LAPORAN - PRAKTIKUM - ANTHROPOMETRI Fix
LAPORAN - PRAKTIKUM - ANTHROPOMETRI Fix
ANTHROPOMETRI
Oleh :
KELOMPOK 2
FAKULTAS KESEHATAN
PROGDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO
SEMARANG
2019
RINGKASAN
Nilai persentil yang digunakan untuk membandingkan tinggi siku dan panjang
siku ke pergelangan tangan dengan meja adalah persentil 5 dikarenakan tinggi siku
orang Indonesia berbeda-beda dan meminimalisir orang-orang yang pendek untuk
dapat menjangkau meja praktikum. Hasil hitung nilai persentil 5 sebesar 94,417 cm
untuk tinggi siku dan 20,9667 cm untuk panjang siku ke pergelangan tangan. Hal ini
menandakan bahwa tinggi meja sudah ergonomis dan sesuai dengan rata-rata
orang Indonesia. Tinggi tempat duduk 54 cm tidak ergonomis karena panjang paha
duduk lebih pendek. Panjang alas duduk atau diameter duduk sebesar 29 cm
sehingga kurang ergonomis bagi mahasiswa karena nilai rata-rata lebar pinggul
duduk lebih besar dari diameter kursi. Tinggi pijakan ke alas kursi sebesar 30 cm
dan sudah ergonomis karena sesuai dengan tinggi poptieal duduk.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap aktivitas manusia memerlukan berbagai fasilitas yang
menunjangnya. Untuk memenuhi semua itu, perlu adanya desain yang tepat agar
fasilitas tersebut dapat digunakan dengan nyaman dan aman. Seiring dengan
perkembangan zaman, teknologi dan peralatan saat ini juga berkembang begitu
pesat. Manusia menjadi semakin kreatif dalam menciptakan sebuah produk
fasilitaskerja yang mampu bersaing di pasar. Produk yang mampu bersaing di
pasar tentunya tidak hanya dari segi penampilan yang menarik, tetapi haruslah
memenuhi rasa nyaman dan aman saat digunakan.
Ergonomi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal membuat manusia merasa
nyaman dalam bekerja sehingga produktivitas kerja dapat meningkat. Salah satu
ilmu ergonomi adalah antropometri. Antropometri adalah cabang ilmu ergonomi
yang membahas tentang dimensi tubuh manusia. Hasil dari pengukuran
antropomeri digunakan dalam merancang suatu sistem kerja maupun desain
peralatan untuk memudahkan pemakaian, menunjang keamanan dan
kenyamanan dari suatu pekerjaan. Hasil dari pengukuran ini juga kemudian dapat
di aplikasikan pada sistem kerja yang melibatkan manusia saat melakukan
interaksi dengan komponen sistem keja tersebut baik secara langsung maupun
tidak langsung. Melalui pendekatan antropometri dapat diperoleh rancangan
sistem kerja yang lebih ergonomis yang disesuaikan dengan ukuran tubuh
manusia, sehingga diperoleh suatu sistem kerja yang mendukung pekerja untuk
beraktivitas secara lebih efektif dan efisien.
Antropometri merupakan salah satu ilmu yang mempelajari tentang
pengukuran dimensi tubuh manusia. Antropometri akan memberikan penjelasan
jika manusia akan bervariasi dalam berbagai macam dimensi ukuran tubuh
tergantung usia, latar belakang pendidikan, jenis kelamin, dan sebagainya.
Sehingga desain fasilitas kerja akan berbeda. Data antropometri dapat dijadikan
sebagai dasar dalam mendesain fasilitas kerja dalam hal ini khususnya yang
berkaitan fasilitas perkuliahan seperti meja dan kursi. Dengan memiliki data
antropometri yang tepat, maka seorang perancang fasilitas kerja mampu
menyesuaikan bentuk dan geometris ukuran dari produk rancangannya.
Oleh karena itu, pada praktkum kali ini kita mengukur dimensi tubuh
mahasiswa dari mulai duduk hingga berdiri. Praktikum ini dinilai penting dalam
upaya menunjang proses perkuliahan dengan baik sehingga para mahasiswa
merasa nyaman dalam kegiatan perkuliahan.
B. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Anthropometri
Istilah Antropometri berasal dari anthro‖ yang berarti manusia dan metri‖
yang berarti ukuran. Secara definitif antropometri dapat dinyatakan sebagai satu
studi yang berkaitan dengan pengukuran dimensi tubuh manusia. Manusia pada
dasarnya akan memiliki bentuk, ukuran (tinggi, lebar,dsb) berat dan lain-lain yang
berbeda satu dengan yang lainnya. Antropometri secara luas akan digunakan
sebagai pertimbangan-pertimbangan ergonomis dalam proses perancangan
(design) produk maupun sistem kerja yang akan memerlukan interaksi manusia.
Manusia pada umumnya akan berbeda-beda dalam hal bentuk dan dimensi
ukuran tubuhnya.
3. Suku/bangsa (ethnic)
Setiap suku, bangsa ataupun kelompok etnik akan memiliki karakter fisik
yang akan berbeda satu dengan yang lainnya.
Percentil adalah suatu nilai yang dinyatakan bahwa persentase tertentu dari
sekelompok orang yang dimensinya lebih besar atau sama dengan nilai tersebut.
METODE PENGUKURAN
C. Cara Kerja
3. Ukurlah panjang, lebar, dan tinggi sarana kerja seperti ; meja praktikum, meja
tempat alat, meja wastafel, dan kursi.
BAB IV
HASIL PENGUKURAN
A. Data Pengukuran
a. Lebar meja = 70 cm
c. Tinggi meja = 79 cm
2. Kursi praktikum
a. Pijakan bawah = 4 cm
b. Pijakan pertama = 30 cm
c. Diameter = 29 cm
d. Tinggi kursi = 54 cm
C. Hasil Perhitungan
Dari data diatas maka dapat dilakukan perhitungan pada pengukuran meja
praktikum dengan data antropometri mahasiswa praktikan dengan menggunakan
perhitungan persentil 5 dan persentil 95
𝑋1+𝑋2+𝑋3+⋯+𝑋6
Rumus mencari X, x = 𝑁
Sandarisasi data :
Persentil 5
Persentil 95
PEMBAHASAN
Pada praktikum kali ini, selain mengukur posisi tubuh pada saat berdiri dan
duduk mahasiswa juga mengukur sarana kerja yaitu meja praktikum dan kursi.
Praktikum pengukuran sarana kerja dilakukan pada hari Jum’at 29 Maret 2019
bertempat di Laboratorium Kesehatan Universitas Dian Nuswantoro Semarang.
Praktikum ini dilakukan oleh ke enam mahasiswa dengan menggunakan alat ukur
berupa meteran untuk mengukur panjang, lebar, dan tinggi dari sarana kerja yang
disediakan. Dalam pengukuran sarana kerja, sebagian mahasiswa ada yang
bertugas untuk mengukur sarana kerja dan sebagiannya lagi mencatat dan
mendokumentasikan hasil pengukuran selama praktikum berlangsung. Semua hasil
pengukuran dicatat dalam selembar kertas yang berisikan table pengukuran. Setelah
semua data didapat, barulah menghitung ukuran tubuh rata-rata mahasiswa dan
kemudian menganaisis hasil perhitungan tersebut dengan sarana kerja yang telah
tersedia di laboratorium kesehatan sehingga dapat diketahui apakah sarana kerja
tersebut ergonomis atau tidak ergonomis.
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengukuran dan pembahasan diatas diperoleh kesimpulan
sebagai berikut :
1. Praktikum pengukuran anthropometri dilakukan statis dalam posisi berdiri,
duduk, dan mengukur bagian wajah.
2. Pengukuran dilakukan oleh enam mahasiswa Fakultas Kesehatan Program
Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Dian Nuswantoro yang terdiri dari
satu mahasiswa laki-laki dan lima mahasiswa perempuan.
3. Hasil hitung nilai persentil 5 sebesar 94,417 cm untuk tinggi siku dan 20,9667
cm, sedangkan tinggi meja praktikum adalah 79 cm. Sehingga tinggi meja
sudah ergonomis dan sesuai dengan rata-rata orang Indonesia.
4. Nilai rata-rata panjang paha duduk 51,5 cm. Sedangkan tinggi tempat duduk
54 cm sehingga tidak ergonomis karena panjang paha duduk lebih pendek.
B. Saran
1. Untuk Praktikan
Sebaiknya seluruh praktikan bisa datang tepat waktu di ruang paraktikum.
Supaya praktikum dapat selesai tepat waktu.
2. Untuk Asisten Laboratorium
Sebaiknya asisten lab lebih teliti dalam melakukan praktikum anthropometri,
supaya praktikan tidak bingung dalam melakukan pengukuran.
DAFTAR PUSTAKA