Mengelas adalah menyambung dua bagian logam dengan cara memanaskan sampai suhu lebur
dengan memakai bahan pengisi atau tanpa bahan pengisi.
Dalam sambungan las ini, yang akan dibahas hanya bagaimana cara menghitung kekuatan hasil
pengelasan saja, sedangkan bagaimana teknik pengelasan serta teorinya, akan diterangkan secara
lebih terinci pada kuliah teknologi mekanik.
Sistim sambungan las ini termasuk jenis sambungan tetap dimana pada konstruksi dan alat
permesinan, sambungan las ini sangat banyak digunakan.
Untuk menghitung kekuatan sambungan las ini, disesuaikan dengan cara pengelasannya serta jenis
pembebanan yang bekerja pada penampang yang dilas tersebut.
Bila sambungan las ini menerima gaya luar ( gambar diatas ), maka sambungan tersebut akan putus
tertarik, sehingga tegangan yang terjadi pada bahan las :
σ= ݐ
Untuk sambungan las sudut ini, kemungkinan akan putus akibat gaya luar adalah tertarik maka :
Untuk menentukan las penampang yang akan putus pada sambungan sudut ini pada luas penampang
yang paling kecil, untuk ni dicari jarak yang terpendek dari segitiga ABC ( lihat gambar ). Perhatikan
gambar :
AC = AB = leher las = t
== AD = 0,707 t = t
Maka luas penampang yang mungkin putus :
A = L X Ad = L t
F= σݐ
F=2 σݐ
ૌg =
ૌg =
A=2
Maka besar gaya yang mampu ditahan :
F=2 ૌg
Sambungan jenis ini, sambungan lasnya mendapat pembebanan tarik untuk las melintang dan
mendapat pembebanan geser untuk las sisi paralel, maka besar tegangan yang terjadi terdiri dari
tegangan tarik dan geser. Untuk menentukan besar gaya yang mampu ditahan, yaitu dengan
menggabungkan ( menjumlahkan ) gaya dari keduanya :
Maka besar gaya yang mampu ditahan pada sistim sambungan sudut dan sisi paralel :
Bila sudut konstruksi akan disambung suatu propil seperti gambar, maka panjang sisi yang
dilas paralel untuk bagian atas dan bawah tidak sama. Ini disebabkan titik kerja gaya yang
bkerja melalui pusat berat dari propil tersebut. Untuk mendapatkan distribusi gaya yang
ditahan oleh kedua sisi tersebut sama, maka caranya sebagai berikut :
Mula‐mula dicari dulu letak titik berat dari propil yang akan dilas tersebut yaitu :
Xs= dan Y s =
Setelah titik berat diperoleh, tentukan jarak dari total gaya yang bekerja kesisi yang akan dilas ( e dan
e ).
F= ૌg === L =
Dimana panjang total pengelasan sama dengan jumlah panjang yang akan dilas sisi bagian atas
ditambah sisi bagian bawah.
L = La + lb ‐‐‐‐ Lb = L – La
Agar terjadi kesetimbangan, maka besar momen yang diakibatkan gaya yang mampu ditahan oleh
hasil pengelasan sepanjang La terhadap letak titik pusat gaya harus sama dengan besar momen yang
terjadi yang diakibatkan oleh hasil pengelasan sepanjang Lb terhadap titik pusat gaya. Besar
momen yang terjadi untuk hasil pengelasan sepanjang La :
M1 = F1 σ1 dimana F1 =
M1 = σ1
M2 = F2 e2 dimana F2 =
M2 = e2
=== e2
La e1 = Lb e2 dimana Lb = L – La
La e1 = ( L – La ) e2
La e2 + La e2 = Le2 ‐‐‐‐ La =
Untuk menentukan besar tegangan yang bekerja pada bahan hasil pengelasan tersebut yaitu
tegangan kombinasi :
Σ ( ݐmak ) =
ૌg ( mak ) = ½
Bila hasil pengelasan tersebut, dihitung terhadap tegangan geser yang terjadi maka :
A=2= Lt
‐‐‐ σb = M dimana Z =
σb = Y = ½ h
L= b h³
Catatan :
Untuk harga ... ini diperhitungkan 2 kali., karena yang dilas pada kedua sisi ( bagian atas dan bawah ),
maka besar tahan momennya (Z) juga diperhitungkan dua kali.
==== Z = bh²
Dimana harga (b) dan (h) adalah lebar dan panjang penampang yang akan putus.
B = AD = t ‐‐‐‐‐ Z = tL²
H=L
Σb = =
=== σb = . . . . . . . .. . 2 )
Σb ( mak ) =
ૌg ( mak )
=
Selanjutnya dihitung sesuai dengan harga masing‐masing. Untuk menentukan besar tegangan yang
akan diperlukan, pilihlah harga yang terbesar dari kedua tegangan maksimum tersebut diatas.
Untuk menghitung kekuatan dari sambungan las sudut sisi paralel yang mendapat pembebanan
eksentrik ini, yaitu dengan meninjau 2 macam tegangan yang akan terjadi :
a. Tegangan geser akibat pembebanan langsung.
b. Tegangan geser akibat momen lengkung.
ad.a Tegangan geser akibat pembebanan langsung :
A = A1 + A2 + =2 =
=== ૌg1
=
Xs= dan Y s =
Df = ૌg dA
Besar momen yang terjadi yang diakibatkan gaya (dF) terhadap titik beratnya adalah : Jadi
besar momen yang harus dilawan untuk seluruh luas pengelasan yaitu :
dM = dF r = ૌg dA r
=
dimana : = konstan ‐‐‐‐ ૌg = r
=== dm = r dA r =
Jadi besar Momen yang harus dilawan untuk seluruh luas pengelasan yaitu :
M=Fe= ==
= Ix + A x²
Oleh karena terdiri dari dua bagian yaitu bagian atas dan bawah maka momen kelembaman polarnya
:
=2 ()
= 2A ( )
ૌgA = + +2 Cos 0
Dimana : Cos 0
6.1.6 Sambungan las sudut melintang dan sisi sudut paralel dengan pembebanan eksentrik.
Untuk menghitung kekuatan dari sambungan las sudut melintang dan las sudut las sisi paralel yang
mendapat pembebanan eksentrik ini, yaitu dengan meninjau 2 macam tegangan yang akan terjadi :
a. Tegangan geser akibat pembebanan langsung.
b. Tegangan geser akibat momen lengkung.
ad.a Tegangan geser akibat pembebanan langsung :
=
A2 = luas penampang sisi bagian bawah.
== ૌg1 =
Xs= dan Y s =
♠ Ambil sebagian kecil luas ( dA), lalu tarik garis dari (dA) keletak titik berat yang telah diperoleh tadi,
maka didapatlah jarak (r) untuk luas yang kecil tersebut terhadap titik beratnya. ♠ Hitung gaya geser
untuk luas yang kecil tersebut :
dF = ૌg dA
Besar momen yang terjadi yang diakibatkan gaya (dF) terhadap titik beratnya adalah : Jadi
besar momen yang harus dilawan untuk seluruh luas pengelasan yaitu :
dM = dF r = ૌg dA r
=
Dimana : = konstan ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ ‐ > ૌg = r
==== => dM = r dA r = dA r2
Jadi besar momen yang harus dilawan untuk seluruh luas pengelasan yaitu :
M=Fe= dA r2 = dA r2
Ig = Ixx + Iyy
Ixx = Ix + Xy² = b² + A₁ + A₂
Iyy = A₁ L² + A₂ L² + A₁
Dimana : A1 = luas bagian yang akan putus pada sisi paralel bagian atas.
A2 = luas bagian yang akan putus pada sisi paralel bagian atas.
x1 = x2 = jarak dari bagian yang dilas sisi paralel atas dan bawah ke pusat titik
berat ( sumbu Y ).
x3 = jarak dari bagian yang dilas melintang kepusat titik berat ( sumbu Y ).
A₁ = t l ; A₂ = t l dan A₃ = t b