Anda di halaman 1dari 38

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTs HIDAYATUN NAJAH


Kelas / Semester : VII / 2
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
Materi Pokok : Sistem Organisasi Kehidupan
Sub Materi Pokok : - Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan
- Jaringan-Jaringan pada Sel
- Organ-Organ pada Hewan dan Tumbuhan
- Sistem Organ dan Organisme
Alokasi Waktu : 16 JP (8 Pertemuan)

A. KOMPETENSI INTI (KI)


KI-3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
KI-4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai,
merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca,
menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah
dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori.

B. KOMPETENSI DASAR (KD) & INDIKATOR


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Memahami sistem 3.6.1. Menyebutkan tingkatan hierarki
organisasi kehidupan kehidupan.
mulai dari tingkat sel 3.6.2. Menjelaskan tentang sistem.
sampai organisme, dan 3.6.3. Melakukan pengamatan sel dengan
komposisi utama menggunakan mikroskop.
penyusun sel.
3.6.4. Melakukan pengamatan jaringan dengan
menggunakan mikroskop.
3.6.5. Menjelaskan pengertian organ.
3.6.6. Membedakan antara jaringan, organ, dan
sistem organ.
3.6.7. Menjelaskan konsep sistem organ dan
organisme.
3.6.8. Menyebutkan 3 contoh sistem organ yang
menyusun organisme.
3.6.9. Memiliki keterampilan berbicara di depan
kelas melalui kegiatan presentasi hasil
projek sel.
4.6 Membuat model struktur 4.6.1 Membuat dan menyajikan poster tentang
sel tumbuhan/hewan. sel dan bagian-bagiannya;
4.6.2 Membuat model struktur sel hewan atau
tumbuhan
4.6.3 Menjelaskan bagian-bagian sel.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model discovery learning dan problem
based learning, dengan metode ceramah diskusi, dan tanya jawab. Melalui mengamati dan
menganalisis peserta didik mampu menyebutkan tingkatan hierarki kehidupan, peserta didik
mampu menjelaskan tentang sistem. Peserta didik mampu melakukan pengamatan sel dengan
menggunakan mikroskop, Peserta didik mampu melakukan pengamatan jaringan dengan
menggunakan mikroskop. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian organ membedakan
antara jaringan, organ, dan sistem organ. Peserta didik mampu menjelaskan konsep sistem organ
dan organisme. Peserta didik mampu menyebutkan 3 contoh sistem organ yang menyusun
organisme. Melalui diskusi peserta didik memiliki keterampilan berbicara di depan kelas melalui
kegiatan presentasi dan menyajikan hasil projek sel dan organ alat pernafasan.

D. PENDEKATAN MODEL PEMBELAJARAN


Pendekatan dan model pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran ini adalah:
 Pendekatan : Saintifik (Scientific)
 Model : Discovery Learning, Problem Based Learning 
 Metode : Ceramah (menjelaskan garis besar materi), diskusi dan tanya jawab

E. MEDIA, ALAT DAN SUMBER BELAJAR


1. Media / Alat Pembelajaran
- laptop, papan tulis, spidol, hand out, Lingkungan dan video praktikum
- Torso / model tubuh manusia
2. Sumber Belajar
- Buku Paket IPA Terpadu, Penerbit Erlangga Jilid 1 Kelas VII SMP/ MTs, 2016
- Buku referensi lain yang relevan
- Internet

F. MATERI PEMBELAJARAN
Pembelajaran dan penilaian topik Organisasi Kehidupan memerlukan waktu 16 jam
pelajaran atau 8 tatap muka/TM (dengan asumsi 6 JP/minggu diorganisasikan menjadi tiga
kali tatap muka/TM, yakni 2 JP). Pengorganisasian 8 tatap muka (TM) tersebut adalah
sebagai berikut
TM Ke- Materi JP
1 Konsep Organisasi Kehidupan 2
2 Sel sebagai Unit Struktural dan Fungsional Kehidupan 2
3 Praktikum: Mengamati video praktikum Sel Tumbuhan 2
dengan Mikroskop dan Membandingkan Sel Hewan
dengan Sel Tumbuhan
4 Jaringan Tumbuhan 2
5 Jaringan Hewan 2
6 Organ 2
7 Praktikum Organ ( pembuatan alat pernafasan sederhana 2
: paru-paru )
8 Sistem Organ, Organisme, dan Presentasi Projek Model 2
Sel
G. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE- 1 (2 JP)
Konsep Organisasi Kehidupan
a. Materi untuk Guru
Pertemuan I dimaksudkan untuk mengantarkan peserta didik kepada pemahaman
tentang hierarki kehidupan/biologi dan konsep sistem, melatihkan kesadaran peserta
didik tentang hakikat dirinya melalui kegiatan pengamatan terhadap kondisi yang terjadi
pada saat ini (peserta didik menjadi peserta didik baru dan menjadi bagian dari suatu
sistem).
Organisasi kehidupan memberikan pemahaman kepada kita bahwa pada hakikatnya
dalam suatu kehidupan terdapat keteraturan (dan keteraturan ini adalah
disengaja/diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa).
Keteraturan tersebut tidak hanya pada individu saja, tetapi pada semua tingkatan,
termasuk keberadaan hierarki kehidupan yang merupakan suatu keteraturan. Oleh
karena dunia kehidupan merupakan suatu hierarki yang niscaya, mulai dari molekul
sampai ke biosfer.

Gambar 1.1 Keteraturan Ciptaan Tuhan pada Mata Faset Serangga (A) dan Bunga
Matahari (B)
Tiap-tiap tingkatan hierarki dalam kerangka struktur biologisnya memiliki sifat-sifat
baru yang berbeda dari struktur biologis penyusunnya. Organ memiliki karakteristik
yang berbeda dengan j aringan yang menyusunnya. Demikian juga sel yang
menyusun suatu jaringan tidak sama karakternya dengan jaringan yang disusun tersebut.
Tetapi semua struktur dan fungsi tersebut saling terkait dan tergantung untuk
membentuk suatu struktur yang lebih tinggi lagi.

Organisasi Kehidupan

b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik
tunjukkanlah posisi mereka di dalam kelas, kemudian keberadaan kelas
mereka. Kemudian, mintalah peserta didik untuk menganalisis suatu
bangunan sekolah yang terdiri atas ruang kelas, ruang guru, ruang
kepala sekolah, dan lain-lain, peran serta fungsi keberadaan ruang-
ruang tersebut serta apa jadinya bila ruang tersebut tidak tersedia.
2.. Catatan: “Guru dapat mengembangkan dengan hal-hal terkait yang
menggambarkan adanya hierarki dan dekat dengan kehidupan peserta
didik.”
3. Bimbing peserta didik untuk mengajukan pertanyaan terkait
pengamatan terhadap ruang-ruang sekolah dan fungsinya.
Inti
1. Langkah 1 Mengamati :
 Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 anak.
 Peserta didik melakukan Kegiatan 1.1 “Mengamati gambar Bagian
Tubuh Katak”.
 Kemudian menuliskan hasil kerjanya (sesuai kreasi peserta didik),
dan mendiskusikan hasilnya, serta mempresentasikannya.
 Doronglah peserta didik untuk tidak takut salah; yang penting
prosedur dilakukan dengan benar dan aman.
2. Langkah 2 Menanya :
 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang bagian bagian tubuh
katak

3. Langkah 3 Mengumpulkan Informasi :


 Peserta didik melihat gambar katak untuk mengamati organ penyusun
sistem pada hewan.
4. Langkah 4 Menalar/mengasosiasi :
 Peserta didik menyimpulkan tentang organ penyusun pada hewan..
5. Langkah 5 Mengomunikasikan :
 Peserta didik menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan
tertulis.
Penutup
Guru melakukan pengecekan pemahaman dengan meminta siswa
mengerjakan tugas . Pada akhir pembelajaran mintalah siswa
melakukan refleksi tentang apa yang dipelajari dan manfaatnya.

PERTEMUAN KE- 2 & 3 (2JP & 2 JP)


Sel sebagai Unit Struktural, Fungsional Kehidupan dan Praktikum
a. Materi untuk Guru
Pertemuan II dan III dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik
peran dari sel sebagai unit struktural dan fungsional terkecil. Selain itu, peserta didik
dapat dilatihkan dalam penggunaan mikroskop sebagai alat dasar dalam mempelajari
kehidupan serta membuat preparat untuk pengamatan. Untuk itu guru juga diharapkan
memiliki pemahaman akan hal tersebut.
Peserta Didik pernah mempelajari sel sebagai penyusun tubuh tumbuhan. Sel-sel apa
sajakah yang menyusun tumbuhan dan apakah fungsi masing-masing sel itu? Jika
dilihat sekilas di bawah mikroskop, tampak bahwa bentuk sel itu kaku dan seperti benda
mati. Akan tetapi ternyata setelah diselidiki lebih lanjut, di dalam sel terjadi segala
proses kegiatan, bahkan sebenarnya segala kegiatan kita sehari-hari itu terjadi pada
tingkat sel. Hal ini dapat digambarkan dengan kegiatan Peserta Didik sehari-hari,
misalnya ketika Peserta Didik melakukan aktivitas membaca buku. Sel-sel apa
sajakah yang bekerja saat Peserta Didik melakukan aktivitas itu? Sel-sel tubuh yang
bekerja antara lain sel otot. Dengan adanya sel otot, maka tangan Peserta Didik dapat
memegang buku. Selain itu, sel batang dan kerucut mata juga bekerja menerima
bayangan tulisan atau gambar. Setelah itu, sel otak akan menerjemahkan sehingga
menghasilkan suatu pengertian. Berdasarkan gambaran tersebut dapat kita ketahui
bahwa sel itu hidup dan saling bekerja sama satu dengan yang lain untuk melakukan
fungsi hidup. Fakta tersebut menunjukkan bahwa tubuh manusia tersusun atas
kumpulan sel-sel. Sel-sel berkelompok membentuk suatu jaringan, dan kemudian
jaringan tersebut akan menyusun organ. Organ mempunyai beragam bentuk dan fungsi.
Organ-organ tersebut saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk suatu sistem.
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pada hierarki organisasi kehidupan, sel
berada di tingkatan struktural terendah yang masih mampu menjalankan semua
fungsi kehidupan. Sel mampu melakukan regulasi terhadap dirinya sendiri,
memproses energi, tumbuh, dan berkembang, tanggap terhadap lingkungan, serta
melakukan reproduksi untuk melestarikan keturunannya.
Setiap organisme tersusun dari salah satu dari dua jenis sel yang secara struktural
berbeda, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Hanya bakteria dan arkea yang
memiliki sel prokariotik. Protista, jamur, tumbuhan, dan hewan semuanya mempunyai
sel eukariotik.
Sel prokariotik (berasal dari bahasa Yunani prokaryote, pro berarti “sebelum”
dan karyon berarti “karnel” atau “nukleus”). Sel prokariotik memiliki nukleus/inti
sel tetapi inti sel tersebut tidak diselubungi membran inti (Gambar 1.3). Sel eukariotik
(Yunani, eu berarti “sejati/sebenarnya”) merupakan sel yang memiliki inti sel dan inti
(Gambar 1.4).

Struktur Sel Prokariotik (a) Bacillus coagulans (b) Dilihat dengan Menggunakan
Mikroskop Elektron

Sel Prokariotik terdapat pada bakteri, termasuk sianobakteri. Prokariotik strukturnya


lebih sederhana daripada struktur eukariotik, karena tidak mempunyai organel
terbungkus membran. Batas sel ialah membran plasma. Di luar membran plasma ini
terdapat dinding sel yang cukup kaku dan seringkali berupa kapsul luar, yang biasanya
menyerupai jeli. Sebagian bakteri memiliki flagela (organel pergerakan), pili (struktur
pelekatan), atau keduanya yang menonjol dari permukaannya.

Sumber: Campbell. 2002


Gambar: 1.4. Sel Eukariotik, (a) Sel Hewan (b) Sel Tumbuhan

Sel-sel tersebut nantinya akan menyusun tubuh makhluk hidup melalui


pengorganisasian yang sistematis. Dalam organisasi tubuh, sel memiliki peranan yang
sangat penting, tetapi Peserta Didik tidak dapat mengamati secara jelas sel pada
tanaman atau pada hewan hanya dengan mata telanjang. Peserta Didik membutuhkan
alat bantu berupa mikroskop.
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian
muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali
penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel.
Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1) Robert Hooke (1635-1703)
Robert Hooke mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop.
Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga-rongga yang dibatasi oleh
dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan
terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.

2) Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)


Schleiden dan T. Schwann mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan.
Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh
tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang tumbuh. Akhirnya ia
menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan
penelitian terhadap hewan. Ternyata, dalam pengamatannya tersebut Schwann
melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia
menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel. Dari dua
penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil
penyusun makhluk hidup.

3) Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan
melihat benda kecil yang terapung-apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti
sel atau nukleus. Berdasarkan analisisnya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat
dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur
segala proses yang terjadi di dalam sel.

4) Felix Durjadin dan Johannes Purkinye


Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes
Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberi nama protoplasma.

5) Max Schultze (1825-1874)


Max Schultze menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar- dasar fisik
kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat
beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain
sebagai berikut.
a) Sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b) sel merupakan unit fungsional makhluk hidup; c) sel merupakan unit reproduksi
makhluk hidup; dan
d) sel merupakan unit hereditas.

Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir
semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.
Umumnya sel berukuran mikroskopis Namun ada sel yang berukuran besar yaitu
telur burung onta dan sel saraf Zerafah panjangnya lebih dari 1 meter. Perhatikan
Gambar 1.5.

Gambar. Kisaran ukuran sel


Sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai dengan 100 µm sehingga hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikroskop. Perhatikan skala yang dipakai. Skala
dimulai di bagian atas dengan 10 meter dan menurun, setiap pengukuran di sisi kiri
menunjukkan pengecilan ukuran sepuluh kali.

Pengukuran:
1 centimeter (cm) = 10-2 m = 0,4 inci
1 milimeter (mm) = 10-3 m
1 mikrometer (µm) = 10-3 mm = 10-6 m
1 nanometer (nm) = 10-3 µm = 10-9 m
b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkanlah
gambar sel (sperma, telur ayam, dan lain-lain), kemudian mintalah peserta
didik menyampaikan idenya tentang “Apa yang dilihat?”
2. Mempersiapkan video praktikum Kegiatan 1.2 “Mengamati Sel
Tumbuhan dengan Mikroskop” dan praktikum Kegiatan 1.3
“Membandingkan Sel Hewan dengan Sel Tumbuhan“
Inti
1. Langkah 1 Mengamati :
 Guru memberikan penjelasan konsep sel dan kebanyakan sel
membutuhkan alat bantu untuk mempelajarinya berupa
mikroskop.
 Secara berkelompok peserta didik diminta untuk menganalisis
video praktikum sel.
2 Langkah 2 Menanya :
 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang video pengamatan pada
sel bawang dan sel pipi.
 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang sel dan letaknya dalam
tubuh kita.

3. Langkah 3 Mengumpulkan Informasi :


 Peserta didik membaca teks tentang sel sebagai unit terkecil kehidupan.
 Peserta didik melihat hasil pengamatan dari video sesuai
pembesarannya.
4. Langkah 4 Menalar/mengasosiasi :
 Peserta didik menyimpulkan tentang sel, dan beda sel hewan dan sel
tumbuhan.
5. Langkah 5 Mengomunikasikan :
 Peserta didik menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan
tertulis.
 Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan mereka secara
berkelompok
 Observasi ini hanya ingin mengenalkan bahwa makhluk hidup tersusun
dari bagian-bagian, bukan mempelajari struktur hewan.
Penutup
1. Melakukan refleksi serta penugasan kelompok pada Kegiatan 1.3
“Berpikir kritis”.
PERTEMUAN KE- 4 (2 JP)
Jaringan dan Praktikum
a. Materi untuk Guru
Pertemuan IV dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik
peran dari jaringan. Selain itu peserta didik dapat dilatihkan menggunakan
mikroskop sebagai alat dasar dalam mempelajari kehidupan serta membuat preparat
untuk pengamatan. Untuk itu guru juga diharapkan memiliki pemahaman akan hal
tersebut.
1) Jaringan Hewan
Setiap jaringan terdiri atas beberapa tipe sel-sel terdiferensiasi. Misalnya sebagai
berikut.
a) Epitel
• Jaringan ini dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan pipih.
• Jaringan ini melapisi berbagai rongga dan tabung pada tubuh, serta membentuk
kulit yang membungkus tubuh.
• Fungsi jaringan epitel adalah melindungi jaringan di bawahnya terhadap
kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi UV, dan serangan bakteri, melapisi
seluruh kelenjar pencernaan pada tubuh, tabung air dan rongga paru-paru serta
menghasilkan sel-sel kelamin yang akan dilepaskan dari tubuh.
b) Konektif/Penghubung
• Jaringan konektif penunjang berfungsi memberi kekuatan, bantuan, dan
perlindungan kepada bagian-bagian lemah pada tubuh, contohnya tulang
rawan.
• Jaringan konektif pengikat berfungsi mengikat bagian-bagian tubuh, contohnya
tendon.
• Jaringan konektif berserat berfungsi untuk (1) bahan pengemas dan pengikat
bagi sebagian besar organ, dan (2) lintasan bagi pembuluh darah. Contohnya
Selaput otot (fasia) merupakan jaringan konektif berserat yang mengikat otot-
otot menjadi satu dan mengikat kulit pada struktur di bawahnya.
• Jaringan hematopoietik/sumsum tulang belakang yang merupakan sumber
semua sel yang ada dalam darah. Meliputi sel-sel darah merah (untuk
mengangkut gas-gas), lima (5) macam sel darah putih (untuk antibodi), dan
platelet (untuk penggumpalan darah).
c) Otot
• Otot halus melapisi dinding organ berongga pada tubuh. Misalnya usus
dan pembuluh darah kontraksinya menciutkan ukuran organ-organ tubuh yang
berongga.
• Otot rangka, terdiri atas serat-serat panjang yang kontraksinya menimbulkan
gerak pindah (locomotion) dan juga terjadinya macam-macam gerak tubuh
lainnya.
• Otot jantung merupakan otot yang membentuk jantung.
d) Saraf
Saraf terdiri atas neuron, yaitu sel-sel khusus yang menghantar implus saraf
elektrokimia. Setiap neuron terdiri atas tubuh sel yang berisikan nukleus dan
memiliki sambungan seperti rambut. Sepanjang sambungan inilah berjalan
impuls saraf (neurit/ akson) yang ujung-ujung sambungan ini (dendrit) bertemu
dengan neuron-neuron lain atau jaringan-jaringan lain (misalnya otot). Perhatikan
Gambar 1.6.

Sumber: Microsoft ® Encarta ® 2008. © 1993-2007 Microsoft


Corporation. All rights reserved.
Gambar 1.6. (a) Jaringan Epitelial, (b) Jaringan Konektif, (c) Jaringan Saraf

b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkanlah
gambar jaringan hewan, kemudian mintalah peserta didik menyampaikan
idenya tentang “Apa yang dilihat?”
Inti
1. Langkah 1 Mengamati :
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Secara berkelompok peserta didik diminta mengamati secara
cermat gambar jaringan hewan.
2 Langkah 2 Menanya :
 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang jaringan.
3. Langkah 3 Mengumpulkan Informasi :
 Peserta didik membaca materi tentang jaringan hewan.
 Peserta didik melihat keterangan dari gambar
4. Langkah 4 Menalar/mengasosiasi :
 Hasil pengamatan didiskusikan dan peserta didik membuat kesimpulan..
5. Langkah 5 Mengomunikasikan :
 Peserta didik menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan
tertulis.
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang konsep jaringan hewan,
kemudian mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
 Observasi ini hanya ingin mengenalkan bahwa makhluk hidup tersusun
dari bagian-bagian, bukan mempelajari struktur hewan.
Penutup
1.  Peserta didik dan guru merefleksi hasil pembelajaran
 Menarik kesimpulan dari hasil Pembelajaran
 Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan
lain yang Relevan kepada kelompok yang kinerja Baik
 Memberikan tugas pada siswa untuk mencari informasi tambahan
tentang materi yang akan dipelajari

PERTEMUAN KE- 5 (2 JP)


Jaringan dan Praktikum
a. Materi untuk Guru
Pertemuan V dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik peran
dari jaringan. Selain itu peserta didik dapat dilatihkan menggunakan mikroskop
sebagai alat dasar dalam mempelajari kehidupan serta membuat preparat untuk
pengamatan. Untuk itu guru juga diharapkan memiliki pemahaman akan hal tersebut.
1) Jaringan Tumbuhan
Jaringan tumbuhan dikelompokkan menjadi dua, yaitu jaringan meristem dan
jaringan permanen.
a) Jaringan meristem
Berdasarkan asal pembentukannya, jaringan meristem dibagi tiga, yaitu
promeristem, meristem primer, dan meristem sekunder. Menurut letaknya,
jaringan meristem dibedakan menjadi meristem apikal, interkalar, dan lateral.
Sementara itu, berdasarkan sifat-sifat dasar selnya, jaringan meristem dibagi
menjadi meristem primer dan meristem sekunder.
b) Jaringan Permanen
Jaringan permanen meliputi jaringan epidermis, jaringan parenkim, jaringan
penyokong (kolenkim dan sklerenkim), jaringan pengangkut (xilem dan floem),
serta jaringan gabus.

2) Fungsi Jaringan
Fungsi jaringan berbeda-beda sesuai letak, posisi, usia, dan pengaruh faktor luar,
yaitu, sebagai berikut.
a) Jaringan Meristem
• Merupakan jaringan yang aktif membelah.
• Disebut juga jaringan meristematik atau embrional.
• Terdapat pada ujung akar, ujung batang, dan kambium ikatan pembuluh.
• Tumbuh secara vertikal dan horisontal
Jaringan Permanen/Dewasa
Jaringan pelindung, yaitu jaringan epidermis
• Merupakan selapis sel pipih, tipis, dan rapat.
• Terletak paling luar/tepi.
• Memiliki lapisan kutikula/lilin.
• Berfungsi untuk menutupi permukaan daun, bunga, buah dan akar.

Jaringan Stereon/Penguat, yaitu jaringan sklerenkim


• Merupakan sel-sel yang telah mati, terdiri atas fiber/serat dan sel batu/sklereid.
• Mengalami penebalan pada seluruh dinding sel oleh zat lignin/zat kayu.
• Bersifat kaku/mudah patah.
• Berfungsi untuk melindungi dan menguatkan bagian dalam sel.
b) Jaringan Kolenkim
• Penebalan terjadi di sudut-sudut sel oleh zat selulose.
• Bersifat lentur/fleksibel.
• Mengandung klorofil.
• Terdapat pada batang, daun, buah, dan akar.
• Berfungsi untuk menguatkan tubuh tumbuhan.
c) Jaringan Parenkim
• Disebut juga jaringan dasar.
• Berada juga di berkas pengangkutan (BP).
• Bentuknya bermacam-macam seperti, tiang/palisade, spons/bunga karang,
bintang, dan lipatan.
• Selnya tipis dan terdapat ruang antarsel (r.a.s.).
• Berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, air, udara,
fotosintesis, dan transportasi.
d) Jaringan Pengangkutan
Jaringan Xylem
• Disebut jaringan kayu.
• Terletak di bagian paling dalam.
• Memiliki trakeid yang mengalami penebalan.
• Berfungsi untuk mengangkut air, garam mineral, dan unsur hara dari akar ke
daun dan seluruh jaringan tubuh
Jaringan Floem
• Disebut juga jaringan tapis.
• Terletak di sebelah luar jaringan xilem.
• Memiliki sel tapis yang bentuknya kecil dan sel tetangga.
• Berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh
tumbuhan.
e) Jaringan Gabus/Periderm
• Merupakan sel pengganti epidermis yang telah mati.
• Mengandung zat suberin/zat gabus.
• Berfungsi sebagai pelindung dan jalur transportasi air.

b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkanlah
gambar jaringan tumbuhan, kemudian mintalah peserta didik
menyampaikan idenya tentang “Apa yang dilihat?”
Inti
1. Langkah 1 Mengamati :
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
 Secara berkelompok peserta didik diminta mengamati secara
cermat gambar jaringan tumbuhan.
2 Langkah 2 Menanya :
 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang jaringan.
3. Langkah 3 Mengumpulkan Informasi :
 Peserta didik membaca materi tentang jaringan tumbuhan.
 Peserta didik melihat keterangan dari gambar
4. Langkah 4 Menalar/mengasosiasi :
 Hasil pengamatan didiskusikan dan peserta didik membuat kesimpulan..
5. Langkah 5 Mengomunikasikan :
 Peserta didik menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan
tertulis.
 Peserta didik membuat kesimpulan tentang konsep jaringan tumbuhan,
kemudian mempresentasikan hasilnya di depan kelas.
 Observasi ini hanya ingin mengenalkan bahwa makhluk hidup tersusun
dari bagian-bagian, bukan mempelajari struktur hewan.
Penutup
1.  Peserta didik dan guru merefleksi hasil pembelajaran
 Menarik kesimpulan dari hasil Pembelajaran
 Memberikan penghargaan( misalnya Pujian atau bentuk penghargaan
lain yang Relevan kepada kelompok yang kinerja Baik
 Memberikan tugas pada siswa untuk mencari informasi tambahan
tentang materi yang akan dipelajari

PERTEMUAN KE- 6 DAN KE-7 (2IP DAN 2JP)


Organ
a. Materi untuk Guru
Pertemuan VI dan VII dimaksudkan untuk melatih peserta didik mengenal dan
memahami tentang organ. Baik yang terdapat pada tumbuhan maupun pada hewan dan
manusia. Hal-hal yang harus dipahami guru adalah sebagai berikut.
1) Kumpulan jaringan yang memiliki fungsi dan tugas sama akan membentuk
organ.
2) Organ sebagai bagian dari hierarki kehidupan, memiliki mekanisme kerja yang
khusus

b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik
tunjukkanlah organ tubuh manusia yang diambil dari torso manusia.
2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3 Kemudian diskusikan apakah ini organ atau bukan dan apa nama serta
fungsinya.
Inti
1. Langkah 1 Mengamati :
 Secara berkelompok, peserta didik melakukan Kegiatan 1.7 “Organ apa
saja yang terdapat pada tumbuhan?” dan dapat dikembangkan dengan
mengamati pada tanaman pacar air untuk mengetahui organ apa saja yang
terdapat pada tumbuhan .
 Peserta didik mengamati torso organ manusia alat pernafasan
2 Langkah 2 Menanya :
 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang organ apa saja yang dapat
mereka lihat pada tanaman pacar air.
 Peserta didik mengajukan pertanyaan tentang salah satu organ utama apa
yang dapat digunakan untuk bernafas.
3. Langkah 3 Mengumpulkan Informasi :
 Peserta didik mengamati secara cermat tumbuhan pacar air, serta
mengamati sayatan melintang akar, batang, dan daunnya dengan
mikroskop.
 Peserta didik mengindentifikasi berbagai sistem organ pada tumbuhan.
 Peserta didik membuat organ pernafasan sederhana (paru-paru) yang
bertujuan untuk mengetahui fungsi organ manusia sebagai alat
pernafasan.
4. Langkah 4 Menalar/mengasosiasi :
 Peserta didik menyimpulkan tentang organ dan sistem organ.
 Peserta didik membuat kesimpulan dari hasil praktikum membuat organ
pernafasan sederhana.
5. Langkah 5 Mengomunikasikan :
 Peserta didik menyampaikan hasil percobaan dalam bentuk laporan
tertulis.
 Peserta didik mempresentasikan hasil pengamatan yang telah dilakukan.
Penutup
1.  Guru bersama siswa melakukan refleksi serta penugasan mandiri:
Kegiatan “Review” (Kegiatan 1.8 “Organ Tumbuhan” dan Kegiatan 1.9 “
Organ-organ Tubuh”).
 mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas pembelajaran dan hasil-hasil
yang diperoleh untuk selanjutnya secara bersama menemukan manfaat
langsung maupun tidak langsung dari hasil pembelajaran yang telah
berlangsung.
 memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
 Menarik kesimpulan hasil pembelajaran
 menginformasikan materi pembelajaran untuk pertemuan berikutnya

PERTEMUAN KE- 8 (2 JP)


Sistem Organ, Organisme, dan Presentasi Projek Sel
a. Materi untuk Guru
Pertemuan VIII dimaksudkan untuk melatih peserta didik bagaimana mengamati atau
mengobservasi sistem organ dan organisme, juga mampu melakukan presentasi hasil
projek yang telah dikerjakan.
Sistem organ merupakan bentuk kerja sama antarorgan untuk melakukan fungsinya.
Dalam melaksanakan kerja sama ini, setiap organ tidak bekerja sendiri-sendiri,
melainkan organ-organ saling bergantung dan saling mempengaruhi satu sama lain.
Tanpa ada kerja sama dengan organ lain proses dalam tubuh tidak akan terjadi. Untuk
lebih detilnya, dapat dilihat pada Tabel 1.1. mengenai sistem organ manusia.

Tabel 1.1. Bagian-bagian Sistem Organ, Organ Penyusun, dan Fungsinya


No Sistem Gambar Organ Fungsi
1. Sistem Mulut (li- Mencerna
Pencer- dah, gigi), makanan,
naan faring, mengabsorbsi
esofagus, molekul- molekul
lambung, zat makanan yang
usus halus, sudah diseder-
usus besar, hanakan
hati,
rektum,
pankreas,
dan anus
Sistem pencernaan
2. Sistem Hidung, Pertukaran gas
Per- faring, (oksigen dan
napasan epiglotis, karbon diok- sida)
laring,
trakea,
bronkus,
paru-paru,
Gambar 1.8 Sistem diafragma
Pernapasan
3. Sistem Tulang Menyokong dan
Gerak melindungi organ
(rang- dalam
ka)

4. Otot Otot Menggerakkan


tulang

Sistem Otot
5. Sistem Jantung, Mengangkut
Trans- arteri, oksigen dan sari
portasi vena, makanan ke
kapiler, seluruh sel tubuh,
dan mengangkut
zat hasil
metabolisme yang
Sistem Transportasi tidak berguna
keluar dari sel
tubuh, serta
melindungi tubuh
dari penyakit
6. Sistem Paru-paru, Mengeluarkan sisa
Ekskresi ginjal, metabo- lisme dari
kulit, dan dalam tubuh dan
hati menjaga
keseimbangan sel
dengan
lingkungannya
Sistem Ekskresi
7. Sistem Testis, Untuk meng-
Repro- ovarium hasilkan sel-sel
duksi gamet

Sistem Reproduksi

b. Kegiatan Pembelajaran
No Kegiatan Pembelajaran
Pendahuluan
1. Untuk memperoleh perhatian dan memotivasi peserta didik tunjukkanlah
gambar berbagai macam sistem organ yang menyusun tubuh manusia.
2 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
3 Guru menginformasikan langkah-langkah kegiatan pembelajaran
Inti
1. Langkah 1 Mengamati :
 Peserta didik melakukan pengamatan tentang organ dan sistem organ
pada torso/model tubuh manusia yang ada di sekolah.
2 Langkah 2 Menanya :
 Peserta didik menanyakan pertanyaan tentang organ dan sistem organ
suatu organisme.
3. Langkah 3 Mengumpulkan Informasi :
 Peserta didik mengindentifikasi berbagai organ pada manusia.
 Peserta didik mengindentifikasi keterkaitan antara organ dan sistem
organ.
4. Langkah 4 Menalar/mengasosiasi :
 Peserta didik menyimpulkan hubungan antara system organ dan
organism dan contohnya.
5. Langkah 5 Mengomunikasikan :
 Peserta didik menyampaikan hasil pengamatan dalam bentuk laporan
tertulis.
 Peserta didik mempresentasikan tentang system organisasi kehidupan.
Penutup
1.  Peserta didik dan guru mengevaluasi seluruh rangkaian aktivitas
pembelajaran dan hasil-hasil yang diperoleh untuk selanjutnya secara
bersama menemukan manfaat langsung maupun tidak langsung dari
hasil pembelajaran yang telah berlangsung.
 Guru memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
 Guru bersama peserta didik menarik kesimpulan hasil pembelajaran
 Guru menginformasikan materi pembelajaran bab berikutnya

H. PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN


1. Jika salah satu organ penyusun sistem mengalami kerusakan, apa yang terjadi
dengan sistem organ tersebut? Dapatkah sistem organ tersebut berfungsi dengan
baik?
Jawab
Sistem organ merupakan kumpulan organ yang saling bekerja sama untuk
melaksanakan fungsinya, sehingga apabila salah satu organ penyusun sistem tersebut
rusak atau tidak berfungsi, maka sistem organ tersebut akan mengalami kegagalan
perannya.
2. Perhatikan gambar sel di bawah ini.

Sumber: Comped, 2002 Biologi


Gambar 1.14 Sel Tumbuhan
a. Bagian sel yang manakah menjadi penentu sel ini menjadi sel hidup atau sel mati?
Jawab
Inti sel/nukleus yang ditunjuk dengan huruf A
b. Apa yang terjadi bila organel yang ditunjuk dengan huruf (I) tidak berfungsi dengan
baik?
Jawab
Organel yang ditunjukkan huruf I adalah kloroplas dan di dalamnya terdapat zat
warna hijau, yaitu klorofil yang berperan dalam proses fotosintesis, sehingga bila I
tidak berfungsi, maka proses fotosintesis akan terganggu.
c. Bagian manakah yang disebut dengan dinding sel? Mengapa pada sel ini memiliki
dinding sel? Jelaskan.
Jawab
Dinding sel ditunjuk dengan huruf J. Sel ini memiliki dinding sel, karena dinding sel
berfungsi melindungi organel dan bagian dalam sel tersebut. Selain itu dinding sel
berfungsi dalam mengokohkan struktur sel dari tumbuhan tersebut.

3. Perhatikan gambar sistem pencernaan, kemudian sebut bagian- bagian yang diberi
tanda.

Sumber: Dok. Kemdikbud


Gambar 1.15 Sistem Pencernaan
A. Getah Empedu B. Pankreas C. Usus besar naik
D. Anus E. Kelenjar Saliva F. Mulut
G. Kerongkongan H. Hati I. Lambung
J. Usus besar turun K. Usus halus L. Umbai cacing (apendiks)
M. Rektum
Apabila ada salah satu organ tersebut mengalami gangguan, apa yang terjadi pada
sistem tersebut?
Jawab
Fungsi dari sistem ini sebagai sistem pencernaan tidak berjalan dengan normal.
Banyaknya penyakit yang terjadi pada bagian perut manusia sebagian besar disebabkan
tidak berfungsinya dengan baik organ- organ penyusun sistem ini.
4. Mengapa adanya mikroskop merupakan sesuatu yang sangat berguna untuk
mempelajari sel? Jelaskan.
Jawab
Mikroskop mampu membantu manusia melihat sesuatu yang berukuran kecil dan mata
manusia tidak mampu melihatnya. Sel sesuatu yang tidak kasat mata/tidak dapat dilihat
dengan mata tanpa bantuan alat. Alat tersebut adalah mikroskop, yang mampu membantu
manusia melihat sel dan bagian dalam sel/organela sel.

I. PEMBELAJARAN PENGAYAAN
Bacalah informasi di bawah ini dengan saksama!
Pada tumbuhan, proses pengangkutan air dan mineral serta hasil fotosintesis dilakukan oleh
jaringan pengangkut, yakni xylem dan floem. Untuk membuktikan proses pengangkutan
tersebut, siswa kelas VII SMP melakukan percobaan menggunakan tumbuhan pacar air
(Impatiens balsamina) yang telah dipotong bagian akarnya. Selanjutnya, batang pacar air
dimasukkan ke dalam gelas beker yang berisi larutan kesumba merah
25% dan dibiarkan selama 15 menit. Setelah 15 menit, dibuat irisan tipis dari batang pacar
air tersebut untuk diamati di bawah mikroskop. Pada saat mengamati irisan batang di
mikroskop, ternyata terdapat bagian preparat yang tampak berwarna merah.
Berdasarkan informasi di atas, jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Apa fungsi dari kesumba warna merah pada kegiatan tersebut?
Jawab
Fungsi zat pewarna kesumba merah pada percobaan tersebut untuk membuktikan
terjadinya proses pengangkutan air dan mineral pada tanaman.
2. Mengapa percobaan tersebut menggunakan tanaman pacar air (Impatiens balsamina)?
Jelaskan.
Jawab
Tanaman pacar air memiliki batang basah (herba), sehingga mudah dibuktikan
terjadinya pengangkutan air.
3. Bagian apa yang tampak berwarna merah? Jelaskan prediksimu.
Jawab
Bagian xylem. Karena xylem berfungsi untuk mengangkut air. Pada percobaan tersebut
membuktikan bahwa xylem bekerja dalam proses pengangkutan air kesumba merah
sehingga bagian xilem tampak berwarna merah.

J. PEMBELAJARAN REMEDIAL
Bagi Peserta Didik yang belum mencapai KKM diberi remedial yaitu mempelajari kembali
materi yang belum dikuasai dengan bimbingan guru. Setelah melakukan langkah-langkah
praremedial, di antaranya analisis hasil diagnosis, menemukan penyebab kesulitan belajar
dan topik-topik yang belum dikuasai, guru dapat melakukan program remedial berdasarkan
pada rencana kegiatan yang telah ditetapkan. Pelaksanaan remedial dilakukan dengan
berbagai cara, seperti memberikan tambahan penjelasan atau contoh terutama berkaitan
dengan topik-topik yang belum dikuasai serta menggunakan berbagai media dan strategi.
Misalnya banyak melakukan praktik atau demonstrasi, tutor sebaya, diskusi kelompok.
Bimbingan dari guru ke Peserta Didik secara personal juga diperlukan untuk mendukung
semangat belajar. Pelaksanaan remedial bersamaan dengan pengayaan.

Mengetahui ......, ........................ 20 .....


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran

( ___________________ ) ( ___________________ )
NIP/NIK ............................. NIP/NIK .............................

A. PENILAIAN
No. Kompetensi Teknik Instrumen Bentuk instrukmen

1. KI 1 dan Observasi  Lembar observasi Rubrik penilaian


KI 2 sikap

2. KI 3 Tes tertulis  Lembar tes tertulis uraian

3. KI 4 Unjuk Kerja  Lembar laporan Penilaian tugas


tugas praktik praktik

A. PENILAIAN PADA PERTEMUAN 1


I. Penilaian sikap
Teknik : obsevasi
Instrukmen : lembaran observasi
Bentuk Instrukmen : rubrik penilaian sikap tanggung jawab
Skor

NO Kriteria 1 2 3 4

K C B SB

1. Bertanggungjawab dalam melakukan


Pengamatan pada organisasi kehidupan

2. Bertanggungjawab menggunakan alat-alat yang


digunakan untuk mengamati organisasi kehidupan

3. Bertanggungjawab terhadap hasil laporan pengamatan

Ket: SB = Sangat Baik


B = Baik
C = Cukup
K = Kurang

II. PENILAIAN PENGETAHUAN


Teknik : Tes tertulis
Instrumen : lembaran tes tertulis
Bentuk instrukmen :Uraian

1. jelaskan tentang bagian-bagian penyusun tubuh organisme..?


kunci jawaban: Sistem organ merupakan kumpulan organ yang saling bekerja sama
untuk melaksanakan fungsinya, sehingga apabila salah satu organ penyusun sistem
tersebut rusak atau tidak berfungsi, maka sistem organ tersebut akan mengalami
kegagalan perannya.
2. Perhatikan gambar sel di bawah ini!

Coba kalian sebut bagian-bagian sel yang ada pada gambar tesebut?.
Kunci jawaban:
a. Inti sel e. ER kasar i. kloroplas m. sentrosom
b. Protoplasma f. ER halus j. dinding sel n. badan golgi
c. Anak inti g. vakuola k. membran sel
d. Membran inti h. ribosom l. mitokondria
3. sebutkan perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan…?
Kunci jawaban: Sel hewan tidak memiliki dinding sel, memiliki vakuola ukuran kecil
dengan jumlah banyak,dan tidak memiliki kloroplas. Sedangkan sel
tumbuhan memiliki dinding sel, memiliki vakuola ukuran besar tetapi
berjumlah sedikit, memiliki kloroplas (zat hijau daun).

=
Skor Akhir

III. PENILAIAN KETRAMPILAN


Teknik : Unjuk kerja
Instrumen : Lembar laporan tugas praktik
Bentuk instrukmen : rubrik penilaian tugas praktik
No. Aspek yang Dinilai Skala Nilai

1 2 3 4

1. Melakukukan percobaan secara sistematis

2. Melakukan pengamatan dari hasil pembedahan


pada hewan

3. Teliti dalam menggunakan mikroskop

4. Teliti dalam mengamati objek/ preparat

5. Terampil dalam merapikan alat dan bahan yang


sudah digunakan

Keterangan:
Sempurna :4
Kurang Sempurna : 2 – 3
Tidak Sempurna : 1

Akhir =
Skor

B. PENILAIAN PADA PERTEMUAN KE 2


I. PENILAIAN SIKAP
Teknik : Observasi
Instrukmen : Lembar observasi
Bentuk instrukmen : rubrik penilaian teliti
Skor
NO Kriteria 1 2 3 4
K C B SB
1 Teliti dalam melakukan
Pengamatan pada organisasi kehidupan
Skor
NO Kriteria 1 2 3 4
K C B SB
Teliti dalam menggunakan alat-alat yang digunakan
2
untuk mengamati organisasi kehidupan
3 Teliti terhadap hasil laporan pengamatan
Ket: SB = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
K = Kurang

II. PENILAIAN PENGETAHUAN


Teknik : Tes tertulis
Instrumen : lembaran tes tertulis
Bentuk instrukmen : Uraian

a. Jelaskan pengertian jaringan pada makhluk hidup…?

Kunci jawaban:jaringan yaitu kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk dan fungsi
yang sama.
b. Bagaimana cara melakukan pengamatan jaringan dengan menggunakan mikroskop….?
Kunci jawaban: pada tumbuhan, Sayat daun atau batang tumbuhan dengan membujur atau
melintang setipis mungkin,Letakkan di atas gelas objek dan tetes dengan
pewarna metilen biru! Kemudian, tutup dengan kaca penutup, dan amati
di bawah mikroskop.
Pada hewan, Siapkan preparat awetan hewan, amati di bawah mikroskop
=
Skor Akhir

III. Penilaian keterampilan


Teknik : unjuk kerja
intrukmen : Lembar laporan tugas praktik
bentuk instrument : rubrik laporan praktik
No. Aspek yang Dinilai Skala Nilai

1 2 3 4

1. Membuat Model Sel

2. Terampil dalam menggunakan alat dan bahan


laboratorium
3. Terampil dalam merapikan alat dan bahan yang
sudah digunakan
Keterangan:
Sempurna :4
Kurang Sempurna : 2 – 3
Tidak Sempurna : 1

Akhir =
Skor

1. Penilaian pada pertemuan ketiga


I. Penilaian sikap
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar observasi
Bentuk instrument : Rubrik Penilaian Sikap Kritis
Skor
No Aspek Pengamatan 1 2 3 4
K C B SB
1 Melaksanakan tugas kelompok dengan baik dalam
membandingkan energi panas benda
Menerima resiko dari tindakan yang dilakukan baik dalam
2
membandingkan energi panas benda
Tidak menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat baik dalam
3
membandingkan energi panas benda
Mengembalikan barang yang dipinjam saat percobaan baik
4
dalam membandingkan energi panas benda

Ket: SB = Sangat Baik


B = Baik
C = Cukup
K = Kurang

II. Penilaian pengetahuan


Teknik : Tes Tertulis
Instrumen : lembaran tes tertulis
Bentuk instrument :uraian
a. Jelaskan pengertian organ pada makhluk hidup.?

Kunci jawaban: organ adalah Kumpulan dari beberapa macam jaringan yang berbeda
dan membentuk satu kesatuan untuk melakukan fungsi tertentu.
b. Sebutkan perbedaan antara jaringan, organ, dan sistem organ..?
Kunci jawaban :perbedaan antara jaringan, organ dan sistem organ yaitu: jaringan
merupakan kumpulan dari beberapa sel yang memiliki bentuk dan
fungsi yang sama, organ merupakan kumpulan dari beberapa jaringan
yang berbeda membentuk satu kesatuan untuk melakukan fungsi
tertentu, sedangkan sistem organ yaitu beberapa organ yang bekerja
sama untuk melakukan fungsi kerja tertentu.

Akhir =
Skor
III. Penilaian Keterampilan
Teknik : unjuk Kerja
Instrumen : Lembar laporan tugas praktik
Bentuk Instrumen : rubrik penilaian tugas praktik

No. Aspek yang Dinilai Skala Nilai

1 2 3 4

1. Melakukan pengamatan jaringan pada makhluk


hidup

Terampil dalam menggunakan alat dan bahan di


laboratorium

2. Terampil dalam merapikan alat dan bahan yang


sudah digunakan

3. Mempresentasikan hasil pengamatan

Keterangan:
Sempurna :4
Kurang Sempurna : 2 – 3
Tidak Sempurna : 1

Akhir =
Skor

2. PENILAIAN PADA PERTEMUAN KE 4


a. PENILAIAN SIKAP
Teknik : Observasi
Instrumen : Lembar observasi
Bentuk instrument : rubrik penilaian sikap tanggungjawab
Skor

NO Kriteria 1 2 3 4

K C B SB

1. Bertanggungjawab dalam melakukan


Pengamatan pada organisasi kehidupan

2. Bertanggungjawab menggunakan alat-alat yang


digunakan untuk mengamati organisasi kehidupan

3. Bertanggungjawab terhadap hasil laporan


pengamatan

Ket: SB = Sangat Baik


B = Baik
C = Cukup
K = Kurang
I. Penilaian pengetahuan
Teknik : Tes Tertulis
Instrumen : lembaran tes tertulis
Bentuk instrument : Uraian
1. jelaskan pengertian sistem organ…?

Kunci jawaban:Sistem organ adalah Beberapa organ yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi kerja tertentu.
2. Jelaskan penggertian dari organisme….?
Kunci jawaban:Organisme adalah kumpulan dari system-sistem organ yang saling
berhubungan dan bekerja sama untuk menjalankan fungsinya.
3. sebutkan 3 contoh sistem organ yang menyusun organisme….?
Kunci jawaban:Sistem pernapasan, sistem pencernaan, dan sistem peredaran darah.
=
Skor Akhir

II. Penilaian Keterampilan


Teknik :unjuk kerja
Instrukmen :lembaran laporan pratik
Bentuk instrumen :rubrik penilaian pratik

No. Aspek yang Dinilai Skala Nilai

1 2 3 4

1. Melakukan pengamatan pada torso manusia

2. Menggambar hasil pengamatan

3. Mengkomunikasikan hasil pengamatan

Nilai Total

Keterangan:
Sempurna :4
Kurang Sempurna : 2 – 3
Tidak Sempurna : 1

Akhir =
Skor

Mengetahui, Lhokseumawe, 18 Oktober 2013


Kepala SMP Swasta Islam Pase Guru Mata Pelajaran IPA
Muhibuddin, S.Ag, S.Pd Sri Arma Yunita,S.Pd
Nip.19610115 198403 1 014 Nip. -

LAMPIRAN
PENILAIAN KI 1
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap tiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan ketentuan
sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati
C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI

Kelas : ....................................................
Semester : ....................................................
Tahun Ajaran : ....................................................
Periode Pengamatan : Tanggal …..... s.d. …......
Butir Nilai : Mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
Indikator Sikap :
Indikator Sikap Deskripsi Skor
1. Mengamalkan ajaran Selalu mengamalkan ajaran agama yang 4
agama yang dianutnya. dianut.
Sering mengamalkan ajaran agama yang 3
dianut.
Kadang-kadang mengamalkan ajaran 2
agama yang dianut.
Tidak pernah mengamalkan ajaran 1
agama yang dianut.
2. Mengagumi keteraturan Selalu mengagumi keteraturan dan 4
dan kompleksitas ciptaan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
Tuhan tentang aspek fisik aspek fisik dan kimiawi, serta kehidupan
dan kimiawi, serta dalam ekosistem.
kehidupan dalam
Sering mengagumi keteraturan dan 3
ekosistem.
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, serta kehidupan
dalam ekosistem.
Kadang-kadang mengagumi keteraturan 2
dan kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, serta kehidupan
dalam ekosistem.
Tidak mengagumi keteraturan dan 1
kompleksitas ciptaan Tuhan tentang
aspek fisik dan kimiawi, serta kehidupan
dalam ekosistem.

Lembar Penilaian:
Skor Aspek yang
Dinilai (1 – 4) Jumlah Tuntas/
NamaPeserta Skor
No. Perolehan Tidak
Didik Indikator Akhir
Skor Tuntas
1 2

1. Sultan Haykal

2. Aisy Anindya

3.

4.

5.

dst

PENILAIAN KI 2
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL
(LEMBAR OBSERVASI)

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa Lembar Observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap tiap peserta
didik Anda dengan memberi skor 4, 3, 2, atau 1 pada Lembar Observasi dengan
ketentuan sebagai berikut:
4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

C. Lembar Observasi
LEMBAR OBSERVASI

Kelas : ....................................................
Semester : ....................................................
Tahun Ajaran : ....................................................
Periode Pengamatan : Tanggal …..... s.d. …......
Butir Nilai : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri,
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
Indikator Sikap :
Indikator Sikap Deskripsi Skor
1. Mengembangkan budaya Selalu menanyakan materi yang belum 4
bertanya kepada guru dipahami.
terhadap materi sejarah
Sering menanyakan materi yang belum 3
yang belum dipahami.
dipahami.
Kadang-kadang menanyakan materi yang 2
belum dipahami.
Tidak pernah menanyakan materi yang 1
belum dipahami.
2. Menghargai dan Selalu menghargai dan menghayati 4
menghayati perilaku jujur, perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab
disiplin, tanggung jawab dalam berinteraksi
dalam berinteraksi secara secara efektif dengan lingkungan sosial.
efektif dengan lingkungan
sosial. Sering menghargai dan menghayati 3
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab
dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial.
Kadang-kadang menghargai dan 2
menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial.
Tidak pernah menghargai dan menghayati 1
perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial.
3. Mengerjakan tugas-tugas Selalu mengerjakan tugas-tugas dengan 4
dengan jujur dan penuh jujur dan penuh tanggung jawab.
tanggung jawab.
Sering mengerjakan tugas-tugas dengan 3
jujur dan penuh tanggung jawab.
Kadang-kadang mengerjakan tugas-tugas 2
dengan jujur dan penuh tanggung jawab.
Tidak pernah mengerjakan tugas-tugas 1
dengan jujur dan penuh tanggung jawab.

Lembar Penilaian:
Skor Aspek yang
Dinilai (1 – 4) Jumlah Tuntas/
NamaPeserta Skor
No. Perolehan Tidak
Didik Indikator Akhir
Skor Tuntas
1 2

1. Sultan Haykal

2. Aisy Anindya

3.

4.

5.

dst

PETUNJUK PENENTUAN NILAI SIKAP

1. Rumus Penghitungan Skor Akhir


JumlahPerolehanSkor
Skor Akhir = x4
SkorMaksimal
Skor Maksimal = Banyaknya Indikator x 4

2. Kategori nilai sikap peserta didik didasarkan pada Permendikbud No 81A Tahun 2013,
yaitu:
Sangat Baik (SB) : apabila memperoleh Skor Akhir: 3,33 < Skor Akhir ≤ 4,00
Baik (B) : apabila memperoleh Skor Akhir: 2,33 < Skor Akhir ≤ 3,33
Cukup (C) : apabila memperoleh Skor Akhir: 1,33 < Skor Akhir ≤ 2,33
Kurang (K) : apabila memperoleh Skor Akhir: Skor Akhir ≤ 1,33

PENILAIAN KI 3
ULANGAN HARIAN

 Kerjakan soal-soal pilihan ganda berikut ini dengan membubuhkan tanda silang (X)
pada pilihan jawaban yang tepat! Kerjakanlah dengan jujur! Yakinlah pada
kemampuan Anda!
1. Organ pokok pada tumbuhan meliputi ….
a. akar, batang, daun b. batang, daun, bunga
c. batang, bunga, buah d. daun, bunga, buah
2. Organ berikut termasuk penyusun sistem pernapasan adalah ….
a. hati b. kerongkongan
c. tenggorokan d. lambung
3. Organ ginjal adalah penyusun dari sistem ….
a. pencernaan c. reproduksi
b. pernapasan d. pengeluaran
4. Sistem pernapasan tidak dibentuk oleh organ ....
a. paru-paru c. hidung
b. bronkus d. jantung
5. Urutan yang benar dari yang seder-hana ke yang kompleks untuk tingkat organisasi
kehidupan yang terdapat pada tubuh organisme adalah ....
a. akar, epidermis, rambut akar, berkas pembuluh, daun, batang
b. sel-sel epidermis, jaringan otot, jaringan saraf, tulang, kulit
c. biji, kulit, daun, buah, cabang, pohon
d. kepala, rambut, kulit, tengkorak, otak, sel saraf
6. Di antara struktur di bawah ini yang memiliki tingkat organisasi kehidupan sama
dengan neuron adalah ....
a. darah c. tulang
b. mata d. epitel
7. Sistem organ pada tubuh saling ber- hubungan dan bekerja sama dengan sistem organ
lainnya sehingga terbentuk ....
a. organ c. organisme
b. sistem organ d. jaringan organ
8. Bagian tubuh yang merupakan organ adalah ....
a. otak c. neuron
b. ovum d. sperma
9. Organ-organ tubuh yang berfungsi sebagai indra, yaitu ....
a. hidung, telinga, kulit, mata, dan lidah
b. hidung, telinga, kulit, lidah, dan jantung
c. hidung, telinga, mata, jantung, dan lidah
d. hidung, paru-paru, mata, jantung, dan kulit
10. Organ yang berperan ganda, yaitu sebagai alat indra dan sebagai alat pengeluaran
adalah ....
a. hati c. jantung
b. kulit d. paru-paru

PENILAIAN KI 4
Job Set

Nama : ........................................................................
Kelas : ........................................................................
No. Absen : ........................................................................

Buatlah model sel tumbuhan dan hewan dari gabus/styrofoam! Berilah warna yang beda
untuk masing-masing bagian! Buatlah masing-masing bagian tersebut agar bisa dibongkar
pasang! Kemudian presentasikan hasilnya di depan kelas!
A. Penilaian
Skala Nilai
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Hasil Identifikasi
2. Akurasi Analisis
3. Materi Presentasi
4. Penampilan
Nilai Total
Keterangan
Sempurna : 4
Kurang Sempurna : 2 – 3
Tidak Sempurna : 1

B. Analisis Hasil

Analisis Hasil (Diisi Guru)

Anda mungkin juga menyukai