1 Ringkasan Materi
Soal – Bahas
Keanekaragaman
Hayati dan Ekologi
Latihan Soal
1
Cabang Cabang
No. Objek Kajian No. Objek Kajian
Biologi Biologi
Mempelajari tahapan Mempelajari penurunan
perkembangan 15 Genetika sifat makhluk hidup
8 Embriologi organisme sejak kepada keturunannya.
zigot hingga menjadi Mempelajari burung
organisme. 16 Ornitologi
dan kehidupannya.
Mempelajari Mempelajari tentang
9 Mikrobiologi mikroorganisme (jasad 17 Teratologi cacat perkembangan
renik). pada embrio.
Mempelajari berbagai Mempelajari virus dan
10 Patologi macam penyakit pada 18 Virologi
karakteristiknya.
organisme.
Mempelajari organisme
Mempelajari bakteri dan 19 Parasitologi parasit dan pengaruhnya
11 Bakteriologi
kehidupannya. bagi kehidupan.
Mempelajari interaksi Mempelajari
antarmakhluk hidup dan pengelompokan
12 Ekologi
antara makhluk hidup 20 Taksonomi makhluk hidup ke dalam
dengan lingkungan. tingkatan-tingkatan
Mempelajari serangga tertentu.
13 Entomologi
dan kehidupannya.
Mempelajari
perkembangan makhluk
14 Evolusi hidup dari bentuk
sederhana hingga
kompleks.
C Metode Ilmiah
Metode ilmiah ialah langkah-langkah yang 2. Merumuskan masalah.
dilakukan secara berurutan dan sistematis untuk 3. Kajian pustaka.
mendapatkan pengetahuan. Langkah-Langkah 4. Mengajukan hipotesis.
dalam metode ilmiah sebagai berikut: 5. Melakukan percobaan/eksperimen.
1. Observasi/Pengamatan (untuk menemukan 6. Menarik kesimpulan.
masalah).
BIOLOGI
2
MATERI Makhluk Hidup
gila).
d) Bovine Papillomavirus menyebabkan tumor pada
sapi.
e) FMD (Food and Mouth Disease) menyerang mulut
dan kuku pada sapi.
3
3) Menyerang manusia
Organ/
Penyakit
Nama Jaringan
No. yang
Virus yang
Ditimbulkan
Diserang
1. HIV AIDS Sistem
kekebalan
tubuh
2. Orthomy- Influenza Saluran
xovirus pernapasan
3. Paramy- Campak Kulit
xovirus
4. Varicella Cacar air Kulit
zoster
5. Polio Lumpuh Sistem
gerak dan
syaraf
6. Mumps Gondong
Virus
7. Poxyvirus Cacar
8. Corona- SARS Gangguan
virus pernapasan
akut
9. Dengue Demam Trombosit
Virus Berdarah
10. Filovirus Ebola
11. Herpes Infeksi Mulut dan
virus kelamin
12. Adeno Kanker Infeksi
virus pada usus
dan alat
pernapasan
B Monera
1. Archaebacteria b) Pengelompokan
a. Ciri-ciri Berdasarkan lokasi ditemukannya,
1) Uniseluler, prokariotik, mikros- archabacteria dapat dikelompokkan
kopik. menjadi:
2) Dinding sel tidak mengandung 1) Metanogen:
peptidoglikan, termasuk bakteri Bakteri yang hidup di rawa dan
gram negatife. tempat yang kekurangan oksigen,
BIOLOGI
5
2) Berdasarkan bentuknya 6) Vibrio cholerae: penyebab penyakit
Bentuk-bentuk Bakteri Spirilia Bentuk-bentuk Bakteri Basil kolera.
7) Salmonella typhii: penyebab penyakit
Monobasil
tifus.
Spiral Vibrio
Diplobasil
8) Diplococcus pneumonia: penyebab
penyakit radang paru-paru.
Spiroseta
Streptobasil 9) Clostridium botulinum: penghasil
Bentuk-bentuk Bakteri Kokus
racun pada makanan kaleng.
Stapilokokus
10) Triponema pallidum: penyebab
Monokokus Diplokokus penyakit sifilis.
3. Cyanobacteria
a. Ciri-ciri:
Streptokokus Sarkina Tetrakokus 1) P ro ka r i o t i k , U n i s e l u l e r d a n
multiseluler.
c. Peranan
2) Memiliki pigmen klorofil (hijau) dan
1) Acetobacter xylinum: pembuatan
fikosianin (biru).
nata de coco.
3) Habitat di tempat lembap dan
2) Rhizobium leguminosum: mengikat
perairan, merupakan organisme
Nitrogen bebas dengan bersimbiosis
perintis.
pada akar tanaman kacang.
4) Reproduksi: membelah diri,
3) Lactobacillus bulgaricus: pembuatan
fragmentasi, heterosista/
yoghurt.
heterokista.
4) Nitrosococcus dan Nitrosomonas:
b. Peranan:
menyuburkan tanah dalam proses
1) A n a b a e n a a zo l l a e : s e b a ga i
nitrifikasi.
pupuk.
5) Streptomyces griseus: penghasil
2) Spirullina: bahan makanan yang
antibiotik streptomisin.
mengandung protein.
C Protista
1. Ciri-ciri 3) Ciliata (berbulu getar/silia)
a. Eukariotik Contoh: Paramaecium, Stentor
b. Uniseluler/multiseluler 4) Sporazoa (tidak memiliki alat
2. Pengelompokan gerak)
a. Protista mirip hewan (protozoa). Contoh: Plasmodium.
Berdasarkan alat geraknya, dibedakan Paramecium Amoeba Euglena
Cilia Pseudopod Flagellum
menjadi berikut ini:
1) R h i zo p o d a ( b e r k a k i s e m u /
pseudopodia)
Contoh: Amoeba proteus, Entamoeba
coli. (a) (b) (c)
2) Flagellata (berbulu cambuk/
flagel)
Contoh: Trypanosoma, Euglena
BIOLOGI
6
b. Protista mirip tumbuhan (Alga). b. Alga
Berdasarkan pigmen warna dibedakan 1) Diatom: sebagai bahan peledak,
menjadi berikut ini: campuran semen, bahan penggosok,
1) Alga hijau (Chlorophyceae): bahan isolasi dan pembuatan
a) Memiliki pigmen dominan saringan.
warna hijau. 2) Chlorella sebagai sumber protein
b) Berbentuk benang/lembaran. tinggi.
Contoh: Ulva, Spirogyra, Chlorell. 3) Chondrus: bahan pembuat lem.
2) Alga merah (Rhodophyceae) c. Fungi
a) Memiliki pigmen dominan 1) Ciri
fikoeritrin/merah. a) Eukariotik.
b) Hidup di laut agak dalam. b) Heterotrof, tidak berklorofil.
Contoh: Euchema spinosum, c) Dinding sel dari zat kitin.
Sargassum untuk bahan agar- 2) Pengelompokan
agar. Berdasarkan tempat pembentuk
3) Alga pirang (Phaeophyceae) spora, dibedakan menjadi berikut
a) Memiliki pigmen dominan ini:
warna cokelat. a) Ascomycetes
b) Mengandung asam Alginat (1) Hifa bersekat.
untuk industri tekstil dan obat- (2) Membentuk askospora.
obatan. Contoh: Penicillium notatum
Contoh: Sargassum, Fucus (antibiotik), Aspergilus
4) Alga kersik (Chrysophyceae) wentii (pembuatan kecap),
a) Hidup di laut. S a cc h a r o my ce s s p ( ra g i
b) Membentuk lapisan tanah tape).
diatomae untuk bahan isolasi, b) Zigomycetes
alat gosok logam dan bahan (1) Hifa tidak bersekat.
isolator dinamit. (2) Membentuk zigospora.
c. Protista mirip jamur dibedakan menjadi Contoh: Rhizopus oryzae
berikut ini: (pembuatan tempe).
a) Myxomycota (jamur lendir). c) Basidiomycetes
b) Oomycota (jamur air). (1) Hifa bersekat.
3. Peran (2) Membentuk Basidiospora.
a. Protozoa Contoh: Volvariella volvaceae
1) Foraminifera: petunjuk dalam (jamur merang), Auricula
pencarian sumber daya minyak volvaceae (jamur kuping),
bumi. Pleurotus (jamur tiram).
2) Radiolaria: kerangkanya jika d) Deutromycetes
mengendap di dasar laut menjadi (1) Hifa bersekat
tanah radiolarian. (2) Biasanya menyebabkan
3) Entamoeba histolytica: Diare. penyakit
4) Trypanosoma brucei: Penyakit tidur Contoh: Tinea versicolor
di Afrika. (penyebab panu).
BIOLOGI
7
4. Plantae c. Tumbuhan berbiji (Spermatophyta)
a. Tumbuhan lumut (Bryophyta) 1) Tu m b u h a n b e r b i j i t e r b u k a
Tumbuhan lumut hidup di tempat (Gymnospermae)
lembap/basah, akar berupa rhizoid Ciri-ciri tumbuhan berbiji terbuka:
(semu), batang belum memiliki berkas biji tidak terbungkus bakal buah,
pengangkut, mengalami pergiliran berakar tung gang , memiliki
keturunan (metagenesis). kambium, pembuahan tunggal
Skema metagenesis lumut: yaitu menghasilkan zigot.
Spora Contoh: pinus, pakis haji, melinjo,
damar.
Protonema
2) Tu m b u h a n b e r b i j i te r t u t u p
Tumbuhan lumut (Gametofit) (Angiospermae)
Ciri-ciri tumbuhan berbiji tertutup:
biji terbungkus bakal buah, memiliki
Anteridium Arkegonium
bunga yang sebenarnya, pembuahan
ganda, yaitu yang menghasilkan zigot
Sperma Ovum
dan cadangan makanan. Tumbuhan
Zigot berbiji tertutup dibedakan menjadi
dua berikut ini:
Sporogonium Sporofit a) Dikotil, ciri-ciri antara lain:
(1) Biji berkeping dua.
Spora Sporangium
(2) Akar tunggang.
(3) B a t a n g b e r c a b a n g ,
b. Tumbuhan paku (Pteridophyta) berkambium.
Tumbuhan paku hidup di tempat lembap/ (4) Tulang daun menyirip,
basah, sudah memiliki akar, batang dan menjari.
daun yang sebenarnya, daun muda (5) Mahkota bunga kelipatan
menggulung, mengalami pergiliran 2, 4, 5.
keturunan (metagenesis). Contoh: mang ga, cabai,
Skema metagenesis tumbuhan paku: jeruk, kacang tanah, kentang,
Spora tomat.
b) Monokotil, ciri-ciri antara
Protalium Gametofit
lain:
(1) Biji berkeping satu.
Anteridium Arkegonium (2) Akar serabut.
(3) Batang tidak bercabang,
Sperma Ovum tidak berkambium.
(4) Tulang daun sejajar,
Zygot melengkung.
(5) Mahkota bunga kelipatan
Tumbuhan Paku Sporofit 3.
Contoh: kelapa, palem, padi,
Sorus jagung, pisang, jahe, rumput.
BIOLOGI
Spora Sporangium
8
5. Animalia c) Platyhelminthes (cacing
a. Pengelompokan pipih)
1) T i d a k b e r t u l a n g b e l a k a n g Ciri-ciri: tubuh simetris bilateral,
(Avertebrata) berbentuk pipih, belum memiliki
a) Porifera (hewan berpori) rongga tubuh.
Ciri-ciri: permukaan tubuh Contoh: Fasciola hepatica
berpori, memiliki sistem saluran (cacing hati), Taenia solium
air, hidup di air laut. Contoh: (cacing pita pada babi), Taenia
Spongia, Grantia, Euspongia. saginata (cacing pita pada
b) C o e l e n t e r a t a ( h e w a n sapi).
berongga) Daur hidup Fasciola hepatica
Ciri-ciri: mempunyai rongga Menetas masuk ke siput air tawar
Telur Mirasidium Sporokista
pencernaan, memiliki sel
penyengat pada tentakelnya. terbawa keluar
partenogenesis
(bersama feses)
Contoh: ubur-ubur, Hydra,
Redia
Obelia. Hewan dewasa ( di dalam ternak)
Medusa muda
saginata
Efira
Pembuhan proglotid yang lepas
mengandung larva heksakan
telur menetas
telur (onkosfer)
Planula
menembus dinding
usus sapi menuju
jaringan otot, dll
9
g) Echinodermata (hewan berkulit c) Reptil
duri) Ciri-ciri: kulit bersisik, bergerak
Ciri-ciri: tubuh di tutupi duri dengan melata, bernapas
dari CaCO3, hidup di laut, dan dengan paru-paru, berkembang
memiliki kaki ambulakral. biak dengan ovipar dan
Contoh: bintang laut, bulu babi, ovovivipar. Contoh: ular, buaya,
teripang. kadal.
h) Arthropoda (hewan beruas/ d) Aves (burung)
bersegmen) Ciri-ciri: memiliki alat gerak
Ciri-ciri: tubuh dan kaki beruas, b e r u p a ka k i d a n s aya p ,
simetris bilateral, rangka luar berkembang biak dengan
tersusun dari zat kitin. Contoh: bertelur, permukaan tubuh
kepiting, serangga, laba-laba, ditutupi bulu. Contoh: ayam,
kalajengking, kaki seribu. angsa, burung, itik.
2) Bertulang belakang (vertebrata) e) Mamalia (hewan menyusui)
a) Pisces (ikan) Ciri-ciri: memiliki kelenjar
Ciri-ciri: memiliki alat gerak susu, berkembang biak dengan
berupa sirip, kulit bersisik melahirkan, permukaan tubuh
licin, bernapas dengan insang. ditutupi rambut. Contoh: paus,
Contoh: ikan mas, ikan pari, sapi, kuda, tikus, dan lain-
kuda laut. lain.
b) Amphibi (katak)
Ciri-ciri: dapat hidup di air dan
darat, kulit berlendir, bernapas
dengan paru-paru dan kulit,
berkembang biak dengan
bertelur. Contoh: katak.
BIOLOGI
10
(1) Tumbuhan kormus.
LATIHAN (2) Bersifat heterotrof.
SOAL Makhluk
(3) TidakHidup
ada sistem pembuluh angkut.
(4) S p o r o f i t d o m i n a n d i b a n d i n g
1. Aplikasi gametofit.
Cermati pernyataan-pernyataan berikut! Dari pernyataan-pernyataan tersebut, yang
merupakan ciri tumbuhan paku adalah ...
1. Fauna Oriental.
a. Memiliki banyak spesies Mamalia yang berukuran besar,
misal: gajah, banteng, badak, dan harimau.
11
b. Mamalia berkantung sedikit, bahkan d. Tidak terdapat spesies kera.
hampir tidak ada. e. Memiliki jenis-jenis burung yang memiliki
c. Terdapat berbagai macam kera/ warna yang beragam dan menarik, tetapi
primata. tidak dapat berkicau. Misal, burung
d. Burung-burung oriental memiliki warna cenderawasih di Irian.
yang kurang menarik, namun dapat 3. Fauna Tipe Peralihan.
berkicau (suaranya merdu), misal: jalak a. Terdapat di pulau Sulawesi, hewan yang
bali, burung cucak rawa, dan burung terdapat di Sulawesi berasal dari Asia
murai. dan Australia.
2. Fauna Tipe Australia. b. Di sulawesi terdapat banyak hewan
a. Terdapat di wilayah timur Indonesia, yaitu endemik, misal: primata primitif Tarsius
papua, Maluku, dan Nusa Tenggara. spectrum, musang Sulawesi, babirusa,
b. Memiliki Mamalia berukuran kecil. anoa, maleo, dan berbagai jenis kupu-
c. Memiliki banyak hewan berkantung, kupu.
misal kanguru, kuskus, oposum.
12
MATERI Ekosistem
sapi, kambing.
d. Gurun didominasi tumbuhan sukulen, kaktus, hewan:
onta, ular, tikus.
e. Taiga (musim dingin yang panjang) di dominasi vegetasi
13
konifer. Hewan: serigala. Materi organik di hulu < di hilir.
f. Tundra (beriklim kutub) Dominasi d. L a u t d i d o m i n a s i o rga n i s m e
lumut kerak. Hewan: beruang kutub. kemoautotrof.
2. Ekosistem Perairan 3. Ekosistem Buatan
a. Danau didominasi ganggang, Ekosistem yang dibuat oleh manusia.
tumbuhan air. Hewan: ikang, cacing, Contoh: sawah, tambak, hutan tanaman
serangga.
b. Lahan basah pH air asam, miskin
O2.
c. Sungai kadar O2 di hulu > di hilir.
produksi (jati).
D Suksesi
Proses perubahan dalam komunitas yang 2. Suksesi Sekunder
berlangsung perlahan, teratur dalam waktu yang Gangguan yang hanya mengakibatkan
lama. rusaknya sebagian komunitas
1. Suksesi Primer contoh: kebakaran hutan, banjir.
Komunitas awal hilang secara total
sehingga terbentuk habitat baru yang
dimulai dari tumbuhan pioner. Contoh:
gunung meletus, tanah longsor.
E Aliran Energi
1. Rantai makanan a. Piramida jumlah: menunjukkan
Perpindahan energi melalui proses makan perhitungan jumlah individu per satuan
dimakan. Digolongkan menjadi: luas (per m2).
a. Tingkat trofik I: produsen b. Piramida biomassa: menggambarkan
b. Tingkat trofik II: konsumen tingkat I berat massa kering (gram/m2) seluruh
c. Tingkat trofik III: konsumen tingkat II organisme pada tiap tingkat trofik dalam
d. Tingkat trofik IV: konsumen tingkat III suatu waktu.
2. Jaring-jaring makanan: kumpulan rantai c. Piramida energi: perpindahan energi
makanan. makanan pada tiap tingkatan trofik
3. Piramida ekologi dalam suatu ekosistem.
Gambaran rantai makanan yang
menunjukkan tingkatan trofik. Dibedakan
menjadi tiga, yaitu:
BIOLOGI
14
F Daur Biogeokimia
1. Daur Nitrogen 4. Siklus Karbon dan Oksigen
Nitrogen dalam atmosfer (N2)
CO2 di
atmosfir fotosintesis
Pembakaran
bahan bakar
Tumbuhan
hujan fosil
Asimilasi
Bakteri Respirasi
denitrifikasi
5. Siklus air
awan
awan awan
hujan
transpirasi
evaporasi
evaporasi infiltrasi
evaporasi sungai
danau al
angk
d
nah
air ta dala
m
nah
air ta
3. Siklus Fosfor
Fosfat di
fosfat penyusun
bebatuan senyawa
Pelapukan organik
bebatuan fosfat dalam
bebatuan hewan
Dibawa tumbuhan
aliran air
Detritus
fosfat larut fosfat dalam
tanah
dalam air (anorganik)
15
MATERI Perubahan Lingkungan dan Pelestariannya
16
D Usaha-usaha Mencegah dan Mengatasi Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
1. Pencemaran Air c. CFC. Mengurangi penggunaan CFC agar
a. Limbah industri. Pembuangan limbah penghancuran ozon berkurang.
diatur sedemikian rupa sehingga d. Asap. Mencegah pembakaran bahan-
tidak mencemari lingkungan atau bahan beracun di udara terbuka.
ekosistem. 3. Pencemaran Tanah
b. Limbah pertanian. Menggunakan cara Penggunaan pestisida harus diawasi dan ada
lain selain menggunakan pestisida, peraturan yang tegas.
misalnya dengan biological control. 4. Pencemaran Suara
c. Limbah rumah tangga. Membuat tempat a. Tidak membangun pabrik di dekat
pembuangan sampah. petmukiman penduduk.
d. Limbah minyak. Bila ada tumpahan b. Tidak membangun bandara di dekat
minyak di laut hendaknya dibuat petmukiman penduduk.
penghalang mekanik sehingga air laut c. Para pekerja pabrik yang berada
yang tercemar minyak tidak mencapai pada lingkungan suara yang keras,
pantai. Kemudian dilakukan penyedotan dianjurkan menggunakan peredam
terhadap tumpahan minyak tersebut. suara di telinga.
2. Pencemaran Udara d. Tidak membunyikan TV, tape, atau radio
a. Karbon dioksida. Mengurangi penggunaan terlalu keras.
bahan bakar minyak.
b. Nitrogen oksida dan sulfur oksida.
Mengurangi pembakaran bahan
bakar minyak dan mencari sumber
alternatife.
BIOLOGI
17
Pengetahuan & Pemahaman :: Aplikasi :: Penalaran
2 Ringkasan Materi
Soal – Bahas
Struktur dan
Fungsi Makhluk Hidup
Latihan Soal
1
a. Jaringan kolenkim tersusun dari sel 6. Jaringan Gabus (Felogen)
hidup, dinding sel dari selulosa, terdapat a. Kambium gabus ke arah luar membentuk
di organ muda. feloderm, sedangkan ke arah dalam
b. Jaringan sklerenkim tersusun dari sel membentuk felem.
mati, dinding sel dari lignin, terdapat di b. Berfungsi melindungi tumbuhan agar
organ dewasa. tidak terlalu banyak kehilangan air.
B Organ Tumbuhan
1. Akar Epidermis
2
Kutikula Kolenkima
Kambium gabus Serabut floem Epidermis bagian atas
Serabut xilem Floem Floem
Empulur Xilem Kambium
Parenkim palisade
Xilem
Epidermis Empulur
Parenkim berspons
Epidermis bagian bawah
Ovule
Receptacle
Sumber: www.gopixpic.com
Struktur bunga
3
2. Kubus Selapis 6. Silindris Berlapis Semu
a. Selapis sel yang berbentuk kubus. a. Selapis sel, bentuk batang seperti
b. Pada saluran/kelenjar. berlapis.
c. Contoh: dinding saluran ginjal, b. Untuk sekresi dan absorbsi.
ovarium. c. Pada trakea, rongga hidung.
3. Silindris Selapis 7. Kubus Berlapis
a. Selapis sel yang berbentuk silindris. a. Beberapa lapis sel berbentuk kubus.
b. Pada sel goblet di antara sel epitelnya. b. Pada kelenjar keringat, kelenjar
c. Contoh: Epitel pada dinding usus. minyak.
4. Pipih Berlapis Banyak 8. Epitel Transisional
a. Beberapa lapis sel berbentuk pipih. a. Berlapis, bentuknya berubah ubah.
b. Berfungsi sebagai pelindung. b. Pada kandung kemih, ureter.
c. Contoh: kulit, mulut, esophagus.
5. Silindris Berlapis Banyak
a. Beberapa lapis sel berbentuk silindris.
b. Contoh: epitel pada kelenjar susu,
kelenjar ludah.
B Jaringan Ikat
Untuk mengikat organ satu dengan lainnya, 4. Jaringan ikat longgar serat kolagen yang
melindungi organ, terdiri dari: susunannya longgar.
1. Jaringan Tulang matriks keras (kalsium), 5. Jaringan lemak mengandung/ menyimpan
serat kolagen, sel tulang. lemak.
2. Kartilago (tulang rawan) matriks keruh 6. Darah matriks berupa plasma, serat
dan elastis, serat kolagen, sel kondrosit. fibrin.
3. Jaringan ikat padat sel fibroblas, serat
kolagen padat dan teratur.
C Jaringan Otot
Jaringan otot dibedakan menjadi berikut ini.
1. Otot polos bentuk gelendong, inti satu,
di tengah, tak sadar, tidak mudah lelah.
2. Otot lurik bentuk memancang, lurik, inti
di tepi, menempel pada rangka.
3. Otot jantung bentuk memancang
Otot rangka/lurik Otot jantung Otot polos bercabang, lurik, inti di tengah.
D Jaringan Saraf
Dendrit
Sinapsis
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dibedakan
menjadi berikut ini.
Badan sel Nodus Ranvier 1. Neuron sensoris rangsang ke saraf
pusat.
BIOLOGI
Neurit/Akson
2. Neuron motoris saraf pusat ke efektor.
3. Neuron asosiasi neuron sensoris ke
Sel schwann neuron motoris.
Selubung Mielin
Nukleus 2013HdSPicture
4
MATERI Sistem Organ Manusia
5
• Abduktor (menjauhi badan) dan e. Mikrocephalus: gangguan pertumbuhan
adduktor (mendekati badan) misal: tulang tengkorak sehingga kepala
gerak tangan sejajar bahu dan sikap berukuran kecil.
sempurna. f. Fraktura: patah tulang, fisura (retak
• Depresor (ke bawah) dan adduktor tulang)
(ke atas), misalnya gerak kepala g. Osteoporosis: massa tulang menurun
merunduk dan menengadah. sehingga tulang rapuh.
• Supinator (menengadah) dan h. Gangguan tulang belakang:
pronator (menelungkup), misalnya 1) Kifosis: tulang belakang membengkok
gerak telapak tangan menengadah ke belakang.
dan menelungkup. 2) Lordosis: tulang belakang mem-
5. Gangguan Sistem Gerak bengkok ke depan.
a. Dislokasi: pergeseran tulang penyusun 3) Skoliosis: tulang belakang mem-
sendi. bengkok ke samping.
b. Ankilosis: sendi tidak berfungsi.
c. Artritis: peradangan sendi.
d. Rakhitis: kekurangan vitamin D.
darah.
Basofil: mengandung
2) Memiliki empat ruangan: serambi/
heparin (mencegah
atrium kanan dan kiri, bilik/ventrikel
pembekuan darah) dan
kanan dan kiri.
histamin (berperan dalam
alergi)
6
b. Memiliki katub/valvula: 3. Sistem Peredaran Darah
1) Valvula trikuspidalis: antara atrium Peredaran darah pada manusia merupakan
kanan dan ventrikel kanan. peredaran darah ganda (dalam sekali
2) Valvula bikuspidalis: antara atrium beredar darah melewati jantung dua kali)
kiri dan ventrikel kiri. dan peredaran darah tertutup (melewati
3) Valvula semilunaris: antara ventrikel pembuluh darah).
dan arteri pulmonalis. a. Peredaran darah besar:
c. Pembuluh darah Jantung (bilik kiri) – seluruh tubuh –
Pembeda Arteri Vena jantung (serambi kanan)
b. Peredaran darah kecil:
Aliran Dari Menuju
Jantung (bilik kanan) – paru-paru –
darah jantung jantung
jantung (serambi kiri)
Letak Jauh dari Dekat 4. Gangguan Sistem Peredaran Darah
permukaan permukaan a. Hemofilia: darah sukar membeku.
tubuh tubuh b. Leukimia: sel darah putih tidak terkendali.
Dinding Tebal, Tipis, tidak c. Anemia: kekurangan darah karena
kuat, elastis berkurangnya Hb, dapat juga disebabkan
elastis karena cacing tambang dan malaria.
Denyut Terasa Tidak terasa d. Arteriosklerosis: pengerasan pembuluh
Jika Darah Darah nasi karena penimbunan zat kapur.
terluka memancar menetes e. Artherosklerosis: pengerasan pembuluh
nadi karena pengendapan lemak.
Katup Satu dekat Banyak,
jantung sepanjang
pembuluh
darah
C Sistem Pencernaan
1. Alat Pencernaan Makanan c) Lipase lemak asam
a. Mulut, terjadi proses pencernaan lemak
mekanik oleh gigi. Pencernaan kimiawi 2) Usus kosong (jejunum)
oleh enzim ptialin. 3) Usus penyerapan (ileum)
b. K e r o n g k o n g a n , t e r j a d i g e r a k a) Usus besar
peristaltik. b) Anus
c. L a m b u n g , m e n g h a s i l ka n g e ta h 2. Gangguan Sistem Pencernaan
lambung: a. Apendikitis, merupakan radang pada
1) Asam klorida/HCL: membunuh usus buntu.
kuman. b. Diare, merupakan feses yang sangat cair
2) Pepsinogen: protein pepton. akibat peristaltik yang terlalu cepat.
3) Renin: mengendapkan kasein c. Konstipasi, merupakan kesukaran dalam
susu. proses defekasi (buang air besar).
d. Usus halus, terdiri dari tiga bagian: d. Gastritis, merupakan suatu peradangan
1) Usus dua belas jari (duodenum) akut atau kronis pada lapisan mukosa
BIOLOGI
7
D Sistem Pernapasan
1. Alat Pernapasan 2) Ekspirasi: Otot-otot diafragma
a. Hidung berelaksasi sehingga diafragma
1) Udara dari luar masuk melalui melengkung, rongga dada mengecil,
rongga hidung (cavum nasalis). tekanan besar sehingga udara dapat
2) Ro n g ga h i d u n g : m e nya r i n g keluar
udara, melembapkan udara, dan 3. Volume Udara Pernapasan
memanaskan udara. a. Volume Tidal volume udara yang masuk
3) Silia dan selaput lendir: menyaring dan keluar paru-paru pada pernapasan
udara kotor yang masuk. normal, ± 500 mL.
4) Konka: menghangatkan udara yang b. V o l u m e C a d a n g a n I n s p i r a s i /
masuk. komplementer: udara yang masih dapat
b. Faring, terdapat katup epiglotis mengatur dihirup setelah inspirasi biasa, ± 1.500
mekanisme menelan dan bernapas. mL.
1) Laring, berfungsi: pengatur keluar c. Volume Cadangan Ekspirasi/ suplementer:
masuknya udara pernapasan, udara yang masih dapat dikeluarkan
menjaga udara dari debu dan setelah ekspirasi biasa ± 1.500 mL.
memproduksi suara. d. Volume Residu: udara yang masih
2) Trakea (batang tenggorokan), terdapat di paru-paru setelah melakukan
berfungsi untuk menahan debu respirasi, ± 1.000 mL.
dan kotoran yang hendak masuk e. Kapasitas Vital: volume cadangan inspirasi
ke paru-paru. ditambah volume tidal ditambah volume
3) Bronkus, bagian yang menghubungkan cadangan ekspirasi, ± 3.500 mL.
paru-paru dengan trakea. e. Kapasitas Paru-Paru Total seluruh udara
4) Bronkiolus, cabang dari bronkus yang dapat ditampung oleh paru-paru
5) Alveolus, terjadinya pertukaran ± 4.500 mL.
gas. 4. Gangguan Sistem Pernapasan
2. Mekanisme Pernapasan a. Asfiksi: Gangguan dalam pengangkutan
a. Pernapasan dada: oksigen ke jaringan atau gangguan
1) Inspirasi: Otot-otot antartulang penggunaan oksigen oleh jaringan.
rusuk berkontraksi sehingga tulang b. Bronkitis: radang pada bronkus.
dada terangkat ke atas, rongga dada c. Emfiesema: jaringan paru-paru kehilangan
membesar, tekanan kecil sehingga elastisitas.
udara dapat masuk. d. P n e u m o n i a : ra d a n g p a r u - p a r u
2) Ekspirasi: Otot-otot antartulang karena infeksi bakteri Diplococcus
rusuk berelaksasi sehingga tulang pneumoniae.
dada terangkat turun, rongga dada e. TBC: infeksi alveolus karena bakteri
mengecil, tekanan menjadi besar Mycobacterium tuberculosis.
sehingga udara dapat keluar.
b. Pernapasan perut
1) Inspirasi: Otot-otot diafragma
berkontraksi sehingga diafragma
BIOLOGI
8
E Sistem Ekskresi
1. Organ Ekskresi d. Ginjal
a. Kulit 1) Fungsi ginjal
1) Fungsi: a) M e n y a r i n g d a r a h s i s a
a) Pelindung tubuh dari gesekan, metabolisme
kuman, panas dan zat kimia. b) Mengeksresikan zat yang
b) Alat indra. jumlahnya berlebihan.
c) Mengurangi hilangnya air. c) R e a b s o r p s i e l e k t r o l i t
d) Mengatur suhu tubuh. tertentu
e) Alat ekskresi, yaitu mengeluarkan d) Menjaga keseimbanganan asam
sisa metabolisme berupa basa dalam tubuh manusia.
air dan garam dalam bentuk 2) Struktur ginjal:
keringat. a) Korteks, terdiri atas nefron.
2) Lapisan kulit: Tiap nefron terdiri atas badan
Lapisan luar (epidermis): malphigi dan tubulus. Badan
a) Stratum korneum (zat tanduk): malphigi tersusun atas kapsula
lapisan sel mati yang selalu bowman dan glomerolus.
mengelupas. b) Medula (sumsum ginjal), terdiri
b) Stratum lusidum: lapisan tidak dari tubulus kontortus.
berpigmen. c) Pelvis renalis (rongga ginjal),
c) Stratum granulosum: lapisan saluran yang keluar dari rongga
berpigmen. ginjal: ureter yang berfungsi
d) Stratum germinativum: lapisan menyalurkan urine ke kandung
pembentuk sel-sel baru. kemih. Urine dikeluarkan
Lapisan dalam (dermis): melalui uretra.
Akar rambut, kelenjar keringat 3) Proses yang terjadi di dalam
(glandula sudorifera), kelenjar ginjal:
minyak (glandula sebasea), Tahap filtrasi
pembuluh darah saraf. a) Ta h a p p e n y a r i n g a n , d i
b. Paru-paru, organ yang mensekresi zat glomerolus.
sisa metabolisme berupa uap air dan b) Menghasilkan urine primer
CO2 . (glukosa, garam-garam urea,
c. Hati, menghasilkan empedu yang asam amino, natrium, kalium,
mengandung zat sisa perombakan klorida).
eritrosit dalam limpa. Tahap reabsorpsi
Fungsi: a) Terjadi di tubulus kontortus
a. Menyimpan glukosa dalam bentuk proksimal.
glikogen. b) M e n g h a s i l ka n u r i n e s e -
b. Detoksifikasi (menetralkan) racun kunder.
yang dibawa oleh darah. Tahap augmentasi
c. Tempat berlangsungnya sintesis a) Terjadi di tubulus kontortus
tertentu, misalnya globulin. distal.
BIOLOGI
9
2. Gangguan Sistem Ekskresi d. Diabetes Melitus: kadar glukosa darah
a. Albuminuria: urine penderita mengandung berlebihan, kekurangan hormon
albumin. insulin.
b. Nefritis: peradangan ginjal. e. Hepatitis: radang hati oleh virus.
c. Diabetes Insipidus: meningkatnya
jumlah produksi urine seseorang karena
kekurangan hormon antidiuretika.
F Sistem Regulasi
1. Sistem Saraf Medula oblongata: berperan
a. Bagian-bagian Sel Saraf dalam gerak tak sadar (batuk,
1) N e u r o n , s e b u a h s e l y a n g bersin, dan lain-lain).
berfungsi menghantarkan impuls Jembatan varoll:
(rangsangan). menghubungkan otak besar
2) Dendrit, serabut sel saraf, berfungsi d e n ga n s u m s u m t u l a n g
untuk menerima dan mengantarkan belakang.
rangsangan ke badan sel. 2) Sistem saraf tepi
3) Akson/neurit, tonjolan sitoplasma. a) Sistem saraf sadar: 12 pasang
Berfungsi meneruskan impuls dari saraf cranial dan 31 pasang
badan sel saraf ke sel lain. saraf spinal.
4) Badan sel saraf, bagian yang b) S i s t e m s a r a f t a k s a d a r
mengandung inti sel dan sitoplasma. (otonom): saraf simpatik dan
Berfungsi menerima rangsangan parasimpatik.
dari dendrit. c. Proses Jalannya Rangsang
5) Nukleus, berfungsi mengatur Gerak biasa: rangsang reseptor
kegiatan sel saraf (neuron). neuron sensorik otak neuron
6) S e l u b u n g m i e l i n , b e r f u n g s i motorik efektor
melindungi akson dari kerusakan. Gerak refleks: rangsang reseptor
7) Sel schwan, berfungsi untuk neuron sensorik sumsum tulang
regenerasi neurit yang rusak. belakang neuron motorik
8) Nodus ranvier, mempercepat efektor
transmisi impuls saraf. 2. Sistem Hormon
b. Susunan Sistem Syaraf Macam kelenjar endokrin
1) Sistem saraf pusat (otak dan sumsum a. Kelenjar hipofisis
tulang belakang) 1) TSH: produksi tiroid
a) Otak depan 2) ACTH: produksi kortikosteroid
Otak besar terdiri atas lobus: 3) FSH: stimulasi estrogen
Temporal: pusat pendengaran. 4) LH: stimulasi progesteron, estrogen,
Frontal: pusat pengaturan dan testosteron.
gerakan. 5) GH: pertumbuhan tubuh
Occipital: pusat penglihatan. 6) ADH: mengatur kadar air tubuh
Parietal: pusat kecerdasan, b. Kelenjar tiroid
BIOLOGI
10
c. Kelenjar paratiroid g. Kelenjar kelamin (gonad)
Menghasilkan hormon parathormon: Menghasilkan hormon estrogen dan
mengendalikan kadar kalsium darah. progesteron pada wanita dan hormon
d. Kelenjar timus testosteron pada laki-laki.
Menghasilkan hormon thymosin: 3. Alat Indra
berfungsi untuk sistem imun. a. Indra penglihatan (mata)
e. Kelenjar anak ginjal (adrenal) b. Indra pendengaran (telinga)
Mengatur kadar mineral dan kadar gula c. Indra peraba (kulit)
dalam darah. d. Indra pengecap (lidah)
f. Kelenjar pankreas (langerhans) e. Indra penciuman (hidung)
Menghasilkan hormon insulin: mengatur
kadar gula darah.
G Sistem Reproduksi
1. Organ Reproduksi Pria 2. Organ Reproduksi Wanita
Kantung urine Vesikula seminalis
Tuba falopi Ovarium
Kelenjar prostat
Saluran ejakulator
Uretra
Kelenjar bulbo-uretali
mengeluarkan sperma.
mengeluarkan lendir saat terjadi
rangsangan.
11
3. Menstruasi 4. Kelainan Sistem Reproduksi
Siklus menstruasi: a. Gonorea: keluarnya nanah dari uretra
a. Terjadi secara periodik sekitar 28–35 karena infeksi bakteri Neisseria
hari. gonorrhoeae.
b. Terdiri atas tiga fase, yaitu: b. Infertilitas: tidak mampu menghasilkan
1) Fase Proliferasi: proses pengeluaran keturunan.
sel telur karena pecahnya folikel de c. Kanker serviks: kanker leher rahim.
graaf. d. Sifilis: disebabkan bakteri Troponema
2) Fase Sekresi: folikel de graaf yang pallidum.
pecah menjadi korpus rubrum e. AIDS: disebabkan infeksi virus HIV yang
ke m u d i a n m e n j a d i ko r p u s menyerang kekebalan tubuh manusia.
luteum. f. Hipertonik prostat: perbesaran kelenjar
3) Fase Menstruasi: darah dikeluarkan prostat.
sebagai darah haid. g. Keputihan: disebabkan oleh jamur
Candida albicans, protozoa Trichomonas
vaginalis.
H Sistem Imunitas
1. Fungsi Sistem Imun b. Respons Imun Spesifik
a. Penangkal “benda” asing yang masuk Antibodi dihasilkan oleh limfosit B dan
ke dalam tubuh. teraktivasi bila mengenali antigen yang
b. Untuk keseimbangan fungsi tubuh terdapat pada permukaan sel patogen,
terutama menjaga keseimbangan dengan bantuan sel limfosit T. Terdapat
komponen tubuh yang telah tua. 3 jenis sel limfosit B, yaitu:
c. Sebagai pendeteksi adanya sel-sel 1) Sel B plasma: Mensekresikan antibodi
abnormal, termutasi, atau ganas, serta ke sistem sirkulasi tubuh. Tiap
menghancurkannya. antibodi sifatnya spesifik terhadap
2. Respons Imun satu antigen patogenik.
a. Respon Imun Non-spesifik 2) Sel B memori: Sel yang di program
Ketika tubuh terluka karena tergores, untuk mengingat suatu antigen
terpotong, terbakar, atau diserang yang spesifik dan akan merespons
oleh patogen yang berhasil menembus dengan sangat cepat bila terjadi
pertahanan tubuh, tubuh akan menghasilkan infeksi kedua.
respon imun non-spesifik. 3) Sel B pembelah: Berfungsi untuk
1) Inflamasi: Pembengkakan jaringan menghasilkan lebih banyak lagi
merupakan reaksi cepat terhadap sel-sel limfosit B.
kerusakan jaringan. Inflamasi sangat 3. Kekebalan Tubuh
berguna sebagai pertahanan tubuh, a. Pertahanan pasif, pertahanan yang
sebab reaksi tersebut mencegah diberikan kepada individu dan bersifat
penyebaran infeksi ke jaringan sementara. Dalam pertahanan pasif
lain dan mempercepat proses tubuh tidak membentuk antibodi karena
penyembuhan. menerima antibodi yang sudah jadi.
BIOLOGI
12
MATERI Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
plumula
Embryo
kotiledon
radikula
kotiledon kacang
plumula
Embryo
BIOLOGI
radikula
koleoriza
endosperma jagung
13
c. Perkecambahan dibedakan menjadi: 2. Pertumbuhan Primer
1) Epigeal Pertumbuhan primer ialah pertumbuhan
Hipokotil dan kotiledon terangkat yang menyebabkan batang dan akar
ke atas tanah. Ditemukan pada tumbuhan bertambah tinggi akibat
Phaseolus radiates (kacang hijau). aktivitas meristem apikal. Meristem apikal
Daun sejati terbagi atas tiga daerah, yaitu
Kotiledon
Epikotil
a. Daerah pembelahan: tempat terbentuknya
Hipokotil
sel-sel baru. Letaknya di ujung akar/
Kotiledon
Hipokotil
Kotiledon
batang.
Hipokotil b. Daerah pemanjangan: hasil pembelahan
sel-sel meristem. Letaknya di belakang
Radikula
Selaput biji
daerah pembelahan sel.
epigeal c. Daerah differensiasi: daerah yang sel-
2) Hypogeal selnya telah terdiferensiasi. Letaknya
Hypogeal ialah perkecambahan yang di belakang daerah perpanjangan sel.
terjadi di bawah tanah. Ditemukan 3. Pertumbuhan Sekunder
pada Pisum sativum (biji kacang Pertumbuhan sekunder ialah pertumbuhan
kapri). yang menyebabkan akar dan batang
bertambah lebar. Akibat aktivitas meristem
Daun sejati
sekunder (meristem lateral) yang dibedakan
menjadi:
Koleoptil Koleoptil a. Kambium vaskuler: pembelahan ke arah
dalam membentuk xilem sekunder,
dan ke arah luar membentuk floem
sekunder.
Radikula b. Kambium gabus (felogen) terletak di
Perkecambahan hipogeal bawah epidermis dekat kolenkim yang
berfungsi menebalkan batang sehingga
epidermis lebih kedap terhadap air.
14
6) Asam traumalin c. Air
Berfungsi memacu pembentukan Untuk fotosintesis dan membantu
jaringan baru pada bagian yang perkecambahan biji.
luka. 1) Suhu
7) Kalin Suhu optimum umumnya 220C–
Rhizokalin: merangsang pertumbuhan 370C, erat kaitannya dengan kerja
akar. enzim.
Filokalin: merangsang pertumbuhan 2) Oksigen
daun. Untuk respirasi.
Kaulokalin: merangsang pertumbuhan 3) Kelembapan
batang. Kelembapan udara yang
Anthokalin/florigen: merangsang tinggi akan dapat mendukung
pertumbuhan bunga. proses perkecambahan dan
2. Faktor Luar pertumbuhan.
a. Zat Hara
Berupa makronutrien dan mikronutrien
yang diserap oleh tumbuhan.
b. Cahaya
Berperan dalam proses fotosintesis,
teta p i ca h aya ya n g b e r l e b i h a n
menghambat kerja hormon auksin
(hormon pertumbuhan).
BIOLOGI
15
Pengetahuan & Pemahaman :: Aplikasi :: Penalaran
3 Ringkasan Materi
Soal – Bahas
Biomolekuler dan
Bioteknologi
Latihan Soal
MATERI Sel
lisosom
vakuola
mitokondria nukleolus
nukleolus
nukleus
mitokondria badan golgi retikulum
BIOLOGI
endoplasma
Sel hewan Sel tumbuhan
1
B Mekanisme Transpor pada Membran
1. Transpor Pasif DIFUSI TERFASILITASI
Transpor pasif ialah perpindahan molekul
atau ion tanpa menggunakan energi sel. protein chanel protein pembawa
2
Cairan
POMPA ION ekstraseluler
Eksositosis Endositosis
3 Na+
sisi luar sel
Na+ K+
pump
Plasma
Membrane
sisi dalam sel
2 K+
ATP ADP + Pi Internal
Cytoplasm Membrane
Sumber: biosandlogos
Gambar pompa ion Na+ dan K+ Sumber: Fungsi.web.id
Gambar Eksositosis dan endositosis
Nucleus
A Gen
Gen ialah substansi hereditas dan penentu sifat individu yang
terdapat pada lokus tertentu dalam kromosom. Gen berfungsi sebagi
berikut.
1. Mengatur perkembangan dan proses metabolisme individu.
2. Mewariskan sifat dari generasi ke generasi.
3. Mengontrol pembuatan polipeptida. BIOLOGI
3
B DNA
1. Gula penyusun: deoksiribosa. 4. Basa purin: guanin (G) dan Adenin (A).
2. Letaknya: inti sel. 5. Basa pirimidin: Sitosin (S) dan Timin (T).
3. Strukturnya: double helix (rantai ganda). 6. Fungsinya: penentu faktor genetik.
C RNA
1. Gula penyusun: ribosa Structure of DNA: Structure of RNA:
2. Letaknya: inti sel, sitoplasma, dan ribosom
3. Strukturnya: single helix (rantai tunggal)
4. Basa purin: guanin (G) dan Adenin (A)
5. Basa pirimidin: Sitosin (S) dan urasil (U)
6. Fungsinya: sintesis protein
7. Memiliki tiga jenis berikut ini.
a. RNA-d/mRNA: membawa informasi
genetik, sebagai kodon.
b. RNA-t: menerjemahkan kodon, sebagai
antikodon
c. RNA-r: sebagai mesin perakit
D Kromosom
1. Struktur Kromosom f.
Lekukan, yaitu bagian kromosom yang
mengalami penyempitan sebelum sampai
satelit
lokus ke ujung.
benang g. Telomere, yaitu ujung-ujung kromosom
kromonema
yang menghalang-halangi bergabungnya
kromiol kromosom yang satu dengan yang lainnya.
matriks 2. Bentuk Kromosom
lengan
Sentromer Sentromer
kromosom
Sentromer Sentromer
sentrometer
(kinetokor)
lengan
lengan
a. Sentromer (kinetokor), berfungsi untuk
pergerakan kromosom pada waktu
Metasentrik
pembelahan sel. Telosentrik Akrosentrik Submetasentrik
4
3. Tipe dan Jumlah Kromosom b. Kromosom tubuh (autosum), berfungsi
a. Pengaturan kromosom secara standar mengatur dan mengendalikan sifat-sifat
berdasarkan panjang, jumlah, serta tubuh makhluk hidup.
bentuk kromosom dari sel somatik suatu c. Kromosom seks (gonosom), berperan
individu yang disebut kariotipe. Pada dalam menentukan jenis kelamin makhluk
setiap sel individu eukariotik, terdapat hidup.
dua tipe kromosom, yaitu:
E Sintesis Protein
Selubung Tahap-Tahap Sintesis Protein
1. Transkripsi
Nukleus
Ribosom
TRANSLASI
Polipeptida
BIOLOGI
5
MATERI Metabolisme
substrat.
e. Keberadaan aktivator dan Inhibitor
1) Aktivator: molekul yang mempermudah ikatan enzim
antara enzim dengan dan substrat.
2) Inhibitor: molekul yang menghambat ikatan antara
6
enzim dengan substrat. Cara kerja enzim dengan model kunci
a) Inhibitor kompetitif, yaitu gembok
i n h i b i to r ya n g ke r j a nya b. Teori Induksi Pas (Induced fit)
bersaing dengan substrat Sisi aktif enzim lebih fleksibel dalam
untuk mendapatkan sisi aktif menyesuaikan struktur substrat. Ikatan
enzim. antara enzim dan substrat dapat berubah
b) Inhibitor nonkompetitif, yaitu menyesuaikan dengan substrat.
inhibitor yang melekat pada substrat
a. Teori Kunci-Gembok (Lock and key) Cara kerja enzim dengan model induksi
Sisi aktif enzim mempunyai bentuk pas
tertentu yang hanya sesuai untuk satu
jenis substrat saja. Substrat sesuai dengan
sisi aktif seperti gembok kunci dengan
anak kuncinya.
substrat kunci produk
produk
enzim
gembok
sisi aktif
B A B
A sisi aktif fleksibel
subsrat
C
enzim C
enzim
(b)
B Katabolisme
Katabolisme ialah pemecahan glukosa b. Dekarboksilasi oksidatif asam piruvat
dan lemak atau bahan makanan lain sehingga 1) B e r l a n g s u n g p a d a m a t r i k s
menghasilkan energi. Contoh katabolisme adalah mitokondria.
respirasi. 2) Mengubah asam piruvat (3C)
1. Respirasi Aerob : respirasi yang memerlukan menjadi Asetil Ko-A (2C).
oksigen. 3) Hasil = 2 asetil Ko-A, 2CO 2 dan
Tahap-tahap respirasi aerob: 2NADH .
a. Glikolisis c. Siklus Krebs
1) Berlangsung di sitoplasma. 1) B e r l a n g s u n g p a d a m a t r i k s
2) Mengubah satu molekul glukosa mitokondria.
(6C) menjadi dua molekul asam 2) Mengubah Asetil-KoA (2C) menjadi
BIOLOGI
7
d. Rantai transpor elektron
+ Pi Pi
oksidatif dan daur Krebs dilepaskan
Glucose
ke oksigen (sebagai penerima
hidrogen terakhir) untuk membentuk
H2O dengan melepas energi secara NAD+
NADH
2 Pyruvate
NADH
bertahap. NAD+
+ H + H+
2) S a t u m o l e k u l N A D H 2 a k a n
menghasilkan 3 ATP, sedang satu 2 Ethanol
molekul FADH 2menghasilkan 2
ATP. Skema fermentasi asam laktat
3) Hasil = 34 ATP dan H2O Protein Karbohidrat Lemak
Glukosa
Asam amino Gula Asam
Gliserol lemak
Sitoplasma
Glikolisis
Deaminasi
2 ATP
2 piruvat
2 NADH 4 ATP Glikolisis
Glukosa
Sistem transpor elektron
2 NADH 6 ATP
2 asetil – Co –A
NH3 Asam kelo Gliseraldehid 3P
2 CO2 6 NADH 18 ATP
Mitokondria
Siklus
2 FADH2 4 ATP
Urea Piruvat
Krebs
2 ATP
4 CO2 Beta-oksidasi
O2 H2O Dikeluarkan Asetil Co - A
Hasil ATP: 4 ATP + 32 ATP = 36 ATP dalam
bentuk urine
Skema tahapan respirasi aerob
2. Respirasi Anaerob Siklus
a. Respirasi anaerob merupakan proses Krebs
fermentasi.
b. Terjadi bila tidak ada oksigen.
c. Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan Rantai transpor
elektron dan
oleh mikroorganisme. fosforilasi
oksidasi
d. Fermentasi dibedakan menjadi dua Sumber: Biology Solomon
macam, yaitu fermentasi alkohol dan
fermentasi asam laktat. Skema Katabolisme karbohidrat, protein, dan
e. Fermentasi alkohol lemak
ADPADP ATP
ATP
+ Pi Pi
Glucose
2 Pyruvate
NADH CO2
NAD +
2 Ethanol
8
C Anabolisme
Anabolisme ialah semua reaksi proses penambatan CO2 kembali
penyusunan yang berlangsung di dalam sel.
Contoh: fotosintesis dan kemosintesis.
H2O CO2
1. Fotosintesis Chloroplast
energi cahaya.
Photosystem I 3-PGA
ELECTRON
TRANSPORT
CALVIN
CYCLE
Proses Fotosintesis: CHAINS
Photosystem II
ATP
9
MATERI Reproduksi Sel
10
MEIOSIS I
Cytokinesis
Interphase Prophase I Metaphase I Anaphase I Telophase I
MEIOSIS II
Sumber: Physical Science
Oosit sekunder
Polosit (mengalami
degenerasi)
Sperma- Spermatosit
Oogonium Oosit primer
togonium primer
Spermatosit
Badan kutub primer
sekunder Spermatid (mengalami degenerasi)
BIOLOGI
11
MATERI Bioteknologi
tubuh.
4) Insulin mengontrol kadar gula darah.
5) Kultur jaringan untuk memperoleh individu baru
dengan sifat anakan sama dengan induknya dalam
12
jumlah yang banyak dan waktu 8) Hidroponik menanam tanaman
yang singkat. selain media tanah, yaitu dengan
6) Tanaman dan hewan transgenik. pasir dan air.
7) Teknik rekombinasi gen dan kultur
sel untuk memperoleh tanaman
yang berkualitas.
13
Foreign DNA
gene for region of interest
antibiotic Plasmid EcoRI
resistance EcoRI
EcoRI
EcoRI EcoRI
Sticky ends
Hybridization
+ DNA ligase
Recombinant
DNA
DNA insertion
Cloning
Only bacteria containing
recombinant DNA grow
Culture
Clone DNA
http://www.accessexcellence.org/ purification
AB/GG/plasmid.html
Cloning into a plasmid
Sumber: s--ley.blogspot.com
Mekanisme Kloning
C Implikasi Bioteknologi
1. Dampak Positif 2) Hormon BST: pemacu hewan
a. Bidang pangan meningkatkan produksi susu dan
1) Yoghurt: Lactobacillus bulgaricus daging
2) Keju: Lactobacillus lactis d. Bidang pertanian
3) Mentega: Streptococcus lactis, Bacillus thuringiensis: mengatasi larva
Lectonostoc cremoris. kupu-kupu perusak.
4) Kecap: Aspergillus wentii e. Bidang pertambangan
5) Tempe: Rhyzopus oligosporus, Thiobacillus ferooxidans: melepas
Rhyzopus stolonifer, Rhyzopus tembaga dari bijihnya.
arrhizus, dan Rhyzopus oryzae. 2. Dampak Negatif
5) Tape: Saccharomyces cereviceae a. Dampak terhadap lingkungan
6) S o s i s k e r i n g : P e d i o c o c c u s 1) Pencemaran biologis.
cereviceae 2) Punahnya plasma nutfah asli.
7) Protein sel tunggal (PST): alga 3) Penurunan keragaman genetik.
(Chlorella, Spirulina), jamur ( Candida b. Dampak terhadap kesehatan
utylis, Fusarium gramineum). Menimbulkan alergi.
b. Bidang kesehatan c. Dampak terhadap sosial ekonomi
1) Penisilin: Penicilium notatum, 1) Kesenjangan teknologi.
Penicilium chysogenum. 2) Kecemburuan petani lokal dengan
2) Antibodi monoklonal penanam modal besar.
3) Interferon: mengobati kanker tertentu 4) Dampak terhadap etika
dan penyakit yang disebabkan Menyisipkan gen mahkluk hidup
BIOLOGI
4 Ringkasan Materi
Soal – Bahas
Genetika dan Evolusi
Latihan Soal
P : RrPp x RrPp
(walnut) (walnut)
G : RP Rp rP rp
1
RP Rp rP rp b. Contoh persilangan antara Linnaria
maroccana berbunga merah dengan
RP RRPP RRPp RrPP RrPp
Linnaria maroccana berbunga putih
Rp RRPp RRpp RrPp Rrpp dihasilkan F 1 seluruhnya berwarna
rP RrPP RrPp rrPP rrPp ungu
P fenotipe : merah x putih
rp RrPp Rrpp rrPp rrpp
fenotipe : AAbb aaBB
Ratio fenotip : walnut : rose : pea :
gamet : Ab aB
Single = 9 : 3 : 3 : 1
Perbandingan fenotipe yang didapat F1 fenotipe : AaBb
fenotipe : ungu
adalah walnut : rose : pea : single adalah
9: 3 : 3 :1 F1 x F1 fenotipe: AaBb x AaBb
2. Polimeri gamet : AB, Ab, aB, ab AB, Ab, aB, ab
F2 =
a. Polimeri terjadi akibat adanya interaksi
antara dua gen atau lebih sehingga AB Ab aB ab
beragam. ab
AaBb Aabb aaBb aabb
ungu merah putih putih
Diagram persilangan gandum warna
merah dan warna putih. Perbandingan fenotipe yang diperoleh
P fenotipe : merah x putih adalah ungu : merah : putih = 9 : 3 : 4
fenotipe : M1 M1 M2 M2 m1 m1 m2 m2 4. Gen Komplementer
gamet : M1 M2 m1 m2 Gen yang saling berinteraksi dan saling
F1 fenotipe : M1 m1 M2 m2 melengkapi sehingga memunculkan
fenotipe : merah fenotipe tertentu.
P fenotipe : putih x putih
F1 x F1 fenotipe: M1 m1 M2 m2 x M1 m1 M2 m2
fenotipe : ccPP CCpp
gamet : M1 M2, M1 m2, m1 M2, m1 m2
F2 = gamet : cP Cp
F1 fenotipe : CcPp
M1M2 M1m2 m1M2 m1m2
fenotipe : ungu
M1M1M2M2 M1m1M2m2
M1M2 merah
M1M1M2m2 M1m1M2M2
merah F1 x F1 fenotipe : CcPp x CcPp
merah merah
gelap sedang gamet : CP, Cp, cP, cp CP, Cp, cP, cp
M1M1m2m2 M1m1M2m2 F2 =
M1M1M2m2 M1m1m2m2
M1m2 merah merah
merah merah muda
sedang sedang CP Cp cP cp
M1m1M2m2 m1m1M2M2 CCPP CCPp CcPP CcPp
M1m1M2M2 m1m1M2m2 CP
m1M2 merah merah (ungu) (ungu) (ungu) (ungu)
merah merah muda
sedang sedang
CCpp CCpp CcPp Ccpp
M1m1M2m2 M1m1m2m2 m1m1M2m2 Cp
m1m1m2m2 (ungu) (putih) (ungu) (putih)
m1m2 merah merah merah
putih CcPP CcPp ccPP ccPp
sedang muda muda cP
(ungu) (ungu) (putih) (putih)
Perbandingan fenotipe yang didapat CcPp Ccpp ccPp ccpp
cp
adalah merah : putih = 15 : 1 (ungu) (putih) (putih) (putih)
BIOLOGI
2
5. Epistasis-Hipostasis : (12 : 3 : 1) b. Epistasi Resesif: terdapat gen resesif
Epistasis-Hipostasis ialah interaksi dari yang berisfat epistasis terhadap gen
beberapa gen yang bersifat saling menutupi. lain yang tidak se-alel. Perbandingan
Gen yang bersifat menutupi disebut epistasis fenotipnya adalah: hitam : krem : albino
dan gen yang bersifat tertutupi disebut =9:3:4
hipostasis. Ada tiga macam epistasi dan c. Epistasi Dominan dan Resesif: terdapat
hipostasi seperti berikut. dua gen epistasis, gen dominan dari
a. Epistasi Dominan : terdapat gen dominan pasangan gen I epistasis terhadap
yang bersifat epistasis terhadap gen pasangan gen II yang bukan alelnya
lain yang tidak se-alel. Perbandingan dan gen resesif dari pasangan gen II
fenotipenya adalah hitam : kuning : juga epistasis terhadap pasangan gen I.
putih = 12 : 3 : 1 Perbandingan fenotipenya adalah ayam
putih : ayam berwarna = 13 : 3
BIOLOGI
3
B Penyakit/Kelainan Hereditas
1. Autosom 2. Gonosom
Autosom Dominan Autosom Resesif Gonosom Terpaut Gonosom Terpaut
Polidaktili Albino (tidak Kromosom X Kromosom Y
(kelebihan jari) berpigmen Buta warna Hypertrichosis
melanin) (kuping berambut)
Sindaktili (jari Skizofernia Hemofilia (darah -
berlekatan) tak bisa membeku)
Brakidaktili (jari Sickle Cell Anemia Anodontia -
pendek) (eritrosit sabit) (ompong)
Talasemia (eritrosit Imbisil Amolar (tidak -
kecil) bergeraham)
Kebotakan Tay-Sachs
BIOLOGI
4
MATERI Mutasi
Mutasi ialah peristiwa perubahan susunan materi genetik (gen
Panduan SKL atau kromosom) pada suatu organisme dan sifat yang dihasilkan akan
diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Agen penyebab
Pengetahuan dan Pemahaman ----------------------
siswa dapat memahami dan menguasai:
mutasi disebut mutagen. Makhluk hidup yang menyebabkan mutasi
• Mutasi gen dan kromosom. disebut mutan.
A Macam-Macam Mutasi
1. Berdasarkan Sel yang Bermutasi
Mutasi somatik ialah mutasi yang terjadi pada sel somatik,
yaitu sel tubuh seperti sel kulit. Mutasi ini tidak akan diwariskan
pada keturunannya.
Mutasi Gametik ialah mutasi yang terjadi pada sel gamet,
yaitu sel organ reproduksi yang meliputi sperma dan ovum
pada manusia. Karena terjadinya di sel gamet, maka akan
diwariskan kepada keturunannya.
2. Berdasarkan Tempat Terjadinya Mutasi
a. Mutasi Kecil (point mutation) ialah perubahan yang terjadi
pada susunan molekul gen (DNA), sedangkan lokus gennya
tetap. Mutasi jenis ini menimbulkan alela. Mutasi ini biasa
disebut mutasi gen.
b. Mutasi besar (gross mutation) ialah perubahan yang terjadi
pada struktur dan susunan kromosom. Istilah khusus
untuk mutasi kromosom adalah aberasi. Mutasi ini biasa
disebut mutasi kromosom atau aberasi.
B Mutasi Kromosom
1. Perubahan Jumlah Kromosom
a. Euploidi: mutasi yang melibatkan pengurangan atau
penambahan dalam perangkat kromosom (genom).
b. Aneuploidi: Aneuploidi merupakan mutasi kromosom yang
tidak melibatkan perubahan pada seluruh genom, tetapi
terjadi hanya pada salah satu kromosom dari genom.
c. Jumlah kromosom aneuploidi sebagai berikut.
1) Monosomik (2n-1); yaitu mutasi karena kekurangan
satu kromosom.
2) Nullisomik (2n-2); yaitu mutasi karena kekurangan dua
kromosom.
3) Trisomik (2n + 1); yaitu mutasi karena kelebihan satu
kromosom.
BIOLOGI
5
d. Aneuploidi pada manusia dapat 6) Sindrom down
menyebabkan: Karotipe (45A + XX/XY), trisomik
1) Sindrom Turner pada autosom. Autosom mengalami
Kariotipe (22AA+X0) jumlah kelainan pada kromosom nomor
kromosomnya 45 dan kehilangan 21 . Ciri-ciri penderita ini bermata
1 kromosom kelamin. Penderita sipit, kaki pendek, dan berjalan
Sindrom Turner berjenis kelamin lambat.
wanita. 2. Perubahan Struktur Kromosom
2) Sindrom Klinefelter A B C D E F G H A B C E F G H
Kariotipe (22 AA+XXY) mengalami delesi
(a)
trisomik pada kromosom gonosom. A B C D E F G H A B C B C D E F G H
Penderita Sindrom Klinefelter
(b) duplikasi
berjenis kelamin laki-laki. A B C D E F G H A B C B E F G H
3) Sindrom Patau
Kariotipe (45A+XX/XY) mengalami (c)
A B C D E F G H
inversi
M N O C D E F G H
trisomik pada kromosom autosomnya
nomor 13, 14, atau 15. Penderita M N O P Q R Translokasi A B P Q R
Sindrom Patau memiliki mata kecil, resiprok
(d)
kerusakan pada otak dan peredaran
darah serta langit-langit mulut yang a. Delesi: mutasi akibat hilangnya dua atau
terbelah. lebih nukleotida yang berdampingan.
4) Sindrom Jacobs b. Duplikasi: mutasi yang terjadi karena
Kariotipe (22AA+XYY), trisomik penambahan ruas kromosom atau
pada autosom. Penderita sindrom gen dengan ruas yang telah ada
ini umumnya berwajah kriminal, sebelumnya.
kasar, dan antisosial. c. Inversi: perubahan urutan letak gen
5) Sindrom Edward, dalam suatu kromosom.
Kariotipe (45A+XX/XY), trisomik d. Translokasi: mutasi yang terjadi akibat
pada autosom. Autosom mengalami perpindahan ruas DNA (segmen
kelainan pada kromosom nomor kromosom) ke tempat yang baru,
16, 17, 18. Penderita sindrom ini baik dalam satu kromosom atau
mempunyai tengkorak lonjong, antarkromosom yang berbeda.
bahu lebar pendek, telinga agak e. Katenasi: mutasi kromosom yang terjadi
ke bawah dan tidak wajar. pada dua kromosom non homolog
yang pada waktu membelah menjadi
empat kromosom, saling bertemu
ujung-ujungnya sehingga membentuk
lingkaran.
C Mutasi Gen
Mutasi gen disebut juga mutasi titik (point Jenis-jenis mutasi gen:
mutation). Mutasi ini terjadi karena adanya 1. Mutasi salah arti (missens mutation), yaitu
perubahan struktur gen (DNA), akibatnya asam perubahan suatu kode genetik (umumnya
BIOLOGI
amino yang dikodekan berubah sehingga terbentuk pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga
protein yang salah. menyebabkan asam amino terkait (pada
polipeptida) berubah jenis mutasi ini dapat
disebabkan oleh peristiwa transisi dan
transversi.
6
2. Mutasi diam (silent mutation), yaitu perubahan 3. Mutasi tanpa arti (nonsense mutation), yaitu
suatu pasangan basa dalam gen (pada posisi perubahan kodon asam amino tertentu
3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu menjadi kodon stop mutasi ini dapat
kode genetik tetapi tidak mengakibatkan terjadi baik oleh transversi, delesi maupun
perubahan atau pergantian asam amino yang insersi.
dikode. Mutasi diam biasanya disebabkan
karena terjadinya mutasi transisi dan
transversi.
D Mutagen
Mutagen bahan kimia, contohnya adalah Mutagen bahan biologi, diduga virus dan
kolkisin dan zat digitonin. Kolkisin adalah zat bakeri dapat menyebabkan terjadinya mutasi.
yang dapat menghalangi terbentuknya benang- Bagian virus yang dapat menyebabkan terjadinya
benang spindel pada proses anafase dan dapat mutasi adalah DNA-nya.
menghambat pembelahan sel pada anafase.
Mutagen bahan fisika, contohnya sinar
ultraviolet, sinar radioaktif, dan sinar gamma.
Sinar ultraviolet dapat menyebabkan kanker
kulit.
E Pemanfaatan Mutasi
1. Menguntungkan 2. Merugikan
a. Terapi sel-sel tumor. Aplikasi radiasi sinar a. Terjadi mutasi gen menyebabkan
mengion (dikenal sebagai radioterapi, beberapa kelainan pada manusia antara
seperti penyinaran dengan sinar-X) lain sindrom turner, sindrom down.
dan kemoterapi untuk menghambat b. Penggunaan sinar radioaktif pada proses
p erkemb an gan s el - s el tu mo r mutasi dapat meneyebabkan tumbuhnya
dan kanker. sel kanker dan cacat bawaan pada janin
b. Pemuliaan yang dilakukan terhadap dalam rahim.
t a n a m a n h o r t i k u l t u ra , s e p e r t i c. Pemberian insektisida yang tidak sesuai
tanaman sayuran dan tanaman hias dosisnya dapat mengakibatkan mutasi
(ornamental). pada hama sehingga akan mengalami
peledakan hama dalam jumlah besar
untuk merusak tanaman. BIOLOGI
7
MATERI Asal Usul Kehidupan
B Teori Biogenesis
1. Francesco Redi
8
Lazzaro Spallanzani menyimpulkan bahwa menyimpulkan bahwa air sediaan keruh
kaldu keruh tidak steril karena terdapat menunjukan bahwa kuman dari udara dapat
pertumbuhan kuman yang dibawa oleh angin, masuk ke air sediaan tersebut saat posisi
sedangkan kaldu yang steril tetap jernih. labu dimiringkan.
3. Percobaan Louis Pasteur Berdasarkan hasil percobaan para ilmuwan
tersebut, maka muncullah teori baru, yaitu
teori Biogenesis yang menyatakan bahwa:
a. Tiap makhluk hidup berasal dari telur
(omne vivum ex ovo).
b. Tiap telur berasal dari makhluk hidup
Percobaan Louis Pasteur (omne ovum ex vivo).
Louis Pasteur melakukan percobaan untuk c. Tiap makhluk hidup berasal dari makhluk
menyempurnakan percobaan Lazzaro hidup sebelumnya (omne vivum ex
Spallanzani. Pasteur menggunakan bahan vivo).
air kaldu dengan alat labu leher angsa. Louis
9
F Evolusi Biologi
Evolusi biologi dimulai saat pembentukan molekul anorganik (evolusi kimia), yang akhirnya
sel. Teori evolusi biologi menyatakan bahwa berkembang menjadi struktur kehidupan (sel).
makhluk hidup pertama merupakan hasil evolusi
MATERI Evolusi
Disuse Use
Offspring (inheritance
of acquired traits)
2. Charles Darwin
Dalam buku “The Origin of Spesies by Means of Natural
Selection” Darwin berpendapat bahwa evolusi terjadi karena
seleksi alam.
BIOLOGI
10
4. Count De Buffen
1
Count De Buffen mengemukakan bahwa
kemampuan beradaptasi dengan lingkungan
akan menyebabkan terjadinya variasi yang
mengarah pada terbentuknya spesies
baru.
5. Thomas Robert Malthus
Thomas Robert Malthus menyatakan bahwa
2
pertambahan jumlah penduduk naik seperti
deret ukur, sedangkan bahan makanan yang
tersedia, naik seperti nilai hitung.
6. August Weisman
August Weisman mengemukakan bahwa
evolusi adalah masalah genetika, yakni soal
3 keturunan bagaimana mewariskan gen-gen
melalui sel kelamin.
7. Sir Charles Lyeel
Sir Charles Lyeel menyatakan bahwa
batuan, pulau-pulau, dan benua mengalami
Darwinismo perubahan.
Contoh: 8. Georger Cuvier
Burung Finch di Kepulauan Galapagos berasal Georger Cuvier mengemukakan teori
dari satu spesies burung Finch pemakan katastropisme, yaitu keanekaragaman makhluk
biji. Burung itu bermigrasi karena faktor hidup dihasilkan dari nenek moyang, muncul
makanan. Akhirnya, terdapat variasi paruh dan punah karena bencana alam.
burung Finch.
3. Alfred Wallace
Alfred Wallace mengemukakan bahwa spesies
yang ada sekarang, berasal dari spesies masa
silam yang mampu bertahan hidup.
B Prinsip Evolusi
Perubahan yang terjadi pada kromosom 2. Evolusi Berdasarkan Skala Perubahan
dan gen merupakan materi dasar dari evolusi, a. Makroevolusi: perubahan dalam skala
isolasi biasanya menyebabkan munculnya spesies besar. Contoh: asal usul organisme baru,
baru dan seleksi alam oleh adanya perbedaan kepunahan, arah evolusi.
reproduksi dan mutasi. b. Mikroevolusi: perubahan secara bertahap.
1. Evolusi Berdasarkan Arah Contoh: evolusi pada tingkat gen.
a. Evolusi progresif: evolusi menuju arah 3. Evolusi Berdasarkan Hasil Akhir
kemungkinan yang dapat bertahan a. Evolusi konvergen: didasarkan pada
hidup. kesamaan struktural antara dua organ
b. Evolusi regresif: evolusi menuju ke arah pada nenek moyang yang sama.
kepunahan. b. Evolusi divergen: didasarkan pada
BIOLOGI
11
C Petunjuk Evolusi
1. Variasi Makhluk Hidup B
ulit
4 3
an k
4
1
ap d
keturunan yang berbeda. Variasi tersebut
lit)
(ku
Sayap depan
say
p
2
ya
ran
sa
an
menyebabkan munculnya spesies baru.
mb
br
Radius Bulu
em
Me
M
5 Ulna
2. Fosil
s
diu
Ra
us
rus
er
Fosil dapat diartikan sisa-sisa binatang dan 1 me
m
Hu
2
Sayap belakang 4 3
Humerus Hu
Kaki belalang
10
III III III III III
Ikan ReptilAmphibi BurungMamalia
12
D Hukum Hardy Weinberg
Menunjukkan hubungan frekuensi gen dengan keterangan:
frekuensi genotipe pada suatu populasi, dengan p2 = Homozigot Normal
persyaratan tertentu. 2pq = Normal Carier
1. Syarat kesetimbangan Hukum Weinberg: q2 = Homozigot Resesif (Penderita)
a. Ukuran populasi harus besar. b. Rumus Dua sifat Berbeda (Gol.Darah)
b. Tidak terjadi migrasi atau frekuensi alel ganda
c. Tidak terjadi mutasi. p+q+r=1
d. Perkawinan acak (random) (p + q + r)2 = 1
e. Tidak terjadi seleksi alam p2 + 2pr + q2 +2qr + 2pq + r 2 = 1
2. Hukum Hardy-Weinberg
a. Rumus satu sifat beda:
Misalnya: menghitung persentase
populasi manusia yang membawa alel
penyakit keturunan.
p+q=1
(p + q )2 = p2 + 2pq + q2 = 1
E Spesiasi
Spesiasi ialah munculnya spesies baru yang d. Isolasi perilaku: perbedaan perilaku
berbeda dari induknya yang dapat terjadi karena kawin tiap spesies.
isolasi, domestikasi, poliploid. e. Isolasi mekanik: isolasi menyangkut
1. lsolasi Reproduksi struktur alat kelamin spesies seperti
Isolasi reproduksi ialah terhalangnya proses mekanisme “lock and key”.
reproduksi sehingga gagal menghasilkan 2. Domestikasi
kerturunan yang fertil. Macam-macam Isolasi Domestikasi ialah pengadopsian tumbuhan
reproduksi: atau hewan dari kehidupan liar ke dalam
a. Isolasi ekogeografi: pemisahan 2 populasi lingkungan kehidupan sehari-hari manusia
karena hambatan fisik. yang melibatkan seleksi, perubahan perilaku,
b. Isolasi habitat: terjadi pada dua populasi pemuliaan (keturunan yang lebih baik).
yang berbeda habitat.
c. Isolasi iklim/musim: dua populasi
simpatrik yang memiliki perbedaan
waktu perbungaan.
BIOLOGI
13