Anda di halaman 1dari 3

SINDIKAT PENJUALAN ANAK

Alkisah sepasang suami istri yang sedang mengalami masalah ekonomi. Sang suami, Adit, setiap hari
berusaha mencari pekerjaan yang layak untuk memenuhi nafkah keluarganya.

-hari 1-

Adit : Assalamualaikum, aku pulang.

Oywa : hm

Adit : Aku lapar nih, masak apa?

Oywa : gimana mau masak? Duit saja tidak ada. Mau maakan batu?

Adit : Astaghfirullahaladzim

Lavina (anak 2) : *menarik Adit ke tempat sepi* sudah Pak sudah, bapak yang sabar ya sama ibu.. Allah
pasti kasih kerjaan buat bapak. Ini aku ada roti buat bapak aja, aku sudah kenyang.

Adit : Makasih ya Nak

-hari 2-

*Adit baru saja sampai rumah*

Oywa : Loh sudah pulang? Sudah dapat kerja?

Adit : Belum Bu, sabar ya

Tika (anak 1) : Haduh, bapak ini. Kalau belum dapat kerja tidak usah pulang, laper nih mau makan apa
aku?

Adit : Sabar ya nak

Lavina : Ibu sama Mbak jangan gitu sama bapak, kasihan bapak. Bapak sudah capek capek cari kerja..

Oywa : Ya sudah sana, urus saja bapak kamu sendiri.

*Adit merenung di emperan dan memikirkan cara bagaimana agar mendapat uang*

Adit (monolog) : Ya ampun aku harus bagaimana.. aku tidak tahu harus berbuat apa lagi.. Apa aku
bunuh diri saja? Ah jangan.. Kasihan istri dan anakku.

Ratu : *duduk mendekati Adit* Bapak sedang apa disini?

Adit : Ah tidak sedang apa apa, Mbak. Hanya sedang memikirkan masalah keluarga saja

Ratu : Masalah ekonomi ya pak?

Adit : Lho iya kok mbak bisa tahu?

Ratu : Saya bisa membantu masalah ekonomi bapak. Bapak mau kerja sama saya?

Adit : Kerja apa ya mbak? Mau mau mbak.

Ratu : Kerjanya gampang kok pak, dapet duit banyak lagi

Adit : oo.. iya iya mbak, boleh boleh, saya mau. Apa yang harus saya lakukan mbak?

Ratu : Besok bapak datang ke alamat ini ya pak, ini kartu nama saya *menyerahkan kertas*

*setelah Adit pergi, ratu menelepon Qulsum*

Ratu : Sum kita besok kedatangan tamu istimewa.

Qulsum : Siapa nih?

Ratu : Biasa agen baru.

Qulsum : Wiih sumber duit baru nih!

Ratu : Yoiiiiiii, tadi aku ketemu di jalan dia kayak depresi gitu.
Qulsum : Oke, aku siap siap dulu buat tamu istimewa kita besok.

*keesokan harinya Adit sudah berada di lokasi tempat Qulsum dan Ratu berada*

Adit : Mbak Ratu, ini tempat apa ya?

Ratu : Ini kantor kami Pak. Kenalkan ini rekan saya, Qulsum.

Qulsum : Perkenalkan nama saya Qulsum dari bagian pemasaran.

Adit : Wah kayaknya seru nih, saya bagian apa dan apa tugas saya?

Qulsum : Bapak Adit ada di bagian supplier. Tugas bapak adalah mencari anak anak atau wanita cantik
yang masih fresh

Adit : ha... ini kerjaan apa toh Mbak?

Ratu : kami adalah sindikat penjualan SDM. Kami menjual wanita belia untuk kami serahkan ke
mucikari, kami juga menculik anak anak untuk dijadikan pengemis. Jaringan kami sudah luas, dan sekali
bapak masuk bapak tidak akan bisa keluar lagi.

Qulsum : bapak akan mendapatkan bagi hasil dari kami sebesar 30%, banyak bukan? Ingat pak, uang
memang bukan segalanya, tapi segalanya bisa diselesaikan dengan uang.

Adit : tapi saya takut mbak

Ratu : lalu bapak mau kerja apa? Memangnya orang yang berpendidikan tidak tinggi seperti bapak
bisa kerja apa di Indonesia ini?

Qulsum : silahkan bapak pikirkan dahulu. Besok silahkan hubungi kami

*Adit merenung*

“Aku harus melakukan apalagi, tuntutan hidup semakin tinggi, istri makin hari makin menuntut. Mau
bagaimana lagi.”, kata Adit pada diri sendiri.

Adit : Baiklah, sepertinya saya menerima tawaran mbak. Apakah ini memiliki resiko yang terlalu tinggi.

Qulsum : Tidak pak, selama bapak melakukan semua dengan baik dan sesuai dengan intruksi kami,
semua akan aman. Kami jamin itu.

Adit : kapan saya bisa mulai bekerja?

Qulsum : secepatnya akan kami kabari. Bapak tunggu saja. Jangan sampai ini bocor ke orang lain, atau
keluarga bapak akan terancam.

Adit : iya mbak saya akan merahasiakan pembicaraan ini.

Keesokan hari nya Adit mendapat telepon dari Ratu, orang yang menawarkan pekerjaan pada Adit dan
meminta untuk bertemu disuatu tempat. Akhirnya mereka bertemu

Ratu : Siang, Bapak. Bapak mulai besok bisa bekerja. Tolong bapak melakukan sesuai dengan instruksi
kami. Jangan bertindak tanpa arahan kami, mengerti ?

Adit : baik

Ratu : besok, kamu menuju ke Sekolah Putri, pukul 15.00. Disana akan ramai banyak siswa disana yang
sedang menunggu jemputan sekolah, mulailah beraksi disana. Banyak wanita menarik disana yang bisa
kamu jadikan sasaran.

Adit : oke, saya besok akan kesana.

Ketika sudah sampai di Sekolah Putri, Fira salah satu siswa di sekolah sana sedang menunggu ojek. Pada
saat Fira berdiri di pinggir jalan, Adit datang dengan mengendarai sepeda motor.

Adit : mbak nya mau pulang? Mari saya antar.

Fira : hmm.. oke deh pak. Di antar di perumahan Permata Jingga ya pak.

Adit : siap mbak saya antar.


Namun , setelah beberapa mengendarai motor, Adit tidak mengantar Fira ke rumahnya, namun diantar
di tempat.

Adit : sebentar ya pak, saya ke rumah saya dulu mbak, ambil barang yang ketinggalan. Mbaknya ikut
masuk aja mbak, Cuma sebentar

Fira : oh ya pak ngggapapa

Namun setelah mereka masuk, Fira di beri handuk kecil yang ada obat khusus yang menyebabkan Fira
lemas dan tak berdaya.

Ratu : oke kamu bisa pulang. Ini uang untukmu. 20juta untukmu. Kamu sudah bekerja dengan baik.
Sisanya akan saya transfer kalau sudah laku.

Adit : oke, terima kasih. Jangan lupa untuk fee nya,

Pada hari itu juga, Fira langsung ditawarkan pada mucikari untuk di perdagangkan pada lelaki hidung
belang.

Lalu Qulsum mendapat telepon dari mucikari.

Qulsum : wah saya senang kalau kamu puas dengan wanita yang ku kasih. Selamat menikmati ya. Kata
Qulsum dalam telepon.

Saat Adit sudah berada dirumah dengan membawa uang 20 juta.

Adit : Ibu, bapak pulang. Ini ada duit buat kamu. Dan ku bawakan makanan.

Adit : lavina.. tika.. ini bapak bawakan hadiah untuk kalian.

Lavina dan tika : yeyyyyy... makasih BAPAK..

Lalu oywa terheran-heran dengan Adit. Darimana bisa mendapat uang sebanyak itu. Namun akhhirnya
oywa memilih untuk tidak memikirkan nya dan terlena dengan uang pemberian Adit.

Oywa : ya ampun SAYANG.... kamu bawa uang banyak banget duhh, bawa makanan pula banyak
banget. Cukup buat 2 hari nih. Wahhh makin cinta ibu sama bapak. Sambil menggandeng tangan Adit..

TAMAT.

Anggota Kelompok 6 :

Estyka Ratu (175070100111006)

Oywa Cantika (175070100111015)

Gede Krisna Aditya Pranata (175070100111018)

Tika Ardhini Wardoyo (175070101111004)

Lavina Sovia Ardani (175070101111006)

Fakhriah Safirah (175070107111018)

Umi Qulsum Zulaicha (175070107111028)

Anda mungkin juga menyukai