Kata-kata kunci
x hipotesis
x metode ilmiah
x organisasi kehidupan
x penelitian ilmiah
2 Biologi SMA Jilid 1
A. Pendahuluan
Tahukah kalian, perkembangan cabang ilmu biologi apakah
yang paling hangat dibicarakan pada abad ke-20 ini? Perkembangan
ilmu pengetahuan dari tahun-ketahun makin maju, hal itu disebabkan
sifat manusia yang selalu ingin tahu dan tidak pernah merasa puas
dengan apa yang telah diketahuinya. Perkembangan ilmu
pengetahuan, di berbagai bidang makin pesat setelah ditemukan
berbagai alat dan teknik untuk mengungkap rahasia alam, sehingga
dunia hanya sebesar layar monitor komputer.
Di bidang teknologi informasi telah banyak dihasilkan produk-
produk teknologi dan ilmu pengetahuan, misalnya: audio visual
(televisi), VCD, DVD, telepon, telepon seluler (handphone),
komputer, internet dan sebagainya. Dengan hasil teknologi tersebut
kita dapat berkomunikasi meskipun dalam jarak jauh antarnegara.
Di bidang kedokteran telah banyak hasil ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ditemukan, misalnya alat kedokteran berupa
USG (ultra sono grafi), ECG (electro cardio graf), teknologi
transplantasi organ-organ tubuh, fertilisasi in vitro (bayi tabung),
terapi genetik, dan penemuan berbagai obat-obatan untuk
penyembuhan berbagai penyakit, dan lain-lain. Di bidang lain
misalnya teknik kultur jaringan dan kultur embrio. Semua itu adalah
hasil perkembangan ilmu dan teknologi (sains), yaitu dengan
mempelajari dan memahami gejala-gejala alam secara objektif (apa
adanya).
Sains mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Objek yang dikaji berupa benda-benda kongkret yang terdapat
di alam ini, benda-benda tersebut dapat dideteksi dengan panca INFO
indra kita, misal dapat dilihat, didengar, dirasakan. Jadi, dapat (Pengembangan
berupa benda padat, cair, dan gas. Kecakapan Akademik)
OBJEK
makhluk hidup yang paling sederhana Keanekaragaman dan keberagaman
Genetik dan keberlangsungan hidup
(sangat kecil) hingga tingkatan organisasi
Tu Pro ewa
Organisme dan lingkungan
yang paling kompleks (terbesar).
mb t i s n
Perilaku
uh t a
Struktur dan fungsi
Sebagai ilmu yang memiliki
an
H
organ
Jaringan dan
Ekosistem
seluruh aspek secara utuh, baik yang
Populasi
Molekul
Individu
Bioma
sel
menyangkut objek, persoalan, maupun
tingkat organisasi kehidupan.
Struktur keilmuan biologi didasarkan pada
TINGKATAN
hasil yang dirumuskan oleh tim BSCS Sumber: Mayer, 1978
(Biological Science Curiculum Study) S Gambar 1.1 Bagan struktur keilmuan Biologi
(Mayer, 1978) sebagaimana dapat dibuat
diagram seperti di samping.
Berdasar struktur keilmuan menurut BSCS, biologi memiliki
objek berupa kerajaan (kingdom): a) Plantae (tumbuhan), b)
Animalium (hewan), c) Protista. Ketiga objek tersebut dikaji dari
tingkat molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem,
sampai tingkat bioma. Adapun persolaan yang dikaji meliputi
sembilan tema dasar, yaitu :a) Biologi (sains) sebagai proses inkuiri/
penemuan, b) sejarah konsep biologi, c) evolusi, d) keanekaragaman
dan keseragaman, e) genetik dan keberlangsungan hidup, f)
organisme dan lingkungan, g) perilaku, h) struktur dan fungsi, serta
i) regulasi.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, objek
biologi juga terus berkembang. Klasifikasi makhluk hidup yang
semula dibagi menjadi tiga kerajaan, menurut Robert H. Whittaker
1969 meningkat menjadi lima kerajaan, meliputi kingdom/regnum:
a) Plantae, b) Animalia, c) Protista, d) Monera, dan e) Jamur/
dan protista hanya terdiri dari inti sel. S Gambar 1.3 Paramaecium
C. Bekerja Ilmiah
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki
kemampuan berfikir paling cerdas dibandingkan dengan makhluk
hidup lainnya. Dengan kecerdasan tersebut manusia selalu berke-
inginan untuk tahu dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang
telah diketahuinya. Dengan demikian manusia akan selalu mengem-
bangkan rasa keinginantahuan tersebut melalui pengetahuannya.
Sifat keingintahuan manusia dapat berkembang melalui
tahapan sistematis yang telah ditentukan, yaitu melalui metode
ilmiah. Metode ilmiah mengarah pada pola berfikir logis, analitis
(menggunakan analisis), dan empiris (sesuai dengan kenyataan).
Adanya sifat empiris inilah yang menyebabkan kebenaran itu
bersifat objektif, artinya kebenaran melekat pada objek, siapa pun
yang memandang objek itu pasti sama.
Langkah yang ditempuh oleh para ahli biologi dalam meme-
cahkan suatu masalah adalah langkah yang sesuai dengan metode
ilmiah. Secara garis besar langkah tersebut terdiri atas: Perumusan
masalah, penyusunan kerangka berfikir/landasan teori,
perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan
kesimpulan.
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah dimulai dari ketertarikan manusia
terhadap hal-hal tertentu yang menarik dan menjadi perhatian-
nya. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengeta-
hui masalah yang akan dipecahkan, sehingga masalah tersebut
menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk
pemecahannya.
Pertanyaan:
Isikan jawaban kalian dalam buku tugas, berkaitan masalah
penelitian yang dilakukan Laveran!
1. Masalah yang dirumuskan
2. Hipotesis yang dirumuskan
3. Hipotesis yang uji
4. Data yang diperoleh
5. Kesimpulan
D. Penelitian Ilmiah
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan
seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah
secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan
tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan secara benar,
baik, dan lancar. Rancangan penelitian memuat judul penelitian,
latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan dan fungsi penelitian, tinjauan
kepustakaan, hipotesis (kalau diperlukan), batasan konsep,
metodologi penelitian dan daftar kepustakaan.
Syarat-syarat rancangan penelitian seperti berikut ini.
1. Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan
penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis. Setiap
rancangan harus menentukan judul penelitian, menjelaskan
latar belakang, dan tujuan penelitian.
2. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsur-
unsurnya, misalnya antara judul dengan tujuan, antara rumusan
masalah dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan
metodologi, dan sebagainya.
3. Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian
itu dilakukan, misalnya data yang diinginkan, cara pengamatan
terhadap objek penelitian, alat yang digunakan, dan penentuan
objek penelitian.
Selain ketiga syarat di atas, penelitian harus bermanfaat bagi
masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan, mempunyai
daya tarik, dan secara operasional memungkinkan untuk diteliti
kembali.
1. Judul penelitian
Judul penelitian sebagai nama, sekaligus identitas
penelitian yang dicantumkan dalam berbagai dokumen. Judul
penelitian harus ringkas, spesifik, dan jelas untuk memberi
gambaran mengenai masalah yang diteliti.
Judul penelitian contohnya:
“Pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan
berat ayam kampung umur 10 hingga 40 hari“
Tabel 1.6
Rata rata berat ayam kampung dalam kg setelah 40 hari pada
berbagai perlakuan
Perlakuan Berat tubuh
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V
RANGKUMAN
Sudah menjadi sifat manusia selalu Ruang lingkup biologi adalah objek
berusaha untuk mengetahui apa yang yang dipelajari oleh biologi, yaitu mulai
belum dia ketahui. Alam penuh dengan organisasi terkecil meliputi sel, jaringan, or-
misteri kerahasiaan. Untuk mengungkap gan, sistem organ, populasi, komunitas,
rahasia alam ini manusia perlu mengem- ekosistem (bioma), yang operasionalnya
bangkan pengetahuannya dengan ilmu dan zona biosfir ini.
teknologi atau yang dikenal dengan sains. Untuk lebih mudah dipelajari, biologi
Langkah-langkah yang ditempuh oleh memiliki cabang ilmu yang membahas
para ilmuwan adalah cara berpikir logis, sesuai dengan apa yang dikajinya misalnya:
melalui urutan yang telah ditentukan yaitu (sitologi, histologi, organologi, ekologi,
dengan metode ilmiah, yang meliputi fisiologi, anatomi, sanitasi, hygiene,
merumuskan masalah, penyusunan morfologi, embriologi, botani, dan zoologi).
kerangka berpikir, menyiapkan landasan
teori, merumuskan hipotesis, menguji
hipotesis, dan menarik kesimpulan
UJI KOMPETENSI
Coba kerjakan di buku kerja kalian.
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. Sains memiliki objek kajian berupa .... 4. Hasil penelitian sains selalu memihak
a. alam sekitar kita kepada ....
b. alam sekitar baik yang bersifat nyata a. kebenaran ilmiah
maupun abstrak b. kebenaran absolut
c. benda konkret yang dapat direspons c. kebenaran sementara
oleh pancaindra kita d. keyakinan
d. benda konkret yang hanya dapat e. penguasa
diobservasi dengan penglihatan 5. Di bawah ini merupakan kegiatan
e. benda konkret yang dapat diketahui observasi dalam melakukan penelitian
dengan bantuan instrumen/alat bantu ilmiah, kecuali ....
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan a. melihat
teknologi sangat pesat. Pesatnya per- b. mendengar
kembangan ini didasarkan atas c. memikir
pengalaman .... d. membau
a. laboratorik e. mengecap
b. subjektif 6. Langkah pertama yang dilakukan oleh
c. psikologis peneliti dalam melakukan penelitian
d. empiris ilmiah adalah ....
e. sistematik a. melakukan percobaan
3. Alasan bahwa sains dikembangkan b. mengobservasi hasil pengamatan
menurut langkah yang sistematis adalah c. mengidentifikasi permasalahan
.... d. menganalisis data
a. agar hasilnya selalu benar e. merancang eksperimen
b. agar hasilnya selalu bermanfaat 7. Deskripsi hasil pengamatan terhadap
c. agar mendapatkan hasil yang objek biologi dengan indra penglihatan
subjektif adalah ....
d. agar tidak terjadi kesalahan a. bau dan rasa
e. agar setiap orang yang melakukan b. warna dan rasa
langkah tersebut menghasilkan c. suara dan ukuran
produk yang sama d. bau dan warna
e. bentuk dan ukuran
Sel
Biologi Kelas XI 1
Sumber: Dunia Tumbuhan, Hamparan Dunia Ilmu Time-Life
Biologi Kelas XI 3
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma
bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan
bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi
kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang
menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional
Tahukah Anda kehidupan.
apa yang dimaksud
dengan Biolog? c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Biolog itu artinya Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa
ahli biologi. omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel
sebelumnya).
d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan
unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam nukleus, yaitu
kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan
unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori
bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.
Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan
teori sel sebagai berikut.
1) Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan
benda kecil terapung dalam cairan sel yang ia sebut
nukleus.
2) Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian
terpenting sel adalah cairan sel yang sekarang disebut
protoplasma.
3) Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang
mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan
embrional sel telur.
Sel-sel gabus
b. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron seperti terlihat pada Gambar 1.4
merupakan hasil perkembangan yang lebih maju dari
mikroskop cahaya. Adapun ciri-ciri mikroskop elektron
sebagai berikut.
1) Mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai
pengganti cahaya dan medan magnet sebagai pengganti
lensa. Bayangan ditampilkan di layar monitor.
2) Biasanya digunakan untuk mengamati bagian-bagian
sel, misalnya organel, membran, atau molekul besar
seperti DNA.
3) Tidak dapat digunakan untuk mengamati objek yang
masih hidup.
4) Objek yang akan diamati harus sangat tipis dan berada
Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole and
di ruang hampa udara agar dapat ditembus elektron. Glenn
5) Bayangan yang diperoleh dapat diperbesar hingga Gambar 1.4
mencapai sejuta kali. Mikroskop elektron
Biologi Kelas XI 5
Mikroskop elektron ada dua macam, yaitu mikroskop
elektron skaning (SEM : Scanning Electron Microscope) dan
Bagaimana Sel Dapat Diamati
mikroskop elektron transmisi (TEM : Transmission Electron
dengan Jelas? Microscope). Mikroskop elektron skaning digunakan untuk
mengamati secara detail permukaan sel, sedangkan
Gambaran sebuah sel beserta
bagian-bagiannya pada awalnya mikroskop elektron transmisi digunakan untuk mengamati
memang sukar diperoleh. Namun, struktur internal sel. Perhatikan hasil pengamatan suatu objek
dengan semakin berkembang ilmu menggunakan tiga jenis mikroskop yang berbeda pada
pengetahuan dan teknologi Gambar 1.5 berikut.
gambaran sel mudah diperoleh.
Diperlukan sayatan sel yang tipis
untuk mendapatkan gambaran sel
secara rinci. Demikian pula dengan
cara pewarnaan yang benar dan
alat optik yang memadai. Tiap-tiap
spesimen jaringan diwarnai kemu-
dian dipotong menggunakan alat
khusus, yaitu mikrotom. Dari hasil Mikroskop cahaya
Plasma darah Sel darah merah
pemotongan ini akan didapatkan
selapis jaringan sangat tipis. Irisan
ini kemudian dipasang pada film
Sel darah merah
negatif. Hasil irisan mikrotom
berupa preparat dengan ketebalan
Sel darah merah
satu sel. Oleh karena itu, hampir
semua detail sel dapat diamati
pada saat yang sama.
Plasma darah Mikroskop elektron transmisi
Gambar 1.5
Hasil pengamatan sel darah merah
Membandingkan Hasil Pengamatan Sel Daun setipis mungkin secara melintang. Letakkan
Menggunakan Mikroskop Cahaya dan sayatan tersebut di tengah gelas benda dan tetesi
Mikroskop Elektron dengan air. Tutuplah secara hati-hati dengan gelas
penutup.
Sediakan mikroskop, gelas benda, gelas
Setelah itu pasanglah sediaan pada meja
penutup, pisau atau silet tajam, pinset, air, dan daun
preparat dan amatilah. Mulailah dari perbesaran
yang ada di sekitar Anda. Sayatlah daun tersebut
Tahukah Anda, bahwa sel yang telah Anda amati terlihat lebih
besar dari ukuran sebenarnya. Ukuran sel yang sesungguhnya jauh
lebih kecil daripada yang tampak di mikroskop. Oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan tentang mikrometri untuk mengetahui ukuran
sel yang sebenarnya. Mikrometri merupakan pengukuran preparat
di bawah mikroskop untuk mengetahui ukuran (tebal atau panjang)
sel atau bagian sel yang diamati. Apakah Anda sudah mengetahui
bagian-bagian sel itu? Nah, pada subbab berikutnya Anda akan
mempelajari struktur dan fungsi bagian-bagian sel.
Biologi Kelas XI 7
fungsi dapat dilihat. Sebuah sel mempunyai tiga bagian utama yaitu
membran sel (selaput plasma), sitoplasma, dan organel-organel sel.
Nukleus atau inti sel merupakan organel terbesar.
Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.
Setiap organisme tersusun dari salah satu tipe struktur sel tersebut,
yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada
kingdom atau dunia Monera, dunia Archaebacteria (Archae), dan
dunia Eubacteria (Bacteria). Adapun dunia Animalia, Plantae, Fungi,
dan dunia Protista mempunyai struktur sel eukariotik. Apa perbedaan
struktur sel prokariotik dengan eukariotik?
Kromatin
Kloroplas
Nukleolus
Nukleus
Membran inti Mikrotubulus
Porus inti Ribosom
Vakuola
pusat
Retikulum Mikrofilamen
endoplasma kasar
Retikulum
endoplasma halus Peroksisom
Kompleks Golgi
Gambar 1.7
Struktur sel eukariotik pada tumbuhan
Biologi Kelas XI 9
Berikut ini akan dibahas mengenai struktur sel eukariotik
yang meliputi membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel
sel (ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro,
dan mikrotubulus).
a. Membran Sel (Selaput Plasma)
Membran sel merupakan bagian terluar sel yang
membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar.
Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya
hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa,
asam amino, gliserol, dan berbagai ion.
Membran sel mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, seperti
hormon dan bahan kimia lain, baik dari lingkungan luar
maupun dari bagian lain dalam organisme itu sendiri.
2) Melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
3) Mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar
meninggalkan sel. Hal inilah yang menyebabkan
membran plasma bersifat semipermeabel (selektif
permeabel).
4) Sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimiawi, seperti
reaksi oksidasi dan respirasi.
Berdasarkan analisis kimiawi dapat diketahui bahwa
hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein dan
lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua
lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer).
Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah
lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian
kepala (polar head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian
kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan bagian ekor
bersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid,
glikolipid, dan sterol.
1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat.
2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.
3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.
Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein.
Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu
lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein
integral atau intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus
bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar.
Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar
head) lipid rangkap dua bagian dalam. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 1.8 berikut.
G Asam lemak
Glikoprotein Lapisan luar L
I
Area hidrofobik S
E
R Asam lemak
Alkohol O
terfosforilasi L
Molekul protein integral
Lapisan dalam
Kolesterol
Protein perifer Filamen sitoskeleton
Gambar 1.8
Struktur membran sel dan fosfolipid
Biologi Kelas XI 11
Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh
Segumpal gula
volume air dalam gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat
padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat tersebut
merata. Perhatikan gambar proses terjadinya difusi di
Molekul gula
samping (Gambar 1.9).
Peristiwa difusi sederhana dapat diamati ketika kita
(a)
(b) memasukkan segumpal gula ke dalam air (a), molekul-
molekulnya terlarut (b), dan tersebar (berdifusi) (c). Pada
akhirnya proses difusi menyebabkan gula tersebar merata
ke dalam air (d).
(c)
(d)
Gambar 1.9 Carilah contoh lain adanya proses difusi sederhana dalam
Menyebarnya molekul gula pada kehidupan sehari-hari. Carilah sebanyak-banyaknya, kemudian
proses difusi bahaslah bersama teman-teman Anda di kelas.
b) Difusi Terbantu
Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan
perantara protein pembawa (carrier protein). Arah
Protein pembawa
perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu
Bagian luar sel
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja
protein pembawa membantu proses perpindahan molekul
ini.
Difusi terbantu merupakan transpor melalui media
pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada
Bagian dalam sel
sisi luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
protein transmembran yang telah mengalami perubahan
Gambar 1.10 susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan
Skema difusi terbantu
semula. Protein pembawa juga dapat membuat celah yang
dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl– dan Na+. Perhatikan
skema difusi terbantu pada Gambar 1.10 di samping.
2) Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran
Larutan garam 3%
Membran selektif permeabel
semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke
Larutan larutan yang konsentrasi airnya rendah. Dengan kata lain, os-
garam
naik
mosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan
rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis)
melalui selaput (membran) semipermeabel.
Akuades
Perhatikan skema osmosis pada Gambar 1.11 agar Anda
lebih paham tentang proses terjadinya osmosis.
(a) (b)
a) Lubang bawah tabung gelas yang berisi larutan garam ditutup
dengan membran selektif permeabel, yang dapat dilewati
Larutan berhenti naik
ketika tekanan berat molekul air tetapi tidak dapat dilewati garam.
akuades mampu meng-
imbangi tekanan os- b) Ketika tabung dimasukkan dalam gelas beker berisi akuades,
motik
molekul air berosmosis ke dalam tabung sehingga volume
larutan dalam tabung bertambah.
c) Larutan berhenti naik ketika tekanan berat akuades mampu
(c)
mengimbangi tekanan osmotik.
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
Gambar 1.11
Bagaimana proses osmosis terjadi? Lakukan kegiatan
Proses osmosis berikut ini untuk mengamati proses terjadinya osmosis.
Sel hewan
Membran
plasma
Larutan isotonik
Larutan hipotonik
(lisis) Larutan hipertonik
(krenasi)
Dinding
Sel Kloroplas sel Membran
tumbuhan Nukleus plasma
Gambar 1.12
Osmosis pada sel hewan dan sel tumbuhan
Biologi Kelas XI 13
(a) (b) Dari Gambar 1.12 dapat diketahui bahwa sel hewan
dapat mengalami lisis (pecah) apabila larutan di luar sel
bersifat hipotonik. Sebaliknya, sel hewan akan
mengalami krenasi apabila larutan diluar sel bersifat
hipertonik. Perhatikan contoh berikut agar Anda
mengetahui lebih jelas mengenai terjadinya krenasi dan
lisis pada sel darah merah.
(c) Cermati tiga bentuk sel darah merah pada Gambar
1.13. Apakah Anda menemukan perbedaannya?
Jika sel darah merah ditempatkan dalam air laut,
maka cairan sel akan keluar dengan cara osmosis dan
sel mengerut (krenasi). Hal ini karena air laut
mengandung jumlah molekul air yang lebih kecil daripada
sitoplasma sel darah merah. Air laut hipertonik terhadap
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
sitoplasma sel. Perhatikan Gambar 1.13 (a).
Gambar 1.13
Jika sel darah merah itu ditempatkan dalam media
Kondisi sel darah merah dalam berbagai larutan yang konsentrasinya sama dengan sitoplasma
larutan. (plasma darah atau larutan garam 0,9%), sel darah itu
(a) larutan hipertonik tidak akan mendapat tambahan atau kehilangan air
(b) larutan isotonik dengan cara osmosis. Oleh karena itu, bentuk sel darah
(c) larutan hipotonik
merah itu tetap. Larutan demikian disebut isotonik.
Perhatikan Gambar 1.13 (b).
Jika sel darah merah dimasukkan dalam air murni
maka molekul air akan berosmosis ke dalamnya.
Osmosis ini terjadi karena di luar sel (100%) terdapat
konsentrasi air yang lebih tinggi daripada di dalam sel.
Air di sekitar sel itu disebut hipotonik terhadap sitoplasma
sel. Membran sel dari sel darah merah sangat rapuh
dan tidak tahan akan peningkatan tekanan di dalam sel.
Akibatnya sel itu semakin mengembang dan akhirnya
mengalami hemolisis (pecah). Perhatikan Gambar 1.13 (c).
Lakukan Eksperimen 4 berikut ini untuk memperjelas
pengetahuan Anda mengenai terjadinya krenasi dan
plasmolisis.
Mengamati Terjadinya Krenasi dan dengan jarum yang telah dibersihkan dengan
Plasmolisis alkohol 70%. Ambil setetes darah dan letakkan
di atas gelas benda dan tutuplah dengan gelas
Sediakan mikroskop, gelas benda, gelas
penutup. Setelah selesai, luka di ujung jari
penutup, pipet, kertas pengisap, jarum bersih, sel
diberi alkohol 70% dengan kapas untuk
darah merah, sel daun eva (Rhoeo discolor),
menghindari terjadinya infeksi. Amati sel-sel
larutan gula 10%, dan alkohol 70%. Lakukan 2
darah merah dengan mikroskop. Gambarlah
tahap pengamatan yaitu pengamatan terjadinya
bentuk sel darah merah yang Anda lihat itu.
krenasi dan plasmolisis.
Berilah setetes larutan gula 10% di tepi gelas
I. Krenasi penutup, sedangkan di tepi yang lain diletakkan
Siapkan sebuah gelas benda kemudian kertas pengisap agar medium di dalamnya
tetesi dengan air. Bersihkan salah satu ujung berganti (perhatikan gambar). Segera amati
jari Anda dengan kapas yang telah dibasahi perubahan yang terjadi. Gambarlah bentuk
alkohol 70%. Tusuklah ujung jari tersebut yang Anda lihat. Jika bentuk sel tidak
Biologi Kelas XI 15
dalam sel rendah dan di luar sel tinggi. Bila terjadi proses
difusi, maka akan terjadi difusi ion K+ dari dalam sel ke
luar, sedangkan difusi ion Na+ dari luar ke dalam sel.
Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya bukanlah difusi
karena pergerakan ion-ion itu melawan gradien kadar
maka terjadi pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion
Na+. Energi ATP diperlukan untuk melawan gradien kadar
itu dengan pertolongan protein yang ada dalam
membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ dari dalam sel
diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+ dari luar sel. Oleh
sebab itu, proses ini disebut pompa natrium-kalium.
Perhatikan Gambar 1.14 di bawah ini.
1 Ikatan Na+ di sitoplasma dengan protein
merangsang fosforilasi oleh ATP
2 Fosforilasi menyebabkan
6 Siklus diulang
protein berubah bentuk
ATP
ADP
SITOPLASMA
5 Hilangnya fosfat
mengembalikan
bentuk semula
protein, K + di-
lepas dalam sel
Gambar 1.14
Mekanisme pompa natrium-kalium
Sitoplasma
Sitoplasma
Nukleus Kantong sekret
Nukleus
Sitoplasma
(a) Fagositosis (b) Pinositosis
Sumber: Biology, Raven and Johnson Sumber: Biology, Raven and Johnson
I. Transpor Pasif
• Difusi Langsung Gerakan molekul se- Pemasukan O2
cara acak menye- ke dalam sel.
babkan perpindahan
molekul menuju kon-
sentrasi yang lebih
rendah.
• Difusi terbantu Protein Molekul terikat pada Pemasukan
pembawa protein pembawa glukosa ke da-
(carrier protein) pada lam sel.
membran dan dibawa
melalui membran me-
nuju tempat dengan
konsentrasi lebih
rendah.
• Osmosis Langsung Difusi air melalui Masuknya air
membran semiper- ke sel.
meabel dari larutan
hipotonik.
II. Transpor Aktif
• Endositosis
– Fagositosis Kantong Partikel dibungkus Ingesti bakteri
membran membran dan mem- oleh sel leu-
bentuk kantong. kosit.
– Pinositosis Kantong Tetesan cairan di- Sel memakan
membran bungkus membran zat cair.
dan membentuk kan-
tong.
• Eksositosis Kantong Kantong bergabung Sekresi mukus.
membran dengan membran
plasma dan melepas-
kan isinya.
• Pompa Na+– K+ Protein Protein pembawa Masuknya glu-
pembawa menyediakan energi kosa melawan
untuk memindahkan gradien kon-
Na+ melawan gradien sentrasi.
konsentrasi.
Biologi Kelas XI 17
yang aman bagi tanaman. Jika dosis terlalu pekat,
Apa manfaat proses tanaman bisa mati karena terjadi plasmolisis. Selain itu,
transpor pasif dan dengan memahami transpor pasif, kita dapat mengetahui
transpor aktif dalam bahwa macam zat yang diberikan pada tanaman sebagai
bidang pertanian? nutrien hendaknya berupa ion-ion yang mudah masuk
ke dalam sel-sel tanaman. Zat-zat organik seperti gula
dan protein tidak akan masuk ke dalam sel tanaman
karena membran sel impermeabel terhadap zat-zat
tersebut. Zat-zat tersebut justru akan memicu plasmolisis
dan akhirnya mematikan tanaman. Sifat semipermeabel
membran plasma menyebabkan tanaman mampu
memilih zat-zat yang dapat masuk ke dalam sel dan yang
tidak.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti
dan selaput plasma. Sitoplasma yang berada dalam nukleus
disebut nukleoplasma. Pada sel tumbuhan, sitoplasma
dibedakan menjadi dua, yaitu yang berbatasan dengan
selaput plasma disebut ektoplasma dan yang di bagian
dalam disebut endoplasma. Ektoplasma lebih jernih dan
kompak. Ektoplasma pada sel hewan berupa selaput plasma
itu sendiri. Endoplasma sel tumbuhan mengandung banyak
plastida (zat warna).
Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut
sitosol.
2) Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini
bervariasi tergantung tipe selnya. Sebagai contoh,
sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul
glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung
tetesan lemak besar.
3) Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan
serabut yang saling berhubungan. Jaringan benang dan
serabut disebut sitoskeleton yang berfungsi sebagai
kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
Matriks sitoplasma atau bahan dasar sitoplasma disebut
sitosol. Sitoplasma dapat berubah dari fase sol ke gel dan
sebaliknya. Matriks sitoplasma tersusun atas oksigen 62%,
karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tersusun
dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-unsur lain
adalah: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na
0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur
lain dalam jumlah yang sangat kecil.
Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma sebagai berikut.
1) Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma
memantulkan cahaya.
2) Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel
penyusun koloid.
3) Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa
arus melingkar.
4) Memiliki tegangan permukaan.
Biologi Kelas XI 19
Retikulum endoplasma
Ribosom
Mitokondria
Membran
plasma
Sentrosom
Subunit tubulin
Sentriol
Nukleus
25 nm
b. Mikrotubulus
Molekul aktin
7 nm
Filamen
a. Sitoskeleton Serabut filamen aktin antara c. Filamen aktin
Gambar 1.17
Bagian-bagian sitoskeleton
d. Nukleus
Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang
berperan sebagai pengendali kegiatan sel. Nukleus merupa-
kan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus ber-
diameter sekitar 10 Pm. Nukleus biasanya terletak di tengah
sel dan berbentuk bulat atau oval.
Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada
juga yang memiliki lebih dari satu inti. Berdasar jumlah
nukleus, sel dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Sel mononukleat (berinti tunggal), misalnya sel hewan
dan tumbuhan.
2) Binukleat (inti ganda), contohnya Paramaecium.
3) Multinukleat (inti banyak), misalnya Vaucheria (sejenis
alga) dan beberapa jenis jamur.
Selaput membran nukleus Pori-pori nukleus
Nukleolus
Membran luar
Pori-pori nukleus
Membran dalam
Nukleoplasma
Gambar 1.18
Struktur nukleus
Biologi Kelas XI 21
Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma
sebagai berikut.
1) Retikulum Endoplasma Kasar
Permukaan retikulum endoplasmanya diselubungi
oleh ribosom yang tampak berbintil-bintil sehingga
disebut RE kasar. Ribosom adalah tempat sintesis
protein. Protein ini akan ditampung oleh RE kasar yaitu
dalam rongga RE.
2) Retikulum Endoplasma Halus
RE halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom
sehingga permukaannya halus.
Retikulum endoplasma mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut.
1) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE
halus).
2) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk
disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan
dari sel (RE kasar).
3) Transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu
ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus).
Subunit kecil 4) Menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada
di dalam sel-sel hati.
f. Ribosom
Ribosom merupakan struktur paling kecil yang
tersuspensi dalam sitoplasma dan terdapat di sel eukariotik
Subunit besar Ribosom maupun prokariotik. Pada sel eukariotik, ribosom terdapat
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
bebas dalam sitoplasma atau terikat RE. Ribosom tersusun
Gambar 1.20
atas protein dan RNA. Ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu
Struktur ribosom subunit kecil dan subunit besar. Perhatikan Gambar 1.20
untuk mengetahui struktur ribosom. Tiap-tiap subunit
disintesis dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui porus
nukleus ke sitoplasma tempat kedua subunit bergabung.
Ribosom berperan dalam sintesis protein.
g. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi dijumpai pada hampir semua sel
tumbuhan dan hewan. Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi
disebut diktiosom. Badan Golgi (ditemukan tahun 1898 oleh
Camillio Golgi) tersebar dalam sitoplasma dan merupakan
salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara badan Golgi
satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk struktur
kompleks seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel
sekresi. Perhatikan Gambar 1.21 di halaman berikutnya.
Kompleks Golgi dan RE mempunyai hubungan erat
dalam sekresi protein sel. Di depan telah dikatakan bahwa
RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Golgi
mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk
glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh karena hasilnya
disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel
sekretori. Perhatikan Gambar 1.22 berikut.
Vesikel sekresi
Vesikula sekresi
Vesikel
transpor
Vesikel
transpor
Biologi Kelas XI 23
Proses pencernaan oleh lisosom berlangsung misalnya
saat sel menelan bakteri secara fagositosis. Bakteri itu
dimasukkan ke dalam vakuola. Vakuola yang berisi bakteri
segera dihampiri lisosom. Membran lisosom dan membran
vakuola bersinggungan dan bersatu. Enzim lisosom masuk
ke dalam vakuola dan mencerna bakteri. Substansi hasil
pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel kemudian
ditranspor ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel.
Secara rinci lisosom mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Melakukan pencernaan intrasel.
2) Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak
dikehendaki, misalnya organel lain yang sudah tidak
berfungsi.
3) Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel,
misalnya pada pergantian tulang rawan pada
perkembangan tulang keras.
4) Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan
membebaskan isi lisosom ke dalam sel, misalnya terjadi
pada saat berudu menginjak dewasa dengan menyerap
kembali ekornya.
5) Menghancurkan senyawa karsinogenik.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa lisosom
mempunyai peranan penting dalam sel. Bagaimana jika
lisosom mengalami kegagalan fungsi? Kegagalan dalam
proses pencernaan oleh lisosom dapat menyebabkan
penyakit silikosis dan rematik.
i. Badan Mikro
Badan mikro hampir menyerupai lisosom, berbentuk
agak bulat, diselubungi membran tunggal, dan di dalamnya
Kloroplas berisi enzim katalase dan oksidase. Organela ini disebut
Peroksisom badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah
Mitokondria
0,3–1,5 Pm.
Terdapat dua tipe badan mikro, yaitu peroksisom dan
glioksisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi,
dan daun tanaman tingkat tinggi. Perhatikan Gambar 1.24
untuk mengetahui letak peroksisom di dalam sel. Peroksisom
berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H 2O 2
(bersifat racun bagi sel) yang selanjutnya dipecah menjadi
H2O + O2. Peroksisom penting dalam penyerapan cahaya
dan respirasi sehingga berhubungan erat dengan kloroplas
dan mitokondria. Peran lain peroksisom selain melindungi
sel dari H 2O2, juga berperan dalam perubahan lemak
Sumber: Biology, Campbell menjadi karbohidrat dan perubahan purin dalam sel.
Gambar 1.24 Glioksisom terdapat pada sel tanaman. Glioksisom berperan
Struktur peroksisom dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus
glioksilat.
j. Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat panjang atau seperti tongkat
terdapat pada sel eukariotik aerob. Mitokondria dibatasi dua
lapis membran yang kuat, fleksibel, dan stabil, serta tersusun
atas lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-
tonjolan yang disebut krista untuk memperluas permukaan
Membran luar
Membran dalam
Krista Matriks
Ruang intermembran
Gambar 1.25
Mitokondria dengan dua lapis membran dan krista
Membran luar
Membran dalam
Tilakoid
Stroma Grana
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
Gambar 1.26
Struktur kloroplas
Biologi Kelas XI 25
l. Sentriol
Sel hewan dan beberapa mikroorganisme serta
tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol dalam
Mikrotubulus sitoplasma. Sentriol terletak di dekat permukaan luar nukleus.
Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak sembilan
mikrotubul. Perhatikan Gambar 1.27 di samping. Sentriol
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
berperan dalam proses pembelahan sel.
Gambar 1.27 Secara ringkas fungsi beberapa organel sel dijelaskan
Struktur sentriol
seperti dalam Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2 Fungsi Organel-Organel Sel
Sitoskeleton (termasuk silia, flagela, Pemeliharaan bentuk sel, perlekatan organel, pergerakan organel dalam sel,
dan sentriol dalam sel hewan) pergerakan sel, transmisi mekanik sinyal dari luar ke dalam sel.
Dinding sel (pada tumbuhan, fungi, Pemeliharaan bentuk sel dan penyokong skeleton, melindungi permukaan sel,
dan beberapa protista) mengikat sel dengan jaringan.
Matriks ekstraselular (pada hewan) Mengikat sel dengan jaringan, melindungi permukaan, pengaturan aktifitas sel.
Penghubung sel Komunikasi antarsel, mengikat sel dengan jaringan.
Jawablah soal-soal berikut. 3. Apa yang terjadi pada dinding sel buah yang
1. Mengapa sel gabus hanya terlihat sebagai mentah setelah masak?
ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding? 4. Mengapa mitokondria sering disebut the power
2. Mengapa pada daun yang akan gugur atau house of cell?
mati timbul warna kekuning-kuningan? 5. Apa yang akan terjadi jika lisosom dalam sel
tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik?
Mikrofilamen Mitokondria
Amatilah gambar di bawah ini.
Peroksisom
Flagela
Sentriol
Selaput
nukleus
Kromatin Nukleus
Membran Nukleolus
plasma
Membran Ribosom
nukleus
Nukleolus Kompleks Retikulum
Golgi endoplasma
kasar
Mitokondria
Lisosom
Ribosom
Lisosom
Sumber: Biology, Raven dan Johnson Membran
Mikrotubulus plasma
Retikulum
endoplasma halus
Badan Golgi
Sel hewan
Biologi Kelas XI 27
Tonoplas
Vakuola
Sitoplasma Retikulum endoplasma
Selaput
nukleus
Nukleus
Vakuola
Kromatin Mikrotubulus
Dinding sel
Membran
plasma Nukleolus
Mitokondria
Nukleus Retikulum
Ribosom
endoplasma
Nukleolus Mikrofilamen
kasar
Kloroplas Retikulum
Mitokondria endoplasma
halus
Peroksisom
Mikrotubulus Pori-pori nukleus Sel yang berdampingan Kloroplas
Dinding sel
Sumber: Biology, Raven dan Johnson Plasmodesmata
Membran plasma
Badan Golgi
Sel tumbuhan
Sumber: Biology, Campbell
1. Sel Tumbuhan
Organel-organel sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel
hewan dijelaskan sebagai berikut.
a. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan.
Dinding sel ini bersifat kaku dan tersusun atas polisakarida.
Polisakarida ini terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Dinding sel bersama-
sama dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel atau
Butir-Butir Tempat kekakuan sel.
Penyimpanan
Pada awal pembentukannya, dinding sel berupa selaput
Sel tumbuhan menyimpan tipis tersusun atas selulosa (polisakarida kompleks). Di antara
kelebihan nutrien dan limbah dalam
butir-butir yang dapat dilihat dengan
dua dinding sel yang berdekatan terdapat lamela tengah.
mikroskop. Fruktosa, misalnya Dua sel yang berdekatan dihubungkan oleh saluran yang di
disimpan dalam butir inulin. dalamnya terdapat benang-benang plasma yang disebut
plasmodesmata.
Biologi Kelas XI 29
3) Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun
turgiditas sel yang bekerja sama dengan dinding sel.
4) Menyimpan pigmen, misalnya vakuola pada sel-sel
mahkota bunga mengandung pigmen warna.
5) Menyimpan minyak atsiri msialnya kayu putih, pepermin,
dan aroma harum pada bunga.
c. Plastida
Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada
sel tumbuhan. Plastida berasal dari perkembangan
proplastida di daerah meristematik.
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya terdapat tiga
jenis plastida sebagai berikut.
1) Kloroplas
Kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen
hijau disebut klorofil, karotenoid, dan pigmen fotosintetik
lainnya. Kloroplas hanya dijumpai pada sel autotrof yang
eukariotik. Kloroplas dimiliki oleh sel-sel yang berklorofil
misalnya Algae, lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan
bunga.
Kloroplas mempunyai bentuk beraneka ragam,
tetapi pada umumnya berbentuk bulat atau lonjong (oval).
Kloroplas pada sel tumbuhan tingkat tinggi mempunyai
ukuran sekitar 4–6 Pm. Setiap sel mengandung 20–40
kloroplas permilimeter persegi. Apabila jumlahnya masih
kurang mencukupi, kloroplas dapat membelah diri.
Namun, jika jumlahnya berlebihan maka sejumlah
kloroplas akan rusak.
Kloroplas tersusun atas membran, yaitu membran
luar dan dalam. Membran luar mempunyai permukaan
rata yang berfungsi mengatur keluar masuknya zat.
Membran dalam membungkus cairan kloroplas yang
disebut stroma. Membran dalam kloroplas melipat ke
arah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang
disebut tilakoid. Pada tempat-tempat tertentu, tilakoid
bertumpuk-tumpuk membentuk badan seperti tumpukan
uang logam yang disebut grana. Pada umumnya sebuah
kloroplas mengandung 40–60 grana.
Di dalam tilakoid terdapat kumpulan partikel yang
disebut kuantosom. Di kuantosom inilah terdapat klorofil
yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan panjang gelombang (spektrum warna)
yang diserap, jenis klorofil dibedakan sebagai berikut.
a) Klorofil a menyerap spektrum warna hijau-biru.
b) Klorofil b menyerap spektrum warna hijau-kuning.
c) Klorofil c menyerap spektrum warna hijau-cokelat.
d) Klorofil d menyerap spektrum warna hijau-merah.
Reaksi kimia proses fotosintesis sebagai berikut.
6 CO2 + 6 H2O o C6H12O6 + 6 O2
Biologi Kelas XI 31
pipi tersebut ke dalam setetes metilen biru di yang berwarna putih dari bawang merah
atas gelas benda tadi dan tutuplah dengan dengan menggunakan pinset. Letakkan
gelas penutup kemudian amatilah dengan selaput tipis tadi pada gelas benda. Kemudian
mikroskop. Amatilah membran sel, sitoplasma, tetesi dengan air dan tutuplah dengan gelas
dan inti sel. Setelah itu, gambarlah dua atau penutup. Amatilah dengan mikroskop dan
tiga sel dan beri keterangan. gambarlah dua atau tiga sel serta berikan
Pertanyaan: keterangan dari bagian-bagian sel yang
1. Dapatkah Anda mengamati adanya tampak.
ribosom, mitokondria, lisosom, RE, dan Pertanyaan:
sistem endomembran yang lain? 1. Amati kembali gambar sel tumbuhan yang
2. Apa yang bisa Anda amati dari membran ada di halaman 30. Apakah struktur sel
sel, sitoplasma, dan inti sel? tumbuhan yang Anda amati sama dengan
3. Apakah Anda dapat mengamati adanya yang terdapat pada gambar? Mengapa
vakuola? Mengapa? terdapat perbedaan? Dalam hal apakah
4. Amati gambar sel hewan di halaman 30. perbedaan itu?
Apakah struktur sel hewan yang Anda 2. Apakah perbedaan struktur sel hewan
amati sama dengan yang terdapat pada dengan sel tumbuhan berdasarkan hasil
gambar? Mengapa terdapat perbedaan? pengamatan Anda?
Dalam hal apakah perbedaan itu? 3. Apakah kesimpulan Anda dari kegiatan
5. Apa kesimpulan Anda? ini?
b. Pengamatan Sel Tumbuhan Tulislah laporan hasil eksperimen ini dan
Ambillah selaput bagian dalam umbi lapis kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
Biologi Kelas XI 33
1. Penemu mikroskop pertama kali yaitu Robert 9. Struktur sel prokariotik meliputi dinding sel,
Hooke dan Antonie van Leeuwenhoek. membran plasma, sitoplasma, mesosom,
2. Sel merupakan kesatuan atau unit struktural ribosom, DNA, dan RNA.
makhluk hidup. 10. Mekanisme transpor pada membran:
3. Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup. a. Transpor pasif
4. Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup. 1) Difusi
5. Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup. a) Difusi sederhana
6. Ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop b) Difusi terbantu
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop 2) Osmosis
cahaya dapat digunakan untuk mengamati b. Transpor aktif
objek dalam keadaan hidup atau mati. 1) Pompa natrium-kalium
Mikroskop elektron digunakan untuk meng- 2) Endositiosis dan eksositosis
amati objek dalam keadaan mati. 11. Bagian-bagian sel tumbuhan yaitu membran
7. Pengukuran panjang atau lebar sel yang plasma, dinding sel, nukleus, sitoplasma,
diamati disebut mikrometri. retikulum endoplasma, kompleks Golgi,
8. Struktur sel eukariotik meliputi membran sel, lisosom, mitokondria, kloroplas, vakuola, dan
sitoplasma, sitoskeleton, nukleus, retikulum plastida.
endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, lisosom, 12. Bagian-bagian sel hewan meliputi membran
badan mikro, mitokondria, kloroplas, dan plasma, nukleus, sitoplasma, retikulum
sentriol. endoplasma, ribosom, kompleks Golgi,
lisosom, mitokondria, sentriol, dan plastida.
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 4. Organel yang mengandung enzim pencernaan
yaitu . . . .
1. Organel sel yang berisi enzim katalase dan
a. mitokondria
berfungsi menguraikan hidrogen peroksida
b. kloroplas
yaitu . . . .
c. badan Golgi
a. lisosom
d. lisosom
b. kromosom
e. inti
c. sentrosom
d. peroksisom 5. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat
e. ribosom berlangsungnya sintesis protein yaitu . . . .
a. kromosom
2. Badan sel yang tidak bermembran yaitu . . . .
b. lisosom
a. badan mikro
c. sentrosom
b. peroksisom
d. ribosom
c. lisosom
e. mitokondria
d. vakuola
e. ribosom 6. Organel yang merupakan tempat ber-
langsungnya respirasi sel disebut . . . .
3. Pasangan nama organel dan fungsinya yang
a. lisosom
benar yaitu . . . .
b. nukleus
a. membran sel - respirasi
c. mitokondria
b. nukleus - reproduksi
d. ribosom
c. RE - ekskresi
e. RE
d. mitokondria - transportasi
e. badan Golgi - regulasi
10. Gambar di samping 14. Sel hewan maupun sel tumbuhan memerlukan
merupakan perangkat Air
ion K+ untuk aktivitas hidupnya. Pemasukan
A
percobaan untuk me- Larutan gula
ion K+ ke dalam sel dilakukan secara . . . .
nunjukkan peristiwa os-
B
Membran
a. difusi
mosis.
semipermeabel b. osmosis
Pernyataan berikut yang sesuai dengan c. transpor aktif
gambar tersebut yaitu . . . d. fagositosis
a. Permukaan A bertambah karena larutan e. pinositosis
A hipotonis. 15. Fungsi vakuola makanan pada sel hewan yaitu
b. Permukaan B berkurang karena larutan B ....
hipertonis. a. membantu mencerna makanan
c. Permukaan A bertambah karena larutan b. tempat penyimpanan cadangan makanan
A hipertonis. c. untuk menimbun sisa-sisa metabolisme
d. Permukaan B bertambah karena larutan d. menjalankan reaksi oksidasi sel
A hipotonis. e. melaksanakan sintesis protein
e. Permukaan A bertambah dan B tetap.
16. Organel yang berupa saluran halus dalam
11. Pada struktur membran berikut ini, bagian yang
sitoplasma yang dibatasi sistem membran dan
bersifat hidrofilik yaitu . . . .
erat kaitannya dengan sistem angkutan pada
I
II III sintesis protein yaitu . . . .
a. ribosom
b. retikulum endoplasma
o IV c. plasmodesmata
oV d. badan Golgi
e. lisosom
a. I d. IV
b. II e. V
c. III
Biologi Kelas XI 35
17. Pada gambar berikut, organel X berfungsi 21. Sitosol atau matriks sitoplasma dapat meng-
sebagai . . . . hantarkan arus listrik. Sifat fisik ini disebut
....
a. eksositosis
b. endositosis
c. siklosis
d. elektroforesis
e. autofagi
22. Akrosom pada sperma dibentuk oleh organel
sel yaitu . . . .
X a. lisosom
b. badan mikro
a. pengubah secara kimia dan mentransfer
c. mitokondria
materi-materi di dalamnya
d. kompleks Golgi
b. katalisator dalam menguraikan materi-
e. retikulum endoplasma
materi di dalamnya
c. pengurai molekul-molekul organik secara 23. Dalam oksidasi substrat dihasilkan hidrogen
biologis peroksida (H2O2) yang bersifat racun. Oleh
d. pelindung dan penunjang sel karena itu, perlu segera dipecah menjadi H2O
e. tempat terjadinya sintesis protein dan O2. Fungsi ini dilakukan oleh . . . .
a. peroksisom
18. Pada gambar sel berikut, organel sel yang
b. lisosom
berperan dalam pembentukan lisosom di-
c. mitokondria
tunjukkan nomor . . . .
d. badan Golgi
e. ribosom
3 24. Organel sel yang berperan menjaga tekanan
1 osmotik sitoplasma yaitu . . . .
4 a. vakuola kontraktil
2 b. vakuola makanan
5 c. vakuola fagosit
d. mikrofilamen
e. retikulum endoplasma
25. Keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel
a. 1 d. 4 tumbuhan terjadi melalui . . . .
b. 2 e. 5 a. mikrofilamen
c. 3 b. noktah
c. sitoskeleton
19. Salah satu fungsi lisosom yaitu . . . .
d. plasmalema
a. autofagi
e. sitoplasma
b. tempat sintesis protein
c. membentuk akrosom 26. Sel hewan dan tumbuhan memiliki saluran
d. transkripsi yang dapat menghubungkan sitoplasma suatu
e. detoksifikasi sel dengan sitoplasma sel lain. Nama struktur
yang membentuk saluran ini disebut . . . .
20. Sifat berikut yang merupakan sifat fisik matriks
a. plasmodesmata, desmosom
sitoplasma yaitu . . . .
b. plasmodesmata, Ca2+-ATPase
a. transpor aktif
c. porin, gap junction
b. fagositosis
d. gap junction, plasmodesmata
c. elektroforesis
e. porin, desmosom
d. endositosis
e. gerak siklosis
Biologi Kelas XI 37
Struktur dan Fungsi Sel
Pembelahan Sel
82 Pembelahan Sel
Pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi makhluk
hidup tidak dapat lepas dari aktivitas pembelahan sel. Menurut teori
sel modern, semua sel berasal dari sel-sel yang telah ada melalui
proses pembelahan sel. Sekitar 1014 sel yang menyusun tubuh
manusia berasal dari pembelahan sel zigot (satu sel) yang
merupakan peleburan 2 sel gamet. Sel-sel gamet ini berasal dari
proses pembelahan sel-sel parental tertentu. Pada dasarnya
pembelahan sel ada tiga macam, yaitu pembelahan amitosis, mitosis,
dan meiosis. Apakah perbedaan pembelahan amitosis, mitosis, dan
meiosis? Marilah kita pelajari dalam materi berikut ini.
.. ... .?
?
...?
. . .?
.. ....?
?
Gambar 4.1
Struktur kromosom
Kromosom tidak terlihat jika sel tidak membelah atau sel dalam
keadaan istirahat. Namun, materi kromosom terlihat dengan jelas
saat membelah, khususnya dengan pewarnaan inti. Bagian
kromosom yang berwarna ini dinamakan kromatin. Kromatin
berbentuk benang dengan panjang antara 0,25–50 mm. Setiap
kromosom tampak seperti dua kumpulan benang yang disebut
kromatid dan dihubungkan oleh sentromer. Coba perhatikan sekali
lagi gambar kromosom di atas.
Ukuran dan jumlah kromosom setiap spesies makhluk hidup
berbeda. Namun, setiap individu dalam satu spesies mempunyai
jumlah kromosom sama. Perhatikan jumlah kromosom beberapa
spesies dalam Tabel 4.1 berikut.
1. Pembelahan Mitosis
Hampir semua materi di alam mempunyai siklus. Tentu Anda
tidak secara tiba-tiba menjadi dewasa, bukan? Ada tahapan yang
pasti dilalui. Terlahir menjadi bayi, anak-anak, kemudian tumbuh
dewasa. Keadaan demikian dapat disebut sebagai siklus hidup.
Sel sebagai penyusun makhluk hidup juga mempunyai siklus.
Pada siklus sel dapat dibedakan menjadi 2 bagian pokok, yaitu
interfase dan mitosis. Perhatikan Gambar 4.2.
a. Interfase
Sumber: Biology, Campbell
Saat interfase, dalam sel terjadi peningkatan aktivitas
kimiawi. Pada fase ini jumlah DNA menjadi dua kali lipat.
Gambar 4.2
Siklus sel Interfase dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu fase
pertumbuhan pertama (G1), fase sintesis (S), dan fase
pertumbuhan kedua (G2).
Pada fase pertumbuhan pertama (G 1 ) terjadi
pembentukan organel-organel sel dan sel tumbuh dengan
cepat. Pada fase sintesis (S) ditandai dengan adanya
replikasi (penggandaan) DNA. Pada tahap akhir interfase,
yaitu fase pertumbuhan kedua (G2) terjadi replikasi sentriol
dan peningkatan energi cadangan.
b. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis meliputi dua proses pembelahan
yang berurutan, yaitu kariokinesis dan sitokinesis.
Kariokinesis merupakan pembelahan suatu inti menjadi
dua, sedangkan sitokinesis merupakan pembelahan suatu
sel menjadi dua sel anakan yang masing-masing
mengandung inti sel. Pembelahan mitosis berlangsung dalam
empat tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Apa yang terjadi dalam tiap-tiap fase pembelahan itu?
84 Pembelahan Sel
1) Profase
Kutub sel Sentriol
Gambar 4.3 menunjukkan tahap profase. Pada
tahap awal fase ini, dalam sel terjadi beberapa hal
berikut. Kromatid
a) Benang-benang kromatin yang terdapat dalam
inti sel berkondensasi membentuk kromosom.
b) Membran inti larut yang diikuti dengan meng-
hilangnya anak inti (nukleolus).
Membran
c) Kromosom menduplikasi diri menjadi sepasang inti
kromatid. hancur
d) Sentriol membelah dan bergerak ke arah kutub Benang-
yang berlawanan. Di sekitar sentriol terbentuk benang
benang-benang pembelahan (spindel) sehingga spindel
Ekuator
Ekuator
Mikrotubulus
menarik sentromer
Kutub sel Kutub sel ke arah kutub
Gambar 4.4
Metafase
Kromatid sampai
di kutub masing-
masing
Kromatid memisah,
masing-masing ber-
gerak ke kutub sel
Gambar 4.5
Anafase
4) Telofase
Telofase merupakan tahap terakhir pembelahan inti
(kariokinesis). Adapun tanda-tanda stadium ini sebagai
berikut.
a) Setelah kromatid-kromatid sampai di masing-masing
kutub, bentuk kromatid itu menjadi kompak.
b) Membran inti mulai terbentuk dan melingkupi kelompok
kromatid pada masing-masing kutub.
c) Kromatid menjadi samar-samar dan anak inti (nukleolus)
pun mulai timbul. Lihat Gambar 4.6.
d) Aster menghilang dan terjadi penebalan sitoplasma yang
diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Lihat
Kutub sel Gambar 4.7.
Kutub sel
Telofase Sitokinesis awal Sitokinesis akhir
Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
86 Pembelahan Sel
Mengamati Pembelahan Mitosis terlebih dulu gambar-gambar tentang pem-
belahan mitosis.
1. Persiapkan mikroskop, larutan gliserin, akar
bawang merah, gelas benda, dan gelas Catatan:
penutup. Sebaiknya pengambilan ujung akar bawang merah
2. Ambillah ujung akar bawang merah r3 mm dilakukan dari jam 8.00–9.00.
dari ujung, kemudian letakkan di atas gelas Pertanyaan:
benda. Tetesi dengan larutan gliserin, 1. Tahap pembelahan apakah yang paling jelas
kemudian tutuplah dengan gelas penutup. terlihat? Jelaskan ciri-ciri fase pembelahan
Tekanlah gelas penutup dengan pensil hingga tersebut.
ujung akar hancur. 2. Berapa lama tahap pembelahan di atas dapat
3. Lakukan pengamatan dengan mikroskop diamati?
terhadap preparat tersebut. Sebelum peng- Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
amatan ini dilakukan, sebaiknya siapkan presentasikan di kelas.
Mitokondria
Dinding sel
Mitokondria
Nukleolus
Sitoplasma
Membran plasma
Nukleus Sitoplasma
Nukleus
Nukleolus
Vakuola tengah
Retikulum
endoplasma
Retikulum
Membran
endoplasma
plasma
Sumber: Biology, Raven dan Johnson Sumber: Biology, Raven dan Johnson
Inti sel
88 Pembelahan Sel
Perhatikan foto tahapan mitosis pada sel tumbuhan berikut
(Gambar 4.12) agar Anda lebih memahami gambaran mitosis
secara nyata.
Gambar 4.12
Tahap-tahap mitosis pada sel tumbuhan
Kromatid bergerak
ke arah kutub yang
... berlawanan
..
.
fase Anafase
Meta
.
Te
..
lof
as
e
e
as
..
of
.
Pr
Pe
m
be
Mitosis
lah
an
se
l
Pembelahan inti
G1
Kematian Sel
... Siklus sel G2
Lebih dari 2% sel-sel pada ...
90 Pembelahan Sel
1) Profase I
Profase I terdiri atas beberapa tahap berikut. Perhatikan
Gambar 4.13.
Titik pindah
Membran sel
silang
Aster (kiasma)
Bivalen
Profase I awal Profase I pertengahan Profase I akhir
Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.13
Profase
a) Leptonema (Leptoten)
Terlihat benang-benang halus di bagian inti sel dan
mulai terbentuk kromosom.
b) Zigonema (Zigoten)
(1) Pembentukan kembaran kromosom (geminus).
(2) Kromosom homolog yang berpasangan disebut
bivalen, sedangkan peristiwa berpasangannya
antarkromosom homolog dinamakan sinapsis.
c) Pakinema (Pakiten)
Geminus (kembaran kromosom) terbentuk secara Apa perbedaan
sempurna. metafase dari mitosis
dengan metafase I
d) Diplonema (Diploten) dari meiosis?
(1) Kromosom membelah membujur sehingga
setiap kelompok sinapsis terbentuk empat
kromatid dan letaknya saling menjauh. Namun,
pada titik-titik tertentu masih ada hubungan
disebut kiasma. Adanya kiasma ini memungkin-
kan terjadinya pindah silang (crossing over).
(2) Pasangan kromosom homolog memisahkan diri.
e) Diakinesis
(1) Kromosom makin tebal.
(2) Geminus menyebar di sepanjang inti.
2) Metafase I
Pada metafase I terjadi tahap-tahap berikut ini (Gambar
4.14).
a) Dinding inti dan nukleolus (anak inti) menghilang.
b) Terbentuk benang-benang spindel.
c) Kromosom homolog (geminus) bergerak ke bidang
ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.
Membran inti
terbentuk
Sentromer Salah satu pasangan
ditarik ke kromosom homolog Nukleolus
arah kutub tertarik ke arah kutub terbentuk
Bagian kromatid kembali
Ekuator
Pembagian sel
dari pasangan oleh pelekukan
kromosom
homolog (tertukar
selama pindah
silang pada
profase I)
Metafase I Anafase I Telofase I
Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan
Toole
Gambar 4.14
Tahap Metafase I, anafase I, dan 4) Telofase I
telofase I
Pada telofase I terjadi tahap-tahap berikut ini (Gambar
4.14).
a) Retikulum endoplasma membentuk membran inti di
sekitar kelompok kromosom yang telah sampai di
kutub pembelahan.
b) Membran inti dan anak inti (nukleolus) kembali
terbentuk.
c) Pembentukan membran plasma untuk memisahkan
sel anakan.
d) Terbentuk 2 sel anakan yang haploid (n).
b. Meiosis II
Pada pembelahan tahap kedua ini (meiosis II)
berlangsung seperti mitosis, tetapi sel-selnya bersifat
haploid (n). Meiosis II juga berlangsung dalam empat tahap
pembelahan, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II. Perhatikan Gambar 4.15 dan 4.16.
Benang-benang spindel
terbentuk pada sisi kanan
sebelum benang-benang Kromatid
bagian sumbu terbentuk Kromosom me- bergerak
nempatkan diri di ke arah
Penghancuran bidang ekuator kutub
membran inti
Gambar 4.15
Tahap profase II, metafase II, dan
anafase II
92 Pembelahan Sel
1) Profase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
Apa persamaan
a) Pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang tahap metafase II
sentriol baru. dengan tahap metafase
b) Setiap pasang sentriol bermigrasi ke arah kutub dari mitosis?
yang berlawanan.
c) Mikrotubul membentuk spindel dan membran inti.
d) Nukleus lenyap, kromosom berubah menjadi
kromatid.
2) Metafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Spindel menghubungkan sentromer dengan kutub
pembelahan.
b) Kromatid tertarik ke bidang ekuator.
3) Anafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Seluruh isi sel serta benang-benang spindel dari
gelendong bertambah panjang. Bersamaan dengan
itu sentromer membelah menjadi dua.
b) Kromatid yang berpasangan saling berpisah dan
masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub
yang berlawanan.
4) Telofase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Benang-benang kromatid yang telah sampai di kutub
berubah menjadi benang-benang kromatin.
b) Karioteka dan nukleus terbentuk kembali.
c) Pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang
membagi sitoplasma menjadi dua bagian. Lihat
Gambar 4.16
d) Terbentuk 4 sel baru dengan jumlah kromosom
kromosom sel induk (haploid = n). Perhatikan
Gambar 4.17.
Membran inti
Profase I Metafase I
Kromosom tampak memanjang Pasangan kromosom homolog berjajar di
bidang ekuator
Anafase I Telofase I
Kromosom bergerak ke kutub yang Kromosom sampai di kutub
berlawanan
Profase II Metafase II
Kiasma dan pindah silang Kromosom berjajar di bidang ekuator dari
anakan sel
Anafase II Telofase II
Kromatid bergerak ke kutub yang Kromatid sampai di kutub masing-masing
berlawanan
Sumber: New Understanding Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
Gambar 4.18
Tahap-tahap meiosis sel hewan
94 Pembelahan Sel
Anda telah memahami materi pembelahan reduksi
(meiosis). Apakah sebenarnya arti penting pembelahan meiosis
bagi makhluk hidup? Marilah kita pelajari melalui uraian berikut.
Salah satu kunci kelangsungan hidup organisme tergantung
pada kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Oleh karena itu, sangat perlu untuk melahirkan keturunan yang
berbeda (dalam hal variasi genetik) dengan induknya. Variasi
yang adaptif akan dapat bertahan terhadap perubahan
lingkungan.
Melalui pembelahan meiosis, paling tidak ada tiga cara untuk
menghasilkan variasi baru. Ketiga cara itu dijelaskan seperti
berikut.
a. Produksi dan penggabungan sel-sel gamet (haploid)
Variasi dalam keturunan dapat dihasilkan oleh
percampuran genotif dari induk-induk mereka, yaitu melalui
perkembangbiakan seksual. Sel-sel kelamin mengandung
setengah jumlah kromosom sel induk sehingga
memungkinkan adanya penggabungan sifat di antara dua
sel kelamin (sperma dan ovum).
b. Variasi genetik melalui distribusi acak selama metafase I
Saat metafase I berlangsung, secara acak pasangan
kromosom homolog mengatur diri pada bidang ekuator.
Meskipun masing-masing pasangan kromosom membawa
ciri-ciri umum sama, tetapi sebenarnya secara rinci mereka
membawa ciri-ciri yang berbeda. Penyebaran secara ran-
dom dan pemasangan secara bebas pada kromosom ini
akan menghasilkan kombinasi genetik baru.
c. Variasi genetik melalui pindah silang di antara
kromosom homolog
Selama profase I, bagian yang sama dari homolog
mungkin berubah. Dengan cara ini dapat dihasilkan
kombinasi genetik dan pemisahan gen-gen yang terpaut
(lingked).
Dinding
o
sel Sitoplasma
o
o
o
Gambar 4.19
Amitosis pada bakteri
96 Pembelahan Sel
Jawablah soal-soal berikut. 3. Apa perbedaan pembelahan mitosis dengan
meiosis?
1. Jelaskan dengan bagan dan keterangan
ringkas tentang berlangsungnya pembelahan 4. Jelaskan dengan bagan dan keterangan
mitosis. ringkas tentang berlangsungnya pembelahan
meiosis.
2. Mengapa mitosis sangat penting dalam
perbaikan jaringan? 5. Jelaskan manfaat meiosis demi kelangsungan
makhluk hidup.
a. Spermatogenesis
Pada manusia dan hewan tingkat tinggi,
Meiosis II
spermatogenesis terjadi di dalam testis (buah 22
zakar). Sel-sel primordial diploid di dalam x
testis membelah secara mitosis berkali-kali
22
dan membentuk spermatogonium (2n). Meiosis I x
Spermatogonium mengandung 46 kromosom 22
(2n = diploid), yaitu terdiri atas 44 autosom x
(kromosom tubuh) dan 2 kromosom sel 44
kelamin. xy
22
Spermatogonium mengalami per- Spermatosit y
kembangan dan membentuk spermatosit primer 22
(diploid) y
primer (2n). Setelah itu, membelah secara
meiosis menghasilkan dua buah sel Spermatosit 22
spermatosit sekunder haploid (n). Satu sekunder y
(haploid)
spermatosit sekunder mengandung 22 Spermatid
autosom + sebuah kromosom-X, sedangkan (haploid)
spermatosit sekunder satunya mengandung Sumber: Dokumentasi Penerbit
22 autosom + sebuah kromosom-Y. Lihat
Gambar 4.21
Gambar 4.21. Pembagian jumlah kromosom
Pembelahan Pembelahan
meiosis I meiosis II
Ootid (berkembang
menjadi ovum)
Oosit sekunder
Polosit (mengalami
degenerasi)
Oogonium Oosit primer
Gambar 4.23
Diagram oogenesis
98 Pembelahan Sel
2. Gametogenesis pada Tumbuhan Berbiji
Gametogenesis pada tumbuhan berbiji meliputi mikrosporo-
genesis dan makrosporogenesis. Mikrosporogenesis
merupakan proses pembentukan gamet jantan, sedangkan
makrosporogenesis (megasporogenesis) merupakan pem-
bentukan gamet betina.
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau
antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang
di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau
sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.
Proses mikrosporogenesis sebagai berikut.
1) Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah
meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
2) Sepasang sel haploid membelah meiosis II meng-
hasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok
menjadi satu disebut tetrad.
3) Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut inti saluran
serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti
generatif.
4) Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis
sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk
sari tidak membelah.
Jadi, dalam sebutir serbuk sari masak terdapat tiga inti
haploid, yaitu sebuah inti saluran serbuk sari dan dua inti
sperma (inti generatif). Perhatikan Gambar 4.24 agar lebih
jelas memahami tentang proses mikrosporogenesis.
Meiosis I
Meiosis II
Mikrospora (tetrad)
Kariokinesis
Nukleus generatif
Nukleus saluran serbuk sari
Nukleus sperma
Gambar 4.24
Diagram mikrosporogenesis
b. Megasporogenesis
Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau
ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau ovulum
yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi
oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji ber-
hubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil.
Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.
Meiosis I
Kariokinesis II
Meiosis II
Kariokinesis III
Megaspora
Kandung lembaga
yang masih muda
Megaspora yang
telah mengalami
Kandung lembaga degenerasi
yang telah masak Kariokinesis I
(megagametosit)
Persatuan dua
Sinergid nukleus inti kutub
Nukleus sel telur
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 4.25
Diagram megasporogenesis
Ovulum
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 4. Perhatikan gambar fase pembelahan mito-
sis berikut ini.
1. Pada siklus kehidupan sel, benang kromosom
tidak ditemukan pada tahap . . . .
a. profase
b. anafase
c. interfase
d. metafase 1 2 3 4 5 6
e. telofase
Urutan fase pembelahan mitosis yaitu . . . .
2. Organisme yang berhasil berkembang biak a. 2 – 1 – 5 – 3 – 6 – 4
tanpa melalui proses meiosis yaitu . . . . b. 2 – 1 – 5 – 6 – 4 – 3
a. lalat buah c. 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 1
b. nyamuk d. 3 – 2 – 1 – 4 – 5 – 6
c. belalang e. 3 – 2 – 1 – 5 – 4 – 6
d. cacing tanah
5. Gambar di samping
e. amoeba
merupakan salah satu
3. Peristiwa sinapsis terjadi pada tahap . . . . fase mitosis pada tahap
a. interfase ....
b. profase I a. profase
c. anafase I b. metafase
d. profase II c. anafase
e. metafase I d. telofase
e. interfase
Pembelahan Sel
Jaringan Tumbuhan
Biologi Kelas XI 39
Sumber: Dokumentasi Penerbit
A. Jaringan Tumbuhan
Ketika duduk di SMA kelas X, Anda telah mempelajari berbagai
macam tumbuhan, dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan
tingkat tinggi. Tumbuhan tingkat tinggi telah memiliki akar, batang,
dan daun sejati serta menghasilkan biji sebagai alat per-
kembangbiakan.
Pada dasarnya jaringan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu
jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
Jaringan meristem tersusun oleh sel-sel muda sehingga selalu
membelah dan belum terdiferensiasi.
Sel-sel penyusun jaringan permanen sudah tidak membelah,
tetapi telah terdiferensiasi sehingga membentuk berbagai jaringan
yang lebih kompleks. Diferensiasi adalah proses perubahan jaringan
meristem menjadi jaringan-jaringan lain. Hasil diferensiasi jaringan
meristem antara lain jaringan epidermis, parenkim, kolenkim,
klorenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.
Berbagai macam jaringan tumbuhan, letak, dan fungsinya
dijelaskan dalam uraian berikut.
1. Jaringan Meristem (Embrional)
Meristem merupakan istilah dari kata Yunani, meristes, yang
berarti ”terbelah”. Jaringan meristem disebut juga jaringan muda
karena terdiri dari sel-sel yang masih muda (embrional) dan
belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Jadi, jaringan
meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat
embrional, artinya sel-selnya senantiasa aktif membelah diri Meristem apikal
untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel-sel jaringan meristem pada batang
Biologi Kelas XI 41
Perhatikan Gambar 2.2 agar Anda dapat mengetahui struktur
jaringan meristem yang terletak di ujung batang tumbuhan.
Pertumbuhan Akar Tunas apikal
Akar yang baru muncul (gambar
bawah, kiri) ditandai dengan garis-
garis tinta dalam suatu percobaan
untuk memperagakan tempat ter-
jadinya pertumbuhan. Sel-sel di meristem
bagian ujung tumbuh dengan cepat apikal
dan menjauh dari garis-garis itu
meristem dasar Protoderma
(gambar bawah, kanan). Jarak
antara garis-garis tinta tidak ber-
tambah besar, ini menunjukkan Prokambium
bagian akar tersebut tidak tumbuh. Tunas samping
Gambar 2.2
Struktur jaringan meristem pada ujung batang tumbuhan
Daerah
pendewasaan
Prokambium (maturasi)
Tumbuhnya Daun
Daerah
Carilah tumbuhan jagung.
meristem pemanjangan
Kemudian tandailah daun yang Protoderma (elongasi)
dasar
sedang tumbuh dengan garis (lihat
gambar di bawah). Amatilah selama meristem apikal Daerah
beberapa hari. Bagian daun mana pembelahan
yang pertumbuhannya paling cepat? (proliferasi)
Gambar 2.3
Meristem primer pada akar
2. Jaringan Dewasa
Di halaman depan telah disebutkan bahwa jaringan dewasa
merupakan jaringan yang sel-selnya sudah tidak membelah,
tetapi telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari
sel-sel hasil pembelahan meristem. Diferensiasi ini merupakan
proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan
lain yang lebih kompleks. Jaringan dewasa meliputi jaringan
pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar
(parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), dan
jaringan pengangkut (xilem dan floem).
a. Jaringan Pelindung
Tumbuh-tumbuhan memerlukan perlindungan dari
Epidermis
semua pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya,
misalnya kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara Floem
yang terlalu tinggi atau rendah, kehilangan zat-zat makanan, Xilem
serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan hama.
Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan
epidermis dan jaringan gabus.
Korteks
1) Jaringan Epidermis
Sumber: Biology, Campbell
Apakah jaringan epidermis? Sebelum Anda me-
mahami lebih lanjut mengenai jaringan epidermis, amati Gambar 2.4
Jaringan pada potongan melintang
terlebih dahulu Gambar 2.4 secara cermat. Setelah Anda batang muda tumbuhan Dicotyledoneae
mengamatinya, lakukan kegiatan berikut ini.
Biologi Kelas XI 43
Mengamati Jaringan Epidermis pada lemah untuk mengamati letak epidermis.
Batang Dicotyledoneae Selanjutnya, amati dengan perbesaran 100´ untuk
mengamati lapisan epidermis. Gambarlah hasil
Sediakan mikroskop, gelas benda, gelas
pengamatan Anda.
penutup, pipet, air, silet, dan salah satu jenis
tumbuhan Dicotyledoneae yang mudah diamati, Pertanyaan:
misalnya bunga matahari. Irislah secara melintang 1. Di mana letak jaringan epidermis?
batang bunga matahari tersebut setipis mungkin 2. Ada berapa lapis sel epidermis?
menggunakan silet. Letakkan irisan tersebut 3. Bagaimana bentuk dan susunan epidermis?
segera di atas setetes air pada gelas benda, 4. Apa kesimpulan Anda?
kemudian tutup dengan gelas penutup dan amati Buatlah laporan tertulis hasil kegiatan Anda dan
dengan mikroskop. Mulailah dari perbesaran kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
Respirasi
Sel epidermis
Sel pengawal
CO2 O2
Gambar 2.6
Stomata terbuka dan tertutup
Biologi Kelas XI 45
Di depan telah dijelaskan bahwa stomata berfungsi untuk
mengatur pertukaran gas. Dewasa ini, di kota-kota besar banyak
sekali terjadi polusi udara. Bahan-bahan pencemar udara ini kadang-
kadang melapisi daun tanaman. Diskusikanlah bersama teman-
teman Anda mengenai pengaruh polusi pada tanaman dan kira-kira
apa yang akan terjadi jika lapisan polusi cukup tebal menutup sto-
mata. Tulislah hasil diskusi Anda dan bahaslah bersama guru Anda
di kelas.
b) Trikomata
Trikomata merupakan derivat epidermis yang
Trikomata Epidermis
membentuk struktur beragam seperti rambut, sisik,
rambut kelenjar, tonjolan, dan lain-lain. Trikomata
terdapat hampir pada semua organ tumbuhan.
Terkadang trikomata berbentuk pendek yang tampak
berupa penonjolan-penonjolan (seperti bukit-bukit
kecil) pada permukaan epidermis. Perhatikan
Gambar 2.7. Trikomata seperti ini disebut papilla.
Papilla merupakan alat sekresi yang mengeluarkan
semacam lendir. Papilla yang tidak mengeluarkan
Sumber: Biology, Solomon
sejenis lendir, tetapi hanya mengeluarkan air disebut
papullae. Trikomata mempunyai fungsi sebagai
Gambar 2.7
Letak trikomata di lapisan
berikut.
epidermis (1) Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan
pelindung terutama mencegah penguapan yang
berlebihan. Misalnya trikomata pada daun,
tulang daun, dan batang.
(2) Sebagai alat pengisap air dan garam-garam
tanah, misalnya bulu akar.
(3) Membantu penyebaran biji dan memungkinkan
biji-biji itu tumbuh.
(4) Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misal-
nya rambut-rambut penyengat (pneumatokist).
(5) Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari
luar. Misalnya trikomata pada daun tembikar.
(6) Sebagai alat sekresi.
Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekret,
trikomata dapat dibedakan menjadi dua sebagai
berikut.
(1) Trikomata yang tidak menghasilkan sekret
(trikomata nonglandular). Beberapa macam
trikomata nonglandular sebagai berikut.
(a) Rambut bersel satu atau bersel banyak dan
tidak pipih, contohnya pada Lauraceae dan
Moraceae.
(b) Rambut sisik yang memipih dan bersel
banyak, contohnya pada daun durian (Durio
zibetinus).
(c) Rambut bercabang dan bersel banyak,
contohnya pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).
Biologi Kelas XI 47
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Sel kolenkim Jaringan parenkim atau jaringan dasar (ground tissue)
merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup
dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan
masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis. Disebut
sebagai jaringan dasar karena hampir setiap bagian
tumbuhan mempunyai jaringan ini. Parenkim terdapat pada
akar, batang, daun, dan melingkupi jaringan lainnya, misalnya
pada xilem dan floem.
Dinding
sel Perhatikan Gambar 2.9. Parenkim mempunyai dinding
sel tipis dan jika mengalami penebalan biasanya terdiri dari
Sel selulosa yang masih lentur. Dinding selnya jarang sekali
parenkim
Sumber: Biology, Campbell mengandung lignin, kecuali organ yang telah tua. Dinding
sel yang telah menebal umumnya mempunyai plasmodes-
Gambar 2.9
Parenkim dan kolenkim mata yang dapat membantu kelancaran pertukaran zat.
Jaringan parenkim mempunyai sel-sel yang masih hidup. Di
bagian tengah ruang selnya terdapat sentra vakuola besar
berisi zat-zat makanan cadangan. Dalam protoplasma
biasanya terdapat plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun
kromoplas. Di antara sel-sel parenkim, terdapat ruang
antarsel (intercellular spaces) yang berperan dalam
pertukaran atau peredaran gas-gas. Kebanyakan sel
parenkim berbentuk segi banyak (polihedral).
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim juga ber-
fungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan
makanan. Parenkim penghasil makanan adalah parenkim
yang digunakan sebagai tempat fotosintesis, misalnya pada
mesofil daun. Hasil-hasil fotosintesis akan disimpan dalam
parenkim. Parenkim batang dan akar pada beberapa
tumbuhan berfungsi untuk menyimpan pati sebagai cadangan
makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomea batatas). Selain
itu, epidermis juga berfungsi sebagai penyokong tubuh apabila
vakuolanya berisi air, seperti pada tumbuhan lunak (bayam).
Terdapat berbagai macam jaringan parenkim antara lain
parenkim asimilasi, parenkim makanan, parenkim air,
parenkim udara, dan parenkim pengangkut. Parenkim
asimilasi terdiri dari sel-sel yang mengandung banyak
plastida kloroplas sehingga disebut juga klorenkim, misalnya
pada daun. Parenkim ini bermanfaat bagi berlangsungnya
fotosintesis (sintesis karbohidrat).
Parenkim makanan mengandung plastida amiloplas
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan
cadangan, misalnya pada akar, umbi, umbi lapis, dan akar
rimpang. Parenkim air digunakan sebagai jaringan
penyimpan air, di mana air ini terikat dalam vakuola dari sel-
selnya secara aktif, misalnya pada batang yang bersifat
succulent (mampu menyimpan air dalam jaringan sehingga
tampak berdaging) seperti pada tumbuhan kaktus.
Parenkim udara mempunyai ruang-ruang antarsel yang
cukup besar dan di dalamnya terdapat udara, misalnya pada
alat pengapung tumbuhan dan tangkai daun Canna sp.
Sementara itu, parenkim pengangkut terdiri atas sel-sel
memanjang dengan letak menurut arah pengangkutan,
misalnya pada xilem dan floem.
Vakuola Nukleus
Gambar 2.10
Struktur jaringan kolenkim
Biologi Kelas XI 49
Perhatikan Gambar 2.11.
Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi
dua, yaitu serabut sklerenkim yang berbentuk seperti
benang panjang, dan sklereid (sel batu). Sklereid
terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel
parenkim, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan
biji.
Sklerenkim berfungsi menguatkan bagian tumbuhan
yang sudah dewasa. Sklerenkim juga berfungsi untuk
melindungi bagian-bagian lunak yang berada di bagian
lebih dalam misalnya pada kulit biji jarak, tempurung
kelapa, dan buah kenari.
Jaringan sklerenkim
d. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut zat-
Dinding sel zat mineral (unsur hara dan air) yang diserap oleh akar dari
yang menebal
tanah. Selain itu, jaringan pengangkut juga sebagai
Lumen
pengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis untuk
disalurkan ke bagian-bagian lain. Berdasarkan bentuk dan
A
sifatnya, jaringan ini dibedakan menjadi jaringan floem dan
Dinding sel
jaringan xilem.
yang menebal 1) Floem
Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-
Lumen zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
B
bagian tumbuhan. Floem tersusun atas sel-sel yang
Jaringan sklerenkim
A. Penampang melintang masih aktif atau hidup dan yang telah mati. Floem
B. Penampang membujur merupakan suatu jaringan dewasa yang kompleks.
Sumber: Biology, Raven & Johnson Pelaksanaan fungsi floem didukung oleh sel-sel
Gambar 2.11 penyusunnya. Floem terdiri dari beberapa sel atau
Struktur jaringan sklerenkim unsur yaitu unsur-unsur kibral, sel pengantar, sel
albumen, parenkim floem, dan serat-serat floem.
Perhatikan Gambar 2.12 berikut.
Serabut
floem
Sel
tapis
Parenkim
Sel
pengantar
Gambar 2.12
Jaringan floem Monocotyledoneae terdiri atas buluh tapis,
sel pengantar, parenkim, dan serabut floem
Trakeida
Serabut
Elemen pembuluh
xilem
(trakea)
Sumber: Biology, Campbell
Gambar 2.13
Struktur jaringan xilem
Trakea merupakan bagian terpenting pada xilem
tumbuhan bunga (Anthophyta). Trakea tersusun atas
tabung-tabung yang berdinding tebal karena adanya
lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin sebagai
bahan pengikat. Lubang atau noktah yang terdapat di
ujung-ujung sel trakea disebut perforasi. Trakea hanya
terdapat pada Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
dan tidak terdapat pada Gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka), kecuali anggota Gnetaceae (golongan
belinjo).
Biologi Kelas XI 51
Trakeida mempunyai diameter lebih kecil dibanding-
kan trakea, walaupun dinding selnya juga tebal dan
berkayu. Rata-rata diameter trakeida 30 milimeter dan
panjangnya beberapa milimeter. Trakeida terdapat pada
semua tumbuhan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
Pada ujung sel trakeida terdapat lubang seperti saringan.
Pada batang anggota tumbuhan Dicotyledoneae,
jika dilihat dari arah luar letak xilem berada pada bagian
dalam sesudah kambium. Sementara itu pada akar,
xilem terletak di tengah dan berbentuk menjari dikelilingi
floem. Pada akar Monocotyledoneae, letak xilem
berdampingan dengan floem dan xilem di sebelah luar.
Antara xilem dan floem tidak dibatasi oleh kambium.
Anda telah mengetahui struktur serta fungsi xilem dan
floem. Xilem dan floem tersusun atas unsur-unsur yang
berbeda-beda. Lakukan kegiatan berikut agar Anda dapat
membandingkan unsur-unsur penyusun xilem dan floem.
Biologi Kelas XI 53
Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara osmosis dan
transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas
dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim korteks yang
berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya
ke berkas pembuluh kayu atau xilem.
Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral mampu
masuk ke dalam akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu
dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.
2. Proses Pengangkutan Intravaskular
Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui
berkas pembuluh (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan.
Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem akar ke xilem
batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun.
Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang
daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah
mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-garam mineral
disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan
transportasi. Transportasi pada trakea lebih cepat daripada
transportasi pada trakeida.
Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea
sehingga trakeida merupakan satu-satunya saluran
pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak mempunyai trakea
misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka.
Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas tubuh
tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.
a. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar
menuju daun dapat terlaksana karena adanya sel-sel hidup,
misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di sekitar
xilem.
b. Teori Dixon Joly
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke
atas karena tarikan dari atas, yaitu ketika daun melakukan
transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah
kering.
c. Teori tekanan akar
Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral
naik ke atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini
terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah
dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling tinggi
terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan merembes-
nya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi). Perhatikan
Gambar 2.15.
Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke
dalam tumbuhan melibatkan tiga proses sebagai berikut.
a. Proses osmosis.
b. Proses difusi.
c. Proses transpor aktif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan
Sumber: Pustaka Alam Live, Tira Pustaka air dan mineral dari dalam tanah ke tubuh tumbuhan melalui
Gambar 2.15 lintasan tertentu. Lakukan kegiatan berikut ini agar Anda dapat
Gutasi pada tepi daun mengetahuinya lebih jelas.
Biologi Kelas XI 55
Mengenali Faktor-Faktor yang Pertanyaan:
Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan 1. Adakah perbedaan ketinggian air pada
kedua botol tersebut? Mengapa hal ini
Dalam pengamatan ini Anda akan mempelajari
terjadi?
pengaruh kelembapan dan intensitas cahaya
2. Bagaimana pengaruh kelembapan pada
terhadap laju transpirasi. Oleh karena itu, Anda
laju transpirasi? Jelaskan jawaban Anda.
akan melakukan kegiatan pengamatan sebanyak
dua kali. b. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Laju
a. Pengaruh Kelembapan terhadap Laju Transpirasi
Transpirasi Sediakan dua tanaman sejenis, kantong
Sediakan dua botol kaca kecil, pewarna plastik bening, isolasi, dan kotak kardus.
makanan merah, air, dua batang seledri, tanah Pilihlah satu daun dari setiap tanaman
liat, kertas label, spidol, gunting, dan satu botol tersebut. Pilihlah daun yang berukuran sama.
soda plastik ukuran 2 liter. Setelah itu, isilah dua Bungkuslah daun-daun tersebut dengan
botol soda kaca kecil dengan air yang telah kantong plastik bening dan tempelkan plastik
diberi warna merah, kira-kira separuh. Letakkan ke batang menggunakan isolasi. Letakkan
satu batang seledri pada setiap botol (beri label kedua tanaman dekat jendela yang langsung
botol I dan II). Gunakan tanah liat sebagai menerima cahaya matahari. Tutuplah salah
penutup sekeliling mulut botol. Dengan kertas satu tanaman dengan kotak kardus. Setelah
label dan spidol, tandai batas larutan pada 3 jam, amati bagian dalam setiap kantong
setiap botol. Kemudian ambillah botol plastik plastik.
dan potonglah bagian bawahnya dengan Pertanyaan:
gunting. Tutup rapat-rapat dengan sumbat botol 1. Bagaimana keadaan kantong plastik dari
dan sungkupkan menutupi botol II (lihat gambar). kedua tanaman tersebut?
Angkatlah botol plastiknya, dan dengan 2. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya
menggunakan botol semprotan, kabutilah terhadap laju transpirasi?
udara di dalam botol plastik dua kali sehari, 3. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
pagi dan sore selama satu minggu. Letakkan Buatlah laporan hasil eksperimen di atas dan
botol kedua dengan batang seledri di tempat kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
kering. Pada akhir minggu, bandingkan ketinggi-
an air dalam botol di lingkungan yang berkabut
dengan botol di lingkungan yang kering.
II
I
Biologi Kelas XI 57
⎧
terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam
⎪ meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk
⎪ Akar
⎪ daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel.
⎪ samping
⎪ Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona
⎪ Perikambium
Akar ⎪ pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar
dewasa ⎨ Epidermis
⎪ berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya
⎪ Rambut
⎪ akar beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem,
⎪
⎪ parenkim, dan sklerenkim. Perhatikan Gambar 2.16.
}
Korteks
⎪
⎪ Endodermis Secara umum jaringan penyusun akar tumbuhan
⎩
Floem sebagai berikut.
1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun
⎧
⎧
⎨
⎩
Endodermis
Epidermis
Korteks Perisikel
Silinder Endodermis
pusat Xilem
Perisikel Floem
Xilem
Floem
Akar Dicotyledoneae Akar Monocotyledoneae
Sumber: Biology, Campbell
Gambar 2.17
Struktur jaringan penyusun akar Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae yang diamati secara melintang
Endodermis
Floem Perisikel
Floem
Bulu akar Xilem
Lapisan Pembuluh
piliferous xilem
Korteks Kambium
Endodermis
Perisikel
Korteks
Gambar 2.18
Penampang melintang akar tanaman Dicotyledoneae
Perhatikan Gambar 2.18. Xilem dan floem pada
tumbuhan Dicotyledoneae tersusun radial atau
membentuk jari-jari. Xilem berbentuk bintang di pusat
dan floem mengelilingi xilem. Di antara xilem dan floem
terdapat kambium. Aktivitas kambium ke arah luar
membentuk unsur kulit dan ke arah dalam membentuk
unsur kayu.
Biologi Kelas XI 59
2) Struktur Jaringan Penyusun Akar Monocotyledoneae
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan
Modifikasi Akar Monocotyledoneae sebagai berikut.
a) Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur,
Pada beberapa tumbuhan, akar
dapat mengalami perubahan bentuk lokasi, dan fungsi seperti pada akar tanaman
dan fungsinya. Misalnya akar Dicotyledoneae.
udara (anggrek), Pneumatofora b) Fungsi xilem dan floem sama seperti pada tanaman
(Sonneratia), akar kontraktil (lili), Dicotyledoneae, tetapi letak keduanya saling berde-
akar parasit (benalu), akar penyimpan
makanan cadangan (wortel), akar
katan karena tidak memiliki kambium.
penyimpan air (Cucurbitaceae), dan c) Empulur, terletak di bagian tengah serta dikelilingi xilem
akar tunjang (beringin). dan floem yang berselang-seling.
Perhatikan Gambar 2.19 agar Anda lebih mengenal
struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Monocotyledoneae.
Lapisan
piliferous
Floem
Endodermis
Bulu akar
Xilem Xilem
Floem
Empulur
Lapisan piliferous Empulur
Endodermis
Korteks
Perisikel
Korteks
Gambar 2.19
Penampang melintang akar tanaman Monocotyledoneae
Biologi Kelas XI 61
Tabel 2.3 Jaringan-Jaringan Penyusun Batang
Dicotyledoneae Beserta Letak dan Fungsinya
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis Bagian terluar batang. Zat kitin pada batang
melindungi agar tidak
kehilangan air ter-
lampau banyak.
b) Korteks Di antara lapisan – Sel-sel kolenkim
endodermis. sebagai jaringan
penunjang.
– Sel-sel parenkim
sebagai jaringan
dasar, pengisi, dan
penyimpan zat.
c) Stele
– Perisikel – Sebelah dalam la- Memberi kekuatan
pisan endodermis. pada batang.
– Menyelubungi
berkas pembuluh
batang.
– Berkas – Bagian dalam Pengangkutan zat.
pembuluh perisikel.
(1) floem – Bagian luar ber- Mengangkut zat
kas pembuluh makanan yang dibuat
atau di bagian luar di daun menuju ke
kambium. seluruh tubuh.
(2) xilem Bagian dalam berkas Menyalurkan air dan
pembuluh atau di garam mineral dari
bagian dalam akar ke daun.
kambium.
(3) kambium Di antara berkas Ke dalam membentuk
pembuluh xilem dan jaringan xilem dan ke
floem. luar membentuk
jaringan floem.
Gambar 2.22
Lentisel
Floem
Xilem
Epidermis
Berkas ⎧ Floem
pengangkut ⎨
⎩ Xilem Berkas
pengangkut
Parenkim
Gambar 2.23
Penampang melintang batang tanaman Monocotyledoneae
Biologi Kelas XI 63
Bandingkan struktur batang dikotil dengan monokotil.
Apakah perbedaannya? Coba diskusikan dengan teman
sebangku Anda.
Adapun letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun
batang Monocotyledoneae dijelaskan dalam Tabel 2.4
berikut.
Tabel 2.4 Jaringan Penyusun Batang Monocotyledoneae
Beserta Letak dan Fungsinya
No. Jaringan Letak Fungsi
Sel penutup
Sumber: Comprehensive Biology, Lam Peng Kwan Sumber: Comprehensive Biology, Lam Peng Kwan
Biologi Kelas XI 65
Lakukanlah kegiatan berikut untuk mengetahui lebih
jelas struktur anatomi daun.
Epidermis atas
Mesofil palisade
Berkas pengangkut
Urat daun menyirip Urat daun menjari
Sel penutup
Stomata
Gambar 2.26
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dicotyledoneae
a) Epidermis Menyusun lapisan per- – Melindungi lapisan sel di Terdiri dari satu lapis sel kecuali
mukaan atas dan bagian dalam dari ke- tanaman Ficus (tanaman karet).
bawah daun. keringan.
– Menjaga bentuk daun agar
tetap.
b) Kutikula Melapisi permukaan Zat kutin pada kutikula Penebalan dari zat kutin.
atas dan bawah daun. mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
c) Stomata Melapisi permukaan – Sebagai jalan masuk dan Mulut daun pada epidermis
atas dan bawah daun. keluarnya udara. dengan dua sel penutup.
– Sel penjaga sebagai peng-
atur membuka dan
menutupnya stomata.
d) Rambut dan Permukaan atas dan Alat pengeluaran. Alat tambahan pada epidermis.
kelenjar bawah daun.
e) Mesofil Di antara lapisan epi- Tempat berlangsungnya – Terdiri dari sel parenkim,
dermis atas dan fotosintesis. banyak ruang antarsel.
bawah. – Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan
tiang) dan spons (jaringan
bunga karang).
– Sel-sel jaringan tiang ber-
bentuk silinder, tersusun rapat,
dan mengandung klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga karang
bentuknya tidak teratur, ber-
cabang-cabang dan berisi
kloroplas, susunannya reng-
gang.
f) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Menyirip atau menjari.
⎧Rongga
Epidermis atas
⎪udara Sklerenkim
Mesofil
Sklerenkim
Epidermis bawah Xilem
Kutikula Floem
Sklerenkim
Penampang melintang daun Monocotyledoneae
Struktur daun Monocotyledoneae Urat daun sejajar pada
tanaman Canna sp.
Sumber: Biology, Raven & Johnson
Gambar 2.27
Struktur jaringan daun dan urat daun Monocotyledoneae
Biologi Kelas XI 67
Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan
penyusun daun Monocotyledoneae, dijelaskan dalam
Tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Jaringan Penyusun Daun Monocotyledoneae Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
Jaringan Letak Fungsi Ciri-ciri
a) Epidermis Lapisan permukaan atas – Melindungi lapisan sel di Terdiri dari satu sel dengan penebal-
dan dan bawah daun. bagian dalam dari ke- an dari zat kutin.
kutikula keringan.
– Mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
b) Stomata Berderet di antara urat Sebagai jalan masuk dan Mulut daun dengan dua sel penutup.
daun. keluarnya udara.
c) Mesofil Pada cekungan di Membuat zat makanan melalui Tidak mengalami diferensiasi, bentuk-
antara urat daun. fotosintesis. nya seragam kecuali mesofil berkas
pengangkut lebih besar, kloroplasnya
lebih sedikit, dindingnya lebih tebal.
4. Bunga (Flos)
a. Fungsi Bunga
Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan
daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, pada bunga
ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang
Kepala putik akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Kepala sari Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada
Tangkai putik
bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian
Mahkota
bunga untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil alat
perkembangbiakan. Pada umumnya, bunga mempunyai
sifat-sifat seperti berikut.
1) Mempunyai warna menarik.
2) Biasanya berbau harum.
3) Bentuknya bermacam-macam.
4) Biasanya mengandung madu.
Tangkai sari
b. Bagian-Bagian Bunga
Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril
Bakal buah Sel telur Kelopak
bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga
(pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung
(brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga.
Sumber: Biology, Campbell
Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun
Gambar 2.28
mahkota (petal). Perhatikan Gambar 2.28.
Bagian-bagian bunga
Biologi Kelas XI 69
Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas
dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat
lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah
lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan
berbeda.
Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding
sebagai berikut.
1) Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari
satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan
Sumber: Biology, Raven & Johnson membentuk papila pada kepala sari yang masak dan
Gambar 2.29 berfungsi sebagai pelindung epidermis.
Bunga tumbuhan Dicotyledoneae 2) Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah
dalam epidermis.
3) Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di
sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel
atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
4) Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan
berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk
serbuk sari tetrad.
Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada
tanaman Dicotyledoneae biasanya berjumlah 2, 4, 5, atau
kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan Monocotyledoneae
berjumlah 3 atau kelipatannya. Perhatikan Gambar 2.29 dan
2.30. Lakukan kegiatan tugas berikut ini untuk menambah
Sumber: Biology, Raven & Johnson
pengetahuan Anda.
Gambar 2.30
Bunga tumbuhan
Monocotyledoneae
biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas lembaga Gambar 2.31
yang merupakan calon individu baru dan putih lembaga (albu- Bagian-bagian biji
men). Putih lembaga merupakan jaringan berisi makanan
cadangan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru
(kecambah), sebelum dapat mencari makanan sendiri.
Secara umum, tumbuhan Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae dapat dibedakan dengan jelas. Adapun
perbedaan struktur tubuh tumbuhan Monocotyledoneae dan
Dicotyledoneae, dijelaskan dalam Tabel 2.7 dan Gambar 2.32.
Biologi Kelas XI 71
Tabel 2.7 Perbedaan Struktur Tubuh Tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
Monocotyledoneae Dicotyledoneae
1) Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh. 1) Akar tersusun dalam akar tunggang yang kokoh.
2) Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat 2) Akar dan batang berkambium sehingga dapat
mengadakan pertumbuhan melebar dan membesar yang mengadakan pertumbuhan membesar dan melebar serta
ada hanyalah pertumbuhan meninggi. meninggi.
4) Pertulangan daun sejajar atau melengkung. 4) Pertulangan daun menyirip atau menjari.
5) Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah 5) Biji yang berkecambah berbelah dua dan memperlihatkan
(biji berkeping satu). dua daun lembaga (biji berkeping dua).
6) Jumlah bagian-bagian bunga biasanya 3 atau 6) Jumlah bagian-bagian bunga 4, 5, atau kelipatannya.
kelipatannya.
7) Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh 7) Ujung akar tidak diliputi oleh selaput pelindung.
suatu sarung yang masing-masing disebut koleorhiza
dan koleoptil.
8) Berkas pembuluh angkut tidak teratur. 8) Berkas pembuluh angkut teratur dalam lingkaran/cincin.
Satu kotiledon Tulang daun Berkas pengangkut Bagian perhiasan bunga Sistem akar serabut
sejajar atau tersebar hanya terdiri dari
melengkung 3 atau kelipatannya
Dicotyledoneae
Dua kotiledon Tulang daun menyirip Berkas pengangkut Bagian perhiasan bunga Sistem akar tunggang
atau menjari tersusun dalam suatu terdiri dari 2, 4, 5, atau
lingkaran kelipatannya
Gambar 2.32
Ciri-ciri tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
Biologi Kelas XI 73
1
Gambar 2.33
Teknik kultur jaringan pada anggrek
1. Jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan 8. Jaringan xilem berfungsi mengangkut air dan
meristem (embrional) dan jaringan dewasa. zat-zat mineral (hara) dari akar ke daun serta
2. Jaringan dewasa pada tumbuhan terdiri dari sebagai jaringan penguat.
jaringan pelindung (jaringan epidermis dan 9. Pengangkutan ekstravaskular adalah
jaringan gabus), jaringan dasar (parenkim), pengangkutan di luar berkas pembuluh.
jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), 10. Pengangkutan intravaskular adalah
serta jaringan pengangkut (xilem dan floem). pengangkutan melalui berkas pembuluh dari
3. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel akar menuju bagian atas tumbuhan.
penyusunnya bersifat embrional, artinya sel- 11. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
selnya senantiasa aktif membelah diri untuk pengangkutan
menambah jumlah sel tubuh. a. Suhu
4. Jaringan meristem dibedakan menjadi b. Kelembapan
meristem lateral, meristem interkalar, dan c. Angin
meristam apikal. d. Cahaya
5. Jaringan epidermis merupakan jaringan e. Air tanah
terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan 12. Organ adalah kumpulan beberapa jaringan
protoderma dan menutupi seluruh tubuh yang secara bersama-sama melakukan fungsi
tumbuhan. tertentu.
6. Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan 13. Organ pokok tumbuhan terdiri atas akar,
yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan batang, dan daun.
struktur morfologi serta fisiologi yang 14. Totipotensi diartikan sebagai kemampuan dari
bervariasi dan masih melakukan segala sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi
kegiatan proses fisiologi. tanaman lengkap kembali.
7. Jaringan floem berfungsi mengangkut dan
mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.
Biologi Kelas XI 75
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 6. Perhatikan gambar pe-
1. Daerah ujung akar dan ujung batang selalu nampang membujur akar
membelah karena merupakan jaringan . . . . di samping.
3
a. epidermis Pernyataan yang tepat
b. kambium berkaitan dengan daerah
c. meristem pembelahan dan jenis
selnya yaitu . . . 2
d. dewasa
e. embrional a. 1 adalah kambium.
1
b. 1 adalah meristem
2. Jaringan penguat utama organ-organ tumbuh- apikal.
an yang masih aktif mengadakan pertumbuh- c. 2 adalah kambium.
an dan perkembangan disebut . . . . d. 2 adalah meristem apikal.
a. parenkim
e. 3 adalah kambium.
b. sklerenkim
c. kolenkim 7. Ciri jaringan kolenkim yaitu . . . .
d. klorenkim a. berfungsi sebagai jaringan penyokong
e. epidermis b. mengalami penebalan pada dinding
selnya
3. Jaringan meristem bisa mengalami perubah-
c. penebalan dinding dari zat lignin (kayu)
an menjadi jaringan lain misalnya floem atau
d. penebalan dinding sel hanya pada sudutnya
xilem. Hal ini terjadi melalui proses . . . .
a. diferensiasi e. umumnya bersama jaringan lain mem-
b. pertumbuhan primer bentuk batang
c. pertumbuhan sekunder 8. Pada percobaan perendaman pangkal batang
d. reproduksi yang telah dipotong dalam larutan eosin, dapat
e. pemanjangan dipastikan jaringan yang lebih dahulu
4. Peristiwa membesarnya batang tanaman berwarna merah yaitu . . . .
Dicotyledoneae terjadi karena aktivitas . . . . a. epidermis
a. titik tumbuh primer b. parenkim
b. titik tumbuh sekunder c. sklerenkim
c. diferensiasi d. xilem
d. reproduksi e. floem
e. absorpsi 9.
1
5.
2
X
3
5 4
Biologi Kelas XI 77
22. 27. Pada gambar penampang
x ujung akar di samping, di
daerah bernomor 1 terjadi
kegiatan . . . .
a. pembelahan sel
b. pemanjangan sel
1
c. diferensiasi sel
d. penyimpanan makanan
Gambar di atas merupakan penampang me-
e. pembentukan percabangan
lintang akar tanaman Dicotyledoneae. Bagian
yang ditunjuk oleh huruf x yaitu . . . . 28. Perbedaan secara morfologi batang tumbuh-
a. xilem an Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae
b. floem yaitu . . . .
c. kambium a. warna batang
d. korteks b. kandungan kambium
e. perisikel c. ukuran batang dari pangkal ke ujung
d. berkas pengangkut
23. Jaringan floem berfungsi . . . .
e. cadangan makanan
a. penyimpan cadangan makanan
b. sebagai jalan masuk air dan garam min- 29. Perbedaan batang Monocotyledoneae dan
eral Dicotyledoneae terletak pada ada tidaknya
c. membentuk cabang akar dan kambium ....
gabus a. epidermis
d. mengangkut air dan garam mineral dari b. korteks
tanah menuju daun c. kambium
e. mengangkut zat makanan dari daun ke d. parenkim
seluruh bagian tumbuhan e. empulur
24. Feloderm merupakan salah satu lapisan sel 30. Di antara korteks dan stele batang pohon
meristematik yang terbentuk karena aktivitas mangga terdapat lapisan yang mengalami
.... penebalan sehingga tidak dapat dilalui air.
a. korteks Lapisan tersebut yaitu . . . .
b. floem a. kambium
c. xilem b. endodermis
d. perisikel c. perisikel
e. kambium d. epidermis
e. korteks
25. Pada akar, jaringan yang berfungsi menya-
ring mineral terlarut yang akan memasuki B. Jawablah soal-soal berikut.
jaringan pembuluh yaitu . . . .
1. Gambarkan penampang melintang akar
a. perisikel
tanaman jagung beserta bagian-bagiannya.
b. epidermis
c. endodermis 2. Apakah dengan adanya jaringan gabus udara
d. korteks tidak dapat masuk ke dalam bagian sel hidup?
e. floem 3. Beberapa tumbuhan, akarnya dapat meng-
alami modifikasi. Sebutkan 5 modifikasi akar
26. Bagian berikut ini yang merupakan modifikasi
dan jelaskan fungsinya.
epidermis daun yaitu . . . .
a. rhizoma 4. Mengapa pada umumnya tanaman
b. spina Dicotyledoneae dapat tumbuh tinggi dan
c. trikomata besar? Jelaskan.
d. umbi 5. Mengapa pada jaringan klorenkim dapat
e. lentisel terjadi fotosintesis?
Biologi Kelas XI 79
Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan
Jaringan Hewan
Biologi Kelas XI 81
Sumber: Biology, Campbell
1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam
lembaran-lembaran. Beberapa jaringan epitelium melapisi
permukaan organ tubuh bagian dalam dan dibentuk untuk
melaksanakan fungsi absorbsi dan proteksi. Beberapa jaringan
epitelium berfungsi sebagai kelenjar. Organ yang berperan dalam
pengambilan dan penyerapan zat kimia akan mempunyai
permukaan epitelium yang luas, misalnya paru-paru, usus halus,
dan ginjal.
Sel-sel epitelium terikat satu sama lainnya oleh zat pengikat
(semen) antarsel sehingga hampir tidak ada ruangan antarsel.
Sel-sel jaringan epitelium melekat pada lamina basalis yang
berfungsi mengikat jaringan dengan bagian yang ada di
bawahnya. Perhatikan berbagai jaringan epitelium yang
menyusun organ tubuh hewan pada Gambar 3.1.
A. Epitelium silindris
semu berlapis
D. Epitelium pipih
berlapis
C. Epitelium silindris
berlapis F. Epitelium silindris
selapis
Sumber: Biology, Campbell
Gambar 3.1
Jaringan Epitelium menyusun organ tubuh hewan
Biologi Kelas XI 83
Pada Gambar 3.1 tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
berbagai macam jaringan epitelium dalam tubuh hewan. Jaringan
epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel,
bentuk, serta berdasar pada struktur dan fungsinya.
a. Epitelium Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan Sel
(a) (b) Perhatikan Gambar 3.2. Berdasarkan bentuknya, sel
epitelium dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris
(batang). Sementara itu berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium
dapat dibedakan menjadi jaringan epitelium simpleks (sederhana)
dan jaringan epitelium kompleks (berlapis). Epitelium simpleks
adalah Epitelium yang hanya terdiri atas selapis sel. Epitelium
(c) kompleks adalah epitelium yang terdiri atas beberapa lapis sel.
Sumber: Biology, Raven & Johnson 1) Epitelium Simpleks
Gambar 3.2 Epitelium simpleks hanya terdiri atas satu lapis sel saja.
Epitelium (a) pipih, (b) kubus, Epitelium simpleks dibedakan menjadi lima macam, yaitu
dan (c) silindris
epitelium pipih selapis, epitelium kubus selapis, epitelium
silindris selapis, epitelium silindris selapis bersilia, dan
epitelium silindris berlapis semu. Macam jaringan epitelium
simpleks, letak, dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.1 Jenis-Jenis Jaringan Epitelium Simpleks Beserta Letak dan Fungsinya
No. Jaringan Letak Fungsi
2) Epitelium Kompleks
Epitelium kompleks tersusun oleh beberapa lapisan
sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri
untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut
lapisan germinativa.
Berbagai macam jaringan epitelium kompleks, letak,
dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Jenis-Jenis Jaringan Epitelium Kompleks Beserta Letak dan Fungsinya
No. Jaringan Letak Fungsi
Biologi Kelas XI 85
b. Epitelium Berdasarkan Struktur dan Fungsi
Jaringan epitelium berdasarkan struktur dan fungsinya
Apakah Epidermolisis Bolusa dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan epitelium kelenjar dan
Itu? jaringan epitelium penutup.
Anak pada gambar di atas 1) Jaringan Epitelium Kelenjar
mengalami epidermolisis bolusa, Di dalam jaringan epitelium kelenjar terdapat sel-
yaitu kulit mudah melepuh. Hal ini sel khusus yang mampu menghasilkan getah cair atau
disebabkan kolagen dalam dermis
tidak normal dan tidak membentuk sekret. Pada umumnya, epitelium kelenjar dikhususkan
Jaringan penutup. untuk pembuatan, penyimpanan, dan sekresi zat-zat
Selain itu, ada suatu kelainan kimia.
kulit (sindroma kulit) yaitu kulit Semua kelenjar secara embriologis berasal dari
dapat ditarik hingga merenggang.
jaringan epitelium. Dua macam kelenjar utama adalah
Kulit pada setiap bagian tubuhnya
dapat ditarik (dicubit) sepanjang 14 kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
cm. Sindroma ini merupakan sifat a) Kelenjar eksokrin, merupakan kelenjar yang mem-
yang diturunkan dan jarang sekali punyai saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil
ditemui. Ketika diteliti (dilihat sekresinya yang dapat berupa enzim, keringat, dan
dengan mikroskop) bentuk selnya
berbeda dengan sel kulit normal. air ludah. Kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi
dua berdasarkan banyaknya sel penyusunnya, yaitu
uniselular dan multiselular. Kelenjar eksokrin
uniselular contohnya sel goblet yang merupakan sel
epitelium penghasil mucus. Sel goblet terdapat pada
lapisan usus halus dan saluran pernapasan. Kelenjar
eksokrin uniselular tersusun atas satu sel, sedang-
kan kelenjar eksokrin multiselular tersusun atas
banyak sel, misalnya kelenjar keringat, kelenjar susu,
dan lain-lain. Macam dan contoh kelenjar eksokrin
dijelaskan dalam Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Kelenjar-Kelenjar Eksokrin Beserta Letaknya
No. Kelenjar Eksokrin Letak
1. Kelenjar alveolar sederhana Kelenjar mucus dan Kelenjar racun pada kulit katak
2. Kelenjar alveolar bercabang sederhana Pada kulit
3. Kelenjar tubuler sederhana Kelenjar liberkulin pada dinding usus
4. Kelenjar tubuler bergelung sederhana Kelenjar keringat pada kulit
5. Kelenjar tubuler bercabang sederhana Kelenjar fundus pada dinding lambung
6. Kelenjar tubuler majemuk Kelenjar brunner pada usus dan Kelenjar susu
7. Kelenjar alveolar majemuk Kelenjar susu (glandula mammae)
8. Kelenjar tubulo alveolar majemuk Submaksilaris pada rahang bawah
Mengamati Struktur Sel Epitelium mikroskop mulai dari perbesaran lemah yaitu 10 × 10,
dilanjutkan dengan perbesaran 10 × 40. Gambarlah
Sediakan mikroskop cahaya, gelas benda,
hasil pengamatan Anda dan berilah keterangan
gelas penutup, pipet, tusuk gigi, kertas isap,
bagian-bagian sel epitelium yang nampak.
larutan biru metilen, kapas, dan larutan alkohol
Pertanyaan:
70%. Setelah itu bersihkan tusuk gigi dengan
1. Apa saja bagian-bagian sel epitelium yang
alkohol 70%. Dengan menggunakan tusuk gigi,
dapat Anda amati?
koreklah secara perlahan lapisan permukaan
2. Dari gambar yang telah Anda buat, coba
dinding bagian dalam mulut sampai epitelium
jelaskan bentuk dan struktur sel epitelium.
terbawa pada ujung tusuk gigi. Letakkan hasil
3. Menurut Anda, apa fungsi dari bagian-bagian
korekan tadi di atas gelas benda dan ratakan.
sel epitelium tersebut?
Kemudian tetesi dengan larutan biru metilen pada
4. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
gelas benda yaitu di atas sel epitelium hasil
Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
korekan tadi. Setelah itu tutup dengan gelas
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru Anda.
penutup. Amatilah preparat tersebut dengan
Biologi Kelas XI 87
2. Jaringan Pengikat
Leukosit granulosit Jaringan pengikat berkembang dari mesenkim, yang berasal
Monosit dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan
Pembuluh darah pengikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak), mesenkim
juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa
kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan pengikat tidak
berhimpitan rapat (berpencar-pencar), jika berhubungan hanya
pada ujung-ujung protoplasmanya. Perhatikan Gambar 3.3.
jaringan pengikat mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk
melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus
organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan
menghasilkan imunitas.
Saraf a. Komponen Jaringan Pengikat
Pembuluh limfe Jaringan pengikat tersusun dari berbagai macam
Sel lemak
Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern: Tubuh
komponen yaitu matriks dan sel-sel jaringan pengikat. Bentuk
Manusia, Grolier sel-sel yang terdapat dalam jaringan pengikat tidak teratur,
Gambar 3.3 sitoplasma bergranula, dan intinya menggembung.
Komponen jaringan pengikat
1) Matriks
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan
dasar.
a) Serabut
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya,
Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut
kolagen, serabut elastin, dan serabut retikular.
(1) Serabut Kolagen
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas
rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna
putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas
beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon
(penghubung otot dengan tulang) dan jaringan
pengikat longgar. Perhatikan Gambar 3.4.
(2) Serabut Elastin
Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi,
berwarna kuning, lebih tipis dari serabut
kolagen, dan bentuknya seperti bangunan
bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin
tersusun oleh protein dan mukopolisakarida.
Sumber: Biology, Raven & Johnson
Serabut elastin antara lain terdapat pada
pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut
Gambar 3.4
Serabut kolagen elastin akan semakin menurun dengan semakin
bertambahnya usia seseorang.
(3) Serabut Retikular
Serabut retikular mempunyai daya
elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut
kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut
ini berperan menghubungkan antara jaringan
pengikat dengan jaringan lainnya.
Biologi Kelas XI 89
1) Jaringan Pengikat Biasa
Serabut kuning
tunggal Jaringan pengikat biasa dibedakan menjadi jaringan
pengikat longgar dan jaringan pengikat padat.
a) Jaringan Pengikat Longgar
Mast sel
Matriks semicair Susunan jaringan pengikat longgar dapat Anda
Berkas serabut amati pada Gambar 3.5. Jaringan ini mempunyai ciri-
putih
ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar.
Histiosit
Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks
terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi
tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan
Sumber: Biology, Raven & Johnson terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling
Gambar 3.5 dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel
Jaringan pengikat longgar mast, dan plasma sel. Jaringan pengikat longgar mem-
punyai beberapa fungsi berikut.
(1) Membentuk membran yang membatasi jantung dan
rongga perut.
(2) Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
(3) Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang
menyusup ke organ.
Jaringan ikat (4) Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar
longgar
mesenterium.
Rongga tempat (5) Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
tetes
lemak (6) Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa,
sumsum tulang, dan hati.
Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar
pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Contoh
Sumber: Biology, Raven & Johnson
lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah
Gambar 3.6
jaringan lemak (Gambar 3.6) atau jaringan adiposa.
Jaringan lemak
Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.
b) Jaringan Pengikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat
terutama kolagen yang padat. Jaringan pengikat padat
dibedakan menjadi jaringan-jaringan pengikat padat
teratur dan tidak teratur. Jaringan pengikat padat teratur
mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke
satu arah, misalnya pada tendon. Sementara itu,
jaringan pengikat padat tidak teratur mempunyai berkas
kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa
yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit.
2) Jaringan Pengikat dengan Sifat Khusus
Jaringan pengikat dengan sifat khusus terdiri atas
jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras,
serta darah dan limfa.
a) Jaringan Tulang Rawan
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin,
yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari
mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang
rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi men-
sintesis dan mempertahankan matriks yang me-
ngandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut
fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang
Gambar 3.7
Jaringan tulang rawan yang terdapat pada trakea
Biologi Kelas XI 91
Kondroblast
Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong
Berkas serabut putih dan melindungi bagian di dalamnya. Anda dapat
Lakuna mengamati penampang kartilago fibrosa pada
Matriks kondrin Gambar 3.9.
(3) Kartilago Elastis
Kartilago elastis mengandung serabut
Sumber: Biology, Raven & Johnson elastis dan serabut kolagen. Matriksnya ber-
Gambar 3.9 warna keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini
Penampang kartilago fibrosa lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga
mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di
epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago
elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan
sebagai penyokong. Anda dapat mengamati
Serabut penampang kartilago elastis pada Gambar 3.10.
kuning
b) Jaringan Tulang Keras
Tulang merupakan jaringan pengikat yang ter-
Kondroblast mineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang
disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast.
Antara osteosit yang satu dengan yang lain
Sumber: Dokumentasi Penerbit
dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast
Gambar 3.10
Penampang kartilago elastis mengandung kalsium fosfat yang memperkeras
matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang
rawan.
Berat tubuh mamalia dewasa, 15% berupa
tulang. Berat tulang sebagian besar tersusun atas
Kartilago yang Mengapur garam mineral, yaitu 85% kalsium fosfat, 10%
Kartilago ini biasanya terdapat kalsium karbonat, 4% magnesium klorida, dan 1%
pada rangka ikan bertulang keras. kalsium fluorida. Oleh karena itu susunan tulang
Kartilago ini berasal dari tulang menjadi keras dan kaku.
rawan hialin yang mendapat endapan Endapan garam mineral menyusun dan me-
garam kalsium pada matriksnya.
lingkari bagian pusat tulang sehingga membentuk
pita melingkar disebut lamela. Pada batas lamela
terdapat lakuna yang di dalamnya terdapat osteosit
Kapiler pada (sel tulang). Setiap tulang dibungkus oleh perios-
Sumsum merah saluran Havers
pada tulang spons Sistem Havers teum, yaitu jaringan pengikat fibrosa yang berbentuk
lembaran pipih dan liat. Lapisan dalam dilapisi oleh
endosteum.
Lakuna
Perhatikan Gambar 3.11. Berdasarkan susunan
matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi
tulang keras atau tulang kompak dan tulang
berongga atau tulang spons. Tulang keras memiliki
matriks yang susunannya rapat. Sementara itu,
tulang spons memiliki susunan matriks longgar atau
berongga.
Susunan anatomi tulang pipa terdiri atas bagian
epifisis di kedua ujung dan diafisis di bagian tengah.
Tulang spons Epifisis tulang pipa berbentuk bonggol serta ter-
susun oleh periosteum dan tulang rawan. Diafisis
Tulang kompak tulang pipa terdiri atas periosteum, tulang keras,
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
tulang spons, dan rongga sumsum tulang.
Gambar 3.11
Penampang bujur tulang pipa
Pembuluh
darah Osteosit
Kanal pusat
Osteosit
dengan lakuna
Kanalikuli Penjuluran
protoplasma }= kanalikuli
Sumber: Biology, Raven & Johnson Sumber: Dokumentasi Penerbit
Biologi Kelas XI 93
c) Jaringan Darah
Sel darah merah
Limfosit Darah merupakan jaringan pengikat. Pada
mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat
tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri,
Plasma vena, dan kapiler.
Granulosit Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan
Keping darah substansi padat. Substansi cair disebut plasma
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life:
Tubuh Manusia, Tira Pustaka darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel
Gambar 3.14 darah. Perhatikan Gambar 3.14. Ada tiga tipe sel
Komponen darah darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel
darah putih), dan trombosit (keping-keping darah).
Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit
bergranula) dan agranulosit (leukosit tak bergranula).
Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel
darah terdapat dalam plasma darah.
Darah mempunyai beberapa fungsi berikut.
Volume Darah
(1) Mengangkut sari makanan, O2, dan hormon ke
Tubuh orang dewasa memuat sel-sel tubuh.
± lima liter darah, sepanjang lebih
dari 100.000 km. Satu sentimeter (2) Mengangkut zat sisa dan CO2 dari sel-sel tubuh.
kubik darah berisi 5.500.000 sel (3) Mengatur suhu badan.
darah merah. (4) Leukosit dapat berfungsi untuk melawan
penyakit.
(5) Menutup luka dengan pembekuan darah.
Sel-sel darah
merah
d) Jaringan Limfa (Jaringan Getah Bening)
Limfa Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpul-
Kapiler
Sel darah kan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran
putih darah. Komponen selular berupa limfosit dan
granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan
limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh
limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena
darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan
jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan
ke sistem peredaran. Struktur jaringan limfa dapat
Sel
Anda amati pada Gambar 3.15.
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 3.15
Jaringan limfa
3. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi
melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Jaringan
otot dapat berkontraksi karena di dalamnya terdapat serabut
kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril tersusun atas
miofilamen atau protein aktin dan protein miosin. Kurang lebih
40% berat tubuh mamalia merupakan jaringan otot. Jaringan
otot dapat dibagi menjadi jaringan otot polos, otot lurik (seran
lintang), dan otot jantung.
a. Otot Polos
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak
memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga
sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos
mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar,
dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat
satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.
4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Anda akan mempelajarinya lebih lanjut di semester dua
pada bab tiga. Saat ini kita hanya akan membahas bagian-bagian Sumber: Biology, Raven & Johnson
Biologi Kelas XI 95
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron.
Sel saraf ini mempunyai struktur bercabang-cabang ke berbagai
bagian tubuh untuk mengatur aktivitasnya. Neuron mendapat
suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya.
Neuron terdiri atas bagian-bagian berikut.
a. Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma.
b. Neurit atau akson atau cabang panjang, berfungsi membawa
impuls meninggalkan badan sel saraf.
c. Dendrit atau cabang pendek, berfungsi membawa impuls
ke badan sel saraf.
Susunan neuron dapat Anda amati pada Gambar 3.19.
Akson
Nodus Ranvier
Nukleus
Badan sel
Badan sel
Bagian yang bermielin
Dendrit
Akson Akson
Mielin
Dendrit
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 3.20
Neuron sensorik (Afferent)
Sumber: Biology, Raven & Johnson
Gambar 3.19
Dendrit
Sel saraf
Akson
Akson dikelilingi oleh sel penyokong yang disebut sel
Schwann. Akson diselubungi oleh selaput yang dinamakan
neurilema. Sebelah dalam neurilema terdapat selubung mielin
Badan sel yang mengandung fosfolipid. Bagian akson yang tidak tertutup
oleh selubung mielin dinamakan nodus Ranvier. Akson
Sumber: Dokumentasi Penerbit
bercabang di dekat ujung (terminal akson). Titik pertemuan
Gambar 3.21
Interneuron
antara terminal akson yang satu dengan neuron yang lain disebut
sinapsis. Titik pertemuan (sinapsis) ini berfungsi meneruskan
rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara mengeluarkan
Dendrit
bahan kimia yang disebut neurotransmiter.
Akson Badan sel saraf memiliki sebuah inti dan bangun perikarion
yang berhubungan dengan akson membentuk huruf V, yang
dinamakan aksonhillok. Retikulum endoplasma dan ribosom
Badan sel membentuk granula yang dinamakan badan nissl.
Sumber: Dokumentasi Penerbit Perhatikan Gambar 3.20, Gambar 3.21, dan Gambar 3.22.
Gambar 3.22 Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan posisi yang di-
Neuron motorik (Efferent) tempati, neuron dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a. Neuron Afferent (Neuron Sensorik)
Neuron afferent menyampaikan rangsang dari organ
penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Intermedier (Interneuron)
Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron
sensorik atau dari neuron intermedier yang lain ke neuron motorik.
c. Neuron Efferent (Neuron Motorik)
Neuron efferent menyampaikan impuls dari sistem saraf
pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon.
1. Leukosit Kelenjar timus, limfa, Kelenjar timus, limfa, Kelenjar timus, sum- Kelenjar timus, sum- Simpul limfa,
• Te m p a t jalur Peyer di dinding hati, tonsil, faringeal, sum merah, jalur sum merah, jalur kelenjar timus,
pembentuk- usus halus jalur Peyer di dinding Peyer di dinding Peyer di dinding tonsil, faringeal,
an usus halus usus halus usus halus, bursa limfa, jalur Peyer di
Fabricus dinding usus halus
dan apendiks
• Tipe limfoid Limfosit Limfosit, monosit Limfosit, monosit Limfosit, monosit Limfosit, monosit
• Granulosit Neutrofil, eosinofil Neutrofil, eosionofil, Eosionofil, sedikit Neutrofil, eosionofil, Neutrofil, sedikit
(granula kasar dan sedikit basofil neutrofil dan basofil dan sedikit basofil eosionofil, dan
halus) basofil
• Trombosit Ada, berinti Ada, berinti Ada, berinti Ada, berinti Ada, tidak berinti
2. Eritrosit
• Bentuk Oval, lebih besar dari Oval, besar, volume Oval Oval Bundar, cekung
mamalia dan burung, 100× manusia (eri-
(ikan di Antartika trosit salamander
tidak punya eritrosit, terbesar di antara
O 2 terlarut dalam Vertebrata)
plasma)
• Inti Ada Ada Ada Ada Tidak ada
• Te m p a t Limfa, maturasi di Limfa, hati, ginjal, Sumsum merah Sumsum merah Sumsum merah
pembentuk- pembuluh darah dan sumsum merah dan limfa dan limfa
an utama (pada katak jantan
di musim kawin)
Biologi Kelas XI 97
Jawablah soal-soal berikut. 3. Mengapa otot lurik disebut juga otot rangka?
1. Mengapa jaringan tulang rawan bersifat lentur 4. Apa perbedaan tulang kompak dengan tulang
dan lunak? bunga karang?
2. Apa yang akan terjadi apabila neurotransmiter 5. Di mana terdapat epitelium transisional dan
mengalami penghambatan, misalnya oleh mengapa disebut epitelium transisional?
senyawa pestisida? Jelaskan jawaban Anda.
Jonjot
Pembuluh kapiler
Sel goblet
Gambar 3.23
Jaringan-jaringan penyusun organ usus
Gigi
Kerongkongan Kelenjar ludah
Batang tenggorokan
Pankreas
Usus buntu
Poros usus (rektum)
Anus
Gambar 3.24
Sistem pencernaan manusia beserta organ-organ penyusunnya
Organ penyusun sistem pencernaan meliputi mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Selain
itu terdapat kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah,
Biologi Kelas XI 99
pankreas, dan hati. Selama proses pencernaan, makanan akan
mengalami pemecahan baik secara mekanik maupun kimiawi.
Setelah sampai di usus sari-sari makanan akan diserap dan masuk
ke dalam sistem peredaran darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Setiap organ mempunyai peran penting dalam suatu sistem
organ. Oleh karena itu, kerusakan pada salah satu organ dari suatu
sistem organ akan mengganggu fungsi dari sistem organ sehingga
menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal ini karena setiap sistem
organ mempunyai peran penting bagi tubuh dalam menyelenggarakan
proses kehidupan.
Berbagai sistem organ pada tubuh hewan mamalia dan manusia
dijelaskan dalam Tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Sistem Organ Tubuh Hewan Mamalia dan Manusia
No. Sistem Organ Fungsi
1. Pencernaan Kelenjar ludah, gigi, lidah, laring, esofagus, lambung, Mencerna makanan secara fisik dan kimia untuk
(digesti) usus, hati, kantong empedu, dan pankreas diabsorpsi darah dan digunakan oleh Jaringan tubuh.
2. Pernapasan Hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru- Mengambil O2 dan mengeluarkan CO2 dari tubuh.
(respirasi) paru
3. Urinaria Ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra Mengeluarkan hasil metabolisme yang tidak berguna
ke luar tubuh dan menjaga keseimbangan sel dengan
lingkungannya.
4. Peredaran Jantung, pembuluh limfatik (getah bening), dan Mengangkut O2 dan sari makanan ke sel-sel tubuh
(transportasi atau kelenjar limfa dan mengangkut hasil metabolisme yang tidak ber-
sirkulasi) guna ke luar tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit.
5. Rangka Tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan Menggerakkan bagian tubuh dan untuk berpindah
dada, rangka penopang tulang-tulang bahu, tempat menegakkan tubuh, melindungi organ-organ
rangka penopang tulang pinggul serta tulang di bawahnya, tempat melekatnya otot, dan alat gerak
anggota badan bagian atas dan bawah pasif.
6. Otot Otot rangka, otot polos, dan otot jantung Menentukan postur tubuh, menyimpan glikogen, dan
sebagai alat gerak aktif.
7. Kelenjar buntu Kelenjar buntu, pituitari, tiroid, paratiroid, pankreas, Memproduksi hormon-hormon untuk mengatur
(endokrin) adrenal, dan kelenjar kelamin (buah zakar dan metabolisme dalam tubuh.
indung telur)
8. Saraf Otak, sumsum tulang belakang, dan simpul- Menerima dan merespon rangsang dari lingkungan-
simpul saraf (ganglion) nya.
Mendata Jenis-Jenis Teknologi dalam Bidang hingga sedot lemak. Penemuan-penemuan ini tentu
Kesehatan tidak hanya cukup sampai disini saja, tetapi perlu
diteliti kembali mengenai kelebihan-kelebihan dan
Seiring dengan perkembangan ilmu biologi dan
kelemahan-kelemahannya. Hasil penemuan-
kedokteran, kini banyak ditemukan berbagai cara
penemuan ini dapat Anda temukan di surat kabar,
pengobatan menggunakan teknologi kesehatan.
majalah ataupun media elektronik.
Seperti transplantasi kulit, transplantasi jantung
1. Jaringan penyusun tubuh hewan adalah 4. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot.
jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan 5. Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang
otot, dan jaringan saraf. disebut neuron.
2. Jaringan epitelium berfungsi untuk melapisi 6. Macam-macam jaringan penyusun tubuh
permukaan organ tubuh bagian dalam dan hewan yaitu jaringan epitelium, jaringan
dibentuk untuk melaksanakan fungsi absorpsi pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
dan proteksi. 7. Sistem organ yang menyusun tubuh manusia
3. Jaringan pengikat berfungsi untuk melekatkan yaitu sistem pencernaan, sistem pernapasan,
suatu jaringan lain, membungkus organ-or- sistem urinaria, sistem peredaran, sistem
gan, mengisi di antara organ-organ, dan rangka, sistem otot, sistem kelenjar buntu,
menghasilkan imunitas. sistem saraf, sistem perkembangbiakan, dan
sistem integumen.
4
2
yang berlebihan
5
e. penyimpan zat
3 19. Hasil fotosintesis daun untuk sementara waktu
disimpan di jaringan . . . .
Jaringan yang berfungsi sebagai tempat per- a. spons parenkim
napasan dan fotosintesis ditunjukkan oleh b. palisade parenkim
gambar berlabel nomor . . . . c. stomata
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4 d. kutikula
b. 2 dan 3 e. 4 dan 5 e. epidermis
c. 3 dan 5
20. Sulur yang merupakan bentuk modifikasi daun
16. Bagian 1 dan 2 pada terdapat pada tanaman . . . .
penampang lintang a. kembang sungsang
daun di samping untuk 1 b. mentimun
.... c. markisa
2
a. m e n g a n g k u t d. semangka
bahan asimilasi e. anggur
dan tempat foto- 21. Persamaan ciri-ciri khas struktur tumbuhan
sintesis Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
b. mengangkut hasil asimilasi dan tempat terdapat pada . . . .
fotosintesis a. susunan akarnya
c. mengangkut CO2 dan tempat fotosintesis b. morfologi bunganya
d. pertukaran gas dan mengangkut hasil c. sifat haploid sel kelaminnya
fotosintesis d. bangun dasar daunnya
e. menyimpan hasil fotosintesis dan e. susunan anatomi batangnya
pertukaran gas
Metabolisme
16 Metabolisme
Semua aktivitas hidup memerlukan energi. Berpikir, berolahraga,
bahkan tidur pun memerlukan energi. Dari mana energi berasal?
Mobil mendapat energi dari bensin, sementara itu tubuh organisme
mendapat energi dari bahan makanan. Sumber energi untuk segala
kehidupan kita berasal dari cahaya matahari yang ditangkap oleh
tumbuhan melalui klorofil. Selanjutnya, dalam proses jaring-jaring
makanan, energi yang terdapat dalam makanan masuk dalam sistem
pencernaan dan setelah dicerna menghasilkan zat-zat makanan. Zat-
zat makanan ini akan diangkut menuju sel-sel dan jaringan tubuh
baik pada konsumen pertama atau berikutnya. Nah, zat makanan
ini di dalam sel-sel tubuh akan mengalami proses katabolisme.
Metabolisme berasal dari kata metabole yang artinya perubahan.
Berubah di sini memiliki dua pengertian. Pertama, berubah menjadi
lebih kompleks disebut anabolisme, asimilasi, atau sintesis. Kedua,
berubah menjadi lebih sederhana disebut katabolisme atau
disimilasi.
Dengan demikian metabolisme meliputi dua macam reaksi, yaitu
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme (biosintesis) merupakan
proses pembentukan makromolekul (lebih kompleks) dari molekul
yang lebih sederhana. Makromolekul yang dimaksud misalnya
komponen sel (protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat). Oleh
karena proses pembentukannya memerlukan energi bebas maka
disebut reaksi endergonik.
Katabolisme merupakan proses pemecahan makromolekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Misalnya
pengubahan karbohidrat menjadi CO 2 dan H 2O dalam proses
respirasi. Proses ini menghasilkan energi bebas sehingga disebut
reaksi eksergonik. Energi tersebut tersimpan dalam bentuk molekul
pembawa energi tinggi antara lain adenosin triphosphat (ATP) dan
nikotinamida adenin dinukleotida phosphat (NADPH). Semua proses
metabolisme (anabolisme dan katabolisme) merupakan reaksi
enzimatis. Artinya, reaksi itu terjadi melalui keterlibatan enzim.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai metabolisme marilah kita
bahas terlebih dulu mengenai enzim.
Gambar 2.1
Cara kerja enzim Lock and Key Theory
18 Metabolisme
b. Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi)
Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah
bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Perhatikan Gambar
2.2 dan diskusikan dengan teman sebangku.
Substrat
Enzim
Sisi aktif
fleksibel Enzim yang sisi aktif- Kompleks Produk
nya telah berubah se- enzim-substrat
suai substrat
Gambar 2.2
Cara kerja enzim Induced Fit Theory
Enzim
3
2
4 5
Substrat
Penghambat
→
+ Tidak menghasil-
→ kan produk
Gambar 2.3
Inhibitor kompetitif
Substrat
Sisi Penghambat
alosterik
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 2.4
Inhibitor nonkompetitif
20 Metabolisme
c. Inhibitor Alosterik
Pada penghambatan alosterik, molekul zat penghambat
tidak berikatan pada sisi aktif enzim, melainkan berikatan pada
sisi alosterik. Akibat penghambatan ini sisi aktif enzim menjadi
tidak aktif karena telah mengalami perubahan bentuk.
4. Sifat-Sifat Enzim
Secara ringkas sifat-sifat enzim dijelaskan sebagai berikut.
a. Enzim merupakan biokatalisator.
Enzim dalam jumlah sedikit saja dapat mempercepat reaksi
beribu-ribu kali lipat, tetapi ia sendiri tidak ikut bereaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik.
Enzim tidak dapat bekerja pada semua substrat, tetapi hanya
bekerja pada substrat tertentu saja. Misalnya, enzim katalase
hanya mampu menghidrolisis H2O2 menjadi H2O dan O2.
c. Enzim berupa koloid.
Enzim merupakan suatu protein sehingga dalam larutan
enzim membentuk suatu koloid. Hal ini menambah luas
bidang permukaan enzim sehingga aktivitasnya lebih besar.
d. Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.
Sisi aktif enzim mempunyai gugus R residu asam amino
spesifik yang merupakan pemberi atau penerima protein
yang sesuai.
e. Enzim bersifat termolabil.
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah,
kerja enzim akan lambat. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia
yang dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika suhu
terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.
f. Kerja enzim bersifat bolak-balik (reversibel).
Enzim tidak dapat menentukan arah reaksi, tetapi hanya
mempercepat laju reaksi mencapai kesetimbangan. Misalnya
enzim lipase dapat mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol. Sebaliknya, lipase juga mampu menyatukan
gliserol dan asam lemak menjadi lemak.
Enzim tidak hanya menguraikan molekul kompleks, tetapi juga
dapat membentuk molekul kompleks dari molekul-molekul
sederhana penyusunnya (reaksi bolak-balik). Perhatikanlah skema
pada Gambar 2.5 berikut agar Anda dapat memahami sifat enzim
dengan lebih jelas.
Substrat
Substrat
Produk Produk
Gambar 2.5
Kerja enzim bersifat bolak-balik (reversibel)
Hasil Pengamatan:
Tabung Jaringan Perlakuan Banyak Gelembung Tingkat Reaksi
Catatan: Isilah pada kolom tingkat reaksi dengan: tidak terjadi reaksi, reaksi lambat, dan reaksi cepat.
Pertanyaan: 3. Di antara tabung-tabung yang di dalamnya
1. Pada tabung nomor berapakah tidak terjadi terjadi reaksi kimia, pada tabung manakah
reaksi kimia? Mengapa demikian? yang reaksi kimianya paling cepat? Mengapa
2. Pada tabung nomor berapakah terjadi reaksi demikian?
kimia? Mengapa demikian? 4. Apa kesimpulan dari kegiatan ini?
Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
presentasikan.
22 Metabolisme
a. Suhu (Temperatur)
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Enzim pada suhu
0°C tidak aktif, akan tetapi juga tidak rusak. Jika suhu
dinaikkan sampai batas optimum, aktivitas enzim semakin
Kecepatan reaksi
Pepsin Tripsin
Konstan
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pH Konsentrasi enzim
Sumber: Biology, Mader, S. S. Sumber: Biology, Mader, S. S.
Gambar 2.7 Gambar 2.8
Grafik hubungan antara pH dengan Grafik hubungan antara konsentrasi enzim
kecepatan reaksi dengan kecepatan reaksi
c. Konsentrasi Enzim
Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus
dengan kecepatan reaksi. Hal ini berarti penambahan
konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi me-
ningkat hingga dicapai kecepatan konstan. Kecepatan
konstan tercapai apabila semua substrat sudah terikat oleh
enzim. Perhatikan grafik pada Gambar 2.8 di atas.
d. Zat-zat Penggiat (Aktivator)
Terdapat zat kimia tertentu yang dapat meningkatkan
aktivitas enzim. Misalnya, garam-garam dari logam alkali
dalam kondisi encer (2%–5%) dapat memacu kerja enzim.
Demikian pula dengan ion logam Co, Mg, Ni, Mn, dan Cl.
Akan tetapi, mekanisme kerja zat penggiat ini belum di-
ketahui secara pasti.
B. Katabolisme
Ketika kita melakukan aktivitas, misalnya berolahraga, dalam
tubuh terjadi pembakaran glukosa dan lemak menjadi energi atau
panas. Pemecahan glukosa dan lemak atau bahan makanan lain
yang menghasilkan energi atau panas disebut katabolisme. Dengan
kata lain, katabolisme dapat diartikan sebagai proses pemecahan
molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana dengan menghasilkan sejumlah energi.
1. Respirasi
Respirasi adalah proses reduksi, oksidasi, dan dekomposisi,
baik menggunakan oksigen maupun tidak dari senyawa organik
kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dan dalam proses
tersebut dibebaskan sejumlah energi. Tenaga yang dibebaskan
dalam respirasi berasal dari tenaga potensial kimia yang berupa
ikatan kimia.
Respirasi yang memerlukan oksigen disebut respirasi aerob
dan respirasi yang tidak memerlukan oksigen disebut respirasi
anaerob. Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan oleh
kelompok mikroorganisme tertentu (bakteri), sedangkan pada
organisme tingkat tinggi belum diketahui kemampuannya untuk
melakukan respirasi anaerob. Dengan demikian bila tidak tersedia
oksigen, organisme tingkat tinggi tidak akan melakukan respirasi
anaerob melainkan akan melakukan proses fermentasi.
Sementara itu, terdapat respirasi sempurna yang hasil akhirnya
berupa CO2 dan H2O dan respirasi tidak sempurna yang hasil
akhirnya berupa senyawa organik.
24 Metabolisme
Sitosol: tempat berlangsungnya
glikolisis
2 ATP
2 ADP
Isomerisasi
DHAP PGAL
2 NAD 4 ADP
2 NADH2
4 ATP
Asam piruvat
Gambar 2.10
Rangkaian proses glikolisis, diawali dengan glukosa dan diakhiri dengan piruvat
26 Metabolisme
b) Pembentukan Asetil Co-A atau Reaksi Transisi
Reaksi pembentukan asetil Co-A sering disebut
reaksi transisi karena menghubungkan glikolisis
dengan daur Krebs. Pembentukan asetil Co-A pada
organisme eukariotik berlangsung dalam matriks
mitokondria, sedangkan pada organisme prokariotik
berlangsung dalam sitosol.
Pada reaksi ini, asam piruvat dikonversi menjadi
gugus asetil (2C) yang bergabung dengan Co-
enzim A membentuk asetil Co-A dan melepaskan
CO2. Reaksi ini terjadi 2 kali untuk setiap 1 molekul
glukosa. Perhatikan reaksi pembentukan asetil
Co-A berikut.
2NAD+ 2NADH + H+
Siklus
Krebs NADH2
NAD+ α-katoglutarat
ADP
Fumarat ATP
NAD+
Gambar 2.11
Daur Krebs
2 Asetil 4 CO2
2 ADP + 2 P 2 ATP
6 NAD+ 6 NADH
2 FAD 2 FADH2
CoQ
Fe+2
Fe+3
Fe+2
Fe+2
O-2
Hasil samping
CYTa3
CYTb
CYTc
CYTa
daur Krebs
CoQH2
NADH + H
FAD
O2
Fe+3
Fe+2
Fe+3
Fe+3
A
1
2
2H+
Gambar 2.12
Sistem transpor elektron
28 Metabolisme
Sementara itu, energi yang dihasilkan oleh
oksidasi 1 mol FADH2 dapat menghasilkan 2 mol
ATP.
Berapakah jumlah total ATP yang dihasilkan
selama proses respirasi aerob pada organisme
eukariotik? Perhatikan Gambar 2.13 berikut.
Glukosa
Sitoplasma
Glikolisis
2 ATP
2 NADH 4 ATP
2 piruvat
2 CO2
6 NADH 18 ATP
Mitokondria
Siklus
2 FADH2 4 ATP
Krebs
2 ATP
4 CO2
O2 H2O
Hasil ATP: 4 ATP + 32 ATP = 36 ATP
Sumber: Biology, Mader, S. S.
Gambar 2.13
Jumlah energi yang dihasilkan dari setiap molekul glukosa pada organisme eukariotik
Siklus
HMS CO2
Gambar 2.14
Jalur pentosa fosfat (HMS)
30 Metabolisme
b. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob terjadi bila tidak ada oksigen. Perlu
diingat, bahwa dalam respirasi aerob oksigen berperan
sebagai penerima elektron terakhir. Bila peran oksigen di-
gantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organela-
organela dan reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses
respirasi aerob sama dengan respirasi anaerob. Adapun zat
lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3
dan SO4. Sejauh ini baru diketahui bahwa yang dapat
menggunakan zat pengganti oksigen merupakan golongan
mikroorganisme. Dengan demikian, organisme tingkat tinggi
tidak dapat melakukan respirasi anaerob. Bagaimana
organisme tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia
menjadi energi kinetik jika tidak ada oksigen? Apabila tidak
tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi mengubah energi
potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses
fermentasi.
2. Fermentasi
Fermentasi terjadi bila tidak tersedia cukup oksigen. Respirasi
anaerob juga terjadi bila tidak terdapat oksigen. Akan tetapi,
bukan berarti fermentasi sama dengan respirasi anaerob. Salah
satu perbedaannya antara lain terletak pada keterlibatan organela
mitokondria pada respirasi anaerob yang berfungsi untuk
mengoksidasi NADH 2 atau NADPH 2. Sementara itu, pada
fermentasi tidak melibatkan mitokondria. Dengan demikian
perbedaan respirasi anaerob dengan fermentasi juga terletak
pada proses-proses yang terjadi dalam mitokondria. Perhatikan
skema Gambar 2.15.
Glukosa C6
2X Gliseraldehid 3 – fosfat P – C3
PGA
2 NAD+
2P
2 NADH2
2X 1,3 – Difosfogliserat P – C3 – P
PGAL
ADP
ATP
2X Piruvat C3
CO2
Alkohol C2 Laktat C3
Gambar 2.15
Fermentasi
b. Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol, misalnya terjadi pada khamir.
Mikroorganisme ini mempunyai enzim yang mendekarboksilasi
piruvat menjadi asetaldehid (senyawa dengan 2C) dengan
melepaskan CO2. Selanjutnya oleh NADH, asetaldehid
direduksi menjadi etilalkohol.
Khamir (yeast) merupakan salah satu contoh organisme
yang menghasilkan alkohol dan CO2. Yeast digunakan dalam
pembuatan roti. CO2 yang dihasilkan mengakibatkan roti me-
ngembang. Yeast juga digunakan untuk memfermentasikan
gula dalam pembuatan anggur, dalam hal ini dihasilkan
etilalkohol. Sebutkan contoh lain dari fermentasi alkohol.
Lakukanlah kegiatan diskusi berikut agar pemahaman
Anda tentang fermentasi menjadi lebih jelas.
32 Metabolisme
Bandingkan reaksi yang berlangsung dalam fermentasi asam
laktat dan fermentasi alkohol. Setelah itu, diskusikan beberapa
pertanyaan berikut.
1. Berapa jumlah ATP yang dihasilkan dalam pemecahan glukosa
melalui fermentasi?
2. Tuliskan reaksi kimia fermentasi asam laktat dan fermentasi
alkohol.
3. Lebih efektif manakah, penghasilan ATP melalui respirasi aerob
atau melalui fermentasi?
Tulislah hasil diskusi Anda dalam buku kerja. Selanjutnya, presentasi-
kan di depan kelas.
C. Anabolisme
Anabolisme adalah peristiwa penyusunan zat dari senyawa
sederhana menjadi senyawa lebih kompleks yang berlangsung dalam
tubuh makhluk hidup. Penyusunan senyawa kimia umumnya
memerlukan energi, misalnya energi cahaya dalam fotosintesis dan
energi kimia dalam kemosintesis.
34 Metabolisme
Mengamati Pengaruh Intensitas Cahaya 5. Setelah tersusun, satu perangkat gelas piala
terhadap Kecepatan Fotosintesis diletakkan di dalam ruangan dengan intensitas
1. Coba siapkan beberapa alat dan bahan cahaya rendah dan perangkat yang lain
berikut. diletakkan di luar ruangan dengan intensitas
a. tabung reaksi, cahaya tinggi.
b. gelas piala, 6. Amati gelembung oksigen yang terjadi. Hitung
c. corong kecil, banyaknya gelembung setiap 5 menit selama
d. akuades, 15 menit.
e. larutan Na-Bikarbonat 0,5%, dan 7. Buat grafik hubungan antara intensitas cahaya
f. tanaman Hydrilla verticillata (Hidrilla). dengan gelembung dan waktu.
2. Buatlah medium berupa air dalam 2 buah
gelas piala dan tambahkan beberapa tetes Pertanyaan:
0,5% Na-Bikarbonat. 1. Bagaimana perbedaan jumlah gelembung
3. Setelah itu potonglah cabang tanaman pada kedua perlakuan tersebut?
Hydrilla verticillata sepanjang 10 cm. Letakkan 2. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa
tanaman Hydrilla verticillata di bawah corong, tersebut (soal nomor 1)?
pangkal tanaman menghadap ke arah pipa 3. Apa fungsi NaHCO 3 pada percobaan
corong yang ditutup tabung reaksi yang telah tersebut?
diisi penuh dengan air. 4. Gelembung yang terjadi menunjukkan apa?
4. Susunlah dua perangkat gelas piala, tabung 5. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada
reaksi, corong, dan tanaman hidrilla seperti peristiwa tersebut.
gambar berikut.
6. Apa kesimpulan dari kegiatan ini?
Buatlah laporan tertulis hasil eksperimen ini dan
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
Tabung reaksi
Gelas piala
Tilakoid
Stroma
Grana
36 Metabolisme
tambahan karotenoid. Setiap jenis pigmen menyerap cahaya
dengan panjang gelombang tertentu.
Molekul klorofil dan pigmen asesori (tambahan) mem-
bentuk satu kesatuan unit sistem yang dinamakan fotosistem.
Setiap fotosistem menangkap cahaya dan memindahkan
energi yang dihasilkan ke pusat reaksi, yaitu suatu kompleks
klorofil dan protein-protein yang berperan langsung dalam
fotosintesis.
Fotosistem I terdiri atas klorofil a dan pigmen tambahan
yang menyerap kuat energi cahaya dengan panjang
gelombang 700 nm sehingga sering disebut P700.
Sementara itu, fotosistem II tersusun atas klorofil a yang Jalur elektron siklik
menyerap kuat energi cahaya dengan panjang gelombang terjadi dari fotosistem I
680 nm sehingga sering disebut P680. kembali ke fotosistem I dan
hanya menyebabkan
Ketika suatu molekul pigmen menyerap energi cahaya, terbentuknya ATP.
energi itu dilewatkan dari suatu molekul pigmen ke molekul
pigmen lainnya hingga mencapai pusat reaksi. Setelah energi
sampai di P700 atau di P680 pada pusat reaksi, sebuah elektron
kemudian dilepaskan menuju tingkat energi lebih tinggi. Elektron
berenergi ini akan disumbangkan ke akseptor elektron.
Dalam reaksi terang, terdapat 2 jalur perjalanan elektron,
yaitu jalur elektron siklik dan jalur elektron nonsiklik.
1) Jalur elektron siklik
Jalur elektron siklik dimulai setelah kompleks pigmen
fotosistem I menyerap energi matahari. Pada jalur ini,
elektron berenergi tinggi (e-) meninggalkan pusat reaksi
fotosistem I, tetapi akhirnya elektron itu kembali lagi.
Elektron berenergi (e-) meninggalkan fotosistem I
(pusat reaksi klorofil a) dan ditangkap oleh akseptor
elektron kemudian melewatkannya dalam sistem
transpor elektron sebelum kembali ke fotosistem I. Jalur
elektron siklik hanya menghasilkan ATP.
Namun, sebelum kembali ke fotosintem I, elektron-
elektron itu memasuki sistem transpor elektron, yaitu
suatu rangkaian protein pembawa yang mengalirkan
elektron dari satu protein pembawa ke protein pembawa
berikutnya. Ketika elektron melalui protein pembawa ke
protein pembawa berikutnya, energi yang akan diguna-
kan untuk membentuk ATP dilepaskan dan disimpan
dalam bentuk gradien hidrogen (H+). Saat ion hidrogen
ini melalui gradien elektrokimia melalui kompleks ATP-
sintase, terjadilah pembentukan ATP.
ATP terbentuk karena adanya penambahan gugus
fosfat pada senyawa ADP yang diatur oleh energi cahaya
sehingga prosesnya disebut fotofosforilasi.
Pembentukan ATP terjadi melalui rute transpor elektron
siklis maka disebut juga fotofosforilasi siklis. Coba
amatilah Gambar 2.18 untuk mempermudah memahami
jalur elektron ini.
e– e–
e–
Sit Siklis NADPH2
ok e–
rom
ADP
e–
Fotosistem I (P 700)
ATP
Fotosistem II (P 680)
e–
H2O H+
O2
Gambar 2.18
Jalur elektron siklis dan nonsiklis
38 Metabolisme
Dengan demikian jalur elektron nonsiklis menghasilkan
ATP dan NADPH2. NADPH2 dan ATP yang dihasilkan dalam Aliran elektron
elektron nonsiklik akan digunakan dalam reaksi tahap kedua nonsiklik menguraikan
(reaksi gelap) sintesis karbohidrat. air menjadi H+, e-, dan O2.
Selain itu juga dihasilkan
ATP dan mengubah NADP+
b. Reaksi Gelap (Light-Independent Reaction) menjadi NADPH2.
Reaksi gelap merupakan reaksi tahap kedua dari
fotosintesis. Disebut reaksi gelap karena reaksi ini tidak me-
merlukan cahaya. Reaksi gelap terjadi di dalam stroma
kloroplas.
Reaksi gelap pertama kali ditemukan oleh Malvin Calvin
dan Andrew Benson. Oleh karena itu, reaksi gelap
fotosintesis sering disebut siklus Calvin-Benson atau
siklus Calvin. Siklus Calvin berlangsung dalam tiga tahap,
yaitu fase fiksasi, fase reduksi, dan fase regenerasi. Pada
fase fiksasi terjadi penambatan CO2 oleh ribulose bifosfat
(Ribulose biphosphat = RuBP) menjadi 3-fosfogliserat (3-
phosphoglycerate = PGA). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim
ribulose bifosfat karboksilase (Rubisco).
RuBP karboksilase (Rubisco)
CO2 + RuBP –––––––––––––––––––––– PGA
NADPH + H+ NADP+
2 G3P
Daur
Calvin
KH
Sumber: Dokumentasi Penerbit
Gambar 2.19
Siklus Calvin
40 Metabolisme
1) Di daerah mesofil:
ADP
ATP CO2
Malat Aspartat
Malat
ADP NADP
PGAL KH
Dinding sel
dan lain-lain
di sitoplasma di vakuola
di vakuola di kloroplas
2. Fotorespirasi
Beberapa tanaman C3, misalnya kedelai dan kentang, tidak
banyak menghasilkan karbohidrat melalui fotosintesis pada hari
yang sangat panas. Mengapa? Pada hari yang sangat panas,
tanaman C3 menutup stomatanya untuk mengurangi penguapan.
Selama stomata menutup, fotosintesis tetap berlangsung
menggunakan sisa CO2 dalam daun dan menghasilkan O2 yang
terakumulasi dalam kloroplas. Telah diketahui bahwa Rubisco
sangat diperlukan dalam fiksasi CO2 dalam siklus Calvin untuk
menggabungkan CO2 dengan RuBP. Sementara itu, O2 hasil
fotosintesis bersaing dengan CO2 untuk memperebutkan sisi
aktif Rubisco. Ketika kadar O2 lebih tinggi dari kadar CO2,
Rubisco cenderung mengkatalis reaksi O 2 dengan RuBP
daripada dengan CO2. Ketika hal ini terjadi, senyawa antara
dalam siklus Calvin banyak dipecah menjadi CO2 dan H2O
daripada membentuk glukosa (karbohidrat). Proses inilah yang
disebut fotorespirasi.
Dinamakan fotorespirasi karena dalam peristiwa tersebut
memerlukan cahaya, memerlukan oksigen seperti halnya
respirasi aerob, ser ta menghasilkan CO 2 dan H 2 O.
Perbedaannya dengan respirasi aerob, dalam fotorespirasi tidak
dihasilkan ATP.
Fotorespirasi mengurangi efisiensi fotosintesis pada
tanaman C3 karena banyak menghilangkan senyawa antara
(RuBP) yang dipakai dalam siklus Calvin. Sebaliknya,
fotorespirasi tidak berpengaruh terhadap tanaman C4, karena
konsentrasi CO2 dalam sel-sel sarung berkas pengangkut selalu
tinggi.
3. Kemosintesis
Telah diketahui bahwa tumbuhan hijau mampu mensintesis
karbohidrat menggunakan energi cahaya melalui proses
fotosintesis. Karbohidrat dapat dibentuk dari CO2 dan H2O meng-
gunakan energi kimia yang dihasilkan selama oksidasi biologi
terhadap substansi kimia tertentu. Bakteri yang tidak berklorofil
juga dapat menghasilkan karbohidrat menggunakan energi kimia.
Oleh karena itu, porses tersebut dinamakan kemosintesis.
Dengan demikian, kemosintesis dapat diartikan sebagai salah
42 Metabolisme
bentuk asimilasi karbon di mana reduksi CO2 berlangsung dalam
gelap (tanpa cahaya), menggunakan energi murni hasil oksidasi.
Salah satu hal penting dari kemosintesis yaitu energi hasil reaksi
oksidasi digunakan oleh bakteri dalam fosforilasi dan selanjutnya
mereduksi CO2 menjadi senyawa organik.
Kemosintesis terjadi pada bakteri nitrifikasi, bakteri belerang,
bakteri besi, serta bakteri hidrogen dan bakteri metan.
a. Kemosintesis oleh Bakteri Nitrifikasi
Beberapa bakteri nitrifikasi antara lain: bakteri
Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Bactoderma.
Nitrosococcus dan Nitrosomonas (bakteri nitrat)
mengoksidasi amonia menjadi nitrit.
Nitrosomonas
2NH2 + 3O2 HNO2 + 2H2O + energi (158 kkal)
Bactoderma dan Nitrobacter (bakteri nitrat)
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat dalam keadaan aerob.
Nitrobacter
2HNO2 + O2 2HNO3 + energi (43 kkal)
2) Bakteri Metana
Methanonas merupakan salah satu contoh bakteri
metana yang mampu mengoksidasi metana menjadi
CO2. Metana menyediakan karbon dan energi bagi
bakteri aerob ini. Perhatikan reaksi berikut.
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O + energi
D. Keterkaitan Metabolisme
Seperti dijelaskan di depan, bahwa metabolisme meliputi
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme memerlukan energi
(endergonik), sedangkan katabolisme menghasilkan energi
(eksergonik). Bagaimanakah hubungan antara anabolisme dengan
katabolisme? Marilah kita pelajari dalam bahasan berikut.
44 Metabolisme
1. Keterkaitan Antara Anabolisme dengan Katabolisme
Karbohidrat
Telah dipelajari di depan bahwa anabolisme merupakan
proses pembentukan senyawa kompleks dari senyawa
sederhana dengan memerlukan energi. Jadi, reaksi anabolisme
bersifat endergonik. Sementara itu, katabolisme merupakan
proses pemecahan atau penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi.
Jadi, reaksi katabolisme bersifat eksergonik. Perhatikan skema
Gambar 2.21 berikut.
Senyawa
Anabolisme Katabolisme Karbohidrat Katabolisme
Kompleks Anabolisme
Energi
Energi
Senyawa
Energi Sederhana Energi CO2 dan H2O
Gambar 2.21
Hubungan katabolisme dan anabolisme karbohidrat
Gula Asam
Asam amino Gliserol
lemak
Deaminasi
Glikolisis
Glukosa
Urea Piruvat
Beta-oksidasi
Dikeluarkan Asetil Co-A
dalam bentuk
urine
Siklus
Krebs
Rantai transpor
elektron
dan fosforilasi
oksidatif
Gambar 2.22
Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein
46 Metabolisme
mengalami beta-oksidasi. Pada reaksi ini asil Co-A yang berasal
dari asam heksanoat (C = 6) mengalami dua kali siklus dan
menghasilkan 3 asetil Co-A (C = 2). Siklus pertama menghasilkan
1 molekul asetil Co-A, 1 FADH, 1 NADH, dan butiril Co-A (4
atom C). Pada siklus 2 butiril Co-A dioksidasi menjadi 2 molekul
asetil Co-A dengan menghasilkan 1 FADH2 dan 1 NADH. Adapun
jumlah ATP yang dihasilkan pada beta-oksidasi dapat dihitung
sebagai berikut.
2 FADH2 → 2 × 2 ATP = 4 ATP
2 NADH → 2 × 3 ATP = 6 ATP
–––––––––––––––––––––––––––
Jumlah = 10 ATP
Oleh karena aktivasi asam heksanoat menjadi heksanoil Co-
A memerlukan 2 ATP, maka hasil bersih ATP = (10 – 2) ATP = 8
ATP. Selanjutnya, 3 molekul asetil Co-A akan memasuki daur
Krebs dan mengalami oksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O.
Pada oksidasi 3 molekul asetil Co-A ini dihasilkan 3 × 12 ATP =
36 ATP. Jadi, oksidasi asam lemak menghasilkan 44 ATP.
Hal ini juga menunjukkan bahwa makin panjang rantai karbon
yang menyusun asam lemak, energi yang dihasilkan makin besar.
Misalnya pada asam palmitat yang mempunyai 15 atom C
menghasilkan 129 ATP. Bukan hanya itu, senyawa lain hasil
hidrolisis lemak yaitu gliserol dapat memasuki jalur glikolisis
setelah diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat (PGAL).
Selanjutnya, PGAL akan diubah menjadi PEP. PEP harus diubah
menjadi asetil Co-A agar dapat memasuki daur Krebs. Dari reaksi
oksidasi, gliserol juga dihasilkan cukup banyak energi yaitu
sekitar (36 ATP). Perhatikan skema pada Gambar 2.23 berikut.
2 ATP
Asam heksanoat
2 ADP
2 FADH2
2 NAD+
Piruvat
3 2 NADH2 Beta-oksidasi
As
et
il
Co
-A
Siklus
Krebs
STE
Gambar 2.23
Jalur beta-oksidasi asam lemak
48 Metabolisme
Kumpulkan beberapa kemasan produk makanan dan minuman
yang menjanjikan adanya rendah kalori. Amati bahan pemanis yang
tercantum dalam label pada kemasannya. Catatlah nama produk,
jenis produk, dan pemanis yang digunakan. Selanjutnya, masukkan
data yang diperoleh dalam tabel berikut.
1.
2.
3.
4.
dst.
Sumber: Dokumentasi Penerbit Sumber: 109 Jus untuk Terapi Sumber: www.biwa.ne.jp
Gambar 2.25
Makanan hasil fermentasi
50 Metabolisme
Tabel 2.1 Komposisi Zat dalam Cairan Infus
Komposisi dalam Satuan mEq/L
Glukosa Kalori Osmolaritas
Produk
(g/L) Kkal/L (mOsm/L)
Na K Ca Cl Laktat
WIDA D10 TM
(Glukosa 10%) 100 - - - - - 400 555
WIDA D5TM
55 - - - - - 200 277
(Glukosa 5%)
WIDA D5 -NSTM
(Glukosa 5% dan Natrium Klorida 55 154 - - 154 - 200 585
0,9%)
WIDA NSTM
- 154 - - 154 - - 308
(Natrium Klorida 0,9%)
WIDA RSTM
- 147,1 4 4,5 155,6 - - 311
(Ringer’s Solution)
WIDA RD TM
(5% Dextrose in Ringer’s Solution) 55 147,5 4 4,5 155,6 - 200 588
1. Enzim adalah senyawa protein sederhana 8. Terdapat dua macam katabolisme yaitu
maupun kompleks yang bertindak sebagai respirasi dan fermentasi.
katalisator spesifik. 9. Respirasi menggunakan oksigen disebut
2. Enzim bekerja secara spesifik, hanya bekerja respirasi aerob dan respirasi tanpa adanya
pada substrat tertentu. Menurut cara kerjanya, oksigen dikenal dengan respirasi anaerob
enzim dapat dikelompokkan berdasarkan teori (hanya dilakukan oleh mikroorganisme).
Lock and Key Theory serta Induced Fit Theory. 10. Pada respirasi aerob energi yang dihasilkan
3. Enzim dapat mengalami gangguan atau sebesar 36 ATP pada organisme eukariotik
hambatan yang disebut inhibitor. dan 38 ATP pada organisme prokariotik.
4. Terdapat tiga jenis inhibitor yaitu inhibitor re- Sementara itu fermentasi menghasilkan
versible, inhibitor tak reversible dan inhibitor energi sebanyak 20 ATP.
umpan balik. 11. Anabolisme adalah peristiwa penyusunan zat
5. Pada metabolisme terdapat dua reaksi yaitu dari senyawa sederhana menjadi senyawa
katabolisme dan anabolisme. yang lebih kompleks dan memerlukan se-
6. Katabolisme merupakan reaksi pemecahan jumlah energi.
molekul kompleks seperti karbohidrat, protein 12. Fotosintesis berlangsung menggunakan
dan lemak menjadi molekul yang lebih energi dari cahaya matahari yang dikonversi
sederhana dan menghasilkan sejumlah energi. menjadi energi kimia yang terikat dalam
7. Katabolisme terjadi dengan oksigen maupun molekul karbohidrat.
tanpa oksigen.
Produk-Produk untuk Mengatasi Gangguan macam, ada yang berbentuk tablet, kapsul,
Metabolisme serbuk, dan cairan. Agar produknya laris di
pasaran, para produsen memanfaatkan segala
Dewasa ini, banyak produk makanan suplemen media untuk promosi, baik media cetak maupun
untuk mengatasi gangguan metabolisme. Beberapa elektronik Walhasil, produk-produk itu laris manis
produk di antaranya untuk mengatasi kegemukan bak menjual kacang goreng. Benarkah produk-
(obesitas), penyakit diabetes (gula), dan pe- produk itu bermanfaat bagi konsumen?
nambah stamina. Bentuk produk pun bermacam-
52 Metabolisme
A. Tujuan 2. Membuat kliping
Mengetahui sejauh mana manfaat produk a. Guntinglah beberapa artikel tentang
makanan suplemen melalui kajian pustaka. cara mengatasi permasalahan
gangguan metabolisme. Ingat: jangan
B. Alat dan Bahan
lupa mencatat sumber artikel tersebut.
1. artikel dari berbagai sumber (majalah,
b. Siapkan buku kliping. Tempelkan
koran, atau internet)
potongan artikel dan tuliskan sumber
2. buku referensi yang mendukung
artikel di bawahnya (nama sumber/
3. buku kliping
nomor/tanggal penerbitan).
C. Cara kerja c. Berilah ulasan singkat pada setiap
1. Membuat makalah artikel. Gunakan literatur secukupnya
a. Kumpulkan beberapa artikel dengan dalam memberi ulasan.
tema yang sama, misalnya tentang D. Pelaporan
makanan suplemen untuk mengatasi 1. Bentuk laporan berupa makalah atau
kegemukan. kliping, tergantung bentuk tugas yang
b. Carilah literatur yang mendukung diambil.
untuk membahas permasalahan yang 2. Jika bentuk laporan berupa makalah,
akan dibahas. sistematikanya sebagai berikut.
c. Buatlah tulisan atau makalah dengan Bab I Pendahuluan
bahasa Anda sendiri. Gunakan Bab II Isi
literatur secukupnya untuk mem- Bab III Kesimpulan dan Saran
pertajam ulasan Anda.
54 Metabolisme
14. Pembebasan air pada glikolisis berasal dari . . . . 20. Prekursor dari siklus Krebs yang berasal dari
a. glukosa d. sitrat asam piruvat yaitu . . . .
b. piruvat e. oksaloasetat a. oksaloasetat
c. 2 fosfogliserat b. asam-α-ketoglutarat
15. Sebelum siklus asam sitrat, asam piruvat yang c. asetil Co-A
diproduksi pada glikolisis pertama kali d. suksinil Co-A
dikonversi menjadi . . . . e. asam suksinat
a. koenzim A 21. Produk samping respirasi pada tumbuhan
b. asam sitrat dibuang keluar melalui . . . .
c. etanol a. kutikula
d. asetil koenzim A b. epidermis
e. asam oksalat c. endodermis
16. Respirasi sel berlangsung melalui glikolisis. d. parenkim
Glikolisis adalah . . . . e. stomata
a. fermentasi asam piruvat menjadi etanol 22. Pada proses respirasi aerob, sebagai akseptor
dan CO2 terakhir H2 yaitu . . . .
b. oksidasi asam piruvat menjadi CO2 dan a. CO2
HO2 b. H2O
c. produksi asam piruvat dari glukosa c. H2O2
d. pengubahan glikolisis menjadi glukosa d. O2
e. perombakan asam amino menjadi asam e. CH2
laktat
23. Tempat terjadinya dan jumlah ATP yang
17. Tiga hasil terpenting dari peristiwa glikolisis dihasilkan dari sistem transpor elektron berikut
pada proses respirasi yaitu . . . . ini yang benar yaitu . . . .
a. asam laktat, asam amino, dan ATP a. mitokondria dengan 24 ATP
b. asam laktat, asam piruvat, dan ATP b. mitokondria dengan 4 ATP
c. asam laktat, NADH, dan glukosa c. mitokondria dengan 34 ATP
d. asam piruvat, glukosa, dan ATP d. sitoplasma dengan 30 ATP
e. asam piruvat, NADH, dan ATP e. nukleus dengan 34 ATP
18. Tahap respirasi yang paling banyak meng- 24. Asam piruvat untuk memasuki siklus Krebs
hasilkan ATP yaitu . . . . dari proses glikolisis terlebih dahulu mem-
a. glikolisis bentuk . . . .
b. siklus Krebs a. asetil Co-A
c. dekarboksilasi oksidatif b. suksinil Co-A
d. fosforilasi oksidatif c. asam-α-ketoglutarat
e. transpor elektron d. asam oksaloasetat
e. asam suksinat
19. Pernyataan yang paling tepat tentang proses
25. Setelah berolahraga tubuh terasa pegal-pegal.
yang terjadi pada respirasi aerob yaitu . . . .
Hal ini terjadi akibat . . . .
Tahap Tempat Hasil a. fermentasi asam piruvat menjadi alkohol
b. berkurangnya persediaan glukosa dalam
a. Glikolisis sitosol 2 ATP
Siklus Krebs mitokondria 4 ATP
darah
b. Glikolisis mitokondria 4 ATP c. fermentasi asam piruvat menjadi asam
Siklus Krebs mitokondria 2 ATP laktat
c. Glikolisis sitosol 2 ATP d. terurainya asam laktat menjadi CO2 dan
Siklus Krebs mitokondria 2 ATP H2 O
d. Siklus Krebs mitokondria 4 ATP e. melemahnya oksidasi dalam sel otot
Transpor elektron mitokondria 34 ATP
e. Siklus Krebs sitosol 2 ATP
Transpor elektron mitokondria 34 ATP
56 Metabolisme
38. Sebuah fotosistem mengandung . . . . 4. Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari
a. pigmen-pigmen pusat reaksi dan akseptor oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam sistem
elektron transpor elektron?
b. ADP, P, dan ion hidrogen (H+) 5. Jelaskan mengenai fotosistem.
c. proton, foton, dan pigmen
6. Jelaskan perbedaan kemosintesis dengan
d. hanya sitokrom
fotosintesis.
e. jawaban b dan c benar
7. Jelaskan proses fosforilasi siklik dan nonsiklik
39. Faktor-faktor di bawah ini yang tidak ber-
pada reaksi terang.
hubungan dengan sistem transpor elektron
yaitu . . . . 8. a. Apakah fotorespirasi itu?
a. kloroplas b. Mengapa fotorespirasi menurunkan
b. sitokrom efisiensi fotosintesis pada tanaman C3?
c. perpindahan H+ ke dalam ruang tilakoid 9. Bagaimana proses fermentasi terjadi di dalam
d. pembentukan ATP sel otot? Jelaskan.
e. penyerapan energi cahaya 10. Jelaskan hubungan antara fotosintesis dan
40. NADPH dan ATP dari reaksi terang diguna- respirasi yang terjadi pada tumbuhan.
kan untuk . . . .
a. menguraikan air C. Berpikir kritis
b. menyebabkan RuBP menangkap CO2 Wati mencoba resep kue donat yang baru
c. membentuk fotosistem kembali dibeli dari toko roti. Wati bersama adiknya mulai
d. menyebabkan elektron berpindah sesuai membuat adonan kue donat. Setelah adonan
jalurnya selesai dibuat, Wati memberi penutup dan mem-
e. konversi PGA menjadi PGAL biarkannya selama 1 jam sesuai petunjuk pem-
buatan. Berbeda halnya dengan adik Wati. Ia
B. Jawablah soal-soal berikut. mengambil adonan yang mereka buat dan
1. Jelaskan perbedaan anabolisme dengan membiarkannya di udara terbuka. Ternyata adonan
katabolisme. itu tidak mengembang. Wati mencoba mencari
2. Bagaimana suhu dapat mempengaruhi tahu penyebabnya dengan meneliti setiap bungkus
aktivitas enzim? bahan adonan itu. Namun, ia tidak mendapat
petunjuk apa pun. Coba bantulah Wati menjawab
3. Bagaimana asam piruvat dapat masuk siklus teka-teki itu. Jelaskan pula proses mengembang-
Krebs? nya adonan kue donat tersebut.
58 Metabolisme
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 3. Perhatikan gambar berikut.
1. Perhatikan grafik berikut.
Tunas tumbuh
lurus
Pemanjangan
seimbang
Parameter pertumbuhan
Auksin
seimbang
Waktu
Peristiwa pada gambar di atas dipengaruhi
Berdasarkan grafik di atas, fase yang di- oleh aktivitas hormon . . . .
tunjukkan oleh huruf (c) merupakan fase . . . . a. auksin d. asam absisat
a. pertumbuhan secara lambat b. sitokinin e. gas etilen
b. perlambatan c. giberelin
c. pertumbuhan mencapai maksimum 4. Perhatikan faktor-faktor eksternal (lingkungan)
d. pertumbuhan terhenti yang mempengaruhi pertumbuhan berikut.
e. stasioner 1) Suhu
2. Berdasarkan tabel hormon beserta fungsinya 2) Cahaya
berikut, hormon asam absisat ditunjukkan 3) Air dan mineral
pada . . . . 4) Ketersediaan oksigen
Faktor lingkungan yang merupakan bahan
Hormon Fungsi utama berlangsungnya fotosintesis di-
tunjukkan pada nomor . . . .
A • Mempercepat pemasakan
buah
a. 1) dan 2) d. 3) dan 4)
• Pengguguran bunga b. 2) dan 3) e. 4) saja
c. 2) dan 4)
B • Menyebabkan tanaman ber-
bunga sebelum waktunya
• Menyebabkan tanaman tumbuh 5. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya
tinggi membuat . . . .
a. rancangan percobaan
C • Merangsang pertumbuhan
akar b. kesimpulan percobaan
• Mempercepat pelebaran daun c. perkiraan hasil percobaan
• Membantu perkecambahan d. analisis data
biji e. laporan percobaan
D • Pembentangan sel 6. Faktor-faktor yang diukur untuk mengetahui
• Pembelahan sel
pertumbuhan adalah . . . .
• Merangsang pembentukan
buah dan bunga a. tinggi batang dan warna daun
b. warna batang dan panjang daun
E • Mengurangi kecepatan pem-
belahan
c. panjang akar dan tinggi batang
• Menyebabkan dormansi d. berat tumbuhan dan keadaan akar
e. warna daun dan warna batang
Enzim +
B
Substrat
Sisi
alosterik
C
E
D
Enzim
Substrat
Reaksi transisi dan siklus krebs terjadi pada
bagian . . . .
Tidak menghasilkan
produk
a. A
b. B
c. C
Penghambat d. D
e. E
Menurut jenisnya, inhibitor pada gambar di 11. Jumlah ATP yang dihasilkan pada saat
atas termasuk inhibitor . . . . glikolisis jika tumbuhan dalam keadaan stres
a. kompetitif maupun sedang aktif tumbuh yaitu . . . .
b. nonkompetitif a. 2
c. umpa balik b. 3
d. tidak reversibel c. 4
e. alosterik d. 5
e. 6
9. Perhatikan grafik berikut.
12. Reaksi pembentukan asetil Co-A sering
disebut reaksi transisi karena . . . .
a. menghubungkan glikolisis dengan daur
krebs.
(produk per unit/waktu)
Siang
direduksi menjadi . . . . CO2
a. etil alkohol
b. metil alkohol
Siklus
c. pirurat Calvin
d. NADH
e. ATP
16. Mikoorganisme yang memiliki enzim untuk PGAL/G3P
mendekarboksilasi piruvat menjadi asetal Fiksasi CO2 pada tanaman CAM
dehid yaitu . . . .
a. Rhyzopus Fiksasi CO2 siklus Calvin pada gambar di atas
b. Yeast terjadi pada tanaman . . . .
c. Lactobacillus a. tebu
d. Nitrosomonas b. nanas
e. Nitrosobacter c. padi
d. pisang
17. Perhatikan reaksi berikut.
e. kaktus
Reduksi
B. Jawablah soal-soal berikut.
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 1. Sebutkan hormon-hormon yang mem-
Klorofil pengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan.
Y 2. Sebutkan faktor-faktor lingkungan yang mem-
pengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan.
Reaksi di atas dapat terjadi jika Y diganti
dengan . . . . 3. Apakah makroelemen dan mikroelemen itu?
a. H2O
4. Bagaimana cara untuk merumuskan suatu
b. CO2
masalah dalam metode ilmiah?
c. O2
d. Cahaya 5. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat dalam
e. karbohidrat susunan laporan penelitian.
Kata-kata kunci
x stolon
x kolumela
x hifa
x miselium
x komidiofor
x jamur sempurna
x jamur tidak sempurna
70 Biologi SMA Jilid 1
Sebelum menginjak materi pembelajaran, bacalah artikel berikut.
Cendawan Pembawa Maut
Larva ulat Plutella xylostella, pema- Hifa tidak hanya merobek bagian
kan daun kubis yang merugikan petani kubis tubuh tapi juga mengeluarkan racun yang
dapat dimusnahkan dengan penyemprotan mampu menguras nutrisi tubuh. Miselia
larutan cendawan Beauvera bassiana. lantas menembus keluar dan tumbuh
Spora yang disemprotkan pada tanaman menjalar hingga menutupi tubuh dan
kubis dapat melekat pada larva ulat memproduksi konidia. Dalam waktu 3 – 5
Plutella xylostella tersebut, dalam lima hari, serangga pun terbujur kaku dengan
hari mereka akan mati, demikian ini juga sekujur tubuh diselimuti cendawan putih
dialami oleh ulat dewasa. yang mengakibatkan kematian. Itulah
Mekanismenya bila cendawan ber- keampuhan cendawan Bauveria bassia-
singgungan dengan kulit kutikula, lalu koni- na, golongan Deuteromycotina yang
dia akan masuk melalui spirakel dan lubang- menimbulkan penyakit pada serangga
lubang pada organ tubuh, hifa cendawan dengan membalutnya seperti selimut putih,
berkembang di dalamnya. Jika lingkungan selimut putih ini disebut white muscardine.
lembab dalam waktu 24 – 48 jam Sumber: Trubus 433, XXXVI, Desember 2005
perkecambahan berlangsung dan spora-
spora tumbuh dengan subur.
Fungi (Jamur) 71
Ciri-ciri jamur adalah:
1. Tidak memiliki klorofil.
2. Tubuhnya terdiri dari filamen atau benang bercabang-cabang
yang disebut hifa.
3. Benang hifa berkumpul membentuk suatu anyaman masa atau
gumpalan yang disebut miselium.
4. Cara hidupnya bersifat heterotrof, baik parasit ataupun
saprofit.
Jamur dapat tumbuh subur pada lingkungan yang sudah
tersedia makanan (zat organik), suhu, kelembaban yang sesuai,
pH kurang dari 7, dan lingkungan yang beroksigen walaupun
kebutuhan oksigennya rendah. Sebagaimana dijumpai pada alga,
reproduksi jamur dilakukan dengan pembentukan spora secara
seksual dan aseksual.
Klasifikasi jamur terutama didasarkan pada ciri-ciri spora
seksual dan tubuh buah selama tahap-tahap seksual dalam daur
hidupnya. Jamur yang diketahui tingkat seksualnya disebut jamur
perfek (sempurna). Jamur yang belum diketahui tingkat seksualnya
disebut imperfek. Selama belum diketahui tingkat perfeknya
digolongkan pada Fungi imperfecti atau Deuteromycotina.
1 . Zygomycotina
Jamur ini hidupnya di darat, talusnya bermiselium aseptat
pada jamur muda dan berseptat pada jamur yang lebih tua.
Reproduksi seksualnya melalui gametangiogami dan
menghasilkan zigospora. Contoh Mucor mucedo.
Spora
+ -
Sporangium miselium
+ -
pendukung gametangium
sporangium
zigospora
perkecambahan zigospora
2 . Ascomycotina
Jamur Ascomycotina mempunyai talus
yang terdiri dari miselium septat. Reproduksi
seksualnya dengan membentuk askospora di
dalam askus, sedang aseksualnya dengan
membentuk konidium tunggal atau berantai pada
ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Ada
yang hidup sebagai sapro fit yang menghancur-
kan sisa-sisa organik, ada pula yang parasit
sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sumber: Ensiklopedi Sains dan
Kehidupan, 2003
Contoh jamur yang termasuk Ascomycotina
S Gambar 5.2 Askokarp berbentuk
sebagai berikut. cawan
a. Khamir (Saccharomyces)
Kelompok ini tidak membentuk askokarp, tidak terlihat
hifa yang jelas seperti jamur-jamur lainnya. Tubuhnya terdiri
dari sel bulat oval dan dapat bertunas/membentuk kuncup
sehingga membentuk rantai sel atau hifa semu.
Khamir dapat melakukan fermentasi berbagai bahan
organik, salah satu fermentasi yang paling umum ialah
fermentasi dalam pembentukan alkohol. Menurut reaksi
kimianya sebagai berikut.
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + Energi
gula sederhana alkohol
(glukosa/fruktosa) 2n
n n n 2n
2n n
2n 2n
askus peleburan
gamet
askospora
3. Basidiomycotina
Jamur ini mayoritas memiliki tubuh buah makroskopis,
sering ada di lingkungan sekitar kita dan hutan. Ciri utama
jamur ini ialah hifa septat dengan sambungan apit (“clamp
connection”), spora seksualnya basidiospora yang dibentuk
pada basidium, mempunyai satu atau dua inti sel. Hifa yang
berinti satu disebut hifa primer, sedangkan hifa yang berinti
dua dinamakan hifa sekunder. Tubuh buah ada yang seperti
payung ada juga yang berbentuk lembaran berlekuk-lekuk,
jarang yang berukuran mikroskopis.
Perkembangbiakan jamur Basidiomyco-
tina secara aseksual dengan membentuk
konidia, sedangkan secara seksual dengan
membentuk spora generatif yang disebut
basidiospora. Sebagai contoh untuk mewakili
Basidiomycotina ini ialah jamur jerami
(Volvariella volvacea), perhatikan Gambar 5.5.
Sumber: http://image google.com
S Gambar 5.5 Jamur jerami
4. Deuteromycotina
Jamur ini disebut juga fungi imperfecti (jamur tidak
sempurna). Jamur ini hanya diketahui cara reproduksi secara
aseksual saja, yaitu dengan membentuk blastospora (berbentuk
tunas), artrospora (pembentukan spora dengan benang-benang
hifa) dan konidia. Sedangkan reproduksi seksualnya belum
diketahui dengan jelas. Tetapi jika dalam penelitian diketahui
reproduksi seksualnya biasanya akan dikeluarkan dari
kelompok jamur tidak sempurna, misalnya jamur Monilia
sitophila, sebelum diketahui reproduksi seksualnya
digolongkan pada Deuteromycotina, tetapi sekarang setelah
diketahui reproduksi seksualnya yaitu dengan menghasilkan
Fungi (Jamur) 75
askospora didalam askus (peritesium) dikelompokkan ke dalam
Ascomycotina dan diganti dengan nama Neurospora
sitophila atau Neurospora crassa.
Namun masih ada ahli yang menggolongkan Jamur Peni-
cillium dan Aspergillus ke dalam Deuteromycotina dengan
alasan karena tingkat konidiumnya begitu jelas dan tidak asing
lagi, meskipun tingkat seksualnya telah diketahui dengan baik.
Ciri-ciri jamur Deuteromycotina ini antara lain hidup
saprofit maupun parasit, hifa bersekat-sekat, dinding selnya
dari zat kitin, kebanyakan mikroskopis.
Beberapa contoh jamur yang belum diketahui reproduksi
seksualnya antara lain:
a. Epidermophyton floocosum, parasit pada kaki, biasanya
menyebabkan penyakit pada kaki para atlet.
b. Epidermophyton, Microsporium, Trichophyton
penyebab penyakit dermatomikosis, sasarannya ialah pada
kulit, rambut, dan kuku.
c. Alternaria, parasit pada tanaman kentang.
d. Helminthosporium, parasit pada tanaman padi.
e. Colletrichum parasit pada bawang merah.
Kegiatan
(Mengembangkan Kecakapan Akademik)
Sediakan macam-macam jamur (jamur tempe, jamur yang
tumbuh pada tongkol jagung, jamur yang tumbuh pada roti).
Amatilah dengan menggunakan mikroskop!
Kemudian lakukan identifikasi terhadap ketiga jamur
tersebut! Susunlah laporan hasil pengamatan kalian yang
meliputi:
– Tujuan
– Alat dan bahan
– Cara kerja
– Hasil pengamatan (meliputi: tubuh buah, warna spora,
struktur hifa, peranan, dan sebagainya).
Kegiatan
(Menumbuhkan Daya Saing)
Lakukan kegiatan kelompok untuk membuat tempe, bahan
apa yang diperlukan dan bagaimana cara membuatnya.
Kemudian susunlah sebagai suatu laporan kegiatan!
Bandingkan tempe hasil karya kelompok kalian dengan
kelompok yang lain.
UMPAN BALIK
Carilah sebuah jamur dari lingkungan kalian. Selanjutnya
analisalah jamur tersebut sesuai dengan materi pembelajaran
yang telah kalian pelajari. Tanyakan kepada guru kalian jika ada
yang belum jelas.
UJI KOMPETENSI
Coba kerjakan di buku kerja kalian.
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. Jaringan benang-benang halus pada 2. Dalam ekosistem jamur merupakan
jamur disebut .... penghubung antara ....
a. hifa a. konsumen tingkat I dan tingkat II
b. stolon b. konsumen tingkat I, tingkat II, dan
c. rhizoid tingkat III
d. miselium c. konsumen tingkat I dan produsen
e. kolumela d. konsumen dan produsen
e. konsumen kebutuhan dasar
Fungi (Jamur) 77
3. Jamur Rhizopus oryzae dapat diman- 8. Jamur kelompok Ascomycotina yang
faatkan untuk membuat .... dapat dipergunakan untuk membuat
a. oncom merah antibiotik adalah ....
b. antibiotik a. Penicillium notatum dan Penicillium
c. tape camemberti
d. tempe b. Penicillium notatum dan Penicillium
e. sake requeforti
4. Jamur tempe cara reproduksi generatif- c. Penicillium camemberti dan Penicil-
nya dengan melalui pembentukan .... lium requeforti
a. zygospora d. basidiospora d. Penicillium camemberti dan Penicil-
b. askospora e. zoospora lium notatum
c. sporangiospora e. Penicillium notatum dan Penicillium
chryzogenum
5. Bagian jamur yang dapat dikonsumsi
oleh manusia adalah bagian .... 9. Gizi yang terkandung dalam tempe lebih
a. miseliumnya tinggi dari pada masih dalam bentuk
b. hifanya kedelai karena ....
c. askogoniumnya a. tempe lebih mudah diabsorbsi oleh
d. tubuh buahnya dinding usus
e. basidiumnya b. jamur tempe mampu mengubah
kedelai menjadi asam amino esensial
6. Khamir merupakan jamur yang dapat c. ragi tempe banyak mengandung
dimanfaatkan untuk pembuatan tape. asam amino esensial dan non esensial
Pada proses fermentasinya terjadi reaksi d. ragi tempe dapat menambah garam
kimia sebagai berikut. mineral yang diperlukan tubuh
a. C6H12O6 + O2 o 2C2H5OH + CO2 e. jamur tempe menambah vitamin
b. C6H12O6 o 2C2H5OH + O2 10. Adonan roti dapat mengembang karena
c. C6H12O6 o 2C2H5OH + CO2 adanya khamir, karena khamir
d. C6H12O6 + CO2 o 2C2H5OH + O2 melakukan fermentasi gula yang
melepaskan gas ....
e. C6H12O6 + H2O o 2C2H5OH + CO2
a. oksigen
7. Jamur berikut ini yang dapat digunakan b. nitrogen
sebagai bahan makanan bagi manusia c. hidrogen
adalah .... d. karbondioksida
a. Volvariella volvacea dan Auricularia e. metana
polytrica
11. Beberapa jenis jamur telah digunakan
b. Volvariella volvacea dan Aspergillus
sebagai obat-obatan dalam bentuk
flavus
kapsul dengan merek “Ganotherapi”.
c. Auricularia polytrica dan Aspergillus
Obat tersebut berasal dari kelompok
flavus
jamur ....
d. Auricularia polytrica dan Epidermo-
a. Zygomycotina
phyton floocosum
b. Ascomycotina
e. Volvariella volvacea dan Epidermo-
c. Kitridiomycotina
phyton floocosum
d. Basidiomycotina
e. Deuteromycotina
Fungi (Jamur) 79
B . Jawablah soal berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Syarat-syarat apakah yang diperlukan 4. Jelaskan dengan skema gambar ter-
agar jamur dapat tumbuh subur? bentuknya basidiospora!
2. Jelaskan daur hidup Zigomycotina! 5. Bagaimanakah cara pembuatan tape?
3. Mengapa Deuteromycotina kebanyakan Mengapa semakin lama tape akan terasa
menyebabkan penyakit? asam? Jelaskan!