Anda di halaman 1dari 22

Praktikum Kimia Anorganik

Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

PEMBUATAN DAN PEMURNIAN KALIUM IODAT

I. TUJUAN
Mengenali salah satu pembuatan kalium iodat, memurnikan dan
menganalisanya.

II. TEORI
Salah satu penggunaan titrasi oksidasi reduksi adalah system redoks iodium.
Zat utama dalam larutan iodium dan iodida adalah ion tri iodida, yaitu I3¯
dengan reaksi kesetimbangan sebagai berikut :
I3 + 3e¯ 3I¯
Sistem redoks ini mempunyai harga potensial standar sebesar +0,54
volt. Iodium merupakan pereaksi oksidasi jauh lebih lemah dari kalium
permanganat, senyawa serium, dan kalium dikromat. Sebaliknya ion iodida
merupakan suatu pereaksi reduksi yang cukup kuat, lebih kuat dari ion Fe 2+.
Dalam proses analitik, iodium digunakan sebagai pereaksi oksidasi
(iodimetri) dan ion iodida digunakan sebagai pereaksi reduksi (iodometri).
Beberapa zat merupakan pereaksi reduksi yang cukup kuat untuk dititrasi
secara langsung dengan iodium, maka jumlah penentuan iodimetri adalah
sedikit, tetapi banyak pereaksi oksidasi cukup kuat untuk bereaksi sempurna
dengan ion iodida, dan ada banyak penggunaan proses iodometri. Suatu
kelebihan ion iodida ditambahkan pada pereaksi oksidasi yang ditentukan,
dengan pembebasan iodium ,yang kemudian dititrasi dengan larutan natrium
tiosulfat, reaksi antara iodium dan tiosulfat bereaksi secara sempurna.
I2 + H2O HIO + H+ + I¯
Pada reaksi diatas dapat dikelompokan, yaitu :
1. Titrasi standar langsung dengan iod.
2. Titrasi dengan standar natrium tiosulfat.
Larutan tiosulfat dibuat dengan mengikutsertakan kristal–kristal garam
dalam larutan air, kemudian larutan tersebut akan menjadi Na 2S2O3.5H2O
adalah 298,2 gram dari hidroksi. Garam pentiter larutan standar dari tiosulfat
dapat juga dipakai untuk mengoksidasi substansi.

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

Titrasi dengan penambahan KI yang berlebihan pada larutan yang


dititer dan zat pengoksidasi mengalami reaksi sehingga diteteskan sejumlah
ekivalen iod. Zat yang dibebaskan dititrasi dengan tiosulfat.
Kalium iodat merupakan suatu zat pengkristal putih, kelarutannya
dalam air 5 gram per 100 ml pada O °C dan 32 gram per 100 mL pada suhu
100 °C. Kalium iodat banyak digunakan sebagai pengoksidasi dalam analisa
kimia secara volumetri. Dalam bidang kedokteran kalium iodat digunakan
sebagai antiseptik untuk infeksi pada membran selaput lendir dengan dosis
0,5 %. Dalam makanan hewan kalium iodat berfungsi sebagai sumber iodin.
Banyak pereaksi oksidasi kuat dapat dianalisa dengan penambahan
kalium iodat berlebihan dengan titrasi iodium. Karena banyaknya pereaksi
oksidasi yang memerlukan larutan dalam suasana asam, maka dapat
diperlukan dalam analisa kimia secara volumetri dan natrium tiosulfat
biasanya digunakan sebagai titran. Seperti di ketahui titrasi dengan Arsen
(III) memerlukan sedikit alkali.
Beberapa pencegahan baru diambil dengan menangani larutan kalium
iodat untuk menghindari kesalahan. Misalnya ion iodida dioksidasi oleh
oksigen dari udara.
4H+ + 4I¯ + O2 2I2 + 2H2O
Reaksi lambat dalam larutan netral, tetapi lebih cepat dalam larutan
asam dan dipercepat oleh cahaya matahari.
Kalium iodat dapat dilakukan dalam beberapa tahap reaksi :
Tahap I :
Iodium dioksidasi oleh kalium klorat yang dilakukan dalam suasana
asam.
6H2O + I2 2IO3¯ + 12H+ + 10e¯
6H+ + ClO3¯ + 6e¯ Cl¯ + 3H2O
Tahap II :
Karena pada pendinginan campuran reaksi selain kalium iodat juga
terbentuk kalium hidri iodat maka sebelum didinginkan larutan dinetralkan
dulu dengan KOH. Jika didinginkan akan terbentuk kalium iodat.
K+ + H+ + 2IO3¯ KH(IO3)2

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

H+ + OH¯ H2O
Reaksi samping yang mungkin terjadi :
2ClO3¯ + 12H+ + 10e¯ Cl2 + H2O
2Cl¯ Cl2 + 2e¯
Kalium iodat mengoksidasi iodide secara kuantitatif menjadi iodide
dalam larutan berasam.
IO3¯ + 5I¯ + 6H+ 3I¯ + 3H2O
Syarat – syarat dari reaksi analisa volumetri :
1. Reaksi berlangsung secara stoikiometri.
2. Reaksi berlangsung cepat karena kita akan menentukan titik
akhir titrasi.
3. Reaksi berlangsung sempurna dan kuantitatif.
4. Harus ada yang digunakan untuk menetukan titik akhir
ekivalennya.
Zat – zat terpenting yang merupakan zat pereduksi yang cukup kuat
untuk dititrasi dengan iod adalah Tiosulfat arsen (III), Stibium (III), Sulfida,
Timah (II), Ferrosianida. Proses reduksi beberapa zat ini tergantung pada
konsentrasi ion hidrogen dan hanya dengan mengatur pH yang sesuia, reaksi
dengan iodium dapat dibuat dengan kuantitatif.
Larutan iodium standar dibuat dengan menimbang langsung iodium
murni dan pengenceran dalam botol volumetri. Iodium, dimurnikan dengan
sublimasi dan ditambahkan pada suatu larutan KI pekat, yang ditimbang
dengan teliti sebelum dan setelah penambahan iodium. Akan tetapi, biasanya
larutan distandarisasi terhadap suatu standar primer, As 2O3 yang paling biasa
digunakan. Proses reduksi dari HAsO2 tergantung pada pH.
Iodium hanya sedikit larut dalam air, tetapi agak larut dalam larutan
yang mengandung ion iodida. Suatu kalium iodida berlebih ditambahkan
untuk meningkatkan kelarutan dan mengurangi penguapan iodium.
Titrasi tidak dapat dilakukan dalam larutan yang sangat basa, dan
larutan standar dari iodium harus disimpan dalam botol gelap untuk
mencegah penguraian HIO oleh cahaya matahari[1].

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

Iod juga dapat diperoleh dalam jumlah kecil dari ganggang laut yang
dikeringkan, karena beberapa tanaman laut mampu menyerap dan
memekatkan I¯ secara selektif dari Cl¯ dan Br¯ . Konsentrasi I¯ yang rendah
juga terdapat didalam air laut yang berasosiasi dengan ladang minyak. Untuk
mengubah IO3¯ menjadi I2 dibutuhkan pereduksi, yaitu natrium hidrogen
sulfit (bisulfit)[2].
Sistem iodium dapat digunakan untuk oksidator maupun reduktor, hal
ini karena harga E° iodium berada pada daerah pertengahan. I 2 adalah
oksidator lemah sedangkan iodida secara relatif merupakan reduktor lemah.
Kelarutan cukup baik dalam air dengan pembentukan triiodida KI 3. Iodium
dapat dimurnikan dengan sublimasi. Iodium larut dalam larutan KI dan harus
disimpan dalam tempat yang gelap dan dapat distandarisasi dengan As 2O3.
I2 + 2S2O32¯ S4O62¯ + 2I¯
Analisa iodometri didasarkan atas reaksi oksidasi reduksi dimana
larutan iodium digunakan sebagai oksidator dan mengalami reduksi. Cara
iodometri adalah kombinasi elemen iodium dalam bentuk iodium bebas,
dimana ion I¯ yang biasanya dalam bentuk KI dan Ion IO3¯ dalam bentuk ion
bebas. Iodium adalah suatu zat kimia, pengoksidasi yang baik, dan iodium
adalah zat yang hanya sedikit larut dalam air pada suhu kamar, namun sangat
larut dalam larutan yang mengandung ion iodida.
Iodium membentuk kompleks tri iodida dengan iodida :
I2 + I¯ I3 ¯
Dengan tetapan kesetimbangan sekitar 710 pada suhu kamar, suatu
kalium iodida berlebih ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan dan
mengurangi penguapan iodium. Biasanya ditambahkan 3% sampai 4% KI
dalam 0,1 N kemudian wadahnya ditutup dengan baik.
Iod cendrung terhidrolisis dalam air, dengan membentuk asam-asam
hidroiodat dan hipoiodit[3].
Daya oksidasi halogen berkurang dengan bertambahnya massa atom
relatif. Iod merupakan pengoksida lemah, sedangkan ion iodida seringkali
bertindak sebagai zat pereduksi[4].

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

Reaksi kesetimbangan pemebntukan spesi iodium dari iodatdapat


berlgsung melalui beberapa tahap. Reaksi tahap petama adalah pemebntukan
asam hipoiodit dan terjad pada pH yang rendah (asam), reaksi tahap ke dua
adalah pembentukan iodium dan selanjutnya dapat membentuk triiodida[5].
Biasanya kalium iodida biasanya digunakan sebagai obat ekspektoran,
mengatasi tiroid yang hiperaktif, dan sebagai sistem agen anti jamur. Salah
satu yang utama dari penggunaan kalium iodida adalah proteksi terhadap
efek radiasi radioaktif pabrik nuklir yang berbahaya. Dalam penyusunan
tablet kalium iodida dapat digunakan langsung dengan menggunakan metode
kompresi yaitu dengan menekan tablet tanpa manipulasi. Metode ini terbatas
hanya pada beberapa obat-obatan saja, terutama garam kalium[6].

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

III. PROSEDUR PERCOBAAN


3.1Alat dan Bahan
3.1.1 Alat dan Fungsinya
No Alat Fungsi
.
1. Labu bulat Sebagai wadah melarutkan sampel
2. Gelas ukur Sebagai pengukur volume larutan
3. Corong Sebagai alat bantu pemindahan larutan
4. Gelas piala Sebagai wadah zat
5. Bak pendingin Sebagai pendingin larutan
6. Labu ukur Sebagai wadah mengencerkan larutan
7. Kaca arloji Sebagai wadah menimbang zat
8. Pemanas Sebagai tempat memanaskan larutan
9. Erlenmeyer Sebagai wadah larutan

3.1.2 Bahan dan Fungsinya


No. Bahan Fungsi
1. I2 Sebagai sumber I¯
2. KCIO3 Sebagai oksidator dan sumber K+
3. Indikator Universal Sebagai pengukur pH
4. HNO3 Sebagai pemberi suasana asam
5. Akuades Sebagai pelarut
6. KOH Sebagai penetral pH

3.2 Cara Kerja


3.2.1 Pembuatan KIO3
Lima gram KClO3 ditimbang dan dimasukkan kedalam labu alas bulat
lalu tambahkan 15 ml akuades, dipanaskan sampai semua kalium klorat larut.
Api disingkirkan, kemudian ditambahkan 6 gram I 2 dan 3 tetes HNO3 6 M,

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

ditutup mulut labu dengan avo jika uap iodium ada yang keluar dinginkan
labu dengan bak berisi air dingin. Dipanaskan labu dengan nyala kecil sambil
digoyang perlahan agar sisa iodium yang masih menempel di dinding labu
terkena oleh klorat, untuk menyempurnakan reaksi. Akuades dimasukkan
sebanyak 10 mL kedalam larutan, dididihkan selama 10 menit lalu
dituangkan isi labu kedalam bejana gelas, dipanaskan terus supaya larutan
tetap mendidih. Ditambahkan KOH tetes demi tetes sampai larutan netral.
Diperiksa dengan indikator universal. Didinginkan pada suhu kamar,

3.3 Skema Kerja


3.3.1 Pembuatan KIO3

KClO3

- ditimbang 5 g

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

- dimasukkan dalam labu alas bulat


- ditambahkan 15 mL akuades, dipanaskan sampai larut
-
Larutan KClO3

- disingkirkan dari api


- ditambahkan 6 g I2 dan 3 tetes HNO3 6 M
- ditutup mulut labu dengan avo
- didinginkan labu dalam bak berisi air es jika uap iodium ada
yang keluar
Campuran

- dimasukkan 10 mL akuades
- dididihkan 10 menit
- dituangkan dalam bejana gelas
- dipanaskan supaya larutan tetap mendidih
- ditambahkan KOH tetes demi tetes sampai netral
- diperiksa dengan indikator universal
- didinginkan pada suhu kamar

Kristal
-
- ditimbang

Hasil

3.4 Skema Alat

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

Keterangan :
1. Gelas piala
2. Pemanas
3. Corong
4. Erlenmeyer

IV. DATA DAN PERHITUNGAN

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

4.1Data
Berat KClO3 = 5 gram
Berat I2 = 6 gram
Mr KClO3 = 122,5 g/mol
Mr I2 = 254 g/mol
Mr KIO3 = 214 g/mol
Berat Kertas saring = 0,92 gram
Berat kristal hasil percobaan = 8,82 g – 0,92 = 7,9 g

Reaksi yang terjadi :


6H2O + I2 2IO3¯ + 12H+ 10e¯ x3
6H + ClO3¯ + 6e¯ Cl¯ + 3H2 x5
3H2O + 3 I2 + 5ClO3¯ 6IO3¯ + 5Cl¯ + 6H+

4.2Perhitungan
gram
mol KClO3 =
Mr
5g
= 122,5 g/mol

= 0,0472 mol
gram
mol I2 =
Mr
6g
= 254 g/mol

= 0,0236 mol
Pereaksi pembatas adalah I2
Dari reaksi : 3 mol I2 6 mol IO3¯
6
mol IO3¯ = x mol I2
3
6
= x 0,0236
3
= 0,0472
Massa KIO3 teori = mol x Mr
= 0,0472 mol x 214 g/mol

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


Praktikum Kimia Anorganik
Semester Genap
Tahun Ajaran 2016/2017

= 10,177 g
Massa KIO3 yang diperoleh dari hasil percobaan adalah = 7,9 g
Berat percobaan
% Rendemen = x 100 %
Berat teori
7,9
= 10,177 x 100%

= 77,62 %

Pembuatan dan Pemurnian Kalium Iodat


V. PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
V.1 Pengamatan
V.1.1 Pengamatan Langkah Kerja

No. Langkah kerja dan Reaksi Foto Pengamatan Analisa

1. Ditimbang 5 gram KClO3 Kristal KClO3 larut Pemanasan dilakukan untuk mempercepat
dimasukkan kedalam labu secara perlahan-lahan proses pelarutan KClO3, karena KClO3 larut
alas bulat dan ditambah 15 dalan H2O, larutan dalam suhu tinggi dengan akuades, maka
mL air, dipanaskan hingga berwarna bening untuk mempercepat kelarutan KClO3
larut. dilakukan pemanasan agar terbentuk ion
K+. KClO3 berfungsi sebagai sumber ion K +
ClO3 + 6H + 6e
+
2Cl +
-
pada pembuatan kalium iodat.
3H2O
2. Ditimbang 3 gram I2. Warna padatan I2 I2 digunakan sebagai sumber I¯. I2
adalah hitam keabu- digunakan karna I¯ dapat berikatan dengan
abuan. K+ membentuk kalium iodat.

3. Larutan KClO3 ditambahkan Timbul gas uap iodin Gas yang timbul adalah uap iodin.
I2 dan HNO3 6 M, ditutup yang berwarna ungu Penambahan HNO3 agar larutan bersifat
dengan avo, dipanaskan dan dan terbentuk asam untuk mendapatkan pembentukan
didinginkan dalam endapan berwarna kalium iodat dari KClO3 dan I2, karna
bakberisi air es jika uap putih. kalium iodat akan terbentuk dalam
iodin ada yang keluar. suasana asam. Pemanasan dilakukan
dengan tujuan agar reaksi berlangsung
3H2O + 3I2 + 5ClO3-
cepat dan berjalan sempurna. Sementara
6IO3- + 5Cl- + 6H+
pen-dinginan dilakukan saat gas iodin
menguap agar uap yang terbentuk
berubah fasa menjadi cair kembali
sehingga uap ungu tersebut menjadi hilang
setelah didinginkan.

4. Dimasukkan akuades dan Kristal KOH larut Penambahan KOH dilakukan untuk
didihkan selama 10 menit, didalam larutan dan menetralkan larutan yang bersifat asam
ditambah KOH tetes sampai didapatkan larutan agar didapatkan kristal yang sempurna,
larutan netral (pH = 7 ) berwarna bening, dan karna kristal menjadi sempurna dalam
didapatkan pH larutan suasana netral. Penambahan akuades
3 sebelum penambah- dilakukan untuk men-cegah kekeringan
an KOH. pada saat pemanasan. Jika larutan bersifat
basa maka akan terbentuk senyawa lain
yaitu [KH(IO3)2]
5. Kristal disaring, di- Kristal yang terbantuk Dilakukan penyaringan bertujuan untuk
keringkan, dan ditimbang. berwarna putih. memisahkan kristal dengan larutan dan
dikeringkan untuk mendapatkan kristal
yang sempurna.
V.1.2 Pengamatan Hasil Akhir (Produk)
No. Nama Senyawa & Struktur Foto Sifat Fisik Analisa

1. Kalium iodat Mr = 214 g/mol KIO3 yang dihasilkan secara percobaan


Titik didih = 560C adalah 7,9 g dan lebih kecil dari teori, hal
Berbentuk kristal ini terjadi karena ada I2 yang menguap.
putih Jika I2 menguap maka kalium iodida yang
terbentuk akan sedikit karna
berkurangnya sumber I¯ untuk pembuatan
kalium iodat. Rendemen yang didapatkan
sebesar 77,62 %.
V.2 Pembahasan
Pada percobaan ini dilakukan percobaan mengenai pembuatan dan
pemurnian kalium iodat, yang bertujuan untuk mengenali salah satu cara
pembuatan kalium iodat. Kalium iodat dapat dibuat dengan menggunakan
bahan dasar KClO3 dan I2, yang mana KClO3 digunakan sebagai sumber ion K+
dan I2 sebagai sumber ion I¯.
Reaksi pembentukan kalium iodat terjadi dalam suasana asam,
sehingga dilakukan penambahan HNO3. Reaksi dalam suasa asam untuk
mendapatkan pembentukan kalium iodat dari bahan dasar KClO 3 dan I2,
karena kalium iodat akan terbentuk dalam suasana asam. Jika dalam suasana
basa yang akan terbentuk adalah senyawa lain yaitu [KH(IO 3)2]. Percobaan ini
dilakukan dalam proses pemanasan bertujuan agar dapat bereaksi dengan
cepat.
Proses pendinginan endapan bertujuan untuk mempercepat
pengendapan partikel-partikel dalam larutan, sehingga endapan yang
terbentuk sempurna, karena saat larutan didinginkan akan memperlambat
pergerakan partikel dan akhirnya partikel-partikel tersebut akan mengendap
dan akan membentuk kristal kalium iodat.
Untuk mendapatkan kristal kalium iodat yang sempurna maka larutan
harus dalam suasana netral (pH =7 ), karna kristal kalium iodat terbentuk
pada pH netral dan untuk mencegah terbentuknya kalium hidri iodat
[KH(IO3)2] jika dalam suasana basa, sehingga untuk membuat larutan
menjadi netral maka ditambahkan KOH yang bersifat basa sampai pH
menjadi 7.
Kristal kalium iodat yang didapatkan juga dapat dicuci dengan H 2O, hal
ini bertujan untuk membantu pembentukan kristal kalium iodat yang
sempurna dan untuk menghilangkan pengotor seperti masih adanya ion Cl -
yang menyebabkan larutan bersifat asam.. Pada proses pemanasan larutan
terbentuk uap iod yang berwarna ungu, karena uap iod ini berbahaya maka
pada saat pemanasan ditutup dengan avo.
Dari percobaan didapatkan berat kristal sebesar 7,9 gram dan secara
teori sebesar 10,177 gram, sehingga rendemen yang didapatkan sebesar
77,62 %. Hal ini terjadi karena adanya endapan yang terbentuk saat larutan
masih bersifat asam maka pada endapan mungkin terbentuk kalium hidro
iodat [KH (IO3)2]. Sehinggga hasil yang diperoleh tidak murni kristal KIO3.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI.1 Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan
bahwa :
1. Kristal yang diperoleh dari kalium iodat adalah berwarna putih.
2. Pada pembuatan kalium iodat, pH adalah netral karna kristal kalium
iodat terbentuk pada pH netral.
3. Massa secara teori adalah 10,177 gram dan berat kristal yang
diperoleh
adalah 2,26 gram.
4. Rendemen yang didapat yaitu 77,62 %.

5.2Saran
Agar percobaan berikut lebih baik lagi maka disarankan :
1. Pahami prosedur percobaan.
2. Tutup mulut labu dengan avo agar uap iodium tidak keluar.
3. Pada saat pengukuran pH larutan usahakan pH = 5 agar hasil yang
didapat sempurna.
DAFTAR PUSTAKA

[1] Underwood. 1993. Analisa Kimia Kuantitatif Makro dan Semi Mikro Edisi
IV. Jakarta: Erlangga.

[2] Khopkar, S. M. 2010. Konsep Dasar Kimia Analitik. Jakarta: UI-Press.

[3] Petrucci, Ralph. H. 1989. Kimia Dasar. Jakarta: Erlangga.

[4] Vogel. Analisa Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Mikro. Jakarta:
Kalman Media Pustaka.

[5] Cahyadi, W.; Determination of the Rate Constant on the Decrease og Iodate
Content in Iodized Salt; International Food Research Journal.: Universitas
Pasundan; Bandung, 2006.

[6] Antoine, A. A.; Binit, P.; Formulation and Optimization of Potassium Iodide
Tablet; Greenville ; Saudi Pharmaceutical Journal.: USA, 2014.
LAMPIRAN 1. TUGAS SEBELUM PRAKTIKUM

1. Bagaimana pengaruh reaksi samping terhadap produk yang dihasilkan ?


Jawab:
a. Mempengaruhi hasil KIO3 yang diperoleh
b. Kemurnian kalium iodat akan berkurang
2. Tuliskan reaksi oksidasi reduksi dari pentitrasian kalium iodat dengan
natrium tiosulfat !
Jawab:
IO3¯ + 6H+ + 5e¯ ½ I2 + 3H2O
5I¯ 5/2 I2 + 5e¯
IO3¯ + 6H+ 3I2 + 3H2O

I2 + 2e¯ 2I¯
2S2O32¯ S4O62¯ + 2e¯
I2 + 2S2O32¯ 2I¯ + S4O62¯
3. Apa saja faktor kesulitan dalam percobaan ini ?
Jawab:
Oksigen oksida mudah tereduksi dengan adanya udara bebas yang
mengakibatkan banyak volume natrium tiosulfat yang dibutuhkan untuk
mentitrasi sehingga kesalahan makin besar.
4. Jelaskan fungsi bahan – bahan yang digunakan !
Jawab:
a. KClO3 digunakan sebagai garam elektrolit kuat
b. KOH digunakan untuk menetralkan larutan
c. Amilum untuk mendeteksi perubahan
d. Na2S2O3 sebagai larutan standar
5. Bagaimana sifat kalium iodat ?
Jawab:
Sebagai antiseptik dan sebagai sumber iodin.
LAMPIRAN 2. ANALISIS ARTIKEL ILMIAH

a. Judul
Pemulihan Platinum dari Kelompok Logam Melalui Pencucian Kalium
Iodida
b. Tujuan
Meneliti tingkat resapan platinum hitam diendapkan serta pemulihan
efektif Pt dari elektrolit sel bahan bakar
c. Metoda yang digunakan
Analisis XPS. Penguuran XPS dilakuan dengan menggunakan Thermo
Scientific XPS. Xray diroduksi dengan energi 1486 ev dengan dilengkapi
microfocused sumber monokromatik lapisan membran untuk semua
sampel dianalisis di tiga tempat seluas 400m dengan 800m. Scan survei
diambil untuk menentukan komposisi unsur.
d. Skema kerja

Kalium iodida

- Ditambahkan 1 N larutan yodium


- Dipanaskan sampai 90 oC dalam bejana
- Didinginkan dengan kondensor
- Dipantau perubahan massa selama 20 menit

Hasil

e. Hasil
Pemulihan platinum dapat dilakukan dengan layak jika menggunakan
larutan KI 4 M yang dipanaskan pada suhu 90 oC. Dalam memonitor
hilangnya massa Pt hitam dapat dilakukan melalui pengukuran
menggunakan EQMC. Disini dapat diamati dengan jelas hal yang dapat
mempengaruhi konsentrasi yodium. Dengan menggunakan platinum
hitam sebagai elektroda, dapat meningkatkan konsentrasi yodium pada
hasil pemulihan.

Anda mungkin juga menyukai