Anda di halaman 1dari 16

Ani Septiani, Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ...

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR KUALITAS PELAYANAN


TERHADAP KEPUASAN PASIEN DI INSTALASI GAWAT
DARURAT RSUD KABUPATEN SUMEDANG

Ani Septiani
Dinas Kesehatan Kabupaten Sumedang
ani_septiani@yahoo.co.id

ABSTRAK

Rumah sakit sebagai institusi yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan


secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat
darurat. Setiap rumah sakit mempunyai kewajiban memberikan pelayanan gawat darurat
kepada pasien sesuai dengan kemampuannya serta membuat, melaksanakan dan
menjaga standar pelayanan kesehatan di rumah sakit sebagai acuan dalam melayani
pasien. Dalam lingkup pelayanan di rumah sakit pelayanan di unit gawat darurat menjadi
hal yang sangat vital. Unit Gawat Darurat berperan sebagai gerbang utama jalan
masuknya penderita gawat darurat.

Tingkat kepuasan pelanggan sangat ditentukan oleh komponen kualitas pelayanan yang
ada. Strategi usaha yang ditetapkan pada komponen kualitas pelayanan secara otomatis
akan berpengaruh terhadap kemampuannya dalam menarik dan mempertahankan
pelanggan dalam hal ini pasien yang mendapatkan di IGD. Konsekuensinya bagi
penyedia layanan jasa termasuk pelayanan jasa kesehatan gawat darurat rumah sakit
harus memberikan suatu prioritas perbaikan dalam kinerja usaha melalui peningkatan
kualitas pelayanan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan yang
terdiri dari lima dimensi yaitu bukti langsung (tangible), empati (empathy), keandalan
(reliability), daya tanggap (responsiveness), serta jaminan (assurance) terhadap
kepuasan pasien di Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten Sumedang. Jenis
penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif
korelasional dengan pendekatan study penampang (cross sectional)

Hasil penelitian dilakukan dengan menggunakan uji chi-square, diperoleh hasil ada
pengaruh yang signifikan dari tingkat kepuasan terhadap dimensi Tangible (p value =
0,000), Empati (0,000), Reliability (0,001), Responsiveness (0,000) dan Assurance (p
value = 0,019) terhadap kepuasan secara umum Instalasi Gawat Darurat RSUD
Kabupaten Sumedang. Sedangkan dari kelima dimensi tersebut terbukti variabel
tangible adalah variabel yang paling berpengaruh terhadap kepuasan secara
keseluruhan atas pelayanan yang diberikan di IGD RSUD Kabupaten Sumedang.

ABSTRACT

Hospitals as institutions that hold personal health services for the plenary which provides
inpatient, Accident and Emergency Department. Each hospital has an obligation to
provide emergency care to patients according to their abilities and create, implement and
maintain a standard of health care in the hospital as a reference in serving patients.
Within the scope of services at the hospital emergency department service becomes very
4 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 1 - 21

menunjukkan indeks yang meningkat, namun 2. Berdasarkan Pengelolaan


tidak di bagian IGD, indeks kepuasan pasien a. Rumah Sakit Publik
IGD menunjukkan kecenderungan yang menu- Dapat dikelola oleh pemerintah, peme-
run, berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik rintah daerah, dan badan hukum yang
untuk mengadakan penelitian tentang penga- bersifat nirlaba. Rumah sakit publik yang
ruh faktor-faktor kualitas pelayanan terhadap dikelola pemerintah dan pemerintah
kepuasan pasien di Instalasi Gawat darurat daerah diselenggarakan berdasarkan
RSUD Kabupaten Sumedang. pengelolaan Badan Layanan Umum atau
Badan Layanan Umum Daerah sesuai
2. KAJIAN PUSTAKA dengan ketentuan peraturan perundang-
2.1. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit undangan.
Menurut Undang-Undang Republik Indone- b. Rumah Sakit Privat
sia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Dikelola oleh badan hukum dengan
Sakit, rumah sakit mempunyai tugas membe- tujuan profit yang berbentuk Perseroan
rikan pelayanan kesehatan perorangan secara Terbatas atau Persero.
paripurna. Pelayanan kesehatan paripurna
adalah pelayanan kesehatan yang meliputi 2.3. Klasifikasi Rumah Sakit Umum
promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Berdasarkan Undang-Undang Republik
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indo- Indonesia No. 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
nesia Nomor 44 Tahun 2009, rumah sakit Sakit, dalam rangka penyelenggaraan pela-
umum mempunyai fungsi: yanan kesehatan secara berjenjang dan fungsi
1. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan rujukan, rumah sakit umum diklasifikasikan
dan pemulihan kesehatan sesuai dengan berdasarkan fasilitas dan kemampuan pela-
standar pelayanan rumah sakit. yanan rumah sakit:
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan a. Rumah sakit umum kelas A, adalah rumah
perorangan melalui pelayanan kesehatan sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
yang paripurna. kemampuan pelayanan medik spesialistik
3. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan luas dan subspesialistik luas.
sumber daya manusia dalam rangka b. Rumah sakit umum kelas B, adalah rumah
peningkatan kemampuan dalam pemberian sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
pelayanan kesehatan. kemampuan pelayanan medik sekurang-
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengem- kurangnya sebelas spesialistik dan sub-
bangan serta penapisan teknologi bidang spesialistik luas.
kesehatan dalam rangka peningkatan c. Rumah sakit umum kelas C, adalah rumah
pelayanan kesehatan dengan memper- sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
hatikan etika ilmu pengetahuan bidang kemampuan pelayanan medik spesialistik
kesehatan. dasar.
d. Rumah sakit umum kelas D, adalah rumah
2.2. Jenis Rumah Sakit sakit umum yang mempunyai fasilitas dan
Menurut Undang-Undang Republik Indone- kemampuan pelayanan medik dasar
sia No. 44 Tahun 2009 tentang rumah sakit, (Depkes RI, 2009).
rumah sakit dapat dibagi berdasarkan jenis
pelayanan dan pengelolaannya: 2.4. Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah
1. Berdasarkan Jenis Pelayanan Sakit
a. Rumah Sakit Umum Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit
Memberikan pelayanan kesehatan pada mempunyai tugas menyelenggarakan pelayan-
semua bidang dan jenis penyakit. an asuhan medis dan asuhan keperawatan
b. Rumah Sakit Khusus sementara serta pelayanan pembedahan daru-
Memberikan pelayanan utama pada satu rat, bagi pasien yang datang dengan gawat
bidang atau satu jenis penyakit tertentu darurat medis. Pelayanan pasien gawat darurat
berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, adalah pelayanan yang memerlukan pelayanan
organ, jenis penyakit, atau kekhususan segera, yaitu cepat, tepat dan cermat untuk
lainnya. mencegah kematian dan kecacatan. Salah satu
Ani Septiani, Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ... 5

indikator mutu pelayan-an adalah waktu diatur dalam Pasal 51 Undang-Undang No.
tanggap (respons time) (Depkes RI, 2006) 29/2004 tentang Praktik Kedokteran, dima-na
Penanggulangan Penderita Gawat Darurat seorang dokter wajib melakukan pertolong-an
(PPGD) dalam mencegah kematian dan cacat darurat atas dasar prikemanusiaan. Rumah
ditentukan oleh: a) kecepatan ditemukan pen- sakit di Indonesia memiliki kewajiban untuk
derita, b) kecepatan meminta pertolongan, dan menyelenggarakan pelayanan gawat darurat 24
c) kecepatan dalam kualitas pertolongan yang jam sehari sebagai salah satu persyaratan ijin
diberikan untuk menyelamatkannya. Penyebab rumah sakit. Dalam pelayanan gawat darurat
kematian penderita gawat darurat yaitu 50% tidak diperkenankan untuk meminta uang muka
meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit sebagai persyaratan pemberian pelayanan.
dan pada pasien trauma (35% meninggal
dalam 1-2 jam setelah trauma, disebabkan oleh 2.5. Faktor-faktor Kualitas Pelayanan Jasa
2 trauma kepala berat (hematoma subdural Kesehatan
atau ekstradural), trauma toraks (hematoma Jasa merupakan pemberian suatu kinerja
toraks atau lascriasis hati), fraktur femur atau atau tindakan tak kasat mata dari satu pihak ke
pelvis dengan perdarahan massive 15% pihak lain. Kualitas jasa adalah sebagai
meninggal setelah beberapa hari atau minggu penyampaian jasa yang akan melebihi tingkat
karena mati otak, gagal organ atau multi kepentingan pelanggan (Rangkuti, 2003). Jenis
organ), 50% meninggal pada saat kejadian atau kualitas yang digunakan untuk menilai kualitas
beberapa menit setelah kejadian (Puspone- jasa adalah kualitas teknik (outcome) yaitu
goro, 2005). kualitas hasil kerja penyampaian jasa, dan
Prosedur pelayanan di suatu rumah sakit, kualitas pelayanan (proses) yaitu kualitas cara
pasien yang akan berobat akan diterima oleh penyampaian jasa. Sifat jasa yang tidak kasat
petugas kesehatan setempat baik yang bero- mata dan kualitas teknik jasa tidak selalu dapat
bat di rawat inap, rawat jalan (poliklinik) mau- dinilai secara akurat maka pelanggan berusaha
pun di IGD untuk yang penyakit darurat/ menilai kualitas jasa berdasarkan apa yang
emergency dalam suatu prosedur pelayanan dirasakannya yaitu melalui atribut yang
rumah sakit. Prosedur ini merupakan kunci mewakili kualitas proses dan kualitas pelayan-
awal pelayanan petugas kesehatan rumah sakit an. Hindle dan Thomas (1994) mengemukakan
dalam melayani pasien secara baik atau bahwa “kualitas adalah sebuah pendekatan
tidaknya, dilihat dari sikap yang ramah, sopan, bisnis dan industri yang dimulai dari sudut
tertib, dan penuh tanggung jawab (Ditjen pandang pelanggan dengan tujuan untuk
Yanmed Depkes RI, 2006) menghasilkan produk atau jasa yang melebihi
Perbedaan masing-masing prosedur dalam harapan pelanggan dan mengukur tingkat
pelayanan pasien di rawat inap, rawat jalan, keberhasilan produk atau jasa tersebut.”
dan IGD, maka dalam tulisan ini hanya Dalam penelitian ini, penulis akan meneliti
membahas prosedur pelayanan khusus untuk kualitas pelayanan di IGD RSUD Sumedang
Instalasi Gawat Darurat saja dikarenakan dengan berpedoman pada 5 faktor kualitas
pasien yang datang untuk berobat di unit ini pelayanan menurut Zeithaml (1990), yaitu :
jumlahnya lebih banyak unit pelayanan ini 1. Tangibles
bersifat penting (emergency) sehingga Kualitas jasa yang ditentukan dengan
diwajibkan untuk melayani pasien 24 jam sehari melihat penampilan fisik, peralatan, penam-
selama 7 hari dalam 1 minggu secara terus pilan karyawan, dan sarana komunikasi
menerus (Depkes RI, 2006). yang ada. Menurut Han dan Leong dalam
Menurut Herkutanto (2008), ketersediaan Sinaga (2003) mengemukakan bahwa di-
tenaga kesehatan dalam jumlah yang cukup mensi ini merupakan dimensi yang pertama
sesuai kebutuhan adalah syarat yang harus kali disadari oleh pelanggan dan menjadi hal
dipenuhi oleh IGD. Selain dokter jaga yang siap paling penting, kekurangan atau keburukan
di IGD, rumah sakit juga harus menyiapkan dari dimensi ini akan cepat terlihat.
spesialis lain (bedah, penyakit dalam, anak, dll) 2. Empathy
untuk memberikan dukungan tindakan medis Adanya kesediaan dari karyawan untuk
spesialistis bagi pasien yang Ketentuan tentang peduli, memberikan perhatian khusus yang
pemberian penolongan dalam keadaan darurat bersifat pribadi, kemudahan dalam
6 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 1 - 21

melakukan hubungan, komunikasi yang baik an tentang apa yang diterimanya bila membeli
dan memahami kebutuhan pelanggan. atau mengkonsumsi barang atau jasa, sedang-
Responsiveness kan kinerja yang dirasakan merupakan persepsi
3. Responsiveness pelanggan terhadap apa yang diterima setelah
Respon atau kesigapan karyawan dalam mengkonsumsi suatu produk” (Tjiptono, 2000).
membantu pelanggan dan memberikan “Kepuasan erat kaitannya dengan beberapa
pelayanan serta penanganan keluhan komponen yang mempengaruhinya. Diantara
dengan cepat tanggap. komponen atau faktor-faktor yang mempenga-
4. Reliability ruhi kepuasan pelanggan diantaranya adalah
Kemampuan untuk memberikan dan mutu produk dan pelayanannya, kegiatan
melaksanakan jasa/pelayanan sesuai yang penjualan, pelayanan setelah penjualan, dan
dijanjikan secara akurat, tepat, dan dapat nilai-nilai perusahaan“ (Umar 2000). Selain itu,
diandalkan. Keandalan mencakup dua hal Irawan (2002) mengemukakan bahwa terdapat
pokok, yaitu; konsistensi kerja (perform- lima komponen yang mendorong kepuasan
ance) dan kemampuan untuk dipercaya pelanggan antara lain :
(dependability). Perusahaan harus mampu 1. Kualitas produk
memberikan pelayanan secara tepat semen- Kualitas produk mencakup enam elemen
jak pertama dan memenuhi janjinya. yaitu bentuk, daya tahan, fitur, keandalan,
5. Assurance konsistensi, dan desain.
Berhubungan dengan pengetahuan, 2. Harga
kesopanan, dan kemampuan karyawan Salah satu komponen yang dinilai sangat
dalam menumbuhkan kepercayaan dan penting dalam industri ritel adalah harga
keyakinan pelanggan karena dinilai mampu memberikan kepuas-
an yang relatif besar.
2.6. Kepuasan Pelanggan Bagi pelanggan yang sensitif terhadap
“Kepuasan pelanggan merupakan perasaan harga maka harga yang murah akan
senang atau kecewa sebagai hasil dari perban- memberikan kepuasan karena mereka akan
dingan antara prestasi atau produk yang mendapatkan value for money yang tinggi
dihasilkan dengan yang diharapkan” (Kotler 3. Kualitas pelayanan
2002). Pada dasarnya pengertian “kepuasan Salah satu konsep kualitas pelayanan
pelanggan mencakup perbedaan tingkat adalah ServQual yang sangat tergantung
kepentingan dengan tingkat kinerja atau hasil dari tiga faktor, yaitu: 1. sistem, 2. tekno-
yang dirasakan”. logi, 3. manusia. Komponen dari kualitas
Menurut Umar (2000) kepuasan adalah pelayanan mencakup beberapa dimensi,
tingkat perasaan konsumen setelah memban- yaitu, tangible, empathy, reliability, respon-
dingkan dengan harapan. “Kepuasan didefini- siveness dan assurance.
sikan pula sebagai respon pelanggan terhadap 4. Faktor emosional
ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan Kepuasan pelanggan didasari oleh rasa
sebelum pemakaian dan kinerja aktual yang bangga, rasa percaya diri, simbol sukses,
dirasakan setelah pemakaian (Rangkuti 2003). bagian dari kelompok orang penting dan
“Kepuasan pelanggan adalah persepsi sebagainya.
terhadap produk atau jasa yang telah 5. Kemudahan
memenuhi harapannya. Pelanggan tidak akan Hal ini berhubungan dengan biaya untuk
puas bila ia mempunyai persepsi bahwa memperoleh produk atau jasa. Apabila
harapannya belum terpenuhi dan merasa puas dalam mendapatkan produk atau pelayan-
bila persepsinya sama dengan yang an/jasa relatif mudah, nyaman, dan efisien
diharapkan” (Irawan, 2002). “ Kepuasan contoh maka pelanggan akan semakin puas.
di analisis dengan menggunakan teori the
expectancy disconfirmation model yaitu dengan 2.7. Upaya Perbaikan Pelayanan
membandingkan harapan contoh (performance “Citra baik atau buruk sebuah perusahaan/
expectation) dan yang sesungguhnya dirasakan industri bergantung pada pelayanan sehari-hari
contoh (actual performance). “Harapan terhadap pelanggan (Macaulay & Cook 1997).
pelanggan merupakan perkiraan atau keyakin- Sebuah institusi yang menjadikan pelanggan
Ani Septiani, Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ... 7

sebagai tujuannya atau berorientasi pelanggan nya dapat diketahui bagaimana kinerja
akan sangat memperhatikan jenis prosedur dan perusahaan langsung dari pelanggan.
struktur yang paling sesuai bagi pelanggan. Tanpa umpan balik dari pelanggan maka
Menurut Macaulay dan Cook (1997) masalah atau keluhan tidak akan disadari
pelayanan dapat ditingkatkan melalui berbagai dan tidak terpecahkan.
cara, yaitu : “Setiap perusahaan yang berorientasi
1. Pengembangan dan pembuatan prosedur pada pelanggan perlu memperhatikan
yang bersahabat, relevan, hemat waktu, dan akses pelanggan untuk menyampaikan
tidak rumit saran, pendapat, dan keluhannya.
2. Penyelesaian masalah secara tepat dan Berbagai media dapat digunakan oleh
kreatif perusahaan untuk menampung hal
3. Bijaksana dalam menghadapi pelanggan tersebut (Tjiptono, 2000). Informasi yang
dalam situasi sesulit apapun diperoleh melalui metode ini dapat
“Terdapat dua dimensi yang perlu diperhati- memberikan masukan yang berharga
kan di dalam memberikan pelayanan yang baik bagi perusahaan sehingga memungkin-
kepada pelanggan yaitu dimensi prosedural kan untuk memberikan respon secara
dan dimensi keramahan. Kedua dimensi ini cepat terhadap setiap masalah yang
pada akhirnya akan mempengaruhi kepuasan timbul.
pelanggan.” (Sinaga, 2003) 2. Dimensi Keramahan (Convivial Dimension)
1. Dimensi Prosedural (Procedural Dimension) Dimensi keramahan adalah dimensi yang
Dimensi prosedural menekankan pada melibatkan aliran produk/jasa kepada
sistem dan mekanisme menjual dan pelanggan dan bersifat interpersonal.
menyalurkan produk/jasa kepada pelang- Dimensi ini melibatkan sikap, perilaku, dan
gan. Dimensi ini meliputi beberapa faktor, kemampuan verbal petugas dalam interaksi
yaitu : dengan pelanggan.
a. Ketepatan waktu (timeliness). a. Sikap (Attitude). Sikap staf pelayanan
Pelayanan yang baik membutuhkan akan mempengaruhi sikap pelanggan.
ketepatan waktu yaitu waktu yang Sikap positif petugas pelayanan akan
dibutuhkan bagi suatu pelayanan untuk menarik pelanggan. Mempertahankan
sampai kepada pelanggan. Pelayanan sikap positif yang ditunjukan melalui
efisien adalah pelayanan yang cepat dan sikap, cara berpakaian, dan isyarat
waktu yang diinginkan adalah waktu verbal merupakan hal penting dalam
pelayanan yang tepat. menentukan mutu pelayanan dan akan
b. Akomodasi (accommodation). membentuk kesan yang baik di mata
Akomodasi berarti menciptakan pelanggan.
pelayanan yang fleksibel dan dapat b. Bahasa Tubuh (Body Language). Bahasa
digunakan oleh seluruh pelanggan. tubuh mempengaruhi lebih dari dua
Prosedur dirancang sesuai keinginan pertiga bagian pesan yang akan
pelanggan dengan pelayanan yang disampaikan pada setiap percakapan.
efisien. Ekspresi wajah, kontak mata, dan
c. Komunikasi (communication). senyum serta gerakan tangan dan badan
Pelayanan tidak dapat dikatakan akan menyatakan sikap pelayanan
berkualitas baik tanpa komunikasi yang kepada pelanggan.
jelas dan singkat antara petugas c. Bijaksana (Tact). Seorang pemberi
pelayanan dan pelanggan. Pesa harus pelayanan yang ahli selalu bijaksana dan
disampaikan secara akurat dan efisien. hati-hati ketika mengucapkan sesuatu
d. Respon konsumen (customer feedback). setiap saat demi meningkatkan kepuasan
Respon pelanggan membantu mening- pelanggan.
katkan perbaikan prosedur pelayanan d. Perhatian (Attentiveness). Petugas pela-
melalui identifikasi bagian yang perlu yanan yang perhatian berarti mendengar-
diperbaiki. Respon konsumen merupa- kan kebutuhan pelanggan dan memper-
kan salah satu cara memberikan lakukannya sebagai manusia. Perhatian
pelayanan yang terbaik karena dengan- petugas pemberi pelayanan terhadap
10 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 1 - 21

Berdasarkan tugas pokok dan fungsi RSUD c. Penanganan serangan jantung/Payah


Kabupaten Sumedang dalam menjalankan Jantung;
tugasnya mempunyai kewenangan melalui d. Penanganan pasien tidak sadar;
Peraturan Daerah No. 10 dan 11 Tahun 2001 e. Penanganan pasien kecelakaan;
dan Peraturan Bupati Sumedang No. 47 Tahun f. Penanganan pasien cidera, Mis. cedera
2009, yang meliputi: tulang, cidera kepala, dll.;
1. Pengelolaan rumah sakit merupakan tang- g. Penanganan pasien dengan pendarahan;
gung jawab pimpinan rumah sakit sebagai h. Penanganan kasus Stroke;
BLUD; i. Penanganan pasien kejang dan kejang
2. Rumah sakit memberikan pelayanan kese- demam pada anak;
hatan berupa pelayanan medis, pelayanan j. Penanganan pasien dengan luka-luka;
keperawatan, pelayanan penunjang medis k. Penanganan pasien keracunan;
dan pelayanan rujukan; l. Penanganan pasien dengan sakit perut
3. Untuk memanfaatkan peluang pasar sesuai hebat;
kemampuannya dengan tetap melaksana- m. Penanganan medis korban bencana
kan fungsi sosial; /disaster.
4. Melakukan kerjasama dengan pihak ketiga 2. Fasilitas Gawat Darurat yang tersedia
dengan berpedoman kepada peraturan meliputi :
perundangan yang berlaku. a. Ruang Tunggu
b. Ventilasi Mekanik
4.1.2 Gambaran Khusus Instalasi Gawat c. Defibrilator
Darurat d. Bedside Monitor
Instalasi Gawat Darurat (UGD) adalah e. Pulse Oxymeter
bagian dan rawat jalan yang merupakan juga f. Monitor Tekanan Darah
bagian layanan terdepan rumah sakit karena g. Elektrokardiografi (EKG)
kegiatannya berlangsung selama 24 jam, h. Peralatan Resusitasi
sehingga merupakan unit yang paling banyak 3. Pemeriksaan
dikunjungi pasien. Kunjungan ke UGD pada a. Pada saat masuk IGD, Perawat akan
setiap rumah sakit cenderung terus meningkat. mengantar pasien ke tempat pemeriksa-
Dan memiliki tim kerja dengan kemampuan an dan menanyakan tentang gejala/
khusus dan peralatan, yang memberikan pela- gangguan yang diderita, memeriksa nadi,
yanan pasien gawat darurat, dan merupakan tekanan darah, suhu tubuh, dll;
rangkaian dari upaya penanggulangan pasien b. Petugas administrasi akan menanyakan
gawat darurat yang terorganisir. Saat tiba di mengenai data identitas, nomor rekam
UGD, pasien biasanya menjalani pemilahan medik dan kartu asuransi (bila ada);
terlebih dahulu, anamnesis untuk membantu c. Anda akan diperiksa Dokter Jaga.
menentukan sifat dan keparahan penyakitnya. Berikan informasi yang sejelas-jelasnya
Penderita yang terkena penyakit serius agar segera diketahui penyakit/gang-
biasanya lebih sering mendapat visit lebih guan yang dialami.
sering oleh dokter dari pada mereka yang 4. Penunjang Medis
penyakitnya tidak begitu parah. Setelah penak- a. Dokter Jaga dapat meminta dilakukan
siran dan penanganan awal, pasien bisa diru- pemeriksaan Laboratorium, foto rontgen,
juk ke RS, distabilkan dan dipindahkan ke RS USG, EKG dll, dalam rangka menegak-
lain karena berbagai alasan, atau dikeluarkan. kan diagnosa;
Kebanyakan UGD buka 24 jam, meski pada b. Beberapa pemeriksaan membutuhkan
malam hari jumlah staf yang ada di sana akan waktu 1 sampai 2 jam sehingga pasien
lebih sedikit. harus menunggu sebelum diberikan
1. Jenis pelayanan emergency yang paling pengobatan.
sering dilakukan 5. Penanganan
a. Tindakan penyelamatan jiwa pada pasien a. Penanganan emergency akan segera
henti napas dan henti jantung; dilakukan oleh dokter jaga sedangkan
b. Penanganan pasien sesak napas; penanganan definitif setelah diagnosis
ditegakkan;
Ani Septiani, Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ... 11

b. Bila pasien memerlukan perawatan Wiraswasta 63 63


lanjutan maka akan ditempatkan pada Jumlah 100 100

ruang perawatan umum atau ruang


intensif tergantung keadaan pasien; 4.1.4 Deskripsi Variabel
c. Pasien/keluarganya akan diminta perse- Untuk mengetahui kondisi variabel kepuas-
tujuan perawatan untuk kamar perawat- an pasien terhadap pelayanan di Instalasi
an dan Dokter yang akan merawat; Gawat Darurat RSUD Kabupaten Sumedang,
d. Pasien yang tidak memerlukan perawat- dilakukan pengukuran menggunakan angket,
an akan dipulangkan setelah mendapat- setiap pernyataan masing-masing disertai 5
kan pengobatan. kemungkinan jawaban yang harus dipilih dan
dianggap sesuai menurut responden. Dari
4.1.3 Gambaran Karakteristik Responden jawaban tersebut disusun kriteria penilaian
Responden yang diteliti dalam penelitian kali sebagai berikut; nilai skala pengukuran terbesar
ini adalah pelanggan instalasi Gawat Daru-rat adalah 5 dan skala pengukuran terkecil adalah
RSUD Sumedang sebanyak 100 orang. Sampel 1.
penelitian diambil dengan mengguna-kan
metode convenience sampling. Hasil penelitian 4.1.4.1 Dimensi Tangible
yang dilakukan kepada 100 respon-den Variabel tangible adalah variabel yang di
pelanggan instalasi Gawat Darurat RSUD dalamnya terkandung kondisi mengenai
Sumedang memperlihatkan adanya karakteris- Penapsiran konsumen akan penampilan fasi-
tik responden yang bervariasi dari segi jenis litas fisik, peralatan, karyawan dan sarana di
kelamin, usia, pendidikan terakhir dan peker- lingkungan IGD, telah dilakukan pengukuran
jaan. menggunakan angket yang terdiri dari 9
Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa proporsi pernyataan yang masing-masing disertai 5
antara responden wanita dan pria lebih banyak kemungkinan jawaban pada masing-masing
pria yaitu sebesar 68 persen pria dan 32 persen kolom kepentingan dan kolom kenyataan yang
wanita. Berdasarkan kelompok umur sebagian harus dipilih dan dianggap sesuai menurut
besar responden berumur antara 31-40 tahun responden. Hasil pengolahan dapat dilihat pada
yaitu sebesar 50%. Sebagian besar responden tabel berikut :
berpendidikan akhir pada SMP yaitu sebanyak
59 persen, sedangkan peker-jaan responden Tabel 4.2
sebagian besar adalah wira-swasta yaitu Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien
sebanyak 63%. terhadap Kualitas Pelayanan di IGD Dalam
Dimensi Keandalan di RSUD Kabupaten
Tabel. 4. 1 Karakteristik Responden IGD Sumedang
Karakteristik Jumlah %
Jenis Kelamin Dimensi Tangible f %
Pria 68 68
Wanita 32 32 Tidak Puas 68 68
Puas 32 32
Umur
< 20 tahun 15 15 Total 100 100
20-30 tahun 16 16 Sumber : data olahan
31-40 tahun 50 50
41-50 tahun 19 19 Berdasarkan Tabel 4.2 mengenai tingkat
kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan
Tingkat Pendidikan
dalam dimensi tangible di Instalasi Gawat
Tidak tamat SD 6 6
SD 8 8 Darurat RSUD Sumedang, diketahui sebagian
SLTP 59 59 besar responden menyatakan tidak puas yaitu
SLTA 20 20 sebesar 68 %.
PT 7 7

4.1.4.2 Dimensi Empati


Pekerjaan
Petani 8 8 Dimensi Mutu yang kedua yang juga
PNS/TNI/Polri 29 29 merupakan variabel penelitian yang kedua
12 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 1 - 21

adalah Empati yaitu penapsiran pasien akan Dimensi Reliability f %


kesediaan petugas untuk peduli memberikan Tidak Puas 43 43
perhatian yang bersifat pribadi, komunikasi Puas 57 57
yang baik dan memahami kebutuhan pasien Total 100 100
atau keluarga, telah dilakukan pengukuran Sumber : data olahan
menggunakan angket yang terdiri dari 3
pernyataan yang masing-masing disertai 5 Berdasarkan Tabel 4.4 mengenai tingkat
kemungkinan jawaban pada masing-masing kepuasan pasien terhadap Kualitas Pelayanan
kolom kepentingan dan kolom kenyataan yang dalam dimensi di Instalasi Gawat Darurat
harus dipilih dan dianggap sesuai menurut RSUD Kabupaten Sumedang, diketahui
responden. Hasil pengolahan dapat dilihat pada sebagian besar responden menyatakan puas
tabel berikut: yaitu sebesar 57%.

Tabel 4.3 4.1.4.4 Dimensi Responsiveness


Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Pada variabel responsiveness yaitu Penap-
terhadap Kualitas Pelayanan di IGD Dalam siran pasien akan kemampuan petugas untuk
Dimensi Empati di RSUD Kabupaten membantu pasien dalam menyediakan/mem-
Sumedang berikan jasa dengan cepat, telah dilakukan
Dimensi Empati f % pengukuran menggunakan angket yang terdiri
Tidak Puas 16 16 dari 10 pernyataan yang masing-masing di-
Puas 84 84 sertai 5 kemungkinan jawaban pada masing-
Total 100 100 masing kolom kepentingan dan kolom kenyata-
Sumber : data olahan an yang harus dipilih dan dianggap sesuai
menurut responden. Hasil pengolahan dapat
Berdasarkan Tabel 4.3 mengenai tingkat dilihat pada tabel berikut :
kepuasan pasien terhadap Kualitas Pelayanan
dalam dimensi empati di Instalasi Gawat Tabel 4.5
Darurat RSUD Kabupaten Sumedang, diketa- Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien
hui sebagian besar responden menyatakan Terhadap Kualitas Pelayanan Dalam
puas yaitu sebesar 84%. Dimensi Responsiveness Di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Kabupaten
4.1.4.3 Dimensi Reliability Sumedang
Variabel ketiga adalah dimensi reliability
yaitu Penapsiran pasien akan kemampuan Dimensi
Petugas dalam memberikan pelayanan terma- f %
Responsiveness
suk pemeriksaan, anamnesa, tindakan dan
Tidak Puas 43 43
pemberian informasi mengenai hal-hal yang
berhubungan dengan kondisi pasien, telah Puas 57 57
dilakukan pengukuran menggunakan angket Total 100 100
yang terdiri dari 8 pernyataan yang masing- Sumber : data olahan
masing disertai 5 kemungkinan jawaban pada
masing-masing kolom kepentingan dan kolom Berdasarkan Tabel 4.5 mengenai tingkat
kenyataan yang harus dipilih dan dianggap kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan
sesuai menurut responden. Hasil pengolahan dalam dimensi responsiveness di Instalasi
dapat dilihat pada tabel berikut : Gawat Darurat RSUD Kabupaten Sumedang,
diketahui sebagian besar responden menyata-
Tabel 4.4 kan puas yaitu sebesar 57%.
Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien
Terhadap Kualitas Pelayanan Dalam 4.1.4.5 Dimensi Assurance
Dimensi Reliability Di Instalasi Gawat Variabel kelima atau variabel terakhir adalah
Darurat RSUD Kabupaten Sumedang variabel Assurance yaitu penapsiran pasien
akan ketersediaan, pengetahuan, kesopanan
Ani Septiani, Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ... 13

dan kemampuan petugas untuk menimbulkan Tabel 4.7


kepercayaan pelanggan, telah dilakukan peng- Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien
ukuran menggunakan angket yang terdiri dari Secara Umum Terhadap Kualitas Pelayanan
10 pernyataan yang masing masing disertai 5 di Instalasi Gawat Darurat
kemungkinan jawaban pada masing-masing RSUD Kabupaten Sumedang
kolom kepentingan dan kolom kenyataan yang
harus dipilih dan dianggap sesuai menurut Kepuasan pasien f %
responden. Hasil pengolahan dapat dilihat pada
Tidak puas 61 61
tabel berikut :
Puas 39 39
Tabel 4.6 Total 100 100
Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Sumber : data olahan
terhadap Kualitas Pelayanan Dalam Dimensi
Assurance di Instalasi Gawat Darurat 4.2 Permasalahan
RSUD Kabupaten Sumedang 4.2.1 Tingkat Kepuasan Pelanggan IGD
RSUD Sumedang
Dimensi Assurance f % Berdasarkan hasil pengolahan data hasil
Tidak Puas 46 46 penelitian, diketahui tingkat kepuasan pelang-
gan di IGD RSUD Sumedang adalah sebagian
Puas 54 54 besar responden menyatakan tidak puas yaitu
Total 100 100 sebesar 61%. Sedangkan kepuasan pelang-
Sumber : data olahan gan berdasarkan 5 dimensi mutu adalah
sebagai berikut :
Berdasarkan Tabel 4.6 mengenai tingkat
kepuasan pasien terhadap kualitas pelayanan 4.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi
dalam dimensi Assurance di Instalasi Gawat Kepuasan
Darurat RSUD Kabupaten Sumedang, diketa- 4.2.2.1 Pengaruh Dimensi Tangible terha-
hui sebagian besar responden menyatakan dap Kepuasan
puas yaitu sebesar 54%.
Tabel 4.9
4.1.4.6 Kepuasan Pasien Secara Umum Tabulasi Silang Kepuasan Pasien Terhadap
Untuk mengetahui kondisi variabel kepuas- Kualitas Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
an pasien secara umum yang merupakan Dalam Dimensi Keandalan Dengan
variabel dependen dalam penelitian ini (Y) yaitu Kepuasan Pasien Secara Umum Di RSUD
pernyataan evaluatif yang dinyatakan secara Kabupaten Sumedang
subjektif terhadap kesesuaian antara harapan
dan pengalaman pasien yang dirasa-kan Dimensi
Kepuasan Total
Tidak Puas Puas
terhadap keseluruhan aspek pelayanan IGD, Tangible Σ % p
Σ % Σ %
maka dilakukan pengukuran minggu-nakan Tidak puas 59 86,8 9 13,2 68 100
value
0,000
angket yang terdiri dari 1 pernyataan yang Puas 2 6,3 30 93,8 32 100
Total 61 61 39 39 100 100
masing-masing disertai 5 kemungkinan
Sumber : data olahan
jawaban yang harus dipilih dan dianggap
sesuai menurut responden. Hasil pengolahan
Berdasarkan Tabel 4.9 tampak pasien yang
dapat dilihat pada tabel 4.7.
tidak puas dalam aspek dimensi tangible
Berdasarkan Tabel 4.7 mengenai tingkat
sebanyak 86,8% menyatakan tidak puas dan
kepuasan pasien secara umum terhadap
yang menyatakan puas dalam aspek dimensi
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RSUD
tangible sebanyak 93,8 % merasa puas
Kabupaten Sumedang, diketahui sebagian
terhadap pelayanan secara umum.
besar responden menyatakan tidak puas yaitu
Hasil Uji statistik menggunakan uji Chi
sebesar 61%.
Square dengan derajat kepercayaan yang
digunakan 95% dan  = 0,05 didapatkan hasil
p value = 0,000 yang berarti secara statistik
14 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 1 - 21

terbukti ada pengaruh yang signifikan antara menyatakan puas terhadap keseluruhan pela-
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan yanan di Instalasi Gawat Darurat RSUD
Instalasi Gawat Darurat dalam dimensi Kabupaten Sumedang.
tangible dengan kepuasan secara umum di
RSUD Kabupaten Sumedang. Tabel 4.11
Tabulasi Silang Kepuasan Pasien terhadap
4.2.2.2 Pengaruh Dimensi Empati terhadap Kualitas Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Kepuasan dalam Dimensi Reliability dengan Kepuasan
Pasien Secara Umum di RSUD Kabupaten
Tabel 4.10 Sumedang
Tabulasi Silang Kepuasan Pasien terhadap
Kualitas Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Kepuasan Total
Dimensi Tidak Puas
dalam Dimensi Empati dengan Kepuasan Reliability Puas ∑ %
Pasien Secara Umum di RSUD Kabupaten ∑ % ∑ %
p value
0,001
Sumedang Tidak puas 35 81,4 8 18,6 43 100
Puas 26 45,6 31 54,4 57 100
Total 61 61 39 39 100 100
Kepuasan Total
Sumber : data olahan
Dimensi Tidak
Puas
Empati Puas Σ %
Σ % Σ % p value Hasil Uji statistik menggunakan uji Chi
Tidak puas 14 87,5 2 12,5 16 100 0,036 Square dengan derajat kepercayaan yang
Puas 47 56 37 44 84 100 digunakan 95% dan  = 0,05 didapatkan hasil
Total 61 61 39 39 100 100 p value = 0,001 yang berarti secara statistik
Sumber : data olahan terbukti ada pengaruh yang signifikan antara
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan
Berdasarkan Tabel 4.10 tampak proporsi Instalasi Gawat Darurat dalam dimensi
pasien yang tidak puas dalam aspek dimensi reliability dengan kepuasan secara umum di
empati sebagian besar (87,5%) menyatakan RSUD Kabupaten Sumedang.
tidak puas terhadap pelayanan secara umum,
sedangkan responden yang menyatakan tidak 4.2.2.4 Pengaruh Dimensi Responsiveness
puas terhadap pelayanan menurut dimensi Terhadap Kepuasan
empati sebesar 56% menyatakan tidak puas
terhadap keseluruhan pelayanan di Instalasi Tabel 4.12
Gawat Darurat RSUD Kabupaten Sumedang. Tabulasi Silang Kepuasan Pasien Terhadap
Hasil Uji statistik menggunakan uji Chi Kualitas Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
Square dengan derajat kepercayaan yang Dalam Dimensi Responsiveness Dengan
digunakan 95% dan  = 0,05 didapatkan hasil Kepuasan Pasien Secara Umum Di RSUD
p value = 0,036 yang berarti secara statistik Kabupaten Sumedang
terbukti ada pengaruh yang signifikan antara
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Kepuasan Total

Instalasi Gawat Darurat dalam dimensi empati


Responsiveness

Tidak Puas Puas


Dimensi

dengan kepuasan secara keseluruhan di


Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten ∑ p value
%

∑ ∑
%

0,000
Sumedang.
Tidak puas 36 83,7 7 16,3 43 100
Puas 25 43,9 32 56,1 57 100
4.2.2.3 Pengaruh Dimensi Reliability Total 61 61 39 39 100 100
terhadap Kepuasan Sumber : data olahan
Berdasarkan Tabel 4.11 tampak pasien
yang menyatakan tidak puas terhadap pela- Berdasarkan Tabel 4.12 tampak pasien
yanan menurut dimensi reliability sebagian yang menyatakan tidak puas terhadap pela-
besar 81,4% menyatakan tidak puas terhadap yanan menurut dimensi Responsiveness seba-
keseluruhan pelayanan, sedangkan responden gian besar atau 83,7% menyatakan tidak puas
yang menyatakan puas terhadap pelayanan terhadap keseluruhan pelayanan, sedangkan
menurut dimensi Reliability sebesar 54,4% responden yang menyatakan puas terhadap
Ani Septiani, Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ... 15

pelayanan menurut dimensi Responsiveness 4.3 Pembahasan


sebesar 56,1% menyatakan puas terhadap 4.3.1 Pengaruh Kepuasan Dimensi Tang-
keseluruhan pelayanan di Instalasi Gawat ible dengan Kepuasan
Darurat RSUD Kabupaten Sumedang Hasil penelitian menunjukkan kecende-
Hasil Uji statistik menggunakan uji Chi rungan pasien yang puas terhadap pelayanan
Square dengan derajat kepercayaan yang dalam aspek proporsi dimensi Tangible juga
digunakan 95% dan  = 0,05 didapatkan hasil puas terhadap pelayanan secara umum di
p value = 0,000 yang berarti secara statistik Instalasi Gawat Darurat RSUD Kabupaten
terbukti ada pengaruh yang signifikan antara Sumedang. Hasil Uji statistik menggunakan uji
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan Chi Square didapatkan hasil p value = 0,000
Instalasi Gawat Darurat dalam dimensi yang berarti secara statistik terbukti ada
Responsiveness dengan kepuasan secara hubungan yang signifikan antara tingkat kepu-
umum di RSUD Kabupaten Sumedang. asan pasien terhadap pelayanan Instalasi
Gawat Darurat dalam dimensi Tangible dengan
4.2.2.5. Pengaruh Dimensi Assurance kepuasan secara umum di Instalasi Gawat
Dengan Kepuasan Darurat RSUD Kabupaten Sumedang.
Berdasarkan Tabel 4.13 tampak pasien Dimensi tangible disini meliputi penampilan
yang menyatakan tidak puas terhadap pela- Instalasi Gawat Darurat seperti kebersihan fisik
yanan menurut dimensi Assurance sebagian dan pakaian petugas, penampilan akan
besar atau 80,4% menyatakan tidak puas kerapihan pakaian yang digunakan petugas
terhadap keseluruhan pelayanan, sedangkan ketika memberikan pelayanan karena tampilan
responden yang menyatakan puas terhadap fisik dan personal Instalasi Gawat Darurat akan
pelayanan menurut dimensi Assurance sebe- memberikan penilaian awal pasien terhadap
sar 55,6% menyatakan puas terhadap kese- kemungkinan baik buruknya pelayan-an yang
luruhan pelayanan di Instalasi Gawat Darurat akan diterimanya. Aspek dimensi berwujud
RSUD Kabupaten Sumedang. lainnya adalah sarana dan prasarana yang ada
dalam melayani pasien, termasuk terhadap
Tabel 4.13 ketersediaan ruangan pelayanan serta
Tabulasi Silang Kepuasan Pasien terhadap kelengkapannya dan juga kondisinya,
Kualitas Pelayanan Instalasi Gawat Darurat konsumen akan menilai apakah peralatan yang
dalam Dimensi Assurance dengan Kepuasan digunakan cukup bersih dan lengkap.
Pasien Secara Umum di RSUD Kabupaten Karena suatu bentuk jasa tidak bisa dilihat,
Sumedang tidak bisa dicium dan tidak bisa diraba maka
aspek wujud fisik menjadi penting sebagai
Kepuasan Total ukuran dari pelayanan. Pelanggan akan meng-
Dimensi gunakan indera penglihatan untuk menilai suatu
Tidak Puas
Assurance
Puas Σ % kualitas pelayanan.
Σ % Σ % p value
Menurut Zeithaml. et al. 1985 (Aviliani dan
0,001
Tidak puas 37 80,4 9 19,6 46 100 Wilfridus, 1997) wujud fisik (tangible) adalah
Puas 24 44,1 30 55,6 54 100 kebutuhan pelanggan yang berfokus pada
Total 61 61 39 39 100 100 fasilitas fisik seperti gedung dan ruangan,
Sumber : data olahan tersedia tempat parkir, kebersihan, kerapian
dan kenyamanan ruangan, kelengkapan pera-
Hasil Uji statistik menggunakan uji Chi latan, sarana komunikasi serta penampilan
Square dengan derajat kepercayaan yang karyawan.
digunakan 95% dan  = 0,05 didapatkan hasil Bukti fisik yang baik akan mempengaruhi
p value = 0,001 yang berarti secara statistik persepsi pelanggan. Pada saat yang bersa-
terbukti ada pengaruh yang signifikan antara maan aspek ini juga merupakan salah satu
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan sumber yang mempengaruhi harapan pasien
Instalasi Gawat Darurat dalam dimensi Assur- atau keluarga pasien. Karena dengan bukti fisik
ance dengan kepuasan secara umum di yang baik maka harapan pasien atau
RSUD Kabupaten Sumedang. keluarganya sebagai konsumen menjadi lebih
tinggi. Oleh karena itu merupakan hal yang
16 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 1 - 21

penting bagi rumah sakit untuk mengetahui yang sebaik-baiknya seperti yang pasien
seberapa jauh aspek wujud fisik yang paling harapkan. Petugas Instalasi Gawat Darurat di
tepat, yaitu masih memberikan impresi positif RSUD Kabupaten Sumedang akan lebih
terhadap kualitas pelayanan yang diberikan memahami masalah pasien dan bertindak demi
tetapi tidak menyebabkan harapan pelanggan kepentingan pasien tersebut, serta memberikan
yang terlalu tinggi sehingga dapat memenuhi perhatian personal kepada pasien. Sikap
kebutuhan konsumen dan memberikan empati yang diberikan oleh petugas Instalasi
kepuasan kepada konsumen. Atribut-atribut Gawat Darurat tentu akan memberikan
yang ada dalam dimensi ini adalah (Parasu- kepuasaan terhadap pasien pasien sebagai
raman , 2005 ) dalam Ramdan (2008): konsumennya.
1. Peralatan yang modern Menurut Parasuraman. Dkk. 1998 dalam
2. Fasilitas yang menarik Lupiyoadi dan Hamdani (2006), empati (empa-
Hubungan variabel tangible atau wujud fisik thy) yaitu perhatian dengan memberikan sikap
dengan kepuasan konsumen adalah wujud fisik yang tulus dan bersifat individual atau pribadi
mempunyai pengaruh positif terhadap yang diberikan perusahaan kepada pelanggan
kepuasan konsumen. Semakin baik persepsi seperti kemudahan untuk menghubungi peru-
konsumen terhadap wujud fisik maka kepu- sahaan, kemampuan karyawan untuk berko-
asan konsumen juga akan semakin tinggi. Dan munikasi dengan pelanggan dan usaha peru-
jika persepsi konsumen terhadap wujud fisik sahaan untuk memahami keinginan dan kebu-
buruk maka kepuasan konsumen juga akan tuhan pelanggan. Dimana suatu perusahaan
semakin rendah. Penelitian yang dilakukan oleh diharapkan memiliki pengertian dan penge-
Hasan (2006) menyebutkan bahwa variable tahuan tentang pelanggan, memahami kebu-
compliance, assurance, tangibles, reliability, tuhan pelanggan secara spesifik, serta memi-
responsiveness, empathy berpengaruh positif liki waktu pengoperasian yang nyaman bagi
dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. pelanggan.
Hipotesis ada Pengaruh dimensi Tangible Dari pengertian dia atas dapat disimpulkan
dengan kepuasan pelayanan diterima. kepedulian bahwa perhatian khusus atau
individu terhadap segala kebutuhan dan
4.3.2 Pengaruh Kepuasan Dimensi Empa- keluhan pasien dan keluarganya, dan adanya
ti Terhadap Kepuasan komunikasi yang baik antara karyawan di IGD
Hasil penelitian menunjukkan proporsi res- RSUD Kabupaten Sumedang dengan pasien
ponden sebagian besar (87,5%) menyatakan atau keluarganya. Dengan adanya perhatian
tidak puas terhadap pelayanan secara umum. khusus dan komunikasi yang baik dari
Sedangkan responden yang menyatakan puas karyawan IGD RSUS Sumedang atas pasien
terhadap pelayanan menurut dimensi Empati dan keluarganya akan berpengaruh juga pada
sebesar 44% menyatakan puas terhadap kepuasannya, karena pasien dan keluarga
keseluruhan pelayanan di Instalasi Gawat akan merasa diperhatikan oleh rumah sakit
Darurat RSUD Kabupaten Sumedang. Hasil yaitu apa yang dibutuhkan dan dikeluhkannya
Uji statistik menggunakan uji Chi Square ditanggapi secara baik oleh pihak rumah sakit.
didapatkan hasil p value = 0,000 yang berarti Empati disini juga merupakan kesediaan dan
secara statistik terbukti ada pengaruh yang kemampuan petugas di Instalasi Gawat Daru-
signifikan antara tingkat kepuasan pasien rat untuk membantu konsumen dalam hal ini
terhadap pelayanan Instalasi Gawat Darurat pasien serta keluarganya dan merespon per-
dalam dimensi empati dengan kepuasan mintaan mereka, serta menginformasikan ka-
secara umum di RSUD Kabupaten pan jasa pelayanan akan diberikan dan kemu-
Sumedang. dian memberikan jasa secara cepat.
Sikap empati petugas Instalasi Gawat Atribut-atribut yang ada dalam dimensi ini
Darurat dalam memberikan pelayanan kepada adalah (Parasuraman , 2005) dalam Ramdan
pasien untuk merasakan seolah-olah pasien (2008):
tersebut adalah petugas di Instalasi Gawat 1. Memberikan perhatian individu kepada kon-
Darurat itu sendiri, sehingga Instalasi Gawat sumen
Darurat tersebut akan memberikan pelayanan 2. Karyawan yang mengerti keinginan dari
para konsumennya
Ani Septiani, Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ... 17

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dila- dalam dimensi ini antara lain adalah
kukan oleh Hasan (2006) menyebutkan bahwa (Parasuraman, 2005) dalam Ramdan (2008) :
variable compliance, assurance, tangibles, 1. Memberikan pelayanan sesuai janji
reliability, responsiveness, empathy berpenga- 2. Pertanggungjawaban tentang penanganan
ruh positif dan signifikan terhadap kepuasan konsumen akan masalah pelayanan
pelanggan. 3. Memberikan pelayanan yang baik saat kesan
Hipotesis ada Pengaruh kepuasan dimensi pertama kepada konsumen, dan tidak
Empati dengan kepuasan pasien diterima. membedakannya satu dengan yang lainnya.
4. Memberikan pelayanan tepat waktu.
4.3.3 Pengaruh Kepuasan Dimensi Relia- 5. Memberikan informasi kepada konsumen
bility terhadap Kepuasan tentang kapan pelayanan yang dijanjikan
Hasil penelitian menunjukkan pasien yang akan direalisasikan.
menyatakan tidak puas terhadap pelayanan Hubungan kehandalan dengan kepuasan
menurut dimensi reliability sebagian besar konsumen adalah kehandalan mempunyai
81,4% menyatakan tidak puas terhadap pengaruh positif terhadap kepuasan konsu-
keseluruhan pelayanan, sedangkan responden men. Semakin baik persepsi konsumen terha-
yang menyatakan puas terhadap pelayanan dap kehandalan perusahaan maka kepuasan
menurut dimensi Reliability sebesar 54,4% konsumen juga akan semakin tinggi. Dan jika
menyatakan puas terhadap keseluruhan persepsi konsumen terhadap kehandalan buruk
pelayanan di Instalasi Gawat Darurat RSUD maka kepuasan konsumen juga akan semakin
Kabupaten Sumedang. rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan
Hasil Uji statistik menggunakan uji Chi (2006) menyebutkan bahwa variable compli-
Square didapatkan hasil p value = 0,001 yang ance, assurance, tangibles, reliability, respon-
berarti secara statistik terbukti ada pengaruh siveness, empathy berpenga-ruh positif dan
yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
terhadap pelayanan Instalasi Gawat Darurat Hasil persentase dimensi keandalan
dalam dimensi reliability dengan kepuasan menunjukkan persentase pasien yang tidak
secara umum di RSUD Kabupaten Sumedang. puas yang cukup besar ini menunjukkan bahwa
Reliability atau keandalan disini mempunyai item-item pelayanan yang berhubungan dengan
arti memberikan layanan yang akurat pertama keandalan petugas dimana yang termasuk
kali tanpa membuat kesalahan apapun dan dalam dimensi ini adalah mengenai keandalan
menyampaikan jasanya sesuai dengan waktu petugas dalam memberikan informasi menge-
yang disepakati. Instalasi Gawat Darurat RSUD nai pelayanan yang diberikan kepada pasien
Sumedang dalam memberikan pela-yanannya masih dirasakan kurang memuaskan. Hasil
berusaha untuk selalu memberikan pelayanan penelitian ini menyatakan bahwa ternyata
yang akurat untuk selalu cepat dan tepat. kepuasan pasien dalam dimensi Reliability
Menurut parasuraman, dkk. (1998) dalam ternyata berhubungan dengan kepuasan.
Lupiyoadi dan Hamdani (2006) berpendapat Hipotesis ada Pengaruh kepuasan dimensi
kehandalan (reliability) yaitu kemampuan per- Reliability dengan kepuasan pasien diterima.
usahaan untuk memberikan pelayanan sesuai
dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan 4.3.4 Pengaruh Dimensi Responsiveness
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan terhadap Kepuasan
harapan pelanggan yang berarti ketepatan Hasil penelitian menunjukkan pasien yang
waktu, pelayanan yang sama untuk semua menyatakan tidak puas terhadap pelayanan
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpa- menurut dimensi responsiveness sebagian
tik, dan dengan akurasi yang tinggi. Pemenuh- besar atau 83,7% menyatakan tidak puas
an janji dalam pelayanan akan mencerminkan terhadap keseluruhan pelayanan, sedangkan
kredibilitas perusahaan. Menurut Zeithaml. et responden yang menyatakan puas terhadap
al. 1985 (Aviliani dan Wilfridus 1997) kehan- pelayanan menurut dimensi responsiveness
dalan (reliability) adalah pemenuhan janji sebesar 56,1% menyatakan puas terhadap
pelayanan segera dan memuaskan dari keseluruhan pelayanan di Instalasi Gawat
perusahaan. Atribut – atribut yang berada Darurat RSUD Kabupaten Sumedang
18 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 1 - 21

Hasil Uji statistik menggunakan uji Chi rendah. Penelitian yang dilakukan oleh Hasan
Square didapatkan hasil p value = 0,000 yang (2006) menyebutkan bahwa variable compli-
berarti secara statistik terbukti ada pengaruh ance, assurance, tangibles, reliability, respon-
yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien siveness, empathy berpengaruh positif dan
terhadap pelayanan Instalasi Gawat Darurat signifikan terhadap kepuasan pelanggan.
dalam dimensi responsiveness dengan Hipotesis ada Pengaruh kepuasan dimensi
kepuasan secara umum di RSUD Kabupaten Responsiveness dengan kepuasan diterima.
Sumedang.
Responsiveness atau daya tanggap disini 4.3.5 Pengaruh Dimensi Assurance terha-
merupakan kesediaan dan kemampuan petu- dap Kepuasan
gas di Instalasi Gawat Darurat untuk memban- Hasil penelitian menunjukkan pasien yang
tu konsumen dalam hal ini pasien serta menyatakan tidak puas terhadap pelayanan
keluarganya dan merespon permintaan mere- menurut dimensi assurance sebagian besar
ka, serta menginformasikan kapan jasa pela- atau 80,4% menyatakan tidak puas terhadap
yanan akan diberikan dan kemudian membe- keseluruhan pelayanan, sedangkan responden
rikan jasa secara cepat. yang menyatakan puas terhadap pelayanan
Menurut parasuraman, dkk. (1998) dalam menurut dimensi assurance sebesar 55,6%
Lupiyoadi dan Hamdani (2006) berpendapat menyatakan puas terhadap keseluruhan pela-
kehandalan (reliability) yaitu kemampuan per- yanan di Instalasi Gawat Darurat RSUD
usahaan untuk memberikan pelayanan seusai Kabupaten Sumedang.
dengan apa yang dijanjikan secara akurat dan Hasil Uji statistik menggunakan uji Chi
terpercaya. Kinerja harus sesuai dengan Square didapatkan hasil p value = 0,001 yang
harapan pelanggan yang berarti ketepatan berarti secara statistik terbukti ada pengaruh
waktu, pelayanan yang sama untuk semua yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien
pelanggan tanpa kesalahan, sikap yang simpa- terhadap pelayanan Instalasi Gawat Darurat
tik, dan dengan akurasi yang tinggi. Pemenuh- dalam dimensi Assurance dengan kepuasan
an janji dalam pelayanan akan mencerminkan secara umum di RSUD Kabupaten Sumedang.
kredibilitas perusahaan. Menurut Zeithaml. et Kotler (2007) mendefinisikan keyakinan
al. 1985 (Aviliani dan Wilfridus 1997) kehan- (assurance) adalah pengetahuan terhadap
dalan (reliability) adalah pemenuhan janji produk secara tepat, kesopansantunan karya-
pelayanan segera dan memuaskan dari wan dalam memberi pelayanan, keterampilan
perusahaan. Atribut – atribut yang berada dalam memberikan informasi, kemampuan
dalam dimensi ini antara lain adalah dalam memberikan keamanan dan kemam-
(Parasuraman, 2005) dalam Ramdan (2008) : puan dalam menanamkan kepercayaan dan
1. Memberikan pelayanan sesuai janji keyakinan pelanggan terhadap perusahaan.
2. Pertanggungjawaban tentang penanganan Menurut Parasuraman. Dkk. Dalam Lupiyoadi
konsumen akan masalah pelayanan. & Hamdani, 2006 yaitu meliputi kemampuan
3. Memberikan pelayanan yang baik saat karyawan atas pengetahuannya terhadap pro-
kesan pertama kepada konsumen, dan tidak duk secara tepat, keramahtamahan, perhatian
membedakannya satu dengan yang lainnya. dan kesopanan, keterampilan dalam memberi-
4. Memberikan pelayanan tepat waktu. kan informasi, kemampuan dalam memberikan
5. Memberikan informasi kepada konsumen keamanan dalam memanfaatkan jasa yang
tentang kapan pelayanan yang dijanjikan ditawarkan dan kemampuan dalam menanam-
akan direalisasikan. kan kepercayaan pelanggan terhadap perusa-
Hubungan kehandalan dengan kepuasan haan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki para
konsumen adalah kehandalan mempunyai staf, bebas dari bahaya, risiko atau pun
pengaruh positif terhadap kepuasan konsu- keraguan. Pengetahuan, kesopansantunan,
men. Semakin baik persepsi konsumen terha- dan kemampuan para pegawai perusahaan
dap kehandalan rumah sakit maka kepuasan dapat menumbuhkan rasa percaya para
pasien dan keluarganya sebagai konsumen pelanggan kepada perusahaan. Atribut-atribut
juga akan semakin tinggi. Dan jika persepsi yang ada dalam dimensi ini adalah (Parasu-
konsumen terhadap kehandalan buruk maka raman, 2005) dalam Ramdan 2008):
kepuasan konsumen juga akan semakin
20 Coopetition, Vol VII, Nomor 1, Maret 2016, 1 - 21

Sedangkan beberapa item yang perlu merupakan prioritas utama dan perlu
dipertahankan oleh Instalasi Gawat Darurat ditingkatkan adalah :
dalam memberikan pelayanan adalah : a. Ruang IGD yang nyaman
1. Penampilan dokter yang bersih dan rapi b. IGD Memiliki alat-alat medis yang cukup
2. Perawat yang selalu mengingatkan kea- lengkap
manan akan menyimpan barang berharga c. Penampilan perawat bersih dan rapi
pasien dan keluarganya d. IGD menyediakan Kursi roda/trolli di
Dalam memberikan pelayanan kepada bagian penerimaan untuk membawa
pasien di Instalasi Gawat Darurat perlu pasien masuk
meningkatkan mutu pelayanannya terutama Sedangkan beberapa item yang perlu
pada item-item yang telah disebutkan diatas, dipertahankan oleh petugas dalam membe-
berdasarkan hasil penelitian ini item-item diatas rikan pelayanan adalah :
merupakan hal yang dirasakan penting oleh 1. Penampilan dokter bersih dan rapi
pasien namun pada kenyataan belum 2. Perawat selalu mengingatkan keamanan
memenuhi harapan konsumen, oleh karena itu akan menyimpan barang berharga pasien
pasien atau keluarga menjadi tidak tertarik dan keluarganya
dengan penyedia jasa bila jasa yang dirasakan
lebih kecil dari harapan pelanggan (kualitas 5.2 Saran
jasa dipersepsikan buruk), sedangkan bila jasa
dirasakan sesuai dengan harapan konsumen 1. Petugas khususnya perawat perlu minggu-
maka kualitas jasa dipersepsikan baik. Persepsi nakan seragam yang lebih rapih, meleng-
kualitas jasa yang baik dari konsumen akan kapi peralatan yang disyaratkan dan
menyebabkan konsumen loyal dan menjadikan ruangan IGD menjadi lebih
menggunakan kembali penyedia jasa tersebut. nyaman bagi pasien dan keluarga, sehing-
ga petugas dapat memberikan informasi
5. KESIMPULAN DAN SARAN
yang lengkap, akurat serta menjawab
5.1 Kesimpulan
kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh
pasien.
1. Berdasarkan hasil penelitian dan pemba-
2. Perlu adanya pelatihan bagi petugas di
hasan pada bab sebelumnya, maka dapat
Rumah Sakit khususnya petugas di IGD
penulis simpulkan adalah dari kelima
mengenai service excellent sehingga dalam
variabel dalam tingkat kepuasan pasien
memberikan pelayanan petugas akan lebih
terhadap pelayanan di Instalasi Gawat
termotivasi dan mempunyai rasa empati
Darurat RSUD Sumedang yang diteliti,
tinggi sehingga akan lebih memberikan
diketahui ternyata seluruhnya mempunyai
kepuasan kepada pasien
hubungan yang signifikan dengan kepuas-
3. pihak Manajemen khususnya yang memi-
an secara umum di Instalasi Gawat Darurat
liki tugas pokok yang dalam hal mutu
RSUD Sumedang dengan hasil uji secara
pelayanan secara berkesinambungan
rinci sebagai ; dimensi tangible (p value =
memberikan bimbingan, pengawasan serta
0,000), dimensi empathy (p value = 0,000),
evaluasi terhadap pelayanan di IGD
dimensi Reliability (p value = 0,001), dimensi
sehingga mutu pelayanannya akan selalu
Responsiveness (p value = 0,000) dan
terjaga yang akan meningkatkan kepuasan
dimensi Assurance (p value = 0,00)
pasien.
2. Hasil Uji multivariat diketahui variabel tangi-
ble adalah variabel yang paling berpenga-
ruh terhadap kepuasan secara keseluruhan
DAFTAR PUSTAKA
atas pelayanan yang diberikan di IGD RSUD
Kabupaten Sumedang
A, Parasuraman. (2001). The Behaviorial
3. Hasil analisis dimensi kepuasan minggu-
Consequenses of Service Quality, Jurnal of
nakan diagram kartesius, teridentifikasi
Marketing,Vol 60.
masalah substansi pelayanan pasien di IGD
Aviliani, R dan Wilfridus, L. 1997. “Membangun
RSUD Kabupaten Sumedang yang
Kepuasan Pelanggan Melalui. Kualitas
Pelayanan”. Usahawan, No.5
Ani Septiani, Pengaruh Faktor-Faktor Kualitas Pelayanan ... 21

Hasan, Iqbal. 2006. Analisis Data Penelitian .


dengan Statistik. Jakarta: Bumi Aksara.
Lupiyoadi, Hamdani. 2006. Manajemen
Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Jakarta :
Penerbit Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai