Anda di halaman 1dari 20

IPS

Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara,


Hindu-Buddha, dan Islam

A. Kehidupan Manusia pada Masa Praaksara


Pra artinya sebelum dan aksara berarti tulisan. Dengan demikian, yang
dimaksud masa praaksara adalah masa sebelum manusia mengenal tulisan.
Masa praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, dan
leka artinya tulisan), yaitu masa tidak ada tulisan. Masa praaksara dikenal pula
dengan masa prasejarah.
Periodisasi sejarah perkembangan bumi secara geologis
1. Zaman Arkaikum. Zaman Arkaikum merupakan zaman tertua, zaman ini
berlangsung kira kira sejak 2.500 juta tahun yang lalu. Pada waktu itu kulit
bumi masih sangat panas, sehingga belum terdapat kehidupan diatasnya.
2. Zaman Palaeozoikum. Zaman kehidupan tua, berlangsung kira-kira sejak
340 juta tahun yang lalu. Zaman ini sudah ditandai dengan munculnya
tanda-tanda kehidupan, antara lain munculnya binatang-binatang kecil
yang tidak bertulang punggung, berbagai jenis ikan, amfibi dan reptil.
3. Zaman Mesozoikum. Zaman kehidupan pertengahan, berlangsung sejak
kira-kira 140 juta tahun lalu. Pada zaman ini, kehidupan di bumi makin
berkembang. Binatang-binatang mencapai bentuk tubuh yang besar
sekali.Kita mengenalnya sebagai Dinosaurus. Di samping itu, juga mulai
muncul berbagai jenis burung. Zaman mesozoikum disebut pula dengan
zaman reptil karena pada zaman ini jenis binatang reptil yang paling banyak
ditemukan.
4. Neozoikum atau Kenozoikum. Zaman kehidupan baru, berlangsung sejak
kira- kira 60 juta tahun yang lalu. Zaman ini dibagi menjadi dua, yaitu zaman
tertier dan zaman kuartier.
● Zaman Tertier. Pada zaman tertier jenis-jenis reptil besar mulai punah
dan bumi umumnya dikuasai oleh hewan-hewan besar yang menyusui.
Contohnya adalah jenis gajah purba (mammuthus) yang pernah hidup di
Amerika Utara dan Eropa Utara.
● Zaman Kuartier. Zaman kuartier berlangsung sejak kira-kira 3.000.000
tahun yang lalu. Zaman ini sangat penting bagi kita, karena merupakan
awal kehidupan manusia pertama kali di muka bumi.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Periodisasi secara arkeologis


1. Zaman Batu. Zaman batu adalah zaman ketika sebagian besar perkakas
penunjang kehidupan manusia terbuat dari batu. Berdasarkan hasil temuan
alat-alat yang digunakan dan dari cara pengerjaannya.
● Paleolithikum. Berlangsung kurang lebih 600.000 tahun silam.
Kehidupan manusia masih sangat sederhana, hidup berpindah-pindah
(nomaden). Mereka memperoleh makanan dengan cara berburu,
mengumpulkan buah-buahan, umbi-umbian, serta menangkap ikan.
Alat-alat yang digunakan pada zaman ini terbuat dari batu yang masih
kasar dan belum diasah, seperti kapak perimbas atau alat serpih yang
digunakan untuk menguliti hewan buruan, mengiris daging, atau
memotong umbi-umbian

Gambar Alat Serpih. Sumber: satujam.com

● Mesolithikum. Pada zaman ini, manusia sudah ada yang hidup menetap
sehingga kebudayaan yang menjadi ciri dari zaman ini adalah
kebudayaan Kjokkenmoddinger dan kebudayaan Abris sous Roche.
Kjokkenmoddinger adalah istilah yang berasal dari bahasa Denmark,
yaitu kjokken artinya dapur dan modding artinya sampah. Jadi,
Kjokkenmoddinger arti sebenarnya adalah sampah dapur.
Kjokkenmoddinger adalah timbunan kulit kerang dan siput yang
menggunung dan sudah menjadi fosil. Kjokkenmoddinger ditemukan di
sepanjang pantai timur Sumatra, yakni antara Langsa dan Medan. Abris
Sous Roche (abris = tinggal, sous = dalam, roche = gua) maksudnya
adalah gua-gua yang dijadikan tempat tinggal manusia purba yang
berfungsi sebagai tempat perlindungan dari cuaca dan binatang buas.
Kebudayaan abris sous roche ini banyak ditemukan misalnya di Besuki,
Bojonegoro, juga di daerah Sulawesi Selatan.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Gambar dari kiri kekanan: Kjokkenmoddinger dan Abris sous Roche. Sumber: organisasi.co.id

● Neolithikum. Pada zaman ini telah terjadi perubahan mendasar pada


kehidupan masyarakat praaksara. Mereka mulai hidup menetap dan
mampu menghasilkan bahan makanan sendiri melalui kegiatan bercocok
tanam. Hasil kebudayaan yang terkenal dari zaman ini adalah kapak
persegi dan kapak lonjong.

Gambar dari kiri ke kanan: Kapak Persegi dan Kapak Lonjong. Sumber: satujam.com

● Tradisi Megalithik. Megalithik berarti batu besar. Jadi yang dimaksud


dengan tradisi megalithik adalah pendirian bangunan dari batu yang
berukuran besar. Tradisi ini muncul pada zaman batu dan erat kaitannya
dengan kepercayaan yang berkembang pada saat itu, yaitu pemujaan
terhadap roh nenek moyang. Jenis-jenis bangunan megalithik antara lain
sebagai berikut; menhir, dolmen, sarkofagus, waruga dan punden
berundak
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Gambar dari kiri kekanan: Menhir dan Dolmen. Sumber:


sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Gambar dari kiri ke kanan: Sarkofagus dan Waruga. Sumber:


sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

Gambar Punden Berundak. Sumber: sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id

2. Zaman Logam. Pada zaman ini, manusia tidak hanya menggunakan


bahan-bahan dari batu untuk membuat alat-alat kehidupannya, tetapi juga
mempergunakan bahan dari logam, yaitu perunggu dan besi. Benda-benda
yang dihasilkan pada zaman ini antara lain adalah kapak corong (kapak
yang menyerupai corong), nekara, moko, bejana perunggu, manik-manik,
cendrasa (kapak sepatu).
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Beberapa benda yang peninggalan zaman logam di Indonesia. Dari Kiri ke kanan; Kapak corong,
Nekara, dan Cendrasa. Sumber: Sejarah Nasional Indonesia I

Periodisasi berdasarkan Perkembangan Kehidupan:


1. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
2. Masa Bercocok Tanam
3. Masa Perundagian

B. Nilai-Nilai Budaya Masa Praaksara di Indonesia


1. Nilai Religius (Kepercayaan)
2. Nilai Gotong Royong
3. Nilai Musyawarah
4. Nilai Keadilan
5. Tradisi Bercocok Tanam
6. Tradisi Bahari (Pelayaran)

C. Nenek Moyang Bangsa Indonesia


Paul dan Fritz Sarasin (Sarasin bersaudara) mengemukakan bahwa penduduk
asli Indonesia adalah suatu ras yang berkulit gelap dan bertubuh kecil. Ras ini
pada awalnya mendiami Asia Bagian Tenggara yang saat itu masih bersatu
sebagai daratan pada zaman es atau periode glasial. Namun, setelah periode es
berakhir dan es mencair, maka dataran tersebut kemudian terpisah oleh lautan
yaitu laut China Selatan dan laut Jawa. Akibatnya, daratan yang tadinya bersatu
kemudian terpisah menjadi daratan utama Asia dan Kepulauan Indonesia.
Penduduk asli tinggal di daerah pedalaman dan penduduk pendatang tinggal di
daerah pesisir. Penduduk asli inilah yang disebut sebagai suku bangsa Vedda
oleh Sarasin.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Gambar Orang Vedda. Sumber: www.habibullahurl.com

D. Kehidupan Masyarakat pada Masa Hindu-Buddha


1. Masuknya Kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia
● Teori Waisya. Teori Waisya dikemukakan oleh NJ.Krom. Ia menyebutkan
bahwa proses masuknya kebudayaan Hindu-Budha dibawa oleh
pedagang India.
● Teori Ksatria. Proses penyebaran kebudayaan Hindu-Budha yang
dilakukan oleh golongan ksatria.
● Teori Brahmana. Teori ini diungkap oleh Jc.Van Leur. Dia mengatakan
bahwa kebudayaan Hindu-Budha India yang menyebar ke Indonesia
dibawa oleh golongan Brahmana.
● Teori Arus Balik. Pendapat ini menjelaskan peran aktif dari orang-orang
Indonesia yang mengembangkan kebudayaan Hindu-Budha di
Indonesia. Teori ini menyebutkan bahwa banyak pemuda Indonesia
yang belajar agama Hindu-Buddha ke India. Setelah memperoleh ilmu
yang banyak, mereka kembali ke Indonesia untuk menyebarkannya.

2. Pengaruh Hindu–Buddha terhadap Masyarakat di Indonesia


● Bidang Pemerintahan
● Bidang Sosial
● Bidang Ekonomi
● Bidang Agama
● Bidang Kebudayaan
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

3. Kerajaan-Kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia


Kerajaan Kutai
Kerajaan Kutai berlokasi di Kalimantan Timur sekitar aliran Sungai
Mahakam. Kerajaan ini menjadi kerajaan Hindu tertua di Indonesia yang
berdiri pada abad ke 4. Dalam beberapa sumber sejarah yang berhasil
ditemukan, Kerajaan Kutai sempat dipimpin oleh 5 raja. Hingga saat ini tidak
diketahui pasti siapa pendiri dari Kerajaan Kutai namun satu nama yang
diyakini adalah Kudungga. Raja pertama yaitu Maharaja Kudungga diyakini
sebagai pendiri kerajaan Kutai. Setelah pemerintahannya, takhta pemimpin
Kerajaan Kutai jatuh kepada Maharaja Asmawarman. Nama Aswawarman
sangat kental dengan unsur agama Hindu yang berasal dari wilayah India
Selatan. Setelah dipimpin oleh Asmawarman, pemerintahan Kerajaan Kutai
jatuh pada Mulawarman. Peninggalan sejarah berupa 7 prasasti ini menjadi
satu bukti kemegahan sejarah kerajaan hindu budha di Indonesia. Disana
tertulis bahwa Raja Purnawarman telah menymbangkan 1000 ekor sapi
sebagai persembahan upacara.

Peta Kerajaan Kutai. Sumber: pelajaransekolahdi.blogspot.com

Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan Budha terbesar yang berada
di wilayah Sumatera. Menurut para ahli, letak ibu kota Kerajaan Sriwijaya
berada di Palembang. Kerajaan ini diperkirakan berdiri pada abad ke 7.
Kerajaan ini menjadi pusat perdagangan dan memiliki wilayah kekuasaan
yang sangat luas serta didukung dengan kekuatan maritimnya yang handal.
Beberapa raja yang sempat berkuasa diantaranya adalah Dapunta Hyang
(683 M) dan Indrawarman (702 M). Puncak kejayaannya terjadi saat
Balaputradewa dari dinasti Syailendra naik tahta pada tahun 860 M. Saat
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

pemerintahan Balaputradewa, Kerajaan Sriwijaya banyak dikunjungi oleh


para pendatang yang hendak belajar agama Budha. Peninggalan dari
Kerajaan Sriwijaya sebagian besar adalah berupa prasasti seperti Prasasti
Kedukan Bukit, Prasasti Talang Tuo, Prasasti Karang Birahi, dan masih
banyak lagi. Seluruh prasasti ini memuat kabar dan berita terkait dengan
kejadian yang pernah ada saat Kerajaan Sriwijaya berkuasa.

Peta Kerajaan Sriwijaya. Sumber: www.merdeka.com

Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan yang menjadi bagian sejarah kerajaan hindu budha di Indonesia
selanjutnya adalah Kerajaan Tarumanegara. Kerajaan ini didirikan oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman (358-382 M). Kerajaan ini berlokasi di tepi
Sungai Citarum yang saat ini telah masuk dalam wilayah Kabupaten Lebak
Banten. Masa Kejayaan Kerajaan Tarumanegara terjadi saat masa
pemerintahan Purnawarman (395-434 M). Kejayaan Tarumanegara pada
masa pemerintahannya terlihat dari sebuah prasasti yang di dalamnya
memuat berita didirikannya pelabuhan sebagai pusat perekonomian serta
keberhasilan Kerajaan Tarumanegara menaklukkan beberapa kerajaan kecil
di wilayah Jawa Barat. Daftar raja yang pernah memimpin Kerajaan
Tarumanegara adalah Wisnuwardhana (434-455 M), Indrawarman
(455-515 M), Candrawarman (515-535 M), dan masih banyak lagi hingga
raja terakhir yang bekuasa adalah Linggawarman (666-669 M).
Peninggalan kerajaan ini diantaranya adalah Prasasti Citereum, Prasasti
Kebon Kopi, Prasasti Pasir Awi, dan lain sebagainya.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Peta Kerajaan Tarumanegara. Sumber: jagosejarah.blogspot.com

Kerajaan Mataram Kuno


Kerajaan yang masuk menjadi bagian sejarah kerajaan Hindu Budha di
Indonesia adalah kerajaan Mataram Kuno. Kerajaan ini eksis memimpin pada
abad ke 8 hingga 10 masehi. Dikabarkan bahwa kerajaan ini merupakan
kerajaan yang berdiri sebagai penerus Kerajaan Kalingga. Pusat
pemerintahannya sempat terbagi menjadi dua yaitu saat periode Jawa
Tengah dan Jawa Timur. Saat berada di Jawa Tengah tepatnya di Bhumi
Mataram, kerajaan ini dipimpin oleh Wangsa Sanjaya dan Wangsa
Sailendra pada tahun 732 hingga 929 Masehi. Setelah itu pada
pemerintahan Wangsa Istana, pemerintahannya berpindah ke Jawa Timur
yaitu pada tahun 929 hingga 1016 Masehi. Pepindahan ini dipengaruhi
faktor politik dan juga bencana alam. Masa Kejayaan Kerajaan Mataram
Kuno terjadi pada masa pemerintahan Raja Balitung (898-910 M). Pada
masa pemerintahannya, Kerajaan Mataram Kuno berhasil memperluas
kekuasaan hingga masuk ke wilayah Malang Jawa Timur. Bukti peninggalan
kerajaan ini diantaranya adalah Prasasti Kedu, Prasasti Kalasan, Candi
Borobudur, dan masih banyak lagi.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Peta Kerajaan Mataram Kuno. Sumber: www.pustakamadani.com

Kerajaan Majapahit
Kerajaan Majapahit adalah kerajaan terakhir yang menjadi saksi sejarah
kerajaan Hindu Budha di Indonesia. Kerajaan Majapahit berdiri pada abad ke
13 dan didirikan oleh Raden Wijaya (1293-1309 M). Pusat
pemerintahannya sempat berpindah beberapa kali di sekitaran Wilayah
Jawa Timur. Beberapa raja yang sempat berkuasa adalah Sri Jayanegara
(1309-1328 M), Hayam Wuruk (1350-1389), dan masih banyak lagi.
Periode keemasan Kerajaan Majapahit terjadi pada masa pemerintahan
Hayam Wuruk (1350-1389 M) karena beliau dengan patihnya yang
bernama Gajah Mada bertekad untuk menyatukan seluruh nusantara.
Peninggalan Kerajaan Majapahit di antaranya adalah Candi Cetho, Candi
Sumberjati, Candi Jabung, dan masih banyak lagi.

Peta Kerajaan Majapahit. Sumber: pedrogambar.blogspot.com

Peninggalan Masa Hindu-Buddha


● Candi dan Stupa. Bangunan candi dan stupa ada yang didirikan sebagai
tempat pemujaan dan ada pula yang didirikan sebagai makam. Bangunan
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

yang digunakan agama Hindu contohnya antara lain candi Prambanan, candi
Sukuh, candi Canggal, candi Gedong Songo. Adapun bangunan yang
digunakan agama Buddha contohnya antara lain Borobudur, Mendut, Sewu,
dan Plaosan.

Candi Borobudur (kanan), Candi Prambanan (kiri). Sumber: greeners.co dan


cnnindonesia.com

● Gapura. Gapura adalah bangunan berupa pintu gerbang. Gapura ada yang
beratap dan berdaun pintu dan ada yang menyerupai candi terbelah dua.
Gapura yang beratap disebut Paduraksa dan yang terbelah dua disebut
Bentar. Contoh bangunan gapura diantaranya adalah Gapura Wringin
Lawang di Trowulan peninggalan Kerajaan Majapahit.

Gapura Wringin Lawang. Sumber: travelingyuk.com

● Petirtaan. Petirtaan adalah pemandian suci di kalangan istana. Misalnya,


petirtaan Tirtha Empul dan Jolotundo.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Petirtaan Tirta Empul. Sumber: travelspromo.com

● Patung/Arca. Bentuk patung Hindu tidak sama dengan bentuk patung


Buddha. Patung Hindu umumnya berbentuk dewa-dewi, tokoh, dan makhluk
mistik. Misalnya, patung Raja Airlangga berbentuk patung dewa Wisnu
sedang menunggang garuda, dan patung Ken Dedes dalam wujud Dewi
Prajnaparamita. Adapun patung Buddha, bentuknya mewujudkan Sang
Buddha Gautama sendiri. Patung Buddha tampil dalam berbagai posisi.
Misalnya, sikap dhyana-mudra yaitu sikap tangan sedang bersemadi atau
sikap wara-mudra yaitu sikap tangan sedang memberi anugerah.

Arca Budha. Sumber: ruanasagita.blogspot.com

● Relief. Relief adalah seni pahat pada dinding suatu bangunan atau
candi.Relief itu melukiskan suatu cerita.Contohnya adalah cerita Ramayana
yang dipahat pada dinding candi Prambanan.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Relief pada Candi Prambanan. Sumber: www.javatravel.net

● Prasasti. Prasasti merupakan tulisan pada batu yang memuat berbagai


informasi tentang sejarah, dan peringatan atau catatan suatu peristiwa.
Misalnya, Prasasti Canggal, Prasasti Ciaruteun, Prasasti Talang Tuo, dan
Prasati Kota Kapur, dan lainnya.

Prasasti Kota Kapur. Sumber: situsbudaya.id

● Kitab. Kitab merupakan karangan berupa kisah, catatan, laporan tentang


suatu peristiwa atau sejarah.Isi kitab tidak berupa kalimat langung melainkan
rangkaian puisi indah dalam sejumlah bait.Ungkapan dalam bentuk puisi ini
biasa disebut kakawin.Kitab-kitab peninggalan masa Hindu-Buddha antara
lain adalah Kakawin Bharatayuda karya Mpu Sedah dan Mpu Panuluh, Kitab
Negara Kertagama karya Mpu Prapanca, dan Sutasoma karya Mpu Prapanca.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Kitab La Galigo. Sumber: www.boombastis.com

4. Masuknya Islam ke Indonesia


● Pendapat pertama menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada
abad ke-7 Masehi. Buya Hamka (Haji Abdul Malik Karim Amrullah)
mengatakan bahwa Islam berasal dari tanah kelahirannya, yaitu Arab
atau Mesir. Proses ini berlangsung pada abad-abad pertama Hijriyah
atau abad ke-7 Masehi. Hal ini berdasarkan bukti bahwa bangsa
Indonesia sejak awal telah menganut mazhab Syafi’i yang sama dengan
mazhab yang dianut di Mekkah.
● Pendapat kedua dikemukakan oleh Hoesein Djajadiningrat. Ia
mengatakan bahwa Islam yang masuk ke Indonesia berasal dari Persia.
Pendapatnya didasarkan pada kesamaan budaya dan tradisi yang
berkembang antara masyarakat Persia dan Indonesia. Tradisi tersebut
antara lain adalah perayaan 10 Muharram atau Asyura sebagai hari suci
kaum Syiah atas kematian Husein bin Ali, seperti yang berkembang
dalam tradisi Tabot di Pariaman, Sumatera Barat dan Bengkulu.
● Pendapat ketiga bahwa Islam masuk ke kepulauan Indonesia berasal dari
Gujarat sekitar abad ke-13 Masehi. Menurut Snouck Hurgronje para
penyebar Islam di Indonesia berasal dari Gujarat (India). Pendapat
senada dikemukakan oleh Mouquette (Ilmuwan Belanda) yang
menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia sekitar abad ke-13-14
Masehi. Penentuan waktu itu berdasarkan tulisan pada batu nisan Sultan
Malik al-Saleh yang berangka tahun 698 H atau 1297 M.

5. Persebaran Islam di Indonesia


Ada beberapa cara yang dilakukan dalam menyebarkan Islam di Indonesia.
Cara-cara tersebut antara lain adalah sebagai berikut.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

● Perdagangan
● Pernikahan
● Pendidikan
● Kesenian

6. Kerajaan-Kerajaan Islam
● Kerajaan Perlak (840-1292). Kerajaan Perlak atau Kesultanan Perlak
merupakan kerajaan Islam di Indonesia yang terletak di Peureulak, Aceh
Timur pada 840-1292 Masehi. Perlak merupakan wilayah yang dikenal
memproduksi kayu perlak yang merupakan bahan baku pembuatan
kapal. Tak heran, Perlak ramai dikunjungi pedagang Gujarat, Arab, dan
Persia, sehingga komunitas Islam di wilayah ini berkembang pesat.
Proses asimilasi dari hasil kawin campur pedagang Muslim dengan
wanita pribumi banyak terjadi pada masa itu. Kerajaan Perlak
berlangsung cukup lama. Raja pertama Kerajaan Perlak bernama Alaidin
Sayyid Maulana Aziz Syah. Kemudian raja terakhir Muhammad Amir Syah
mengawinkan putrinya dengan Malik Saleh. Malik Saleh inilah cikal bakal
yang mendirikan Kerajaan Samudra Pasai. Bukti sejarah yang
memperkuat Kerajaan Perlak yakni makam salah satu Raja
Benoa--negara bagian Kesultanan Perlak--yang terletak di pinggir
Sungai Trenggulon. Diyakini, batu nisan pada makam tersebut dibuat
pada abad ke-11 M.

Peta Kerajaan Perlak. Sumber: kitabelajar.github.io

● Kerajaan Samudra Pasai (1267-1521). Kerajaan Samudra Pasai


merupakan salah satu kerajaan Islam tertua di Indonesia yang didirikan
oleh Meurah Silu atau lebih dikenal sebagai Sultan Malik al-Saleh pada
1267. Kerajaan yang terletak di Aceh Utara Kabupaten Lhokseumawe ini
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

diketahui merupakan gabungan dari Kerajaan Pase dan Peurlak yang ada
sebelumnya. Cukup banyak bukti arkeologis yang menunjukkan
keberadaan Kerajaan Samudera Pasai. Antara lain makam raja-raja Pasai
di kampung Geudong, Aceh Utara. Makam ini terletak di dekat pusat
kerajaan Samudera, sekitar 17 km sebelah timur Lhokseumawe. Pada
masa kejayaan, Samudera Pasai menjadi pusat perdagangan dengan
komoditas utamanya lada. Banyak saudagar dari berbagai penjuru negeri
yang datang berniaga, sebut saja dari India, Siam, Arab, Persia, hingga
Tiongkok. Jejak peninggalan lain yakni ditemukannya dirham atau mata
uang emas murni. Pada masa pemerintahan Sultan Malik At-Tahir,
Kerajaan Samudera Pasai mengeluarkan dirham sebagai alat tukar secara
resmi. Kerajaan ini runtuh pada 1521 akibat perebutan kekuasaan,
perang saudara, dan diserang Portugis.

Peta Kerajaan Samudra Pasai.


Sumber: http://kgsismail7.blogspot.com/2016/12/sejarah-kerajaan-samudera-pasai.html

● Kesultanan Malaka (1405-1511). Kesultanan Malaka atau Melaka


merupakan kerajaan Islam Melayu yang terletak di tanah Malaka.
Kerajaan ini pertama kali didirikan oleh Parameswara pada 1405.
Kesultanan Malaka terkenal sebagai penguasa jalur pelayaran dan
perdagangan di selat Malaka sekitar abad 15. Mulanya, masyarakat
Malaka belum memeluk Islam. Namun seiring perkembangan Islam
menjadi bagian dari Kerajaan Malaka yang ditandai oleh gelar sultan
yang disandang oleh penguasa Malaka pada 1455. Sultan Mahmud Syah
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

adalah raja kedelapan sekaligus yang terakhir dari Kesultanan Malaka.


Pemerintahannya berakhir akibat serangan Portugis pada 1511. Mahmud
Syah sempat memindahkan ibu kotanya ke Bintan, namun kembali
diluluhlantakkan Portugis. Peristiwa inilah yang menjadi awal mula invasi
militer Eropa ke Nusantara. Peninggalan Kerajaan Malaka yang masih
berdiri sampai sekarang antara lain Masjid Raya Baiturrahman Aceh, dan
Masjid Agung Deli.

Peta Kerajaan Malaka. Sumber: www.pojokilmu.com

● Kerajaan Demak (1478-1554). Kerajaan Demak merupakan Kerajaan


Islam pertama dan terbesar di pesisir Pulau Jawa. Kerajaan yang berdiri
pada 1478 ini dipimpin oleh Raden Patah. Kerajaan Demak merupakan
pelopor penyebaran agama Islam di Nusantara lantaran dukungan para
Wali Songo. Kemunculan Kerajaan Demak terjadi pada masa
kemunduran Kerajaan Majapahit. Beberapa wilayah kekuasaan Majapahit
memisahkan diri. Kerajaan ini tercatat memiliki 5 raja tersohor yang
pernah berkuasa, seperti Raden Fatah, Pati Unus, Sultan Trenggono,
Sunan Prawoto, dan Arya Penangsang. Pada masa kejayaannya, Kerajaan
Demak ini tak tersaingi. Kemunduran Kerajaan Demak dipicu oleh perang
saudara antara Pangeran Surowiyoto dan Trenggono yang berujung
saling bunuh untuk merebut takhta.
Kemudian pada 1554, Kerajaan Demak runtuh akibat pemberontakan
Jaka Tingkir yang berhasil mengalihkan pusat kekuasaan ke daerah
Pajang dan mendirikan Kerajaan Pajang.
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

Peta Kerajaan Demak. Sumber: www.abhiseva.id

● Kerajaan Islam Banten (1526-1813). Kerajaan Banten pernah berjaya di


tanah Pasundan, Banten pada 1526. Sultan pertama Kerajaan Banten
adalah Sultan Maulana Hasanudin yang merupakan anak dari Sunan
Gunung Jati. Pemimpin yang paling terkenal di Kesultanan Banten adalah
Sultan Agung Tirtayasa. Di bawah kekuasaannya, ia banyak memimpin
perlawanan terhadap Belanda lantaran VOC menerapkan perjanjian
monopoli perdagangan yang merugikan Kesultanan Banten. Islam
menjadi pilar bagi Kesultanan Banten dan menempatkan ulama sebagai
peranan penting dalam kehidupan masyarakat. Inilah yang membuat
tarekat dan tasawuf berkembang di Banten. Tradisi lain yang dipengaruhi
perkembangan Islam juga dapat terlihat pada seni bela diri debus.
Runtuhnya Kesultanan Banten salah satunya diakibatkan oleh perang
saudara. Anak dari Sultan Ageng Tirtayasa, yakni Sultan Haji, berusaha
merebut kekuasaan dari tangan sang ayah.

Peta Kerajaan Islam Banten. Sumber: salamadian.com

● Kerajaan Mataram Islam (1588-1680). Kerajaan Mataram Islam berpusat


di Kotagede Yogyakarta pada 1588. Kerajaan ini dipimpin oleh dinasti
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

yang mengaku sebagai keturunan Majapahit, yakni keturunan Ki Ageng


Sela dan Ki Ageng Pemanahan. Awal mula Kerajaan Mataram Islam
adalah dari Kadipaten yang berada di bawah Kesultanan Pajang dan
berpusat di Bumi Mentaok. Kemudian diberikan kepada Ki Ageng
Pemanahan sebagai hadiah atas jasa yang diberikannya. Raja pertama
adalah Raden Mas Sutawijaya atau Panembahan Senapati yang tak lain
adalah putra Ki Ageng Pemanahan. Kerajaan Islam Mataram mengalami
masa kejayaan pada masa pemerintahan Mas Rangsang atau Sultan
Agung. Ia berhasil melakukan ekspansi dan menguasai hampir seluruh
wilayah di tanah Jawa.
Ia juga melakukan perlawanan kepada VOC dengan bersama Kesultanan
Banten dan Cirebon. Kerajaan Mataram Islam mengalami perpecahan
usai konflik politik dan mengakibatkan pembagian wilayah kekuasaan,
yaitu Kesultanan Ngayogyakarta dan Kasunanan Surakarta yang
tertuang dalam Perjanjian Giyanti. Peninggalan kerajaan yang hingga kini
masih dapat dijumpai adalah Masjid Agung Gedhe Kauman, Masjid
Kotagede, Masjid Pathok Negara Sulthoni Plosokuning, Masjid Agung
Surakarta, dan Masjid Al Fatih Kepatihan Solo, batas administrasi
wilayah, dan aksara Jawa Hanacaraka. Itulah 10 kerajaan Islam pertama
dan tertua di Indonesia yang juga banyak memiliki benda dan situs yang
ditinggalkan. Peninggalan bersejarah harus terus dilindungi serta
dilestarikan sebagai salah satu wujud identitas bangsa.

Peta Kerajaan Mataram Islam. Sumber: www.markijar.com

7. Peninggalan Sejarah Masa Islam di Indonesia


● Masjid
● Keraton
● Makam
● Kaligrafi
IPS
Kelas 7
Revision Note - Masyarakat Indonesia pada Masa Praaksara, Hindu-Buddha, dan Islam

● Karya sastra
● Seni Tari
● Sekaten dan Grebeg

Referensi:
E-book Ilmu Pengetahuan Sosial untuk SMP/MTs Kelas VII. Edisi Revisi Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2016.

Download Materi Lainnya di KOCO Schools yuk!


Terimakasih sudah membaca rangkuman dari KOCO Schools. Kamu bisa membaca topik
lainnya di Sumber Belajar KOCO Schools

Dan khusus untuk guru, Bapak dan Ibu bisa mendapatkan 10,000+ bank soal yang siap di
bagikan ke siswa secara gratis dengan register di www.kocoschools.com

Kamu ada pertanyaan dan masukan? Silahkan kirimkan langsung pesan kamu melalui
Whatsapp kami di nomor ini (081222275122) untuk mendapatkan bantuan.

Anda mungkin juga menyukai