiliki sudut terhadap sudut x dan y diproyeksikan ke sumbu x
dan y sehingga dapat dihitung dengan menggunakan momen pada kedua arah sumbu.
𝑚𝑏 + = 𝑚𝑢𝑥 + cos 2 𝛼 + 𝑚𝑢𝑦 + sin2 𝛼
𝑚𝑏,𝐴𝐶 − = 𝑚𝑢𝑥 −
𝑚𝑏,𝐴𝐵 − = 𝑚𝑢𝑥 − cos 2 𝛽 + 𝑚𝑢𝑦 − sin2 𝛽

Ulayya Sarfina – 15015003 4


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

Karena 𝑚𝑢𝑥 + = 𝑚𝑢𝑦 + = 𝑚𝑢𝑥 − = 𝑚𝑢𝑦 − = 𝑚𝑢 = 20 𝑘𝑁 − 𝑚/𝑚, didapatkan


𝑚𝑏 + = 20(cos 2 𝛼 + sin2 𝛼 ) = 20 × 1 = 20 𝑘𝑁 − 𝑚/𝑚
𝑚𝑏,𝐴𝐶 − = 20 𝑘𝑁 − 𝑚/𝑚
𝑚𝑏,𝐴𝐵 − = 20(cos 2 𝛽 + sin2 𝛽 ) = 20 × 1
𝑚𝑏,𝐴𝐵 − = 20 𝑘𝑁 − 𝑚/𝑚

8. Perhitungan kerja luar (External Work / EW)


Kerja luar yang bekerja pada pelat adalah kerja luar untuk masing-masing segmen sebesar
beban merata, qu, dikalikan dengan luas segmen, dikalikan dengan defleksi pada titik berat
𝛿
segmen. Defleksi pada titik berat untuk masing-masing segmen ialah sebesar 3 karena kedua

segmen berbentuk segitiga.


𝐸𝑊 = 𝐸𝑊𝐴𝐵𝐷 + 𝐸𝑊𝐴𝐷𝐶
𝛿 𝛿
𝐸𝑊 = 𝑞𝑢 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐷 × + 𝑞𝑢 × 𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐷𝐶 ×
3 3
𝛿
𝐸𝑊 = 𝑞𝑢 × (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐷 + 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐷𝐶 ) ×
3
𝛿
𝐸𝑊 = 𝑞𝑢 × (𝑙𝑢𝑎𝑠 𝐴𝐵𝐶 ) ×
3
4,8 × 3,6 𝛿
𝐸𝑊 = 𝑞𝑢 × ×
2 3
𝐸𝑊 = 2,88 × 𝑞𝑢 × 𝛿 𝑘𝑁⁄𝑚2

9. Perhitungan kerja dalam (IW)


Kerja dalam didapatkan dengan mengalikan momen lentur yang bekerja sepanjang garis
leleh (momen lentur dikalikan dengan panjang garis leleh) dengan putaran sudut yang
menghasilkan perpindahan maya.
a. Akibat garis leleh positif (IW+)

Ulayya Sarfina – 15015003 5


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

𝐼𝑊 + = (𝑚𝑏 + × 𝐿𝑑 ) × 𝜃
1 1
𝐼𝑊 + = (𝑚𝑏 + × 𝐿𝑑 ) × 𝛿 ( + )
𝑎 𝑏
1 1
𝐼𝑊 + = 20 × 𝐿𝑑 × 𝛿 ( + ) 𝑘𝑁⁄𝑚2
𝑎 𝑏
b. Akibat garis leleh negatif pada sisi pelat AC (IWAC-)

𝐼𝑊𝐴𝐶 − = (𝑚𝑏,𝐴𝐶 − × ̅̅̅̅


𝐴𝐶 ) × 𝜃𝐴𝐶
𝛿
𝐼𝑊𝐴𝐶 − = 20 × 3,6 ×
𝑋
𝛿 𝑘𝑁
𝐼𝑊𝐴𝐶 − = 72 × ⁄𝑚2
𝑋
c. Akibat garis leleh negatif pada sisi pelat AB (IWAB-)
𝐼𝑊𝐴𝐵 − = (𝑚𝑏,𝐴𝐵 − × ̅̅̅̅
𝐴𝐶 ) × 𝜃𝐴𝐵
𝛿
𝐼𝑊𝐴𝐵 − = 20 × 6 ×
𝐿𝑑 sin(𝛽 − 𝛼 )
𝛿 𝑘𝑁⁄
𝐼𝑊𝐴𝐵 − = 120 × 𝑚2
𝐿𝑑 sin(𝛽 − 𝛼 )

Sehingga,
1 1 𝛿 𝛿
𝐼𝑊𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝐼𝑊+ + 𝐼𝑊− = 20𝐿𝑑 𝛿 ( + ) + 72 ( ) + 120 ( )
𝑎 𝑏 𝑋 𝐿𝑑 sin(𝛽 − 𝛼)

10. Prinsip Kerja Maya


Berdasarkan prinsip kerja maya, sistem berada dalam keseimbangan jika kerja dalam =
kerja luar. Sehingga,
𝐼𝑊 = 𝐸𝑊
𝐼𝑊 + + 𝐼𝑊𝐴𝐶 − + 𝐼𝑊𝐴𝐵 − = 𝐸𝑊
1 1 𝛿 𝛿
20 × 𝐿𝑑 × 𝛿 ( + ) + 72 × + 120 × = 2,88 × 𝑞𝑢 × 𝛿
𝑎 𝑏 𝑋 𝐿𝑑 sin(𝛽 − 𝛼 )

Ulayya Sarfina – 15015003 6


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

1 1 72 120
20𝐿𝑑 ( + ) + + = 2,88 × 𝑞𝑢
𝑎 𝑏 𝑋 𝐿𝑑 sin(𝛽 − 𝛼 )
1 1 1 1
20𝐿𝑑 ( + ) + 72 ( ) + 120 ( )
𝑎 𝑏 𝑋 𝐿𝑑 sin 𝛽 − 𝛼)
(
𝑞𝑢 =
2,88

11. Perhitungan beban ultimate

Beban ultimate minimum yang dapat menyebabkan pelat runtuh dapat dihitung dengan
mengiterasi nilai x sehingga didapatkan nilai qu minimum. Berikut contoh perhitungan
untuk percobaan pertama x = 1 m.
𝑥 =1𝑚
𝑋 1
𝛼 = tan−1 = tan−1 = 15,52°
3,6 3,6
(𝛽 − 𝛼 ) = 53,13° − 15,52° = 37,61°
3,6 3,6
𝐿𝑑 = = = 3,74 𝑚
cos 𝛼 cos 15,52°
𝑎 = 𝐿𝑑 tan 𝛼 = 3,74 tan 15,52° = 1,04 𝑚
𝑏 = 𝐿𝑑 tan(𝛽 − 𝛼 ) = 3,74 tan 37,61° = 2,88 𝑚
20 × 3,74 1 1 72 120
𝑞𝑢 = ( + )+ +
2,88 1,04 2,88 2,88 × 1 2,88 × 3,74 × sin 37,61°
𝑞𝑢 = 77,29 𝑘𝑁⁄𝑚2

Dengan cara yang sama dilakukan perhitungan qu dengan melakukan trial and error nilai
X dengan interval 0,1 m. Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan nilai qu minimum
yang dapat menyebabkan keruntuhan pelat ialah sebesar 64,81 kN/m2 pada x = 1,8 m.
o o 2
x (m) α( ) β–α( ) Ld (m) a (m) b (m) qu (kN/m )
1 15.52 37.61 3.74 1.04 2.88 77.29
1.1 16.99 36.14 3.76 1.15 2.75 73.73
1.2 18.43 34.70 3.79 1.26 2.63 70.99
1.3 19.86 33.27 3.83 1.38 2.51 68.88
1.4 21.25 31.88 3.86 1.50 2.40 67.30
1.5 22.62 30.51 3.90 1.63 2.30 66.16
1.6 23.96 29.17 3.94 1.75 2.20 65.39
1.7 25.28 27.85 3.98 1.88 2.10 64.96
1.8 26.57 26.57 4.02 2.01 2.01 64.81
1.9 27.82 25.31 4.07 2.15 1.92 64.95
2 29.05 24.08 4.12 2.29 1.84 65.34

Ulayya Sarfina – 15015003 7


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

SOAL 2
Desain Pelat dengan Metoda Garis Leleh

Lakukan desain pelat di bawah ini dengan menggunakan metoda garis leleh. Pelat akan
menerima beban SIDL 1,21 kN/m2 dan LL 3,88 kN/m2.

A B

3m

D C

5,5 m
Akan digunakan beton dengan fc’ 28 MPa dan baja tulangan dengan fy 420 MPa.

PENYELESAIAN
1. Asumsi tebal pelat
Tebal pelat diasumsikan sebesar 200 mm.

2. Asumsi momen positif dan negatif


Baik momen negatif maupun momen positif, keduanya diasumsikan memiliki besar yang
sama pada arah sumbu x dan sumbu y, yaitu sebesar m- dan m+.

3. Perhitungan beban rencana


a. Perhitungan DL
𝐷𝐿 = 𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝐽𝑒𝑛𝑖𝑠 𝐵𝑒𝑡𝑜𝑛 × 𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡 = 24 𝑘𝑁⁄𝑚3 × 0,2 𝑚

𝐷𝐿 = 4,8 𝑘𝑁⁄𝑚2

b. Perhitungan qu
Pada kasus ini akan digunakan dua kombinasi beban berikut:
𝑞𝑢,1 = 1,4(𝐷𝐿 + 𝑆𝐼𝐷𝐿)
𝑞𝑢,2 = 1,2(𝐷𝐿 + 𝑆𝐼𝐷𝐿) + 1,6 𝐿𝐿
Sehingga,
𝑞𝑢,1 = 1,4(4,8 + 1,21) = 8,414 𝑘𝑁⁄𝑚2

Ulayya Sarfina – 15015003 8


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

𝑞𝑢,2 = 1,2(4,8 + 1,21) + 1,6 × 3,88 = 13,42 𝑘𝑁⁄𝑚2

Dari kedua kombinasi tersebut kemudian diambil nilai qu terbesar untuk dijadikan beban
rencana pada perencanaan pelat, sebesar 13,42 kN/m2.

4. Menambahkan perpindahan maya


Sebagai asumsi awal, pelat diasumsikan akan memiliki garis leleh sebagai berikut.
E
A B
I F I
3m
βx3m
II
D C

5,5 m
Dengan β ≤ 1.
Sehingga perpindahan maya untuk masing-masing panel adalah sebagai berikut.

2.75 m 2.75 m
A B
θ
δ
1

𝛿
𝜃1 =
2,75
βx3m
θ2
δ

𝛿
𝜃2 =
𝛽×3

5. Perhitungan kerja luar (External Work / EW)


Kerja luar yang bekerja pada pelat adalah kerja luar untuk masing-masing panel sebesar
beban merata, qu, dikalikan dengan luas panel, dikalikan dengan defleksi pada titik berat
panel.
a. Panel I
Panel I berbentuk trapesium. Untuk memudahkan perhitungan, panel I dibagi
menjadi bagian segitiga dan segiempat. Terdapat dua bagian segitiga yang

Ulayya Sarfina – 15015003 9


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

memiliki defleksi pada titik berat panel sebesar δ/3 dan dua bagian segiempat yang
memiliki defleksi pada titik berat panel sebesar δ/2.
δ δ
𝐸𝑊𝐼 = 2 (𝑞𝑢 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑡𝑖𝑔𝑎 × ) + 2 (𝑞𝑢 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑆𝑒𝑔𝑖𝑒𝑚𝑝𝑎𝑡 × )
3 2
5,5⁄ × 𝛽 × 3
2 δ 5,5 δ
𝐸𝑊𝐼 = 2 (13,42 × × ) + 2 (13,42 × × (3 − 𝛽 × 3) × )
2 3 2 2

𝐸𝑊𝐼 = 36,905𝛽δ + 110,715δ − 110,715𝛽δ


𝐸𝑊𝐼 = 110,715δ − 73,81𝛽δ 𝑘𝑁⁄𝑚 2

b. Panel II
Panel II berbentuk segitiga, sehingga defleksi pada titik berat panel akan memiliki
besar δ/3.
δ
𝐸𝑊𝐼𝐼 = 𝑞𝑢 × 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝑃𝑎𝑛𝑒𝑙 𝐼 ×
3
5,5 × 𝛽 × 3 δ
𝐸𝑊𝐼𝐼 = 13,42 × ×
2 3
𝐸𝑊𝐼𝐼 = 36,905𝛽δ 𝑘𝑁⁄𝑚2

Sehingga didapatkan:
𝐸𝑊 = 𝐸𝑊𝐼 + 𝐸𝑊𝐼𝐼 = 110,715δ − 73,81𝛽δ + 36,905𝛽δ = 110,715δ − 36,905𝛽δ
𝐸𝑊 = 36,905(3 − 𝛽 )δ 𝑘𝑁⁄𝑚2

6. Perhitungan kerja dalam


Untuk garis leleh sejajar dengan sumbu x atau y, momen lentur dapat diambil sebesar
momen lentur dengan arah vektor sejajar garis leleh tersebut. Sedangkan untuk garis leleh
yang memiliki sudut terhadap sumbu x dan y, momen lentur diproyeksikan ke sumbu x
atau y bergantung pada panel yang sedang ditinjau.
a. Panel I
Pada panel I, bekerja momen positif sepanjang garis leleh EF dan FD serta momen
negatif sepanjang sisi pelat AD dan BC. Panel I sisi kanan dan sisi kiri simetris.
Momen lentur negatif (m-) memiliki arah sejajar sumbu y di sepanjang sisi AD,
sehingga perhitungan kerja dalam akibat garis leleh negatif dapat dilakukan sebagai
berikut.
𝛿
𝐼𝑊𝐼 − = 𝑚− × ̅̅̅̅
𝐴𝐷 × 𝜃1 = 𝑚− × 3 × = 1,091𝑚− 𝛿 𝑘𝑁⁄𝑚2
2,75

Ulayya Sarfina – 15015003 10


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

Sedangkan momen lentur positif (m+) memiliki segmen yang tidak sejajar sumbu
x ataupun y sehingga keseluruhannya diproyeksikan ke sisi AD, jadi perhitungan
kerja dalam akibat garis leleh positif dapat dilakukan sebagai berikut.
𝛿
𝐼𝑊𝐼 + = 𝑚+ × ̅̅̅̅
𝐴𝐷 × 𝜃1 = 𝑚+ × 3 × = 1,091𝑚+ 𝛿 𝑘𝑁⁄𝑚2
2,75
Sehingga,
𝐼𝑊𝐼 = 2(𝐼𝑊𝐼 − + 𝐼𝑊𝐼 + ) = 2(1,091𝑚− 𝛿 + 1,091𝑚+ 𝛿 )

𝐼𝑊𝐼 = 2,182(𝑚− + 𝑚+ )𝛿 𝑘𝑁⁄𝑚2

b. Panel II
Pada panel II akan bekerja momen positif sepanjang garis leleh DF dan FC serta
momen negatif sepanjang sisi pelat CD.
Momen lentur negatif (m-) memiliki arah sejajar sumbu x di sepanjang sisi AC,
sehingga perhitungan kerja dalam akibat garis leleh negatif adalah sebagai berikut.
𝛿 1,833 −
𝐼𝑊𝐼𝐼 − = 𝑚− × 𝐴𝐶
̅̅̅̅ × 𝜃2 = 𝑚− × 5,5 × = 𝑚 𝛿
𝛽×3 𝛽
Sedangkan momen lentur positif (m+) tidak sejajar sumbu x ataupun y sehingga
perlu diproyeksikan ke sisi CD, jadi perhitungan kerja dalam akibat garis leleh
positif adalah sebagai berikut:
𝛿 1,833 +
𝐼𝑊𝐼𝐼 + = 𝑚+ × ̅̅̅̅
𝐴𝐶 × 𝜃1 = 𝑚+ × 5,5 × = 𝑚 𝛿
𝛽×3 𝛽
Dari kedua perhitungan,
1,833 − 1,833 +
𝐼𝑊𝐼𝐼 = 𝐼𝑊𝐼𝐼 − + 𝐼𝑊𝐼𝐼 + = 𝑚 𝛿+ 𝑚 𝛿
𝛽 𝛽
1,833 −
𝐼𝑊𝐼𝐼 = (𝑚 + 𝑚+ )𝛿 𝑘𝑁⁄ 2
𝛽 𝑚

Sehingga,
1,833 −
𝐼𝑊 = 𝐼𝑊𝐼 + 𝐼𝑊𝐼𝐼 = 2,182(𝑚− + 𝑚+ )𝛿 + (𝑚 + 𝑚 + )𝛿
𝛽
1,833
𝐼𝑊 = (2,182 + ) (𝑚− + 𝑚+ )𝛿 𝑘𝑁⁄𝑚2
𝛽

7. Prinsip Kerja Maya


Berdasarkan prinsip kerja maya, sistem berada dalam keseimbangan jika kerja dalam =
kerja luar. Dalam desain, kerja dalam perlu dikalikan dengan faktor reduksi ϕ dan
nilainya harus sama dengan atau lebih besar dari kerja luar agar dapat dipastikan bahwa

Ulayya Sarfina – 15015003 11


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

pelat yang didesain memiliki kapasitas yang cukup untuk menerima beban luar yang ada.
Dalam hal ini diambil nilai ϕ sebesar 0.9.
∅𝐼𝑊 ≥ 𝐸𝑊
1,833
0,9 [(2,182 + ) (𝑚− + 𝑚+ )𝛿] ≥ 36,905 (3 − 𝛽 )δ
𝛽
1,833
0,9 [(2,182 + ) (𝑚− + 𝑚+ )] ≥ 36,905(3 − 𝛽 )
𝛽
41(3 − 𝛽 )
(𝑚 − + 𝑚 + ) ≥
1,833
(2,182 + 𝛽 )

8. Menentukan kebutuhan m+ dan m-


Nilai m+ dan m- yang dibutuhkan didapatkan dengan mengiterasi nilai β sehingga
didapatkan nilai (m+ + m-) maksimum.
β + -
m + m (kN-m/m)
0.5 17.526
0.55 18.213
0.6 18.788
0.65 19.261
0.7 19.642
0.75 19.940
0.8 20.163
0.85 20.317
0.9 20.408
0.95 20.441
1 20.422
Dari hasil perhitungan tersebut didapatkan bahwa (m+ + m-) maksimum adalah 20,441
(kN-m/m) dengan β = 0,95. Karena β ≤ 1, maka asumsi bentuk yield line benar.

9. Menentukan konfigurasi tulangan


Dalam hal ini, m+ = m- sehingga konfigurasi tulangan positif dan negatif dapat disamakan
dengan masing-masing didesain untuk menerima momen lentur sebesar 10,22 kN – m/m.
Langkah berikutnya adalah menghitung nilai luas tulangan (As) yang dibutuhkan.
𝑀𝑛
𝐴𝑠 =
𝑓𝑦 𝑗𝑑
Nilai jd diasumsikan 0,925 d. Nilai d terlebih dahulu dihitung dengan persamaan berikut.

Ulayya Sarfina – 15015003 12


Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

𝐷𝑖𝑎𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛
𝑑 = 𝑇𝑒𝑏𝑎𝑙 𝑃𝑒𝑙𝑎𝑡 − 𝑆𝑒𝑙𝑖𝑚𝑢𝑡 −
2
Selimut beton diambil 20 mm dan diameter tulangan yang akan digunakan adalah 10
mm.
10
𝑑 = 200 − 20 − = 175 𝑚𝑚
2
𝑗𝑑 = 0,925𝑑 = 161,875 𝑚𝑚
10,22 × 106
𝐴𝑠 = = 150,33 𝑚𝑚2 ⁄𝑚
420 × 161,875
Selanjutnya perlu dilakukan pengecekan apakah nilai jd yang diasumsikan sudah benar
(> 0,925d).
𝐴𝑠 𝑓𝑦 150,33 × 420
𝑎= ′ = = 2,65 𝑚𝑚
0,85𝑓𝑐 𝑏 0,85 × 28 × 1000
Nilai b diambil 1000 mm karena perhitungan tulangan dilakukan untuk per meter lebar
pelat.
𝑎 2,65
𝑗𝑑 = 𝑑 − = 175 − = 173,67 > 161,875 → 𝑂𝐾!
2 2
Kemudian hitung nilai As yang sebenarnya dibutuhkan dengan menggunakan jd yang
baru
10,22 × 106
𝐴𝑠 = = 140,12 𝑚𝑚2 ⁄𝑚
420 × 173,67
Akan tetapi nilai As yang didapatkan perlu dibandingkan terlebih dahulu dengan As
minimum dan As maksimum yang perlu terpasang.
𝐴𝑠,min 1 = 0,0018𝑏ℎ = 0,0018 × 1000 × 200 = 360 𝑚𝑚2 ⁄𝑚
1,4 1,4
𝐴𝑠,min 2 = 𝑏𝑑 = × 1000 × 175 = 583,33 𝑚𝑚2 ⁄𝑚
𝑓𝑦 420

√𝑓𝑐 ′ √28
𝐴𝑠,min 3 = 𝑏𝑑 = × 1000 × 175 = 551,2 𝑚𝑚2 ⁄𝑚
4𝑓𝑦 4 × 420
0,85𝑓𝑐 ′ 𝑏𝑑 0,85 × 28 × 1000 × 175
𝐴𝑠,𝑚𝑎𝑥 = 0,75 = 0,75 = 7437,5 𝑚𝑚2 ⁄𝑚
𝑓𝑦 420
Karena As minimum lebih besar dari As yang dibutuhkan, maka As yang akan digunakan
untuk perhitungan selanjutnya adalah As minimum = 583,33 mm2/mm.
Dari besar luas tulangan minimum yang perlu dipasang, hitung jumlah tulangan yang
memenuhi As tersebut:
583,33
𝑛= = 7,43 ≈ 8 𝑏𝑢𝑎ℎ
0,25 × 𝜋 × 102
Ulayya Sarfina – 15015003 13
Tugas 4 - SI 4112 Struktur Beton Lanjut

Setelah mengetahui jumlah tulangan yang dibutuhkan, perlu dihitung spasi antar tulangan
yang akan dipasang sebagai berikut:
𝑏 1000
𝑠= = = 200 𝑚𝑚
𝑛 8
Setelah mengetahui spasi yang dibutuhkan, perlu dihitung batasan maksimum spasi antar
tulangan yang diizinkan sebagai berikut:
𝑠𝑚𝑎𝑥,1 = 5ℎ = 5 × 200 = 1000 𝑚𝑚
𝑠𝑚𝑎𝑥,2 = 450 𝑚𝑚
𝑠𝑚𝑎𝑥,𝑝𝑎𝑘𝑎𝑖 = 450 𝑚𝑚 > 200 𝑚𝑚 → 𝑂𝐾!
Langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah melakukan pengecekan asumsi nilai pi
yang digunakan.
𝑓𝑐 ′ − 28
𝛽1 = 0,85 − 0,05 = 0,85
7
𝑎 2,65
𝑐= = = 3,12 𝑚𝑚
𝛽1 0,85
𝑑−𝑐 175 − 3,12
𝜀= × 0,03 = = 0,16
𝑐 3,12
Karena ε > 0,005, maka asumsi bahwa pi = 0,9 benar.
Dari seluruh langkah perhitungan di atas, didapatkan kesimpulan bahwa konfigurasi
tulangan yang akan dipasang untuk menerima momen lentur negatif ataupun positif
adalah D10 – 125.

Ulayya Sarfina – 15015003 14

Anda mungkin juga menyukai