Anda di halaman 1dari 20

Jurnal Holistik, Tahun IX No.

17 / Januari Juni 2016

EKSPLOITASI ANAK PADA KELUARGA MISKIN


DI KELURAHAN TONA I KECAMATAN TAHUNA TIMUR
KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE

Meivy R. Tumengkol
NIM. 110816009

ABSTRACK
Children at has been less got any attention from parents so bad for his
future because children no understand of their rights their own. Children to
lack of attention from the parent so bad for his future. Children are unable
to enjoy his time to learn and play in school.
Children who actually whose main duty was to learn at school to get the
science, but employed by his parents to helping in the field, this initiative
was one of an example of the exploitation of children carried out by the
parents.
Exploitation against children of the poor families in Kelurahan Tona I caused
by poverty prolonged so the head family taking any shortcut in a way that is
a piece of to improve economic conditions family.
Exploitation against children never have a bad impact to the son, because it
was after undergo the process of exploitation it turns out that the child can
receive these facts and remain undergo this until they think are enough to
attend the normal life as anyone else.

Keywords: children, exploitation, family

1
A. Pendahuluan banyak anak tidak lagi menjadi
Seorang anak seharusnya penerus cita-cita bangsa, sebagai
memiliki masa depan yang lebih akibat dari eksploitasi orang tua

baik sebagai generasi penerus terhadap anak-anaknya karena


bangsa di tengah-tengah keter- tidak memahami kehidupan dunia
batasan dalam memahami dan anak sehingga mereka dihadap-
melindungi diri dari berbagai kan pada kehidupan keras yang
pengaruh sistem yang ada di mengganggu kejiwaan anak-
lingkungan sekitar dan para anak.
orang tua seharusnya memahami Anak-anak saat ini sudah
pentingnya arti seorang anak kurang mendapatkan perhatian
sebagai suatu amanat dan dari orangtuanya sehingga
karunia Tuhan Yang Maha Esa, berdampak buruk bagi masa
yang di dalam dirinya melekat depannya karena anak-anak tidak
harkat dan martabat sebagai memahami tentang hak yang
manusia seutuhnya. mereka miliki. Banyak orang tua
Anak adalah tunas muda yang dengan sengaja meman-
penerus cita-cita perjuangan faatkan anaknya dengan cara
bangsa, memiliki peran strategis yang semena-mena. Ada sege-
dan mempunyai ciri-ciri dan sifat lintir orang tua yang bertindak

khusus yang menjamin kelang- dengan semena-mena yaitu

sungan eksistensi bangsa dan memperlakukan anaknya dengan


Negara pada masa yang akan keras tidak wajar dan tidak balk
datang agar setiap anak generasi sehingga merusak jiwa anak-anak
muda mampu memikul tugas dan dan masa depannya. Anak-anak
tanggung-jawab di kemudian sekarang kurang mendapatkan
hari, sehingga perlu mendapatkan perhatian dari orang pihak tua,
kesempatan yang seluas-luasnya sebagai contoh, seorang anak
untuk tumbuh dan berkembang yang sebenarnya tugas utamanya
secara optimal, baik fisik, mental adalah belajar di sekolah untuk
dan sosial dan berakhlak mulia. mendapat ilmu, tapi diperkerjakan
Dalam perkembangan masa, oleh orangtuanya untuk mem-

2
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

bantu di kebun, hal tersebut Menurut pasal 13 UU no. 23


merupakan salah satu contoh dari tahun 2002 menyatakan setiap
eksploitasi anak yang dilakukan anak yang dalam pengasuhan
oleh pihak orang tua terhadap orang tua atau wali, maupun
anak sekarang sehingga mereka pihak lain yang bertanggung
tidak lagi mendapatkan haknya jawab alas pengasuhan, berhak
dengan baik dan benar. Anak mendapat perlindungan dari
tidak sempat menikmati masanya perlakuan, a) Diskriminasi, b)
untuk belajar dan bermain di Penelantaran, c) Kekejaman,
sekolah. kekerasan, dan penganiayaan, d)
B. Pengertian Eksploitasi Anak Eksploitasi, baik ekonomi maupun

Menurut Kamus Besar Bahasa seksual, e. Ketidakadilan dan f)

Indonesia (KBBI) eksploitasi Perlakuan salah lainnya.

adalah pengusahaan, pendaya- Setiap anak berhak untuk


gunaan, atau pemanfaatan untuk memperoleh perlindungan dari :
keuntungan sendiri. atau a) Pelibatan dalam peristiwa
pemerasan tenaga atas diri yang mengandung unsur
orang lain merupakan tindakan kekerasan, b) Penyalahgunaan
yg tidak terpuji. dalam kegiatan politik, c)
Menurut Undang-Undang Pelibatan dalam kerusuhan
Republik Indonesia Nomor 23 sosial, d) Pelibatan dalam
Tahun 2002 pasal 13 ayat (1) sengketa bersenjata, e) Pelibatan
huruf b tentang perlindungan dalam peperangan.
anak menyebutkan tentang Jika seorang anak dieksploitasi
perlakuan eksploitasi merupakan secara ekonomi dan seksual atau
tindakan atau perbuatan yang diperdagangkan, maupun anak-
memperalat memanfaatkan, atau anak yang menjadi korban
memeras anak untuk mem- narkoba, alkohol, psikotropika
peroleh keuntungan pribadi, atau cat adiktif lainnya, ataupun
keluarga, ataupun goIongan. anak-anak yang menjadi korban

3
penculikan, kekerasan baik fisik C. Bentuk-bentuk Eksploitasi
maupun mental, demikian juga Anak
terhadap anak-anak penyandang 1. Eksploitasi Fisik
canal, anak-anak korban penelan-
Eksploitasi fisik adalah
taran oleh orang tua, maka pihak
penyalahgunaan tenaga anak
pemerintah dan lembaga negara untuk dipekerjakan demi keun-
lainnya berkewajiban mem- tungan orangtuanya atau orang
berikan perlindungan khusus. lain seperti menyuruh anak
Eksploitasi pada anak-anak bekerja dan menjuruskan anak
memperlihatkan sikap dis- pada pekerjaan-pekerjaan yang
kriminatif ataupun tindakan seharusnya belum pantas untuk
sewenang-wenang terhadap dijalaninya. Dalam hal ini, anak-
seorang anak yang dilakukan anak dipaksa untuk bekerja
oleh para orang tua ataupun dengan segenap tenaganya dan

masyarakat yang memaksa juga mengancam jiwanya, dengan

seorang anak untuk melakukan adanya tekanan fisik yang berat


dapat menghambat pertumbuhan
sesuatu untuk kepentingan
fisik anak-anak sehingga
ekonomi, sosial ataupun politik
mencapai 30% dikarenakan
tanpa mempedulikan hak-hak
mereka mengeluarkan tenaga
anak untuk mendapatkan per-
ekstra besar yang merupakan
lindungan sesuai dengan per-
cadangan stamina yang hunts
kembangan fisik, psikis & status
dipertahankan hingga dewasa.
sosialnya.
Oleh sebab itu, anak-anak pada
Jadi eksploitasi anak adalah umumnya mengalami cedera fisik
suatu tindakan memanfaatkan yang diakibatkan oleh pukulan,
anak-anak secara tidak etis cambukan, luka lecet dan goresan
untuk kepentingan ataupun ataupun memar yang mem-
keuntungan para orang tua butuhkan waktu bagi upaya
maupun orang lain. penyembuhannya untuk setiap
cedera fisik.

4
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

2. Eksploitasi sosial 3. Eksploitasi Seksual


Eksploitasi sosial adalah Eksploitasi seksual adalah
segala bentuk penyalahgunaan melibatkan seorang anak dalam
ketidak-mampuan seorang anak kegiatan seksual yang tidak
yang dapat menyebabkan dipahaminya. Eksploitasi seksual
terham-batnya perkembangan tersebut dalam bentuk perlakuan
emosional anak, seperti kata-kata tidak senonoh dari orang lain
yang ancaman kepada anak atau yang menjurus pada sifat
menakut-nakuti anak, peng- pomografi, perkataan-perkataan
hinaan kepada anak, penolakan porno, sehingga membuat anak
terhadap anak, perlakuan negatif menjadi malu, menelanjangi anak-
pada anak, mengeluarkan kata- anak, menjerumuskan anak-anak
kata tidak senonoh untuk pada prostitusi, memanfaatkan
perkembangan emosi anak, anak-anak untuk produk porno-
memberi hukuman yang kejam grafi.
pada anak-anak seperti Akibat dari eksploitasi seksual
memasukkan anak pada kamar akan menularkan penyakit
gelap, mengurung anak dalam kelamin ataupun HIV/AIDS
kamar mandi, dan mengikat ataupun penyakit seksual lainnya
anak. Pada sektor jasa, kepada anak-anak, karena anak-
khususnya hotel dan obyek anak biasanya "dijual" pada saat
wisata, anak-anak direkrut masih perawan. Bukan hanya itu,
berdasarkan penampilan dan Ayom (dalam Nachrowi, 2004)
kemampuan untuk menjalin menyebutkan dampak secara
hubungan dengan orang lain. umum yaitu merusak fisik dan
Mereka harus melayani para psikososial. Orang tua meru-
pelanggan yang pada umumnya pakan komponen keluarga yang
orang dewasa, sehingga besar terdiri dari ayah dan ibu
terjadinya peluang mengalami (merupakan hasil dari sebuah
tekanan batin karena mengalami ikatan perkawinan yang sah)
rayuan-rayuan seksual. yang membentuk sebuah

5
keluarga. Orang tua ber- pekerjaan sehingga banyak
kewajiban untuk bertanggung- penduduk perkotaan tidak
jawab pada pendidikan anak, mendapatkan pekerjaan yang
mengasuh, dan membimbing layak karena tidak mempunyai
anak-anaknya dalam mencapai keterampilan dan keahlian
tahap yang tertentu untuk sehingga mereka hidup dalam
menghantarkan anak-anaknya kemiskinan, sehingga potensi
dalam kehidupan yang lebih baik terjadinya eksploitasi terhadap
dalam masyarakat, jika orangtua anak-anak menjadi semakin
tidak mampu memenuhi besar. Anak-anak yang meng-
kebutuhan dan hak-hak anak alami eksploitasi oleh pihak
maka anak tersebut dapat diasuh keluarganya cenderung meng-
atau diangkat sebagai anak oleh alami pendewasaan mental lebih
orang lain sesuai dengan UU dini oleh karena pada usia yang
Nomor 4 Tahun 1979 tentang seharusnya mereka pergunakan
kesejah-teraan anak dan UU untuk bermain dan bersenang-
Nomor : 23 Tahun 2002 tentang senang dengan Leman
perlindungan anak. Pada sebayanya, justru mereka harus
umumnya alasan para orang tua gunakan untuk bekerja. Akibat
yang memaksa anaknya bekerja dari eksploitasi anak dapat
untuk mem-peroleh penghasilan berdampak panjang dalam
lebih untuk memenuhi kebu- kehidupan anak, seperti sulitnya
tuhan ekonomi-nya sehari-hari, membaur dengan masyarakat
hal ini disebabkan oleh dan sulit membedakan antara
perkembangan zaman yang yang benar dan yang salah.
semakin maju serta kebutuhan D. Konsep Keluarga
hidup yang terus meningkat.
Setiap orang memiliki
Fenomena eksploitasi anak- gambaran dan pengertian
anak sering dijumpai pada tentang keluarga. Namun
masyarakat perkotaan yang demikian diperlukan kese-
masuk kategori miskin, Akibat pakatan pembatasan pengertian
persaingan dalam memperoleh keluarga, karena berkaitan
6
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

dengan aplikasinya dalam ber- dalam keluarga dimulai


bagai aspek kehidupan seperti pendidikan kepada individu, dan
hukum, kesehatan, agama, dari dalam keluarga akan
politik, dan ekonomi. Di Amerika, tercipta tatanan masyarakat
pendefinisian keluarga memakan yang baik, sehingga akan
waktu dan debat yang panjang, membangun suatu kebudayaan,
bahkan sampai di tingkat senat. khususnya kebudayaan hidup
Hal tersebut dikarenakan terkait sehat. Keluarga sebagai unit
dengan kristalisasi dan politisasi pelayanan karena masalah
kebijakan keluarga pada skala kesehatan keluarga saling
nasional. Pembahasan dan berkaitan dan saling mem-
perbedaan pendapat mengenai pengaruhi antara sesama
pendefinisian keluarga umum- anggota keluarga dan akan
nya berkaitan dengan ruang mempengaruhi seluruh keluarga
lingkup, struktur, dan komposisi yang ada di sekitarnya atau
keluarga (Hunter, 1991). masyarakat sekitarnya.
Pengertian keluarga seperti yang E. Hak Anak
tercantum dalam UU No 10/1992
Hak anak sering diabaikan oleh
tentang Perkembangan Kepen-
banyak pihak, terutama oleh pihak
dudukan dan Pem-bangunan
keluarga. padahal mereka sangat
Keluarga Sejahtera men-
membutuhkan informasi dan
definisikan keluarga sebagai unit
dalam keluarga untuk pengem-
terkecil dalam masyarakat yang bangan diri dan kepribadian demi
terdiri dari suami-istri, atau masa depan mereka.
suami-istri dan anaknya, atau
Dalam konvensi hak-hak anak
ayah dan anaknya, atau ibu dan
menegaskan tentang hak
anaknya. BKKBN (1992).
seorang anak dan Stu harus
Keluarga adalah bagian dan dilaksanakan oleh setiap orang
masyarakat yang berperan tua yaitu memberikan terhadap
penting dalam membentuk anaknya, karena hak anak adalah
kebudayaan yang sehat. Dari kebutuhan dari seorang anak

7
yang harus dijamin dan 4. Seorang anak mempunyai
dilindungi serta dipenuhi oleh untuk dilindungi dalam hal-hal
keluarga, masyarakat dan a. Eksploitasi Ekonomi dan
pemerintah. Seksual
Hak-hak dasar seorang anak b. Kekerasan terhadap fisik
meliputi : maupun psikologi
1. Hak untuk hidup, yaitu c. dan dan segala macam
memperoleh akses dan bentuk diskriminasi
pelayanan kesehatan serta
5. Seorang anak berhak
menikmati hidup yang
mendapatkan pendidikan yang
memenuhi standard yang
harus di realisasikan oleh
layak seperti makanan, air
setiap orang tua yaitu
bersih dan tempat tinggal
yang layak juga tempat a. Seorang anak berhak dan
tinggal yang aman, serta wajib mengikuti pendidikan
berhak mendapatkan nama dan wajib belajar 9 tahun.
dan juga kewarganegaraan. b. Seorang anak yang
2. Seorang anak mempunyai berprestasi atau unggul
hak untuk bertumbuh dan wajib diberi kesempatan
berkembang dengan mem- ataupun akses untuk
peroleh kesempatan me- memperoleh pendidikan
ngembangkan potensinya se- khusus.
maksimal mungkin, seorang c. Seorang anak dalam
anak mempunyai hak untuk lingkungan persekolahan
bermain, rekreasi dan wajib dilindungi dari tindak
beristirahat yang cukup. kekerasan oleh pihak guru
3. Seorang anak mempunyai hak atau pihak pengelola
untuk berpartisipasi untuk sekolah maupun dari
menyatakan pendapat atau sesama murid.
pandangan maupun ide-ide F. Definisi Keluarga
terutama tentang masalah
Menurud Alex Thio (dalam
yang berkaitan dengan si
Ichromi T.0, 1999) " the family
anak.
8
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

group of related individuals who ibu dan anak akan menjadi


live together and cooperate as a sebuah keluarga yang baik, serasi
unit ". Keluarga merupakan dan nyaman jika didalam
kelompok individu yang ada keluarga tersebut terdapat
hubungannya, hidup bersama hubungan timbal balik yang
dan bekerja sama didalam suatu seimbang antara semua pihak.
unit. Kehidupan dalam kelompok Pola hubungan yang demikian
tersebut bukan secara kebetulan, menunjukan bentuk keluarga
tetapi diikat oleh hubungan yang ideal. Bila pola yang
darah atau perkawinan. Pendapat demikian dapat diwujudkan,
tersebut dipertegas oleh maka sebuah keluarga ideal
pendapat Donald Light (dalam dapat terwujud. Oleh karena itu,
Ichromi, T.0, 1999), "a family as a suasana hidup dalam keluarga
two or more person living sangat berpengaruh terhadap
together and related by blood, perkembangan anak yang
marriage or adoption". nantinya akan berpengaruh
Keluarga adalah satuan terhadap pembentukan karakter
masyarakat, tidak akan ada anak pada tahap kehidupan
masyarakat jika tidak ada selanjutnya.
keluarga, dengan kata lain Keluarga adalah kehidupan
masyarakat merupakan seke- dari dua orang atau lebih yang
lompok keluarga-keluarga. Hal ini diikat hubungan darah, per-
bisa diartikan baik burukya suatu kawinan atau adopsi. Senada
masyarakat tergantung pada baik dengan pendapat di atas,
buruknya masyarakat kecil itu Vembriarto (dalam Nasrul
sendiri (keluarga). Jadi secara Efffendy, 1998), mengatakan
tidak langsung keselamatan dan bahwa keluarga adalah kelompok
kebahagiaan suatu masyarakat sosial yang terdiri atas dua orang
berpangkal pada masyarakat atau lebih yang mempunyai ikatan
terkecil yaitu keluarga. Keluarga darah, perkawinan atau adopsi.
yang umumnya terdiri dari ayah, Pengertian lain menjelaskan

9
bahwa keluarga adalah suatu karena itu, suasana hidup dalam
ikatan persekutuan hidup atas keluarga sangat berpengaruh
dasar perkawinan antara orang terhadap perkembangan anak
dewasa yang berlainan jenis, yang nantinya akan sangat
seorang laki-laki dan seorang berpengaruh terhadap pem-
perempuan yang tidak sendirian bentukan karakter anak pada
atau dengan anak-anak baik tahap kehidupan selanjutnya.
anaknya sendiri atau adopsi dan 1. Bentuk-Bentuk Keluarga
tinggal dalam sebuah rumah
Menurut Ichromi T.0, 1999
tangga. Sementara menurut
bentuk atau tipe keluarga terdiri
Tirtaraharja (dalam Ichromi, T.0,
dari beberapa unsur di bawah ini:
1999) keluarga diartikan sebagai
kelompok primer yang terdiri atas a. Keluarga Inti, keluarga yang

sejumlah orang, karena hubungan terdiri dari ayah, ibu, dan anak.

semenda dan sedarah. Keluarga b. Keluarga Besar, keluarga inti


itu dapat berbentuk keluarga inti ditanbah dengan sanak
(nuclear family) yang terdiri ayah, saudara misalnya, nenek,
ibu dan anak-anak. kakek, keponakan, saudara

Dari beberapa pengertian sepupu, paman, bibi,dan

keluarga di atas dapat dapat sebagainya.

ditarik suatu kesimpulan bahwa c. Keluarga Berantai, keluarga


keluarga dalah unit terkecil dari yang terdiri dari wanita dan
suatu satuan masyarakat, yang Aria yang menikah lebih dari
terdiri dari Bapak, Ibu, dan Anak. satu kali dan merupakan satu
Ketiga komponen tersebut pada keluarga inti.
umumnya mempunyai pola d. Keluarga berkomposisi,
interaksi timbal batik. Pola keluarga yang perkawinannya
hubungan transaktif (tiga arah) berpoligami dan hidup secara
antara ayah, ibu, dan anak sangat bersama.
diperlukan. Pola hubungan
e. Keluarga duda/janda, keluarga
tersebut menunjuKkan pada
yang terjadi karena perceraian
bentuk keluarga yang ideal. Oleh

10
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

atau kematian. 3. Macam-Macam Keluarga

f. Keluarga Kabitas, dua orang a. Keluarga Inti


menjadi satu tanpa pemikahan Keluarga merupakan suatu
tapi membentuk suatu terkecil yang terbentuk dari ikatan
keluarga. (Ichromi, T.0, 1999) pernikahan. Biasanya keluarga inti
Dari beberapa penjelasan di ini terdiri dari ayah, ibu dan anak
atas dapat diambil kesimpulan (yang belum nikah). Menurut
bahwa keluarga adalah kehidupan koentjaraningrat, keluarga inti
dari dua orang atau lebih yang atau nuclear family memiliki dua
diikat hubungan darah, per- bentuk yaitu:
kawinan atau adopsi, serta 1) Keluarga inti bentuk
keluarga kabitas yaitu dua orang sederhana, yaitu bentuk
menjadi satu tanpa pernikahan keluarga inti yang terdiri
tapi membentuk suatu ikatan dari ikatan pernikahan.
keluarga. Biasanya keluarga inti yang
2. Ciri Ciri Keluarga terdiri dari seorang
Menurut Stanhope dan Lancaster suami,seorang istri, dan
yang menjadi ciri-ciri keluarga anak-anak yang belum

diantaranya: menikah.

a. Diikat dalam suatu tali 2) Keluarga inti bentuk


perkawinan kompleks, yaitu keluarga inti
yang memiliki lebih dari
b. Ada hubungan darah
seorang suami atau istri.
c. Ada tanggung jawab masing-
4. Keluarga Campuran
masing anggota
Keluarga campuran adalah
d. Kerjasama diantara anggota
kelompok kekerabatan yang
keluarga
merupakan suatu kesatuan
e. Komunikasi interaksi antar
keluarga erat yang terdiri dari
anggota keluarga
mertua, beberapa orang saudara
f. Tinggal dalam satu rumah ibu atau ayah, keponakan, sepupu

11
yang kehidupan ekonominya atau status adalah posisi
masih tergantung pada kepala individu dalam masyarakat,
keluarga. Hal demikian masih misalnya status sebagai
banyak terdapat dimasyarakat kita istri/suami atau anak.
terutama masyarakat yang 3). Struktur Kekuatan
menetap didaerah pedesaan.
Kekuatan merupakan
Salah satu jargon yang dipegang
kemam (potensial atau
adalah "mangan ora mangan yang
aktual) dari individu untuk
pentinge ngumpul" (makan atau
mengendalikan atau mem-
tidak, yang penting berkumpul).
pengaruhi untuk merubah
Keluarga campuran ini disebut
perilaku orang lain kearah
juga dengan istilah extended
positif.
family. (.1.B.A.F Major Polak 1987)
4). Struktur Nilai Keluarga
5. Struktur dan Fungsi Keluarga a.
Nilai merupakan suatu
Struktur Keluarga
sistem, sikap dan keper-
1) Pola dan Proses Komunikasi cayaan yang secara sadar
Komunikasi dalam keluarga atau tidak, mempersatukan
ada yang berfungsi dan ada anggota keluarga dalam
yang tidak, hal ini bisa sate budaya. Nilai keluarga
juga merupakan suatu
disebabkan oleh beberapa
pedoman perilaku dan
faktor yang ada dalam
pedoman bagi perkem-
komponen komunikasi bangan norma dan
seperti: sender, chapel- peraturan. Norma adalah
media, massage, environt- pola perilaku yang baik,
ment dan reciever. menurut masyarakat ber-
dasarkan sistem nilai dalam
2). Struktur Peran
keluarga. Budaya adalah
Peran adalah serangkaian kumpulan dari pola perilaku
perilaku yang diharapkan yang dapat dipelajari,
sesuai dengan posisi sosial dibagi dan ditularkan
yang diberikan. Yang dengan tujuan untuk
dimaksud dengan posisi menyelesaikan masalah.

12
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

b. Fungsi Keluarga e) Fungsi Fisik


Fungsi keluarga menurut Keluarga memberikan kea-
Soerjono Soekanto, 1998, manan, kenyamanan ling-
disebutkan dalam beberapa hal, kungan yang dibutuhkan untuk
diantaranya: pertumbuhan, perkembangan

a) Fungsi Afektif dan Koping dan istirahat termasuk untuk


penyembuhan dari sakit.
Keluarga memberikan kenya-
manan emosional anggota, Sedangkan fungsi keluarga

membantu anggota dalam menurut Spradley dan Allender


membentuk identitas dan (1996), adalah sejumlah hal di
mempertahankan saat terjadi bawah ini:
stress. 1) Affection
b) Fungsi Sosialisasi a. Menciptakan suasana per-

Keluarga sebagai guru, saudaraan/menjaga perasaan.


menanamkan kepercayaan, b. Mengembangkan kehidupan
nilai, sikap, dan mekanisme seksual dan kebutuhan
koping, memberikan feed- seksual
back, dan memberikan c. Menambah anggota baru.
petunjuk dalam pemecahan
2) Security and Acceptance
masalah.
a. Mempertahankan kebutuhan
c) Fungsi Reproduksi
fisik.
Keluarga melahirkan anak,
b. Menerima individu sebagai
menumbuhkembangkan anak
anggota.
dan meneruskan keturunan.
3) Identity and Satisfaction
d) Fungsi Ekonomi
a. Mempertahankan motivasi.
Keluarga memberikan finansial
untuk anggota keluarganya b. Mengembangkan pecan dan
dan kepentingan di masya- self image.
rakat. c. Mengidentifikasi tingkat
sosial dan kepuasan aktivitas.
13
4) Affiliation and Companionship menjadi keluarga yang harmonis
a. Mengembangkan pola jika di dalamnya terdapat

komunikasi. kehidupan yang seimbang dalam


hak dan kewajiban antar
b. Mempertahankan hubungan
anggotanya meskipun bapak atau
yang harmonis.
ibu adalah orang tua yang sibuk.
5) Socialization
Hal tersebut bisa dilakukan
a. Mengenal kultur (nilai dan dengan menjalankan beberapa
perilaku). konsep inti untuk keluarga yang
b. Aturan/pedoman hubungan harmonis berikut:
internal dan eksternal. a. Mengedepankan Toleransi
c. Melepas nggota. Toleransi berarti memahami
6) Controls bahwa orang lain mempunyai

‘a. Mempertahankan kontrol gambaran yang berbeda


tentang suatu hal. Masing-
sosial.
masing pihak tidak boleh
‘b. Adanya pembagian kerja.
memaksakan kehendaknya dan
‘c. Penempatan dan meng- harus saling menghormati satu
gunakan sumber daya yang sama lain.
ada.
b. Meluangkan Sebagian Waktu
6. Konsep Keluarga Harmonis
Ditengah kesibukan yang
Dalam kehidupan setiap mahluk tiada habisnya, orang tua
di bumi ini, sebagian besar dari perlu meluangkan sebagian
mereka mempunyai tujuan yang waktunya untuk anak-anaknya.
sama yaitu agar mereka tetap Untuk itu, perlu kecermatan
survive dan dapat menikmati dalam mengatur aktifitas
kehidupan di dunia ini dengan jiwa sehari-hari sehingga tersedia
yang tenang dan tentram terutama waktu untuk berbaur dengan
bersama bersama orang-orang anak, bermain dan belajar
yang di sayangi dan menya- dengan mereka sehingga anak
yanginya. Sebuah keluarga akan merasa lebih diperhatikan.

14
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

c. Menjalin Komunikasi tetap enghargai pendapat

Dengan komunikasi yang tersebut.

terjalin dengan intensif, maka f. Mencintai dengan Sepenuh


setiap masalah permasalahan Hati
yang dihadapi anak lebih Sebagai orang tua yang
mudah dicarikan jalan bertanggung jawab, maka rasa
keluarnya. Dalam hal ini, orang mencintai secara total kepada
tua harus bijak dalam setiap anggota keluarganya
menentukan model komunikasi harus selalu ditunjukan
mengingat karakter anak yang kapanpun dan dimanapun dia
berbeda satu dengan yang berada Selain konsep diatas,
lainya. dalam bukunya psikologi
d. Berlaku Adil keluarga, Rahman menyatakan

Adil berarti memberikan bahwa terdapat beberapa

sesuatu sesuai dengan aspek yang perlu diperhatikan

proposinya sehingga tidak agar dalam sebuah keluarga

berat sebelah. Jika salah satu (pemikahan) akan terbentuk

dari anak memiliki kekurangan, keluarga yang harmonis

maka orang tua yang bijak diantanraya yaitu:

harus dapat menunjukan a) Memberikan Rasa Aman


kelebihan yang dia miliki. Dalam suatu keluarga,
e. Menghargai Pendapat Anak pasangan suami istri harus

Dalam setiap permasalahan saling memberi dan merasa

yang dihadapi keluarga, aman secara lahir dan batin.

pendapat anak juga harus Dengan adanya rasa aman

diperhatikan. Meskipun ter- pada pasangan suami istri

kadang seorang anak mem- maka goncangan, godaan dan

berikan pandangan yang bahaya yang ada dalam

Kurang sesuai, maka sebagai keluarga akan dapat teratasi

orang tua yang bijak harus dengan baik. Hal ini tidak
hanya terdapat suami istri saja
15
tetapi juga memberikan rasa d) Kasih Sayang
aman terhadap anak sehingga Sebagai makhluk yang "normal"
anak merasa terlindungi. jelas manusia membutuhkan
b) Saling Memiliki cinta dan kasih sayang dari
Sebuah keluarga harus orang-orang disekitarnya,
merasa sating memiliki terutama keluarga. Karena itu,
sehingga ikatan batin yang siapapun dia pasti
kuat akan tercipta, sebab membutuhkan kasih sayang
dengan perasaan saling baik berupa pujian, perhatian
memiliki pula sebuah maupun perlakuan-perlakuan
keluarga akan merasa lain yang Nampak sepele seperti
kehilangan dan sedih jika senyuman. Setiap anggota
salah satu dari keluarga keluarga perlu memberikan
dalam keadaan susah atau kasih sayang dalam bentuk
tidak ada bersamanya. apapun sebuah keluarga
menjadi keluarga yang damai
c) Saling Menghargai
dan tentram.
Keluarga merupakan
e) Saling Percaya
perpaduan antara ayah dan
ibu yang tercipta dari dua Memberikan kepercayaan
keluarga yang berbeda pula. kepada suami, istri ataupun
Dengan demikian, perbedaan anak tentu akan sangat
bisa saja terjadi kapan saja membantu sebuah keluarga
dan dalam hal apa saja. Tetapi dalam menjadi rumah tangga
dengan perasaan saling yang harmonis. Selain itu,
menghargai satu sama lain, mempercayai anak dengan
perbedaan-perbedaan segala kemampuannya akan
tersebut akan menjadi sebuah membantu anak dalam
pengalaman bare dalam hidup pencapaian jati diri yang positif
satu sama lain sehingga sehingga anak tidak akan
keluarga bahagiapun akan merasa jadi orang lain dan

tercipta. merasa tertekan di dalam

16
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

keluarganya sendiri. Selain itu, keberadaan dirinya di dalam


saling percaya antara suami istri keluarga tersebut.
akan meringankan beban 7. Peranan Keluarga Terhadap
suami atau istri dalam Perkembangan Anak
menjalani kehidupan rumah
Keluarga merupakan kelompok
tangganya karena mereka
sosial yang pertama dalam
sating berfikir positif. Namun
kehidupan manusia dalam
hendaklah setiap kepercayaan
hubungan interaksi dengan
tersebut dapat dimaknai
kelompoknya tempat pem-
dengan penuh tanggung
bentukan norma-norma sosial,
jawab sehingga tidak aka nada
internalisasi norma-norma, ter-
sating memanfaatkan satu
bentuknya frame of reference,
sama lain.
behaviorisme dan lain-lainya. Di
Menurut Singgih, Gunarsah, dalam keluarga interaksi sosialnya
1981, keluarga yang bahagia berdasarkan simpati, ia pertama-
adalah bila mana seluruh anggota tama belajar memperhatikan
keluarga merasa bahagia yang keinginan-keinginan orang lain,
ditandai dengan berkurangnya belajar bekerja-sama, bantu-
ketegangan, kekecewaan, dan membantu, dengan kata lain ia
puas terhadap seluruh keadaan pertama-tama belajar memegang
dan keberadaan dirinya (eksistensi peranan peranan sebagai mahluk
dan aktualisasi diri) yang meliputi sosial yang memiliki norma-
aspek fisik, mental, emosi, dan norma dan kecakapan-kecakapan
sosial. Sedangkan keluarga yang tertentu dalam pergaulannya
tidak bahagia adalah bila mana dengan orang lain.(W.A.
ada seorang atau beberapa orang Gerungan, 2004)
anggota keluarga yang
G. Pembahasan
kehidupanya diliputi ketegangan,
Masyarakat Kelurahan Tona I
kekecewaan dan tidak pernah
merupakan masyarakat nelayan
merasa puas dan bahagia
yang hidup dalam kemiskinan
terhadap keadaan serta
yang tentunya sangat ber-
17
pengaruh besar terhadap perekonomian mereka.
kelangsungan hidup keluarga Mereka tahu bahwa hal itu tidak
juga keharmonisan dari keluarga dibenarkan oleh hukum, tetapi
para nelayan saat ini. Masyarakat keadaan memaksa mereka
nelayan di Kelurahan Tona I melakukan hal tersebut demi untuk
masih merupakan nelayan mempertahankan hidup dan mem-
tradisional yang kehidupannya perbaiki perekonomian mereka.
masih bergantung pada situasi Mereka tidak suka mencampuri
dan kondisi cuaca atau musim urusan orang lain tetapi sebaliknya
sehingga pada waktu-waktu mereka juga tidak suka kalau ada
tertentu mereka terpaksa tidak orang lain ikut campur dengan
dapat melaut yaitu saat musim urusan mereka. Seperti yang
angin selatan ataupun pada disampaikan oleh Lurah Tona 1,
waktu muslin angin barat. Ketika bahwa melaporkan hal tersebut
musim melaut mereka bisa kepada pihak yang berwajib
mendapatkan penghasilan yang resikonya tinggi, dan semua orang
cukup besar dan sebagian besar Sangihe tahu apa yang dimak-
masih bisa ditabung, tetapi ketika sudkan oleh lurah, yaitu akan
musim angin selatan atau musim berurusan dengan hal-hal yang di
angin barat maka seluruh luar daya nalar manusia yaitu
tabungan akan terkuras dan penggunaan ilmu hitam atau dapat
secara terpaksa mereka harus juga berurusan dengan tindak
mencari pinjaman pada kekerasan dari pihak keluarga yang
rentenir/tengkulak untuk bisa dilaporkan.
menyambung hidup. Bertahun-
Penghasilan nelayan tidak me-
tahun mereka berusaha untuk
nentu karena ditentukan oleh
bisa bertahan pada situasi dan
faktor cuaca maka perlu usaha
kondisi seperti ini ketika mereka
pemerintah untuk menaikkan pen-
tidak bisa lagi bertahan, maka
dapatan nelayan dengan penye-
secara terpaksa mereka meng-
diaan sarana dan prasarana pe-
eksploitasi anak-anak mereka
nangkapan ikan sehingga peng-
untuk bisa memperbaiki keadaan
hasilan nelayan dapat ditingkatkan
18
Jurnal Holistik, Tahun IX No. 17 / Januari Juni 2016

sehingga mereka bisa punya oleh kemiskinan yang ber-


tabungan yang cukup di kala kepanjangan sehingga kepala
musim melaut yang akan keluarga mencari jalan pintas
digunakan pada musim angin dengan cara yang paling
selatan dan musim angin barat gampang untuk meningkatkan
berlangsung. Dengan demikian perekonomian keluarga.
keadaan perekonomian para 2. Eksploitasi terhadap anak tidak
nelayan tidak terpuruk dan anak- selamanya berdampak buruk
anak tetap dapat bersekolah untuk kepada sang anak, karena
bisa menggapai cita-cita dan masa temyata setelah menjalani
depan yang lebih baik. proses eksploitasi temyata
H. Kesimpulan sang anak bisa menerima
Berdasarkan hasil penelitian kenyataan tersebut dan tetap

dan pembahasan maka dapat menjalani hal tersebut sampai


diketahui faktor apa saja yang mereka anggap sudah cukup
menjadi penyebab terjadinya untuk menempuh kehidupan
Eksploitasi anak pada keluarga normal seperti yang lainnya.
miskin yaitu :
1. Eksploitasi terhadap anak
pada keluarga miskin di
Kelurahan Tona I diakibatkan

19
DAFTAR PUSTAKA

Bagong Suyanto, Pelanggaran Hak dan Perlindungan Sosial Bagi Anak


Rawan, (Surabaya : Airlangga University Press,
2003), Hal. 50-51
Bellamy, C.1997. Laporan Situasi Anak di Dunia. Jakarta: Unicef.
Gerungan W.A, 2010, Psikologi Sosial, Refika Aditama, Bandung
Gunarsa. Singgih, 1981, Psikolog Remaja, Jakarta, BPK, Gunung Mulya.
lhromi, T.0, 1999. Bunga Rampai Sosiologi Keluarga. Jakarta: Yayasan
Obor Indonesia.
Ikawati, dkk.2002. Penelitian Tentang Profil Eksploitasi Anak Di Wilayah
Pelayanan Kesejahteraan Sosial: Yogyakarta.
Irwanto, dkk.1999. Anak yang Membutuhkan Perlindungan Khusus di
Indonesia: Analisis Situasi. Pusat Kajian
Pembangunan Masyarakat. Jakarta : Unika
Atmajaya.
Kumpulan Perundangan Perlindungan flak Asasi Anak. 2006. Yogyakarta:
Pustaka Yustisia.
Mayor Polak J.B.A.F. 1987, Bunga Rampai Sosiologi, Usaha Nasional,
Surabaya Moleong, L.J.2005. Metode Penelitian
Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Nachrowi, N. D.1996. Pekerja Anak di Indonesia: Akar Masalah dan
Solusinya. Tidal( di Publikasikan.
Nachrowi, N. D., Muhidin, S. A., Beni., R. 1997. Masalah Pekerja Anak dalam
Perekonomian Global. Jakarta: Fak. Ekonomi UI.
Soekanto, S. 1998, Sosiologi Suatu pengantar, Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
Suharto, K. 2005. Eksploitasi Terhadap Anak & Wanita. Jakarta: CV.
Intermedia. Wirawan, 11.1997. Psikologi Sosial.
Jakarta: Universitas Airlangga.

20

Anda mungkin juga menyukai