111
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
112
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
113
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
114
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
METODOLOGI PENELITIAN
115
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
116
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
117
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
118
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
300 M
60 METER
O5
23
RUNWAY
3750 METER
75 M
SHELTER SHELTER
119
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
120
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
A Maka: tg =
tg W 2 x
X Y
0,155 0,155
A 107
DS 0,00145 = 1,513˚
W= 2 x = 2 x 1,513˚ = 3.03˚
Bandar Udara Kualanamu dengan
dimana :
panjang landasan 3750 m dan jarak
0,00145 DDM/meter.
Diketahui : X = 300 m, Y = 3750 m
pancaran antenna Localizer dan ini itu harus berada diluar dari daerah
pada daerah kritis dan sensitive yaitu dari metal atau spanduk – spanduk
minimal 110 m dari sisi kanan dan yang penyangganya dari metal.
121
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
penempatan antena atau shelter telah merupakan nilai modulasi yang ideal
122
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
Commissioning
Toleransi =
= ± 0,515
= 3,545º
= 2,515º
Width to Narrow (width paling Narrow antara 3,03º s/d 2,515º dan
sempit) dan Pemeriksaan Width to nilai Width to Wide antara 3,03º s/d
123
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
124
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
OPERASI DALAM
NO BULAN HARI KETERANGAN
O X I V PERMASALAHAN
1 JANUARI 31 0 0 0 -
2 FEBRUARI 28 1 0 24 Feb, QZ665 offside left
6 Mar,MAS 840-LNI210-
3 MARET 31 0 1 0 AXM1350 False LLZ
125
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
4 APRIL 30 0 0 0 -
5 MEI 31 0 0 0 -
6 JUNI 30 0 0 0 -
7 JULI 31 0 1 0 30 Juli, MAS840 False LLZ
8 AGUSTUS 31 0 0 0 -
9 SEPTEMBER 30 0 0 0 -
10 OKTOBER 31 0 0 0 -
11 NOPEMBER 30 0 0 0 -
12 DESEMBER 31 0 0 0 -
JUMLAH 365 0 3 0 -
yaitu adanya komplain dari Pesawat pada titik – titik tersebut ditemukan
Peralatan ILS dilengkapi titik 0º, 5º, 10º ,15º, 20º, dan 25º
dengan PIR (Portable ILS Receiver) untuk sektor kiri dan sektor kanan
126
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
Pada saat melaksanakan ground inspection bulanan, salah satu hasil yang di
Grafik DDM
500 20 0.427
400
300 25 0.430 15 0.323
200 10 0.206
100 5 0.104
Axis Title
0 0 -0.003
DDM μA
-100 0 2 4 6 8 10 12
-200 -5 -0.100
-10 -0.213
-300
-15 -0.338 -25 -0.378;
-400
-500 -20 -0.389
Axis Title
127
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-149
Grafik DDM
500 25; 420
400 20; 418,1
300 15; 321,29
200 10; 205,16
100 DDM μA
Axis Title
5, 101.61
0 0; 1,93
-100 0 2 4 6 8 10 12
-200 -5; 98,71
-10; 208,06
-300
-400 -15; 334,84 -25; 375,48
-20; 384,19
-500
Axis Title
128
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
Flight Test atau Flight Check adalah Hasil flight Inspection kalibrasi
untuk pengujian dan peneraan sinyal 2014 yang ditunjukkan pada gambar
– sinyal pancaran dari alat bantu 4.6 menunjukkan hasil kalibrasi yang
129
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-
seharusnya seperti gambar 4.7, pada I lebih dari 175µA, tidak ada yang
130
Analisis Teknis Penyebab Terjadinya False Course … (Sabdo Purnomo, S.SiT, M.Si)
a. Ukur menggunakan
B. Saran Oscilloskope pada
1. Perlu menjaga lingkungan Transmitter.
sekitar peralatan Localizer b. Ukur Antena dengan
Runway 23 agar tidak ada menggunakan Watt
benda tumbuh dan Meter.
bangunan yang melebihi c. Bersihkan Connector –
batas, supaya peralatan connector Coaxial kabel.
dapat beroperasi dengan d. Setting parameter
optimal. Clearance saat
pelaksanaan Periodic
2. Lakukan Groundcheck kalibrasi.
dengan cara:
a. Memancarkan course 4. Saat pelaksanaan Periodic
saja dan diukur pada 0º kalibrasi, teknisi meminta
dari titik pengecekan. print out kalibrasi, dan dapat
b. Memancarkan clearance melakukan request
saja dan diukur pada 0º (permintaan) agar pesawat
dari titik pengecekan. pesawat kalibrasi masuk ke
c. Dicurigakan kedua pendekatan pendaratan dari
pemancar (course dan 7 NM left dan 7 NM right.
clearance) tidak Setelah itu cek performance
symmetri. pancaran dari data recorder
paper saat pelaksanaan
3. Agar pancaran signal kalibrasi selesai.
clearance pada sector I
mencapai nilai diatas 5. Apabila belum mencapai
175µA, maka perlu nilai clearance diatas
dilakukan pengaturan 175µA, maka perlu
(setting) parameter dilakukan penggantian
clearance, serta pengecekan modul Power Amplifier
pada peralatan dengan cara: clearance
131
Jurnal Ilmiah Aviasi Langit Biru Vol.10 No.3 Oktober 2015 : Hlm. 1-
DAFTAR PUSTAKA
Thales ATM, 2008, ILS 420 ICAO; Annex 10, Sixth Edition, July
Instrument Landing System 2008, Tentang Aeronaturical
Localizer 421, Technical Manual, Telecomunication CHAPTER 3
Stuttgart – Germany. Spesifikasi ILS hal 3-1
132