Anda di halaman 1dari 8

OLEH X-13

Nama Kelompok :
1. Diyen Novitasari (12)
2. Lailatus Saadah (22)
3. Maulida Afriliyanti (24)
4. Rafika Achda Ayu L. (33)
5. Rena Pristiwanti (35)
6. Silvia Masrifatin N. (43)

SMA ANTARTIKA SIDOARJO


“Terakreditasi A”
Jl. Siwalanpanji No. 6 Buduran Sidoarjo Telp. 031-
8963950
Tahun Ajaran 2010-2011

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat ALLAH SWT atas


rahmat dan hidayah-NYA dan tak lupa shalawat serta salam kepada
jujungan kita Nabi Muhammad SAW sehingga penyusun dapat
menyelesaikan tepat pada waktunya.

Penyusunan makalah ini merupakan tugas Ilmu Pengetahuan Sosial


khususnya dalam studi sejarah. Tugas ini harus dipenuhi karena salah satu
penambah nilai. Makalah ini berjudul “Periodisasi dan perkembangan
budaya masyarakat pertama kali di Indonesia”. Dengan judul tersebut
penyusun berharap dapat mendapatkan ilmu tentang budaya masyarakat
Indonesia yang pertama kali.

Dalam kesempatan kali ini penyusun menyampaikan terima kasih


kepada guru pembimbing studi sejarah, orang tua, dan teman-teman yang
telah membantu penyusun secara moril maupun material,

Penyusun menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari kata


sempurna, hal ini disebabkan karena masih terbatasnya kemampuan dan
pengalaman penyusun. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penyusun
mohon maaf atas segala kekurangan dan saran sangat diharapkan oleh
penyusun. Penyusun berharap makalah ini memberikan manfaat bagi
semua yang membaca.

Sidoarjo, 15 Februari 2011

Penyusun
Periodisasi dan perkembangan
budaya masyarakat pertama kali
di Indonesia

ZAMAN BATU
kebudayaan manusia purba ini dapat bertahan sampai sekarang.
Berdasarkan hasil kebudayaan yang samapi sekarang, kebudayaan
batu dapat dikelompokan menjadi empat. Yaitu :

ZAMAN PALEOLITIKUM (ZAMAN BATU TUA)

ciri-ciri hasil kebudayaan ini adalah :


1. Peralatan terbuat dari batu yang dikerjakan secara kasar
2. Peralatan yang dihasilkan tidak diasah atau dihaluskan

Zaman ini berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.


Daerah penemuan hasil kebudayaannya adalah daerah pacitan dan
ngandong.

A.Kebudayaan Pacitan

Ditemukan pertama kali oleh von koenigswald tahun 1935.


jenis peralatan yang ditemukan antaranta adlah kapak genggam
(chopper). Alat ini belum bertingkai dan cara penggunaannya
digenggam. Hasilnya masih kasar. Kebudayaan ini berasal dari
pithecanthropus erectus. Hasil kebudayaan ini ditemukan juga di
deerah lain di Indonesia

B.Kebudayaan Ngandong

Ditemukan peralatan berupa kapak genggam. Selain kapak


genggam ditemukan juga alat-alat dari tulang dan tanduk.
Peralatan yang dimaksud adalah flakes yaitu peralatan dari batu
kecil yang umumnya dari batu chalcedon. Kebudayaan ini berasal
dari manusia purba homo soloensis dan homo wajakensis

MESOLITIKUM (ZAMAN BATU TENGAH)

Kebudayaan mesolitikum merupakan kebudayaan kelanjutan


dari kebudayaan paleolitikum. Hasil kebudayaan mesolitikum
yaitu:

1. Kebudayaan sampah dapur(kyokken Moddinger)

Di temukan di pantai Sumatra timur sampai wilayah Aceh


tumpukan sampah tersebut tingginya hingga mencapai 4-7m.
Tokoh yang mengadakan penyelidikan adalah Dr.P.V. Van Stein
Callenfells tahun 1925. ditemukan kapak genggam yang disebut
pebble culture atau kapak sumatera dan ditemukan juga hache
coutre (kapak pendek) dan batu pipisan kemungkinan untuk
menggiling makanan dan menghalus cat merah

2. Abris Sous Roche


Merupakan gua-gua di pedalaman. Kemungkinan gua-gua
ini sebagai tempat tinggal manusia. Di dalam gua ditemukan alat-
alat hasil kebudayaan manusia purba. Penyelidikannya di lakukan
di gua lawa dekat sampung Ponorogo tahun 1928-1931 ini adalah
penyelidikannya yang pertama. Penyelidikan ini menemukan jenis
peralatan dari tulang yang dikenal dengan istilah sampunga bore
culture.

NEOLITIKUM (ZAMAN BATU BARU)

zaman ini menghasilkan kebudayaan sudah ada indikasi


kepandaian mengasah dari manusia mendukungnya. Zaman ini di
tandai dengan pola kehidupan producing. Kebudayaan ini
memiliki peralatan populer yaitu:

1.Kapak Persegi
Penyebarannya melalui jalur barat daerah penyebarannya
antara lain barat Sumatra, Jawa dan Bali. Di sebut kapak persegi
karena memiliki penampang alang yang berupa persegi panjang.
Istilah kapak persegi ini diberikan oleh Dr. Von Heine Geldern.
2. Kapak Lonjong
Kapak lonjong ini memiliki dua ukuran yaitu kapak lonjong
berukuran besar (walzenbeil) dan kapak lonjong ukuran
kecil(klein beil). Kebudayaan kapak lonjong di kenal dengan
Neolitikum Papua. Disebut kapak lonjong karena penampang
alangnya yang berbentuk lonjong atau bulat telur. Kapak lonjong
menyebar ke indonesia melalui jepang jadi penyebaranya melalui
jalur timur.
Pada zaman ini juga ditemukan hasil yang pengerjaannya
sudah halus dan juga telah peralatan dengan bahan dasar tanah
liat.

MEGALITIKUM (ZAMAN BATU BESAR)

kebudayaan megalitikum ialah kebudayaan yang menghasilkan


bangunan-bangunan dari batu-batu besar. Hasil-hasil kebudayaan
ini lebih difungsikan sebagi penunjang kehidupan religius. Hasil
kebudayaan yang terpenting adalah :
 menhir adalah bangunan tugu batu yang didirikan sebagai
tanda peringatan terhadap roh nenek moyang.
 dolmen adalah bangunan batu yang menyerupai meja
biasanya berkaitan dengan menhir.
 Punden berundak adalah banguan terbuat dari batu yang
disusun bertingkat. DifungsikaN sebagai tempat pemujaan
roh nenek moyang
 sarkofagus adalah peti mati yang terbuat dari batu bulat
untuk menyimpan mayat-mayat
 Waruga adlah kubur batu atau peti mati yang terbuat dati
batu pipih.

ZAMAN LOGAM

zaman logam sebenarnya terbagi menjadi tiga bagian yaitu


zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi. Namun
kebudayaan logam di indonesia langsung dimulai dari zaman
perunggu dan langsung ke zaman besi.
Zaman Perunggu

Di Asia Tenggara dinamakan kebudayaan dongson.


Kebudayaan dongson kemungkinan masuk ke Indonesia melalui
Malaysia Barat dan ada juga pembawaan dari bangsa Austronesia.
Teknik pembuatan peralatan dari logam yang pertama adalah di
Cire perdue. Ada juga teknik bivolve (teknik setangkup). Hasil-
hasil kebudayaan perunggu antara lain :
 Kapak corong : alat ini memiliki corong untuk
memasukkan kayu sebagai tangkainya
 candrasa : alat kebesaran dan alat upacara
keagamaan
 Nekara : berfungsi sebagi alat upacara, yaitu
ditabuh untuk memanggil roh nenek moyang dan juga
upacara memanggil hujan.
 Bejana Perunggu: bentuknya seperti periuk tetapi langsing
dan gepeng ditemukan ditepi danau kerinci dan Madura
 Arca Perunggu dan Perhiasan perunggu : patung yang
bentuknya beraneka ragam. Selain itu juga perhiasan yang
terbuat dari bahan perunggu. Banyak ditemukan di Bogor,
Bali, dan Malang sebagai bekal kubur

Zaman Besi

Hasil kebudayaan zaman ini berupa : mata kapak, mata pisau,


mata tebilang, pedang, cangkul, tongkat, dan lain-lain. Tempat
penemuannya di daerah gunung kidul (Yogyakarta), Bogor,
Besuku, Punung (Jawa Timur), dan Sangiran.
PENUTUP

 KESIMPULAN
Perkembangan dan periodisasi budaya pertama kali di
Indonesia dibagi menjadi dua yaitu zaman batu dan
zaman logam. Pada zaman batu, zaman ini dibagi

menjadi beberapa zaman antara lain : paleolitikum,


mesolitikum, megalitikum. Sedangkan pada zaman logam
yang sebenarnya dibagi menjadi tiga namun di Indonesia
zaman ini langsung di mulai dari zaman perunggu lalu
besi, sedangkan zaman tembaga tidak ditemukan.

Anda mungkin juga menyukai