Anda di halaman 1dari 10

TUGAS KLIPING

SUMBER SEJARAH PENINGGALAN MANUSIA


PRAAKSARA DAN KEBUDAYAANNYA SERTA
PENINGGALAN KEBUDAYAAN HINDU BUDHA DI
INDONESIA

DISUSUN OLEH : KELOMPOK 3

NAMA : PUTRI FEBRIANA

KAYLA PRILICIA

MELANI PUTRI

FAHRI ALWI

FAJAR HAKIKI
KELAS : X IPA 2
MAPEL : SEJARAH INDONESIA

SMA NEGERI 1 BINJAI LANGKAT


T.A 2023
KEHIDUPAN MANUSIA PURBA YANG HIDUP
PADA MASA PRA-AKSARA

Pengetian Pra –aksara


Masa pra aksara atau biasa disebut masa prasejarah adalah masa kehidupan manusia sebelum
mengenal tulisan. Manusia yang diperkirakan hidup pada masa pra aksara adalah manusia
purba. Pada masa ini, kita tidak dapat mengetahui sejarah serta kebudayaan manusia melalui
tulisan. Satu-satunya sumber untuk mengetahui kehidupan manusia purba hanya melalui
peninggalan-peninggalan mereka yang berupa fosil, alat- alat kehidupan, dan fosil tumbuh-
tumbuhan maupun hewan yang hidup dan berkembang pada masa itu.

Zaman praaksara adalah zaman dimana manusia purba masih belum mengenal tulisan. Dalam
Bahasa Sansekerta praaksara juga dikenal dengan sebutan nirleka, nir yang memiliki arti
‘tanpa’ dan ‘leka’ yang berarti aksara atau tulisan.
Istilah praaksara lebih tepat digunakan bila dibandingkan dengan istilah prasejarah untuk
menggambarkan kehidupan purba karena pada zaman praaksara masih belum ditemukan tulisan
sebagai metode dokumentasi kejadian sejarah dan perkembangan peradaban yang terjadi kala
itu.

Peninggalan Zaman Praaksara


Peninggalan di zaman praaksara terbagi juga menjadi 2 yaitu pada zaman batu dan logam. Lalu
di zaman batu dan logam juga terbagi lagi menjadi beberapa zaman peralihan. Nah berikut
adalah beberapa peninggalannya:

1. Peninggalan zaman batu tua antara lain kapak genggam, alat penangkap ikan, alat
penggali ubi, pisau, kapak perimbas, dan alat dari tulang binatang. Semua peralatan ini
berbahan dasar batu, jadi belum terlihat seperti alat sekarang yang memiliki tampilan
lebih menarik dengan dipadukan penggunaan kayu. Karena pada zaman batu tua hanya
menggunakan batu saja yang di asah sampai lancip.
2. Peninggalan di zaman batu muda yaitu kapak persegi dan kapak lojong yang berguna
sebagai alat untuk bercocok tanam. Ada juga beberapa kerajinan gerabah yang
ditemukan di masa zaman praaksara ini.
3. Peninggalan zaman batu besar adalah salah satu keunikan tersendiri dimana
ditemukannya menhir atau batu panjang yang berdiri tegak. Batu ini memiliki kegunaan
sebagai bentuk penghormatan kepada leluhur sehingga dapat terhindar dari gangguan
roh jahat. Ada juga di beberapa daerah di Sumatra yang menemukan peninggalan berupa
dolmen, punden berundak, sarkofagus, serta arca yang sederhana.
4. Peninggalan zaman logam meliputi peralatan seperti bejana, nekara, kapak corong, arca,
candrasa, dan moko. Alat-alat tersebut ditemukan di berbagai zaman praaksara, mulai
dari zaman tembaga, perunggu, dan besi. Beberapa alat ini biasa digunakan untuk
bercocok tanam dan membuat bangunan semi permanen di dalam goa, sehingga tidak
heran jika sekarang banyak ditemukan goa yang ditemukan dalam keadaan bagus dan
terdapat beberapa tanda kehidupan masa lampau seperti adanya lukisan atau gambar
hewan pada dinding goa.
Hasil Kebudayaan Zaman Praaksara
Hasil kebudayaan di zaman praaksara yaitu terjadinya pola hidup yang berbeda dari awal zaman
batu hingga akhir zaman logam. Pada zaman batu, masyarakatnya hidup dengan cara nomaden
atau berpindah-pindah tempat. Di zaman batu, masyarakatnya juga bekerja secara individual
tanpa memikirkan satu sama lainnya dan masih bergantung terhadap hasil alam sebagai sumber
makanannya. Sedangkan di zaman logam, masyarakatnya sudah hidup di bangunan semi
permanen maupun tinggal di goa-goa. Di zaman logam juga masyarakatnya sudah mulai hidup
secara berkelompok dan salah satu mereka ada yang menjadi kepala suku dari kelompok
tersebut. Kehidupan di zaman logam juga sudah tidak bergantung pada hasil alam, karena sudah
banyak yang bisa bercocok tanam sehingga tidak perlu lagi hidup berpindah-pindah tempat. Di
zaman logam juga masyarakatnya sudah mulai mengenal tulisan menulis, sehingga banyaknya
ditemukan peninggalan sejarah berupa gerabah yang terdapat lukisan-lukisan.

Zaman Praaksara di Indonesia


Zaman praaksara sudah mulai di Indonesia sejak masyarakatnya sudah mulai mengenal
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara bersama-sama setiap kelompoknya. Karena masa
praaksara di Indonesia ini masyarakatnya sudah saling gotong-royong untuk dapat
memudahkan dalam membuat suatu alat baik yang dibuat dengan bahan batu maupun dari
bahan logam. Hal ini dilakukan untuk dapat memperingkas waktu pengerjaan dan mengurangi
beban pengerjaan dalam membuat suatu alat. Sehingga tidak heran jika saat ini kita masih
mengenal apa itu kerjasama ataupun gotong-royong. Pada masa lampau dulu, mereka hanyalah
berjalan atau bekerja sesuai dengan apa yang dikatakan oleh kepala suku. Sehingga satu
kelompok dengan satu kelompok yang lain pasti akan mempunyai kesibukan yang berbeda-
beda. Maka dari itu, jika terjadi kesalahpahaman biasanya akan menimbulkan pertikaian antar
kelompok. Jadi pada saat ini kepala suku yang mempunyai peran penting dalam kehidupan
kelompoknya, sehingga tidak perlu lagi ketergantungan makanan yang bersumber dari alam.
Karena apabila sudah mempunyai alat yang lengkap untuk bercocok tanam, pasti mereka akan
sungkan untuk hidup berpindah-pindah tempat.

Ada masa prasejarah, masa kerajaaan, dan masa penjajahan. Perkembangan sejarah di Indonesia
dapat dibagi menjadi beberapa periode. Periode-periode tersebut yaitu sebagai berikut.

1. Zaman Batu
Pada zaman ini, manusia menggunakan peralatan dari batu. Karenanya, zaman ini disebut
zaman batu. Pada zaman ini pun, manusia memperoleh makanan dengan berburu. Kehidupan
masyarakatnya masih berpindah-pindah atau nomaden.

2. Zaman Logam
Pada zaman ini, manusia mulai mengenal logam. Mereka menggunakan perak atau perunggu
untuk membuat peralatan. Mereka pun mulai mengenal ladang berpindah. Selain itu, mereka
juga mulai menetap di suatu tempat.

3. Zaman Hindu-Budha
Pada zaman ini, manusia mulai mengenal tulisan. Pada masa ini, agama Hindu dan Budha mulai
berkembang di Indonesia. Selain itu, pada masa ini pun, masyarakat telah mengenal sistem
pemerintahan dan kerajaan.
4. Zaman Islam
Islam dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dari arab dan Gujarat India. Para pedagang itu
menyebarkan agama Islam ke berbagai wilayah Indonesia. Akhirnya, bermunculanlah
kerajaankerajaan Islam di Nusantara.

5. Zaman Kolonial
Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam. Bangsa Eropa banyak yang
datang ke Indonesia untuk berdagang. Namun, setelah melihat kekayaan Indonesia, bangsa
Eropa berubah pikiran. Mereka jadi ingin menguasai Indonesia. Sejak itu, Indonesia dijajah
oleh beberapa negara Eropa.

Peninggalan Sejarah Hindu, Buddha, dan Islam


Ada banyak peninggalan sejarah yang ditemukan di Indonesia. Peninggalan-peninggalan ini
dapat membantumu untuk mengetahui sejarah. Tentu saja sejarah negara kita, yaitu Indonesia.
Berdasarkan jenisnya, peninggalan sejarah dapat dikelompokkan sebagai berikut.

1. Bangunan
Peninggalan sejarah berupa bangunan antara lain candi, prasasti, yupa, patung, relief, gapura,
masjid, dan benteng.

2. Karya sastra/kitab
Karya sastra berupa kitab biasanya menceritakan kisah sebuah kerajaan. Ada juga yang
menceritakan ramalan, ajaran agama, dan moral. Selain itu, ada juga karya sastra yang
menceritakan tentang kepahlawanan seorang tokoh.

3. Adat istiadat
Adat istiadat yaitu budaya yang berasal dari masa lalu. Budaya tersebut masih berlangsung
sampai sekarang.

Peninggalan-peninggalan Zaman Hindu-Budha

Peninggalan berupa bangunan

Candi Portibi
Candi Portibi merupakan peninggalan Kerajaan Panai yang bercorak Hindu. Candi Portibi
terletak di Padang Balok, Gunung Tua, Provinsi Sumatera Utara. Candi ini dibangun pada1039.

Candi Muara Takus


Candi Muara Takus terletak di Kabupaten Kampai Provinsi Riau. Candi ini dibangun pada
masa Kerajaan Sriwijaya abad ke-9 Masehi. Candi ini digunakan sebagai tempat pemujaan
penganut agama Hindu Mahayana.

Candi Panataran
Candi Panataran ditemukan di daerah Blitar. Candi ini didirikan pada masa Majapahit, yaitu
pada1350.
Peninggalan berupa kitab atau karya sastra

Kitab dan karya sastra peninggalan Hindu-Budha antara lain sebagai berikut :

 Kitab Jangka Jayabaya (ramalan Jayabaya). Jayabaya adalah raja terkenal dari Kerajaan
Singhasari yang memerintah pada 1130–1150. Kitab Jangka Jayabaya berisi ramalan
tentang masa depan Indonesia.
 Smaradhana merupakan karya sastra yang ditulis oleh Mpu Dharmaja. Karya sastra ini
dipersembahkan untuk Kameswara. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
 Bharatayudha, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya
sastra ini berisi sindiran perang saudara antara Jayabaya dan Jayasabha. Karya sastra ini
ditulis pada masa Kerajaan Kediri.
 Hariwangsa dan Gatotkacasraya, yaitu karya sastra yang ditulis oleh Mpu Panuluh dan
Mpu Sedah. Karya sastra ini ditulis pada masa Kerajaan Kediri.

Peninggalan berupa agama dan adat istiadat

Budaya dan adat istiadat peninggalan masa Hindu-Budha yang masih dilaksanakan sampai
sekarang antara lain sebagai berikut.

 Upacara Ngaben (bercorak Hindu) yaitu upacara pembakaran mayat di Bali.


 Upacara Galungan yaitu perayaan kemenangan.
 Nyepi yaitu perayaan tahun baru saka.
 Kuningan yaitu perayaan mohon perlindungan dan penerangan agar bahagia lahir dan
batin.
 Saraswati yaitu perayaan memuja Sang Hyang Widi.
 Syiwaratri yaitu perayaan peleburan dosa.

Anda mungkin juga menyukai