Anda di halaman 1dari 6

14-6 Sebutkan satu pengujian pengendalian dan satu pengujian substantif atas transaksi yang dapat

digunakan auditor untuk memverifikasi tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi penjualan
berikut : penjualan yang dicatat telah dinyatakan pada jumlah yang tepat.
Jawaban :
>Pengujian pengendalian atas transaksi penjualan dirancang untuk memverifikasi
kefektifannya. Contoh, jika pengendalian internal adalah untuk menanda tangani pesanan
pelanggan setelah kreditnya disetujui, pengujian pengendalian adalah untuk memeriksa
apakah pesanan pelanggan telah ditandatangani dengan benar.
>Pengujian substantif atas penjualan yang tepat relatif lebih sulit karena sangat bervariasi
tergantung pada situasinya. Untuk mencatat penjualan yang terjadi, auditor
mempertimbangkan tiga jenis salah saji yang mungkin terjadi :
a) Penjualan dimasukkan dalam jurnal sementara pengiriman tidak pernah dilakukan.
Auditor dapat memvouching ayat jurnal tertentu dalam jurnal penjualan ke salinan
pengiriman dan dokumen pendukung lainnya yang terkait untuk memastikan bahwa
penjualan tersebut benar-benar terjadi.
b) Penjualan dicatat lebih dari satukali. Auditor dapat mereview secara numeris daftar
transaksi penjualan yang dicatat untuk melihat adakah nomor yangterduplikat. Dan
juga menguji pembatalan dokumen yang tepat yang kemungkinan dokumenpngeiriman
tersebut akan digunakan untuk mencatat penjualan lainnya.
c) Pengiriman dilakukan kepada pelanggan fiktif dan dicatat sebagai penjualan. Auditor
dapat menelusuri informasi tentang pelanggan pada faktur penjualan ke file induk
pelanggan. Jenis salah saji satu dan dua disebabkan oleh kesalahan dan kecurangan,
sementara jenis yang terakhir selalu disebabkan oleh kecurangan.

14-14 Sebutkan beberapa prosedur audit yang dapat digunakan auditor untuk dapat menentukan
apakah semua kas yang diterima sudah dicatat.

Jawaban :
a) Transaksi penerimaan kas yang dicatat adalah dana yang benar diterima oleh
perusahaan. Dalam pengujian internal, auditor mengamati apakah akuntan
merekonsiliasi akun bank dan memeriksa file total batch untuk melihat tanda tangan
pengendali data. Dan dalam pengujian substantif auditor mereview jurnal penerimaan
kas dan file induk untuk transaksi dan jumlah yang tak biasa, menelusuri ayat jurnal
penerimaan kas dari jurnal penerimaan kas ke laporan bank, serta membuat bukti
penerimaan kas.
b) Transaksi kas yang diterima dicatat di jurnal penerimaan kas. Pengujian pengendalian
oleh auditor seperti mengamati prelisting penerimaan kas, endorsement cek yang
masuk, memeriksa file total batch untuk melihat tanda tangan pengendali datadll.
Sedangkan pengujian substantif atas transaksi adalah dengan memperoleh prelisting
penerimaan kas dan menelusuri jumlahnya ke jurnal penerimaan kas, dengan menguji
nama, jumlah dan tanggal. Serta membandingkan prelisting dengan salinan slip deposit.
c) Penerimaan kas disetorkan dan dicatat sebesar jumlah yang diterima, dalam pengujian
pengendalian, auditor mengamati apakah akuntan merekonsiliasi akun bank,
memeriksa file total batch dan mengamati apakah laporan bulanan telah dikirimkan.
Sedangkan pengujian substantif adalah memperoleh prelisting penerimaan kas dan
menelusuri jumlahnya ke jurnal penerimaan kas, dengan menguji nama, jumlah dan
tanggal. Serta mempersiapkan bukti penerimaan kas.

15-8 Definisikan setiap istilah berikut :

a) ARACR

b) Tingkat Pengecualian atas yang dihitung (CUER)

c)Tingkat Pengecualian populasi yang diestamasi (EPER)

d)Tingkat Pengecualian Sampel (SER)

e)Tingkat Pengecualian yang dapat ditoleransi (TER)

Jawab :

a) ARACR -> risiko yang bersedia ditanggung auditor untuk menerima pengendalian sebagai efektif
atau tingkat salah saji moneter sebagai efektif atau tingkat salah saji moneter sebagai dapat
ditoleransi apabila tingkat pengecualian populasi yang sebenarnya lebih besar dari tingkat
pengecualian yang dapat ditoleransi.
b) CUER-> batas atas tingkat pengecualian populasi yang mungkin; tingkat pengecualian tertinggi
dalam populasi dengan ARACR tertentu
c) EPER-> Tingkat pengecualian yang diharapkan akan ditemukan auditor dalam populasi sebelum
pengujian dimulai
d) SER->jumlah pengecualian dalam sampel dibagi dengan ukuran sampel
e) TER-> Tingkat pengecualian yang diizinkan auditor dalam populasi dan masih bersedia
menyimpulkan bahwa pengendalian telah beroperasi secara efektif dan/atau jumlah salah saji
moneter dalam transaksi yang ditetapkan selama perencanaan dapat diterima.

16-25

Jenis Bukti Audit Jenis Pengujian Tujuan Audit yang berkaitan


Dokumentasi Pengujian Pengendalian Kelengkapan
Dokumentasi Pengujian Pengendalian Keterjadian
Wawancara dengan Klien Pengujian atas rincian saldo Pisah-Batas
Pelaksanaan-Ulang Pengujian atas rincian saldo Detail-Tie-in
Observasi Pengujian Pengendalian Posting dan pengikhtisaran
Dokumentasi Pengujian Substantif atas Penetapan Waktu
transaksi
Dokumentasi Pengujian Pengendalian Keterjadian
Dokumentasi Pengujian atas rincian saldo Pisah batas
Prosedur Analistis Prosedur Analistis N/A

18-11 Sebutkan dokumen dan catatan pendukung yang akan diperiksa auditor dalam suatu audit
penggajian yang umum dimana tujuan utamanya adalah mendeteksi kecurangan

Jawab:

a) Cek penggajian yang dibatalkan untuk nama pengawai; otorisasi tandatangan dan endorsemen
yang tepat, mengamati dengan spesifik endorsement kedua yang tidak biasa atau berulang.
b) Daftar atau jurnal penggajian, menelusuri transaksi ke file personalia untuk menetukan apakah
para karyawan benar benar dipekerjakan dalam periode penggajian
c) Daftar atau jurnal penggajian dan catatan gaji individu, memilih karyawan yang diberhentikan
untuk menentukan apakah karyawan yang diberhentikan menerima uangnya atau uang
pesangonnya sesuai dengan kebijakan perusahaan dan apakah setiap pekerja telah dibayar
dalam periode gaji selanjutnya.
d) Cek gaji, mengobservasi tiap pekerja saat mengambil dan tanda tangan untuk ceknya
e) Kartu waktu, menguji mereka untuk kewajaran atau mengamati apakah mereka telah ditekan
oleh karyawan yang tepat

16-26

Prosedur Jenis Pengujian Tujuan Audit yang berkaitan dengan saldo


1 Pengujian atas rincian saldo Eksistensi dan keakuratan
2 Pengujian atas rincian saldo Pisah batas
3 Pengujian Substantif atas Pisah batas
transaksi
4 Pengujian atas rincian saldo Keakuratan dan eksistensi (mungkin juga
termasuk nilai realisasi jika penerimaan kas yang
diperiksa untuk akun yang lebih lama)
5 Pengujian Substantif atas Klasifikasi
transaksi
6 Pengujian Substantif atas Hak
transaksi
7 Pengujian atas rincian saldo Kelengkapan
8 Pengujian Pengendalian Eksistensi
9 Pengujian Pengendalian Keakuratan
10 Pengujian Substantif atas Kelengkapan
transaksi
11 Pengujian atas rincian saldo Detail Tie in
12 Pengujian Substantif atas Detail Tie in
transaksi
13 Pengujian atas rincian saldo Klasifikasi
19-24 a) Untuk setiap prosedur, identifikasilah jenis bukti audit yang digunakan

Prosedur Jenis Bukti Audit


J Dokumentasi eksternal (kurs); Pelaksanaan-Ulang
2 Pertanyaan Klien
3 Dokumentasi eksternal
4 Konfirmasi
5 Dokumentasi internal dan eksternal
6 Prosedur Analistis
7 Dokumentasi internal
8 Pelaksanaan-Ulang

b)

Prosedur Tujuan Audit yang berkaitan


Audit
Detail Eksistensi Kelengkapan Keakuaratan Klasifikasi Pisah Kewajiban
Tie-In batas
1 x x x
2 x x x x
3 x x x x
4 x x x x
5 x x
6 x x x
7 x
8 x

c)Standar audit mensyaratkan bahwa tujuan audit harus dipenuhi dengan mengumpulkan bukti yang
cukup dan memadai. Penilaian auditor diperlukan untuk menentukan bukti yang sesuai untuk
memenuhi setiap tujuan. Sebagai contoh, dimana tujuan dikontribusikan oleh prosedur audit yang
menggunakan bukti yang kurang dapat diandalkan, tujuan audit tidak akan sepenuhnya terpenuhi.
Dalam kasus seperti itu, bukti tambahan akan dikumpulkan dengan menggunakan prosedur audit
lainnya.

Dalam kasus ini, bukti digunakan dalam prosedur 2 adalah dari pertanyaan klien, yang umumnya
merupakan bentuk bukti yang lemah. Dengan demikian, tujuan klasifikasi dapat memerlukan bukti yang
lebih andal dari prosedur audit lain untuk dipenuhi sebelumnya.

Prosedur 7 menggunakan dokuemtasi internal sebagai bukti utamanya. Keandalan prosedur ini
tergantung pada efektivitas control internal klien dalam menghasilkan dokumen internal.

17-5 Definisikan sampling unit moneter dan jelaskan arti pentingnya dalam auditing. Bagaimana
sampling tersebut mengkombinasikan fitur sampling atribut dan variable!

Sampling unit moneter adalah suatu metode sampling statistic yang meneydiakan batas salah saji atas
dan bawah yang diekspresikan dalam jumlah moneter; juga disebut sebagai sampling unit dolar. Sampel
acak diambil dari unit moneter dan unit audit fisik yang terkandung didalamnya telah diidentifikasi dan
diaudit. Hasil audit unit audit fisik diaplikasi, seimbang, ke unit moneter acak dan kesimpulan statistic
tentang semua populasi unit moneter telah diperoleh.

Sampling unit moneter sekarang merupakan metode sampling statistic yang paling umum digunakan
untuk pengujian atas rincian saldo karena memiliki kesederhanaan statistic bagi sampling atribut serta
memberikan hasil statisik yang diekspresikan dalam dollar (atau mata uang lain yang sesuai). Ini karena
menggunakan kesederhanaan sampling atribut namun masih memberikan hasil statistic yang dinyatakan
dalam dollar. Ia menggunakan table atribut untuk mengestimasi populasi dari total proporsi dollar yang
salah saji, bedasarkan jumlah sampel dollar yang salah saji, dan kemudian memodifikasi jumlah tersebut
dengan jumlah salah saji yang ditemukan. Aspek terakhir ini memberikan sampling moneter dimensi
variable, meskipun teori distribusi normal tidak digunakan; melainkan aturan praktis yang sewenang-
wenang diterapkan untuk melakukan penyesuaian.

Anda mungkin juga menyukai