Anda di halaman 1dari 128

INDONESIAN SOCIETY AND

CULTURAL
AND
INDONESIAN ARTS
STIBA MALANG
( 2/3 sks )

Drs. H. SOEKADI, MSi


DATA PRIBADI :
NAMA : Drs.H.Soekadi,Msi
ALAMAT / No Tilp/HP : Jl. Danau Bratan Timur VI C19 Sawojajar Malang.
0341 719167, 085234867771

Pendidikan : SD, SMP, SMA di Malang.


Akademi Akuntansi (NEGERI MALANG), S1 ( FISIPOL UNMER MLG), S2(BISNIS UB)
Pangkat : Kolonel Art / Nrp. 26888.
Pengalaman tugas :
1. Akabri di Magelang.
2. Pusdik Arhanud di Karang ploso.
3. Kalbar, Kaltim, Kalsel.
4. Kendari, Makasar, Menado.
5. NTT, NTB.
6. Jakarta, Bandung,Cimahi.
7. Jawa Timur.
8. Unmer Malang ( Dekan Fisip, PR III, Dosen D3/S1/S2 ).
9. Dosen STIBA Malang.
TUJUAN
• UMUM ( general) : mahasiswa diharapkan mampu
mengerti dan memahami corak dan aneka
ragam kebudayaan serta seni Indonesia.

• KHUSUS (special ) : mahasiswa diharapkan mampu


mengenal berbagai macam budaya dan seni
yang tersebar di Nusantara.
TUJUAN : mahasiswa diharapkan mampu memahami manusia/masyarakat dan
kebudayaan serta seni Indonesia selanjutnya mampu mengantisipasi masalah infiltrasi
budaya/seni asing di Indonesia.

POKOK BAHASAN :
1.Konsep manusia, masyarakat dan kebudayaan.
2. Perkembangan kebudayaan Indonesia.
3. Kebudayaan dan seni Indonesia di daerah antara lain : Aceh,Batak, Minang,
Sunda, Jawa, Bali, Flores, Kalimantan,sulawesi, Ambon/Maluku, Papua,
sertakebudayaan lainnya di Indonesia.
4. Masalah kebudayaan asing di Indonesia.

REFERENSI :
1. Koentjoroningrat; Manusia dan Kebudayaan Indonesia.
2. Harsya W. Bachtiar; Budaya dan Manusia Indonesia.
3. I.G.K.Sudiri Panyarikan; Masyarakat dan Kebudayaan Indonesia.
KEGIATAN DAN SISTEM PENILAIAN
• SISTEM PEMBELAJARAN :
SKS (Sistem Kridit Semester) : 2(dua) sks= 2x50 ‘.
• KEGIATAN PERKULIAHAN :
- Tatap muka, terstruktur, mandiri.( ceramah
, tugas kelomp/individu, materi klas, diskusi,
konsultasi tugas ).
• SISTEM PENILAIAN :
1. UTS= 20% ……….. 20 s/d 25 April 2015.
2. UAS= 40% ………… 29 Juni-4 Juli 2015.
3. HADIR = 20 % ……….. Tdk kurang 75 %, Sakit, Ijin = masuk ( ada keter. )
4. TUGAS = 20% ………. Membuat makalah, dikonsultasikan, di didiskusikan
didepan klas .
INDONESIAN SOCIETY AND CULTURE
DAN
INDONESIAN ARTS

• MANUSIA MASYARAKAT KEBUDAYAAN


ARTS (SENI)

INDONESIA MASYARAKAT MAJEMUK KAYA BUDAYA


DAN SENI

(SABANG-MERAOKE) (BERMACAM MACAM SUKU ) ( SULIT DIHITUNG)


MASYARAKAT : Suatu sistem terdiri atas peranan-peranan dan kelompok-kelompok saling bekaitan dan
saling mempengaruhi dalam tindakan dan tingkah laku.
KEBUDAYAAN : Seluruh sistem gagasan , tindakan dan hasil karya manusia dalam kehidupan masyarakat
Dari bahasa Sansekerta “ BUDAYYAH” bentuk jamak “ BUDDHI “ (budi / akal .
SENI : Manifestasi batin dan pengalaman estetis menggunakan media bidang, garis, tektur,
volume dan gelap terang(Sudarmaji).
CAKUPAN DAN
WUJUD KEBUDAYAAN
CAKUPAN KEBUDAYAAN :
 Semua karya, rasa, cipta masyarakat.
 Seluruh gagasan, tindakan, hasil karya manusia
untuk memenuhi kebutuhan dan kehidupan.
 Semua cara hidup.
 Semua bangunan, perkakas dan benda – benda fisik.
WUJUD KEBUDAYAAN :
❖ MATERIAL : dapat di raba, dilihat, dirasa.
contoh : Bangunan, alat RT dll.
❖ SPRITUAL : tidak dapat diraba, dilihat, dirasa.
Contoh : Sistem religi,
adat istiadat, ilpeng dll.
MASYARAKAT KEBUDAYAAN INDONESIA
DI BAGI

Z.PRASEJRAH MASUKNYA PENGARUH INDIIA


MASUKNYA ISLAM
MASUKNYA ANAZIR BARAT
Z. KUNO
Z. MADYA SEKARANG
Z. BARU / MODERN

SRIWIJAYA/MAJAPAHIT
SULTAN AGUNG MATARAM
PENJAJAHAN
PERANG KEMERDEKAAN
PEMBERONTAKAN
ORBA
REFORMASI
ZAMAN PRA SEJARAH
(DIMULAI ADANYA MANUSIA DI INDONESIA
SAMPAI DATANGNYA PENGARUH INDIA)

DIBAGI :1. Z. BATU TUA. 2. Z. BATU MENENGAH. 3.Z.BATU MUDA.4.Z.BATU BESAR.


Penjelasan :
1. Z.B.TUA :
-Hidup tergantung alam- berpindah-pindah tempat, alat peralatan
masih kasar
tanpa merubah bentuk (kapak).
2. Z.B. MENENGAH:
- Alat-alat sudah dihaluskan, dibuat dari tulang, digua-gua,
ada yang mengebara
ada yang menetap.
3.Z.B. MUDA :
- Sudah diketemukan jangkul,beliung, tembikar.
4.Z.B.BESAR:
- Batu besar untuk kerochanian(Menhir=tugu batu utk pemujaan nenek moyang.
Dolmen = meja batu meletakkan sesaji arwah nenek moyang. Sarcophaqus=
lesung batu tempat menyimpan mayat. Punden = tempat memuja arwah.

Zaman Logam : (3000-2000)SM, zaman perunggu(timah putih+tembaga)….Besi.


BUDAYA PRASEJARAH

1. KEHIDUPAN SOSIAL : - Sudah berkeluarga, pria mencari makan wanita


menjaga anak, tinggal didalam goa, makanan men-
tah/ dimasak.
2. KEHIDUPAN EKONOMI : - Mengumpulkan makan ( umbi-umbian, buahan
berburu mendapatkan daaging.
- Bercocok tanam, berternak.
3. KEHIDUPAN KEPERCAYAAN : - Mengenal kekuatan gaib/ yang berkuasa,
orang mati ada pengaruhnya dengan yg hidup, gu
nung tempat bersemayamya roh nenek moyang-se
lamatan nasi bentuk menjulang tinggi seperti gu-
nung, tempat suci menghomati nenek moyang,
berpengaruh kesejahteraan/ keturunan.
ZAMAN KUNO
(DIMULAI DATANG / MASUKNYA
PENGARUH INDIA SAMPAI MASUKNYA ISLAM)
ZAMAN : SRIWIJAYA DAN MAJAPAHIT

UNSUR KEBUDAYAAN :
SISTEM PEMERINTAHAN : - Teretorial, desetralisasi, - Raja dibantu 3 mentri(Hino,halu,
Sirikan), -Pang. Perang Gajah Mada, -Mitrika satata.
MATA PENCAHARIAN : - Pertanian (bahan makanan), Perdagangan(uang logam,
Emas, Perak,Intan), -Gemah ripah loh jinawe.
SENI / SASTRA : - Sudah diciptakan gamelan/wayang, topeng/reog. Kesusas-
teraan(negara kertagama-Empu prapanca. Candi,seni ukir
-Tulisan Jawakuno(Sansekerta).
AGAMA / KEPERCAYAAN : - Pusdik Agama Budha. – Agama Hindu + Budha ( Bheneka
tunggal Ika Tanhana Dharma Mangruwa, Animis, Islam.
BAHASA : - Melayu, Cina, Jawa dan Sansekerta.
PERALATAN/PERLENGKAPAN : -Senjata perang (tombak,keris, pedang,baju besi).
- Candi, Istana dan rumah.
ZAMAN MADYA
(SULTAN AGUNG MATARAM)
DIMULAI MASUKNYA ISLAM SAMPAI MASUKNYA
ANASIR-ANASIR BARAT)

• KEBUDAYAAN :
SISTEM PEMERINT : - Pengaruh peradaban Arab, Persia, Cina, India.
- Kerajaan Islam : Demak,Pajang,Mataram,Goa, Tedore dll.
MATA PENCAHARIAN : - Pertanian, Perdagangan, - Uang logam. – Cengkeh, Pala,
, Lada Kopi, Tembakau, Nila. Tanam paksa, - Irigasi.
SENI /SASTRA : - pertunjukan Wayang: Dewa Ruci,Barata Yuda,Rama yana.
- Pustakarajapurwa: R.Ng.Ronggowarsito(zaman S.Agung).
- Islam, jawa.
AGAMA/KEPERCAYAAN : - Islam, Hindu, Budha,Nasrani, Kejawen, Animisme , Islam
kerajaan pantai. Budha/Hindu pedalaman, Nasrani oleh
orang –orang Portugis/Sepanyol/Belanda/ Inggris.
BAHASA DAN ILPENG : -Arab, jawa kuno, Melayu, Bhs Suku(Madura,Batak, Ambon)
- Pondok pesantren, Sekolah angka 1, -Diskriminasi.,
PERALATAN/PERLENGKAPAN : Tombak, Keris, Senjata api, Rumah batu/ bata
Masjid demak
ZAMAN MADYA
PENGARUH ISLAM
TERHADAP BUDAYA DI INDONESIA
1. AGAMA :
Penganut agama Hindu terdesak, ada sebagian menyingkir ke Bali, Tengger.
2. BAHASA / TULISAN :
Bahasa arab banyak dipelajari masyarakat yang beragama Islam/ pemahaman
Alqur’an.
3. BANGUNAN DAN MASYARAKAT:
Banyak dibangun mesjid,langgar,surau. Penyebar Islam dilakukan : Wali songo,
4. BUDAYA ZAMAN MADYA :
a. Makam : menurut ajaran Islam, orang meninggal dibungkus kain kafan(putih)
tidak berjahit, sebelumnya dimandikan,disholati baru dikubur. Dibeberapa tempat
lain karena pengaruh Hindu ada acara; hari ke 3,7,40,100,1000.
b. Masjid : ada dibuat menara, ada berbentuk candi,ada tempat makam.
c. Benteng : tembok tinggi tebal, ada aloon-alon tempat latihan perang-perangan.
d. Seni : sasra, syai, puisi, kaligrafi dan relief.
ZAMAN BARU / MODERN
( DIMULAI MELAWAN VOC/ KOMPENI SAMPAI SEKARANG )

KEBUDAYAAN :
SISTEM PEMERINTAHAN :- voc dibubarkan diganti Hindia Belanda, - Rakyat miskin, - Politik etis.
- Melawan Belanda; Tirtayasa(Banten); Sultan Agung (Mataram), Suropati, era
setralisasi –desentralisasi, otoriter – demrasi.

MATAPENCAHARIAN :- Tanam paksa( tembakau,kopi, tebu, karet,lada). Sampai agro-hidro bisnis.


- Pertambangan(minyak,timah,batu bara = untuk penjajah Belanda) sampai mesin modern..

SENI : -Tidak banyak berkembang( hanya seni tradisional/ hiburan rakyat) sampai
seni trdisional dan kontemporer tak terhitung banyaknya.

AGAMA : - Islam, Hindu, Budha, Katolik, Kristen dll.

BAHASA : - Bahasa suku, Melayu. Arab, Cina,Belanda, Inggris, Jepang dll.

SISTEM PENDIDIKAN : - Pesantren, Taman siswa, Muhammadiah, sekolah angka 1, (SR, SMP
SMA. PT sangat terbatas) sampai sekarang tidak terhitung banyaknya..

PERALATAN /PERLENGKAPAN : - Mobil, KA, Taxsi, Spd Motor, kapal laut, pesawat terbang ( modern).
- Dibangun kantor/gedung, senpi, meriam, nuklir , rudal dll.
- HP. Parabola, Komputer, Laser dll.(modern).
KEBUDAYAAN MASYARAKAT MODERN

• PENGERTIAN MASYARAKAT MODERN:


Suatu masyarakat sebagaian warganya mempunyai orientasi nilai
budayanya pada peradaban
masa kini, biasanya masyarakat ini tinggal di kota/ masyarakat kota.
• FAKTOR YANG MENDORONG MENJADI MASYARAKAT MODERN :
- Perkembangan ILPENGTEK.- Perkembangan industri dan ekonomi.
• CIRI-CIRI :
- Hub. Kepentingan pribadi. –Terbuka/saling mempengaruhi. Huk.tertulis.
- Ilpeng sarana meningkatkan kesejahteraan.- Ekon. Pasar/ pembayaran
uang.
-Ciri lain : Rasional/logis, menghargai waktu, kurang gotong
royong,individualistis.
KEBUDAYAAN MASYARAKAT
ZAMAN MODERN

1. SISTEM PEMERINTAHAN :
- Dulu monarchi … demokrasi, otoriter … demokrasi, sentralisasi … desentralisasi.
2. MATA PENCAHARIAN :
- Tradisional …. Modern, serba mesin / robot,
- contoh : mulai menanam….. Panen…. Mengolah hasil ….serba mesin.
3. SENI :
- Sangat banyak, mulai tradisioanal sampai modern,terbuka… saling mempengaruhi.
4. AGAMA :
- Di Indonesia ada 6 agama yang diakui.
5. BAHASA :
- Bahasa suku, bahasa nasional, bahasa asing.
6. SISTEM PENDIDIKAN :
- PG,TK,SD,SMP,SMU/K, PT tidak terbatas banyaknya,
7. PERALATAN/ PERLENGKAPAN :
- ALUSISTA : sangat canggih,modern.
- ALANG : darat, laut,udara modern berkembang pesat.
- ALKOM : sangat modern berkembang terus.
- Perumahan : kontruksi modern.
PERTANIAN MODERN DAN
TRADISIONAL
SENI MODERN DAN TRADISI
ALUSISTA MODERN
ALKOM MODERN
KONSTRUKSI RUMAH MODERN
Membuat makalah
(FORMAT)
BENANG MERAH COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
1. Latar belakang( menjelaskan umum ke khusus pentingnya kebudayaan .seni )
2. Tujuan(menjelaskan,mendiskripsikan kebudayaan dan seni daerah …)
3. Pendekatan (Historis,sosiologis,politis, ekonomis,agamis,praktis dll )

BAB II : PERMASALAHAN
( Identitas permasalahan dikaitkan dengan cakupan unsur-unsur ke
budayaan daerah tertentu, dengan membuat pertanyaan (SIABIDIBAME)

BAB III : PEMECAHAN MASALAH


( Menjawab permasalahan / pertanyaan pertanyaan bab II )

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN


( intisari pemecahan masalah Bab III dan saran kalau ada )

DAFTAR PUSTAKA :
SUKU BANGSA DI INDONESIA,
MEMPUNYAI BUDAYA YANG BERBEDA-BEDA
(KURANG LEBIH ADA 172 SUKU BANGSA)
KEBUDAYAAN MASYARAKAT
PROPINSI SE INDONESIA
A. SUMATRA :
1. ACEH 2. SUMUT 3. SUMBAR 4. RIAU 5. JAMBI 6. SUMSEL
7. LAMPUNG.
B. JAWA :
1. BANTEN 2. JABAR 3. JAKARTA 4. JATENG 5. DIY 6. JATIM.
C. BALI/ NTB/ NTT.
1. BALI 2. NTB 3. NTT.
D. KALIMANTAN :
1. KALBAR 2. KALTENG 3. KALSEL 4. KALTIM 5. KALUT.
E. SULAWESI :
1. SULSEL 2. SULBAR 3. GORONTALO 4. SULUT 5. SULTENG
6. SULTENGGARA.
F. MALUKU :
1. MALUT 2. MALUKU.
G. PAPUA :
1. PAPUA 2. PAPUA BARAT.
COVER

MAKALAH
INDONESIAN SOCIETY AND CULTURAL
TOPIK
KEBUDAYAAN MASYARAKAT ACEH
LOGO STIBA MALANG

DISUSUN OLEH
NAMA NIM

KLAS

STIBA MALANG
2016
SUKU BANGSA DAN
BUDAYA DI INDONESIA

SUMATRA : ACEH,BATAK,MINANG, RIAU, BENGKULU, MENTAWAI,


LAMPUNG, NIAS DLL.
JAWA : JAKARTA, BANTEN, BADUI, SUNDA,
JAWA, MADURA, BAWEAN,TENGGER DLL.

KALIMANTAN : MELAYU, DAYAK, TIONGHOA, BANJAR, DLL.


NTB / NTT : BALI, SASAK, SUMBA, BIMA DLL.
SULAWAESI : MAKASAR, BUGIS, MENADO,MINAHASA,
PALU,POSO, BUTON DLL.

MALUKU :
BANDA, ARU, SERAM, AMBON,BURU, BACAM, TERNATE, MOROTAI DLL
PAPUA :
ASMAT, MONI, YAKUI, AWIU, MUJU, DANI, SENTANI DLL,
UNSUR-UNSUR KEBUDAYAAN
(cakupan budaya)
• PERALATAN PERLENGKAPAN MANUSIA ( Alat teknologi, pakaian, perumahan, alat-alat
RT, senjata ,alat produksi dll)
• MATA PENCAHARIAN ( Sistem ekonomi,organisasi ekonomi, pertanian, per
ternakan, sistem produksi dll)
• SISTEM KEMASYARAKAN ( Sistem norma, sistem kerabat, sistem hukum,
sistem perkawinan dll)

• SENI (KONTEMPORER / TRADISIONAL) : seni rupa, seni gerak, seni bela diri
seni suara, seni lukis, seni pahat dll )

• RELIGI ( Agama, kepercayaan )


• BAHASA ( Lesan, tertulis )
• SISTEM PENGETAHUAN ( Pola belajar, pola berfikir )
DIBUAT KHUSUS
(Latar belakang, ragam/macamnya /kisah dll
lengkapi dengan gambar, video )
KEBUDAYAAN JAWA
“ PERNIKAHAN ADAT JAWA “
Pernikahan merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah kehidupan. Masyarakat Jawa
memaknai pernikahannya ada yang dengan menyelenggarakan berbagai upacara, antara lain
dengan tahapan-tahapan sbb:
1. NONTONI
Biasanya dilakukan bersama seseorang perantara calon pengaten pria menemui keluarga
calon kemanten wanita (datang kerumah keluarga calon penganten wanita, biasanya calon
mempelai bisa bertemu meskipun hanya sekilas…. Saat calon penganten wanita
mengeluarkan minuman/makanan ringan. Tamu diasmbut oleh keluarga calon penganten
wanita(orang tua+ keluarga/ Pak De/Pak Lik).
2. NAKOKAKE/ NEMBUNG/ NGLAMAR
Tahap selanjutnya perantara menanyakan “ Sudah ada calon bagi si A calon mempelai wanita,
bila belum keluarga calon penganten pria menyampaikan keinginan untuk besanan.
Bila calon penganten wanita setuju, perlu dilakukan langkah-langkah selanjutnya.
Langkah selanjutnya yaitu” hari H kedatangan utusan untuk melakukan kekancingan rembuk(
pinengset= sinbol bahwa calon penganten wanita sudah diikat secara tidak resmi oleh calon
penganten priya. Peningset biasanya berupa: cincin,uang,makanan khas,pakaian wanita.
Selanjutnya ditentukan tanggal, hari pernikahan.
LANJUTAN : PERNIKAHAN ADAT JAWA

3. PASANG TARUB:
Menjelang hari pernikahan(H-1) diadakan pemasangan TARUB yaitu daun kelapa yang
sebelumnya telah dianyam diberi kerangka bambu, bersamaan itu dipasang
TUWUHAN(sepasang pohon pisang raja yang sedang berbuah dipasang dikiri-kanan pintu
masuk(pohon pisang mengandung makna kelak harapan keluarga cukup harta dan keturunan
sedangkan janur kuning simbol keagungan).
4. MIDODARENI:
Midodareni diawali dengan upacara SIRAMAN, pelaku siraman 7 oreng yang dituakan, diawali
orang tuanya dilanjutkan para sesepuh lainnya. Setelah siraman mencuci wajah dengan air
kendi yang dibawa oleh ibunya, setelah itu kendinya dibanting/ dipecah dengan
mengucapkan kata-kata” cahayanya sekarang sudah pecah seperti bulan purnama”. Setelah
itu calon penganten diboponh oleh ayahnya ketempet ganti pakaian.
Dilanjutkan “DODOL DAWET”( yang menjual ibu calon penganten wanita dan dipayungi
ayah(suami), untuk membeli dawet digunakan kreweng(pecahan genting) yang bulat=
maknanya kelak dapat memperoleh rezeki yang berlimpah-limpah seperti cendol dalam
dawet tanpa kesukaran. Midodaren mengandung makna calon penganten wanita seperti
widodari(bidadari) …..Widodoro (laki).
LANJUTAN : PERNIKAHAN ADAT JAWA

5. AKAD NIKAH :
Inti pernikahan adalah “AKAD NIKAH” dilakukan sebelum resepsi, dasaksikan olehsesepuh/
orang tua/ orang yang dituakan.
Pelaksanaannya dilakukan oleh petugas dari catatan sipil/ petugas agama= pak kadi.
6. PANGGIH :
Upacara panggih diawali dengan pertukaran kembang mayang kalpataru deadaru. Dilanjutkan
dengan balangan suruh, ngidak telor dan mijiki.
Penjelasan:
Makna balangan suruh semoga segala godaan kan hilang(dilemparkan suruh/sirih). Suruh/sirih
perlambang bersatu cipta, karsa dan karya(sirih dilinting diikat dengan benang lawe).
Menginjak telur= secaraseksual bahwa kedua penganten sudah pecah pamornya.
Mijiki(mencuci kaki)=wijidadi.
Setelah menginjak telor penganten priya kakinya dicuci(wijiki) oleh penganten wanita,
melambangkan harapan bahwa benih yang diturunkan menjadi keturunan yang baik.
/ TIMBANGAN…….
LANJUTAN : PERNIKAHAN ADAT JAWA

7. TIMBANGAN:
Dilakukan sebelum kedua penganten duduk dipelaminan.
Tata caranya :penganten priya duduk diatas kaki kanan ayah penganten wanita, sedang penganten
wanita duduk dikaki kiri. Kedua tangan ayah merangkul pundak kedua penganten dan
mengatakan keduanya seimbang/sama berat; maknanya kedua penganten dapat selalu saling
seimbang dalam rasa, cipta dan karsa.

8. DULANGAN:
Kedua penganten saling menyuapkan makanan dan minuman.
Makna: simbol seksual saling memberi dan menerima.

9. SUNGKEMAN :
Kedua penganten duduk jengkeng dengan memegang dan mencium lutut kedua orang tuanya.
Simbol rasa hormat anak kepada kedua orang tuanya.
/ 10. KIRAB : …………..
LANJUTAN : PERNIKAHAN ADAT JAWA

10. KIRAB:
Domas, cucuk lampah keluarga dekat mengiringi penganten. Simbol
penghormatan kepada kedua penganten sebagai raja sehari, kelak dapat membina
keluarga dengan baik.

11.JENANG SUMSUMAN :
Setelah acara pernikahan selesai, jenang sumsum merupakan ungkapan syukur
acara berjalan dengan baik dan selamat.

12. NGUNDUH MANTU :


Dilakukandirumah penganten priya.
Biasanya dilakukan setelah sepekan / sepasar setelah pernikahan.
Acara tergantung keinginan fihak keluarga.
TRANSFORMASI BUDAYA BARAT
DALAM BUDAYA INDONESIA

• Budaya barat(Eropa); Inggris, Perancis, Sepanyol, Portugis, Belanda dll berakar dari
budaya Yunani dan Romawi kuno … berkat perdagangan berkembang ke Eropa.
• Orang-orang Eropa tersebut keseluruh benua; Asia, Amerika, Australia, Afrika….
timbul perdagangan….. Monopoli…… penjajahan.
• Bangsa-bangsa ini membawa dan menularkan kebudayaan masing-masing
termasuk bangsa Indonesia….. Oleh bangsa Belanda( agama, hukum,
kekejaman,kesewenangan, kebebasan berfikir dll).
• Transformasi budaya barat dapat dilihat antara lain :
1. Politik:
- Sekulerisme( reaksi kuat terhadap kekuasaan dan dominasi golongan pendeta
- Tumbuhnya faham demokrasi. – Tumbuhnya Parpol dsb.
2. Bid. Ekonmi : Kapitalisme …monopoli ….koloni dst
3. Bid. Sosial : pergaulan bebas dsb.
4. Bid. Budaya / Pengetahuan: majunya Ipteks.
5. Bid. Religi/agama : masuknya agama Katolik, Kristen di Indonesia.
STRATEGI MENGHADAPI DAMPAK
TRANSFORMASI KEBUDAYAAN BARAT

• UUD1945; bahwa usaha kebudayaan harus menuju kemajuan,


adab, budaya dengan tidak menolak, bahkan dapat
dikembangkan, memperkaya kebudayaan sendiri dan
mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia, asalkan
tidak bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan UUD45.

• Pacasila dan UUD 45 sebagai filter : peranan dan fungsi


Pancasila segai kepribadian bangsa Indonesia.

• Dengan demikian kebudayaan Barat akan memperbesar( sisi


positipnya) dengan menghindari dampak negatifnya .
DAMPAK KEBUDAYAAN ASING
DI INDONESIA
DAMPAK POSITIF :
1. Perubahan tata nilai : semula irasional … rasional.
2. Berkemb. Ilpengtek : Ilpengtek … mendorong berpikir lebih maju.
3. Tingkat hidup yang lebih baik. : industri, alkom,transfor menjadi canggih.

DAMPAK NEGATIF :
1. Pola hidup konsumtif : kebutuhan melimpah…barang banyak pilihan.
2. Sikap individualistik : merasa tidak butuh orang lain( lupa makluk sosial).
3. Gaya hidup kebarat-baratan. : tdk hormat ortu, menyukai dance dll.
4. kesejangan sosial: adanya jarak si kaya dan si miskin
UPAYA MEMPERTAHANKAN
KEBUDAYAAN INDONESIA
• Menumbuhkan semangat nasionalisme : cintai produk dan
budaya dalam negeri.
• Menanamkan dan mengamalkan nilai –nilai Pancasila dgn
sebaik-baiknya.
• Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dgn sebaik-
baiknya.
• Selektif thd kebudayaan asing yg masuk ke Indonesia.
• memperkuat dan mempertahankan jati diri bangsa agar
tidak luntur.
INDONESIAN ARTS
(seni Indonesia )
• STIBA MALANG
• DRS. H SOEKADI, MSi
INDONESIAN ART
( SENI INDONESIA)

A. TUJUAN (OBYEKTIVE):
1. UMUM (General): Mahasiswa diharapkan mampu mengerti tentang
corak dan aneka ragam seni indonesia, dapat mengepresiasikan se-
ni tradisional dan kontemporer serta mengerti keunikannya.
2. KHUSUS(Specific) : Mahasiswa diharapkan mampu mengenal berba-
gai macam seni indonesia yang tersebar di Nusantara.

B. MATERI(CONTENS) :
Pengenalan ruang lingkup studi, seni musik, seni tari, seni ukir, seni suara
seni lukis, seni drama, seni patung, seni hiburan rakyat dsbnya.

C. KEGIATAN (ACTIVITIES):
1. Ceramah 2. Materi klas 3. Tugas individu/kelompok 4. Studi lapangan.
Indonesian arts
( lanjutan)

4. EVALUASI(EVALUATION) : didasarkan ;
1. Patisipasi aktif (kehadiran). 2. Kreativitas tugas / paparan /
diskusi. 3. Hasi UTS.
4. Hasil UAS.

5. KEPUSTAKAAN (REFERENCES):
1. Depdikbud, kebudayaan Daerah; Ensiklopedi Tari Indonesia 1985.
2. Sunarto, Senigatra wayang kulit; 2002.
3. Henri Supriyanto; Ludruk; 2004
4. Tim Jateng/ Bupati Jepara, Ukiran; 1079.
5. Catatan lainnya dari mana saja .
6. Internet/media elektronik, media cetak, studi lapangan.
GAMBARAN INDONESIA
( DILIHAT DARI SENI )
sangat kaya akan seni

TRADISIONAL SENI TARI

INDONESIA SENI SUARA 34 prop


KONTEMPORER SENI MUSIK
SENI PAHAT
SENI LUKIS
SENI DRAMA
SENIBELA DIRI DLL

INDONESIA DIBAGI : 34 PROP. AL :


1. NAD. 2. SUMUT. 3.SUMBAR. 4.RIAU.5.RIAU KEPULAUAN.
6. JAMBI. 7.SUMSEL.8.BANGKA BILITUNG.9.BENGKULU. 10. SUMSEL . 11. DKI. 12. BANTEN. 13.
JABAR. 14. JATENG. 15. DIY. 16.JATIM . 17. KALBAR. 18.KALTENG. 19.KALTIM.20. KALSEL.21.
SULUT.22.GORONTALO.23. SULTENG. 24.SULTENGGARA. 25. SULSEL. 26.BALI.27.NTB. 28.NTT.
29.MALUKU UTARA. 30. MALUKU SELATAN. 31.PAPUA BARAT. 32. PAPUA TENGAH 33. PAPUA TIMUR 34.
KALIMANTAN UTARA.
SENI TRADISIONAL DAN KONTEMPORER
Gambar : wilayah Indonesia
dilihat dari SENI/ART ragam dan jumlahnya tidak terhitung
Seni seni tersebut antara lain :
1. JEPARSENI UKIR ( UKIRAN A) 13. TARI KECAK
2. WAYANG( WAYANG KULIT) 14. KOLINTANG
3. REOG PONOROGO
4. SENI TOPENG TAMBAHAN :
5. GAMELAN 1. TARI PAKARENA
6. LUDRUK 2. KESENIAN DEBUS
7. SENI SUARA 3. PERISAIAN
8. ALAT MUSIK KECAPI 4. DRAMA GONG
9. TIBAN 5. SILAT HARIMAU MINANGKABAU
10. ANGKLUNG 6. BATIK SUNDA
11. SENI BATIK 7. SENI UKIR D.I.Y
12. TARI SERIMPI
SENI UKIR “ JEPARA “
• PENDAHULUAN :
Pada era modern sekarang ini seni ukir masih berkembang pesat, bannyak
bangunan rumah dimodifikasi ala modern dan tradisional( arsitektur
modern tetapi asesoris tradisional ukiran. Salah satu kota ukiran di
Indonesia “ KOTA JEPARA “ Jawa Tengah . (Lihat geografi JEPARA ).
• LATAR BELAKANG:
Kota Jepara merupakan kota pelabuhan, terletak dipantai utara P.Jawa,
sejak zaman kerajaan Mataram(Sailendra/Hindu) merupakan pintu
gerbang dengan negara tetangga seperti Cina, India dll.
Abad 19, RA Kartini tokoh pejuang emansipasi wanita dilahirkan di kota
Jepara.
/ LEGENDE…..
SENI UKIR “ JEPARA”
(LANJUTAN )

• LEGENDE :
Ada seorang ahli pahat dan gambar bernama “ PRABANGKARA” , pada waktu itu raja
memerintahkan(menyuruh) untuk membuatkan “PATUNG PERMAISURI DENGAN TANPA BUSANA”.

Sang raja ( raja Brawijaya) cemburu dan curiga terhadap Prabangkara, dengan tipu muslihat sang raja
akhirnya Prabangkara dengan diikat pada sebuah layang-layang yang besar beserta peralatan
pahat/pematungnya,selanjutnya setelah layang-layang terbang diangkasa diputus talinya. Prabangkara
dengan peralatannya jatuh dibelakang gunung sebelah utara kota Jepara yang sekarang ini banyak
terdapat pengrajin ukiran.

Saat ini di Jepara terdapat 8500 orang lebih pengrajin ukiran dan masih banyak lagi dikembangkan dikota
kota lain di Indonesia.
Di Jepara juga terdapat SMK JURUSAN UKIRAN.
SENI UKIR “JEPARA”
RAGAM HIAS JEPARA
• Ragam hias jepara dari ukiran kayu misalnya alat-alat
rumah tangga :
• KURSI TAMU, ALMARI PAKIAN, BUFFET, TOILET,
GEBOK/DINDING SERAMBI RUMAH dll.

• Pokok dasar motifnya :


1. Pokok :
Motifnya berbentuk prisma segitiga yang melingkar-lingkar
,terpecah-pecah menjadi beberapa helai daun.
2. Buah :
Bulatan bulatan kecil seperti buah wuni.
3. Pecahan :
Sinar sehelai daun.
SENI UKIR JEPARA
MOTIF UKIRAN :
CIREBON, YOGYA,DAN BALI,SURAKARTA

• CIREBON YOGYA BALI


WAYANG
LATAR BELAKANG.
Kepercanyaan animisme/dinamisme bahwa roh nenek moyang yang telah mati
menjadi pelindung manusia yang masih hidup. Zaman purba masyarakat menyakini roh perwujudan
bayang-bayang nenek moyangnya. Agar dapat selalu melindungi roh nenek moyang, dilakukan suatu
tatacara bayang-bayang ( WAYANG).

Pada zaman Hindu wayang berfungsi mewujudkan tokoh:KEPAHLAWANAN


cerita bersumber Serat MAHABARATA dan RAMAYANA dari India, kemudian melahirkan wayang
kulit purwa. Memasuki zaman madya(budaya baru Islam), wayang menjadi kesenian yang tinggi
nilainya, oleh para Wali / ulama untuk dakwah agama islam. Pagelaran wayang kulit terdapat pada
karya sastraHARJUNA WIWAHA ditullis EMPU KANWA abad XI.

Wayang kulit sampai sekarang masih banyak digunakan uapacara RUWATAN.

Sekarang dalam pertunjukkan banyak mengalami perubahan dan penyempurnaan. UNISCO telah
mengakuinya sebagai budaya asli bangsa indonesia .
/ ANEKA RAGAM……..
WAYANG
(LANJUTAN)

• ANEKA RAGAM JENIS WAYANG:


1. W.Beber: Kain mori putih digambari wayang, dipertunjukkan sambil diceritakan oleh sang dalang.
2. W.Gedog : wayang yng menceritakan lakon panji.
3. W. Golek: Wayang berupa boneka.
4. W.Klitik/ Krucil : Wayang dibuat dari kayu, cerita Darmrwulan dsbnya.
5. W.Kulit : Wayang dibuat dari kulit sapi/ kerbau.
6. W.Madya: Wayang dengan cerita antara zaman Purwa dengan zaman batu.
7. W.Purwo = Wayang kulit.
8. W. Potehi : Wayang thithi : wayang Cina dengan cerita versi Cina.
9. W. Wong= Wayang orang : Wayang dimainkan orang dll.
WAYANG
(LANJUTAN )

• WAYANG MEMILIKI RAGAM SENI:


1. SENI WIDYA( Fisafat dan pendidikan).
2. SENI DRAMA ( Pentas dan Karawitan ).
3. SENI GATRA ( Tatahan dan sunggingan ).
4. SENIRIPTA ( seni Satra )
5. SENI CIPTA ( Konsep baru )

• Melihat kandungan nilai seni dalam wayang tinggi, masyarakat dididik melalui wayang
agar dapat hidup dengan baik dalam tingkah laku, kepribadian maupun
agamanya,barang siapa yang berbuat kebajikan suatu saat akan menenuiai kebaikan/
kemulyaan,sedang barang siapa melakukan angkara murka(kejahatan/kedholiman) akan
hancur/sengsara karena perbuatannya sendiri.

• Contoh : Kisah perang Bharata Yudha (Pandawa VS Kurawa).


BIMA SENA DAN GATUT KACA
(BAPAK DAN ANAK)
WAYANG
( LANJUTAN )
GAYA PUNAKAWAN
• WAYANG KULIT PURWA dikenal gaya a.l :
1) Gaya Yogyakarta. 2) Surakarta / Solo.
3) Banyumas. 4) Jawa timuran.
5) Bali. 6). Cirebon dll.

• TOKOH PUNAKAWAN memiliki karakter berbeda-beda


Contoh : Yogyakarta : Semar, Gareng, Petruk dan bagong.
Jabar : Cepot, Semar, Dawala.
Cirebon : Semar, Ceblog,Dawala, Bagong, Bagalbuntung,
Crungkring(Petruk), Sekar Pandan(Cengkuris).

• Tokoh punakawan sebagai abdi penderek para satria juga tokoh muncul
dalam acara GORO-GORO sebagai dagelan/lelucon/pelawak.
WAYANG
(LANJUTAN)
PENGGOLONGAN PUNAKAWAN
• PUNAKAWAN :pana=cerdik, kawan=teman/pamong (berarti
pamong yang cerdik, dapat dipercaya, pandangan luas. Digolongkan :
1. Punakawan kanan.
memiliki perwatakan sholeh,baik,dapat dipercaya, antara lain
1) SEMAR BODRONOYO/NAYANTOOKO 2) NALA GARENG 3) PETRUK
KANTONGBOLONG 4) BAGONG.
Tokoh ini sebagai tuntunan , penyelamat bahaya,mencegah nafsu para ksatria.

2. Punakawan kiri.
Perwataan palsu, pengkianat, perusak, pembohong, al:
1) TOGOG TEJOMANTRI 2) BILUNG SOROWITO.
Kedua tokoh ini menjadi petunjuk jalan para raksasa ( simbol angkara
murka / nafsu) selalu kalah atau mati.

3. Punakawan morgan.
Tidak ada keistimewaan, hanya mengabdi kepada satria atau angkara murka., al:
1) Cangik( wanita kerempeng , pecicilan, hidung suthi,mulut cablek)
2) Limbuk (anak dari Cangik, wanita gemuk,hidung sunthi, mulut mecucu,dandanan menyolok )
3) Cantrik ( tubuh kecil, tidak banyak atribut, biasanya mengikuti pendeta / resi)
WAYANG
(LANJUTAN )
TOKOH: KESATRIA,WANARA,RASEKSO
1. KESTRIA ( Tokoh kanan):
PANDAWA LIMA :1) Puntadewa 2) Bima3)Harjuna4) Nakula 5)sadewa.
Anak-anak Pandawa : Gatutkaca,Ontosena,ontoreja, Abimayu,Wisageni.
Tokoh lain : Kresna/Wisnu, Setiaki dll.
2. WANARA(REWONDO):
Anoman(kera/rewondo), Sugriwa, Subali dll.
3. RASEKSO ( Tokoh kiri):
Rahwana, Kumbakarna,Buta Cakil dll.
Kurawa( bukan rasekso tetapi sifat angkara murka/jahat)
4. DEWA :
Batara Guru,
Narada dll.
KISAH DEWA RUCI
CERITA TENTANG : AJARAN DEWA RUCI KEPADA BIMA /SENA
• Bima ditipu oleh gurunya Durno ( pendeta negara Kurawa ), disuruh mencari susuh nya angin dan
airpenghidupan/tirtamerto. Masuk keluar gunung,hutan,gua, lautan
didatangi diobrak abrik oleh Bima tidak diketemukan yang dipesan gurunya , ketemu 2 Raksasa (Rukmuka
dan Rukmukala) yang menghalangi dibunuh.

• Pada watu masuk kedasar samudra/lautan ketemu Ular naga dibunuhnya juga, akhirnya
ketemu seperti anak kecil bermain diatas laut jaitu DEWA RUCI, berdialog dengan Bima.

• Bima disuruh masuk ketubuh Dewa Ruci untuk menerima ajaran kenyataan kehidupan,
pengalaman spiritual” mati dalam hidup dan juga hidup dalam mati”. Bima tidak pernah
merasa bahagia seperti sebelumnya,sampai dikatakan tidak mau pergi/ ingin tetap
disitu karena sadar akan tugas dan tanggung-jawabnya belum selesai akhirnya Bima
pulang ke negerinya.

• Makna simbolis pakaian Bima : Gelang candrakirana(candra=bulan, kirana=sinar)


bahwa Bima sudah tinarbuka, batik poleng 4 warna(merah ,hitam, kuning,putih), simbol
nafsu amarah,aluamah,supiah,mutmainah), Bima sudah mampu mengendalikan
nafsunya, kuku pancanaka, Bima telah kuat memenggang ilmu sejati .
Bima /seno/ Hanoman
WAYANG KULIT : KI ANOM SUROYO
• LAKON : HASTABRATA
(lihat Video)
REOG PONOROGO
( KESENIAN TRADISIONAL KHAS DAERAH PONOROGO YANG DILAKUKAN OLEH
KELOMPOK PENARI DENGAN BERBAGAI KARAKTER )

LATAR BELAKANG :
Awalnya muncul sebagai salah satu bentuk upacara kepercayaan pada
kekuatan gaib setempat. Seiring dengan perubahan waktu, bentuk dan
unsur upacara tersebut berubah menjadi suatu bentuk hiburan atau
kesenian rakyat.

PERKEMBANGAN:
Abad 14 Reog menjadi sarana untuk memperingati peristiwa kepahlawanan,
abad 15 berkembang menjadi suatu bentuk kelompok tradisi yang
berguna
untuk hiburan masyarakat yang memang saat itu para pembesar
pemerintahan juga menganjurkan.
REOG PONOROGO
(LANJUTAN)
LEGENDE REOG PONOROGO
• VERSI KI AGENG KUTU :
Ki Ageng Kutu seorang abdi kerajaan Majapahit masa Bhee Kertabumi, raja
Majapahit terakhir abad 15. Ki Ageng murka akan pengaruh kuat Cina,
pemerintahan yang korup. Ia meninggalkan raja mendirikan perguruan dan
mengajarkan ilmu bela diri,ilmu kesempurnaan dengan harapan menjadi
kebangkitan kerajaan Majapahit kelak. Sindiran kepada Raja Bhee Kertabumi
melalui pertujukkan reog.
• VERSI RESMI :
Raja Ponorogo yang berniat melamar putri kediri, Dewi Ragil Kuning.
Ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singobarong dari Kediri, terdiri
dari merak dan singa, sedangkan Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan
wakilnya dikawal oleh Warok yang memiliki ilmu hitam.
REOG PONOROGO
REOG PONOROGO
(LANJUTAN )
TOKOH UTAMA
1. SINGO BARONG :
Kepala harimau sebagai topeng,dengan tatanan bulu merak
mengembang lebar sebagai mahkota(Dhadhak Merak). Penari singo
barong orang yang kuat , berat 40-60 kg harus digigit dengan gigi saja.
Kadang-kadang diatas topeng harus diduduki seorang penari juga.
Catatan SIMBOL: Singo barong, raja hutan yang menjadi simbol Kertabumi, diatasnya
ditancapkan bulu-bulu merak menyerupai kipas raksasa, menyimbolkan pengaruh kuat
rekan cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya.

2. PUJANGGA ANOM:
Pelakunya memakai topeng lucu,seram,warna merah, mata melotot
rambut gimbal, tariannya lincah dan akrobatik
REOG PONOROGO
(LANJUTAN)
TOKOH UTAMA
3. KLONO SEWANDONO:
Seorang raja yang berperan, gagah berwibawa,
jarang melakukan gerak tari, memakai topeng berciri khas kestria.
4. JATILAN :
Biasanya 4 orang laki-laki/perempuan yang berpenampilan kesatria tetapi feminin dengan menunggang
kuda replika/ ayaman bambu dengan gerak tari yang kompak dengan irama gending. SIMBOL : kekuatan
pasukan berkuda Kerajaan Majapahit.
5. WAROK:
Pembina/sesepuh kelompok reog, biasanya diperankan oleh laki-laki bertubuh
kekar/gagah/angker, berjenggot,berkumis lebat, tutup kepala blangkon, jarit batik gelap, ikat
pinggang tali tambang putih sebagai senjata andalannya.
GAMELAN REOG

• GAMELAN REOG :
Gamelan reog terdiri penabuh gendang dan ketipung,slompret,kethuk
dan kenong, gong dan kempul. Perpaduan irama terompet yang berirama
pelog,bisa menghasilkan irama musik yang berkesan magis dan membakar
semangat.
KESIMPULAN :
• Kebudayaan Reog Ponoroga memiliki keunikan tersendiri, menarik minat untuk menyaksikan,
menjadi salah satu identitas kebudayaan bangsa, hendaknya harus tetap dijaga dan
dilestarikan.
• Masyarakat dan pemerintah harus peduli terhadap pelestarian budaya-budaya lokal,jangan
sampai nantinya ada negara lain mengaku aku bahwa kebudayaan tersebut merupakan
kebudayaan mereka.
SENI TOPENG
(WAYANG TOPENG- WAYANG TOPENG MALANGAN)
• LATAR BELAKANG SEJARAH :
Abad VIII Prasasti Dinoyo (760 M), ada seorang raja di KANJURUHAN bernama
“ PRABU GAJAHYANA”.

Di Kebon Sari Tumpang (sekarang Kecamatan Tumpang), ada kerajaan


bernama “TURYANPADA “ diperintah oleh “ PRABU SUNJAYA “.

Dua negeri / kerajaan tersebut mengadakan upacara penghormatan kepada arwah para leluhurnya dengan
WAYANG TOPENG(topeng hanya untuk upacara penghormatan orang-orang yang meninggal dunia saat
itu).

Orang yang ditunjuk memakai topeng dapat kesurupan, yang kesurupan dapat memberi nasehat/pesan
kepada yang masih hidup.

CATATAN : Topeng-topeng tersebut dibuat dari kayu cendana,pada hari Jumat legi
,diberi mantra-mantra disertai wangi-wangian serta sesaji.
SENI TOPENG
(LANJUTAN )

PERKEMBANGAN SENI WAYANG TOPENG :


• Pada zaman kerajaan Singosari, cerita topeng diambil dari buku “RAMAYANA –MAHABARATA
“.

• Zaman raja Kertajaya(Singosari), ada cerita Topeng : PANJI, ANGLING DHARMO, ARJUNA
WIWAHA dll, setelah itu topeng tidak banyak dikenal.

• Tahun 1898; Surya Adiningrat menjadi Bupati Malang ke-6, mulai wayang topeng mendapat
perhatian lagi, Reni, Ruminten,Kangsen adalah tokoh-tokoh topeng di desa Jabung Malang.

• Tahun 1915, Wayang topeng terkenal di Malang (Senggreng, Sbr.Pucung. Jambuwer,


Jatiguwi,Ngajum, ada persatuan topeng “ ASMORO BANGUN “.

• Tahun 1978, Pres. Soeharto membeli dua peti Topeng dari Malang, Eddy Slamet (Bupati
Malang) membuatkan pendopo kesenian wayang topeng.

• Drs. Peni Suparto (Wali Kota Malang), selalu mementaskan Wayang topeng
pada acara Malang kembali (Malang tempo dulu ).
SENI TOPENG
(LANJUTAN )
TOKOH-TOKOH DALAM SENI WAYANG TOPENG
1. PRABU SUNJAYA : RAJA TURYANPADA
3. PATIH WALITUNG : PATIH KERAJAAN KANJURUAN
1. PRABU GAJAHYANA : RAJA KANJURUHAN
3. PRABU LISBAWESWARA : SENOPATI KIDANG BANG
4. KUSUMANING AYU DIAH TRI UTEYANA :PUTRI KERAJAAN KANJURUAN.
5. DLL.
SENI TOPENG
SENI TOPENG

BUKALAH TOPENGMU
GAMELAN
PENDAHULUAN :
“Gamelan”,yaitu
Produk budaya untuk memenuhi kebutuhan manusia akan seni. Dr. Brandes(
Belanda) mengatakan jauh sebelum datangnya pengaruh budaya India, bangsa
Jawa telah memiliki ketrampilan budaya/pengetahuan al : wayang, GAMELAN,
Batik, pengerjaan logam, ilmu irama sanjak, pertanian sawah,astronomi dll.

Istilah gamelan dan karawitan berbeda, kata “gamel” alat musik yang di pukul
,dalam bahasa Bali ada istilah “gambelan” yang mungkin menjadi istilah
Gamelan sekarang ini. Karawitan dari asal kata “rawit” berarti kecil, halus,
Karawitan merujuk pada kesenian gamelan atau suatu jenis seni suara/musik.

Gamelan merupakan satu kesatuan utuh yang dibunyikan bersama, sehingga


menghasilan bunyi/irama yang diinginkan.
GAMELAN
(LANJUTAN)
SEJARAH,LATAR BELAKANG DAN MITOS JAWA

• Didahului budaya Hindu/Budha- berkembang


zaman Majapahit sampai sekarang.

• Mithologi Jawa; bahwa gamelan diciptakan oleh” SANG HJANG GURU”(


Dewa yang menguasai tanah Jawa, dengan istilah MEDANGKAMULAN (
gunung Lawu sekarang), Sang Hjang Guru pertama menciptakan “GONG”
untuk memanggil para Dewa, akhirnya terbentuk satu set gamelan.

• Pada relief candi Borobudur(abad 8), terdapat gambar ; alat musik seruling bambu, kendang,
kecapi dll, menunjukkan sebagai asal mula gamelan.

• Penalaan/melaras gamelan sangat komplek, ada slendro,pelog, degung (Sunda),


madenda(sekalaminor).
RELIEF CANDI BOROBUDUR
( ANTARA LAIN GAMELAN )
GAMELAN
(LANJUTAN )
JENIS GAMELAN :
▪ Jawa, Bali, Sunda, Banyuwangi, Riau, Banjar, Kutai,
Sasak dll.

GAMELAN JAWA TERDIRI ATAS INSTRUMEN sbb:


▪ Kendang, Bonang, Bonang penerus, Demung, saron, Peking,
Kethuk & kenong, Slenthem,Gender, Gong, Gambang, Rebab,
Siter, Suling.
GAMELAN
KESENIAN “LUDRUK”
• LATAR BELAKANG :
Berasal dari ngamen, mendapat sambutan penggemarnya berkembang
sering diundang untuk mengisi pesta – pesta pernikahan rakyat.
Ludru sebagai kesenian rakyat dipentaskan th 1907 oleh P.Santik dari desa
Ceweng,Kec. Godo, Kab. Jombang.

Bermula dari kesenian ngamen berisi syair-syair dan tabuhan


sederhana,P.Pono kawan P. Santik
dengan pakaian wanita,wajah dirias corat-coret agar nampak lucu, dari
sinilah penonton melahirkan kata “WONG LOREK” pada akhirnya menjadi
“LEROK”, atau istilah lain dari LUDRUK.
KESENIAN “ LUDRUK “
PERKEMBANGAN LUDRUK:
• Pada th 1920-1930 kesenian Lerok berkembang pesat di Jatim.
Setelah sutrdaranya merintis pementasan LAKON maka
masyarakat merubah istilah Lerok menjadi kesenian Ludruk.

• Tokoh – tokoh pendiri/ pengembangnya antara lain :


1920 : Lerok Besut ( P.Besut). 1933 P.Durasim mendirikan
Ludruk Organisasi (LO)

• 1963 : james L. Peeacok mengadakan penelitian kesenian Ludruk


• diSurabaya tercatat 594 group, di Jatim 798 group(Depdikbud 1980).

• Ludruk pada masa itu selain berfungsi sebagai hiburan juga sebagai alat
penerangan kepada masyarakat/pesan-pesan pembangunan.

• Ludruk terkenal “ Marhen “ milik PKI(Partai Komunis Indonesia) pada waktu itu untuk penggalangan masa,
setelah G30S PKI 1965 dibubarkan.

• Karena saingan dengan kesenian lain dan tidak ada tokoh pembinanya akhir ini bertambah surut, pemain
ludruk yang sukses dapat menjadi pelawak/ senetron (Jojon, Basuki, Bamb Gentolet dll).
KESENIAN LUDRUK

PENTAS SENI LUDRUK:


1. TARI NGREMO :
a. NGREMO PUTRA : sering dilakukan seorang wanita
yang berpakaian laki-laki.
b. NGREMO PUTRI : sering/ kadang-kadang dilakukan
laki-laki berpakaian wanita

Tari ngremo merupakan tari pembukaan dan


tari penghormatan kepada penonton
/ tuan rumah(pesta pernikahan),
dapat dilakukan sendirian/ lebih dari satu.

2. TANDAK LUDRUK :
Seorang laki-laki berpakaian wanita(pakai sanggul,
jarit,gelang, giwang, baju wanita
menyanyi dengan suara wanita
( berkelompok sampai 6 orang).

/ 3. PELAWAK ……..
Kesenian “ LUDRUK “
3. PELAWAK :
Ludruk sering diukur dari pelawaknya dan
humor yang dibuatnya( lawakan, kidungan,
atau kemampuan menyampaikan kritik/
pesan sosial kepaada masyarakat.

4. PEMENTASAN LAKON/CERITA.
Banyak cerita yang dapat ditampilkan al :
- Pak Sakerah.
- Babat Surabaya.
- Sawunggaling.
- Joko Kendil.
- Geger Gunung Tidar dll.
KESENIAN “LUDRUK “
KIDUNGAN / NYANYIAN KHAS

• MACAM KIDUNGAN :
1) Kidungan tari ngemo 2) Kidungan Lawak
3) Kidungan bedayan ( tandak cantik bersuara merdu )
4) Kidungan adegan ( dikaitkan dengan suasana :
sedih,gembira dll )

Contoh : Kidungan Ngremo :


MENYANG GRATI NYANGKINGA KISO
(ke grati jinjinglah kiso/tempat ikan)
TUMBAS KUPAT TENG NGADIPURA
( beli kupat ke Ngadipura)
KULO NGRIKI NGATURI PIRSA
(saya kesini memberitahukan)
MENAWI LEPAT NYUWUN NGAPURA
( bila salah saya mohon maaf )
KESENIA LUDRUK
KIDUNGAN/NYANYIAN KHAS
• KIDUNGAN ADEKAN: CONTOH
PRING KUNING MANGLUNG NANG KALI( bambu kuning condong ke sungai)
SAPA WONGE NGGAK KUDU NGETHOK (orang mana tidak ingin memotong)
LENCIR KUNING MERAK ATI ( tubuh ramping kulit kuning memikat hati)
SAPA WONGE NGGAK KUDU MELOK(orang manakah tak bermaksud memperistri)

• KIDUNGAN BEBAS : CONTOH


SANTEN TOYONIPUN KELAPA(santen airnya kelapa)
MANGAN KUPAT SAKING WONOKROMO (makan kupat dari wonokromo)
CEKAP SEMANTEN PIATUR KULO (cukup sekian perkataan saya)
MENAWI LEPAT NYUWUN PANGAPURO( bila salah saya minta maaf)
SENI SUARA
TRADISIONAL BAHASA JAWA
A. URAN-URAN (TEMBANG):
1. DANDANG GULO :
Semut ireng anak-anak sapi,kebo bongkang nyabrang kali bengawan, na keong
sak kenong matane, timun wuku godong wolu,suroboyo geger kepati, patine
ana macan, den wadahi bumbung, gajah mada dicacang wit sidogari, patine
cineker ayam.

2. PUCUNG :
Bapak pucung, dudu watu dudu gunung, sabamu ing sendang, pencokamu
lambung kering, prateng wismo sipucung muntah guwoya.

3. MEGATURUH :
Sigra milir,sang getek sinanggo banjul, kawan dasa kang njagani,
ing ngarso miwah ing pungkur, tanapi ing kanan kering,
sang getek lampahnya alon.

4. MEGATRUH :
Iwak pitik, sing enak bagian brutu,
ana maneh sing ngluwih enak ya iku bagian pupu,
pupu ana sing ngluwihi enak dewe dada mentok.
SENI SUARA
TRADISIONAL BAHASA JAWA

B. DOLANAN ANAK – ANAK :


Dapat dilakukan dalam tarian dan nyanyian.
1.BUTA GALAK :
Buta – buta galak,polahe lonjak-lonjak, ngadek jingkrak-jingkrak,yen dibukak kaya
landak. Ngadek bali maneh, rupamu ting coloneh, iki buron apa tak sengguh buron kang aneh. Lha
wong kowe we we sing marah marahi 2x. Ngono we kok nesu, hi hi aku wedi hayo konco pada bali,
prok..prok..prok . Kulite ambengkerok rok..rok,matane plerok plerok, y a kulite …. Ambengkerok.

2. GAJAH :
Gajah-gajah, kowe tak kandani jah, mata kaya laron,
iung loro kuping gede, katik nganggo tlale, buntut cilik,
tansah kopat kapit, sikil kaya bumbung,
mung lakumu meglah—megloh.

3. MENTHOK :
Menth0k-menthok tak kandani mung rupamu angisin-isini,
mbak ya aja ngetok aneng kandang wae, enak enak ngorok ora
nyambut gawe. Menthok-menthok mung lakumu megal megol,
gawe ngguyu.
SENI SUARA
SENI SUARA
LAGU WAJIB NASIONAL
• SATU NUSA SATU BANGSA
satu nusa satu bangsa satu bahasa kita,
tanah air pasti jaya untuk s’lama-lamanya,
Indonesia pusaka, Indonesia tercinta ,
nusa bangsa dan bahasa kita bela bersama.

• MERAH PUTIH
Bendera merah putih, bendera tanah airku,
gagah dan cernih tampak warnamu,
berkibar dilangit yang biru.
Bendera merah putih, bendera bangsaku.

• PADAMU NEGERI
Padamu negri kami berjanji, padamu negri kami berbakti,
padamu negri kami mengabdi, bagimu negri jiwa raga kami.

• IBU PERTIWI
Kulihat ibu pertiwi, sedang bersusah hati, air matanya berinang,
mas intan yang dikenang, hutan gunung sawah lautan,simpan kekayaan,
kini ibu sedang lara merintih dan berdoa.

• SYUKUR
Dari nyakinku teguh, hati iklasku penuh, akan karuniamu, tanah air pusaka,
indonesia tercinta, syukur aku sembahkan,kehadirat MU Tuhan.
LAGU WAJIB NASIONAL
INDONESIA RAYA
SENI SUARA
ALAT MUSIK KECAPI
KECAPI JAWA BARAT
• Alat musik petik memakai dawai, wujuud bendanya ada yang berbentuk
perahu persegi panjang, alas rata terbuat dari kayu.
• Pada kedua bagian ujungnya ada bagian yang mencuat bergelung( gelung=
sanggul wanita).
• Badan kecapi disebut RARAGA(raga=badan/tubuh), pada permukaan
raraga disebut WANGKIS dimana dtempatkan kuda-kuda tempat titian
dawai dan pasak pengikat dawai.
• Dawai : seutas tali kawat tembaga
( ada 5,6,9,11,15, ada juga 18.
• Kayu( kayu kenanga/jati).
KECAPI KALTENG DAN SULSEL

• KECAPI KALTENG :
Bertali 2 sampai 4, badannya terbuat dari kaya jelatung, dawainya dari rotan.
• KECAPI SULSEL:
Didaerah BuGIS,Makasar,mandar disebut KECAPING. Bentuk menyerupai
perahu Bugis, daerah pembuatnya : Kab. Sidenreng.
• LEGENDE:
Orang zaman dahulu mengatakan suara kecapi
menyerupai suara kuntilanak= hantu wanita yang berbuat zina
dan mati saat melahirkan., nampak dari depan cantik,
dari belakang punggungnya berlubang.
Dikota Sumedang ,Cianjur kecapi sangat populer
( tokohnya al: Aki Sumintapura, Nyi Enah Suhaenah dll)

KECAPI BUGIS
KECAPI BUGIS
KECAPI KALIMANTAN
ALAT MUSIK
KECAPI
Kesenian “ TIBAN”
TRENGGALEK
LATAR BELAKANG
Tiban merupakan kesenian tradisional Trenggalek yang
sampai kini masih subur dipe-
lossok pedesaan. Pada mulanya Tiban adalah
tradisi anak-anak gembala yang berebut air untuk
ternaknya saat musim kemarau panjang, mereka
beradu kekuatan dengan menggunakan senjata cambuk, ditengah-tengah perkelaian mereka hujan
turun dengan derasnya. Oleh karena itu tradisi tiban hingga sekarang dilakukan pada setiap musim
kemarau sambil memohon kepada Tuhan YMK akan turunnya hujan.

ATURAN PERTUNJUKAN :
1. Permainan harus dilakukan satu lawan satu dengan umur sejajar, tidak boleh le-bih muda atau
lebih tua.
2. Daerah yang boleh dicambuk hanya bagian leher sampai batas pusar.
3. Pembuatan cambuk( 10-15 lidi aren yang masih segar) dilakukan ketika pertunjukan akan
berlangsung,ditempat ritual menggunakan mantra-mantra tertentu juga.
4. Pelaksanaan ritual dibatasi antara pukul 12.00-17.00 WIB
LANJUTAN : TIBAN
SENI PERTUNJUKAN
• Kesenian tradisional ini menggunakan cambuk yang dibuat dari lidi aren/enau yang
dipintal. Permainan dipimpin oleh LANDANG, berkarakter bijak, menguasai peraturan
permainan dan senior.

• Peserta yang tanding sambil menari-nari dengan iringan irama gamelan pelog dan
gendang yang dinamis magis menggugah semangat untuk saling mencambuk.

• Dibalik pelaksanaan kesenian ini ada kenyakinan masyarakat adanya kekuatan


supranatural diluar kekuasaan manusia (pengaruh sarana/prasarana ritual, doa atau
mantra tertentu).

• Ritual lainnya antara lain (1) Pemainnya dipilih oraang yang dianggap suci/ bersih secara
spritual (2) Tempat dan waktu pertunjukan dipilih tempat yang sakral (3) Disiapkan
sesaji(nasi tumpeng,ayam ingkung beserta lauk pauk yang lain, jajan pasar dan pisang),
kemenyan yang dibakar sebagai perantara dunia gaib lainnya.

• Tiban suatu karya seni dan mistik,menampilkan suatu pengorbanan/ bukan kekerasan
nengatasi suatu persoalan dengan jalan fikiran yang tidak rasional.
TIBAN
ANGKLUNG
• ASAL-USUL dan PERKEMBANGAN ANGLKUNG:
Angklung alat musik berasal dari Jabar, kemunculannya berawal ritual padi,
diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke bumi agar tanaman
padi rakyat tumbuh subur. serta tolak bala agar cocok tanam mereka tidak
mengundang malapataka gangguan hama maupun bencana alam lainnya.
Selanjutnya persembahan terhadap Dewi Sri disertai pengiring bunyi tabuh yang
terbuat dari batang bambu yang dikemas sederhana, terlahirlah alat musik yang
sekarang dikenal ANGKLUNG. Selanjutnya dalam permainan angklung tradisi
disertai gerak dan tari, sebagai kebutuhan upacara penghormatan mengarak padi
kelumbung/mengawali menanam padi(ngaseuk) serta pesta panen padi.
Tahun 1908 angklung berkembang dan menyebar ke seluruh Jawa,Kalimantan,
Sumatra bahkan ke Thailand.
Tahun 1966 P.Udjo Ngalagena tokoh angklung yang mengembangkan teknik
permainan angklung ( laras pelog, slendro ) serta banyak mengajarkan bagaimana
bermain angklung.
KESENIAN ANGKLUNG
KESENIAN ANGKLUNG SUNDA
KESENIAN ANGKLUNG
SENI BATIK
• PENGERTIAN: penulisan gambar sehingga terbentuk corak dan seni. Menurut bahasa
Jawa, batik dari asal kata AMBA(ba) berarti menulis dan titik. Kata batik menunjukkan
pada kain dengan corak yang dihasilkan oleh bahan”malam(wax), membatik menurut
sejarah/ zaman dahulu merupakan ketrampilan perempuan. Dalam perkembangan
mula-mula menggunakan tangan(Canthing), era modern pembuatannya menggunakan
cap/mesin (peran laki-laki didalamnya).

• SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA.


Prof.Dr.Sutjipto : bahwa batik di Indonesia sudah
ada sebelum masuknya kebudayaan India, zaman
kerajaan Sriwijaya sudah ada batik.
Zaman Hindu dilanjutkan Zaman Islam
(teknis dan esthitikanya diperbarui.
Kota penghasil batik di Indonesia al; Solo,
Yogya,banyumas,Klaten,Cirebon, Indramayu,
Tulungagung, Ponorogo Sidoarjo dll.

• /LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN BATIK : ……….


LANJUTAN : SENI BATIK

• LANGKAH-LANGKAH PEMBUATAN BATIK :


1. pemotongan bahan baku (mori), disesuaikan kebutuhan.
2. Mengetel: menghilangkan kanji dari mori( dengan larutan
soda abu/minyak kacang, air secukupnya),
selanjutnnya mori dijemur sampai kering.
3. Nglengreng: menggambar langsung pada kain.
4. Isen-isen :memberi variasi pada ornamen( motif)
yang telah di lengreng.
5.Nemblok : menutup(ngeblok) bagian dasar
kain yang tidak perlu diwarnai.
6.Ngobat : mewarnai batik yang sudah ditembok
dengan cara dicelupkan pada larutan warna.
7. Nglorot: menghilangkan lilin dengan cara
direbus dalam air panas/mendidih.
8. Pencucian : dicuci bersih kemudian dijemur.
SENI BATIK
SENI BATIK
SENI BATIK
TARI SERIMPI
• PENGERTIAN dan LATAR BELAKANG:
Serimpi bersinonimkan bilangan empat, tarian dari jateng(Yogya) ini kebanyakan
ditarikan oleh penari jumlahnya empat oarang, dengan diiringi musik gamelan
jawa. Gerakan yang lambat gemulai merupakan ciri khas tarian serimpi.
Kata srimpi akar kata “impi”= mimpi(jawa), serimpi tarian seni yang adhiluhung=
dianggap pusaka keraton menggambarkan pertentangan antara baik dan buruk,
antara benar dan salah, antara akal budi dan nafsu manusia.
Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi tari serimpi (empat orang)
melambangkan empat unsur kehidupan ; grama(api), angin(udara), Toya(air)dan
bumi(tanah).
• PERKEMBANGANNYA:
Dahulu tari serimpi diperuntukkan hanya masyarakat dilingkungan istana Raja
Yogyakarta, yaitu saat menyambut tamu agung/ kenegaraan. Perkembangan lebih
lanjut mengalami perubahan,disesuaian kebutuhan dalam masyarakat,misalnya
zaman dahulu disajikan kurang lebih satu jam, sekarang ini hanya 10/15 menit
saja, ditarikan menyambut peringatan hari besar ,acara perkawinan dll.
LANJUTAN : TARI SERIMPI

• CIRI-CIRI:
- Jumlah penari seorang putri atau lebih.
- Memakai jarit wiron .- Tanpa baju melainkan
memakai kemben atau bangkin.
– Tanpa jamang melainkan memakai sanggul/gelung
.- Dalam menari boleh dengan sidenan(penyayi) atau tidak.

• JENIS TARI SERIMPI :


1. Tari serimpi sangopati
2. Tari serimpi anglirmendhung
3. Tari serimpi ludira madu
4. Tari serimpi renggawati
5. Tari serimpi cina
6. Tari serimpi pistol
7. Tari serimpi padhelori
8. Tari serimpi merak kasimpir
9. Tari serimpi pramugari
Tari serimpi
TARI SERIMPI
TARI KECAK
• LATAR BELAKANG
Tari kecak pertunjukan seni khas Bali yang diciptakab 1930, dimainkan oleh laki laki,
berbaris melingkar dengan irama tertentu menyeru “ Cak” dengan mengangkat kedua
tangannya. Tarian ini menggambarakan kisah Ramayana saat barisan kera membantu
Rama melawan Rahwana.
Diciptakan oleh Wayan Limbak, pada tahun 1930 an,nilai spiritual tarian ini dalam
kondisi tidak sadar para penari melakukan komuniksai dengan Tuhan atau roh para
leluhur kemudian menyampaikan harapan – harapan kepada masyarakat.

• MAKNA CERITA YANG DIPERAGAKAN DALAM TARI KECAK :


1. Rama dan shinta penuh kesenangan, seperti sama halnya keadaan alam P. Bali ,
tanah yang subur, indah kekayaan alam yang melimpah
dengan masyarakat tentram dan damai.

2. Alur Shinta diculik menggambarkan , masyarakat Bali mendapatkan peringatan dari


Dewa Wisnu karena tak mampu menjaga alamnya.

/ 3. Peperangan ……….
LANJUTAN : TARI KECAK
3. Peperangan besar terjadi ,menggambarkan Dewa Syiwa memberikan kesempatan
menuai buah karma masing-masing, diantaranya amukan gunung Agung dengan lahar
panas,debu, awan panas dan kabut asapnya.

4. Rama dengan bala tentaranya dibebaskan dari belenggu, bermakna bahwa setiap
bencana / musibah yang diberikan agar manusia selalu ingat kepada Sang Hyang Widhi
Wasa, dari musibah/bencana selalu ada pertolongan Sang Pencipta, tinggal manusianya
mau bersyukur atau tidak.

5. Alur dimana Rama dapat membebaskan Sintha, bermakna kebahagiaan akan datang
asal manusia mau membangun kembali dan tidak melanggar/ merusak alam
lingkungan.

BUSANA / KOSTUM
Para penari mengenakan kain kotak-kotak papan catur melingkari ikat pinggang mereka,
ada pula penari lain yang memerankan Rama,Sintha, Rahwana,Sugriwa, Hanoman,
TARI KECAK
TARI KECAK
MUSIK KOLINTANG
• SEJARAH DAN PERKEMBANGANNYA :
Kolintang merupakan alat musik khas dari Minahasa(SULUT), bahan dasarnya kayu
(kayu telur, kayu bandaran, kayu wenang, kayu kakinik dan sejenisnya), kayu yang
agak ringan tetapi padat dan serat kayunya tersusun membentuk garisngaris
sejajar.
Kata Kolintang berasal dari bunyi :Tong (Nada rendah), Ting (nada tinggi), Tang (
nada tengah), dahulu di daerah Minahasa untuk mengajak orang bermain
kolintang “ Mari kita ber Tong Ting Tang “(“Maimo Kumolintang), dari kebiasaan
inilah muncul “kolintang”.
Pemakaian alat musik kolintang zaman dahulu erat hubungannya dengan
kepercayaan rakyat Minahasa pemujaan arwah para leluhur,dengan masuknya
agama kristen di Minahasa eksistensi kolintang berubah, sempat menghilang sama
sekali sekitar 100 th.
Sekitar th.1940 musik kolintang muncul kembali dipelopri oleh NelwanKatuuk,
sebagai pengiring ada gitar, stringbas, th. 1960 sudah dibuat 6 oktaf.
LANJUTAN : MUSIK KOLINTANG

• PERALAYAN DAN CARA MEMAINKAN :


Peralatan musik kolintang memiliki nama yang lazim dan juga menggunakan
bahasa Minahasa, yang lengkap 9 buah, 6 buah sudah dapat dimainkan. Alat
tersebut sebagai berikut :
1) B=Bas=Loway. 2) C=Cello=cella 3) T=Tenor 1=Karua 4) A= Alto1=Uner 5)Alto 2=
Uner rua 6) U=Ukulele+ Katelu 7) M=Melody1 = Ina esa 8) Melody 2= Ina rua 9)
Melody 3= Ina taweng.

• CARA MEMEGANG PEMUKUL / STICK KOLINTANG


Tidak ada ketentuan yang baku, tergantung kebiasaan dan kenyamanan tangan
terhadap stick, tetapi umumnya memegang stick kolintang dilakukan dengan cara :
selalu di tangan kiri, di tangan kanan( antara ibu jari dan telunjuk), di tangan
kanan(antara jari tengah dan jari manis).
cara memukul disesuaikan irama dan ketukan yang diinginkan.
Musik kolintang
MUSIK KOLINTANG

Anda mungkin juga menyukai