Anda di halaman 1dari 223

BAB 1

RUANG LINGKUP BIOLOGI

Biologi mempelajari segala kehidupan, baik


yang kasat mata maupun yang tidak kasat
mata. Biologi juga membantu menjaga
kehidupan umat manusia. Bayi tabung
merupakan salah satu rekayasa yang tidak
bisa lepas dari biologi dan kedokteran.

Sumber: Jendela Iptek, 2001

Tujuan pembelajaran kalian pada bab ini adalah:


x dapat mengidentifikasi ruang lingkup biologi;
x dapat mendeskripsikan objek dan permasalahan biologi.

Kata-kata kunci
x hipotesis
x metode ilmiah
x organisasi kehidupan
x penelitian ilmiah
2 Biologi SMA Jilid 1
A. Pendahuluan
Tahukah kalian, perkembangan cabang ilmu biologi apakah
yang paling hangat dibicarakan pada abad ke-20 ini? Perkembangan
ilmu pengetahuan dari tahun-ketahun makin maju, hal itu disebabkan
sifat manusia yang selalu ingin tahu dan tidak pernah merasa puas
dengan apa yang telah diketahuinya. Perkembangan ilmu
pengetahuan, di berbagai bidang makin pesat setelah ditemukan
berbagai alat dan teknik untuk mengungkap rahasia alam, sehingga
dunia hanya sebesar layar monitor komputer.
Di bidang teknologi informasi telah banyak dihasilkan produk-
produk teknologi dan ilmu pengetahuan, misalnya: audio visual
(televisi), VCD, DVD, telepon, telepon seluler (handphone),
komputer, internet dan sebagainya. Dengan hasil teknologi tersebut
kita dapat berkomunikasi meskipun dalam jarak jauh antarnegara.
Di bidang kedokteran telah banyak hasil ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ditemukan, misalnya alat kedokteran berupa
USG (ultra sono grafi), ECG (electro cardio graf), teknologi
transplantasi organ-organ tubuh, fertilisasi in vitro (bayi tabung),
terapi genetik, dan penemuan berbagai obat-obatan untuk
penyembuhan berbagai penyakit, dan lain-lain. Di bidang lain
misalnya teknik kultur jaringan dan kultur embrio. Semua itu adalah
hasil perkembangan ilmu dan teknologi (sains), yaitu dengan
mempelajari dan memahami gejala-gejala alam secara objektif (apa
adanya).
Sains mempunyai ciri-ciri sebagai berikut.
1. Objek yang dikaji berupa benda-benda kongkret yang terdapat
di alam ini, benda-benda tersebut dapat dideteksi dengan panca INFO
indra kita, misal dapat dilihat, didengar, dirasakan. Jadi, dapat (Pengembangan
berupa benda padat, cair, dan gas. Kecakapan Akademik)

2. Dikembangkan dengan pengalaman empiris (pengalaman Ilmu pengetahuan


untuk mempelajari
nyata), dalam arti pengalaman yang dapat dirasakan oleh setiap gejala-gejala alam
orang. secara objektif (apa
3. Melalui langkah yang sistematis, maksudnya siapa pun yang adanya) disebut
sains. Sains mempu-
membuktikan jika melalui cara-cara, situasi, dan kondisi sama
nyai ciri, yaitu objek
akan dihasilkan produk yang sama pula. yang dikaji berupa
4. Cara berpikir dengan menggunakan logika, misalnya berpikir benda-benda
secara induktif, artinya berpikir dengan menarik kesimpulan kongkret, dikembang-
kan dengan penga-
dari hal-hal yang khusus menjadi ketentuan umum. Contohnya laman empiris, siste-
manusia pasti mati, hewan pasti mati, tumbuhan pun juga mati, matis, menggunakan
dapat ditarik kesimpulan bahwa semua makhluk hidup pasti cara berpikir logis,
akan mati. Selain berpikir secara induktif, juga berfikir secara hasilnya objektif
berupa hukum-hukum
deduktif, artinya berfikir dengan menarik kesimpulan dari hal-
yang berlaku umum.

Ruang Lingkup Biologi 3


hal umum menjadi ketentuan yang berlaku khusus. Misalnya
semua makhluk hidup memerlukan makan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya, ayam adalah makhluk hidup.
Kesimpulannya ayam memerlukan makan untuk memenuhi
hidupnya.
5. Hasilnya objektif, hanya memihak pada kebenaran ilmiah.
Berupa hukum-hukum yang berlaku untuk umum.
Biologi merupakan bagian dari sains yang memiliki karakteristik
sama dengan sains.
Ruang lingkup yang dipelajari dalam TEMA
biologi meluliputi seluruh kehidupan yang Biologi sebagai proses inkuiri
ada di jagad raya ini, mulai dari tingkatan Sejarah konsep Biologi
Evolusi

OBJEK
makhluk hidup yang paling sederhana Keanekaragaman dan keberagaman
Genetik dan keberlangsungan hidup
(sangat kecil) hingga tingkatan organisasi

Tu Pro ewa
Organisme dan lingkungan
yang paling kompleks (terbesar).
mb t i s n
Perilaku

uh t a
Struktur dan fungsi
Sebagai ilmu yang memiliki
an
H

karakteristik tersendiri, agar mudah Regulasi

dipelajari, biologi harus ditinjau dari

organ
Jaringan dan

Ekosistem
seluruh aspek secara utuh, baik yang

Populasi
Molekul

Individu

Bioma
sel
menyangkut objek, persoalan, maupun
tingkat organisasi kehidupan.
Struktur keilmuan biologi didasarkan pada
TINGKATAN
hasil yang dirumuskan oleh tim BSCS Sumber: Mayer, 1978
(Biological Science Curiculum Study) S Gambar 1.1 Bagan struktur keilmuan Biologi
(Mayer, 1978) sebagaimana dapat dibuat
diagram seperti di samping.
Berdasar struktur keilmuan menurut BSCS, biologi memiliki
objek berupa kerajaan (kingdom): a) Plantae (tumbuhan), b)
Animalium (hewan), c) Protista. Ketiga objek tersebut dikaji dari
tingkat molekul, sel, jaringan, organ, individu, populasi, ekosistem,
sampai tingkat bioma. Adapun persolaan yang dikaji meliputi
sembilan tema dasar, yaitu :a) Biologi (sains) sebagai proses inkuiri/
penemuan, b) sejarah konsep biologi, c) evolusi, d) keanekaragaman
dan keseragaman, e) genetik dan keberlangsungan hidup, f)
organisme dan lingkungan, g) perilaku, h) struktur dan fungsi, serta
i) regulasi.
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, objek
biologi juga terus berkembang. Klasifikasi makhluk hidup yang
semula dibagi menjadi tiga kerajaan, menurut Robert H. Whittaker
1969 meningkat menjadi lima kerajaan, meliputi kingdom/regnum:
a) Plantae, b) Animalia, c) Protista, d) Monera, dan e) Jamur/

4 Biologi SMA Jilid 1


Fungi. Bahkan menurut perkembangan terakhir Carl Woese (1987)
makhluk hidup diklasifikasikan menjadi enam kingdom/regnum,
yaitu: a) Plantae, b) Animalia, c) Protista, d) Fungi, e) Archaebac-
teria f) Eubacteria.
Suatu benda dapat dikatakan sebagai benda hidup/makhluk
hidup jika benda tersebut memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
– Memerlukan makanan (nutrisi) sebagai sumber energi dalam
melakukan aktivitas.
– Melakukan proses pengangkutan transportasi dalam rangka
mengedarkan zat-zat ke seluruh tubuh.
– Melakukan pernapasan respirasi untuk merombak zat-zat
organik menjadi energi.
– Mengeluarkan zat-zat sisa metabolisme yang sudah tidak
dipergunakan lagi (ekskresi).
– Melakukan proses penyusunan zat-zat baru di dalam tubuh,
umumnya berupa senyawa kimia yang kompleks seperti lemak,
karbohidrat, lemak, dan lain-lain.
– Mengalami pertumbuhan dan perkembangan.
– Mempunyai sistem yang mengatur keserasian proses-proses
di dalam tubuhnya (regulasi).
– Melakukan perkembangbiakan untuk melestarikan jenisnya
(reproduksi).
– Dapat beradaptasi atau menyesuaikan terhadap lingkungan-
nya, misalnya menyesuaikan terhadap suhu, kelembapan,
cahaya matahari, makanan, dan lain-lain.

B. Struktur Organisasi Kehidupan


Struktur organisasi kehidupan dapat disusun sebagai berikut:
organisasi tingkat molekul o sel o jaringan o organ o sistem
organ o individu o populasi o komunitas o ekosistem o biosfir.
1. Organisasi tingkat molekul
Organisasi tingkat molekul adalah organisasi kehidupan
pada tingkat paling rendah karena materi penyusunnya hanya
terdiri atas asam nukleat, yaitu Asam Deoksi Ribonukleat
(ADN) atau Asam Ribonukleat (ARN) dan protein, contohnya
virus (perhatikan Gambar 1.2). Virus berukuran (2 – 20)
milimikron, hanya dapat hidup di dalam sel yang hidup, dan
dapat berkembang biak. Virus merupakan bentuk peralihan
antara benda hidup dan benda mati karena dapat berbentuk
Sumber: Jendela Iptek, 2001
kristal. S Gambar 1.2 Virus bakteriofag

Ruang Lingkup Biologi 5


2. Organisasi tingkat sel
Tiap makhluk hidup terdiri dari sel. Teori ini disebut teori
sel, dikembangkan oleh Schleiden (1804 – 1881) dan Schwann
(1810 – 1892). Keduanya berkebangsaan Jerman.
Amoeba dan Paramaecium yang
hanya terdiri atas sebuah sel tergolong
organisme bersel tunggal atau uni-
seluler, sedangkan organisme yang
tersusun dari banyak sel disebut or-
ganisme bersel banyak atau multise-
luler.
Pada umumnya mikroorganisme
yang tergolong dalam kingdom monera Sumber: Jendela Iptek, 2001

dan protista hanya terdiri dari inti sel. S Gambar 1.3 Paramaecium

Sejarah penelitian tentang sel periode pertama berjalan


200 tahun. Diawali oleh Robert Hooke (1635 – 1703) yang
mengamati sayatan gabus dengan menggunakan mikroskop.
Kemudian Schleiden (1804 – 1881) dan Schwann
(1810 – 1882) yang mengadakan pengamatan berulang-ulang
terhadap sel-sel hewan dan tumbuhan dengan mikroskop.
Pada tahun 1831 Robert Brown seorang ahli biologi dari
Scotlandia, melaporkan pengamatannya tentang adanya benda
kecil yang terapung dalam cairan sel yang disebut sebagai inti
sel atau nukleus. Penyelidikan sel selanjutnya terfokus pada
cairan sel yang disebut protoplasma oleh Felix Dujardin (1835),
Johannes Purkinje (1787 – 1869) dan Max Schultze
(1825 – 1874). Teori sel yang semula hanya menyatakan
bahwa sel merupakan kesatuan struktural dari kehidupan,
ditambah dengan pernyataan bahwa sel juga merupakan
kesatuan fungsional dari kehidupan.
Rudolf Virchow pada tahun 1858 menyatakan bahwa
semua sel berasal dari sel-sel juga (omnis cellula cellula),
maka dengan kata lain, sel juga merupakan kesatuan
pertumbuhan makhluk hidup.
Periode kedua sejarah penelitian sel adalah eksperimen-
eksperimen, salah satu hasilnya adalah diketahui adanya faktor
menawan yang terdapat di dalam nukleus, yaitu kromosom.
Berdasarkan pengetahuan itu, maka dapat dikatakan bahwa
sel merupakan kesatuan hereditas.
Penemuan yang paling modern saat ini adalah adanya
mikroskop elektron yang dapat memberikan gambar dengan
skala 1.000.000 u ukuran benda yang sesungguhnya. Berikut
ini adalah bentuk dan susunan sel.

6 Biologi SMA Jilid 1


selubung dinding sel
ribosom
nukleus plasma sel ribosom
lisosom
nukleus tetes kloroplas
badan glogi lemak plasmo-
nukleolus granula desma
retikulum
retikulum
mikrotu- indoplasma selaput sel
endo-
bulus mikrofi-
vakuola plasma
mito- lamen pori
kondria vakuola
peroksisom badan golgi inti
sitoplasma mito- selaput
kondria inti
membran sel leukoplasma nukleolus
silia kromatin sentriol
(b)
(a) Sumber: Encarta Encyclopedia
S Gambar 1.4 Diagram sel hewan dengan tumbuhan yang diamati dengan
mikroskop elektron: a. sel hewan; b. sel tumbuhan

3. Organisasi tingkat jaringan


Sel merupakan kesatuan bentuk kehidupan (teori sel).
Di dalam tubuh organisme multiseluler terdapat banyak sel
yang berbeda bentuk dan fungsinya. Bentuk dan susunan sel
tergantung pada letak dan fungsinya di dalam tubuh. Sel-sel
yang sama bentuk dan fungsinya membentuk kelompok yang
disebut jaringan. Untuk dapat membentuk suatu jaringan, sel
mengalami perubahan bentuk dan fungsinya. Sel-sel yang
mengalami perubahan biasanya pada jaringan embrionel, misal-
nya jaringan meristem pada titik tumbuh suatu tumbuhan mem-
bentuk jaringan epidermis, jaringan pembuluh, dan lain-lain.
Pada hewan juga terjadi perubahan yang demikian, zigot
mengalami pembelahan sel membentuk blastula. Pada
perkembangan selanjutnya sel-sel penyusun blastula berubah
bentuk dan fungsinya menjadi berbagai jaringan tubuh, seperti
jaringan kulit, jaringan otot, dan lain-lain.
4. Organisasi tingkat organ
Jaringan sebagai suatu organisasi sel belum dapat
berfungsi dalam tubuh organisme jika tidak bekerja sama
dengan jaringan yang lain, jantung misalnya harus dilengkapi
dengan jaringan otot, jaringan saraf, jaringan darah, jaringan
ikat, dan jaringan epitel. Jaringan-jaringan tersebut bekerja
sama agar jantung dapat bekerja dengan baik. Jantung adalah
organ atau alat tubuh. Organ tubuh yang lain misalnya ginjal,
liver, dan paru-paru. Organ-organ ini pun mempunyai organisa-
si tertentu untuk membentuk sistem tertentu pula.
Misalnya sistem pernapasan terdiri atas beberapa organ
antara lain hidung, rongga hidung, tenggorokan, cabang batang
tenggorokan dan paru-paru. Organisasi semacam ini disebut
sistem organ.
Ruang Lingkup Biologi 7
5. Organisasi tingkat individu
Dalam tubuh kita terdapat berbagai macam sistem or-
gan. Seluruh sistem itu saling berinteraksi melaksanakan suatu
fungsi dalam tubuh makhluk hidup. Makhluk hidup yang terdiri
atas berbagai sistem organ disebut satu individu. Setiap manusia
termasuk individu. Demikian pula tiap-tiap ekor semut dalam
sekelompok semut atau tiap-tiap ekor domba dalam
kawanannya dan tiap pohon teh dalam sebuah perkebunan.
6. Organisasi tingkat populasi
Kita dikelilingi berbagai jenis makhluk hidup yang
bermacam-macam, misalnya ayam, mangga, pepaya, kambing,
dan lain-lain. Populasi merupakan tingkatan organisasi yang
terdiri atas sekelompok individu sejenis yang menempati ruang
dan waktu yang sama. Apabila berbicara mengenai populasi,
kita harus menyebutkan jenis individu yang dibicarakan dalam
batas waktu dan tempat tertentu. Misalnya populasi pohon
bakau di hutan mangrove pada tahun 1990. Kita tidak dapat
mengatakan bahwa pohon bakau yang hidup di hutan man-
grove dan di pesisir pantai selatan adalah satu populasi, karena
tempatnya berbeda.
7. Organisasi tingkat ekosistem
Makhluk hidup hanya dapat hidup di tempat-tempat
dengan syarat-syarat tertentu untuk hidupnya, misalnya bakau-
bakau tumbuh di pantai, lumut hidup di tempat-tempat lembap,
dan pohon kurma hidup di tempat-tempat kering. Namun, ada
juga makhluk hidup yang tidak terikat pada syarat-syarat
tertentu dapat hidup di berbagai tempat yang keadaannya
berlainan.
Berbagai jenis makhluk hidup yang memerlukan syarat
lingkungan sama dan dalam beberapa hal saling membutuhkan,
biasanya akan hidup bersamaan. Misalnya di persawahan
terdapat padi, katak, ulat, dan tikus. Kelompok organisme yang
hidup bersama-sama disebut komunitas.
Setiap organisme hidup dalam lingkungannya masing-
masing, lingkungan biotik dan lingkungan abiotiknya.
Lingkungan biotik, yaitu semua organisme yang terdapat di
sekelilingnya. Adapun lingkungan abiotik, yaitu faktor-faktor
seperti iklim (suhu, kelembapan, cahaya) dan tempat hidupnya
(tanah, air, udara). Untuk mendapatkan energi dan materi yang
diperlukan untuk hidupnya, semua komunitas bergantung
kepada lingkungan abiotik. Organisme produsen memerlukan
energi, cahaya, oksigen, karbon dioksida, air, dan garam-garam
dari lingkungan abiotik. Setelah materi dan energi diuraikan

8 Biologi SMA Jilid 1


produsen, hasilnya dapat diteruskan kepada konsumen tingkat
pertama. Kemudian ke konsumen tingkat kedua dan
seterusnya. Materi dan energi yang berasal dari lingkungan
abiotik akan kembali lagi ke lingkungan abiotik lagi. Dengan
demikian komunitas dan lingkungan abiotiknya merupakan
suatu sistem. Setiap sistem demikian dinamakan ekosistem.
8. Organisasi tingkat bioma
Semua komunitas biotik berhubungan dengan komunitas
biotik lain di sekelilingnya. Demikian pula ekosistem
berhubungan dengan ekosistem lain di sekelilingnya. Ekosistem
hutan berhubungan dengan ekosistem sungai. Ekosistem
sungai berhubungan dengan laut. Dengan demikian, semua
ekosistem di bumi ini saling berhubungan, sehingga bumi
merupakan suatu ekosistem besar disebut juga biosfer.
Sebagai ilmu murni biologi mempunyai banyak cabang
dalam mempelajarinya. Cabang-cabang tersebut antara lain
disusun dalam Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Cabang-cabang Biologi
No. Cabang Biologi Objek yang Dipelajari
1. Morfologi Bentuk luar tubuh organisme
2. Anatomi Struktur tubuh bagian dalam organ-
isme
3. Fisiologi Proses dan kegiatan faal tubuh or-
ganisme
4. Genetika Pewarisan sifat menurun
5. Evolusi Perkembangan makhluk hidup dari
bentuk yang paling sederhana ke
arah yang lebih kompleks
6. Embriologi Perkembangan embrio
7. Sitologi Susunan dan bagian-bagian dari sel
8. Ekologi Interaksi/hubungan timbal balik
antara organisme dan lingkungan
9. Zoologi Seluk-beluk kehidupan hewan
10. Botani Seluk-beluk kehidupan tumbuhan
11. Virologi Virus dan pengaruhnya terhadap
organisme lain
12. Parasitologi Organisme parasit dan pengaruhnya
terhadap organisme lain

Ruang Lingkup Biologi 9


No. Cabang Biologi Objek yang Dipelajari
13. Palaeontologi Kehidupan organisme di masa yang
lampau
14. Terratologi Cacat tubuh anak/bayi dalam kan-
dungan
15. Mikrobiologi Perikehidupan mikroorganisme
16. Bakteriologi Perikehidupan tentang bakteri
17. Mikologi Perikehidupan tentang jamur
18. Entomologi Perikehidupan tentang serangga

C. Bekerja Ilmiah
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki
kemampuan berfikir paling cerdas dibandingkan dengan makhluk
hidup lainnya. Dengan kecerdasan tersebut manusia selalu berke-
inginan untuk tahu dan tidak pernah merasa puas dengan apa yang
telah diketahuinya. Dengan demikian manusia akan selalu mengem-
bangkan rasa keinginantahuan tersebut melalui pengetahuannya.
Sifat keingintahuan manusia dapat berkembang melalui
tahapan sistematis yang telah ditentukan, yaitu melalui metode
ilmiah. Metode ilmiah mengarah pada pola berfikir logis, analitis
(menggunakan analisis), dan empiris (sesuai dengan kenyataan).
Adanya sifat empiris inilah yang menyebabkan kebenaran itu
bersifat objektif, artinya kebenaran melekat pada objek, siapa pun
yang memandang objek itu pasti sama.
Langkah yang ditempuh oleh para ahli biologi dalam meme-
cahkan suatu masalah adalah langkah yang sesuai dengan metode
ilmiah. Secara garis besar langkah tersebut terdiri atas: Perumusan
masalah, penyusunan kerangka berfikir/landasan teori,
perumusan hipotesis, pengujian hipotesis, dan pengambilan
kesimpulan.
1. Perumusan masalah
Perumusan masalah dimulai dari ketertarikan manusia
terhadap hal-hal tertentu yang menarik dan menjadi perhatian-
nya. Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengeta-
hui masalah yang akan dipecahkan, sehingga masalah tersebut
menjadi jelas batasan, kedudukan, dan alternatif cara untuk
pemecahannya.

10 Biologi SMA Jilid 1


2. Penyusunan kerangka berpikir
Dalam menyusun kerangka berpikir diperlukan kemauan
untuk mempelajari laporan hasil penelitian orang lain, membaca
referensi-referensi, observasi langsung pada lingkungan atau
hasil wawancara dengan para ahli. Kerangka berfikir ini meru-
pakan alasan yang menjelaskan keterkaitan antara berbagai
faktor dengan objek dan jawaban terhadap suatu permasa-
lahan. Kerangka berfikir disusun secara rasional berdasarkan
penemuan-penemuan yang telah teruji kebenarannya.
3. Hipotesis
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara terhadap
permasalahan yang timbul berdasarkan kesimpulan kerangka
berpikir.
4. Pengujian hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan eksperimen/
percobaan. Data yang diperoleh dari melakukan percobaan
kemudian dianalisis untuk membuktikan apakah terdapat fakta-
fakta yang mendukung hipotesis.
5. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan evaluasi terhadap
sebuah hipotesis yang telah dirumuskan, apakah hipotesis
tersebut diterima atau ditolak.
Contoh urutan metode ilmiah dan penerapannya dapat Anda
perhatikan pada Tabel 1.2
Tabel 1.2 Urutan metode ilmiah dan penerapannya
No. Tahapan Penerapan
1. Rumusan masalah Apakah konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh
jenis makanannya?
2. Kerangka berfikir Dari berbagai informasi yang diperoleh dan dikembangkan
secara logis, analitis dan sintesis, sangat masuk akal bahwa
warna kuning telur itik ditentukan oleh jenis makanannya.
3. Rumusan hipotesis Warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis makanannya.
4. Pengujian hipotesis Melakukan percobaan dengan memberi makanan pellet untuk
itik sebagai kontrol dan memberi makan selain pellet (jagung,
padi) untuk itik yang lainnya. Setelah semua itik bertelur dan
telur dipecah warna kuning telurnya ternyata berbeda
konsentrasinya.
5. Kesimpulan Konsentrasi warna kuning telur itik dipengaruhi oleh jenis
makanannya.

Ruang Lingkup Biologi 11


KEGIATAN
(Apresiasi terhadap Pakar Perintis)
Laveran, seorang dokter berkebang- Masalah yang belum terjawab adalah
saan Perancis, pada tahun 1880 bekerja di bagaimanakah cara berjangkitnya penyakit
Aljazair dengan tekun melakukan observa- malaria dari seseorang kepada orang lain.
si, yaitu memeriksa darah penderita- Dari hasil eksperimen yang dilakukan
penderita malaria. Dari observasi yang Laveran timbullah dugaan bahwa menular-
dilakukan berulang-ulang, ia memperoleh nya wabah malaria melalui serangga
data bahwa pada setiap darah penderita pengisap darah.
malaria ditemukan benda aneh berbentuk Pada tahun 1897 Ronald Ross ber-
cincin, sedangkan pada darah orang yang usaha meneliti berjangkitnya wabah itu.
sehat tidak diketemukan benda itu. Dari pengamatannya ia berhasil mengum-
Penemuan ini mendorong Laveran pulkan data bahwa orang-orang yang tidur
untuk menduga bahwa benda aneh itu ada dengan kelambu terhindar dari wabah ma-
hubungannya dengan penyakit malaria. laria. Dengan hasil pengamatan tersebut,
Kemudian Laveran mencoba menyuntik- Ross mengemukakan bahwa menularnya
kan darah yang berasal dari penderita wabah malaria disebabkan oleh sejenis
malaria kepada orang yang sehat. Dari nyamuk. Untuk menguji kebenarannya, ia
percobaan berulang kali, Laveran menyuruh beberapa sukarelawan untuk
mencatat bahwa orang yang mendapat tidur di tempat yang berkelambu dan ke
suntikan itu terjangkit penyakit malaria. dalam kelambu itu dilepaskan nyamuk-
nyamuk Anopheles betina, ternyata dua
sukarelawan tersebut terjangkit malaria.

Pertanyaan:
Isikan jawaban kalian dalam buku tugas, berkaitan masalah
penelitian yang dilakukan Laveran!
1. Masalah yang dirumuskan
2. Hipotesis yang dirumuskan
3. Hipotesis yang uji
4. Data yang diperoleh
5. Kesimpulan

1. Dari data penelitian Laveran, timbul masalah baru yang


dipecahkan oleh Ronald Ross. Bagaimana rumusan
masalahnya?
2. Data apakah yang dikumpulkan oleh Ross sebagai dasar
dalam merumuskan hipotesisnya?
3. Bagaimana rumusan hipotesis yang dikemukakan oleh Ross?
4. Bagaimana eksperimen yang dilakukan oleh Ross?

12 Biologi SMA Jilid 1


5. Apakah tujuan dilaksanakan eksperimen?
6. Bagaimanakah data yang diperoleh dari eksperimen Ross?
7. Apakah kesimpulan hasil penelitian Ross?
8. Rumuskan langkah-langkah yang dilakukan oleh Laveran
dan Ross dalam hal memecahkan masalah malaria, sehingga
tergambar jelas metode ilmiah yang dianutnya!

D. Penelitian Ilmiah
Rancangan penelitian adalah pokok-pokok perencanaan
seluruh penelitian yang tertuang dalam suatu kesatuan naskah
secara ringkas, jelas, dan utuh. Rancangan penelitian dibuat dengan
tujuan agar pelaksanaan penelitian dapat berjalan secara benar,
baik, dan lancar. Rancangan penelitian memuat judul penelitian,
latar belakang masalah penelitian, rumusan masalah
penelitian, tujuan dan fungsi penelitian, tinjauan
kepustakaan, hipotesis (kalau diperlukan), batasan konsep,
metodologi penelitian dan daftar kepustakaan.
Syarat-syarat rancangan penelitian seperti berikut ini.
1. Sistematis, artinya unsur-unsur yang ada dalam rancangan
penelitian harus tersusun dalam urutan yang logis. Setiap
rancangan harus menentukan judul penelitian, menjelaskan
latar belakang, dan tujuan penelitian.
2. Konsisten, artinya terdapat kesesuaian di antara unsur-
unsurnya, misalnya antara judul dengan tujuan, antara rumusan
masalah dengan tujuan, antara rumusan masalah dengan
metodologi, dan sebagainya.
3. Operasional, artinya dapat menjelaskan bagaimana penelitian
itu dilakukan, misalnya data yang diinginkan, cara pengamatan
terhadap objek penelitian, alat yang digunakan, dan penentuan
objek penelitian.
Selain ketiga syarat di atas, penelitian harus bermanfaat bagi
masyarakat maupun perkembangan ilmu pengetahuan, mempunyai
daya tarik, dan secara operasional memungkinkan untuk diteliti
kembali.
1. Judul penelitian
Judul penelitian sebagai nama, sekaligus identitas
penelitian yang dicantumkan dalam berbagai dokumen. Judul
penelitian harus ringkas, spesifik, dan jelas untuk memberi
gambaran mengenai masalah yang diteliti.
Judul penelitian contohnya:
“Pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan
berat ayam kampung umur 10 hingga 40 hari“

Ruang Lingkup Biologi 13


2. Latar belakang masalah
Dalam membahas latar belakang masalah, peneliti harus
menunjukkan alasan memilih masalah topik atau judul. Dengan
demikian fungsi uraian tentang latar belakang masalah memberi
alasan mengapa masalah atau topik dipilih oleh peneliti. Banyak
masalah yang menjadi topik tapi hanya satu masalah saja yang
dipilih, mengapa masalah itu diusulkan untuk diteliti.
Misalnya:
Penelitian pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap
pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari,
berlatar belakang sebagai berikut.
– Pentingnya produksi ayam kampung dikaitkan dengan
kebutuhan bahan pangan protein hewani.
– Pertambahan berat ayam pada umur tertentu sangat
berpengaruh terhadap produksi ayam kampung.
– Belum ada penelitian tentang pengaruh pakan pelet BR
terhadap pertambahan berat ayam kampung pada umur
tertentu.
3. Rumusan masalah
Rumusan masalah penelitian berupa pertanyaan-
pertanyaan yang memudahkan untuk merancang penelitian.
Rumusan masalah harus dijabarkan secara operasional dan
spesifik dari judul penelitian. Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam rumusan masalah, yaitu:
– masalah dirumuskan dengan kalimat sederhana dan dalam
bentuk pertanyaan;
– singkat, jelas, dan padat serta tidak menimbulkan kerancuan
pengertian.
Perumusan masalah, misalnya:
“Adakah pengaruh jumlah pakan pelet BR terhadap
pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari?”
4. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian dimaksudkan sebagai jawaban atas
keingintahuan suatu masalah dalam penelitian. Perumusan
tujuan penelitian harus sejalan dengan rumusan masalah
penelitian. Tujuan penelitian dirumuskan dalam kalimat
pernyataan. Jadi tujuan penelitian merupakan rumusan kalimat
yang menunjukkan keinginan peneliti untuk mencapai sesuatu
melalui penelitian.
Contoh:
Mengetahui pengaruh pemberian pakan pelet BR terhadap
pertambahan berat ayam kampung umur 10 sampai 40 hari.

14 Biologi SMA Jilid 1


5. Manfaat penelitian
Manfaat penelitian perlu dikemukakan agar diketahui
hasil yang hendak dicapai dari penelitian dan untuk siapa
penelitian itu digunakan.
Manfaat penelitian bisa bersifat praktis, misalnya mem-
permudah pengambilan kebijaksanaan, dan dapat juga bersifat
teoritis, misalnya memperkaya dan mengembangkan khasanah
ilmu pengetahuan.
Manfaat penelitian misalnya:
– sebagai masukan bagi para peternak dalam meningkatkan
produksi ayam kampung
– sebagai masukan dalam pengembangan teknologi
peternakan
6. Proposal penelitian
Proposal penelitian meliputi: identifikasi variabel, latar
belakang masalah, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,
hipotesis (jika ada), dan metode penelitian.
Contoh identifikasi variabel penelitian:
Identifikasi variabel pada penelitian tentang pengaruh pakan
pelet BR terhadap pertambahan berat tubuh ayam kampung
umur 10 – 40 hari.
Variabel manipulasi: Jumlah pakan pelet BR yang diberikan
Variabel respon: pertambahan berat tubuh ayam kampung.
Variabel kontrol: jenis ayam kampung, suhu udara, kelembapan,
intensitas cahaya, luas kandang.
7. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka ini meliputi:
– Mempelajari hasil yang diperoleh dari setiap sumber yang
relevan dengan penelitian yang akan dilakukan.
– Mempelajari metode penelitian yang telah digunakan,
termasuk metode pengambilan sampel, pengumpulan
data, sumber data, dan satuan ukuran data.
– Mengumpulkan data dari sumber lain yang berhubungan
dengan bidang penelitian yang akan dilakukan.
– Mempelajari analisis deduktif dan problema yang diteliti.
Analisis deduktif yang dimaksudkan adalah berpikir dari
hal yang abstrak ke hal yang konkret.
Di dalam tinjauan pustaka, uraian diharapkan dapat
menjelaskan (walaupun baru teoritik) masalah yang diteliti serta
hubungan antara variabel yang terkait. Contoh: Penelitian
tentang pengaruh pakan pelet BR terhadap pertambahan berat

Ruang Lingkup Biologi 15


ayam kampung umur 10 – 40 hari, tinjauan pustakanya,
sebagai berikut.
– Teori tentang pertumbuhan ayam kampung dan faktor-
faktor yang memengaruhinya.
– Pengetahuan kandungan zat gizi yang terdapat dalam pelet
BR.
– Hubungan zat gizi yang dikandung oleh pelet BR terhadap
pertambahan berat badan ayam kampung.
8. Hipotesis
Hipotesis merupakan suatu kemungkinan jawaban dari
masalah yang diajukan. Hipotesis dapat dikatakan sebagai
pendapat yang masih sederhana (sementara) karena belum
diuji kebenarannya.
Hipotesis berfungsi sebagai jawaban sementara untuk
masalah penelitian. Hipotesis dinyatakan dalam bentuk kalimat
pernyataan yang menghubungkan dua variabel atau lebih.
Berdasarkan isi dan rumusannya, hipotesis dibedakan menjadi
dua, berikut ini.
– Hipotesis alternatif atau Kerja atau Asli (Ha) adalah
dugaan yang menyatakan ada pengaruh.
– Hipotesis nol (Ho) adalah dugaan yang menyatakan tidak
ada pengaruh.
Perlu diketahui bahwa tidak semua penelitian harus
mempunyai hipotesis. Hipotesis diperlukan jika penelitian
mempersoalkan hubungan antarvariabel. Penelitian eksploratif
(penelitian yang bersifat menjelajah) dan penelitian deskriptif
(penelitian yang bersifat menggambarkan) tidak memerlukan
hipotesis karena tujuannya tidak menguji hipotesis akan tetapi
menjawab masalah penelitian.
Penelitian yang memerlukan hipotesis adalah penelitian
eksplanatif (penelitian yang bersifat mencari hubungan antar
variable).
Misalnya:
Terdapat pengaruh positif pemberian pakan pelet BR terhadap
pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 sampai 40
hari.
9. Metode penelitian
Metode penelitian menguraikan bagaimana cara
melakukan penelitian tersebut, mulai dari menentukan populasi
dan sampel, operasional variabel, prosedur pengumpulan data,
dan analisis data.

16 Biologi SMA Jilid 1


a. Operasional variabel
Variabel adalah faktor yang berpengaruh, memiliki nilai
(ukuran) tertentu dan dapat berubah atau diubah. Oleh
karena itu variabel merupakan faktor peubah. Misalnya:
x variabel manipulasi/bebas, faktor ubah yang sengaja
dibuat berbeda-beda oleh pelaku peneliti.
Misalnya: jumlah pakan pelet BR yang diberikan.
x variabel respon/terikat faktor ubah yang terjadi sebagai
akibat proses yang sedang berjalan.
Misalnya: pertambahan berat ayam kampung
Definisi operasional:
Kecepatan pertambahan berat tubuh ayam kampung dalam
satuan gram.
b. Merancang penelitian, yaitu membuat rancangan yang
menggambarkan hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat yang akan diteliti.
Rancangan penelitian dapat dibuat seperti tabel.
Tabel 1.3
Kelompok Perlakuan per hari per ekor
I Tanpa diberi pakan pelet BR
II Diberi pakan pelet BR 4 gram
III Diberi pakan pelet BR 6 gram
IV Diberi pakan pelet BR 8 gram
V Diberi pakan pelet BR 10 gram

c. Menentukan populasi dan sampel


x Populasi, merupakan sekelompok objek penelitian yang
kesimpulannya akan digeneralisasikan.
Misalnya: populasi yang dimaksudkan dalam penelitian
ini adalah jenis ayam kampung.
x Sampel adalah sebagian anggota yang mewakili
populasi.
Misalnya: diambil sampel 50 ekor ayam kampung
d. Menentukan instrumen/alat dan bahan yang diperlukan
dalam melakukan penelitian (eksperimen). Instrumen yang
diperlukan antara lain:
Tempat untuk memelihara 50 ekor ayam kampung dibagi
5 kelompok masing-masing kelompok 10 ekor, pakan pelet
BR, tempat air untuk minum, tempat pakan, timbangan,
kertas, alat tulis.

Ruang Lingkup Biologi 17


e. Menyiapkan langkah-langkah penelitian atau cara kerja
dalam memperoleh data
– Tempatkan ayam kampung pada tempat yang
disediakan
– Kelompokkan sesuai dengan perlakuan pada rancangan
percobaan.
– Lakukan penimbangan berat masing-masing ayam
kampung setiap 5 hari.
– Catat hasilnya dan masukkan ke dalam tabel sampai
ayam berumur 40 hari.
– Lakukan analisis data.
f. Merancang analisis data
Analisis data merupakan cara mengolah data penelitian
untuk membuktikan berlaku tidaknya hipotesis yang
diajukan.
Contoh:
– Mencari nilai rata-rata berat ayam kampung pada tiap
perlakuan.
– Membandingkan antara hasil perlakuan yang satu
dengan perlakuan yang lain.
g. Menyusun jadwal penelitian. Memperkirakan lama waktu
dalam penelitian sampai dengan penulisan laporan.
Tabel 1.4
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
1. Menyusun proposal —
2. Menyiapkan alat dan bahan —
3. Melakukan penelitian — — —
Analisis data —
4. Menulis
Laporan penelitian —

h. Mengumpulkan data dari hasil percobaan


Setelah alat dan bahan telah siap, dimulailah eksperimen/
percobaan seperti yang telah direncanakan. Pertumbuhan
berat tubuh ayam diukur/ditimbang setiap 5 atau 10 hari.
Kemudian buatlah tabel data pengamatan untuk setiap
kelompok percobaan, data yang diperoleh dicatat dalam
tabel, dengan demikian diperlukan 5 tabel pengamatan
pertumbuhan. Misalnya:

18 Biologi SMA Jilid 1


Tabel 1.5
Data hasil pengamatan pertumbuhan ayam kampung dilihat dari
berat tubuhnya (kg)
Kelompok Penambahan berat ayam setiap 5 hari
Jumlah
Percob. I 1 2 3 4 5 6 7 8
A kampung 1
A kampung 2
A kampung 3
A kampung 4
A kampung 5
A kampung 6
A kampung 7
A kampung 8
A kampung 9
A kampung 10

Tabel 1.6
Rata rata berat ayam kampung dalam kg setelah 40 hari pada
berbagai perlakuan
Perlakuan Berat tubuh
Kelompok I
Kelompok II
Kelompok III
Kelompok IV
Kelompok V

i. Mendeskripsikan data, menginterpretasi data, dan menguji


hipotesis.
Maksud dari mendeskripsikan data adalah menyajikan data
dalam bentuk yang mudah dipahami oleh orang lain. Dalam
penyajian data, angka-angka yang ditampilkan sudah
merupakan hasil rata-rata hasil perlakuan, contoh tabel 3.
Jika pada data yang disajikan terjadi kenaikan berat tubuh
ayam kampung sesuai dengan jumlah pertambahan pakan
pelet BR yang diberikan, (berdasarkan tabel 4), dapat

Ruang Lingkup Biologi 19


diinterpretasikan bahwa peningkatan pakan pelet BR dapat
meningkatkan pertambahan berat ayam kampung.
j. Menguji hipotesis
Hipotesis yang telah dirumuskan adalah “Terdapat pengaruh
positif pemberian pakan pelet BR terhadap pertambahan
berat tubuh ayam kampung “. Jika data-data yang
diperoleh mendukung hipotesis, hipotesis yang diungkap di
atas terbukti benar.
k. Menyusun pembahasan hasil penelitian
Pembahasan hasil penelitian ialah membandingkan hasil
penelitian, teori, fakta, dan konsep-konsep yang ditulis dalam
tinjauan pustaka. Kemudian memberikan alasan-alasan
(argumentasi) untuk memperkuat hasil penelitian.
l. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan dan saran ini didasarkan pada analisis data
dan pembahasan. Kesimpulan harus mengacu pada tujuan
penelitian, misal kesimpulan penelitian di atas adalah;
“Jumlah pemberian pakan pelet BR berpengaruh terhadap
pertambahan berat tubuh ayam kampung umur 10 sampai
40 hari”.
Dari kesimpulan dapat dirumuskan saran-saran, misalnya:
– Perlu adanya penelitian lanjutan untuk mengetahui TUGAS
faktor-faktor lain yang memengaruhi penambahan berat (Menumbuhkan
tubuh ayam kampung. Semangat Inovatif/
– Perlu dikaji ulang berapa jumlah penambahan pakan Kreativitas)
pelet BR yang efektif untuk mempercepat pertambahan – Rancanglah suatu
berat tubuh ayam kampung. percobaan menge-
nai pengaruh
m. Menyusun daftar pustaka cahaya terhadap
Daftar pustaka disusun secara berurutan berdasarkan pertumbuhan
abjad. Contoh: tanaman kacang
hijau.
– Biologi, Campbell – Reece – Mitchell, Edisi kelima –
– Lakukan eksperi-
Jilid 3, Penerbit Erlangga, tahun 2004. men berdasarkan
– Prosedur Penelitian, DR. Suharsini Arikunto, Penerbit rancangan perco-
Rineka Cipta, tahun 1996. baan yang kalian
buat.
– Zoologi, Prof. Drs. Radioputro, Penerbit Erlangga,
– Tuliskan dalam
1983. bentuk laporan.
n. Menulis laporan penelitian
Sistematika penulisan laporan penelitian sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian

20 Biologi SMA Jilid 1


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
B. Kajian Hasil-Hasil Penelitian
C. Rumusan Hipotesis (apabila ada)
BAB III METODE PENELITIAN
A. Variabel dan Definisi Operasional Variabel
B. Rancangan Penelitian
C. Sasaran Penelitian (Populasi dan Sampel)
D. Instrumen Alat dan Bahan
E. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
F. Rencana Analisis Data
G. Jadwal Penelitian
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data
B. Interpretasi Data
C. Uji Hipotesis
D. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

RANGKUMAN
Sudah menjadi sifat manusia selalu Ruang lingkup biologi adalah objek
berusaha untuk mengetahui apa yang yang dipelajari oleh biologi, yaitu mulai
belum dia ketahui. Alam penuh dengan organisasi terkecil meliputi sel, jaringan, or-
misteri kerahasiaan. Untuk mengungkap gan, sistem organ, populasi, komunitas,
rahasia alam ini manusia perlu mengem- ekosistem (bioma), yang operasionalnya
bangkan pengetahuannya dengan ilmu dan zona biosfir ini.
teknologi atau yang dikenal dengan sains. Untuk lebih mudah dipelajari, biologi
Langkah-langkah yang ditempuh oleh memiliki cabang ilmu yang membahas
para ilmuwan adalah cara berpikir logis, sesuai dengan apa yang dikajinya misalnya:
melalui urutan yang telah ditentukan yaitu (sitologi, histologi, organologi, ekologi,
dengan metode ilmiah, yang meliputi fisiologi, anatomi, sanitasi, hygiene,
merumuskan masalah, penyusunan morfologi, embriologi, botani, dan zoologi).
kerangka berpikir, menyiapkan landasan
teori, merumuskan hipotesis, menguji
hipotesis, dan menarik kesimpulan

Ruang Lingkup Biologi 21


UMPAN BALIK
Cobalah kalian merancang sebuah proposal penelitian ilmiah.
Diskusikan proposal kalian tersebut dengan teman atau guru
kalian.

UJI KOMPETENSI
Coba kerjakan di buku kerja kalian.
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. Sains memiliki objek kajian berupa .... 4. Hasil penelitian sains selalu memihak
a. alam sekitar kita kepada ....
b. alam sekitar baik yang bersifat nyata a. kebenaran ilmiah
maupun abstrak b. kebenaran absolut
c. benda konkret yang dapat direspons c. kebenaran sementara
oleh pancaindra kita d. keyakinan
d. benda konkret yang hanya dapat e. penguasa
diobservasi dengan penglihatan 5. Di bawah ini merupakan kegiatan
e. benda konkret yang dapat diketahui observasi dalam melakukan penelitian
dengan bantuan instrumen/alat bantu ilmiah, kecuali ....
2. Perkembangan ilmu pengetahuan dan a. melihat
teknologi sangat pesat. Pesatnya per- b. mendengar
kembangan ini didasarkan atas c. memikir
pengalaman .... d. membau
a. laboratorik e. mengecap
b. subjektif 6. Langkah pertama yang dilakukan oleh
c. psikologis peneliti dalam melakukan penelitian
d. empiris ilmiah adalah ....
e. sistematik a. melakukan percobaan
3. Alasan bahwa sains dikembangkan b. mengobservasi hasil pengamatan
menurut langkah yang sistematis adalah c. mengidentifikasi permasalahan
.... d. menganalisis data
a. agar hasilnya selalu benar e. merancang eksperimen
b. agar hasilnya selalu bermanfaat 7. Deskripsi hasil pengamatan terhadap
c. agar mendapatkan hasil yang objek biologi dengan indra penglihatan
subjektif adalah ....
d. agar tidak terjadi kesalahan a. bau dan rasa
e. agar setiap orang yang melakukan b. warna dan rasa
langkah tersebut menghasilkan c. suara dan ukuran
produk yang sama d. bau dan warna
e. bentuk dan ukuran

22 Biologi SMA Jilid 1


8. Amir membaca skala termometer 12. Variabel bebas dari pernyataan soal
menunjukkan 37o C waktu mengukur nomor 11 di atas adalah ....
suhu tubuh temannya. Keterampilan a. variasi bibit bawang merah
yang dimiliki oleh Amir adalah .... b. variasi banyak sedikitnya pupuk
a. keterampilan mengukur kandang
b. keterampilan melihat c. variasi pertumbuhan tanaman
c. keterampilan menarik kesimpulan bawang merah
d. keterampilan mengamati d. variasi cara pengolahan tanah
e. keterampilan mempredeksi e. variasi banyak sedikitnya daun
9. Seorang siswa mengamati tanaman 13. Hipotesis yang dirumuskan dari pernya-
mangga yang bunganya sangat banyak. taan soal nomor 11di atas adalah ....
Ia mengatakan sebentar lagi pohon a. pupuk kandang berpengaruh pada
mangga itu akan berbuah banyak pula. pertumbuhan tanaman bawang
Pernyataan tersebut termasuk .... merah
a. observasi b. produksi tanaman bawang merah
b. rumusan masalah dipengaruhi oleh teknik pengolahan
c. kesimpulan tanah
d. penjelasan c. tingkat pertumbuhan tanaman yang
e. rumusan hipotesis masih muda menentukan tingkat
10. Dalam sistematika penulisan ilmiah, produksi bawang merah
latar belakang masalah ditempatkan d. apakah pupuk kandang memenga-
pada .... ruhi pertumbuhan tanaman bawang
a. Pendahuluan merah
b. Data dan pembahasan e. pertumbuhan tanaman bawang me-
c. Kesimpulan dan saran rah dipengaruhi oleh pupuk kandang
d. Metode penelitian 14. Seorang siswa bertanya kepada guru.
e. Tinjauan pustaka Bu, mengapa penyakit demam berdarah
11. Seorang siswa kelas X ingin mengetahui sering mewabah?
pengaruh pemberian pupuk kandang Pertanyaan tersebut merupakan suatu
terhadap pertumbuhan tanaman bawang sikap ilmiah dalam hal ....
merah. a. mengembangkan rasa ingin tahu
b. peduli terhadap lingkungan
Rumusan masalah dari rencana
c. berpendapat secara ilmiah dan kritis
penelitian tersebut adalah ....
d. mampu membedakan antara fakta
a. Apakah pupuk kandang lebih mudah
dan opini
diperoleh?
e. berani dan santun dalam mengajukan
b. Bagaimanakah mekanisme penye-
pertanyaan dan argumentasi
rapan pupuk kandang oleh tanaman
bawang merah? 15. Beberapa syarat yang perlu diperhatikan
c. Apakah tanaman bawang merah dalam penulisan ilmiah adalah berikut
cocok dipupuk dengan pupuk ini, kecuali ....
kandang? a. kalimat padat, singkat dan jelas
d. Bagaimana pengaruh pupuk kandang b. kalimat dicetak tebal
terhadap pertumbuhan tanaman c. kalimat lugas
bawang merah? d. bermakna sebenarnya
e. Apakah pertumbuhan tanaman ba- e. bersifat meyakinkan
wang merah yang baik menyebabkan
hasil produksi juga meningkat?
Ruang Lingkup Biologi 23
B . Jawablah soal berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Penelitian apakah yang tidak memerlu- 3. Sebutkan sistematika objek yang dipela-
kan hipotesis? jari oleh biologi dari tingkatan yang pal-
2. Para ilmuwan mendapatkan ilmu ing sederhana hingga tingkatan yang pal-
melalui pendekatan keterampilan ing kompleks.
proses, sebutkan aktivitas yang dapat 4. Ciri apakah yang dimiliki kingdom
digolongkan pada keterampilan proses. fungi?
5. Bagaimanakah biologi berperan dalam
meningkatkan kesejahteraan manusia?
Jelaskan.

24 Biologi SMA Jilid 1


Bab I Struktur dan Fungsi Sel

Sel

Macam Teori Cara Pengamatan Bagian-Bagian

1. Unit struktural makhluk 1. Mikroskop cahaya 1. Sel prokariotik


hidup 2. Mikroskop elektron 2. Sel eukariotik
2. Unit fungsional makhluk a. Sel tumbuhan
hidup b. Sel hewan
3. Unit pertumbuhan
makhluk hidup

Mampu menjelaskan struktur dan fungsi sel tumbuhan serta


hewan.

Biologi Kelas XI 1
Sumber: Dunia Tumbuhan, Hamparan Dunia Ilmu Time-Life

Perhatikan gambar di atas. Pada musim kemarau banyak pohon


meranggas dan daunnya berguguran. Daun-daun itu dulu berwarna sel osmosis
hijau kemudian menguning dan akhirnya gugur. Daun-daun yang gugur prokariotik transpor aktif
ini menunjukkan bahwa sel-selnya sudah mati. Apakah sel itu? eukariotik endositosis
Bagaimana sel-sel itu menyusun suatu organisme? mikroskop eksositosis
Setelah mempelajari bab ini diharapkan Anda akan memahami mikrometri organel sel
struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan. Anda juga akan difusi
dapat memahami mekanisme transpor pada membran sel.

2 Struktur dan Fungsi Sel


Secara struktural, sel merupakan penyusun makhluk hidup. Ada
makhluk hidup bersel satu, ada pula yang bersel banyak. Sel
merupakan unit terkecil dari makhluk hidup. Sel tidak dapat dibagi-
bagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil dan dapat berdiri sendiri.
Sel juga merupakan kesatuan fungsional kehidupan. Ini berarti sel
dapat melakukan proses kehidupan seperti perombakan, sintesis,
respirasi, dan lain-lain. Anda telah mempelajari sedikit tentang sel
ketika masih di SMP. Bab ini akan membahas tentang struktur sel
dan fungsinya secara lebih mendalam.

A. Sejarah Penemuan Sel


Sebelum mempelajari struktur dan fungsi sel, terlebih dahulu
kita akan mempelajari sejarah penemuan sel dan cara mengamati
sel.
Sumber: Biology Life On Earth, Fifth Edition
1. Sejarah Penemuan Sel
Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus
dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia
menemukan adanya ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding
tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang-
ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel
yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel-sel gabus yang
telah mati. Perhatikan Gambar 1.1. Sejak penemuan itu,
beberapa ilmuwan berlomba untuk mengetahui lebih banyak
tentang sel.
Sumber: Biology Life On Earth, Fifth Edi-
Ilmuwan Belanda bernama Antonie van Leeuwenhoek tion
(1632–1723) merancang sebuah mikroskop kecil berlensa
tunggal. Lihat Gambar 1.2. Mikroskop itu digunakan untuk Gambar 1.1
Sel gabus (atas) dan karya Robert
mengamati air rendaman jerami. Ia menemukan organisme yang
bergerak-gerak di dalam air, yang kemudian disebut bakteri.
Antonie van Leeuwenhoek merupakan orang pertama yang
menemukan sel hidup.
Perkembangan penemuan tentang sel mendorong
berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir
teori-teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut.
a. Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk
Hidup
Lensa tipis
Teori ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881)
dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, Sumber: www.deutsches.de

ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan Gambar 1.2


pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada Mikroskop Leeuwenhoek
waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan
pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya
mereka menarik kesimpulan sebagai berikut.
1) Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
2) Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk
hidup.
3) Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel,
organisme lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut
organisme bersel banyak.

Biologi Kelas XI 3
b. Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa
protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma
bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan
bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi
kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang
menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional
Tahukah Anda kehidupan.
apa yang dimaksud
dengan Biolog? c. Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Biolog itu artinya Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa
ahli biologi. omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel
sebelumnya).
d. Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan
unit-unit penurunan sifat yang terdapat dalam nukleus, yaitu
kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan
unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori
bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.
Penemuan-penemuan yang mendukung perkembangan
teori sel sebagai berikut.
1) Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan
benda kecil terapung dalam cairan sel yang ia sebut
nukleus.
2) Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian
terpenting sel adalah cairan sel yang sekarang disebut
protoplasma.
3) Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang
mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan
embrional sel telur.

2. Cara Mengamati Sel


Sel berukuran sangat kecil atau bersifat mikroskopis. Oleh
karena itu, diperlukan alat khusus untuk mengamati sel secara
jelas. Alat inilah yang dikenal sebagai mikroskop.
Saat ini telah dikenal beberapa jenis mikroskop dari yang
sederhana hingga yang canggih. Jenis-jenis mikroskop tersebut
yaitu mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Lihat Gambar
Mikroskop monokuler 1.3.
a. Mikroskop Cahaya
Mikroskop cahaya biasa kita gunakan di laboratorium.
Adapun ciri-ciri mikroskop cahaya sebagai berikut.
1) Mikroskop cahaya biasanya digunakan untuk mengamati
morfologi objek yang dilihat.
2) Mikroskop cahaya menggunakan cahaya sebagai
sumber penerangan. Oleh karena itu, diperlukan lensa
untuk memperbesar bayangan benda.
3) Preparat (sediaan) harus tembus cahaya supaya dapat
Mikroskop binokuler diamati dengan jelas. Oleh karena itu, preparat harus
Sumber: Cara Kerja Teleskop dan Mikroskop, R. Worvill diiris setipis mungkin dengan ketebalan tidak lebih dari
Gambar 1.3 50 mikron. Biasanya menggunakan medium air yang
Beberapa jenis mikroskop cahaya diteteskan ke atas gelas benda.

4 Struktur dan Fungsi Sel


4) Objek dapat diamati dalam keadaan hidup atau mati.
5) Pengamat dapat mengamati langsung melalui lensa
okuler sehingga pengamat dapat mengetahui bentuk,
warna, dan gerakan objek.
6) Bayangan dapat diperbesar hingga mencapai 100×,
400×, dan 1.000×.
Anda pernah mempelajari mengenai mikroskop cahaya
ketika duduk di kelas VII SMP. Sekarang cobalah Anda ingat-
ingat kembali cara menggunakan mikroskop cahaya tersebut.
Setelah itu, lakukan kegiatan berikut.

Mengamati Sel Gabus Pertanyaan:


1. Bagaimana bentuk sel gabus?
Sediakan mikroskop, gelas benda, gelas
2. Dapatkah Anda mengamati sel gabus dengan
penutup, pisau atau silet tajam, pinset, air, dan
mikroskop cahaya? Mengapa?
gabus kering dari batang ketela pohon. Sayatlah
3. Bandingkan gambar Anda dengan gambar di
gabus setipis mungkin secara melintang. Letakkan
bawah. Apakah ada perbedaan?
di tengah gelas benda dan tetesi dengan air.
4. Apa kesimpulan Anda mengenai mikroskop
Tutuplah secara hati-hati dengan gelas penutup.
cahaya?
Setelah itu pasanglah sediaan pada meja
Buatlah laporan tertulis hasil eksperimen ini dan
preparat dan amatilah dengan perbesaran lemah.
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru Anda.
Gambarlah dan beri keterangan.

Sel-sel gabus

b. Mikroskop Elektron
Mikroskop elektron seperti terlihat pada Gambar 1.4
merupakan hasil perkembangan yang lebih maju dari
mikroskop cahaya. Adapun ciri-ciri mikroskop elektron
sebagai berikut.
1) Mikroskop elektron menggunakan elektron sebagai
pengganti cahaya dan medan magnet sebagai pengganti
lensa. Bayangan ditampilkan di layar monitor.
2) Biasanya digunakan untuk mengamati bagian-bagian
sel, misalnya organel, membran, atau molekul besar
seperti DNA.
3) Tidak dapat digunakan untuk mengamati objek yang
masih hidup.
4) Objek yang akan diamati harus sangat tipis dan berada
Sumber: New Understanding Biology, Susan Toole and
di ruang hampa udara agar dapat ditembus elektron. Glenn
5) Bayangan yang diperoleh dapat diperbesar hingga Gambar 1.4
mencapai sejuta kali. Mikroskop elektron

Biologi Kelas XI 5
Mikroskop elektron ada dua macam, yaitu mikroskop
elektron skaning (SEM : Scanning Electron Microscope) dan
Bagaimana Sel Dapat Diamati
mikroskop elektron transmisi (TEM : Transmission Electron
dengan Jelas? Microscope). Mikroskop elektron skaning digunakan untuk
mengamati secara detail permukaan sel, sedangkan
Gambaran sebuah sel beserta
bagian-bagiannya pada awalnya mikroskop elektron transmisi digunakan untuk mengamati
memang sukar diperoleh. Namun, struktur internal sel. Perhatikan hasil pengamatan suatu objek
dengan semakin berkembang ilmu menggunakan tiga jenis mikroskop yang berbeda pada
pengetahuan dan teknologi Gambar 1.5 berikut.
gambaran sel mudah diperoleh.
Diperlukan sayatan sel yang tipis
untuk mendapatkan gambaran sel
secara rinci. Demikian pula dengan
cara pewarnaan yang benar dan
alat optik yang memadai. Tiap-tiap
spesimen jaringan diwarnai kemu-
dian dipotong menggunakan alat
khusus, yaitu mikrotom. Dari hasil Mikroskop cahaya
Plasma darah Sel darah merah
pemotongan ini akan didapatkan
selapis jaringan sangat tipis. Irisan
ini kemudian dipasang pada film
Sel darah merah
negatif. Hasil irisan mikrotom
berupa preparat dengan ketebalan
Sel darah merah
satu sel. Oleh karena itu, hampir
semua detail sel dapat diamati
pada saat yang sama.
Plasma darah Mikroskop elektron transmisi

Sel darah merah Plasma darah Mikroskop elektron skaning


Sumber: Inquiry Into Life, Mader, S.S.

Gambar 1.5
Hasil pengamatan sel darah merah

Di depan, Anda telah melakukan kegiatan mengamati


sel gabus dengan mikroskop cahaya. Bagaimana bentuk
sebuah sel jika diamati dengan mikroskop elektron? Telah
disebutkan di depan bahwa mikroskop elektron mempunyai
daya perbesaran yang lebih besar daripada mikroskop
cahaya, yaitu dengan perbesaran maksimum 1.000.000 kali.
Sekarang, lakukanlah kegiatan berikut untuk membandingkan
hasil pengamatan sel-sel daun menggunakan mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron.

Membandingkan Hasil Pengamatan Sel Daun setipis mungkin secara melintang. Letakkan
Menggunakan Mikroskop Cahaya dan sayatan tersebut di tengah gelas benda dan tetesi
Mikroskop Elektron dengan air. Tutuplah secara hati-hati dengan gelas
penutup.
Sediakan mikroskop, gelas benda, gelas
Setelah itu pasanglah sediaan pada meja
penutup, pisau atau silet tajam, pinset, air, dan daun
preparat dan amatilah. Mulailah dari perbesaran
yang ada di sekitar Anda. Sayatlah daun tersebut

6 Struktur dan Fungsi Sel


lemah terlebih dahulu. Gambarlah dan beri Pertanyaan:
keterangan. Bandingkan hasil pengamatan Anda 1. Bagaimana bentuk sel daun yang Anda amati
dengan gambar sel daun hasil pengamatan yang dengan mikroskop cahaya? Bagian-bagian apa
menggunakan mikroskop elektron (perhatikan saja yang bisa Anda amati?
gambar di bawah). 2. Bandingkan hasil pengamatan Anda dengan
gambar sel daun yang diamati dengan
mikroskop elektron di depan. Apakah sel daun
yang Anda amati sama dengan gambar
tersebut? Manakah yang lebih jelas? Mengapa
demikian?
3. Apa kesimpulan Anda mengenai mikroskop
cahaya dan mikroskop elektron?
Tulislah laporan hasil eksperimen Anda dan
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.

Tahukah Anda, bahwa sel yang telah Anda amati terlihat lebih
besar dari ukuran sebenarnya. Ukuran sel yang sesungguhnya jauh
lebih kecil daripada yang tampak di mikroskop. Oleh karena itu,
diperlukan pengetahuan tentang mikrometri untuk mengetahui ukuran
sel yang sebenarnya. Mikrometri merupakan pengukuran preparat
di bawah mikroskop untuk mengetahui ukuran (tebal atau panjang)
sel atau bagian sel yang diamati. Apakah Anda sudah mengetahui
bagian-bagian sel itu? Nah, pada subbab berikutnya Anda akan
mempelajari struktur dan fungsi bagian-bagian sel.

Jawablah soal-soal berikut. 3. Mengapa mikroskop elektron tidak dapat


1. Mengapa sel disebut sebagai unit fungsional digunakan untuk mengamati objek yang masih
pada makhluk hidup? Jelaskan jawaban Anda. hidup?
2. Mengapa pada mikroskop cahaya harus 4. Jika Anda ingin mengamati bagian-bagian sel
menggunakan preparat tembus cahaya? seperti mitokondria, mikroskop apa yang akan
Anda gunakan? Mengapa Anda memilih jenis
mikroskop tersebut?

Berdasarkan teori-teori sel yang telah dikemukakan di depan,


penelitian mengenai sel pun semakin berkembang. Akhirnya, dapat
diketahui struktur sel dan fungsi bagian-bagian sel. Bagaimana
struktur sel itu? Apa fungsi bagian-bagian sel itu?

B. Struktur dan Fungsi Bagian-Bagian Sel


Di depan telah dibahas mengenai teori sel. Menurut Schleiden
dan Schwan serta didukung Max Schultze, sel merupakan unit
struktural terkecil dan merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
Setiap sel mempunyai struktur dan fungsi yang jelas untuk menjaga
kelangsungan aktivitas kehidupan. Uraian berikut akan menjelaskan
tentang struktur sel dan fungsi bagian-bagian sel tersebut.
Para ahli menggunakan mikroskop elektron yang dapat
memperbesar objek pengamatan sampai 1.000.000×. Dengan
perbesaran ini, isi sel dalam sitoplasma yang menjalankan berbagai

Biologi Kelas XI 7
fungsi dapat dilihat. Sebuah sel mempunyai tiga bagian utama yaitu
membran sel (selaput plasma), sitoplasma, dan organel-organel sel.
Nukleus atau inti sel merupakan organel terbesar.
Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukariotik.
Setiap organisme tersusun dari salah satu tipe struktur sel tersebut,
yaitu prokariotik atau eukariotik. Sel prokariotik hanya terdapat pada
kingdom atau dunia Monera, dunia Archaebacteria (Archae), dan
dunia Eubacteria (Bacteria). Adapun dunia Animalia, Plantae, Fungi,
dan dunia Protista mempunyai struktur sel eukariotik. Apa perbedaan
struktur sel prokariotik dengan eukariotik?

1. Struktur Sel Prokariotik


Semua sel prokariotik mempunyai membran plasma,
nukleoid berupa DNA dan RNA, serta sitoplasma yang
Pili
Ribosom
mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki membran
Kapsul
inti sehingga bahan inti yang berada dalam sel mengadakan
Membran sel kontak langsung dengan protoplasma. Sel prokariotik juga tidak
Dinding sel memiliki sistem endomembran (membran dalam), seperti
Wilayah retikulum endoplasma dan kompleks Golgi. Selain itu, sel
nukleolid (DNA)
prokariotik juga tidak memiliki mitokondria dan kloroplas, tetapi
Mesosom Flagela
mempunyai struktur yang berfungsi sama dengan keduanya,
yaitu mesosom dan kromatofor. Contoh sel prokariotik adalah
bakteri (Bacteria) dan Sianobakteri (Cyanobacteria). Perhatikan
gambar struktur sel bakteri Escherichia coli yang mewakili sel
Sumber: Biology, Campbell
prokariotik pada Gambar 1.6.
Gambar 1.6
Adapun bagian-bagian sel bakteri sebagai berikut.
Struktur sel E. coli
a. Dinding Sel
Dinding sel bakteri dan Archae tersusun atas peptidoglikan,
lipid, dan protein. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung
dan pemberi bentuk yang tetap. Pada dinding sel terdapat
pori-pori sebagai jalan keluar masuknya molekul-molekul.
b. Membran Plasma
Membran sel atau membran plasma tersusun atas
molekul lipid dan protein. Membran plasma berfungsi sebagai
pelindung molekular sel terhadap lingkungan di sekitarnya,
dengan jalan mengatur lalu lintas molekul dan ion-ion dari
dalam.
c. Sitoplasma
Sitoplasma tersusun atas air, protein, lipid, mineral, dan
enzim-enzim. Enzim-enzim digunakan untuk mencerna
makanan secara ekstraselular dan untuk melakukan proses
metabolisme sel. Metabolisme sel meliputi proses penyusunan
(anabolisme) dan penguraian (katabolisme) zat-zat.
d. Mesosom
Kadang-kadang pada tempat tertentu, membran plasma
melekuk ke dalam membentuk bangunan yang disebut
mesosom. Mesosom berfungsi sebagai penghasil energi.
Biasanya mesosom terletak dekat dinding sel yang baru
terbentuk pada saat pembelahan biner sel bakteri. Pada
membran mesosom terdapat enzim-enzim pernapasan yang
berperan dalam reaksi-reaksi oksidasi untuk menghasilkan
energi.

8 Struktur dan Fungsi Sel


e. Ribosom
Ribosom merupakan organel tempat berlangsungnya
sintesis protein. Ukurannya sangat kecil, berdiameter antara
15–20 nm (1 nanometer = 10–9 meter). Di dalam sel E. coli
terkandung 15.000 butir ribosom atau sekitar 25% massa
total sel bakteri.
f. DNA
DNA atau asam deoksiribonukleat merupakan
persenyawaan yang tersusun atas gula deoksiribosa, fosfat,
dan basa-basa nitrogen. DNA berfungsi sebagai pembawa
informasi genetik, yaitu sifat-sifat yang harus diwariskan
kepada keturunannya. Oleh sebab itu, DNA disebut pula
sebagai materi genetik. Pembahasan lebih mendetail akan
Anda jumpai di kelas XII.
g. RNA
RNA atau asam ribonukleat merupakan persenyawaan
hasil transkripsi DNA. Jadi, bagian tertentu DNA melakukan
transkripsi membentuk RNA. RNA membawa kode-kode
genetik sesuai pesanan DNA. Selanjutnya, kode-kode
genetik itu akan diterjemahkan dalam bentuk urutan asam
amino dalam proses sintesis protein.
Demikianlah struktur sel prokariotik pada bakteri E. coli.
Ternyata, bakteri mempunyai bagian-bagian sel yang rumit.
Setiap bagian sel ini mempunyai peranan yang penting bagi
kelangsungan hidup sebuah sel. Namun, bagian-bagian sel itu
tidak dapat berdiri sendiri dalam menjalankan fungsi sebuah sel,
melainkan harus bekerja sama dengan bagian sel lain
membentuk satu kesatuan. Bagaimana dengan sel eukariotik?
2. Struktur Sel Eukariotik
Semua sel eukariotik memiliki membran inti. Selain itu, sel
eukariotik memiliki sistem endomembran, yakni memiliki organel-
organel bermembran seperti retikulum endoplasma, kompleks
Golgi, mitokondria, dan lisosom. Sel eukariotik juga memiliki
sentriol. Perhatikan Gambar 1.7 tentang struktur sel eukariotik
di bawah ini.
Dinding sel dari sel Plasmodesmata
tumbuhan yang
berdekatan
Mitokondria


Kromatin
Kloroplas
Nukleolus
Nukleus
Membran inti Mikrotubulus
Porus inti Ribosom
Vakuola
pusat
Retikulum Mikrofilamen
endoplasma kasar

Retikulum
endoplasma halus Peroksisom
Kompleks Golgi

Dinding sel Sitoplasma


Membran Tonoplasma
plasma
Sumber: Biology, Campbell

Gambar 1.7
Struktur sel eukariotik pada tumbuhan

Biologi Kelas XI 9
Berikut ini akan dibahas mengenai struktur sel eukariotik
yang meliputi membran plasma, sitoplasma, dan organel-organel
sel (ribosom, kompleks Golgi, mitokondria, lisosom, badan mikro,
dan mikrotubulus).
a. Membran Sel (Selaput Plasma)
Membran sel merupakan bagian terluar sel yang
membatasi bagian dalam sel dengan lingkungan luar.
Membran sel merupakan selaput selektif permeabel, artinya
hanya dapat dilalui molekul-molekul tertentu seperti glukosa,
asam amino, gliserol, dan berbagai ion.
Membran sel mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Sebagai reseptor (penerima) rangsang dari luar, seperti
hormon dan bahan kimia lain, baik dari lingkungan luar
maupun dari bagian lain dalam organisme itu sendiri.
2) Melindungi agar isi sel tidak keluar meninggalkan sel.
3) Mengontrol zat-zat yang boleh masuk maupun keluar
meninggalkan sel. Hal inilah yang menyebabkan
membran plasma bersifat semipermeabel (selektif
permeabel).
4) Sebagai tempat terjadinya kegiatan biokimiawi, seperti
reaksi oksidasi dan respirasi.
Berdasarkan analisis kimiawi dapat diketahui bahwa
hampir seluruh membran sel terdiri atas lapisan protein dan
lapisan lipid (lipoprotein). Membran plasma terdiri atas dua
lapisan, yaitu berupa lapisan lipid rangkap dua (lipid bilayer).
Lapisan lipid disusun oleh fosfolipid. Fosfolipid adalah
lipid yang mengandung gugus fosfat dan terdiri atas bagian
kepala (polar head) dan bagian ekor (nonpolar tail). Bagian
kepala bersifat hidrofilik (suka air), sedangkan bagian ekor
bersifat hidrofobik (tidak suka air). Lipid terdiri atas fosfolipid,
glikolipid, dan sterol.
1) Fosfolipid, yaitu lipid yang mengandung gugusan fosfat.
2) Glikolipid, yaitu lipid yang mengandung karbohidrat.
3) Sterol, yaitu lipid alkohol terutama kolesterol.
Lapisan protein membran sel terdiri atas glikoprotein.
Lapisan protein membentuk dua macam lapisan, yaitu
lapisan protein perifer atau ekstrinsik dan lapisan protein
integral atau intrinsik. Lapisan protein perifer membungkus
bagian kepala (polar head) lipid rangkap dua bagian luar.
Lapisan protein integral membungkus bagian kepala (polar
head) lipid rangkap dua bagian dalam. Lebih jelasnya dapat
dilihat pada Gambar 1.8 berikut.

10 Struktur dan Fungsi Sel


Rantai karbohidrat Glikolipid

G Asam lemak
Glikoprotein Lapisan luar L
I
Area hidrofobik S
E
R Asam lemak
Alkohol O
terfosforilasi L
Molekul protein integral

Lapisan dalam

Area hidrofilik Fosfolipid bilayer Area polar


(hidrofilik)
Area nonpolar (hidrofobik)

Kolesterol
Protein perifer Filamen sitoskeleton

Membran sel Fosfolipid

Sumber: Inquiry Into Life, Mader, S.S.

Gambar 1.8
Struktur membran sel dan fosfolipid

Di depan telah dijelaskan bahwa membran plasma


bersifat selektif permeabel (semipermeabel) yang artinya
membran plasma dapat dilalui oleh molekul atau ion tertentu.
Perpindahan molekul atau ion melewati membran ada dua
macam, yaitu transpor pasif dan transpor aktif.
1) Transpor pasif adalah perpindahan molekul atau ion
tanpa menggunakan energi sel. Perpindahan molekul
tersebut terjadi secara spontan dari konsentrasi tinggi
ke rendah. Contoh transpor pasif adalah difusi dan
osmosis.
2) Transpor aktif adalah perpindahan molekul atau ion
menggunakan energi dari sel itu. Contoh transpor aktif
adalah pompa ion natrium (Na+)/kalium (K+), endositosis,
dan eksositosis.
Apa perbedaan antara difusi dengan osmosis? Uraian
berikut akan membahas proses terjadinya transpor pasif dan
transpor aktif dengan lebih rinci.
1) Difusi
Difusi adalah perpindahan molekul-molekul dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah baik melalui
membran plasma ataupun tidak. Molekul dan ion yang
terlarut dalam air bergerak secara acak dengan konstan.
Gerakan acak ini mendorong terjadinya difusi.
Difusi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu difusi
sederhana dan difusi terbantu (facilitated diffusion).
a) Difusi Sederhana
Molekul zat dapat berdifusi secara spontan
hingga dicapai kerapatan yang sama dalam suatu
ruangan. Sebagai contoh, setetes parfum akan
menyebar ke seluruh ruangan (difusi gas di dalam
medium udara).

Biologi Kelas XI 11
Molekul dari sesendok gula akan menyebar ke seluruh
Segumpal gula
volume air dalam gelas meskipun tanpa diaduk (difusi zat
padat di dalam medium air) sehingga kerapatan zat tersebut
merata. Perhatikan gambar proses terjadinya difusi di
Molekul gula
samping (Gambar 1.9).
Peristiwa difusi sederhana dapat diamati ketika kita
(a)
(b) memasukkan segumpal gula ke dalam air (a), molekul-
molekulnya terlarut (b), dan tersebar (berdifusi) (c). Pada
akhirnya proses difusi menyebabkan gula tersebar merata
ke dalam air (d).

(c)
(d)

Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 1.9 Carilah contoh lain adanya proses difusi sederhana dalam
Menyebarnya molekul gula pada kehidupan sehari-hari. Carilah sebanyak-banyaknya, kemudian
proses difusi bahaslah bersama teman-teman Anda di kelas.

b) Difusi Terbantu
Difusi terbantu merupakan proses difusi dengan
perantara protein pembawa (carrier protein). Arah
Protein pembawa
perpindahan molekul seperti halnya pada difusi biasa yaitu
Bagian luar sel
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, hanya saja
protein pembawa membantu proses perpindahan molekul
ini.
Difusi terbantu merupakan transpor melalui media
pembawa. Pada proses ini, molekul diikat oleh reseptor pada
Bagian dalam sel
sisi luar sel dan dilewatkan melalui membran plasma oleh
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
protein transmembran yang telah mengalami perubahan
Gambar 1.10 susunan. Setelah itu, protein pembawa kembali pada susunan
Skema difusi terbantu
semula. Protein pembawa juga dapat membuat celah yang
dapat dilalui oleh ion-ion seperti Cl– dan Na+. Perhatikan
skema difusi terbantu pada Gambar 1.10 di samping.
2) Osmosis
Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui membran
Larutan garam 3%
Membran selektif permeabel
semipermeabel dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi ke
Larutan larutan yang konsentrasi airnya rendah. Dengan kata lain, os-
garam
naik
mosis juga berarti perpindahan molekul dari larutan berkepekatan
rendah (hipotonis) ke larutan berkepekatan tinggi (hipertonis)
melalui selaput (membran) semipermeabel.
Akuades
Perhatikan skema osmosis pada Gambar 1.11 agar Anda
lebih paham tentang proses terjadinya osmosis.
(a) (b)
a) Lubang bawah tabung gelas yang berisi larutan garam ditutup
dengan membran selektif permeabel, yang dapat dilewati
Larutan berhenti naik
ketika tekanan berat molekul air tetapi tidak dapat dilewati garam.
akuades mampu meng-
imbangi tekanan os- b) Ketika tabung dimasukkan dalam gelas beker berisi akuades,
motik
molekul air berosmosis ke dalam tabung sehingga volume
larutan dalam tabung bertambah.
c) Larutan berhenti naik ketika tekanan berat akuades mampu
(c)
mengimbangi tekanan osmotik.
Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 1.11
Bagaimana proses osmosis terjadi? Lakukan kegiatan
Proses osmosis berikut ini untuk mengamati proses terjadinya osmosis.

12 Struktur dan Fungsi Sel


Mengamati Proses Osmosis larutan yodium yang masuk dalam kubus tersebut
mulai dari tepi irisan kubus menuju ke daerah
Sediakan kentang atau wortel, larutan yodium
tengah yang masih dapat teramati warna larutan
(1%, 10%, dan 100%), 3 buah beaker glass (gelas
yodiumnya. Hitunglah jarak rata-ratanya selama
beker) 50 ml, penggaris, dan silet. Potonglah
waktu 25 menit.
kentang atau wortel menjadi 15 kubus berukuran
Pertanyaan:
1 cm × 1 cm × 1 cm. Kemudian siapkan 3 buah
1. Apa yang terjadi pada kentang atau wortel
gelas beker 50 ml dan berilah kode A, B, dan C.
pada tiap-tiap gelas beker? Mengapa
Tuangkan larutan yodium 1% ke dalam gelas beker
demikian?
A, larutan yodium 10% ke dalam gelas beker B,
2. Bagaimana jarak rata-rata pada kubus kentang
dan larutan yodium 100% ke dalam gelas beker C.
atau wortel pada tiap-tiap gelas beker selama
Masukkan 5 buah kubus kentang atau wortel ke
interval waktu 25 menit?
dalam tiap-tiap gelas beker. Setiap interval 5 menit,
3. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
keluarkan sebuah kubus kentang atau wortel dari
Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
tiap-tiap gelas beker dan potonglah menjadi 2
presentasikan.
bagian dengan silet. Selanjutnya, ukurlah jarak

Peristiwa osmosis terjadi dalam sel. Bila konsentrasi larutan


dalam sel tinggi, air akan masuk sel dan terjadi endosmosis. Hal ini
menyebabkan tekanan osmosis sel menjadi tinggi. Keadaan yang
demikian dapat memecahkan sel (lisis). Jadi, lisis adalah hancurnya
sel karena rusaknya atau robeknya membran plasma. Sebaliknya,
apabila konsentrasi larutan di luar sel lebih tinggi, air dalam sel akan
keluar dan terjadi eksosmosis.
Eksosmosis pada hewan akan menyebabkan pengerutan sel yang
disebut krenasi dan pada tumbuhan akan menyebabkan terlepasnya
membran dari dinding sel yang disebut plasmolisis. Perhatikan
Gambar 1.12 berikut.

Sel hewan

Membran
plasma

Larutan isotonik
Larutan hipotonik
(lisis) Larutan hipertonik
(krenasi)
Dinding
Sel Kloroplas sel Membran
tumbuhan Nukleus plasma

Larutan isotonik Larutan hipotonik Larutan hipertonik


(tekanan turgor semakin besar (plasmolisis)
dan kloroplas terdesak men-
dekati dinding sel)
Sumber: Inquiry Into Life, Mader, S. S.

Gambar 1.12
Osmosis pada sel hewan dan sel tumbuhan

Biologi Kelas XI 13
(a) (b) Dari Gambar 1.12 dapat diketahui bahwa sel hewan
dapat mengalami lisis (pecah) apabila larutan di luar sel
bersifat hipotonik. Sebaliknya, sel hewan akan
mengalami krenasi apabila larutan diluar sel bersifat
hipertonik. Perhatikan contoh berikut agar Anda
mengetahui lebih jelas mengenai terjadinya krenasi dan
lisis pada sel darah merah.
(c) Cermati tiga bentuk sel darah merah pada Gambar
1.13. Apakah Anda menemukan perbedaannya?
Jika sel darah merah ditempatkan dalam air laut,
maka cairan sel akan keluar dengan cara osmosis dan
sel mengerut (krenasi). Hal ini karena air laut
mengandung jumlah molekul air yang lebih kecil daripada
sitoplasma sel darah merah. Air laut hipertonik terhadap
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
sitoplasma sel. Perhatikan Gambar 1.13 (a).
Gambar 1.13
Jika sel darah merah itu ditempatkan dalam media
Kondisi sel darah merah dalam berbagai larutan yang konsentrasinya sama dengan sitoplasma
larutan. (plasma darah atau larutan garam 0,9%), sel darah itu
(a) larutan hipertonik tidak akan mendapat tambahan atau kehilangan air
(b) larutan isotonik dengan cara osmosis. Oleh karena itu, bentuk sel darah
(c) larutan hipotonik
merah itu tetap. Larutan demikian disebut isotonik.
Perhatikan Gambar 1.13 (b).
Jika sel darah merah dimasukkan dalam air murni
maka molekul air akan berosmosis ke dalamnya.
Osmosis ini terjadi karena di luar sel (100%) terdapat
konsentrasi air yang lebih tinggi daripada di dalam sel.
Air di sekitar sel itu disebut hipotonik terhadap sitoplasma
sel. Membran sel dari sel darah merah sangat rapuh
dan tidak tahan akan peningkatan tekanan di dalam sel.
Akibatnya sel itu semakin mengembang dan akhirnya
mengalami hemolisis (pecah). Perhatikan Gambar 1.13 (c).
Lakukan Eksperimen 4 berikut ini untuk memperjelas
pengetahuan Anda mengenai terjadinya krenasi dan
plasmolisis.

Mengamati Terjadinya Krenasi dan dengan jarum yang telah dibersihkan dengan
Plasmolisis alkohol 70%. Ambil setetes darah dan letakkan
di atas gelas benda dan tutuplah dengan gelas
Sediakan mikroskop, gelas benda, gelas
penutup. Setelah selesai, luka di ujung jari
penutup, pipet, kertas pengisap, jarum bersih, sel
diberi alkohol 70% dengan kapas untuk
darah merah, sel daun eva (Rhoeo discolor),
menghindari terjadinya infeksi. Amati sel-sel
larutan gula 10%, dan alkohol 70%. Lakukan 2
darah merah dengan mikroskop. Gambarlah
tahap pengamatan yaitu pengamatan terjadinya
bentuk sel darah merah yang Anda lihat itu.
krenasi dan plasmolisis.
Berilah setetes larutan gula 10% di tepi gelas
I. Krenasi penutup, sedangkan di tepi yang lain diletakkan
Siapkan sebuah gelas benda kemudian kertas pengisap agar medium di dalamnya
tetesi dengan air. Bersihkan salah satu ujung berganti (perhatikan gambar). Segera amati
jari Anda dengan kapas yang telah dibasahi perubahan yang terjadi. Gambarlah bentuk
alkohol 70%. Tusuklah ujung jari tersebut yang Anda lihat. Jika bentuk sel tidak

14 Struktur dan Fungsi Sel


mengalami perubahan, tambahkan kepekatan epidermis. Setelah itu, segera letakkan di atas
larutan gula, misalnya menjadi 15%. setetes air agar tidak mengering dan tutuplah
Kertas pengisap Larutan gula dengan gelas penutup. Amatilah dengan
mikroskop, mula-mula dengan perbesaran
lemah, bila sudah jelas teramati lakukan
pengamatan dengan perbesaran kuat.
Gambarlah dua atau tiga sel yang jelas benar
strukturnya. Selanjutnya, dari tepi gelas penutup
Pertanyaan: teteskan larutan gula, sedangkan tepi yang lain
1. Apakah bentuk sel mengalami perubahan diletakkan kertas pengisap agar terjadi
sebelum dan sesudah ditetesi larutan pergantian medium. Amati lagi sel tersebut
gula? Mengapa terjadi peristiwa tersebut? dengan mikroskop, bandingkan dengan gambar
2. Menurut Anda, apa yang akan terjadi jika yang telah Anda buat tadi.
larutan gula diganti dengan larutan garam Pertanyaan:
dapur pekat (10%)? 1. Apakah bentuk sel mengalami perubahan
Tulis kesimpulan Anda mengenai terjadinya sebelum dan sesudah ditetesi larutan
krenasi dan bahaslah bersama teman-teman gula? Mengapa?
Anda di kelas. 2. Adakah perubahan pada ruangan antara
II. Plasmolisis isi sel dengan dinding sel dan warna isi
Siapkan sebuah gelas benda kemudian sel? Jelaskan.
tetesi dengan air. Ambillah daun Rhoeo discolor. 3. Apakah plasmolisis itu?
Kelupas epidermis bawahnya hingga beberapa 4. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
sel di dalamnya terbawa. Caranya, patahkan Tulislah laporan hasil eksperimen Anda dan
daun tersebut, tarik hingga diperoleh selapis sel bahaslah bersama teman-teman di kelas.

Anda telah mengetahui proses terjadinya transpor


pasif, yaitu difusi dan osmosis. Proses terjadinya transpor
pasif berbeda dengan transpor aktif. Transpor aktif
meliputi pompa ion natrium-kalium, endositosis, dan
eksositosis.
3) Pompa Natrium-Kalium
Berbeda dengan difusi terbantu yang termasuk
transpor pasif karena mengikuti gradien konsentrasi,
maka transpor aktif ini bersifat melawan gradien
konsentrasi.
Pada transpor aktif terjadi pemompaan molekul
melewati membran dan melawan gradien konsentrasi.
Pada transpor aktif diperlukan energi untuk melawan
gradien konsentrasi. Transpor aktif ini berfungsi
memelihara konsentrasi molekul kecil dalam sel yang
berbeda dengan konsentrasi molekul lingkungannya.
Sebagai contoh ion K + penting untuk mem-
pertahankan kegiatan listrik di dalam sel saraf dan
memacu transpor aktif zat-zat lain. Meskipun ion Na+
dan K+ dapat melewati membran, karena kebutuhan
akan ion K+ lebih tinggi maka diperlukan lagi pemasukan
ion K+ ke dalam sel dan pengeluaran ion Na+ keluar sel.
Konsentrasi ion K+ di luar sel rendah, sedangkan di
dalam sel tinggi. Sebaliknya, konsentrasi ion Na+ di

Biologi Kelas XI 15
dalam sel rendah dan di luar sel tinggi. Bila terjadi proses
difusi, maka akan terjadi difusi ion K+ dari dalam sel ke
luar, sedangkan difusi ion Na+ dari luar ke dalam sel.
Akan tetapi, yang terjadi sebenarnya bukanlah difusi
karena pergerakan ion-ion itu melawan gradien kadar
maka terjadi pemasukan ion K+ dan pengeluaran ion
Na+. Energi ATP diperlukan untuk melawan gradien kadar
itu dengan pertolongan protein yang ada dalam
membran. Setiap pengeluaran 3 ion Na+ dari dalam sel
diimbangi dengan pemasukan 2 ion K+ dari luar sel. Oleh
sebab itu, proses ini disebut pompa natrium-kalium.
Perhatikan Gambar 1.14 di bawah ini.
1 Ikatan Na+ di sitoplasma dengan protein
merangsang fosforilasi oleh ATP

2 Fosforilasi menyebabkan
6 Siklus diulang
protein berubah bentuk

ATP

ADP
SITOPLASMA

5 Hilangnya fosfat
mengembalikan
bentuk semula
protein, K + di-
lepas dalam sel

3 Dengan mengubah bentuk,


4 Ikatan K+ merangsang di-
Na+ dilepas ke luar sel diikat
lepasnya kelompok fosfat
dan K+ dari luar sel diikat

Sumber: Biology, Campbell

Gambar 1.14
Mekanisme pompa natrium-kalium

4) Endositosis dan Eksositosis


Endositosis dan eksositosis merupakan transpor
yang memerlukan energi. Endositosis merupakan proses
masuknya senyawa melalui membran dengan cara
pembungkusan senyawa dan cairan ekstraselular
dengan pelekukan ke dalam sebagian membran. Hal ini
terjadi pada organisme uniselular dan sel darah putih.
Jika yang dimasukkan berupa senyawa padat disebut
fagositosis, sedangkan jika berupa larutan disebut
pinositosis.
Eksositosis merupakan proses pengeluaran zat dari
dalam sel keluar sel. Sekret terbungkus kantong
membran yang selanjutnya melebar dan pecah.
Eksositosis terjadi pada beberapa sel kelenjar atau sel
sekresi. Perhatikan skema endositosis dan eksositosis
pada Gambar 1.15 dan 1.16 berikut.

16 Struktur dan Fungsi Sel


Membran plasma Produk sekret
Membran plasma
Membran plasma

Sitoplasma

Sitoplasma
Nukleus Kantong sekret
Nukleus
Sitoplasma
(a) Fagositosis (b) Pinositosis
Sumber: Biology, Raven and Johnson Sumber: Biology, Raven and Johnson

Gambar 1.15 Gambar 1.16


Endositosis Eksositosis

Mekanisme transpor pasif dan transpor aktif melalui


membran secara ringkas dijelaskan dalam Tabel 1.1
berikut.
Tabel 1.1 Mekanisme Transpor Pasif dan Transpor Aktif
Cara Melalui
Proses Mekanisme Contoh
Membran

I. Transpor Pasif
• Difusi Langsung Gerakan molekul se- Pemasukan O2
cara acak menye- ke dalam sel.
babkan perpindahan
molekul menuju kon-
sentrasi yang lebih
rendah.
• Difusi terbantu Protein Molekul terikat pada Pemasukan
pembawa protein pembawa glukosa ke da-
(carrier protein) pada lam sel.
membran dan dibawa
melalui membran me-
nuju tempat dengan
konsentrasi lebih
rendah.
• Osmosis Langsung Difusi air melalui Masuknya air
membran semiper- ke sel.
meabel dari larutan
hipotonik.
II. Transpor Aktif
• Endositosis
– Fagositosis Kantong Partikel dibungkus Ingesti bakteri
membran membran dan mem- oleh sel leu-
bentuk kantong. kosit.
– Pinositosis Kantong Tetesan cairan di- Sel memakan
membran bungkus membran zat cair.
dan membentuk kan-
tong.
• Eksositosis Kantong Kantong bergabung Sekresi mukus.
membran dengan membran
plasma dan melepas-
kan isinya.
• Pompa Na+– K+ Protein Protein pembawa Masuknya glu-
pembawa menyediakan energi kosa melawan
untuk memindahkan gradien kon-
Na+ melawan gradien sentrasi.
konsentrasi.

Dalam bidang pertanian, pemahaman tentang


transpor pasif (difusi dan osmosis) sangatlah penting.
Misalnya untuk menentukan dosis pupuk dan obat-obatan

Biologi Kelas XI 17
yang aman bagi tanaman. Jika dosis terlalu pekat,
Apa manfaat proses tanaman bisa mati karena terjadi plasmolisis. Selain itu,
transpor pasif dan dengan memahami transpor pasif, kita dapat mengetahui
transpor aktif dalam bahwa macam zat yang diberikan pada tanaman sebagai
bidang pertanian? nutrien hendaknya berupa ion-ion yang mudah masuk
ke dalam sel-sel tanaman. Zat-zat organik seperti gula
dan protein tidak akan masuk ke dalam sel tanaman
karena membran sel impermeabel terhadap zat-zat
tersebut. Zat-zat tersebut justru akan memicu plasmolisis
dan akhirnya mematikan tanaman. Sifat semipermeabel
membran plasma menyebabkan tanaman mampu
memilih zat-zat yang dapat masuk ke dalam sel dan yang
tidak.
b. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan materi yang mengisi antara inti
dan selaput plasma. Sitoplasma yang berada dalam nukleus
disebut nukleoplasma. Pada sel tumbuhan, sitoplasma
dibedakan menjadi dua, yaitu yang berbatasan dengan
selaput plasma disebut ektoplasma dan yang di bagian
dalam disebut endoplasma. Ektoplasma lebih jernih dan
kompak. Ektoplasma pada sel hewan berupa selaput plasma
itu sendiri. Endoplasma sel tumbuhan mengandung banyak
plastida (zat warna).
Komponen utama penyusun sitoplasma sebagai berikut.
1) Cairan seperti gel (agar-agar atau jeli) yang disebut
sitosol.
2) Substansi simpanan dalam sitoplasma. Substansi ini
bervariasi tergantung tipe selnya. Sebagai contoh,
sitoplasma sel hati mengandung simpanan molekul
glikogen, sedangkan sitoplasma sel lemak mengandung
tetesan lemak besar.
3) Jaringan yang strukturnya seperti filamen (benang) dan
serabut yang saling berhubungan. Jaringan benang dan
serabut disebut sitoskeleton yang berfungsi sebagai
kerangka sel.
4) Organel-organel sel.
Matriks sitoplasma atau bahan dasar sitoplasma disebut
sitosol. Sitoplasma dapat berubah dari fase sol ke gel dan
sebaliknya. Matriks sitoplasma tersusun atas oksigen 62%,
karbon 20%, hidrogen 10%, dan nitrogen 3% yang tersusun
dalam senyawa organik dan anorganik. Unsur-unsur lain
adalah: Ca 2,5%; P 1,14%; Cl 0,16%; S 0,14%; K 0,11%; Na
0,10%; Mg 0,07%; I 0,014%; Fe 0,10%; dan unsur-unsur
lain dalam jumlah yang sangat kecil.
Sifat-sifat fisikawi matriks sitoplasma sebagai berikut.
1) Efek Tyndal yaitu kemampuan matriks sitoplasma
memantulkan cahaya.
2) Gerak Brown yaitu gerak acak (zig-zag) partikel
penyusun koloid.
3) Gerak siklosis yaitu gerak matriks sitoplasma berupa
arus melingkar.
4) Memiliki tegangan permukaan.

18 Struktur dan Fungsi Sel


5) Elektrolit yaitu kemampuan molekul menghantarkan arus
listrik.
Matriks sitoplasma dapat bertindak sebagai larutan
penyangga (buffer). Sifat biologis matriks sitoplasma adalah
mampu mengenali rangsang (iritabilitas) dan mengantar
rangsang (konduktivitas).
Adapun fungsi sitosol sebagai berikut.
1) Sumber bahan kimia penting bagi sel karena di dalamnya
terdapat senyawa-senyawa organik terlarut, ion-ion, gas,
molekul kecil seperti garam, asam lemak, asam amino,
nukleotida, molekul besar seperti protein, dan RNA yang
membentuk koloid.
2) Tempat terjadinya reaksi metabolisme, seperti glikolisis,
sintesis protein, dan sintesis asam lemak.
c. Sitoskeleton
Sitoskeleton atau rangka sel tersusun atas tiga jenis
serabut yang berbeda yaitu, mikrofilamen, mikrotubulus, dan
filamen intermediar.
1) Mikrofilamen
Mikrofilamen adalah rantai ganda protein yang
bertaut dan tipis. Mikrofilamen tersusun atas dua macam
protein, yaitu aktin dan miosin. Mikrofilamen banyak
terdapat pada sel-sel otot. Mikrofilamen mempunyai
diameter 7 nm sehingga pengamatannya harus
menggunakan mikroskop elektron.
2) Mikrotubulus
Mikrotubulus adalah rantai-rantai protein yang
membentuk spiral. Spiral ini membentuk tabung
berlubang yang panjangnya mencapai 2,5 mm dengan
diameter 25 nm. Mikrotubulus tersusun atas protein yang Mikrofilamen Protozoa
dikenal sebagai tubulin. Mikrotubulus merupakan Pada sel-sel Protozoa, misalnya
penyusun sitoskeleton yang terbesar. Amoeba sp., mikrofilamen berperan
dalam pembentukan psudopodia,
Mikrotubulus terdapat pada gelendong sel, yaitu
gerakan sel, dan gerakan-gerakan
berupa benang-benang spindel yang menghubungkan sitoplasma. Selain itu, mikrofilamen
dua kutub sel pada waktu sel membelah. Gerakan berperan dalam pembelahan sel,
kromosom dari daerah ekuator ke kutub masing-masing yakni terbelahnya sel menjadi dua
pada anafase dikendalikan oleh mikrotubulus. Dengan sel anakan karena ditarik oleh
mikrofilamen yang menghubung-
demikian, mikrotubulus mempunyai fungsi mengarahkan kan membran.
gerakan komponen-komponen sel, mempertahankan
bentuk sel, serta membantu dalam pembelahan mitosis.
3) Filamen Intermediar
Filamen intermediar adalah rantai molekul protein
yang membentuk untaian yang saling melilit. Filamen
ini berdiameter 8 – 10 nm. Disebut serabut intermediar
karena ukurannya di antara ukuran mikrofilamen dan
mikrotubulus. Serabut ini tersusun atas protein yang
disebut fimentin, tetapi tidak semua sel filamen
intermediarnya tersusun atas fimentin. Misalnya sel kulit
filamennya tersusun atas protein keratin. Perhatikan
Gambar 1.17 untuk mengetahui susunan sitoskeleton.

Biologi Kelas XI 19
Retikulum endoplasma
Ribosom
Mitokondria
Membran
plasma

Sentrosom
Subunit tubulin
Sentriol




Nukleus
25 nm

b. Mikrotubulus

Molekul aktin



7 nm
Filamen
a. Sitoskeleton Serabut filamen aktin antara c. Filamen aktin

Sumber: Inquiry Into Life, Mader, S. S.

Gambar 1.17
Bagian-bagian sitoskeleton

d. Nukleus
Nukleus atau inti sel merupakan bagian penting sel yang
berperan sebagai pengendali kegiatan sel. Nukleus merupa-
kan organel terbesar yang berada dalam sel. Nukleus ber-
diameter sekitar 10 Pm. Nukleus biasanya terletak di tengah
sel dan berbentuk bulat atau oval.
Pada umumnya sel organisme berinti tunggal, tetapi ada
juga yang memiliki lebih dari satu inti. Berdasar jumlah
nukleus, sel dapat dibedakan sebagai berikut.
1) Sel mononukleat (berinti tunggal), misalnya sel hewan
dan tumbuhan.
2) Binukleat (inti ganda), contohnya Paramaecium.
3) Multinukleat (inti banyak), misalnya Vaucheria (sejenis
alga) dan beberapa jenis jamur.
Selaput membran nukleus Pori-pori nukleus
Nukleolus

Membran luar
Pori-pori nukleus

Membran dalam
Nukleoplasma

Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 1.18
Struktur nukleus

Di dalam nukleus terdapat matriks yang disebut nukleo-


plasma, nukleolus, RNA, dan kromosom. Kromosom ter-
susun atas protein dan DNA. Perhatikan Gambar 1.18.

20 Struktur dan Fungsi Sel


Setiap nukleus tersusun atas beberapa bagian penting
sebagai berikut.
1) Membran Nukleus (Selaput Inti)
Selaput inti merupakan bagian terluar inti yang
memisahkan nukleoplasma dengan sitoplasma. Selaput
inti terdiri atas dua lapis membran (bilaminair), setiap
lapis merupakan lapisan bilayer. Ruang antara membran
disebut perinuklear atau sisterna. Pada membran ini
terdapat porus yang berfungsi untuk pertukaran molekul
dengan sitoplasma.
Berdasarkan ada tidaknya selaput inti, dibedakan
dua tipe sel yaitu sel prokariotik (tidak memiliki selaput
inti) dan sel eukariotik (memiliki selaput inti).
2) Nukleoplasma Apa perbedaan
Nukleoplasma adalah cairan inti (karyotin) yang antara kromosom dan
bersifat transparan dan semisolid (kental). Nukleoplasma kromatin?
mengandung kromatin, granula, nukleoprotein, dan
senyawa kimia kompleks. Pada saat pembelahan sel,
benang kromatin menebal dan memendek serta mudah
menyerap zat warna disebut kromosom.
Benang kromatin tersusun atas protein dan DNA.
Di dalam benang DNA inilah tersimpan informasi
kehidupan. DNA akan mentranskripsi diri (mengopi diri)
menjadi RNA yang selanjutnya akan dikeluarkan ke
sitoplasma. Anda akan mempelajarinya lebih lanjut di
kelas XII.
3) Nukleolus
Nukleolus atau anak inti tersusun atas fosfoprotein,
orthosfat, DNA, dan enzim. Nukleolus terbentuk pada
saat terjadi proses transkripsi (sintesis RNA) di dalam
nukleus. Jika transkripsi berhenti, nukleolus menghilang
atau mengecil. Jadi, nukleolus bukan merupakan organel
Ribosom
yang tetap.
Jadi, nukleus memiliki arti penting bagi sel karena mem-
punyai beberapa fungsi berikut.
1) Pengatur pembelahan sel.
2) Pengendali seluruh kegiatan sel, misalnya dengan
memasukkan RNA dan unit ribosom ke dalam Nukleus
Nukleolus
sitoplasma.
3) Pembawa informasi genetik.
e. Retikulum Endoplasma
RE
Retikulum endoplasma merupakan organel yang
tersusun oleh membran yang terbentuk seperti jala.
Retikulum sendiri berasal dari kata reticular yang berarti
anyaman benang atau jala. Letaknya memusat pada bagian
dalam sitoplasma (endoplasma), sehingga disebut sebagai
retikulum endoplasma (RE). Membran RE merupakan ke-
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
lanjutan dari membran nukleus hingga ke membran plasma.
Jadi, RE merupakan saluran penghubung antara nukleus Gambar 1.19
Retikulum endoplasma
dengan bagian luar sel. Perhatikan Gambar 1.19 di samping.

Biologi Kelas XI 21
Dalam sel terdapat dua tipe retikulum endoplasma
sebagai berikut.
1) Retikulum Endoplasma Kasar
Permukaan retikulum endoplasmanya diselubungi
oleh ribosom yang tampak berbintil-bintil sehingga
disebut RE kasar. Ribosom adalah tempat sintesis
protein. Protein ini akan ditampung oleh RE kasar yaitu
dalam rongga RE.
2) Retikulum Endoplasma Halus
RE halus adalah RE yang tidak ditempeli ribosom
sehingga permukaannya halus.
Retikulum endoplasma mempunyai beberapa fungsi
sebagai berikut.
1) Mensintesis lemak dan kolesterol (RE kasar dan RE
halus).
2) Menampung protein yang disintesis oleh ribosom untuk
disalurkan ke kompleks Golgi dan akhirnya dikeluarkan
dari sel (RE kasar).
3) Transportasi molekul-molekul dari bagian sel yang satu
ke bagian sel yang lain (RE kasar dan RE halus).
Subunit kecil 4) Menetralkan racun (detoksifikasi), misalnya RE yang ada
di dalam sel-sel hati.
f. Ribosom
Ribosom merupakan struktur paling kecil yang
tersuspensi dalam sitoplasma dan terdapat di sel eukariotik
Subunit besar Ribosom maupun prokariotik. Pada sel eukariotik, ribosom terdapat
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
bebas dalam sitoplasma atau terikat RE. Ribosom tersusun
Gambar 1.20
atas protein dan RNA. Ribosom terdiri dari dua subunit, yaitu
Struktur ribosom subunit kecil dan subunit besar. Perhatikan Gambar 1.20
untuk mengetahui struktur ribosom. Tiap-tiap subunit
disintesis dalam nukleolus dan dikeluarkan melalui porus
nukleus ke sitoplasma tempat kedua subunit bergabung.
Ribosom berperan dalam sintesis protein.
g. Kompleks Golgi
Kompleks Golgi dijumpai pada hampir semua sel
tumbuhan dan hewan. Pada sel tumbuhan, kompleks Golgi
disebut diktiosom. Badan Golgi (ditemukan tahun 1898 oleh
Camillio Golgi) tersebar dalam sitoplasma dan merupakan
salah satu komponen terbesar dalam sel. Antara badan Golgi
satu dengan yang lain berhubungan dan membentuk struktur
kompleks seperti jala. Badan Golgi sangat penting pada sel
sekresi. Perhatikan Gambar 1.21 di halaman berikutnya.
Kompleks Golgi dan RE mempunyai hubungan erat
dalam sekresi protein sel. Di depan telah dikatakan bahwa
RE menampung dan menyalurkan protein ke Golgi. Golgi
mereaksikan protein itu dengan glioksilat sehingga terbentuk
glikoprotein untuk dibawa ke luar sel. Oleh karena hasilnya
disekresikan itulah maka Golgi disebut pula sebagai organel
sekretori. Perhatikan Gambar 1.22 berikut.

22 Struktur dan Fungsi Sel


Nukleus Membran sel
Pori-pori nukleus
Protein dikeluarkan
Retikulum endoplasma
kasar

Vesikel sekresi
Vesikula sekresi

Vesikel
transpor

Vesikel
transpor

Retikulum Kompleks Golgi


Vesikel endoplasma halus
Sumber: Biology, Raven dan Johnson Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 1.21 Gambar 1.22


Kompleks Golgi Protein disekresikan melalui membran

Selain itu, kompleks Golgi juga mempunyai beberapa


fungsi sebagai berikut.
1) Tempat sintesis polisakarida seperti mukus, selulosa,
hemiselulosa, dan pektin (penyusun dinding sel
tumbuhan).
2) Membentuk membran plasma.
3) Membentuk kantong sekresi untuk membungkus zat
yang akan dikeluarkan sel, seperti protein, glikoprotein,
karbohidrat, dan lemak.
4) Membentuk akrosom pada sperma, kuning telur pada
sel telur, dan lisosom.
h. Lisosom
Lisosom berasal dari kata lyso = pencernaan dan
soma = tubuh, merupakan membran kantong kecil yang
berisi enzim hidrolitik yang disebut lisozim. Lisosom adalah
organel berbentuk agak bulat dan dibatasi membran tunggal.
Umumnya berdiameter 1,5 Pm, walaupun kadang-kadang Lisosom
ditemukan lisosom berdiameter 0,05 Pm. Lisosom terdapat Peroksisom
hampir pada semua sel eukariotik, terutama sel-sel yang Mitokondria
bersifat fagositik seperti leukosit. Lisosom berisi enzim-enzim
hidrolitik seperti protease, lipase, nuklease, fosfatase, dan
enzim pencerna yang lain. Perhatikan Gambar 1.23 di
samping.
Enzim lisosom adalah suatu protein yang diproduksi oleh
ribosom dan kemudian masuk ke RE. Dari RE, enzim
dimasukkan ke dalam membran kemudian dikeluarkan oleh
sitoplasma menjadi lisosom. Selain itu, ada pula enzim yang
dimasukkan terlebih dahulu ke Golgi. Enzim itu dibungkus
membran kemudian dilepaskan dalam sitoplasma oleh Golgi. Sumber: Biology, Campbell
Jadi, proses pembentukan lisosom dapat dilakukan secara
Gambar 1.23
langsung oleh RE atau oleh Golgi. Struktur lisosom

Biologi Kelas XI 23
Proses pencernaan oleh lisosom berlangsung misalnya
saat sel menelan bakteri secara fagositosis. Bakteri itu
dimasukkan ke dalam vakuola. Vakuola yang berisi bakteri
segera dihampiri lisosom. Membran lisosom dan membran
vakuola bersinggungan dan bersatu. Enzim lisosom masuk
ke dalam vakuola dan mencerna bakteri. Substansi hasil
pencernaan lisosom disimpan dalam vesikel kemudian
ditranspor ke membran plasma dan dikeluarkan dari sel.
Secara rinci lisosom mempunyai fungsi sebagai berikut.
1) Melakukan pencernaan intrasel.
2) Autofagi yaitu menghancurkan struktur yang tidak
dikehendaki, misalnya organel lain yang sudah tidak
berfungsi.
3) Eksositosis yaitu pembebasan enzim keluar sel,
misalnya pada pergantian tulang rawan pada
perkembangan tulang keras.
4) Autolisis yaitu penghancuran diri sel dengan
membebaskan isi lisosom ke dalam sel, misalnya terjadi
pada saat berudu menginjak dewasa dengan menyerap
kembali ekornya.
5) Menghancurkan senyawa karsinogenik.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa lisosom
mempunyai peranan penting dalam sel. Bagaimana jika
lisosom mengalami kegagalan fungsi? Kegagalan dalam
proses pencernaan oleh lisosom dapat menyebabkan
penyakit silikosis dan rematik.
i. Badan Mikro
Badan mikro hampir menyerupai lisosom, berbentuk
agak bulat, diselubungi membran tunggal, dan di dalamnya
Kloroplas berisi enzim katalase dan oksidase. Organela ini disebut
Peroksisom badan mikro karena ukurannya kecil, hanya bergaris tengah
Mitokondria
0,3–1,5 Pm.
Terdapat dua tipe badan mikro, yaitu peroksisom dan
glioksisom. Peroksisom terdapat pada sel hewan, fungi,
dan daun tanaman tingkat tinggi. Perhatikan Gambar 1.24
untuk mengetahui letak peroksisom di dalam sel. Peroksisom
berperan dalam oksidasi substrat menghasilkan H 2O 2
(bersifat racun bagi sel) yang selanjutnya dipecah menjadi
H2O + O2. Peroksisom penting dalam penyerapan cahaya
dan respirasi sehingga berhubungan erat dengan kloroplas
dan mitokondria. Peran lain peroksisom selain melindungi
sel dari H 2O2, juga berperan dalam perubahan lemak
Sumber: Biology, Campbell menjadi karbohidrat dan perubahan purin dalam sel.
Gambar 1.24 Glioksisom terdapat pada sel tanaman. Glioksisom berperan
Struktur peroksisom dalam metabolisme asam lemak dan tempat terjadinya siklus
glioksilat.
j. Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat panjang atau seperti tongkat
terdapat pada sel eukariotik aerob. Mitokondria dibatasi dua
lapis membran yang kuat, fleksibel, dan stabil, serta tersusun
atas lipoprotein. Membran dalam membentuk tonjolan-
tonjolan yang disebut krista untuk memperluas permukaan

24 Struktur dan Fungsi Sel


agar penyerapan oksigen lebih efektif. Ruangan dalam
mitokondria berisi cairan disebut matriks mitokondria. Matriks Apa yang dimaksud
ini kaya enzim pernapasan (sitokrom), DNA, RNA, dan respirasi sel?
protein. Perhatikan Gambar 1.25 berikut ini.

Membran luar
Membran dalam

Krista Matriks

Ruang intermembran

Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 1.25
Mitokondria dengan dua lapis membran dan krista

Mitokondria memiliki DNA sendiri yang mengkode


sintesis protein spesifik. Mitokondria berfungsi dalam oksidasi
makanan, respirasi sel, dehidrogenasi, fosforilasi oksidasif,
dan sistem transfer elektron.
Oksidasi zat makanan di dalam mitokondria
menghasilkan energi dan zat sisa. Secara sederhana
reaksinya dapat ditulis sebagai berikut.
oksidasi
C6H12O6 + O2 

respirasi
o CO2 + H2O + Energi
(glukosa)
Berkaitan dengan fungsi tersebut mitokondria sering
disebut the power house of cell.
k. Kloroplas
Kloroplas hanya terdapat pada sel tumbuhan dan Algae
tertentu. Pada tumbuhan biasanya berbentuk cakram dengan
diameter 5–8 Pm dan tebal 2–4 Pm. Kloroplas dibatasi
membran ganda. Di dalam kloroplas terdapat klorofil (pigmen
fotosintetik) dan pigmen lain yang terletak pada membran
atau pada bahan dasar di dalam kloroplas. Bahan dasar
kloroplas berupa cairan disebut stroma. Perhatikan Gambar
1.26 berikut.

Membran luar
Membran dalam
Tilakoid

Stroma Grana
Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 1.26
Struktur kloroplas

Kloroplas berfungsi sebagai tempat berlangsungnya


fotosintesis. Peran pigmen untuk menangkap cahaya
matahari yang akan diubah menjadi energi kimia.

Biologi Kelas XI 25
l. Sentriol
Sel hewan dan beberapa mikroorganisme serta
tumbuhan tingkat rendah mengandung dua sentriol dalam
Mikrotubulus sitoplasma. Sentriol terletak di dekat permukaan luar nukleus.
Setiap sentriol terdiri atas sebaris silinder sebanyak sembilan
mikrotubul. Perhatikan Gambar 1.27 di samping. Sentriol
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
berperan dalam proses pembelahan sel.
Gambar 1.27 Secara ringkas fungsi beberapa organel sel dijelaskan
Struktur sentriol
seperti dalam Tabel 1.2 berikut.
Tabel 1.2 Fungsi Organel-Organel Sel

Jenis Organel Fungsi Pembentukan


Nukleus Sintesis DNA dan RNA, serta penyusunan subunit ribosom (dalam nukleolus).
Ribosom Sintesis polipeptida dan sintesis protein.
RE kasar Sintesis protein membran dan vesikel transpor serta sekresi protein dan enzim
hidrolitik.
RE halus Sintesis lipid, metabolisme karbohidrat dalam sel hati, detoksifikasi dalam sel hati,
penimbunan ion kalsium.
Badan Golgi Modifikasi, penimbunan sementara, dan transpor makro molekul, pembentukan
lisosom, dan vesikel transpor.

Jenis Organel Fungsi Pemecahan


Lisosom Pencernaan makanan, bakteri dan organel yang rusak, kerusakan beberapa sel
selama perkembangan embrio.
Peroksisom Bermacam-macam proses metabolik, dengan memecah H2O2 menghasilkan H2O
+ O2.
Vakuola Pencernaan (seperti lisosom), penimbunan senyawa kimia, pembesaran sel,
keseimbangan cairan.

Jenis Organel Fungsi Pemrosesan Tenaga


Kloroplas Perubahan energi cahaya menjadi energi kimia gula (pada tumbuhan dan beberapa
protista).
Mitokondria Perubahan energi kimia makanan menjadi energi yang siap digunakan (ATP).

Jenis Organel Fungsi Penyokong Pergerakan dan Komunikasi Antarsel

Sitoskeleton (termasuk silia, flagela, Pemeliharaan bentuk sel, perlekatan organel, pergerakan organel dalam sel,
dan sentriol dalam sel hewan) pergerakan sel, transmisi mekanik sinyal dari luar ke dalam sel.
Dinding sel (pada tumbuhan, fungi, Pemeliharaan bentuk sel dan penyokong skeleton, melindungi permukaan sel,
dan beberapa protista) mengikat sel dengan jaringan.
Matriks ekstraselular (pada hewan) Mengikat sel dengan jaringan, melindungi permukaan, pengaturan aktifitas sel.
Penghubung sel Komunikasi antarsel, mengikat sel dengan jaringan.

Anda telah mempelajari organel-organel sel yang terdapat


pada sel eukariotik dan sel prokariotik. Lakukan kegiatan berikut
ini agar Anda mengetahuinya dengan jelas.

Diskusikan bersama-sama teman Anda mengenai perbedaan


sel prokariotik dengan eukariotik. Tulislah hasil diskusi Anda dan
lengkapilah tabel berikut ini.
No. Organel Prokariotik Eukariotik
1. Membran plasma
2. Sitoplasma
3. Ribosom

26 Struktur dan Fungsi Sel


No. Organel Prokariotik Eukariotik
4. Dinding sel
5. Mesosom
6. Nukleus
7. RE
8. Sentriol
9. Lisosom
10. Kompleks Golgi
11. Mitokondria
12. Badan Mikro

Di depan telah disebutkan bahwa sel eukariotik terdapat pada


Protista, Fungi, hewan, dan tumbuhan. Setiap bagian sel mem-
punyai karakteristik sendiri-sendiri. Nah, Anda sekarang sudah
mengenal organel-organel sel beserta struktur dan fungsinya.

Jawablah soal-soal berikut. 3. Apa yang terjadi pada dinding sel buah yang
1. Mengapa sel gabus hanya terlihat sebagai mentah setelah masak?
ruang-ruang kosong yang dibatasi dinding? 4. Mengapa mitokondria sering disebut the power
2. Mengapa pada daun yang akan gugur atau house of cell?
mati timbul warna kekuning-kuningan? 5. Apa yang akan terjadi jika lisosom dalam sel
tidak dapat melakukan tugasnya dengan baik?

C. Perbedaan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan


Di depan telah disebutkan bahwa sel tumbuhan dan sel hewan
termasuk dalam tipe sel eukariotik. Namun, walaupun termasuk
dalam satu tipe sel, ternyata antara sel hewan dan sel tumbuhan
mempunyai perbedaan. Lakukan kegiatan pengamatan gambar
berikut ini agar Anda mengetahui perbedaannya.

Mikrofilamen Mitokondria
Amatilah gambar di bawah ini.
Peroksisom
Flagela

Sentriol


Selaput
nukleus
Kromatin Nukleus
Membran Nukleolus
plasma
Membran Ribosom
nukleus
Nukleolus Kompleks Retikulum
Golgi endoplasma
kasar

Mitokondria
Lisosom
Ribosom
Lisosom
Sumber: Biology, Raven dan Johnson Membran
Mikrotubulus plasma
Retikulum
endoplasma halus
Badan Golgi
Sel hewan

Biologi Kelas XI 27
Tonoplas

Vakuola
Sitoplasma Retikulum endoplasma



Selaput
nukleus

Nukleus
Vakuola
Kromatin Mikrotubulus
Dinding sel

Membran
plasma Nukleolus
Mitokondria
Nukleus Retikulum
Ribosom
endoplasma
Nukleolus Mikrofilamen
kasar
Kloroplas Retikulum
Mitokondria endoplasma
halus
Peroksisom
Mikrotubulus Pori-pori nukleus Sel yang berdampingan Kloroplas
Dinding sel
Sumber: Biology, Raven dan Johnson Plasmodesmata
Membran plasma
Badan Golgi

Sel tumbuhan
Sumber: Biology, Campbell

Pertanyaan: 3. Menurut Anda, struktur sel mana yang lebih


1. Apakah perbedaan antara sel hewan dengan kuat, sel hewan atau sel tumbuhan? Jelaskan
sel tumbuhan? jawaban Anda.
2. Organel-organel sel apa saja yang terdapat 4. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
pada sel tumbuhan, tetapi tidak terdapat pada Bahaslah bersama teman-teman Anda kemudian
sel hewan dan sebaliknya? tulislah laporan hasil ekpserimen di atas.

Pada prinsipnya sel hewan mirip dengan sel tumbuhan, tetapi


dalam perkembangannya sel hewan memiliki beberapa perbedaan
dengan sel tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang
tidak terdapat pada sel hewan, demikian pula sebaliknya. Sel
tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, dan vakuola yang tidak
dimiliki sel hewan. Sebaliknya, sel hewan memiliki sentriol yang tidak
dimiliki oleh sel tumbuhan. Kita akan membahas perbedaan antara
sel hewan dengan sel tumbuhan satu persatu.

1. Sel Tumbuhan
Organel-organel sel tumbuhan yang tidak terdapat pada sel
hewan dijelaskan sebagai berikut.
a. Dinding Sel
Dinding sel merupakan bagian terluar sel tumbuhan.
Dinding sel ini bersifat kaku dan tersusun atas polisakarida.
Polisakarida ini terdiri atas selulosa, hemiselulosa, dan pektin.
Dinding sel dibentuk oleh diktiosom. Dinding sel bersama-
sama dengan vakuola berperan dalam turgiditas sel atau
Butir-Butir Tempat kekakuan sel.
Penyimpanan
Pada awal pembentukannya, dinding sel berupa selaput
Sel tumbuhan menyimpan tipis tersusun atas selulosa (polisakarida kompleks). Di antara
kelebihan nutrien dan limbah dalam
butir-butir yang dapat dilihat dengan
dua dinding sel yang berdekatan terdapat lamela tengah.
mikroskop. Fruktosa, misalnya Dua sel yang berdekatan dihubungkan oleh saluran yang di
disimpan dalam butir inulin. dalamnya terdapat benang-benang plasma yang disebut
plasmodesmata.

28 Struktur dan Fungsi Sel


Dinding sel dapat dibedakan menjadi dinding sel primer
dan dinding sel sekunder. Dinding sel primer dibentuk pada
waktu sel membelah, misalnya pada sel-sel muda yang
sedang tumbuh. Dinding sel primer tersusun atas selulosa
antara 9–25%, hemiselulosa, pektin, serta beberapa
senyawa lainnya. Selulosa terdiri dari mikrofibril yaitu serat-
serat panjang yang memiliki daya regang kuat.
Sementara itu, dinding sel sekunder terbentuk karena
penebalan. Dinding sel sekunder ini dimiliki oleh sel-sel
dewasa yang terdapat di sebelah dalam dinding sel primer.
Dinding sel sekunder mempunyai kandungan selulosa antara
41–45%, hemiselulosa, dan lignin.
Beberapa sel dindingnya mengalami penebalan oleh zat
lignin yang disebut lignifikasi. Lignifikasi mengakibatkan
xilem dan sklerenkim mengayu (keras dan kaku). Penebalan
dinding sel dapat terjadi secara penyisipan (aposisi ) pada
penebalan-penebalan lama atau penambahan (intususepsi )
pada penebalan lama. Di antara dinding sel ada yang tidak
mengalami penebalan disebut noktah.

Mengapa Vakuola Tumbuhan


Dinding sel mempunyai peranan yang sangat penting bagi sel Semakin Besar?
tumbuhan. Bagaimana jika tumbuhan tidak mempunyai dinding sel? Setiap tumbuhan tersusun dari
Diskusikan bersama-sama teman Anda mengenai kemungkinan yang kumpulan sel dan setiap selnya
akan terjadi jika sel tumbuhan tidak mempunyai dinding sel. Tulis tumbuh dengan cara yang sama
yaitu dengan bertambah besar
hasil diskusi Anda dan bahaslah bersama teman-teman dan guru ukuran selnya. Sel akan tumbuh
Anda di kelas. memanjang setelah mendapatkan
protoplasma dalam jumlah yang
tetap. Air diserap masuk vakuola
b. Vakuola dalam protoplasma hingga vakuola
menggembung serta merentang-
Vakuola atau rongga sel ialah organel sitoplasmik yang
kan dinding sel. Ketika dinding
berisi cairan dan dibatasi membran yang mungkin identik mengembang, protoplasma me-
dengan membran sel. Sel tumbuhan muda memiliki banyak regang makin menjauh. Akhirnya,
vakuola kecil-kecil. Semakin dewasa jumlah vakuola vakuola-vakuola yang berisi zat cair
berkurang, tetapi ukuran membesar. Sel-sel tumbuhan yang dan banyak jumlahnya itu ber-
gabung sehingga terbentuklah satu
memiliki vakuola besar biasanya adalah sel-sel parenkim vakuola besar yang mengisi hampir
dan kolenkim. Vakuola tersebut dibatasi oleh membran yang seluruh bagian sel.
disebut tonoplas. Sel dewasa hanya memiliki satu vakuola
tengah berukuran besar dikelilingi membran tonoplas yang
bersifat diferensial permeabel. Vakuola tengah terbentuk
sebagai akibat pertumbuhan dinding sel yang lebih cepat
daripada pertumbuhan sitoplasma. Vakuola tengah ini berisi
cairan (getah sel) yang berupa larutan pekat, kaya mineral,
gula, O2, asam organik, CO3, pigmen, enzim, dan sisa-sisa
metabolisme.
Vakuola mempunyai beberapa fungsi sebagai berikut.
1) Tempat penimbunan sisa metabolisme dan metabolit
sekunder seperti Ca-oksalat, tanin, getah karet, dan
alkaloid.
2) Tempat menyimpan zat makanan seperti amilum dan
gula.

Biologi Kelas XI 29
3) Memasukkan air melalui tonoplas untuk membangun
turgiditas sel yang bekerja sama dengan dinding sel.
4) Menyimpan pigmen, misalnya vakuola pada sel-sel
mahkota bunga mengandung pigmen warna.
5) Menyimpan minyak atsiri msialnya kayu putih, pepermin,
dan aroma harum pada bunga.
c. Plastida
Plastida merupakan organel yang hanya terdapat pada
sel tumbuhan. Plastida berasal dari perkembangan
proplastida di daerah meristematik.
Berdasarkan pigmen yang dikandungnya terdapat tiga
jenis plastida sebagai berikut.
1) Kloroplas
Kloroplas yaitu plastida yang mengandung pigmen
hijau disebut klorofil, karotenoid, dan pigmen fotosintetik
lainnya. Kloroplas hanya dijumpai pada sel autotrof yang
eukariotik. Kloroplas dimiliki oleh sel-sel yang berklorofil
misalnya Algae, lumut, tumbuhan paku, dan tumbuhan
bunga.
Kloroplas mempunyai bentuk beraneka ragam,
tetapi pada umumnya berbentuk bulat atau lonjong (oval).
Kloroplas pada sel tumbuhan tingkat tinggi mempunyai
ukuran sekitar 4–6 Pm. Setiap sel mengandung 20–40
kloroplas permilimeter persegi. Apabila jumlahnya masih
kurang mencukupi, kloroplas dapat membelah diri.
Namun, jika jumlahnya berlebihan maka sejumlah
kloroplas akan rusak.
Kloroplas tersusun atas membran, yaitu membran
luar dan dalam. Membran luar mempunyai permukaan
rata yang berfungsi mengatur keluar masuknya zat.
Membran dalam membungkus cairan kloroplas yang
disebut stroma. Membran dalam kloroplas melipat ke
arah dalam dan membentuk lembaran-lembaran yang
disebut tilakoid. Pada tempat-tempat tertentu, tilakoid
bertumpuk-tumpuk membentuk badan seperti tumpukan
uang logam yang disebut grana. Pada umumnya sebuah
kloroplas mengandung 40–60 grana.
Di dalam tilakoid terdapat kumpulan partikel yang
disebut kuantosom. Di kuantosom inilah terdapat klorofil
yang berfungsi dalam proses fotosintesis.
Berdasarkan panjang gelombang (spektrum warna)
yang diserap, jenis klorofil dibedakan sebagai berikut.
a) Klorofil a menyerap spektrum warna hijau-biru.
b) Klorofil b menyerap spektrum warna hijau-kuning.
c) Klorofil c menyerap spektrum warna hijau-cokelat.
d) Klorofil d menyerap spektrum warna hijau-merah.
Reaksi kimia proses fotosintesis sebagai berikut.


6 CO2 + 6 H2O  o C6H12O6 + 6 O2


Sebenarnya proses fotosintesis tidaklah


sesederhana itu. Anda akan mempelajari lebih lanjut di
kelas XII mengenai metabolisme sel.

30 Struktur dan Fungsi Sel


2) Leukoplas
Leukoplas yaitu plastida yang tidak berwarna,
umumnya terdapat pada tempat yang tidak terkena sinar,
misalnya organ penyimpan makanan cadangan seperti
biji dan umbi. Berdasarkan fungsinya dibedakan tiga jenis
leukoplas sebagai berikut.
a) Amiloplas untuk menyimpan amilum.
b) Elaioplas atau lipidoplas untuk membentuk dan me-
nyimpan lemak.
c) Proteoplas untuk menyimpan protein.
3) Kromoplas
Kromoplas yaitu plastida yang mengandung pigmen
nonfotosintetik (merah dan oranye atau kuning).
Kromoplas banyak terdapat pada mahkota bunga.
Pigmen yang terkandung dalam kromoplas sebagai
berikut.
a) Karoten mengakibatkan warna kuning, misalnya
pada wortel.
b) Xantofil mengakibatkan warna kuning kecokelatan, Struktur Kloroplas
misalnya pada daun tua. Spirogyra
c) Fikosianin mengakibatkan warna biru, misalnya Spirogyra mempunyai struktur
pada ganggang biru. kloroplas seperti pita yang tampak
zig-zag sepanjang sel. Pada tempat
2. Sel Hewan tersebut energi dari matahari di-
terima dan diubah menjadi energi
Sel hewan tidak memiliki dinding sel, tidak memiliki plastida,
kimia selama proses fotosintesis.
dan bentuk tidak tetap seperti sel tumbuhan. Vakuola pada sel
hewan kecil atau tidak tampak. Hewan-hewan uniselular biasanya
memiliki vakuola. Ada dua tipe vakuola sebagai berikut.
a. Vakuola kontraktil berperan dalam menjaga tekanan osmotik
sitoplasma (disebut juga osmoregulator).
b. Vakuola nonkontraktil atau vakuola makanan berfungsi untuk
mencerna makanan.
Sel tumbuhan tidak memiliki sentrosom dan sentriol, kecuali Sumber: Biologi For ”0” Level, Lam Peng Kwan

tumbuhan tingkat rendah. Sel hewan memiliki dua sentriol di


dalam sentrosom. Saat pembelahan sel, tiap-tiap sentriol saling
memisahkan diri menuju kutub yang berlawanan dan
memancarkan benang-benang gelendong pembelahan yang
akan menjerat kromosom.
Ternyata antara sel hewan dan sel tumbuhan terdapat banyak
perbedaan. Anda telah mengetahuinya dengan membaca uraian
di depan. Sekarang, amati secara langsung perbedaan antara
sel hewan dengan sel tumbuhan melalui kegiatan berikut ini.

Mengamati Sel Hewan dan Tumbuhan a. Pengamatan Sel Hewan


Ambillah gelas benda yang bersih,
Sediakan mikroskop, silet tajam, pinset, jarum
letakkan di atas meja dan tetesi dengan setetes
preparat, tusuk gigi, gelas benda, gelas penutup,
metilen biru. Bukalah mulut Anda dan dengan
pipet, sel hewan/manusia, metilen biru, dan
menggunakan tusuk gigi, koreklah secara hati-
bawang merah (Allium cepa). Lakukanlah dua kali
hati epitel pipi sebelah dalam. Masukkan epitel
pengamatan sebagai berikut.

Biologi Kelas XI 31
pipi tersebut ke dalam setetes metilen biru di yang berwarna putih dari bawang merah
atas gelas benda tadi dan tutuplah dengan dengan menggunakan pinset. Letakkan
gelas penutup kemudian amatilah dengan selaput tipis tadi pada gelas benda. Kemudian
mikroskop. Amatilah membran sel, sitoplasma, tetesi dengan air dan tutuplah dengan gelas
dan inti sel. Setelah itu, gambarlah dua atau penutup. Amatilah dengan mikroskop dan
tiga sel dan beri keterangan. gambarlah dua atau tiga sel serta berikan
Pertanyaan: keterangan dari bagian-bagian sel yang
1. Dapatkah Anda mengamati adanya tampak.
ribosom, mitokondria, lisosom, RE, dan Pertanyaan:
sistem endomembran yang lain? 1. Amati kembali gambar sel tumbuhan yang
2. Apa yang bisa Anda amati dari membran ada di halaman 30. Apakah struktur sel
sel, sitoplasma, dan inti sel? tumbuhan yang Anda amati sama dengan
3. Apakah Anda dapat mengamati adanya yang terdapat pada gambar? Mengapa
vakuola? Mengapa? terdapat perbedaan? Dalam hal apakah
4. Amati gambar sel hewan di halaman 30. perbedaan itu?
Apakah struktur sel hewan yang Anda 2. Apakah perbedaan struktur sel hewan
amati sama dengan yang terdapat pada dengan sel tumbuhan berdasarkan hasil
gambar? Mengapa terdapat perbedaan? pengamatan Anda?
Dalam hal apakah perbedaan itu? 3. Apakah kesimpulan Anda dari kegiatan
5. Apa kesimpulan Anda? ini?
b. Pengamatan Sel Tumbuhan Tulislah laporan hasil eksperimen ini dan
Ambillah selaput bagian dalam umbi lapis kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.

Dari kegiatan pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan, Anda


akan semakin memahami mengenai perbedaan di antara keduanya.
Secara ringkas perbedaan sel tumbuhan dengan sel hewan
dijelaskan dalam Tabel 1.3 berikut.
Tabel 1.3 Perbedaan Sel Tumbuhan dengan Sel Hewan
Bagian-Bagian Sel Sel Tumbuhan Sel Hewan
1. Membran plasma Ada Ada
2. Dinding sel Ada Tidak ada
3. Nukleus Ada Ada
4. Sitoplasma Ada Ada
5. Retikulum Ada Ada
endoplasma
6. Ribosom Ada Ada
7. Kompleks Golgi Ada Ada
8. Lisosom Ada Ada
9. Mitokondria Ada Ada
10. Kloroplas Ada Tidak ada
11. Vakuola Ada Tidak ada, kecuali
hewan uniselular
12. Sentriol Tidak ada, kecuali tumbuhan Ada
tingkat rendah
13. Sentrosom Tidak ada, kecuali tumbuhan Ada
tingkat rendah
14. Plastida Ada Tidak ada

32 Struktur dan Fungsi Sel


Jawablah soal-soal berikut. 2. Mengapa nukleolus disebut organel yang tidak
1. Perhatikan gambar di bawah ini. tetap?
3. Menurut Anda, dinding sel primer atau
sekunderkah yang mempunyai susunan lebih
kuat? Mengapa?
4. Klorofil terdapat pada daun yang berwarna.
Klorofil berfungsi untuk menangkap energi
cahaya. Bagaimana penangkapan energi
cahaya pada daun yang berwarna-warni?
5. Mengapa semakin dewasa tumbuhan, ukuran
vakuolanya semakin besar?
a. Apa bagian terbesar dari sel hewan? Apa
fungsinya?
b. Apa bagian terbesar dari sel tumbuhan?
Apa fungsinya?

Membuat Model Bagian-Bagian Sel 4. Berilah warna berbeda pada setiap


bagiannya.
Setiap sel, baik sel hewan maupun sel
5. Tuliskan pula fungsi bagian-bagiannya
tumbuhan tersusun atas berbagai macam bagian.
tersebut pada kertas yang ditempel pada
Setiap bagian sel ini mempunyai struktur dan fungsi
papan dan diselubungi plastik.
yang berbeda dengan bagian sel yang lain.
6. Berkreasilah sebagus mungkin, kembangkan
A. Tujuan imajinasi Anda, tetapi tetap disesuaikan
Membuat model bagian-bagian sel dengan teori yang ada.
B. Alat dan Bahan 7. Kumpulkan hasil karya Anda kepada
1. styrofoam atau gabus bapak atau ibu guru.
2. alat pemotong styrofoam D. Pertanyaan
3. spidol berwarna-warni 1. Apa saja bagian-bagian sel tumbuhan dan
4. lem atau perekat lain hewan?
5. lidi atau kawat 2. Apa fungsi setiap bagian sel tersebut?
6. kertas 3. Apa nama bagian sel yang Anda buat
7. papan sebagai model?
8. plastik 4. Apakah bagian sel yang Anda buat
C. Cara Kerja sebagai model mempunyai peranan
1. Amatilah kembali gambar sel tumbuhan penting dalam kelangsungan hidup sel?
dan hewan beserta bagian-bagiannya. Jelaskan.
2. Buatlah model bagian-bagian sel, misal- E. Laporan
nya membran plasma, retikulum Buatlah laporan kegiatan ini dan bawalah
endoplasma, mitokondria, badan Golgi, hasil kreasi Anda ke sekolah.
kloroplas, sentriol, dan lain-lain.
3. Pilihlah salah satu bagian sel dan buatlah
modelnya menggunakan styrofoam.

Biologi Kelas XI 33
1. Penemu mikroskop pertama kali yaitu Robert 9. Struktur sel prokariotik meliputi dinding sel,
Hooke dan Antonie van Leeuwenhoek. membran plasma, sitoplasma, mesosom,
2. Sel merupakan kesatuan atau unit struktural ribosom, DNA, dan RNA.
makhluk hidup. 10. Mekanisme transpor pada membran:
3. Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup. a. Transpor pasif
4. Sel sebagai unit pertumbuhan makhluk hidup. 1) Difusi
5. Sel sebagai unit hereditas makhluk hidup. a) Difusi sederhana
6. Ada dua jenis mikroskop yaitu mikroskop b) Difusi terbantu
cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop 2) Osmosis
cahaya dapat digunakan untuk mengamati b. Transpor aktif
objek dalam keadaan hidup atau mati. 1) Pompa natrium-kalium
Mikroskop elektron digunakan untuk meng- 2) Endositiosis dan eksositosis
amati objek dalam keadaan mati. 11. Bagian-bagian sel tumbuhan yaitu membran
7. Pengukuran panjang atau lebar sel yang plasma, dinding sel, nukleus, sitoplasma,
diamati disebut mikrometri. retikulum endoplasma, kompleks Golgi,
8. Struktur sel eukariotik meliputi membran sel, lisosom, mitokondria, kloroplas, vakuola, dan
sitoplasma, sitoskeleton, nukleus, retikulum plastida.
endoplasma, ribosom, kompleks Golgi, lisosom, 12. Bagian-bagian sel hewan meliputi membran
badan mikro, mitokondria, kloroplas, dan plasma, nukleus, sitoplasma, retikulum
sentriol. endoplasma, ribosom, kompleks Golgi,
lisosom, mitokondria, sentriol, dan plastida.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 4. Organel yang mengandung enzim pencernaan
yaitu . . . .
1. Organel sel yang berisi enzim katalase dan
a. mitokondria
berfungsi menguraikan hidrogen peroksida
b. kloroplas
yaitu . . . .
c. badan Golgi
a. lisosom
d. lisosom
b. kromosom
e. inti
c. sentrosom
d. peroksisom 5. Organel sel yang berfungsi sebagai tempat
e. ribosom berlangsungnya sintesis protein yaitu . . . .
a. kromosom
2. Badan sel yang tidak bermembran yaitu . . . .
b. lisosom
a. badan mikro
c. sentrosom
b. peroksisom
d. ribosom
c. lisosom
e. mitokondria
d. vakuola
e. ribosom 6. Organel yang merupakan tempat ber-
langsungnya respirasi sel disebut . . . .
3. Pasangan nama organel dan fungsinya yang
a. lisosom
benar yaitu . . . .
b. nukleus
a. membran sel - respirasi
c. mitokondria
b. nukleus - reproduksi
d. ribosom
c. RE - ekskresi
e. RE
d. mitokondria - transportasi
e. badan Golgi - regulasi

34 Struktur dan Fungsi Sel


7. Penemu sel pertama kali yaitu . . . . 12. Perhatikan beberapa proses perpindahan
a. Antonie van Leeuwenhoek molekul berikut ini.
b. Robert Hooke 1) osmosis
c. Robert Brown 2) pompa ion natrium-kalium
d. Schleiden dan Schwan 3) difusi
e. Rudolf Virchof 4) endositosis
8. Pernyataan Max Schultze tentang sel yaitu 5) eksositosis
.... Proses perpindahan molekul yang mem-
a. sel merupakan bagian terkecil makhluk butuhkan energi adalah . . . .
hidup a. 1), 2), dan 3)
b. protoplasma merupakan bagian terpenting b. 1), 3), dan 4)
sel c. 2), 3), dan 4)
c. sel merupakan kesatuan hereditas d. 2), 4), dan 5)
d. inti merupakan bagian terpenting sel e. 3), 4), dan 5)
e. semua sel berasal dari sel juga
13. Seorang perokok pada sel darahnya me-
9. Teori sel yang menyatakan bahwa sel me- ngandung nikotin. Proses masuknya nikotin
rupakan unit struktural makhluk hidup di- terjadi secara . . . .
kemukakan oleh . . . .
a. difusi
a. Felix Durjadin
b. osmosis
b. Maz Schultze
c. penyerapan
c. Rudolph Virchov
d. transpor aktif
d. Robert Brown
e. Theodor Schwan e. tekanan osmotik

10. Gambar di samping 14. Sel hewan maupun sel tumbuhan memerlukan
merupakan perangkat Air
ion K+ untuk aktivitas hidupnya. Pemasukan
A
percobaan untuk me- Larutan gula
ion K+ ke dalam sel dilakukan secara . . . .
nunjukkan peristiwa os-
B
Membran
a. difusi
mosis.
semipermeabel b. osmosis
Pernyataan berikut yang sesuai dengan c. transpor aktif
gambar tersebut yaitu . . . d. fagositosis
a. Permukaan A bertambah karena larutan e. pinositosis
A hipotonis. 15. Fungsi vakuola makanan pada sel hewan yaitu
b. Permukaan B berkurang karena larutan B ....
hipertonis. a. membantu mencerna makanan
c. Permukaan A bertambah karena larutan b. tempat penyimpanan cadangan makanan
A hipertonis. c. untuk menimbun sisa-sisa metabolisme
d. Permukaan B bertambah karena larutan d. menjalankan reaksi oksidasi sel
A hipotonis. e. melaksanakan sintesis protein
e. Permukaan A bertambah dan B tetap.
16. Organel yang berupa saluran halus dalam
11. Pada struktur membran berikut ini, bagian yang
sitoplasma yang dibatasi sistem membran dan
bersifat hidrofilik yaitu . . . .
erat kaitannya dengan sistem angkutan pada
I
II III sintesis protein yaitu . . . .
a. ribosom
b. retikulum endoplasma
o IV c. plasmodesmata
oV d. badan Golgi
e. lisosom
a. I d. IV
b. II e. V
c. III

Biologi Kelas XI 35
17. Pada gambar berikut, organel X berfungsi 21. Sitosol atau matriks sitoplasma dapat meng-
sebagai . . . . hantarkan arus listrik. Sifat fisik ini disebut
....
a. eksositosis
b. endositosis
c. siklosis
d. elektroforesis
e. autofagi
22. Akrosom pada sperma dibentuk oleh organel
sel yaitu . . . .
X a. lisosom
b. badan mikro
a. pengubah secara kimia dan mentransfer
c. mitokondria
materi-materi di dalamnya
d. kompleks Golgi
b. katalisator dalam menguraikan materi-
e. retikulum endoplasma
materi di dalamnya
c. pengurai molekul-molekul organik secara 23. Dalam oksidasi substrat dihasilkan hidrogen
biologis peroksida (H2O2) yang bersifat racun. Oleh
d. pelindung dan penunjang sel karena itu, perlu segera dipecah menjadi H2O
e. tempat terjadinya sintesis protein dan O2. Fungsi ini dilakukan oleh . . . .
a. peroksisom
18. Pada gambar sel berikut, organel sel yang
b. lisosom
berperan dalam pembentukan lisosom di-
c. mitokondria
tunjukkan nomor . . . .
d. badan Golgi
e. ribosom
3 24. Organel sel yang berperan menjaga tekanan
1 osmotik sitoplasma yaitu . . . .
4 a. vakuola kontraktil
2 b. vakuola makanan
5 c. vakuola fagosit
d. mikrofilamen
e. retikulum endoplasma
25. Keluar masuknya zat dari dan ke dalam sel
a. 1 d. 4 tumbuhan terjadi melalui . . . .
b. 2 e. 5 a. mikrofilamen
c. 3 b. noktah
c. sitoskeleton
19. Salah satu fungsi lisosom yaitu . . . .
d. plasmalema
a. autofagi
e. sitoplasma
b. tempat sintesis protein
c. membentuk akrosom 26. Sel hewan dan tumbuhan memiliki saluran
d. transkripsi yang dapat menghubungkan sitoplasma suatu
e. detoksifikasi sel dengan sitoplasma sel lain. Nama struktur
yang membentuk saluran ini disebut . . . .
20. Sifat berikut yang merupakan sifat fisik matriks
a. plasmodesmata, desmosom
sitoplasma yaitu . . . .
b. plasmodesmata, Ca2+-ATPase
a. transpor aktif
c. porin, gap junction
b. fagositosis
d. gap junction, plasmodesmata
c. elektroforesis
e. porin, desmosom
d. endositosis
e. gerak siklosis

36 Struktur dan Fungsi Sel


27. Daun yang tua mengandung banyak pigmen B. Jawablah soal-soal berikut.
nonfotosintetik yang disebut . . . . 1. Sebutkan fungsi membran sel.
a. antosianin
2. Jelaskan yang dimaksud gerak Brown. Apa
b. fikosianin
saja yang mempengaruhi gerak tersebut?
c. xantofil
d. fikoeritrin 3. Sebutkan fungsi vakuola pada sel tumbuhan.
e. karoten 4. Sebutkan fungsi vakuola pada sel hewan
bersel satu.
28. Pada tanaman Leguminosae (kacang-
kacangan) mengandung banyak leukoplas 5. Sebutkan tiga tipe plastida berdasarkan
jenis . . . . pigmen yang dikandungnya.
a. lipidoplas dan kloroplas 6. Jelaskan terjadinya plasmolisis.
b. elaioplas dan amiloplas 7. Jelaskan ciri ribosom yang terdapat pada sel
c. proteoplas dan lipidoplas eukariotik.
d. amiloplas dan proteoplas 8. Jelaskan fungsi badan mikro (mikrobodi).
e. elaioplas dan kloroplas
9. Sebutkan tiga tipe leukoplas berdasarkan
29. Perhatikan gambar sel tumbuhan berikut. fungsinya.
10. Apa yang dimaksud vakuola yang bersifat
4
temporer?
3
5
C. Berpikir kritis.
Kegagalan panen selain dapat disebabkan
1 hama juga dapat disebabkan kesalahan dalam
2 perawatan. Misalnya saja, karena pemberian pupuk
yang melebihi dosis. Para petani seringkali
beranggapan bahwa dengan memberi pupuk yang
Organel berlabel 1, 3, dan 5 secara berurutan
banyak, suatu tanaman akan tumbuh subur.
berfungsi untuk . . . .
Sebenarnya anggapan tersebut salah. Pemberian
a. endositosis atau eksositosis, oksidasi, dan
pupuk yang melebihi dosis justru dapat
pergerakan sel
menyebabkan kematian tanaman. Dari kasus
b. plasmolisis, pembentukan energi, dan
tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan di
membangun turgor sel
bawah ini.
c. fasilitas gerakan antarsel, sintesis karbo-
hidrat, dan pergerakan sel 1. Mengapa pemberian pupuk yang melebihi
d. mengatur transportasi antarsel, respirasi, dosis dapat menyebabkan kematian tanaman?
dan mengatur tekanan osmosis Ingat kembali proses difusi dan osmosis pada
e. transpor aktif, pembakaran, dan mengatur materi di depan.
gerakan sel 2. Bagaimana seharusnya pemberian pupuk
yang benar?
30. Terbentuknya kayu pada tumbuhan disebab-
kan oleh . . . .
a. penebalan secara penyisipan
b. penebalan secara intususepsi
c. tidak terjadi penebalan pada dinding sel
d. penebalan oleh zat lignin
e. pembentukan dinding sekunder

Biologi Kelas XI 37
Struktur dan Fungsi Sel

Jawablah beberapa pertanyaan berikut.


1. Bagaimana sejarah penemuan sel?
Pelajari kembali

2. Bagaimana cara mengukur besarnya


preparat?
3. Jelaskan struktur sel eukariotik.
4. Jelaskan struktur sel prokariotik.
5. Jelaskan proses terjadinya difusi, osmosis,
pompa ion natrium-kalium, endositosis, dan
eksositosis.
6. Apa perbedaan sel tumbuhan dengan sel
hewan?
7. Apa fungsi organel-organel sel tumbuhan dan
sel hewan?

Jawaban betul < 60%

Jawaban betul t 60%

38 Struktur dan Fungsi Sel


Bab IV Pembelahan Sel

Pembelahan Sel

Macam Fase Gametogenesis

1. Mitosis 1. Interfase Hewan Vertebrata: Tumbuhan berbiji:


2. Meiosis 2. Profase 1. Spermatogenesis 1. Mikrosporogenesis
3. Amitosis 3. Metafase 2. Oogenesis 2. Makrosporogenesis
4. Anafase
5. Telofase

Mampu mengaitkan hubungan antara pembelahan mitosis


dan meiosis dengan pewarisan sifat.

Biologi Kelas XII 81


Sumber: Mesin Tubuh Manusia, Tira Pustaka

Setiap manusia yang pernah dilahirkan memulai kehidupannya


dalam bentuk satu sel tunggal. Ini semua karena kekuasaan Tuhan nukleus
yang Maha Esa. Kita yang semula hanya zigot (satu sel) kemudian kromosom
tumbuh dan berkembang menjadi embrio, bayi, dan dewasa seperti kromatin
mitosis
keadaan kita saat ini. Proses tumbuh dan berkembang tidak dapat
meiosis
lepas dari aktivitas pembelahan sel yang terjadi di dalam tubuh kita. spermatogenesis
Pada bab ini Anda akan mempelajari proses-proses yang terjadi oogenesis
dalam pembelahan sel baik secara mitosis, meiosis, atau amitosis. mikrosporogenesis
Pada bab ini Anda juga dapat mempelajari serta arti penting pem- makrosporogenesis
ovulus
belahan tersebut bagi makhluk hidup. Setelah mempelajari bab ini
Anda dapat mengaitkan hubungan antara pembelahan mitosis dan
meiosis dengan pewarisan sifat.

82 Pembelahan Sel
Pertumbuhan dan perkembangan serta reproduksi makhluk
hidup tidak dapat lepas dari aktivitas pembelahan sel. Menurut teori
sel modern, semua sel berasal dari sel-sel yang telah ada melalui
proses pembelahan sel. Sekitar 1014 sel yang menyusun tubuh
manusia berasal dari pembelahan sel zigot (satu sel) yang
merupakan peleburan 2 sel gamet. Sel-sel gamet ini berasal dari
proses pembelahan sel-sel parental tertentu. Pada dasarnya
pembelahan sel ada tiga macam, yaitu pembelahan amitosis, mitosis,
dan meiosis. Apakah perbedaan pembelahan amitosis, mitosis, dan
meiosis? Marilah kita pelajari dalam materi berikut ini.

A. Pembelahan Mitosis, Meiosis, dan Amitosis


Pada tubuh kita dapat ditemukan sel-sel tubuh (sel somatis) dan
sel-sel kelamin (sel gamet). Sel tubuh maupun sel kelamin terbentuk
melalui proses pembelahan sel. Pembelahan sel terkait erat dengan
kromosom. Oleh karena itu, marilah kita tinjau kembali mengenai
kromosom.
Pada bab sebelumnya Anda telah mengenal substansi genetik.
Perhatikan Gambar 4.1 untuk mengingat kembali tentang kromosom.
Apakah nama bagian-bagian kromosom yang ditunjuk pada gambar?
Coba diskusikan dengan teman sebangku Anda.

.. ... .?
?
...?

. . .?


.. ....?
?

Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole

Gambar 4.1
Struktur kromosom

Kromosom tidak terlihat jika sel tidak membelah atau sel dalam
keadaan istirahat. Namun, materi kromosom terlihat dengan jelas
saat membelah, khususnya dengan pewarnaan inti. Bagian
kromosom yang berwarna ini dinamakan kromatin. Kromatin
berbentuk benang dengan panjang antara 0,25–50 mm. Setiap
kromosom tampak seperti dua kumpulan benang yang disebut
kromatid dan dihubungkan oleh sentromer. Coba perhatikan sekali
lagi gambar kromosom di atas.
Ukuran dan jumlah kromosom setiap spesies makhluk hidup
berbeda. Namun, setiap individu dalam satu spesies mempunyai
jumlah kromosom sama. Perhatikan jumlah kromosom beberapa
spesies dalam Tabel 4.1 berikut.

Biologi Kelas XII 83


Tabel 4.1 Jumlah Kromosom pada Beberapa Spesies

Spesies Jumlah Kromosom

Cacing tanah tertentu 2


Lalat buah (Drosophila melanogaster) 8
Bawang (Allium cepa) 16
Jagung (Zea mays) 20
Bunga lili (Lilium longiforum) 24
Tomat (Lycopersicon esculentum) 24
Kucing (Felis cattus) 38
Mencit (Mus musculus) 40
Manusia (Homo sapiens) 46
Kentang (Solanum tuberosum) 48
Kuda (Equus salabus) 64
Anjing (Canis familiaris) 78
Protozoa tertentu > 300

Meskipun jumlah kromosom bervariasi dari 2–300, tetapi


kebanyakan organisme memiliki 10–40 kromosom. Bahkan lebih
dari sejuta spesies berbeda yang hidup di muka bumi kebanyakan
memiliki 24 kromosom.

1. Pembelahan Mitosis
Hampir semua materi di alam mempunyai siklus. Tentu Anda
tidak secara tiba-tiba menjadi dewasa, bukan? Ada tahapan yang
pasti dilalui. Terlahir menjadi bayi, anak-anak, kemudian tumbuh
dewasa. Keadaan demikian dapat disebut sebagai siklus hidup.
Sel sebagai penyusun makhluk hidup juga mempunyai siklus.
Pada siklus sel dapat dibedakan menjadi 2 bagian pokok, yaitu
interfase dan mitosis. Perhatikan Gambar 4.2.
a. Interfase
Sumber: Biology, Campbell
Saat interfase, dalam sel terjadi peningkatan aktivitas
kimiawi. Pada fase ini jumlah DNA menjadi dua kali lipat.
Gambar 4.2
Siklus sel Interfase dibedakan menjadi tiga tahapan, yaitu fase
pertumbuhan pertama (G1), fase sintesis (S), dan fase
pertumbuhan kedua (G2).
Pada fase pertumbuhan pertama (G 1 ) terjadi
pembentukan organel-organel sel dan sel tumbuh dengan
cepat. Pada fase sintesis (S) ditandai dengan adanya
replikasi (penggandaan) DNA. Pada tahap akhir interfase,
yaitu fase pertumbuhan kedua (G2) terjadi replikasi sentriol
dan peningkatan energi cadangan.
b. Pembelahan Mitosis
Pembelahan mitosis meliputi dua proses pembelahan
yang berurutan, yaitu kariokinesis dan sitokinesis.
Kariokinesis merupakan pembelahan suatu inti menjadi
dua, sedangkan sitokinesis merupakan pembelahan suatu
sel menjadi dua sel anakan yang masing-masing
mengandung inti sel. Pembelahan mitosis berlangsung dalam
empat tahap, yaitu profase, metafase, anafase, dan telofase.
Apa yang terjadi dalam tiap-tiap fase pembelahan itu?

84 Pembelahan Sel
1) Profase
Kutub sel Sentriol
Gambar 4.3 menunjukkan tahap profase. Pada
tahap awal fase ini, dalam sel terjadi beberapa hal
berikut. Kromatid
a) Benang-benang kromatin yang terdapat dalam
inti sel berkondensasi membentuk kromosom.
b) Membran inti larut yang diikuti dengan meng-
hilangnya anak inti (nukleolus).
Membran
c) Kromosom menduplikasi diri menjadi sepasang inti
kromatid. hancur
d) Sentriol membelah dan bergerak ke arah kutub Benang-
yang berlawanan. Di sekitar sentriol terbentuk benang
benang-benang pembelahan (spindel) sehingga spindel

menyerupai bentuk bintang yang disebut aster.


Pada tahap selanjutnya spindel yang meng- Kutub sel
hubungkan kromosom dengan kutub sel melalui Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole
sentromer, ada pula yang menghubungkan Gambar 4.3
antarkutub sel. Profase
Catatan:
Sentriol hanya terbentuk pada sel hewan dan tidak
terbentuk pada sel tumbuhan.
2) Metafase
Metafase merupakan stadium lebih lanjut dari
profase. Lihat Gambar 4.4. Metafase ditandai dengan
beberapa peristiwa berikut.
a) Benang-benang spindel terlihat makin jelas. Benang-
benang itu mengikat sentromer dari setiap
kromosom.
b) Kromosom mengatur diri di tengah-tengah antara
dua kutub sel atau biasa disebut bidang ekuatorial.
Biasanya kromosom berbentuk seperti huruf V.

Kutub sel Kutub sel

Kromosom berjajar Sentromer memisah, masing-


di ekuator masing membawa satu
pasangan kromatid ke arah
kutub yang berlawanan

Ekuator
Ekuator

Mikrotubulus
menarik sentromer
Kutub sel Kutub sel ke arah kutub

Metafase awal Metafase akhir

Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole

Gambar 4.4
Metafase

Biologi Kelas XII 85


3) Anafase
Fase ini ditandai dengan peristiwa-peristiwa berikut.
a) Kromatid memisah satu sama lain. Tiap-tiap
kromatid tersebut mengandung sentromer.
b) Benang-benang spindel memendek sehingga
kromatid-kromatid itu tertarik dan bergerak menuju
kutub yang berlawanan. Lihat Gambar 4.5.
Kutub sel Kutub sel

Kromatid sampai
di kutub masing-
masing

Kromatid memisah,
masing-masing ber-
gerak ke kutub sel

Kutub sel Kutub sel


Anafase awal Anafase akhir
Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole

Gambar 4.5
Anafase
4) Telofase
Telofase merupakan tahap terakhir pembelahan inti
(kariokinesis). Adapun tanda-tanda stadium ini sebagai
berikut.
a) Setelah kromatid-kromatid sampai di masing-masing
kutub, bentuk kromatid itu menjadi kompak.
b) Membran inti mulai terbentuk dan melingkupi kelompok
kromatid pada masing-masing kutub.
c) Kromatid menjadi samar-samar dan anak inti (nukleolus)
pun mulai timbul. Lihat Gambar 4.6.
d) Aster menghilang dan terjadi penebalan sitoplasma yang
diikuti dengan pembagian sitoplasma (sitokinesis). Lihat
Kutub sel Gambar 4.7.

Kromatid Membran inti


mulai terbentuk
Nukleolus
Sel terbagi oleh
Pelekukan pelekukan
Membran inti mengawali
mulai terbentuk pemisahan sel Kromosom mulai
tidak tampak

Kutub sel
Telofase Sitokinesis awal Sitokinesis akhir
Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole

Gambar 4.6 Gambar 4.7


Telofase Sitokinesis

Lakukanlah eksperimen berikut agar Anda dapat mengamati


langsung terjadinya pembelahan mitosis.

86 Pembelahan Sel
Mengamati Pembelahan Mitosis terlebih dulu gambar-gambar tentang pem-
belahan mitosis.
1. Persiapkan mikroskop, larutan gliserin, akar
bawang merah, gelas benda, dan gelas Catatan:
penutup. Sebaiknya pengambilan ujung akar bawang merah
2. Ambillah ujung akar bawang merah r3 mm dilakukan dari jam 8.00–9.00.
dari ujung, kemudian letakkan di atas gelas Pertanyaan:
benda. Tetesi dengan larutan gliserin, 1. Tahap pembelahan apakah yang paling jelas
kemudian tutuplah dengan gelas penutup. terlihat? Jelaskan ciri-ciri fase pembelahan
Tekanlah gelas penutup dengan pensil hingga tersebut.
ujung akar hancur. 2. Berapa lama tahap pembelahan di atas dapat
3. Lakukan pengamatan dengan mikroskop diamati?
terhadap preparat tersebut. Sebelum peng- Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
amatan ini dilakukan, sebaiknya siapkan presentasikan di kelas.

Mungkin Anda belum dapat mengamati setiap tahapan


pembelahan mitosis dalam eksperimen di atas. Oleh karena itu,
lakukan kegiatan berikut, untuk mengidentifikasi tahap-tahap
pembelahan mitosis.

Baca kembali ciri-ciri setiap tahap pembelahan mitosis dalam


materi di depan. Selanjutnya, cermati rangkaian gambar pembelahan
mitosis pada akar bawang merah di bawah ini. Bersama kelompok
Anda, identifikasilah tiap tahapan mitosis yang tampak pada gambar
tersebut. Setelah itu, presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di
depan kelas.

Biologi Kelas XII 87


Samakah proses pembelahan sel hewan dengan sel tumbuhan?
Sebelum menjawab pertanyaan ini, coba perhatikan gambar sel
hewan (Gambar 4.8) dan sel tumbuhan berikut (Gambar 4.9).
Plasmodesmata Mikrovilli
Kloroplas

Mitokondria
Dinding sel
Mitokondria
Nukleolus
Sitoplasma
Membran plasma
Nukleus Sitoplasma
Nukleus
Nukleolus
Vakuola tengah
Retikulum
endoplasma
Retikulum
Membran
endoplasma
plasma

Sumber: Biology, Raven dan Johnson Sumber: Biology, Raven dan Johnson

Gambar 4.8 Gambar 4.9


Sel tumbuhan Sel hewan
Perhatikan dengan cermat organel-organel pada kedua jenis sel
tersebut. Selanjutnya tunjukkan perbedaan antara sel hewan dengan
sel tumbuhan. Coba diskusikan dengan teman sebangku Anda.
Pada sel hewan, sitokinesis terjadi melalui pengerutan pada
tengah-tengah sel induk dari luar ke dalam (Gambar 4.10). Namun,
pada sel tumbuhan proses pembelahan terjadi dengan terbentuknya
dinding pemisah yang melintang bidang ekuator pada sel induk dari
tengah ke tepi (sebelah luar). Lihat Gambar 4.11. Lempeng itu
dibentuk dari fusi gelembung-gelembung yang dihasilkan oleh
diktiosom. Selanjutnya, pada lempeng tersebut diletakkan selulosa
sehingga terbentuk dinding sel.
Lekukan Kontraksi cincin Dinding sel Dinding sel baru Dinding sel baru
pembelahan mikrofilamen Dinding sel baru

Inti sel

Inti sel Vesikel yang berisi Lempeng sel Sel-sel anakan


materi dinding sel
Sumber: Dokumentasi Penerbit Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 4.10 Gambar 4.11


Pembelahan sel hewan Pembentukan dinding sel tumbuhan

Secara singkat perbedaan pembelahan mitosis pada sel hewan


dengan tumbuhan dijelaskan dalam Tabel 4.2 berikut.
Tabel 4.2 Perbedaan Pembelahan Mitosis pada Sel Hewan dan Tumbuhan
No. Sel Hewan Sel Tumbuhan

1. Memiliki sentriol. Tidak memiliki sentriol, kecuali sel


tumbuhan tingkat rendah.
2. Bidang pembelahan tidak ada. Membentuk bidang pembelahan.
3. Plasma membran menggenting ke Tidak ada penggentingan plasma
dalam diikuti pembagian sitoplasma membran tetapi membentuk bidang
(sitokinesis). pembelahan.
4. Terjadi pada sel tubuh yang ber- Terjadi pada sel meristem.
sifat embrionik.

88 Pembelahan Sel
Perhatikan foto tahapan mitosis pada sel tumbuhan berikut
(Gambar 4.12) agar Anda lebih memahami gambaran mitosis
secara nyata.

A. Interfase Metafase awal


B. Profase Kromosom mulai tampak

Metafase akhir Anafase awal


Kromosom berjajar di bidang ekuator Kromatid bergerak ke kutub yang berlawanan

Anafase akhir Telofase


Kromatid sampai di setiap kutub Anakan nukleus terbentuk ke kutub yang
berlawanan

Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole

Gambar 4.12
Tahap-tahap mitosis pada sel tumbuhan

Biologi Kelas XII 89


Apa arti penting mitosis bagi makhluk hidup? Mitosis
menghasilkan sel anakan yang sama persis dengan sel induknya.
Keadaan ini sangat penting untuk pertumbuhan, perbaikan jaringan,
dan reproduksi aseksual.
Buatlah skema berikut secara kelompok agar Anda lebih mudah
mempelajari materi mitosis

1. Siapkan kertas manila berukuran 60 cm × 80 cm, penggaris,


pensil, dan spidol warna.
2. Buatlah bagan berikut, lengkap dengan penjelasannya.

Kromatid bergerak
ke arah kutub yang
... berlawanan

..
.

fase Anafase
Meta
.
Te
..
lof
as
e
e
as

..
of

.
Pr

Pe
m
be
Mitosis

lah
an
se
l
Pembelahan inti

G1
Kematian Sel
... Siklus sel G2
Lebih dari 2% sel-sel pada ...

orang dewasa mati setiap hari. Hal -----------

ini berarti kira-kira 18 juta sel mati S

dalam tiap detik. Dengan pem- ...


----------

belahan mitosis sel-sel ini di-


perbarui.
3. Kumpulkan hasil tugas Anda kepada bapak dan ibu guru.

2. Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)


Meiosis atau pembelahan reduksi adalah pembelahan sel
yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom
setengah jumlah kromosom sel induk. Pembelahan meiosis sangat
penting bagi organisme yang berkembang biak secara seksual,
yaitu dalam proses pembentukan gamet (gametogenesis).
Pembelahan meiosis berlangsung dalam dua tahap
pembelahan, yaitu meiosis I dan meiosis II. Pada meiosis I terjadi
reduksi (pengurangan) jumlah kromosom, sedangkan pada
meiosis II terjadi proses sama dengan pembelahan mitosis. Apa
perbedaan meiosis I dengan meiosis II?
a. Meiosis I
Meiosis I terdiri atas empat tahap yaitu profase I,
metafase I, anafase I, dan telofase I. Pada awal meiosis I,
nukleus membesar sehingga penyerapan air dari sitoplasma
oleh inti mencapai 3 kali lipat. Berikut akan dibahas tahap
pembelahan meiosis pada sel hewan yang memiliki dua
kromosom atau sepasang kromosom homolog.

90 Pembelahan Sel
1) Profase I
Profase I terdiri atas beberapa tahap berikut. Perhatikan
Gambar 4.13.

Sentriol Membran inti


Sentriol
hancur
Nukleolus
Membran inti
Masing-masing
Kromosom kromosom
dengan manik- membentuk
manik pemben- Membran inti 
dua kromatid
tuk kromomer


Titik pindah
Membran sel
silang
Aster (kiasma)
Bivalen
Profase I awal Profase I pertengahan Profase I akhir
Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole

Gambar 4.13
Profase
a) Leptonema (Leptoten)
Terlihat benang-benang halus di bagian inti sel dan
mulai terbentuk kromosom.
b) Zigonema (Zigoten)
(1) Pembentukan kembaran kromosom (geminus).
(2) Kromosom homolog yang berpasangan disebut
bivalen, sedangkan peristiwa berpasangannya
antarkromosom homolog dinamakan sinapsis.
c) Pakinema (Pakiten)
Geminus (kembaran kromosom) terbentuk secara Apa perbedaan
sempurna. metafase dari mitosis
dengan metafase I
d) Diplonema (Diploten) dari meiosis?
(1) Kromosom membelah membujur sehingga
setiap kelompok sinapsis terbentuk empat
kromatid dan letaknya saling menjauh. Namun,
pada titik-titik tertentu masih ada hubungan
disebut kiasma. Adanya kiasma ini memungkin-
kan terjadinya pindah silang (crossing over).
(2) Pasangan kromosom homolog memisahkan diri.
e) Diakinesis
(1) Kromosom makin tebal.
(2) Geminus menyebar di sepanjang inti.
2) Metafase I
Pada metafase I terjadi tahap-tahap berikut ini (Gambar
4.14).
a) Dinding inti dan nukleolus (anak inti) menghilang.
b) Terbentuk benang-benang spindel.
c) Kromosom homolog (geminus) bergerak ke bidang
ekuator dengan sentromer mengarah ke kutub.

Biologi Kelas XII 91


3) Anafase I
Kromosom homolog berpisah dan bergerak ke kutub
berlawanan tanpa pemisahan sentromer (Gambar 4.14).

Membran inti
terbentuk
Sentromer Salah satu pasangan
ditarik ke kromosom homolog Nukleolus
arah kutub tertarik ke arah kutub terbentuk
Bagian kromatid kembali
Ekuator
Pembagian sel
dari pasangan oleh pelekukan
kromosom
homolog (tertukar
selama pindah
silang pada
profase I)
Metafase I Anafase I Telofase I
Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan
Toole

Gambar 4.14
Tahap Metafase I, anafase I, dan 4) Telofase I
telofase I
Pada telofase I terjadi tahap-tahap berikut ini (Gambar
4.14).
a) Retikulum endoplasma membentuk membran inti di
sekitar kelompok kromosom yang telah sampai di
kutub pembelahan.
b) Membran inti dan anak inti (nukleolus) kembali
terbentuk.
c) Pembentukan membran plasma untuk memisahkan
sel anakan.
d) Terbentuk 2 sel anakan yang haploid (n).
b. Meiosis II
Pada pembelahan tahap kedua ini (meiosis II)
berlangsung seperti mitosis, tetapi sel-selnya bersifat
haploid (n). Meiosis II juga berlangsung dalam empat tahap
pembelahan, yaitu profase II, metafase II, anafase II, dan
telofase II. Perhatikan Gambar 4.15 dan 4.16.

Benang-benang spindel
terbentuk pada sisi kanan
sebelum benang-benang Kromatid
bagian sumbu terbentuk Kromosom me- bergerak
nempatkan diri di ke arah
Penghancuran bidang ekuator kutub
membran inti

Profase II Metafase II Anafase II


Sumber: Biology for Advanced Level, Glenn and Susan
Toole

Gambar 4.15
Tahap profase II, metafase II, dan
anafase II

92 Pembelahan Sel
1) Profase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
Apa persamaan
a) Pembelahan dua buah sentriol menjadi dua pasang tahap metafase II
sentriol baru. dengan tahap metafase
b) Setiap pasang sentriol bermigrasi ke arah kutub dari mitosis?
yang berlawanan.
c) Mikrotubul membentuk spindel dan membran inti.
d) Nukleus lenyap, kromosom berubah menjadi
kromatid.
2) Metafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Spindel menghubungkan sentromer dengan kutub
pembelahan.
b) Kromatid tertarik ke bidang ekuator.
3) Anafase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Seluruh isi sel serta benang-benang spindel dari
gelendong bertambah panjang. Bersamaan dengan
itu sentromer membelah menjadi dua.
b) Kromatid yang berpasangan saling berpisah dan
masing-masing kromatid bergerak ke arah kutub
yang berlawanan.
4) Telofase II
Peristiwa yang terjadi sebagai berikut.
a) Benang-benang kromatid yang telah sampai di kutub
berubah menjadi benang-benang kromatin.
b) Karioteka dan nukleus terbentuk kembali.
c) Pada bidang pembelahan terbentuk sekat yang
membagi sitoplasma menjadi dua bagian. Lihat
Gambar 4.16

d) Terbentuk 4 sel baru dengan jumlah kromosom 
kromosom sel induk (haploid = n). Perhatikan
Gambar 4.17.
Membran inti

Terbentuk 4 sel anakan. Setiap


sel anakan mengandung
Kromatid Nukleolus kromosom haploid. Selama
profase I terjadi pindah silang
yang menghasilkan variasi
genetik pada keempat sel
tersebut.

Gambar 4.16 Gambar 4.17


Telofase II Terbentuk 4 sel anakan

Sumber: Biology, Mader S.S

Biologi Kelas XII 93


Perhatikan foto tahapan meiosis berikut (Gambar 4.18)
agar Anda lebih memahami gambaran meiosis secara nyata.

Profase I Metafase I
Kromosom tampak memanjang Pasangan kromosom homolog berjajar di
bidang ekuator

Anafase I Telofase I
Kromosom bergerak ke kutub yang Kromosom sampai di kutub
berlawanan

Profase II Metafase II
Kiasma dan pindah silang Kromosom berjajar di bidang ekuator dari
anakan sel

Anafase II Telofase II
Kromatid bergerak ke kutub yang Kromatid sampai di kutub masing-masing
berlawanan

Sumber: New Understanding Biology for Advanced Level, Glenn and Susan Toole

Gambar 4.18
Tahap-tahap meiosis sel hewan

94 Pembelahan Sel
Anda telah memahami materi pembelahan reduksi
(meiosis). Apakah sebenarnya arti penting pembelahan meiosis
bagi makhluk hidup? Marilah kita pelajari melalui uraian berikut.
Salah satu kunci kelangsungan hidup organisme tergantung
pada kemampuan beradaptasi terhadap perubahan lingkungan.
Oleh karena itu, sangat perlu untuk melahirkan keturunan yang
berbeda (dalam hal variasi genetik) dengan induknya. Variasi
yang adaptif akan dapat bertahan terhadap perubahan
lingkungan.
Melalui pembelahan meiosis, paling tidak ada tiga cara untuk
menghasilkan variasi baru. Ketiga cara itu dijelaskan seperti
berikut.
a. Produksi dan penggabungan sel-sel gamet (haploid)
Variasi dalam keturunan dapat dihasilkan oleh
percampuran genotif dari induk-induk mereka, yaitu melalui
perkembangbiakan seksual. Sel-sel kelamin mengandung
setengah jumlah kromosom sel induk sehingga
memungkinkan adanya penggabungan sifat di antara dua
sel kelamin (sperma dan ovum).
b. Variasi genetik melalui distribusi acak selama metafase I
Saat metafase I berlangsung, secara acak pasangan
kromosom homolog mengatur diri pada bidang ekuator.
Meskipun masing-masing pasangan kromosom membawa
ciri-ciri umum sama, tetapi sebenarnya secara rinci mereka
membawa ciri-ciri yang berbeda. Penyebaran secara ran-
dom dan pemasangan secara bebas pada kromosom ini
akan menghasilkan kombinasi genetik baru.
c. Variasi genetik melalui pindah silang di antara
kromosom homolog
Selama profase I, bagian yang sama dari homolog
mungkin berubah. Dengan cara ini dapat dihasilkan
kombinasi genetik dan pemisahan gen-gen yang terpaut
(lingked).

Anda telah mempelajari pembelahan mitosis dan meiosis.


Nah sekarang, lakukanlah kegiatan berikut agar Anda lebih
memahami materi tersebut.

Pelajari kembali materi pembelahan mitosis dan meiosis di


depan. Cermati pula gambar-gambar yang menyertai pembahasan
materi tersebut. Selanjutnya, bandingkan kedua jenis pembelahan
tersebut dan temukan 10 perbedaan antara pembelahan mitosis
dengan meiosis. Catatlah hasil pengamatan kelompok Anda dalam
tabel berikut.

Biologi Kelas XII 95


Tabel Perbedaan Mitosis dan Meiosis
Mitosis Meiosis

1. Pembelahan tunggal kromosom ....


dan nukleus.
2. . . . . Jumlah kromosom sel anakan 1/2 dari
jumlah kromosom sel induk.
3. Kromosom homolog tidak ....
mengumpul . . . .
4. . . . . Terbentuk kiasma.
5. Tidak terjadi pindah silang. ....
6. Sel anakan identik dengan . . . . ....
7. Menghasilkan 2 sel anakan. ....
8. Kromosom memendek dan Kumparan kromosom lebih panjang
menebal. dari pada mitosis.
9. Kromosom terbentuk dalam satu ....
garis ekuator.
10. . . . . Kromosom bergerak ke kutub
berlawanan selama pembelahan
meiosis I.

Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di depan kelas.

3. Pembelahan Langsung (Amitosis)


Pembelahan amitosis tidak didahului dengan pembentukan
gelendong pembelahan dan peleburan inti. Amitosis merupakan salah
satu cara reproduksi aseksual pada organisme uniselular, misalnya
bakteri dan Protozoa (Lihat Gambar 4.19).
Mengapa pembelahan amitosis digolongkan sebagai reproduksi
aseksual? Pada pembelahan ini setiap sel membelah menjadi dua
(pembelahan biner). Pembelahan inti diikuti dengan pembagian
sitoplasma. Sel-sel anakan mempunyai ukuran dan struktur genetik
yang serupa.
Pembelahan ini diawali dengan penggandaan DNA yang diikuti
pembelahan kromosom sehingga terbentuk dua benang kromosom
yang identik. Selanjutnya, terbentuk membran pemisah yang
terbentang di antara kedua kromosom tersebut. Perhatikan
gambar 4.19.
Kromosom

Dinding
o

sel Sitoplasma
o

o
o

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 4.19
Amitosis pada bakteri

96 Pembelahan Sel
Jawablah soal-soal berikut. 3. Apa perbedaan pembelahan mitosis dengan
meiosis?
1. Jelaskan dengan bagan dan keterangan
ringkas tentang berlangsungnya pembelahan 4. Jelaskan dengan bagan dan keterangan
mitosis. ringkas tentang berlangsungnya pembelahan
meiosis.
2. Mengapa mitosis sangat penting dalam
perbaikan jaringan? 5. Jelaskan manfaat meiosis demi kelangsungan
makhluk hidup.

B. Pembentukan Gamet pada Hewan dan Tumbuhan


Tingkat Tinggi
Berkembang biak merupakan salah satu ciri makhluk hidup.
Kemampuan berkembang biak menentukan eksistensi organisme.
Hewan dan tumbuhan tingkat tinggi berkembang biak secara seksual.
Reproduksi seksual terjadi melalui fertilisasi sel telur (gamet betina)
oleh sel sperma (gamet jantan) (Gambar 4.20). Gamet-gamet
tersebut terbentuk melalui serangkaian proses pembelahan.
Bagaimanakah sebuah sel dapat berkembang menjadi sel telur atau
sel sperma? Pembentukan gamet jantan dan betina dipengaruhi
proses pembelahan sel yang akan diuraikan dalam subbab berikut.

1. Gametogenesis pada Hewan Vertebrata


Gametogenesis terdiri atas spermatogenesis dan oogenesis.
Spermatogenesis yaitu proses pembentukan sperma di dalam Sumber: Dokumentasi Penerbit
testis, sedangkan oogenesis yaitu proses pembentukan sel telur Gambar 4.20
di dalam ovarium. Fertilisasi sel telur

a. Spermatogenesis
Pada manusia dan hewan tingkat tinggi,
Meiosis II
spermatogenesis terjadi di dalam testis (buah 22
zakar). Sel-sel primordial diploid di dalam x
testis membelah secara mitosis berkali-kali
22
dan membentuk spermatogonium (2n). Meiosis I x
Spermatogonium mengandung 46 kromosom 22
(2n = diploid), yaitu terdiri atas 44 autosom x
(kromosom tubuh) dan 2 kromosom sel 44
kelamin. xy
22
Spermatogonium mengalami per- Spermatosit y
kembangan dan membentuk spermatosit primer 22
(diploid) y
primer (2n). Setelah itu, membelah secara
meiosis menghasilkan dua buah sel Spermatosit 22
spermatosit sekunder haploid (n). Satu sekunder y
(haploid)
spermatosit sekunder mengandung 22 Spermatid
autosom + sebuah kromosom-X, sedangkan (haploid)
spermatosit sekunder satunya mengandung Sumber: Dokumentasi Penerbit
22 autosom + sebuah kromosom-Y. Lihat
Gambar 4.21
Gambar 4.21. Pembagian jumlah kromosom

Biologi Kelas XII 97


Selanjutnya, tiap-tiap sel spermatosit sekunder
Pembelahan Pembelahan Diferensiasi
meiosis I meiosis II
membelah secara meiosis II, menghasilkan empat
    
Sperma
spermatid (haploid = n). Dua spermatid mengandung
22 autosom + 1 kromosom-X (ditulis: 22A + X) dan dua
spermatid mengandung 22 autosom + 1 kromosom-Y
(ditulis: 22A + Y). Perhatikan Gambar 4.22 di samping.
Setiap spermatid mengalami pematangan
(maturasi) menjadi spermatozoa (sperma) dan terjadi
Sperma- Spermatosit
togonium primer pembentukan akrosom. Bagian ujung (kepala) setiap
Spermatosit
spermatozoa mengandung akrosom. Akrosom mengan-
sekunder Spermatid
dung enzim proteinase dan hialuronidase yang berperan
untuk menembus lapisan pelindung sel telur. Dari salah
Sumber: Dokumentasi Penerbit
satu sentriolnya terbentuk flagel. Peristiwa ini disebut
Gambar 4.22 spermiogenesis.
Diagram spermatogenesis
b. Oogenesis
Sel telur berasal dari sel-sel primordial diploid yang
terdapat dalam ovarium, yang disebut oogonium. Setelah
membelah secara mitosis berkali-kali membentuk oosit
primer (diploid). Oosit primer mengandung 44 autosom + 2
kromosom-X (atau ditulis: 44A + XX).
Oosit primer membelah secara meiosis I menjadi sebuah
sel besar disebut oosit sekunder (n) dan sebuah sel kecil
disebut badan kutub (polosit) primer (n).

Pembelahan Pembelahan
meiosis I meiosis II
   

Ootid (berkembang
menjadi ovum)

Oosit sekunder

Polosit (mengalami
degenerasi)
Oogonium Oosit primer

Badan kutub primer


(mengalami degenerasi)

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 4.23
Diagram oogenesis

Badan kutub primer mengalami degenerasi (kemunduran),


sedangkan oosit sekunder membelah secara meiosis II.
Pembelahan oosit sekunder menghasilkan dua buah sel yang
ukurannya tidak sama besar, yang besar disebut ootid dan yang
kecil disebut badan kutub (polosit) sekunder. Selanjutnya, ootid
mengalami pemasakan (maturasi) membentuk ovum atau sel telur,
sedangkan polosit (badan kutub sekunder) mengalami degenerasi.
Lihat Gambar 4.23.

98 Pembelahan Sel
2. Gametogenesis pada Tumbuhan Berbiji
Gametogenesis pada tumbuhan berbiji meliputi mikrosporo-
genesis dan makrosporogenesis. Mikrosporogenesis
merupakan proses pembentukan gamet jantan, sedangkan
makrosporogenesis (megasporogenesis) merupakan pem-
bentukan gamet betina.
a. Mikrosporogenesis
Mikrosporogenesis terjadi di dalam kepala sari atau
antera. Di dalam antera terdapat kantong serbuk sari yang
di dalamnya berisi sejumlah sel-sel induk serbuk sari atau
sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid.
Proses mikrosporogenesis sebagai berikut.
1) Sel induk mikrospora (mikrosporosit) membelah
meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid.
2) Sepasang sel haploid membelah meiosis II meng-
hasilkan 4 mikrospora haploid yang berkelompok
menjadi satu disebut tetrad.
3) Setiap mikrospora mengalami kariokinesis sehingga
menghasilkan 2 inti haploid. Satu inti disebut inti saluran
serbuk sari (inti vegetatif), inti lain dinamakan inti
generatif.
4) Inti generatif membelah secara mitosis tanpa sitokinesis
sehingga terbentuk dua inti sperma. Inti saluran serbuk
sari tidak membelah.
Jadi, dalam sebutir serbuk sari masak terdapat tiga inti
haploid, yaitu sebuah inti saluran serbuk sari dan dua inti
sperma (inti generatif). Perhatikan Gambar 4.24 agar lebih
jelas memahami tentang proses mikrosporogenesis.

Mikrosporosit (sel induk serbuk sari)

Meiosis I

Meiosis II
Mikrospora (tetrad)
Kariokinesis
Nukleus generatif
Nukleus saluran serbuk sari
Nukleus sperma

Nukleus saluran serbuk sari

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 4.24
Diagram mikrosporogenesis

b. Megasporogenesis
Megasporogenesis berlangsung dalam bakal buah atau
ovarium. Di dalam ovarium terdapat bakal biji atau ovulum
yang menempel pada dinding ovarium. Ovulum dilindungi
oleh integumen luar dan integumen dalam. Bakal biji ber-
hubungan dengan buluh serbuk melalui lubang mikrofil.
Dalam bakal biji terdapat sel induk megaspora.

Biologi Kelas XII 99


Megasporosit

Meiosis I
Kariokinesis II

Meiosis II
Kariokinesis III
Megaspora
Kandung lembaga
yang masih muda

Megaspora yang
telah mengalami
Kandung lembaga degenerasi
yang telah masak Kariokinesis I
(megagametosit)
Persatuan dua
Sinergid nukleus inti kutub
Nukleus sel telur
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 4.25
Diagram megasporogenesis
Ovulum

Megasporosit Proses megasporogenesis pada Angiospermae. Perhatikan


Gambar 4.25.
1) Sebuah sel induk megaspora diploid (megasporosit) dalam
ovarium mengalami meiosis I dan menghasilkan dua sel
Degenerasi haploid.
2) Kedua sel haploid mengalami meiosis II dihasilkan 4 megaspora
haploid, tiga di antaranya mengalami degenerasi.
Sel-sel antipoda 3) Megaspora yang masih hidup mengalami tiga kali
Inti kandung kariokinesis tanpa sitokinesis dan dihasilkan sel besar
lembaga Sel telur (kandung lembaga muda) dan delapan inti haploid.
sekunder
4) Dalam megaspora empat inti berada pada sisi kalaza dan
Sinergid empat inti lainnya di dekat mikrofil.
5) Satu inti dari tiap-tiap sisi menuju ke pusat dan bersatu mem-
bentuk kandung lembaga sekunder yang diploid.
Sumber: Biology, Campbell
6) Tiga inti pada bagian kalaza dinamakan inti antipoda, inti
Gambar 4.26 di bagian tengah yang dekat mikrofil dinamakan ovum (sel
Proses megasporogenesis pada
Angiospermae
telur), dan yang di samping kiri kanan dinamakan sinergid.
Pada peristiwa pembuahan inti generatif membuahi sel telur
membentuk zigot diploid. Inti diploid hasil persatuan dua sel
kutub yang dibuahi inti generatif menghasilkan endosperm
bersifat triploid. Lihat Gambar 4.26.

Jawablah soal-soal berikut. 3. Gambarkan dengan bagan terjadinya


1. Jelaskan dengan skema terjadinya spermato- mikrosporogenesis. Berilah penjelasan
genesis. Beri penjelasan secara singkat dan secukupnya.
jelas. 4. Jelaskan secara rinci dengan disertai bagan
2. Apa yang terjadi pada oosit primer setelah terjadinya megasporogenesis.
mengalami pembelahan meiosis I dan II?
Jelaskan dengan skema.

100 Pembelahan Sel


1. Pembelahan mitosis Tahap-tahap pembelahan meiosis
Pembelahan mitosis meliputi dua proses a. Meiosis I
pembelahan yang berurutan yaitu koriokinesis
1) Profase I
(pembelahan inti) dan sitokinesis (pem-
Pada profase I berlangsung tahap-
belahan sel). Pembelahan mitosis ber-
tahap sebagai berikut.
langsung dalam empat tahap.
a) Leptonema
a. Profase
Terlihat benang-benang halus
Ciri-ciri tahap profase sebagai berikut.
pada nukleus.
1) Benang-kromatin membentuk kro-
mosom. b) Zigonema
2) Membran inti larut dan anak inti (1) Pembentukan geminus
(nukleolus) menghilang. (2) Terjadi sinapsis
3) Kromosom menduplikasi diri menjadi c) Pakinema
sepasang kromatid. Geminus telah terbentuk
4) Sentriol membelah dan bergerak ke sempurna
arah kutub, terbentuk benang-benang d) Diplonema
spindel. (1) Kromosom membelah dan
b. Metafase menjauh tetapi terdapat
Ciri-ciri tahap metafase sebagai berikut. kiasma
1) Benang spindel mengikat sentromer- (2) Pasangan kromosom homolog
sentromer kromosom. memisahkan diri
2) Kromosom berjajar pada bidang e) Diakinesis
ekuatorial. (1) Kromosom menebal
c. Anafase (2) Geminus menyebar di se-
Ciri-ciri tahap anafase sebagai berikut. panjang inti
Benang-benang spindel memendek, 2) Metafase I
kromatid menuju kutub yang berlawanan. Pada metafase I berlangsung tahap-
d. Telofase tahap sebagai berikut.
Ciri-ciri tahap telofase a) Inti dan nukleolus menghilang.
1) Mulai terbentuk membran inti. b) terbentuk benang-benang spindel.
2) Kromatid menipis dan mulai terbentuk c) Kromosom homolog bergerak ke
anak inti. bidang ekuator.
3) Sitoplasma menebal dan terjadi 3) Anafase I
sitokinesis (pembelahan sitoplasma). Pada anafase I, kromosom homolog
berpisah dan bergerak ke kutub
2. Pembelahan meiosis
berlawanan tanpa pemisahan
Pembelahan meiosis disebut juga
sentromer.
pembelahan reduksi karena sel anakan yang
tebentuk memiliki setengah jumlah kromosom 4) Telofase I
sel induk. Pada telofase I berlangsung tahap-
Pembelahan meiosis berlangsung dalam tahap sebagai berikut.
dua tahap pembelahan yaitu meiosis I a) Membran inti dan anak inti
(pengurangan jumlah kromosom) dan kembali terbentuk.
meiosis II prosesnya sama dengan pem- b) Sel anakan berpisah.
belahan mitosis. c) Terbentuk 2 sel anakan haploid.

Biologi Kelas XII 101


b. Meiosis II a. Spermatogenesis terjadi di dalam testis.
Proses yang terjadi pada meiosis II serupa Spermatogenesis menghasilkan sel
dengan proses pada mitosis. sperma (n)
b. Oogenesis terjadi dalam ovarium.
3. Pembelahan Amitosis Oogenensis menghasilkan ovum (n).
Amitosis merupakan salah satu cara
reproduksi aseksual pada organisme 5. Gametogenesis pada tumbuhan berbiji
uniselular, sehingga tidak diawali dengan Gametogenesis meliputi mikrosporogenesis
pembentukan gelendong pembelahan dan (pembentukan gamet jantan) dan makro-
peleburan inti. sporogenesis (pembentukan gamet betina).

4. Gametogenesis pada hewan Vertebrata terdiri


atas spermatogenesis dan oogenesis.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 4. Perhatikan gambar fase pembelahan mito-
sis berikut ini.
1. Pada siklus kehidupan sel, benang kromosom
tidak ditemukan pada tahap . . . .
a. profase
b. anafase
c. interfase
d. metafase 1 2 3 4 5 6
e. telofase
Urutan fase pembelahan mitosis yaitu . . . .
2. Organisme yang berhasil berkembang biak a. 2 – 1 – 5 – 3 – 6 – 4
tanpa melalui proses meiosis yaitu . . . . b. 2 – 1 – 5 – 6 – 4 – 3
a. lalat buah c. 2 – 3 – 4 – 5 – 6 – 1
b. nyamuk d. 3 – 2 – 1 – 4 – 5 – 6
c. belalang e. 3 – 2 – 1 – 5 – 4 – 6
d. cacing tanah
5. Gambar di samping
e. amoeba
merupakan salah satu
3. Peristiwa sinapsis terjadi pada tahap . . . . fase mitosis pada tahap
a. interfase ....
b. profase I a. profase
c. anafase I b. metafase
d. profase II c. anafase
e. metafase I d. telofase
e. interfase

102 Pembelahan Sel


6. Tanaman buncis memiliki 2n kromosom = 22 10. Pada organisme X dengan jumlah kromosom
buah, jumlah kromatid pada metafase II 12 pasang terjadi pembelahan meiosis.
merupakan . . . . Kromatid organisme tersebut pada tahap
a. 10 d. 22 profase berjumlah . . . pasang.
b. 12 e. 24 a. 3 d. 24
c. 20 b. 4 e. 48
c. 12
7. Ciri-ciri berikut merupakan beberapa tahap-
an pembelahan meiosis. 11. Berdasarkan tahapan pada meiosis, anafase
1) Kromosom homolog melekat satu sama I ditunjukkan oleh gambar . . . .
lain.
2) Terbentuk tetrad atau bivalen.
3) Kemungkinan terjadi saling tukar-menukar
gen.
4) Kromosom homolog mengatur diri pada
bidang ekuator. A B C D E

5) Kromosom homolog berpisah. a. A d. D


6) Kromosom menuju kutub-kutub yang ber- b. B e. E
lawanan. c. C
Ciri tahapan pembelahan yang terjadi pada
profase I ditunjukkan nomor . . . . 12. Perhatikan gambar pembelahan meiosis di
a. 1) – 2) – 3) d. 3) – 4) – 6) bawah ini.
b. 2) – 3) – 4) e. 4) – 5) – 6)
c. 3) – 4) – 5)
8. Perhatikan bagan meiosis berikut ini.

Pembelahan Pembelahan Diferensiasi


meiosis I meiosis II E A B
     D
C
Sperma Tahapan yang ditunjukkan pada A dan B
secara berurutan disebut . . . .
A B a. metafase I dan profase I
b. profase I dan anafase I
c. profase I dan metafase I
Sperma- Spermatosit d. anafase II dan telofase II
togonium primer
e. akhir profase II dan metafase II
Spermatosit
sekunder 13. Sitokinesis yang terjadi pada proses mitosis
Spermatid
berlangsung pada fase . . . .
Reduksi kromosom terjadi pada tahapan . . . . a. anafase
a. A d. D b. interfase
b. B e. E c. profase
c. C d. metafase
e. telofase
9. Perhatikan gambar pem-
belahan sel di samping. 14. Kromosom dapat dihitung pada saat metafase,
Sel tersebut berada pada hal tersebut disebabkan oleh . . . .
fase . . . . a. terbentuk kromatid
a. profase I b. kromatid berjajar di bidang ekuator
b. metafase I c. kromosom berubah menjadi kromatin
c. metafase II d. kromatin berubah menjadi kromosom
d. profase II e. kromosom bergerak ke kutub yang
e. anafase II berlawanan

Biologi Kelas XII 103


15. Pada tumbuhan pembelahan reduksi terjadi 19.
pada . . . .
a. lingkaran kambium
b. jaringan meristem
c. pucuk batang
d. alat perkembangbiakan
e. ujung akar
Perhatikan fase pembelahan di atas.
16. Tahapan-tahapan pembelahan meiosis.
Proses berikutnya yang terjadi setelah sel me-
No. Fase-fase Meiosis I ngalami fase seperti tampak pada gambar yaitu
1. Interfase Replikasi kromosom. Kromosom mem-
....
bentuk kromatid kembar. a. benang-benang kromatin menebal
2. Profase Kromosom homolog bersinapsis. b. benang-benang kumparan menuju ke
Terjadi pindah silang gen antarkromatid tengah dan melekat pada sentromer
yang bersinapsis. c. terbentuk sepasang sentriol yang
3. Metafase Kromosom homolog mengatur diri di bergerak menuju kutub-kutub sel
bidang ekuator. Sentromer mengarah ke
kutub-kutub yang berlawanan. d. mikrotubulus membentuk benang-benang
4. Anafase Kromosom homolog berpisah dan menuju kumparan
ke kutub-kutub yang berlawanan. e. kromatid berpisah dan menuju kutub-
5. Telofase Di sekitar kutub pembelahan dijumpai kutub
kromosom haploid terbentuk nukleus.
20. Pembelahan sel-sel kambium pada tumbuhan
Perubahan kromosom yang terjadi pada meio- dikotil merupakan pembelahan . . . .
sis I, tetapi tidak terjadi pada meiosis II a. amitosis
terdapat pada tahap yang ditunjukkan oleh b. mitosis
.... c. sinergid
a. 1 dan 2 c. 3 dan 4 d. endosperm
b. 1 dan 5 e. 4 dan 5 e. embrional
d. 2 dan 3
21. Sel telur pada oogenesis berasal dari . . . .
17. Salah satu ciri yang membedakan antara pem- a. oosit primer
belahan mitosis dengan pembelahan meiosis b. oosit sekunder
yaitu . . . . c. polosit primer
a. pada meiosis sel anak identik dengan sel d. polosit sekunder
induk e. sel primordial diploid
b. pada mitosis terjadi pengurangan jumlah
22. Perbedaan antara spermatogenesis dengan
kromosom
oogenesis terletak pada . . . .
c. pada mitosis menghasilkan dua sel anak-
a. tahap-tahap pembelahan
an yang bersifat haploid
b. jaringan tempat terjadinya proses
d. pada mitosis tidak terjadi pindah silang
c. jumlah sel kelamin yang fungsional
antarkromatid homolog
d. pola pemisahan kromosom pada tiap fase
e. pada meiosis hasil akhir terbentuk empat
e. jumlah kromosom pada sperma dan ovum
sel anakan masing-masing diploid
18. Ciri berikut ini yang merupakan ciri dari 23. Setelah oogonium membelah secara mitosis
telofase II pada meiosis II, yaitu . . . . berkali-kali akan menghasilkan . . . .
a. terlihat benang-benang halus di bagian inti a. oosit sekunder diploid
sel dan mulai terbentuk kromosom b. oosit primer haploid
b. terbentuk dua sel anakan yang haploid c. oosit primer diploid
c. terbentuk geminus d. polosit primer
d. dinding inti dan nukleolus menghilang e. polosit sekunder
e. terbentuk empat sel baru dengan jumlah

kromosom  kromosom induk

104 Pembelahan Sel


24. Pada pembelahan meiosis II mikro- 30. Pembuahan inti diploid hasil persatuan dua sel
sporogenesis, akan terbentuk . . . . kutub oleh inti generatif menghasilkan . . . .
a. 2 mikrospora haploid a. kandung lembaga sekunder
b. 2 mikrospora diploid b. endosperm triploid
c. 2 mikrospora triploid c. zigot haploid
d. 4 mikrospora haploid d. zigot diploid
e. 4 mikrospora diploid e. endosperm diploid
25. Bila n kromosom mikrosporosit yang terdapat 31. Proses oogenesis dihasilkan . . . .
di kepala sari berjumlah 26 buah, kromosom a. satu ovum dan satu polosit
inti vegetatif spermatozoidnya akan berjumlah b. satu ovum dan dua polosit
. . . buah. c. satu ovum dan tiga polosit
a. 12 d. 26 d. dua ovum dan dua polosit
b. 13 e. 52 e. tiga ovum dan satu polosit
c. 25
32. Pada peristiwa megasporogenesis pem-
26. Pada spermatogenesis, sel pertama yang belahan meiosis I dari megasporosit
bersifat haploid yaitu . . . . menghasilkan . . . .
a. sel epitelium germinal a. empat mikrospora haploid
b. spermatogonium b. empat megaspora haploid
c. spermatosit primer c. sepasang sel haploid
d. spermatosit sekunder d. sepasang tetrad
e. spermatid e. tetrad dengan tiap sel haploid
27. Berdasarkan peng- I 33. Pada sebuah serbuk sari terdapat . . . .
amatan terhadap dia- a. satu inti generatif dan dua inti saluran
gram spermatogenesis serbuk sari
di samping, nomor- II b. dua inti generatif dan satu polosit
nomor yang menunjuk- c. tiga inti generatif
kan sel diploid terdapat d. dua inti generatif dan satu inti saluran
pada . . . . III serbuk sari
a. I dan II e. empat inti generatif
b. I dan IV IV 34. Masuknya saluran serbuk sari ke dalam
c. II dan III
kandung lembaga melalui suatu lubang yang
d. II dan V
V disebut . . . .
e. III dan IV
a. megasporosit
28. Hasil oogenesis pada Angiospermae berupa b. megaspora
.... c. makrospora
a. empat ovum yang haploid d. mikrospora
b. dua inti kandung lembaga sekunder e. mikrofil
c. satu inti kandung lembaga sekunder yang
35. Kandung lembaga muda merupakan hasil
haploid
pembelahan megaspora secara . . . .
d. kandung lembaga yang mengandung
a. sitokinesis dua kali berturut-turut
empat inti haploid
b. kariokinesis dua kali berturut-turut
e. kandung lembaga yang mengandung
c. sitokinesis tiga kali berturut-turut
delapan inti haploid
d. kariokinesis tiga kali berturut-turut
29. Inti yang terdapat pada bagian kalaza pada e. sitokinesis dan kariokinesis secara
megasporogenesis disebut . . . . bergantian sebanyak tiga kali
a. ovum d. endosperm
b. antipoda e. generatif
c. sinergid

Biologi Kelas XII 105


B. Jawablah soal-soal berikut. C. Berpikir kritis.
1. Sebutkan perbedaan pembelahan mitosis Seorang siswa mengamati serangkaian foto
dengan meiosis. peristiwa pembelahan sel tumbuhan seperti
2. Mengapa mitosis bisa menjaga agar faktor gambar berikut.
genetik tetap?
3. Apa arti penting pembelahan mitosis bagi
makhluk hidup?
4. Apa yang dimaksud pembelahan reduksi?
Kapan terjadi reduksi jumlah kromosom?
(1) (2)
5. Apa arti penting pembelahan meiosis bagi
makhluk hidup?
6. Uraikan secara singkat dan jelas proses
mikrosporogenesis.
7. Jelaskan terbentuknya butir serbuk sari.
8. Mengapa zigot hasil fertilisasi bersifat (3) (4)
diploid? Jelaskan. Siswa tersebut kesulitan mengurutkan tahapan
9. Apa perbedaan antara spermatogenesis pembelahan sel itu.
dengan oogenesis ditinjau dari hasil akhirnya? a. Bagaimana urutan yang benar sesuai tahapan
pembelahan mitosis?
10. Jelaskan proses diferensiasi ovule (bakal biji)
b. Apa ciri khas pada setiap tahapan tersebut?
pada pembentukan gamet betina.
Jelaskan.

Pembelahan Sel

Jawablah beberapa pertanyaan berikut.


1. Apa maksud pembelahan mitosis, meiosis, dan
amitosis?
Pelajari kembali

2. Apa saja ciri-ciri tiap tahap pembelahan?


3. Apa perbedaan pembelahan mitosis dan
meiosis?
4. Apakah perbedaan spermatogenesis dan
oogenesis?

Jawaban betul < 60%

Jawaban betul ≥ 60%

106 Pembelahan Sel


Bab II Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan

Jaringan Tumbuhan

Jaringan Meristem Jaringan Dewasa

Terdiri atas: Terdiri atas:


1. Meristem primer 1. Jaringan pelindung
2. Meristem sekunder 2. Jaringan dasar
3. Jaringan penguat
4. Jaringan pengangkut

Mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi


jaringan tumbuhan serta penerapannya dalam kehidupan
sehari-hari.

Biologi Kelas XI 39
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Tumbuhan ada di mana-mana. Berbagai jenis tumbuhan ada di jaringan


sekitar kita, seperti pada gambar di atas. Setiap jenis tumbuhan kultur jaringan
tersusun atas berbagai jaringan. Jaringan-jaringan apa saja yang organ
totipotensi
menyusun suatu tumbuhan?
meristem
Setelah mempelajari bab ini, Anda akan memahami struktur dan epidermis
fungsi jaringan tumbuhan. Pemahaman mengenai struktur dan fungsi kolenkim
jaringan tumbuhan ini, dapat digunakan untuk mengembangbiakan klorenkim
tumbuhan dengan teknik kultur jaringan. sklerenkim
floem
xilem

40 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Pada bab I, Anda telah mempelajari struktur sel tumbuhan. Tubuh
tumbuhan tersusun atas banyak sel. Sel-sel itu pada tempat tertentu
membentuk jaringan. Jaringan adalah sekelompok sel yang
mempunyai asal, struktur, dan fungsi sama, terikat oleh bahan
antarsel serta membentuk satu kesatuan.

A. Jaringan Tumbuhan
Ketika duduk di SMA kelas X, Anda telah mempelajari berbagai
macam tumbuhan, dari tumbuhan tingkat rendah sampai tumbuhan
tingkat tinggi. Tumbuhan tingkat tinggi telah memiliki akar, batang,
dan daun sejati serta menghasilkan biji sebagai alat per-
kembangbiakan.
Pada dasarnya jaringan pada tumbuhan ada dua macam, yaitu
jaringan meristem (embrional) dan jaringan permanen (dewasa).
Jaringan meristem tersusun oleh sel-sel muda sehingga selalu
membelah dan belum terdiferensiasi.
Sel-sel penyusun jaringan permanen sudah tidak membelah,
tetapi telah terdiferensiasi sehingga membentuk berbagai jaringan
yang lebih kompleks. Diferensiasi adalah proses perubahan jaringan
meristem menjadi jaringan-jaringan lain. Hasil diferensiasi jaringan
meristem antara lain jaringan epidermis, parenkim, kolenkim,
klorenkim, sklerenkim, xilem, dan floem.
Berbagai macam jaringan tumbuhan, letak, dan fungsinya
dijelaskan dalam uraian berikut.
1. Jaringan Meristem (Embrional)
Meristem merupakan istilah dari kata Yunani, meristes, yang
berarti ”terbelah”. Jaringan meristem disebut juga jaringan muda
karena terdiri dari sel-sel yang masih muda (embrional) dan
belum mengalami diferensiasi atau spesialisasi. Jadi, jaringan
meristem adalah jaringan yang sel penyusunnya bersifat
embrional, artinya sel-selnya senantiasa aktif membelah diri Meristem apikal
untuk menambah jumlah sel tubuh. Sel-sel jaringan meristem pada batang

biasanya berdinding tipis, vakuola banyak dan ukurannya kecil,


mengandung banyak protoplasma, plastida belum matang, dan
inti besar. Bentuk sel penyusun jaringan meristem umumnya
sama ke segala arah. Meristem lateral
Perhatikan Gambar 2.1 di samping. Berdasarkan letaknya
pada batang, jaringan meristem dibedakan menjadi tiga sebagai
berikut.
a. Meristem lateral (lateral meristem) atau meristem samping, Meristem apikal
pada akar
terdapat di kambium dan kambium gabus (felogen).
b. Meristem interkalar (intercalary meristem) atau meristem
Sumber: Biology, Campbell
antara, terdapat di antara jaringan dewasa, misalnya di
pangkal ruas batang. Gambar 2.1
Letak jaringan meristem
c. Meristem apikal (apical meristem) atau meristem ujung, ter-
dapat di ujung batang dan ujung akar.

Biologi Kelas XI 41
Perhatikan Gambar 2.2 agar Anda dapat mengetahui struktur
jaringan meristem yang terletak di ujung batang tumbuhan.
Pertumbuhan Akar Tunas apikal
Akar yang baru muncul (gambar
bawah, kiri) ditandai dengan garis-
garis tinta dalam suatu percobaan
untuk memperagakan tempat ter-
jadinya pertumbuhan. Sel-sel di meristem
bagian ujung tumbuh dengan cepat apikal
dan menjauh dari garis-garis itu
meristem dasar Protoderma
(gambar bawah, kanan). Jarak
antara garis-garis tinta tidak ber-
tambah besar, ini menunjukkan Prokambium
bagian akar tersebut tidak tumbuh. Tunas samping

Sumber: Biology, Campbell

Gambar 2.2
Struktur jaringan meristem pada ujung batang tumbuhan

Sementara itu, jaringan meristem dibedakan menjadi


meristem primer dan meristem sekunder berdasarkan asal ter-
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time–Life,
Tira Pustaka
bentuknya.
a. Meristem Primer
Meristem primer adalah jaringan muda yang berasal dari
sel-sel embrional. Meristem primer merupakan kelanjutan
dari kegiatan embrio atau lembaga yang terdapat pada
kuncup ujung batang dan ujung akar. Hal inilah yang
memungkinkan akar dan batang bertambah panjang
sehingga tumbuhan dapat bertambah tinggi. Perhatikan
Gambar 2.3 untuk mengetahui letak meristem pada akar.

Daerah
pendewasaan
Prokambium (maturasi)
Tumbuhnya Daun
Daerah
Carilah tumbuhan jagung.
meristem pemanjangan
Kemudian tandailah daun yang Protoderma (elongasi)
dasar
sedang tumbuh dengan garis (lihat
gambar di bawah). Amatilah selama meristem apikal Daerah
beberapa hari. Bagian daun mana pembelahan
yang pertumbuhannya paling cepat? (proliferasi)

Sumber: Biology, Campbell

Gambar 2.3
Meristem primer pada akar

Daerah-daerah pada meristem primer mempunyai


tingkat perkembangan sel berbeda-beda. Meristem ujung
terdapat pada ujung batang. Di dekat meristem ujung
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time–Life,
Tira Pustaka terdapat promeristem dan daerah meristematik lain. Daerah
ini terdiri dari sekelompok sel yang telah mengalami
diferensiasi sampai tingkat tertentu dan terdiri dari tiga jenis
jaringan (meristem primer) sebagai berikut.
1) Protoderma, bagian ini merupakan asal-usul jaringan
kulit (epidermis).

42 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


2) Prokambium, bagian ini akan membentuk jaringan ikat
pembuluh primer (xilem primer dan floem primer) dan
kambium.
3) Meristem dasar, bagian ini akan membentuk jaringan Pertumbuhan Daun dan Batang
dasar (parenkim) tumbuhan. Pada tumbuhan berdaun lebar,
b. Meristem Sekunder seperti belustru di bawah, semua sel
pada helaian daun tumbuh dan
Meristem sekunder terbentuk dari jaringan dewasa yang membelah. Setiap kotak pada daun
telah terhenti pertumbuhannya, tetapi menjadi embrional menjadi lebih lebar dengan arti
kembali. Kambium gabus pada batang Dicotyledoneae dan bahwa seluruh daun tumbuh.
Batang tumbuh semata-mata
Gymnospermae terbentuk dari sel-sel korteks di bawah epi-
dari ujungnya. Beberapa sel-sel
dermis. Bagian ini merupakan salah satu contoh meristem yang telah dewasa menjadi keras
sekunder. dan berfungsi sebagai pelindung.
Sel-sel kambium tumbuh dan membelah sepanjang Sel-sel tengah akan menjadi
hidup tumbuhan, sehingga batang tumbuhan tumbuh bagian xilem dan floem.
menjadi lebih besar. Jaringan kambium yang terletak di
antara xilem dan floem disebut meristem sekunder.
Pertumbuhan sel kambium ke arah dalam akan membentuk
xilem sekunder dan ke arah luar membentuk floem sekunder.
Jaringan kambium dijumpai pada batang tumbuhan anggota
kelas Dicotyledoneae. Sementara itu, tumbuhan kelas Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time–Life, Tira
Monocotyledoneae tidak mempunyai jaringan kambium Pustaka

(meristem sekunder) sehingga batangnya tidak mengalami


pertumbuhan sekunder.

2. Jaringan Dewasa
Di halaman depan telah disebutkan bahwa jaringan dewasa
merupakan jaringan yang sel-selnya sudah tidak membelah,
tetapi telah mengalami diferensiasi dan spesialisasi fungsi dari
sel-sel hasil pembelahan meristem. Diferensiasi ini merupakan
proses perubahan jaringan meristem menjadi jaringan-jaringan
lain yang lebih kompleks. Jaringan dewasa meliputi jaringan
pelindung (epidermis dan jaringan gabus), jaringan dasar
(parenkim), jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), dan
jaringan pengangkut (xilem dan floem).
a. Jaringan Pelindung
Tumbuh-tumbuhan memerlukan perlindungan dari
Epidermis
semua pengaruh luar yang merugikan pertumbuhannya,
misalnya kekurangan air, kerusakan mekanis, suhu udara Floem
yang terlalu tinggi atau rendah, kehilangan zat-zat makanan, Xilem
serta perlindungan terhadap serangan penyakit dan hama.
Jaringan pelindung pada tumbuhan berupa jaringan
epidermis dan jaringan gabus.
Korteks
1) Jaringan Epidermis
Sumber: Biology, Campbell
Apakah jaringan epidermis? Sebelum Anda me-
mahami lebih lanjut mengenai jaringan epidermis, amati Gambar 2.4
Jaringan pada potongan melintang
terlebih dahulu Gambar 2.4 secara cermat. Setelah Anda batang muda tumbuhan Dicotyledoneae
mengamatinya, lakukan kegiatan berikut ini.

Biologi Kelas XI 43
Mengamati Jaringan Epidermis pada lemah untuk mengamati letak epidermis.
Batang Dicotyledoneae Selanjutnya, amati dengan perbesaran 100´ untuk
mengamati lapisan epidermis. Gambarlah hasil
Sediakan mikroskop, gelas benda, gelas
pengamatan Anda.
penutup, pipet, air, silet, dan salah satu jenis
tumbuhan Dicotyledoneae yang mudah diamati, Pertanyaan:
misalnya bunga matahari. Irislah secara melintang 1. Di mana letak jaringan epidermis?
batang bunga matahari tersebut setipis mungkin 2. Ada berapa lapis sel epidermis?
menggunakan silet. Letakkan irisan tersebut 3. Bagaimana bentuk dan susunan epidermis?
segera di atas setetes air pada gelas benda, 4. Apa kesimpulan Anda?
kemudian tutup dengan gelas penutup dan amati Buatlah laporan tertulis hasil kegiatan Anda dan
dengan mikroskop. Mulailah dari perbesaran kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.

Jaringan epidermis merupakan jaringan terluar


tumbuhan yang berasal dari jaringan protoderma dan
menutupi seluruh tubuh tumbuhan.
Jaringan epidermis biasanya terdiri dari satu lapisan
sel yang masih hidup dan terletak pada permukaan luar
organ tumbuhan. Bentuk selnya bermacam-macam dan
susunannya rapat sehingga tidak terdapat ruang-ruang
antarsel (non intercellular spaces). Vakuolanya yang
besar terdapat di bagian tengah, berisi cairan sel yang
berwarna (antosianin) atau dapat pula tidak berwarna.
Jaringan epidermis selain berfungsi sebagai jaringan
pelindung juga berfungsi sebagai tempat pertukaran zat.
Epidermis terdapat pada batang, akar, dan daun.
Epidermis pada permukaan daun dan batang biasanya
dilapisi semacam zat lemak yang disebut kutikula,
misalnya pada daun nangka. Sementara itu, pada daun
pisang dan daun keladi, epidermisnya membentuk
lapisan lilin yang kedap air. Sebagian sel-sel epidermis
dapat berkembang menjadi alat-alat tambahan lain yang
disebut derivat epidermis, misalnya stomata dan
trikomata.
a) Stomata (Mulut Daun)
Sel penutup
Stomata merupakan derivat jaringan epidermis
pada daun. Stomata berupa lubang-lubang yang
masing-masing dibatasi oleh sel penutup, yaitu sel-
Stomata sel epidermis yang telah mengalami perubahan
membuka bentuk dan fungsi. Perhatikan Gambar 2.5. Stomata
berfungsi untuk pertukaran gas. Adapun bagian-
Sel bagian stomata sebagai berikut.
tetangga
(1) Sel Penutup (Guard Cell)
Sumber: Biology, Raven & Johnson
Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel
Gambar 2.5
Epidermis pada daun penutup terdiri dari sepasang sel yang
kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk
ginjal. Sel-sel penutup merupakan sel-sel aktif
(hidup). Pada sel-sel penutup terdapat kloroplas.

44 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


(2) Celah (Aperture = porus)
Di antara kedua sel penutup terdapat celah
(porus) yang berupa lubang kecil. Sel penutup
dapat mengatur menutup atau membukanya
porus berdasarkan perubahan osmosisnya.
(3) Sel Tetangga (Subsidiary Cell)
Sel tetangga merupakan sel-sel yang ber-
dampingan atau yang berada di sekitar sel-sel
penutup. Sel-sel tetangga dapat terdiri dari dua
buah atau lebih yang secara khusus melangsung-
kan fungsinya secara berasosiasi dengan sel-
sel penutup.
(4) Ruang Udara Dalam (Substomata Chamber)
Ruang udara merupakan suatu ruang
antarsel yang besar dan berfungsi ganda dalam
fotosintesis, transpirasi, dan juga respirasi.
Keadaan keempat bagian tersebut berbeda
pada saat stomata terbuka dan tertutup. Perhatikan
Gambar 2.6 berikut.
Sel pengawal
Stoma
Vakuola
Tertutup
Kloroplas

Sel epidermis Terbuka

Respirasi
Sel epidermis

Sel pengawal

CO2 O2

Sumber: Dunia Tumbuhan, Tira Pustaka

Gambar 2.6
Stomata terbuka dan tertutup

Berdasarkan letak sel penutupnya, stomata dapat


dibedakan menjadi dua macam sebagai berikut.
(1) Stomata fanerofor, yaitu stomata yang sel-sel
penutupnya terletak pada permukaan daun
(menonjol) sehingga memudahkan pengeluaran air,
misalnya pada tumbuhan hidrofit.
(2) Stomata kriptofor, yaitu stomata yang sel-sel
penutupnya berada jauh di bawah permukaan daun
(tersembunyi), fungsinya untuk mengurangi
penguapan yang berlebihan. Contohnya pada
tumbuhan xerofit.

Biologi Kelas XI 45
Di depan telah dijelaskan bahwa stomata berfungsi untuk
mengatur pertukaran gas. Dewasa ini, di kota-kota besar banyak
sekali terjadi polusi udara. Bahan-bahan pencemar udara ini kadang-
kadang melapisi daun tanaman. Diskusikanlah bersama teman-
teman Anda mengenai pengaruh polusi pada tanaman dan kira-kira
apa yang akan terjadi jika lapisan polusi cukup tebal menutup sto-
mata. Tulislah hasil diskusi Anda dan bahaslah bersama guru Anda
di kelas.

b) Trikomata
Trikomata merupakan derivat epidermis yang
Trikomata Epidermis
membentuk struktur beragam seperti rambut, sisik,
rambut kelenjar, tonjolan, dan lain-lain. Trikomata
terdapat hampir pada semua organ tumbuhan.
Terkadang trikomata berbentuk pendek yang tampak
berupa penonjolan-penonjolan (seperti bukit-bukit
kecil) pada permukaan epidermis. Perhatikan
Gambar 2.7. Trikomata seperti ini disebut papilla.
Papilla merupakan alat sekresi yang mengeluarkan
semacam lendir. Papilla yang tidak mengeluarkan
Sumber: Biology, Solomon
sejenis lendir, tetapi hanya mengeluarkan air disebut
papullae. Trikomata mempunyai fungsi sebagai
Gambar 2.7
Letak trikomata di lapisan
berikut.
epidermis (1) Memperbesar fungsi epidermis sebagai jaringan
pelindung terutama mencegah penguapan yang
berlebihan. Misalnya trikomata pada daun,
tulang daun, dan batang.
(2) Sebagai alat pengisap air dan garam-garam
tanah, misalnya bulu akar.
(3) Membantu penyebaran biji dan memungkinkan
biji-biji itu tumbuh.
(4) Melindungi tumbuhan dari gangguan luar. Misal-
nya rambut-rambut penyengat (pneumatokist).
(5) Sebagai alat penerus rangsang yang datang dari
luar. Misalnya trikomata pada daun tembikar.
(6) Sebagai alat sekresi.
Berdasarkan ada tidaknya fungsi sekret,
trikomata dapat dibedakan menjadi dua sebagai
berikut.
(1) Trikomata yang tidak menghasilkan sekret
(trikomata nonglandular). Beberapa macam
trikomata nonglandular sebagai berikut.
(a) Rambut bersel satu atau bersel banyak dan
tidak pipih, contohnya pada Lauraceae dan
Moraceae.
(b) Rambut sisik yang memipih dan bersel
banyak, contohnya pada daun durian (Durio
zibetinus).
(c) Rambut bercabang dan bersel banyak,
contohnya pada daun waru (Hibiscus tiliaceus).

46 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


(2) Trikomata yang menghasilkan sekret (trikomata
glandular). Trikomata pada daun tembakau
(Nicotiana tabacum) merupakan trikomata
glandular yang sederhana, memiliki tangkai dengan
kepala bersel satu atau bersel banyak. Pada
tumbuhan sering dijumpai berbagai macam
trikomata glandular, yaitu sebagai berikut.
(a) Trikomata hidatoda, terdiri dari sel tangkai dan
beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan.
Misalnya pada keluarga keladi (Araceae).
(b) Kelenjar garam, terdiri dari sebuah sel kelenjar
besar dengan tangkai yang pendek, misalnya
pada tumbuhan bakau.
(c) Kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau
lebih dengan plasma yang kental dan mampu
mengeluarkan madu ke permukaan sel,
misalnya pada tanaman pisang.
(d) Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan
pangkal berbentuk kantung dan ujung runcing.
Isi sel menyebabkan rasa gatal. Misalnya pada
rambut sengat kemaduh (Laportea stimulans).
2) Jaringan Gabus
Selain epidermis ada sejenis jaringan tertentu yang Jaringan gabus Epidermis
sifatnya lebih kuat dari epidermis, jaringan ini dikenal
sebagai jaringan gabus (cork tissue). Perhatikan
Gambar 2.8. Biasanya jaringan ini berada di bagian tepi,
meskipun tidak mutlak dan banyak terdapat pada
tumbuhan yang berumur panjang. Dalam hal ini,
biasanya epidermis tumbuhan telah mati atau tidak aktif
lagi sebelum terjadi penggabusan itu. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa jaringan gabus ini menggantikan
fungsi epidermis. Selain itu, jaringan gabus juga ber- Kolenkim Parenkim Feloderma
fungsi sebagai pembatas antara jaringan-jaringan di Sumber: Biology, Raven & Johnson
dalam tumbuhan. Jaringan gabus dibedakan menjadi 3 Gambar 2.8
macam yaitu eksodermis, endodermis, dan kulit gabus Letak jaringan gabus
(peridermis).
Jika epidermis hilang atau rusak, lapisan sel di
bawahnya akan berubah menjadi jaringan pelindung dan
bergabus yang mengandung suberin. Jaringan inilah
yang dinamakan eksodermis. Endodermis adalah
lapisan sel yang terdapat dalam akar yang dinding selnya
bergabus. Lapisan sel ini sering dianggap sebagai
lapisan sel yang paling dalam dari korteks (kulit kayu)
atau lapisan sel paling luar dari silinder pusat (stele).
Sementara itu, kulit gabus atau peridermis mempunyai
bagian-bagian sebagai berikut.
a) Felogen (cork cambium) yaitu kambium gabus yang
merupakan suatu lapisan sel meristematis.
b) Felem (cork) yaitu gabus sebagai produk dari felogen
yang terbentuk ke arah luar.
c) Feloderma yaitu suatu parenkim gabus yang dapat
dikatakan hampir homogen dengan parenkim
korteks yang terbentuk ke arah dalam.

Biologi Kelas XI 47
b. Jaringan Dasar (Parenkim)
Sel kolenkim Jaringan parenkim atau jaringan dasar (ground tissue)
merupakan suatu jaringan yang terbentuk dari sel-sel hidup
dengan struktur morfologi serta fisiologi yang bervariasi dan
masih melakukan segala kegiatan proses fisiologis. Disebut
sebagai jaringan dasar karena hampir setiap bagian
tumbuhan mempunyai jaringan ini. Parenkim terdapat pada
akar, batang, daun, dan melingkupi jaringan lainnya, misalnya
pada xilem dan floem.
Dinding
sel Perhatikan Gambar 2.9. Parenkim mempunyai dinding
sel tipis dan jika mengalami penebalan biasanya terdiri dari
Sel selulosa yang masih lentur. Dinding selnya jarang sekali
parenkim
Sumber: Biology, Campbell mengandung lignin, kecuali organ yang telah tua. Dinding
sel yang telah menebal umumnya mempunyai plasmodes-
Gambar 2.9
Parenkim dan kolenkim mata yang dapat membantu kelancaran pertukaran zat.
Jaringan parenkim mempunyai sel-sel yang masih hidup. Di
bagian tengah ruang selnya terdapat sentra vakuola besar
berisi zat-zat makanan cadangan. Dalam protoplasma
biasanya terdapat plastida baik leukoplas, kloroplas, maupun
kromoplas. Di antara sel-sel parenkim, terdapat ruang
antarsel (intercellular spaces) yang berperan dalam
pertukaran atau peredaran gas-gas. Kebanyakan sel
parenkim berbentuk segi banyak (polihedral).
Selain sebagai jaringan dasar, jaringan parenkim juga ber-
fungsi sebagai jaringan penghasil dan penyimpan cadangan
makanan. Parenkim penghasil makanan adalah parenkim
yang digunakan sebagai tempat fotosintesis, misalnya pada
mesofil daun. Hasil-hasil fotosintesis akan disimpan dalam
parenkim. Parenkim batang dan akar pada beberapa
tumbuhan berfungsi untuk menyimpan pati sebagai cadangan
makanan, misalnya pada ubi jalar (Ipomea batatas). Selain
itu, epidermis juga berfungsi sebagai penyokong tubuh apabila
vakuolanya berisi air, seperti pada tumbuhan lunak (bayam).
Terdapat berbagai macam jaringan parenkim antara lain
parenkim asimilasi, parenkim makanan, parenkim air,
parenkim udara, dan parenkim pengangkut. Parenkim
asimilasi terdiri dari sel-sel yang mengandung banyak
plastida kloroplas sehingga disebut juga klorenkim, misalnya
pada daun. Parenkim ini bermanfaat bagi berlangsungnya
fotosintesis (sintesis karbohidrat).
Parenkim makanan mengandung plastida amiloplas
yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan makanan
cadangan, misalnya pada akar, umbi, umbi lapis, dan akar
rimpang. Parenkim air digunakan sebagai jaringan
penyimpan air, di mana air ini terikat dalam vakuola dari sel-
selnya secara aktif, misalnya pada batang yang bersifat
succulent (mampu menyimpan air dalam jaringan sehingga
tampak berdaging) seperti pada tumbuhan kaktus.
Parenkim udara mempunyai ruang-ruang antarsel yang
cukup besar dan di dalamnya terdapat udara, misalnya pada
alat pengapung tumbuhan dan tangkai daun Canna sp.
Sementara itu, parenkim pengangkut terdiri atas sel-sel
memanjang dengan letak menurut arah pengangkutan,
misalnya pada xilem dan floem.

48 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


c. Jaringan Penguat
Di dalam tubuh tumbuhan diperlukan adanya jaringan
penguat untuk memperkokoh tubuh. Oleh karena itu, tumbuhan
memerlukan jaringan penguat atau penunjang yang disebut
juga jaringan mekanik. Jaringan mekanik ini umumnya
terdiri dari sel-sel berdinding tebal serta mengandung lignin
dan zat-zat lainnya. Zat-zat tersebut memberi sifat keras pada
dinding selnya. Berdasarkan bentuk dan sifatnya, jaringan
mekanik dibagi atas kolenkim dan sklerenkim.
1) Jaringan Kolenkim
Jaringan ini menjadi penguat utama organ-organ
tumbuhan yang masih aktif mengadakan pertumbuhan
dan perkembangan. Kolenkim merupakan jaringan
homogen yang tersusun atas sel-sel kolenkim. Kolenkim
umumnya terletak di bawah epidermis batang, tangkai
daun, tangkai bunga, dan ibu tulang daun. Kolenkim
jarang terdapat pada akar. Sel kolenkim biasanya
memanjang sejajar dengan pusat organ tempat kolenkim
itu terdapat. Perhatikan Gambar 2.10.
A B
Sitoplasma Dinding sel
yang menebal
Dinding sel
yang menebal Lumen

Vakuola Nukleus

Penampang melintang (A) Penampang membujur (B)


Sumber: Biology, Raven & Johnson

Gambar 2.10
Struktur jaringan kolenkim

Dinding sel kolenkim tidak mengandung lignin, tetapi


mengandung selulosa, pektin, dan hemiselulosa. Apa perbedaan
Adakalanya dalam sel kolenkim terdapat kloroplas antara sklerenkim
sehingga juga berfungsi dalam fotosintesis. dengan kolenkim?
Sel-sel kolenkim biasanya mengalami penebalan
setempat pada dinding selnya. Berdasarkan letak dan
bentuk penebalan, kolenkim dibedakan menjadi tiga
macam yaitu kolenkim angular, kolenkim lamellar, dan
kolenkim lacunate. Kolenkim angular (sudut) mengalami
penebalan pada bagian-bagian sudutnya. Kolenkim
lamellar (papan) mengalami penebalan pada dinding-
dinding sel yang tangensial saja. Sementara itu, kolenkim
lacunate (lakuna) mengalami penebalan pada
permukaan ruang antarsel.
2) Jaringan Sklerenkim
Jaringan ini juga merupakan jaringan penguat, tetapi
hanya terdapat pada jaringan tumbuhan yang tidak lagi
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Jaringan
sklerenkim terdiri atas sel-sel mati. Dinding selnya sangat
tebal dan kuat karena mengandung lignin (komponen
utama kayu). Dinding selnya mengalami penebalan
primer dan penebalan sekunder oleh zat lignin.

Biologi Kelas XI 49
Perhatikan Gambar 2.11.
Berdasarkan bentuknya, sklerenkim dibagi menjadi
dua, yaitu serabut sklerenkim yang berbentuk seperti
benang panjang, dan sklereid (sel batu). Sklereid
terdapat pada berkas pengangkut, di antara sel-sel
parenkim, korteks batang, tangkai daun, akar, buah, dan
biji.
Sklerenkim berfungsi menguatkan bagian tumbuhan
yang sudah dewasa. Sklerenkim juga berfungsi untuk
melindungi bagian-bagian lunak yang berada di bagian
lebih dalam misalnya pada kulit biji jarak, tempurung
kelapa, dan buah kenari.
Jaringan sklerenkim
d. Jaringan Pengangkut
Jaringan pengangkut berfungsi untuk mengangkut zat-
Dinding sel zat mineral (unsur hara dan air) yang diserap oleh akar dari
yang menebal
tanah. Selain itu, jaringan pengangkut juga sebagai
Lumen
pengangkut zat-zat makanan hasil fotosintesis untuk
disalurkan ke bagian-bagian lain. Berdasarkan bentuk dan
A
sifatnya, jaringan ini dibedakan menjadi jaringan floem dan
Dinding sel
jaringan xilem.
yang menebal 1) Floem
Floem berfungsi mengangkut dan mengedarkan zat-
Lumen zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh
B
bagian tumbuhan. Floem tersusun atas sel-sel yang
Jaringan sklerenkim
A. Penampang melintang masih aktif atau hidup dan yang telah mati. Floem
B. Penampang membujur merupakan suatu jaringan dewasa yang kompleks.
Sumber: Biology, Raven & Johnson Pelaksanaan fungsi floem didukung oleh sel-sel
Gambar 2.11 penyusunnya. Floem terdiri dari beberapa sel atau
Struktur jaringan sklerenkim unsur yaitu unsur-unsur kibral, sel pengantar, sel
albumen, parenkim floem, dan serat-serat floem.
Perhatikan Gambar 2.12 berikut.
Serabut
floem

Sel
tapis

Parenkim

Sel
pengantar

Sumber: Biology, Campbell

Gambar 2.12
Jaringan floem Monocotyledoneae terdiri atas buluh tapis,
sel pengantar, parenkim, dan serabut floem

Unsur-unsur kibral atau tapis terdiri atas dua


macam, yaitu sel-sel tapis dan komponen buluh tapis.
Sel-sel penyusun buluh tapis mempunyai dinding
melintang yang berfungsi sebagai sekat-sekat. Sekat-
sekat ini mempunyai pori-pori dan berfungsi sebagai
tapisan atau saringan.

50 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Parenkim floem merupakan jaringan parenkim yang
terdapat di bagian pembuluh tapis (floem). Pada bagian Xilem dan floem
ini terdapat sel-sel pengantar dan sel-sel albumen. Sel merupakan jaringan
albumen merupakan sel jari-jari empulur dan sel-sel pengangkut pada
parenkim pembuluh tapis. Sel-sel ini kaya akan zat putih tumbuhan. Apa perbedaan
antara xilem dengan
telur. Jaringan parenkim pada floem terdiri dari sel-sel floem?
yang masih hidup dan melakukan kegiatan-kegiatan
tertentu. Parenkim floem berfungsi untuk menyimpan
zat-zat tepung, lemak, dan zat organik lainnya serta
merupakan tempat akumulasi beberapa zat, misalnya
tanin dan resin.
Sel pengantar atau pengiring terdiri dari sel-sel
masih hidup dan bersifat meristematis. Fungsi sel-sel
pengantar belum diketahui secara pasti. Namun,
diperkirakan bahwa sel pengantar berfungsi sebagai
pembawa hormon-hormon bagi penyembuhan luka dan
menyalurkan zat-zat makanan bagi sel-sel tapis.
Serat-serat floem terdiri atas floem primer maupun
sekunder. Floem primer terbentuk dalam organ-organ
tumbuhan yang masih mengadakan pertumbuhan
memanjang. Adapun serat-serat floem sekunder
terbentuk dari sel-sel kambium.
2) Xilem
Jaringan xilem merupakan jaringan dewasa yang
kompleks dan tersusun dari berbagai macam sel. Pada
umumnya, sel-sel penyusun xilem telah mati dengan
dinding sel yang tebal dan mengandung lignin. Xilem
berfungsi mengangkut air dan zat-zat mineral (hara) dari
akar ke daun serta sebagai jaringan penguat. Xilem
terdiri atas beberapa unsur atau sel-sel yaitu unsur trakeal
(trakea dan trakeida), serat xilem, dan parenkim xilem.
Perhatikan Gambar 2.13.
Parenkim kayu

Trakeida

Serabut
Elemen pembuluh
xilem
(trakea)
Sumber: Biology, Campbell

Gambar 2.13
Struktur jaringan xilem
Trakea merupakan bagian terpenting pada xilem
tumbuhan bunga (Anthophyta). Trakea tersusun atas
tabung-tabung yang berdinding tebal karena adanya
lapisan selulosa sekunder dan diperkuat lignin sebagai
bahan pengikat. Lubang atau noktah yang terdapat di
ujung-ujung sel trakea disebut perforasi. Trakea hanya
terdapat pada Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
dan tidak terdapat pada Gymnospermae (tumbuhan
berbiji terbuka), kecuali anggota Gnetaceae (golongan
belinjo).

Biologi Kelas XI 51
Trakeida mempunyai diameter lebih kecil dibanding-
kan trakea, walaupun dinding selnya juga tebal dan
berkayu. Rata-rata diameter trakeida 30 milimeter dan
panjangnya beberapa milimeter. Trakeida terdapat pada
semua tumbuhan Spermatophyta (tumbuhan berbiji).
Pada ujung sel trakeida terdapat lubang seperti saringan.
Pada batang anggota tumbuhan Dicotyledoneae,
jika dilihat dari arah luar letak xilem berada pada bagian
dalam sesudah kambium. Sementara itu pada akar,
xilem terletak di tengah dan berbentuk menjari dikelilingi
floem. Pada akar Monocotyledoneae, letak xilem
berdampingan dengan floem dan xilem di sebelah luar.
Antara xilem dan floem tidak dibatasi oleh kambium.
Anda telah mengetahui struktur serta fungsi xilem dan
floem. Xilem dan floem tersusun atas unsur-unsur yang
berbeda-beda. Lakukan kegiatan berikut agar Anda dapat
membandingkan unsur-unsur penyusun xilem dan floem.

Mengamati Struktur Xilem dan Floem No. Pembeda Xilem Floem


Sediakan batang muda bunga sepatu atau 1. Unsur penyusun
batang Dicotyledoneae lainnya, mikroskop, gelas 2. Zat/letak penebalan dinding sel
benda, gelas penutup, pipet tetes, larutan 3. Letak xilem dan floem dalam
berkas pengangkut
floroglusin, dan HCl 25% atau pewarna saflanin
4. Fungsi
1%. Buatlah preparat segar dengan membuat
irisan melintang setipis mungkin dari batang muda Pertanyaan:
bunga sepatu. Amati dengan mikroskop, jika sudah 1. Adakah perbedaan warna yang diserap
jelas berilah larutan floroglusin dan HCl 25%. Jika dinding sel-sel unsur xilem dengan floem?
tidak terlihat, gunakan larutan pewarna safranin 2. Perbedaan tersebut menunjukkan kandungan
untuk memperjelas. Bandingkan unsur-unsur senyawa apa pada dinding sel tersebut?
jaringan xilem dan floem. Bandingkan hasil 3. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
pengamatan antara xilem dan floem dan tulislah Tulislah laporan hasil eksperimen Anda dan
dalam tabel berikut. kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.

Jawablah soal-soal berikut. 3. Mengapa tumbuhan Monocotyledoneae


1. Jaringan kolenkim dapat menyokong batang hanya bertambah tinggi, tetapi tidak dapat
tanpa menghalangi pertumbuhan. Mengapa bertambah besar?
demikian? Jelaskan. 4. Derivat epidermis pada akar berupa rambut-
2. Stomata berfungsi untuk pertukaran gas. rambut akar. Apa fungsi rambut-rambut akar
Berdasarkan fungsi tersebut, kapan stomata ini?
membuka dan menutup? Jelaskan jawaban 5. Pada waktu Anda mengamati jaringan pada
Anda. batang, di bagian mana ditemukan kolenkim?
Jelaskan ciri-ciri dan fungsinya.

52 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Anda telah mempelajari struktur dan fungsi beberapa jaringan
tumbuhan, termasuk jaringan pengangkut yaitu xilem dan floem.
Bagaimana proses pengangkutan pada tumbuhan? Kita akan
Carilah tumbuhan yang me-
mempelajarinya dalam subbab berikut.
rambat. Setelah itu potonglah
batang yang berdekatan dengan
B. Pengangkutan pada Tumbuhan akar. Kemudian taruhlah ujung
batang yang dipotong tadi ke dalam
Tumbuhan memerlukan berbagai macam zat untuk botol (lihat gambar). Apa yang ter-
kelangsungan hidupnya. Zat-zat tersebut sebagian besar diambil dari jadi pada batang tersebut?
lingkungan, misalnya mineral, air, karbon dioksida, dan oksigen.
Tumbuhan tingkat tinggi mengambil oksigen dan karbon dioksida
melalui daun. Air dan garam-garam mineral diserap oleh tumbuhan
dari dalam tanah melalui rambut-rambut akar yang terdapat pada
epidermis akar. Tumbuhan mengambil air, karbon dioksida, dan
oksigen dengan cara difusi, osmosis, dan transpor aktif. Ingatlah
kembali materi bab 1 tentang sel.
Tumbuhan membutuhkan air sepanjang hidupnya. Setelah
diserap akar, air digunakan dalam semua reaksi kimia, mengangkut
zat hara, membangun turgor, dan akhirnya keluar dari daun sebagai
uap atau air. Tumbuhan mempunyai sistem pengangkutan air dan
garam mineral yang diperoleh dari tanah agar air tetap tersedia. Pada
tumbuhan tingkat tinggi terdapat dua macam cara pengangkutan air
dan garam mineral yang diperoleh dari tanah, yaitu ekstravaskular
dan intravaskular.
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time–Life,
Pengangkutan ekstravaskular adalah pengangkutan di luar Tira Pustaka

berkas pembuluh. Pengangkutan ini bergerak dari permukaan akar


menuju ke bagian-bagian yang letaknya lebih dalam dan menuju ke
berkas pembuluh. Sementara itu, pengangkutan intravaskular
adalah pengangkutan melalui berkas pembuluh dari akar menuju
bagian atas tumbuhan.
1. Proses Pengangkutan Ekstravaskular
Pada pengangkutan ini, air akan masuk melalui sel
epidermis akar kemudian bergerak di antara sel-sel korteks. Air
harus melewati sitoplasma sel-sel endodermis untuk memasuki
silinder pusat (stele). Setelah sampai di stele, air akan bergerak
bebas di antara sel-sel. Cara transportasi dalam pengangkutan
air dan mineral secara ekstravaskular ada dua macam, yaitu
apoplas dan simplas. Perhatikan Gambar 2.14.
Transportasi apoplas adalah menyusupnya air tanah
secara difusi bebas atau transpor pasif melalui semua bagian
tidak hidup dari tumbuhan, misalnya dinding sel dan ruang-ruang
antarsel. Transportasi apoplas tidak dapat terjadi saat melewati (a)
endodermis sebab dalam sel-sel endodermis terdapat pita (b)
kaspari yang menghalangi air masuk ke dalam xilem. Pita kaspari
ini terbentuk dari zat suberin (gabus) dan lignin. Oleh karena itu,
apoplas dapat terjadi di semua bagian kecuali endodermis. Air Sumber: Biology, Champbell
yang menuju endodermis ditranspor secara simplas melalui sel Gambar 2.14
peresap. Pengangkutan ekstravaskular
Kebalikan dari transportasi apoplas adalah transportasi secara simplas (a) dan apoplas (b)
simplas. Transportasi simplas yaitu bergeraknya air tanah
dan zat terlarut melalui bagian hidup dari sel tumbuhan.

Biologi Kelas XI 53
Pada sistem simplas ini perpindahan terjadi secara osmosis dan
transpor aktif melalui plasmodesmata. Transportasi simplas
dimulai dari sel-sel rambut akar ke sel-sel parenkim korteks yang
berlapis-lapis, sel-sel endodermis, sel-sel perisikel, dan akhirnya
ke berkas pembuluh kayu atau xilem.
Pengangkutan mineral melalui transpor aktif. Mineral mampu
masuk ke dalam akar karena melawan gradien konsentrasi, yaitu
dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi.
2. Proses Pengangkutan Intravaskular
Pengangkutan intravaskular adalah pengangkutan melalui
berkas pembuluh (xilem) dari akar menuju bagian atas tumbuhan.
Pengangkutan air dan mineral dimulai dari xilem akar ke xilem
batang menuju xilem tangkai daun dan ke xilem tulang daun.
Pada tulang daun terdapat ikatan pembuluh. Air dari xilem tulang
daun ini masuk ke sel-sel bunga karang pada mesofil. Setelah
mencapai sel-sel bunga karang, air dan garam-garam mineral
disimpan untuk digunakan dalam proses fotosintesis dan
transportasi. Transportasi pada trakea lebih cepat daripada
transportasi pada trakeida.
Ada beberapa jenis tumbuhan yang tidak mempunyai trakea
sehingga trakeida merupakan satu-satunya saluran
pengangkutan air tanah. Tumbuhan yang tidak mempunyai trakea
misalnya pada tumbuhan paku dan tumbuhan berbiji terbuka.
Pengangkutan air dan mineral dari bawah ke atas tubuh
tumbuhan oleh xilem mengikuti beberapa teori sebagai berikut.
a. Teori vital
Teori vital menyatakan bahwa perjalanan air dari akar
menuju daun dapat terlaksana karena adanya sel-sel hidup,
misalnya sel-sel parenkim dan jari-jari empulur di sekitar
xilem.
b. Teori Dixon Joly
Teori Dixon Joly menyatakan bahwa naiknya air ke
atas karena tarikan dari atas, yaitu ketika daun melakukan
transpirasi. Air selalu bergerak dari daerah basah ke daerah
kering.
c. Teori tekanan akar
Teori tekanan akar menyatakan bahwa air dan mineral
naik ke atas karena adanya tekanan akar. Tekanan akar ini
terjadi karena perbedaan konsentrasi air dalam air tanah
dengan cairan pada saluran xilem. Tekanan akar paling tinggi
terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan merembes-
nya tetes-tetes air dari daun tumbuhan (gutasi). Perhatikan
Gambar 2.15.
Pada dasarnya, pengangkutan air dan mineral dari tanah ke
dalam tumbuhan melibatkan tiga proses sebagai berikut.
a. Proses osmosis.
b. Proses difusi.
c. Proses transpor aktif.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pengangkutan
Sumber: Pustaka Alam Live, Tira Pustaka air dan mineral dari dalam tanah ke tubuh tumbuhan melalui
Gambar 2.15 lintasan tertentu. Lakukan kegiatan berikut ini agar Anda dapat
Gutasi pada tepi daun mengetahuinya lebih jelas.

54 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Mengamati Sistem Pengangkutan Melalui batang seledri yang pertama, yaitu bagian bawah,
Xilem tengah, dan atas. Amati dan catat kenampak-
annya. Isikan hasil kegiatan Anda dalam tabel
Sediakan 1 gelas bening (transparan), air,
seperti berikut ini.
pewarna makanan merah, pisau, dan 2 batang
seledri berdaun yang masih segar. Setelah itu, isi Pengamatan
gelas dengan air kira-kira seperempat bagian. Waktu dalam Jam
Warna Batang Warna Daun
Tambahkan pewarna makanan secukupnya untuk
membuat air di gelas berwarna merah. Gunakan 0 hijau pucat hijau pucat
pisau untuk memotong melintang bagian bawah 1 ... ...
batang seledri. Masukkan 2 batang seledri ke 2 ... ...
dalam gelas yang berisi air berwarna merah. Amati dst. ... ...
dan catat penampakan batang setiap jam selama
tiga jam pertama. Buatlah beberapa pengamatan Pertanyaan:
tambahan sesering mungkin selama 12 jam 1. Bagaimana hasil pengamatan terhadap warna
pertama. Pastikan mencatat waktu setiap batang dan daun selama 3 jam pertama?
pengamatan dimulai dengan nol dan penandaan 2. Bagaimana hasil pengamatan setelah 12 jam?
sejumlah waktu yang dilalui di antara setiap Apa yang terjadi dengan potongan-potongan
pengamatan. Setelah 12 jam, keluarkan satu batang dan daunnya?
batang seledri dari gelas. Amati dan catat 3. Bagaimana hasil pengamatan setelah 24 jam?
penampakan bagian luar batang seledri. Kemudian Apa yang terjadi dengan potongan-potongan
gunakan pisau untuk memotong batang seledri batang dan daunnya?
dengan ukuran 2,5 cm dari bagian bawah, tengah, 4. Apa yang menyebabkan daun seledri
dan atas batang. Amati dan catat kenampakan berwarna merah? Jelaskan jawaban Anda.
potongan-potongan tersebut. Setelah 24 jam, 5. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
amati bagian luar batang yang masih tetap di
Tulislah laporan hasil eksperimen ini dan
dalam air berwarna merah. Potong batang ini
bahaslah bersama teman-teman Anda di kelas.
menjadi tiga bagian seperti pada pengamatan

Air yang diangkut xilem digunakan untuk fotosintesis dan


sebagian mengalami transpirasi. Laju transpirasi dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan, misalnya kelembapan, suhu, cahaya, angin,
dan kandungan air tanah.
Kelembapan berpengaruh terhadap laju transpirasi. Jika
kelembapan udara lingkungan di sekitar tumbuhan tinggi maka
difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan akan berlangsung
lambat. Sebaliknya, jika kelembapan di sekitar tumbuhan rendah,
difusi air dalam ruang udara pada tumbuhan berlangsung cepat.
Jika suhu lingkungan semakin tinggi maka laju transpirasi
juga semakin cepat. Demikian juga jika intensitas cahaya
meningkat maka transpirasi tumbuhan meningkat.
Angin cenderung meningkatkan laju transpirasi karena angin
dapat menyapu uap air yang terkumpul di dekat permukaan.
Sementara itu, kandungan air tanah juga dapat mempengaruhi
laju transpirasi. Jika kandungan air tanah cukup banyak sehingga
potensial air tanah lebih tinggi daripada di dalam sel-sel tumbuhan
maka aliran air di dalam pembuluh kayu dan laju transpirasi
meningkat. Lakukan kegiatan berikut untuk lebih memahami
proses transpirasi pada tumbuhan.

Biologi Kelas XI 55
Mengenali Faktor-Faktor yang Pertanyaan:
Mempengaruhi Transpirasi Tumbuhan 1. Adakah perbedaan ketinggian air pada
kedua botol tersebut? Mengapa hal ini
Dalam pengamatan ini Anda akan mempelajari
terjadi?
pengaruh kelembapan dan intensitas cahaya
2. Bagaimana pengaruh kelembapan pada
terhadap laju transpirasi. Oleh karena itu, Anda
laju transpirasi? Jelaskan jawaban Anda.
akan melakukan kegiatan pengamatan sebanyak
dua kali. b. Pengaruh Intensitas Cahaya terhadap Laju
a. Pengaruh Kelembapan terhadap Laju Transpirasi
Transpirasi Sediakan dua tanaman sejenis, kantong
Sediakan dua botol kaca kecil, pewarna plastik bening, isolasi, dan kotak kardus.
makanan merah, air, dua batang seledri, tanah Pilihlah satu daun dari setiap tanaman
liat, kertas label, spidol, gunting, dan satu botol tersebut. Pilihlah daun yang berukuran sama.
soda plastik ukuran 2 liter. Setelah itu, isilah dua Bungkuslah daun-daun tersebut dengan
botol soda kaca kecil dengan air yang telah kantong plastik bening dan tempelkan plastik
diberi warna merah, kira-kira separuh. Letakkan ke batang menggunakan isolasi. Letakkan
satu batang seledri pada setiap botol (beri label kedua tanaman dekat jendela yang langsung
botol I dan II). Gunakan tanah liat sebagai menerima cahaya matahari. Tutuplah salah
penutup sekeliling mulut botol. Dengan kertas satu tanaman dengan kotak kardus. Setelah
label dan spidol, tandai batas larutan pada 3 jam, amati bagian dalam setiap kantong
setiap botol. Kemudian ambillah botol plastik plastik.
dan potonglah bagian bawahnya dengan Pertanyaan:
gunting. Tutup rapat-rapat dengan sumbat botol 1. Bagaimana keadaan kantong plastik dari
dan sungkupkan menutupi botol II (lihat gambar). kedua tanaman tersebut?
Angkatlah botol plastiknya, dan dengan 2. Bagaimana pengaruh intensitas cahaya
menggunakan botol semprotan, kabutilah terhadap laju transpirasi?
udara di dalam botol plastik dua kali sehari, 3. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
pagi dan sore selama satu minggu. Letakkan Buatlah laporan hasil eksperimen di atas dan
botol kedua dengan batang seledri di tempat kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
kering. Pada akhir minggu, bandingkan ketinggi-
an air dalam botol di lingkungan yang berkabut
dengan botol di lingkungan yang kering.
II
I

Selain pengangkutan air dan mineral dari tanah, pada tumbuhan


juga terjadi pengangkutan hasil-hasil fotosintesis. Zat makanan hasil
fotosintesis ditimbun sementara pada daun. Namun, banyak
tumbuhan yang mempunyai organ penyimpanan misalnya umbi akar.
Selanjutnya, zat makanan ini mengalami pengangkutan ke bagian-
bagian tumbuhan lain melalui pembuluh tapis (floem). Jadi, pembuluh
tapis berfungsi mengangkut hasil fotosintesis secara dua arah, yaitu

56 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


dari daun ke tempat penyimpanan makanan cadangan dan ke bagian-
bagian yang aktif tumbuh. Fungsi pembuluh tapis (floem) dapat Anda
pelajari lebih lanjut di bagian terakhir bab ini yaitu tentang
pencangkokan batang tanaman.

Jawablah soal-soal berikut. 4. Dewasa ini sering kita dengar penggelangan


1. Transpirasi tumbuhan terjadi pada malam hari pada pohon yang berarti mengelilingi batang
atau siang hari? Jelaskan jawaban Anda. pohon dengan cincin kawat. Cara ini mem-
2. Gutasi adalah pengeluaran air dari tepi daun pengaruhi lingkaran pembuluh tapis dan
pada pagi hari. Apa yang menyebabkan akhirnya mengganggu pengangkutan unsur
pengeluaran air ini? hara. Apakah pengaruh penggelangan
tersebut terhadap pertumbuhan batang
3. Tumbuhan berpembuluh mempunyai tabung-
pohon?
tabung pembuluh kayu (xilem) dan tapis
(floem). Apa perbedaan keduanya? Perjelas- 5. Mengapa kelembapan mempengaruhi laju
lah jawaban Anda menggunakan gambar transpirasi? Jelaskan jawaban Anda.
untuk menunjukkan perbedaan struktur sel
dari tabung-tabung pembuluh kayu dan
pembuluh tapis.

Di depan telah dibahas mengenai berbagai macam jaringan pada


tumbuhan. Berbagai macam jaringan pada tumbuhan tersebut akan
membentuk organ. Anda akan mempelajari organ-organ tumbuhan
dalam subbab berikut ini.

C. Organ pada Tumbuhan


Organ adalah kumpulan beberapa jaringan yang secara
bersama-sama melakukan fungsi khusus. Organ pokok tumbuhan
terdiri atas akar, batang, dan daun.
1. Akar (Radix)
a. Fungsi Akar
Adapun fungsi akar secara umum sebagai berikut.
1) Sebagai tempat melekatnya tumbuhan pada media
(tanah) karena akar memiliki kemampuan menerobos
lapisan-lapisan tanah.
2) Menyerap garam mineral dan air melalui bulu-bulu akar.
3) Pada beberapa tanaman, akar digunakan sebagai
tempat penyimpanan makanan cadangan, misalnya
wortel dan ketela pohon.
4) Pada tanaman tertentu, seperti jenis tumbuhan bakau
(Rhizopora sp.) akar berperan untuk pernapasan.
b. Jaringan Penyusun Akar
Akar berkembang dari meristem apikal di ujung akar
yang dilindungi kaliptra (tudung akar). Meristem apikal selalu
membelah diri menghasilkan sel-sel baru. Sel-sel baru

Biologi Kelas XI 57

terbentuk pada bagian tudung akar atau bagian dalam
⎪ meristem apikal. Pembelahan meristem apikal membentuk
⎪ Akar
⎪ daerah pemanjangan, disebut zona perpanjangan sel.
⎪ samping
⎪ Di belakangnya terdapat zona diferensiasi sel dan zona
⎪ Perikambium
Akar ⎪ pendewasaan sel. Pada zona diferensiasi sel, sel-sel akar
dewasa ⎨ Epidermis
⎪ berkembang menjadi beberapa sel permanen. Misalnya
⎪ Rambut
⎪ akar beberapa sel terdiferensiasi menjadi xilem, floem,

⎪ parenkim, dan sklerenkim. Perhatikan Gambar 2.16.
}
Korteks

⎪ Endodermis Secara umum jaringan penyusun akar tumbuhan

Floem sebagai berikut.
1) Epidermis terdiri dari satu lapis sel yang tersusun



⎪ Xilem rapat. Dinding selnya tipis sehingga mudah ditembus


Akar ⎪
tumbuh ⎪
⎨ air. Memiliki rambut-rambut akar yang merupakan
⎪ Silinder hasil aktivitas sel dari belakang titik tumbuh. Rambut-
⎩ pusat
rambut akar berfungsi memperluas bidang
Sel ⎧
⎨ Tudung
membelah ⎩ akar
penyerapan.
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time–Life, Tira Pustaka 2) Korteks terdiri dari banyak sel dan tersusun berlapis-
Gambar 2.16 lapis, dinding selnya tipis dan mempunyai banyak
Struktur morfologi akar
ruang antarsel untuk pertukaran gas. Jaringan-
jaringan yang terdapat pada korteks antara lain:
parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
3) Endodermis terletak di sebelah dalam korteks.
Endodermis berupa satu lapis sel yang tersusun rapat
tanpa ruang antarsel. Dinding selnya mengalami
penebalan gabus. Deretan sel-sel endodermis dengan
penebalan gabusnya dinamakan pita kaspari.
Penebalan gabus ini tidak dapat ditembus oleh air,
sehingga air harus masuk ke silinder pusat melalui
sel endodermis yang dindingnya tidak menebal, yang
disebut sel penerus air. Endodermis merupakan
pemisah antara korteks dengan stele.
4) Stele (silinder pusat) terletak di sebelah dalam
endodermis. Berkas pengangkutan terdapat di antara
stele.
Jaringan penyusun akar secara umum dapat Anda
amati pada Gambar 2.17 berikut.

Endodermis
Epidermis
Korteks Perisikel

Silinder Endodermis
pusat Xilem
Perisikel Floem

Xilem

Floem
Akar Dicotyledoneae Akar Monocotyledoneae
Sumber: Biology, Campbell

Gambar 2.17
Struktur jaringan penyusun akar Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae yang diamati secara melintang

58 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Anda telah mempelajari jaringan penyusun akar secara
umum. Bagaimana struktur jaringan penyusun akar tumbuhan
Dicotyledoneae dan tumbuhan Monocotyledoneae? Apa
perbedaan di antara keduanya?
1) Struktur Jaringan Penyusun Akar Tumbuhan
Dicotyledoneae
Akar tumbuhan Dicotyledoneae tersusun oleh
bermacam-macam jaringan dengan fungsi tertentu.
Macam jaringan pada akar Dicotyledoneae, letak, dan
fungsinya dijelaskan dalam Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1. Jaringan Penyusun Akar Dicotyledoneae Beserta
Letak dan Fungsinya
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis Bagian terluar akar. Jalan masuk air dan garam
atau ekso- mineral.
dermis
b) Korteks Daerah di sebelah Cadangan makanan.
dalam epidermis.
c) Endodermis Lapisan sebelah Mengatur masuknya air
dalam korteks dan tanah ke dalam pembuluh.
di luar perisikel. Menyimpan zat makanan.
d) Perisikel Sebelah dalam la- Membentuk cabang akar
pisan endodermis. dan kambium gabus.
e) Xilem Bagian tengah akar. Mengangkut air dan garam
mineral dari tanah menuju
daun.
f) Floem Di antara jari-jari Mengangkut zat makanan
yang dibentuk oleh yang dibuat daun menuju ke
xilem. seluruh bagian tumbuhan.
g) Empulur Bagian tengah. Menyimpan makanan
Di antara bangunan cadangan.
bentuk bintang di
dalam xilem.

Adapun struktur akar tumbuhan Dicotyledoneae


terlihat seperti gambar di bawah ini.
Lapisan piliferous

Endodermis
Floem Perisikel
Floem
Bulu akar Xilem
Lapisan Pembuluh
piliferous xilem

Korteks Kambium
Endodermis

Perisikel
Korteks

Sumber: Biology, Campbell

Gambar 2.18
Penampang melintang akar tanaman Dicotyledoneae
Perhatikan Gambar 2.18. Xilem dan floem pada
tumbuhan Dicotyledoneae tersusun radial atau
membentuk jari-jari. Xilem berbentuk bintang di pusat
dan floem mengelilingi xilem. Di antara xilem dan floem
terdapat kambium. Aktivitas kambium ke arah luar
membentuk unsur kulit dan ke arah dalam membentuk
unsur kayu.

Biologi Kelas XI 59
2) Struktur Jaringan Penyusun Akar Monocotyledoneae
Struktur jaringan penyusun akar tumbuhan
Modifikasi Akar Monocotyledoneae sebagai berikut.
a) Epidermis, korteks, dan perisikel memiliki struktur,
Pada beberapa tumbuhan, akar
dapat mengalami perubahan bentuk lokasi, dan fungsi seperti pada akar tanaman
dan fungsinya. Misalnya akar Dicotyledoneae.
udara (anggrek), Pneumatofora b) Fungsi xilem dan floem sama seperti pada tanaman
(Sonneratia), akar kontraktil (lili), Dicotyledoneae, tetapi letak keduanya saling berde-
akar parasit (benalu), akar penyimpan
makanan cadangan (wortel), akar
katan karena tidak memiliki kambium.
penyimpan air (Cucurbitaceae), dan c) Empulur, terletak di bagian tengah serta dikelilingi xilem
akar tunjang (beringin). dan floem yang berselang-seling.
Perhatikan Gambar 2.19 agar Anda lebih mengenal
struktur jaringan penyusun akar tumbuhan Monocotyledoneae.
Lapisan
piliferous

Floem
Endodermis
Bulu akar
Xilem Xilem
Floem
Empulur
Lapisan piliferous Empulur

Endodermis
Korteks
Perisikel
Korteks

Sumber: Biology, Campbell

Gambar 2.19
Penampang melintang akar tanaman Monocotyledoneae

Lakukanlah kegiatan berikut untuk mengetahui lebih


jelas mengenai struktur akar tumbuhan Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae.

Mengamati Perbedaan Struktur Akar mikroskop. Setelah itu, bandingkan dengan


Tumbuhan pengamatan saat menggunakan preparat awetan
Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae dan bandingkan pula antara akar tumbuhan
Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae.
Sediakan akar tumbuhan Monocotyledoneae
Gambarlah hasil pengamatan Anda dan bedakan
misalnya jagung, akar tumbuhan Dicotyledoneae
macam jaringan yang menyusun akar dari luar ke
misalnya bayam, silet, mikroskop cahaya, gelas
dalam pada tumbuhan Dicotyledoneae dan
benda, gelas penutup, pipet, dan preparat awetan
Monocotyledoneae. Tunjukkanlah letak epidermis,
irisan melintang akar tumbuhan Monocotyledoneae
korteks, dan silinder pusat.
dan Dicotyledoneae. Pertama-tama, amatilah
Pertanyaan:
preparat awetan irisan melintang akar tumbuhan
1. Bagaimana struktur akar tumbuhan
Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae meng-
Dicotyledoneae dan tumbuhan
gunakan mikroskop. Bandingkan macam-macam
Monocotyledoneae?
jaringan dan struktur jaringan dari kedua jenis akar
2. Apa perbedaan struktur akar tumbuhan
tersebut. Setelah itu, lakukan pengirisan secara
Dicotyledoneae dengan tumbuhan
melintang setipis mungkin terhadap akar segar
Monocotyledoneae?
Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae yang
3. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
masih lunak dengan silet. Letakkan irisan tersebut
di atas gelas benda, tetesi dengan air dan tutuplah Buatlah laporan hasil eksperimen tersebut dan
dengan gelas penutup. Amati dengan cermat di presentasikan.

60 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


2. Batang
a. Fungsi Batang
Secara umum, batang mempunyai beberapa fungsi
berikut.
1) Sebagai tempat pengangkutan air dan unsur hara dari akar.
2) Memperluas tajuk tumbuhan untuk efisiensi penangkap-
an cahaya matahari.
3) Tempat tumbuhnya organ-organ generatif.
4) Efisiensi penyerbukan dan membantu pemencaran benih.
5) Pada tumbuhan tertentu, sebagai tempat penyimpanan
makanan cadangan, misalnya berupa umbi atau rimpang.
b. Struktur Jaringan Penyusun Batang
Secara umum struktur jaringan penyusun batang tumbuhan
terdiri atas tiga bagian, yaitu epidermis, korteks, dan stele.
Adapun struktur jaringan penyusun batang (dari luar ke
dalam) beserta ciri-cirinya dijelaskan dalam Tabel 2.2 berikut.
Tabel 2.2 Struktur Jaringan Penyusun Batang Beserta Ciri-Cirinya
Jaringan Ciri-Ciri
1) Epidermis – Tersusun oleh selapis sel, tersusun rapat,
tanpa ruang antarsel, dinding luar terdapat
kutikula yang berfungsi untuk melindungi
batang dari kehilangan air yang terlalu besar.
Pada tumbuhan kayu yang telah tua terdapat
kambium gabus yang menggantikan fungsi
jaringan primer.
– Aktivitas kambium gabus adalah melakukan
pertukaran gas melalui celah yang disebut Epidermis
lentisel. Derivat epidermis antara lain sel Korteks
silika dan sel gabus, misalnya pada batang Endodermis
tanaman tebu. Perisikel
Empulur
2) Korteks – Tersusun oleh beberapa lapis sel parenkim
Kambium
yang tidak teratur dan berdinding tipis,
banyak ruang antarsel. Floem

– Terdapat kolenkim dan sklerenkim yang ber- Xilem


fungsi sebagai penyokong dan penguat tubuh. Jari-jari empulur
Sumber: Dokumentasi Penerbit
– Sel-sel korteks sebelah dalam yang me-
ngandung amilum disebut floeterma (sarung Batang Dicotyledoneae muda
tepung ).
Epidermis
3) Stele (silinder – Lapisan terluar disebut perisikel. Kolenkim
pusat) – Di dalamnya terdapat sel parenkim dan Parenkim
Endodermis
berkas pengangkut.
Sklerenkim
Kambium
Secara umum, struktur akar dan batang tumbuhan sama, intervaskuler
Floem
yaitu terdiri atas bagian-bagian epidermis, korteks, dan stele. Empulur
Akan tetapi, secara anatomis struktur batang
Xilem
Monocotyledoneae berbeda dengan Dicotyledoneae. Jari-jari empulur
1) Struktur Jaringan Penyusun Batang Dicotyledoneae Kambium vaskuler
Perisikel
Jaringan penyusun batang Dicotyledoneae, yaitu
epidermis, korteks, endodermis, empulur, kambium,
floem, xilem, dan jari-jari empulur. Perhatikan potongan Sumber: Dokumentasi Penerbit

melintang batang Dicotyledoneae pada Gambar 2.20. Batang Dicotyledoneae tua


Adapun letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun Gambar 2.20
batang Dicotyledoneae dijelaskan dalam Tabel 2.3 Penampang melintang batang
berikut. tanaman Dicotyledoneae

Biologi Kelas XI 61
Tabel 2.3 Jaringan-Jaringan Penyusun Batang
Dicotyledoneae Beserta Letak dan Fungsinya
Jaringan Letak Fungsi
a) Epidermis Bagian terluar batang. Zat kitin pada batang
melindungi agar tidak
kehilangan air ter-
lampau banyak.
b) Korteks Di antara lapisan – Sel-sel kolenkim
endodermis. sebagai jaringan
penunjang.
– Sel-sel parenkim
sebagai jaringan
dasar, pengisi, dan
penyimpan zat.
c) Stele
– Perisikel – Sebelah dalam la- Memberi kekuatan
pisan endodermis. pada batang.
– Menyelubungi
berkas pembuluh
batang.
– Berkas – Bagian dalam Pengangkutan zat.
pembuluh perisikel.
(1) floem – Bagian luar ber- Mengangkut zat
kas pembuluh makanan yang dibuat
atau di bagian luar di daun menuju ke
kambium. seluruh tubuh.
(2) xilem Bagian dalam berkas Menyalurkan air dan
pembuluh atau di garam mineral dari
bagian dalam akar ke daun.
kambium.
(3) kambium Di antara berkas Ke dalam membentuk
pembuluh xilem dan jaringan xilem dan ke
floem. luar membentuk
jaringan floem.

Struktur batang Dicotyledoneae berbeda dengan


batang Monocotyledoneae, karena terdapat jaringan
kambium pada batang Dicotyledoneae. Berdasarkan
letaknya, kambium ada dua tipe sebagai berikut.
a) Kambium vaskular, kambium terletak di antara
berkas pengangkut dan parenkim.
b) Kambium intervaskular, kambium terletak di antara
dua berkas pengangkut.
Khusus pada batang Dicotyledoneae terjadi
pertumbuhan batang sekunder. Pertumbuhan batang
atau lingkaran sekunder adalah pertambahan besar
batang yang disebabkan oleh pertambahan jaringan
sekunder pada jaringan primer atau jaringan mula-mula.
Pertumbuhan batang sekunder merupakan aktivitas
kambium. Oleh karena itu, jaringan kambium sering
disebut titik tumbuh sekunder.
Apabila cadangan makanan cukup banyak, misalnya
pada musim penghujan, sel-sel kambium membelah
membentuk sel-sel baru. Pada musim kemarau atau
makanan cadangan berkurang, sel-sel kambium tidak
membelah sehingga tidak ada penambahan xilem dan
floem.

62 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Aktivitas kambium menyebabkan terbentuknya lingkaran
tahun (annual ring), yaitu lingkaran atau lapisan yang
menunjukkan kambium melakukan pembelahan dan pada
saat kambium tidak melakukan kegiatan. Lingkaran tahun
berbentuk lapisan melingkar berselang-seling berupa garis
dan berguna untuk memperkirakan umur pohon. Perhatikan
Gambar 2.21.
Pembentukan sel-sel baru pada kambium menyebabkan Sumber: Dunia Tumbuhan, Tira Pustaka

sel-sel korteks terdesak ke arah epidermis sehingga lapisan Gambar 2.21


epidermis menjadi sobek-sobek. Lapisan korteks yang Lingkaran tahun batang
terdesak membentuk lapisan sel meristematik atau sel yang
selalu membelah dan disebut kambium gabus (felogen).
Kambium gabus menghasilkan dua tipe sel, yaitu ke arah
luar membentuk jaringan gabus (felem) dan ke arah dalam
membentuk jaringan feloderm.
Jaringan gabus terdiri atas sel-sel mati yang dilapisi
suberin (zat gabus) dan bersifat tidak tembus air maupun
udara sehingga dapat berfungsi untuk melindungi lapisan
yang ada di dalamnya. Lapisan feloderm adalah sel-sel hidup
yang terdiri atas sel-sel parenkim.
Adanya jaringan gabus menyebabkan udara tidak leluasa
masuk ke dalam bagian sel hidup di bagian dalam. Namun,
di antara jaringan gabus terdapat lentisel, yaitu celah sebagai
jalan masuk dan keluarnya udara ke sel-sel hidup di sebelah
dalam jaringan gabus. Perhatikan Gambar 2.22. Sumber: Biology, Raven & Johnson

Gambar 2.22
Lentisel

Lingkaran tahun pada batang dapat digunakan untuk


memperkirakan umur pohon. Coba diskusikan pertanyaan berikut
bersama kelompok Anda.
1. Mengapa lingkaran tahun dapat digunakan untuk menentukan
umur pohon?
2. Bagaimana cara menentukan umur pohon menggunakan
lingkaran tahun?
Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di depan kelas.

2) Struktur Jaringan Penyusun Batang Monocotyledoneae


Perhatikan struktur batang Monocotyledoneae pada
Gambar 2.23 berikut.
Epidermis

Floem

Xilem
Epidermis

Berkas ⎧ Floem
pengangkut ⎨
⎩ Xilem Berkas
pengangkut

Parenkim

Batang Monocotyledoneae muda Batang Monocotyledoneae tua


Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.23
Penampang melintang batang tanaman Monocotyledoneae

Biologi Kelas XI 63
Bandingkan struktur batang dikotil dengan monokotil.
Apakah perbedaannya? Coba diskusikan dengan teman
sebangku Anda.
Adapun letak dan fungsi tiap-tiap jaringan penyusun
batang Monocotyledoneae dijelaskan dalam Tabel 2.4
berikut.
Tabel 2.4 Jaringan Penyusun Batang Monocotyledoneae
Beserta Letak dan Fungsinya
No. Jaringan Letak Fungsi

a) Epidermis – Bagian terluar batang. – Perlindungan ter-


hadap kehilangan air.

b) meristem – Seluruh jaringan yang – Pada tumbuhan


dasar berada di bagian Monocotyledoneae
dalam epidermis. belum begitu jelas.

c) Berkas – Tersebar pada mer- – Xilem dan floem


pembuluh istem dasar dan di- berfungsi seperti
lindungi sarung berkas pada tumbuhan
pengangkut. Dicotyledoneae.

Secara morfologi terdapat perbedaan yang jelas


antara batang tumbuhan Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae. Tumbuhan Dicotyledoneae pada
umumnya mempunyai batang yang bagian bawahnya
lebih besar dan ke ujung semakin mengecil serta dapat
mempunyai percabangan atau tidak. Sebaliknya, batang
tumbuhan Monocotyledoneae umumnya mempunyai
ukuran yang relatif sama dari pangkal sampai ke ujung
batang.
Anda telah mengetahui struktur jaringan penyusun
batang tumbuhan Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae.
Lakukan kegiatan di bawah ini agar Anda dapat
mengetahui dengan jelas perbedaan struktur anatomi
kedua jenis batang tersebut.

Mengamati Struktur Batang dengan preparat awetan dan bandingkan pula


antara batang tumbuhan Dicotyledoneae dan
Sediakan batang tumbuhan Dicotyledoneae
Monocotyledoneae. Buatlah gambar dari
dan Monocotyledoneae yang masih muda, silet
pengamatan irisan melintang batang
yang tajam, mikroskop, gelas benda, gelas
Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae tersebut.
penutup, pipet, dan preparat awetan irisan
melintang batang tumbuhan Monocotyledoneae Pertanyaan:
dan Dicotyledoneae. Pertama-tama, amatilah 1. Adakah persamaan jaringan penyusun batang
preparat awetan irisan batang Monocotyledoneae Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae?
dan Dicotyledoneae dengan mikroskop. Jelaskan.
Bandingkan macam-macam jaringan dari kedua 2. Apa perbedaan struktur batang tumbuhan
jenis batang tersebut. Kemudian irislah secara Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae?
melintang setipis mungkin batang segar yang 3. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
masih lunak dengan silet, dan letakkan di atas Buatlah laporan tertulis hasil dari eksperimen
gelas benda dengan setetes air dan tutuplah tersebut dan kumpulkan kepada bapak atau ibu
dengan gelas penutup. Setelah itu, amatilah guru.
dengan cermat di mikroskop, bandingkanlah

64 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


3. Daun (Folium)
a. Fungsi Daun
Secara umum fungsi daun sebagai berikut.
1) Membuat makanan melalui proses fotosintesis.
2) Sebagai tempat pengeluaran air melalui transpirasi dan
gutasi.
3) Menyerap CO2 dari udara.
4) Respirasi.
c. Struktur Jaringan Penyusun Daun
1) Epidermis
Epidermis berupa satu lapis sel yang dindingnya
mengalami penebalan dari zat kutin (kutikula) atau
kadang dari lignin. Pada epidermis terdapat stomata
(mulut daun) yang diapit oleh dua sel penutup. Stomata
ada yang terletak di permukaan atas saja, misalnya pada
tumbuhan yang daunnya terapung (pada daun teratai),
ada yang di permukaan bawah saja, dan ada pula yang
terdapat di kedua permukaan daun (atas dan bawah).
Tanaman Ficus mempunyai epidermis yang tersusun
atas dua lapis sel. Alat-alat tambahan yang terdapat di
antara epidemis daun, antara lain trikoma (rambut) dan
sel kipas. Bentuk epidermis dan stomata dapat Anda
amati pada Gambar 2.24 dan 2.25.
Sel tetangga

Sel penutup
Sumber: Comprehensive Biology, Lam Peng Kwan Sumber: Comprehensive Biology, Lam Peng Kwan

Gambar 2.24 Gambar 2.25


Epidermis dengan stomata Penampang melintang stomata

2) Mesofil (Jaringan dasar)


Mesofil terdiri dari sel-sel parenkim yang tersusun
renggang dan banyak ruang antarsel. Pada kebanyakan
daun Dicotyledoneae, mesofil terdiferensiasi menjadi
parenkim palisade (jaringan tiang) dan parenkim spons
(jaringan bunga karang). Sel-sel palisade bentuknya
memanjang, mengandung banyak kloroplas, dan
tersusun rapat. Parenkim spons bentuknya tidak teratur,
bercabang, mengandung lebih sedikit kloroplas, dan
tersusun renggang.
3) Berkas Pengangkut
Berkas pengangkut terdapat pada tulang daun yang
berfungsi sebagai alat transpor dan sebagai penguat
daun.
4) Jaringan Tambahan
Jaringan tambahan meliputi sel-sel khusus yang
umumnya terdapat pada mesofil daun, misalnya sel-sel
kristal dan kelenjar.

Biologi Kelas XI 65
Lakukanlah kegiatan berikut untuk mengetahui lebih
jelas struktur anatomi daun.

Mengamati Struktur Anatomi Daun dan Dicotyledoneae tersebut. Apabila di sekolah


terdapat preparat awetan, Anda dapat mem-
Sediakan daun tumbuhan Monocotyledoneae
bandingkan hasil yang Anda peroleh.
dan Dicotyledoneae muda yang masih segar, silet,
mikroskop, gelas benda, gelas penutup, air, dan Pertanyaan:
pipet. Lakukan pengirisan secara melintang setipis 1. Bagaimana struktur anatomi tumbuhan
mungkin daun segar yang tidak terlalu tua dengan Dicotyledoneae dan tumbuhan
silet. Letakkan irisan di atas gelas benda dengan Monocotyledoneae?
setetes air, dan tutup dengan gelas penutup. 2. Apa perbedaan struktur akar tumbuhan
Amatilah dengan cermat di bawah mikroskop. Dicotyledoneae dan tumbuhan
Bandingkan macam-macam jaringan dan struktur Monocotyledoneae?
jaringan antara daun tumbuhan Dicotyledoneae 3. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
dan Monocotyledoneae. Buatlah gambar struktur Buatlah laporan hasil dari eksperimen tersebut dan
anatomi irisan melintang daun Monocotyledoneae kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.

Setelah melakukan kegiatan di atas, Anda dapat


mengetahui adanya perbedaan struktur jaringan penyusun
daun Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae. Sekarang
kita akan mempelajari perbedaan struktur jaringan penyusun
daun Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae tersebut
dengan lebih rinci.
1) Struktur Jaringan Penyusun Daun Dicotyledoneae
Bentuk daun Dicotyledoneae bermacam-macam,
bertangkai daun, dan urat daunnya menyirip atau
menjari. Struktur daun Dicotyledoneae dapat Anda amati
pada Gambar 2.26.

Epidermis atas
Mesofil palisade

Spons (Jaringan bunga karang)


Epidermis bawah

Berkas pengangkut
Urat daun menyirip Urat daun menjari
Sel penutup
Stomata

Sumber: Biology, Raven & Johnson

Gambar 2.26
Struktur jaringan daun dan urat daun tumbuhan Dicotyledoneae

66 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Adapun macam jaringan daun Dicotyledoneae, letak,
fungsi, dan ciri-ciri dijelaskan dalam Tabel 2.5 berikut.
Tabel 2.5 Jaringan Penyusun Daun Dicotyledoneae Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
Jaringan Letak Fungsi Ciri-Ciri

a) Epidermis Menyusun lapisan per- – Melindungi lapisan sel di Terdiri dari satu lapis sel kecuali
mukaan atas dan bagian dalam dari ke- tanaman Ficus (tanaman karet).
bawah daun. keringan.
– Menjaga bentuk daun agar
tetap.
b) Kutikula Melapisi permukaan Zat kutin pada kutikula Penebalan dari zat kutin.
atas dan bawah daun. mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.
c) Stomata Melapisi permukaan – Sebagai jalan masuk dan Mulut daun pada epidermis
atas dan bawah daun. keluarnya udara. dengan dua sel penutup.
– Sel penjaga sebagai peng-
atur membuka dan
menutupnya stomata.
d) Rambut dan Permukaan atas dan Alat pengeluaran. Alat tambahan pada epidermis.
kelenjar bawah daun.
e) Mesofil Di antara lapisan epi- Tempat berlangsungnya – Terdiri dari sel parenkim,
dermis atas dan fotosintesis. banyak ruang antarsel.
bawah. – Kebanyakan berdiferensiasi
menjadi palisade (jaringan
tiang) dan spons (jaringan
bunga karang).
– Sel-sel jaringan tiang ber-
bentuk silinder, tersusun rapat,
dan mengandung klorofil.
– Sel-sel jaringan bunga karang
bentuknya tidak teratur, ber-
cabang-cabang dan berisi
kloroplas, susunannya reng-
gang.
f) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Menyirip atau menjari.

2) Struktur Jaringan Penyusun Daun Monocotyledoneae


Daun Monocotyledoneae berbentuk seperti pita dan
pada pangkalnya terdapat lembaran yang membungkus
batang, serta urat daunnya sejajar. Struktur daun
Monocotyledoneae dapat Anda amati pada Gambar 2.27.

Stomata Kutikula Epidermis

⎧Rongga
Epidermis atas

⎪udara Sklerenkim
Mesofil

Urat daun sejajar pada


Mesofil ⎨ Xilem tanaman jagung
⎪ Selubung sel
⎩ Floem parenkim

Sklerenkim
Epidermis bawah Xilem
Kutikula Floem
Sklerenkim
Penampang melintang daun Monocotyledoneae
Struktur daun Monocotyledoneae Urat daun sejajar pada
tanaman Canna sp.
Sumber: Biology, Raven & Johnson

Gambar 2.27
Struktur jaringan daun dan urat daun Monocotyledoneae

Biologi Kelas XI 67
Adapun macam, letak, fungsi, dan ciri-ciri jaringan
penyusun daun Monocotyledoneae, dijelaskan dalam
Tabel 2.6 berikut.
Tabel 2.6 Jaringan Penyusun Daun Monocotyledoneae Beserta Letak, Fungsi, dan Ciri-Cirinya
Jaringan Letak Fungsi Ciri-ciri

a) Epidermis Lapisan permukaan atas – Melindungi lapisan sel di Terdiri dari satu sel dengan penebal-
dan dan bawah daun. bagian dalam dari ke- an dari zat kutin.
kutikula keringan.
– Mencegah penguapan air
melalui permukaan daun.

b) Stomata Berderet di antara urat Sebagai jalan masuk dan Mulut daun dengan dua sel penutup.
daun. keluarnya udara.

c) Mesofil Pada cekungan di Membuat zat makanan melalui Tidak mengalami diferensiasi, bentuk-
antara urat daun. fotosintesis. nya seragam kecuali mesofil berkas
pengangkut lebih besar, kloroplasnya
lebih sedikit, dindingnya lebih tebal.

d) Urat daun Pada helai daun. Transportasi zat. Sejajar.

Anda telah mempelajari berbagai macam organ pokok tumbuhan


yaitu akar, batang, dan daun. Simaklah materi mengenai bagian
tumbuhan lain yang merupakan metamorfosis bagian-bagian pokok
atau kombinasi bagian pokok tumbuhan. Apa saja bagian tumbuhan
yang merupakan bentuk metamorfosis itu?

4. Bunga (Flos)
a. Fungsi Bunga
Bunga merupakan modifikasi suatu tunas (batang dan
daun) yang bentuk, warna, dan susunannya disesuaikan
dengan kepentingan tumbuhan. Oleh karena itu, pada bunga
ini dapat berlangsung penyerbukan dan pembuahan yang
Kepala putik akhirnya dapat dihasilkan alat-alat perkembangbiakan.
Kepala sari Mengingat pentingnya bunga bagi tumbuhan maka pada
Tangkai putik
bunga terdapat sifat-sifat yang merupakan penyesuaian
Mahkota
bunga untuk melaksanakan fungsinya sebagai penghasil alat
perkembangbiakan. Pada umumnya, bunga mempunyai
sifat-sifat seperti berikut.
1) Mempunyai warna menarik.
2) Biasanya berbau harum.
3) Bentuknya bermacam-macam.
4) Biasanya mengandung madu.
Tangkai sari
b. Bagian-Bagian Bunga
Bunga terdiri dari bagian steril dan fertil. Bagian steril
Bakal buah Sel telur Kelopak
bunga terdiri dari ibu tangkai bunga (pedunculus), tangkai bunga
(pedicellus), dasar bunga (receptacle), daun pelindung
(brachtea), daun tangkai (brachteola), dan perhiasan bunga.
Sumber: Biology, Campbell
Perhiasan bunga terdiri dari daun kelopak (sepal) dan daun
Gambar 2.28
mahkota (petal). Perhatikan Gambar 2.28.
Bagian-bagian bunga

68 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Bagian bunga fertil terdiri dari mikrosporofil sebagai
benang sari dan makrosporofil sebagai putik (pistillum)
dengan daun buah sebagai penyusunnya. Cobalah cermati
penjelasan berikut ini agar Anda lebih mengetahui bagian-
bagian bunga.
1) Tangkai induk atau ibu tangkai bunga (rachis, peduncu-
lus, pedunculus communis) merupakan aksis
perbungaan sebagai lanjutan dari batang atau cabang.
2) Tangkai bunga (pedicellus) merupakan cabang terakhir
yang mendukung bunga.
3) Dasar bunga (receptacle) merupakan ujung tangkai
bunga sebagai tempat bertumpunya bagian-bagian
bunga yang lain (batang).
4) Daun pelindung (brachtea) merupakan daun terakhir
yang di ketiaknya tumbuh bunga.
5) Daun tangkai (brachteola) merupakan daun pelindung
yang letaknya di pangkal tangkai bunga.
6) Daun kelopak (sepal) merupakan daun perhiasan bunga
yang paling pangkal, umumnya berwarna hijau dan
berkelompok membentuk kelopak bunga (calyx).
7) Daun mahkota atau daun tajuk (petal) merupakan daun
perhiasan bunga yang berwarna-warni. Daun mahkota
ini berkelompok membentuk mahkota bunga (corolla).
8) Benang sari (stamen) adalah daun fertil yang terdiri dari
kepala sari (anthera), berisi serbuk sari (polen), tangkai
sari (filamen), dan pendukung kepala sari.
9) Daun buah (carpell) adalah daun fertil pendukung
makrospora berupa bakal biji (ovalum) yang secara
kolektif membentuk putik (pistill).
c. Struktur Jaringan Penyusun Bunga
Secara anatomi, daun mahkota dan daun kelopak
mempunyai struktur yang sama yaitu terdapat sel-sel
parenkimatis. Parenkim ini juga disebut mesofil. Parenkim
ini terletak di antara epidermis atas dan bawah.
Daun kelopak umumnya mempunyai struktur sederhana.
Epidermis daun kalopak pada bagian luarnya dilapisi kutin,
stomata, dan trikomata. Seperti struktur pada daun. Sel-sel
daun kelopak ini juga mengandung klorofil.
Struktur daun mahkota sel-selnya mempunyai satu
atau banyak berkas pengangkut yang kecil-kecil. Daun
mahkota mempunyai epidermis berbentuk khusus, yaitu
berupa tonjolan yang disebut papila dan dilapisi kutikula.
Sementara itu, benang sari dan putik mempunyai struktur
sangat berbeda. Secara umum, benang sari terdiri atas
kepala sari dan tangkai sari. Tangkai sari tersusun oleh
jaringan dasar, yaitu sel-sel parenkimatis yang mempunyai
vakuola tanpa ruang antarsel. Pada epidermis tangkai sari
terdapat kutikula, trikomata, atau mungkin juga stomata.

Biologi Kelas XI 69
Kepala sari mempunyai struktur yang kompleks, terdiri atas
dinding yang berlapis-lapis, dan di bagian terdalam terdapat
lokulus (ruang sari) yang berisi butir-butir serbuk sari. Jumlah
lapisan dinding kepala sari untuk setiap jenis tumbuhan
berbeda.
Kepala sari mempunyai beberapa lapisan dinding
sebagai berikut.
1) Epidermis, merupakan lapisan terluar yang terdiri dari
satu lapis sel. Epidermis menjadi memipih dan
Sumber: Biology, Raven & Johnson membentuk papila pada kepala sari yang masak dan
Gambar 2.29 berfungsi sebagai pelindung epidermis.
Bunga tumbuhan Dicotyledoneae 2) Endotesium, merupakan lapisan yang terletak di sebelah
dalam epidermis.
3) Lapisan tengah, merupakan lapisan yang terletak di
sebelah dalam endotesium dan terdiri dari 2–3 lapis sel
atau lebih tergantung jenis tumbuhannya.
4) Tapetum, merupakan dinding terdalam dari antera dan
berkembang mencapai maksimum pada saat terbentuk
serbuk sari tetrad.
Bagian perhiasan bunga (mahkota dan kelopak) pada
tanaman Dicotyledoneae biasanya berjumlah 2, 4, 5, atau
kelipatannya, sedangkan pada tumbuhan Monocotyledoneae
berjumlah 3 atau kelipatannya. Perhatikan Gambar 2.29 dan
2.30. Lakukan kegiatan tugas berikut ini untuk menambah
Sumber: Biology, Raven & Johnson
pengetahuan Anda.
Gambar 2.30
Bunga tumbuhan
Monocotyledoneae

Kumpulkan berbagai macam bunga tumbuhan Monocotyledoneae


dan Dicotyledoneae yang ada di sekitar tempat tinggal Anda.
Amati dengan cermat bagian-bagian dari bunga, kemudian cobalah
membuat pengelompokan berdasarkan kelengkapan bagian-
Organ Reproduksi Tumbuhan bagian bunganya. Tentukan bunga-bunga tersebut termasuk
hermaprodit, jantan, atau betina. Anda dapat menggunakan lup atau
Tidak setiap bunga mempunyai
organ reproduksi yang lengkap. kaca pembesar agar dapat mengamati dengan jelas. Buatlah laporan
Bunga yang mempunyai putik dan dari hasil pengamatan dan kumpulkan kepada bapak atau ibu guru
benang sari dalam satu bunga Anda.
disebut bunga hermaprodit.
Sementara itu, yang hanya memiliki
benang sari disebut bunga jantan
dan yang hanya memiliki putik 5. Buah dan Biji
disebut bunga betina. Apabila serbuk sari dan putik telah masak dan terjadi
penyerbukan yang diikuti pembuahan maka bakal buah akan
tumbuh menjadi buah. Sementara itu, bakal biji yang terdapat
dalam bakal buah akan tumbuh menjadi biji.
Bagian bunga yang dapat berkembang dan ikut menyusun
buah sebagai berikut.
a. Daun pelindung, misalnya klobot pada tanaman jagung.
b. Daun kelopak, misalnya pada tanaman terong.
c. Tangkai putik, misalnya pada buah jagung.
d. Kepala putik, misalnya pada buah manggis.

70 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


e. Tangkai bunga, misalnya pada jambu monyet.
f. Perhiasan bunga, misalnya pada nangka.
g. Dasar bunga, misalnya pada tanaman elo.
Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji ini merupakan alat
perkembangbiakan utama, karena biji mengandung calon
tumbuhan baru (lembaga). Melalui biji ini tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya.
Pada umumnya biji terdiri atas bagian-bagian seperti berikut.
a. Kulit biji
b. Tali pusar
c. Inti biji atau isi biji
Kulit biji merupakan bagian terluar biji dan berasal dari
selaput bakal biji. Pada umumnya, kulit biji dari tumbuhan berbiji
tertutup (Angiospermae) terdiri atas dua lapisan sebagai berikut.
a. Lapisan kulit luar (testa). Lapisan ini mempunyai sifat yang
bermacam-macam, ada yang tipis, ada yang kaku seperti
kulit, dan ada yang keras seperti kayu atau batu. Bagian ini
merupakan pelindung utama bagi bagian biji yang ada di
dalam. Lapisan luar ini juga dapat memperlihatkan warna
dan gambaran yang berbeda-beda misalnya merah, biru,
pirang, kehijau-hijauan, ada yang licin rata, dan ada pula
yang mempunyai bentuk keriput.
b. Lapisan kulit dalam (tegmen). Biasanya tipis seperti selaput,
disebut juga dengan kulit ari.
Pada tumbuhan berbiji terbuka (Gymnospermae), kulit biji
terdiri dari tiga lapisan sebagai berikut.
a. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging. Pada waktu
masih muda berwarna hijau, kemudian berubah menjadi
kuning, dan akhirnya merah.
b. Kulit tengah (sclerotesta), suatu lapisan yang kuat, keras,
dan berkayu. Tali pusar
c. Kulit dalam (endotesta), biasanya tipis seperti selaput dan Pusar biji Inti biji
seringkali melekat erat pada inti.
Bagian lain dari biji adalah tali pusar. Tali pusar disebut juga
tangkai biji. Setelah biji masak, biji akan terlepas dari tali pusarnya
(tangkai biji), dan pada bijinya hanya tampak bekasnya yang
dikenal sebagai pusar biji. Perhatikan Gambar 2.31.
Bagian lain dari biji adalah inti biji. Inti biji adalah semua Kulit biji
bagian biji yang terdapat di dalam kulitnya. Oleh sebab itu, inti Sumber: Biology, Champbell

biji juga dapat dinamakan isi biji. Inti biji terdiri atas lembaga Gambar 2.31
yang merupakan calon individu baru dan putih lembaga (albu- Bagian-bagian biji
men). Putih lembaga merupakan jaringan berisi makanan
cadangan untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan baru
(kecambah), sebelum dapat mencari makanan sendiri.
Secara umum, tumbuhan Dicotyledoneae dan
Monocotyledoneae dapat dibedakan dengan jelas. Adapun
perbedaan struktur tubuh tumbuhan Monocotyledoneae dan
Dicotyledoneae, dijelaskan dalam Tabel 2.7 dan Gambar 2.32.

Biologi Kelas XI 71
Tabel 2.7 Perbedaan Struktur Tubuh Tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
Monocotyledoneae Dicotyledoneae

1) Akar tersusun dalam akar serabut yang kurang kokoh. 1) Akar tersusun dalam akar tunggang yang kokoh.

2) Akar dan batang tidak berkambium sehingga tidak dapat 2) Akar dan batang berkambium sehingga dapat
mengadakan pertumbuhan melebar dan membesar yang mengadakan pertumbuhan membesar dan melebar serta
ada hanyalah pertumbuhan meninggi. meninggi.

3) Batang tidak bercabang-cabang. 3) Batang bercabang-cabang.

4) Pertulangan daun sejajar atau melengkung. 4) Pertulangan daun menyirip atau menjari.

5) Biji yang berkecambah tetap utuh dan tidak membelah 5) Biji yang berkecambah berbelah dua dan memperlihatkan
(biji berkeping satu). dua daun lembaga (biji berkeping dua).

6) Jumlah bagian-bagian bunga biasanya 3 atau 6) Jumlah bagian-bagian bunga 4, 5, atau kelipatannya.
kelipatannya.

7) Ujung akar lembaga dan pucuk lembaga dilindungi oleh 7) Ujung akar tidak diliputi oleh selaput pelindung.
suatu sarung yang masing-masing disebut koleorhiza
dan koleoptil.

8) Berkas pembuluh angkut tidak teratur. 8) Berkas pembuluh angkut teratur dalam lingkaran/cincin.

Keping Biji Tulang Daun Batang Bunga Akar


Monocotyledoneae

Satu kotiledon Tulang daun Berkas pengangkut Bagian perhiasan bunga Sistem akar serabut
sejajar atau tersebar hanya terdiri dari
melengkung 3 atau kelipatannya

Dicotyledoneae

Dua kotiledon Tulang daun menyirip Berkas pengangkut Bagian perhiasan bunga Sistem akar tunggang
atau menjari tersusun dalam suatu terdiri dari 2, 4, 5, atau
lingkaran kelipatannya

Sumber: Biology, Campbell

Gambar 2.32
Ciri-ciri tumbuhan Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae

72 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Jawablah soal-soal berikut. 3. Apa perbedaan antara buah sejati dengan
1. Pada beberapa tumbuhan terdapat akar yang buah semu?
tumbuh di atas permukaan tanah. Bagai- 4. Mengapa pada musim kemarau tidak terjadi
manakah cara membedakan antara akar penambahan ukuran pada xilem dan floem?
dengan batang pada tumbuhan tersebut? Jelaskan.
2. Di mana letak endodermis pada akar 5. Apa perbedaan daun tumbuhan
tumbuhan Dicotyledoneae muda? Apa pula Dicotyledoneae dan Monocotyledoneae?
fungsi endodermis tersebut?

Pemahaman tentang jaringan tumbuhan sangatlah berperan


dalam melestarikan sumber daya alam hayati. Hal ini karena dengan
mengetahui struktur dan jaringan tumbuhan kita dapat
memperbanyak tumbuhan langka atau tumbuhan yang hampir punah.
Dalam subbab ini kita akan mengetahui cara membudidayakan
tumbuhan dengan teknik kultur jaringan.

D. Teknik Kultur Jaringan


Kultur jaringan adalah suatu metode untuk mengisolasi bagian-
bagian tanaman seperti sel, jaringan, atau organ serta menumbuh-
kannya secara aseptis (bebas hama) di dalam atau di atas suatu
medium budidaya sehingga bagian-bagian tanaman tersebut dapat
memperbanyak diri dan beregenerasi menjadi tanaman lengkap
kembali. Hal ini karena sel tumbuhan bersifat autonom dan
mempunyai totipotensi.
Sel bersifat autonom artinya dapat mengatur aktivitas hidupnya
sendiri. Maksudnya, sel tumbuhan dapat melakukan metabolisme
serta tumbuh dan berkembang secara independen jika diisolasi dari
jaringan induknya. Totipotensi diartikan sebagai kemampuan dari sel
tumbuhan untuk beregenerasi menjadi tanaman lengkap kembali.
Bagian kecil dari tanaman (sel, jaringan, atau organ) yang
digunakan untuk memulai suatu kultur disebut eksplan. Eksplan yang
digunakan di dalam kultur jaringan harus yang masih muda
(primordia), sel-selnya masih bersifat meristematis, dan sudah
mengalami proses deferensiasi. Eksplan ditanam pada media yang
dilengkapi dengan unsur mikro dan makro. Setelah itu, diletakkan di
ruangan yang terkontrol suhu dan penyinarannya. Selanjutnya
dilakukan subkultur beberapa kali sampai eksplan tumbuh menjadi
seedling (tanaman baru yang dihasilkan). Subkultur adalah
pemindahan sel-sel, jaringan, atau organ ke dalam medium baru.
Selanjutnya, seedling yang telah terbentuk dapat ditanam di dalam
pot-pot kecil.
Salah satu tanaman yang dapat dikembangbiakkan dengan kultur
jaringan adalah anggrek. Sekarang, amati tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam teknik kultur jaringan pada Gambar 2.33.

Biologi Kelas XI 73
1

Eksplan distrelilisasi kemudian


dicuci dengan air steril. 2

Setelah seedling tumbuh kuat,


perlahan-lahan pindahkan ke tempat
6 yang langsung terkena matahari.

Eksplan ditanam pada media yang


terbuat dari agar dilengkapi dengan
Seedling ditanam ke dalam pot- unsur makro dan mikro.
pot kecil dan letakkan di tempat
yang tidak terkena sinar matahari
3
langsung.

Seedling dikeluarkan dari botol


dan akar dibersihkan dari agar
Setelah ditanam, eksplan diletakkan
dengan air bersih.
di ruangan yang terkontrol suhu dan
penyinarannya.
5

Subkultur dilakukan beberapa


kali sampai eksplan tumbuh
menjadi seedling.

Sumber: Bioteknologi, Matsuda Kunihiro

Gambar 2.33
Teknik kultur jaringan pada anggrek

Anda telah mempelajari teknik kultur jaringan. Pemahaman


mengenai sel, jaringan, dan organ tumbuhan ternyata dapat
dimanfaatkan dalam teknik kultur jaringan. Pemahaman tentang sel,
jaringan, dan organ tumbuhan juga dapat dimanfaatkan dalam teknik
perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif buatan misalnya
cangkok dan setek.

Carilah informasi dari berbagai buku mengenai teknik


mencangkok dan menyetek. Tulislah ciri-ciri tanaman yang dapat
dicangkok atau disetek. Buatlah laporan tertulis secara berkelompok
dan presentasikan di kelas.

74 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Jawablah soal-soal berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan kultur jaringan? 3. Bagaimana cara mengembangbiakan
2. Bagaimana cara mengembangbiakan tumbuh- tumbuhan dengan cara cangkok dan setek?
an dengan teknik kultur jaringan?

1. Jaringan tumbuhan terdiri dari jaringan 8. Jaringan xilem berfungsi mengangkut air dan
meristem (embrional) dan jaringan dewasa. zat-zat mineral (hara) dari akar ke daun serta
2. Jaringan dewasa pada tumbuhan terdiri dari sebagai jaringan penguat.
jaringan pelindung (jaringan epidermis dan 9. Pengangkutan ekstravaskular adalah
jaringan gabus), jaringan dasar (parenkim), pengangkutan di luar berkas pembuluh.
jaringan penguat (kolenkim dan sklerenkim), 10. Pengangkutan intravaskular adalah
serta jaringan pengangkut (xilem dan floem). pengangkutan melalui berkas pembuluh dari
3. Jaringan meristem adalah jaringan yang sel akar menuju bagian atas tumbuhan.
penyusunnya bersifat embrional, artinya sel- 11. Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan
selnya senantiasa aktif membelah diri untuk pengangkutan
menambah jumlah sel tubuh. a. Suhu
4. Jaringan meristem dibedakan menjadi b. Kelembapan
meristem lateral, meristem interkalar, dan c. Angin
meristam apikal. d. Cahaya
5. Jaringan epidermis merupakan jaringan e. Air tanah
terluar tumbuhan yang berasal dari jaringan 12. Organ adalah kumpulan beberapa jaringan
protoderma dan menutupi seluruh tubuh yang secara bersama-sama melakukan fungsi
tumbuhan. tertentu.
6. Jaringan parenkim merupakan suatu jaringan 13. Organ pokok tumbuhan terdiri atas akar,
yang terbentuk dari sel-sel hidup dengan batang, dan daun.
struktur morfologi serta fisiologi yang 14. Totipotensi diartikan sebagai kemampuan dari
bervariasi dan masih melakukan segala sel tumbuhan untuk beregenerasi menjadi
kegiatan proses fisiologi. tanaman lengkap kembali.
7. Jaringan floem berfungsi mengangkut dan
mengedarkan zat-zat makanan hasil fotosintesis
dari daun ke seluruh bagian tumbuhan.

Biologi Kelas XI 75
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 6. Perhatikan gambar pe-





1. Daerah ujung akar dan ujung batang selalu nampang membujur akar
membelah karena merupakan jaringan . . . . di samping.
3
a. epidermis Pernyataan yang tepat
b. kambium berkaitan dengan daerah
c. meristem pembelahan dan jenis
selnya yaitu . . . 2
d. dewasa
e. embrional a. 1 adalah kambium.
1
b. 1 adalah meristem
2. Jaringan penguat utama organ-organ tumbuh- apikal.
an yang masih aktif mengadakan pertumbuh- c. 2 adalah kambium.
an dan perkembangan disebut . . . . d. 2 adalah meristem apikal.
a. parenkim
e. 3 adalah kambium.
b. sklerenkim
c. kolenkim 7. Ciri jaringan kolenkim yaitu . . . .
d. klorenkim a. berfungsi sebagai jaringan penyokong
e. epidermis b. mengalami penebalan pada dinding
selnya
3. Jaringan meristem bisa mengalami perubah-
c. penebalan dinding dari zat lignin (kayu)
an menjadi jaringan lain misalnya floem atau
d. penebalan dinding sel hanya pada sudutnya
xilem. Hal ini terjadi melalui proses . . . .
a. diferensiasi e. umumnya bersama jaringan lain mem-
b. pertumbuhan primer bentuk batang
c. pertumbuhan sekunder 8. Pada percobaan perendaman pangkal batang
d. reproduksi yang telah dipotong dalam larutan eosin, dapat
e. pemanjangan dipastikan jaringan yang lebih dahulu
4. Peristiwa membesarnya batang tanaman berwarna merah yaitu . . . .
Dicotyledoneae terjadi karena aktivitas . . . . a. epidermis
a. titik tumbuh primer b. parenkim
b. titik tumbuh sekunder c. sklerenkim
c. diferensiasi d. xilem
d. reproduksi e. floem
e. absorpsi 9.
1
5.
2
X
3

5 4

Jaringan parenkim berfungsi sebagai pe-


Gambar di atas adalah penampang melintang
nyimpan cadangan makanan. Pada gambar
batang Dicotyledoneae. Bagian yang diberi
di atas, butir zat pati ditunjukkan oleh nomor
tanda X berfungsi mengangkut . . . .
....
a. air dan mineral dari akar ke daun
a. 1
b. hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
c. sisa metabolisme dari seluruh tubuh ke b. 2
daun c. 3
d. oksigen dari daun ke seluruh tubuh d. 4
e. karbon dioksida dari akar ke daun e. 5

76 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


10. Jaringan epidermis mengalami beberapa 16. Batang tanaman berkayu yang telah tua,
modifikasi, di antaranya berfungsi sebagai lapisan epidermis diganti dengan lapisan . . . .
pencegah penguapan yang berlebihan. a. kayu
Modifikasi epidermis yang dimaksud yaitu . . . . b. kambium
a. stomata c. gabus
b. lentisel d. kutikula
c. bulu-bulu e. parenkim
d. lapisan lilin
17. Pengamatan irisan sel-sel gabus di bawah
e. duri
mikroskop dengan perbesaran lemah akan
11. Perhatikan irisan organ terlihat . . . .
tanaman di samping. a. plasma intinya
Bagian yang ditunjuk huruf X b. inti dan protoplasma
berfungsi untuk . . . . c. isinya saja
a. mengangkut hasil foto- d. hanya protoplasma
sintesis dari daun ke akar e. dinding sel yang telah menebal
b. mengangkut air dan
garam mineral tanah X
18. Beberapa tumbuhan Dicotyledoneae meng-
c. tempat menyimpan cadangan makanan hasilkan serat untuk bahan industri. Serat ter-
sisa fotosintesis sebut berasal dari bagian tumbuhan yaitu . . . .
d. melindungi jaringan di sebelah dalamnya a. kulit buah
e. menguatkan berdirinya batang b. akar
c. biji
12. Air dari dalam tanah dapat sampai ke bagian d. kulit kayu
atas tanaman, karena adanya . . . .
e. daun
a. xilem
b. floem 19. Unsur xilem yang sel-selnya berbentuk sel
c. jaringan parenkim panjang dan dindingnya berlubang adalah
d. jaringan kolenkim ....
e. jaringan epidermis a. albumen
b. trakeida
13. Penyusun jaringan pengangkut yang berupa
c. trakea
sel-sel hidup yaitu . . . .
d. sel pengiring
a. trakeida
e. buluh tapis
b. sel-sel pengiring
c. kolenkim 20. Akar berfungsi menyerap air dan garam-
d. felogen garam mineral. Akar membentuk rambut-
e. albumen rambut akar bertujuan untuk . . . .
14. Pada jaringan parenkim banyak terdapat a. memperluas bidang penyerapan
ruang antarsel karena . . . . b. menyimpan cadangan makanan
a. sel-selnya pipih c. membantu pernapasan
b. berdinding tipis d. reproduksi aseksual
c. susunan selnya berderet rapat e. menyerap oksigen
d. susunan selnya renggang 21. Pada bagian ujung akar terdapat struktur
e. mengandung klorofil pelindung yang disebut . . . .
15. Kutikula daun dapat menahan masuknya air a. krista
hujan atau embun karena mengandung . . . . b. kaliptra
a. lapisan lilin c. sutera
b. anilin sulfat d. kaspari
c. rambut kelenjar e. kutikula
d. damar
e. kutin

Biologi Kelas XI 77
22. 27. Pada gambar penampang
x ujung akar di samping, di
daerah bernomor 1 terjadi
kegiatan . . . .
a. pembelahan sel
b. pemanjangan sel
1
c. diferensiasi sel
d. penyimpanan makanan
Gambar di atas merupakan penampang me-
e. pembentukan percabangan
lintang akar tanaman Dicotyledoneae. Bagian
yang ditunjuk oleh huruf x yaitu . . . . 28. Perbedaan secara morfologi batang tumbuh-
a. xilem an Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae
b. floem yaitu . . . .
c. kambium a. warna batang
d. korteks b. kandungan kambium
e. perisikel c. ukuran batang dari pangkal ke ujung
d. berkas pengangkut
23. Jaringan floem berfungsi . . . .
e. cadangan makanan
a. penyimpan cadangan makanan
b. sebagai jalan masuk air dan garam min- 29. Perbedaan batang Monocotyledoneae dan
eral Dicotyledoneae terletak pada ada tidaknya
c. membentuk cabang akar dan kambium ....
gabus a. epidermis
d. mengangkut air dan garam mineral dari b. korteks
tanah menuju daun c. kambium
e. mengangkut zat makanan dari daun ke d. parenkim
seluruh bagian tumbuhan e. empulur
24. Feloderm merupakan salah satu lapisan sel 30. Di antara korteks dan stele batang pohon
meristematik yang terbentuk karena aktivitas mangga terdapat lapisan yang mengalami
.... penebalan sehingga tidak dapat dilalui air.
a. korteks Lapisan tersebut yaitu . . . .
b. floem a. kambium
c. xilem b. endodermis
d. perisikel c. perisikel
e. kambium d. epidermis
e. korteks
25. Pada akar, jaringan yang berfungsi menya-
ring mineral terlarut yang akan memasuki B. Jawablah soal-soal berikut.
jaringan pembuluh yaitu . . . .
1. Gambarkan penampang melintang akar
a. perisikel
tanaman jagung beserta bagian-bagiannya.
b. epidermis
c. endodermis 2. Apakah dengan adanya jaringan gabus udara
d. korteks tidak dapat masuk ke dalam bagian sel hidup?
e. floem 3. Beberapa tumbuhan, akarnya dapat meng-
alami modifikasi. Sebutkan 5 modifikasi akar
26. Bagian berikut ini yang merupakan modifikasi
dan jelaskan fungsinya.
epidermis daun yaitu . . . .
a. rhizoma 4. Mengapa pada umumnya tanaman
b. spina Dicotyledoneae dapat tumbuh tinggi dan
c. trikomata besar? Jelaskan.
d. umbi 5. Mengapa pada jaringan klorenkim dapat
e. lentisel terjadi fotosintesis?

78 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


6. Apakah fungsi jaringan epidermis? Sebutkan mangsanya. Seminggu kemudian (kanan), setelah
modifikasi jaringan epidermis serta fungsinya. mengembangkan akar yang menembus inangnya,
7. Pada bagian endodermis akar, terjadi pe- tali putri memutuskan hubungannya dengan tanah
nebalan. Bagaimana agar air dapat masuk ke dan menjadi parasit sejati.
bagian yang lebih dalam dari endodermis?
8. Jelaskan perbedaan antara jaringan mesofil
Akar tali putri
pada daun tanaman jagung dengan tanaman
kedelai.
9. Apakah perbedaan antara susunan xilem
dengan floem pada tumbuhan Dicotyledoneae Batang tumbuhan
inang
dan Monocotyledoneae?
10. Mengapa totipotensi digunakan sebagai dasar
kultur jaringan? Jelaskan jawaban Anda. Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa akar
haustoria pada tali putri sedang menembus batang
C. Berpikir kritis. tumbuhan lain.
Dari kasus di atas jawablah pertanyaan-per-
tanyaan di bawah ini.
1. Apa yang akan terjadi pada tumbuhan yang
ditumpangi tali putri ini?
2. Sebutkan jenis jaringan pada tumbuhan
yang ditembus oleh akar tali putri tersebut.
Jelaskan.
3. Bagaimana cara tali putri memperoleh
makanannya?
Sepucuk tali putri sedang berkecambah dan 4. Apakah dengan adanya tali putri ini, peng-
merentangkan batangnya (kiri) ke arah tumbuhan angkutan air dan mineral dari dalam tanah
inang 12 jam setelah keluar dari bijinya. Sehari pada tumbuhan inang menjadi terhambat?
kemudian (tengah) tali putri telah melilit batang Jelaskan.

Biologi Kelas XI 79
Struktur dan Fungsi Jaringan
Tumbuhan

Jawablah beberapa pertanyaan berikut.


1. Apa yang dimaksud dengan jaringan, organ,
dan sistem organ tumbuhan?
Pelajari kembali

2. Jaringan apa saja yang menyusun tumbuhan?


3. Apa fungsi setiap jaringan yang menyusun
tumbuhan?
4. Bagaimana proses pengangkutan pada
tumbuhan?
5. Sebutkan organ utama pada tumbuhan?
6. Mengapa totipotensi dapat digunakan sebagai
dasar dari kultur jaringan?

Jawaban betul < 60%

Jawaban betul ≥ 60%

80 Struktur dan Fungsi Jaringan Tumbuhan


Bab III Struktur dan Fungsi Jaringan
Hewan Vertebrata

Jaringan Hewan

Epitelium Pengikat Otot Saraf

Macamnya: Macamnya: Macamnya: Macamnya:


1. Simpleks 1. Longgar 1. Polos 1. Neuron afferent
2. Kompleks 2. Padat 2. Lurik 2. Neuron intermedier
3. Tulang rawan 3. Jantung 3. Neuron efferent
4. Tulang keras
5. Darah
6. Limfa

Mampu menjelaskan keterkaitan antara struktur dan fungsi


jaringan hewan serta penerapannya dalam kehidupan.

Biologi Kelas XI 81
Sumber: Biology, Campbell

Anda telah mempelajari berbagai jaringan dan organ tumbuhan


pada Bab II. Sama halnya dengan tumbuhan, hewan juga tersusun
jaringan hewan
dari berbagai macam jaringan. jaringan epitelium
Perhatikan gambar di atas. Gambar tersebut menunjukkan salah organ
satu jaringan yang menyusun organ tubuh hewan. Apa nama jaringan jaringan pengikat
hewan yang terdapat pada gambar tersebut? Apa saja jenis jaringan sistem organ
jaringan saraf
yang menyusun organ tubuh hewan? transplantasi
Pada bab ini, Anda akan mempelajari berbagai jenis jaringan jaringan otot
yang menyusun tubuh hewan beserta fungsinya. Setelah mempelajari otot polos
materi bab ini, Anda diharapkan dapat menjelaskan keterkaitan antara otot lurik
struktur dan fungsi jaringan hewan beserta penerapannya. otot jantung
neuron
kelenjar eksokrin
kelenjar endokrin

82 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


Seperti halnya tumbuhan tingkat tinggi, tubuh hewan multiselular
juga tersusun atas banyak sel. Sel-sel tersebut pada tempat tertentu
akan bersatu membentuk jaringan untuk melakukan suatu fungsi.
Jaringan yang berkelompok bekerja sama melaksanakan fungsi
tertentu membentuk suatu organ. Beberapa organ bekerja sama
membentuk sistem organ dan melaksanakan fungsi tertentu.
Sebelum membahas mengenai organ dan sistem organ, Anda akan
mempelajari dahulu berbagai macam jaringan hewan dalam subbab
berikut ini.

A. Jaringan Hewan Vertebrata


Perhatikan kembali gambar jaringan penyusun organ tubuh
hewan di depan. Jaringan tersebut dinamakan jaringan saraf.
Sebenarnya, jaringan utama penyusun organ tubuh hewan tingkat
tinggi dan manusia ada empat macam, yaitu jaringan epitelium,
jaringan pengikat dan penumpu (tulang), jaringan otot, serta jaringan
saraf.

1. Jaringan Epitelium
Jaringan epitelium terdiri atas sel-sel yang tersusun dalam
lembaran-lembaran. Beberapa jaringan epitelium melapisi
permukaan organ tubuh bagian dalam dan dibentuk untuk
melaksanakan fungsi absorbsi dan proteksi. Beberapa jaringan
epitelium berfungsi sebagai kelenjar. Organ yang berperan dalam
pengambilan dan penyerapan zat kimia akan mempunyai
permukaan epitelium yang luas, misalnya paru-paru, usus halus,
dan ginjal.
Sel-sel epitelium terikat satu sama lainnya oleh zat pengikat
(semen) antarsel sehingga hampir tidak ada ruangan antarsel.
Sel-sel jaringan epitelium melekat pada lamina basalis yang
berfungsi mengikat jaringan dengan bagian yang ada di
bawahnya. Perhatikan berbagai jaringan epitelium yang
menyusun organ tubuh hewan pada Gambar 3.1.

A. Epitelium silindris
semu berlapis
D. Epitelium pipih
berlapis

B. Epitelium kubus E. Epitelium pipih


selapis selapis

C. Epitelium silindris
berlapis F. Epitelium silindris
selapis
Sumber: Biology, Campbell

Gambar 3.1
Jaringan Epitelium menyusun organ tubuh hewan

Biologi Kelas XI 83
Pada Gambar 3.1 tersebut dapat diketahui bahwa terdapat
berbagai macam jaringan epitelium dalam tubuh hewan. Jaringan
epitelium dapat dikelompokkan berdasarkan jumlah lapisan sel,
bentuk, serta berdasar pada struktur dan fungsinya.
a. Epitelium Berdasarkan Bentuk dan Jumlah Lapisan Sel
(a) (b) Perhatikan Gambar 3.2. Berdasarkan bentuknya, sel
epitelium dibedakan menjadi bentuk pipih, kubus, dan silindris
(batang). Sementara itu berdasarkan jumlah lapisannya, epitelium
dapat dibedakan menjadi jaringan epitelium simpleks (sederhana)
dan jaringan epitelium kompleks (berlapis). Epitelium simpleks
adalah Epitelium yang hanya terdiri atas selapis sel. Epitelium
(c) kompleks adalah epitelium yang terdiri atas beberapa lapis sel.
Sumber: Biology, Raven & Johnson 1) Epitelium Simpleks
Gambar 3.2 Epitelium simpleks hanya terdiri atas satu lapis sel saja.
Epitelium (a) pipih, (b) kubus, Epitelium simpleks dibedakan menjadi lima macam, yaitu
dan (c) silindris
epitelium pipih selapis, epitelium kubus selapis, epitelium
silindris selapis, epitelium silindris selapis bersilia, dan
epitelium silindris berlapis semu. Macam jaringan epitelium
simpleks, letak, dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.1 Jenis-Jenis Jaringan Epitelium Simpleks Beserta Letak dan Fungsinya
No. Jaringan Letak Fungsi

1. Epitelium pipih selapis – Kapsula Bowman pada – Pelapis bagian


Epitelium
– Sitoplasma jernih ginjal dalam rongga dan
– Inti sel bentuk bulat – Lapisan dalam pem- saluran Membran
dasar
terletak di tengah buluh darah dan limfa – Tempat difusi zat
– Alveolus paru-paru – Tempat infiltrasi Jaringan ikat
– Ruang jantung zat Pembuluh kapiler
– Selaput bagian dalam Epitelium pipih selapis
telinga
– Sel ekskresi kecil dari
kebanyakan kelenjar
Epitelium
2. Epitelium kubus selapis – Kelenjar air liur – Lapisan pelindung
Membran
– Sitoplasma jernih – Retina mata atau proteksi dasar
atau berbutir-butir – Permukaan ovari – Tempat penyerap-
Jaringan ikat
– Inti sel bulat besar – Saluran dari nefron an zat atau absorbsi Pembuluh kapiler
terletak di tengah ginjal – Penghasil mucus
Epitelium kubus selapis
(lendir) atau sekresi

3. Epitelium silindris – Dinding dalam lambung – Lapisan pelindung


selapis – Usus atau proteksi
– Penghasil mucus Epitelium
– Sitoplasma jernih – Kandung empedu
atau berbutir-butir – Saluran rahim (lendir) atau se-
kresi Membran dasar
– Nukleus berbentuk – Rahim
bulat terletak di – Saluran pernapasan – Tempat difusi dan Jaringan ikat
dekat dasar bagian atas absorbsi zat Pembuluh kapiler
– Saluran pencernaan – Melicinkan
Epitelium silindris selapis
4. Epitelium silindris – Dinding dalam rongga – Penghasil mucus
selapis bersilia hidung (lendir) untuk me- Silia
– Saluran trakea nangkap benda Epitelium
– Bronkus asing yang masuk
– Dinding dalam saluran – Getaran silianya Membran dasar
oviduk menghalau benda Jaringan ikat
asing yang masuk
Pembuluh kapiler
atau melekat pada
mucus
Epitelium silindris selapis bersilia

84 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


No. Jaringan Letak Fungsi

5. Epitelium silindris ber- – Rongga hidung – Proteksi


Silia
lapis semu – Trakea – Sekresi
– Gerakan zat me- Mucus (lendir)
Epitelium ini sebenar-
Sel panjang
nya tersusun atas lalui permukaan Sel penghasil
selapis sel Epitelium mucus
saja. Namun, hanya Sel pendek
Membran dasar
terdiri atas sel-sel
Jaringan ikat
Epitelium batang
Pembuluh kapiler
yang berdekatan satu
sama lain dan tidak Epitelium silindris berlapis semu
semua selnya men-
capai permukaan
sehingga menyerupai
Epitelium berlapis.

2) Epitelium Kompleks
Epitelium kompleks tersusun oleh beberapa lapisan
sel. Lapisan sel terbawah yang selalu membelah diri
untuk mengganti sel-sel permukaan yang rusak disebut
lapisan germinativa.
Berbagai macam jaringan epitelium kompleks, letak,
dan fungsinya dijelaskan dalam Tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Jenis-Jenis Jaringan Epitelium Kompleks Beserta Letak dan Fungsinya
No. Jaringan Letak Fungsi

1. Epitelium pipih berlapis – Kulit (dengan zat – Lapisan pelindung


tanduk) terhadap pengaruh
– Epidermis luar
– Rongga mulut – Lapisan pelindung
– Esofagus saluran dalam Inti sel
– Laring – Penghasil mucus
– Vagina
– Saluran anus
– Rongga hidung Epitelium pipih berlapis

2. Epitelium kubus ber- – Kelenjar keringat – Lapisan pelindung Epitelium lapisan


lapis – Kelenjar minyak – Penghasil mucus permukaan
– Ovarium pada masa Epitelium dasar
pertumbuhan Membran dasar
– Buah zakar Jaringan ikat
Pembuluh kapiler
3. Epitelium silindris ber- – Lapisan konjungtiva – Proteksi Epitelium kubus berlapis
lapis (lapisan yang selalu – Penghasil mucus
basah karena lendir), – Gerakan zat me-
Lapisan sel silindris
misalnya pada bagian lewati permukaan
mata berwarna putih – Saluran ekskresi Lapisan germinativa
– Dinding dalam kelopak kelenjar ludah Membran dasar
mata dan kelenjar susu Jaringan ikat
– Laring
Epitelium silindris
– Faring
berlapis
– Uretra

4. Epitelium transisional – Kandung kemih Menahan regangan


– Ureter dan tekanan
– Pelvis ginjal
Tidak
Merentang
merentang
Epitelium
transisional

Biologi Kelas XI 85
b. Epitelium Berdasarkan Struktur dan Fungsi
Jaringan epitelium berdasarkan struktur dan fungsinya
Apakah Epidermolisis Bolusa dibedakan menjadi dua, yaitu jaringan epitelium kelenjar dan
Itu? jaringan epitelium penutup.
Anak pada gambar di atas 1) Jaringan Epitelium Kelenjar
mengalami epidermolisis bolusa, Di dalam jaringan epitelium kelenjar terdapat sel-
yaitu kulit mudah melepuh. Hal ini sel khusus yang mampu menghasilkan getah cair atau
disebabkan kolagen dalam dermis
tidak normal dan tidak membentuk sekret. Pada umumnya, epitelium kelenjar dikhususkan
Jaringan penutup. untuk pembuatan, penyimpanan, dan sekresi zat-zat
Selain itu, ada suatu kelainan kimia.
kulit (sindroma kulit) yaitu kulit Semua kelenjar secara embriologis berasal dari
dapat ditarik hingga merenggang.
jaringan epitelium. Dua macam kelenjar utama adalah
Kulit pada setiap bagian tubuhnya
dapat ditarik (dicubit) sepanjang 14 kelenjar eksokrin dan kelenjar endokrin.
cm. Sindroma ini merupakan sifat a) Kelenjar eksokrin, merupakan kelenjar yang mem-
yang diturunkan dan jarang sekali punyai saluran pengeluaran untuk menyalurkan hasil
ditemui. Ketika diteliti (dilihat sekresinya yang dapat berupa enzim, keringat, dan
dengan mikroskop) bentuk selnya
berbeda dengan sel kulit normal. air ludah. Kelenjar eksokrin dapat dibedakan menjadi
dua berdasarkan banyaknya sel penyusunnya, yaitu
uniselular dan multiselular. Kelenjar eksokrin
uniselular contohnya sel goblet yang merupakan sel
epitelium penghasil mucus. Sel goblet terdapat pada
lapisan usus halus dan saluran pernapasan. Kelenjar
eksokrin uniselular tersusun atas satu sel, sedang-
kan kelenjar eksokrin multiselular tersusun atas
banyak sel, misalnya kelenjar keringat, kelenjar susu,
dan lain-lain. Macam dan contoh kelenjar eksokrin
dijelaskan dalam Tabel 3.3 berikut.
Tabel 3.3 Kelenjar-Kelenjar Eksokrin Beserta Letaknya
No. Kelenjar Eksokrin Letak

1. Kelenjar alveolar sederhana Kelenjar mucus dan Kelenjar racun pada kulit katak
2. Kelenjar alveolar bercabang sederhana Pada kulit
3. Kelenjar tubuler sederhana Kelenjar liberkulin pada dinding usus
4. Kelenjar tubuler bergelung sederhana Kelenjar keringat pada kulit
5. Kelenjar tubuler bercabang sederhana Kelenjar fundus pada dinding lambung
6. Kelenjar tubuler majemuk Kelenjar brunner pada usus dan Kelenjar susu
7. Kelenjar alveolar majemuk Kelenjar susu (glandula mammae)
8. Kelenjar tubulo alveolar majemuk Submaksilaris pada rahang bawah

b) Kelenjar endokrin, merupakan kelenjar yang


mempunyai sel-sel sekresi yang khas dan tidak
mempunyai saluran. Sekret yang dihasilkan
langsung masuk ke cairan jaringan dan ke pembuluh
darah sehingga kelenjar endokrin disebut juga
kelenjar buntu. Sekret yang dihasilkan disebut
hormon. Contoh kelenjar endokrin adalah kelenjar
tiroid, kelenjar paratiroid, dan adrenal.
2) Jaringan Epitelium Penutup
Jaringan ini disebut jaringan epitelium penutup
karena berfungsi melapisi permukaan tubuh dan jaringan
lainnya. Jaringan ini terdapat di permukaan tubuh,

86 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


permukaan organ, melapisi rongga, atau merupakan
lapisan di sebelah dalam saluran yang ada pada tubuh
(misalnya saluran pencernaan dan pembuluh darah).
Pada dasarnya, jaringan epitelium mempunyai beberapa
fungsi berikut.
1) Pelindung atau proteksi jaringan yang berada di sebelah
dalamnya, misalnya jaringan epitelium kulit dan selaput
rongga mulut.
2) Sebagai kelenjar, yaitu jaringan yang menghasilkan
sekret. Ada dua macam kelenjar yaitu kelenjar eksokrin
dan kelenjar endokrin.
3) Penerima rangsang (reseptor) disebut epitelium
sensori atau neuroepitelium. Epitelium sensori
kebanyakan berada di sekitar alat indra.
4) Pintu gerbang lalu lintas zat, berfungsi melakukan
penyerapan zat ke dalam tubuh dan untuk mengeluarkan
zat dari dalam tubuh, misalnya:
a) pada alveolus paru-paru, untuk keluar masuknya O2
dan CO2,
b) pada jonjot usus, untuk penyerapan zat makanan,
dan
c) pada nefron, untuk lewatnya urine.
Anda telah mengetahui berbagai macam jaringan
epitelium termasuk fungsi dan letaknya. Lakukan kegiatan
berikut ini untuk lebih memperjelas pemahaman Anda.

Mengamati Struktur Sel Epitelium mikroskop mulai dari perbesaran lemah yaitu 10 × 10,
dilanjutkan dengan perbesaran 10 × 40. Gambarlah
Sediakan mikroskop cahaya, gelas benda,
hasil pengamatan Anda dan berilah keterangan
gelas penutup, pipet, tusuk gigi, kertas isap,
bagian-bagian sel epitelium yang nampak.
larutan biru metilen, kapas, dan larutan alkohol
Pertanyaan:
70%. Setelah itu bersihkan tusuk gigi dengan
1. Apa saja bagian-bagian sel epitelium yang
alkohol 70%. Dengan menggunakan tusuk gigi,
dapat Anda amati?
koreklah secara perlahan lapisan permukaan
2. Dari gambar yang telah Anda buat, coba
dinding bagian dalam mulut sampai epitelium
jelaskan bentuk dan struktur sel epitelium.
terbawa pada ujung tusuk gigi. Letakkan hasil
3. Menurut Anda, apa fungsi dari bagian-bagian
korekan tadi di atas gelas benda dan ratakan.
sel epitelium tersebut?
Kemudian tetesi dengan larutan biru metilen pada
4. Apa kesimpulan Anda dari kegiatan ini?
gelas benda yaitu di atas sel epitelium hasil
Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
korekan tadi. Setelah itu tutup dengan gelas
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru Anda.
penutup. Amatilah preparat tersebut dengan

Biologi Kelas XI 87
2. Jaringan Pengikat
Leukosit granulosit Jaringan pengikat berkembang dari mesenkim, yang berasal
Monosit dari mesoderm (lapisan tengah embrio). Selain menjadi jaringan
Pembuluh darah pengikat (darah, tulang rawan, tulang, dan lemak), mesenkim
juga menjadi jaringan lain berupa otot, pembuluh darah, beberapa
kelenjar, dan epitelium. Letak sel-sel jaringan pengikat tidak
berhimpitan rapat (berpencar-pencar), jika berhubungan hanya
pada ujung-ujung protoplasmanya. Perhatikan Gambar 3.3.
jaringan pengikat mempunyai beberapa fungsi, yaitu untuk
melekatkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membungkus
organ-organ, mengisi rongga di antara organ-organ, dan
menghasilkan imunitas.
Saraf a. Komponen Jaringan Pengikat
Pembuluh limfe Jaringan pengikat tersusun dari berbagai macam
Sel lemak
Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern: Tubuh
komponen yaitu matriks dan sel-sel jaringan pengikat. Bentuk
Manusia, Grolier sel-sel yang terdapat dalam jaringan pengikat tidak teratur,
Gambar 3.3 sitoplasma bergranula, dan intinya menggembung.
Komponen jaringan pengikat
1) Matriks
Matriks tersusun oleh serabut-serabut dan bahan
dasar.
a) Serabut
Berdasarkan bentuk dan reaksi kimianya,
Serabut dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu serabut
kolagen, serabut elastin, dan serabut retikular.
(1) Serabut Kolagen
Serabut kolagen mempunyai daya elastisitas
rendah, daya regang sangat tinggi, berwarna
putih, dan bentuknya berupa berkas-berkas
beragam. Serabut kolagen terdapat pada tendon
(penghubung otot dengan tulang) dan jaringan
pengikat longgar. Perhatikan Gambar 3.4.
(2) Serabut Elastin
Serabut elastin mempunyai elastisitas tinggi,
berwarna kuning, lebih tipis dari serabut
kolagen, dan bentuknya seperti bangunan
bercabang-cabang dan tebal. Serabut elastin
tersusun oleh protein dan mukopolisakarida.
Sumber: Biology, Raven & Johnson
Serabut elastin antara lain terdapat pada
pembuluh darah dan ligamen. Elastisitas serabut
Gambar 3.4
Serabut kolagen elastin akan semakin menurun dengan semakin
bertambahnya usia seseorang.
(3) Serabut Retikular
Serabut retikular mempunyai daya
elastisitas rendah. Hampir sama dengan serabut
kolagen, tetapi ukurannya lebih kecil. Serabut
ini berperan menghubungkan antara jaringan
pengikat dengan jaringan lainnya.

88 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


b) Bahan Dasar
Bahan dasar penyusun matriks berupa bahan
homogen setengah cair yang terdiri dari muko-
polisakarida sulfat dan asam hialuronat. Matriks
bersifat lentur jika asam hialuronatnya tinggi dan
akan bersifat kaku jika mukopolisakaridanya tinggi.
Bahan dasar yang terdapat dalam sendi bersifat
kental, sedangkan yang terdapat dalam tulang
punggung bersifat padat.
2) Sel-Sel Jaringan Pengikat
Di dalam matriks tertanam berbagai sel-sel
penyusun jaringan. Beberapa jenis sel yang tertanam
dalam matriks sebagai berikut.
a) Fibroblast
Fibroblast berfungsi mensintesis dan men-
sekresikan protein pada serabut.
b) Makrofag
Makrofag bentuknya berubah-ubah (tidak
teratur) dan khusus terdapat di dekat pembuluh
darah, berfungsi dalam pinositosis dan fagositosis.
Makrofag dapat digerakkan atau didistribusikan ke
jaringan lain yang mengalami peradangan.
c) Sel Tiang (Sel Mast)
Sel tiang berfungsi menghasilkan substansi he-
parin dan histamin. Substansi heparin adalah suatu
anti koagulan yang dapat menghalangi pengubahan
protrombin menjadi trombin yang berfungsi
mencegah pembekuan darah. Substansi histamin
adalah suatu zat yang dihasilkan mastosit sebagai
reaksi terhadap antigen yang sesuai dan berfungsi
meningkatkan permeabilitas kapiler darah.
d) Sel Lemak
Sel lemak berfungsi menyimpan lemak. Jaringan
pengikat yang memiliki sel lemak dalam jumlah
banyak disebut Jaringan adiposa.
e) Berbagai Jenis Sel Darah Putih
Sel darah putih berfungsi melawan patogen
(berupa bakteri, virus, atau Protozoa) yang menim-
bulkan penyakit. Sel-sel darah putih bergerak bebas
secara diapedesis di antara darah, limfa, atau
jaringan pengikat untuk membersihkan patogen. Sel
darah putih ada 2 macam, yaitu sel darah putih
granulosit dan agranulosit. Sel darah putih granulosit
(yang bergranula), misalnya eosinofil, basofil, dan
neutrofil, sedangkan yang agranulosit (tidak
bergranula), yaitu limfosit dan monosit.
b. Macam Jaringan Pengikat
Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan pengikat
dikelompokkan menjadi dua yaitu jaringan pengikat biasa
dan jaringan pengikat dengan sifat khusus.

Biologi Kelas XI 89
1) Jaringan Pengikat Biasa
Serabut kuning
tunggal Jaringan pengikat biasa dibedakan menjadi jaringan
pengikat longgar dan jaringan pengikat padat.
a) Jaringan Pengikat Longgar
Mast sel
Matriks semicair Susunan jaringan pengikat longgar dapat Anda
Berkas serabut amati pada Gambar 3.5. Jaringan ini mempunyai ciri-
putih
ciri utama yaitu susunan serat-seratnya yang longgar.
Histiosit
Matriksnya berupa cairan lendir (mucus). Pada matriks
terdapat berkas serabut kolagen yang fleksibel, tetapi
tidak elastis. Adanya serabut kolagen memungkinkan
Sumber: Biology, Raven & Johnson terjadinya gerakan dari bagian-bagian yang saling
Gambar 3.5 dihubungkan. Pada matriks juga terdapat fibroblast, sel
Jaringan pengikat longgar mast, dan plasma sel. Jaringan pengikat longgar mem-
punyai beberapa fungsi berikut.
(1) Membentuk membran yang membatasi jantung dan
rongga perut.
(2) Mengikatkan kulit pada jaringan di bawahnya.
(3) Mengelilingi pembuluh darah dan saraf yang
menyusup ke organ.
Jaringan ikat (4) Pengikat lapisan epitelium pipih membentuk lembar
longgar
mesenterium.
Rongga tempat (5) Membantu melekatkan organ pada otot dinding tubuh.
tetes
lemak (6) Memberi bentuk organ dalam seperti kelenjar limfa,
sumsum tulang, dan hati.
Jaringan pengikat longgar terdapat di sekitar
pembuluh darah, saraf, dan sekitar organ tubuh. Contoh
Sumber: Biology, Raven & Johnson
lain jaringan yang termasuk jaringan ikat longgar adalah
Gambar 3.6
jaringan lemak (Gambar 3.6) atau jaringan adiposa.
Jaringan lemak
Jaringan ini terdapat pada lapisan lemak di bawah kulit.
b) Jaringan Pengikat Padat
Jaringan ini mempunyai struktur serat-serat
terutama kolagen yang padat. Jaringan pengikat padat
dibedakan menjadi jaringan-jaringan pengikat padat
teratur dan tidak teratur. Jaringan pengikat padat teratur
mempunyai berkas kolagen yang tersusun teratur ke
satu arah, misalnya pada tendon. Sementara itu,
jaringan pengikat padat tidak teratur mempunyai berkas
kolagen yang menyebar membentuk anyaman kasa
yang kuat, misalnya di lapisan bawah kulit.
2) Jaringan Pengikat dengan Sifat Khusus
Jaringan pengikat dengan sifat khusus terdiri atas
jaringan tulang rawan (kartilago), jaringan tulang keras,
serta darah dan limfa.
a) Jaringan Tulang Rawan
Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin,
yaitu zat jernih seperti kanji yang terbuat dari
mukopolisakarida dan fosfat. Oleh karena itu, sel tulang
rawan disebut kondrosit. Kondrosit berfungsi men-
sintesis dan mempertahankan matriks yang me-
ngandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut
fibrosa. Kondrin dihasilkan oleh sel kondroblast yang

90 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


terletak pada lakuna. Tulang rawan selalu terbungkus
oleh membran perikondrium karena masih bersifat
lunak.
Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari
jaringan pengikat embrional (mesenkim), sedangkan
pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan
atau fibrosa tipis yang dinamakan perikondrium.
Pada stadium embrio, rangka hewan mamalia terdiri
atas kartilago (tulang rawan). Pada perkembangan
selanjutnya, sebagian mengalami osifikasi
(mengeras) menjadi tulang keras dan hanya
sebagian kecil yang tersisa pada stadium dewasa.
Misalnya pada daun telinga, hidung, serta antarruas
tulang belakang dan tulang dada.
Tulang rawan berfungsi sebagai rangka tubuh
pada awal embrio, menunjang jaringan lunak dan
organ dalam, serta melicinkan permukaan tulang
dan sendi. Tulang rawan tidak mempunyai saraf dan
pembuluh darah. Perhatikan struktur tulang rawan
penyusun trakea pada Gambar 3.7.

Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life: Tubuh Manusia, Tira Pustaka

Gambar 3.7
Jaringan tulang rawan yang terdapat pada trakea

Jaringan tulang rawan (kartilago) terdiri atas


kartilago hialin, kartilago fibrosa, dan kartilago
elastis.
(1) Kartilago Hialin Lakuna Matriks kondrin
Kartilago hialin mengandung serabut
kolagen yang halus, berwarna putih kebiru-
biruan, dan tembus cahaya. Kartilago hialin
terdapat pada ujung tulang keras, cakram
epifisis, persendian, dan saluran pernapasan
(dari hidung sampai dengan bronkus). Kartilago
hialin berfungsi untuk memberi kekuatan, Sumber: Dokumentasi Penerbit Kondroblast

menyokong rangka embrionik, menyokong Gambar 3.8


bagian tertentu rangka dewasa, dan membantu Penampang kartilago hialin
pergerakan persendian. Anda dapat mengamati
penampang kartilago hialin pada Gambar 3.8.
(2) Kartilago Fibrosa
Kartilago fibrosa mengandung serabut
kolagen yang padat dan kasar sehingga
matriksnya berwarna gelap dan keruh. Kartilago
fibrosa terdapat pada ruas-ruas tulang
belakang, simfisis pubis, dan persendian.

Biologi Kelas XI 91
Kondroblast
Kartilago fibrosa berfungsi untuk menyokong
Berkas serabut putih dan melindungi bagian di dalamnya. Anda dapat
Lakuna mengamati penampang kartilago fibrosa pada
Matriks kondrin Gambar 3.9.
(3) Kartilago Elastis
Kartilago elastis mengandung serabut
Sumber: Biology, Raven & Johnson elastis dan serabut kolagen. Matriksnya ber-
Gambar 3.9 warna keruh kekuning-kuningan. Kartilago ini
Penampang kartilago fibrosa lebih elastis dari kartilago yang lain sehingga
mudah pulih posisinya. Kartilago ini terdapat di
epiglotis, daun telinga, dan bronkiolus. Kartilago
elastis berfungsi untuk memberi fleksibilitas dan
sebagai penyokong. Anda dapat mengamati
Serabut penampang kartilago elastis pada Gambar 3.10.
kuning
b) Jaringan Tulang Keras
Tulang merupakan jaringan pengikat yang ter-
Kondroblast mineralisasi (mengandung mineral). Sel tulang
disebut osteosit yang dibentuk oleh osteoblast.
Antara osteosit yang satu dengan yang lain
Sumber: Dokumentasi Penerbit
dihubungkan oleh kanalikuli. Matriks osteoblast
Gambar 3.10
Penampang kartilago elastis mengandung kalsium fosfat yang memperkeras
matriks sehingga tulang lebih keras daripada tulang
rawan.
Berat tubuh mamalia dewasa, 15% berupa
tulang. Berat tulang sebagian besar tersusun atas
Kartilago yang Mengapur garam mineral, yaitu 85% kalsium fosfat, 10%
Kartilago ini biasanya terdapat kalsium karbonat, 4% magnesium klorida, dan 1%
pada rangka ikan bertulang keras. kalsium fluorida. Oleh karena itu susunan tulang
Kartilago ini berasal dari tulang menjadi keras dan kaku.
rawan hialin yang mendapat endapan Endapan garam mineral menyusun dan me-
garam kalsium pada matriksnya.
lingkari bagian pusat tulang sehingga membentuk
pita melingkar disebut lamela. Pada batas lamela
terdapat lakuna yang di dalamnya terdapat osteosit
Kapiler pada (sel tulang). Setiap tulang dibungkus oleh perios-
Sumsum merah saluran Havers
pada tulang spons Sistem Havers teum, yaitu jaringan pengikat fibrosa yang berbentuk
lembaran pipih dan liat. Lapisan dalam dilapisi oleh
endosteum.
Lakuna
Perhatikan Gambar 3.11. Berdasarkan susunan
matriksnya, jaringan tulang dibedakan menjadi
tulang keras atau tulang kompak dan tulang
berongga atau tulang spons. Tulang keras memiliki
matriks yang susunannya rapat. Sementara itu,
tulang spons memiliki susunan matriks longgar atau
berongga.
Susunan anatomi tulang pipa terdiri atas bagian
epifisis di kedua ujung dan diafisis di bagian tengah.
Tulang spons Epifisis tulang pipa berbentuk bonggol serta ter-
susun oleh periosteum dan tulang rawan. Diafisis
Tulang kompak tulang pipa terdiri atas periosteum, tulang keras,
Sumber: Biology, Raven dan Johnson
tulang spons, dan rongga sumsum tulang.
Gambar 3.11
Penampang bujur tulang pipa

92 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


Lakuna

Pembuluh
darah Osteosit
Kanal pusat
Osteosit
dengan lakuna
Kanalikuli Penjuluran
protoplasma }= kanalikuli
Sumber: Biology, Raven & Johnson Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 3.12 Gambar 3.13


Sistem Havers pada jaringan tulang Osteosit (sel tulang) pada lakuna

Perhatikan Gambar 3.12. Pada tulang keras atau


kompak, sel-sel tulang tersusun membentuk sebuah
sistem yang disebut sistem Havers. Bagian tengah Kegunaan Tulang
sistem Havers terdapat saluran disebut saluran
Tulang bukanlah sekadar susun-
Havers yang berisi pembuluh darah, pembuluh limfa, an penopang dan pembentuk tubuh
dan saraf. Di antara dua saluran Havers dihubungkan serta tempat melekatnya otot.
oleh saluran Volkman. Di sekeliling sistem Havers Namun, juga sebagai gudang untuk
terdapat lapisan tulang yang disebut lamela. Pada menyimpan persediaan mineral
lamela-lamela inilah terdapat osteosit (sel-sel tulang) yang penting bagi tubuh. Sementara
itu, sumsum merupakan penghasil
yang menempati lakuna (rongga) yang tersusun butir-butir darah merah (kira-kira 2,5
secara konsentris. Susunan osteosit dapat Anda juta sel per detik) dan sel-sel darah
amati pada Gambar 3.13. lainnya.
Anda telah mempelajari dua jenis jaringan tulang
yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang keras.
Seperti telah disebutkan di depan sel-sel tulang
keras tersusun membentuk sebuah sistem yang
disebut sistem Havers. Lakukan kegiatan di bawah
ini agar Anda lebih memahami bagian-bagian dari
sistem Havers.

Mengamati Jaringan Tulang keras 4. Apa kesimpulan Anda mengenai jaringan


Sediakanlah preparat awetan jaringan tulang tulang keras?
keras, mikroskop cahaya, kertas, dan pensil. Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
Kemudian amatilah preparat tersebut dengan kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
mikroskop dan gambarlah hasil pengamatan Anda.
Amatilah gambar di samping jika tidak tersedia
preparat awetan jaringan tulang keras.
Pertanyaan:
1. Bagian-bagian apa saja yang menyusun
sistem Havers?
2. Sebutkan letak osteosit, cabang pembuluh
darah, dan saraf.
3. Apa fungsi dari lamela-lamela yang melingkar
dan saluran-saluran halus yang ditemukan Jaringan tulang keras membentuk sistem Havers
pada sistem Havers?

Biologi Kelas XI 93
c) Jaringan Darah
Sel darah merah
Limfosit Darah merupakan jaringan pengikat. Pada
mamalia terdapat 6 liter darah atau 6–10% dari berat
tubuh. Darah beredar dalam pembuluh darah arteri,
Plasma vena, dan kapiler.
Granulosit Jaringan darah terdiri atas substansi cair dan
Keping darah substansi padat. Substansi cair disebut plasma
Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life:
Tubuh Manusia, Tira Pustaka darah, sedangkan substansi padat berupa sel-sel
Gambar 3.14 darah. Perhatikan Gambar 3.14. Ada tiga tipe sel
Komponen darah darah, yaitu eritrosit (sel darah merah), leukosit (sel
darah putih), dan trombosit (keping-keping darah).
Leukosit ada dua macam, yaitu granulosit (leukosit
bergranula) dan agranulosit (leukosit tak bergranula).
Granulosit meliputi neutrofil, eosinofil, dan basofil.
Agranulosit meliputi limfosit dan monosit. Sel-sel
darah terdapat dalam plasma darah.
Darah mempunyai beberapa fungsi berikut.
Volume Darah
(1) Mengangkut sari makanan, O2, dan hormon ke
Tubuh orang dewasa memuat sel-sel tubuh.
± lima liter darah, sepanjang lebih
dari 100.000 km. Satu sentimeter (2) Mengangkut zat sisa dan CO2 dari sel-sel tubuh.
kubik darah berisi 5.500.000 sel (3) Mengatur suhu badan.
darah merah. (4) Leukosit dapat berfungsi untuk melawan
penyakit.
(5) Menutup luka dengan pembekuan darah.
Sel-sel darah
merah
d) Jaringan Limfa (Jaringan Getah Bening)
Limfa Limfa merupakan suatu cairan yang dikumpul-
Kapiler
Sel darah kan dari berbagai jaringan dan kembali ke aliran
putih darah. Komponen selular berupa limfosit dan
granulosit (neutrofil, eosinofil, dan basofil). Cairan
limfa mengalir dalam saluran yang disebut pembuluh
limfa yang berada sejajar dengan pembuluh vena
darah. Fungsi limfa adalah mengangkut cairan
jaringan, protein, lemak, dan zat-zat lain dari jaringan
ke sistem peredaran. Struktur jaringan limfa dapat
Sel
Anda amati pada Gambar 3.15.
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 3.15
Jaringan limfa
3. Jaringan Otot
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot. Jaringan ini berfungsi
melakukan pergerakan pada berbagai bagian tubuh. Jaringan
otot dapat berkontraksi karena di dalamnya terdapat serabut
kontraktil yang disebut miofibril. Miofibril tersusun atas
miofilamen atau protein aktin dan protein miosin. Kurang lebih
40% berat tubuh mamalia merupakan jaringan otot. Jaringan
otot dapat dibagi menjadi jaringan otot polos, otot lurik (seran
lintang), dan otot jantung.
a. Otot Polos
Otot polos mempunyai serabut kontraktil yang tidak
memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga
sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Otot polos
mempunyai bentuk sel seperti gelendong, bagian tengah besar,
dan ujungnya meruncing. Dalam setiap sel otot polos terdapat
satu inti sel yang terletak di tengah dan bentuknya pipih.

94 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


Aktivitas otot polos tidak dipengaruhi oleh kehendak kita
(otot tidak sadar) sehingga disebut otot involunter dan selnya
dilengkapi dengan serabut saraf dari sistem saraf otonom.
Kontraksi otot polos sangat lambat dan lama, tetapi tidak
mudah lelah. Otot polos terdapat pada alat-alat tubuh bagian Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life: Tubuh
dalam sehingga disebut juga otot visera. Misalnya pada Manusia, Tira Pustaka

pembuluh darah, pembuluh limfa, saluran pencernaan, Inti sel


kandung kemih, dan saluran pernapasan. Otot polos
berfungsi memberi gerakan di luar kehendak, misalnya
gerakan zat sepanjang saluran pencernaan. Selain itu,
berguna pula untuk mengontrol diameter pembuluh darah
dan gerakan pupil mata. Struktur otot polos dapat Anda amati
pada Gambar 3.16.
Sumber: Biology, Raven & Johnson
b. Otot Lurik
Perhatikan Gambar 3.17. Otot lurik mempunyai serabut Gambar 3.16
kontraktil yang memantulkan cahaya berselang-seling gelap Otot polos
(anisotrop) dan terang (isotrop). Sel atau serabut otot lurik
berbentuk silindris atau serabut panjang. Setiap sel
mempunyai banyak inti dan terletak di bagian tepi
sarkoplasma. Otot lurik bekerja di bawah kehendak (otot
sadar) sehingga disebut otot volunter dan selnya dilengkapi
serabut saraf dari sistem saraf pusat. Kontraksi otot lurik Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life: Tubuh
Manusia, Tira Pustaka
cepat tetapi tidak teratur dan mudah lelah. Otot lurik disebut
juga otot rangka karena biasanya melekat pada rangka
tubuh, misalnya pada bisep dan trisep. Selain itu juga
terdapat di lidah, bibir, kelopak mata, dan diafragma. Otot
lurik berfungsi sebagai alat gerak aktif karena dapat
berkontraksi secara cepat dan kuat sehingga dapat
Inti sel
menggerakkan tulang dan tubuh.
Sumber: Biology, Raven & Johnson
c. Otot Jantung
Perhatikan Gambar 3.18. Otot jantung berbentuk silindris Gambar 3.17
atau serabut pendek. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang Otot lurik
bercabang-cabang dan saling berhubungan satu dengan
lainnya. Setiap sel otot jantung mempunyai satu atau dua
inti yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot jantung bekerja
di luar kehendak (otot tidak sadar) atau disebut juga otot
involunter dan selnya dilengkapi serabut saraf dari saraf
otonom. Kontraksi otot jantung berlangsung secara otomatis,
teratur, tidak pernah lelah, dan bereaksi lambat. Dinamakan Sumber: Hamparan Dunia Ilmu, Time-Life: Tubuh
Manusia, Tira Pustaka
otot jantung karena hanya terdapat di jantung. Kontraksi dan
relaksasi otot jantung menyebabkan jantung menguncup dan Diskus interkalaris Inti sel

mengembang untuk mengedarkan darah ke seluruh tubuh.


Ciri khas otot jantung adalah mempunyai diskus
interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap
jika dilihat dengan mikroskop.

4. Jaringan Saraf
Jaringan saraf terdiri dari sistem saraf pusat dan sistem saraf
tepi. Anda akan mempelajarinya lebih lanjut di semester dua
pada bab tiga. Saat ini kita hanya akan membahas bagian-bagian Sumber: Biology, Raven & Johnson

dan fungsi jaringan saraf. Gambar 3.18


Otot jantung

Biologi Kelas XI 95
Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang disebut neuron.
Sel saraf ini mempunyai struktur bercabang-cabang ke berbagai
bagian tubuh untuk mengatur aktivitasnya. Neuron mendapat
suplai makanan melalui sel neuroglia yang menyelubunginya.
Neuron terdiri atas bagian-bagian berikut.
a. Badan sel saraf yang mengandung inti sel dan neuroplasma.
b. Neurit atau akson atau cabang panjang, berfungsi membawa
impuls meninggalkan badan sel saraf.
c. Dendrit atau cabang pendek, berfungsi membawa impuls
ke badan sel saraf.
Susunan neuron dapat Anda amati pada Gambar 3.19.
Akson
Nodus Ranvier
Nukleus

Badan sel
Badan sel
Bagian yang bermielin

Dendrit
Akson Akson
Mielin
Dendrit
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 3.20
Neuron sensorik (Afferent)
Sumber: Biology, Raven & Johnson

Gambar 3.19
Dendrit
Sel saraf
Akson
Akson dikelilingi oleh sel penyokong yang disebut sel
Schwann. Akson diselubungi oleh selaput yang dinamakan
neurilema. Sebelah dalam neurilema terdapat selubung mielin
Badan sel yang mengandung fosfolipid. Bagian akson yang tidak tertutup
oleh selubung mielin dinamakan nodus Ranvier. Akson
Sumber: Dokumentasi Penerbit
bercabang di dekat ujung (terminal akson). Titik pertemuan
Gambar 3.21
Interneuron
antara terminal akson yang satu dengan neuron yang lain disebut
sinapsis. Titik pertemuan (sinapsis) ini berfungsi meneruskan
rangsang ke sel saraf yang lain dengan cara mengeluarkan
Dendrit
bahan kimia yang disebut neurotransmiter.
Akson Badan sel saraf memiliki sebuah inti dan bangun perikarion
yang berhubungan dengan akson membentuk huruf V, yang
dinamakan aksonhillok. Retikulum endoplasma dan ribosom
Badan sel membentuk granula yang dinamakan badan nissl.
Sumber: Dokumentasi Penerbit Perhatikan Gambar 3.20, Gambar 3.21, dan Gambar 3.22.
Gambar 3.22 Berdasarkan cara memindahkan rangsang dan posisi yang di-
Neuron motorik (Efferent) tempati, neuron dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.
a. Neuron Afferent (Neuron Sensorik)
Neuron afferent menyampaikan rangsang dari organ
penerima rangsang (reseptor) kepada sistem saraf pusat
(otak dan sumsum tulang belakang).
b. Neuron Intermedier (Interneuron)
Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron
sensorik atau dari neuron intermedier yang lain ke neuron motorik.
c. Neuron Efferent (Neuron Motorik)
Neuron efferent menyampaikan impuls dari sistem saraf
pusat ke otot dan kelenjar yang akan melakukan respon.

96 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


Badan sel saraf terletak di pusat saraf dan ganglion. Ganglion
adalah kumpulan badan sel saraf yang letaknya tertentu,
misalnya di kiri-kanan sumsum tulang belakang.
Sel saraf mempunyai beberapa fungsi berikut.
a. Merespon perubahan lingkungan (iritabilitas).
b. Membawa impuls-impuls saraf (pesan) ke pusat saraf
maupun sebaliknya (konduktivitas).
c. Bereaksi aktif terhadap rangsang yang datang berupa
gerakan pindah atau menghindar.
Di depan telah dibahas mengenai berbagai macam jaringan
yang terdapat pada hewan. Tidak semua organisme mempunyai
jaringan dalam tubuhnya. Pada organisme tingkat rendah seperti
Protozoa, tubuhnya hanya terdiri satu sel. Jadi, Protozoa tidak
memiliki jaringan pada tubuhnya. Semakin tinggi tingkatan
organisme, semakin kompleks struktur penyusun tubuhnya.
Tubuh organisme tingkat tinggi tersusun atas berbagai macam
jaringan.
Kelompok hewan Vertebrata juga tersusun dari berbagai
macam jaringan seperti yang telah dibahas di depan. Namun,
struktur jaringan yang terdapat pada tubuh setiap jenis hewan
berbeda-beda walaupun fungsinya sama. Misalnya, jaringan
darah pada setiap hewan mempunyai struktur berbeda-beda
sebagai hasil adaptasi terhadap lingkungannya. Sekarang,
perhatikan Tabel 3.4 mengenai perbandingan sel-sel darah
hewan Vertebrata di bawah ini.
Tabel 3.4 Perbandingan Sel Darah Hewan-Hewan Vertebrata

No. Komponen Ikan Amfibi Reptilia Burung Mamalia

1. Leukosit Kelenjar timus, limfa, Kelenjar timus, limfa, Kelenjar timus, sum- Kelenjar timus, sum- Simpul limfa,
• Te m p a t jalur Peyer di dinding hati, tonsil, faringeal, sum merah, jalur sum merah, jalur kelenjar timus,
pembentuk- usus halus jalur Peyer di dinding Peyer di dinding Peyer di dinding tonsil, faringeal,
an usus halus usus halus usus halus, bursa limfa, jalur Peyer di
Fabricus dinding usus halus
dan apendiks

• Tipe limfoid Limfosit Limfosit, monosit Limfosit, monosit Limfosit, monosit Limfosit, monosit

• Granulosit Neutrofil, eosinofil Neutrofil, eosionofil, Eosionofil, sedikit Neutrofil, eosionofil, Neutrofil, sedikit
(granula kasar dan sedikit basofil neutrofil dan basofil dan sedikit basofil eosionofil, dan
halus) basofil

• Trombosit Ada, berinti Ada, berinti Ada, berinti Ada, berinti Ada, tidak berinti

2. Eritrosit
• Bentuk Oval, lebih besar dari Oval, besar, volume Oval Oval Bundar, cekung
mamalia dan burung, 100× manusia (eri-
(ikan di Antartika trosit salamander
tidak punya eritrosit, terbesar di antara
O 2 terlarut dalam Vertebrata)
plasma)
• Inti Ada Ada Ada Ada Tidak ada

• Te m p a t Limfa, maturasi di Limfa, hati, ginjal, Sumsum merah Sumsum merah Sumsum merah
pembentuk- pembuluh darah dan sumsum merah dan limfa dan limfa
an utama (pada katak jantan
di musim kawin)

• Hemoglo- Ada Ada Ada Ada Ada


bin

Biologi Kelas XI 97
Jawablah soal-soal berikut. 3. Mengapa otot lurik disebut juga otot rangka?
1. Mengapa jaringan tulang rawan bersifat lentur 4. Apa perbedaan tulang kompak dengan tulang
dan lunak? bunga karang?
2. Apa yang akan terjadi apabila neurotransmiter 5. Di mana terdapat epitelium transisional dan
mengalami penghambatan, misalnya oleh mengapa disebut epitelium transisional?
senyawa pestisida? Jelaskan jawaban Anda.

Anda telah mengetahui berbagai macam jaringan yang


menyusun tubuh hewan. Jaringan-jaringan tersebut akan bergabung
membentuk suatu organ untuk melakukan fungsi tertentu. Kita akan
mempelajari mengenai organ dan sistem organ yang terdapat dalam
tubuh manusia pada subbab berikut ini.

B. Organ dan Sistem Organ


Organ adalah kumpulan beberapa jaringan untuk melaksanakan
fungsi tertentu di dalam tubuh, misalnya kulit. Berdasarkan letaknya,
organ pada tubuh dibedakan menjadi dua macam, yaitu organ dalam
dan organ luar. Kulit yang menutupi permukaan luar tubuh kita
merupakan salah satu contoh organ luar yang terdiri atas jaringan
pengikat, epitelium, otot, saraf, dan jaringan pembuluh darah. Seluruh
jaringan yang terdapat pada kulit bersama-sama berfungsi untuk
melindungi tubuh dari kekeringan, perubahan suhu, cahaya matahari,
zat kimia, infeksi, tekanan mekanik, sebagai tempat pengeluaran
keringat dan penimbunan lemak, serta sebagai indra peraba.
Sementara itu, contoh organ dalam yaitu usus. Usus merupakan
salah satu organ penyusun sistem pencernaan yang tersusun atas
berbagai jaringan, misalnya jaringan epitelium, jaringan pengikat,
jaringan otot, dan jaringan saraf. Perhatikan Gambar 3.23 berikut.

Jonjot
Pembuluh kapiler

Sel goblet

Venula Kelenjar usus


Arteriola
Pembuluh getah
bening (limfa) Otot melingkar
Otot longitudinal

Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern: Tubuh Manusia, Grolier

Gambar 3.23
Jaringan-jaringan penyusun organ usus

Pada permukaan usus terdapat jonjot-jonjot kecil (vili) yang mirip


jari-jari tangan. Permukaan jonjot ditutup oleh sel epitelium. Di dalam
setiap jonjot terdapat jaringan pengikat, pembuluh darah, dan saluran
limfa. Pembuluh darah berfungsi untuk mengangkut sari-sari
makanan berupa glukosa dan asam amino. Sementara itu, saluran

98 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


limfa mengangkut sari-sari makanan berupa asam lemak dan gliserol.
Jaringan otot yang tersusun secara sirkular dan longitudinal berperan
dalam gerakan peristaltik. Terdapat juga jaringan saraf yang bertugas
untuk mengkoordinasi kerja jaringan epitelium, jaringan pengikat, dan
jaringan otot. Keempat jaringan tersebut membentuk satu kesatuan
yang mempunyai fungsi sama yaitu mencerna makanan.
Lakukan tugas berikut agar Anda lebih memahami tentang organ
dan sistem organ.

Carilah informasi dari buku-buku mengenai berbagai macam


organ yang menyusun tubuh manusia. Gambarlah beberapa organ
yang Anda temukan beserta bagian-bagiannya atau jaringan-jaringan
yang menyusun organ tersebut. Gunakan pensil warna untuk
memperjelas bagian-bagian dari organ tersebut. Setelah itu, beri pen-
jelasan mengenai fungsi organ tersebut dan jaringan apa saja yang
menyusunnya. Kumpulkan hasil karya kelompok Anda kepada bapak
atau ibu guru.

Organ-organ menempati posisi tertentu dalam tubuh kita dan


disesuaikan dengan fungsinya. Kumpulan berbagai organ yang
bekerja sama melakukan suatu fungsi tertentu disebut sistem organ.
Misalnya sistem peredaran darah yang tersusun oleh organ jantung,
jaringan darah, dan pembuluh darah. Selain sistem peredaran darah
juga terdapat sistem organ yang lainnya, misalnya sistem
pencernaan. Perhatikan Gambar 3.24.

Gigi
Kerongkongan Kelenjar ludah
Batang tenggorokan

Hati Limfa kecil

Kandung empedu Lambung

Pankreas

Usus besar Usus halus

Usus buntu
Poros usus (rektum)
Anus

Sumber: Pustaka Pengetahuan Modern: Tubuh Manusia, Grolier

Gambar 3.24
Sistem pencernaan manusia beserta organ-organ penyusunnya
Organ penyusun sistem pencernaan meliputi mulut,
kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Selain
itu terdapat kelenjar pencernaan yang meliputi kelenjar ludah,

Biologi Kelas XI 99
pankreas, dan hati. Selama proses pencernaan, makanan akan
mengalami pemecahan baik secara mekanik maupun kimiawi.
Setelah sampai di usus sari-sari makanan akan diserap dan masuk
ke dalam sistem peredaran darah untuk diedarkan ke seluruh tubuh.
Setiap organ mempunyai peran penting dalam suatu sistem
organ. Oleh karena itu, kerusakan pada salah satu organ dari suatu
sistem organ akan mengganggu fungsi dari sistem organ sehingga
menimbulkan gangguan pada tubuh. Hal ini karena setiap sistem
organ mempunyai peran penting bagi tubuh dalam menyelenggarakan
proses kehidupan.
Berbagai sistem organ pada tubuh hewan mamalia dan manusia
dijelaskan dalam Tabel 3.5 berikut.
Tabel 3.5 Sistem Organ Tubuh Hewan Mamalia dan Manusia
No. Sistem Organ Fungsi

1. Pencernaan Kelenjar ludah, gigi, lidah, laring, esofagus, lambung, Mencerna makanan secara fisik dan kimia untuk
(digesti) usus, hati, kantong empedu, dan pankreas diabsorpsi darah dan digunakan oleh Jaringan tubuh.

2. Pernapasan Hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan paru- Mengambil O2 dan mengeluarkan CO2 dari tubuh.
(respirasi) paru

3. Urinaria Ginjal, ureter, kantung kemih, dan uretra Mengeluarkan hasil metabolisme yang tidak berguna
ke luar tubuh dan menjaga keseimbangan sel dengan
lingkungannya.

4. Peredaran Jantung, pembuluh limfatik (getah bening), dan Mengangkut O2 dan sari makanan ke sel-sel tubuh
(transportasi atau kelenjar limfa dan mengangkut hasil metabolisme yang tidak ber-
sirkulasi) guna ke luar tubuh, serta melindungi tubuh dari penyakit.

5. Rangka Tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan Menggerakkan bagian tubuh dan untuk berpindah
dada, rangka penopang tulang-tulang bahu, tempat menegakkan tubuh, melindungi organ-organ
rangka penopang tulang pinggul serta tulang di bawahnya, tempat melekatnya otot, dan alat gerak
anggota badan bagian atas dan bawah pasif.

6. Otot Otot rangka, otot polos, dan otot jantung Menentukan postur tubuh, menyimpan glikogen, dan
sebagai alat gerak aktif.

7. Kelenjar buntu Kelenjar buntu, pituitari, tiroid, paratiroid, pankreas, Memproduksi hormon-hormon untuk mengatur
(endokrin) adrenal, dan kelenjar kelamin (buah zakar dan metabolisme dalam tubuh.
indung telur)

8. Saraf Otak, sumsum tulang belakang, dan simpul- Menerima dan merespon rangsang dari lingkungan-
simpul saraf (ganglion) nya.

9. Perkembangbiak- Testis dan ovarium Perkembangbiakan.


an (reproduksi)

10. Integumen Kulit dan derivatnya Pelindung tubuh.

Dalam tubuh makhluk hidup terdapat berbagai macam sistem


organ. Seperti yang telah dibahas di depan, manusia juga mempunyai
beberapa sistem organ. Lakukanlah kegiatan berikut ini untuk lebih
memahami sistem organ dalam tubuh manusia.

100 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


Mengidentifikasi Sistem Organ 4. Tulislah kesimpulan Anda dari kegiatan ini.
Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
Amatilah gambar di samping. Gambar-gambar
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.
tersebut menunjukkan beberapa sistem organ
yang terdapat pada tubuh manusia.
Pertanyaan:
1. Sebutkan masing-masing sistem organ
tersebut, beserta organ yang menyusunnya.
2. Apakah antara sistem organ yang satu dengan
sistem organ yang lain mempunyai hubungan
yang erat? Jelaskan jawaban Anda.
3. Kerusakan pada salah satu anggota akan
merusak sistem organ tersebut. Jelaskan
pernyataan tersebut.

Anda telah mempelajari berbagai macam sistem organ yang


terdapat di dalam tubuh. Kesatuan dari sistem organ dalam tubuh
membentuk organisme (individu). Tahapan terbentuknya suatu
organisme dapat diringkas sebagai berikut.
Sel telur dibuahi sel sperma → zigot → morula → blastula →
gastrula → neurula → jaringan → organ → sistem organ →
organisme (individu).
Selain hewan-hewan tingkat tinggi seperti yang telah Anda
pelajari di depan, beberapa hewan tingkat rendah juga ada yang
sudah mempunyai jaringan. Lakukan kegiatan berikut untuk me-
ngetahui jaringan-jaringan yang menyusun tubuh hewan tingkat
rendah.

Carilah informasi dari berbagai sumber buku mengenai jaringan


yang menyusun tubuh hewan tingkat rendah, misalnya anggota filum
Platyhelminthes, Nemathelminthes, Mollusca, Echinodermata,
Arthropoda, Coelenterata, dan Annelida. Buatlah laporan dari tugas
ini dan bahaslah bersama dengan teman-teman Anda di kelas.

Pemahaman mengenai jaringan, organ, dan sistem organ sangat


penting dalam penemuan berbagai macam teknologi di bidang
kedokteran. Berdasarkan pengetahuan tentang organ, dewasa ini
telah dapat dilakukan transplantasi organ yang berasal dari orang
lain. Organ yang ditransplantasikan misalnya kulit, hati, ginjal, dan
jantung. Namun, tidak hanya organ-organ tersebut yang dapat
ditransplantasikan. Simaklah artikel berikut ini agar Anda merasa
lebih jelas.

Biologi Kelas XI 101


Mini Transplantasi menggunakan sel induk (perifer blood stem cell
Rendah Biaya dan Efek Samping transplantation-PBSCT) dan darah tali pusat bayi
(umbilical cord blood-UCB).
RS Kanker Dharmais berminat untuk meng-
aplikasikan mini transplantasi pada pengobatan Menurut sumber penelitian, darah dari tali
kanker darah dan kanker pada Jaringan. Selama pusat bayi dapat digunakan sebagai bahan
ini salah satu terapi pada pasien penderita transplantasi pasien leukimia. Keberhasilannya
kanker darah dan penyakit kelainan darah pun cukup menggembirakan, sekitar 33 persen.
lainnya adalah dengan melakukan transplantasi Transplantasi darah yang berasal dari tali pusat
sumsum tulang. Cara ini sudah lama dilakukan sebenarnya sudah sejak lama dilakukan.
dan menyebabkan kesakitan yang sangat luar Misalnya, pada anak yang diperkirakan tidak
biasa pada penderitanya. mempunyai cukup sel induk (stem cell) untuk
memproduksi sel darah merah jika dia dewasa
Proses transplantasi sumsum tulang belakang
nanti. Namun, keberhasilannya terhadap pasien
(bone marrow transplantation) rumit. Yang harus
leukimia baru dapat dibuktikan sekarang ini.
dilakukan adalah mencari kecocokan gen
pendonor dengan penerima. Apabila gen donor Sel induk adalah sel yang berfungsi sebagai
tak cocok, risikonya sangat besar hingga menyebab- sumber sel baru. Ia sanggup berkembang biak
kan kematian. Oleh karena itu, pendonor lebih secara tidak terbatas dan berkembang menjadi
banyak diambil dari satu garis keturunan. sel khusus. Sel ini yang menyusun Jaringan
tubuh. Bila terjadi perlukaan, sel ini membelah
Oleh karena faktor kerumitan dan risiko yang
diri dan membuat sel baru, menggantikan sel
sangat tinggi pada transplantasi sumsum tulang
yang rusak.
secara konvensional, para dokter pun mencari
cara lain. Cara itu adalah mini transplantasi yang Sumber: Republika, Edisi 21 Desember 2004

Dari artikel tersebut, dapat diketahui bahwa tingkat keberhasilan


transplantasi organ sangatlah kecil. Hal ini disebabkan transplantasi
Kulit Baru untuk Penderita organ harus memenuhi syarat-syarat tertentu. Lakukan kegiatan
Luka Bakar
diskusi berikut ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
Di Amerika kini ada 3 tim pe- keberhasilan transplantasi organ.
nyelidik yang berlomba membuat
pengganti kulit terbaik bagi para
penderita luka bakar. Cara yang
biasa dilakukan yaitu transplantasi
kulit dari bagian tubuh yang tidak
terkena luka bakar. Namun,
Diskusikan bersama teman-teman Anda mengenai per-
seringkali kulit ini tidak mencukupi
maka potongan kulit tersebut akan masalahan-permasalahan di bawah ini.
dipres supaya tambah lebar dan 1. Bagaimana tingkat keberhasilan transplantasi organ?
berbentuk seperti jala sehingga 2. Apa syarat utama dapat dilakukannya transplantasi organ?
dapat menutupi 26 kali luas kulit Jelaskan jawaban Anda.
asli. Penelitian yang lain dilakukan
dengan mengkulturkan potongan
3. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi keberhasilan
kulit yang masih tersisa di atas transplantasi organ?
cawan kaca. Cara ini memerlukan 4. Bagaimana pendapat Anda mengenai transplantasi organ?
waktu yang cukup lama, sedikitnya Presentasikan hasil diskusi kelompok Anda di kelas.
tiga minggu sampai kulit dari sel
pasien cukup jumlahnya.

102 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


Transplantasi organ dari satu orang ke orang lain sering gagal
karena tubuh resipien segera bereaksi menolaknya. Hal ini
disebabkan organ yang ditransplantasikan dianggap sebagai benda
asing sehingga harus dilawan dengan antibodi. Jadi, transplantasi
yang aman dilakukan jika jaringan atau organ yang ditransplantasikan
berasal dari tubuhnya sendiri. Misalnya, kulit wajah yang rusak dapat
ditransplantasikan dengan kulitnya sendiri yang bisa diambil dari kulit
paha. Apabila kulit yang ditransplantasikan berasal dari kulit tubuhnya
maka tubuh tidak akan memproduksi antibodi untuk melawan jaringan
baru tersebut. Oleh karena itu, jaringan baru akan terbentuk yang
diikuti dengan terjadinya vaskularisasi sehingga jaringan baru
tersebut akan terus terbentuk dan menyatu menutupi luka.
Pada beberapa kasus transplantasi kulit yang berasal dari tubuh
Apa yang terjadi bila
orang lain juga akan terjadi vaskularisasi. Namun, beberapa hari transplantasi organ
kemudian terdapat sel-sel limfosit dan makrofag yang masuk ke dalam dilakukan antara
jaringan yang ditransplantasikan. Sel-sel limfosit ini akan saudara kembar siam?
mengeluarkan antibodi dan makrofag memakan jaringan asing Coba jelaskan pendapat
tersebut. Hal ini dapat menyebabkan resipien meningggal sehingga Anda.
untuk mengatasi hal ini, biasanya pasien diberi obat penekan sistem
imun untuk menghambat produksi antibodi. Namun, penggunaan obat
tersebut belum dapat menjamin keamanan pasien.
Transplantasi biasanya dapat dilakukan jika terdapat kecocokan
antara gen pendonor dan penerima. Biasanya, pendonor lebih banyak
diambil dari satu garis keturunan. Namun, transplantasi organ dari
kerabat dekat misalnya ayah, ibu, saudara, dan anak juga belum
menjamin keberhasilan transplantasi.
Para pakar juga telah berupaya mendapatkan organ yang memiliki
sistem imun identik dengan pasien yang dilakukan dengan teknik peng-
klon-an sel menjadi organ. Misalnya, menumbuhkan organ (hati dan ginjal)
yang berasal dari sel tubuh penderita. Namun, semua ini baru dalam
tahap penelitian sehingga belum ada wujud nyata dari upaya ini.

Jawablah soal-soal berikut. 3. Mengapa dalam kasus transplantasi organ


sering terjadi penolakan dari tubuh resipien
1. Bagaimana sistem hubungan kerja antar-
terhadap organ yang ditransplantasikan?
sistem organ dalam tubuh? Berikan contohnya.
Jelaskan jawaban Anda.
2. Apa yang akan terjadi jika dalam suatu sistem
organ terdapat salah satu organ yang meng-
alami kerusakan? Jelaskan jawaban Anda.

Mendata Jenis-Jenis Teknologi dalam Bidang hingga sedot lemak. Penemuan-penemuan ini tentu
Kesehatan tidak hanya cukup sampai disini saja, tetapi perlu
diteliti kembali mengenai kelebihan-kelebihan dan
Seiring dengan perkembangan ilmu biologi dan
kelemahan-kelemahannya. Hasil penemuan-
kedokteran, kini banyak ditemukan berbagai cara
penemuan ini dapat Anda temukan di surat kabar,
pengobatan menggunakan teknologi kesehatan.
majalah ataupun media elektronik.
Seperti transplantasi kulit, transplantasi jantung

Biologi Kelas XI 103


A. Tujuan 2. Carilah berbagai macam informasi dari
Mengenal hasil-hasil penemuan dalam bidang tema yang Anda pilih di surat kabar,
biologi, kedokteran, dan teknologi kesehatan majalah, internet, dan media elektronik
melalui pembuatan makalah dan kliping. lainnya. Informasi yang diperlukan antara
lain meliputi:
B. Alat dan Bahan
a. Berbagai macam cara penemuan-
1. alat tulis 4. lem atau selotip
penemuan teknologi sesuai tema
2. kertas manila 5. paku
yang dipilih.
3. ketas HVS 6. koran atau majalah
b. Latar belakang penemuan.
C. Cara Kerja c. Pemanfaatan teknologi hasil penemu-
1. Pilihlah salah satu dari tema-tema berikut. an.
a. Teknologi yang berhubungan dengan 3. Dari informasi yang Anda peroleh, susun-
kelainan pada Jaringan (contoh lah menjadi makalah singkat.
transplantasi kulit). 4. Buatlah kliping mengenai teknologi hasil
b. Teknologi yang berhubungan dengan penemuan-penemuan dari tema yang
kelainan pada sistem gerak (contoh Anda pilih untuk mendukung makalah
bedah tulang). Anda.
c. Teknologi yang berhubungan dengan
D. Laporan
kelainan pada sistem peredaran
Setelah selesai konsultasikan tugas proyek
darah (contoh transplantasi jantung).
kepada guru dan pajanglah kliping Anda di
d. Teknologi yang berhubungan dengan
tempat-tempat strategis. Presentasikan hasil
kelainan pada sistem pencernaan
makalah Anda untuk mengakhiri tugas ini.
makanan (contoh pemotongan usus
halus untuk mengurangi obesitas).

1. Jaringan penyusun tubuh hewan adalah 4. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot.
jaringan epitelium, jaringan pengikat, jaringan 5. Jaringan saraf terdiri atas sel-sel saraf yang
otot, dan jaringan saraf. disebut neuron.
2. Jaringan epitelium berfungsi untuk melapisi 6. Macam-macam jaringan penyusun tubuh
permukaan organ tubuh bagian dalam dan hewan yaitu jaringan epitelium, jaringan
dibentuk untuk melaksanakan fungsi absorpsi pengikat, jaringan otot, dan jaringan saraf.
dan proteksi. 7. Sistem organ yang menyusun tubuh manusia
3. Jaringan pengikat berfungsi untuk melekatkan yaitu sistem pencernaan, sistem pernapasan,
suatu jaringan lain, membungkus organ-or- sistem urinaria, sistem peredaran, sistem
gan, mengisi di antara organ-organ, dan rangka, sistem otot, sistem kelenjar buntu,
menghasilkan imunitas. sistem saraf, sistem perkembangbiakan, dan
sistem integumen.

104 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 7. Suatu jaringan memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
1. Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan 1) Melapisi atau menutupi permukaan
fungsi sama disebut . . . . organ tubuh.
a. organ d. pelindung 2) Inti lonjong dengan posisi horizontal.
b. organisme e. penyokong 3) Terdapat di pembuluh darah dan jantung.
c. jaringan Ciri-ciri tersebut dimiliki oleh jaringan . . . .
2. Kita tidak mungkin bisa mengamati jaringan a. epitelium pipih selapis
hanya dengan mata telanjang maka diperlu- b. ikat serabut padat
kan . . . . c. epitelium silindris selapis
a. kacamata d. sinar laser d. ikat longgar
b. lup e. mikroskop e. epitelium kubus selapis
c. lampu 8. Salah satu fungsi jaringan epitelium yaitu . . . .
3. Proses perubahan sel menjadi jaringan a. pelindung atau proteksi
disebut . . . . b. mengangkut darah
a. spesialisasi d. diferensiasi c. memberi bentuk pada tubuh
b. organisasi e. disfungsi d. mengangkut sari makanan
c. modifikasi e. penguat dan penyokong
4. Epitelium yang melapisi organ terluar tubuh 9. Di antara jaringan berikut yang tersusun atas
terdapat pada . . . . matriks semicair dan sejumlah besar bahan
a. rongga-rongga tubuh serabut protein yaitu jaringan . . . .
b. saluran-saluran a. saraf
c. pembuluh darah b. tulang
d. kulit c. pengikat
e. dinding usus halus d. limfa
5. Jaringan epitelium yang berfungsi sebagai e. penyokong
tempat ekskresi terdapat pada . . . . 10. Penyusun matriks berupa serat dengan daya
a. ginjal d. kelenjar keringat elastisitas rendah, daya regang sangat tinggi,
b. lidah e. dinding usus halus berwarna putih, dan terdapat pada tendon.
c. kulit Penyusun matriks yang dimaksud yaitu serat
6. Perhatikan tabel berikut. ....
a. elastin
No. Jaringan Fungsi b. kolagen
c. perifer
1) Otot lurik Ekskresi
d. retikuler
2) Kartilago hialin Proteksi
3) Epitelium silindris selapis Cadangan e. hialin
makanan 11. Jaringan ini terdapat antara lain pada pem-
4) Epitelium Kelenjar Sekresi
5) Saraf Koordinasi buluh bronki, ujung tulang rusuk, permukaan
tulang sendi, dan membentuk sebagian besar
rangka embrional. Jaringan ini digolongkan
Hubungan yang benar antara jaringan dengan
dalam jaringan . . . .
fungsinya adalah . . . .
a. ikat longgar
a. 1) dan 2) b. ikat serabut padat
b. 2) dan 3) c. tulang rawan
c. 3) dan 4) d. rawan hialin
d. 4) dan 5) e. rawan fibrosa
e. 5) dan 1)

Biologi Kelas XI 105


12. Jaringan penyusun tubuh manusia ini mem- 18. Otot jantung mempunyai bentuk seperti . . . .
punyai matriks agak keruh, dan terdapat pada a. otot polos dan reaksi lambat dipengaruhi
daun telinga, saluran eustachius, dan oleh susunan saraf
epiglotis, serta berfungsi memberikan b. otot lurik dan secara fisiologis seperti otot
fleksibilitas dan sokongan. Jaringan tersebut polos, tetapi tidak dipengaruhi oleh pusat
adalah . . . . susunan saraf
a. jaringan tulang rawan hialin c. otot lurik dan reaksi lambat
b. jaringan tulang rawan fibrosa d. otot lurik dan reaksi cepat dipengaruhi
c. jaringan tulang rawan elastis oleh saraf pusat
d. jaringan tulang spons e. otot polos dan reaksi cepat dipengaruhi
e. jaringan pengikat padat oleh saraf tak sadar
13. Garam mineral yang paling banyak menyusun 19. Darah dapat berfungsi atau berperan dalam
jaringan tulang yaitu . . . . memberantas penyakit karena . . . .
a. kalsium fosfat a. darah mengandung eritrosit
b. kalsium karbonat b. darah mengandung air
c. magnesium klorida c. adanya leukosit
d. kalsium klorida d. adanya protein
e. kalsium fluorida e. adanya garam
14. Suatu jaringan memiliki ciri-ciri berikut. 20. Impuls (rangsang) dari organ penerima
1) gelap dan keruh, rangsang (reseptor) bisa sampai ke susunan
2) sumber kolagen tersusun sejajar saraf pusat karena peran dari . . . .
membentuk satu berkas, dan a. neuron afferent
3) terdapat pada persendian tulang b. neuron intermedian
pinggang. c. neuron efferent
Jaringan itu adalah . . . . d. interneuron
a. rawan hialin e. neuron motorik
b. rawan fibrosa
c. rawan elastis 21. Jenis sel makrofag yang tertanam dalam
d. tulang kompak matriks suatu jaringan berperan dalam per-
e. tulang spons tahanan tubuh melalui mekanisme . . . .
a. pinositosis
15. Jaringan otot berikut yang gerakannya tidak b. fagositosis
dikontrol oleh kehendak yaitu otot . . . . c. lisis
a. polos d. a dan b benar d. a dan b benar
b. jantung e. b dan c benar e. a dan c benar
c. rangka
22. Pada jaringan tulang rangka yang berfungsi
16. Salah satu ciri yang dimiliki oleh otot volunter mensintesis dan mempertahankan matriks
yaitu . . . . yaitu . . . .
a. berinti satu a. kondrosit
b. serabut miofibril polos/tidak berwarna b. kondroid
c. terdapat pada saluran alat-alat dalam c. perikondrium
d. fungsinya menggerakkan rangka d. makrofag
e. reaksinya terhadap rangsang lambat e. kondroblast
17. Perhatikan ciri-ciri suatu jaringan di bawah ini. 23. Melekatnya organ pada otot dinding tubuh
1) Sel berupa serabut dan bercabang. dibantu oleh jaringan pengikat . . . .
2) Reaksi terhadap rangsang lambat. a. longgar
3) Inti sel terdapat di tengah. b. fibrosa putih
Ciri-ciri di atas dimiliki oleh jaringan yang c. fibrosa kuning
terdapat pada organ . . . . d. lemak
a. lidah d. tulang e. darah
b. jantung e. usus
c. mata

106 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


24. Jaringan otot dapat berkontraksi karena Organ yang menyusun sistem sirkulasi yaitu
terdapat . . . . ....
a. discus interkalaris a. 1), 2), dan 3)
b. miofibril b. 2), 3), dan 4)
c. kanalikuli c. 2), 4), dan 6)
d. lamela d. 3), 4), dan 6)
e. lakuna e. 4), 5), dan 6)
25. Apabila terjadi gangguan, misalnya impuls dari B. Jawablah soal-soal berikut.
reseptor tidak bisa sampai ke sistem saraf 1. Jelaskan pengertian istilah-istilah berikut ini.
pusat, berarti terjadi gangguan pada . . . . a. Sel
a. neuron intermedier b. Jaringan
b. neuron motorik c. Organ
c. neuron afferent d. Sistem organ
d. neuron efferent e. Sitologi
e. interneuron f. Histologi
26. Bila terjadi gangguan pada jantung, akan g. Organologi
terjadi gangguan dalam sistem . . . . 2. Sebutkan jaringan epitelium yang berfungsi
a. pencernaan sebagai kelenjar.
b. pernapasan
c. endokrin 3. Sebutkan perbedaan antara otot polos, otot
d. transportasi lurik, dan otot jantung.
e. gerak 4. Jelaskan perbedaan ciri-ciri tulang rawan
27. Jaringan penyusun kulit yang berfungsi hialin dengan tulang rawan elastis.
melindungi terhadap kehilangan panas yaitu 5. Jaringan epitelium simpleks dapat dibedakan
jaringan . . . . menjadi beberapa macam, di antaranya
a. lemak d. darah epitelium silindris semu berlapis. Jelaskan
b. tulang e. saraf mengapa disebut demikian.
c. rangka
6. Jelaskan bahwa jaringan epitelium sebagai
28. Aktivitas tubuh terganggu karena produksi pintu gerbang lalu lintas zat.
hormon tidak mencukupi. Hal ini berarti terjadi
gangguan pada sistem . . . . 7. Matriks pada jaringan pengikat terdiri atas
a. pencernaan d. saraf serat dan bahan dasar. Sebutkan jenis-jenis
b. ekskresi e. endokrin serat tersebut dan cirinya secara singkat.
c. transportasi 8. Bahan dasar penyusun jaringan pengikat
29. Salah satu jaringan penyusun kulit yang berupa bahan homogen setengah cair. Bahan
mendukung fungsi kulit sebagai organ ekskresi dasar ini bisa bersifat lentur, tetapi juga dapat
keringat yaitu jaringan epitelium . . . . bersifat kaku. Mengapa demikian? Jelaskan
a. transisional jawaban Anda.
b. kelenjar 9. Apakah perbedaan antara fagositosis dengan
c. bersilia pinositosis?
d. silindris
10. Dari manakah asal dibentuknya jaringan
e. selapis
tulang rawan pada anak dan pada orang
30. Di bawah ini terdapat macam-macam organ. dewasa?
1) Ginjal
2) Jantung C. Berpikir kritis
3) Paru-paru
Dewasa ini sering kita dengar istilah sedot
4) Pembuluh darah
lemak. Teknik ini banyak digunakan oleh
5) Laring
beberapa orang untuk mengurangi tumpukan
6) Pembuluh getah bening
jaringan lemak dalam tubuhnya. Sekarang
simaklah artikel berikut.

Biologi Kelas XI 107


seperti kembalinya pembentukan jaringan
Dapat ditekankan sedot lemak bertujuan lemak. Mungkin pula di area lain dari tubuh
untuk memperjelas garis atau bentuk luar dijumpai keluhan-keluhan berupa pe-
tubuh, bukan untuk mengurangi kelebihan nimbunan lemak baru.
berat badan. Sedot lemak ini didesain untuk Sumber: Suara Merdeka, Edisi Sabtu, 20 Juli 2002

memindahkan jaringan lemak dari area yang


diinginkan, tidak untuk menggantikan Dari kasus di atas, jawablah pertanyaan-
pengaturan menu diet yang ada sebelumnya pertanyaan di bawah ini.
atau olahraga guna menurunkan berat badan. 1. Apa yang dimaksud sedot lemak?
Namun, apa yang terjadi pada sebagian 2. Apakah sedot lemak cocok untuk semua
orang yang mengalami masalah kegemukan orang?
serius dan ingin melakukan operasi sedot 3. Apakah sedot lemak dapat menguruskan
lemak? Kadang-kadang setelah operasi ini tubuh?
orang yang menjalani mungkin belum me- 4. Apakah sedot lemak berbahaya?
ngerti hal-hal yang tidak diinginkan akan 5. Di mana sedot lemak dilakukan?
muncul, yang biasanya berupa komplikasi, 6. Bagaimana pendapat Anda mengenai
sedot lemak?

Struktur dan Fungsi Jaringan


Hewan Vertebrata

Jawablah beberapa pertanyaan berikut.


1. Jaringan apa saja yang menyusun tubuh
Pelajari kembali

hewan? Bagaimana struktur setiap jaringan


tersebut?
2. Apa fungsi setiap jaringan yang menyusun
tubuh hewan?
3. Sistem organ apa saja yang menyusun tubuh
hewan?
4. Apa yang dimaksud dengan transplantasi
jaringan?

Jawaban betul < 60%

Jawaban betul ≥ 60%

108 Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan Vertebrata


A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 6. Penghancuran ekor berudu saat menginjak
1. Penggolongan sel menjadi eukariotik dan dewasa disebut . . . .
prokariotik berdasarkan ada tidaknya . . . . a. autolisis
a. mitokondria b. autofagi
b. membran inti c. eksositosis
c. retikulum endoplasma d. pinositosis
d. ribosom e. fagositosis
e. nukleus 7. Plastida yang berfungsi untuk menyimpan
2. Transpor membran yang tergolong transpor lemak yaitu . . . .
pasif yaitu . . . . a. amiloplas
a. eksositosis b. proteoplas
b. endositosis c. elaioplas
c. osmosis d. kromoplas
d. fagositosis e. kloroplas
e. pinositosis
8. Organel sel tumbuhan yang berfungsi untuk
3. Di antara organel-organel sel berikut yang membentuk tenaga yaitu . . . .
menunjukkan ciri khas sel hewan . . . . a. kloroplas dan mitokondria
a. dinding sel mitokondria b. kloroplas dan vakuola
b. ribosom-lisosom c. vakuola dan plastida
c. vakuola-nukleolus d. lisosom dan ribosom
d. membran plasma-nukleus e. sitoplasma dan ribosom
e. sentrosom-sentriol
9. Organel sel yang sering disebut The power
4. Pada sel bakteri, organel sel yang berperan house of cell yaitu . . . .
sebagai tempat penghasil energi yaitu . . . . a. kloroplas
a. ribosom b. mitokondria
b. mesosom c. lisosom
c. sitoplasma d. badan mikro
d. dinding sel e. sentriol
e. membran plasma
10. Organel sel yang berperan dalam
5. Perhatikan pernyataan berikut ini. mengarahkan kromosom ke kutub saat
1) Mensintesis lemak dan kolesterol pembelahan sel yaitu . . . .
2) Menampung protein yang disintesis oleh a. kloroplas
ribosom b. mitokondria
3) Transportasi molekul-molekul dari bagian c. sentriol
sel yang satu ke bagian sel yang lain d. nukleus
4) Menetralkan racun (detoksifikasi) e. nukleolus
Organel sel yang mempunyai fungsi-fungsi di
11. Lepasnya membran plasma dari dinding sel
atas yaitu . . . .
pada sel tumbuhan disebut . . . .
a. kompleks Golgi
a. krenasi
b. ribosom
b. plasmolisis
c. mitokondria
c. lisis
d. retikulum endoplasma
d. endositosis
e. lisosom
e. eksositosis

Biologi Kelas XI 109


12. Nukleolus disebut sebagai organel sel yang Gambar penampang ba- 1
tidak tetap karena dapat . . . . tang Dicotyledoneae 2
a. berpindah-pindah tempat muda di samping, ber-
b. menempel pada organel sel lain hubungan dengan soal 3

c. menghilang atau mengecil nomor 15 dan 16. 4


d. menembus keluar sel 5
e. membelah diri
17. Jaringan penyusun batang berturut-turut dari
13. Pada akar tanaman Dicotyledoneae, titik-titik 1, 2, 3, 4, dan 5 yaitu . . . .
kaspari terdapat pada . . . . a. epidermis, endodermis, kambium, xilem,
a. floeterma dan floem
b. endodermis b. epidermis, endodermis, kambium, floem,
c. perisikel dan xilem
d. xilem c. epidermis, endodermis, floem, kambium,
e. empulur dan xilem
14. Di antara jaringan gabus terdapat celah yang d. epidermis, floem, endodermis, xilem, dan
berfungsi sebagai jalan masuk dan keluarnya kambium
udara pernapasan. Celah itu disebut . . . . e. epidermis, endodermis, floem, xilem, dan
a. lentisel d. suberin kambium
b. sel korteks e. perisikel 18. Jaringan nomor 1 berfungsi untuk . . . .
c. sel feloderm a. pengangkut zat
15. Perhatikan irisan penampang daun berikut. b. sebagai jaringan dasar
1 c. sebagai jaringan penunjang
d. perlindungan terhadap kehilangan air



4
2
yang berlebihan
5
e. penyimpan zat
3 19. Hasil fotosintesis daun untuk sementara waktu
disimpan di jaringan . . . .
Jaringan yang berfungsi sebagai tempat per- a. spons parenkim
napasan dan fotosintesis ditunjukkan oleh b. palisade parenkim
gambar berlabel nomor . . . . c. stomata
a. 1 dan 2 d. 3 dan 4 d. kutikula
b. 2 dan 3 e. 4 dan 5 e. epidermis
c. 3 dan 5
20. Sulur yang merupakan bentuk modifikasi daun
16. Bagian 1 dan 2 pada terdapat pada tanaman . . . .
penampang lintang a. kembang sungsang
daun di samping untuk 1 b. mentimun
.... c. markisa
2
a. m e n g a n g k u t d. semangka
bahan asimilasi e. anggur
dan tempat foto- 21. Persamaan ciri-ciri khas struktur tumbuhan
sintesis Monocotyledoneae dan Dicotyledoneae
b. mengangkut hasil asimilasi dan tempat terdapat pada . . . .
fotosintesis a. susunan akarnya
c. mengangkut CO2 dan tempat fotosintesis b. morfologi bunganya
d. pertukaran gas dan mengangkut hasil c. sifat haploid sel kelaminnya
fotosintesis d. bangun dasar daunnya
e. menyimpan hasil fotosintesis dan e. susunan anatomi batangnya
pertukaran gas

110 Latihan Ulangan Blok 1


22. Tanaman anggrek mempunyai akar khusus 29. Organisasi dari kesatuan sistem di dalam
yang berfungsi mencegah kehilangan air yang tubuh yang membentuk organisme atau
terlalu besar yaitu akar . . . . individu yaitu . . . .
a. udara a. atom suatu unsur → sel → organel →
b. parasit molekul → jaringan → organ → sistem
c. tunjang organ → organisme
d. kontraktif b. atom suatu unsur → organel → molekul
e. pneumatoforis → jaringan → sel → organ → sistem
organ → organisme
23. Proses penyerapan air dan mineral melalui bulu
c. atom suatu unsur → molekul → organel
akar disebut . . . .
→ sel → jaringan → organ → sistem
a. difusi d. eksositosis
organ → organisme
b. osmosis e. absorbsi
d. atom suatu unsur → organel → molekul
c. endositos
→ sel → jaringan → organ → sistem
24. Jaringan endodermis terdapat di antara . . . . organ → organisme
a. xilem dan floem e. atom suatu unsur → molekul → organel
b. felem dan felodarma → jaringan → sel → organ → sistem
c. parenkima dan epidermis organ → organisme
d. silinder pusat dan epidermis
30. Di antara dua saluran Havers dihubungkan
e. korteks dan silinder pusat
oleh suatu saluran yaitu . . . .
25. Salah satu organ yang berperan dalam sistem a. kanalikuli
pencernaan adalah . . . . b. volkman
a. paru-paru d. trakea c. lamela
b. bronkus e. laring d. falopii
c. esofagus e. varol
26. Beberapa organ tubuh manusia. 31. Suatu granula dalam sel saraf yang dibentuk
1) Laring 4) Ginjal oleh retikulum endoplasma dan ribosom yaitu
2) Lambung 5) Kolon ....
3) Usus 12 jari a. aksonhillok
Organ-organ yang menyusun sistem b. badan nissl
pencernaan yaitu . . . . c. miofibril
a. 1), 2), dan 3) d. nodus Ranvier
b. 1), 3), dan 5) e. pulau Langerhans
c. 2), 3), dan 4)
d. 2), 3), dan 5) 32. Substansi penyusun jaringan otot yang
e. 2), 4), dan 5) paling besar yaitu . . . .
a. air
27. Sistem organ yang terdiri atas kelenjar pituitari, b. lemak
tiroid, paratiroid, dan pankreas yaitu . . . . c. garam mineral
a. sistem saraf d. protein
b. sistem endokrin e. glikogen
c. sistem reproduksi
d. sistem regulasi 33. Bagian akson yang tidak tertutupi oleh
e. sistem ekskresi selubung mielin yaitu . . . .
a. neurit
28. Salah satu organ reproduksi jantan yaitu b. aksonhillok
.... c. badan nissl
a. ovarium d. sel Schwann
b. oviduk e. nodus Ranvier
c. vesikula seminalis
d. vagina
e. uterus

Biologi Kelas XI 111


34. Tremor adalah gangguan yang terjadi pada 8. Pada tumbuhan Monocotyledoneae terbentuk
sistem . . . . lingkaran tahun. Benarkah pernyataan ini?
a. gerak Jelaskan.
b. saraf 9. Apakah perbedaan gutasi dengan transpirasi?
c. pencernaan
10. Apakah perbedaan struktur tumbuhan
d. saraf dan gerak
Dicotyledoneae dengan Monocotyledoneae?
e. saraf dan pencernaan
11. Berdasarkan bagian-bagiannya, terdapat
35. Berdasarkan ada tidaknya rongga di berbagai jenis bunga. Sebutkan jenisnya serta
dalamnya, tulang dibedakan atas . . . . jelaskan bagian-bagiannya dari masing-
a. tulang rawan dan tulang keras masing jenis bunga tersebut.
b. tulang pendek dan tulang pipa
c. tulang pipih dan tulang rawan 12. Mengapa batang tumbuhan Dicotyledoneae
d. tulang kompak dan tulang bunga karang dapat tumbuh membesar sedangkan batang
e. tulang bunga karang dan tulan pipih Monocotyledoneae tidak?
13. Jelaskan dua macam transportasi ekstravaskular
pada tumbuhan.
B. Jawablah soal-soal berikut.
14. Sebutkan organ-organ penyusun sistem
1. Mengapa nukleolus bukan organel yang
endokrin jelaskan fungsinya.
tetap?
15. Jaringan apa sajakah yang menyusun organ
2. Apa yang dimaksud dengan sifat permeabel kulit?
pada membran plasma?
16. Sebutkan organ-organ penyusun sistem
3. Jelaskan perbedaan antara sel prokariotik dan ekskresi dan jelaskan fungsi ekskresi yang
eukariotik. dilakukan oleh organ-organ tersebut.
4. Apa perbedaan transpor pasif dan transpor 17. Sistem organ apakah yang berfungsi mem-
aktif? Menurut Anda, manakah yang lebih produksi hormon-hormon untuk mengatur
menguntungkan sel? aktivitas tubuh? Sebutkan pula organ-
5. Jelaskan perbedaan antara sel hewan dengan organnya.
sel tumbuhan. Tulislah dalam tabel. 18. Jaringan apa saja yang menyusun organ
6. Apa yang dimaksud dengan membran plasma usus?
bersifat semi permeabel? 19. Jelaskan perbedaan dari otot polos, otot lurik,
dan otot jantung.
7. Bila kita amati di sekitar kita, tanaman yang
ditumbuhi tanaman parasit pertumbuhannya 20. Jelaskan struktur sistem Havers dan sebutkan
tidak optimal. Mengapa demikian? bagian-bagiannya.

112 Latihan Ulangan Blok 1


Bab II Metabolisme

Metabolisme

Sifat Enzim Katabolisme Anabolisme Peranan

1. Biokatalisator 1. Respirasi 1. Fotosintesis 1. Makanan


2. Bekerja spesifik 2. Fermentasi 2. Fotorespirasi rendah gula
3. Berupa koloid 3. Kemosintetis 2. Pengawetan
4. Termolabil makanan
5. Reversibel 3. Makanan
suplemen

Mampu menganalisis proses metabolisme organisme dan


penerapannya pada sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat.

Biologi Kelas XII 15


Sumber: Tubuh Manusia, Widyadara

Tubuh kita memerlukan energi untuk melakukan berbagai


aktivitas, misalnya berolahraga. Saat berlari kita memerlukan banyak
energi. Tubuh kita memerlukan asupan makanan sebagai sumber metabolisme
energi untuk memenuhi kebutuhan energi. Di dalam tubuh, makanan katabolisme
tersebut akan mengalami katabolisme sehingga dihasilkan energi. anaerob
glikolisis
Katabolisme merupakan salah satu bagian dari metabolisme yang sistem transpor elektron
menghasilkan energi. Apakah yang dimaksud katabolisme dan anabolisme
metabolisme? aerob
Pada bab ini akan dipelajari mengenai pengertian metabolisme fermentasi
serta macamnya. Selain itu, Anda juga dapat mempelajari proses siklus Krebs
respirasi
yang berlangsung dalam metabolisme. Setelah mempelajari bab ini
Anda diharapkan dapat memahami berbagai proses metabolisme
dalam makhluk hidup dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan
sehari-hari.

16 Metabolisme
Semua aktivitas hidup memerlukan energi. Berpikir, berolahraga,
bahkan tidur pun memerlukan energi. Dari mana energi berasal?
Mobil mendapat energi dari bensin, sementara itu tubuh organisme
mendapat energi dari bahan makanan. Sumber energi untuk segala
kehidupan kita berasal dari cahaya matahari yang ditangkap oleh
tumbuhan melalui klorofil. Selanjutnya, dalam proses jaring-jaring
makanan, energi yang terdapat dalam makanan masuk dalam sistem
pencernaan dan setelah dicerna menghasilkan zat-zat makanan. Zat-
zat makanan ini akan diangkut menuju sel-sel dan jaringan tubuh
baik pada konsumen pertama atau berikutnya. Nah, zat makanan
ini di dalam sel-sel tubuh akan mengalami proses katabolisme.
Metabolisme berasal dari kata metabole yang artinya perubahan.
Berubah di sini memiliki dua pengertian. Pertama, berubah menjadi
lebih kompleks disebut anabolisme, asimilasi, atau sintesis. Kedua,
berubah menjadi lebih sederhana disebut katabolisme atau
disimilasi.
Dengan demikian metabolisme meliputi dua macam reaksi, yaitu
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme (biosintesis) merupakan
proses pembentukan makromolekul (lebih kompleks) dari molekul
yang lebih sederhana. Makromolekul yang dimaksud misalnya
komponen sel (protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat). Oleh
karena proses pembentukannya memerlukan energi bebas maka
disebut reaksi endergonik.
Katabolisme merupakan proses pemecahan makromolekul
kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana. Misalnya
pengubahan karbohidrat menjadi CO 2 dan H 2O dalam proses
respirasi. Proses ini menghasilkan energi bebas sehingga disebut
reaksi eksergonik. Energi tersebut tersimpan dalam bentuk molekul
pembawa energi tinggi antara lain adenosin triphosphat (ATP) dan
nikotinamida adenin dinukleotida phosphat (NADPH). Semua proses
metabolisme (anabolisme dan katabolisme) merupakan reaksi
enzimatis. Artinya, reaksi itu terjadi melalui keterlibatan enzim.
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai metabolisme marilah kita
bahas terlebih dulu mengenai enzim.

A. Peran Enzim dalam Metabolisme


Enzim merupakan senyawa protein yang berfungsi sebagai
katalisator reaksi-reaksi kimia yang terjadi dalam sistem biologi
(makhluk hidup). Oleh karena merupakan katalisator dalam sistem
biologi, enzim sering disebut biokatalisator. Katalisator adalah suatu
zat yang mempercepat reaksi kimia, tetapi tidak mengubah
kesetimbangan reaksi atau tidak mempengaruhi hasil akhir reaksi.
Zat itu sendiri (enzim) tidak ikut dalam reaksi sehingga bentuknya
tetap atau tidak berubah.
Tanpa adanya enzim, reaksi-reaksi kimia dalam tubuh akan
berjalan lambat. Apakah sebenarnya enzim itu dan bagaimanakah
cara kerjanya?

Biologi Kelas XII 17


1. Komponen Enzim
Enzim (biokatalisator) adalah senyawa protein sederhana
maupun protein kompleks yang bertindak sebagai katalisator spesifik.
Enzim yang tersusun dari protein sederhana jika diuraikan hanya
tersusun atas asam amino saja, misalnya pepsin, tripsin, dan
kemotripsin. Sementara itu, enzim yang berupa protein kompleks
bila diuraikan tersusun atas asam amino dan komponen lain.
Enzim lengkap atau sering disebut holoenzim, terdiri atas
komponen protein dan nonprotein. Komponen protein yang
menyusun enzim disebut apoenzim. Komponen ini mudah
mengalami denaturasi, misalnya oleh pemanasan dengan suhu
tinggi. Adapun penyusun enzim yang berupa komponen non-
protein dapat berupa komponen organik dan anorganik.
Komponen organik yang terikat kuat oleh protein enzim disebut
gugus prostetik, sedangkan komponen organik yang terikat
lemah disebut koenzim. Beberapa contoh koenzim antara lain:
vitamin (vitamin B1, B2, B6, niasin, dan biotin), NAD (nikotinamida
adenin dinukleotida), dan koenzim A (turunan asam pentotenat).
Komponen anorganik yang terikat lemah pada protein enzim
disebut kofaktor atau aktivator, misalnya beberapa ion logam
seperti Zn2+, Cu2+, Mn2+, Mg2+, K+, Fe2+, dan Na+.

2. Cara Kerja Enzim


Salah satu ciri khas enzim yaitu bekerja secara spesifik.
Artinya, enzim hanya dapat bekerja pada substrat tertentu.
Bagaimana cara kerja enzim? Beberapa teori berikut
menjelaskan tentang cara kerja enzim.
a. Lock and Key Theory (Teori Gembok dan Kunci)
Teori ini dikemukakan oleh Fischer (1898). Enzim di-
umpamakan sebagai gembok yang mempunyai bagian kecil
dan dapat mengikat substrat. Bagian enzim yang dapat
berikatan dengan substrat disebut sisi aktif. Substrat
diumpamakan kunci yang dapat berikatan dengan sisi aktif
enzim. Perhatikan Gambar 2.1 berikut.
Sisi aktif

Enzim Substrat Kompleks Enzim- Enzim Produk


Substrat
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.1
Cara kerja enzim Lock and Key Theory

Selain sisi aktif, pada enzim juga ditemukan adanya sisi


alosterik. Sisi alosterik dapat diibaratkan sebagai sakelar yang
dapat menyebabkan kerja enzim meningkat ataupun menurun.
Apabila sisi alosterik berikatan dengan penghambat (inhibi-
tor), konfigurasi enzim akan berubah sehingga aktivitasnya
berkurang. Namun, jika sisi alosterik ini berikatan dengan
aktivator (zat penggiat) maka enzim menjadi aktif kembali.

18 Metabolisme
b. Induced Fit Theory (Teori Ketepatan Induksi)
Sisi aktif enzim bersifat fleksibel sehingga dapat berubah
bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Perhatikan Gambar
2.2 dan diskusikan dengan teman sebangku.

Substrat

Enzim
Sisi aktif
fleksibel Enzim yang sisi aktif- Kompleks Produk
nya telah berubah se- enzim-substrat
suai substrat

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.2
Cara kerja enzim Induced Fit Theory

Lakukanlah kegiatan diskusi berikut, agar Anda lebih memahami


cara kerja enzim.

Pada umumnya sebuah enzim hanya mampu menjadi katalisator


pada sebuah atau beberapa reaksi kimia, dengan catatan substrat
itu mempunyai struktur umum sama, sesuai dengan Teori Gembok
dan Kunci. Nah, sekarang perhatikan gambar berikut.
Sisi aktif

Enzim

3
2

4 5
Substrat

Diskusikan dengan kelompok Anda di antara kelima substrat tersebut.


Manakah yang dapat bereaksi dengan enzim? Jelaskan alasannya
dan presentasikan di depan kelas.

3. Penghambatan Aktivitas Enzim


Telah dijelaskan bahwa mekanisme kerja enzim dalam suatu
reaksi kimia dilakukan melalui pembentukan kompleks enzim-
substrat. Adakalanya reaksi kimia yang dikatalisir enzim
mengalami gangguan, yaitu jika enzim itu sendiri mengalami
penghambatan. Molekul atau ion yang menghambat kerja enzim
disebut inhibitor. Terdapat tiga jenis inhibitor, yaitu inhibitor
reversibel, inhibitor tidak reversibel, dan inhibitor alosterik.

Biologi Kelas XII 19


a. Inhibitor Reversibel
Inhibitor reversibel meliputi tiga jenis hambatan berikut.
1) Inhibitor kompetitif (hambatan bersaing)
Pada penghambatan ini zat-zat penghambat
mempunyai struktur mirip dengan struktur substrat.
Dengan demikian, zat penghambat dengan substrat
saling berebut (bersaing) untuk bergabung dengan sisi
aktif enzim (Gambar 2.3).

Penghambat


+ Tidak menghasil-
→ kan produk

Enzim Kompleks enzim peng-


Substrat
hambat (tidak aktif)

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.3
Inhibitor kompetitif

2) Inhibitor nonkompetitif (hambatan tidak bersaing)


Penghambatan ini dipicu oleh terikatnya zat peng-
hambat pada sisi alosterik sehingga sisi aktif enzim berubah.
Akibatnya, substrat tidak dapat berikatan dengan enzim
untuk membentuk kompleks enzim-substrat (Gambar 2.4).
Enzim
Substrat
Penghambat

Enzim + Tidak menghasilkan


produk

Substrat
Sisi Penghambat
alosterik
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.4
Inhibitor nonkompetitif

3) Inhibitor umpan balik


Hasil akhir (produk) suatu reaksi dapat menghambat
bekerjanya enzim. Akibatnya, reaksi kimia akan berjalan
lambat. Apabila produk disingkirkan, reaksi akan berjalan
lagi.
b. Inhibitor Tidak Reversibel
Hambatan ini terjadi karena inhibitor bereaksi tidak
reversibel dengan bagian tertentu pada enzim sehingga
mengakibatkan bentuk enzim berubah. Perubahan bentuk
enzim ini mengakibatkan berkurangnya aktivitas katalitik enzim
tersebut. Hambatan tidak reversibel umumnya disebabkan
oleh terjadinya proses destruksi atau modifikasi sebuah gugus
enzim atau lebih yang terdapat pada molekul enzim.

20 Metabolisme
c. Inhibitor Alosterik
Pada penghambatan alosterik, molekul zat penghambat
tidak berikatan pada sisi aktif enzim, melainkan berikatan pada
sisi alosterik. Akibat penghambatan ini sisi aktif enzim menjadi
tidak aktif karena telah mengalami perubahan bentuk.

4. Sifat-Sifat Enzim
Secara ringkas sifat-sifat enzim dijelaskan sebagai berikut.
a. Enzim merupakan biokatalisator.
Enzim dalam jumlah sedikit saja dapat mempercepat reaksi
beribu-ribu kali lipat, tetapi ia sendiri tidak ikut bereaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik.
Enzim tidak dapat bekerja pada semua substrat, tetapi hanya
bekerja pada substrat tertentu saja. Misalnya, enzim katalase
hanya mampu menghidrolisis H2O2 menjadi H2O dan O2.
c. Enzim berupa koloid.
Enzim merupakan suatu protein sehingga dalam larutan
enzim membentuk suatu koloid. Hal ini menambah luas
bidang permukaan enzim sehingga aktivitasnya lebih besar.
d. Enzim dapat bereaksi dengan substrat asam maupun basa.
Sisi aktif enzim mempunyai gugus R residu asam amino
spesifik yang merupakan pemberi atau penerima protein
yang sesuai.
e. Enzim bersifat termolabil.
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu rendah,
kerja enzim akan lambat. Semakin tinggi suhu, reaksi kimia
yang dipengaruhi enzim semakin cepat, tetapi jika suhu
terlalu tinggi, enzim akan mengalami denaturasi.
f. Kerja enzim bersifat bolak-balik (reversibel).
Enzim tidak dapat menentukan arah reaksi, tetapi hanya
mempercepat laju reaksi mencapai kesetimbangan. Misalnya
enzim lipase dapat mengubah lemak menjadi asam lemak
dan gliserol. Sebaliknya, lipase juga mampu menyatukan
gliserol dan asam lemak menjadi lemak.
Enzim tidak hanya menguraikan molekul kompleks, tetapi juga
dapat membentuk molekul kompleks dari molekul-molekul
sederhana penyusunnya (reaksi bolak-balik). Perhatikanlah skema
pada Gambar 2.5 berikut agar Anda dapat memahami sifat enzim
dengan lebih jelas.
Substrat
Substrat
Produk Produk

Bagian aktif Bagian aktif

Enzim Kompleks Enzim Enzim Kompleks Enzim


enzim-substrat enzim-substrat
Reaksi pemecahan Reaksi pembentukan
Sumber: Biology, Mader, S. S.

Gambar 2.5
Kerja enzim bersifat bolak-balik (reversibel)

Biologi Kelas XII 21


Seperti halnya reaksi kimia, reaksi enzimatis juga di-
pengaruhi oleh faktor-faktor tertentu, contoh enzim laktase. Enzim
ini terdapat pada organ hati. Laktase berfungsi mengubah
hidrogen peroksida (H2O2) menjadi H2O dan O2. Lakukanlah
kegiatan berikut agar Anda mendapat gambaran tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi kerja enzim.

Mengetahui Faktor-Faktor yang


Mempengaruhi Kerja Enzim
1. Siapkan tabung reaksi dan berilah label nomor 6. Potonglah hati yang ketiga menjadi dua
1 sampai dengan 5. bagian sama besar. Kemudian masukkan
2. Ambillah 2 ml larutan hidrogen peroksida dalam tabung III.
menggunakan pipet. Kemudian masukkan ke 7. Potonglah kentang dan daging kambing atau
dalam setiap tabung. sapi segar sebesar dadu. Selanjutnya,
3. Potonglah hati sebanyak tiga potong dengan masukkan dalam tabung IV dan V.
ukuran sama, misalnya sebesar dadu. 8. Amatilah adanya reaksi pada kelima tabung.
4. Rebuslah sepotong hati, kemudian dinginkan. Jika terjadi reaksi enzimatis, akan terbentuk
Setelah dingin masukkan ke dalam tabung I. gelembung udara yang keluar dari larutan
5. Masukkan sepotong hati segar ke dalam hidrogen peroksida.
tabung II.

Hasil Pengamatan:
Tabung Jaringan Perlakuan Banyak Gelembung Tingkat Reaksi

I Hati yang telah direbus


II Hati segar A
III Hati segar B
IV Kentang
V Daging kambing atau
sapi segar

Catatan: Isilah pada kolom tingkat reaksi dengan: tidak terjadi reaksi, reaksi lambat, dan reaksi cepat.
Pertanyaan: 3. Di antara tabung-tabung yang di dalamnya
1. Pada tabung nomor berapakah tidak terjadi terjadi reaksi kimia, pada tabung manakah
reaksi kimia? Mengapa demikian? yang reaksi kimianya paling cepat? Mengapa
2. Pada tabung nomor berapakah terjadi reaksi demikian?
kimia? Mengapa demikian? 4. Apa kesimpulan dari kegiatan ini?
Buatlah laporan hasil eksperimen ini dan
presentasikan.

Berdasarkan kegiatan di depan, kita dapat mengetahui dua


faktor yang mempengaruhi kerja enzim, yaitu suhu dan
konsentrasi enzim. Berikut akan dijelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi kerja enzim.

22 Metabolisme
a. Suhu (Temperatur)
Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Enzim pada suhu
0°C tidak aktif, akan tetapi juga tidak rusak. Jika suhu
dinaikkan sampai batas optimum, aktivitas enzim semakin

(produk per unit/waktu)


Kecepatan reaksi
meningkat. Jika suhu melebihi batas optimum, dapat
menyebabkan denaturasi protein yang berarti enzim telah
rusak. Suhu optimum untuk aktivitas enzim pada manusia dan
hewan berdarah panas ± 37°C, sedangkan pada hewan
berdarah dingin ± 25°C. Hubungan antara suhu dengan
kecepatan reaksi (enzimatis) dijelaskan dalam Gambar 2.6 di
samping. 0 10 20 30 40 50 60
Temperatur °C
b. pH (Derajat Keasaman)
Enzim mempunyai pH optimum yang dapat bersifat Sumber: Biology, Mader, S. S.
asam maupun basa. Sebagian besar enzim pada manusia Gambar 2.6
mempunyai pH optimum antara 6–8, misalnya enzim tripsin Grafik hubungan antara
yang mendegradasi protein. Namun, ada beberapa enzim temperatur dengan kecepatan
reaksi
yang aktif pada kondisi asam, misalnya enzim pepsin.
Perubahan pH dapat mempengaruhi efektivitas sisi aktif
enzim dalam membentuk kompleks enzim-substrat. Selain
itu, perubahan pH dapat menyebabkan terjadinya proses
denaturasi sehingga menurunkan aktivitas enzim. Grafik
hubungan antara pH dengan kecepatan reaksi dapat dilihat
pada Gambar 2.7.
(produk per unit/waktu)

Kecepatan reaksi

Semua substrat terikat


Kecepatan reaksi

Pepsin Tripsin

Konstan

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
pH Konsentrasi enzim
Sumber: Biology, Mader, S. S. Sumber: Biology, Mader, S. S.
Gambar 2.7 Gambar 2.8
Grafik hubungan antara pH dengan Grafik hubungan antara konsentrasi enzim
kecepatan reaksi dengan kecepatan reaksi

c. Konsentrasi Enzim
Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus
dengan kecepatan reaksi. Hal ini berarti penambahan
konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi me-
ningkat hingga dicapai kecepatan konstan. Kecepatan
konstan tercapai apabila semua substrat sudah terikat oleh
enzim. Perhatikan grafik pada Gambar 2.8 di atas.
d. Zat-zat Penggiat (Aktivator)
Terdapat zat kimia tertentu yang dapat meningkatkan
aktivitas enzim. Misalnya, garam-garam dari logam alkali
dalam kondisi encer (2%–5%) dapat memacu kerja enzim.
Demikian pula dengan ion logam Co, Mg, Ni, Mn, dan Cl.
Akan tetapi, mekanisme kerja zat penggiat ini belum di-
ketahui secara pasti.

Biologi Kelas XII 23


e. Zat-Zat Penghambat (Inhibitor)
Beberapa zat kimia dapat menghambat aktivitas enzim,
misalnya garam-garam yang mengandung merkuri (Hg) dan
sianida. Dengan adanya zat penghambat ini, enzim tidak
dapat berikatan dengan substrat sehingga tidak dapat
menghasilkan suatu produk.

Jawablah soal-soal berikut. Jika potongan hati dianggap sebanding


dengan banyaknya enzim laktase, apa
1. Apa maksud pernyataan bahwa enzim
kesimpulan Anda dari kegiatan di atas?
merupakan biokatalisator?
2. Perhatikan skema berikut. 3. Enzim ptialin mampu mengubah karbohidrat
menjadi glukosa dalam suasana netral. Enzim
A B
ini selanjutnya bersama makanan menuju
lambung yang bersuasana asam. Bagaimana
Potongan → → Potongan
hati kerja enzim ptialin tersebut dalam lambung?
hati
Jelaskan.
4. Jelaskan perbedaan penghambat kompetitif
Gelembung Gelembung
banyak sedikit
dengan penghambat nonkompetitif.
5. Jelaskan maksud dari kerja enzim bersifat
Larutan H2O2 spesifik.

B. Katabolisme
Ketika kita melakukan aktivitas, misalnya berolahraga, dalam
tubuh terjadi pembakaran glukosa dan lemak menjadi energi atau
panas. Pemecahan glukosa dan lemak atau bahan makanan lain
yang menghasilkan energi atau panas disebut katabolisme. Dengan
kata lain, katabolisme dapat diartikan sebagai proses pemecahan
molekul-molekul kompleks menjadi molekul-molekul yang lebih
sederhana dengan menghasilkan sejumlah energi.
1. Respirasi
Respirasi adalah proses reduksi, oksidasi, dan dekomposisi,
baik menggunakan oksigen maupun tidak dari senyawa organik
kompleks menjadi senyawa lebih sederhana dan dalam proses
tersebut dibebaskan sejumlah energi. Tenaga yang dibebaskan
dalam respirasi berasal dari tenaga potensial kimia yang berupa
ikatan kimia.
Respirasi yang memerlukan oksigen disebut respirasi aerob
dan respirasi yang tidak memerlukan oksigen disebut respirasi
anaerob. Respirasi anaerob hanya dapat dilakukan oleh
kelompok mikroorganisme tertentu (bakteri), sedangkan pada
organisme tingkat tinggi belum diketahui kemampuannya untuk
melakukan respirasi anaerob. Dengan demikian bila tidak tersedia
oksigen, organisme tingkat tinggi tidak akan melakukan respirasi
anaerob melainkan akan melakukan proses fermentasi.
Sementara itu, terdapat respirasi sempurna yang hasil akhirnya
berupa CO2 dan H2O dan respirasi tidak sempurna yang hasil
akhirnya berupa senyawa organik.

24 Metabolisme
Sitosol: tempat berlangsungnya
glikolisis

Matriks: tempat reaksi transisi dan


Krista Matriks siklus Krebs

Krista: tempat sistem transpor


elektron
Apakah Reaksi
Membran Fosforilasi Itu?
Ruang Membran
luar
intermembran dalam Reaksi fosforilasi adalah reaksi
penggabungan gugus fosfat
Sumber: Inquiry Into Life, Mader, S. S. organik ke dalam senyawa organik
(ADP) menggunakan sejumlah
Gambar 2.9 energi, sehingga dapat membentuk
Struktur mitokondria ikatan fosfat berenergi tinggi (ATP).
Energi yang digunakan untuk mem-
Di manakah reaksi respirasi berlangsung? Sebagian reaksi bentuk ikatan fosfat tersebut pada
respirasi berlangsung dalam mitokondria dan sebagian yang lain keadaan standar sebesar 7.000 kal/
terjadi di sitoplasma. Mitokondria mempunyai membran ganda mol.
(luar dan dalam) serta ruangan intermembran (di antara
membran luar dan dalam). Krista merupakan lipatan-lipatan dari
membran dalam. Ruangan paling dalam berisi cairan seperti gel
yang disebut matriks. Perhatikan Gambar 2.9. ATP paling banyak
dihasilkan selama respirasi pada mitokondria sehingga
mitokondria sering disebut mesin sel.
Pada awal bab ini telah dijelaskan bahwa berdasarkan
kebutuhan oksigen, terdapat dua jenis respirasi yaitu respirasi
aerob dan respirasi anaerob. Bagaimanakah proses kimia pada
masing-masing jenis respirasi? Marilah kita pelajari dalam uraian
berikut.
a. Respirasi Aerob
Berdasarkan jalur reaksinya, respirasi aerob dibedakan
menjadi dua yaitu respirasi aerob melalui jalur daur Krebs dan
jalur oksidasi langsung atau jalur pentosa fosfat (Hexose
Monophosphat Shunt = HMS). Apa perbedaan kedua jalur itu?
1) Respirasi Aerob Melalui Jalur Daur Krebs
Respirasi aerob melalui daur Krebs memiliki empat
tahap yaitu glikolisis, pembentukan asetil Co-A, daur
Krebs, dan sistem transpor elektron.
a) Glikolisis
Glikolisis terjadi dalam sitoplasma dan hasil
akhirnya berupa senyawa asam piruvat. Selain
menghasilkan 2 molekul asam piruvat, dalam glikolisis
juga dihasilkan 2 molekul NADH2 dan 2 ATP jika
tumbuhan dalam keadaan normal (melalui jalur ATP
fosfofruktokinase) atau 3 ATP jika tumbuhan dalam
keadaan stress atau sedang aktif tumbuh (melalui
jalur pirofosfat fosfofruktokinase). ATP yang dihasilkan
dalam reaksi glikolisis dibentuk melalui reaksi
fosforilasi tingkat substrat. Bagaimanakah reaksi kimia
yang terjadi dalam glikolisis? Coba pelajari skema
proses glikolisis pada Gambar 2.10 berikut.

Biologi Kelas XII 25


Glukosa

2 ATP

2 ADP

Isomerisasi

DHAP PGAL

2 NAD 4 ADP

2 NADH2
4 ATP

Asam piruvat

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.10
Rangkaian proses glikolisis, diawali dengan glukosa dan diakhiri dengan piruvat

Piruvat merupakan hasil akhir jalur glikolisis. Jika


berlangsung respirasi aerobik, piruvat memasuki
mitokondria dan segera mengalami proses lebih
lanjut. Hasil akhir glikolisis sebagai berikut.
Input Output

glukosa 2 asam piruvat


2 NAD+ 2 NADH
2 ATP 4 ATP
2 ADP + 2 P

Secara ringkas glikolisis dapat digambarkan


dalam reaksi kimia berikut.
Glukosa + 2 NAD+ + 2 ATP + 2 ADP + 2 P ⎯→ 2 asam piruvat + 2 NADH + 4 ATP

Cermati dan pelajari kembali skema glikolisis di depan.


Diskusikan dengan kelompok Anda untuk menjelaskan glikolisis
secara sederhana dan mudah. Jangan lupa sebutkan enzim yang
berperan dalam setiap tahap glikolisis. Paparkan hasil diskusi di kelas.

26 Metabolisme
b) Pembentukan Asetil Co-A atau Reaksi Transisi
Reaksi pembentukan asetil Co-A sering disebut
reaksi transisi karena menghubungkan glikolisis
dengan daur Krebs. Pembentukan asetil Co-A pada
organisme eukariotik berlangsung dalam matriks
mitokondria, sedangkan pada organisme prokariotik
berlangsung dalam sitosol.
Pada reaksi ini, asam piruvat dikonversi menjadi
gugus asetil (2C) yang bergabung dengan Co-
enzim A membentuk asetil Co-A dan melepaskan
CO2. Reaksi ini terjadi 2 kali untuk setiap 1 molekul
glukosa. Perhatikan reaksi pembentukan asetil
Co-A berikut.
2NAD+ 2NADH + H+

2 C3H4O3 + 2 Co A 2 C2H3O-Co A + 2 CO2 Daur Krebs


disebut juga daur asam
Asam piruvat Co-enzim A Asetil Co-A Karbon dioksida sitrat atau daur asam
trikarboksilat.
c) Daur Krebs
Daur Krebs terjadi di dalam matriks mitokondria.
Daur Krebs menghasilkan senyawa antara yang
berfungsi sebagai penyedia kerangka karbon untuk
sintesis senyawa lain. Selain sebagai penyedia
kerangka karbon, daur Krebs juga menghasilkan 3
NADH2, 1 FADH2, dan 1 ATP untuk setiap satu asam
piruvat. Senyawa NADH dan FADH2 selanjutnya
akan dioksidasi dalam sistem transpor elektron
untuk menghasilkan ATP. Oksidasi 1 NADH
menghasilkan 3 ATP, sedangkan oksidasi 1 FADH2
menghasilkan 2 ATP. Berbeda dengan glikolisis,
pembentukan ATP pada daur Krebs terjadi melalui
reaksi fosforilasi oksidatif. Reaksi yang terjadi pada
daur Krebs dapat Anda pelajari melalui Gambar 2.11
berikut.
Asetil Co-A

NADH2 Oksaloasetat Sitrat NAD+

Siklus
Krebs NADH2
NAD+ α-katoglutarat
ADP
Fumarat ATP

NAD+

FADH2 FAD NADH2


Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.11
Daur Krebs

Biologi Kelas XII 27


Adapun hasil akhir daur Krebs ditampilkan sebagai
berikut.
Input Output

2 Asetil 4 CO2
2 ADP + 2 P 2 ATP
6 NAD+ 6 NADH
2 FAD 2 FADH2

d) Sistem transpor elektron


Sistem transpor elektron merupakan suatu rantai
pembawa elektron yang terdiri atas NAD, FAD, koenzim
Q, dan sitokrom. Sistem transpor elektron terjadi dalam
membran mitokondria. Sistem transpor elektron ini
berfungsi untuk mengoksidasi senyawa NADH atau
NADPH2 dan FADH2 untuk menghasilkan ATP. Perhati-
kan skema sistem transpor elektron pada Gambar
2.12 berikut.

ATP 2H+ ADP + P ADP + P


FADH + H+
NAD+
AH2

CoQ

Fe+2

Fe+3

Fe+2

Fe+2

O-2
Hasil samping

CYTa3
CYTb

CYTc

CYTa
daur Krebs
CoQH2
NADH + H

FAD

O2
Fe+3

Fe+2

Fe+3

Fe+3
A

1
2
2H+

ADP + P ATP ATP H2O


Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.12
Sistem transpor elektron

Mengingat oksidasi NADH atau NADPH2 dan


Di Mana Tempat Terjadinya
Reaksi Fosforilasi?
FADH 2 terjadi di dalam membran mitokondria,
Reaksi fosforilasi dalam glikolisis
sedangkan ada NADH yang dibentuk di sitoplasma
dan daur Krebs terjadi pada (dalam proses glikolisis), maka untuk memasukkan
pengubahan senyawa berikut. setiap 1 NADH dari sitoplasma ke dalam mitokondria
1. 3 fosfogliseraldehid → 1,3- diperlukan 1 ATP. Keadaan ini akan mempengaruhi
difosfogliserat total hasil bersih respirasi aerob pada organisme
2. Piruvat → asetil Co-A
3. Isositrat → α-ketoglutarat eukariotik. Organisme prokariotik tidak memiliki
4. α-ketoglutarat → suksinil Co-A sistem membran dalam sehingga tidak diperlukan
5. Suksinat → fumarat ATP lagi untuk memasukkan NADH ke dalam
6. Malat → oksaloasetat mitokondria. Akibatnya total hasil bersih ATP yang
dihasilkan respirasi aerob pada organisme
prokariotik lebih tinggi daripada eukariotik.
Energi (ATP) dalam sistem transpor elektron
terbentuk melalui reaksi fosforilasi oksidatif. Energi
yang dihasilkan oleh oksidasi 1 mol NADH atau
NADPH2 dapat digunakan untuk membentuk 3 mol
ATP. Reaksinya sebagai berikut.
NADH + H+ + 21 O2 + 3ADP + 3H3PO4 → NAD+ +
3ATP + 4H2O

28 Metabolisme
Sementara itu, energi yang dihasilkan oleh
oksidasi 1 mol FADH2 dapat menghasilkan 2 mol
ATP.
Berapakah jumlah total ATP yang dihasilkan
selama proses respirasi aerob pada organisme
eukariotik? Perhatikan Gambar 2.13 berikut.

Glukosa
Sitoplasma

Glikolisis

2 ATP
2 NADH 4 ATP
2 piruvat

Sistem transpor elektron


2 NADH 6 ATP
2 asetil – Co-A

2 CO2
6 NADH 18 ATP
Mitokondria

Siklus
2 FADH2 4 ATP
Krebs
2 ATP
4 CO2

O2 H2O
Hasil ATP: 4 ATP + 32 ATP = 36 ATP
Sumber: Biology, Mader, S. S.

Gambar 2.13
Jumlah energi yang dihasilkan dari setiap molekul glukosa pada organisme eukariotik

Berdasarkan Gambar 2.13 tersebut tampak


bahwa pada organisme eukariotik setiap molekul
glukosa akan menghasilkan 36 ATP dalam respirasi.
Hasil ini berbeda dengan respirasi pada organisme
prokariotik. Telah diketahui bahwa oksidasi NADH
atau NADPH2 dan FADH2 terjadi dalam membran
mitokondria, namun ada NADH yang dibentuk di
sitoplasma (dalam proses glikolisis). Pada organisme
eukariotik, untuk memasukkan setiap 1 NADH dari
sitoplasma ke dalam mitokondria diperlukan 1 ATP.
Dengan demikian, 2 NADH dari glikolisis
menghasilkan hasil bersih 4 ATP setelah dikurangi
2 ATP. Sementara itu, pada organisme prokariotik,
karena tidak memiliki sistem membran dalam maka
tidak diperlukan ATP lagi untuk memasukkan NADH
ke dalam mitokondria sehingga 2 NADH
menghasilkan 6 ATP. Akibatnya total hasil bersih ATP
yang dihasilkan respirasi aerob pada organisme
prokariotik, yaitu 38 ATP.

Biologi Kelas XII 29


Bagaimanakah efisiensi respirasi? Pembakaran
glukosa secara sempurna menghasilkan CO2 dan
H2O di luar tubuh makhluk hidup dan dihasilkan pula
energi sebesar 680 kkal. Dari uraian di depan telah
diketahui bahwa melalui respirasi 1 molekul glukosa
menghasilkan 36 ATP. Sebuah ATP setara dengan
10 kkal energi sehingga perombakan glukosa dalam
tubuh makhluk hidup melalui respirasi menghasilkan
= 10 kkal x 36 = 360 kkal. Jika jumlah energi itu
dibandingkan, akan diperoleh hasil efisiensi respirasi
sebesar:
360 kkal
× 100 % = 53%
680 kkal

2) Respirasi Aerob Melalui Oksidasi Langsung atau Jalur


Pentosa Fosfat (Hexose Monophosphat Shunt = HMS)
Daur ini diawali dengan proses fosforilasi glukosa
dengan fosfor yang berasal dari ATP sehingga terbentuk
glukosa 6-fosfat. Selanjutnya, glukosa 6-fosfat dioksidasi
dengan NADP terbentuk 6-fosfoglukonat. Tahap
selanjutnya, 6-fosfoglukonat didekarboksilasi dan
dioksidasi dengan NADP sehingga terbentuk ribulosa
5-fosfat. Ribulosa 5-fosfat melanjutkan siklus sehingga
terbentuk kembali glukosa 6-fosfat. Perhatikan skema
pada Gambar 2.14 berikut untuk membantu pemahaman
Anda.

ADP NADPH+ + H+ NADPH+ + H+


ATP NADP+ NADP+

Glukosa Glukosa 6-P Asam 6-fosfoglukonat Ribulosa 5-P

Siklus
HMS CO2

Gambar 2.14
Jalur pentosa fosfat (HMS)

Pada daur HMS, setiap keluar 1 CO2 akan dihasilkan


2 NADPH 2. Selanjutnya, NADPH2 dioksidasi dalam
sistem transpor elektron. Pada daur ini, dihasilkan
senyawa antara berupa gula, sedangkan pada daur
Krebs berupa asam organik. Pada daur HMS dihasilkan
gula ribulosa 6-fosfat (gula beratom C=5) yang
merupakan gula penting untuk membentuk nukleotida.
Nukleotida merupakan senyawa yang sangat penting
karena berperan antara lain sebagai penyusun ATP dan
DNA.

30 Metabolisme
b. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob terjadi bila tidak ada oksigen. Perlu
diingat, bahwa dalam respirasi aerob oksigen berperan
sebagai penerima elektron terakhir. Bila peran oksigen di-
gantikan oleh zat lain, terjadilah respirasi anaerob. Organela-
organela dan reaksi-reaksi yang terlibat dalam proses
respirasi aerob sama dengan respirasi anaerob. Adapun zat
lain yang dapat menggantikan peran oksigen antara lain NO3
dan SO4. Sejauh ini baru diketahui bahwa yang dapat
menggunakan zat pengganti oksigen merupakan golongan
mikroorganisme. Dengan demikian, organisme tingkat tinggi
tidak dapat melakukan respirasi anaerob. Bagaimana
organisme tingkat tinggi mengubah energi potensial kimia
menjadi energi kinetik jika tidak ada oksigen? Apabila tidak
tersedia oksigen, organisme tingkat tinggi mengubah energi
potensial kimia menjadi energi kinetik melalui proses
fermentasi.

2. Fermentasi
Fermentasi terjadi bila tidak tersedia cukup oksigen. Respirasi
anaerob juga terjadi bila tidak terdapat oksigen. Akan tetapi,
bukan berarti fermentasi sama dengan respirasi anaerob. Salah
satu perbedaannya antara lain terletak pada keterlibatan organela
mitokondria pada respirasi anaerob yang berfungsi untuk
mengoksidasi NADH 2 atau NADPH 2. Sementara itu, pada
fermentasi tidak melibatkan mitokondria. Dengan demikian
perbedaan respirasi anaerob dengan fermentasi juga terletak
pada proses-proses yang terjadi dalam mitokondria. Perhatikan
skema Gambar 2.15.
Glukosa C6

2X Gliseraldehid 3 – fosfat P – C3
PGA
2 NAD+

2P

2 NADH2

2X 1,3 – Difosfogliserat P – C3 – P
PGAL
ADP

ATP

2X Piruvat C3

CO2

Alkohol C2 Laktat C3

Sumber: Biology, Mader, S. S.

Gambar 2.15
Fermentasi

Biologi Kelas XII 31


a. Fermentasi Asam Laktat
Bagaimana fermentasi asam laktat berlangsung? Telah
diketahui bahwa glikolisis menghasilkan asam piruvat. Tanpa
adanya oksigen, asam piruvat tidak dapat masuk ke siklus
Krebs di mitokondria. Namun, asam piruvat akan mengalami
reduksi secara langsung oleh NADH membentuk senyawa
3C, yaitu asam laktat, tanpa melepaskan CO2.
Fermentasi asam laktat dari jamur dan bakteri tertentu
dimanfaatkan dalam pembuatan keju dan yoghurt. Sel otot
juga mampu melakukan fermentasi asam laktat, jika asam
piruvat mengalami proses reduksi, bukan oksidasi seperti
dalam siklus Krebs. Kapan sel otot melakukan fermentasi
asam laktat? Ketika tubuh membutuhkan energi yang besar
dalam waktu singkat, otot akan melakukan fermentasi.
Misalnya pada atlet lari cepat (sprint). Atlet tersebut mem-
butuhkan oksigen sangat besar saat lari. Selanjutnya, dengan
oksigen yang banyak asam piruvat akan masuk siklus Krebs
seperti kondisi normal, sehingga pembentukan ATP (energi)
juga besar. Ketika berlari, pasokan oksigen untuk tubuh
berkurang. Padahal masih dibutuhkan energi (ATP) yang
besar untuk berlari. Oleh karena itu asam piruvat diubah
menjadi asam laktat. Hal ini karena asam laktat tetap dapat
menghasilkan ATP meskipun jumlah oksigen dalam tubuh
terbatas. Laktat sebenarnya merupakan racun bagi sel,
sehingga laktat yang terbentuk dalam sel otot akan dibawa
keluar oleh darah menuju hati. Laktat selanjutnya diubah
menjadi asam piruvat. Oleh karenanya, ATP dapat segera
diperoleh kembali melalui daur Krebs. Apabila atlet tersebut
sudah selesai beraktivitas kemudian melakukan istirahat yang
cukup serta jumlah O2 dalam tubuh terpenuhi, asam laktat
yang telah diubah menjadi asam piruvat dapat memasuki daur
krebs kembali. Selanjutnya, pelari tersebut dapat memperoleh
ATP dari respirasi aerob seperti kondisi semula.

b. Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol, misalnya terjadi pada khamir.
Mikroorganisme ini mempunyai enzim yang mendekarboksilasi
piruvat menjadi asetaldehid (senyawa dengan 2C) dengan
melepaskan CO2. Selanjutnya oleh NADH, asetaldehid
direduksi menjadi etilalkohol.
Khamir (yeast) merupakan salah satu contoh organisme
yang menghasilkan alkohol dan CO2. Yeast digunakan dalam
pembuatan roti. CO2 yang dihasilkan mengakibatkan roti me-
ngembang. Yeast juga digunakan untuk memfermentasikan
gula dalam pembuatan anggur, dalam hal ini dihasilkan
etilalkohol. Sebutkan contoh lain dari fermentasi alkohol.
Lakukanlah kegiatan diskusi berikut agar pemahaman
Anda tentang fermentasi menjadi lebih jelas.

32 Metabolisme
Bandingkan reaksi yang berlangsung dalam fermentasi asam
laktat dan fermentasi alkohol. Setelah itu, diskusikan beberapa
pertanyaan berikut.
1. Berapa jumlah ATP yang dihasilkan dalam pemecahan glukosa
melalui fermentasi?
2. Tuliskan reaksi kimia fermentasi asam laktat dan fermentasi
alkohol.
3. Lebih efektif manakah, penghasilan ATP melalui respirasi aerob
atau melalui fermentasi?
Tulislah hasil diskusi Anda dalam buku kerja. Selanjutnya, presentasi-
kan di depan kelas.

Bagaimana efisiensi energi dalam fermentasi? Telah


Anda ketahui bahwa selama fermentasi dihasilkan 2 ATP
yang setara dengan 20 kkal energi. Sementara itu,
pembakaran glukosa menjadi CO2 dan H2O menghasilkan
energi sebesar 680 kkal. Dengan demikian efisiensi
fermentasi sebesar:
20 kkal
× 100% = 2,9 %
680 kkal
Berdasarkan perhitungan di atas, diketahui bahwa tingkat
efisiensi fermentasi jauh lebih rendah dibandingkan tingkat
efisiensi respirasi.

Jawablah soal-soal berikut. 4. Berapa jumlah ATP yang dihasilkan oleh


satu molekul glukosa melalui fermentasi?
1. Jelaskan reaksi glikolisis pada tahap
fosforilasi. Lengkapi dengan bagan. 5. Jelaskan dua tahapan dalam fermentasi
2. Jelaskan perolehan ATP pada setiap tahap alkohol.
respirasi aerob melalui jalur daur Krebs. 6. Kapan sel otot melakukan fermentasi asam
3. Samakah pengertian fermentasi dengan laktat?
respirasi anaerob? Jelaskan.

C. Anabolisme
Anabolisme adalah peristiwa penyusunan zat dari senyawa
sederhana menjadi senyawa lebih kompleks yang berlangsung dalam
tubuh makhluk hidup. Penyusunan senyawa kimia umumnya
memerlukan energi, misalnya energi cahaya dalam fotosintesis dan
energi kimia dalam kemosintesis.

Biologi Kelas XII 33


1. Fotosintesis
Apa yang ada dalam pikiran Anda tentang sebuah daun?
Puji syukur seharusnya kita panjatkan kepada Tuhan pencipta
alam semesta dengan segala isinya. Mengapa? Dalam daun ini
Tuhan menciptakan pengolah bahan makanan pertama di dunia
melalui proses fotosintesis. Daun pisang seperti pada Gambar
2.16 di samping dapat melakukan fotosintesis sehingga
menghasilkan karbohidrat yang disimpan di dalam buahnya. Buah
pisang dapat menjadi bahan makanan bagi manusia. Sebuah
bukti keagungan Tuhan yang telah menciptakan sistem yang
sempurna dalam tubuh makhluk hidup, termasuk tumbuhan.
Sumber: Dokumentasi Penerbit Mudah-mudahan uraian ini semakin menambah wawasan kita
Gambar 2.16 akan keagungan Tuhan.
Daun pisang dapat melakukan Organisme yang dapat melakukan proses fotosintesis seperti
fotosintesis tumbuhan dan algae menghasilkan bahan organik untuk biosfer.
Bahan organik sebagai sumber energi untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan pemeliharaan.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang artinya cahaya dan
sintesis yang artinya penyusunan. Jadi, fotosintesis adalah proses
penyusunan bahan organik (karbohidrat) dari H2O dan CO2
dengan bantuan energi cahaya. Proses ini hanya dapat terjadi
pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang
berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari. Jadi,
fotosintesis merupakan transformasi energi dari energi cahaya
matahari dikonversi menjadi energi kimia yang terikat dalam
molekul karbohidrat. Proses ini berlangsung melalui reaksi
berikut.
Reduksi

6 CO2 + 6 H2O Klorofil C6H12O6 + 6 O2


Energi cahaya

Ingenhousz (1799) melakukan eksperimen untuk


membuktikan bahwa peristiwa fotosintesis melepaskan O2.
Ingenhousz dalam percobaannya menggunakan tanaman
Hydrilla verticillata di dalam gelas piala kemudian ditutup corong
terbalik yang dihubungkan dengan tabung reaksi yang telah diisi
penuh dengan air. Perangkat percobaan tersebut diletakkan di
tempat yang terkena cahaya matahari. Setelah beberapa saat
akan terbentuk gelembung udara (O2) yang keluar dari tanaman
Hydrilla verticillata. Marilah kita mencoba melakukan eksperimen
yang pernah dilakukan Ingenhousz berikut.

34 Metabolisme
Mengamati Pengaruh Intensitas Cahaya 5. Setelah tersusun, satu perangkat gelas piala
terhadap Kecepatan Fotosintesis diletakkan di dalam ruangan dengan intensitas
1. Coba siapkan beberapa alat dan bahan cahaya rendah dan perangkat yang lain
berikut. diletakkan di luar ruangan dengan intensitas
a. tabung reaksi, cahaya tinggi.
b. gelas piala, 6. Amati gelembung oksigen yang terjadi. Hitung
c. corong kecil, banyaknya gelembung setiap 5 menit selama
d. akuades, 15 menit.
e. larutan Na-Bikarbonat 0,5%, dan 7. Buat grafik hubungan antara intensitas cahaya
f. tanaman Hydrilla verticillata (Hidrilla). dengan gelembung dan waktu.
2. Buatlah medium berupa air dalam 2 buah
gelas piala dan tambahkan beberapa tetes Pertanyaan:
0,5% Na-Bikarbonat. 1. Bagaimana perbedaan jumlah gelembung
3. Setelah itu potonglah cabang tanaman pada kedua perlakuan tersebut?
Hydrilla verticillata sepanjang 10 cm. Letakkan 2. Apa yang menyebabkan terjadinya peristiwa
tanaman Hydrilla verticillata di bawah corong, tersebut (soal nomor 1)?
pangkal tanaman menghadap ke arah pipa 3. Apa fungsi NaHCO 3 pada percobaan
corong yang ditutup tabung reaksi yang telah tersebut?
diisi penuh dengan air. 4. Gelembung yang terjadi menunjukkan apa?
4. Susunlah dua perangkat gelas piala, tabung 5. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi pada
reaksi, corong, dan tanaman hidrilla seperti peristiwa tersebut.
gambar berikut.
6. Apa kesimpulan dari kegiatan ini?
Buatlah laporan tertulis hasil eksperimen ini dan
kumpulkan kepada bapak atau ibu guru.

Tabung reaksi
Gelas piala

Corong kaca Hydrilla verticillata

Organela yang berperan dalam fotosintesis ialah kloroplas.


Kloroplas mengandung pigmen klorofil dan menyebabkan warna
hijau pada daun. Kloroplas mempunyai membran ganda (luar
dan dalam) yang mengelilingi matriks fluida yang disebut stroma.
Stroma mengandung enzim yang berperan untuk menangkap
CO2 dan mereduksinya. Sistem membran di dalam stroma
membentuk kantung-kantung datar yang disebut tilakoid. Pada
beberapa tempat tilakoid bertumpuk membentuk grana.
Klorofil dan pigmen lainnya terdapat pada membran tilakoid.
Pigmen yang terdapat pada kloroplas, yaitu klorofil a (berwarna
hijau), klorofil b (berwarna hijau tua), dan karoten (berwarna
kuning sampai jingga). Pigmen tersebut mengelompok dalam
membran tilakoid membentuk perangkat pigmen yang penting
dalam fotosintesis. Perhatikan gambar berikut.

Biologi Kelas XII 35


Sel daun

Cahaya dan Karbon Dioksida


Daun
Jaringan daun hasil pe-
motongan melintang

Tilakoid
Stroma

Grana

Jan Ingenhousz (1730–1799)


Ruang Kloroplas
Seorang doktor Belanda, Jan tilakoid
Ingenhousz (1730–1799) berhasil
menemukan peran karbon dioksida
bagi proses fotosintesis tumbuhan. Sumber: Biology, Raven and Johnson
Berdasarkan hasil percobaannya, Gambar 2.17
Ingenhousz mengetahui bahwa Organela yang terlibat dalam fotosintesis
tumbuhan menyerap karbon
dioksida jika ada cahaya. Temuan
ini menunjukkan bahwa cahaya Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap reaksi, yaitu reaksi
mempunyai peran kunci dalam terang (light-dependent reaction) dan reaksi gelap (light-inde-
fotosintesis. Apabila lingkungan pendent reaction). Reaksi terang berlangsung jika ada cahaya,
tanpa cahaya, tumbuhan me- sedangkan reaksi gelap berlangsung tanpa memerlukan cahaya.
ngeluarkan karbon dioksida dan
mengambil oksigen ketika ber- Bagaimana kedua reaksi ini berlangsung? Marilah kita ikuti uraian
napas untuk memperoleh energi. berikut.
Sumber: Jendela Iptek
a. Reaksi Terang (Light-Dependent Reaction)
Reaksi terang terjadi dalam membran tilakoid yang di
dalamnya terdapat pigmen klorofil a, klorofil b, dan pigmen
tambahan yaitu karoten. Pigmen-pigmen ini menyerap
cahaya ungu, biru, dan merah lebih baik daripada warna
cahaya lain.
Reaksi terang merupakan reaksi penangkapan energi
cahaya. Energi cahaya yang diserap oleh membran tilakoid
akan menaikkan elektron berenergi rendah yang berasal dari
H2O. Elektron-elektron bergerak dari klorofil a menuju sistem
transpor elektron yang menghasilkan ATP (dari ADP + P).
Elektron-elektron berenergi ini juga ditangkap oleh NADP+.
Setelah menerima elektron, NADP+ segera berubah menjadi
NADPH. Molekul-molekul ini (ATP dan NADPH) menyimpan
energi untuk sementara waktu dalam bentuk elektron
berenergi yang akan digunakan untuk mereduksi CO2.
Reaksi terang melibatkan dua jenis fotosistem, yaitu
fotosistem I dan fotosistem II. Apakah sebenarnya fotosistem
itu?
Telah dijelaskan di depan bahwa dalam tilakoid terdapat
beberapa pigmen yang berfungsi menyerap energi cahaya.
Pigmen-pigmen itu antara lain klorofil a, klorofil b, dan pigmen

36 Metabolisme
tambahan karotenoid. Setiap jenis pigmen menyerap cahaya
dengan panjang gelombang tertentu.
Molekul klorofil dan pigmen asesori (tambahan) mem-
bentuk satu kesatuan unit sistem yang dinamakan fotosistem.
Setiap fotosistem menangkap cahaya dan memindahkan
energi yang dihasilkan ke pusat reaksi, yaitu suatu kompleks
klorofil dan protein-protein yang berperan langsung dalam
fotosintesis.
Fotosistem I terdiri atas klorofil a dan pigmen tambahan
yang menyerap kuat energi cahaya dengan panjang
gelombang 700 nm sehingga sering disebut P700.
Sementara itu, fotosistem II tersusun atas klorofil a yang Jalur elektron siklik
menyerap kuat energi cahaya dengan panjang gelombang terjadi dari fotosistem I
680 nm sehingga sering disebut P680. kembali ke fotosistem I dan
hanya menyebabkan
Ketika suatu molekul pigmen menyerap energi cahaya, terbentuknya ATP.
energi itu dilewatkan dari suatu molekul pigmen ke molekul
pigmen lainnya hingga mencapai pusat reaksi. Setelah energi
sampai di P700 atau di P680 pada pusat reaksi, sebuah elektron
kemudian dilepaskan menuju tingkat energi lebih tinggi. Elektron
berenergi ini akan disumbangkan ke akseptor elektron.
Dalam reaksi terang, terdapat 2 jalur perjalanan elektron,
yaitu jalur elektron siklik dan jalur elektron nonsiklik.
1) Jalur elektron siklik
Jalur elektron siklik dimulai setelah kompleks pigmen
fotosistem I menyerap energi matahari. Pada jalur ini,
elektron berenergi tinggi (e-) meninggalkan pusat reaksi
fotosistem I, tetapi akhirnya elektron itu kembali lagi.
Elektron berenergi (e-) meninggalkan fotosistem I
(pusat reaksi klorofil a) dan ditangkap oleh akseptor
elektron kemudian melewatkannya dalam sistem
transpor elektron sebelum kembali ke fotosistem I. Jalur
elektron siklik hanya menghasilkan ATP.
Namun, sebelum kembali ke fotosintem I, elektron-
elektron itu memasuki sistem transpor elektron, yaitu
suatu rangkaian protein pembawa yang mengalirkan
elektron dari satu protein pembawa ke protein pembawa
berikutnya. Ketika elektron melalui protein pembawa ke
protein pembawa berikutnya, energi yang akan diguna-
kan untuk membentuk ATP dilepaskan dan disimpan
dalam bentuk gradien hidrogen (H+). Saat ion hidrogen
ini melalui gradien elektrokimia melalui kompleks ATP-
sintase, terjadilah pembentukan ATP.
ATP terbentuk karena adanya penambahan gugus
fosfat pada senyawa ADP yang diatur oleh energi cahaya
sehingga prosesnya disebut fotofosforilasi.
Pembentukan ATP terjadi melalui rute transpor elektron
siklis maka disebut juga fotofosforilasi siklis. Coba
amatilah Gambar 2.18 untuk mempermudah memahami
jalur elektron ini.

Biologi Kelas XII 37


Penerima ATP Penerima
elektron NADP
ADP elektron

e– e–
e–
Sit Siklis NADPH2
ok e–
rom

ADP

e–
Fotosistem I (P 700)
ATP
Fotosistem II (P 680)
e–

H2O H+

O2

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.18
Jalur elektron siklis dan nonsiklis

2) Jalur elektron nonsiklik


Reaksi ini dimulai ketika kompleks pigmen
fotosistem II (P 680) menyerap energi cahaya dan
elektron berenergi tinggi meninggalkan molekul pusat
reaksi (klorofil a). Fotosistem II mengambil elektron dari
hasil penguraian air (fotolisis) dan menghasilkan oksigen
melalui reaksi berikut.
H2 O 2H+ + 2e– + 21 O2

Oksigen dilepaskan oleh kloroplas sebagai gas oksigen.


Sementara itu, ion hidrogen (H+) untuk sementara waktu
tinggal di ruang tilakoid.
Elektron-elektron berenergi tinggi yang meninggalkan
fotosistem II ditangkap oleh akseptor elektron dan
mengirimnya ke sistem transpor elektron. Elektron-elektron
ini melewati satu pembawa ke pembawa lainnya dan energi
untuk pembentukan ATP dikeluarkan dan disimpan dalam
bentuk gradien hidrogen (H +). Ketika ion-ion hidrogen
melewati gradien elektrokimia serta kompleks sintase ATP,
terbentuklah ATP secara kemiosmosis. Sementara itu,
elektron-elektron berenergi rendah meninggalkan sistem
transpor elektron menuju fotosistem I. Ketika fotosistem I
menyerap energi cahaya, elektron-elektron berenergi tinggi
meninggalkan pusat reaksi (klorofil a) dan ditangkap oleh
akseptor elektron. Selanjutnya, sistem transpor elektron
membawa elektron-elektron ini ke NADP+. Setelah itu,
NADP+ mengikat ion H+ terjadilah NADPH2, seperti reaksi
berikut.
NADP+ + 2e- + 2H+ NADPH2

38 Metabolisme
Dengan demikian jalur elektron nonsiklis menghasilkan
ATP dan NADPH2. NADPH2 dan ATP yang dihasilkan dalam Aliran elektron
elektron nonsiklik akan digunakan dalam reaksi tahap kedua nonsiklik menguraikan
(reaksi gelap) sintesis karbohidrat. air menjadi H+, e-, dan O2.
Selain itu juga dihasilkan
ATP dan mengubah NADP+
b. Reaksi Gelap (Light-Independent Reaction) menjadi NADPH2.
Reaksi gelap merupakan reaksi tahap kedua dari
fotosintesis. Disebut reaksi gelap karena reaksi ini tidak me-
merlukan cahaya. Reaksi gelap terjadi di dalam stroma
kloroplas.
Reaksi gelap pertama kali ditemukan oleh Malvin Calvin
dan Andrew Benson. Oleh karena itu, reaksi gelap
fotosintesis sering disebut siklus Calvin-Benson atau
siklus Calvin. Siklus Calvin berlangsung dalam tiga tahap,
yaitu fase fiksasi, fase reduksi, dan fase regenerasi. Pada
fase fiksasi terjadi penambatan CO2 oleh ribulose bifosfat
(Ribulose biphosphat = RuBP) menjadi 3-fosfogliserat (3-
phosphoglycerate = PGA). Reaksi ini dikatalisis oleh enzim
ribulose bifosfat karboksilase (Rubisco).
RuBP karboksilase (Rubisco)
CO2 + RuBP –––––––––––––––––––––– PGA

Pada fase reduksi diperlukan ATP dan ion H + dari


NADPH2 untuk mereduksi 3-fosfogliserat (PGA) menjadi 1,3-
bifosfogliserat (PGAP) kemudian membentuk
fosfogliseraldehid (glyceraldehyde-3-phosphat = PGAL atau
G3P = glukosa 3-fosfat).
ATP ADP + P
PGA –––––––– PGAP –––––––– PGAL/G3P

NADPH + H+ NADP+

Pada fase regenerasi, terjadi pembentukan kembali


RuBP dari PGAL atau G3P. Dengan terbentuknya RuBP,
penambatan CO2 kembali berlangsung.
6 ATP 6 ADP
12 PGL atau G3P ––– 10 PGA atau G3P ––– 6 ribulosa fosfat (RD) ––– RuBP

2 G3P

Secara ringkas reaksi gelap atau siklus Calvin dijelaskan


dalam skema pada Gambar 2.19 berikut.
CO2 + RUBP ⎯→ PGA

Daur
Calvin

KH
Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.19
Siklus Calvin

Biologi Kelas XII 39


Sudah jelaskah Anda tentang siklus Calvin? Jika belum,
coba diskusikan kembali materi di atas dengan kelompok
Anda atau mintalah penjelasan kepada teman Anda yang
sudah paham tentang materi tersebut.
Kapan glukosa terbentuk? Setiap 6 atom karbon yang
memasuki siklus Calvin sebagai CO 2, 6 atom karbon
meninggalkan siklus sebagai 2 molekul PGAL atau G3P,
kemudian digunakan dalam sintesis glukosa atau karbohidrat
lain (perhatikan kembali siklus Calvin di atas).
Reaksi endergonik antara 2 molekul G3P atau PGAL
menghasilkan glukosa atau fruktosa. Pada beberapa
tumbuhan, glukosa dan fruktosa bergabung membentuk
sukrosa atau gula pada umumnya. Sukrosa dapat dipanen
dari tanaman tebu atau bit. Selain itu, sel tumbuhan juga
menggunakan glukosa untuk membentuk amilum atau
selulosa.
Berdasarkan tipe pengikatan terhadap CO2 selama proses
fotosintesis terdapat tiga jenis tumbuhan, yaitu tanaman C3,
tanaman C4, dan tanaman CAM.
Jalur fiksasi CO2 yang telah kita pelajari di depan merupakan
jalur fiksasi CO2 pada tanaman C3, misalnya pada tanaman
kedelai. Pada tanaman C3 siklus Calvin terjadi di sel-sel mesofil.
Bagaimana dengan tanaman C4 dan CAM? Apakah siklus Calvin
juga terjadi dalam sel-sel mesofil? Apa perbedaan ketiga jenis
tanaman tersebut dalam fiksasi CO2?

Diskusikan dengan teman sebangku Anda perbedaan antara


C3, C4, dan CAM dalam fiksasi CO2.

Pada tanaman C4, CO2 yang diikat sel-sel mesofil akan


diubah terlebih dulu menjadi oksaloasetat (senyawa 4C),
setelah bereaksi dengan PEP (fosfoenolpiruvat). Peng-
gabungan ini dikatalisir oleh PEP karboksilase. Selanjutnya
dengan bantuan NADPH2, oksaloasetat diubah menjadi
malat (senyawa 4C). Senyawa ini kemudian memasuki
sarung berkas pembuluh. Malat, dalam sel-sel sarung berkas
pembuluh, mengalami dekarboksilasi menjadi piruvat dan
CO2. Selanjutnya, CO2 memasuki jalur siklus Calvin.
Perhatikan skema reaksi penangkapan CO 2 pada
tanaman C4 berikut.

40 Metabolisme
1) Di daerah mesofil:
ADP
ATP CO2

Piruvat PEP Oksaloasetat

Malat Aspartat

Sarung berkas pengangkut

2) Di sarung berkas pengangkut:

Malat

CO2 RuBP PGA


Asparat ATP NADPH2
Daur Calvin

ADP NADP
PGAL KH

Dinding sel
dan lain-lain

Jalur C4 lebih efisien daripada tanaman C3 dalam hal


fiksasi CO2. Mengapa demikian? Sistem fiksasi CO2 pada
tanaman C4 bekerja pada konsentrasi CO2 jauh lebih rendah
(sebesar 1–2 ppm) daripada pada sistem C3 (> 50 ppm).
Dengan demikian, pada hari yang amat panas, tanaman C4
menutup stomatanya untuk mengurangi kehilangan air, tetapi
tetap dapat memperoleh CO2 untuk keperluan fotosintesis-
nya. Alasan inilah yang menyebabkan tanaman C4 mampu
beradaptasi pada habitat dengan suhu tinggi, kelembapan Sumber: Biology, Campbell
rendah, dan sinar matahari terik pada siang hari.
Gambar 2.20
Beberapa tanaman yang hidup di daerah kering dan Nanas merupakan salah satu
panas, misalnya kaktus, lili, dan anggrek memiliki cara khusus jenis tanaman C4
dalam penambatan CO2 untuk proses fotosintesis. Pada
umumnya tanaman mengikat (memfiksasi) CO2 pada siang
hari, tetapi pada tanaman yang hidup di daerah kering
pengikatan CO2 terjadi pada malam hari sehingga tanaman-
tanaman tersebut memiliki tipe khusus yang dinamakan
crassulacean acid metabolism ( CAM ). Crassulaceae
merupakan suatu familia dalam taksonomi tubuh. Tanaman
ini memiliki batang yang mengandung air atau sukulen.
Seperti halnya tanaman C4, tanaman yang termasuk
dalam familia Crassulaceae menambat CO2 dengan bantuan
enzim PEP karboksilase dan mengubahnya menjadi
oksaloasetat, tetapi dalam waktu berlainan. Pada tanaman
familia Crassulaceae penambatan CO2 terjadi pada malam
hari ketika stomatanya membuka. Oksaloasetat yang diubah
menjadi malat akan disimpan dalam vakuola. Ketika stomata
menutup pada siang hari, malat mengalami reaksi
dekarboksilasi dan menghasilkan piruvat dan CO 2 .

Biologi Kelas XII 41


Selanjutnya, CO2 memasuki siklus Calvin untuk membentuk
PGAL (G3P). Perhatikan skema fiksasi CO2 pada tanaman
CAM berikut.
1) Pada malam hari:
CO + PEP
2 Oksaloasetat Malat Vakuola



di sitoplasma di vakuola

2) Pada siang hari:


Malat CO2 + RuBP daur Calvin



di vakuola di kloroplas

2. Fotorespirasi
Beberapa tanaman C3, misalnya kedelai dan kentang, tidak
banyak menghasilkan karbohidrat melalui fotosintesis pada hari
yang sangat panas. Mengapa? Pada hari yang sangat panas,
tanaman C3 menutup stomatanya untuk mengurangi penguapan.
Selama stomata menutup, fotosintesis tetap berlangsung
menggunakan sisa CO2 dalam daun dan menghasilkan O2 yang
terakumulasi dalam kloroplas. Telah diketahui bahwa Rubisco
sangat diperlukan dalam fiksasi CO2 dalam siklus Calvin untuk
menggabungkan CO2 dengan RuBP. Sementara itu, O2 hasil
fotosintesis bersaing dengan CO2 untuk memperebutkan sisi
aktif Rubisco. Ketika kadar O2 lebih tinggi dari kadar CO2,
Rubisco cenderung mengkatalis reaksi O 2 dengan RuBP
daripada dengan CO2. Ketika hal ini terjadi, senyawa antara
dalam siklus Calvin banyak dipecah menjadi CO2 dan H2O
daripada membentuk glukosa (karbohidrat). Proses inilah yang
disebut fotorespirasi.
Dinamakan fotorespirasi karena dalam peristiwa tersebut
memerlukan cahaya, memerlukan oksigen seperti halnya
respirasi aerob, ser ta menghasilkan CO 2 dan H 2 O.
Perbedaannya dengan respirasi aerob, dalam fotorespirasi tidak
dihasilkan ATP.
Fotorespirasi mengurangi efisiensi fotosintesis pada
tanaman C3 karena banyak menghilangkan senyawa antara
(RuBP) yang dipakai dalam siklus Calvin. Sebaliknya,
fotorespirasi tidak berpengaruh terhadap tanaman C4, karena
konsentrasi CO2 dalam sel-sel sarung berkas pengangkut selalu
tinggi.

3. Kemosintesis
Telah diketahui bahwa tumbuhan hijau mampu mensintesis
karbohidrat menggunakan energi cahaya melalui proses
fotosintesis. Karbohidrat dapat dibentuk dari CO2 dan H2O meng-
gunakan energi kimia yang dihasilkan selama oksidasi biologi
terhadap substansi kimia tertentu. Bakteri yang tidak berklorofil
juga dapat menghasilkan karbohidrat menggunakan energi kimia.
Oleh karena itu, porses tersebut dinamakan kemosintesis.
Dengan demikian, kemosintesis dapat diartikan sebagai salah

42 Metabolisme
bentuk asimilasi karbon di mana reduksi CO2 berlangsung dalam
gelap (tanpa cahaya), menggunakan energi murni hasil oksidasi.
Salah satu hal penting dari kemosintesis yaitu energi hasil reaksi
oksidasi digunakan oleh bakteri dalam fosforilasi dan selanjutnya
mereduksi CO2 menjadi senyawa organik.
Kemosintesis terjadi pada bakteri nitrifikasi, bakteri belerang,
bakteri besi, serta bakteri hidrogen dan bakteri metan.
a. Kemosintesis oleh Bakteri Nitrifikasi
Beberapa bakteri nitrifikasi antara lain: bakteri
Nitrosomonas, Nitrosococcus, Nitrobacter, dan Bactoderma.
Nitrosococcus dan Nitrosomonas (bakteri nitrat)
mengoksidasi amonia menjadi nitrit.
Nitrosomonas
2NH2 + 3O2 HNO2 + 2H2O + energi (158 kkal)
Bactoderma dan Nitrobacter (bakteri nitrat)
mengoksidasi nitrit menjadi nitrat dalam keadaan aerob.
Nitrobacter
2HNO2 + O2 2HNO3 + energi (43 kkal)

b. Kemosintesis oleh Bakteri Belerang


Berdasarkan aspek kemosintesis, bakteri belerang
dikelompokkan menjadi tiga sebagai berikut.
Bakteri belerang ototrofik tanpa pigmen, contoh Beggiatoa
dan Thiospirillum.

Beggiatoa dan Thiospirillum ditemukan pada sumber mata


air panas yang mengandung hidrogen sulfida. Kelompok
bakteri ini mengoksidasi logam sulfida menjadi sulfur menurut
reaksi berikut.
Beggiatoa /Thiospirillum
2H2S + O2 2S + 2H2O + energi (122,2 kkal)
Ketika cadangan sulfida habis, endapan sulfur akan
dioksidasi menjadi sulfat.
2S + 2H2 + 3O2 2H2SO4 + energi (284,4 kkal)

c. Kemosintesis oleh Bakteri Besi


Beberapa bakteri besi pada umumnya, misalnya
Leptothrix, Crenothrix, Cladothrix, Galionella, Spiruphyllum,
dan Ferrobacillus mengoksidasi ion ferro menjadi ion ferri.
2Fe (HCO3)2 + H2O + O 2Fe (OH)3 + 4CO2 + energi (29 kkal)

4FeCO3 + O2 + 6H2O 4Fe (OH)3 + 4 CO2 + energi (81 kkal)

d. Kemosintesis oleh Bakteri Hidrogen dan Bakteri Metana


1) Bakteri Hidrogen
Salah satu jenis bakteri hidrogen, yaitu Bacillus
panctotrophus dapat tumbuh dalam medium anorganik
yang mengandung hidrogen, CO2, dan O2 serta dapat
mengoksidasi hidrogen dengan membebaskan energi.
Energi ini dapat digunakan dalam proses kemosintesis
berikut.

Biologi Kelas XII 43


2H2 + O2 2H2O + energi (137 kkal)
2H2 + CO2 + energi (115 kkal) (CH2O) + H2O

2) Bakteri Metana
Methanonas merupakan salah satu contoh bakteri
metana yang mampu mengoksidasi metana menjadi
CO2. Metana menyediakan karbon dan energi bagi
bakteri aerob ini. Perhatikan reaksi berikut.
CH4 + 2O2 CO2 + 2H2O + energi

Energi yang diperoleh pada kemosintesis digunakan


untuk proses fosforilasi dan reduksi CO2 menjadi karbohidat.
Anda telah mempelajari fotosintesis dan kemosintesis.
Dapatkah Anda membedakan kedua jenis anabolisme
tersebut? Nah, cobalah Anda menemukan perbedaan itu
melalui kegiatan diskusi berikut.

Diskusikan perbedaan antara kedua proses anabolisme tersebut.


Mengenai sumber energi, organisme pelaku, bahan dasar, dan hasil.
Tuliskan hasil diskusi Anda dalam tabel berikut.
Tabel perbandingan antara kemosintesis dengan fotosintesis.
Fotosintesis Kemosintesis

1. Sumber energi ... ...


2. Pelaku ... ...
3. Bahan dasar ... ...
4. Hasil ... ...

Jawablah soal-soal berikut. 3. Jelaskan secara ringkas tentang siklus


elektron siklik dan siklus elektron nonsiklik.
1. Gambarkan struktur kloroplas dan lengkapi
dengan keterangan gambar. 4. Siklus Calvin berlangsung dalam tiga tahap-
a. Tunjukkan tempat terjadinya reaksi terang. an. Sebutkan ketiga tahapan tersebut dan beri
b. Tunjukkan tempat terjadinya reaksi gelap. penjelasan tentang tiap-tiap tahapan.
2. Jelaskan fungsi setiap molekul pigmen daun 5. Apa perbedaan fotosintesis dengan
yang berperan dalam reaksi terang foto- kemosintesis ditinjau dari sumber energi dan
sintesis. hasil akhirnya?

D. Keterkaitan Metabolisme
Seperti dijelaskan di depan, bahwa metabolisme meliputi
anabolisme dan katabolisme. Anabolisme memerlukan energi
(endergonik), sedangkan katabolisme menghasilkan energi
(eksergonik). Bagaimanakah hubungan antara anabolisme dengan
katabolisme? Marilah kita pelajari dalam bahasan berikut.

44 Metabolisme
1. Keterkaitan Antara Anabolisme dengan Katabolisme
Karbohidrat
Telah dipelajari di depan bahwa anabolisme merupakan
proses pembentukan senyawa kompleks dari senyawa
sederhana dengan memerlukan energi. Jadi, reaksi anabolisme
bersifat endergonik. Sementara itu, katabolisme merupakan
proses pemecahan atau penguraian senyawa kompleks menjadi
senyawa yang lebih sederhana dengan membebaskan energi.
Jadi, reaksi katabolisme bersifat eksergonik. Perhatikan skema
Gambar 2.21 berikut.

Senyawa
Anabolisme Katabolisme Karbohidrat Katabolisme
Kompleks Anabolisme

Energi
Energi
Senyawa
Energi Sederhana Energi CO2 dan H2O

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.21
Hubungan katabolisme dan anabolisme karbohidrat

Salah satu proses anabolisme yaitu sintesis atau pem-


bentukan karbohidrat melalui fotosintesis yang terjadi pada
tumbuh-tumbuhan. CO2 dan H2O, dalam reaksi ini, dengan
bantuan energi cahaya diubah menjadi karbohidrat yang di
dalamnya mengandung energi dalam bentuk ikatan kimia.
Sementara itu dalam sel-sel makhluk hidup, karbohidrat
(dalam hal ini glukosa) akan mengalami serangkaian reaksi
respirasi sehingga dihasilkan energi. Selain dibebaskan energi,
reaksi pemecahan (katabolisme) glukosa ini juga menghasilkan
CO2 dan H2O, apabila digambarkan seperti Gambar 2.20 di atas.

2. Keterkaitan Metabolisme Karbohidrat, Lemak, dan


Protein
Karbohidrat bukanlah satu-satunya zat makanan yang dapat
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Zat makanan lain, seperti lemak
dan protein dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi. Tentu saja
tahap-tahap reaksinya tidak sama dengan metabolisme karbohidrat.
Hidrolisis lemak menghasilkan asam lemak dan gliserol.
Asam lemak akan mengalami beta-oksidasi menjadi asetil
Co-A. Selanjutnya, asetil Co-A akan memasuki daur atau siklus
Krebs. Sementara itu, gliserol akan diubah menjadi senyawa
fosfogliseraldehid (G3P) agar dapat memasuki reaksi glikolisis.
Bagaimana jika protein digunakan sebagai sumber energi?
Protein yang memiliki sistem pencernaan akan dipecah oleh enzim
protease menjadi asam amino. Selanjutnya, asam amino mengalami
reaksi deaminasi sehingga dihasilkan NH3 atau gugus amin dan
asam keto. Pada mamalia dan beberapa hewan pada umumnya,
gugus Amin atau NH3 diubah menjadi urea dan dikeluarkan sebagai
urine. Sementara itu, asam keto dapat memasuki reaksi glikolisis
atau daur Krebs. Pelajari bagan pada Gambar 2.22 berikut untuk
lebih jelasnya.

Biologi Kelas XII 45


Protein Karbohidrat Lemak

Gula Asam
Asam amino Gliserol
lemak
Deaminasi
Glikolisis
Glukosa

NH3 Asam keto Gliseraldehid – 3P

Urea Piruvat

Beta-oksidasi
Dikeluarkan Asetil Co-A
dalam bentuk
urine

Siklus
Krebs

Rantai transpor
elektron
dan fosforilasi
oksidatif

Sumber: Biology, Solomon

Gambar 2.22
Metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein

Pada bagan tampak jelas adanya keterkaitan antara


metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Hal lain yang dapat
dijelaskan dari bagan tersebut yaitu bahwa lemak yang ada
dalam tubuh kita tidak hanya berasal dari makanan yang
mengandung lemak, tetapi dapat juga berasal dari karbohidrat
dan protein.
Telah dijelaskan bahwa oksidasi karbohidrat, lemak, dan pro-
tein akan menghasilkan energi. Dari ketiga jenis zat makanan
tersebut, manakah yang menghasilkan energi paling banyak?
Dibandingkan dengan karbohidrat dan protein, lemak lebih
banyak menghasilkan energi ketika dioksidasi. Suatu contoh:
satu molekul asam lemak dengan atom 6C (asam heksanoat)
yang dioksidasi secara sempurna dapat menghasilkan 44 ATP.
Sementara itu, glukosa yang juga mempunyai 6 atom C hanya
menghasilkan 36 ATP. Mengapa demikian?
Asam lemak akan memasuki siklus Krebs setelah diubah
menjadi asetil Co-A melalui reaksi beta-oksidasi. Asam lemak
dengan jumlah atom C = 2n, akan menghasilkan sejumlah n
asetil Co-A. Dengan demikian, asam heksanoat (6C)
menghasilkan 3 molekul asetil Co-A. Mula-mula, asam heksanoat
yang telah teraktivasi (memerlukan 2 ATP) menjadi asil Co-A
akan memasuki mitokondria. Asil Co-A dalam mitokondria

46 Metabolisme
mengalami beta-oksidasi. Pada reaksi ini asil Co-A yang berasal
dari asam heksanoat (C = 6) mengalami dua kali siklus dan
menghasilkan 3 asetil Co-A (C = 2). Siklus pertama menghasilkan
1 molekul asetil Co-A, 1 FADH, 1 NADH, dan butiril Co-A (4
atom C). Pada siklus 2 butiril Co-A dioksidasi menjadi 2 molekul
asetil Co-A dengan menghasilkan 1 FADH2 dan 1 NADH. Adapun
jumlah ATP yang dihasilkan pada beta-oksidasi dapat dihitung
sebagai berikut.
2 FADH2 → 2 × 2 ATP = 4 ATP
2 NADH → 2 × 3 ATP = 6 ATP
–––––––––––––––––––––––––––
Jumlah = 10 ATP
Oleh karena aktivasi asam heksanoat menjadi heksanoil Co-
A memerlukan 2 ATP, maka hasil bersih ATP = (10 – 2) ATP = 8
ATP. Selanjutnya, 3 molekul asetil Co-A akan memasuki daur
Krebs dan mengalami oksidasi sempurna menjadi CO2 dan H2O.
Pada oksidasi 3 molekul asetil Co-A ini dihasilkan 3 × 12 ATP =
36 ATP. Jadi, oksidasi asam lemak menghasilkan 44 ATP.
Hal ini juga menunjukkan bahwa makin panjang rantai karbon
yang menyusun asam lemak, energi yang dihasilkan makin besar.
Misalnya pada asam palmitat yang mempunyai 15 atom C
menghasilkan 129 ATP. Bukan hanya itu, senyawa lain hasil
hidrolisis lemak yaitu gliserol dapat memasuki jalur glikolisis
setelah diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat (PGAL).
Selanjutnya, PGAL akan diubah menjadi PEP. PEP harus diubah
menjadi asetil Co-A agar dapat memasuki daur Krebs. Dari reaksi
oksidasi, gliserol juga dihasilkan cukup banyak energi yaitu
sekitar (36 ATP). Perhatikan skema pada Gambar 2.23 berikut.

2 ATP
Asam heksanoat
2 ADP

Glukosa 2 FAD+ Asil Co-A

2 FADH2

2 NAD+
Piruvat

3 2 NADH2 Beta-oksidasi
As
et
il
Co
-A
Siklus
Krebs

STE

Sumber: Dokumentasi Penerbit

Gambar 2.23
Jalur beta-oksidasi asam lemak

Biologi Kelas XII 47


3. Teknologi yang Berkaitan dengan Metabolisme
Makanan
Macam-Macam Diabetes Saat ini, teknologi di bidang pengolahan makanan telah
Millitus berkembang pesat. Para produsen telah menemukan celah pasar
Diabetes militus diklasifikasikan yang luar biasa di bidang ini. Terbukti dengan beredarnya
dalam 4 kelompok berikut. makanan-makanan substitusi dan suplemen bagi orang-orang
1. Diabetes Tipe I
Penderita mengalami kerusakan yang mempunyai masalah dengan metabolisme.
pada sel b pankreasnya. a. Makanan Berkadar Gula Rendah
2. Diabetes Tipe II Telah dijelaskan di depan bahwa tujuan utama
Kemampuan insulin penderita
metabolisme dalam tubuh untuk memperoleh energi. Kita
menurun dan terjadi disfungsi sel
beta. Akibatnya, pankreas tidak ambil contoh saat kita makan sepiring nasi. Nasi yang kita
mampu memproduksi insulin kunyah dalam mulut, segera mengalami pencernaan
yang cukup. enzimatis oleh ptialin. Pada saat itu, nasi (karbohidrat)
3. Diabetes Militus dalam Kehamilan dipecah menjadi glukosa dan maltosa. Selanjutnya, maltosa
Terjadi peningkatan insulin resis- mengalami pencernaan lanjutan dalam usus halus. Maltosa
tance pada ibu hamil. Hal ini
terjadi karena bayi mensekresi
tersebut kemudian dipecah oleh enzim maltase sehingga
insulin lebih besar daripada ibu. menghasilkan 2 molekul glukosa. Glukosa yang dihasilkan
4. Diabetes Tipe Lain terlarut dalam darah dan diangkut menuju sel-sel tubuh.
Penderita mengalami hiperglikemia Pada tubuh kita terdapat hormon insulin yang bertugas
akibat kelainan genetik fungsi sel mengendalikan kadar gula dalam darah. Pada orang dewasa
beta, endokrinopati, penggunaan normal, kadar gula dalam darah berkisar antara 110 mg/
obat yang menggangu fungsi sel
beta, penggunaan obat yang
dL–200 mg/dL. Jika gula dalam darah kadarnya melebihi
mengganggu kerja insulin, dan angka tersebut (misalnya > 300 mg/dL), aktivitas tubuh akan
sindroma genetik. terganggu. Seseorang yang kadar gulanya melebihi normal
dikatakan orang tersebut menderita diabetes millitus (DM).
Mengapa kadar gulanya dapat melebihi angka normal? Salah
satu sebabnya kelenjar penghasil insulin tidak dapat bekerja
dengan baik. Bagi penderita DM tidak dianjurkan me-
ngonsumsi makanan yang mengandung banyak gula. Hal
ini bertujuan agar kadar gulanya terkendali. Oleh karena itu
diperlukan terapi makanan khusus untuk membantu
penderita DM.
Lain halnya jika penderita DM mengonsumsi gula rendah
kalori, misalnya dengan pemanis buatan (aspartam dan sor-
bitol), ia akan baik-baik saja. Mengapa demikian? Bahan
pemanis buatan, seperti aspartam dan sorbitol tidak
mengalami metabolisme dalam sel-sel tubuh sehingga tidak
menambah kadar gula dalam darah. Meskipun demikian
makanan maupun minuman yang diberi pemanis buatan
tetap terasa manis. Bahkan pemanis buatan ini rasa
manisnya 10 hingga ratusan kali lebih manis dibandingkan
dengan gula tebu.
Lakukan kegiatan berikut agar Anda menjadi lebih
paham tentang macam-macam pemanis buatan yang
beredar di pasaran.

48 Metabolisme
Kumpulkan beberapa kemasan produk makanan dan minuman
yang menjanjikan adanya rendah kalori. Amati bahan pemanis yang
tercantum dalam label pada kemasannya. Catatlah nama produk,
jenis produk, dan pemanis yang digunakan. Selanjutnya, masukkan
data yang diperoleh dalam tabel berikut.

No. Nama Produk Jenis Pemanis Keterangan

1.
2.
3.
4.
dst.

Lakukan analisis pada setiap jenis produk yang berhasil


diidentifikasi mengenai keamanan produk tersebut bagi kesehatan
sehubungan dengan jenis bahan pemanis yang digunakan dan dosis
yang tercantum. Carilah data pendukung (batas aman penggunaan
bahan pemanis dan efek bagi kesehatan) dari majalah sains, buku
pelajaran, atau internet. Presentasikan hasil laporan Anda di kelas
pada pertemuan berikutnya.

b. Teknologi Pengawetan Makanan


Pada awalnya manusia kebingungan mencari cara
menyimpan makanan. Hal ini karena beberapa jenis
makanan akan menjadi busuk atau rusak jika lama tidak
dimanfaatkan. Akhirnya ditemukanlah beberapa cara
mengawetkan makanan, misalnya dengan pemanasan
(pasteurisasi dan sterilisasi), penambahan bahan kimia,
pendinginan, dan dengan pengolahan tertentu.
Pengawetan dengan pemanasan, seperti pasteurisasi
dan sterilisasi, terbukti efektif membunuh berbagai bakteri
pembusuk. Bahkan beberapa jenis racun yang terkandung
dalam makanan dapat dihilangkan dengan pemanasan.
Akan tetapi, akibat pemanasan itu zat gizi dalam makanan
Sumber: Dokumentasi Penerbit
menjadi rusak, misalnya vitamin dan protein.
Gambar 2.24
Selain pemanasan, pembekuan juga banyak dipakai Pengawetan makanan dengan
dalam mengawetkan makanan. Perhatikan Gambar 2.24. pendinginan
Pembekuan merupakan cara pengawetan yang paling baik.
Namun demikian, sayuran dan buah-buahan akan
kehilangan 6% vitamin C selama penyimpanan dalam lemari
es. Bukan hanya vitamin saja, kandungan protein dalam
daging juga akan menyusut selama penyimpanan beku ini.
Selain cara-cara tersebut di depan terdapat cara lain
untuk mengawetkan bahan makanan, yaitu fermentasi.
Apakah dengan cara fermentasi suatu bahan makanan juga
akan mengalami susut gizi selama pengolahan?

Biologi Kelas XII 49


Tentu Anda mengenal makanan hasil fermentasi pada
Gambar 2.25 berikut. Tempe, yoghurt, dan asinan merupakan
makanan hasil fermentasi.

Sumber: Dokumentasi Penerbit Sumber: 109 Jus untuk Terapi Sumber: www.biwa.ne.jp

Tempe Yoghurt Asinan

Gambar 2.25
Makanan hasil fermentasi

Dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa makanan dan


minuman hasil fermentasi nilai gizinya lebih tinggi daripada bahan
mentahnya. Selain itu, juga memiliki sifat sebagai antibiotika.
Kita ambil contoh makanan dan minuman yang difermentasi
menggunakan jasa bakteri laktat. Aktivitas bakteri asam laktat
selama fermentasi mengakibatkan pH bahan makanan di bawah
5. Bakteri fekal (bakteri Coli dalam usus) dalam kondisi ini tidak
dapat hidup sehingga makanan menjadi awet (tidak cepat rusak
atau membusuk). Selain itu, bakteri tersebut juga menghasilkan
metabolit yang berupa antibiotik, yaitu laktobasilin dan senyawa
NI (Not yet Idential atau belum diketahui). Senyawa ini dipercaya
dapat mencegah timbulnya kanker.
c. Teknologi Substitusi Energi (Makanan Suplemen)
Pada keadaan tertentu, misalnya sedang sakit, manusia
membutuhkan makanan yang siap diserap tanpa melalui
proses pencernaan. Kondisi ini tentu saja tidak berlaku bagi
orang sehat. Sebagai contoh, seorang pasien di rumah sakit
di mana kondisi kesehatannya tidak memungkinkan untuk
Sumber: Dokumentasi Penerbit
mengunyah makanan, ia sangat perlu mendapatkan
Gambar 2.26
masukan zat-zat makanan untuk menjaga kondisi tubuhnya.
Cairan infus Pasien itu biasanya diberi cairan infus (Gambar 2.26).
Dengan memasukkan infus ke tubuh pasien kebutuhan zat
makanannya akan terpenuhi, terutama glukosa sebagai
sumber energi dan ion-ion dalam bentuk garam mineral,
seperti Na+, K+, Ca2+, Cl-, dan laktat.
Apa sajakah sebenarnya yang terdapat dalam sebotol
infus itu? Anda dapat mengetahui dari beberapa contoh infus
dalam tabel berikut.

50 Metabolisme
Tabel 2.1 Komposisi Zat dalam Cairan Infus
Komposisi dalam Satuan mEq/L
Glukosa Kalori Osmolaritas
Produk
(g/L) Kkal/L (mOsm/L)
Na K Ca Cl Laktat

WIDA D10 TM
(Glukosa 10%) 100 - - - - - 400 555

WIDA D5TM
55 - - - - - 200 277
(Glukosa 5%)

WIDA D5 -NSTM
(Glukosa 5% dan Natrium Klorida 55 154 - - 154 - 200 585
0,9%)

WIDA NSTM
- 154 - - 154 - - 308
(Natrium Klorida 0,9%)

WIDA RSTM
- 147,1 4 4,5 155,6 - - 311
(Ringer’s Solution)

WIDA RD TM
(5% Dextrose in Ringer’s Solution) 55 147,5 4 4,5 155,6 - 200 588

Dengan melihat contoh di atas tampak bahwa pemberian


infus sangat membantu pasien dalam memperoleh energi,
khususnya cairan infus yang mengandung glukosa. Cairan
infus diberikan sesuai petunjuk dokter atau dalam
pengawasan dokter karena setiap pasien memerlukan jenis
infus yang berbeda. Hal ini tergantung pada kondisi pasien
dan penyakit yang dideritanya.

Membuat Yoghurt Tuang susu ke dalam gelas-gelas plastik, tutup


Cairkan susu bubuk atau susu skim sesuai dengan plastik lengket atau lembaran plastik yang
anjuran pada kemasan dalam panci stainless diberi karet. Diamkan sekitar 8 jam pada suhu kamar,
steel. Panaskan dengan api sedang hingga 50°– kemudian simpan dalam lemari es sampai dikonsumsi.
60°C selama 1–2 menit, sampai susu beruap Catatan:
tetapi jangan sampai mendidih. Bila ingin yoghurt • Bibit yoghurt dapat dibeli di laboratorium
dengan tekstur lebih padat, maka pada saat mikrobiologi dan sebaiknya disimpan dalam
pemanasan volume susu disisakan hingga 34 -nya lemari es.
atau dapat melarutkan susu 3–4% lebih banyak • Pada saat merebus sampai mencampur bibit
dari anjuran pada kemasan. Aduk dengan sendok yoghur t pada susu, sebaiknya jangan
kayu. Setelah itu, angkat dan tutup rapat, tunggu berbicara atau tertawa agar bakteri mulut tidak
hingga suam-suam kuku (30°–45°C). Campurkan mencemari susu dan fermentasi tidak gagal.
bibit yoghurt yang mengandung bakteri Lactoba- Cara untuk memastikan fermentasi yoghurt
cillus bulgaricus dan Streptococcus thermophillus, tidak gagal, yaitu setelah disimpan 4–5 jam
kira-kira 1 sendok teh untuk setiap 500 ml susu. susu telah membentuk gumpalan-gumpalan
Aduk hingga rata. dan aromanya masam.

Biologi Kelas XII 51


Jawablah soal-soal berikut. 3. Jelaskan keterkaitan antara anabolisme
1. Jelaskan hubungan fotosintesis (anabolisme) dengan katabolisme karbohidrat.
dengan respirasi (katabolisme) dalam 4. Di antara senyawa organik karbohidrat, lemak,
tumbuhan. dan protein, manakah yang menghasilkan
2. Selain karbohidrat, senyawa organik apa saja energi paling besar saat terjadi oksidasi
yang dapat dipakai sebagai sumber energi biologi? Jelaskan alasannya.
dalam respirasi? Beri penjelasan secara 5. Sebutkan berbagai macam teknologi yang
singkat. berkaitan dengan metabolisme makanan.

1. Enzim adalah senyawa protein sederhana 8. Terdapat dua macam katabolisme yaitu
maupun kompleks yang bertindak sebagai respirasi dan fermentasi.
katalisator spesifik. 9. Respirasi menggunakan oksigen disebut
2. Enzim bekerja secara spesifik, hanya bekerja respirasi aerob dan respirasi tanpa adanya
pada substrat tertentu. Menurut cara kerjanya, oksigen dikenal dengan respirasi anaerob
enzim dapat dikelompokkan berdasarkan teori (hanya dilakukan oleh mikroorganisme).
Lock and Key Theory serta Induced Fit Theory. 10. Pada respirasi aerob energi yang dihasilkan
3. Enzim dapat mengalami gangguan atau sebesar 36 ATP pada organisme eukariotik
hambatan yang disebut inhibitor. dan 38 ATP pada organisme prokariotik.
4. Terdapat tiga jenis inhibitor yaitu inhibitor re- Sementara itu fermentasi menghasilkan
versible, inhibitor tak reversible dan inhibitor energi sebanyak 20 ATP.
umpan balik. 11. Anabolisme adalah peristiwa penyusunan zat
5. Pada metabolisme terdapat dua reaksi yaitu dari senyawa sederhana menjadi senyawa
katabolisme dan anabolisme. yang lebih kompleks dan memerlukan se-
6. Katabolisme merupakan reaksi pemecahan jumlah energi.
molekul kompleks seperti karbohidrat, protein 12. Fotosintesis berlangsung menggunakan
dan lemak menjadi molekul yang lebih energi dari cahaya matahari yang dikonversi
sederhana dan menghasilkan sejumlah energi. menjadi energi kimia yang terikat dalam
7. Katabolisme terjadi dengan oksigen maupun molekul karbohidrat.
tanpa oksigen.

Produk-Produk untuk Mengatasi Gangguan macam, ada yang berbentuk tablet, kapsul,
Metabolisme serbuk, dan cairan. Agar produknya laris di
pasaran, para produsen memanfaatkan segala
Dewasa ini, banyak produk makanan suplemen media untuk promosi, baik media cetak maupun
untuk mengatasi gangguan metabolisme. Beberapa elektronik Walhasil, produk-produk itu laris manis
produk di antaranya untuk mengatasi kegemukan bak menjual kacang goreng. Benarkah produk-
(obesitas), penyakit diabetes (gula), dan pe- produk itu bermanfaat bagi konsumen?
nambah stamina. Bentuk produk pun bermacam-

52 Metabolisme
A. Tujuan 2. Membuat kliping
Mengetahui sejauh mana manfaat produk a. Guntinglah beberapa artikel tentang
makanan suplemen melalui kajian pustaka. cara mengatasi permasalahan
gangguan metabolisme. Ingat: jangan
B. Alat dan Bahan
lupa mencatat sumber artikel tersebut.
1. artikel dari berbagai sumber (majalah,
b. Siapkan buku kliping. Tempelkan
koran, atau internet)
potongan artikel dan tuliskan sumber
2. buku referensi yang mendukung
artikel di bawahnya (nama sumber/
3. buku kliping
nomor/tanggal penerbitan).
C. Cara kerja c. Berilah ulasan singkat pada setiap
1. Membuat makalah artikel. Gunakan literatur secukupnya
a. Kumpulkan beberapa artikel dengan dalam memberi ulasan.
tema yang sama, misalnya tentang D. Pelaporan
makanan suplemen untuk mengatasi 1. Bentuk laporan berupa makalah atau
kegemukan. kliping, tergantung bentuk tugas yang
b. Carilah literatur yang mendukung diambil.
untuk membahas permasalahan yang 2. Jika bentuk laporan berupa makalah,
akan dibahas. sistematikanya sebagai berikut.
c. Buatlah tulisan atau makalah dengan Bab I Pendahuluan
bahasa Anda sendiri. Gunakan Bab II Isi
literatur secukupnya untuk mem- Bab III Kesimpulan dan Saran
pertajam ulasan Anda.

A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat.


1. Enzim dalam jumlah sedikit saja dapat mem- 3. Inhibitor kompetitif dari suatu senyawa
percepat reaksi beribu-ribu kali lipat, tetapi ia fermentasi memiliki . . . .
sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh karenanya, a. struktur yang sama dengan molekul
enzim disebut juga sebagai . . . . senyawa produk fermentasi
a. biokatalisator d. alosterik b. struktur yang sama dengan molekul
b. koloid e. termolabil senyawa substratnya
c. protein c. struktur yang sama dengan gen yang
mengkode senyawa fermentasi
2. Perhatikan gambar di bawah ini.
d. kemampuan untuk berhubungan dengan
molekul senyawa fermentasi dan
substratnya
e. kemampuan menghambat enzim
Enzim Substrat 4. Enzim dan hasil kerjanya yang berperan
Pernyataan yang benar mengenai sifat enzim dalam metabolisme sel yaitu . . . .
berdasarkan gambar yaitu . . . . a. maltase, pembentukan glukosa
a. terdiri atas protein b. katalase, menguraikan peroksida air
b. menghambat reaksi kimia c. protease, pembentukan protein
c. bekerja satu arah d. lipase, sintesis lemak
d. mempercepat reaksi kimia e. glukase, pembentukan glukosa
e. kerja enzim spesifik

Biologi Kelas XII 53


5. Berikut ini pernyataan pengaruh suhu ter- a. enzim mengalami fase istirahat
hadap enzim. b. aktivitas enzim meningkat
1) Enzim menjadi nonaktif pada 0°C. c. aktivitas enzim menurun
2) Enzim rusak pada suhu > 50°C. d. tidak mempengaruhi kerja enzim
3) Berapa pun suhunya enzim tetap aktif. e. molekul produk bertambah dua kali lipat
4) Enzim hewan berdarah dingin bekerja op- 10. Kondisi yang menunjukkan bahwa semua
timum pada suhu 25°C. substrat sudah terikat enzim terdapat pada
5) Semua enzim mempunyai suhu posisi . . . .
optimum yang sama.
Pernyataan-pernyataan yang benar terdapat
pada nomor . . . .
a. 1), 2), dan 4) E
b. 1), 2), dan 3) D
C
c. 3), 4), dan 5) B
d. 2), 3), dan 4) A
e. 2), 3), dan 5)
a. A
6. Peranan enzim katalase sebagai biokatalisator b. B
yang mengubah . . . . c. C
a. C6H12O2 menjadi CH3CH2OH dan CO2 d. D
b. C6H12O6 dan O2 menjadi CO2 dan H2O e. E
c. CO2 dan H2O menjadi C6H12O6 dan CO2 11. Perhatikan reaksi enzimatis berikut.
d. O2 dan H2O menjadi H2O2 A + B → C + D + Energi
e. H2O2 menjadi O2 dan H2O Berdasarkan reaksi di atas, maka . . . .
a. reaksi ini bersifat eksergonik
7. Pernyataan yang benar tentang pengaruh pH b. enzim tidak dapat mempercepat reaksi
terhadap aktivitas enzim pepsin adalah . . . c. ATP tidak diperlukan di dalam reaksi ini
a. Pepsin hanya dapat bekerja pada pH d. A dan B adalah reaktan, C dan D adalah
asam saja. produk
b. Pepsin hanya dapat bekerja pada pH biasa. e. A dan B membutuhkan energi untuk
c. Pepsin tidak ter pengaruh oleh pH menghasilkan C dan D
lingkungan.
12. Jika kita ingin menambah jumlah produk per
d. Pepsin aktif pada pH netral = 7.
unit waktu pada reaksi enzimatiks, jangan
e. Pada pH 4 pepsin tidak aktif.
menambah . . . .
8. Perhatikan tabel berikut. a. jumlah substrat
Bentuk yang b. jumlah enzim
Substrat Enzim
Dihasilkan c. suhu
maltosa maltase glukosa d. pH
amilum amilase maltosa e. semua jawaban benar
protein protease asam amino
13. Pernyataan-pernyataan mengenai respirasi
lemak lipase asam lemak + gliserol
berikut ini yang benar yaitu . . .
Berdasarkan tabel di atas, kesimpulan yang a. Oksigen berperan sebagai penerima
tepat tentang sifat enzim yaitu . . . . elektron terakhir.
a. bekerja spesifik/khas b. Peran oksigen tidak dapat digantikan oleh
b. sejenis dengan protein zat lain.
c. bekerja bolak-balik c. Dapat dilakukan oleh organisme tingkat
d. bekerja pada suhu optimum tinggi.
e. berfungsi sebagai katalisator d. Menghasilkan asam laktat.
9. Penambahan garam alkali sebanyak 2–5% e. Sebagian besar terjadi di dalam
dalam suatu reaksi yang melibatkan enzim mitokondria.
akan mengakibatkan . . . .

54 Metabolisme
14. Pembebasan air pada glikolisis berasal dari . . . . 20. Prekursor dari siklus Krebs yang berasal dari
a. glukosa d. sitrat asam piruvat yaitu . . . .
b. piruvat e. oksaloasetat a. oksaloasetat
c. 2 fosfogliserat b. asam-α-ketoglutarat
15. Sebelum siklus asam sitrat, asam piruvat yang c. asetil Co-A
diproduksi pada glikolisis pertama kali d. suksinil Co-A
dikonversi menjadi . . . . e. asam suksinat
a. koenzim A 21. Produk samping respirasi pada tumbuhan
b. asam sitrat dibuang keluar melalui . . . .
c. etanol a. kutikula
d. asetil koenzim A b. epidermis
e. asam oksalat c. endodermis
16. Respirasi sel berlangsung melalui glikolisis. d. parenkim
Glikolisis adalah . . . . e. stomata
a. fermentasi asam piruvat menjadi etanol 22. Pada proses respirasi aerob, sebagai akseptor
dan CO2 terakhir H2 yaitu . . . .
b. oksidasi asam piruvat menjadi CO2 dan a. CO2
HO2 b. H2O
c. produksi asam piruvat dari glukosa c. H2O2
d. pengubahan glikolisis menjadi glukosa d. O2
e. perombakan asam amino menjadi asam e. CH2
laktat
23. Tempat terjadinya dan jumlah ATP yang
17. Tiga hasil terpenting dari peristiwa glikolisis dihasilkan dari sistem transpor elektron berikut
pada proses respirasi yaitu . . . . ini yang benar yaitu . . . .
a. asam laktat, asam amino, dan ATP a. mitokondria dengan 24 ATP
b. asam laktat, asam piruvat, dan ATP b. mitokondria dengan 4 ATP
c. asam laktat, NADH, dan glukosa c. mitokondria dengan 34 ATP
d. asam piruvat, glukosa, dan ATP d. sitoplasma dengan 30 ATP
e. asam piruvat, NADH, dan ATP e. nukleus dengan 34 ATP
18. Tahap respirasi yang paling banyak meng- 24. Asam piruvat untuk memasuki siklus Krebs
hasilkan ATP yaitu . . . . dari proses glikolisis terlebih dahulu mem-
a. glikolisis bentuk . . . .
b. siklus Krebs a. asetil Co-A
c. dekarboksilasi oksidatif b. suksinil Co-A
d. fosforilasi oksidatif c. asam-α-ketoglutarat
e. transpor elektron d. asam oksaloasetat
e. asam suksinat
19. Pernyataan yang paling tepat tentang proses
25. Setelah berolahraga tubuh terasa pegal-pegal.
yang terjadi pada respirasi aerob yaitu . . . .
Hal ini terjadi akibat . . . .
Tahap Tempat Hasil a. fermentasi asam piruvat menjadi alkohol
b. berkurangnya persediaan glukosa dalam
a. Glikolisis sitosol 2 ATP
Siklus Krebs mitokondria 4 ATP
darah
b. Glikolisis mitokondria 4 ATP c. fermentasi asam piruvat menjadi asam
Siklus Krebs mitokondria 2 ATP laktat
c. Glikolisis sitosol 2 ATP d. terurainya asam laktat menjadi CO2 dan
Siklus Krebs mitokondria 2 ATP H2 O
d. Siklus Krebs mitokondria 4 ATP e. melemahnya oksidasi dalam sel otot
Transpor elektron mitokondria 34 ATP
e. Siklus Krebs sitosol 2 ATP
Transpor elektron mitokondria 34 ATP

Biologi Kelas XII 55


26. Perbedaan fermentasi asam laktat dan 33. Tahapan-tahapan reaksi kimia pada
fermentasi alkohol berdasarkan . . . . fotosintesis yaitu . . . .
a. jenis organisme a. fotolisis–fiksasi CO 2 –PGA–glukosa–
b. energi yang dihasilkan PGAL
c. jumlah ATP yang terbentuk b. fotolisis–fiksasi CO 2 –PGAL–PGA–
d. ketersediaan O2 glukosa
e. hasil akhir c. fotolisis–fiksasi CO 2 –PGA–PGAL–
27. Di antara peristiwa berikut yang benar glukosa
mengenai reaksi transisi . . . . d. PGA–PGAL–fotolisis–fiksasi CO 2 –
a. menghubungkan glikolisis menuju siklus glukosa
Krebs e. PGA–PGAL–fiksasi CO 2 –fotolisis–
b. menghasilkan CO2 glukosa
c. menggunakan NAD+ 34. Pembentukan O2 pada proses fotosintesis
d. menghasilkan gugus asetil terjadi pada tahapan . . . .
e. semua jawaban benar a. reaksi terang
28. Kontribusi elektron terbesar dalam sistem b. reaksi gelap
transpor elektron berasal dari . . . . c. siklus Calvin
a. oksigen d. reaksi transisi d. fotosistem I
b. glikolisis e. fermentasi e. fotosistem II
c. siklus Krebs 35. Perhatikan reaksi proses kemosintesis berikut
29. Di antara hal-hal berikut yang benar mengenai ini.
fermentasi yaitu . . . . 2S + 3O2 + 2H2O → 2H2SO4 + energi
a. hasil akhir hanya 4 ATP Reaksi ini berlangsung karena kemampuan
b. terjadi di mitokondria bakteri mengadakan kemosintesis. Bakteri
c. NADH membentuk senyawa 6C tersebut dinamakan . . . .
d. dimulai dengan glukosa a. Nitrobacter
e. dilakukan oleh organisme tingkat tinggi b. Nitrococcus
c. Lactobacillus
30. Asam lemak dipecah menjadi . . . . d. Thiobacillus
a. molekul piruvat yang memberikan elektron e. Acetobacter
menuju sistem transpor elektron
36. Perbedaan antara fotosintesis dan kemosintesis
b. gugus asetil yang masuk ke siklus Krebs
terletak pada . . . .
c. asam amino yang menghasilkan amonia
a. sumber energi dan zat yang dihasilkan
d. gliserol yang ditemukan di dalam lemak
b. sumber energi dan sumber karbon
e. semua jawaban benar
c. waktu berlangsung dan penggunaan
31. Hasil dari reaksi terang yang digunakan dalam cahaya
reaksi pembentukan glukosa pada proses d. sumber energi dan organisme yang
fotosintesis yaitu . . . . melakukannya
a. ATP dan NADPH2 e. organisme dan bahan yang diperlukan
b. ATP dan RuBP
37. Akseptor elektron terakhir selama jalur
c. RuBP dan APG
elektron nonsiklik pada reaksi terang yaitu
d. APG dan NADH2
....
e. RuBP dan NADPH2
a. PS I
32. Fotosintesis diawali dengan terjadinya . . . . b. PS II
a. terurainya klorofil c. ATP
b. fiksasi O2 d. NADP+
c. teraktivasinya klorofil e. air
d. penguraian air
e. pembentukan ALPG

56 Metabolisme
38. Sebuah fotosistem mengandung . . . . 4. Berapa jumlah energi yang dihasilkan dari
a. pigmen-pigmen pusat reaksi dan akseptor oksidasi NADH2 dan FADH2 dalam sistem
elektron transpor elektron?
b. ADP, P, dan ion hidrogen (H+) 5. Jelaskan mengenai fotosistem.
c. proton, foton, dan pigmen
6. Jelaskan perbedaan kemosintesis dengan
d. hanya sitokrom
fotosintesis.
e. jawaban b dan c benar
7. Jelaskan proses fosforilasi siklik dan nonsiklik
39. Faktor-faktor di bawah ini yang tidak ber-
pada reaksi terang.
hubungan dengan sistem transpor elektron
yaitu . . . . 8. a. Apakah fotorespirasi itu?
a. kloroplas b. Mengapa fotorespirasi menurunkan
b. sitokrom efisiensi fotosintesis pada tanaman C3?
c. perpindahan H+ ke dalam ruang tilakoid 9. Bagaimana proses fermentasi terjadi di dalam
d. pembentukan ATP sel otot? Jelaskan.
e. penyerapan energi cahaya 10. Jelaskan hubungan antara fotosintesis dan
40. NADPH dan ATP dari reaksi terang diguna- respirasi yang terjadi pada tumbuhan.
kan untuk . . . .
a. menguraikan air C. Berpikir kritis
b. menyebabkan RuBP menangkap CO2 Wati mencoba resep kue donat yang baru
c. membentuk fotosistem kembali dibeli dari toko roti. Wati bersama adiknya mulai
d. menyebabkan elektron berpindah sesuai membuat adonan kue donat. Setelah adonan
jalurnya selesai dibuat, Wati memberi penutup dan mem-
e. konversi PGA menjadi PGAL biarkannya selama 1 jam sesuai petunjuk pem-
buatan. Berbeda halnya dengan adik Wati. Ia
B. Jawablah soal-soal berikut. mengambil adonan yang mereka buat dan
1. Jelaskan perbedaan anabolisme dengan membiarkannya di udara terbuka. Ternyata adonan
katabolisme. itu tidak mengembang. Wati mencoba mencari
2. Bagaimana suhu dapat mempengaruhi tahu penyebabnya dengan meneliti setiap bungkus
aktivitas enzim? bahan adonan itu. Namun, ia tidak mendapat
petunjuk apa pun. Coba bantulah Wati menjawab
3. Bagaimana asam piruvat dapat masuk siklus teka-teki itu. Jelaskan pula proses mengembang-
Krebs? nya adonan kue donat tersebut.

Biologi Kelas XII 57


Metabolisme
Pelajari kembali

Jawablah beberapa pertanyaan berikut.


1. Apa maksud metabolisme
2. Apakah enzim itu?
3. Bagaimana metabolisme berlangsung?

Jawaban betul < 60%

Jawaban betul ≥ 60%

58 Metabolisme
A. Pilihlah salah satu jawaban yang tepat. 3. Perhatikan gambar berikut.
1. Perhatikan grafik berikut.
Tunas tumbuh
lurus
Pemanjangan
seimbang
Parameter pertumbuhan

Auksin
seimbang

(a) (b) (c) (d)

Waktu
Peristiwa pada gambar di atas dipengaruhi
Berdasarkan grafik di atas, fase yang di- oleh aktivitas hormon . . . .
tunjukkan oleh huruf (c) merupakan fase . . . . a. auksin d. asam absisat
a. pertumbuhan secara lambat b. sitokinin e. gas etilen
b. perlambatan c. giberelin
c. pertumbuhan mencapai maksimum 4. Perhatikan faktor-faktor eksternal (lingkungan)
d. pertumbuhan terhenti yang mempengaruhi pertumbuhan berikut.
e. stasioner 1) Suhu
2. Berdasarkan tabel hormon beserta fungsinya 2) Cahaya
berikut, hormon asam absisat ditunjukkan 3) Air dan mineral
pada . . . . 4) Ketersediaan oksigen
Faktor lingkungan yang merupakan bahan
Hormon Fungsi utama berlangsungnya fotosintesis di-
tunjukkan pada nomor . . . .
A • Mempercepat pemasakan
buah
a. 1) dan 2) d. 3) dan 4)
• Pengguguran bunga b. 2) dan 3) e. 4) saja
c. 2) dan 4)
B • Menyebabkan tanaman ber-
bunga sebelum waktunya
• Menyebabkan tanaman tumbuh 5. Sebelum melakukan percobaan, sebaiknya
tinggi membuat . . . .
a. rancangan percobaan
C • Merangsang pertumbuhan
akar b. kesimpulan percobaan
• Mempercepat pelebaran daun c. perkiraan hasil percobaan
• Membantu perkecambahan d. analisis data
biji e. laporan percobaan
D • Pembentangan sel 6. Faktor-faktor yang diukur untuk mengetahui
• Pembelahan sel
pertumbuhan adalah . . . .
• Merangsang pembentukan
buah dan bunga a. tinggi batang dan warna daun
b. warna batang dan panjang daun
E • Mengurangi kecepatan pem-
belahan
c. panjang akar dan tinggi batang
• Menyebabkan dormansi d. berat tumbuhan dan keadaan akar
e. warna daun dan warna batang

Biologi Kelas XII 59


7. Metabolisme terbagi menjadi dua, yaitu suhu E, enzim tersebut akan mengalami ber-
Anabolisme dan Katabolisme. Katabolisme ada dalam kondisi . . . .
disebut juga . . . . a. ionisasi
a. asimilasi b. denaturasi
b. disimilasi c. mutarotasi
c. sintesis d. kristalisasi
d. biosintesis e. hidrolisis
e. fotosintesis
10. Perhatikan gambar berikut.
8. Perhatikan gambar berikut.
A
Penghambat

Enzim +
B
Substrat
Sisi
alosterik
C
E
D
Enzim
Substrat
Reaksi transisi dan siklus krebs terjadi pada
bagian . . . .
Tidak menghasilkan
produk
a. A
b. B
c. C
Penghambat d. D
e. E

Menurut jenisnya, inhibitor pada gambar di 11. Jumlah ATP yang dihasilkan pada saat
atas termasuk inhibitor . . . . glikolisis jika tumbuhan dalam keadaan stres
a. kompetitif maupun sedang aktif tumbuh yaitu . . . .
b. nonkompetitif a. 2
c. umpa balik b. 3
d. tidak reversibel c. 4
e. alosterik d. 5
e. 6
9. Perhatikan grafik berikut.
12. Reaksi pembentukan asetil Co-A sering
disebut reaksi transisi karena . . . .
a. menghubungkan glikolisis dengan daur
krebs.
(produk per unit/waktu)

b. berlangsung dalam matriks mitokondria


Kecepatan reaksi

c. berlangsung dalam mitosol


d. asam asetil (2C) dikonversi menjadi asam
pirurat
e. terjadi penggabungan dengan Co-enzim A
13. Pada oksidasi aerob, oksigen berperan se-
A B C D E bagai . . . .
Temperatur °C
a. katalisator
b. donor elektron akhir
c. penerima elektron akhir
Berdasarkan grafik hubungan antara d. mengubah energi
temperatur dengan kecepatan reaksi di atas, e. sumber energi
jika enzim berada pada lingkungan dengan

60 Latihan Ulangan Blok 1


14. Glukosa 18. Pigmen yang berfungsi menyerap energi
G cahaya terdapat dalam . . . .
2 ADP L 2 Laktat a. membran luar kloroplas
I 2 NAD+
K b. membran dalam kloroplas
2 ATP
O c. matriks fluida
L
I 2 NADH d. cairan yang disebut stroma
S e. kantung-kantung yang disebut tilakoid
I
S 19. Pusat reaksi pada fotosistem I terdapat pada
....
a. P700
2X
b. P680
c. klorofil b
Berdasar skema reaksi tersebut zat X, berupa
d. kompleks antena
....
e. penerima elektron
a. asetil co-A
b. asam laktat 20. Perhatikan gambar berikut.
c. asam -α-ketoglutarat
Malam CO2
d. asam pirurat
e. oksaloasetat
C4
15. Pada proses fermentasi alkohol, asetaldehid

Siang
direduksi menjadi . . . . CO2
a. etil alkohol
b. metil alkohol
Siklus
c. pirurat Calvin
d. NADH
e. ATP
16. Mikoorganisme yang memiliki enzim untuk PGAL/G3P
mendekarboksilasi piruvat menjadi asetal Fiksasi CO2 pada tanaman CAM
dehid yaitu . . . .
a. Rhyzopus Fiksasi CO2 siklus Calvin pada gambar di atas
b. Yeast terjadi pada tanaman . . . .
c. Lactobacillus a. tebu
d. Nitrosomonas b. nanas
e. Nitrosobacter c. padi
d. pisang
17. Perhatikan reaksi berikut.
e. kaktus
Reduksi
B. Jawablah soal-soal berikut.
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2 1. Sebutkan hormon-hormon yang mem-
Klorofil pengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan.
Y 2. Sebutkan faktor-faktor lingkungan yang mem-
pengaruhi pertumbuhan pada tumbuhan.
Reaksi di atas dapat terjadi jika Y diganti
dengan . . . . 3. Apakah makroelemen dan mikroelemen itu?
a. H2O
4. Bagaimana cara untuk merumuskan suatu
b. CO2
masalah dalam metode ilmiah?
c. O2
d. Cahaya 5. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat dalam
e. karbohidrat susunan laporan penelitian.

Biologi Kelas XII 61


6. Sebutkan dan jelaskan teori yang
menjelaskan laporan penelitian.
7. Sebutkan sifat-sifat enzim.
8. Apa sebabnya respirasi anaerob hanya dapat
dilakukan oleh mikroorganisme?
Tabung
9. Jelaskan perbedaan respirasi anaerob dan reaksi
fermentasi. Gelas
piala
10. Apa perbedaan katabolisme dan anabolisme? Corong
kaca
11. Pada percobaan mengamati pengaruh
intensitas cahaya terhadap kecepatan Hydrilla verticillata
fotosintesis pada gambar berikut, apa yang
menyebabkan timbulnya gelembung- 12. Apa yang dimaksud dengan reaksi terang dan
gelembung dalam tabung reaksi? reaksi gelap pada proses fotosintesis?
13. Sebutkan bagian-bagian yang terdapat dalam
suatu fotosistem.
14. Apakah maksud dari fosforilasi?
15. Bagaimana cara menghindari kelebihan gula
dalam makanan untuk penderita Diabetes
mellitus?

62 Latihan Ulangan Blok 1


BAB 5
FUNGI (JAMUR)

Jamur adalah tumbuhan tidak berklorofil,


sehingga kehidupannya bergantung zat-zat
organik yang tersedia di alam. Jamur
mempunyai peranan dalam menguraikan zat-
zat organik. Namun, sebagai saprofit, jamur
sering merusak rumah, pakaian, dan
makanan kita. Adapun dermatomikosis
Sumber: Ilmu Pengetahuan Populer, 2002 adalah penyakit kulit yang disebabkan
aktivitas jamur. Banyak juga jamur yang
berguna bagi kehidupan manusia, misalnya
dalam pembuatan tempe dan roti.

Tujuan pembelajaran kalian pada bab ini adalah:


x dapat menjelaskan ciri-ciri dan jenis-jenis jamur;
x dapat mendeskripsikan peranan jamur bagi kehidupan.

Kata-kata kunci
x stolon
x kolumela
x hifa
x miselium
x komidiofor
x jamur sempurna
x jamur tidak sempurna
70 Biologi SMA Jilid 1
Sebelum menginjak materi pembelajaran, bacalah artikel berikut.
Cendawan Pembawa Maut
Larva ulat Plutella xylostella, pema- Hifa tidak hanya merobek bagian
kan daun kubis yang merugikan petani kubis tubuh tapi juga mengeluarkan racun yang
dapat dimusnahkan dengan penyemprotan mampu menguras nutrisi tubuh. Miselia
larutan cendawan Beauvera bassiana. lantas menembus keluar dan tumbuh
Spora yang disemprotkan pada tanaman menjalar hingga menutupi tubuh dan
kubis dapat melekat pada larva ulat memproduksi konidia. Dalam waktu 3 – 5
Plutella xylostella tersebut, dalam lima hari, serangga pun terbujur kaku dengan
hari mereka akan mati, demikian ini juga sekujur tubuh diselimuti cendawan putih
dialami oleh ulat dewasa. yang mengakibatkan kematian. Itulah
Mekanismenya bila cendawan ber- keampuhan cendawan Bauveria bassia-
singgungan dengan kulit kutikula, lalu koni- na, golongan Deuteromycotina yang
dia akan masuk melalui spirakel dan lubang- menimbulkan penyakit pada serangga
lubang pada organ tubuh, hifa cendawan dengan membalutnya seperti selimut putih,
berkembang di dalamnya. Jika lingkungan selimut putih ini disebut white muscardine.
lembab dalam waktu 24 – 48 jam Sumber: Trubus 433, XXXVI, Desember 2005
perkecambahan berlangsung dan spora-
spora tumbuh dengan subur.

Dari wacana di atas jawablah pertanyaan berikut!


1. Apakah peranan cendawan Beauvera bassiana ?
2. Disebut apa pemberantasan hama kubis dengan cara seperti
di atas?
3. Bagaimanakah dampaknya terhadap lingkungan pembe-
rantasan hama tanaman kubis dengan cara tersebut?
4. Apakah semua cendawan hanya dapat merugikan manusia?

Bersama bakteri, fungi merupakan organisme utama dalam


penghancuran bahan organik, dengan demikian organisme ini
memegang peranan amat penting dalam nutrisi tumbuhan hidup.
Jamur dimanfaatkan dalam makanan, ilmu kedokteran, dan proses-
proses industri. Organisme ini juga menyebabkan penyakit pada
manusia, hewan maupun tumbuhan.
Seperti halnya alga, tubuh jamur juga disebut talus. Menurut
pendapat para mikologiwan, fungi merupakan sekelompok makhluk
hidup tersendiri yang menduduki regnum sama dengan Plantae
dan Animalia. Jamur bukan tumbuhan bukan pula binatang. Hifa
mengandung nukleus dan sitoplasma, dapat dipisah-pisahkan oleh
dinding sekat (septum) menjadi sel-sel atau segmen, maka hifa itu
dinamai hifa berseptum (septat). Jika tidak dipisahkan oleh sep-
tum, hifa seperti tabung bersambungan disebut aseptat.

Fungi (Jamur) 71
Ciri-ciri jamur adalah:
1. Tidak memiliki klorofil.
2. Tubuhnya terdiri dari filamen atau benang bercabang-cabang
yang disebut hifa.
3. Benang hifa berkumpul membentuk suatu anyaman masa atau
gumpalan yang disebut miselium.
4. Cara hidupnya bersifat heterotrof, baik parasit ataupun
saprofit.
Jamur dapat tumbuh subur pada lingkungan yang sudah
tersedia makanan (zat organik), suhu, kelembaban yang sesuai,
pH kurang dari 7, dan lingkungan yang beroksigen walaupun
kebutuhan oksigennya rendah. Sebagaimana dijumpai pada alga,
reproduksi jamur dilakukan dengan pembentukan spora secara
seksual dan aseksual.
Klasifikasi jamur terutama didasarkan pada ciri-ciri spora
seksual dan tubuh buah selama tahap-tahap seksual dalam daur
hidupnya. Jamur yang diketahui tingkat seksualnya disebut jamur
perfek (sempurna). Jamur yang belum diketahui tingkat seksualnya
disebut imperfek. Selama belum diketahui tingkat perfeknya
digolongkan pada Fungi imperfecti atau Deuteromycotina.
1 . Zygomycotina
Jamur ini hidupnya di darat, talusnya bermiselium aseptat
pada jamur muda dan berseptat pada jamur yang lebih tua.
Reproduksi seksualnya melalui gametangiogami dan
menghasilkan zigospora. Contoh Mucor mucedo.

Spora
+ -
Sporangium miselium
+ -
pendukung gametangium
sporangium
zigospora

perkecambahan zigospora

sporangium dengan spora


berinti tunggal

Sumber: Taksomoni Tumbuhan, 1981


S Gambar 5.1 Daur hidup Mucor mucedo

72 Biologi SMA Jilid 1


Kegiatan
(Menumbuhkan Daya Ingin Tahu)
Dengan mikroskop amatilah jamur tempe dan jamur yang
tumbuh pada roti dengan perbesaran lemah kemudian diganti
dengan perbesaran kuat.
Berdasarkan pengamatan kalian bandingkanlah kedua jamur
tersebut mengenai (spora, stolon, sporangium, sporangiofora,
kolumela, warna, dan habitatnya).
Buatlah kolom untuk perbandingan.

2 . Ascomycotina
Jamur Ascomycotina mempunyai talus
yang terdiri dari miselium septat. Reproduksi
seksualnya dengan membentuk askospora di
dalam askus, sedang aseksualnya dengan
membentuk konidium tunggal atau berantai pada
ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Ada
yang hidup sebagai sapro fit yang menghancur-
kan sisa-sisa organik, ada pula yang parasit
sehingga dapat menimbulkan penyakit. Sumber: Ensiklopedi Sains dan
Kehidupan, 2003
Contoh jamur yang termasuk Ascomycotina
S Gambar 5.2 Askokarp berbentuk
sebagai berikut. cawan
a. Khamir (Saccharomyces)
Kelompok ini tidak membentuk askokarp, tidak terlihat
hifa yang jelas seperti jamur-jamur lainnya. Tubuhnya terdiri
dari sel bulat oval dan dapat bertunas/membentuk kuncup
sehingga membentuk rantai sel atau hifa semu.
Khamir dapat melakukan fermentasi berbagai bahan
organik, salah satu fermentasi yang paling umum ialah
fermentasi dalam pembentukan alkohol. Menurut reaksi
kimianya sebagai berikut.
C6H12O6 2C2H5OH + 2CO2 + Energi
gula sederhana alkohol
(glukosa/fruktosa) 2n
n n n 2n
2n n
2n 2n

askus peleburan
gamet
askospora

Sumber: http://image google.com


S Gambar 5.3 Siklus Saccharomyces cerevisiae
Fungi (Jamur) 73
b. Penicillium
Jenis jamur ini menyukai habitat yang
mengandung gula, seperti pada roti atau buah yang
ranum. Jamur ini tampak berwarna hijau atau kebiru-
biruan. Reproduksi aseksual dengan pembentukan
konidium dalam rantai pada konidiofor tegak. A B
Macam spesiesnya adalah Penicillium notatum,
Penicilium chryzogenum, penghasil anti biotik. Peni-
cillium camemberti dan Penicillium requoforti untuk
peningkatan kualitas dalam pembuatan keju,
Penicilliun italicum, Penicillium digitatum perusak C
buah jeruk
S Gambar 5.4
Aspergillus fumigatus penyebab aspergilosis A. Aspergillus, hifa somatik dan
(penyakit yang berbahaya pada unggas piaraan dan struktur reproduktif
liar yang menyerang saluran pernapasan). Jamur ini B. Konidiofor tanpa cabang
yang menyangga rantaian
tumbuh pada kotoran. konidium
Aspergillus fumigatus, penghasil aflatoksin, yang C. Penicillium, konidiofor
bercabang menyangga rantai
diduga penyebab kanker hati. Jenis ini tumbuh pada konidium
kacang tanah yang sudah tidak segar atau makanan Sumber: Taksonomi Tumbuhan,
yang terbuat dari kacang tanah. 1991

3. Basidiomycotina
Jamur ini mayoritas memiliki tubuh buah makroskopis,
sering ada di lingkungan sekitar kita dan hutan. Ciri utama
jamur ini ialah hifa septat dengan sambungan apit (“clamp
connection”), spora seksualnya basidiospora yang dibentuk
pada basidium, mempunyai satu atau dua inti sel. Hifa yang
berinti satu disebut hifa primer, sedangkan hifa yang berinti
dua dinamakan hifa sekunder. Tubuh buah ada yang seperti
payung ada juga yang berbentuk lembaran berlekuk-lekuk,
jarang yang berukuran mikroskopis.
Perkembangbiakan jamur Basidiomyco-
tina secara aseksual dengan membentuk
konidia, sedangkan secara seksual dengan
membentuk spora generatif yang disebut
basidiospora. Sebagai contoh untuk mewakili
Basidiomycotina ini ialah jamur jerami
(Volvariella volvacea), perhatikan Gambar 5.5.
Sumber: http://image google.com
S Gambar 5.5 Jamur jerami

74 Biologi SMA Jilid 1


Berbagai contoh Basidiomycotina
a. Volvariella volvacea. Jamur ini pada umumnya tumbuh
pada tumpukan jerami yang melapuk. Bentuknya seperti
payung terdiri atas tudung (pileus, bilah-bilah/lamella) dan
membentuk basidium yang menghasilkan basidiospora.
Jenis jamur ini telah banyak dikonsumsi sebagai makanan.
b. Auricularia polytricha (jamur kuping). Habitat jamur ini
menempel pada kayu-kayuan yang lapuk, bentuknya pipih
berlekuk-lekuk seperti daun telinga, warna kecokelat-an.
Jamur ini telah dibudidayakan dan dikomersialkan sebagai
bahan makanan.
c. Lentinous edodes, jenis jamur ini selain dapat dikonsumsi
manusia juga dapat dipergunakan sebagai bahan obat.
d. Pleurotus, jamur kayu atau jamur tiram. Jamur ini enak
untuk dikonsumsi, habitat yang baik pada lingkungan yang
mengandung banyak lignin dan selulosa. Jamur ini telah
banyak dibudidayakan dengan medium serbuk gergaji.
e. Amanita muscaria. Jamur ini menghasilkan racun muska-
rin yang dapat membunuh lalat. Hidup pada kotoran ternak.

Sumber: http://image google.com


S Gambar 5.6 Contoh-contoh gambar jamur Basidiomycotina

4. Deuteromycotina
Jamur ini disebut juga fungi imperfecti (jamur tidak
sempurna). Jamur ini hanya diketahui cara reproduksi secara
aseksual saja, yaitu dengan membentuk blastospora (berbentuk
tunas), artrospora (pembentukan spora dengan benang-benang
hifa) dan konidia. Sedangkan reproduksi seksualnya belum
diketahui dengan jelas. Tetapi jika dalam penelitian diketahui
reproduksi seksualnya biasanya akan dikeluarkan dari
kelompok jamur tidak sempurna, misalnya jamur Monilia
sitophila, sebelum diketahui reproduksi seksualnya
digolongkan pada Deuteromycotina, tetapi sekarang setelah
diketahui reproduksi seksualnya yaitu dengan menghasilkan

Fungi (Jamur) 75
askospora didalam askus (peritesium) dikelompokkan ke dalam
Ascomycotina dan diganti dengan nama Neurospora
sitophila atau Neurospora crassa.
Namun masih ada ahli yang menggolongkan Jamur Peni-
cillium dan Aspergillus ke dalam Deuteromycotina dengan
alasan karena tingkat konidiumnya begitu jelas dan tidak asing
lagi, meskipun tingkat seksualnya telah diketahui dengan baik.
Ciri-ciri jamur Deuteromycotina ini antara lain hidup
saprofit maupun parasit, hifa bersekat-sekat, dinding selnya
dari zat kitin, kebanyakan mikroskopis.
Beberapa contoh jamur yang belum diketahui reproduksi
seksualnya antara lain:
a. Epidermophyton floocosum, parasit pada kaki, biasanya
menyebabkan penyakit pada kaki para atlet.
b. Epidermophyton, Microsporium, Trichophyton
penyebab penyakit dermatomikosis, sasarannya ialah pada
kulit, rambut, dan kuku.
c. Alternaria, parasit pada tanaman kentang.
d. Helminthosporium, parasit pada tanaman padi.
e. Colletrichum parasit pada bawang merah.

Kegiatan
(Mengembangkan Kecakapan Akademik)
Sediakan macam-macam jamur (jamur tempe, jamur yang
tumbuh pada tongkol jagung, jamur yang tumbuh pada roti).
Amatilah dengan menggunakan mikroskop!
Kemudian lakukan identifikasi terhadap ketiga jamur
tersebut! Susunlah laporan hasil pengamatan kalian yang
meliputi:
– Tujuan
– Alat dan bahan
– Cara kerja
– Hasil pengamatan (meliputi: tubuh buah, warna spora,
struktur hifa, peranan, dan sebagainya).

Kegiatan
(Menumbuhkan Daya Saing)
Lakukan kegiatan kelompok untuk membuat tempe, bahan
apa yang diperlukan dan bagaimana cara membuatnya.
Kemudian susunlah sebagai suatu laporan kegiatan!
Bandingkan tempe hasil karya kelompok kalian dengan
kelompok yang lain.

76 Biologi SMA Jilid 1


RANGKUMAN
Jamur merupakan kingdom/regnum Berdasarkan jenis sporanya jamur
tersendiri yang setara dengan tumbuhan dibedakan menjadi beberapa kelompok,
tinggi, ciri-cirinya struktur tubuh uniseluler yaitu: Zigomycotina, Ascomycotina,
atau metaseluler, dinding sel dari zat kitin, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
tidak memiliki klorofil sehingga hidupnya Ditinjau dari peranannya ada jamur
bersifat heterotrof (parasit atau saprofit), yang menguntungkan, misalnya untuk
hidup pada lingkungan yang sedikit asam, dimakan, untuk membuat makanan, untuk
tubuhnya tersusun atas hifa yang membuat obat-obatan ada pula yang
membentuk jaringan miselium, dan merugikan karena menyebabkan penyakit,
tubuhnya disebut talus. Reproduksi jamur misalnya dermatomikosis.
dengan melalui pembentukan spora
Jamur yang belum diketahui repro-
vegetatif dan spora generatif. Spora
duksi seksualnya dimasukkan ke dalam
vegetatif dibentuk tanpa melalui peleburan
Deuteromycotina, tetapi setelah repro-
inti dan plasma, sedangkan pembentukan
duksi generatifnya diketahui akan dikeluar-
dengan spora generatif diawali oleh
kan dari kelompok Deuteromycotina.
peleburan inti dan plasma yang sering
disebut dengan konjugasi.

UMPAN BALIK
Carilah sebuah jamur dari lingkungan kalian. Selanjutnya
analisalah jamur tersebut sesuai dengan materi pembelajaran
yang telah kalian pelajari. Tanyakan kepada guru kalian jika ada
yang belum jelas.

UJI KOMPETENSI
Coba kerjakan di buku kerja kalian.
A. Pilihlah salah satu jawaban soal berikut dengan tepat.
1. Jaringan benang-benang halus pada 2. Dalam ekosistem jamur merupakan
jamur disebut .... penghubung antara ....
a. hifa a. konsumen tingkat I dan tingkat II
b. stolon b. konsumen tingkat I, tingkat II, dan
c. rhizoid tingkat III
d. miselium c. konsumen tingkat I dan produsen
e. kolumela d. konsumen dan produsen
e. konsumen kebutuhan dasar

Fungi (Jamur) 77
3. Jamur Rhizopus oryzae dapat diman- 8. Jamur kelompok Ascomycotina yang
faatkan untuk membuat .... dapat dipergunakan untuk membuat
a. oncom merah antibiotik adalah ....
b. antibiotik a. Penicillium notatum dan Penicillium
c. tape camemberti
d. tempe b. Penicillium notatum dan Penicillium
e. sake requeforti
4. Jamur tempe cara reproduksi generatif- c. Penicillium camemberti dan Penicil-
nya dengan melalui pembentukan .... lium requeforti
a. zygospora d. basidiospora d. Penicillium camemberti dan Penicil-
b. askospora e. zoospora lium notatum
c. sporangiospora e. Penicillium notatum dan Penicillium
chryzogenum
5. Bagian jamur yang dapat dikonsumsi
oleh manusia adalah bagian .... 9. Gizi yang terkandung dalam tempe lebih
a. miseliumnya tinggi dari pada masih dalam bentuk
b. hifanya kedelai karena ....
c. askogoniumnya a. tempe lebih mudah diabsorbsi oleh
d. tubuh buahnya dinding usus
e. basidiumnya b. jamur tempe mampu mengubah
kedelai menjadi asam amino esensial
6. Khamir merupakan jamur yang dapat c. ragi tempe banyak mengandung
dimanfaatkan untuk pembuatan tape. asam amino esensial dan non esensial
Pada proses fermentasinya terjadi reaksi d. ragi tempe dapat menambah garam
kimia sebagai berikut. mineral yang diperlukan tubuh
a. C6H12O6 + O2 o 2C2H5OH + CO2 e. jamur tempe menambah vitamin
b. C6H12O6 o 2C2H5OH + O2 10. Adonan roti dapat mengembang karena
c. C6H12O6 o 2C2H5OH + CO2 adanya khamir, karena khamir
d. C6H12O6 + CO2 o 2C2H5OH + O2 melakukan fermentasi gula yang
melepaskan gas ....
e. C6H12O6 + H2O o 2C2H5OH + CO2
a. oksigen
7. Jamur berikut ini yang dapat digunakan b. nitrogen
sebagai bahan makanan bagi manusia c. hidrogen
adalah .... d. karbondioksida
a. Volvariella volvacea dan Auricularia e. metana
polytrica
11. Beberapa jenis jamur telah digunakan
b. Volvariella volvacea dan Aspergillus
sebagai obat-obatan dalam bentuk
flavus
kapsul dengan merek “Ganotherapi”.
c. Auricularia polytrica dan Aspergillus
Obat tersebut berasal dari kelompok
flavus
jamur ....
d. Auricularia polytrica dan Epidermo-
a. Zygomycotina
phyton floocosum
b. Ascomycotina
e. Volvariella volvacea dan Epidermo-
c. Kitridiomycotina
phyton floocosum
d. Basidiomycotina
e. Deuteromycotina

78 Biologi SMA Jilid 1


12. Jamur yang tertera a. 1 dan 2 d. 1 dan 3
pada gambar di sam- b. 2 dan 3 e. 2 dan 4
ping ini termasuk .... c. 3 dan 5
a. Zygomicotina 16. Ciri-ciri Basidiomycotina adalah ....
b. Ascomycotina a. semua anggotanya bersifat makros-
c. Kitridiomycotina kopos dan saprofit
d. Basidiomycotina b. semua hifanya berinti satu dan
e. Deuteromycotina bersifat haploid
13. Jamur berikut ada yang menggolongkan c. hifanya bercabang-cabang, tidak
Ascomycotina dan Deuteromycotina. bersekat dan bersifat dikariotik
Jamur yang dimaksud adalah .... d. basidiospora dan konidiospora
a. Aspergillus dan Penicillium sebagai hasil reproduksi generatif dan
b. Aspergillus dan Rhizopus vegetatif
c. Penicillium dan Rhizopus e. basidium berbentuk papan, payung,
d. Neurospora dan Agaricus benang, atau kuping
e. Neurospora dan Rhizopus 17. Dari berbagai spora pada jamur, spora
14. Oncom merah di Jawa Barat merupakan yang terbentuk secara aseksual adalah
makanan tradisional yang setiap hari ....
dikonsumsi. Bahan makanan ini a. askospora
diproduk oleh aktivitas jamur .... b. basidiospora
a. Neurospora crassa dari golongan c. konidiospora
Deuteromycotina d. askospora dan basiospora
b. Neurospora crassa dari golongan e. basidiospora dan konidospora
Ascomycotina 18. Jamur ini belum diketahui reproduksi
c. Neurospora sitophila dari golongan secara seksualnya, yaitu ....
Deuteromycotina a. Oomycotina
d. Neurospora sitophila dari golongan b. Ascomycotina
Zygomycotina c. Basidiomycotina
e. Monilia sitophila dari golongan d. Zygomycotina
Deuteromycotina e. Deuteromycotina
15. Jamur berikut ini yang menghasilkan 19. Bagian tubuh jamur yang berfungsi
konidiospora adalah .... melekatkan tubuhnya pada substrat
1. 2. adalah ....
a. sporangium
b. konidospora
c. sporangiofor
d. hifa
e. spora
3. 4.
20. Pembuatan oncom memerlukan jenis
jamur yang dikenal dengan nama ....
a. Ustilago maydis
b. Aspergillus wentii
c. Mucor mucedo
d. Monilia sitophila
e. Polyphorus versicolor

Fungi (Jamur) 79
B . Jawablah soal berikut dengan jawaban yang tepat.
1. Syarat-syarat apakah yang diperlukan 4. Jelaskan dengan skema gambar ter-
agar jamur dapat tumbuh subur? bentuknya basidiospora!
2. Jelaskan daur hidup Zigomycotina! 5. Bagaimanakah cara pembuatan tape?
3. Mengapa Deuteromycotina kebanyakan Mengapa semakin lama tape akan terasa
menyebabkan penyakit? asam? Jelaskan!

80 Biologi SMA Jilid 1

Anda mungkin juga menyukai